25
WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR : 02 TAHUN 2019 TENTANG PELESTARIAN ADAT ISTIADAT DAN SENI BUDAYA LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA WALIKOTA BANDAR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa budaya daerah merupakan aset bangsa, maka keberadaannya perlu dijaga, diberdayakan, dibina, dilestarikan, dan dikembangkan sehingga berperan dalam upaya menciptakan masyarakat yang memiliki jati diri, berakhlak mulia, berperadaban dan mempertinggi pemahaman terhadap nilai luhur budaya bangsa secara maksimal; b. bahwa adat istiadat, seni dan budaya Lampung merupakan bagian dari kekayaan khasanah budaya bangsa Indonesia dan sekaligus sebagai aset nasional, keberadaannya perlu dijaga, diberdayakan, dibina, dilestarikan dan dikembangkan selaras dengan nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; c. bahwa masyarakat adat Lampung terdiri dari ruwai jurai yaitu jurai adat pepadun dan jurai adat saibatin, memiliki falsafah hidup Piil Pesinggiri, bejuluk Beadok, Nemui Nyimah Nengah Nyampur, dan Sakai Sambayan; d. bahwa dalam upaya menjamin terpeliharanya adat istiadat, seni dan budaya Lampung, perlu dilakukan upaya dan langkah konkrit yang berdayaguna dan berhasilguna; e. bahwa budaya masyarakat Lampung yang merupakan sistem nilai, adat istiadat yang dianut oleh masyarakat Lampung, yang di dalamnya terdapat pengetahuan, keyakinan, nilai, sikap, dan tata cara masyarakat yang diyakini dapat memenuhi tata kehidupan warga masyarakatnya;

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

WALIKOTA BANDAR LAMPUNGPROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNGNOMOR : 02 TAHUN 2019

TENTANG

PELESTARIAN ADAT ISTIADAT DAN SENI BUDAYA LAMPUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG,

Menimbang : a. bahwa budaya daerah merupakan aset bangsa,maka keberadaannya perlu dijaga, diberdayakan,dibina, dilestarikan, dan dikembangkan sehinggaberperan dalam upaya menciptakan masyarakatyang memiliki jati diri, berakhlak mulia,berperadaban dan mempertinggi pemahamanterhadap nilai luhur budaya bangsa secaramaksimal;

b. bahwa adat istiadat, seni dan budaya Lampungmerupakan bagian dari kekayaan khasanahbudaya bangsa Indonesia dan sekaligus sebagaiaset nasional, keberadaannya perlu dijaga,diberdayakan, dibina, dilestarikan dandikembangkan selaras dengan nilai Pancasila danUndang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945;

c. bahwa masyarakat adat Lampung terdiri dariruwai jurai yaitu jurai adat pepadun dan juraiadat saibatin, memiliki falsafah hidup PiilPesinggiri, bejuluk Beadok, Nemui NyimahNengah Nyampur, dan Sakai Sambayan;

d. bahwa dalam upaya menjamin terpeliharanyaadat istiadat, seni dan budaya Lampung, perludilakukan upaya dan langkah konkrit yangberdayaguna dan berhasilguna;

e. bahwa budaya masyarakat Lampung yangmerupakan sistem nilai, adat istiadat yang dianutoleh masyarakat Lampung, yang di dalamnyaterdapat pengetahuan, keyakinan, nilai, sikap,dan tata cara masyarakat yang diyakini dapatmemenuhi tata kehidupan warga masyarakatnya;

Page 2: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b, c dan huruf d,perlu menetapkan Peraturan Daerah tentangPerlindungan Adat Istiadat dan Seni BudayaLampung;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar RepublikIndonesia Tahun1945;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentangPenetapan Undang -Undang Darurat Nomor 4Tahun 1956 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1956 Nomor 55), Undang-Undang DaruratNomor 5 Tahun 1956 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1956 Nomor 56) dan Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor57), tentang Pembentukan Daerah Tingkat IItermasuk Kotapraja dalam Lingkungan DaerahTingkat I Sumatera Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1959 Nomor 73, Tambahan LembaranNegara Nomor 1821);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentangPerfilman (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 141, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5060);

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentangCagar Budaya (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 130, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5168);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 09 Tahun 2015 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1982tentang Perubahan Batas Wilayah KotamadyaDaerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3213);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1983tentang Perubahan Nama Kotamadya Daerah

Page 3: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung menjadiKotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3254);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52Tahun 2007 tentang Pedoman Pelestarian danPengembangan Adat Istiadat dan Nilai SosialBudaya Masyarakat;

9. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri danMenteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 42Tahun 2009 dan Nomor 40 Tahun 2009 tentangPedoman Pelestarian Kebudayaan;

10. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2Tahun 2008 tentang Pemeliharaan KebudayaanLampung;

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILANRAKYAT DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG

danWALIKOTA BANDAR LAMPUNG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PELESTARIAN ADATISTIADAT DAN SENI BUDAYA LAMPUNG.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kota Bandar Lampung.2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai

unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahanyang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Walikota adalah Walikota Kota Bandar Lampung.4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang

selanjutnya disingkat DPRD adalah lembagaperwakilan rakyat daerah yang berkedudukansebagai unsur penyelenggara pemerintahandaerah.

