12
Warta Edisi: Mei 2013 Warta Keluarga Katolik Indonesia Houston www.kkih.org Email: [email protected] Misa KKIH St. Catherine of Siena 10688 Shadow Wood Houston, TX 77043 Setiap Minggu kedua dan keempat 3:00pm Rosario dan Pendalaman Iman Setiap Senin kedua atau keempat Di rumah umat Ketua: Wakil Ketua: Sekretaris: Bendahara: Treasury: Liturgi: Rosario: Bina Anak-anak: Bina Remaja: Bina Dewasa: Koor: Konsumsi: Perlengkapan: Inventori: Teknologi: Hubungan Luar: Hubungan Gerejani: Olah Raga: Publikasi: Pembimbing: Komisi Masa Depan: Irwan Hidajat Frankie Sugiaman Sigit Pratopo Kathleen Sendjaja Ina Sumaryanto Hans Sutanto, Sumaryanto Yulia Gunawan, Yanti Inarsoyo Patricia Henry Windra Sugiaman Paul Wahyudin, Gaby Wahyudin Teddy Oetama Djoni Sidarta Yovita Iskandar, Kevin Kang Lisa Siboro, Honny Sinartio, Eryana Adirata Betty Oetama Sri Dilla Tanu Ewa Efendy Harry Kumala, Andrew Huang Christian Tan Husin Karim Fadjar Budhijanto Romo John Taosan Djoni Sidarta Fadjar Budhijanto KKIH Pengurus 2012-2014 Mengenal Paus Fransiskus Keluarga Katolik Indonesia Houston www.facebook.com/KKIndonesiaHouston Asap putih (fumata bianca) mengepul dari cerobong. Lonceng-lonceng Basilika Santo Petrus berdentangan. Sorak sorai pengunjung membahana pada Rabu malam itu. Habemus Papam. Kardinal Jorge Mario Bergoglio (76 tahun) menjadi Uskup Roma, Bapa Suci Fransiskus. Dewan Kardinal peserta konklaf, pada tanggal 13 Maret 2013 lalu telah memilih Uskup Agung Buenos Aries, Argentina, yang juga seorang Yesuit, sebagai pimpinan tertinggi Gereja Katolik, penerus Santo Petrus. Pilihan itu sungguh mengejutkan dan sekaligus menggembirakan hati umat. Anak sulung, lima bersaudara dari keluarga imigran Itali ini memang memiliki karakter yang cerdas, sederhana, membumi, berbelas kasih, sabar, berpegang teguh pada doktrin dan ajaran Gereja, pembela gigih kaum lemah serta mempunyai kepemimpinan yang terbukti handal. Pemuda Jorge menyelesaikan pendidikan master di bidang Teknik Kimia sebelum memasuki novisiat Yesuit pada tahun 1959. Setelah menyelesaikan studi di bidang sastra, filsafat dan psikologi, frater Jorge berkarya sebagai guru sebagaimana umumnya Yesuit yang menekuni karya pendidikan. Beliau ditahbiskan pada tahun 1969 setelah menamatkan studi teologi. Karier kepemimpinannya dirintis mulai sebagai magister novisiat sebelum menjabat provinsial Yesuit Argentina. Sesudah itu beliau kembali mengajar di sekolah Yesuit San Miguel, lalu diangkat sebagai Uskup Pembantu dan menjadi Uskup Agung Buenos Aries (1998). Akhirnya, diangkat sebagai kardinal oleh Yohanes Paulus II (2001). Sebagai pejabat utama gereja, beliau memilih berdomisili di aparte- men sederhana, masak sendiri, naik bus ke kantor, mencium kaki penderita AIDS, mendoakan bekas pelacur dan menyapa umatnya di permukiman kumuh. Beliau lebih dikenal sebagai Padre Jorge karena memang jarang mengenakan jubah uskup. Pandangan politik Fransiskus sangat berseberangan dengan Pre- siden Argentina khususnya dalam kebijaksanaan pemerintah yang bertentangan dengan doktrin Gereja, misalnya perkawinan sejenis. Paus Fransiskus bersambung ke halaman 4 Fadjar Budhijanto Redaktur Warta

Warta Mei 2013 mothers day - kkih.org filesebagai imam (tahun 1537). Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Warta Mei 2013 mothers day - kkih.org filesebagai imam (tahun 1537). Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan

WartaEdisi: Mei 2013

WartaKeluarga Katolik Indonesia Houston

www.kkih.orgEmail: [email protected]

Misa KKIH

St. Catherine of Siena10688 Shadow WoodHouston, TX 77043Setiap Minggu kedua dan keempat3:00pm

Rosario dan Pendalaman Iman

Setiap Senin kedua atau keempatDi rumah umat

Ketua:Wakil Ketua:Sekretaris:Bendahara:Treasury:Liturgi:

Rosario:

Bina Anak-anak:Bina Remaja:

Bina Dewasa:

Koor:

Konsumsi:

Perlengkapan:Inventori:Teknologi:Hubungan Luar:

Hubungan Gerejani: Olah Raga:Publikasi:

Pembimbing:Komisi Masa Depan:

Irwan HidajatFrankie SugiamanSigit PratopoKathleen SendjajaIna SumaryantoHans Sutanto,SumaryantoYulia Gunawan,Yanti InarsoyoPatricia HenryWindra SugiamanPaul Wahyudin,Gaby WahyudinTeddy OetamaDjoni SidartaYovita Iskandar,Kevin KangLisa Siboro,Honny Sinartio,Eryana AdirataBetty OetamaSri Dilla TanuEwa EfendyHarry Kumala,Andrew HuangChristian TanHusin KarimFadjar Budhijanto

Romo John TaosanDjoni SidartaFadjar Budhijanto

KKIH

Pengurus 2012-2014

Mengenal Paus Fransiskus

Keluarga Katolik Indonesia Houston

www.facebook.com/KKIndonesiaHouston

Asap putih (fumata bianca) mengepul dari cerobong. Lonceng-lonceng Basilika Santo Petrus berdentangan. Sorak sorai pengunjung membahana pada Rabu malam itu. Habemus Papam. Kardinal Jorge Mario Bergoglio (76 tahun) menjadi Uskup Roma, Bapa Suci Fransiskus.

Dewan Kardinal peserta konklaf, pada tanggal 13 Maret 2013 lalu telah memilih Uskup Agung Buenos Aries, Argentina, yang juga seorang Yesuit, sebagai pimpinan tertinggi Gereja Katolik, penerus Santo Petrus. Pilihan itu sungguh mengejutkan dan sekaligus menggembirakan hati umat.

Anak sulung, lima bersaudara dari keluarga imigran Itali ini memang memiliki karakter yang cerdas, sederhana, membumi, berbelas kasih, sabar, berpegang teguh pada doktrin dan ajaran Gereja, pembela gigih kaum lemah serta mempunyai kepemimpinan yang terbukti handal.

