220
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2020 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN REASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN PERUSAHAAN REASURANSI SYARIAH

 · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

LAMPIRAN IISURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGANNOMOR /SEOJK.05/2020TENTANGPENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN REASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN PERUSAHAAN REASURANSI SYARIAH

Page 2:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 2 -

PENILAIAN FAKTOR PROFIL RISIKO TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN REASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN PERUSAHAAN REASURANSI SYARIAH

Penilaian Risiko Strategis

Tabel II.A.l : Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Inheren untuk Risiko Strategis

Tabel II.A.2 : Pedoman Penetapan Tingkat Risiko Inheren untuk Risiko Strategis

Tabel II.A.3 : Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Strategis

Penilaian Risiko OperasionalTabel II.B.1 : Parameter atau Indikator Penilaian Risiko

Inheren untuk Risiko OperasionalTabel II.B.2 : Pedoman Penetapan Tingkat Risiko

Inheren untuk Risiko OperasionalTabel II.B.3 : Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan

Manajemen Risiko untuk Risiko Operasional

Penilaian Risiko AsuransiTabel II.C.1 : Parameter atau Indikator Penilaian Risiko

Inheren untuk Risiko AsuransiTabel II.C.2 : Pedoman Penetapan Tingkat Risiko

Inheren untuk Risiko AsuransiTabel II.C.3 : Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan

Manajemen Risiko untuk Risiko AsuransiPenilaian Risiko Kredit

Tabel II.D.1 : Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Inheren untuk Risiko Kredit

Tabel II.D.2 : Pedoman Penetapan Tingkat Risiko Inheren untuk Risiko Kredit

Tabel II.D.3 : Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Kredit

Penilaian Risiko PasarTabel II.E.1 : Parameter atau Indikator Penilaian Risiko

Inheren untuk Risiko PasarTabel II.E.2 : Pedoman Penetapan Tingkat Risiko

Inheren untuk Risiko Pasar

Page 3:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 3 -

Tabel II.E.3 : Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Pasar

Penilaian Risiko LikuiditasTabel II.F.1 : Parameter atau Indikator Penilaian Risiko

Inheren untuk Risiko LikuiditasTabel II.F.2 : Pedoman Penetapan Tingkat Risiko

Inheren untuk Risiko Likuiditas

Tabel II.F.3 : Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas

Penilaian Risiko HukumTabel II.G.1 : Parameter atau Indikator Penilaian Risiko

Inheren untuk Risiko HukumTabel II.G.2 : Pedoman Penetapan Tingkat Risiko

Inheren untuk Risiko HukumTabel II.G.3 : Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan

Manajemen Risiko untuk Risiko HukumPenilaian Risiko KepatuhanTabel II.H.1 : Parameter atau Indikator Penilaian Risiko

Inheren untuk Risiko KepatuhanTabel II.H.2 : Pedoman Penetapan Tingkat Risiko

Inheren untuk Risiko KepatuhanTabel II.H.3 : Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan

Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan

Penilaian Risiko ReputasiTabel II.I.1 : Parameter atau Indikator Penilaian Risiko

Inheren untuk Risiko ReputasiTabel II.I.2 : Pedoman Penetapan Tingkat Risiko

Inheren untuk Risiko ReputasiTabel II.I.3 : Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan

Manajemen Risiko untuk Risiko Reputasi

Tabel II.J : Format Analisis Penilaian RisikoTabel II.K : Format Penetapan Profil Risiko Komposit

Tabel II.L : Pedoman Penetapan Peringkat Faktor Profil Risiko

Page 4:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Petunjuk Pengisian:1. Perusahaan melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan dan

Unit Syariah dengan menggunakan pendekatan risiko (risk-based insurance rating) secara individual dengan cakupan penilaian terhadap faktor profil risiko sesuai Lampiran II.

2. Parameter atau indikator penilaian faktor profil risiko dalam Lampiran II, merupakan standar minimum yang harus digunakan dalam melakukan penilaian faktor profil risiko.

3. Perusahaan dapat menambah parameter atau indikator lainnya sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usaha Perusahaan.

4. Penilaian dilakukan per posisi dan tren selama 12 (dua belas) bulan terakhir untuk parameter atau indikator yang bersifat kuantitatif.

5. Untuk parameter atau indikator tertentu, penilaian dapat dilakukan dengan mempertimbangkan tren paling kurang sedikit dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun.

6. Dalam menilai Tingkat Kesehatan Perusahaan secara konsolidasi dapat menggunakan parameter atau indikator penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan secara individu, yang disesuaikan dengan skala, karakteristik dan kompleksitas usaha Perusahaan Anak.

Page 5:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.A.1: Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Inheren untuk Risiko StrategisParameter atau Indikator Keterangan

1. Kesesuaian Strategi Bisnis dengan Kondisi Lingkungan Bisnis

a. Tahapan atau mekanisme penyusunan rencana strategis oleh Direksi.

Dalam penyusunan rencana strategi Perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai aspek sehingga rencana yang disusun dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, penyusunan rencana strategi juga memerlukan konsistensi dengan tetap memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi. Keberadaan tahapan dan mekanisme yang jelas dalam menyusun strategi akan mengurangi risiko penyusunan rencana yang tidak sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Untuk itu, ketiadaan tahapan dan mekanisme penyusunan rencana strategi akan meningkatkan risiko strategi Perusahaan.

b. Pemahaman Direksi atas keseluruhan rencana strategi Perusahaan.

