12
MINGGU, 15 MARET 2009 Yakobus 1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Jika kita terus membicarakan keku- rangan kita sendiri, maka hal itu adalah penghinaan terhadap Pencipta kita. Jika kita mengeluhkan ketidakmampuan kita, itu berarti bahwa kita menuduh Allah tidak memperhatikan kita. Biasakanlah diri Anda untuk menilai dari sudut pandang Allah hal-hal yang kelihatannya sangat rendah menurut manusia. Anda akan merasa he- ran betapa hal-hal itu tidak pantas dan ti- dak sopan bagi Dia. Kita mengatakan hal- hal seperti "Oh, aku seharusnya tidak mengatakan bahwa aku telah dikuduskan; aku bukan orang yang kudus." Namun mengatakan hal itu di hadapan Allah berarti, "Tidak Tuhan, sungguh mustahil bagi-Mu untuk menyelamatkan dan menyucikan aku; aku tidak memiliki banyak kesempatan dan pikiran serta tubuhku pe- nuh dengan ketidaksempurnaan; tidak Tu- han, itu mustahil." Hal ini mungkin ke- dengaran rendah hati bagi orang lain, na- mun di hadapan Allah ini adalah sikap yang tidak taat. Sebaliknya, hal-hal yang kedengaran- nya rendah hati bagi Allah mungkin kede- ngaran sebaliknya bagi orang lain. Jika kita mengatakan, "Terima kasih, Tuhan, aku tahu bahwa aku telah diselamatkan dan dikuduskan," bagi Allah merupakan ekspresi paling murni dari kerendahan hati. Hal itu berarti bahwa Anda telah sepe- nuhnya menyerahkan diri kepada Allah sehingga Anda tahu bahwa Ia benar. Jang- anlah khawatir apakah yang Anda katakan itu terdengar rendah hati atau tidak bagi orang lain. Namun Anda harus senantiasa rendah hati di hadapan Allah, dan membi- arkan Dia menjadi segalanya bagi Anda. Hanya ada satu hubungan yang benar- benar berarti, dan itu adalah hubungan pribadi Anda dengan Penebus dan Tuhan pribadi Anda. Jika Anda memelihara hu- bungan itu dengan cara apa pun, dengan tidak mempedulikan hal-hal lain, maka Al- lah akan menjalankan rencana-Nya dalam hidup Anda. Satu individu tidak ternilai harganya bagi rencana Allah, dan individu itu mungkin adalah Anda. Oswald Chambers Paulus sudah mengajar dan menela- dankan bagaimana secara pribadi orang percaya bisa menentukan sikap agar tetap bersukcita dalam segala keadaan. Ia juga mengingatkan bahwa orang percaya bisa berbuat sesuatu untuk membuat orang lain bersukacita. Di sini Paulus menasi- hatkan orang percaya untuk secara sadar dan bersama-sama belajar membangun Atmosfer sukacita yang sehat dan benar, sehingga baik diri mereka maupun orang lain bisa bersukacita bahkan di tengah ancaman maut sekalipun. Perangkat pem- bangun atmosfer sukacita itu bukanlah tindakan humoris, bernuansa hiburan, hu- ra-hura, dan pesta pora. Bukan juga men- ciptakan sikon sebatas nyaman, aman, dan menyenangkan secara fisik. Melain- kan perangkat moril yang tak layu dan tak luntur oleh waktu dan keadaan: Menjadi orang percaya yang bukan hanya SELAMAT namun juga BERTUM- BUH (Filipi 2:12). Bayi selalu lucu dan menggemaskan. Tetapi kalau bayi itu tidak juga bertumbuh, tentunya mulai mence- maskan. Begitu juga kelahiran baru seseo- rang menjadi anak Tuhan mendatangkan sukacita di bumi dan di surga. Tetapi jika setelah lahir baru, orang percaya tersebut tak juga bertumbuh, maka ia akan menjadi ganjalan dan batu sandungan. Untuk ber- tumbuh diperlukan kesediaan belajar dan disiplin rohani. Rasul Yohanes juga menu- lis, bahwa ada sukacita saat mengalami dan melihat orang percaya bertumbuh de- wasa secara utuh dalam kebenaran dan kasih (3 Yohanes 3-4) Sikap menjalani hidup yang SUKARE- LA dan berusaha SALING MENGERTI (2:14). Ketika kita mengawasi respons dan reaksi hidup bersama yang mengu- payakan kerelaan menolong dan kesedia- an mendengar untuk mengerti sebelum berbicara atau membantah ... maka atmosfer sukacita akan tercipta di mana saja kita hadir. Manjaga HATI yang MURNI (BERSIH) di tengah angkatan yang bengkok hati (2:15). Sementara dunia sekitar semakin cerdik dan licik karena hati mereka dibeng- kokkan, ilntegritas menguap entah ke ma- na, membuat hidup terasa gelap dan mem- buat penat. Cahaya, walau hanya setitik, bisa membuat orang mendapatkan pandu- an dan harapan untuk menjalani hidup. Orang percaya dipanggil untuk mewarnai kehidupan dunianya, memantulkan kehi- dupan yang bercahaya di tengah kegelap- an. (Bandingkan Matius 5:14-16.) Kunci- nya, menjaga hati tetap bersih, tak ternoda niat kotor dan egois, baik di hadapan Allah maupun manusia. Bisa dan berani mem- pertanggungjawabkan motivasi dan si- kapnya dalam perkataan dan tindakannya. HIDUP berpegang pada firman kehi- dupan dan mengingat jerih lelah pemimpin rohani (2:16). Tolok ukur orang percaya dalam menjaga kualitas hidup—yang bisa menjadi pembangun atmosfer sukacita— adalah firman Tuhan yang memberi kehi- dupan. Ketika orang percaya saling men- jaga hidup yang selaras dengan prinsip firman, dan tahu menghormati, menghar- gai orang yang mengajarkannya (menela- dankannya), pastilah tercipta atmosfer sukacita yang menyentuh banyak orang, terutama bagi lingkaran komunitas orang percaya itu sendiri. Hal ini karena perkata- an Kristus, firman pemberi hidup, DIAM dengan segala kekayaannya di antara o- rang percaya (Kolose 3:16). Membuahkan hubungan antar manusia yang penuh ka- sih, kebenaran, dan kekudusan sungguh merupakan hal berharga yang langka dan perlu dijaga di zaman ini. Lily Effery AKU ADA SEBAGAIMANA AKU ADA "Tetapi karena anugerah Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan anugerah yang diberikan-Nya kepadaku tidak sia- sia..." 1 Korintus 15:10 Atmosfer yang Benar dan Sehat

Warta Jemaat GPIA Immanuel 15 Maret 2009

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Untuk Kalangan Sendiri

Citation preview

Page 1: Warta Jemaat GPIA Immanuel 15 Maret 2009

MINGGU, 15 MARET 2009

Yakobus 1:17 Setiap pemberian yangbaik dan setiap anugerah

yang sempurna,datangnya dari atas,

diturunkan dari Bapasegala terang; pada-Nyatidak ada perubahan atau

bayangan karenapertukaran.

Jika kita terus membicarakan keku-rangan kita sendiri, maka hal itu adalahpenghinaan terhadap Pencipta kita. Jikakita mengeluhkan ketidakmampuan kita,itu berarti bahwa kita menuduh Allah tidakmemperhatikan kita. Biasakanlah diri Andauntuk menilai dari sudut pandang Allahhal-hal yang kelihatannya sangat rendahmenurut manusia. Anda akan merasa he-ran betapa hal-hal itu tidak pantas dan ti-dak sopan bagi Dia. Kita mengatakan hal-hal seperti "Oh, aku seharusnya tidakmengatakan bahwa aku telah dikuduskan;aku bukan orang yang kudus." Namunmengatakan hal itu di hadapan Allahberarti, "Tidak Tuhan, sungguh mustahilbagi-Mu untuk menyelamatkan danmenyucikan aku; aku tidak memiliki banyakkesempatan dan pikiran serta tubuhku pe-nuh dengan ketidaksempurnaan; tidak Tu-han, itu mustahil." Hal ini mungkin ke-

dengaran rendah hati bagi orang lain, na-mun di hadapan Allah ini adalah sikapyang tidak taat.

Sebaliknya, hal-hal yang kedengaran-nya rendah hati bagi Allah mungkin kede-ngaran sebaliknya bagi orang lain. Jikakita mengatakan, "Terima kasih, Tuhan,aku tahu bahwa aku telah diselamatkandan dikuduskan," bagi Allah merupakanekspresi paling murni dari kerendahanhati. Hal itu berarti bahwa Anda telah sepe-nuhnya menyerahkan diri kepada Allahsehingga Anda tahu bahwa Ia benar. Jang-anlah khawatir apakah yang Anda katakanitu terdengar rendah hati atau tidak bagiorang lain. Namun Anda harus senantiasarendah hati di hadapan Allah, dan membi-arkan Dia menjadi segalanya bagi Anda.

Hanya ada satu hubungan yang benar-benar berarti, dan itu adalah hubunganpribadi Anda dengan Penebus dan Tuhan

pribadi Anda. Jika Anda memelihara hu-bungan itu dengan cara apa pun, dengantidak mempedulikan hal-hal lain, maka Al-lah akan menjalankan rencana-Nya dalamhidup Anda. Satu individu tidak ternilaiharganya bagi rencana Allah, dan individuitu mungkin adalah Anda.

Oswald Chambers

Paulus sudah mengajar dan menela-dankan bagaimana secara pribadi orangpercaya bisa menentukan sikap agar tetapbersukcita dalam segala keadaan. Ia jugamengingatkan bahwa orang percaya bisaberbuat sesuatu untuk membuat oranglain bersukacita. Di sini Paulus menasi-hatkan orang percaya untuk secara sadardan bersama-sama belajar membangunAtmosfer sukacita yang sehat dan benar,sehingga baik diri mereka maupun oranglain bisa bersukacita bahkan di tengahancaman maut sekalipun. Perangkat pem-bangun atmosfer sukacita itu bukanlahtindakan humoris, bernuansa hiburan, hu-ra-hura, dan pesta pora. Bukan juga men-ciptakan sikon sebatas nyaman, aman,dan menyenangkan secara fisik. Melain-kan perangkat moril yang tak layu dan takluntur oleh waktu dan keadaan:

Menjadi orang percaya yang bukanhanya SELAMAT namun juga BERTUM-BUH (Filipi 2:12). Bayi selalu lucu danmenggemaskan. Tetapi kalau bayi itu tidak

juga bertumbuh, tentunya mulai mence-maskan. Begitu juga kelahiran baru seseo-rang menjadi anak Tuhan mendatangkansukacita di bumi dan di surga. Tetapi jikasetelah lahir baru, orang percaya tersebuttak juga bertumbuh, maka ia akan menjadiganjalan dan batu sandungan. Untuk ber-tumbuh diperlukan kesediaan belajar dandisiplin rohani. Rasul Yohanes juga menu-lis, bahwa ada sukacita saat mengalamidan melihat orang percaya bertumbuh de-wasa secara utuh dalam kebenaran dankasih (3 Yohanes 3-4)

Sikap menjalani hidup yang SUKARE-LA dan berusaha SALING MENGERTI(2:14). Ketika kita mengawasi responsdan reaksi hidup bersama yang mengu-payakan kerelaan menolong dan kesedia-an mendengar untuk mengerti sebelumberbicara atau membantah ... makaatmosfer sukacita akan tercipta di manasaja kita hadir.

Manjaga HATI yang MURNI (BERSIH)di tengah angkatan yang bengkok hati

(2:15). Sementara dunia sekitar semakincerdik dan licik karena hati mereka dibeng-kokkan, ilntegritas menguap entah ke ma-na, membuat hidup terasa gelap dan mem-buat penat. Cahaya, walau hanya setitik,bisa membuat orang mendapatkan pandu-an dan harapan untuk menjalani hidup.Orang percaya dipanggil untuk mewarnaikehidupan dunianya, memantulkan kehi-dupan yang bercahaya di tengah kegelap-an. (Bandingkan Matius 5:14-16.) Kunci-nya, menjaga hati tetap bersih, tak ternodaniat kotor dan egois, baik di hadapan Allahmaupun manusia. Bisa dan berani mem-pertanggungjawabkan motivasi dan si-kapnya dalam perkataan dan tindakannya.

HIDUP berpegang pada firman kehi-dupan dan mengingat jerih lelah pemimpinrohani (2:16). Tolok ukur orang percayadalam menjaga kualitas hidup—yang bisamenjadi pembangun atmosfer sukacita—adalah firman Tuhan yang memberi kehi-dupan. Ketika orang percaya saling men-jaga hidup yang selaras dengan prinsipfirman, dan tahu menghormati, menghar-gai orang yang mengajarkannya (menela-dankannya), pastilah tercipta atmosfersukacita yang menyentuh banyak orang,terutama bagi lingkaran komunitas orangpercaya itu sendiri. Hal ini karena perkata-an Kristus, firman pemberi hidup, DIAMdengan segala kekayaannya di antara o-rang percaya (Kolose 3:16). Membuahkanhubungan antar manusia yang penuh ka-sih, kebenaran, dan kekudusan sungguhmerupakan hal berharga yang langka danperlu dijaga di zaman ini.