Pemuda Jorge menyelesaikan pendidikan master di bidang Teknik Kimia sebelum memasuki novisiat Yesuit pada tahun 1959. Setelah menyelesaikan studi di bidang sastra, filsafat dan psikologi, frater Jorge berkarya sebagai guru sebagaimana umumnya Yesuit yang menekuni karya pendidikan. Beliau ditahbiskan pada tahun 1969 setelah menamatkan studi teologi.

Karier kepemimpinannya dirintis mulai sebagai magister novisiat sebelum menjabat provinsial Yesuit Argentina. Sesudah itu beliau kembali mengajar di sekolah Yesuit San Miguel, lalu diangkat sebagai Uskup Pembantu dan menjadi Uskup Agung Buenos Aries (1998). Akhirnya, diangkat sebagai kardinal oleh Yohanes Paulus II (2001).

Sebagai pejabat utama gereja, beliau memilih berdomisili di aparte-men sederhana, masak sendiri, naik bus ke kantor, mencium kaki penderita AIDS, mendoakan bekas pelacur dan menyapa umatnya di permukiman kumuh. Beliau lebih dikenal sebagai Padre Jorge karena memang jarang mengenakan jubah uskup.

Pandangan politik Fransiskus sangat berseberangan dengan Pre-siden Argentina khususnya dalam kebijaksanaan pemerintah yang bertentangan dengan doktrin Gereja, misalnya perkawinan sejenis.

Paus Fransiskus

bersambung ke halaman 4

Fadjar BudhijantoRedaktur Warta

Page 2: Warta Mei 2013 mothers day - kkih.org filesebagai imam (tahun 1537). Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan

2 Warta KKIH Mei 2013

Surat Redaksi

Umat katolik sedunia bersyu-kur kepada Allah karena kita memiliki seorang Paus Fransis-kus. Warta mengangkat artikel singkat tentang siapakah sosok pemimpin tertinggi Gereja, asal Amerika Latin dan Yesuit, yang ucapan dan penampilan-nya mengajak kita kembali ke inti ajaran Kristus: mencintai sesama termasuk mereka yang terlupakan.

Rupanya Paus Fransiskus pun punya kedekatan dengan Maria. Beliau menyempatkan diri untuk berdoa di Basilika Maria Mayor pada hari pertama kepausannya. Di altar basilika itulah Santo Ignasius, pendiri Yesuit merayakan misa pertama sebagai imam (tahun 1537).

Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan memperdalam iman kita.

Untuk menyambut Mother’s Day maka kami mengutip ulang artikel UCAN tentang tradisi unik umat Colombo, Sri Lanka.

Apabila Paus kita merayakan ibadat Kamis Putih bersama narapidana remaja di Roma, maka KKIH Youth melayani para tunawisma di Loaves and Fishes. Liputan kegiatan yang ditulis oleh dua remaja kita, sungguh menyentuh dan membanggakan kita sebagai orangtua.

Kami juga meliput Misa-Piknik Paskah di Galveston.

Selamat membaca.

Redaktur.

Perayaan Hari Ibu di Sri LankaUnion Of Catholic Asian News - Kantor Berita Katolik Asia Dikutip ulang dari berita tanggal 25 Mei 2007

bersambung ke halaman 5

Pengantar

Hari Ibu biasanya kita rayakan dengan mengunjungi, menelepon, mengirim bunga sebagai tanda terima kasih kepada ibu yang telah melahirkan dan mengasuh kita. Tetapi umat Santa Lucia di Colombo punya tradisi yang berbeda. Para ibu lanjut usia menggunakan kesem-patan ini untuk berterima kasih kepada anak-anak mereka.

Meski terdengar aneh, inisiatif mereka patut diacungi jempol. Seka-lipun mereka dituakan tetapi berkenan merendahkan hati untuk mensyukuri dan berterima kasih karena memperoleh hidup penuh cinta dari anak-anaknya.

Sanggupkah kita sebagai orangtua bersemangat rendah hati terha-dap anak-anak atau menantu kita? Sama seperti yang dilakukan Yesus terhadap para rasul - melayani penuh cinta, membasuh kaki mereka.

Selamat membaca.

_____________________________

IBU-IBU LANSIA PERINGATI HARI IBU DENGAN BERTERIMA KASIH KEPADA ANAK-ANAK MEREKA

Ibu-ibu di Colombo membalas jasa anak-anak mereka pada Hari Ibu dengan mengungkapkan terima kasih atas perhatian yang mereka terima dalam usia mereka yang telah lanjut.

Gunungan kue-kue dan kopi panas adalah makanan khusus yang diberikan oleh ibu-ibu kepada ribuan anak mereka pada sebuah acara khusus, Coffee Morning of the Mother’s Union, yang diadakan sepan-jang Hari Ibu pada 13 Mei.

Hari ibu dirayakan secara khusus di seluruh dunia oleh anak-anak untuk mengungkapkan terima kasih kepada ibu-ibu mereka. Namun di Katedral Santa Lucia Colombo, ibu-ibu berbaris untuk menyampai-kan terima kasih kepada anak-anak mereka karena mengurus mereka dalam usia mereka yang telah lanjut

Noeline Kaluarachchi, 70, sekretaris Persatuan Ibu-Ibu, mengatakan kepada UCA News, “Kami menghormati anak-anak kami yang memper-hatikan kami, bukan hanya pada hari ibu ini tapi setiap hari.”

Mulai dari subuh hingga malam itu, antara lain, diisi dengan lima Misa dalam bahasa Sinhalese, Tamil, dan Inggris. Sekitar 2.000 orang dewasa dan 3.000 anak-anak berdesak-desakan merayakan hari ibu itu dengan tradisi keluarga Sri Lanka.

Setiap orang terlihat menikmati kue-kue dan kopi yang disiapkan ibu-ibu itu. Dalam gereja, anak-anak dan ibu-ibu saling berciuman dan berpelukan. Di luar gereja, anak-anak berdiri di depan pintu masuk

Page 3: Warta Mei 2013 mothers day - kkih.org filesebagai imam (tahun 1537). Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan

3 Warta KKIH Mei 2013

Seringkali orang bertanya mengapa kita, orang katolik menghormati Bunda Maria?

Sebab (1) Maria adalah Bunda Allah, (2) kita memenuhi panggilan dan menerima rahmat dari berbagai sakramen dalam Gereja melalui Maria (3) kita belajar dari kesucian dan menjadikan Maria, Perawan yang Suci sebagai model orang beriman.

