Watson Caring

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Watson Caring

    1/24

    BAB 1

    LATAR BELAKANG

    Perubahan pola pikir, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan

    berdampak pada tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan

    yang lebih berkualitas, termasuk pelayanan keperawatan. Masyarakat lebih sadar

    akan hak dan kewajiban untuk menuntut tersedianya pelayanan kesehatan dan

    keperawatan dengan mutu yang secara profesional dapat dipertanggungjawabkan

    (Muhlisin dan Ichsan, 200!. "eori keperawatan menyediakan sebuah perspektif

    tentang cara mendefinisikan perawatan, menggambarkan siapa yang diberikan

    perawatan, kapan perawatan dibutuhkan, serta mengidentifikasi batas dan tujuan

    kegiatan terapiutik dalam perawatan. "eori adalah dasar untuk meningkatkan

    efektifitas praktik dan riset keperawatan (#e $aune dan $adner, 2002!.

    Peningkatan profesionalisasi perawat dapat dibangun dengan memahami kembali

    dan mengembangkan teori keperawatan.

    Perkembangan teori keperawatan diawali pada tahun %&'0an, saat perawat

    mulai menyadari bahwa ilmu pengetahuan keperawatan perlu disusun dalam suatu

    kerangka kerja yang sistematis. Meskipun setiap teori umumnya merujuk pada

    suatu fenomena yang spesifik, tetapi dapat digunakan pada lingkup yang lebih

    luas. )erdasarkan pada lingkup teorinya, teori keperawatan dibedakan menjadi

    grand theory, middle range theory dan micro range theory. *emakin

    meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan membuat beberapa teoris modern

    merancang perspektif baru keperawatan yang menunjukkan bahwa keperawatan

    adalah gabungan ilmu dan seni, yang berfokus pada kliennya secara holistik,

    humanistik (+awcett, %&&- #e $aune dan $adner, 2002!. "eori keperawatankontemporer menegaskan bahwa klien memiliki kedudukan tertinggi dan interaksi

    klienlingkungan sangat penting (#e $aune dan $adner, 2002!.

    *alah satu teori keperawatan kontemporer adalah teori caring. "eori ini

    diperkenalkan oleh ean /atson pada tahun %&0. Caringadalah inti dari praktek

    keperawatan karena caringmerupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, di

    mana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien.

    unci dari kualitas pelayanan asuhan keperawatan adalah perhatian, empati, dan

    1

  • 7/25/2019 Watson Caring

    2/24

    kepedulian perawat (1ance, 20%0!. al ini sangat sesuai dengan tuntutan

    masyarakat pada saat ini yaitu mengharapkan pelayanan keperawatan yang

    berkualitas.

    2

  • 7/25/2019 Watson Caring

    3/24

    BAB 2

    TINJAUAN TEORI

    2.1 Latar Belakang Teori

    #r. ean /atson adalah perawat 3merika yang dilahirkan di 1irginia )arat

    dan sekarang tinggal di )oulder, 4olorado sejak %&52. #ari 6ni7. 4olorado,

    beliau memperoleh gelar )*8 di bidang keperawatan dan psikologi, Master di

    bidang eperawatan esehatan iwa dan melanjutkan Ph# di bidang psikologi

    dan konseling pendidikan. )eliau diangkat sebagai Profesor eperawatan di

    bidang Ilmu Caringdi 6ni7. 4olorado, +akultas eperawatan. )eliau juga pendiri

    Pusat Human Caring di 4olorado. #r. /atson merupakan cendekiawan di

    3merican 3cademy of 8ursing dan telah menerima beberapa gelar kehormatan

    dan doctoral di tingkat nasional dan internasional. )eliau telah mempublikasikan

    sejumlah tulisan yang menggambarkan cara pandangnya dan teoriHuman Caring,

    yang dipelajari oleh perawat di berbagai 8egara (4ara, 200!.

    "eori caringberkembang dari kepercayaan, nilai dan asumsi /atson tentang

    perawatan. Menurut /atson (%&'!, merawat dan cinta menyusun jiwa dan

    merupakan inti dari sifat perikemanusiaan. )eliau mencatat bahwa dalam

    sejarahnya, keperawatan melibatkan caringdan berkembang dari caring. *elain

    itu, beliau menyebutkan bahwa caringakan menentukan kontribusi keperawatan

    dalam memanusiakan manusia di dunia (#e $aune dan $adner, 2002!.

    #alam teori caring, nilainilai, pengetahuan dan praktik perawatan

    diintegrasikan dengan proses penyembuhan dari dalam diri dan pengalaman hidup

    klien, sehingga memerlukan seni perawatanpenyembuhan dan kerangka kerja

    yang disebut faktor carative. +aktor ini bersifat melengkapi, tapi berbeda denganfaktor kuratif. uratif dikembangkan oleh dokter, sementara carative

    dikembangkan oleh perawat (Parker, 200%!. Menurut /atson (%&&9!, di awal

    perkembangannya keperawatan memiliki ruang lingkup praktik yang sangat

    sempit, sangat dipengaruhi oleh paradigma kedokteran dan ilmu biomedik

    tradisional. al tersebut tidak sesuai karena paradigma keperawatan seharusnya

    berfokus pada perawatanpenyembuhan, bukan diagnosispenatalaksanaan medis

    3

  • 7/25/2019 Watson Caring

    4/24

    yang berfokus pada penyakit dan patologinya seperti paradigma kedokteran

    (+awcett, 2002!.