Lily Effery

AKU ADA SEBAGAIMANA AKU ADA"Tetapi karena anugerah Allah aku adalah sebagaimana aku adasekarang, dan anugerah yang diberikan-Nya kepadaku tidak sia-

sia..." 1 Korintus 15:10

Atmosfer yangBenar dan Sehat

Page 2: Warta Jemaat GPIA Immanuel 15 Maret 2009

MINGGU, 15 MARET 2009

Maksimalkan yangTak Terukur

Dalam diri manusia, ada hal-hal yangtak dapat diukur. Ide, kreativitas, semangat,dan keyakinan adalah beberapa di anta-ranya. Tapi, tak jarang kita justru memba-tasi hal-hal tersebut. Berbagai pagar pem-batas pun dipasang. Pagar itu mungkinberupa: pengalaman masa lalu, waktu, bi-aya, tenaga, kemampuan, bahkan kewa-rasan (sehingga ada ungkapan: "bedaantara orang gila dan orang jenius itu ter-kadang tipis saja").

Ketika mobil pertama kali diperkenalkanpada masyarakat, beberapa kalangan me-nyebut benda itu sebagai setan atau mons-ter yang berisik dan harus dilarang karenamembuat anak-anak kecil dan kaum lansiatakut. Sekarang, kita mungkin bisa mener-tawakan hal itu.

Ketika Wright bersaudara membuatpesawat terbang untuk pertama kalinya,ayahnya memberikan komentar yang sa-ngat sinis, "Jika manusia bisa terbang,tentu manusia akan diperlengkapi dengansayap." Sekarang ini pesawat terbang ber-seliweran setiap hari di atas kepala kita,maka kita menertawakan komentar negatifsi ayah Wright bersaudara. Namun, hinggasaat inipun, sikap negatif seperti itu sebe-narnya masih banyak kita jumpai, bahkanmungkin juga kita miliki.

Kita tak pernah bisa meramalkan seja-uh mana teknologi hasil pikiran manusiaberkembang. Kita juga tak pernah bisamembayangkan apa yang bisa dicapai

oleh ide, semangat, dan keyakinan dalamdiri kita. Banyak tokoh dan pelaku sejarahtelah membuktikannya.

Siapa yang menyangka pemuda Ste-ven Spielberg yang gagal masuk SekolahFilm karena nilainya jelek kini bisa menjadisutradara top Hollywood? Siapa yangmembayangkan bocah Pramoedya AnantaToer yang tiga kali gagal lulus SD itu kelakbisa menjadi salah satu sastrawan terbaikdi Asia? Siapa yang bisa membayangkananak bodoh seperti Thomas Edison, AlbertEinstein kelak menjadi manusia superjenius?

Mereka semua bisa melakukannya ka-rena mau memaksimalkan imajinasi, ide,semangat, dan keyakinan iman mereka.Memaksimalkan hal-hal yang tak terukurdalam diri Anda adalah sarana menggapaikesuksesan. Sudahkah Anda melakukan-nya?

Petrus Kwik

KeberanianDari manakah Daud mendapat kebera-

nian untuk mengalahkan Goliat musuh-nya? Raja Saul dan umat Israel tidak tahudari mana Daud menemukan iman yangbegitu perkasa sampai berani menantangsang raksasa yang angkuh itu. Alkitabmemberitahukan kepada kita bagaimanacara kita dapat meningkatkan iman kita,sebagaimana yang dilakukan Daud.

Pertama, Daud tidak melihat Goliat se-bagai raksasa. Raja Saul dan bangsa Isra-el selalu berkata-kata tentang Goliat seba-gai raksasa. Mereka melihat musuh yangluar biasa besarnya di mata mereka, danakibatnya mereka mengecilkan perananTuhan. Tidak demikian halnya dengan Da-ud. Dia tahu bahwa Tuhannya itu Maha-perkasa dan tidak ada tandingannya,sedangkan musuhnya hanyalah seorangFilistin yang tidak bersunat, artinya ia tidakmemiliki perjanjian dengan Tuhan, sehing-ga ia ditakdirkan untuk mengalami kebina-saan.

Daud berkata kepada raja Saul, "Ham-bamu ini biasa menggembalakan kambingdomba ayahnya. Apabila datang singaatau beruang, yang menerkam seekordomba dari kawanannya, maka aku me-ngejarnya, menghajarnya dan melepaskandomba itu dari mulutnya. Kemudian apabi-la ia berdiri menyerang aku, maka akumenangkap janggutnya lalu menghajarnyadan membunuhnya. Baik singa maupunberuang telah dihajar oleh hambamu ini.Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu,ia akan sama seperti salah satu dari bi-natang itu, karena ia telah mencemooh

barisan dari Allah yang hidup. TUHANyang telah melepaskan aku dari cakarsinga dan dari cakar beruang, Ia juga akanmelepaskan aku dari tangan orang Filistinitu" (1 Samuel 17:34-37). Apa yang dapatkita pelajari dari perkataan Daud ini?

Pertama, kita harus melihat segala se-suatu menurut perspektif yang benar, danjangan terpengaruh oleh pihak musuh.Kemudian kita pun perlu mengingatkandiri kita sendiri bahwa kita memiliki suatuikatan perjanjian dengan Tuhan, dan Dia-lah yang akan memikul tanggung jawabbagi kita. Ketiga, kita perlu merenungkansemua berkat yang pernah kita alami dimasa lampau serta kemenangan-keme-nangan yang pernah kita raih. Semua iniakan dapat memberikan kita keberaniandan iman untuk menghadapi segala rin-tangan di depan mata kita.

Ya Tuhan, aku ingin dapat melihat se-gala sesuatu dari sudut pandang-Mu.Mampukanlah aku untuk merenungkandan mengingat segala pertolongan-Mu dimasa lampau, dan berjalan hari ini denganiman.

Rudi Lack

Perkara-PerkaraKecil

“Barangsiapa setia dalamperkara-perkara kecil, ia setiajuga dalam perkara-perkara

besar. Dan barangsiapa tidakbenar dalam perkara-perkara

kecil, ia tidak benar juga dalamperkara-perkara besar.”

Lukas 16:10Ada sebuah Bank, terdapat sebuah

departemen kepercayaan di mana empatpemuda dan seorang pria yang lebih tuadipekerjakan. Para direktur memutuskanuntuk mempromosikan karyawan yang le-bih tua itu dan kemudian menunjuk salahseorang dari keempat pemuda itu sebagaipenggantinya mengepalai departemen itu.

Setelah mempertimbangkan jasa-jasadari masing-masing pemuda itu, para di-rektur memilih salah seorang di antaramereka untuk menduduki posisi baru itudan memberinya kenaikan gaji yang sang-at besar. Mereka memutuskan untuk mem-beritahukan promosi itu kepadanya soreitu pukul empat.

Ketika makan siang, pemuda yang ter-pilih itu antri di kafetaria. Salah seorangdirektur Bank itu juga antri di belakangbeberapa orang konsumen lain di bela-kang pemuda itu. Sang direktur melihatpemuda itu memilih makanannya, terma-suk sepotong mentega. Lalu ia menyem-bunyikan mentega itu di bawah makananlainnya di piringnya dan berbohong kepadakasir tentang makanan apa saja yang telahdipilihnya.

Sore itu para direktur memberitahu pe-muda itu bahwa sebenarnya mereka ber-maksud mempromosikannya, namun kare-na apa yang telah dilihat di kafetaria siangitu, mereka malah terpaksa memberhen-tikannya. Mereka tidak mungkin mempe-kerjakan seseorang yang berani berbo-hong dan mencuri sebagai kepala departe-men kepercayaan mereka.

Apa yang sering disebut "pencurianoleh karyawan" sering dianggap oleh sangkaryawan sebagai "pinjaman". Begitu te-rang-terangannya "pinjaman" seperti itu,sehingga bahkan umat Kristiani yang se-tiapun bisa saja tidak menyadari bahwaapa yang mereka lakukan adalah mencuri.Misalnya memakai beberapa lembar ker-tas, pensil, telepon jarak jauh, mesin foto-kopi, atau berlama-lama ketika makansiang.

Lain kali Anda tergoda untuk "memin-jam" sesuatu dari pemberi kerja Anda, ba-yangkanlah Yesus menanyakan Anda darimana Anda mendapatkannya!

Coffe Break with God

Page 3: Warta Jemaat GPIA Immanuel 15 Maret 2009

MINGGU, 15 MARET 2009 HALAMAN 2

Katekisasi Nikah bagi para calon mempelai yang hendak diberkatipernikahannya pada bulan April, Mei dan Juni 2009 akandiadakan pada hari Rabu, pukul 18.30 wib di ruang kelas TamanDuta Mas sebanyak 3 kali yaitu:v 18 Maret: Aspek Alkitabiah/Teologi oleh Pdt. Hanna Budhi.v 25 Maret: Aspek Medis oleh ibu dr. Herlinav 01 April: aspek Alkitabiah/TeologiKelas katekisasi ini wajib diikuti oleh calon mempelai dan sebagai

syarat bagi pelaksanaan pemberkatan nikah di Gereja.

One Two Six Rp 50.000,00SM Rp 200.000,00-----------------------------------------------------Jumlah Persembahan Rp 250.000,00================================

Ruang TolongMenolong

Bawalah dalam doa syafaat kitabagi kesembuhan saudara/i kitaseiman yang kini sedang meng-alami sakit, yaitu Agung Bintoro- RS PIK

Sebagai pengucapan syukuratas kasih karunia Tuhan YesusKristus, maka telah diadakanpersekutuan doa syukur, yaitu:# 08 Maret di rumah kel. Cecep-

Krendang Selatan.# 14 Maret di rumah kel. Fanny

- Pluit

Telah Berpulang ke rumah Bapayang Kekal

UMI RIBKAH67 Tahun

Meninggal pada hari Kamis, 5Maret dan telah dimakamkan diTPU Tegal Alur, Sabtu, 7 Maret2009.

Tuhan kiranya memberipenghiburan dan pertolonganbagi keluarga yang berduka

DOA SYAFAAT

Telah diwisuda 55 lulusan STTDuta Panisal program S1 Teolo-gia pada hari Selasa, 10 Maret2009 di GPIA Immanuel TamanDuta Mas. Kami mengucapkanSelamat!

Dibutuhkan karyawati untuk di-tempatkan di bagian Administra-si dengan syarat: Wanita, single,Min. SMU/SMK dan mengertiprogram MSWord & Excel.Lamaran ditujukan ke:Jl. Pangeran Jayakarta 115/C5Jakarta 10730

Page 4: Warta Jemaat GPIA Immanuel 15 Maret 2009

MINGGU, 15 MARET 2009 HALAMAN 4

KUALI YANGBERSIH

Seorang jutawan mempunyai 2 oranganak, satu putra dan satu putri. Sang putriini adalah anak kesayangan sang jutawanini. Tetapi ketika surat warisan dibacakansang putri mendapatkan warisan yang le-bih sedikit dengan disertai satu Alkitab sa-ja. Sang putri ini kesal sekali dengankeputusan ayahnya itu. Sekalipun demi-kian, ia mengambil warisannya dan mem-bawanya pulang ke rumah. Ia terus meng-gerutu atas keputusan ayahnya itu, danuntuk menghibur diri ia selalu berpestapora sampai akhirnya ia mulai bosan de-ngan hidupnya. Ia mulai membuka-bukaAlkitab untuk mengisi kekosongannya.Ketika ia sampai pada Yahya 3:16 ia meli-hat bahwa di sana terselip cek yang jum-lahnya jauh lebih besar dari warisan kakak-nya. Ternyata ayahnya sengaja menye-lipkan cek itu di sana, di tempat yang keli-hatannya tidak berarti. Ketika ia melihatcek itu, ia mulai menangis karena sekarangia merasakan kasih ayahnya kepadanya.

Selain itu ia juga menemukan sesuatuyang nilainya jauh lebih berharga dari cekitu, yaitu Yahya 3:16. "Karena begitu besarkasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia te-lah mengaruniakan AnakNya yang tunggal,supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya jangan binasa melainkan beroleh hi-dup yang kekal."

Saudaraku yang kekasih, sebenarnyadalam Alkitab terdapat banyak warisanyang tak ternilai harganya, tetapi kita seringkali tidak menganggapnya atau mengang-gap ringan saja. Tetapi pada saat kita diha-dapkan pada masalah yang berat, kita ba-ru mau membacanya, dan mencarijawaban di dalamnya.

Dalam bacaan II Raj 4:38-41 dikatakanbahwa Elisa kembali lagi ke Gilgal karenadi sana terjadi kelaparan. Kelaparan saatitu terjadi di mana-mana, sehingga serom-bongan nabi datang kepada Elisa supayamereka memperoleh makanan dan terhin-dar dari kelaparan itu.

Saya percaya bahwa saat ini pun se-mua manusia di dunia ini sedang dalamkeadaan lapar dan haus akan kebenaran.Dan banyak anak-anak Allah berhimpunbersama-sama untuk makan makanansurgawi supaya terhindar dari kelaparan.Tetapi kita harus hati-hati supaya tidakmendapat makanan yang mengandungracun. Jangan sampai keliru!

