12
A) Judul Program “Daphnia MBAH BIS”, Budidaya Daphnia dengan Limbah Kubis sebagai Tehnologi Ramah Lingkungan B) Latar Belakang Masalah Kabupaten Malang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yang memiliki luas 110.06 Km². Kabupaten Malang terdiri atas 33 kecamatan, yang dibagi lagi menjadi sejumlah desa dan kelurahan. Kecamatan yang cukup besar di Kabupaten Malang antara lain Lawang, Singosari, Dampit, dan Kepanjen .Kabupaten Malang memiliki keunggulan di beberapa bidang, antara lain bidang pertanian, perikanan dan pariwisata. Bidang perikanan merupakan salah satu bidang yang cukup maju dan terus dikembangkan oleh pemerintah. Di bidang perikanan, Malang memiliki beberapa produk unggulan antara lain ikan lele, nila, tombro. Komoditas nila sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dan menjadi potensi yang melimpah di wilayah Kabupaten Malang. Di wilayah kabupaten Malang khususnya Dusun Banjar tengah, Desa Sumbersekar merupakan salah satu daerah yang di dominasi oleh usaha pembenihan ikan air tawar, misalnya pembenihan ikan lele. Dimana dibutuhkan banyak pasokan pakan alami untuk ikan air tawar. Keberadaan pakan alami sangat diperlukan dalam budidaya ikan dan pembenihan, karena akan menunjang kelangsungan hidup benih ikan. Pakan alami adalah organisme hidup, baik tumbuhan maupun hewan, yang dapat dikonsumsi oleh ikan. Kandungan gizi yang terdapat dalam pakan alami antara lain protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Pakan alami tidak banyak menurunkan kualitas air, terutama jenis pakan alami hidup karena pakan alami hidup yang tidak dimakan ikan tidak akan meninggalkan tumpukan bahan organik di dasar perairan. Pakan tersebut tetap hidup sampai ikan memangsanya kembali.

 · Web viewDimana dibutuhkan banyak pasokan pakan alami untuk ikan air tawar. Keberadaan pakan alami sangat diperlukan dalam budidaya ikan dan pembenihan, karena akan menunjang kelangsungan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

A)Judul Program

“Daphnia MBAH BIS”, Budidaya Daphnia dengan Limbah Kubis sebagai Tehnologi Ramah Lingkungan

B)Latar Belakang Masalah

Kabupaten Malang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yang memiliki luas 110.06 Km². Kabupaten Malang terdiri atas 33 kecamatan, yang dibagi lagi menjadi sejumlah desa dan kelurahan. Kecamatan yang cukup besar di Kabupaten Malang antara lain Lawang, Singosari, Dampit, dan Kepanjen .Kabupaten Malang memiliki keunggulan di beberapa bidang, antara lain bidang pertanian, perikanan dan pariwisata. Bidang perikanan merupakan salah satu bidang yang cukup maju dan terus dikembangkan oleh pemerintah. Di bidang perikanan, Malang memiliki beberapa produk unggulan antara lain ikan lele, nila, tombro. Komoditas nila sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dan menjadi potensi yang melimpah di wilayah Kabupaten Malang.

Di wilayah kabupaten Malang khususnya Dusun Banjar tengah, Desa Sumbersekar merupakan salah satu daerah yang di dominasi oleh usaha pembenihan ikan air tawar, misalnya pembenihan ikan lele. Dimana dibutuhkan banyak pasokan pakan alami untuk ikan air tawar.

Keberadaan pakan alami sangat diperlukan dalam budidaya ikan dan pembenihan, karena akan menunjang kelangsungan hidup benih ikan. Pakan alami adalah organisme hidup, baik tumbuhan maupun hewan, yang dapat dikonsumsi oleh ikan. Kandungan gizi yang terdapat dalam pakan alami antara lain protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Pakan alami tidak banyak menurunkan kualitas air, terutama jenis pakan alami hidup karena pakan alami hidup yang tidak dimakan ikan tidak akan meninggalkan tumpukan bahan organik di dasar perairan. Pakan tersebut tetap hidup sampai ikan memangsanya kembali.

Saat ini melihat limbah padat yang berasal dari buangan pasar dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar. Limbah tersebut berupa limbah sayuran yaitu kubis yang hanya ditumpuk di tempat pembuangan. Penumpukan yang terlalu lama dapat mengakibatkan pencemaran, yaitu tempat berkembangnya bibit penyakit dan timbulnya bau yang tidak sedap.

Melihat kebutuhan pakan alami yang cukup besar di kabupaten Malang dan jumlah limbah kubis yang cukup banyak dan terbuang sia-sia, maka diterapkan tehnologi pemanfaatan limbah kubis sebagai media kultur Daphnia.

Harapannya dalam jangka panjang, program ini dapat menjadi salah satu sentra produk pakan alami bertehnologi ramah lingkungan, dengan nilai jual yang tinggi dan pencemaran lingkungan atas limbah-limbah sayur seperti kubis.