Penghormatan kita kepada Maria terungkap melalui berbagai karya seni. Gereja menggunakan musik, puisi, rosario, fresco – lukisan dinding, icon, lukisan dan patung untuk menga-jarkan kasih Allah dan iman Kris-tiani.

Karya-karya seni membantu kita dalam bermeditasi khusus-nya dalam permenungan untuk menghormati Maria. Dengan demikian, kita tidak menyembah Maria, apalagi menyembah sara-na-sarana ini.

Berbagai karya seni telah lama digunakan sebagai sarana menarik dalam pembelajaran dan penyampaian cerita atau ajaran.

Bagi kita, Maria adalah:

1. Bunda Gereja

2. Bebas dari dosa asal dan Perawan Suci

3. Bunda Juru Selamat

4. Perantara dari semua rahmat

5. Naik ke Surga

6. Ratu Surgawi dan Bumi

1. Maria sebagai Bunda GerejaMaria tidak hanya mengandung Yesus tetapi seka-

ligus menurunkan semua unsur genetika pada Tubuh Kemanusiaan-Nya. Melalui Maria lah Yesus yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud (Roma 1:3).

Karena Maria adalah Ibu dari Yesus dan kare-na Yesus adalah Putera Allah maka tepatlah jika dikatakan bahwa Maria adalah Bunda Allah.

2. Maria dikandung bebas dari dosa asal – the Immaculate Conception

Maria Perawan yang Suci sejak dalam kandungan, oleh rahmat Allah dibebaskan dari segala noda dosa asal. Karena itu, sejak dalam kandungan, Maria menerima rahmat kekudusan, yang biasanya diper-oleh melalui baptisan setelah lahir.

3. Bunda Juru Selamat Santo Yustinus (tahun 145-150)

mengatakan bahwa Hawa Pertama (tertulis dalam Perjanjian Lama) menyebabkan terjadinya dosa asal karena menolak Allah. Maria, sebagai Hawa Baru, telah menying-kirkan dosa asal melalui kesetiaan dan kepasrahannya untuk meneri-ma diri sebagai Ibu Mesias.

Konstitusi Gereja sebagaimana tertulis dalam Konsili Vatikan II menyebutkan bahwa dalam pen-deritaan bersama Yesus khususnya

ketika mendampingi hingga wafat-Nya di kayu salib, Maria telah setia bekerjasama dalam karya Penyelamatan dengan segenap keta-atan, iman, harapan dan cintanya yang membara, untuk menyelamatkan jiwa-jiwa manusia.

Melalui ketaatannya, Maria menyelamatkan dirinya dan juga segenap manusia. Mendiang Paus Yohanes Paulus II menuliskannya dalam ensiklik Redempto-ris Mater pada tanggal 25 Maret 1987.

4. Bunda Maria sebagai Perantara Semua Rah-mat

Rahmat penyelamatan datang dari Yesus Kristus. Allah mempercayakan Maria untuk mengandung dan melahirkan Yesus. Dan Sumber semua Rahmat yaitu Yesus datang kepada dunia melalui Maria.

Sebutan dan Penghormatan Kepada MariaPatricia Henry, Nai Nai Tjiptasura dan Henny HeruKelompok Doa Rosario dan Pendalaman Iman

bersambung ke halaman 4bersambung ke halaman 4

Madonna e bambino oleh Pompeo Batoni

Page 4: Warta Mei 2013 mothers day - kkih.org filesebagai imam (tahun 1537). Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan

4 Warta KKIH Mei 2013

Yesus, tidak hanya lahir secara fisik melalui Maria tetapi karena kehendak yang kuat dan iman yang teguh dari Maria. Dari kandungan Maria, Yesus lahir ke dunia.

Karena itu, Maria menjadi saluran Semua Rahmat, Yesus Kristus dan sekaligus Maria juga menjadi perantara setiap berkat.

5. Bunda Maria Naik ke SurgaKristus telah mengalahkan dosa dan kematian

melalui wafat-Nya. Bunda Maria melalui kehor-matannya, telah mengalahkan dosa karena dikan-dung tak bernoda dan karenanya tidak mengalami pembusukan badan atau harus menunggu hingga akhir zaman untuk penyelamatan dirinya.

6. Bunda Maria sebagai Ratu Surgawi dan BumiRealita kemiripan antara Bunda Allah dan Putera

Allah, dalam hal “jiwa dan raga” kiranya sulit bagi kita untuk memisahkan Ratu Surgawi dari Raja Surgawi. Maria tidak berada di mana saja tetapi berada di mana Kristus ada.

Sebutan dan Penghormatan ....

Berita UmatSelamat bergabung dalam keluarga besar KKIH:1. Imelda Linggawidjaja, George S. Pradhan, dan Jessica yang baru pindah dari Denver.

2. Sri Bintaryati dan Wahyu Widyanto yang sedang tu-gas belajar/training.

Pindah:Nina Sastro sejak pertengahan Maret lalu dipindahtu-gaskan oleh HP ke San Jose, CA. Selamat jalan Nina.

“Happy 29th Wed-ding Anniversary to Neville and Patricia Henry. May our Lord bless you and your fa-mily always.” We had a little celebration in the Loaves and Fishes after we finished the voluntary work.

Sekalipun demikian, beliau mengkritik keras para imam yang menolak membaptis anak-anak yang lahir di luar perkawinan.

Beliau memilih nama kepausan yang tidak pernah dipakai oleh para pendahulunya. Fransiskus dari Asisi adalah seorang santo yang terkenal, hidup di abad ke 12, anak dari saudagar kain yang kaya raya. Dalam perjalanan imannya, ketika berdoa dalam kapel Santo Damian, dia seolah mendengar bisikan yang jelas, “Fransiskus, pergilah dan bangunlah gere-ja-Ku yang telah runtuh.”

Santo Fransiskus kemudian mendonasikan semua kekayaannya kepada kaum miskin, hidup demi memperjuangkan kaum miskin, perdamaian dan melindungi karya penciptaan.

Dengan memilih nama itu, Paus Fransiskus meng-inginkan agar Gereja mempunyai semangat kemis-kinan dan giat memperjuangkan hak kaum miskin.

Kesederhanaan hidup, kerendahan hati dan keter-bukaan Paus Fransiskus mampu merebut hati publik sejak saat beliau diumumkan sebagai Uskup Roma.

Beliau tampil tanpa mozzetta dengan salib logam-sederhana tergantung di leher ketika diperkenalkan kepada publik. Dengan rendah hati beliau memo-hon umat untuk mendoakan dirinya sebelum Uskup Roma yang baru terpilih balik memberkati umat.

