9

Warta gri 28 februari 2016

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Warta gri 28 februari 2016
Page 2: Warta gri 28 februari 2016
Page 3: Warta gri 28 februari 2016

28 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA5

HIDUP dalam kebenaran di dalam segala ruang lingkup kehidupan memang sangat diperlukan dan tentu sangat menyenangkan bila dijalankan dengan sikap yang takut akan Tuhan. Tanpa kebenaran, perkataan yang kita ucapkan menjadi sia-sia dan hambar

adanya. Kebenaran yang sesungguhnya tak bisa ditawar, tak bisa ditambah atau dikurang. Bila ya, maka katakan ya dan bila itu tidak, maka katakan tidak. Yesus, sejak kelahiran-Nya, kematian, dan kebangkitan bahkan sampai pada kenaikan-Nya ke surga, segala perkataan dan perbuatan-Nya adalah kebenaran itu sendiri yang tidak bertolak belakang dengan seluruh nubuat yang ada dalam kitab suci PL dan yang tak terbantah dalam seluruh penggenapannya di dalam sejarah. Yesus berani berkata dengan lantang, “Akulah Kebenaran!” Sebab orang yang hidup benar, mereka berkata jujur, tidak mengada-ada dan tak ada dusta di dalamnya. Berani menyatakan jati diri yang sesungguhnya. Dan membiarkan diri diperiksa serta diuji oleh siapa saja. Jujur dalam pikiran, hati dan perkataan serta tindakan. Bila semuanya tidak bertolak belakang maka itulah kebenaran. Namun bila hati, pikiran dan perbuatan serta tindakan bertolak belakang, itu bukanlah kebenaran. Kebenaran yang sesungguhnya harus mengikut sertakan dan mengikat ketiga bagian tersebut. Itu sebab ketika Allah marah, bangsa Israel gentar dan terkejut. Sebab menurut mereka mereka orang benar dan sudah melakukan hal yang benar, namun melalui hati nurani, melalui pikiran mereka segera tahu bahwa mereka sudah tidak hidup benar. Kebenaran yang sesungguhnya selalu berdiri sebagai hakim yang menghakimi diri di setiap bagian dan sudut kehidupan kita. Allah tentu pribadi yang tahu sampai kelubuk hati yang terdalam sekalipun, baginya tidak ada yang tersembunyi. Di dalam kebenaran Allah semua telihat sangat jelas dan terang.

Orang benar selalu berlaku jujur di segala aspek hidupnya. Kejujuran itu sekaligus menjadi modal perjalanan kehidupan. Jujur mungkin bagi kebanyakan orang adalah kebodohan. Namun Alkitab menyebut orang jujur sebagai orang yang sedang berjalan di jalan yang rata (Amasl 15:19). Mereka tidak akan pernah tersandung dan jatuh lalu menapaki hari-hari dengan percaya diri dan pasti. Tanpa kejujuran seseorang akan mengalami ketakutan dan kepuasan semu yang menakutkan. Tentu tak ada nikmat sejati di dalamnya. Sebetulnya, mereka yang tidak jujur tanpa mereka ketahui sebenarnya mereka telah menaruh lobang di depan jalannya. Suatu saat, cepat atau lambat mereka akan tersandung dan jatuh dalam jeratnya yang membinasakan. Karena itu menjadi jujur adalah panggilan hidup kita sebagai orang percaya. Bila ternyata hanya kita sendiri berdiri sebagai orang jujur maka jangan pernah takut. Walaupun harus sendiri tidak mengapa karena dengan demikian setidaknya kita sendiri telah menjauhkan diri dari cara hidup yang jahat; pemerasan dan menerima suap, dll. Bila kita telah jujur dan karena kejujuran itu kita justru diperlakukan dengan tidak adil maka itulah salib yang Tuhan ijinkan untuk kita pikul. Namun sebaliknya, bila kita tidak jujur dan benar biarlah kiranya hati kita tersentak dan gentar, jangan sampai api Tuhan segera datang atasmu! Karena itu jangan pernah silau dengan berbagai tawaran dunia yang mengiurkan. Pemeliharan Tuhan selalu cukup bagi mereka yang berlindung padanya. Pertarungan melawan ketidakbenaran memang seharusnya dilakukan agar kehidupan kita sebagai orang benar segera bercahaya di dalam kegelapan. Maka dari itu, hiduplah dalam kebenaran dan warnai dunia dengan kebenaran yang telah kita peroleh dari firman Tuhan. ?Nikodemus Rindin