    )erikut merupakan e7olusi teori caringyang digagas oleh ean /atson :

    %&9& Nursing: the philosophy and science of caring

    %&' Nursing: human science and human care

    %& New dimensions of human caring theory

    %&& Watsons philosophy and theory of human caring in nursing

    2.2 Definisi dan Konse !a"or

    Ilmu caring merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan

    terhadap proses, fenomena, dan pengalaman perawatan manusia. Ilmu caring,

    seperti juga ilmu lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan. Caring merupakan

    proses interpersonal yang terdiri dari inter7ensi yang menghasilkan pemenuhan

    manusia ("orres, %&5- Potter dan Perry, 200'!. Transpersonal caringmengakui

    kesatuan dalam hidup dan hubunganhubungan yang terdapat dalam lingkaran

    perawatan yang konsentrik;dari indi7idu, pada orang lain, pada masyarakat, pada

    dunia, pada planet )umi, pada alam semesta (/atson, 200

    /atson (%&! dalam =eorge (%&&0!, mendefinisikan caring lebih dari

    sebuah exisestensial philosophy, dasar spiritual. Caringadalah ideal moral dari

    keperawatan. Manusia akan eksis bila dimensi spiritualnya meningkat, yang

    ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan

    dari dalam diri, dan intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga

    pertanggungjawaban hubungan antara perawatklien, di mana perawat membantu

    partisipasi klien, membantu klien memperoleh pengetahuan, dan meningkatkan

    kesehatan (4ara, 200!.)erdasarkan /atson (200

    +aktor Carative, (b! The Transpersonal Caring Relationship, dan (c!

    Momen>/aktu Caring.

    a. +aktor Carative

    #ikembangkan pada tahun %&9&, dan dire7isi pada tahun %&' dan %&,

    /atson memandang +aktor Carative sebagai panduan inti dari keperawatan.

    )eliau menggunakan istilah Carative untuk membedakan dengan kedokteran

    4

  • 7/25/2019 Watson Caring

    5/24

    yaitu faktor kuratif. +aktor Carativebeliau berusaha untuk menghargai dimensi

    manusia dalam keperawatan dan kehidupan serta pengalaman pribadi seseorang

    yang kita beri perawatan (/atson, %&&9- 200

    elemen :

    %! *istem nilai humanistik dan altruistik (mengutamakan kepentingan orang

    lain!.

    2! ejujuran dan harapan.

    ! *ensitifitas pada pribadi seseorang dan orang lain.

    '! Mengekspresikan perasaan positif dan negatif.

    5! Proses pemecahan masalah keperawatan yang kreatif.

    9! Proses belajar mengajar transpersonal.

    ! $ingkungan fisik, social, spiritual dan mental yang supportif, protektif, dankorektif.

    &! Pertolongan dalam memenuhi kebutuhan manusia.

    %0! ekuatan spiritualfenomenologikaleksistensial (/atson, %&9&>%&'!.

    )ersamaan dengan beliau mengembangkan teorinya, beliau

    memperkenalkan konsep proses caritas klinis, yang kini menggantikan faktor

    carativenya. /atson (200%! menjelaskan kata caritasberasal dari bahasa @unani,

    yang berarti untuk memberikan kebahagiaan dan untuk memberikan

    perhatian>kasih sayang yang spesial (#e $aune dan $adner, 2002!. )erikut

    merupakan translasi faktor carativedalam proses caritasklinis.

    %! Praktik Perawatan yang secara sadar diberikan dengan keramahan dan

    ketenangan hati.

    2! Mampu menampilkan, memungkinkan dan mempertahankan sistem

    kepercayaan mendalam dan kehidupan subyektif seseorang atau orang yang

    diberi perawatan.

    ! Mengupayakan praktik spiritual dan transpersonal seseorang,

    mengesampingkan ego pribadi, membuka cara pandang orang lain dengan

    sensitifitas dan perasaan kasihan.

    tolong menolong dan saling percaya.

    '! Mampu menampilkan, mendukung, perasaan negatif dan positif yang

    berhubungan dengan jiwa terdalam diri dan orang yang diberikan

    perawatan.

    5

  • 7/25/2019 Watson Caring

    6/24

    5! Menggunakan proses pemecahan masalah yang kreatif dan sistematis,

    digabungkan dengan pengetahuan perawatan yang dimiliki, serta melibatkan

    seni praktik perawatanpenyembuhan.

    9! Mendukung proses belajarmengajar transpersonal yang menggunakan

    pengalaman untuk mempersatukan pemahaman, dan melihat sesuatu dari

    sudut pandang orang lain.

    ! Menyediakan lingkungan fisik, psikis, sosial, dan spiritual yang supportif,

    protektif, dan korektif yang kondusif untuk proses perawatan pada setiap

    le7el (lingkungan fisik sebaik lingkungan non fisik, lingkungan yang penuh

    energi positif di mana kebersamaan, kenyamanan, harga diri, dan kedamaian

    tumbuh dengan maksimal!.

    &! Membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan memuaskan,

    dengan penuh kesadaran, memberikan perawatan dengan ody language

    yang baik, dengan memperhatikan seluruh aspek perawatan, merawat baik

    kesadaran jiwa maupun spiritual.

    %0! Mengijinkan kekuatan spiritualfenomenaleksistensial menjadi pembuka

    dimensi misterispiritual dan eksistensial kehidupan dan kematian

    seseorang, perawatan jiwa bagi diri sendiri dan orang yang diberikan

    perawatan.

    . Transpersonal Caring Relationship

    Menurut /atson (%&&&! dalam 4ara (200!, hubungan perawatan

    transpersonal mencirikan jenis hubungan perawatan spesial, yang tergantung

    pada:

    %! omitmen moral perawat dalam melindungi dan meningkatkan harga diri

    manusia yang setinggitingginya.

