22
untuk Kelas XI SMA dan Ma 2 EKONOMI Fenomena di Sekitar Kita Ulfah Budiarti A210140008

budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

untuk Kelas XISMA dan Ma 2

EKONOMIFenomena di Sekitar Kita

Ulfah Budiarti A210140008

Page 2: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

KATA PENGANTAR

Berkat Ridha Allah Yang Maha Kuasa, penyusun dapat menyusun dan mengemas Bahan Ajar Ekonomi. Bahan ini disusun untuk memacu dan memicu potensi akademik siswa.

Bahan ini disusun sebagai wujud dedikasi dalam menunjang program wajib belajar, khususnya melalui penyediaan media belajar alternative bagi para siswa SMA.

Bahan pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan.

1. Kemasannya sistematik, memuat kajian pokok sesuai program semester.

2. Sebagai media pembelajaran alternative yang praktis bagi siswa untuk mengembangkan potensi, kreativitas, dan gagasan cemerlang.

Penyusun menyadari bila bahan ajar ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik agar keberadaannya lebih baik. Akhirnya, penyusun mengharapkan semua pihak dapat memanfaatkan bahan ajar ini dengan optimal, proseedural, dan proporsional.

Page 3: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Peta Konsep

Bab I Ketenagakerjaan…………………………………………………………..………5

Bab II Pembangunan Ekonomi………………………………………………………..10

Bab III Pertumbuhan Ekonomi…………………………………………………………12

Page 4: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

PETA KONSEP

Page 5: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

KETENAGAKERJAAN

Page 6: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

BAB I

PENDUDUK SEBAGAI SUMBER DAYA DALAM

PEMBANGUNAN EKONOMI

Penduduk sebagai Sumber Daya dalam Pembangunan Ekonomi Peranan penduduk

sebagai sumber daya manusia dalam pembangunan merupakan hal yang sangat mendasar untuk

kamu pahami. Jumlah penduduk yang terlalu besar tidak otomatis akan menjadi modal yang

besar juga bagi pembangunan di suatu negara, bahkan justru dapat menjadi beban atau

tanggungan bagi penduduk yang lainnya. Apakah kalian tahu berapa jumlah penduduk Indonesia

saat ini? Negara kita merupakan Negara keempat di dunia yang memiliki penduduk paling

banyak. Pada tahun 2006 jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 221.496.000 jiwa. Jumlah

tersebut akan terus bertambah setiap tahunnya. Penduduk Indonesia adalah semua orang yang

berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau

mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan, tetapi bertujuan untuk menetap. Dalam

ketenagakerjaan, penduduk dengan segala potensi yang dimilikinya dikategorikan menjadi dua,

yaitu penduduk usia kerja dan penduduk di luar usia kerja.

Di Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15

hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di

luar hubungan kerja untuk menghasilkan barang atau jasa dalam upaya memenuhi kebutuhan

masyarakat. Berdasarkan batasan tersebut berarti kamu termasuk penduduk usia kerja.

Sebaliknya penduduk di luar usia kerja adalah penduduk yang usianya di luar batasan tersebut.

Angkatan kerja adalah penduduk berumur lima belas tahun ke atas yang selama seminggu

sebelum pencacahan bekerja atau mempunyai pekerjaan, sementara tidak bekerja, dan mereka

tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan.

Dari keseluruhan angkatan kerja dalam suatu negara tidak semua mendapat kesempatan

untuk bekerja sehingga angkatan kerja dikelompokkan menjadi angkatan kerja yang bekerja dan

Page 7: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

angkatan kerja yang menganggur (penganggur terbuka). Bekerja adalah kegiatan melakukan

suatu pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau

keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam seminggu secara berturut-turut dan tidak

terputus. Angkatan kerja yang bekerja dikategorikan bekerja penuh apabila dalam seminggu

memiliki jam kerja selama 35 jam atau lebih. Pekerja bukan angkatan kerja adalah mereka yang

masih sekolah, mengurus rumah tangga, dan yang lainnya, seperti penyandang cacat mental

ataupun lainnya yang membuat seseorang tidak produktif.

1. KESEMPATAN KERJA

Keadaan kesempatan kerja pada suatu negara merupakan salah satu faktor yang terkait

dengan masalah pengangguran. Kesempatan kerja merupakan peluang bagi penduduk untuk

melaksanakan fungsinya sebagai sumber ekonomi dalam proses produksi untuk mencapai

kesejahteraan.

Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam pembangunan

dengan melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan pendapatan. Kesempatan kerja meliputi

kesempatan untuk bekerja, kesempatan untuk bekerja sesuai dengan pendidikan dan

keterampilan, dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Semakin banyak orang yang bekerja

berarti semakin luas kesempatan kerja. Kesempatan kerja dibedakan menjadi dua golongan,

yaitu:

a. kesempatan kerja permanen, artinya kesempatan kerja yang memungkinkan orang

bekerja secara terus-menerus sampai mereka pensiun atau tidak mampu lagi untuk

bekerja;

b. kesempatan kerja temporer, artinya kesempatan kerja yang hanya memungkinkan

orang bekerja dalam waktu relatif singkat, kemudian menganggur untuk menunggu

kesempatan kerja baru. Dalam neraca ketenagakerjaan biasanya dilihat antara jumlah

angkatan kerja dan jumlah kesempatan kerja yang tersedia. Jika angkatan kerja lebih

besar daripada kesempatan kerja, terjadi pengangguran.

2. PENGANGGURAN

Page 8: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

Sejak lama pemerintah kita dihadapkan pada permasalahan yang sangat serius dalam

bidang ketenagakerjaan, yaitu masalah pengangguran. Bahkan, di kawasan Asia, Indonesia

merupakan salah satu negara dengan jumlah penganggur yang sangat besar. Apakah di

lingkungan sekitar tempat tinggalmu saat ini ada yang menganggur? Untuk dapat menjawabnya

maka terlebih dahulu kamu harus mengetahui pengertian dari penganggur itu sendiri.

Pengangguran ada dua macam, yaitu pengangguran terbuka dan pengganguran terselubung.

Apakah yang membedakan keduanya? Penganggur terbuka (open unemployment) meliputi

seluruh angkatan kerja yang mencari pekerjaan, baik yang mencari pekerjaan pertama kali

maupun yang pernah bekerja sebelumnya.

Pengangguran terbuka biasanya terjadi pada generasi muda yang baru menyelesaikan

pendidikan menengah dan tinggi. Ada kecenderungan mereka yang baru menyelesaikan

pendidikan berusaha mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginan. Mereka biasanya bekerja

di sektor-sektor modern. Untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, mereka bersedia

menunggu beberapa waktu atau bahkan mencarinya di kota atau daerah lain yang sektor

modernnya telah berkembang. Inilah yang menyebabkan pada negara yang sedang berkembang

umumnya angka pengangguran terbuka di daerah perkotaan lebih besar daripada di daerah

pedesaan. Tingkat pengangguran terbuka di perkotaan tiga kali lebih tinggi dibandingkan di

pedesaan. Hal ini karena terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia di perkotaan sehingga

terjadi persaingan yang ketat dalam memperebutkan lapangan kerja.

Penganggur terselubung (underemployment) adalah pekerja yang bekerja dengan jam

kerja rendah (di bawah sepertiga jam kerja normal atau kurang dari 35 jam dalam seminggu),

namun masih mau menerima pekerjaan. BPS mengkategorikan penganggur terselubung menjadi

dua macam, yaitu pekerja yang memiliki jam kerja kurang dari 35 jam per minggu karena

sukarela (kemauan sendiri) dan ada juga yang terpaksa. Penganggur terselubung di Indonesia

jumlahnya cukup besar. Menurut data BPS, pada tahun 2005 jumlah penganggur terselubung

mencapai 36.567.740 orang. Dari jumlah tersebut 15.322.755 orang merupakan penganggur

terselubung sukarela, sedangkan 21.244.985 orang bekerja kurang dari 35 jam seminggu karena

terpaksa. Mereka yang memiliki jam kerja rendah ini biasanya bekerja pada jabatan yang lebih

rendah dari pada tingkat pendidikan, memperoleh upah yang rendah, yang mengakibatkan

produktivitas kerja mereka rendah.

