1
14 | Ekonomi Nasional SENIN, 23 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Waspadai Jeratan Hibah Moratorium Hutan P EMERINTAH diingat- kan untuk tidak me- masang ekspektasi terlalu tinggi terhadap perjanjian kerja sama pember- lakuan moratorium konversi hutan dengan Norwegia. Selain moratorium tersebut tidak menyelesaikan maraknya pe- nebangan liar (illegal logging), masih banyak persoalan di balik perjanjian tersebut yang justru berpotensi merugikan Indonesia. Sebelumnya, pada akhir Mei 2010 lalu, pemerintah dan Nor- wegia telah meneken perjanjian kerja sama yang di dalamnya menyatakan bahwa Indonesia akan melakukan moratorium izin baru konversi hutan alam dan gambut dimulai 2011 se- lama dua tahun. Kerja sama ini terkait pengurangan emisi gas karbon. Bila moratorium hutan Indo- nesia itu berhasil mencapai target pengurangan emisi se- suai dengan ketentuan, Norwe- gia akan memberikan dana hi- bah sebesar US$1 miliar kepada pemerintah Indonesia. “Tapi ingat, dalam kerja sama tersebut (hanya) tercantum suspention of convertion (mora- torium konversi), bukan suspen- tion of logging (moratorium penebangan),” ungkap ekonom Sustainable Development Indo- nesia Dradjad Hari Wibowo pada diskusi publik soal kehu- tanan di Jakarta, pekan lalu. Kelemahan lain, menurut Dradjad, adalah dalam hal pe- ngelolaan dana. Sebagaimana permintaan Norwegia, penge- lolaan dana untuk proyek mo- ratorium ini tidak dilakukan pihak pemerintah Indonesia, tapi lembaga keuangan repu- tasi internasional. “Kita tahu penyalahgunaan dana banyak dilakukan lembaga bereputasi internasional,” tukasnya. Tak hanya itu, Dradjad juga mengingatkan agar pemerintah tak terjebak dengan iming-i- ming hibah US$1 miliar yang dijanjikan Norwegia. Dana hi- bah itu tidak sebanding dengan pemasukan ekspor Indonesia dari hasil produk hutan. Pemerintah, kata dia, selama ini setidaknya bisa mendapat- kan US$800 juta per tahun dari pajak penghasilan (PPh) indus- tri kertas, pengolahan sawit, dan pengolahan kayu. “Itu belum termasuk pajak pribadi dan lainnya.” Ekonom Indef Aviliani meng- ungkapkan hal yang sama. Menurutnya, program morato- rium akan memakan dana yang besar dan tidak sebanding de- ngan dana yang akan diberikan Norwegia. “Dana monitoring lebih besar daripada dana per- baikannya,” ujarnya. Hulu dan hilir Kebijakan moratorium ini, lanjut Aviliani, juga akan mem- bawa dampak ekonomi yang besar, terutama industri ekspor kehutanan dengan banyak tenaga kerja yang bergantung di sektor tersebut. “Pemerintah harus lebih memperhatikan sektor hulu dan hilirnya dari- pada mengikuti kemauan ne- gara pemberi dana,” jelasnya. Sementara itu, seperti dikata- kan Menteri Kehutanan Zulkif- li Hasan, pemerintah telah menolak tawaran pencairan hibah awal sebesar US$50 juta. Penolakan itu disebabkan per- syaratan pencairan keseluruh- an hibah yang belum jelas. “Awalnya kita mau dikasih US$50 juta, tapi Presiden bilang jangan. Nanti saja kalau sudah peraturan dan perangkat lem- baganya sudah selesai,” tegas Zulkifli di Jakarta, pekan lalu. Mengenai pengelolaan dana, Zulkifli mengatakan saat ini masih dibahas mengenai lem- baga keuangan ( trust fund) pengelola moratorium hutan ini. Begitu juga dengan syarat pola pencairan serta lembaga monitoring reporting verification (MRV). “Semuanya nanti akan dipimpin Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto,” pungkas