19
TUGAS STELA MINGGU KE 2 Kelompok : Dita Fidiantoro 115040207111041 Dimas sanda onggy 115040207111022 Dimas wicaksono 115040201111204 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

 · Web view1. Tanah sbg suatu individu, berbeda dg dunia hayati, yg setiap individunya punya ciri tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yg sempit, shg mudah dibedakan 1 dg

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS

STELA MINGGU KE 2

Kelompok :

Dita Fidiantoro 115040207111041

Dimas sanda onggy 115040207111022

Dimas wicaksono 115040201111204

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

1. Tanah sbg suatu individu, berbeda dg dunia hayati, yg setiap individunya punya ciri tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yg sempit, shg mudah dibedakan 1 dg lainnya. Jelaskan

Tanah memiliki batas-batas tertentu yang dimiliki. Di dunia ini terdapat berbagai macam jenis tanah, yang mana setiap masing-masing individu tanah memiliki karekteristik/ sifat yang berbeda. Tetapi perbedaan dari sifat-sifat tersebut relatif sempit antara tanah yang stu dengan yang lainnya, sehingga dari berbagai macam tanah di dunia ini dapat dibedakan dan dikelompokkan sesuai dengan sifat-sifat yang dimilikinya. Dalam menentukan jenis suatu tanah tidak terlepas dari sifat fisik, kimia, dan keadaan biologi dari suatu tanah tersebut.

 

2.      Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dlm definisi tanah? Mengapa?

Tanah merupakan kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air,udara, dan merupakan media tumbuh bagi tanaman. Selain itu tanah juga terbentuk dari hasil interaksi antara batuan induk, topografi, iklim,organisme, dan waktu.

Jika dilihat dari pengertian tanah itu sendiri, maka pasir pantai tidak termasuk dalam pengertian tanah. Ini dikarenakan proses pembentukan pasir bukan dikarenakan oleh lima faktor pembentuk tanah, melainkan salah satunya dipengaruhi oleh gelombang dari pantai itu sendiri. Selain itu dari pengertian tanah tersebut, tanah berfungsi sebagai media tumbuh bagi tanaman, sedangkan pada pasir pantai jarang bahkan tidak pernah digunakan sebagai media tumbuh bagi tanaman. Pada pembentukan tanah, organisme juga sangat berperan dalam menghasilkan suatu tanah, tetapi pada pasir pantai tidak terdapat organisme yang dapat membantu proses pelapukan menjadi butiran yang lebih halus lagi.

 

 3.      Jelaskan apa yg dimaksud dlm Gambar 2 ? continuum, soilscape, polypedon dll

Penjelasan dari bagian-bagian gambar di atas :

Kontinum merupakan proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah.

Soil scape merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai sifat berbeda antara sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang lainnya.

Polypedon merupakan gabungan atau kumpulan dari  pedon – pedon yang mempunyai sifat hampir sama atau sama.

Pedon adalah Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi – dimensi lateral, Pedon biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter. Dimana horizon – horizon terputus atau siklik.

Soil Profil merupakan Penampang vertikal tanah yang ditempati horizon – horizon dan dibawahnya terdapat bahan induk.

Soil Agregat merupakan Agregat tanah merupakan gumpalan tanah yang tidak mempunyai bentuk yang jells. Berbeda dengan struktur tanah yang mempunyai bentuk yang jelas.

 

4.      Tanah sbg satuan 3-D, perlu disajikan dg cara ‘multifactorial’ dlm btk peta tanah. 2-D digambarkan pd peta tanah, sedangkan dimensi vertikal + sifat2 internalnya, disajikan dlm legenda peta. Maksudnya apa?