    2! esadaran perawat dalam berkomunikasi untuk memelihara dan menghargai

    jiwa seseorang, sehingga tidak menyamakan status seseorang tersebut

    dengan obyek (benda!.

    ! esadaran perawat dalam memberikan perawatan berpotensi

    menyembuhkan, sehubungan dengan pengalaman, persepsi, dan hubungan

    yang intensif berperan dalam penyembuhan.

    ubungan ini menggambarkan bagaimana perawat berperan, dalam

    melakukan pengkajian yang objektif juga tetap memperhatikan subyektif orang

    6

  • 7/25/2019 Watson Caring

    7/24

    yang diberi perawatan dan pemahamannya tentang kesehatan serta pelayanan

    kesehatan yang diinginkan. esadaran perawat dalam memberikan perawatan

    sangat penting, sehingga bisa memahami perspektif orang yang diberikan

    perawatan. Pendekatan ini menekankan pada keunikan pribadi perawat dan yang

    diberi perawatan, dan hubungan yang saling menguntungkan antara 2 indi7idu,

    yang merupakan dasar dari sebuah hubungan. Perawat dan yang diberi perawatan,

    keduanya samasama mencari arti dan kebersamaan, dan mungkin juga

    pemahaman spiritual tentang sakit (/atson, 200

    meninggalkan ego pribadi, sehingga membuat seseorang mampu mencapai

    pemahaman spiritual mendalam yang membuatnya mampu meningkatkan

    kenyamanan dan kesembuhan pasien. "ujuan utama dari hubungan perawatan

    transpersonal berhubungan dengan melindungi, meningkatkan, dan memunculkan

    harga diri, kemanusiaan, kebersamaan dan inner harmonyseseorang.

    c. Momen>/aktu Caring

    Menurut /atson (%&&&! dalam 4ara (200!, waktu perawatan adalah saat di

    mana (terbatas pada waktu dan tempat! perawat dan orang yang diberi perawatan

    bersamasama dalam suatu kondisi pemberian perawatan. eduanya, dengan

    pandangan uniknya, dimungkinkan untuk saling tukar menukar perasaan dan

    pemahaman. Menurut /atson, pandangan unik seseorang didasarkan pada

    pengalamannya yang melibatkan emosi, sensasi tubuh, pemikiran, kepercayaan,

    tujuan, pengharapan, kondisi lingkungan dan persepsi seseorang terhadap sesuatu

    Asemuanya berdasarkan pengalaman masa lalu, saat ini dan pandangan terhadap

    masa depan.

    Menurut /atson (%&&&!, sebagai seorang pemberi perawatan, perawat jugaperlu untuk menyadari pemahaman dan pengertiannya tentang bagaimana harus

    bersikap selama memberikan perawatan. #alam kata lain, baik perawat dan yang

    diberi perawatan bisa dipengaruhi oleh waktu perawatan melalui pilihanpilihan

    dan perilaku yang diputuskan ketika hubungan berlangsung, sehingga

    mempengaruhi dan menjadi bagian dari cerita kehidupan mereka. /aktu

    perawatan menjadi transpersonal jika melibatkan kedua belah pihak, ditambah

    7

  • 7/25/2019 Watson Caring

    8/24

    keterbukaan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan suatu indi7idu

    (+awcett, 2002!.

    2.# $en%elasan &ke'a(Bagan(!odel Konse

    /atson dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori

    human sciencedan human caring. "olak ukur pandangannya didasari pada unsur

    teori kemanusiaan. "eori ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang

    kebutuhan yang saling berhubungan, di antaranya (3BiB, 200!:

    %! ebutuhan #asar )iofisikal (ebutuhan untuk hidup! yang meliputi

    kebutuhan Makan dan 4airan, ebutuhan Climinasi, dan ebutuhan1entilasi.

    2! ebutuhan #asar Psikofisikal (ebutuhan +unsional! yang meliputi

    ebutuhan 3ktifitas dan Istirahat, serta ebutuhan *eksualitas.

    ! ebutuhan dasar Psikososial (ebutuhan untuk Integrasi! yang meliputi

    ebutuhan untuk )erprestasi dan )erorganisasi.

    Pengembangan! yaitu ebutuhan 3ktualisasi #iri.

    8

  • 7/25/2019 Watson Caring

    9/24

    =ambar 2.% 4abang ebutuhan Manusia (/atson, 200

  • 7/25/2019 Watson Caring

    10/24

    ini menekankan pada interelasi antara manusia dan lingkungannya. $ingkungan

    yang mendukung kesembuhan bisa meningkatkan kesadaran dan kemauan

    manusia, serta keterpaduan pikirantubuhjiwa. Manusia yang memerlukan

    perawatan adalah indi7idu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan

    pikiran, jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan

    keputusan tentang kondisi sehatsakitnya untuk meningkatkan harmonisasi, self!

    control, pilihan, danself determination. #alam pandangan teori caring manusia

    harus dihargai untuk dirawat, dihormati, dipelihara, dipahami dan dibantu sebagai

    diri yang terintegrasi dan berfungsi penuh.