Zulkifli. (E-3) [email protected] BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) pupuk PT Petrokimia Gresik dan Jordan Phosphate Mine Co Plc (JPMC) sepakat mendirikan usaha patungan untuk membangun pabrik asam fosfat di Gresik senilai US$200 juta. Menurut rencana, pemba- ngunan pabrik yang diberi nama PT Petro Jordan Phospate itu dimulai pada akhir Septem- ber 2010. Direktur Keuangan PT Petrokimia Gresik (PKG) T Nugroho Purwanto menjelas- kan itu, kemarin, di Jakarta. Menurutnya, proses nego- siasi mengundang JPMC untuk bermitra dengan PKG sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Perjanjian joint venture ditanda- tangani Januari 2010 lalu. JPMC merupakan BUMN pertambangan Yordania yang sudah lama memasok kebutuh- an asam fosfat bagi PKG. “De- ngan adanya joint venture JPMC dan PKG, kita mendapat jami- nan pasokan batuan fosfat da- lam jangka panjang ke pabrik baru yang akan didirikan ini,” katanya. Nugroho melanjutkan, dari nilai investasi proyek senilai US$200 juta, 70% pendanaan akan berasal dari pinjaman bank, dan 30% dari ekuitas. “Saat ini sudah ada beberapa bank nasional yang tertarik untuk membiayai proyek ini. Kita tinggal cari pinjaman de- ngan penawaran suku bunga terendah,” kata Nugroho. Dia juga menjelaskan, terkait dengan pendirian perusahaan patungan itu, nantinya pem- bagian porsi saham PKG ada- lah sebesar 50%, dan JPMC 50%. Dengan komposisi saham tersebut, PKG akan mendapat keuntungan dari harga batuan fosfat yang lebih murah dari harga internasional. “Saat ini kita sedang daftar- kan nama perusahaan patung- an yang kita dirikan yaitu PT Petro Jordan Phospate. Dan kalau disetujui, kita segera me- lakukan pembangunan pabrik,” katanya. Sementara itu, Direktur Teknik dan Pengembangan PKG Firdaus Syahril menam- bahkan pembangunan pabrik asam fosfat baru ini untuk me- menuhi kebutuhan asam fosfat sebagai bahan baku pupuk NPK. Saat ini PKG sudah memiliki pabrik asam fosfat dengan ka- pasitas produksi 200 ribu ton per tahun. “Pabrik baru nanti juga berkapasitas produksi 200 ribu ton. Ini memang kita siapkan untuk mengejar target produk- si pupuk NPK dari 2,4 juta ton saat ini menjadi 3,48 juta ton pada 2015 nanti,” kata Firdaus yang juga merangkap direktur produksi. (Uut/E-1) MENYAMBUT Lebaran tahun ini, PT Asuransi Astra Buana kembali meningkatkan layanan dengan memberikan pelayanan khusus kepada pelanggan Asu- ransi Garda Oto. Head of Marketing Commu- nication & Public Relation of Asuransi Astra Buana Lauren- tius Iwan Pranoto Sutanto di sela lokakarya asuransi kenda- raan bermotor untuk warta- wan, Jumat (20/8), mengatakan pihaknya telah menyiapkan layanan bantuan darurat di jalan kepada pelanggan Garda Oto. Layanan itu diberikan melalui melalui 27 Garda Siaga selama 24 jam di seluruh wila- yah Indonesia. Khusus layanan yang diberi- kan Garda Oto, untuk tahun ini akan ditambah jumlah armada bengkel siaga. Jika di 2009 di- siapkan 52 Bengkel Siaga, ta- hun ini ditambah menjadi 57. Bengkel Siaga tersebut tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi. “Kami menyiapkan 600 tek- nisi andal, 8 pos siaga, 11 mobil servis, dan 23 emergency roadside assistance,” kata Iwan. Penambahan itu dilakukan karena adanya peningkatan animo masyarakat. Di 2009, terdapat 1.300 mobil yang men- datangi seluruh pos siaga. Pos Siaga yang