Sebagai pihak penanggung jawab utama terhadap rencana strategi, direksi Perusahaan dituntut untuk memahami seluruh rencana strategi yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui keberlanjutan dan ketercapaian rencana strategi yang telah disusun, direksi harus melakukan evaluasi bersama-sama dengan pejabat perusahaan sehingga jika rencana strategi diindikasikan tidak akan tercapai maka direksi dapat segera melakukan tindakan agar risiko strategi Perusahaan tidak semakin tinggi.

c. Proses Perusahaan dalam melakukan formulasi strategi bisnis serta perubahan strategi bisnis yang dilakukan (jika ada).

Setelah Perusahaan memiliki tahapan dan mekanisme secara formal dalam penyusunan rencana strategi, dalam praktiknya perusahaan harus memastikan bahwa proses dalam penetapan rencana strategi telah mengikuti acuan formal tersebut. Proses yang dilakukan juga harus tergambar dalam dokumen formal perusahaan misalnya

Page 6:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 6 -

Parameter atau Indikator Keterangan

minute meeting dan dokumen internal lain yang menunjukan proses telah dilakukan. Hal ini juga berlaku jika terdapat perubahan-perubahan atas rencana strategi perusahaan. Jika proses penetapan strategi tidak disusun secara tertulis dan formal maka risiko strategi akan semakin besar apalagi jika perusahaan tidak melakukan proses yang secara peraturan internal telah ditetapkan.

d. Strategi alternatif (kontinjen/emergent strategy) dalam hal terjadi perubahan lingkungan bisnis yang telah diantisipasi.

Dalam penetapan rencana strategi Perusahaan perlu juga mempersiapkan strategi alternatif untuk memitigasi risiko jika rencana strategi yang ditetapkan di awal berisiko tinggi untuk tidak tercapai. Antisipasi ini dilakukan terutama untuk rencana strategi yang secara langsung akan mempengaruhi kegiatan operasional Perusahaan. Contohnya antara lain adalah target premi atau kontribusi yang berdasarkan evaluasi direksi tidak akan tercapai.

e. Penetapan tujuan strategis perlu mempertimbangkan faktor internal dan eksternal bisnis Perusahaan,

Faktor internal, antara lain:

1) visi, misi, dan arah bisnis yang ingin dicapai Perusahaan;2) kultur organisasi, terutama dalam hal penetapan tujuan strategis

mensyaratkan perubahan struktur organisasi dan penyesuaian proses bisnis;

3) faktor kemampuan organisasi yang mencakup antara lain sumber daya manusia, infrastruktur, dan sisteminformasi manajemen; dan

4) tingkat toleransi Risiko yaitu tingkat kemampuan keuangan Perusahaan dalam menyerap risiko yang mungkin timbul.

Faktor eksternal, antara lain:

Page 7:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 7 -

Parameter atau Indikator Keterangan

1) kondisi makroekonomi;2) perkembangan teknologi; dan3) tingkat persaingan usaha.

2. Pilihan strategi: strategi berisiko tinggi dan strategi berisiko rendah.

a. Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi

1) Pilihan strategi Perusahaan apakah cenderung menggunakan strategi berisiko tinggi atau strategi berisiko rendah.

a) Strategi berisiko tinggi adalah strategi dimana Perusahaan berencana untuk masuk ke dalam area baru, baik dalam bentuk pangsa pasar baru, menawarkan produk/jasa baru, atau menarik tertanggung baru.

b) Strategi berisiko rendah adalah strategi dimana Perusahaan melakukan kegiatan usaha dalam pangsa pasar dan tertanggung yang telah dikenal sebelumnya (familiar market and customer), atau menyediakan produk yang bersifat tradisional yaitu produk yang telah lama dikenal di pasar.

c) Semakin tinggi risiko yang diambil oleh Perusahaan maka risiko strategi juga akan semakin tinggi. Dalam kondisi ini, diperlukan mitigasi risiko yang cukup agar Perusahaan terhindar dari kegagalan mencapai risiko strateginya.

b. Bagi Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi Syariah dan Unit Usaha Syariah

1) Pilihan strategi Perusahaan apakah cenderung menggunakan strategi berisiko tinggi atau strategi berisiko rendah.

a) Strategi berisiko tinggi adalah strategi dimana Perusahaan berencana untuk masuk ke dalam area baru, baik dalam bentuk pangsa pasar baru, menawarkan produk/jasa baru, atau menarik tertanggung baru.

b) Strategi berisiko rendah adalah strategi dimana Perusahaan melakukan kegiatan usaha dalam pangsa pasar dan tertanggung yang telah dikenal sebelumnya (familiar market and customer), atau menyediakan produk yang bersifat tradisional yaitu produk yang telah lama dikenal di pasar.

Page 8:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 8 -

Parameter atau Indikator Keterangan

c) Semakin tinggi risiko yang diambil oleh Perusahaan maka risiko strategi juga akan semakin tinggi. Dalam kondisi ini, diperlukan mitigasi risiko yang cukup agar Perusahaan terhindar dari kegagalan mencapai risiko strateginya.