5. Kebudayaan adalah hal-hal yang berkaitandengan budaya yang ada di Provinsi Lampung,khususnya budaya Lampung.

Page 4: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

6. Pemeliharaan adalah upaya perlindungan,pengembangan, pemberdayaan dan pemanfaatanbahasa, sastra dan aksara daerah sertapengelolaan dibidang kepurbakalaan,kesejarahan, nilai tradisional dan museum.

7. Masyarakat Bandar Lampung adalah sekelompokwarga Negara Indonesia yang tinggal di BandarLampung.

8. Bahasa daerah adalah bahasa Lampung yangdisesuaikan dengan wilayah keadatannya yangdigunakan sehari-hari sebagai sarana komunikasidan interaksi antar anggota masyarakat darisuku-suku atau kelompok-kelompok etnis didaerah-daerah dalam wilayah Provinsi Lampung.

9. Sastra daerah adalah sastra yang diungkapkandalam bahasa daerah baik lisan maupun tulisan.

10. Aksara daerah adalah aksara Lampung Khagangayaitu sistim ortografi hasil masyarakat daerahyang meliputi aksara dan sistim pengaksaraanuntuk menuliskan bahasa daerah.

11. Kesenian adalah kesenian tradisional masyarakatadat Lampung yaitu nilai estetika hasilperwujudan kreatifitas daya cipta, rasa, karsa dankarya yang hidup secara turun-temurun dalammayarakat Lampung.

12. Ngarak adalah Proses iring-iringan dan arak-arakan pada acara adat Lampung.

13. Kepurbakalaan adalah semua tinggalan budayamasyarakat masa lalu yang bercorak pra sejarah,Hindu-Budha, Islam maupun kolonial.

14. Tinggalan budaya adalah semua benda bergerakdan tidak bergerak yang menjadi warisan budaya.

15. Kesejarahan adalah dinamika peristiwa yangterjadi di masa lalu dalam berbagai aspekkehidupan dan hasil rekonstruksi peristiwa-peristiwa tersebut, serta peninggalan-peninggalanmasa lalu dalam bentuk pemikiran ataupun tekstertulis dan tradisi lisan.

16. Nilai tradisional adalah konsep abstrak mengenaimasalah dasar yang amat penting dan bergunadalam hidup dan kehidupan manusia yangtercermin dalam sikap dan perilaku yang selaluberpegang teguh pada adat istiadat.

Page 5: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

17. Museum adalah lembaga yang menyelenggarakanpengumpulan, penyimpanan benda-benda buktimateriil hasil budaya manusia, alam danlingkungannya.

18. Lembaga Adat adalah Lembaga Adat Lampungyaitu organisasi kemasyarakatan yang karenakesejarahan atau asal usulnya memuliakanhukum adat dan mendorong anggota-anggotanyauntuk melakukan kegiatan pelestarian sertapengembangan adat budaya Lampung di BandarLampung.

19. Pakaian Daerah adalah pakaian Adat Lampungyaitu perangkat Pakaian Adat serta bajutelukbelanga dan pakaian yang memberikan coraknilai-nilai kebesaran budaya Lampung.

20. Budaya Daerah adalah budaya masyarakatLampung yaitu sistem nilai yang dianut olehkomunitas/kelompok masyarakat Daerah, yangdiyakini akan dapat memenuhi harapan-harapanwarga- masyarakatnya dan di dalamnya terdapatnilai-nilai, sikap serta tata cara masyarakat yangdiyakini dapat memenuhi kehidupan wargamasyarakatnya.

21. Upacara Adat adalah suatu upacara yangdilakukan secara turun temurun yang berlaku disuatu daerah.

BAB IIRUANG LINGKUP DAN FUNGSI

Bagian KesatuRuang Lingkup

Pasal 2

Ruang lingkup Pelestarian adat istiadat dan senibudaya Lampung di daerah mencakup aspek sebagaiberikut:a. Adat istiadat, pakaian daerah, upacara adat

perkawinan, dan ornamen bangunan/ragam hias;b. Bahasa dan aksara Lampung;c. Kesenian meliputi seni rupa, seni tari, seni suara,

seni musik, seni sastra, seni teater, dan senimatografi Lampung;

d. Kesenian ngarak;e. Seni Budaya Pincak Silat Lampung;

Page 6: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

f. Kepurbakalaan, situs sejarah, museum dan nilaitradisional Lampung.

Bagian KeduaFungsi

Pasal 3Fungsi pelestarian adat istiadat dan seni budayasebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebagaiberikut:a. Pemeliharaan Adat Istiadat, pakaian daerah,

upacara adat perkawinan, ornamen daerahmempunyai fungsi sebagai:1. Sarana pendukung dalam mengembangkan dan

menumbuhkan kebanggaan dan kecintaanmasyarakat sebagai warga daerah;

2. Sarana pendukung budaya daerah;3. Sarana untuk meningkatkan kepedulian,

kesadaran, pemahaman masyarakat terhadapbudaya daerahnya.

b. Pemeliharaan bahasa dan aksara Lampungmempunyai fungsi sebagai:1. Lambang kebanggaan daerah, lambang jati diri

daerah, sarana pendukung budaya daerah dansarana pengungkapan sastra daerah;

