4
halaman 1 Warta Thomas Warta Mingguan Paroki St. Thomas Kelapa Dua Edisi : Minggu, 19 Juli 2015 Hari Minggu Biasa XVI Nomor : 34 Th. XVIII Gereja Katolik Paroki Santo Thomas Kelapadua Jalan Kompleks Ksatrian, Korps Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis 16951, Telepon (021) 8715526 Fax. (021) 87706362. Email: sekreparoki@thomas. keuskupanbogor.or.id Website: http:// thomas.keuskupanbogor.or.id Berita Gereja Ekaristi harian dalam minggu ini Senin s/d Jumat Pukul 05.30 di Gereja. Sabtu pukul 06.00 di Susteran PRR Mekarsari. Rabu, 22 Juli : Peringatan Wajib Sta. Maria Magdalena Sabtu,25 Juli : Pesta Sto. Yakobus, Rasul TIDAK DIPERKENANKAN BAGI UMAT UNTUK MEMARKIRKAN KENDARAAN DI HALAMAN RUMAH PINTAR, GPIB GIDEON, MINI MARKET, DAN LAPANGAN MAKO BRIMOB. HARI MINGGU BIASA XVI Dalam kesadaran religius alkitabiah, bangsa Israel adalah milik Allah, bangsa pilihan Allah. Betapa pun orang Israel kerapkali balelo dan berontak melawan Allah. Namun Allah tetap setia pada janji-Nya untuk menjadi Allah mereka. Ini berarti Allah tetap memperhatikan, melindungi, memelihara dan membela bila terjadi sesuatu pada bangsa pilihanNya itu. Pada zaman Yeremia, orang Yehuda tidak lagi hidup menurut hukum Taurat , mereka menyembah dewa-asing, bahkan menyembah berhala. Yehuda tidak setia dan meninggal Allah. Itu berarti, mereka tidak lagi hidup menurut kesepuluh perintah Allah . Karena itu mereka kehilangan kekuatan hidup dalam Tuhan; mereka itu tidak lagi memiliki daya untuk bertahan berhadapan dengan serbuan dari luar (Yer. 5:5-17). Para pemimpin juga sudah lupa akan tugas dan kewajiban mereka, yang diibaratkan sebagai gembala, yang tidak lagi memperhatikan kesejahteraan rakyat. Para penguasa sudah dibius oleh nafsu ketamakan untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya; dan mereka telah melupakan hari Sabat untuk beribadat dan menguduskan dirinya (bd. Yer. 17:19-27). Karena itu para pemimpin dan penguasa tidak lagi ambil pusing atas hak-hak rakyat dan orang-orang kecil. Melalui berbagai cara mereka merampas tanah, hasil bumi, bahkan rumah-rumah wong cilik, dengan alasan untuk pembangunan, yang dasarnya untuk memperbesar perutnya sendiri (Yer. 21:11). Bahkan demikian pongahnya mereka itu berlaku tidak adil, kasar, tidak peduli dan tidak punya rasa malu lagi (Yer. 21:13). Dengan beberapa ayat Injil hari ini, Santo Markus ingin menggambarkan rasa kemanusiaan Yesus. Pertama , Yesus memberikan kesempatan kepada para murid-Nya untuk beristirahat. Karena mereka telah bekerja keras selama menjalankan karya pastoral dan pelayanan keluar, sehingga perlulah istirahat beberapa saat atau hari untuk memulihkan tenaga mereka. Yesus pun setelah bekerja, mengajar dan berpastoral di antara orang-orang perlu istirahat. Karenanya Yesus bersama para murid pergi ke tempat yang sunyi sehingga tidak ada orang yang dapat mengganggu. Namun kerinduan banyak orang tidak bisa dielakkan; kedatangan mereka tidak dapat dibendung. Ternyata mereka lebih dahulu tiba, di pantai tempat Yesus merapatkan perahunya. Mereka sudah menunggu, sebelum Yesus datang.