Serombongan nabi ini juga sedang ter-timpa kelaparan dan mereka cepat-cepatpergi kepada Elisa supaya mendapat ma-kanan. Lalu Elisa menyuruh bujangnyasupaya menaruh kuali yang paling besardi atas api dan memasak sesuatu makan-an bagi rombongan nabi itu.

Kuali melambangkan pikiran kita. "Ta-ruhlah kuali yang besar!" artinya "Taruhkankuali pikiran kita seluas-luasnya." Tuhansudah memberikan keluasan pikiran kepa-da kita. Ia tidak pernah membuat kita berpi-kir secara sempit, tetapi secara luas.

Orang yang pandai dapat mengguna-kan pikirannya untuk memikirkan keadaanpada 25 tahun mendatang. Tetapi kalauorang itu mau menaruhkan pikirannya ke-pada pengurapan Roh Kudus, ia akan da-

pat memikirkan apa yang terjadi pada ra-tusan ... bahkan ribuan tahun yang akandatang.

Kuali yang besar itu ditaruh, lalu dima-saklah makanan bagi rombongan nabi itu."Masaklah!" Bukankah kita sering dimintainasehat oleh seseorang, lalu kita berkatakepada orang itu begini, "Pikirlah masak-masak!" Ya, kita harus memikirnya masak-masak, tidak tergesa-gesa. Allah menyu-ruh kita untuk memikir segala sesuatu de-ngan masak.

Makanan yang ditemukan bujang ituadalah sayur-sayuran. Hal ini adalah lam-bang dari Firman Tuhan. Sayuran itu mulaidikumpulkan dan dipetiklah daripadanyaserangkul labu liar. Mungkin karena se-dang dalam masa kelaparan maka bujangitu menjadi serakah. Ia mengambil labuitu serangkul penuh dengan jubahnya.Banyak orang yang baru bertobat berbuatseperti bujang ini. Ia lapar akan pengajar-an, lalu ia merangkul semua pengajaranyang disajikan. Setiap kali ada KKR, iaselalu datang dan makan. Hati-hati, jangansampai saudara mengambil labu liar, labuyang tidak dikenal. Banyak ajaran sesatyang tidak dikenal. Mereka menyangkaitu Firman Tuhan, padahal bukan, karenaFirman itu ditafsirkan menurut pengertianmereka sendiri, diambil seayat-seayat ke-mudian disambung-sambung dan ditarikkesimpulan, mereka tidak melihat satuperikop penuh.

Hal ini penting sekali. Jangan sampaikita mendapat labu yang liar. Sulur liar itumenyelusup tanpa terasa. Dia menyelusupke atas genteng sehingga genteng itu bo-cor. Tidak mustahil sulur-suluran itu me-nyelusup pula ke gereja atau ke perseku-tuan sehingga kalau labu itu kita makanakan mengakibatkan keracunan, dan ke-matian.

Untuk mengetahui labu itu liar atau ti-dak, pengajaran itu sesat atau tidak, kitadapat melihat dari buahnya. Buah dalamkehidupan seseorang itu akan menunjuk-kan jenis pengajarannya.

Ada maut dalam kuali itu! Ada mautdalam pikiran kita, ada maut dalam gerejakita, dan ada maut dalam persekutuan ki-ta.... kalau kita mulai mengambil labu liardan memakannya.

Nabi-nabi yang memakan masakan la-bu itu keracunan dan dalam bahaya kema-

tian. Tetapi puji Tuhan! Ada Elisa di situ.Ia mengambil tepung dan melemparkan-nya ke dalam kuali sehingga maut itu hi-lang dari kuali. Tepung adalah lambangdari Firman Tuhan.

Firman Tuhan itu adalah tali pengukur,tali pengukur bagi setiap pengajaran yangkita terima. Kita harus tahu bahwa tidaksetiap orang yang memakai ayat Alkitabitu, hamba Tuhan yang memberitakan Fir-man Tuhan. Setan pun dapat memakaiFirman Tuhan. Ketika setan menggodaHawa, ia mengatakan bahwa itu adalahFirman Tuhan. Tentu saja firman yang su-dah diputar balikkan. Kalau setan itu ber-kata seperti ini "Menurut perhitungankubegini...." maka Hawa pasti akan membe-rontak dan menolaknya. Pada waktu Yesusdicobai setan, Ia menjawabnya denganmemakai ayat-ayat Alkitab. "Bukankahada tertulis...." Sebab itu kita harus berhati-hati terhadap setiap pengajaran, jangancepat-cepat menyangka itu firman Tuhan.

Tepung itu seperti serbuk, tetapi kalaudiaduk dengan air serbuk itu akan bergum-pal menjadi satu. Kalau Firman Tuhan itutidak diaduk oleh Roh Kudus, firman ituakan terpecah-pecah. Padahal firman Tu-han itu tidak terpecah-pecah. Supaya tidakterpecah-pecah firman Tuhan harus diadukdengan Roh Kudus supaya menjadi utuh.

Tepung itu dipakai untuk menetralkanmaut yang ada dalam kuali. Bila pikirankita sudah dirasuki ajaran sesat, kita perlumeminta kepada Tuhan supaya Firman-Nya itu me-netralkannya. Dengan FirmanTuhan ini, kita menguji setiap macampengajaran yang kita terima, supaya kitatidak memakan labu liar lagi.

Hal ini tidak berarti bahwa saya mela-rang saudara untuk membaca buku-bukulain. Boleh saja! Saudara boleh membacabuku apa saja, tetapi semua buku itu harusditeropong dengan Firman Tuhan.

Sekarang kita,mau melihat bagaimanabekerjanya ajaran sesat itu dalam perjanji-an Baru. Dalam Matius 13:31-35 kita meli-hat perumpamaan tentang biji sesawi danragi.

Kerajaan surga diumpamakan sebagaibenih. Benih itu adalah Firman. Kalau Fir-man itu kita tanamkan dalam hati kita, ma-ka kita akan memiliki kerajaan sorga dalamhidup kita. Itulah benih dan benih itu haruskita pupuk, kita siram dan kita jaga supayatidak dirusak oleh ulat-ulat. Kerajaan Allahjuga diumpamakan sebagai ragi yang di-ambil oleh seorang perempuan. Ada bebe-rapa macam ragi dalam firman Tuhan yai-tu, ragi Yahudi, ragi Farisi dan ragi Hero-dian.

Ragi Farisi nampaknya dari luar beriba-dah tetapi kuasa ibadah itu tidak ada.Orang Farisi senang sekali mengikuti tatacara ibadah dan melaksanakan sesuaidengan peraturannya, tetapi kuasa ibadahitu tidak ada. Kita jangan sampai terkenaragi Farisi ini.

Ragi Herodian adalah cara-cara Hero-des untuk mempertahankan posisinya de-ngan jalan mencampurkan politik denganagama. Ragi inilah yang masuk dan meng-khamirkan adonan tepung itu. Ragi itu,dalam perumpamaan ini dikatakan dibawaoleh seorang perempuan. Tidak mustahilragi ini dibawa ke dalam gereja, persekutu-an dan dalam kehidupan orang percayasehingga mengkhamirkan seluruhnya. Ra-

Page 5: Warta Jemaat GPIA Immanuel 15 Maret 2009

MINGGU, 15 MARET 2009 HALAMAN 5

gi itu diaduk bersama tepung terigu itu.Firman Tuhan sering dicampur aduk deng-an berbagai macam filsafat manusia se-hingga menjadi khamir.

Saudara mungkin bertanya-tanya ma-nakah ajaran-ajaran yang sesat itu. Yangsesat itu yang tidak sesuai dengan firmanTuhan, yaitu yang tidak Kristus sentris.Pusat segala pemberitaan firman Tuhanitu adalah Kristus. Apabila orang sudahmulai menghilangkan hal ini, maka orangitu membawa ajaran yang sesat.

Kedua, ajaran yang sesat itu tidak meli-hat firman Tuhan secara keseluruhan atausatu perikop, tetapi ayat-ayat lepas, lalumenyambung-nyambungnya dan dari situditarik kesimpulan.

Kita harus membaca firman Tuhan itudalam konteksnya, jangan lepas-lepas.Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia,Paulus menegur mereka karena merekamengikuti ajaran sesat dan mempercayaiinjil yang lain. Surat ini satu konteks deng-an II Raja 4 dan perumpamaan dalamMatius 13 tadi.

Jemaat Galatia adalah jemaatpendukung Paulus, tetapi karena merekamulai percaya injil lain, Paulus menegur

mereka dengan sangat keras. Paulus tidaktakut kehilangan jemaat ini akibat teguran-nya karena dia tidak ingin jemaat ini ter-sesat. Dia berkata "Terkutuklah orang yangmembawa injil lain" Dalam bahasa Yunani-nya adalah Annatemi... membawa kutukuntuk selama-lamanya. Annatemi itu se-perti penyakit yang menular. Jadi kalau iaterkutuk maka segala keturunannya ikutterkutuk dan orang yang didekatinya ikutterkutuk. Karena itu kalau orang sudah di-kutuk oleh Allah, ia akan menyebabkanorang yang percaya kepada pemberitaan-nya ikut terkutuk. Itulah sebabnya I Yoha-nes memperingatkan supaya kita mengusirorang yang mengajar ajaran sesat itu darirumah kita, agar kutuk itu tidak mengenaikita.

Paulus dengan keras mengatakan"Adakah kucari kesukaan manusia ataukesukaan Allah...." Ayat ini menjadi pe-gangan saya selama ini. Saya tidak men-cari kesukaan manusia dalam memberi-takan firman Tuhan, tetapi kesukaan Allah.Paulus mengatakan, "Jika aku mencarikesukaan manusia aku bukanlah hambaKristus. "

Ada 3 cara yang dipakai orang dalammenyampaikan Firman Tuhan.

1. Menyampaikan masakan yang su-dah jadi, seperti kalau kita membawa se-seorang ke restoran untuk makan. Kitaakan menerima masakan yang sudah siaptanpa mengetahui apakah bumbunya, ba-gaimana cara memotongnya, dsb.

2. Membawa orang itu ke dapur untukmelihat bagaimana cara memotongnya,cara membumbui, dsb. Saudara ikut seko-lah Alkitab dan diajar bagaimana menggalifirman Tuhan dan cara mengolahnya sen-diri.

3. Mengambil banyak ayat untuk men-jelaskan satu hal. Ini disebut alegoristeks.Ada historis alegoristeks yaitu cerita yangdiuraikan secara alegoris dan ada analisatekstual yaitu menganalisa kata-kata kunci

yang ada pada suatu ayat.Ke 3 cara ini benar, tetapi berbeda satu

dengan yang lain. Seringkali hamba Tu-han yang satu dengan yang lain tidak sa-ma cara pembahasannya, satu denganyang lain tidak cocok. Kita tidak perlubingung dengan hal itu, dan kita tidakperlu mencocok-cocokkannya. Yang perlukita kerjakan adalah mencocokkannyadengan firman Tuhan. Firman Tuhanadalah batu penguji apakah firman Tuhanyang disampaikan itu sesat atau benar.Dan jika ada pengajaran yang sesat, kitamemerlukan tepung, yaitu firman Tuhanuntuk menyehatkannya.

Saudara yang sudah memakan labuliar, biarlah saat ini mengambil tepung,Firman Tuhan supaya maut itu berlalu darisaudara.

Jusuf Roni

HENRY MARTYN(1781 -- 1812)"Sekarang biarkan saya terbakar untuk

Tuhan!" kata Henry Martyn pada saat iamenginjakkan kakinya di Calcutta padabulan April 1806. Henry Martyn meninggal6 tahun kemudian pada usianya yang ke-31. Ia mengabdikan dirinya untuk melayanipekerjaan Tuhan dengan sungguh-sung-guh dan setia selama 6 tahun.

Pendeta Charles Simeon telah mem-bangkitkan ketertarikan Martyn untukmemberitakan Injil di daerah Asia Timursetelah ia menceritakan misi yang dilaku-kan oleh William Carey di India.

Perusahaan Inggris (EIC) di India tidakmenyukai keberadaan seorang misionarisdi tempat mereka. Mereka memandangmisionaris sebagai ancaman yang dapatmemengaruhi kepercayaan orang lokal dimana hal tersebut dapat mengakibatkandampak yang buruk bagi bisnis mereka.Charles Simeon diam-diam bekerjasamadengan Charles Grant, pimpinan dari EIC,untuk menempatkan para misonaris di In-dia. Selain mengabarkan Injil kepada o-rang Inggris di India, mereka juga menga-barkan Injil kepada penduduk setempat.Henry Martyn adalah salah satu dari bebe-

rapa orang yang ditunjuk untuk pergi keIndia sebagai misionaris yang mewakiliEIC.

Henry berlayar dari Inggris dan mening-galkan keluarga, teman, serta Lydia, wanitayang dicintainya. Setibanya di India, iamenghabiskan waktu selama 5 bulan ting-gal di Serampore sambil menunggu kepu-tusan mengenai di mana ia akan ditem-patkan. Ia tinggal bersama Rev. David Ro-wan dan keluarganya. Rowan adalah seo-rang misionaris dari Benteng William diCalcutta dan seorang Yahudi yang me-mimpin penerjemahan Alkitab ke dalamberbagai bahasa Asia Timur. Grup misio-naris William Carey juga berada di Seram-pore dan Martyn bertemu dengannya.