2. Memantapkan kedudukan, fungsi bahasa,sastra dan aksara daerah;

3. Melindungi,mengembangkan, memberdayakandan memanfaatkan bahasa, sastra dan aksaradaerah yang merupakan unsur utamakebudayaan daerah yang pada gilirannyamenunjang kebudayaan Nasional;

4. Meningkatkan mutu penggunaan potensibahasa, sastra dan aksara daerah.

c. Pemeliharaan kesenian mempunyai fungsi sebagai :1. Lambang kebanggan dan jati diri serta

kepribadian daerah;2. Sarana pendukung budaya daerah3. Sarana komunikasi dan pemersatu warga

masyarakat.

d. Pemeliharaan Kepurbakalaan, situs sejarah,museum dan nilai-nilai tradisional Lampungmempunyai fungsi sebagai :1. Sarana pendukung dalam mengembangkan

nilai-nilai tradisional yang merupakan jati diridan sebagai perlambang kebanggaan daerahdan masyarakat Lampung;

Page 7: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

2. Sarana pendukung budaya daerah;3. Sarana untuk membangkitkan dan

meningkatkan kepedulian, kesadaran,pemahaman, motivasi dan memperkayainspirasi serta memperluas hasanah wargamasyarakat terhadap sejarah, peninggalanbudaya Lampung.

BAB III

TUJUAN, SASARAN DAN PRINSIP

Pasal 4

Tujuan Pelestarian adat istiadat dan seni budayaLampung untuk :a. melindungi, mengamankan, dan melestarikan adat

istiadat dan seni budaya Lampung;b. memelihara dan mengembangkan secara optimal

nilai budaya Lampung yaitu Piil Pesenggiri, BejulukBeadok, Nemui Nyimah, Nengah Nyappur danSakai Sambayan yang merupakan jati diri dansebagai perlambang kebanggaan masyarakatLampung;

c. meningkatkan kepedulian, kesadaran danpemahaman masyarakat terhadap kebudayaanLampung;

d. melindungi, melestarikan, mengembangkan danmembina serta mempromosikan seni budaya, nilaidan keberadaan kebudayaan daerah;

e. memberdayakan peran lembaga adat dalampenyelesaian masalah yang timbul dalammasyarakat.

Pasal 5

Sasaran Pelestarian adat istiadat dan seni budayaLampung adalah sebagai berikut:a. melindungi, melestarikan dan mengembangkan

kebudayaan daerah;b. terwujudnya pemahaman dan penghargaan

masyarakat pada budaya Lampung;c. meningkatkan ketahanan sosial dan budaya

masyarakat.

Page 8: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

Pasal 6

Prinsip Pelestarian adat istiadat dan seni budayaLampung adalah sebagai berikut:a. sejalan dengan nilai Pancasila sebagai dasar

negara;b. penghormatan pada kearifan lokal;c. keterbukaan;d. akuntabilitas;e. kepastian hukum; danf. keberlanjutan.

BAB IVPELAKSANAAN PELESTARIAN SENI DAN

BUDAYA LAMPUNG

Bagian KesatuTugas Pemerintah Daerah

Pasal 7

(1) Pelestarian kebudayaan Lampung menjadi tugasPemerintah Daerah yang segi operasionaldilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerahyang tugas pokok dan fungsinya terkait denganpelestarian, pemeliharaan, pembinaan danpengembangan aspek kebudayaan Lampung.

(2) Pelaksanaan pelestarian kebudayaan Lampungsebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukanmelalui cara atau kegiatan antara lain sebagaiberikut:a. menumbuh kembangkan partisipasi dan

kreatifitas serta meningkatkan kesadaranmasyarakat terhadap pelestarian seni danbudaya Lampung;

b. melaksanakan koordinasi antar lembagapemerintah, masyarakat dan dunia usahadalam upaya pelestarian seni dan budayaLampung;

c. mengatur penggunaan seluruh aspekkebudayaan Lampung sesuai fungsinyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 3;

d. menetapkan berbagai kebijakan atau langkahyang berdaya guna dan berhasil guna dalamupaya memelihara, membina danmengembangkan kebudayaan Lampung;

Page 9: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

e. mengembangkan seluruh aspek kebudayaanLampung dan membina masyarakat agarmampu dan mau memahami sertamengapresiasinya dengan baik;

f. pemeliharaan seluruh aspek kebudayaanLampung dalam upaya melestarikankebudayaan Lampung sebagai kekayaanbudaya nasional dan sumber pengembangankebudayaan Indonesia;

g. peningkatan pendidikan seluruh aspekkebudayaan Lampung dalam kegiatanekstrakurikuler di sekolah sebagai upayameningkatkan kebanggaan daerah sertamemperkokoh jati diri masyarakat Lampung;

h. melestarikan seni dan budaya Lampung yanghampir punah atau langka sertamenumbuhkembangkan seni budayakontemporer yang selaras dengan berakar dariseni budaya Lampung; dan

i. menyelenggarakan festival/pagelaran senibudaya Lampung antara lain: Seni Tari, SeniSuara, Seni Musik Dan Seni Budaya PincakSilat Lampung.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerahberwenang:a. merumuskan dan menetapkan kebijakan serta

strategi pelestarian seni dan budaya Lampung;b. menyelenggarakan pelestarain seni dan

budaya Lampung sesuai norma, standar,prosedur dan kreteria yang ditetapkanPemerintah;

c. memfasilitasi penyelenggaraan pelestariankebudayaan Lampung yang diselenggarakanmasyarakat;

d. melaksanakan kerjasama antar daerah,kemitraan dan jejaring dalam pelestaraian senidan budaya Lampung;

e. melakukan pembinaan dan pengawasanpelaksanaan kegiatan pelestaraian seni danbudaya Lampung.