2) Pertumbuhan Kontribusi bruto, laba Dana Perusahaan dan kenaikan (penurunan) akumulasi Dana Tabarru’

a) Untuk Pertumbuhan Kontribusi bruto dihitung dengan formula sebagai berikut:

[Kontribusi Bruto Polis Baru n – Kontribusi Bruto Polis Baru n-1]

Kontribusi Bruto Polis Baru n-1

Kontribusi yang tumbuh dari polis baru menunjukan adanya pertumbuhan jumlah pemegang polis/nasabah perusahaan asuransi dan reasuransi syariah. Hal ini juga menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya meningkatkan kontribusi dari pemegang polis/nasabah yang melanjutkan pertanggungan juga kontribusi dari pemegang polis/nasabah baru. Semakin kecil rasio kontribusi dari polis baru akan memperbesar risiko strategi perusahaan asuransi/reasuransi syariah.

b) Untuk Rasio pertumbuhan laba Dana Perusahaan dari kontribusi Dana Perusahaan bisnis utama dihitung dengan formula sebagai berikut:

[Laba Dana Perusahaan n – Laba Dana Perusahaan n-1]

Laba Dana Perusahaan n-1

Pertumbuhan laba akan meningkatkan nilai perusahaan asuransi/reasuransi syariah terutama untuk kepentingan pemegang saham. Pertumbuhan laba juga akan lebih mendukung pencapaian sasaran strategis perusahaan asuransi/reasuransi syariah. Rasio pertumbuhan laba yang terus memburuk menunjukan risiko strategi perusahaan akan meningkat.

c) Untuk Rasio pertumbuhan kenaikan (penurunan) akumulasi Dana

Page 9:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 9 -

Parameter atau Indikator Keterangan

Tabarru’ dari kontribusi Dana Tabarru’ bisnis utama dihitung dengan formula sebagai berikut:[Akumulasi Dana Tabarru’ n – Akumulasi Dana Tabarru’ n-1] Akumulasi Dana

Tabarru’ n-1Pertumbuhan akumulasi dana tabarru menunjukan dana tabarru secara fondasi lebih kuat untuk mendukung risiko yang mungkin terjadi.

5. Posisi Strategis (Strategic Position) Perusahaan di Industri Perusahaan.

a. Pasar dimana Perusahaan menjalankan kegiatan usaha.

5 faktor ini menunjukan Posisi Strategis Perusahaan di Industri Keuangan. Perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor tersebut untuk mengetahui seberapa besar rencana strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan berhasil atau gagal.Seberapa besar tingkat keberhasilan atau kegagalan Perusahaan dalam mencapai tujuan dapat dinilai berdasarkan posisi Perusahaan di pasar dan keunggulan kompetitif yang dimiliki, baik terhadap peer group maupun industri Perusahaan secara keseluruhan.

b. kompetitor dan reputasi serta keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan kompetitornya

c. efisiensi dalam menjalankan kegiatan usaha

d. Strategi Perusahaan dalam mempertahankan atau meningkatkan posisi strategis di pasar yang akan dilakukan Perusahaan baik kegiatan usaha, cakupan wilayah operasional atau lainnya

e. Kesiapan Perusahaan dalam menghadapi perubahan ekonomi secara makro dan dampaknya terhadap kondisi Perusahaan, antara lain tingkat suku bunga, inflasi, dan nilai tukar

Page 10:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 10 -

Parameter atau Indikator Keterangan

6. Pencapaian realisasi bisnis Perusahaan

a. Tingkat deviasi antara sasaran strategis dengan hasil pencapaian Perusahaan.

Penilaian tingkat deviasi antara sasaran strategis dengan hasil pencapaian Perusahaan secara kuantitatif dapat dinilai antara lain dengan:

1) Perbandingan realisasi terhadap target:a) Premi bruto/Kontribusi Bruto;b) Klaim;c) Surplus/Defisit Underwriting;d) Hasil Investasi; dane) Laba Usaha Dana Perusahaan.

2) Realisasi pengembangan produk baru terhadap target dan Realisasi pengembangan jaringan kantor terhadap target.

1) Perbandingan realisasi terhadap target:a) Premi bruto/Kontribusi Bruto;

Realisasi Premi/Kontribusi Bruto-Rencana Premi /Kontribusi Bruto x 100%Rencana Premi /Kontribusi Bruto

b) Klaim;Realisasi Beban Klaim Neto -Rencana Beban Klaim Neto x 100%Rencana Beban Klaim Neto

c) Surplus/Defisit Underwriting;Realisasi Surplus/Defisit Underwriting -Rencana Surplus/Defisit Underwriting x 100%Rencana Surplus/Defisit Underwriting

d) Hasil Investasi; danRealisasi Hasil Investasi -Rencana Hasil Investasi x 100%Rencana Hasil Investasi

e) Laba Usaha Dana Perusahaan.Realisasi Laba Asuransi -Rencana Laba Asuransi x 100%Rencana Laba Asuransi

2) Realisasi pengembangan produk baru terhadap target dan Realisasi pengembangan jaringan kantor terhadap target.

b. Dokumentasi penyebab terjadinya deviasi rencana bisnis.

Perusahaan secara formal harus mendokumentasikan seluruh penyebab rencana strategi tidak tercapai. Dokumen ini selanjutnya akan menjadi salah satu sumber informasi baik saat dilakukan evaluasi maupun pada saat penyusunan rencana strategi berikutnya.