C)Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan dibahas dalam kegiatan ini antara lain :

1. Bagaimana memanfaatkan limbah kubis sebagai media kultur daphnia bertehnologi ramah lingkungan?

2. Bagaimana cara mensosialisasikan Daphnia Mbah Bis sebagai pakan ikan yang bertehnologi ramah lingkungan dan ekonomis berkualitas?

D) Tujuan Program

1. Untuk memanfaatkan limbah kubis sebagai media kultur daphnia yang ramah lingkungan.

2. Untuk mensosialisasikan kepada pembudidaya di daerah kabupaten Malang dengan adanya Daphnia Mbah Bis bertehnologi ramah lingkungan.

E) Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan setelah program ini tercapai adalah masyarakat desa Sukro Banjar Tengah Malang dapat mebudidayakan Daphnia Mbah Bis, dan memasarkanya sebagai pakan ikan alami bertehnologi ramah lingkungan.

F) Kegunaan Program

1. Bagi khalayak sasaran

Sebagai bekal untuk peluang bisnis yang baik sebagai sentra pakan alami ikan air tawar dan dapat berswasembada pakan alami tanpa harus bergantung pada pasokan dari luar daerah..

2. Bagi Pelaksana

Sebagai sarana keilmuan dan pengabdian kepada masyarakat

3. Bagi Pemerintah Daerah

Untuk meningkatkan pendapatan daerah dan mempercepat pengentasan desa tertinggal.

G) Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

Desa Sumbersekar merupakan salah satu sasaran peluang bisnis melalui kegiatan kultur Daphnia MBAH BIS. Banjar tengah merupakan tempat yang cocok dalam pengembangan bisnis ini, khususnya dalam proses pemasaran karena di daerah tersebut terdapat di dominasi oleh usaha pembenihan ikan air tawar, misalnya pembenihan ikan lele. Hal ini akan memberikan prospek usaha yang baik bagi kultur daphnia dan cukup berpotensi sebagai tempat pengembangan bisnis budidaya MBAH BIS. Desa Sumbersekar merupakan salah satu sasaran peluang bisnis melalui kegiatan kultur Daphnia MBAH BIS. Banjar tengah merupakan tempat yang cocok dalam pengembangan bisnis ini, khususnya dalam proses pemasaran karena di daerah tersebut terdapat di dominasi oleh usaha pembenihan ikan air tawar, misalnya pembenihan ikan lele. Hal ini akan memberikan prospek usaha yang baik bagi kultur daphnia dan cukup berpotensi sebagai tempat pengembangan bisnis budidaya MBAH BIS.

Adapun faktor pendukung dan penghambat program ini adalah:

1. Faktor pendukung

a. Adanya sumberdaya manusia yaitu masyarakat Banjar tengah.

b. Adanya Usaha pembenihan ikan tawar

c. Adanya Tokoh masyarakat yaitu kelompok pembudidaya lele.

2. Faktor penghambat

a. Kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan limbah kubis dan daphnia di bidang perikanan.

b. Kurangnya kreatifitas masyarakat dalm pemanfaatan limbah kubis dan daphnia.

Kelompok sasaran dari PKM-M ini adalah masyarakat di Dusun Banjar Tengah, Desa Sumbersekar, kecamatan Dau Malang.

H) Metode Pelaksanaan Program

Kegiatan PKM-M pengabdian pada masyarakat ini merupakan kegiatan yang terintegrasi yang selalu melibatkan aktif masyrakat secara dua arah yaitu dengan menggunakan 4 metode yaitu:

1. Metode ”Share and Discussion” yaitu satu metode pendidikan penyuluhan melalui sharing pendapat dan bertukar pikiran. Metode ini digunakan untuk menggambarkan dan mengenalkan tentang tehnologi budidaya Daphnia dengan limbah kubis sebagai pakan ikan. Metode ini berdasarkan kurangnya pengetahuan masyarakat. Lalu dijelaskan dan didiskusikan tentang manfaat limbah kubis,dan penggunaan sebagai media Daphnia.Sehingga metode ini cukup efektif dalam pelatihan pembuatan daphnia sebagai pakan ikan di dusun Banjar Tengah Malang.

2. Metode ”Theori and Try ” yaitu menunjukkan dan menjelaskan bagaimana cara pembuatan Daphnia Mbah Bis sebagai pakan ikan, kemudian langsung dipraktekkan oleh masyarakat. Sehingga masyarakt bisa mengerti dan memahami cara membudidayakan Daphnia Mbah Bis. Dalam metode ini dipersiapkan alat dan bahan budidaya Daphnia. Dan dilakukan pelatihan pembudidayaan Daphnia menggunakan limbah kubis.

3. Metode ”Diskusi Pembesaran Usaha” yaitu suatu diskusi yang di dalamnya akan dibahas masalah pembesaran usaha budidaya Daphnia Mbah Bis disertai manfaatnya. Segala pertanyaan mengenai budidaya Daphnia akan didiskusikan. Pembesaran usaha ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kubis dan meningkatkan ekonomi masyarakat Banjar Tengah Malang.