Jika melihat keadaan dilapang, tanah merupakan sesuatu yang dapat dikategorikan sbagai bentuk 3 dimensi, karena didalam tanah terdapat suatu profil tanah yang didalamnya terdapat horison-horison yang menjadi ciri satu jenis tanah dan perbedaan bentuk muka bumi disuatu wilayah (topografi). Keadaan tanah disuatu daerah tentunya berbeda dengan keadaan tanah di daerah lainnya. Hal seperti ini dapat menjadi suatu informasi yang dapat disajikan dalam gambar (peta tanah) di berbagai wilayah. Penyajian ini tidak hanya berupa keadaan tanah dan topografi di suatu daerah saja, melainkan harus mengikutsertakan faktor-faktor yang berada didalamnya juga. Dalam suatu peta tanah, bentuk fisik tanah disajikan dalam bentuk 2 dimensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan berdasar skala.. Sedangkan faktor-faktor yang berada didalamnya, seperti keadaan tekstur, struktur, kelembaban, konsistensi, dll, disajikan dalam bentuk legenda. Bisanya dapat disajikan dengan tanda-tanda, warna tertentu, dll. Legenda peta ini yang nantinya dapat membantu seseorang untuk membaca suatu peta tanah dan memberikan informasi tentang satuan-satuan tertentu yang terdapat di dalam peta tanah.

 

5.      Jelaskan pengertian Peta tanah. Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yg diperlukan sbg dasar/ penunjang? Mengapa?

Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi.

Pada umumnya diperlukan suatu peta dasar yang digukan sebagi acuan dalam membuat suatu peta tanah. Peta dasar yang biasa digunakan adalah peta topografi. Digunakan peta topografi sebagai dasar karena apabila akan membuat suatu peta tanah, harus mengetahui keadaan nyata dari suatu objek wilayah secara 3 dimensi terlebih dahulu. Apabila

keadaan topografi suatu wilayah berbeda, maka keadaan atau kondisi suatu tanah juga akan berbeda. Bentuk suatu muka bumi (topografi) berbeda-beda antara tempat yang satu dengan tempat yang lain, begitu pula keadaan tanahnya. Oleh karena itu diperlukan peta topografi sebagai dasar apabila membuat suatu peta tanah. Peta topografi dapat diperoleh melalui foto udara (skala besar) dan citra satelit (skala kecil). 

6.      Apa yg dimaksud dg Poligon di dlm peta tanah? Bagaimana membuatnya?

Poligon adalah serangkaian garis lurus di permukaan tanah yang menghubungkan titik-titik dilapangan, dimana pada titik-titik tersebut dilakukan pengukuran sudut dan jarak. Tujuan dari Poligon adalah untuk memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan yang diperlukan untuk pembuatan peta.

Ada 2 (dua) macam bentuk poligon, yaitu :

Poligon Terbuka : poligon yang tidak mempunyai syarat geometris Poligon Tertutup : poligon yang mempunyai syarat geometris

Cara Membuat Poligon dalam Peta Tanah :

Pengukuran Polyangon Terbuka Bebas1. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat

kedataran.4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci

kembali dengan memutar skrup piringan bawah.5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut

horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,

kemudian putar teropong  180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.7. Lakukan pembacaan sudut horizontal.8. Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.9. Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya (bacaan biasa

untuk bacaan muka).10. Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.11. Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat

sudut horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa..12. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya sampai P

akhir.13. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.14. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-

masing titik.15. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.

Pengukuran Polyangon Tertutup1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat

kedataran.

4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah.

5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.

6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam, kemudian putar teropong  180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.

7. Lakukan pembacaan sudut horisontal.8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut

horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa.9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya hingga

kembali ke titik P1.10. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-

masing titik.12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan

 

 7.      Apa yg dimasud dengan taksa tanah?

Taksa tanah merupakan satuan yang diperoleh dari menentukan suatu selang sifat tertentu dari sifat – sifat tanah yang didefinisikan oleh suatu sistem klasifikasi tanah. Hal ini berhubungan dengan peta tanah karena soil taxonomy bisa digunakan untuk satuan sistem klasifikasi tanah , masing – masing diwakili oleh suatu profil tanah. Peta tanah dapat semakin terlihat jelas dan detai dengan soil taxonomy.