Warta 19 Juli 2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Warta 19 Juli 2015

Citation preview

  • halam

    an 1

    Warta Thomas Warta Mingguan Paroki St. Thomas Kelapa Dua Edisi : Minggu, 19 Juli 2015 Hari Minggu Biasa XVI Nomor : 34 Th. XVIII

    Gereja Katolik Paroki Santo Thomas

    Kelapadua Jalan Kompleks Ksatrian, Korps Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis 16951, Telepon (021) 8715526

    Fax. (021) 87706362. Email: sekreparoki@thomas.

    keuskupanbogor.or.id Website: http://

    thomas.keuskupanbogor.or.id

    Berita Gereja Ekaristi harian dalam

    minggu ini Senin s/d Jumat Pukul 05.30 di Gereja. Sabtu pukul 06.00 di Susteran PRR Mekarsari.

    Rabu, 22 Juli : Peringatan Wajib Sta. Maria Magdalena

    Sabtu,25 Juli : Pesta Sto. Yakobus, Rasul

    TIDAK DIPERKENANKAN BAGI

    UMAT UNTUK MEMARKIRKAN

    KENDARAAN DI HALAMAN

    RUMAH PINTAR, GPIB GIDEON,

    MINI MARKET, DAN LAPANGAN

    MAKO BRIMOB.

    HARI MINGGU BIASA XVI

    Dalam kesadaran religius alkitabiah, bangsa Israel adalah

    milik Allah, bangsa pilihan Allah. Betapa pun orang Israel

    kerapkali balelo dan berontak melawan Allah. Namun Allah

    tetap setia pada janji-Nya untuk menjadi Allah mereka. Ini

    berarti Allah tetap memperhatikan, melindungi, memelihara

    dan membela bila terjadi sesuatu pada bangsa pilihanNya itu.

    Pada zaman Yeremia, orang Yehuda tidak lagi hidup

    menurut hukum Taurat, mereka menyembah dewa-asing,

    bahkan menyembah berhala. Yehuda tidak setia dan

    meninggal Allah. Itu berarti, mereka tidak lagi hidup menurut

    kesepuluh perintah Allah. Karena itu mereka kehilangan

    kekuatan hidup dalam Tuhan; mereka itu tidak lagi memiliki

    daya untuk bertahan berhadapan dengan serbuan dari luar

    (Yer. 5:5-17).

    Para pemimpin juga sudah lupa akan tugas dan kewajiban

    mereka, yang diibaratkan sebagai gembala, yang tidak lagi

    memperhatikan kesejahteraan rakyat. Para penguasa sudah

    dibius oleh nafsu ketamakan untuk memperoleh keuntungan

    sebanyak-banyaknya; dan mereka telah melupakan hari Sabat

    untuk beribadat dan menguduskan dirinya (bd. Yer. 17:19-27).

    Karena itu para pemimpin dan penguasa tidak lagi ambil

    pusing atas hak-hak rakyat dan orang-orang kecil. Melalui

    berbagai cara mereka merampas tanah, hasil bumi, bahkan

    rumah-rumah wong cilik, dengan alasan untuk pembangunan,

    yang dasarnya untuk memperbesar perutnya sendiri (Yer.

    21:11). Bahkan demikian pongahnya mereka itu berlaku tidak

    adil, kasar, tidak peduli dan tidak punya rasa malu lagi (Yer.

    21:13).