beroperasi dari 7 September hingga 13 September 2010 juga akan diisi layanan dari anak usaha PT Astra Internasional Tbk lain- nya. Sementara itu, menyambut bulan puasa tahun ini, Garda Oto meluncurkan program Garda Oto Amal. Melalui program itu, pelang- gan Garda Oto yang menutup polis baru pada periode 12 Agustus hingga 20 September 2010 dapat menyumbangkan nominal tertentu berdasarkan nilai polis. “Donasi tersebut akan dili- patgandakan oleh Garda Oto untuk disalurkan kepada anak yatim piatu lewat lembaga so- sial,” tandasnya. (*/E-5) Garda Oto Siapkan Bantuan Darurat PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) berhasil mening- katkan rasio keberhasilan pe- ngeboran eksplorasi pada peri- ode Januari-Agustus 2010 hingga mencapai 84,6%. Menurut Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Pertamina EP Syamsu Alam, hingga Agus- tus 2010, dari 12 sumur yang telah selesai dilakukan penge- boran, serta 1 sumur re-entry (pe ngulangan), sebanyak 11 su mur dinyatakan berhasil, serta 2 sumur tidak berhasil. “Rasio keberhasilan penge- boran eksplorasi periode Janu- ari hingga Agustus 2010 ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama pada dua tahun sebelumnya,” ujarnya dalam siaran pers per- seroan di Jakarta, kemarin. Ia menegaskan peningkatan rasio keberhasilan pengeboran eksplorasi ini merupakan hasil dari penyempurnaan proses bisnis untuk menurunkan risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan prospek eksplo- rasi. “Upaya tersebut dilakukan dengan melibatkan technology support dan EP Technology Center, serta optimalisasi moni- toring operasi pengeboran un- tuk mengidentifikasi secara tepat dan cepat indikasi-indika- si keberadaan minyak dan gas bumi,” tuturnya. Adapun pengeboran eksplo- rasi adalah pengeboran sumur yang dilakukan untuk mem- buktikan ada-tidaknya cadang- an hidrokarbon (minyak dan gas) serta untuk mendapatkan data bawah permukaan. Pada 2008, rasio keberhasilan pengeboran eksplorasi pada periode Januari hingga Agustus mencapai 75%. Selanjutnya pada 2009, rasio keberhasilan pengeboran eks- plorasi pada periode Januari hingga Agustus mencapai 76,9%. Dari 12 sumur yang te- lah selesai dibor serta 1 sumur re-entry, 10 sumur dinyatakan berhasil, serta 3 sumur tidak berhasil. (Jaz/E-1) Rasio Sukses Pengeboran Pertamina EP Naik Petrokimia Gandeng Jordan Bangun Pabrik Fosfat PLTU PACITAN: Dirut PLN Dahlan Iskan (tengah) berbincang dengan Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko Murtaqi Syamsuddin (kanan) dan GM PLN Pembangkitan Lontar, Soelijanto Hary Poerwono, saat kunjungan kerja di lokasi Proyek PLTU Pacitan berkapasitas 2 x 315 Mw yang masih dalam tahap pembangunan akhir pekan lalu. ANTARA/AGUS SOSIALISASI NPWP: Masyarakat mendaftarkan diri untuk mendapatkan nomor pokok wajib pajak (NPWP) di Pantai Losari, Makassar, Sabtu (21/8). Sosialisasi NPWP oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kanwil Sulawesi Selatan Tenggara dan Barat bertujuan memberikan pengertian kepada masyarakat tentang cara-cara memperoleh NPWP serta manfaat NPWP. ANTARA/SAHRUL MANDA TIKUPADANG Akhmad Mustain Pencairan hibah awal sebesar US$50 juta ditolak pemerintah karena persyaratan belum jelas. Dengan adanya joint venture JPMC dan PKG, kita mendapat jaminan pasokan batuan fosfat dalam jangka panjang.’’ Nugroho Purwanto Direktur Keuangan PKG