(4) Dalam melaksanakan tugas dimaksud padaayat (1), Pemerintah Daerah melibatkan potensiperan serta masyarakat yang terhimpun dalamorganisasi kemasyarakatan bidang kebudayaan

Page 10: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

dan lembaga adat.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapelaksanaan pemeliharaan kebudayaan Lampungdiatur dan ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

Bagian KeduaPemeliharaan Adat istiadat, Pakaian Daerah,

Ornamen Bangunan, Upacara Adat Perkawinan

Pasal 8

(1) Agar adat istiadat, pakaian daerah, ornamen khasLampung pada bangunan dan hal yang berkenaandengan upacara perkawinan adat Lampungkeberadaannya dapat terpelihara dan lestari,dilakukan upaya untuk terwujudnyapemeliharaan terhadap adat dan budaya tersebut.

(2) Dalam rangka pelestarian Adat Istiadatdilaksanakan kegiatan sebagai berikut :a. melaksanakan acara begawi adat secara

periodik, khususnya dalam rangka HUTDaerah;

b. Penyambutan ngarak secara adat pada acaraSidang Paripurna Istimewa DPRD dalamRangka HUT Daerah;

c. kegiatan lainnya yang terkait dengan adatistiadat.

Pasal 9(1) Keberadaan pakaian kebesaran adat, wajib

dipelihara, dilestarikan dan dikembangkan olehmasyarakat adat yang bersangkutan.

(2) Sebagai upaya dalam rangka pelestarian danpengembangan pakaian daerah Lampung,ditetapkan jenis pakaian resmi Lampung yaitu :a. Pakaian Adat Lampung;b. Pakaian Resmi Lengkap; danc. Pakaian Motif Khas Lampung.

(3) Pakiaan Adat Lampung digunakan pada:a. Peringatan Hari Ulang Tahun Daerah;b. Minimal 1 (satu) Hari pada hari kerja dalam

satu minggu.(4) Pakaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

digunakan pada acara tertentu yangpelaksanaannya diatur dan ditetapkan denganPeraturan Walikota.

Page 11: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

Pasal 10

(1) Ornamen yang bercirikan khas Lampungkeberadaan dan pemakaiannya harus dipeliharadan dikembangkan.

(2) Pemeliharaan dan pengembangan ornamen khasLampung dilakukan melalui cara antara lain :a. mewajibkan pemakaian ornamen khas

Lampung pada bangunan publik, gedung yangsudah ada/berdiri maupun yang akandibangun;

b. menempatkan ornamen khas Lampung berupasiger pada bagian atas dan jung kain kapalpada bagian dinding pada setiap gapura danatau tugu yang berfungsi sebagai batasdaerah/wilayah kelurahan maupunkecamatan serta batas wilyah dengankabupaten/kota lainnya.

(3) Hal yang berkenaan dengan teknis dan bentukornamen dalam rangka pelaksanaan ketentuanpada ayat (2), diatur lebih lanjut denganPeraturan Walikota.

Pasal 11

(1) Adat Budaya Lampung yang berkenaan denganperkawinan adat, keberadaannya wajib dijaga,dipelihara dan dikembangkan.

(2) Untuk pelaksanaan ketentuan sebagaimandimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerahbersama dengan lembaga adat melakukan upayapembinaan dan pelestarian.

Bagian KetigaPemeliharaan Bahasa dan Aksara Lampung

Pasal 12Bahasa dan aksara Lampung sebagai unsur kekayaanbudaya wajib dikembangkan.

Pasal 13Pelestarian bahasa dan atau aksara Lampungdilakukan melalui cara antara lain sebagai berikut:a. menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa

pengantar dalam kegiatan pendidikan/belajarmengajar, forum pertemuan resmi pemerintahan

Page 12: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

daerah dan dalam kegiatan lembaga/badan usahaswasta serta organisasi kemasyarakatan di daerah;

b. menggunakan bahasa dan aksara Lampung padadan atau sebagai nama bangunan/gedung, namajalan/penunjuk jalan, iklan, nama komplekspermukiman, perkantoran, perdagangan, termasukpapan nama instansi/lembaga/badan usaha/badan sosial dan sejenisnya, kecuali untuk merekdagang, nama perusahaan, lembaga asing dantempat ibadah;

c. sosialisasi, pemberdayaan dan pemanfaatan mediamassa daerah, baik cetak maupun elektronik,maupun media lain untuk membuat rubrik/siaranyang berisi tentang bahasa dan aksara Lampung;

d. menyediakan bahan pengajaran untuk sekolah danluar sekolah serta bahan bacaan untukperpustakaan dan penyediaan fasilitas bagikelompok studi bahasa dan aksara Lampung;

e. mengenalkan dan mengajarkan bahasa dan aksaraLampung mulai jenjang kanak-kanak, sekolahdasar dan sekolah menengah yang pelaksanaannyadisesuaikan dengan ketentuan yang diberlakukandi daerah, kondisi dan keperluan;

f. mengharuskan penggunaan bahasa Lampungsebagai :1. bahasa komunikasi sehari-hari baik

dilingkungan keluarga atau pergaulan dalammasyarakat, maupun di kantor atau sekolahpada hari tertentu sesuai dialek bahasa daerahmasing-masing;

2. bahasa pembuka dalam penyampaiansambutan, baik oleh tokoh adat, tokohmasyarakat maupun pejabat pada acaratertentu (yaitu ungkapan Tabik Pun ).