HIDUP DALAM KEBENARAN

Surat dari Gembala

Yesaya 33:15-16

Page 4: Warta gri 28 februari 2016

28 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 28 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA6 7

Warta Tengah Minggu

Kebaktian Tengah Minggu GerejaReformasi Indonesia Jemaat Antiokhia

Tempat : Wisma Bersama, Jl. Salemba Raya 24 A-B, Jakarta Pusat

Persekutuan Oikumene - Rabu, 2 Maret 2016, Pkl : 12.00 WIB

Antiokhia Ladies Fellowship - Kamis, 3 Maret 2016, Pkl : 11.00 WIB

Diuji Atau Dicoba

Pengikut Pilihan

Pdt. Netsen

Sabtu, 5 Maret 2016, Pkl. 13.00 WIB

GI. Julius Mokolomban

Mengapa Saya Harus Percaya Kepada Tuhan?

Antiokhia Youth Fellowship Sabtu, 6 Maret 2016, Pkl. 16.00 WIB

gerakan pengabdian pemuda bangsa

Jumat, 4 Maret 2016, Pkl. 19.00 WIB

Coffee Break

Ibu Juaniva Sidharta

Mengenal Alkitab

BILA kuingat salibNya disitu Tuhan di paku salah satu lirik lagu yang dituliskan Isaac Watts, menceritakan

pengorbanan Sang Juruselamat. Salib penderitaan yang diterima Anak Domba Allah. Yang Mulia namun terhina, demi kasihNya bagi kita.

“Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” Filipi 2:8. Arti kata salib (Yunani:stauros; kata kerja, stauroo; Latin crux, crucifigo) yang pertama ialah kayu sulaan atau balok yg didirikan tegak. Arti kedua, kayu sulaan sebagai alat untuk menghukum dan menghukum mati seseorang. Salib dalam Perjanjian Baru menjadi lambang yang memalukan dan menghinakan, namun juga menjadi lambang hikmat dan kemuliaan Allah.

Bagi orang Roma, salib bukan hanya sebagai alat menyiksa dan menghukum mati, tapi juga sebagai alat untuk menghukum orang dengan cara yang sangat memalukan di depan umum, untuk penjahat ulung dan keji. Sedangkan bagi orang Yahudi, penyaliban berarti kutukan. Inilah yang dialami Yesus Kristus. Ia tekun memikul salib dengan mengabaikan kehinaan. Ia terhukum demi kita yang berdosa.

Di salib, Kristus tergantung. Tangan dan kakiNya dipaku, lambung yang tertikam, darah yang tertumpah, mahkota duri melingkar, menusuk kepalaNya. Cambuk yang tajam menggores tubuhNya. Luka sayat menyelimuti seluruh tubuhNya, Ia merintih kesakitan, tetapi tidak ada yang menolongNya. Betapa jahatnya manusia, tidak mampu lagi membedakan antara baik dan jahat. Salib menjadi tempat pembunuhan yang paling mengerikan, namun Kristus menerimanya dengan penuh ketaatan. Adakah kita menyadarinya?

Salib menjadi lambang penebusan dosa. Di kematian namun memberi kehidupan. Kita dipanggil bukan hanya untuk mengingat salib penderitaan Kristus, namun lebih dari itu, menderita bagi Dia. “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga menderita untuk Dia”, (Filipi 1:29). Sangkal diri, pikul salib, ikut Dia dalam ketaatan melalui keseharian hidup kita.

Selamat mengikut Tuhan dengan hidup penuh kesungguhan. Menyalibkan keinginan diri untuk melakukan kehendakNya. ?Julius

SALIBNYA

Page 5: Warta gri 28 februari 2016

28 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 28 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA8 9