Page 9: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

3. JENIS PENGANGGURAN

Pengangguran yang ada di suatu negara dapat dikelompokkan menurut faktor penyebab

terjadinya, yaitu

a. pengangguran voluntair, yaitu pengangguran yang terjadi secara sukarela karena

mencari pekerjaan dengan pendapatan yang lebih baik;

b. pengangguran teknologi, yaitu pengangguran yang diakibatkan oleh semakin

meningkatnya penggunaan alat-alat mesin, komputerisasi, bahkan robot dalam

proses produksi, yang merupakan produk teknologi, hal ini mengakibatkan

penggunaan tenaga kerja menjadi berkurang;

Contoh

Pabrik tekstil dahulu menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang

dioperasikan dengan manusia, dengan semakin canggihnya berbagai mesin

produksi, sekarang pabrik tekstil banyak yang menggunakan mesin

printing.

c. pengangguran deflatoir, yaitu pengangguran yang terjadi karena menurunnya

kegiatan perekonomian suatu negara sehingga permintaan masyarakat ikut

menurun, hal ini mengakibatkan perusahaan mengurangi kapasitas produksinya,

atau bahkan menghentikan produksinya, akibatnya terjadi pengurangan pekerja;

d. pengangguran struktural, yaitu pengangguran yang disebabkan oleh adanya

perubahan pada struktur ekonomi dari suatu negara, misalnya10 Ekonomi SMA

Kelas XI dari struktur ekonomi pertanian ke struktur ekonomi industri, hal ini

menyebabkan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan tidak sesuai dengan

tenaga kerja yang tersedia, akibatnya terjadi pengangguran.

4. PENYEBAB PENGANGGURAN

Page 10: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

Penyebab terjadinya pengangguran di suatu negara, di antaranya adalah sebagai

berikut.

a. Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja yang besar.

b. Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan angkatan

kerja.

c. Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.

d. Kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.

e. Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disebabkan, antara lain

perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis

ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan yang menghambat

investasi, hambatan dalam proses ekspor-impor, dan sebagainya.

f. Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.

g. Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi

pengembangan usaha.

h. Iklim investasi yang belum kondusif.

i. Tekanan kenaikan upah di tengah dunia usaha yang masih lesu.

j. Kemiskinan.

k. Ketimpangan pendapatan.

l. Urbanisasi.

m. Stabilitas politik yang tidak stabil.

n. Perilaku proteksionis sejumlah negara maju dalam menerima ekspor dari negara-

negara berkembang, termasuk Indonesia.

o. Keberadaan pasar global.

Page 11: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

BAB II

PEMBANGUNAN EKONOMI

Pengertian Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan kenaikan

pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh sistem

kelembagaan. Adapun pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP atau GNP tanpa

memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk,

atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak.

Menurut Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara

pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi. 

Menurut Prof. Meier pembangunan ekonomi adalah sebagai proses kenaikan pendapatan

riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang panjang. 

Pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus

melalui serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu adanya

peningkatan pendapatan perkapita yang terus menerus berlangsung dalam jangka panjang. 

Unsur-Unsur Pembangunan Ekonomi

1. Pembangunan sebagai suatu proses. artinya bahwa pembangunan merupakan suatu tahap

yang harus dijalani oleh setiap masyarakat atau bangsa.

2. Pembangunan sebagai perubahan sosial. Masyarakat sebagai pelaku dalam perubahan

sosial dimana secara langsung atau tidak langsung perubahan sosial akan berdampak

pada kelancaran pembangunan atau bahkan menghambat pembanguna.

Page 12: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

3. Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita. Sebagai

suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu

negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita.

4. Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang. Suatu

perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan

perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa

pendapatan perkapita harus mengalami kenaikan terus menerus.

Dampak Positif Pembangunan Ekonomi

1. Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih

lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.

2. Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang

dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.

3. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung

bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.

4. Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian

dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan

ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.

5. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini,

dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan

demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi

1. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya

kerusakan lingkungan hidup.

2. Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.

Page 13: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

BAB III

PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan nilai pasar yang telah disesuaikan oleh tingkat

inflasi dari barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian selama waktu tertentu. Ia

secara konvensional diukur sebagai tingkat prosentase dari peningkatan dalam produk domestik

bruto riil, atau PDB riil. Yang lebih pentingnya lagi adalah pertumbuhan rasio PDB terhadap

populasi (PDB per kapita, yang juga disebut sebagai pendapatan per kapita). Suatu peningkatan

dalam pertumbuhan yang disebabkan oleh pemakaian input yang lebih efisien (seperti misalnya

modal fisik, populasi, atau teritori) adalah disebut juga sebagai pertumbuhan intensif.

Pertumbuhan PDB yang disebabkan hanya oleh peningkatan dalam jumlah dari input yang

tersedia untuk digunakan adalah disebut pertumbuhan ekstensif.