    b. esehatan

    Menurut 4ara (200!, teori caringmendefinisikan kesehatan sebagai suatu

    pengalaman subjektif, bukan kondisi tidak adanya penyakit. esehatan juga

    berarti keseimbangan, harmoni, antara pikirantubuhjiwa, berhubungan dengan

    derajat keserasian antara persepsi diri dan pengalaman. "eori ini meyakini bahwa

    jika seseorang telah berhasil mengharmonisasikan pikirantubuhjiwa akan

    memiliki derajat kesehatan yang lebih tinggi. Dleh karena itu, tiga unsur yang

    perlu ditambahkan dalam definisi kesehatan /D menurut teori ini adalah fungsi

    fisik yang optimal, kemampuan beradaptasi yang baik, dan tidak adanya suatu

    penyakit.

    c. eperawatan

    #alam teori caring, keperawatan adalah penerapan art dan human science

    melalui transaksi transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai

    keharmonisan pikiran, jiwa dan raga yang menimbulkan self "nowledge#self!

    control# self!care# dan self healing (/atson, 200kondisi di mana interaksi transpersonal caring

    terjadi antara klien dan perawat. $ingkungan yang mendukung kesembuhan bisa

    meningkatkan kesadaran dan kemauan manusia, serta keterpaduan pikirantubuh

    jiwa. Dleh karena itu, teori caringmenyarankan pentingnya ruang perawatan yang

    10

  • 7/25/2019 Watson Caring

    11/24

    menenangkan, menyembuhkan dan mendukung peningkatan kondisi spiritual

    klien (4ara, 200!.

    2.+ $eneri'aan ole, Keera-atan

    a. Praktik

    eperawatan adalah gabungan antara ilmu dan seni. eduanya harus

    muncul saat perawat memberikan perawatan, baik pada klien maupun

    keluarganya. Menurut /atson (%&&&!, perawat harus memiliki ketrampilan

    merawat dan menyembuhkan klien dengan caracara kreatif sebagai bagian dari

    seni perawatan. Misalnya bagaimana cara meningkatkan kenyamanan klien,

    membantu klien mengurangi nyeri, stress dan penderitaan, untuk meningkatkankesembuhan dan kesejahteraan klien bukan dengan obatobatan, tetapi dengan

    membantu klien menemukan apa arti dari sakit dan membantunya mencapai

    kembali harmoni jiwaragapikirannya (4ara, 200!. Caring adalah inti dari

    keperawatan. Caringlebih menyehatkan daripada curing. *epuluh faktor carative

    dalam teori caring dapat dijadikan sebagai dasar perilaku caring yang

    dimunculkan perawat dalam berinteraksi dengan klien dan keluarga (Muhlisin dan

    Ichsan, 200!. Perawatan klien sesuai dengan teori caring, memerlukan waktu

    interaksi yang cukup lama antara perawatklien baik secara intensitas dan

    frekuensinya. 3kan tetapi, keintensifan ini dapat meningkatkan self healingklien

    dan mampu memperpendek lama perawatan.

    /atson dan $ea (%&&9! dalam Muhlisin dan Ichsan (200!, mengin7entarisir

    perilaku caringperawat dalam dimensi caring (Caring $imensions%nventory E

    4#I!. #aftar dimensi caringtersebut antara lain:

    %! Membantu klien dalam 3#$.2! Membuat catatan keperawatan mengenai klien.

    ! Merasa bersalah>menyesal kepada klien

    '! Menjelaskan prosedur klinik

    5! )erpakaian rapi ketika bekerja dengan klien

    9! #uduk dengan klien

    ! Mengidentifikasi gaya hidup klien

    &! Melaporkan kondisi klien kepada perawat senior

    10))ersama klien selama prosedur klinik

    b. Pendidikan

    11

  • 7/25/2019 Watson Caring

    12/24

    Menurut pandangan teori caring, seorang perawat professional harus

    mampu memberikan perawatan yang menyembuhkan dan meningkatkan

    keterpaduan jiwaragapemikiran klien yang diberikan perawatan, dengan

    memperhatikan dimensi spiritual, metafisikal dan eksistensial manusia. al ini

    tentunya memerlukan pengetahuan dan ketrampilan ilmiah dan teknologi.

    Menurut /atson (2002! dalam +awcett (2002!, untuk mendapatkan kemampuan

    tersebut pendidikan akademik saja tidak cukup, minimal perawat harus berlatar

    belakang pendidikan profesi dan spesialis, atau doktoral. *etiap pendidikan

    profesi keperawatan harus diawali dengan pendidikan akademik yang mendalami

    ilmu perawatan dan kesehatan, seperti pendidikan praperawat. #i masa depan,

    diharapkan pendidikan profesi adalah entry level profesi keperawatan dan

    bergerak dengan cepat ke tingkat master dan doktoral, sehingga bisa sejajar

    dengan profesi kesehatan yang lain.

    c. Penelitian

    *ampai saat ini fokus pelayanan keperawatan masih diperdebatkan, masih

    rancu antara asuhan keperawatan dengan asuhan medis dan asuhan keperawatan

    dengan pengobatan tradisional. Perkembangan ilmu kedokteran modern juga turut

    mempengaruhi fokus pelayanan keperawatan. al ini juga disebabkan karena

    keperawatan bersifat multiparadigmatik. "eori caring dapat digunakan sebagai

    panduan dalam melakukan riset pengembangan ilmu dan praktik keperawatan

    karena caringmerupakan inti dari nilainilai, pengetahuan dan pondasi etikmoral

    untuk pengembangan ilmu dan praktik yang berhubungan dengan proses

    penyembuhan dan keterpaduan jiwaragapikiran (+awcett, 2002!.