Info GRI Pelita

TERDAPAT 2 kisah yang menarik untuk disimak dalam pembacaan Lukas 6:52-62, Kisah yang pertama adalah ketika Yesus dan murid-muridnya sedang melanjutkan perjalanan menuju Yerusalem ada seorang di

tengah jalan berkata kepada Yesus bahwa Ia akan mengikut Yesus kemana saja Yesus pergi, kemudian Yesus tidak langsung menerima orang itu sekalipun orang itu sudah mau ikut, tetapi Yesus malah menyampaikan bahwa diriNya tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepalaNya, dengan kata lain orang itu dipersilakan ikut tapi maaf tidak ada fasilitas, jangan mengharapkan kenyamanan dan kenikmatan karena untuk diriNya pun Yesus tidak memiliki fasilitas dan kenyamanan tsb. Kisah yang kedua adalah Yesus berkata kepada orang yang lain lagi “Ikutlah Aku”, tetapi orang tersebut ingin menguburkan bapanya dahulu dan yang satu lagi akan pamitan dahulu dengan keluarga, akhirnya dua-duanya dianggap tidak layak mengikut Dia karena mau membajak tetapi menoleh ke belakang.

Dalam dua kisah tersebut mungkin saja terjadi pada diri kita masing-masing yang perlu kita renungkan dan teliti lebih mendalam sejauh mana saat ini kita mengikut Yesus? Jika kita mengikut Dia seperti kisah yang pertama yaitu mungkin kita mengikut Dia hanya untuk mencari reputasi, fasilitas dan kenyamanan maka sudah tentu kita tidak sedang mengikutiNya karena jalanNya adalah jalan Salib yang harus kita pikul sehingga jika mencari hal-hal itu tentu tidak kita dapatkan, dipihak lain apakah kita hanya ikut-ikutan untuk yang senang-senang saja? Di Gereja kita tidak mau mengambil bagian dalam suatu komitmen pelayanan, karena kita tahu jika hal ini kita ambil maka resiko nya sudah barang tentu akan mengganggu kenyamanan kehidupan kita baik dalam hal waktu, tenaga, dana dan pikiran, kita tidak mau menempatkan Tuhan pada prioritas yang utama, selalu saja ada prioritas lainnya yang menjadi suatu alasan untuk menghalangi dalam mengikutiNya dengan sungguh.

Memang bukan perkara mudah dalam mengikut Dia, Ironis,yang mau ikut belum tentu diterima, yang diajak ikut malah banyak pertimbangan, mungkin kita perlu belajar dari Maria, ketika Malaikat menyampaikan bahwa ia beroleh kasih karunia dan akan mengandung bayi Yesus, dalam kondisi batin yang berkecamuk karena terbayang resiko nanti apa kata orang, dianggap berzinah, dihukum rajam, namun ia berserah dan menerima pelayana itu dengan berkata “Sesungguhnya aku ini adalah Hamba Tuhan, jadilah menurut perkataanmu”. ?Pnt. Aryanto Yudi

“IKUTLAH AKU!” Lukas 6:52-62

Page 6: Warta gri 28 februari 2016

28 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 28 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA10 11

COFFEE BREAK ADALAH KELOMPOK KECIL YANG MENGGALI KEBENARAN FIRMAN TUHAN

DAN SALING BERBAGI KESAKSIAN

KELAPA GADINGTANAH ABANG, CIDENG

SALEMBA SLIPI

BEKASIKALIBATA

KEMANGGISAN

Bp. Hendry SuryaBp. Saut SimorangkirBp. Slamet WiyonoLidya WattimenaBp. Adil ParlindunganBp. David SipahutarBp. TP. Malau

:::::::

Pembinaan

PERSIAPAN GSMMinggu, 28 Februari 2016

Pkl 12.00 WIB di Wisma Bersama

LATIHAN CHOIRSetiap Minggu ke 2 & 4Pkl 12.00 WIB di Wisma BersamaBersama: Ibu Rukyah Marpaung

GEREJA REFORMASI INDONESIAAKAN MENGADAKAN PELAYANANBAPTISAN DAN SIDIPADA HARI/TANGGAL: MINGGU, 22 MEI 2016 Bagi Bapak/Ibu yang ingin membaptiskan anak & SIDI dapat menghubungi sekretariat Gereja, Telepon (021) 392-4229,

BERITA SUKACITA

Telah lahir Putri pertama dari:Bp. Tezar & Ibu Tatiana(Cucu pertama dari Bp. J.C. Gani & Ibu Anis)“Elena” Hari ,Kamis 25 Februari 2016 di RS Kemang Medical Center

Tokoh Kristen

SEBELUM ajarannya ditolak mentah-mentah oleh Luther, pengkhotbah ini sangatlah populer. Mensyiarkan solusi

manjur menolong orang lekas menuju Surga dengan Indulgensia, sebuah kepercayaan tentang penghapusan hukuman atau siksa dosa sementara (temporal) atas dosa yang sudah diampuni.