    Dengan beberapa ayat Injil hari ini, Santo Markus ingin

    menggambarkan rasa kemanusiaan Yesus. Pertama, Yesus

    memberikan kesempatan kepada para murid-Nya untuk

    beristirahat. Karena mereka telah bekerja keras selama

    menjalankan karya pastoral dan pelayanan keluar, sehingga

    perlulah istirahat beberapa saat atau hari untuk memulihkan

    tenaga mereka. Yesus pun setelah bekerja, mengajar dan

    berpastoral di antara orang-orang perlu istirahat. Karenanya

    Yesus bersama para murid pergi ke tempat yang sunyi

    sehingga tidak ada orang yang dapat mengganggu. Namun

    kerinduan banyak orang tidak bisa dielakkan; kedatangan

    mereka tidak dapat dibendung. Ternyata mereka lebih dahulu

    tiba, di pantai tempat Yesus merapatkan perahunya. Mereka

    sudah menunggu, sebelum Yesus datang.

  • halam

    an 2

    Kedua, Yesus menaruh sikap berbelas kasihan kepada orang banyak. Ketika Yesus

    berdarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hatinya oleh belas

    kasihan kepada mereka (Mrk. 6:34). Belas kasihan adalah perasaan yang bisa menggerakkan

    hati sanubari orang. Perasaan ini membuat seseorang merasa empati atas kesusahan dan

    penderitaan sesamanya; dan disertai dorongan yang kuat untuk menolong. Kita bisa mengerti

    bagaimana Yesus saat itu: melihat orang-orang sederhana dari Galilea, yang bergairah ingin

    mendengarkan Kabar Baik dari Allah dan kerahiman-Nya. Maka Yesus membiarkan mereka

    berada di tempat itu dan mulai mengajar serta memberitakan Kabar Baik tengang

    pengampunan dan harapan. Mereka itu sama seperti domba-domba tanpa gembala, kata

    Tuhan Yesus.

    Ketiga, Yesus tampil sebagai gembala yang baik dan sekaligus sebagai pemimpin yang

    sejati, yang menjadi pendamping dan mengantar mereka ke padang rumput yang abadi. Di

    sinilah Yesus mulai mengajarkan bahwa manusia itu memang perlu saat istirahat untuk

    melakukan refleksi, mengendapan diri atas karya, pelayanan dan pastoral kita. Dalam injil

    tadi, Yesus menunjukkan kepada kita bahwa dalam kesibukannya, Ia selalu berusaha untuk

    menarik diri ke tempat yang sunyi dan beristirahat sejenak. Dan Yesus pun mengajak murid-

    muridNya. Artinya kita diharapkan juga bisa melakukan seperti yang dikehendaki oleh Yesus.

    Agar di tempat yang sunyi dan dalam keheningan hati, kita bisa bertemu dan berbicara dengan

    Allah Bapa.

    Sekarang Yesus merelakan waktu istirahatnya, tetapi kelak Yesus akan merelakan nyawa-

    Nya untuk menyelamatkan manusia, termasuk kita. Dengan penuh kasih, Yesus Kristus

    menjaga, memelihara dan memberikan perlindungan dan kehidupan kepada segenap umat-

    Nya. Yesus mengenal baik semua kelemahan kita, kekurangan kita dan kedosaan kita; namun

    Yesus tidak pernah menghukum kita, sebaliknya Yesus mengampuni kita dan menerima kita

    apa adanya serta memungkinkan kita untuk bisa berkembang, berbuah dalam perkataan,

    tindakan dan perbuatan. Amin.

    o0o

    Pelantikan Pengurus DPP DKP St. Thomas Periode 2015 2018

    oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM

    Pada hari Minggu, 12 Juli 2015, diadakan pelantikan Pengurus DPP & DKP St. Thomas

    Periode 2015 2018 dalam sebuah Perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi yang dimulai pada

    pukul 08.00 WIB ini sungguh istimewa karena dipersembahkan secara konselebrasi, dengan

    konselebran utama Bapak Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM. Selanjutnya

    Bapak Uskup didampingi oleh Pastor Paroki, RD Robertus Eeng Gunawan, lalu RD Albertus

    Kurniadi, RD Yustinus Joned Saputra, sebagai pastor rekan Paroki St. Thomas, dan Sekretaris

    Keukuskupan Bogor RD Monang Damanik.