Pada saat Henry berada di Asia, iamenerjemahkan Alkitab Perjanjian Barudan buku tentang doa dari gereja Anglikanke dalam bahasa India. Dengan menggu-nakan biaya sendiri, ia mendirikan sejum-lah sekolah bagi penduduk lokal. Ia menja-di seorang misionaris yang dapat menga-barkan Injil kepada penduduk lokal. Ia se-ring mendapat ancaman akan dibunuh.Martyn juga menerjemahkan kitab Per-janjian Baru dan kitab Mazmur ke dalambahasa Persia.

Kesehatan Martyn menjadi semakinmemburuk. Ia menderita penyakit TBC

yang juga telah merenggut nyawa keduaorang tua dan adiknya. Dokter mengan-jurkan supaya ia melakukan perjalanandengan kapal untuk memulihkan kondisikesehatannya. Pada bulan Januari tahun1811, ia meninggalkan India menuju Persia(sekarang bernama Iran). Ia beristirahatdi pegunungan daerah Shiraz hingga se-bagian tenaganya pulih kembali. Martyntinggal di sana selama 1 tahun dan iamenghaluskan bahasa Persia dalam Alki-tab Perjanjian Baru. Ia sering berdiskusidengan pemeluk agama lain.

Martyn kembali ke Inggris untuk memu-lihkan kesehatannya. Setelah itu, ia pergike Konstantinopel (Turki). Ia meninggal diTurki karena penyakitnya dan dikuburkanpada tanggal 16 Oktober 1812.

The Voice of the Martyrs

Anak-anak IsraelSeusai acara sekolah Minggu, seorang

murid mendatangi gurunya."Pak, ada sesuatu yang belum saya

mengerti," kata si anak."Apa itu, Dik?" tanya sang guru."Menurut Alkitab, anak-anak Israel

menyeberangi laut Merah, betulkah itu?""Betul.""Setelah. itu, anak-anak Israel

mengalahkan bangsa Filistin, betulkahitu?

"Ehm, betul.""Lalu, mendirikan Bait Suci? Betulkah

itu?""Ya.""Kemudian, berperang melawan

bangsa Amalek, menaklukkan bangsaBabel. Pokoknya, anak-anak Israel ituselalu melakukan pekerjaan yang besar.Bukankah begitu?"

"Ya, semuanya betul," jawab guru, "lalu,apa yang membuatmu bingung?"

"Apakah di Israel tidak ada orangdewasa?" tanya si anak dengan polos.

Page 6: Warta Jemaat GPIA Immanuel 15 Maret 2009

PERPULUHANA3 COMAARADRIEL GADRIEL ISAIKALINGANDI WIJAYAANDRE & LENNYANDREAS MULJADIANDRI IWJAYAANGELAANITA NATALIAANNA LTARMAGATLIE KAYLINBOEN EDY JOHANBRYANTCHITRA KATINACHRISTY SCORAEVAWATIDARWINDBPDDDENNYDEWI ADJONI WITARSODODY & FIONAWATIDONNY HALIANTODREDSDYEDDY IRWANTOEKELIZABETH SERLINA AWESTHER AEVLINFHFO MIMIWATI (2)FRONIKGAB

GEORGYGLGO TAN INGGOIE TJAIGRACE YH & AHHADIANTO B & NYHANA LYDIA TURAMBIHANAHHANDERI & PUNGNIHANNAHANYA INI TUHANHAS & SRIHENDRA KLHERAHERLINA FWHKHLHNHSCHTHYIBRAHIM NURIBU HENNY SIEMY WSIGNATIUS HINININDRIIRMA & KELIVONEIWANJAMMY LIE/NGJC+MEJHJIMMY BUDI YANTOJIMMY MULYADIJNJO FEBRIAN FJO MIEKE OKTAVIANIJO RANDY FJO WILLIAM F

JO3JOGS/HIJOSEPHINEJOVANJUJUJUM ARJATIJULIANA TANDIJULIANIJUNIWATI MAGDALENAKARIANTO ISKANDARKEL HVJJKEL OBAJAKEL RALY JESKEL SINAMBELAKISS MEKOE HOK SIONGKTL 12KTN 02KURNIAWANKWECEKWO SU JINLALANLANI WLANNYWATILAUW KIM INLENNY LLEONY SUDARSONOLHGKLHTLI KENGLIALIANI OENIARTOLIDIALIDNA AFLIDYA ALIE MEI (T)LIE YOHANES HLIEM SIOE LIANLIHO SURYALILIAN CHANDRALILIEK HLIM HOK KIM

LIM IE SIONGLIM SAI BOILINALIONG LILYLISALLLTNLUKAS TLUKTINA, SELUSY GLYDIA RINIMAGDALENA VCMARIANAMARLIANA AMARLINAMARTIN HALIMMELIANTIMERLIESMICHAELMIMI BUDHIMINTJEH BHAKTIMISNIMNMTMWNANA CNANDANG ENG LUANNHNN (5)NN (OTJY)NN 0023NN 0023NN 0033NN 0078NN 0079NN 0092NN 0098NN 0115NN 0157NN 0188NN 0188

NN 0212NN 0217NN 0237NN 0241NN 0260NN 0285NN 0298NN 0429NN 0445NN 0456NN 0476NN 0497NN 0524NN 0525NN 0531NN 0538NN 0553NN 0566NN 0641NN 0652NN 0675NN 0701NN 0704NN 0706NN 0711NN 0726NN 0727NN 0766NN 0767NN 0774NN 0788NN 0789NN 0791NN 0794NN 0799NN 0859NN 0875NN 0908NN 0939NN 0963NN 0993NN 1011

NN 1134NN 1217NN 1219NN 1231NN 1232NN 1233NN 1260NN 1263NN 1264NN 1266NN 1284NN 1296NN 1359NN 1365NN 1487NWJNY GANEWATYHANDOYONY OEY PORRYNY TRI SUYANTOOBOEY ME NIEONESIMUS & SURIANIORSBPAULUS BPERRY WSPETRUS KIM PIOPHPOS PI ALBETAPRETTY SIPAYUNGPRIADY – SUSYPSYRD & SYRENALDORIRICKYRICKY DJ & YULIERIKA FATRINRUDY S & FAMRUSMINSAN TJENSB

SENIN, 16 MARETAntonDebyLiman Djoko P.Luciawati HerlimanMerry RosdianaSuantiniSugento HuandraTjen Moi SienTjhin Djun Kian

SELASA, 17 MARETDianawatiErikLisri BintaraNie Tjien SiongOey Soei LianRikaRusdianaSie Lian Hwe/WidiyantiStella DeboraSylvia BustamiTan Ai SiaThio Siu Ing

RABU, 18 MARETEliana AnwarFarida YusufLie Po TingLinawatiMonalisa WidjajaNatalia FransiscaNike MarsellaSuparjoThio Tjoen HongWoen Phing Lan

KAMIS, 19 MARETBintang S. PratiknjoErni

Fu Sen MeiIrwan S.Iwan DaryantoLanny KurniawanListiyanahNenySandy SusantoSanty Zum MuliatySugiarto S. ChandraTjung Khie MenYoseph RahadiEkaputra

JUMAT, 20 MARETApieBettyDavid KaryadiHerry SutantoLagiyemLim Kwong HoaMikoSujitoSusantiSutantoTjhai Venawati

SABTU, 21 MARETAnnaDina TrisukmaningsihEvi MarianaHendra M. SihalohoIrwan Prasetya TandanuMarianaMarthen LutherSawerdaniMerry SanusiSarah VianidaSumarwanSundoyo SalimTommy Indrawan

NurhardjaVivi Marwati

MINGGU, 22 MARETArian Petrus GoginAriefBong Sin KongDevina PribadiDjohan Bin DirajaEddy DhusthenHaryati LiswojaHeuw WenalungIda HariatiIviyanti KusnadiKhiu Sian LieLiaw Man MoyMerryMerry Herlina WatyRaisanMeta ChristinaSouw Tong SanSusantiWiwi Wijaya

SENIN 16 MAR MATIUS 8:19-22Hal mengikut Yesus.

SELASA 17 MAR MARKUS 9:33-37Siapa yang terbesar di antarapara murid.

RABU 18 MAR MARKUS 9:38-41Seorang yang bukan muridYesus mengusir setan.

KAMIS 19 MAR MARKUS 9:42-50Siapa yang menyesatkan orang.Tentang garam.

JUMAT 20 MAR LUKAS 9:46-48Siapa yang terbesar di antarapara murid.

SABTU 21 MAR LUKAS 9:249-50Seorang yang bukan muridYesus mengusir setan.

MINGGU 22 MAR LUKAS 9:51-56Yesus dan orang Samaria.

· Edy Surianto· Fanny Kosasih· Felicia Kusen· Grace Ju· Kantin· Kolportase· Lim Ie Siong· Maureen Isabel

· MM· NN (2)· Robbin Soetiono S.· Samuel Budi P.· SB· Tri Suyanto· WW & SS· Zeini & Kel

TUGAS PADUAN SUARAPERNIAGAAN I : PS IMMANUELPERNIAGAAN II : PS MARANATHA IIPERNIAGAAN III : PS IMMANUEL JRDUTA MAS I : PS IMMANUELDUTA MAS II : PS IMMANUELDUTA MAS III : PS HOSANA I

MINGGU, 15 MARET 2009 HALAMAN 6

Page 7: Warta Jemaat GPIA Immanuel 15 Maret 2009

KOMISI WANITA PKL. 15.00 WIBSelasa, 17 Maret 2009

Pimp. Ibadah : Henny T.Firman Tuhan : RheaPimp. Pujian : Ita N.Singers : Lily K. & BK NgoDoa Firman : RibkahPersembahan : Lanny G. & Metty& Penyambutan : Hanny H & YuliawatiULTAH KOMISI PRIA KE-5 PKL. 19.00 WIB

Selasa, 17 Maret 2009Koordinator: Jusup Gunawan

Worshipleader: HendrySingers: Hendra H., Budi Harianto, AndreasTan, Effendy, Kollis, Asion, Andre WJ, TonyAng, Bintangna, Eddy Han, Haryono, Akhiong

Lie, Tanto R.Doa Firman: Hariyanto

Firman Tuhan: Pdt. RustantoPersembahan: Suhenda, Apo Sumantri, Iwan

S., Benny Valensa, Agus Tresna, HandiKristanto, Mulyadi, Tjung Akian

Penyambutan: Handi Kristanto, Apo Sumanti,Benny Valensa & Mulyadi

IBADAH UMUM PKL. 10.00 WIBMinggu, 22 Maret 2009

Pimp. Pujian : Sdr. HendryTim Pemuji : ShalomDoa Firman : Sdr. TobingPersembahan :Lantai II: Sdr. Sugito Gunawan & Ny.

Sdr. Yusuf Pandi & Ny.Sdr. Ie Tiong Ham & Ny.Sdr. Halim & Ny.

Penyambutan: Sdr. Halim & Ny.Lantai III: Sdr. Tommy Gunawan & Ny.

Sdr. Ray Setiawan & Ny.Sdr. Suhendra Chandra & Ny.

Penyambutan: Sdr. Ray Setiawan & Ny.Lantai IV: Sdr. Ook & Sdr. Anjar

IBADAH UMUM PKL. 17.00 WIBMinggu, 22 Maret 2009

Pimp. Pujian : Sdr. Herry KasmanTim Pemuji : ShekinahDoa Firman : Pdm. Hanna TomasowaPersembahan : Sdri. Lisa & Sdri. Devi O.

Sdr. Amos & Ny. Sdr. Ferry & Sdr. Tjandra W. Sdr. Robby & Sdr. Hendy

Penyambutan : Sdr. Robby & Sdr. Hendy

DOA MALAM PKL. 22.00 WIBKamis, 19 Maret 2009

Koordinator : Sdri. Juningsih GunawanFirman Tuhan:Session I : Pdt. RustantoSession II : Pdm. Otis

IBADAH MALAM KESAKSIAN DAN SABDAKamis, 19 Maret 2009 Pkl. 18.30 WIB

Pimp. Pujian : Sdr. Untung TSTim Pemuji : HaleluyaDoa Firman : Sdr. Krisman KosasihFirman Tuhan : Pdt. RustantoPersembahan : Sdr. Ayung & Ny.

Sdr. Bertnady & Ny.Sdr. Yusuf Pandi & Ny.Sdr. Tony Ang & Ny.

Penyambutan : Sdr. Bertnady & Ny.