Beliau tampak akrab ketika disalami para Kardi-nal. Naik bus bersama mereka kembali ke Santa Marta. Mampir ke hotel, bayar bon tagihan, ambil koper dan menyapa para karyawan. Memilih tinggal dalam komunitas daripada sendirian di apartemen mewah yang disediakan baginya. Naik SUV terbuka keliling Santo Petrus, mencium bayi, memberkati orang cacat. Membasuh dan mencium kaki 12 nara-pidana remaja. Beliau ingin menghadirkan gereja yang sederhana, membumi dan dekat dengan umat.

Marilah kita mendoakan beliau agar Tuhan selalu menyertainya dalam mengemban tugas.

Mengenal Paus Fransiskus ....

“Hidup kita bagaikan sebuah perjalanan. Kita dapat berjalan kapan saja kita mau, memba-ngun apa saja, tapi tanpa menjadi saksi Kristus semuanya tidak berarti. Tanpa Salib ... kita bu-kan lagi murid Kristus,” (Paus Fransiskus dalam misa pertama bersama Dewan Kardinal, 2013).

Page 5: Warta Mei 2013 mothers day - kkih.org filesebagai imam (tahun 1537). Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan

5 Warta KKIH Mei 2013

Hari Ibu di Sri Lanka ....

katedral dengan dulang penuh kue-kue. Sambil ibu-ibu membagi-bagikan kue, orangtua berkeliling dan bercanda dengan para pastor dan suster.

“Anak-anak kami memiliki berbagai kesulitan, namun mereka memperhatikan kami dengan baik,” kata Kaluarachchi. “Anak-anak kami itu dokter, perawat, kontraktor, banker, dan penyembuh ber-bagai situasi traumatik. Kini, mereka berperan seperti orangtua mereka dahulu.”

Pastor Tony Martyn, kepala paroki katedral, mengatakan kepada UCA News bahwa ia menghar-gai anak-anak yang meneruskan tradisi lama “berlu-tut di depan orangtua mereka untuk memohon berkat pada hari khusus ini, dan memperhatikan orangtua mereka di rumah.”

Menurut Pastor Martyn, banyak orang di pulau itu telah memiliki keluarga-keluarga besar. Mereka menyukai acara ini sebagai cara hidup dan mengang-gapnya baik untuk semua, katanya, dan setiap kelu-arga, kaya atau miskin, memperhatikan orangtua mereka dalam keluarga.

Imam itu juga menjelaskan bahwa kerabat dan tetangga menjaga ibu-ibu yang tinggal sendirian karena anak-anaknya telah tiada atau pindah. “Kita harus meneruskan tradisi,” katanya, agar mereka tidak dibawa ke panti jompo. Setiap keuskupan memiliki fasilitas untuk orang jompo, namun ia mendesak umat agar tidak mengirim ibu-ibu mere-ka ke sana.

Rani Fernando, seorang ibu rumah tangga, sependapat. Ia mengatakan kepada UCA News, “mengirim orangtua ke panti jompo -- ah, saya tidak dapat membayangkannya! Itu adalah dosa.”

Ramya Rodrigo, seorang ibu tiga anak, yang beru-sia 39 tahun, mengatakan kepada UCA News bahwa

mertuanya “adalah penjagaku setelah semua orang meninggalkan rumah.” Setelah anak-anaknya pergi ke sekolah dan suaminya pergi kerja setiap hari, katanya, ia tinggal dengan ibu mertuanya. Rodri-go mencuci pakaian dan menyiapkan makanan, sementara neneknya membersihkan sayuran untuk makan siang. Rodrigo mengirim makan siang untuk suaminya.

Pada malam hari, lanjutnya, seluruh keluarga berkumpul dengan permainan yang lucu, pekerjaan rumah, bercerita, bertanya, mendapat ciuman dari nenek, dan ditutup dengan doa.

Pastor Martyn menjelaskan, “para orangtua di Sri Lanka tetap berpengaruh besar dalam mengam-bil keputusan yang berhubungan dengan persoal-an keluarga.” Namun, dalam masyarakat modern, “sejumlah pasangan lebih menyukai keluarga inti, terpisah, hidup tanpa campur tangan” dari tante, paman, sepupu, dan kakek-nenek.

“Gereja lokal menekankan keluarga besar,” kata imam itu. “Ini tradisi yang baik, dan ada banyak manfaatnya.” Bahkan beberapa yang lebih menyu-kai keluarga inti, lanjutnya, berkumpul kembali dengan orangtua mereka ketika anak-anak bertum-buh karena mereka butuh bantuan orangtua untuk memperhatikan anak-anak remaja mereka.

Ibu-ibu dan anak-anak tidak sendirian dalam merayakan hari itu. Bapak-bapak yang berbaha-gia pada acara itu mengatakan kepada UCA News, mereka masih ingat sentuhan lembut, kata-kata hangat, dan ninabobo yang menjadi sifat umum keibuan. Ada seorang menggunakan ungkapan klise untuk membuat penjelasan dengan mengatakan, “tangan kasar yang menggoncang tempat tidur bayi itu menguasai dunia.”

Misa-misa di gereja-gereja Katolik lain di seluruh pulau itu juga memperingati Hari Ibu itu.

On Saturday, April 20, 2013, KKIH Kids group had a wonderful program to pray rosary together with their Moms and Dads. Surprisingly, the chil-dren were very attentive following this traditional prayer, despite that was probably the first time for many of them. The program which was lead by Windra and Riana, received well by all participants as shown by many big smiles on their faces.

Introducing Rosary to KKIH Kids

Page 6: Warta Mei 2013 mothers day - kkih.org filesebagai imam (tahun 1537). Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan

6 Warta KKIH Mei 2013

KKIH Youth Served the Poor at the Loaves and Fishes

On Sunday, March 17, 2013, KKIH Youth along with our parents, total about 40 people, went to the Loaves and Fishes, the place where the homeless and the poor normally visit to get their lunches up to six days in a week. The facility is located in the outskirt of downtown Houston. This social activity was the first time for us.

Our main job was to prepare and serve the food to the guests during the lunchtime. Most of us were not so sure how to do in the beginning, but we all performed it well at the end.

Mr. Billy Shepherd, the manag-er of Loaves and Fishes, briefed us about the facility and why we need to serve. He mentioned about the love of God and how grateful we are because every-thing we need is always there and fulfilled. We have food, educa-tion, clothes, and a place to live. Nonetheless, we sometimes forget to thank God for all these bless-ings, or even dare to think that God does not love us. Others may not have any home as we do, and there-fore they become homeless. We should praise the Lord of all His kindness and respond His love to us by caring and loving the people in need. The Loaves and Fishes is run by blessings,” he said.

We celebrated the Eucharist together with all guests in the very same room to be used as a dining hall for the lunch afterward. We were thankful and felt being unified as One Body in Christ.