    2. Kele'a,an Teori

    Menurut Watson (2003), kebutuhan fsik juga enja!i !asar

    untuk "eberian "era#atan$ %kan teta"i, !a&a teorin'a Watson

    &ebih enitikberatkan "a!a kebutuhan "sikososia& k&ien$ i sisi

    &ain, ke"arahan suatu "en'akit enentukan "anjang "en!ekn'a

    &aa hari ra#at !i ruah sakit !an jenis "era#atan 'ang

    !iberikan$ a& ini !a"at eningkatkan "enggunaan tekno&ogi

    12

  • 7/25/2019 Watson Caring

    13/24

    'ang ko"&eks, sehingga kua&itas "era#atan !ini&ai ustahi&

    untuk !iberikan$ *e&ain itu, se"u&uh +aktor karati+ !a&a teori

    caring 'ang enggabarkan kebutuhan "sikososia& k&ien

    ber!asar "a!a !isi"&in i&u &ain, sehingga eer&ukan "ene&itian

    &ebih &anjut untuk enunjukkan a"&ikasi teori tersebut !a&a

    "raktik ke"era#atan (o-ier, 2004)$

    Menga.u "a!a "ara!iga ke"era#atan, 'aitu Manusia,

    /ingkungan, esehatan !an e"era#atan, teori caring ber+okus

    "a!a anusia (uanistik) tan"a e"ertibangkan "engaruh

    &ingkungan se.ara fsik (han'a 'ang berhubungan !engankesehatan ji#a) (o-ier, 2004)$ a!aha& !a&a onse" *ehat

    *akit (Host-Agent-Environtment), anusia a!a&ah hos"es 'ang

    se&a&u bera!a !i !a&a suatu &ingkungan !an ke!ekatann'a

    !engan suatu agen "en'ebab, sehingga "engaruh &ingkungan

    ti!ak bisa !iabaikan$

    13

  • 7/25/2019 Watson Caring

    14/24

    BAB #

    A$LIKA&I TEORI

    *eorang perawat dalam melaksanakan perannya, perlu menerapkan teori

    atau model konseptual yang sesuai denga situasi yang dihadapi. #i bawah ini

    merupakan gambaran aplikasi teori caringdari ean /atson pada klien dengan

    #M tipe 2 yang baru saja kembali M?* karena direncanakan menjalani operasi

    amputasi kaki kiri yang kedua.

    #.1 Ga'/aran Kas*s

    "n. ) (menit, ??: 2 G>menit, ": 5.9 H4. "ampak

    murung dan lesu, menunduk jika tidak ditanya, mata sayu, kekuatan otot F>F atas,

    F>F bawah, menggunakan bantuan tongkat untuk berjalan. 3#$ sebagian besar

    dibantu oleh keluarga. asil pemeriksaan laboratorium kultur pus (F! bakteri.

    Dleh dokter, klien direncanakan untuk dilakukan operasi amputasi kaki kiri

    sampai sebatas lutut.

    #.2 As*,an Keera-atan /erdasarkan teori caringJean 0atson

    Pada kasus "n ) tersebut di atas maka perawat harus segera bereaksi

    terhadap perilaku pasien baik secara 7erbal maupun non7erbal, melakukan

    7alidasi, bereaksi terhadap perilaku pasien dengan mempersepsikan, berpikir dan

    merasakan. Perawat membantu pasien untuk mengurangi ketidaknyamanan baik

    fisik maupun psikologis, ketidakmampuan pasien dalam menolong dirinya, serta

    14

  • 7/25/2019 Watson Caring

    15/24

    menge7aluasi tindakan perawatan yang sudah dilakukannya. Menurut /atson

    (%&9&! dalam ulia (%&&'!, pengkajian terhadap kebutuhan klien di atas meliputi :

    %! ebutuhan biofisikal (kebutuhan untuk hidup!, yang perlu dikaji dari klien

    adalah penilaian klien terhadap tubuhnya, kesesuaian tubuh klien dengan

    batasan normal (tinggi, berat dan umur! baik secara teori maupun dalam

    persepsinya, konsumsi kalori klien untuk menjaga pertumbuhan yang

    normal. $akukan pemeriksaan fisik untuk menilai apakah sistemsistem

    dalam tubuh klien berfungsi dengan normal. Pemeriksaan laboratorium

    sebaiknya juga dilakukan untuk mengetahui apakah ada defisiensi nutrisi.

    #ari data kasus di atas perilaku non 7erbal klien yang murung, lesu,

    menunduk dapat menunjukkan klien mungkin depresi. al ini dapat terjadi

    karena klien sudah menjalani amputasi kaki kiri dan direncanakan akan

    diamputasi kembali sampai sebatas lutut. Penilaian klien terhadap tubuhnya

    dimungkinkan mengalami perubahan karena kondisi dan fungsinya sudah

    tidak normal. etidakpatuhan klien terhadap diet #M yang seharusnya

    dijalani juga dapat diasumsikan bahwa klien belum bisa menerima penyakit

    yang dideritanya.

    2! ebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional!, yang perlu dikaji dari klien

    adalah citra tubuhnya realistis atau tidak dan apakah klien berpartisipasi

    dalam kegiatankegiatan umum sesuai dengan usianya. #ari kasus di atas

    diketahui klien adalah sumber perekonomian keluarga, tetapi sejak 2 bulan

    yang lalu sudah diP dari perusahaan karena ketidaksempurnaan dan

    penyakit klien. Perawat perlu mengkaji kegiatan klien setelah dia ?* yang

    lalu dan selama tinggal di rumah untuk menilai apakah klien masih mau

    berpartisipasi dalam kegiatankegiatan umum di masyarakat.