“Dengarkanlah suara-suara keluarga dan teman-teman anda terkasih yang telah meninggal, yang memohon kepada anda dengan kata-kata, kasihanilah kami, kasihanilah kami. kami dalam kesakitan yang menakutkan dan kau dapat menebus kami dengan jumlah uang yang tak seberapa, tidakkah anda menginginkannya?”

Begitulah pengkhotbah itu biasa bersyiar dari kampung ke kampung menawarkan Indulgensia kepada umat yang mengingininya. Siapa yang tak ingin menyelamatkan sanak saudara dari panasnya api neraka hanya dengan beberapa keping uang. Justeru karena itulah “dagangan” pengkhotbah satu ini banyak dicari-cari. Dialah Johann Tetzel, seorang pengkhotbah indulgensia yang terkenal dari Jerman, berasal dari Ordo Dominikan. Sejak diperintahkan oleh Albert, uskup di Mainz, Magdeburg, dan Halberastadt, Johann Tetzel mulai menjadi seorang penjual surat indulgensia. Pria kelahiran kota Pirna, dekat Meissen, Jerman, pada tahun 1465 ini banyak meraup keuntungan dari pemjualan surat sakti itu. Pada tahun 1517 saja, Tetzel telah mengkhotbahkan indulgensia di 10 kota, sejak tahun 1503-1510. Pada tahun 1516, ia secara resmi ditugasi menjual indulgensia bagi pembangunan Gereja Santo Petrus di Roma. Hingga akhirnya seorang pastur Jerman dan ahli teologi Kristen Marthin Luther menentang keras tindakan Tetzel ini. Bagi Luther apa yang dikatakan oleh Tetzel bertentangan dengan teori keselamatan yang dipahaminya. Pertentangan itu lebih terbuka lagi setelah Luther menempelkan 95 dalilnya untuk mengungkapkan kesalahan-kesalahan gereja mengenai kuasa pengampunan dosa dari Paus. Tak mau bergeming, Tetzel menjawab Luther dengan mengeluarkan 122 tesis tandingan yang disusun oleh K. Wimpina. Kemudian pada tahun 1518, Tetzel juga menerbitkan Vorlegung yang merupakan penolakan atas posisi Luther.

Bukan hanya soal ajaran yang ditentang orang, seperti apa yang Luther lakukan. Tuduhan bahwa ia telah menjual pengampunan penuh atas dosa-dosa yang belum dilakukan menyebabkan skandal besar. Oleh seorang paus Duta Vatikan dan Katedral Mainz canon, Karl von Miltitz, Tetzel pun dituduh telah melakukan penipuan dan melakukan banyak penggelapan. Di akhir hidupnya Pemegang gelar diploma dari Sacred Teologi dan Doctor of Sacred Theology dari Universitas Frankfurt an der Oder memilih mengasingkan diri dari dunia luar dan membaktikan diri di biara Dominika di Leipzig. Miris, orang yang sebelumnya “dianggap” memberi solusi manjur bagi keselamatan orang itu di akhir hidupnya jatuh ke dalam keterpurukan dengan sakit fisik yang diderita dan sakit psikologis akibat dijauhi masyarakat. Meski bersebrangan dalam hal ajaran, mendengar bahwa Tetzel sakit parah dan di ranjang kematiannya, Luther sempat menuliskan surat untuk menghiburnya. Tetzel meninggal di Leipzig pada tahun 1519. ?Slawi

MENGOBRALJANJI SURGA

Albert Schweitzer

Page 7: Warta gri 28 februari 2016

28 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 28 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA12 13

Info Khusus

1. DIRI SENDIRI:a. Bersyukur untuk Firman Tuhan

2. JEMAAT: a. Kesetiaan dan pertumbuhan umat dalam beribadahb. Jemaat dalam pergumulan pekerjaan, keluarga, sakit c. Jemaat yang berulang tahund. Doa khusus :

3. GEREJA: a. Rencana dan program gerejab. Ibadah Minggu dan tengah Mingguc. Kesungguhan dan kesehatian pengurusd. Mitra pelayanan gereja : MIKA, PAMA, REFORMATA