As the mass ended, all volunteers were very busy to perform our tasks. We were divided into sever-al groups, each responsible for portioning the food, taking care of drinking water, greeting and serving the food tray to the guests and cleaning up the table. Some of us walked around to make sure that everyone was being served. More than 200 guests came and enjoyed the lunch that day. After the meal, KKIH distributed a free hygiene mini-package to them. We collected donation as our tithe for Lent to purchase these items.

After all, we were very excited and having fun with this activity. Praise to the Lord for allowing us to experience a spiritual enrichment by serving our neighbors who are in need. We followed exactly what Jesus said and did, loving God with all our hearts and loving our neighbors as we do to ourselves. God

created and loved each one of us equally. They too, are our broth-ers and sisters in Christ.

Thanks Mr. Shepherd and our parents who encourage us to experience this wonderful exposure.

“For me, it was a learning yet enlightening experience. I felt being so blessed that we are able to eat almost anything, as much as, and whenever we want. Through this activity, we are

more aware that not everyone is as fortunate, and we who are more fortunate should help those in need. We are looking forward to have similar opportunities in the future.” (Brittny Efendy).

We were so happy to participate the Youth program to feed the needy at the Loaves and Fishes. It was our first time to involve in volunteering work. It makes us feel great everytime to see the smile on their faces. We pray for all of them, may the Lord bless them to have a better life in the future. (Lorenzo and Bella Siboro).

Erlyn SumaryantoKKIH Youth Leader

Briefed by Mr. Billy Shepherd for KKIH Youth

“For I was hungry, and you gave me to eat” (Mat 25:35)

Foto oleh Paul Wahyudin

Page 7: Warta Mei 2013 mothers day - kkih.org filesebagai imam (tahun 1537). Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan

7 Warta KKIH Mei 2013

Banyak orang mempertanyakan hal ini, terma-suk orang Katolik sendiri. Bila umat Kristiani terpanggil untuk menyembah Yesus Kristus, menga-pa tradisi Katolik berfokus pada Maria?

Kita tahu bahwa Bunda Maria adalah bunda bagi Putera Allah. Mengapa orang Katolik memperlaku-kannya seolah-olah seperti Tuhan?

Memang benar bahwa katolisitas menghor-mati peranan penting Bunda Maria dalam kaitannya dengan rencana penyelamatan Allah lebih dibandingkan agama apapun.

Hal ini tercermin dalam karya seni lukisan dan pahatan. Begitu pula doktrin gereja tentang Maria sebagai ibu Yesus, lagu dan belum lagi doa-doa Maria, terma-suk doa rosario.

Dalam kaitannya dengan doa Rosario, orang non katolik menilai bahwa porsi doa Salam Maria jauh lebih banyak dibandingkan doa-doa ulangan lainnya dalam setiap puluhan yang ada.

Mereka menilai bahwa kita memberikan perhatian secara tidak proporsional kepada Maria dibandingkan kepada Yesus Kristus.

Mereka menganggap bahwa doa Rosario merupa-kan salah satu bentuk pemujaan yang memperlaku-kan Maria lebih penting daripada Tuhan sendiri.

Berikut ini empat pertanyaan di seputar Bunda Maria. Harapannya, dengan membahas pertanyaan ini, kita lebih memahami mengapa kita menghor-mati Maria dan menghargai indahnya doa devosi Maria. Sekaligus kita mampu menjelaskannya kepa-da orang lain dengan lebih baik.

1. Mengapa Umat Katolik Memuja Maria?

Jawabannya, umat Katolik TIDAK memuja Maria.

Perlu diketahui adanya perbedaan arti “menghor-mati/menghargai” (honor) dan “memuja” (worship).

“Menghormati” seseorang berarti memberikan penghargaan, mengakui kualitas atau keistime-waan tertentu yang dia tunjukkan selama hidupnya. Di lain pihak, istilah “memuja” kita tujukan hanya

kepada Tuhan karena Dialah yang ilahi.

Kita menghormati atau menghar-gai banyak orang dalam berbagai

kesempatan. Kita menghar-gai mahasiswa, karyawan

atau atlit yang berpresta-si, dengan memberikan piagam, kenaikan gaji, piala dll.

Sebagai orang Kris-tiani yang meng-hormati seseorang, berarti kita mengakui

kebesaran Allah yang telah dicapai dalam

hidupnya.

Sesuai dengan Perintah Allah, kita berkewajiban untuk

menghormati orangtua sebab mereka menjadi mitra Allah dalam

penciptaan. Menghormati ibu yang telah berperan besar dalam menghadirkan keberadaan kita di dunia. Kita mengindahkan nasihatnya.

Menghormati Maria sama sekali tidak mengalih-kan penyembahan kepada Tuhan. Sebaliknya, kita malah lebih memulyakan dan memuji nama-Nya dengan bersyukur atas anugerah yang besar.

Jika seseorang hendak memuji seorang artis, maka dia bisa memuji karya seninya. Demikian pula, Tuhan adalah Artis Maha Agung yang ilahi. Karya ciptaan spiritual utama-Nya yaitu Maria dan para

Mengapa Bunda Maria dan Berdoa Salam Maria?Mengapa umat Katolik memberikan banyak perhatian kepadanya?

“The New Rosary in Scripture” karangan Edward SriDisadur oleh F. Budhijanto

Memang benar bahwa katolisitas menghor-mati peranan penting Bunda Maria dalam kaitannya dengan rencana penyelamatan Allah lebih dibandingkan agama apapun.

Hal ini tercermin dalam karya seni lukisan dan pahatan. Begitu pula doktrin gereja tentang Maria sebagai ibu Yesus, lagu dan belum lagi doa-doa Maria, terma-

Dalam kaitannya dengan doa Rosario, orang non katolik menilai bahwa porsi doa Salam Maria jauh lebih banyak dibandingkan doa-doa ulangan lainnya dalam setiap puluhan yang ada.

Mereka menilai bahwa kita memberikan

Di lain pihak, istilah “memuja” kita tujukan hanya kepada Tuhan karena Dialah yang ilahi.

Kita menghormati atau menghar-gai banyak orang dalam berbagai

kesempatan. Kita menghar-gai mahasiswa, karyawan

atau atlit yang berpresta-si, dengan memberikan piagam, kenaikan gaji, piala dll.

Sebagai orang Kris-tiani yang meng-hormati seseorang, berarti kita mengakui

kebesaran Allah yang telah dicapai dalam

hidupnya.

Sesuai dengan Perintah Allah, kita berkewajiban untuk

menghormati orangtua sebab mereka menjadi mitra Allah dalam

penciptaan. Menghormati ibu yang telah

bersambung ke halaman 9

Madonna e Bambino oleh Paolo Veronese

Page 8: Warta Mei 2013 mothers day - kkih.org filesebagai imam (tahun 1537). Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan

8 Warta KKIH Mei 2013

Easter Celebration in GalvestonKresentia SugiamanKKIH Youth

This year KKIH celebrated the Easter Sunday Mass in Our Lady by the Sea Chapel, on the Bolivar Peninsula, north of Galveston. This delightful chapel has been renovated after being heavily struck by the hurricane Ike in 2009.