IBADAH UMUM PKL. 08.00 WIBMinggu, 22 Maret 2009

Pimp. Pujian : Ny. SandraTim Pemuji : NazaretDoa Firman : Pdm. Malia WatulingasPersembahan di aula lt. III: Sdr. Edianto Juana & Ny. Sdr. Lionabas & Ny. Sdr. Joni Hariyanto & Ny. Sdr. Supodi & Ny. Sdr. Liauw Handoko & Ny. Sdr. Akin & Ny. Sdr. Handi Sutedja & Ny. Sdr. Yeremia BC & Ny. Sdri. Dewi & Sdri. Su Yetty Sdr. Rudy & Ny. Sdr. Abun & Ny. Sdr. Benny Mihardja & Ny. Sdr. Ferdinand Sulistio & Ny. Sdri. Mila Karina & Ny. Heny Puspita Sari Sdr. Herry & Ny. Ny. Sutina & Ny. Nany EfendyPenyambutan di aula lt. III: Sdr. Edianto Juana & Ny. Sdr. Lionabas & Ny. Sdr. Supodi & Ny.Persembahan di aula lt. IV: Sdr. Okie & Sdr. Septian Sdr. Yohan & Sdr. David Sdri. Agustine & Sdri. Meiliani Sdri. Julie H. & Sdri. Ani Sdr. Bernard & Sdr. Adrianto Sdri. Hendro D. & Sdr. Santo Sdr. Stefanus EA & Sdr. Jacrian JA Sdr. Dodi & Sdr. Hendra Gunawan Sdr. Santoso Kurniawan & Ny. Sdr. Tjoei Johan & Ny.Penyambutan di aula lt. IV: Sdr. Okie & Sdr. Septian Sdr. Bernard & Sdr. Adrianto

IBADAH UMUM PKL. 10.00 WIBMinggu, 22 Maret 2009

Pimp. Pujian : Ny. SandraTim Pemuji : HermonDoa Firman : Sdr. ArvantPersembahan: Sdr. Abadi Alvin & Ny. Sdr. Arvant Djatmiko & Ny. Sdr. David S. & Sdr. Hasan Sdr. Andreas Darmawan & Ny. Sdr. Suryadi & Sdr. Hok Beng Sdr. Lie Sak Khim & Ny. Sdr. Erwin Ong & Ny. Sdr. Johan Halim & Ny. Sdri. Meryska & Sdri. Pricillia Chandra Sdr. Andre Chandra & Ny. Sdri. Pauline QWS & Sdri. Dewi Fergina Sdr. Tjhin Djun Kian & Ny. Sdr. Agus Suhendar & Ny. Sdr. Pendi & Ny. Sdr. Frans Kusno & Ny. Sdr. Antony Tan & Ny.Penyambutan: Sdr. Abadi Alvin & Ny. Sdr. Arvant Djatmiko & Ny. Sdr. David S. & Sdr. Hasan

IBADAH MALAM KESAKSIAN & SABDAJumat, 20 Maret 2009 Pkl. 19.00 WIB

Pimp. Pujian : Sdr. Bobby FernandoSingers : MazmurDoa Firman : Pdp. Yunny OngFirman Tuhan : Pdt. RustantoPersembahan : Sdr. Lo Sian Fung & Ny.

Sdr. Simon Jayadi & Ny.Penyambutan : Sdr. Lo Sian Fung & Ny.

DOA PUASA PKL. 10.00 WIBSabtu, 21 Maret 2009

Koordinator : Pdm. Ricky WatulingasFirman Tuhan: Pdt. Rustanto

DOA SELAMA IBADAH BERLANGSUNG:

PKL. 08.00 WIBNy. Noni AbednegoNy. Sian MeiNy. Herlina Rustandy

PKL. 10.00 WIBNy. Ratna SiokNy. MinahNy. Yenny Fun Sin

IBADAH UMUM PKL. 17.00 WIBMinggu, 22 Maret 2009

Pimp. Pujian : Sdr. Frank MaitaTim Pemuji : HosanaDoa Firman : Pdm. Ricky WatulingasPersembahan: Ny. Embun & Ny. Linawati

Sdr. Sugiman & Ny.Penyambutan: Ny. Embun & Ny. Linawati

DOA PUASA PKL. 10.00 WIBRabu, 18 Maret 2009

Koordinator : Sdri. Juningsih GunawanP U J I A N : Ny. ElizabethFirman Tuhan:Session I : Pdt. RustantoSession II : Pdm. Suratno

KOMISI WANITA PKL. 16.00 WIBRabu, 18 Maret 2009

Pimp. Ibadah : Pdm. Hanna TomasowaFirman Tuhan : RheaP U J I A N : Wawa G.Singers : Sinta A. & FitriDoa Firman : Yetty S.Persembahan : Febi & Lydia A.& Penyambutan: Yanceu & Lydia A.

IBADAH PEMUDA & REMAJASabtu, 21 Maret 2009 Pkl. 18.30 WIB

Songleader: MerlliesSingers: Josiane, Grace, Hosea

Doa Firman: JosianeFirman Tuhan: Rev. Higen

Persembahan: Cynthia, Deliana, Ryan, OkiPenyambutan: Jonathan & Lisa

Tamborine: Pauline, Evi A.Musik: Shela, Christian, Haris, Gianzo

Doa Ibadah: Shela & Deborah

IBADAH UMUM PKL. 07.00 WIBMinggu, 22 Maret 2009

Pimp. Pujian : Sdr. HendryTim Pemuji : GloryDoa Firman : Ny. AjanPersembahan :Lantai II: Sdr. Sugito & Ny.

Sdr. Harianto & Ny.Sdr. Andi Wijaya & Ny.Sdr. Jehezkiel Acai & Ny.

Penyambutan: Sdr. Jehezkiel Acai & Ny.Lantai III: Sdr. Lie Wong Sin & Ny.

Sdr. Sumanto Budianto & Ny. Sdr. Liwanto & Ny.

Penyambutan: Sdr. Sumanto Budianto & NyLantai IV: Ny. Hanny Halim & Ny. Min Ce

IBADAH PEMUDA & REMAJASabtu, 21 Maret 2009 pkl. 18.30 wib

Songleader: DahliaSingers: Lydia, Yovanie, Stefanie

Firman Tuhan: Pdt. RustantoPersembahan: Debby, Yasa, Dewi, Gideon

Tambourine: Sherly, Chris F, AngelMusik: Maria, Cecilia, Ricky, Hermanto, Ivan

Multimedia: WillyDoa ibadah: Yanti & Stella

MINGGU, 15 MARET 2009 HALAMAN 7

Page 8: Warta Jemaat GPIA Immanuel 15 Maret 2009

MINGGU, 15 MARET 2009 HALAMAN 8

SELVIESHANIKASHAYANARITA (2)SHIENIASIM YU INGSNSSONIA SMSRI MAYANGSARISSSTELLA TIARASTEPHANIE & JAN SENSUGIANTOSUGIMANSUGITO GUNAWANSUKOWATI GSULISURYANTO/YANTITAN KIM HOANTARIDA/RTENDY S & TINATHAN TJHAI PITHDTHKTHUNG ANNIE

TJHAN LILYTJHIN MEN KIATTJIO KOEN GIOKTJIOE KWI NIOTJIONG LIM FUTJONG NYOEK MOYTK CHAYA ARUTNTRSTUTI MSUCHI TRIFOSAUSMANV20EVMVVVWH CILEDUGWILLIAM WIDJAYA FWIN & IINYAKUB 14YANTI PRAWIRAYAYAYKS B GASYKVYYN 84

YONG YANTHI LEAYOU RAISE ME UPYSLYULIYUNG LIAN & LITJUSURYAWINGKINGZHEN AI

VIA BANKANDRI OHANTOCHRISTINAWATIDAVIN PEDANADAVINA BOENTARADESY FRANSISKADNL VNY SUOSESTER SULIANAWATIESTHER NOVIANFEMMY WIJANTOHADI NUGROHOHO EDY SUSANTOHOYENIINDIRA NUGROHO

ITIONO DJAJADINATAJHONI SURYADIJINGKAN PERSADAJULIA DJAPJULIANAKHOE LUSIANAKURNIA HENKI RUSJAKWEE DJON MOYLYDIAMERRY TRISNA DEWINASIH & KELNATALIA SANJAYANG VIVIKANNNNNNNNONG LIANAWATI (2)RIKA NOVAYANDA (2)RYAN THEODORES TJITROSISKASRI KUMALANINGRUMSUGIANTO

SUPODI EFFENDISUSANTO SUHARLIEVERANY HADYANYWAHYONO SOETANTIOWW & SSYOHANESYULIANTYYULIRIA ZEBUAYUSUF BUDIMAN

SYUKURAMELIABBNBONG KHIAN HIN (2)CHRISTABELLADANIEL YDARWIN TANAMAL GOFO MIMIWATIGRACE JNTHENDRIK & RIAHENKY TIMEY WSJAYADI WIDJAYAJEREMY AMATES

JO KIM TIEJONATHAN CKEL OBAJAKEL TNLIM A SIENLSLYDIANN (4)NN 0729PENGKI DJAPRIJONOPRISKILLA/ANDREASSITI FATIMAHTJIANG LIEM NIOTJIO MIN NIANGWENDY & YOLANDAYENNY

DIAKONIANN

HIKMAT BAGI PRIA“Krisis tidak akan membentukKarakter seorang Pria, Krisishanya akan mengungkapkansiapa Pria itu sesungguhnya”.

Kalau ingin melihat seorang Pria yangsebenarnya, jangan dilihat dari penampil-an, bakat, atau mungkin kharismanya, ka-rena semua itu dapat menipu kita. Tetapilihatlah dalam kehidupannya sehari-hari,terutama ketika dia sedang menghadapiKrisis atau masalah. Itu sebabnya, Gerejayang sesungguhnya ada dalam kehidupansehari-hari selama 24 jam dalam kehidup-an kita.

Gereja bukan berbicara hanya 2 jampada hari minggu, tetapi dalam kehidupansehari-hari, bagaimana seorang Imam da-lam keluarga (pria) akan bertindak, meng-ambil keputusan, dan meresponi masalah-masalah yang terjadi. Ada ungkapan yangmengatakan kalau sebuah karung diisigula pasir sampai penuh melimpah, kemu-dian ditekan dan sobek (bocor) di bawah-nya, maka yang akan keluar adalah gulapasir. Tetapi, kalau karung itu diisi dengansampah sampai penuh, kemudian ditekandan sobek di bawahnya, maka yang akankeluar adalah sampah.

Seperti Yusuf, seorang Pria Sejati yangmengalami krisis yang panjang dalam hi-dupnya. Dia dibentuk dalam krisis (masa-lah-masalah) hampir kira-kira 13 tahun la-manya, tetapi karena hatinya benar, makadia muncul menjadi orang yang sesung-guhnya di hadapan Tuhan, yaitu Pria yangbenar. Masalah akan membuat kita me-nyadari bahwa tanpa Tuhan, kita tidak da-pat berbuat apa-apa. Krisis akan menying-kirkan semua hal-hal yang tersembunyidalam kehidupan kita (keangkuhan, ego-isme, dll), sehingga kita akan muncul men-jadi Pria yang sebenarnya, yaitu Pria yangmembutuhkan Tuhan dan persekutuandengan sesama kita.

– Tim Pelayanan Pria Sejati CMN -

Sering kali kita melihat atraksi sirkusyang sangat memerlukan kesimbangan.Untuk menjaga keseimbangan, kadang-kadang pemain sirkus memegang seba-tang tongkat sambil berjalan di atas seutaskawat besi. Kadang pula mereka harusbergelantungan dari satu tempat ketempatlain hanya memegang seutas tali. Ada pu-la yang memegang tongkat yang diatasnyaditaruh piring kemudian piringnya diputardan “dijaga” supaya tidak jatuh. Kesemua-nya itu memerlukan latihan demi latihansupaya mereka bisa memiliki kesimbangandi dalam melakukan atraksi demi atraksi.

Demikian juga dalam kehidupan kita,perlu ada keseimbangan. Keseimbanganantara keinginan Roh dan keinginan da-ging, keseimbangan di dalam membagiwaktu antara Tuhan, Keluarga, Pekerjaandan Pelayanan, keseimbangan antaraCerdik dan Tulus (Matius 10:16), kesim-bangan memakai dan memberi harta kita,keseimbangan dalam membagi dan ke-simbangan-kesimbangan lainnya.

Kesimbangan sangat diperlukan di da-lam hidup ini, supaya kehidupan kita dapatberjalan dengan baik dan benar. Kita tidakbisa berat sebelah di dalam mengatur ke-seimbangan di dalam hidup kita (seorangpemain sirkus akan terjatuh, apabila diaberat sebelah/tidak seimbang). Jadi kitaperlu kita atur supaya kehidupan kita seim-bang dalam berbagai aspek kehidupankita.

Seperti pemian sirkus yang memerlu-kan latihan demi latihan supaya padaakhirnya dia mampu memiliki kesimbang-an dalam atraksinya, demikian juga kitaperlu latihan demi latihan supaya kitamampu memiliki keseimbangan di dalamhidup kita.

Kesimbangan dalam hidup perlu dilatihdalam hal melihat, menghitung dan belajardari segala sesuatu.

Dalam hal melihat, kita perlu melihatkesempatan-kesempatan yang ada di se-keliling kita, banyak sekali kesempatanyang terbuang, karena kita “tidak melihat”dan “pura-pura tidak melihat” padahal kitadiberi kemampuan oleh Tuhan untuk meli-

hat banyak hal termasuk kesempatan: ke-sempatan untuk berdoa, kesempatan un-tuk melayani, kesempatan untuk mem-beri, kesempatan untuk berbagi dan ke-sempatan – kesempatan lainnya, sehinggakita bisa memiliki keseimbangan di dalamhal-hal tersebut di atas.