Waspadai Jeratan Hibah Moratorium Hutan fileizin baru konversi hutan alam ... dari hasil produk hutan. Pemerintah, kata dia, selama ... Teknik dan Pengembangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Waspadai Jeratan Hibah Moratorium Hutan fileizin baru konversi hutan alam ... dari hasil produk hutan. Pemerintah, kata dia, selama ... Teknik dan Pengembangan

14 | Ekonomi Nasional SENIN, 23 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

Waspadai Jeratan HibahMoratorium Hutan

PEMERINTAH diingat-kan untuk tidak me-masang ekspektasi terlalu tinggi terhadap

perjanjian kerja sama pember-lakuan moratorium konversi hutan dengan Norwegia. Selain moratorium tersebut tidak menyelesaikan maraknya pe-nebangan liar (illegal logging), masih banyak persoalan di balik perjanjian tersebut yang justru berpotensi merugikan Indonesia.

Sebelumnya, pada akhir Mei 2010 lalu, pemerintah dan Nor-wegia telah meneken perjanjian kerja sama yang di dalamnya

menyatakan bahwa Indonesia akan melakukan moratorium izin baru konversi hutan alam dan gambut dimulai 2011 se-lama dua tahun. Kerja sama ini terkait pengurangan emisi gas karbon.

Bila moratorium hutan Indo-nesia itu berhasil mencapai target pengurangan emisi se-suai dengan ketentuan, Norwe-gia akan memberikan dana hi-bah sebesar US$1 miliar kepada pemerintah Indonesia.

“Tapi ingat, dalam kerja sama tersebut (hanya) tercantum suspention of convertion (mora-torium konversi), bukan suspen-tion of logging (moratorium penebangan),” ungkap ekonom Sustainable Development Indo-

nesia Dradjad Hari Wibowo pada diskusi publik soal kehu-tanan di Jakarta, pekan lalu.

Kelemahan lain, menurut Dra djad, adalah dalam hal pe-ngelolaan dana. Sebagaimana permintaan Norwegia, penge-lolaan dana untuk proyek mo-ratorium ini tidak dilakukan pihak pemerintah Indonesia, tapi lembaga keuangan repu-tasi internasional. “Kita tahu penyalahgunaan dana banyak dilakukan lembaga bereputasi internasional,” tukasnya.

Tak hanya itu, Dradjad juga mengingatkan agar pemerintah tak terjebak dengan iming-i-ming hibah US$1 miliar yang dijanjikan Norwegia. Dana hi-bah itu tidak sebanding dengan pemasukan ekspor Indonesia dari hasil produk hutan.

Pemerintah, kata dia, selama ini setidaknya bisa mendapat-kan US$800 juta per tahun dari pajak penghasilan (PPh) indus-

tri kertas, pengolahan sawit, dan pengolahan kayu. “Itu belum termasuk pajak pribadi dan lainnya.”

Ekonom Indef Aviliani meng-ungkapkan hal yang sama. Menurutnya, program morato-rium akan memakan dana yang besar dan tidak sebanding de-ngan dana yang akan diberikan Norwegia. “Dana monitoring lebih besar daripada dana per-baikannya,” ujarnya.

Hulu dan hilir Kebijakan moratorium ini,

lanjut Aviliani, juga akan mem-bawa dampak ekonomi yang besar, terutama industri ekspor kehutanan dengan banyak tenaga kerja yang bergantung di sektor tersebut. “Pemerintah harus lebih memperhatikan sektor hulu dan hilirnya dari-pada mengikuti kemauan ne-gara pemberi dana,” jelasnya.

Sementara itu, seperti dikata-

kan Menteri Kehutanan Zulkif-li Hasan, pemerintah telah menolak tawaran pencairan hibah awal sebesar US$50 juta. Penolakan itu disebabkan per-syaratan pencairan keseluruh-an hibah yang belum jelas. “Awalnya kita mau dikasih US$50 juta, tapi Presiden bilang jangan. Nanti saja kalau sudah peraturan dan perangkat lem-baganya sudah selesai,” tegas Zulkifl i di Jakarta, pekan lalu.