Page 11:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.A.2: Pedoman Penetapan Tingkat Risiko Inheren untuk Risiko Strategis Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko strategis tergolong sangat rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (rendah) antara lain sebagai berikut:a. Perusahaan melanjutkan strategi yang telah ada sesuai

dengan kondisi lingkungan usaha dengan tingkat keberhasilan strategi yang tinggi;

b. Strategi Perusahaan tergolong konservatif atau berisiko rendah;

c. Produk dan/atau aktivitas Perusahaan tergolong stabil, tidak kompleks, dan terdiversifikasi;

d. Perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang stabil dan tidak terdapat ancaman dari kompetitor; dan

e. Pencapaian rencana bisnis Perusahaan sangat baik.Peringkat 2 (Sedang Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko strategis tergolong rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (sedang rendah) antara lain sebagai berikut:a. Perusahaan melanjutkan strategi yang sama atau memiliki

beberapa strategi baru sesuai dengan kondisi lingkungan usaha namun masih dalam core bisnis dan kompetensi Perusahaan;

b. strategi Perusahaan berisiko rendah namun dengan tren meningkat;

c. produk dan/atau aktivitas Perusahaan tergolong tidak kompleks dan terdiversifikasi;

d. Perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dan ancaman kompetitor tergolong minor; dan

e. pencapaian rencana bisnis Perusahaan baik.Peringkat 3 (Sedang)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko strategis tergolong sedang selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (sedang) antara lain sebagai berikut:a. Tingkat keberhasilan strategi perusahaan asuransi umum

dan perusahaan reasuransi tergolong moderat karena

Page 12:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 12 -

Peringkat Definisi Peringkatterdapat ancaman dari kompetitor;

b. strategi Perusahaan tergolong berisiko moderat;c. produk dan/atau aktivitas Perusahaan secara umum

terdiversifikasi, namun terdapat beberapa yang tergolong kompleks;

d. Perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang moderat dan terdapat ancaman dari kompetitor; dan

e. pencapaian rencana bisnis Perusahaan cukup baik.Peringkat 4 (Sedang Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko strategis tergolong cukup tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (sedang tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Perusahaan menerapkan strategi untuk memasuki bisnis

atau pasar baru sesuai dengan kondisi lingkungan usaha dengan tingkat keberhasilan yang belum dapat dipastikan;

b. strategi Perusahaan tergolong berisiko moderat namun dengan tren meningkat;

c. beberapa produk dan/atau aktivitas Perusahaan terkonsentrasi dan tergolong kompleks;

d. Perusahaan kurang memiliki keunggulan kompetitif, atau terdapat ancaman signifikan dari kompetitor; dan

e. pencapaian rencana bisnis Perusahaan kurang baik.Peringkat 5 (Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko strategis tergolong sangat tinggi selama periode waktu tertentu di masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Mayoritas strategi perusahaan beralih kepada area yang

baru yang bukan merupakan core bisnis dan kompetensi perusahaan;

b. strategi Perusahaan tergolong berisiko tinggi;c. produk dan/atau kegiatan usaha sangat terkonsentrasi dan

tergolong kompleks;d. Perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif dan

terdapat ancaman sangat signifikan dari kompetitor; dane. pencapaian rencana bisnis Perusahaan tidak baik.

Page 13:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 13 -

Tabel II.A.3: Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko StrategisPeringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko strategis sangat memadai, terdapat kelemahan minor yang tidak signifikan sehingga dapat diabaikan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (kuat) antara lain sebagai berikut:a. perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk

appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) sangatmemadai serta telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis secara keseluruhan;

b. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi memiliki awareness dan pemahaman yang sangat baik mengenai manajemen risiko strategi, sumber risiko strategi dan tingkat risiko strategi di perusahaan asuransi umum dan perusahaan reasuransi;

c. budaya manajemen risiko untuk risiko strategis sangat kuat dan telah diinternalisasikan dengan sangat baik pada seluruh level organisasi;

d. pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara keseluruhan sangat memadai;

e. fungsi manajemen risiko untuk risiko strategisindependen, memiliki tugas dan tanggung jawab yangjelas, dan telah berjalan dengan sangat baik;

f. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko strategi sangat memadai dan tersedia untuk seluruh area manajemen risiko strategi, sejalan dengan penerapan, dan dipahami dengan baik oleh pegawai;

g. sistem informasi manajemen risiko strategis sangat baik sehingga menghasilkan laporan risiko strategis yang komprehensif dan terintegrasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi;

h. sumber daya manusia sangat memadai dari sisi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko strategi;

i. Sistem pengendalian intern sangat efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko;

j. Pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen sangat memadai baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi;

k. secara umum tidak terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil review independen; dan

l. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah

Page 14:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 14 -

Peringkat Definisi Peringkatdilaksanakan dengan sangat memadai.