Bagian KeempatPemeliharaan Kesenian

Pasal 14(1) Kesenian tradisional Lampung, wajib diajarkan di

sekolah pada jenjang taman kanak-kanak,sekolah dasar, dan sekolah menengah pertamayang pelaksanaannya disesuaikan denganketentuan dan peraturan perundang-undangan.

(2) Kesenian Lampung sebagaimana dimaksud padaayat (1) diajarkan dalam bentuk :

Page 13: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

a. mata pelajaran kesenian (untuk seni rupa,seni tari, seni suara dan seni musik) dan matapelajaran bahasa Lampung (untuk seni sastra)dan theater/warahan pada jenjang PAUD, TK,pendidikan dasar dan menengah;

b. memenuhi fasilitas yang diperlukan dalampelaksanaan pendidikan kesenian Lampung;

c. kegiatan seni budaya pincak silat Lampung.

Pasal 15

(1) Pemeliharaan Kesenian Lampung dapat dilakukanmelalui cara antara lain :a. pesta kesenian yang diselenggarakan secara

periodik;b. pergelaran kesenian yang dilaksanakan pada

acara tertentu;c. pemutaran Lagu Lampung pada Hotel dan

Restoran, Media Elektronik Audio dan Visual;d. kegiatan lainnya yang berfungsi sebagai

sarana media apresiasi.e. lomba seni pincak silat Lampung;f. memberikan penghargan dan jaminan sosial

kepada seniman Lampung.

(2) Walikota memfasilitasi karya seni tradisional danatau karya seni Lampung yang belum diketahuipenciptanya dan wajib dilindungi sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Pengaturan lebih lanjut mengenai hal yangberkenaan dengan pelaksanaan pemeliharaankesenian Lampung ditetapkan dengan PeraturanWalikota.

Bagian KelimaPemeliharaan Kepurbakalaan, Kesejarahan,

Nilai Tradisional dan Museum

Pasal 16Pemeliharaan kebudayaan Lampung yang berkenaandengan kepurbakalaan, kesejarahan, nilai tradisionaldan museum dilakukan melalui cara sebagai berikut :a. mengumpulkan, mencatat dan

mendokumentasikan dan menyelamatkantinggalan budaya Lampung yang tersebar diDaerah termasuk yang dikuasai oleh masyarakat;

Page 14: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

b. memelihara, melindungi dan mengkaji sumbersejarah dan memanfaatkan hasil penulisan sejarahdengan mensosialisasikannya melalui jalurpendidikan, media massa dan sarana publikasilainnya;

c. mengkaji dan mengembangkan nilai tradisionalLampung yang meliputi antara lain aspekungkapan, pribahasa, naskah kuno, sistempengetahuan, sistem kemasyarakatan dan nilaitradisional lainnya yang tumbuh dan berkembangdi masyakakat serta mensosialisasikan nilaitradisional tersebut kepada masyarakat.

d. mengumpukan,mengkaji, merawat, mengamankan,memanfaatkan benda hasil budaya alam danlingkungannya.

Pasal 17

(1) Benda bergerak yang merupakan hasil penemuantinggalan budaya disimpan di museum.

(2) tinggalan budaya yang berupa benda tidakbergerak yang ditemukan pada tanah milikperorangan, perlu dibebaskan dengan carapemberian penggantian sesuai ketentuan danperaturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Dalam hal masyarakat menemukan dan ataumenyimpan benda tinggalan budaya wajibmendaftarkan benda dimaksud kepada instansiyang berwenang.

(4) Pengaturan lebih lanjut mengenai hal yangberkenaan dengan pemeliharaan/pengelolaankepurbakalaan, kesejarahan, nilai tradisonal danmuseum ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

BAB VHAK, KEWAJIBAN DAN PERAN

SERTA MASYARAKAT

Pasal 18(1) Masyarakat berhak :

a. menggunakan seluruh aspek kebudayaanLampung sesuai fungsinya sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3;

b. memberikan masukan kepada PemerintahDaerah dalam upaya pemeliharan. pembinaan,

Page 15: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

pengembangan dan penentuan kebijakan yangberkenaan dengan kebudayaan Lampung; dan

c. memilih aspek kebudayaan tertentu untukkepentingan pengungkapan pengalaman danestetisnya.

(2) Masyarakat wajib untuk turut serta memelihara,membina, dan mengembangkan seluruh aspekkebudayaan Lampung.