Mengenai pengelolaan dana, Zulkifli mengatakan saat ini masih dibahas mengenai lem-baga keuangan (trust fund) pengelola moratorium hutan ini. Begitu juga dengan syarat pola pencairan serta lembaga monitoring reporting verifi cation (MRV). “Semuanya nanti akan dipimpin Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto,” pungkas Zul kifl i. (E-3)

[email protected]

BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) pupuk PT Petrokimia Gresik dan Jordan Phosphate Mine Co Plc (JPMC) sepakat mendirikan usaha patungan untuk membangun pabrik asam fosfat di Gresik senilai US$200 juta.

Menurut rencana, pemba-ngunan pabrik yang diberi nama PT Petro Jordan Phospate itu dimulai pada akhir Septem-ber 2010. Direktur Keuangan PT Petrokimia Gresik (PKG) T Nugroho Purwanto menjelas-kan itu, kemarin, di Jakarta.

Menurutnya, proses nego-siasi mengundang JPMC untuk bermitra dengan PKG sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu.

Perjanjian joint venture ditanda-tangani Januari 2010 lalu.

JPMC merupakan BUMN pertambangan Yordania yang sudah lama memasok kebutuh-an asam fosfat bagi PKG. “De-ngan adanya joint venture JPMC dan PKG, kita mendapat jami-nan pasokan batuan fosfat da-lam jangka panjang ke pabrik baru yang akan didirikan ini,” katanya.

Nugroho melanjutkan, dari nilai investasi proyek senilai US$200 juta, 70% pendanaan akan berasal dari pinjaman bank, dan 30% dari ekuitas.

“Saat ini sudah ada beberapa bank nasional yang tertarik untuk membiayai proyek ini.

Kita tinggal cari pinjaman de-ngan penawaran suku bunga

terendah,” kata Nugroho.Dia juga menjelaskan, terkait

dengan pendirian perusahaan patungan itu, nantinya pem-bagian porsi saham PKG ada-lah sebesar 50%, dan JPMC 50%.

Dengan komposisi saham tersebut, PKG akan mendapat keuntungan dari harga batuan fosfat yang lebih murah dari harga internasional.

“Saat ini kita sedang daftar-kan nama perusahaan patung-an yang kita dirikan yaitu PT Petro Jordan Phospate. Dan ka lau disetujui, kita segera me-lakukan pembangunan pabrik,” katanya.

Sementara itu, Direktur

Teknik dan Pengembangan PKG Firdaus Syahril menam-bahkan pembangunan pabrik asam fosfat baru ini untuk me-menuhi kebutuhan asam fosfat sebagai bahan baku pupuk NPK.

Saat ini PKG sudah memiliki pabrik asam fosfat dengan ka-pasitas produksi 200 ribu ton per tahun.

“Pabrik baru nanti juga berkapasitas produksi 200 ribu ton. Ini memang kita siapkan untuk mengejar target produk-si pupuk NPK dari 2,4 juta ton saat ini menjadi 3,48 juta ton pada 2015 nanti,” kata Firdaus yang juga merangkap direktur produksi. (Uut/E-1)

MENYAMBUT Lebaran tahun ini, PT Asuransi Astra Buana kembali meningkatkan layanan dengan memberikan pelayanan khusus kepada pelanggan Asu-ransi Garda Oto.

Head of Marketing Commu-nication & Public Relation of Asuransi Astra Buana Lauren-tius Iwan Pranoto Sutanto di sela lokakarya asuransi kenda-raan bermotor untuk warta-wan, Jumat (20/8), mengatakan pihaknya telah menyiapkan layanan bantuan darurat di jalan kepada pelanggan Garda Oto. Layanan itu diberikan melalui melalui 27 Garda Siaga selama 24 jam di seluruh wila-yah Indonesia.

Khusus layanan yang diberi-kan Garda Oto, untuk tahun ini akan ditambah jumlah armada bengkel siaga. Jika di 2009 di-siapkan 52 Bengkel Siaga, ta-hun ini ditambah menjadi 57. Bengkel Siaga tersebut tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi.

“Kami menyiapkan 600 tek-

nisi andal, 8 pos siaga, 11 mobil servis, dan 23 emergency roadside assistance,” kata Iwan.

Penambahan itu dilakukan karena adanya peningkatan animo masyarakat. Di 2009, terdapat 1.300 mobil yang men-datangi seluruh pos siaga.