Dalam mengklasifikasikan suatu tanah maka mula-mula tanah dianggap sebagai bagian dari populasi yang luas sehingga tanah diklsifikasikan terlebih dahulu ke dalam kategori tertinggi yaitu ke dalam order tanah. Apabila telah diketahui order dari tanah tersebut, maka selanjutnya diklasifikasikan ke dalam sub order, great group dan seterusnya.

Cara mengklasifikasikan tanah ke dalam masing-masing kategori tersebut dilakukan dengan membandingkan sifat tanah yang dimiliki dengan criteria-kriteria untuk berbagai taksa yang dalam taksonomi tanah telah disusun dalam bentuk “kunci” yaitu Keys to Soil Taxonomy. Dalam kunci tersebut telah disusun untuk kategori order, sub order, great group dan sub group sedemikian rupa sehingga dalam membandingkan sifat-sifat tanah dengan criteria-kriteria untuk sifat taksa yang ditulis harus berurutan dan harus dimulai dari criteria untuk taksa yang ditulis paling dulu. Apabila tanah tidak dapat diklasifikasikan ka dalam taksa yang disebut paling awal, baru dicoba untuk taksa yang kedua, ketiga dan seterusnya.

 

8.      Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks. Jelaskan. Beri ilustrasi dengan gambar, shg perbedaan ketiganya jelas

Konsosiasi

Satuan pemetaan tanah konsosiasi didominasi oleh satuan tanah dan tanah yang serupa (similiar soil unit). Dalam konsosiasi paling tidak memmpunyai 50% satu satuan tanah yang sama dan 25% satuan tanah yang serupa. SPT konsosiasi diberinama sesuai dengan satuan tanah yang dominan. Satuan tanah lain yang tidak sejenis dan serupa maksimal  mempunyai persentase 25%. Dua satuan tanah dikatakan sebagai tanah yang serupa apabila mereka hanya berbeda pada satu atau duua kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan kedalam kelompok yanng berbeda. Secara uumum satuan satuan tanah yanng serupa mempunyai potensi yang hampir sama. Sedangkan dua satuan tanah dikatakan tidak serupa apabila keduanya mempunyai perbedaan yang tegas dan lebih dari tiga kriteria yang meenyebabkan keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda. Satuan-satuan tanah  yang tidak serupa mempunyai potensi terhadap penggunaan tertentu yang berbeda secara tegas.

Asosiasi

SPT jenis ini mengandung dua atau lebih satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam pennamaan SPT dan mempunyai komposisi yang hampir sama. Satuan-satuan tanah penyusun SPT ini tidak dapat dipisahkkan satu sama lain kedalam  SPT SPT yang berbeda karena keterbatasan skala pemetaan. SPT asosiasi dalam skala pemetaan yang lebih besar dapat dipisahkan kedalam SPT-SPT konsosiasi yang berbeda.

Kompleks

SPT ini mirip dengan SPT asosiasi karena terdapat dua atau lebih satuan-satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT, demikian juga komposisi masing-masing satuan tanahnya serupa dengan SPT asosiasi. Persebaran satuan tanah yang ada pada SPT ini tidak mengikuti pola tertentu sehingga dalam skala pemetaan yang lebih besar, satuan-satuan tanah yang menyusunnya tetap tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

 

9.      Beri contoh single value map. Cari di internet. Mengapa peta tsb dikatakan bukan peta tanah?.

 

Peta status fosfat Provinsi Jawa Timur tahun 2002

Peta tersebut dikatakan bukan peta tanah, karena peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik budaya dari permukaan bumi. Pada peta tanah digambarkan garis-garis batas (delineasi) tanah-tanah yang dijumpai di lapangan. Garis batas tersebut berupa polygon-poligon yang digambarkan pada peta tanah yang lazim disebut satuan peta tanah (SPT).

Peta status fosfat di atas tidak termasuk peta tanah karena peta yang hanya menyajikan karakteristik tunggal (single value). Contoh single value map yang lain misalnya : peta tekstur, peta kedalaman tanah, peta status hara dan lain-lain.

 

 10.  Apa yg dijelaskan dalam Gambar ini?

Terdapat 3 metode untuk menentukan batas tanah, yaitu grid kaku, grid bebas, dan fisiografik.