    ! ebutuhan Psikososial (ebutuhan untuk integrasi!, yang perlu dikaji dari

    klien adalah kepuasan hubungan dengan kelompok sebaya, kondisi

    seksualitas, lingkungan yang mendukung perkembangan pribadi klien dan

    yang tidak kalah penting apakah pasien merasa mencintai dan dicintai,

    apakah pasien masih memiliki otonomi terhadap dirinya. #ari kasus di atas,

    kebutuhan seharihari (3#$! klien bantu pemenuhannya oleh keluarga. al

    ini menunjukkan bahwa otonomi klien terhadap dirinya telah berkurang.

    15

  • 7/25/2019 Watson Caring

    16/24

    pengembangan!, yang perlu dikaji dari klien adalah bagaimana perasaan

    pasien mengenai dirinya, apakah klien masih menyukai dunianya, dan

    apakah dia merasa telah mencapai tujuantujuan dalam hidupnya. #engan

    rencana amputasi yang kedua sampai sebatas lutut, jika koping klien negatif

    maka dia akan semakin merasa kesulitan dalam mencapai tujuantujuan

    hidupnya. #i usia klien yang masih produktif dan sebagai sumber ekonomi

    keluarga klien pasti memiliki tujuantujuan yang sangat ingin diwujudkan

    untuk eksistensi dan kepuasan hidupnya.

    Masalah keperawatan difokuskan terhadap masalah ketidakmampuan klien

    untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga memerlukan pertolongan perawat.

    Masalahyang dapat dijabarkan sesuai dengan kasus di atas adalah (%! =angguan

    pemenuhan kebutuhan biofisikal: makanan dan elimininasi- (2! =angguan konsep

    diri: citra tubuh- (! =angguan interaksi sosial- dan (

    kemandirian yang belum terselesaikan.

    *etelah masalah keperawatan pasien ditentukan disusun rencana

    keperawatan, fokus perencanaan pada pasien "n ) yaitu rencana "n ) sendiri,

    dengan merumuskan tujuan yang saling menguntungkan baik pasien maupun

    perawat, sehingga terjadi peningkatan perilaku "n ) ke arah yang lebih baik.

    3dapun tujuan yang diharapkan dalam memberikan asuhan keperawatan pada "n

    ) yaitu membantu memenuhi kebutuhan biofisikal: makan dan eliminasi,

    memperbaiki konsep diri terhadap citra tubuhnya, memperbaiki interaksi sosial

    dan mengurangi ketergantungan klien dalam pemenuhan kebutuhan

    kebutuhannya.

    Pada tahap perencanaan dan implementasi perawat dianjurkan untukmenggunakan faktor carative, yang meliputi :

    %! Membangun lingkungan caring, melalui pemahaman yang empatik.

    2! Mengembangkan hubungan saling percaya dengan meningkatkan perhatian

    terhadap perasaan takut terhadap halhal berikut: marah terhadap rencana

    pengobatan atau perawatan, takut fungsi tubuhnya menurun.

    ! Menggunakan cara yang empati, hangat dan sesuai untuk menciptakan

    komunikasi yang terbuka.

    16

  • 7/25/2019 Watson Caring

    17/24

    klien dalam merumuskan inter7ensi prioritas yang sesuai untuk dirinya.

    Misalnya : merencanakan kegiatan sosial setelah keluar dari ?*.

    '! 3jarkan klien cara mengatasi konflik dalam dirinya.5! +asilitasi hubungan dengan keluarga klien yang dapat digunakan untuk

    mengembangkan kemandiriannya.

    9! Identifikasi faktorfaktor yang menyebabkan stress.

    ! "ingkatkan interaksi sosial klien dan bantu untuk mengembangkan rasa puas

    dengan hasil interaksinya tersebut.

    &! "ekankan pada kepuasan terhadap kemampuan pribadi dan jangan terlalu

    berharap terhadap kesempurnaan.

    Perawat dapat membantu "n. ) memenuhi kebutuhan biofisikal: makan dan

    eliminasi dengan menfasilitasi dan tetap memaksimalkan kemandirian klien,

    sehingga klien memiliki kepuasan terhadap kemampuan pribadinya (faktor

    carativeke% dan ke&!. Misalnya dengan mendekatkan urinal saat klien ingin

    berkemih, tetapi membiarkan klien berkemih secara mandiri selama klien masih

    mampu. Perawat dapat melibatkan dan mengajarkan kepada keluarga yang

    nantinya akan memberikan perawatan seharihari di rumah pada "n. ) bagaimana

    cara membantu memenuhi kebutuhan biofisik "n. ), meningkatkan moti7asi

    untuk sembuh dan meningkatkan kepercayaan dirinya (faktor carativeke5!.

    #alam membantu "n. ) memperbaiki konsep diri terhadap citra tubuhnya

    yang negatif, perawat dapat memulai dengan membina hubungan saling percaya

    antara perawat"n. ) dan keluarga (faktor carativeke2!. *aat kepercayaan sudah

    terbentuk, maka perawat tidak akan mengalami kesulitan dalam menggali

    perasaan klien (faktor carativeke9! dengan cara yang empati, hangat dan sesuai

    untuk menciptakan komunikasi yang terbuka (faktor carative ke!. Perawat

    Misalnya dengan merencanakan waktu untuk berdiskusi antara perawat"n. )

    untuk mengklarifikasi bagaimana perasaan beliau setelah direncanakan akan

    kembali diamputasi. Perawat dalam berdiskusi sebaiknya menciptakan lingkungan

    yang penuh energi positif di mana kebersamaan, kenyamanan, harga diri, dan

    kedamaian tumbuh dengan maksimal (faktor carative ke%!. Perawat dapat

    memberikan solusi dan contohcontoh nyata yang mampu dipahami klien untuk

    membentuk kembali citra diri yang positif.