    Dalam homilinya, Mgr. Paskalis, mengajak umat Paroki St. Thomas untuk bernyanyi

    sebuah lagu sederhana. Bahagia kuterikat pada Yahwe, harapanku pada Allah Tuhanku. Ya,

    kita umat Paroki St. Thomas terikat dan bahagia sebagai orang Katolik. Kita menyatakan diri

    menjadi orang Katolik itu karena beriman dan percaya kepada yang tersalib, yaitu Yesus dari

    Nasareth, yang merupakan utusan Allah dan Allah itu sendiri.

    Beriman Katolik tidak hanya hidup baik saja. Bila demikian bukanlah orang Katolik

    karena tidak mengenal Yesus, yang dimulai dari pembaptisan yang kita terima. Yesus

    memberikan bimbingan kepada orang Katolik untuk menjadi manusia yang sehat jasmani dan

    rohani serta memiliki kepekaan sosial dalam hidup bermasyarakat.

    Bapa Paus mengajak kita sebagai umat Katolik yang bersukacita dan berbahagia. Orang

  • halam

    an 3

    Hari/Tanggal Pkl. Koor Pemandu Umat Tata Bunga Petugas L

    iturgi

    SAB, 25/07 18.00 GEMA EFATA IGN. LOYOLA W5

    PIUS X

    W1

    MGG, 26/07 06.00 ANTONIUS W1 BARTOLOMEUS W6

    MGG, 26/07 08.00 IKKSU NIKOLAS W1

    MGG, 26/07 18.00 CAROLUS W7 RATU ROSARI W9

    MGG, 26/07-

    STASI 07.00 PASKALIS W11 B. PENCIPTA W10

    yang berbahagia adalah orang yang menyebarkan sukacita. Dan merayakan Ekaristi adalah

    sebagai bentuk keterikatan dengan Yesus. Beriman berarti terikat pada Yesus, dan kita

    mempunyai tugas untuk mengenal Yesus. Pengenalan kita kepada Yesus diawali dengan

    baptis. Yesus telah memanggil kita dan kita menanggapi panggilan-Nya, lalu kita diutus dan

    diberi kuasa oleh Roh Kudus. Kita dipanggil bukan untuk diri sendiri tetapi untuk mewartakan

    Injil dan kasih kepada sesama. Nah, pengurus DPP dan DKP yang terpilih di antara umat

    pilihan Allah, bukan hanya mengatur organisasi Gereja saja, tetapi terikat pada Yesus dan

    mempunyai tugas untuk mewartakan kasih Yesus.

    Gereja yang bercorak misioner berarti pergi kepada sesama. Kita diajak untuk menjadi

    militan dalam iman bersama Yesus, yang berarti tidak akan merusak orang lain, tetapi

    membawa sukacita pada sesama di sekitar kita. Roh Yesus itu mempersatukan untuk

    mewartakan kasih Tuhan dan membangun persekutuan. Pengurus DPP dan DKP mempunyai

    tugas untuk membangun persekutuan, membangun komunio yang dijiwai oleh semangat

    sukacita agar Gereja bertumbuh dan berkembang.

    Persekutuan Gereja di Paroki St. Thomas terlihat bukan hanya diri sendiri, tetapi dari

    orang yang sudah sepuh, bayi, anak-anak, orang muda, dan orang tua. Mereka yang sudah

    sepuh memberikan kesaksian bahwa mereka setia untuk mengikuti Yesus. Bayi-bayi yang

    diajak ke Gereja itu berarti ayah-ibunya sedang memberikan yang terbaik bagi anaknya.

    Sementara anak-anak muda mewakili Gereja yang berdarah muda, sedangkan orang dewasa

    menandakan bahwa Gereja sudah dewasa. Kita diberikan tugas oleh Tuhan sendiri dan kita

    mampu melaksanakan karena terikat pada Tuhan kita, yaitu Yesus sendiri.