Rigid survey :

Gambar diatas menunjukkan lokasi titik observasi menggunakan metode Grid Kaku (Rigid Grid). Penentuan batas tanah ini diterapkan pada survey tanah detil sampai dengan sangat detil, dimana tidak tersedia foto udara. Kalaupun foto udaranya tersedia, mungkin :

Skalanya terlalu kecil Mutunya sangat rendah Daerah yang disurvey tertutup awan atau kabut Kenampakan permukaan tidak jelas atau daerahnya sangat homogeny dan datar Daerah yang disurey tertutup vegetasi yang rapat dan lebat Daerah survey berrawa, padang rumput atau savana yang tidak menampakkan gejala

permukaan.

Dalam metode ini, pengamatan dilakukan dalam pola teratur pada interval titik pengamatan yang berjarak sama dalam kedua arah. Metode ini juga sangat cocok diterapkan pada daerah-daerah dimana posisi pemeta sukar ditentukan dengan pasti.

Terdapat keuntungan dan kerugian menggunakan metode grid kaku.

Keuntungan menggunakan metode grid kaku :1. Tidak memerlukan penyurvey yang berpengalaman karena lokasi titik-titik

pengamatan sudah di plot pada peta rintisan (peta rencana pengamatan). Kerugian menggunakan metode grid kaku antara lain :

1. Perlu waktu sangat lama, terutama untuk medan berat2. Penggunaan titik pengamatan tidak efektif3. Sebagian dari lokasi pengamatan, tidak mewakili satuan peta yang dikendaki

(missal pada pengamatan pemukiman, daerah peralihan 2 satuan lahan, dan lain-lain).

Adapted grid survey :

Gambar diatas menunjukkan lokasi titik observasi menggunakan metode Grid bebas (adapted grid survey). Metode ini merupakan perpaduan antara metode grid kaku dengan metode fisiografi. Metode ini dilakukan pada survey detil sampai dengan semi detil yang kemampuan foto udara dianggap terbatas dan di tempat-tempat yang orientasi lapangan cukup sulit.

Pengamatan lapangan dilakukan pada titik-titik seperti grid kaku, tetapi jarak titik-titik pengamatan tidak perlu sama dalam 2 arah, tetapi tergantung keadaan fisiografi. Jika terjadi perubahan fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, maka jarak titik-titik pada

pengamatan adalah rapat. Sebaliknya jika bentuk lahan relative seragam, maka jarak titik-titik pada pengamatan adalah renggang. Metode ini sangat baik diterapkan oleh penyurvey yang belum banyak berpengalaman dalam interpretasi foto udara.

Physiografic survey :

Gambar diatas menunjukkan lokasi titik observasi menggunakan metode Fisiografik (bantuan foto udara). Metode ini sangat efektif pada survey tanah berskala < 1 : 25.000, dan tersedia foto udara berkualitas cukup tinggi. Hampir semua batas satuan peta diperoleh dari IFU, sedangkan kegiatan lapangan hanya untuk mengecek batas satuan peta dan mengidentifikasi sifat dan cirri tanah masing-masing satuan peta. Pengamatan dilakukan pada tempat-tempat tertentu pada masing-masing satuan peta.

Pada penentuan batas tanah menggunakan metode fisiografik, jumlah pengamatan pada tiap-tiap satuan peta tergantung pada :

Ketelitian IFU, keahlian dan kemampuan penyurvey dalam memahami hubungan fisiografi dan keadaan tanah

Kerumitan (kompleks atau tidaknya) satuan peta tersebut. Semakin rumit, maka semakin banyak luasan satuan peta. Semakin luas, maka jumlah pengamatan yang dilakukan juga semakin banyak.

 

11.  Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yg digunakan di Indonesia. Bandingkan nama peta-peta tsb dg nama yg digunakan di Amerika, Kanada, Inggeris dan Cari dr internet.negara lainnya.