We had a bilingual liturgy with our friends and families as well as with other visitors to the parish. Everyone was involved whether it was in reading the readings or prayers, bringing forth the gifts, or even singing along to the hymns.

Following the mass, we had lunch in a picnic setting on the ground level underneath the chapel. The food, as usual, was absolutely delectable! Every-one seemed satisfied and grateful, leaving the island without an empty stomach.

Sabtu, 23 Maret 2013, sebanyak duapuluhan umat KKIH mengadakan ibadat Jalan Salib yang dipimpin Frankie Sugiaman, di halaman Paroki Our Lady of Lourdes. Pagi yang cerah, udara sejuk, sung-guh khusuk dan indah. Kami merenungkan kisah sengsara Kristus sebagai persiapan akhir sebelum memasuki Pekan Suci.

Sesudah jalan salib, keluarga Oetama mengundang kami bersantap siang di rumahnya yang kebetulan tidak jauh dari lokasi gereja.

It was quite an eventful outing, for after the meal all the youth and children participated in the games that were very well planned by the adults and Gaby Wahyudin. The site turned out to be a very suitable and enjoyable place to eat and play games, and the weather appeared to be nice, breezy and not as humid nor oppressive. Luckily, the rain did not start pouring until after we left the area.

The best part was truly having the time to spend Easter with family and friends, both the usual attendees and others we have not seen in ages. Our journey to the island proved to be just as exciting as we battled traffic with the excruciating long wait in lines, but it was worth the ride on the ferry. Thank you everyone for this exciting excursion. I hope we will be able to do this again sometime in the future!

the rain did not start pouring until after we left the area. until after we left the area.

The best part was truly having the time to spend Easter with family and

we have not seen in ages. Our journey to the island proved to be just as exciting as we battled traffic with the excruciating long wait in lines, but it was worth the ride on the ferry. Thank you everyone for

Jalan Salib

We cannot be happier than ever.

Hunting the eggs

Peserta jalan salib di halaman Our Lady of Lourdes.

Page 9: Warta Mei 2013 mothers day - kkih.org filesebagai imam (tahun 1537). Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan

9 Warta KKIH Mei 2013

Santo/Santa yang terubah secara sempurna karena rahmat Allah.

Kita memuji Allah ketika kita berterima kasih atas karya penyelamatan-Nya melalui hidup para Orang Kudus itu.

Selanjutnya, mengenali karya Allah di dunia bersi-fat sangat biblis. “Pujilah Tuhan karena anugerah matahari, bulan, gunung dan lautan.” (Mzr 104).

Jadi kita tidak hanya boleh menghormati Bunda Maria dan semua Orang Kudus, tetapi sesungguh-nya kita lebih memuji Allah ketika kita mengakui karya penebusan yang menjadi sempurna dalam diri mereka.

2. Mengapa Umat Katolik Ber-doa kepada Maria?

Mungkin lebih tepat dikatakan bahwa umat Katolik tidak berdoa kepada Bunda Maria, tetapi kita meminta Bunda untuk mendo-akan kita.

Mengapa tidak berdoa langsung kepada Tuhan? Bukankah, Santo Paulus mengatakan bahwa “Kare-na Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi perantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,” (1 Tim 2:5).

Mengapa orang Katolik meletakkan Maria sebagai perantara tambahan antara manusia dan Tuhan?

Pertama-tama, peranan Kristus sebagai “perantara antara Allah dan manusia” tidaklah berarti mela-rang umat Kristiani untuk saling mendoakan.

Kenyataannya, Santo Paulus sendiri menasihati umat Kristiani untuk menjadi perantara bagi sesa-manya (bandingkan 1 Tim 2:1). Bahkan dia memin-ta agar orang-orang mendoakan dia dan karyanya.

“Kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami.” (1 Kor 1:11).

Dalam realita hidup sehari-hari, kita pun sering minta bantuan doa kepada misalnya pembimbing rohani, guru dan tentu saja orangtua.

Ajaran Kristiani dapat disarikan dalam dua hal pokok yaitu mencintai Tuhan dan cinta pada sesa-ma. Salah satu cara terbaik untuk membina persa-habatan sejati yaitu melalui doa – saling mendoakan.

Doa dengan perantaraan Bunda Maria dan Orang Kudus sama sekali tidak mengganggu hubungan kita dengan Tuhan. Sebaliknya, doa perantaraan dapat memperdalam kebersatuan sebagai sesama anggota keluarga Allah. Tuhan tidak cemburu ketika kita minta bantuan doa kepada orang lain.

Apabila kita mencintai Tuhan maka kita pun mencintai sesama termasuk Bunda Maria dan para Orang Kudus. Kita memperdalam persaudaraan di antara umat Kristiani dengan saling mendoakan atau meminta dukungan doa (lihat CCC 957).

3. Mengapa Doa Salam Maria dan Bukan Doa yang Berpusat pada Kristus?

Paus YP II menekankan bahwa doa Salam Maria dimak-sudkan untuk memfokuskan perhatian dan menyiratkan ungkapan cinta kita kepada kepada Yesus Kristus. Jadi bukan hanya ditujukan kepada Maria.

Bagian pertama dari doa ini dikutip dari salam malaikat Gabriel dan Elizabeth kepada

ibunda Mesias. Kedua salam itu merupakan ungkapan “kekaguman surga dan bumi” atas misteri penjelmaan yang sedang berlangsung dalam rahimnya.

Gabriel yang mewakili surga, kagum dengan kenyataan bahwa Tuhan akan masuk ke dalam rahim Maria dan berseru: “Salam, penuh rahmat, Tuhan sertamu “ (Luk 1:28).

Begitu pula dengan Elizabeth yang mewakili bumi, mengenali misteri Kristus dalam kandungan Maria dan berkata: “Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu.” (Luk 1:42).

Dengan mengulang kalimat-kalimat biblis dalam doa SM, kita menyatukan diri dalam sukacita surga dan bumi, menyambut misteri penjelmaan Tuhan menjadi manusia, mujijat terbesar dalam sejarah.

Mengapa Bunda Maria....

bersambung ke halaman 10

Madonna e bambino oleh Filipo Lippi

Page 10: Warta Mei 2013 mothers day - kkih.org filesebagai imam (tahun 1537). Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan

10 Warta KKIH Mei 2013

Dalam doa Salam Maria terdapat kalimat: “Dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.” Paus Yohanes Paulus II menjelaskan bahwa kata “Yesus” sangatlah penting dan menjadi titik berat dari doa ini.