Peringkat 2 (Agak kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko strategis memadai. Meskipun terdapat beberapa kelemahan minor, namun dapat diselesaikan dalam jangka pendek (pada aktivitas bisnis normal).Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (agak kuat) antara lain sebagai berikut:a. perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk

appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) memadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnisPerusahaan secara keseluruhan;

b. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan pemahaman yang baik mengenai manajemen risiko strategi;

c. budaya manajemen risiko untuk risiko strategis kuat dan telah diinternalisasikan dengan baik pada seluruh level organisasi;

d. pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara umum memadai, terdapat beberapa kelemahan tetapi tidak signifikan dan dapat diperbaiki dengan segera;

e. fungsi manajemen risiko untuk risiko strategis memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan telah berjalan dengan baik. Terdapat kelemahan minor, tetapi dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal;

f. kebijakan dan prosedur manajemen risiko strategi memadai dan tersedia untuk seluruh area manajemen risiko strategi, sejalan dengan penerapan, dan dipahami dengan baik oleh pegawai meskipun terdapat kelemahan minor;

g. proses manajemen risiko untuk risiko strategis memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko strategis;

h. sistem informasi manajemen risiko strategis baik termasuk pelaporan risiko strategis kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Meskipun terdapat kelemahan minor tetapi dapat diperbaiki dengan mudah;

i. sumber daya manusia memadai baik dari sisi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko strategi;

j. sistem pengendalian internal efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko;

k. pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen memadai baik dari sisi

Page 15:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 15 -

Peringkat Definisi Peringkatmetodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi;

l. terdapat kelemahan tetapi tidak signifikan berdasarkan hasil review independen; dan

m. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan memadai.

Peringkat 3 (Cukup)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko strategis cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum terpenuhi, namun terdapat beberapa kelemahan yang memerlukan perhatian manajemen Perusahaan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (cukup) antara lain sebagai berikut:a. perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk

appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) cukupmemadai tetapi tidak selalu sejalan dengan sasaranstrategis dan strategi bisnis secara keseluruhan;

b. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesadaran (awareness) dan pemahaman yang cukup baik mengenai manajemen risiko untuk risiko strategis;

c. budaya manajemen risiko untuk risiko strategis cukupkuat dan telah diinternalisasikan dengan cukup baiktetapi belum selalu dilaksanakan secara konsisten;

d. pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara umum cukup memadai, tetapi terdapat kelemahan pada beberapa aspek penilaian yang perlu mendapat perhatian manajemen;

e. fungsi manajemen risiko untuk risiko strategis cukup baik, tetapi terdapat beberapa kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen;

f. kebijakan dan prosedur manajemen risiko strategi cukup memadai tetapi tidak selalu konsisten dengan penerapan;

g. proses manajemen risiko untuk risiko strategis cukup memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko strategis;

h. sistem informasi manajemen risiko strategis memenuhi ekspektasi minimum tetapi terdapat beberapa kelemahan termasuk pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perhatian manajemen;

i. sumber daya manusia cukup memadai baik dari sisi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko strategi;

j. sistem pengendalian internal cukup efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko;

k. pelaksanaan kaji ulang independen (independent review)

Page 16:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 16 -

Peringkat Definisi Peringkatoleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen cukup memadai. Terdapat beberapa kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perhatian manajemen;

l. terdapat kelemahan yang cukup signifikan berdasarkan hasil review independen yang memerlukan perhatian manajemen; dan

m. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan cukup memadai.

Peringkat 4 (agak lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko strategis kurang memadai (tergolong lemah). Terdapat beberapa kelemahan mendasar dalam berbagai aspek manajemen risiko strategis yang memerlukan tindakan korektif segera.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (agak lemah) antara lain sebagai berikut:a. perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk

appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) kurang memadai serta tidak sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis secara keseluruhan;

b. terdapat kelemahan signifikan pada kesadaran (awareness) dan pemahaman Dewan Komisaris dan Direksi mengenai manajemen risiko strategi;

c. budaya manajemen risiko untuk risiko strategis kurang kuat dan belum diinternalisasikan dengan baik pada setiap level satuan kerja;

d. pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara umum kurang memadai tetapi kelemahan pada berbagai aspek penilaian yang membutuhkan perbaikan segera.;

e. terdapat kelemahan signifikan pada fungsi manajemen risiko untuk risiko strategis yang memerlukan perbaikan segera;

f. terdapat kelemahan signifikan pada kebijakan, prosedur, dan limit risiko strategi;

g. proses manajemen risiko untuk risiko strategis kurang memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko strategis;

h. terdapat kelemahan signifikan pada sistem informasi manajemen risiko strategis termasuk pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perbaikan segera;

i. sumber daya manusia kurang memadai dari segi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko strategi;

j. sistem pengendalian internal kurang efektif dalam

Page 17:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 17 -

Peringkat Definisi Peringkatmendukung pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko strategis;

k. pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen kurang memadai. Terdapat kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perbaikan segera;

l. terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil review independen yang membutuhkan tindakan perbaikan segera; dan

m. tindak lanjut atas kaji ulang independen kurang memadai.