(3) Peranserta masyarakat dalam pemeliharaankebudayaan Lampung diutamakan pada :a. inventarisasi aktivitas adat, seni dan budaya

daerah;b. inventarisasi aset kekayaan budaya dan

penggalian sejarah daerah;c. peningkatan kegiatan kebudayaan daerah;d. sosialisasi dan publikasi fasilitasi

pengembangan kualitas sumber dayamanusia.

BAB VILEMBAGA ADAT

Bagian KesatuKedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 19

(1) Pemeliharaan kebudayaan Lampung jugadilakukan oleh dan/atau melalui lembaga adatyang merupakan organisasi kemasyarakatan, baikyang sengaja dibentuk maupun yang secara wajartelah tumbuh dan berkembang di dalam sejarahmasyarakat yang bersangkutan dan berhak sertaberwenang mengatur, mengurus danmenyelesaikan berbagai permasalahan kehidupanyang berkaitan dengan adat istiadat dan hukumadat yang berlaku.

(2) Lembaga adat sebagai wadah organisasipermusyawaratan/permufakatan kepala adat/pemangku adat/tetua adat/pemuka adat lainnyamerupakan/berkedudukan di luar OPD.

Pasal 20Tugas Lembaga Adat antara lain sebagai berikut:a. menampung dan menyalurkan aspirasi/pendapat

masyarakat kepada Pemerintah Daerah;

Page 16: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

b. menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbuldalam masyarakat yang berkenaan dengan hukumadat dan adat istiadat;

c. melestarikan, mengembangkan danmemberdayakan Kebudayaan Lampung padaumumnya dan khususnya hal yang berkenaandengan adat istiadat Lampung;

d. memberdayakan masyarakat dalam rangkamenunjang peningkatan penyelenggaraanpemerintahan, pembangunan dan kesejahteraanmasyarakat di daerah;

e. menciptakan hubungan yang demokratis danharmonis serta objektif antara kepalaadat/pemangku adat/tetua adat/pemuka adatlainnya dengan aparatur pemerintahan di daerah.

Pasal 21

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 20, lembaga adat mempunyaifungsi melaksanakan kegiatan pendataan, pengkajiandan perencanaan dalam rangka penyusunan kebijakanyang strategis guna mendukung penyelenggaraanpemerintahan, peningkatan pembangunan danpemeliharan kebudayaan Lampung.

Bagian KeduaHak, Wewenang dan Kewajiban

Pasal 22

(1) Lembaga adat berhak dan berwenang untuk :a. mewakili masyarakat adat keluar apabila

menyangkut hal yang berkenaan dengankepentingan masyarakat adat;

b. mengelola hak adat dan/atau harta kekayaanadat untuk meningkatkan kemajuan dankesejahteraan masyarakat yang bersangkutan;

c. menyelesaikan berbagai perselisihan yangmenyangkut perkara adat istiadat sepanjangpenyelesaian dimaksud tidak bertentangandengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

(2) Lembaga adat berkewajiban untuk :a. menunjang pemerintah daerah dalam

peningkatan penyelenggaraan pemerintahan

Page 17: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

daerah. pembangunan dan kesejahteraanmasyarakat serta pemeliharaan kebudayaanLampung;

b. meningkatkan kesadaran masyarakat akanpentingnya adat istiadat dan kemajemukanadat istiadat serta kebudayaan daerah;

c. menegaskan makna dan hakekat adat danbudaya sebagai kekuatan lokal yang hidupsecara dinamis dan menciptakan kondisi yangdapat menjamin tetap terpeliharanyakebhinekaan masyarakat adat dalammemperkokoh persatuan dan kesatuanbangsa.

BAB VIIPENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN

KEBUDAYAAN LAMPUNG

Pasal 23(1) Agar kebudayaan Lampung dapat berkembang

sehingga mampu meningkatkan perannya dalampembangunan sesuai dengan perubahan sosialdan budaya, dilakukan upaya yang terencana,terpadu dan terarah.

(2) Upaya-upaya sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

Pasal 24

(1) Perlindungan terhadap kebudayaan Lampungdilakukan melalui pendidikan, penelitian,pengembangan, pembinaan dan kodifikasi.

(2) Kodifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat berupa penyusunan tata bahasa. tataaksara, kamus, ensiklopedia, glosarium, rekamantuturan, atau bentuk lain yang sejenis.

(3) Pemerintah Daerah memfasilitasi penerbitan hasilkodifikasi dimaksud pada ayat (2).

Pasal 25(1) Selain melalui upaya sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 23, perlindungan terhadapKebudayaan Lampung juga dilakukan dengancara mendaftarkan hak cipta alas karya seni.sastra atau kerajinan maupun karya yangbercirikan Khas Daerah Lampung dalam bentuklainnya.

Page 18: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

(2) Organisasi Perangkat Daerah yang tugas pokokdan fungsinya terkait dengan KebudayaanLampung, bertanggung jawab dalam pelaksanaanmaksud tersebut pada ayat (l).

(3) Pengaturan lebih lanjut mengenai pelaksanaanketentuan dimaksud pada ayat (2) ditetapkandengan Peraturan Walikota.

BAB VIIIPEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 26

(1) Pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaanPeraturan Daerah ini dilakukan oleh Walikotaatau pejabat yang ditunjuk oleh Walikota.