    17

  • 7/25/2019 Watson Caring

    18/24

    =angguan interaksi sosial yang dialami oleh "n. ) dapat diakibatkan karena

    ketidakmampuannya untuk menjalankan fungsinya dalam kelompok sosial.

    #engan mengetahui peran klien dalam kelompoknya sebelum sakit, perawat dapat

    menentukan solusi yang diberikan kepada klien. Perbedaan peran yang drastis

    dapat menimbulkan konflik dalam diri klien. Perawat dapat mengajarkan klien

    cara mengatasi konflik dalam dirinya dengan membantu klien mengidentifikasi

    kekuatan yang masih dimiliki untuk memaksimalkan fungsinya (faktor carative

    ke'!. *ebelum sakit "n. ) adalah seorang pekerja dan merupakan sumber

    penghasilan keluarga. Perawat dapat membantu klien memberikan alternatif solusi

    untuk tetap bisa bekerja, sehingga dapat memperbaiki kepercayaan dirinya dalam

    berinteraksi dengan orang lain. Perawat dan keluarga dapat menginisiasi beberapa

    kegiatan sosial yang dapat diikuti klien, sehingga interaksi sosial klien meningkat

    dan membantu klien untuk mengembangkan rasa puas dengan hasil interaksinya

    tersebut (faktor carativeke!.

    *ementara untuk meningkatkan kemandirian klien, perawat dapat

    menggunakan hubungan interpersonal untuk meningkatkan keterlibatan klien

    dalam merumuskan inter7ensi prioritas yang sesuai untuk dirinya (faktor carative

    ke

    klien merasa masih memiliki otoritas terhadap dirinya.

    C7aluasi pada proses keperawatan merupakan hal yang tidak dapat

    dipisahkan. "indakantindakan terencana, setelah selesai dilaksanakan, perawat

    harus menge7aluasi keberhasilannya. C7aluasi asuhan keperawatan pada "n. )

    difokuskan terhadap perubahan perilaku terhadap kemampuan menolong dirinya

    untuk mengatasi ketidakmampuannya. C7aluasi dilakukan setelah tindakan

    keperawatan dilaksankan. C7aluasi terhadap kasus di atas dapat menggunakanpanduan berikut, apakah telah tercipta hubungan saling percaya antara perawat

    klien, apakah masalahmasalah yang terdapat dalam pengkajian telah dapat diatasi

    dan telah menunjukkan kenormalan dan apakah pasien telah mempelajari

    ketrampilan ketrampilanketrampilan yang diperlukan agar dapat memelihara

    kesehatannya.

    BAB )

    $E!BAA&AN

    18

  • 7/25/2019 Watson Caring

    19/24

    +ilosofi /atson tentang asuhan keperawatan (%&9&, %&', %&! berupaya

    mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek

    humanistik dari kehidupan (/atson, %&9&- Marriner"omey, %&&

    mengalami #M tipe 2 dengan gangren diabetik post amputasi pedis dan

    direncanakan akan menjalani operasi amputasi kedua sampai sebatas lutut,

    kelompok mencoba untuk membahas pelaksanaan aplikasi teori tersebut dengan

    membandingkan dengan proses keperawatan yang umumnya digunakan. Pada

    kedua proses tersebut, pada bagian tertentu secara keseluruhan sama. Misalnya

    keduanya merupakan hubungan interpersonal dan membutuhkan interaksi antara

    pasien dan perawat. Pasien sebagai input dalam keseluruhan proses. edua prosesmemandang pasien sebagai total personyang memiliki keterpaduan jiwaraga

    pikiran. "idak hanya tentang penyakit fisik atau ketidakoptimalan fungsi bagian

    tubuh. edua proses juga menggunakan metode tindakan keperawatan dan

    menge7aluasi tindakan tersebut.

    Pada fase pengkajian, teori caring melihat perilaku klien baik secara

    7erbal maupun non 7erbal. Perilaku yang dikaji adalah perilaku 7erbal yang

    dikatakan oleh pasien yaitu riwayat kesehatan sekarang meliputi keluhan utama,

    19

  • 7/25/2019 Watson Caring

    20/24

    termasuk hasil pemeriksaan fisik. #an faktor resiko terhadap terjadinya gangguan

    kesehatan. *edangkan perilaku non 7erbal yang perlu diketahui oleh perawat

    adalah tandatanda dari gangguan pemenuhan kebutuhan tubuh sebagai respon

    pasien terhadap tidak terpenuhinya kebutuhan yang membutuhkan pertolongan

    perawat, seperti ketidakmampuan klien memenuhi kebutuhan aktualisasi diri,

    berprestasi dan konsep diri yang positif.

    Pada fase perencanaan dan implementasi, teori caringmenekankan pada

    penerapan faktor carative dalam pemberian perawatan pada klien. Caring

    memerlukan waktu dan interaksi yang lebih sering antara perawatklien untuk bisa

    menyatukan persepsi perawatklien, sehingga bisa meningkatkan

    keterpaduan>harmoni pikirantubuhjiwa. Padahal saat ini beban kerja perawat

    cukup tinggi akibat rasio perawat klien yang tidak seimbang, terutama di ?*

    Pemerintah. Dleh karena itu, caring tampak sulit diaplikasikan secara optimal di

    pelayanan.