Peringkat 5 (Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko strategis tidak memadai (sangat lemah). Terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko strategis yang tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen Perusahaan. Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (lemah) antara lain sebagai berikut:a. perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk

appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) tidak memadai serta tidak terdapat kaitan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis secara keseluruhan;

b. kesadaran (awareness) dan pemahaman Dewan Komisaris dan Direksi sangat lemah mengenai manajemen risiko strategi;

c. budaya manajemen risiko untuk risiko strategis tidak kuat atau belum ada sama sekali;

d. pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi tidak memadai. Terdapat kelemahan yang signifikan pada hampir seluruh aspek penilaian dan tindakan dan penyelesaiannya di luar kemampuan Perusahaan;

e. terdapat kelemahan signifikan pada fungsi manajemen risiko untuk risiko strategis yang membutuhkan perbaikan fundamental;

f. terdapat kelemahan sangat signifikan pada kebijakan, prosedur, dan penetapan limit untuk risiko strategis;

g. proses manajemen risiko untuk risiko strategis tidak memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko strategis;

h. terdapat kelemahan fundamental pada sistem informasi manajemen risiko strategis;

i. sumber daya manusia tidak memadai dari sisi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko

Page 18:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 18 -

Peringkat Definisi Peringkatstrategi;

j. sistem pengendalian internal tidak efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko strategis;

k. Pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen kurang memadai. Terdapat kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perbaikan fundamental;

l. terdapat kelemahan yang sangat signifikan berdasarkan hasil kaji ulang independen yang tindakan perbaikannya di luar kemampuan manajemen Perusahaan; dan

m. tindak lanjut atas kaji ulang independen tidak memadai atau tidak ada.

Page 19:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.B.1: Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Inheren untuk Risiko Operasional

Parameter atau Indikator Keterangan1. Karakteristik dan

Kompleksitas Bisnis a. Bagi Perusahaan Asuransi dan

Reasuransi1) Skala usaha dan struktur organisasi

Perusahaan Asuransi;Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: a) Ukuran Perusahaan jumlah aset dan jumlah premi; b) Jumlah jaringan kantor dan delivery channel;c) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM); d) Jumlah dan jenis usaha perusahaan anak; e) Struktur pelaporan; danf) Struktur kepemilikan.

2) Kompleksitas proses bisnis dan keragaman produk/jasa;

Tingginya kompleksitas bisnis dan tingkat keragaman produk asuransi syariah akan menimbulkan kerumitan dan variasi proses kerja baik secara manual maupun otomasi sehingga berpotensi menimbulkan terjadinya gangguan atau kerugian operasional. Parameter yang bisa dinilai untuk kompleksitas organisasi adalaha) Jumlah lini bisnis; b) Jumlah Jalur distribusic) Alur proses kerja dan unit bisnis (terutama lini bisnis utama

dan aktivitas pendukung); d) Kontrol dan pengamanan operasional;

Page 20:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 20 -

e) Jumlah ragam, jenis dan karakteristik produk/aktivitas Asuransi;

f) Fitur produk/aktivitas Asuransi; g) Frekuensi dikeluarkannya produk dan aktivitas baru.

3) Aksi korporasi (corporate action) dan pengembangan bisnis baru

Hal-hal yang perlu diperhatikan:a) Merger, akuisisi, dan aliansi strategis; b) Ekspansi pada segmen bisnis atau target market yang baru;c) Pelepasan unit bisnis (spin off); d) Perpindahan lokasi kantor pusat.

4) Penggunaan jasa pihak ketiga (outsourcing)

Hal-hal yang perlu diperhatikan:a) Penggunaan outsourcing pada aktivitas dan sistem yang

kritikal dalam operasional Perusahaan Asuransi;b) Kredibilitas penyedia jasa outsourcing; c) Kepastian pengamanan data serta informasi penting dan

rahasia; d) Monitoring Asuransi terhadap pihak penyedia jasa; e) Adanya contingency plan yang diuji secara berkala; danf) Frekuensi dan materialitas permasalahan yang pernah terjadi

dengan penyedia jasa outsourcingb. Bagi Perusahaan Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah

1) Skala usaha dan struktur organisasi Perusahaan Asuransi;

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: a) Ukuran Perusahaan jumlah aset dan jumlah premi; b) Jumlah jaringan kantor dan delivery channel;

Page 21:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 21 -

c) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM); d) Jumlah dan jenis usaha perusahaan anak; e) Struktur pelaporan; danf) Struktur kepemilikan.

2) Kompleksitas proses bisnis dan keragaman produk/jasa;

Tingginya kompleksitas bisnis dan tingkat keragaman produk asuransi syariah akan menimbulkan kerumitan dan variasi proses kerja baik secara manual maupun otomasi sehingga berpotensi menimbulkan terjadinya gangguan atau kerugian operasional. Parameter yang bisa dinilai untuk kompleksitas organisasi adalaha) Jumlah lini bisnis; b) Jumlah Jalur distribusic) Alur proses kerja dan unit bisnis (terutama lini bisnis utama

dan aktivitas pendukung); d) Kontrol dan pengamanan operasional; e) Jumlah ragam, jenis dan karakteristik produk/aktivitas

Asuransi; f) Fitur produk/aktivitas Asuransi; g) Frekuensi dikeluarkannya produk dan aktivitas baru.

3) Aksi korporasi (corporate action) dan pengembangan bisnis baru

Hal-hal yang perlu diperhatikan:a) Merger, akuisisi, dan aliansi strategis; b) Ekspansi pada segmen bisnis atau target market yang baru;c) Pelepasan unit bisnis (spin off); d) Perpindahan lokasi kantor pusat.