Peta tanah berdasarkan skala peta yang digunakan di Indonesia:

1. Peta Tanah Bagan (Skala 1 : 2.500.000 atau lebih kecil); fungsi dari peta ini untuk memperoleh gambaran umum sebaran tanah secara nasional.

2. Pata Tanah Eksplorasi (Skala 1 : 1.500.000 – 1 : 5.000.000); gambaran sebaran tanah secara umum untuk penyusunan atlas nasional dan tidak untuk keperluan praktis karena informasi tentang sifat-sifat tanah sangat minim.

3. Peta Tanah Tinjau (Umumnya skala 1 : 250.000); peta ini dapat menggambarkan daerah-daerah yang berpotensi untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

4. Peta Tanah Semi Detil (1 : 50.000); peta ini dapat memberikan informasi tentang potensi pertanian serta penggunaannya untuk berbagai bentuk pengelolaannya.

5. Peta Tanah Detil (Skala 1 : 10.000 – 1 : 25.000); peta tanah detil berfungsi untuk proyek-proyek khusus misalnya proyek trasmigrasi, rencana pengairan, kebun percobaan dan sebagainya.

6. Peta Tanah Sangat Detil (Skala >1 : 10.000); peta ini untuk penelitian khusus. Misalnya percobaan pertanian, untuk mempelajari variabilitas respon tanaman terhadap pemupukan atau perlakuan tertentu.

 

Macam-macam Peta Tanah berdasarkan Skala Peta

Peta Skala Luas tiap 1 cm2 pd peta Kerapatan pengamatan rata-rata Satuan peta dan Satuan tanah Contoh penggunaan Kisaran Umumnya Bagan ≤ 1:2.500.000 1:2.500.000 625 km2 Dihimpun dari data peta yang ada (studi pustaka) Assosiasi dan beberapa konsosiasi: ordo, sub-ordo Gambaran umum tentang sebaran tanah di tingkat nasional; materi pendidikan. Eksplorasi 1:1.000.000 s/d 1:500.000 1:1.000.000 100 km atau kurang

Dihimpun dari data peta yang ada (studi pustaka)Assosiasi dan beberapa konsosiasi: grup dan sub-grup Perencanaan tingkat nasional, untuk menentukan penelitian secara terarah, materi pendidikan .Tinjau 1:500.000 s/d 1:200.000 1:250.000 1:100.000 625 Ha

100 Ha tiap 12,5km2

1 tiap 2km 2Assosiasi dan beberapa konsosiasi: sub-grup dan family Perencanaan pembangunan makro di tkt regional dan provinsi;

Penyusunan tata ruang wilayah provinsi,

Penyusunan penggunaan lahan secara nasional;

Penentuan lokasi wilayaah prioritas utk dikembangkanSemi- detail 1:100.000 s/d 1:25.000 1:50.000 25 Ha tiap 50 Ha Konsosiasi beberapa komplek dan asosiasi,

family / seri.Penyusunan peta tata ruang wilayah kabupaten / kota;

Perencanaan mikro untuk proyek-proyek pertanian, perkebunan, transmigrasi, perencanaan dan perluasan jaringan irigasi.Detail 1:25.000 s/d 1:10.000 1:25.000 1:20.000 1:10.0006, 25 Ha, 5 Ha1 Ha1 tiap 12,5 Ha 1 tiap 8 Ha 1 tiap 2 Ha Konsosiasi beberapa komplek:

Fase dari family dan seri.Perencanaan mikro dan operasional proyek-proyek pengembangan tkt kabupaten atau kecamatan, transmigrasi, perencanaan dan perluasan jaringan irigasi sekunder dan tertier.Sangat Detail ≥ 1:10.000 1:5.000 0,25 Ha Konsosiasi, fase dari seri Perencanaan dan pengolahan lahan di tkt petani, penyusunan rancangan usaha tani konservasi; Intensifikasi penggunaan lahan kebun. 