Kita juga perlu menghitung dalam me-nata keseimbangan hidup kita, menghitungwaktu kita, menghitung kemampuan kita,menghitung apa yang bisa kita beri/bagi,menghitung kesempatan yang ada, meng-hitung kadar rohani kita, dan menghitunghal-hal lain dalam hidup kita.

Belajar dari segala sesuatu adalah halyang sangat penting dalam mengatur ke-seimbangan dalam hidup kita. Tidak adapemain sirkus yang tidak pernah jatuh ke-tika berlatih, tidak ada anak yang tidakpernah terjatuh ketika belajar berjalan ataubelajar mengendarai sepeda. Tetapi darikejatuhan demi kejatuhan tersebut, mere-ka belajar dan belajar sampai mencapaisuatu keseimbangan, sehingga pemainsirkus tidak terjatuh lagi ketika berakrobatdan seorang anak tidak terjatuh kembaliketika dia berjalan. Belajar dari segala se-suatu itulah kuncinya. Banyak hal yangperlu kita pelajari dan banyak hal yangbisa kita pelajari dalam hidup.

Selamat memiliki kesimbangan didalam hidup….

(I.R)

KESEIMBANGAN“Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan

kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudianmencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan”

(II Kor. 8 : 14)

Page 9: Warta Jemaat GPIA Immanuel 15 Maret 2009

MINGGU, 15 MARET 2009 HALAMAN 9

Bila ketaatan kita serahkan, perkarayang indah terjadi. Kemustahilan akanberubah menjadi kenyataan, yang biasamenjadi luar biasa. Pergumulannya, di da-lam setiap kita berdiam suatu kecende-rungan untuk menolak menyerahkannya.

Ambillah, kisah Yunus. Nabi yang sang-at hebat, berani mengambil risiko besardemi memenuhi panggilannya (lih. II Raj.14:25). Sesungguhnya sukses besar teng-ah menantinya, jika saja ia dapat memper-tahankan pola hidup semacam itu.

Tetapi kekonsistenan bukan ciri utamahidupnya. Tuhan menyerahkan tugas:"Pergilah ke Niniwe" (Yun. 1:1), yaitu untukmemaklumkan anugerah keselamatankepada bangsa kafir itu. Tetapi bukannyake Niniwe. Yunus malah mencoba pergike Tarsis, lari dari hadirat Tuhan (3:1).Akan terungkap, dia punya alasan untukitu (bnd. 4:1, 2). Tetapi sadarkah kita,pengalaman nabi ini mudah sekali terulangdalam diri kita? Ketaatan kepada Tuhanmemang tidak selalu terlihat sebagai pilih-an paling menyenangkan. Misalnya jikamenyangkut soal keuntungan materi, ke-nikmatan duniawi, atau demi kepentinganego kita. Dalam situasi seperti itu, yangtermudah adalah pergi mengikuti Yunus.

Yang harus diingat, pemberontakankepada kehendak Tuhan konsekuensinyabukannya tidak ada. Kita terkecoh, karenapelanggaran yang kita lakukan seolahtidak membawa dampak apa-apa; palingtidak, untuk jangka waktu tertentu. Waspa-da, sebab malapetaka itu datangnya jauhlebih cepat dari yang kita duga.

Lihat Yunus; ikan raksasa menunggu-nya (1:17). Menggerakkan ikan untuk me-laksanakan kehendak-Nya tidak sulit bagiTuhan. Bukankah Ia pernah membuat ke-ledai mengkhotbahi Bileam (Bil. 22:28)?Begitulah, bila Tuhan hendak mendisiplinhamba-Nya, alat-Nya tak terkira jumlah-nya.

Disiplin Tuhan dapat menyakitkan. Ten-tang hal ini, Yunus mengaku, masa pem-binaan itu sama halnya dengan dijebloskandalam jurang maut (2:1). Inilah pengalam-an penuh derita dan linangan air mata,dan sangat menggodai untuk putus asa(2:4-6). Prestasi dan keberhasilan masalalu tidak lagi punya arti; seluruh dunia

mencemoohnya. Terasing dari sesama,sepi, sendiri, tak seorang pun peduli (2:3).Pengalaman yang sama akan menimpa,bila kita berbuat hal yang sama dengannabi itu.

Syukurlah, Tuhan tidak pendendam.Ia tidak senang menyiksa; juga tidak ber-suka cita melihat penderitaan kita. Semuadiizinkan demi kebaikan. Untuk mengem-balikan kita ke jalan yang seharusnya. Da-ri satu segi, untuk menolong kita melihatseriusnya konsekuensi kebebalan. Yanglebih penting, untuk melenturkan kekeras-an kita, untuk menolong kita agar rela me-naati kehendak-Nya. Persis, demikianlahyang terjadi dengan Yunus. Dalam sengsa-ra ia memandang kepada Tuhan. Denganitu, mampulah ia membuka telinga danhatinya, dan kerelaan untuk menuruti ke-hendak Allah bertumbuh dari situ. Tuhanmemberikan kesempatan kedua. Bagi Tu-han, kegagalan tidak secara otomatis ber-arti perampasan hak istimewa (3:1). Pang-gilan dan tugas yang sama kembali"ditawarkan" kepada nabi ini.

Kehebatan Yunus terletak di sini. Iasegera belajar dari pengalaman hidupnya.Ketegaran hati segera diganti dengan ke-taatan sejati. Sifat ini yang memilah hambaTuhan sejati dan kebanyakan kita. Kita ra-jin mempelajari sejarah, tetapi hampir tidakpernah belajar dari sejarah. Hidup kita di-padati dengan perulangan dan pelipatgan-daan kesalahan yang sama! Kita cepatmerana karena kesalahan yang kita laku-kan, tetapi sesegera kesulitan mereda, ki-ta kembali lagi mengulangi dosa yang sa-ma.

Perhatikan sekarang, hebatnya berkatTuhan manakala ketaatan diserahkan. Yu-nus masuk Niniwe; oleh khotbahnya selu-ruh kota ditunggangbalikkan. Pria-wanita,tua-muda, bahkan hewan piaraan (3:8-9)berbalik dari jalannya yang jahat, dan me-nyerahkan diri kepada Tuhan. Rahasia-nya? Karena Yunus pengkhotbah hebat?Bukan; hanya karena Tuhan. Bila menu-gasi, Tuhan juga mencukupi sarananya.Segala yang dibutuhkan agar hamba-Nyaberhasil, disediakan. Bukan saja pekerja-an-Nya akan dapat diselesaikan, melain-kan sukses besar; mukjizat terjadi.

Dalam kisah Yunus, ironisnya justru

terletak di sini. Sukses besar tidak membu-atnya bahagia, tetapi malah kecewa luarbiasa (4:1). Rupanya dua alasan menjadipenyebabnya: pertama, orang Niniwe sa-ngat jahat (1:2); kedua, mereka bukanbangsa pilihan. Nafsu daging dan egoismemasih menguasai hati nabi. Ia tidak me-mentingkan pengampunan, tetapi keadil-an. Melihat Niniwe dihancurkan, daripadadiselamatkan, lebih memuaskannya. Te-tapi tidakkah kita pun sering tergoda olehjebakan yang sama? Pikirkan sebentar,mereka yang pernah menyakiti, merugi-kan, atau menyebabkan kita sengsara.Atau, mereka yang pernah memfitnahanggota keluarga, sahabat dekat. Mana-kah yang lebih mudah, mendoakan, ataumengutuki? Lebih puas melihat merekadihukum Tuhan sekeras-kerasnya, celakadan sengsara?

Permasalahan Yunus terungkap sema-kin nyata dalam peristiwa yang terjadi beri-kutnya. Ia murung, lalu menyendiri di gu-run. Matahari naik menyengatnya,membuatnya amat sengsara. Tetapi Tuhanmenunjukkan belas kasihan: Ia mengaru-niakan sebatang pohon jarak untuk mena-ungi nabi ini. Yunus bersyukur dan bahagiasekali, sebab Tuhan memberkati (4:6). Te-tapi Tuhan menguji lagi; pohon jarak itulayu, sengatan matahari menyiksa lagi.Berkat berhenti, maka syukur dan pujianmeninggalkan nabi.

Terungkap sudah, Hamba Tuhan ituterlalu egoistis. Konsentrasi pikirannyaterpaut lekat kepada kepentingan pribadi,kelompok sendiri, dan apa saja yang ber-kaitan dengan diri sendiri. Doa, usaha,dan sumber daya penggunaannya terbataskepada itu semua. Karena itu, orang Nini-we, orang lain, bangsa lain, yaitu merekayang tidak punya kaitan dengan pembang-unan kepentingan diri, tidak masuk dalamhitungan. Karena tidak peduli, nabi ini me-nolak menaati Tuhan. Kalaupun dalamhati, mungkin saja sering terbetik niat un-tuk melaksanakan kehendak-Nya.

Pelajaran apa untuk kita? Secara nega-tif, kita patut berdoa agar Tuhan melindungikita dari kekeliruan Yunus. Kiranya ketegar-an hati mementingkan diri, sehingga me-nyebabkan kita menolak menaati perintah-Nya, tidak menguasai diri. Secara positif,ketaatan dapat dikembangkan bila pan-dangan kita disejajarkan dengan milik Tu-han. Artinya, perhatian harus berpusat bu-kan kepada diri, melainkan mereka yangkita layani. Mereka yang sesat, yang teng-ah menderita, yang jahat, dan yang tidakpatut dikasihani, justru harus lebih mengu-asai hati kita dari pada kepentingan diri.Tidak dapat diragukan, penyesuaian se-perti ini, banyak kali akan menuntun kepa-da kerelaan untuk berkorban dan penyang-kalan diri. Tuntutannya kadang-kadangdemikian besar, dan sangat "menyakitkanhati". Tetapi tidakkah Tuhan sendiri telahmemberi teladan semacam ini bagi kita?Demi kita, Ia telah rela disiksa, diperlaku-kan tidak adil, bahkan disalibkan dan mati.Namun justru oleh itu semua, Ia berhasilmemenangkan dunia.

Kita pun punya kesempatan untuk ber-buat yang sama. Bila ketaatan kita serah-kan, bukan sesekali tetapi setiap hari,terjadinya mukjizat hanya soal waktu.Alangkah indahnya!

Petrus Maryono

ALANGKAH INDAHNYA

Page 10: Warta Jemaat GPIA Immanuel 15 Maret 2009

MINGGU, 15 MARET 2009 HALAMAN 10

Di dalam Matius 6:33 tertulis, "Tetapicarilah dahulu Kerajaan Allah dan kebe-narannya, maka semuanya itu akan ditam-bahkan kepadamu." Kita sadar bahwa se-gala yang kita miliki di dunia hanyalahbersifat sementara. Rumah yang abadiadalah kerajaan surga. Selama kita me-numpang di atas bumi ini, kita membutuh-kan nafkah untuk bisa hidup. Untuk men-dapatkan nafkah, kita harus bekerja.Namun, kita tidak boleh gila kerja (work-aholic) hingga tidak punya waktu untukbersekutu dengan Tuhan. Kita bekerja un-tuk hidup, bukan hidup untuk bekerja. Da-lam 2 Tesalonika 3:10 dikatakan, "jika se-seorang tidak mau bekerja, janganlah iamakan." Waktu kosong adalah bantal em-puk bagi Iblis. Daud jatuh ke dalam dosaketika dia menganggur, sedangkan oranglain berperang. Bagaimana dengan Anda?

Bekerja bukanlah dosa sebab perintahuntuk bekerja sudah diberikan kepadaAdam dan Hawa sebelum mereka jatuhke dalam dosa. Namun kita harus hati-ha-ti karena banyak dosa berangkat dari pe-kerjaan, apalagi jika kita bekerja dengandisertai hati yang tamak dan cinta uang.Tuhan berfirman bahwa akar segala ke-jahatan adalah cinta uang. Banyak orangmenyiksa dirinya sendiri dengan berbagaiduka dan menyimpang dari jalan kebenar-an hanya untuk memburu uang.

Kita harus mencukupkan diri denganberkat yang ada. Bila kita hidup denganhati merasa cukup, ada berkat besar yangakan kita rasakan dalam kehidupan ini.Mari kita menjadi orang yang selalu meng-ucap syukur dan tidak iri hati sebab sebe-tulnya orang yang kaya bukanlah orangyang memiliki banyak harta, melainkanorang yang memiliki sedikit keinginan. Jikakita hidup berpadan dengan apa yang ada,tentu kebahagiaan akan mengalir dalamhidup kita.

Ada beberapa hal penting tentang pe-kerjaan dan keuangan, yaitu tentang ber-dagang, tentang membungakan uang,tentang suap dan komisi, dan tentangpajak.