    C7aluasi dalam proses keperawatan berdasarkan teori caringmerupakan hal

    yang tidak dapat dipisahkan. "indakantindakan yang terencana, setelah tidakan

    lengkap dilaksanakan, perawat harus menge7aluasi keberhasilannya. C7aluasi

    pada teori caringcukup baik, yang mana e7aluasi selalu dilakukan setelah setiap

    tindakan keperawatan dilakukan secara lengkap. "idak hanya meliputi kebutuhan

    fisik, tetapi juga lebih menitikberatkan pada kebutuhan psikologis, keseimbangan

    jiwaragapikiran.

    20

  • 7/25/2019 Watson Caring

    21/24

    BAB +

    KE&I!$ULAN DAN &ARAN

    +.1 Kesi'*lan

    onsep utama teori caring dari ean /atson adalah human science and

    human care, yang salah satu konsep mayornya adalah sepuluh faktor carative, di

    mana faktor tersebut berasal dari perspektif manusia yang dikombinasikan dengan

    dasar ilmu pengetahuan ilmiah. ubungan teori caring dengan konsep utama

    keperawatan, yaitu adanya unsur teori kemanusiaan dalam pandangannya yang

    mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki

    berbagai ragam perbedaan. #alam hubungannya dengan proses keperawatan, teori

    caringmasih memerlukan penelitianpenelitian lebih lanjut. Proses keperawatan

    dalam teori ini terdiri dari pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan,

    perencanaan, implementasi, dan e7aluasi.

    +.2 &aran

    Melihat bersarnya manfaat caring, seharusnya caring tercermin dalam

    setiap interaksi perawat dan klien, bukan sebagai sesuatu yang sulit diwujudkan

    karena beban kerja perawat yang tinggi atau pengaturan manajemen asuhan

    keperawatan ruangan yang kurang baik. Pelaksanaan caring akan meningkatkan

    mutu asuhan keperawatan, memperbaiki image perawat di masyarakat dan

    membuat profesi keperawatan memiliki tempat khusus di mata para pengguna jasa

    pelayanan kesehatan, bukan hanya sebagai pelengkap.

    21

  • 7/25/2019 Watson Caring

    22/24

    DATAR $U&TAKA

    4ara. 200. & 'ragmatic (iew of )ean Watsons Caring Theory. 4losing key note

    conference. 1I ornades 4atalanes dJinfermeria Intensi7a, )arcelone,Cspagne.

    #e $aune dan $adner. 2002.*undamentals of Nursing: standard and 'ractice+nd

    edition. 6*3: "hompsons $earning Inc.

    +awcett. 2002. The Nurse Theorist: +,stCentury -pdate!)ean Watson. 8ursing

    *cience Kuarterly, %' (!, uli 2002: 2%

  • 7/25/2019 Watson Caring

    23/24

    $ampiran %

    &KENARIOROLEPLAY

    Pak )oniman (

  • 7/25/2019 Watson Caring

    24/24

    %' Menit emudian

    8ers Maria : N*elamat sore,)apak )oleh saya masukQO

    )oniman : N*ilahkan suster saya sudah selesaiO

    8ers Maria : N)aik Mari saya bantu membersihkan dan mengangkat

    edpan)apakO)oniman : NIya suster ?asanya legaO (tersenyum tipis!

    Istri Pak )oniman masuk ke dalam kamar

    )u 3na : N)apak ada apaQ... 3da apa 8ersQ...O

    )oniman : NIbu datangnya kok telat 8ers Maria membantu bapak buang

    air besarO

    )u 3na : NMaaf ya 8ers kalo bapak ngerepotinO

    8ers Maria : N "idak apaapa ibu ini sudah tugas sayaO

    (samil memersih"an dan mengang"at edpan! N*aya beres kan

    alatalat dulu ya pak, ' menit lagi saya akan kembaliO

    ' Menit emudian

    8ers Maria : ita boleh melanjutkan pembicaraan )apakQ... *elama ini apayang bapak lakukan di rumahQ...O

    )oniman : N#i rumah saya hanya duduk diam "idak tau harus melakukan

    apa 6ntuk )3) saja saya butuh bantuan orang 3palagi kalo

    istri saya sedang belanja ke pasar Pasarnya kan jauh #i

    kompleks rumah saya kebetulan tidak ada yang jualanO

    8ers Maria : Nalo ibu esibukannya apaQ...O

    )u 3na : N*aya hanya ibu rumah tangga *ejak bapak sakit dan tidak

    bekerja saya juga bingung mau membantu seperti apa )apak

    juga tidak bisa ditinggalO

    8ers Maria : N8ah kalau memang begitu enapa bapak dan ibu tidak

    mencoba untuk membuka warung di rumah an modalnya

    bapak bisa pinjam di koperasi Q... 8anti ibu yang belanja ke

    pasar )apak bisa menunggu jualannyaO

    N8anti bapak bisa sambil mengumpulkan uang 6ntuk membeli

    kaki palsuO

    )oniman : (erpi"ir! N3da ya *uster yang bikin kaki palsuQ...O

    8ers Maria : N3da )apak 8amanya bapak *ugeng *iswoyudono, dari

    Mojokerto 8anti bapak saya kasi alamat beliau adi bapak

    bisa menghubungi sendiriO

    )oniman : (wa1ahnya mulai erseri!seri! N)aiklah suster "erima kasih

    atas informasinyaO

    )u 3na : Nangan lupa ya 8ers..O

    8ers Maria : N"entu ibu )aiklah *aya mohon ijin kembali ke nurse

    stationdulu )ila ada yang bapak perlukan seperti biasa tinggal

    dipencet saja belnyaO (tersenyum!

    )oniman

    )u 3na

    : N @a 8ers Mari "erima kasihO