4. Metode ” Realisasi ” yaitu suatu metode yang digunakan untuk merealisasikan usaha budidaya Daphnia. Setelah dilakukan metode pembesaran usaha, masyarakat diajak untuk mencoba membudidayakan Daphnia dan memasarkannya. Sehingga masyarakat dapat menilai bagaimana keuntungan dari penjualan pakan Ikan dari Daphnia ini. Ke depannya , realisasi pembuatan dan pemasaran Pakan ikan Daphnia ini dapat meningkatkan ekonomi masyarkat.

I) Jadwal Kegiatan Program

NO

Kegiatan

Bulan ke-1

Bulan ke-2

Bulan ke-3

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Persiapan

2

Pelaksanaan

3

Penyusunan laporan

J) Nama Dan Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap

: Yona Rachela Wibowo

b. NIM

: 115080400111070

c. Fakultas / Program Studi: Perikanan dan Ilmu Kelautan / Agrobisnis Perairan

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Brawijaya

e. Waktu untuk kegiatan PKM: jam / minggu

Rancangan Biaya

pengeluaran

No.

Materi

Satuan

Nilai

A.

Penyuluhan

1.

Konsumsi Pemateri 3 orang @ Rp.10.000,- selama sebulan

Konsumsi Peserta 20 orang @ 3000

3x makan selama sebulan

1x selama sebulan

Rp 2.700.000,00

Rp.180.000,-

2.

Bahan habis pakai

Bibit daphnia

Kotoran ayam

Kotoran sapi

EM4 pertenakan

Limbah kubis

Plastik packing

2 liter x Rp. 250.000,-

6 Kg x Rp. 2000,-

2 Kg x Rp. 2000,-

1 Liter x Rp. 20.000,-

2 Kg x Rp. 1000,-

20 meter x Rp 3000,-

Rp 500.000,-

Rp 12.000,-

Rp 4.000,-

Rp 20.000,-

Rp 2000,-

Rp 60.000,-

3.

Alat

Ember plastic

Bak plastic

Blower

Plankton net

2x Rp 15.000,-

4x Rp 25.000,-

2x Rp 150.000,-

4x Rp 250.000,-

Rp 30.000,-

Rp 100.000,-

Rp 300.000,-

Rp 1000.000,-

B.

Akomodasi

1.

transportasi pelaksana

Rp 30.000,00 tiap hari sebanyak 3 orang selama 30 hari

Rp 2.700.000,00

C.

Administrasi

1.

Proposal

5 buah

Rp 100.000,00

2.

Laporan

5 buah

Rp 150.000,00

D.

Dokumentasi

Rp 50.000,00

E.

Lain-lain

Alat penyuluhan berupa papan tulis dan alat tulis

Rp 100.000,00

Jumlah:

Rp. 8.008.000,-

Pemasukan

1. Dikti

:Rp 8.008.000,-

2. Sumber lain :Rp-

Jumlah:Rp 8.008.000,-

Lampiran 1. Gambaran Umum Pembuatan Daphnia Mbah Bis sebagai Tehnologi ramah lingkungan.

yang akan Diterapkembangkan:

Keterangan

Bahan baku yang dapat digunakan dalam media kultur daphnia MBAH BIS diantaranya dapat menggunakan bahan sisa industri seperti kotoran ayam, kotoran sapi, dan limbah pasar yaitu kubis buangan. Budidaya Daphnia MBAH BIS ini menggunakan metode fermentasi. Sayur kubis yang tidak terjual atau yang sudah tidak terpakai dapat digunakan sebagai media kultur yang nantinya di fermentasi dengan penambahan EM4 sebagai probiotik. Kotoran ayam dan kotoran sapi direndam terlebih dahulu selama 3 hari kemudian ditambahkan kubis buangan dan sedikit EM4 untuk penambahan bakteri probiotik. Selanjutnya dapat difermentasi selama 1 minggu. Setelah satu minggu, media direndam air, dan dapat langsung ditebar bibit daphnia. Pemanenan daphnia dapat menggunakan plankton net, pengambilan dilakukan pada pagi hari antara pukul 05.00 sampai dengan 06.00.

Lampiran 3.Gambar Pembuatan

Lampiran 3. Peta Lokasi Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang

Pengabdian Masyarakat

Persiapan Bahan baku sebagai media kultur Daphnia seperti kotoran ayam, kotoran sapi, dan limbah pasar yaitu kubis buangan.

Kotoran ayam dan kotoran sapi direndam terlebih dahulu selama 3 hari

Kemudian ditambahkan kubis buangan dan sedikit EM4 untuk penambahan bakteri probiotik. Selanjutnya dapat difermentasi selama 1 minggu.

Setelah satu minggu, media direndam air, dan dapat langsung ditebar bibit daphnia.

Lalu pemanenan daphnia dapat menggunakan plankton net, pengambilan dilakukan pada pagi hari antara pukul 05.00 sampai dengan 06.00. Lalu dipasarkan.