(2) Walikota melaksanakan pembinaan terhadapOrganisasi Perangkat Daerah, organisasikemasyarakatan di bidang kebudayaan danlembaga adat dalam pembinaan penyelenggaraanpemeliharaan kebudayaan Lampung.

(3) Pembinaan operasional penyelenggaraanpemeliharaaan kebudayaan Lampung ditingkat:a. Kecamatan dilakukan oleh Camat;b. Tiuh, Pekon, Kampung, Anek dilakukan oleh

Kepala Pekon, Kepala Kampung danTo kohAdat.

(4) Pembinaan dimaksud pada ayat (1), ayat (2) danayat (3) dilaksanakan dengan memperhatikan danatau berpedoman kepada ketentuan danperaturan perundang-undangan.

BAB IXPEMBIAYAAN

Pasal 27

Pembiayaan dalam rangka pelaksanaan PeraturanDaerah ini dibebankan pada dan/atau bersumber dari:a. APBD untuk pelaksanaan ditingkat Daerah sesuai

kemampuan keuangan daerah; danb. sumber pembiayaan lain yang sah dan tidak

mengikat.

Page 19: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

BAB XSANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 28(1) Setiap orang atau badan hukum yang tidak

melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 15 ayat (2) dikenakan sanksiadministratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat berupa :a. teguran lisan;b. peringatan tertulis;c. penundaan pemberian layanan publik.

(3) Sanksi administratif diberikan oleh Walikotasesuai kewenangannya berdasarkan usulanOrganisasi Perangkat Daerah yang terkait.

(4) Pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuansanksi administratif sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

BAB XIKETENTUAN PIDANA

Pasal 29(1) Barang siapa tidak mendaftarkan benda tinggalan

budaya yang dikuasai dan atau dimiliki kepadainstansi yang berwenang sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17 ayat (3), dapat dipidana denganpidana penjara paling lama 6 (enam) bulan danatau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (limapuluh juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah pelanggaran.

(3) Setiap perbuatan pidana yang berkenaan dengankepurbakalaan, tinggalan budaya dan ataumuseum, dikenakan pidana sebagaimana diaturdalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010tentang Benda Cagar Budaya.

BAB XIIPENYIDIKAN

Pasal 30Selain pejabat penyidik umum yang bertugas menyidiktindak pidana, penyidikan atas tindak pidanasebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah inidapat juga dilakukan oleh Penyidik Pegawai NegeriSipil (PPNS) yang pengangkatannya ditetapkan sesuaidengan Peraturan Perundang-undangan.

Page 20: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

BAB XIIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 31(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini,

ketentuan yang terkait dengan dan/ataumengatur tentang Pemeliharaan KebudayaanLampung, sepanjang tidak bertentangan danbelum diganti berdasarkan Peraturan Daerah inidinyatakan masih tetap berlaku.

(2) Setiap orang dan atau badan hukum yangberdasarkan Peraturan Daerah ini diwajibkanmelaksanakan ketentuan yang ditetapkan dalamPeraturan Daerah ini, wajib menyesuaikan diridengan Peraturan Daerah ini selambat-lambatnya1 (satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini berlaku.

BAB XIVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 32Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.Agar setiap orang dapat mengetahuinya,memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah inidengan penempatannya dalam Lembaran Daerah KotaBandar Lampung.

Ditetapkan di Bandar Lampungpada tanggal 17 Juni 2019WALIKOTA BANDAR LAMPUNG,

Cap/Dto

HERMAN HN

Diundangkan di Bandar Lampungpada tanggal 17 Juni 2019SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG,

Cap/Dto

BADRI TAMAM

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 NOMOR :02

NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNGPROVINSI LAMPUNG : 02/857/BL/2019

Page 21: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH BANDAR LAMPUNGNOMOR TAHUN 2019

TENTANG

PELESTARIAN SENI DAN BUDAYA LAMPUNG

I. UMUM

Kebudayaan suatu bangsa merupakan indikator dan mencirikantinggi atau rendahnya martabat dan peradaban suatu bangsa.Kebudayaan tersebut dibangun oleh berbagai unsur, seperti bahasa,sastra dan aksara, kesenian dan berbagai sistem nilai yang tumbuh danberkembang dari masa ke masa.

Kebudayaan Nasional kita dibangun atas berbagai kebudayaandaerah yang beragam warna dan corak, sehingga merupakan saturangkaian yang harmonis dan dinamis, oleh karena itu, tidak disangkalbahwa bahasa, sastra, aksara daerah, kesenian dan nilai-nilai budayadaerah merupakan unsur penting dari kebudayaan yang menjadirangkaian kebudayaan nasional.

Nilai-nilai dan ciri budaya kepribadian bangsa merupakan faktorstrategis dalam upaya mengisi dan membangun jiwa, wawasan dansemangat bangsa Indonesia sebagaimana tercermin dalam nilai-nilailuhur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Kebudayaan Lampung yang merupakan bagian dari budayanasional dan sekaligus sebagai asset nasional memiliki sejumlah nilaidan norma sosial budaya yarg melandasi pemikiran dan prilakuwarganya. Berbagai ungkapan tradisional yang merupakan falsafahhidup yaitu Piil Pesenggiri, Sakai Sambayan, Nemui Nyimah, NengahNyappur dan Bejuluk Beadok merupaikan contoh gambaran pandanganhidup masyarakat yang memiliki nilai-nilai kehidupan bermasyarakatyang luhur dan sangat penting untuk dipelihara, dilestarikan dandiwariskan kepada generasi penerus, dan hams dipertahankankeberadaannya walaupun terjadi perubahan global.