    Gereja berbasiskan keluarga Pertemuan selanjutnya oleh Mgr. Paskalis dengan para pengurus DPP & DKP St.

    Thomas, serta Pengurus Stasi, Ketua Lingkungan dan Ketua Wilayah, diadakan di aula. Mgr.

    Paskalis menyatakan bahwa kita memimpikan sebuah Gereja Keuskupan Bogor yang

    berbasiskan keluarga. Gereja menjadi rumah yang menyambut semuanya. Gereja yang

    bersukacita secara Injili. Gereja yang berbelaskasih dan atas kemurahan hati Allah.

    Berbasiskan keluarga berarti ada kebersamaan antara bapak-ibu dan anak dalam Gereja.

    Teks Inspiratif yang mendasari kebersamaan bapak-ibu dan anak bisa dibaca dalam Luk. 2:41-

    52 bdk Mat. 2:13-15. Keluarga sebagai Gereja rumah tangga bisa dicontohkan sebagai makan

    bersama dalam sebuah keluarga, di mana meja makan atau tikar (bila lesehan) diibaratkan

    sebagai altarnya. Keluarga menjadi tempat untuk menyampaikan nilai-nilai keluarga Katolik.

    Semagat kekeluargaan dalam keluarga Katolik diperlebar jangkauannya. Keluarga kita mesti

    membangun relasi bersaudara dengan alam semesta ciptaan Allah Bapa yang satu dan sama.

    Meski banyak tantangan faktual dalam kehidupan keluarga, yang merupakan suka-duka

    kehidupan, tapi semangat kekeluargaan tak boleh hilang. Diharapkan di tiap Paroki kini ada

    pendampingan terutama bagi keluarga-keluarga yang bermasalah. Juga diharapkan agar Paroki

    mendukung penyegaran bagi keluarga-keluarga Katolik. Selamat bertugas bagi pengurus

    DPP & DKP St. Thomas periode 2015 2018. (K. Tatik)

  • halam

    an 4

    Ucapan Syukur

    Terima kasih serta puji dan syukur bagi Tuhan Yesus dan Bunda

    Maria atas terkabulnya permohonan kami melalui Doa Novena St.

    Yudas Tadeus. _Julia Dharmawan_

    Pengumuman Perkawinan

    Andreas Genesius Adhi Widyanto dari lingkungan Gregorius Agung dengan Elfrida Astria Dewi dari lingkungan St. Maria

    Yosep Manasye Naibaho dari Juanda dengan Emilia Tias Diah Setiari dari Paroki St. Perawan Maria Sapta Kedukaan Bandung

    #1

    Stephanus Jekki Hendrawan dari lingkungan Ratu Pencinta Damai dengan Yanti dari Citeureup Bogor

    Benedictus Sapto Nugroho dari Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Veronika Hesti Ningtyas dari lingkungan St. Monika

    Frederikus Konrad Blata dari lingkungan Gregorius Agung dengan Mega Ulva Sari br Sihombing dari Medan

    #2

    #3

    Bagi umat yang mengetahui adanya halangan atas rencana perkawinan tersebut; WAJIB memberitahukan kepada Pastor Paroki.

    Dibutuhkan :

    Staf Tiketing (ST),

    Kasir (K), Terapis (T)

    Menguasai Abacus dan Bhs

    Inggris (ST) Pengalaman di tiketing

    minimal 1 th (ST)

    Berpengalaman di bidangnya

    (K) dan (T)

    CV di kirim ke :

    [email protected]

    Jika anda ibu Rumah Tangga

    atau agen MLM, tertarik

    berpenghasilan tidak

    terbatas, segeralah

    bergabung bersama kami

    sebagai property consultant

    LJ Hooker Margonda Depok.

    Diadakan Training dan

    bimbingan sampai berhasil.

    Kesempatan terbatas.

    Cp: Dewi 0813.8890.7590