Dalam ilmu ekonomi, “pertumbuhan ekonomi” atau “teori pertumbuhan ekonomi” secara

tipikal tertuju kepada pertumbuhan dari output potensial, misalnya tingkat produksi pada tingkat

tenaga kerja maksimal. Sebagai suatu area studi, pertumbuhan ekonomi secara umum

terpisahkan dari ilmu ekonomi pembangunan. Yang pertama, utamanya adalah suatu studi

tentang bagaimana negara-negara bisa memajukan perekonomian mereka. Yang kedua adalah

suatu studi tentang proses pembangunan ekonomi khususnya pada negara-negara berpenghasilan

rendah.

Pertumbuhan secara umum dikalkulasi dalam nilai riil untuk mengeliminasi efek distorsi

dari inflasi terhadap harga barang yang diproduksi. Pengukuran pertumbuhan ekonomi

menggunakan catatan laporan pendapatan nasional. Karena pertumbuhan ekonomi diukur

sebagai prosentase perubahan tahunan dari Produk Domestik Bruto (PDB), ia memiliki semua

kelebihan dan kekurangannya dari pengukuran tersebut. Pertumbuhan ekonomi secara umum

Page 14: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

dikalkulasikan dari data PDB dan populasi yang disediakan oleh lembaga statistik milik negara,

meskipun estimasi perhitungan yang berasal dari lembaga independen juga tersedia. Banyak

negara memiliki angka yang signifikan tentang bisnis-bisnis yang tidak terdaftar dan pekerja-

pekerja yang tidak terlaporkan yang mana tidak tercatat di dalam statistik resmi. Output per

kapita ditentukan dari: output per unit dari input tenaga kerja (produktivitas tenaga kerja), waktu

kerja (intensitas), persentase dari populasi usia kerja yang bekerja secara aktual (tingkat

partisipasi) dan proporsi dari populasi usia kerja terhadap populasi total (demografi).

Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi :

a. laju pertumbuhan penduduk dan produk per kapita.

Pertumbuhan ekonomi modern, sebagaimana terungkap dari pengalaman negara maju

sejak akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19, ditandai dengan laju kenaikan produk per

kapita yang tinggi dibarengi dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat. Laju

kenaikan yang luar biasa itu paling sedikit sebesar lima kali untuk penduduk dan paling

sedikit sepuluh kali untuk produksi.

Professor Kuznets menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk di tiga belas negara

tidak termasuk Perancis, pada masa modern adalah lebih tinggi daripada masa pra-

modern. Kecuali Perancis yang pertumbuhan penduduknya sebesar 2,5 persen per

dasawarsa, laju pertumbuhan penduduk bergerak di sekitar 6 sampai 7 persen untuk

inggris, swedia, jerman barat, jepang dan Belanda, serta 19-24 persen untuk Kanada,

Amerika Serikat, dan Australia.

b. Peningkatan Produktivitas

Pertumbuhan ekonomi modern terlihat dari semakin meningkatnya laju produk per kapita

terutam sebagai akibat adanya perbaikan kualitas input yang meningkatkan efisiensi atau

produktivitas per unit input. Hal ini dapat dilihat dari semakin besarnya masukan sumber

tenaga kerja dan modal atau semakin meningkatnya efisiensi atau kedua-duanya.

Kenaikan efisiensi berarti penggunaan output yang lebih besar untuk setiap unit input.

Menurut Kuznets, laju kenaikan produktivitas ternyata dapat menjelaskan hampir

keseluruhan pertumbuhan produk per kapita di negara maju. Bahkan kendati dengan

beberapa penyesuaian untuk menampung biaya dan input yang tersembunyi,

Page 15: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

pertumbuhan produktivita tetap dapat menjelaskan lebih dari separuh pertumbuhan dalam

produk per kapita.

c. laju Perubahan Struktural yang Tinggi.