Peta tanah berdasarkan skala peta di Kanada oleh Coen (1987) :

12.  Apa yg dimaksud dengan luas minimum yg masih dapat disajikan pada peta?. Mengapa perlu ada batasan tsb?

Luas minimum yang dapat disajikan pada peta adalah suatu luasan terkcil yang masih dapat digambarkan pada peta. Pada dasarnya ukuran tersebut merupakan parameter kartografi, karena setiap polygon pada suatu peta harus tertulis simbol satuan petanya. Simbol tersebut harus tertulis dengan ukuran tertentu, sehingga masih dapat dibaca. Batasan ukuran polygon minimal adalah 0,4 cm2 (untuk yang bebentuk bulat), sedangkan untuk polygon bebentuk memanjang dan sempit harus lebih besar (dari aspek luasannya) agar dapat memuat simbol satuan peta.

Perlu ada batasan, karena untuk mengetahui batas antara tanah dan udara, air dangkal, tumbuhan hidup atau bahan-bahan tumbuhan yang belum mulai melapuk. Satuan – satuan yang di hasilkan umumnya berupa tubuh lahan yang memiliki cirri-ciri tertentu yang dibedakan oleh batas-batas alami suatu batas tanah pada suatu peta.

 

13.  Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tsb? Masing2 kelompok agar menghitung berapa luasnya di lapangan pd skala yg berbeda.

Ubin (atauru, tumbak) dalam agrarian adalah satuan luas lahan yang dipakai di Indonesia. Satuan ubin ini banyak digunakan untuk areal pertanian (sawah atau ladang), khususnya di Pulau Jawa dan telah dipakai sejak zaman Hindia-Belanda. Ukuran satu ubin menyatakan luas sebesar 14,0625 (3,75 × 3,75) meter persegi. Satu bahu adalah 500 ubin.

Satuan ini terutama dipakai untuk mengestimasi hasil atau produksi hasil tanaman pangan, seperti padi atau kedelai. Pada suatu lahan diberi batas yang dinamakan “petak ubinan” (berukuran satu ubin). Hasil panen untuk petak ini diukur terlebih dahulu sebelum dicampur dengan hasil panen yang lain. Hasil pengukuran ini lalu dikonversi menjadi hasil per hektare. Karena luas minimum di Indonesia adalah 0,4 cm2, Maka ontoh menghitung luas peta berskala 1 : 25.000 dengan menggunakan sistem grid.

L = (Jumlah Kotak x Luas 1 Kotak (dalam cm²)) x (Penyebut Skala)²L = (9 x (3cm x 3 cm)) x (25.000)²L = (9 x 9 cm²) x 625.000.000 cm²L = 81 cm² x 625.000.000 cm²L = 50.625.000.000 cm²Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan dalam

kehidupan sehari-hari :L = 506.250.000 dm²L = 5,0625 km²

 

 14.  Kerjakan soal berikut :

 

Dalam catatan tersebut, tertulis bahwa daerah tertutup vegetasi (hutan), relative datar, garis putih pada foto adalah sungai.

Berdasarkan catatan tersebut, terdapat dua syarat yang termasuk dalam metode Grid kaku, yakni :

Kenampakan permukaan tidak jelas atau daerahnya sangat homogeny dan datar

Daerah yang disurey tertutup vegetasi yang rapat dan lebat

Akan tetapi, masih terdapat gejala fisiografi (garis sungai) pada peta tersebut, sehingga metode yang digunakan adalah perpaduan dari metode grid kaku dan metode fisiografik, yakni metode grid bebas. Metode ini dilakukan pada survey detil sampai dengan semi detil yang kemampuan foto udara dianggap terbatas dan di tempat-tempat yang orientasi lapangan cukup sulit.

Pengamatan lapangan dilakukan pada titik-titik seperti grid kaku, tetapi jarak titik-titik pengamatan tidak perlu sama dalam 2 arah, tetapi tergantung keadaan fisiografi. Jika terjadi perubahan fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, maka jarak titik-titik pada pengamatan adalah rapat. Sebaliknya jika bentuk lahan relative seragam, maka jarak titik-titik pada pengamatan adalah renggang. Metode ini sangat baik diterapkan oleh penyurvey yang belum banyak berpengalaman dalam interpretasi foto udara.