Pos Siaga yang beroperasi dari 7 September hingga 13 September 2010 juga akan diisi layanan dari anak usaha PT Astra Internasional Tbk lain-nya.

Sementara itu, menyambut bulan puasa tahun ini, Garda Oto meluncurkan program Garda Oto Amal.

Melalui program itu, pelang-gan Garda Oto yang menutup polis baru pada periode 12 Agustus hingga 20 September 2010 dapat menyumbangkan nominal tertentu berdasarkan nilai polis.

“Donasi tersebut akan dili-patgandakan oleh Garda Oto untuk disalurkan kepada anak yatim piatu lewat lembaga so-sial,” tandasnya. (*/E-5)

Garda Oto SiapkanBantuan Darurat

PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) berhasil mening-katkan rasio keberhasilan pe-ngeboran eksplorasi pada peri-ode Januari-Agustus 2010 hingga mencapai 84,6%.

Menurut Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Pertamina EP Syamsu Alam, hingga Agus-tus 2010, dari 12 sumur yang telah selesai dilakukan penge-boran, serta 1 sumur re-entry (pe ngulangan), sebanyak 11 su mur dinyatakan berhasil, serta 2 sumur tidak berhasil.

“Rasio keberhasilan penge-boran eksplorasi periode Janu-ari hingga Agustus 2010 ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama pada dua tahun sebelumnya,” ujarnya dalam siaran pers per-seroan di Jakarta, kemarin.

Ia menegaskan peningkatan rasio keberhasilan pengeboran eksplorasi ini merupakan hasil dari penyempurnaan proses bisnis untuk menurunkan risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan prospek eksplo-

rasi.“Upaya tersebut dilakukan

dengan melibatkan technology support dan EP Technology Center, serta optimalisasi moni-toring operasi pengeboran un-tuk mengidentifikasi secara tepat dan cepat indikasi-indika-si keberadaan minyak dan gas bumi,” tuturnya.

Adapun pengeboran eks plo-rasi adalah pengeboran sumur yang dilakukan untuk mem-buktikan ada-tidaknya cadang-an hidrokarbon (minyak dan gas) serta untuk mendapatkan data bawah permukaan.

Pada 2008, rasio keberhasilan pengeboran eksplorasi pada periode Januari hingga Agustus mencapai 75%.

Selanjutnya pada 2009, rasio keberhasilan pengeboran eks-plo rasi pada periode Januari hingga Agustus mencapai 76,9%. Dari 12 sumur yang te-lah selesai dibor serta 1 sumur re-entry, 10 sumur dinyatakan berhasil, serta 3 sumur tidak berhasil. (Jaz/E-1)

Rasio Sukses PengeboranPertamina EP Naik

Petrokimia Gandeng Jordan Bangun Pabrik Fosfat

PLTU PACITAN: Dirut PLN Dahlan Iskan (tengah) berbincang dengan Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko Murtaqi Syamsuddin (kanan) dan GM PLN Pembangkitan Lontar, Soelijanto Hary Poerwono, saat kunjungan kerja di lokasi Proyek PLTU Pacitan berkapasitas 2 x 315 Mw yang masih dalam tahap pembangunan akhir pekan lalu.

ANTARA/AGUS

SOSIALISASI NPWP: Masyarakat mendaftarkan diri untuk mendapatkan nomor pokok wajib pajak (NPWP) di Pantai Losari, Makassar, Sabtu (21/8). Sosialisasi NPWP oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kanwil Sulawesi Selatan Tenggara dan Barat bertujuan memberikan pengertian kepada masyarakat tentang cara-cara memperoleh NPWP serta manfaat NPWP.

ANTARA/SAHRUL MANDA TIKUPADANG

Akhmad Mustain

Pencairan hibah awal sebesar US$50 juta ditolak pemerintah karena persyaratan belum jelas.

Dengan adanya joint venture JPMC dan PKG, kita mendapat jaminan pasokan batuan fosfat dalam jangka panjang.’’

Nugroho PurwantoDirektur Keuangan PKG