Perubahan struktural dalam pertumbuhan ekonomi modern mencakup peralihan dari

kegiatan pertanian ke non-pertanian, dari industri ke jasa, perubahan dalam skala unit-

unit produktif, dan peralihan dari perusahaan perseorangan menjadi perusahaan terhadap

hukum serta perubahan status kerja buruh. Pergeseran intersektoral ini dibarengi dengan

pertumbuhan ekonomi dalam skala perusahan, dan terjadinya perubahan bentuk

organisasi dalam sektor seperti manufakturing atau perdagangan yaitu dari perusahaan

kecil tidak berbadan hukum menjadi unit badan usaha yang besar dengan struktur industri

dan teknologi yang berubah cepat. Ada pula perubahan yang terjadi dengan cepat, yaitu

dalam alokasi produk yang terjadi di antara berbagai perusahaan produksi dalam segala

bentuk dan ukurannya. Akibatnya terjadi juga perubahan dalam alokasi tenaga kerja.

Dengan kata lain, ada mobilitas tenaga kerja yang tinggi, baik antar-industri, antarkerja

maupun antarjabatan, baik dari pekerjaan kasar ke pekerjaan halus, dari pekerjaan yang

kurang keahlian ke pekerjaan yang membutuhkan keahlian, maupun dari perusahaan

kecil ke perusahaan besar.

d. Urbanisasi

Pertumbuhan ekonomi modern ditandai pula dengan semakin banyaknya penduduk

negara maju yang berpindah dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan. Inilah yang

disebut urbanisasi. Urbanisasi pada umumnya merupakan produk industrialisasi. Skala

ekonomi yang timbul dalam usaha nonagraris sebagai hasil perubahan teknologi

menyebabkan perpindahan tenaga kerja dan penduduk secara besar-besaran dari pedesaan

ke daerah perkotaan. Karena sarana teknis transportasi, komunikasi dan organisasi

berkembang menjadi lebih efektif, maka terjadila penyebaran unit-unit skal optimum.

Semua proses ini memengaruhi pengelompokan penduduk berdasarkan status sosial dan

ekonomi serta mengubah pola dasar peri kehidupan. Urbanisasi pada pertumbuhan

ekonomi modern negara maju menyebabkan menurunnya angka kelahiran dan bergeser

ke arah kelaurga kecil. Urbanisasi mempersatukan orang-orang dari berbagai daerah

pedesaan. Mereka berusaha dan saling belajar dari mereka yang telah menetap di kota.

Hal ini mempermudah perkembangan hubungan impersonal kehidupan modern dan juga

Page 16: budiartiulfah.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat

mengajarkan kerja sama. Di atas segalanya, perkembangan itu menciptakan iklim yang

cocok bagi kegiatan intelektual yang berkaitan dengan peradaban modern, dan dengan

demikian menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi peningkatan ilmu pengetahuan.

e. Ekspansi Negara Maju

Pertumbuhan negara maju kebanyakan tidak sama. Pada beberapa bangsa, pertumbuhan

ekonomi modern terjadi lebih awal daripada bangsa yang lain. Hal ini sebagian besar

disebabkan perbedaan latar belakang sejarah dan masa lalu. Ketika ilmu dan pengetahuan

modern mulai berkembang. Ekspansi negara-negara maju yang bermula dari bangsa-

bangsa Eropa tidak lain adalah akibat revolusi teknologi di bidang transportasi dan

komunikasi. hal ini melahirkan dominasi politik langsung atas negara-negara jajahan,

pembukaan daerah yang semula tertutp seperti jepang dan pemecahan daerah seperti

Afrika sub-sahar. Ancaman kekuatan negra maju inilah yang menyebabkan pertumbuhan

Jepang dan Uni Soviet. PAda sisi lai, pemecahan Afrika dan dominasi politik yang kian

besar terhadap negara jajahan merupakan akibat dari bangkitnya imperialisme yang

menjadi penyebab ekspansi negara maju seperti Jerman dan Amerika Serikat kuartal

akhir abad ke-19. Jadi unsur politik atau kekuatan dalam hubungan internasional

merupakan faktor penting dalam penyebaran pertumbuhan ekonomi modern. Ini berarti

"Saling ketergantungan semakin meningkat antara bangsa, baik karena semakin kuatnya

potensi untuk saling berhubungan satu sama lain ataupun karena mereka secara bersama-

sama mempergunakan ilmu pengetahuan dan bersifat transnasional".

f. Arus Barang, Modal, dan Orang Antarbangsa

Arus barang, modal, dan orang antarbangsa kian meningkat sejak kuartal kedua abad ke-

19 sampai Perang Dunia I tetapi mulai mundur pada perang dunia I dan berlanjut sampai

akhir perang dunia II. Namun demikian sejak awal tahun lima puluhan terjadilah

peningkatan dalam arus barang, modal dan antarbangsa.