Berdasarkan hal-hal sebagaimana tersebut diatas, dan mengingatkebudayaan Lampung termasuk didalamnya adat istiadat, falsafahhidup, sejarah, peristiwa sejarah, sejarah lokal dan sejarah daerah sertabenda-benda yang bernilai budaya merupakan kebanggaan daerah yangmencerminkan jati diri masyarakat, perlu dilakukpn serangkaian upaya-upaya dalam rangka memelihara, melestarikan dan mengembangkankebudayaan Lampung yang pada akhirnya diharapkan dapatmeningkatkan peranan nilai-nilai budaya tersebut dan lembaga adat didaerah dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan, kelangsunganpembangunan dan peningkatan ketahanan nasional, serta dapatmendorong upaya mensejahterakan warga masyarakat setempat,sekaligus menunjang dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk

Page 22: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

turut serta dan bertanggung jawab dalam menjaga dan memeliharakebudayaan daerah.

Agar upaya pemeliharaan kebudayaan Lampung dapatdilaksanakan dan berjalan sebagaimana diharapkan, dan dalam rangkakelancaran serta untuk pedoman dalam pelaksanaannya, perlumengatur dan menetapkan pemeliharaan kebudayafm Lampung denganPeraturan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas

Pasal 2Cukup jelas

PasalCukup jelas

Pasal 4Cukup jelas

Pasal 5Cukup jelas

Pasal 6Cukup jelas

Pasal 7Yang dimaksud dengan : Bahasa adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat adat

Pepadun dan Sai Balin. Aksara adalah aksara ka, ga, nga, pa, ba, ma, ta, da, na, ca, ja,

nya, ya, a, la, kha, sa, wa, ha, ga, gha.Pasal 8

Huruf aCukup jelas

Huruf bPenulisan aksara daerah untuk nama-nama jalan, gapurakota, ban daw, terminal, stasiun kereta api, kantorpemerintah dan tempat-tempat umum lainnya merupakanupaya konkrit pelestarian aksara daerah. Selain bermanfaatsebagai ciri khas daerah yang menggambarkan identitasbudaya daerah, juga dapat digunakan sebagai salah satu dayatarik pariwisata.

Huruf cCukup jelas

Huruf dCukup jelas

Huruf eCukup jelas

Huruf fCukup jelas

Page 23: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

Huruf gCukup jelas

Pasal 9Ayat(l)

Yang dimaksud dengan kesenian tradisional adalah kesenianyang merupakan hasil kreasi dari para seniman masa laluyang hidup dan berkembang secara turun temurun sertatelah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari adat istiadatdan kebiasaan hidup masyarakat pada umumnya.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 10Cukup jelas

Pasal 11Cukup jelas

Pasal 12Cukup jelas

Pasal 13Cukup jelas

Pasal 14Cukup jelas

Pasal 15Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Huruf aYang dimaksud dengan Bangunan Publik adalahbangunan milik pemerintah, pemerintah daerah, swasta,perseorangan dan badan hukum.

Huruf bCukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 16Cukup jelas

Pasal 17Ayat (l)

Cukup jelasAyat (2)

Page 24: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

Cukup jelasAyat (3)

Sumber daya manusia dalam hal ini termasuk sumber dayamanusia pengelola organisasi kemasyarakatan bidangkebudayaan dan lcmbaga adat.

Pasal 18Cukup jelas

Pasal 19Huruf a

Yang dimaksud dengan Pemerintah dalam hal ini adalahPemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kota dan Kecamatan.

Huruf bYang dimaksud dengan :Hukum adat adalah hukum yang benar-benar hidup dalamkesadaran hati nurani warga masyarakat dan tercermindalam pola tindakan sesuai dengan adat istiadatnya dan pola-pola sosial budayanya yang tidak bertentangan dengankepentingan nasional.Adat istiadat adalah seperangkat nilai atau norma , kaidahdan keyakinan sosial yang tumbuh dan berkembangbersamaan dengan pertumbuhan dan perkembanganmasyarakat atau satuan masyarakal lainnya, serta nilai ataunorma lain yang masih dihayati dan dipelihara masyarakatsebagaimana terwujud dalam berbagai pola prilaku yangmerupakan kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupanmasyarakat setempat.

Huruf cCukup jelas

Huruf dCukup jelas

Huruf eCukup jelas

Pasal 20Cukup jelas

Pasal 21Cukup jelas

Pasal 22Cukup jelas

Pasal 23Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Yang dimaksud dengan glosariumadalah daftar kata-kata sukar danpenting

Ayat (3)

Page 25: WALIKOTA BANDAR LAMPUNG - peraturan.bpk.go.id

Cukup jelasPasal 24

Cukup jelasPasal 25

Cukup jelasPasal 26

Cukup jelasPasal 27

Cukup jelasPasal 28

Cukup jelasPasal 29

Cukup jelasPasal 30Cukup jelas

Pasal 31Cukup jelas

Pasal 32Cukup jelas