4. BANGSA DAN NEGARA:a. Para pejabat pemerintah agar diberi hikmat memimpinb. Persoalan kebangsaan: sosial, politik, ekonomic. Keterlibatan warga gereja dalam pengabdiannya

LOWONGAN KERJA

GEREJA REFORMASI INDONESIA membutuhkan tenaga kerja minimal SMK sederajat wanita, jujur, menguasai Excel, word,power point.untuk bagian sekretariat.Bagi Jemaat GRI yang rindu melayani sesuai kebutuhan di atas, dapat menghubungi Sekretariat GRI, 021-3924229

Bergabunglah dengan Gereja Reformasi Indonesiamelalui, sosial media

: 54750F15

: @gerejareformasi

@bigmansirait

: 0811 8888 802

: gerejareformasiindonesia

Anda akan menerima informasi-informasi terkini seputar kegiatan GRI-Antiokhia

POKOK DOA JEMAATSEGERA !!!

Serba-Serbi

PELAYANAN RADIOOn Air RPK FM 96,30

Senin, 29 Februari 2016 Pkl 20.00 WIB

CINTA ANAKNARASUMBER: GURU SEKOLAH MINGG

Reformata Audio Streaming (RAS)klik: www.reformataradio.comSetiap Selasa

Pkl. 15.00-17.00 WIB

TERIMA KASIHUNTUK PENGANAN28 FEBRUARI 2016

Pkl. 07.30 WIB : Renaldo

Pkl. 09.30 WIB : Ibu Merdiani Chandra

Pkl. 17.00 WIB : Ibu Ellen

Bagi Bapak/Ibu yang ingin ikut ambil bagian dalam penyediaan penganan dapat menghubungi (WB) Ibu Riana; (PP) Ibu Evi+Ibu Angelica

Elisabeth PaulineRahmat Bezaliel

Mariano TPAnnabelle Christossen

Nuri PurbaMarchelita

Netty SaragihLuis Endang

Margareta FebeErick

27 Februari2 Maret2 Maret2 Maret3 Maret3 Maret4 Maret5 Maret5 Maret6 Maret

Page 8: Warta gri 28 februari 2016

28 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 28 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA14 15

1. CD Khotbah - Injil- Kesetiaan Yang Sejati- Kepatuhan Kristiani- Mengatasi Kekuatiran- Hukum Dalam Perspektif Kristiani- Memahami Rencana Allah- Kemuliaan Hidup Kristiani- Awas Pelayan Sesat

2. DVDKhotbah 7 seri (7 DVD):- 7 Kata Penuh Kuasa - 7 Fakta Seputar Salib- 7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan- 7 Gelar Yesus Dalam Penyaliban- 7 Kemungkinan Tokoh Dalam Penyaliban

Khotbah Khusus Wanita (7 DVD) - 7 Mahkota Wanita

Khotbah Natal:- Mujizat Natal - Natal Berdarah- Kidung Natal- Misteri Natal

Khotbah Trilogi Kenaikan:- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 1- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 2- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 3

Informasi dan pemesanan Tabloid Reformata : (021) 392-4229

SAKSIKAN PELAYANAN TELEVISI Pdt. Bigman Sirait

1. INDOVISION, LIFE Channel 70

Minggu, Pkl. 03.30 & 14.00 WIBTgl. 28 Februari 2016“ MAKNA PERJAMUAN KUDUS”

2. Media Cinema IndonesiaHi TV Channel 303

Sabtu Pkl. 05.00 - 05.30 WIB Minggu Pkl. 05.00 - 05.30 WIBTgl. 28 Februari 2016“BUKAN LAGI DUA TAPI SATU”

3. Indovision, LIFE ChannelProgram: Bijaksana Amsal

Selasa, Kamis & SabtuPkl. 13.00 & 21.00 WIB

4. TV Shine Initiatives & SatelliteFreq 3980 X, SR 29900 MSPS

MingguPkl. 05.00, 23.00 WIB

PELAYANAN RADIOOn Air RPK FM 96,30

Setiap Senin Pkl 20.00 WIBSetiap Jumat Pkl 05.00 WIBSenin 1 : Bina PasutriSenin 2 : Bina Pendidikan MIKASenin 3 : Bincang2 KeluargaSenin 4 : Pemuda (Binatu)Senin 5 : Cinta Anak

TERSEDIA

Page 9: Warta gri 28 februari 2016

28 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 28 FEBRUARI 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA16 17

Catatan