Page 22:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 22 -

4) Penggunaan jasa pihak ketiga (outsourcing)

Hal-hal yang perlu diperhatikan:a) Penggunaan outsourcing pada aktivitas dan sistem yang

kritikal dalam operasional Perusahaan Asuransi;b) Kredibilitas penyedia jasa outsourcing; c) Kepastian pengamanan data serta informasi penting dan

rahasia; d) Monitoring Asuransi terhadap pihak penyedia jasa; e) Adanya contingency plan yang diuji secara berkala; danf) Frekuensi dan materialitas permasalahan yang pernah terjadi

dengan penyedia jasa outsourcing5) Biaya Akuisisi yang ditangguhkan

atau Deffered Acquisition Cost (DAC)Biaya akuisisi yang ditangguhkan atau Deferred Acquisition Cost (DAC)

Risiko Operasional = 50% (DAC)6) Rasio Beban Usaha a) Risiko Operasional Beban umum dan administrasi (BUA)

Dinilai dari Beban umum dan administrasi (BUA) setelah dikurangi biaya Pendidikan dan pelatihan (BPL). Perhitungan beban yang dimaksud menggunakan informasi dari 4 (empat) periode laporan triwulan terakhir.

Risiko Operasional (RO) = 1% (BUA-BPL)b) Rasio beban usaha terhadap kontribusi dana perusahaan

(ujrah)Rasio Beban Usaha =

Beban UsahaKontribusi dana perusahaan (ujroh)

Rasio ini menggambarkan seberapa besar pengaruh beban

Page 23:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 23 -

usaha terhadap kontribusi dana perusahaan. Semakin besar rasio beban usaha maka risiko akan semakin besar karena kontribusi (ujroh) dana perusahaan semakin berkurang dalam menopang beban usaha. Risiko dapat muncul dari semakin tingginya beban usaha dan atau pertumbuhan kontribusi yang semakin memburuk.

c) Rasio beban komisi terhadap kontribusi Dana Perusahaan (Ujrah)Ujrah merupakan hak dana perusahaan yang penggunaannya antara lain untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Ujroh juga digunakan untuk membayar beban komisi. Semakin besar rasio beban komisi terhadap ujroh akan menimbulkan risiko berkurangnya ujroh untuk menopang kegiatan operasional perusahaan asuransi/reasuransi syariah.

Rasio beban komisi terhadap kontribusi Dana Perusahaan=Beban komisi

kontribusi dana perusahaan (ujroh)7) Biaya operasional yang dikeluarkan

kepada afiliasi Pengeluaran biaya operasional terkait afiliasi yang semakin besar akan meningkatkan risiko operasional perusahaan asuransi dan reasuransi syariah.Rasio Jumlah biaya operasional yang dikeluarkan kepada afiliasi dibandingkan dengan total biaya operasional=

Biaya operasional terkait afiliasitotal biaya operasional

Page 24:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 24 -

8) Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI)

Risiko operasional Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) dinilai dengan mengalikan besar dana kelolaan PAYDI Perusahaan dengan faktor risiko operasional PAYDI. Faktor risiko sebagaimana diatur dalam surat Edaran OJK mengenai Pedoman Perhitungan Jumlah Dana Tabarru’ Dan Dana Tanahud Minimum Berbasis Risiko Dan Modal Minimum Berbasis Risiko Bagi Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah.

Risiko Operasional = 1‰ x Dana Kelolaan PAYDI

9) Dana Investasi Dana Tabarru’ Risiko Operasional Dana Tabarru’ dinilai dengan mengalikan besar dana investasi dana tabarru’ dengan faktor risiko operasional Dana Tabarru’. Faktor risiko sebagaimana diatur dalam surat Edaran OJK mengenai Pedoman Perhitungan Jumlah Dana Tabarru’ Dan Dana Tanahud Minimum Berbasis Risiko Dan Modal Minimum Berbasis Risiko Bagi Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah..

RO = 1‰ x dana investasi dana tabarru’

10) Rasio tagihan kontribusi terhadap kontribusi bruto

Rasio tagihan kontribusi terhadap kontribusi bruto=Tagihan kontribusi

kontribusi brutoRasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam mengelola kontribusinya. Rasio yang semakin tinggi menunjukan peningkatan risiko operasional perusahaan asuransi/reasuransi

Page 25:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 25 -

syariah. Hal ini dapat disebabkan antara lain tingginya tagihan kontribusi dan atau pertumbuhan kontribusi bruto yang semakin memburuk.

11) Pertumbuhan Kontribusi dan risiko operasional

a) Pertumbuhan Kontribusi Dana Tabarru’/Ujroh/Dana Investasi Peserta dihitung dengan cara:(1)Dana Tabarru’:

(2)Dana Perusahaan:

(3)Dana Investasi Peserta:

b) Pertumbuhan risiko operasionalMengetahui pertumbuhan risiko operasional dalam perhitungan tingkat solvabilitas Dana Tabarru’ (DTMBR)/Dana Perusahaan (MMBR). Risiko akan meningkat jika risiko operasional meningkat jika dibandingkan dengan risiko operasional tahun sebelumnya.(1) Dana Tabarru’ (DTMBR) :

[Risiko Operasional tahun ke n–Risiko Operasional tahun ke n-1]Risiko Operasional tahun ke n-1

(2)Dana Perusahaan (MMBR) : [Risiko Operasional tahun ke n–Risiko Operasional tahun ke n-1]

Kontribusi DanaTabarru 'n−Kontribusi DanaTabarrun−1Kontribusi DanaTabarru' n−1

Ujroh'n−Ujrohn−1Ujrohn−1

Kontribusi Dana InvestasiPeserta 'n−Kontribusi Dana Investasi Pesertan−1Kontribusi Dana Investasi Pesertan−1