1. BerdagangBolehkah orang Kristen berdagang

atau berjualan? Jawabannya tentu sajaboleh. Berdagang berarti berjual-beli untukmendapatkan keuntungan. Namun keun-tungan tersebut harus diperoleh secarajujur, tidak dengan cara-cara duniawi, se-perti berdusta atau menipu. Orang Kristenhanya hidup mengharapkan berkat Tuhankarena "jika bukan Tuhan yang memba-ngun rumah, sia-sialah orang yang mem-bangunnya; jikalau bukan Tuhan yang me-ngawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga" (Mazmur 127:1). Karena itu, dalamsetiap usaha yang kita lakukan, kita ha-rus mendahulukan norma kejujuran danberdagang sesuai firman Allah.

Sering kali banyak pedagang yang me-ngatakan bahwa mereka tidak mengambiluntung dari jualannya. Sungguh tidak ma-suk akal bukan? Jika memang benar me-reka tidak ambil untung, bagaimana usahamereka bisa bertahan sekian lama. Pa-dahal sebenarnya dibenarkan mengambiluntung dari usaha kita, asal dilakukan de-

ngan sewajarnya dan jujur. Sayangnyabanyak dari kita yang memegang prinsipbahwa kalau jujur itu hancur. Atau ung-kapan lain: zamane zaman edan, sing oraedan ora keduman. Artinya, zaman ini za-man edan, yang tidak ikut edan, tidakmendapatkan bagian.

Parahnya, banyak orang percaya yangmengikuti arus dunia ini. Namun kita se-mua diingatkan melalui Yeremia 17:11,"Seperti ayam hutan yang mengeramiyang tidak ditelurkannya, demikianlahorang yang menggaruk kekayaan secaratidak halal, pada pertengahan usianya iaakan kehilangan semuanya, dan padakesudahan usianya ia terkenal sebagaiseorang bebal." Dengan kata lain, jika kitamendapatkan keuntungan dengan carayang tidak halal, kita akan kehilangan se-

galanya, bahkan nama baik kita akan han-cur. Sementara, "... orang yang hidup da-lam kebenaran, yang berbicara denganjujur, yang menolak untung hasil peme-rasan, yang mengebaskan tangannya, su-paya jangan menerima suap, yang me-nutup telinganya, supaya jangan men-dengarkan rencana penumpahan darah,yang menutup matanya, supaya janganmelihat kejahatan, dialah seperti orangyang tinggal aman di tempat-tempat tinggi,bentengnya ialah kubu di atas bukit batu;rotinya disediakan air minumnya terjamin"(Yesaya 33:15-16).

Jadi, Allah menjamin kehidupan orangyang hidup dalam kejujuran dan kebenar-an. Dia akan memelihara kita. Nafkah o-rang beriman harus berasal dari berkatTuhan, bukan dari kecurangan. Itu sebab-nya, hindarkan diri Anda dari usaha/tin-dakan penipuan atau pencurian. Namunsebaliknya, mari kita tingkatkan kejujuran.Bersaing dengan sesama pedagang bo-leh-boleh saja karena pada dasarnya per-saingan adalah salah satu pemicu untukmaju, tetapi harus dengan cara yang jujurdan sesuai dengan firman Tuhan.

2. Membungakan uangImamat 25:35-37 menulis, "Apabila

saudaramu jatuh miskin, sehingga tidaksanggup bertahan di antaramu, maka eng-kau harus menyokong dia sebagai orangasing dan pendatang, supaya ia dapat hi-dup di antaramu. Janganlah engkau meng-ambil bunga uang atau riba dari padanya,melainkan engkau harus takut akan Allah-mu, supaya saudaramu dapat hidup di an-taramu. Janganlah engkau memberi

uangmu kepadanya dengan meminta bu-nga, juga makananmu janganlah kauberi-kan dengan meminta riba."

Firman Tuhan dengan jelas berkatakepada kita bahwa kita dilarang "makanbunga" dari saudara kita yang miskin danterdesak yang meminjam uang untuk bisamakan. Allah mengajarkan kita untuk ber-murah hati dan memberi kepada yang ber-kekurangan. Bahkan, dalam PerjanjianLama diajarkan bahwa untuk setiap orangyang berutang dan tidak melunasi sampaipada tahun yang ketujuh, utangnya itu di-anggap lunas.

Lalu bagaimana jika meminjamkanuang untuk usaha atau berdagang sebagaimodal? Boleh saja itu dilakukan, namunkita tidak boleh serakah atau berdiri seba-gai lintah darat yang meminjamkan uangdengan bunga tinggi. Jika orientasi kitasemata-mata hanyalah keuntungan se-hingga menuntut bunga pinjaman yangtinggi, itu tidak dibenarkan. Semuanya ha-rus dilakukan dengan sewajarnya dan jujursebab dalam Mazmur 15:1, 5 tertulis, "Tu-han, siapa yang boleh menumpang dalamkemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gu-nung-Mu yang kudus? ... yang tidak me-minjamkan uangnya dengan makan ribadan tidak menerima suap melawan orangyang tak bersalah. Siapa yang berlaku de-mikian, tidak akan goyah selama-lama-nya." Jadi yang diperkenankan tinggal da-lam hadirat-Nya bukanlah orang yang me-minjamkan uang dengan bunga, bukanrentenir. Menabung uang di bank dengantujuan untuk mendapatkan bunga merupa-kan sesuatu yang wajar. Meminjam modaldi bank untuk usaha juga merupakan halyang wajar. Namun kita tetap harus ber-hati-hati, jangan sampai spekulasi usahakita terlalu tinggi dan meleset, alih-alihmengembalikan modal, kita malah beru-tang.

Bagaimanapun, berutang bukanlah po-la hidup orang Kristen yang sesuai denganfirman Tuhan. Sedapat mungkin, kitamenghindarkan diri dari usaha membunga-kan uang. Jika ada orang yang lapar ataukesulitan di sekitar kita, kita justru harusmembantu mereka, bukannya menjeru-muskan mereka dalam utang yang melilit.Seandainya memang mereka meminjamuang kepada kita untuk modal usaha, lebihbaik menggunakan sistem bagi hasil dari-pada membungakan uang yang dipinjam.Kita memang boleh mendapatkan keun-tungan dari uang yang kita pinjamkan se-bagai modal, namun persentasenya haruswajar dan tidak berlebihan. Yang palingaman, arahkan rekan kita agar meminjamuang untuk usaha dari bank bukan dariperorangan.

3. Suap dan komisiNegara kita dikenal sebagai negara

yang mempunyai banyak uang "siluman".Dalam pengurusan administrasi di berba-gai instansi, suap-menyuap ibarat makan-an sehari-hari. Jika tidak ada uang suapatau komisi atau pelicin, masalah akanmenjadi bertele-tele dan tidak cepat sele-sai. Kata suap memang berkonotasi ne-gatif, yaitu pemberian atau hadiah baikberupa barang atau uang yang diberikan

Pekerjaan dan Keuangan

Page 11: Warta Jemaat GPIA Immanuel 15 Maret 2009

HALAMAN 11MINGGU, 15 MARET 2009

dengan hati yang tidak tulus, tamak, dancurang. Suap diberikan dengan maksudyang salah, misalnya untuk mendapatkankeuntungan yang jelas bertentangan de-ngan hukum yang berlaku. Seolah-olahdengan uang, peraturan dan hukum bisadilanggar, dibekukan, dan diubah, bahkankebenaran yang sesungguhnya diputarba-likkan. Praktik seperti ini jelas bertentangandengan Alkitab.

Melalui Ulangan 16:19, kita diingatkan,"Janganlah memutarbalikkan keadilan,janganlah memandang bulu dan janganlahmenerima suap, sebab suap membuatbuta mata orang-orang bijaksana dan me-mutarbalikkan perkataan orang-orangyang benar." Demikian pula dalam Amsal15:27, "Siapa loba akan keuntungan gelap,mengacaukan rumah tangganya, tetapisiapa membenci suap akan hidup."

Memberi hadiah atas prestasi kerja se-seorang adalah hal yang baik. Ketika adaorang yang telah menolong dan membantudengan tulus, biasanya hati kita tergerakuntuk memberinya uang sebagai tandaterima kasih atau yang sering kita kenalsebagai uang lelah. Namun bila kita mem-berikan uang atas perbuatan orang lainyang tidak jujur, itu adalah dosa. Misalnya,orang ingin menyelundupkan barang ilegalatau barang-barang yang seharusnya di-kenai pajak. Untuk melancarkan usahanyaitu, dia menyuap oknum yang berkepen-tingan supaya barang tersebut tidak terke-na pajak. Hal ini tidak dibenarkan karenasama saja dengan serakah.

Namun, terkadang kita dihadapkan pa-da sebuah situasi yang sulit. Di lapanganterkadang kita dipaksa untuk memberiuang padahal dalam prosedur yang benar,tidak ada keharusan. Jika kita tidak mem-beri, urusan kita akan dipersulit atau diper-panjang. Dalam hal ini kita tidak bisa dika-takan menyuap (memberi uang untukmemperlicin supaya yang tidak bolehmenjadi boleh), tetapi kita hanyalah salahsatu korban dari sistem yang ada.

Praktik-praktik semacam ini sudahmerajalela dan menjadi rahasia umum.Sebagai korban, kita memang tidak bisamengubah atau memperbaikinya seorangdiri. Dalam kasus semacam ini, kita tidakberhadapan dengan individu, tetapi deng-an sistem yang bobrok yang perlu menda-patkan pencerahan dan perubahan dariTuhan. Yang perlu kita lakukan adalahberdoa supaya Tuhan melakukan perubah-an yang radikal terhadap sistem di negarakita melalui tangan para pemimpin danorang-orang yang terlibat di dalamnya,dan akhirnya sampai ke kita yang jugaharus mengikuti prosedur yang benar.

Suatu survei yang dilansir dalam suatuartikel menyebutkan bahwa di Singapura,di antara 10 orang, ada 9 orang yang ter-masuk kategori jujur. Artinya hanya ada1 orang yang tidak jujur. Negara kita yangnotabene lebih besar, kebalikannya. Diantara 10 orang, ada 9 orang yang tidakjujur. Artinya hanya ada 1 orang yang jujur.Ironis bukan? Termasuk golongan yangmanakah Anda? Termasuk yang 9 orangtidak jujur atau 1 orang jujur? Menjadi"yang berbeda" di antara "yang mayoritas"memang tidak mudah, tetapi kita harustetap berdoa agar Tuhan hadir dan mem-perbarui hati kita dengan kejujuran. Jikakita tidak bisa mengubah orang lain untuk

menjadi jujur, kita bisa membuat perubah-an dengan memulainya dari diri sendiri,yaitu dengan selalu berlaku jujur.

4. PajakWarga negara yang baik tentu taat pa-

jak (membayar pajak tepat waktu dan jum-lahnya sesuai dengan yang seharusnyadibayarkan). Pajak yang dibayarkan olehrakyat digunakan pemerintah untuk mem-perbaiki dan melengkapi sarana prasaranaumum yang digunakan oleh rakyat, sepertijalan, sekolah, puskesmas dan rumahsakit.

Pajak juga dapat digunakan untuk men-dukung kesejahteraan rakyat, misalnyasekolah gratis bagi yang membutuhkan,tunjangan untuk orang-orang lanjut usia(lansia), penyediaan lapangan kerja, danbeasiswa untuk pelajar atau mahasiswayang membutuhkan. Idealnya memangseperti itu. Namun, kondisi negara kitamemang bisa dikatakan masih jauh dariideal.

Banyak warga negara yang tidak taatpajak. Tidak taat pajak bisa berarti memba-yar tidak sesuai jumlah yang seharusnya,membayar tidak tepat waktu, atau bahkantidak membayar sama sekali. Apakah tin-dakan seperti ini dibenarkan?

Hal membayar pajak telah difirmankanTuhan dalam Roma 13:7, "Bayarlah kepa-da semua orang apa yang harus kamubayar: pajak kepada orang yang berhakmenerima pajak, cukai kepada orang yangberhak menerima cukai; rasa takut kepadaorang yang berhak menerima rasa takutdan hormat kepada orang yang berhakmenerima hormat." Kita kadang-kadangmelihat orang yang menghindari pajak de-ngan menyuap petugasnya. Tindakan se-perti ini jelas dosa. Setiap wajib pajak inginmendapat harga yang serendah-rendah-nya, sedangkan petugasnya menginginkanpajak yang setinggi-tingginya. Dari sinilahberangkat praktik-praktik curang perihalpembayaran pajak, baik oleh pembayarpajak maupun oleh petugas pajak.