Kita tidak boleh mengabaikan kekuatan nama Kristus. Sebab kepada-Nya lah kita mengharapkan penyelamatan (lihat Kisah Para Rasul 4:12). Telah berabad-abad lamanya, umat Kristiani menggu-nakan nama “Yesus” sebagai sumber kekuatan dan menjadi pusat meditasi yang mengarahkan kita ke sumber ilahi yang sama.

Doa Salam Maria diakhiri dengan “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.”

Bagian ini juga dimaksudkan untuk meminta Bunda Maria agar mendoakan kita supaya hidup penuh keyakinan dalam perjalanan menuju Bapa.

Bunda Maria pasrah mene-rima kehendak Allah ketika Gabriel mengunjunginya (Luk 1:38), dan keteladanan Maria menjadi model orang beri-man. Pantaslah bila Bunda Maria mendoakan kita – agar kita pun dapat hidup mengi-kuti teladan imannya.

“Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu” adalah jawaban Bunda Maria ketika menerima kabar gembira. Dengan berdoa Salam Maria, kita memohon didoakan agar kita pun sanggup untuk menerima kehendak-Nya. “Jadilah kehendak-Mu” (CCC 2677).

4. Bukankah doa Salam Maria hanya mengu-lang-ulang?

Bagi banyak orang, doa rosario seolah-olah seperti doa pengulangan yang dikritik Yesus (Mat 6:7-8). Bukankah umat Kristiani harus lebih banyak berbi-cara langsung dan terbuka kepada Yesus daripada berdoa dengan formula yang diulang-ulang?

Pertama, harus diingat bahwa Yesus mengkritik kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah, yang terus berdoa dengan mantra tertentu hingga permo-

honan kepada dewa mereka dikabulkan.

Sebagai orang Kristiani, kita pasrah sepenuhnya kepada kehendak Bapa di Surga. Dialah yang tahu apa yang kita perlukan. Bahkan, Dia tahu lebih baik daripada kita sendiri dan menyediakan semuanya itu sebelum kita menyadarinya (Mat 6:25-34).

Ke-dua, harus diingat bahwa dalam doa rosario juga ada pengulangan doa Bapa Kami, yaitu doa yang diajarkan oleh Kristus sendiri. Bahkan Yesus mengulang doa yang sama sebanyak tiga kali di Getsmani (Mat 26:44).

Ke-tiga, Mazmur 118 dibentuk dengan mengulang beberapa bagian, misalnya frasa “Bahwasanya untuk

selama-lamanya kasih setia-Nya.” Begitu juga dalam Kitab Daniel, yang mengu-lang frasa “Engkau patut dinyanyikan dan dimuliakan selama-lamanya” (Dan 3: 52-68).

Tuhan tidak pernah mengkritik kebiasaan kuno bangsa Yahudi yang mengulang-ulang doanya. Sebaliknya, Tuhan menjawab doa-doa mereka pada waktu yang mereka butuhkan (Maz 118:21).

Ke-empat, dalam Perjanjian Baru, khususnya Kitab Wahyu mengisahkan empat mahluk yang mengulang doa yang sama untuk memuji keabadian.

Mereka berhimpun dan berdoa, sepan-jang siang dan malam, tanpa henti bernyanyi “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.” (Wah 4:8).

Jadi, doa rosario bukan doa pengulangan yang dimaksudkan untuk memanipulasi kehendak Allah. Sebaliknya, pengulangan doa rosario mempunyai dasar biblis.

Mengapa Bunda Maria....

“Bekerjalah untuk membangun perdamaian. Tetapi tidak ada perdamaian tanpa Kebenaran”

(Santo Fransiskus dari Asisi).

“Tidak akan pula ada perdamaian sejati jikalau setiap orang menjadi ukuran bagi dirinya sendiri

- hanya mengklaim apa yang menjadi haknya tanpa memperhitungkan kebaikan orang lain”

(sambutan Paus Fransiskus untuk Korps Diplomatik).

Mother Mary by Yohanes Laksana

Page 11: Warta Mei 2013 mothers day - kkih.org filesebagai imam (tahun 1537). Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan

11 Warta KKIH Mei 2013

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktu-nya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”. (Pkh 3:11)

Suatu hari saya menerima surat via pos udara dari ibu saya. Peristiwa biasa ini nampaknya tidak lagi biasa di jaman internet ini, kalau tidak bisa dibi-lang antik. Surat yang dikirim dari kota Malang itu sampai di tangan saya di Australia persis satu bulan setelah ibu mengirimnya.

Saya ingin segera membalas suratnya dan memberi-kan tanda kasih saya lewat kisah saya sehari-hari di tempat perantauan saya yang baru. Tetapi ibu saya tidak terlalu internet-literate, dan walau saya bisa menelpon beliau kapan saja, kadang ibu senang menulis untuk menceritakan peristiwa penting dalam hidupnya lewat tulisan. Maka cara terbaik menggembirakan hatinya dan membalas perhatian-nya adalah dengan menulis surat balasan, dan itu berarti sekitar satu bulan lagi yang saya perlukan untuk membuat surat itu sampai di tangan ibu.

Di jaman internet ini, saya merasa semakin diburu waktu. Atau mungkin waktu yang memburu saya. Batas kesabaran saya makin pendek, karena dibia-sakan keadaan serba cepat dalam hitungan detik

dan menit. Juga kini tidak umum lagi menemukan romantis

dan indahnya kartu ulang tahun atau kartu natal di

kotak pos di halaman rumah, digantikan oleh ucapan selamat yang muncul di wall Facebook atau di layar sms telepon genggam dan smartphone.

Dulu sekali, ketika saya masih kecil, keti-

ka belum ada internet dan handphone, menunggu

beberapa hari atau beberapa minggu untuk saling berkomunikasi adalah hal yang

wajar. Proses menanti tibanya surat seorang sahabat itu seringkali terasa indah. Tidak mempunyai alat komu-nikasi yang bisa dibawa kemana-mana seperti hand-phone juga membuat saya lebih mengandalkan iman akan penyelenggaraan Tuhan dalam situasi-situasi darurat. Saya menyadari bahwa satu sisi dari kema-juan teknologi komunikasi membuat segalanya menjadi lebih efisien dari segi waktu dan menam-bah rasa aman dan kemudahan, namun di sisi lain, saya jadi sedikit kehilangan sisi ketahanan iman dan daya kesabaran. Rasanya semakin sulit mengapre-siasi keindahan di balik proses menunggu dengan sabar di mana tidak harus segalanya serba instan dan segera.