Di Alkitab, ada cerita tentang seorangpetugas pajak bernama Zakheus. Zakheusdikatakan sering memungut pajak lebihbesar dari yang seharusnya dan itu diguna-kan untuk kepentingan pribadi. Ketika diabertobat, dia mengganti bahkan 4 kali lipatkepada orang yang pernah dirugikannya.Dari kisah ini, kita bisa memprediksi betapabesar keuntungan yang diambil Zakheussebagai petugas pajak. Perbuatannyasungguh menyengsarakan rakyat, apalagidia menggunakan uangnya untuk kepen-tingan pribadi. Memang tidak kita pungkiri,terkadang ada petugas atau pejabat pajakyang menyalahgunakan jabatan dan we-wenangnya untuk memperkaya diri danmempersulit orang lain. Dari sinilah munculpraktik-praktik uang semir atau pelicin.Pajak yang harus dibayarkan menjadi le-

bih tinggi dari yang seharusnya.Dalam Matius 22:21 dituliskan, "Beri-

kanlah kepada Kaisar apa yang wajib ka-mu berikan kepada Kaisar dan kepada Al-lah apa yang wajib kamu berikan kepadaAllah." Setiap kali saya bepergian denganpesawat terbang, saat di bandara, sayabiasanya membayar fiscal Rp.1 juta rupiah.Namun, ada orang yang menawari fiscalyang lebih murah dengan harga Rp.600ribu atau Rp.800 ribu. Suatu kali, sayamenanyakan hal itu kepada petugas tiket.Namun petugas tersebut tidak tahu. Me-nurutnya, kemungkinan ada kerjasamadengan "orang dalam". Namun saya tidakmenerima tawaran itu. Saya tetap mengi-kuti prosedur yang ada, meskipun harusmembayar Rp.l juta. Saya tidak mauorang-orang yang tidak bertanggung jawabmemperalat masyarakat.

Cerita ini hanya sebagian kecil contoh"politik uang" di sekitar kita. Sekarang inibahkan, untuk membuka usaha kecil-kecil-an pun sulit karena prosedur yang terlalupanjang dan berbelit-belit. Kita harus selaluberdoa agar sistem yang sudah rusak dinegara kita ini diperbarui dan agar bangsakita menjadi bangsa yang maju.

Meskipun praktik-praktik "politik uang"merajalela di sekitar kita, tidak seharusnyakita ikut-ikutan dalam arus tersebut. DalamKeluaran 23:2 dikatakan, "Janganlah eng-kau turut-turut kebanyakan orang melaku-kan kejahatan, dan dalam memberikankesaksian mengenai sesuatu perkara jang-anlah engkau turut-turut kebanyakan orangmembelokkan hukum." Jangan sampai ki-ta ikut-ikutan golongan mayoritas yangmembelokkan hukum hanya untuk kepen-tingan pribadi. Memang tidak salah kitaberjuang agar bisa membayar pajak se-ringan mungkin, namun harus tetap sesuaidengan prosedur yang benar dan wajar.Artinya, kita tidak perlu membayar biayalain-lain yang tidak sesuai ketentuan.

Kita juga harus cerdik seperti ular dantulus seperti merpati. Artinya kita memangharus membayar pajak kepada yang ber-hak menerimanya sesuai ketentuan yangtelah ditetapkan, namun kita jangan sam-pai (jangan mau) menjadi "mangsa" orangyang memanfaatkan jabatannya untuk ke-pentingan pribadi. Memang sulit mewu-judkannya, namun kita bisa memulainyadari diri kita sendiri dengan tetap memohonpertolongan dan penyertaan Tuhan.

Kolose 1:9-10 menyebutkan, "Sebabitu sejak waktu kami mendengarnya, kamitiada berhenti-henti berdoa untuk kamu.Kami meminta, supaya kamu menerimasegala hikmat dan pengertian yang benar,untuk mengetahui kehendak Tuhan deng-an sempurna, sehingga hidupmu layak dihadapan-Nya serta berkenan kepada-Nyadalam segala hal, dan kamu memberi bu-ah dalam segala pekerjaan yang baik danbertumbuh dalam pengetahuan yang be-nar tentang Allah."

Kita perlu meminta kepada Allah kehen-dak yang sempurna sehingga kita hidupberkenan kepada-Nya dalam hal berda-gang, berhubungan dengan orang lain,keuangan, bahkan dalam kehidupan seha-ri-hari. Jika kita mengetahui kehendak Al-lah yang sempurna, kita bisa menye-nangkan hati-Nya, bahkan kita bisamenjadi terang di tengah kegelapan.

Rubin Adi

Page 12: Warta Jemaat GPIA Immanuel 15 Maret 2009

HALAMAN 12MINGGU, 15 MARET 2009

Salah satu hal yang membuat kita tidakmengenal Allah secara mendalam adalahkita tidak terlalu berani mempercayai janji-Nya untuk memikul beban-beban kita. Me-ngenal Allah dengan kesadaran tentangrealitas pribadi yang otentik tidak sekadarmelibatkan pembelajaran. Pengenalan itumelibatkan perjalanan bersama Dia mele-wati api tanpa terbakar. Pengenalan ituberarti tidak hancur di bawah beban yangmenekan karena Ia memikulnya untuk An-da di sisi Anda. Lalu, jika demikian, apakahyang dipikul-Nya?

1. Allah Telah Memikul Dosa-dosa KitaYesaya 53:11, "Oleh hikmatnya Ham-

ba-Ku, orang yang benar itu, membuatbanyak orang dibenarkan, dan ia akanmemikul kejahatan mereka”. Ibrani 9:28,"Kristus, hanya satu kali saja mengorban-kan diri-Nya untuk menanggung dosa ba-nyak orang”. 1 Petrus 2:24, "Ia sendiri te-lah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nyadi kayu salib."

Mempercayai hal ini dan mengalamiefeknya yang memerdekakan merupakanhal yang krusial untuk kehidupan saat ini.Perasaan-perasaan bersalah tidak dapatmenguasai! Hal itu juga krusial untuk saatkematian kita. Sengat maut adalah dosa,tetapi syukur kepada Allah, sengat itu su-dah dicabut. Juga krusial untuk sukacitayang abadi. Karya Kristus dalam menang-gung dosa menghasilkan kepastian bahwakita akan menerima kompensasi yang ti-dak ada habisnya untuk setiap hal yangkita sebut sebagai "kerugian" dalam hidupyang diperoleh karena kasih Allah yangrela berkorban ini. Keyakinan ini merupa-kan fondasi untuk mengenal Allah.

2. Allah Berjanji Memikul KekuatiranKita

1 Petrus 5:7, "[Serahkanlah] segalakekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yangmemelihara kamu." Kata "serahkanlah"(cast) ini hanya muncul satu kali lagi dalamLukas 19:35, saat para murid mengalasi(meletakkan di atas) keledai yang akanditunggangi oleh Yesus dengan jubah me-reka.

Kekuatiran-kekuatiran apakah yang Al-lah ingin pikul dari punggung kita dan ber-usaha memikulnya untuk kita? Segala ma-cam. Misalnya, kekuatiran-kekuatirantentang kebutuhan-kebutuhan hidup (Filipi4:4-7), ketidakberhargaan (Yesaya 55:11),kelemahan (2 Korintus 12:9), keputusan-keputusan (Mazmur 32:8), orang-orangyang melawan (Roma 8:31), kemalangan(Mazmur 34:20; Roma 5:3-5), masa tua(Yesaya 46:4), kematian (Roma 14:7-9)dan ketidakmampuan untuk bertahan sam-pai akhir (Filipi 1:6; Ibrani 7:25).

Ketika George Miiller ditanya bagaima-na ia bisa begitu tenang menghadapi hariyang sangat padat dengan begitu banyakketidakpastian dalam panti asuhannya, iamemberikan jawaban seperti ini, "Sayamencurahkan enampuluh hal kepada Tu-han pagi ini." Ketika Hudson Taylor dibe-ritahu bahwa para misionari yang dipim-pinnya sedang mengalami masalah, tidaklama kemudian ia terdengar bersiul ki-dung favoritnya, "Jesus, l am Resting,Resting in the Joy of What Thou Art."

3. Allah Berjanji Memikul Beban-bebanKita

Mazmur 55:23, "Serahkanlah kuatirmukepada TUHAN, maka Ia akan memeliharaengkau! tidak untuk selama-lamanya dibi-arkan-Nya orang benar itu goyah." Katauntuk "kuatir" (burden) di sini adalah situasi(lot). Bagaimana situasi dalam hidup Andahari ini? Kondisi apakah yang sedang An-da alami dalam pemeliharaan Allah? Padaakhirnya, semuanya ini adalah dari Tuhan.Dan Ia akan memikulnya untuk Anda. Halitu tidak dimaksudkan untuk menghancur-kan Anda atau menyeret Anda, melainkanuntuk menguji apakah Anda percaya bah-wa Allah akan memikulnya untuk Anda.(Lihat juga Mazmur 16:5; 63:9).

Bagi Amy Carmichael, "situasi" yangdihadapi adalah keadaan melajang. Adabeberapa kesempatan untuk meninggal-kan situasi itu dan memulai "kehidupanyang lain." Tetapi ia mendengar suara didalam batinnya, Tidak, tidak, tidak. Ia me-nyerahkannya kepada Tuhan dan Tuhanmemikulnya untuknya dan menjadikandirinya berbuah banyak dan dipenuhi suka-cita.

4. Allah Berjanji untuk Membela PerkaraKita

1 Petrus 2:23, "Ketika Ia dicaci maki,[Yesus] tidak membalas dengan mencacimaki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengan-cam, tetapi terus-menerus menyerahkan-nya kepada Dia, yang menghakimi denganadil" (terjemahan penulis).

Dalam hampir setiap relasi kehidupan,Anda akan diperlakukan secara tidak adil."Yesus tidak pernah menyuruh kita untukbertarung demi keadilan" (George Otis,Jr.). Bagaimana Anda bisa tidak menyim-pan kepahitan? Dengan mengizinkan Allahmembela perkara Anda dan membuat per-hitungan entah di atas kayu salib atau didalam neraka. Petrus berkata bahwa Ye-sus menghadapi kejahatan yang dilakukanterhadap-Nya dengan "menyerahkannya"kepada Allah yang akan menghakimi se-gala sesuatu dengan adil. “Pembalasanadalah hak-Ku, Aku akan menuntut pem-balasan” (Romal2:19). Percayakan hal itukepada-Nya. Bersiaplah untuk diperlaku-kan secara tidak adil, entah oleh seseo-rang yang menyerobot ke dalam antriandi depan Anda atau memberikan kesaksianpalsu dalam pengadilan terakhir dalamhidup Anda.

5. Allah Berjanji untuk Memikul Anda—Seumur Hidup Anda

Yesaya 46:3-4, "Dengarkanlah Aku,hai kaum keturunan Yakub, hai semuaorang yang masih tinggal dari keturuanIsrael, hai orang-orang yang Kudukungsejak dari kandungan, hai orang-orangyang Kujunjung sejak dari rahim; sampaimasa tuamu Aku tetap Dia dan sampaimasa putih rambutmu Aku menggendongkamu. Aku telah menjadikan, dan Akuakan menanggung; Aku telah memikuldan akan menyelamatkan" (RSV). (LihatKeluaran 19:4; Mazmur 18:35; 94:18.)

Kehidupan Kristen adalah kehidupanyang sedang dipikul dari awal sampaiakhir. Kita bekerja. Namun bukan kita yangbekerja, melainkan Allah yang bekerja didalam kita (1 Korintus 15:10).

KesimpulanJadi, datanglah kepada-Nya, hai kamu

semua yang letih lesu dan berbeban berat,dan dapatkanlah kelegaan untuk jiwa An-da. Perdalamlah hubungan Anda denganAllah dan kenallah Dia dengan lebih baik,dengan lebih berani mempercayai janji-Nya untuk memikul Anda dan seluruhkekhawatiran Anda.

Bapa, terima kasih karena Engkau giatuntuk menjadi kekuatan kami. Kamimencintai hasrat-Mu untuk menunjukkankebesaran-Mu dengan melayani kami danbukan dilayani oleh kami. Kami sangatsenang membesarkan kekuatan-Mu de-ngan menyerahkan beban kami kepada-MU. Ya Bapa, tolong kami untuk menjadiseperti anak-anak. Tolong kami untuk tidakmenjadi gusar pada kenyataan bahwa ka-mi membutuhkan Engkau. Tolong kamiuntuk percaya bahwa kuasa-Mu yangsangat besar diberikan kepada kami dalamKristusYesus. Karena itu, buatlah kamimenjadi sungguh-sungguh berani untukberjuang demi kasih Melalui Kristus kamiberdoa. Amin.

John Piper

MEMPERDALAM RELASI DENGAN ALLAH

Malas BangunPada suatu hari Minggu, seorang ibu

sudah bersiap-siap untuk pergi ke gereja,tetapi dia melihat Adi, anaknya, malah be-lum bangun.

Segera saja sang. ibu membangunkanAdi.

"Ayo, cepat bangun, nanti kamu terlam-bat ke gereja," kata ibunya sambil meng-guncang-guncangkan tubuh Adi.

"Saya nggak mau ke gereja," kata Adidengan suara enggan sambil membenam-kan wajahnya ke dalam bantal. "Kamu ha-rus pergi ke gereja, Nak,"desak ibunya.

"Tidak, saya tidak mau pergi ke gereja.Saya beri dua alasannya mengapa sayatidak mau ke gereja. Pertama, karenaorang-orang tidak menyukai saya. Kedua,karena saya tidak menyukai mereka," kataAdi.

Sang ibu lalu duduk di samping ranjangsambil memegangi bahu Adi. "Ibu berialasan mengapa kamu harus pergi ke ge-reja. Pertama, karena kamu.sudah dewa-sa. Usiamu sudah 35 tahun. Kedua, kare-na kamu adalah pendeta mereka."

e-HUMOR