Saya teringat sebuah kutipan LaoTze yang berbu-nyi, “Nature does not hurry, yet everything is accom-plished”. Alam tidak terburu-buru, musim berganti dengan perlahan, anak-anak tumbuh dengan lembut dan sedikit demi sedikit, siang dan malam berputar dengan lembut, proses pelapukan dan pembusukan berlangsung lambat, berubahnya kepompong ulat menjadi kupu-kupu juga pelan-pelan, namun toh segala sesuatunya tergenapi dengan sempurna, dan indah.

Demikianlah Tuhan bekerja dan mengatur keseim-bangan alam, tidak pernah terburu-buru, semuanya berjalan perlahan namun indah, bila setiap pros-esnya diikuti dengan kesabaran dan iman. Seper-ti Pengkotbah 3 : 1 mengatakan, “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Bahkan Santo Hieronimus menulis, “Haste is of the Devil.”

Sebenarnya sering kuasa dan karya kasih Tuhan pada manusia dinyatakan dalam penantian, dalam kesabaran menjalani sebuah proses, dan dalam keteguhan dan kesabaran memelihara janji kasih-Nya di dalam sebuah kegiatan menanti. Hidup Bapa Abaraham dalam Perjanjian Lama juga mengajarkan itu pada kita.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, teladan menjalani sebuah proses juga ditemukan dalam

Indah Pada Waktu-NyaCaecilia TriastutiMantan Ketua Pengurus, kini berdomisili di Brisbane, Australia

bersambung ke halaman 12

sahabat itu seringkali terasa indah. Tidak mempunyai alat komu-

kan tanda kasih saya lewat kisah saya sehari-hari di tempat perantauan saya yang baru. Tetapi ibu saya

, dan walau saya bisa menelpon beliau kapan saja, kadang ibu senang menulis untuk menceritakan peristiwa penting dalam hidupnya lewat tulisan. Maka cara terbaik menggembirakan hatinya dan membalas perhatian-nya adalah dengan menulis surat balasan, dan itu

sabar di mana tidak harus segalanya serba instan dan segera.

Saya teringat sebuah kutipan LaoTze yang berbu-nyi, “Nature does not hurry, yet everything is accom-plished”. Alam tidak terburu-buru, musim berganti dengan perlahan, anak-anak tumbuh dengan lembut dan sedikit demi sedikit, siang dan malam berputar dengan lembut, proses pelapukan dan pembusukan

menggembirakan hatinya dan membalas perhatian-nya adalah dengan menulis surat balasan, dan itu berarti sekitar satu bulan lagi yang saya perlukan untuk membuat surat itu sampai di tangan ibu.

Di jaman internet ini, saya merasa semakin diburu Di jaman internet ini, saya merasa semakin diburu waktu. Atau mungkin waktu yang memburu saya. Batas kesabaran saya makin pendek, karena dibia-sakan keadaan serba cepat dalam hitungan detik

Page 12: Warta Mei 2013 mothers day - kkih.org filesebagai imam (tahun 1537). Warta mengangkat tema Maria dalam edisi Mei ini. Semoga semua artikel sajian kami dapat memperluas wawasan dan

12 Warta KKIH Mei 2013

kasih seorang ibu membesarkan anak-anaknya. Anak manusia, tidak seperti anak-anak dari hewan (mamalia), tumbuh dalam waktu yang lebih perla-han. Anak jerapah dan anak gajah misalnya, begitu lahir dan keluar dari perut induknya, langsung berdiri dalam hitungan menit, setelah itu mulai berlari dalam hitungan minggu dan bisa mencari makan sendiri dalam hitungan bulan. Anak manu-sia baru mulai berdiri setelah sekitar tujuh bulan, dan itu pun awalnya masih belum stabil benar dan membutuhkan pegangan.

Ingatan saya akan kesabaran ibu saya dalam membesarkan anak-anak mengingatkan saya akan kasih Tuhan. Dengan segenap kesabaran, ibu dan bersama ayah merawat dan menjaga anak-anak supaya tumbuh dengan optimal, melalui masa-masa yang kadang juga tidak menentu. Saat saya sakit, saat saya mengalami kesulitan belajar atau masalah pergaulan di masa-masa sekolah dulu, belum lagi masa di mana kedua kakak saya seperti lepas kendali di masa remaja. Dengan doa dan ketabahan, semua itu dijalani ibu satu persatu dalam iman, hingga kami semua menjadi utuh dan dewasa sampai hari ini. Dan doa ibulah, yang selalu menyertai saya ke manapun saya pergi, sebagaimana saya juga selalu mendoakannya., karena kini kebersamaan secara fisik sudah tidak lagi menjadi pengalaman sehari-hari hidupku bersama ibu.

Demikianlah juga hidup dan iman Bunda Tuhan, Santa Perawan Maria, menjadi teladan dari selu-ruh bentuk kesabaran hidup orang beriman. Satu persatu kesulitan dan tantangan yang berat dialami Bunda Maria dalam mengandung dan membesarkan Yesus, dan menyertai-Nya sampai akhir hidup-Nya yang mengenaskan di kayu salib. Walaupun setiap peristiwa menyisakan tanda tanya dalam hatinya, Bunda Maria tetap sabar menjalani proses penyela-matan dunia melalui hidup Putra tunggalnya, Yesus Kristus. Dan dalam semua ujian ketidakpastian, iman Bunda Maria akan janji setia Allah Bapa selalu menjadi kekuatan untuk tetap berproses setahap demi setahap, hingga akhirnya Putranya bangkit dari alam maut. Saat itulah seluruh pertanyaan Bunda terjawab dan seluruh imannya tergenapi.

Dalam doa Rosario, saya menghayati betapa berat-nya setiap tahap itu dilalui Bunda Maria, tetapi beta-pa semuanya tertanggungkan dengan indah karena kasih dan imannya kepada Tuhan. Dalam doa Rosa-rio pula, kesabaran saya di jaman yang serba sibuk ini diuji, untuk berdoa butir demi butir secara perla-han-lahan dengan kesabaran, kasih, dan kerendahan hati di hadapan Tuhan Sang Pemberi Kasih, untuk memberi saya kesempatan merenungkan betapa dalamnya misteri penebusan Kristus karena kasih-Nya kepada manusia.

“Kesabaran pada orang lain berarti cinta. Kesa-baran pada diri sendiri berarti pengharapan. Kesabaran pada Allah berarti iman” (Adel Bestav-ros).

Catatan: Adel Bestavros adalah tokoh gereja Koptik Mesir dan kutipan Adel itu diambil dari renungan “Tribute To Mary” karya Romo Jost Kokoh, Pr.

“Kesabaran pada orang lain berarti cinta. Kesabaran pada diri sendiri berarti pengharapan. Kesabaran

pada Allah berarti iman.”

Indah Pada Waktu-Nya .....

Relawan KKIH dalam pelayanan di Loaves and Fishes, 17 Maret 2013