Page 26:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 26 -

Risiko Operasional tahun ke n-118. Sumber Daya

Manusiaa. Penerapan manajemen sumber daya

manusiaSumber daya manusia (SDM) merupakan faktor kunci dalam kelancaran bisnis dan operasional Perusahaan Asuransi, sehingga kekurangefektifan manajemen SDM dan kelemahan SDM dapat menyebabkan gangguan pada operasional Asuransi.Penilaian dapat dilakukan antara lain berdasarkan:1. Rekrutmen dan penempatan (person-to job fit) sesuai

dengan kebutuhan;2. Remunerasi dan struktur insentif yang kompetitif;3. Pelatihan dan pengembangan;4. Kebijakan perencanaan karir dan suksesi; 5. Penanganan isu PHK dan serikat pekerja.6. Frekuensi kesalahan manusia dalam pemrosesan transaksi

atau aktivitas bisnis utama Perusahaan Asuransi lainnya dibandingkan dengan skala dan kompleksitas Perusahaan Asuransi; dan

7. Materialitas kerugian yang terjadi akibat terjadinya human error.

8. Rasio turn over pegawaiRasio turn over pegawai:

jumlah karyawan yang keluarrata-rata jumlah karyawan

Keterangan:Rata-rata jumlah karyawan dapat dihitung dari jumlah karyawan awal tahun ditambah jumlah karyawa akhir tahun

Page 27:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 27 -

dibagi 2.b. Kegagalan karena faktor manusia

(human error)Kegagalan karena faktor manusia (human error) adalah risiko yang timbul karena kesalahan manusia akibat inkompetensi, alokasi beban tugas yang berlebihan, atau sebab lainnya. Dalam menilai risiko inheren yang diakibatkan oleh human error, pengawas Perusahaan perlu memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a) Frekuensi kesalahan manusia dalam pemrosesan transaksi atau aktivitas bisnis utama Perusahaan lainnya dibandingkan dengan skala dan kompleksitas Perusahaan;dan

b) Materialitas kerugian yang terjadi akibat terjadinya human error.

c. Realisasi Biaya Pendidikan dan Pelatihan terhadap Anggaran

Manajemen sumber daya manusia dapat dinilai dengan realisasi biaya pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh Perusahaan.

% Realisasi = Realisasi Biaya Pendidikan dan Pelatihan Anggaran Biaya Pendidikan dan Pelatihan

d. Realisasi Biaya Pendidikan dan Pelatihan terhadap Biaya Pengawai dan Pengurus

% Realisasi = Realisasi Biaya Pendidikan dan Pelatihan Biaya Pegawai dan Pengurus

21. Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Infrastruktur

a. Kompleksitas teknologi informasi. Penilaian dapat dilakukan antara lain berdasarkan:1) jumlah aplikasi dan komponen infrastruktur TI;2) jumlah dan kompleksitas produk berbasis TI;

b. Perubahan sistem teknologi informasi. Penilaian dapat dilakukan antara lain berdasarkan:

Page 28:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 28 -

Pendukung 1) cakupan dan skala perubahan sistem;2) materialitas dan dampak terhadap proses bisnis;3) jumlah dan jenis permintaan perubahan sistem;4) permasalahan akibat perubahan sistem;

c. Kerentanan Sistem teknologi informasi terhadap ancaman dan serangan teknologi informasi.

Penilaian dapat dilakukan antara lain berdasarkan:1) keragaman sistem TI yang dimiliki Asuransi serta jumlah

produk eAsuransiing (misalnya ATM, internet Asuransiing dan mobile Asuransi);

2) database insiden terkait sistem TI;d. Maturity sistem TI Penilaian dapat dilakukan antara lain berdasarkan:

1) strategi TI Asuransi (misalnya strategi penggunaan legacy system)

2) tingkat maturitas sistem TI yang kritikal, e. Kegagalan sistem TI Penilaian dapat dilakukan antara lain berdasarkan:

1) frekuensi dan materialitas kegagalan sistem TI yang terjadi dalam periode terakhir;dan

2) data historis kegagalan IT Perusahaan Asuransi yang menimbulkan kerugian yang signifikan.

f. Keandalan Infrastruktur Pendukung Infrastruktur pendukung Perusahaan Asuransi sangat bervariasi meliputi gedung dan sarana-prasarana, sistem keamanan, jaringan komunikasi, berbagai fasilitas pendukung lainnya.

27. Risiko Kecurangan (Fraud)

a. Riwayat kecurangan (fraud) internal Penilaian fraud dilakukan terhadap frekuensi dan materialitas fraud internal, seperti:

1) potensi fraud yang dapat timbul dari kelemahan pada

Page 29:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 29 -

aspek bisnis, sumber daya manusia, dan TI, 2) transaksi yang tidak dilaporkan, 3) transaksi yang tidak ditotorisasi secara sengaja.

b. Riwayat kecurangan (fraud) eksternal. Penilaian fraud dilakukan terhadap frekuensi dan materialitas fraud eksternal, seperti:

1) klaim fiktif, 2) pencurian dan pemalsuan data

c. Jenis dan tren fraud internal dan eksternal yang dialami Perusahaan Asuransi

Dapat dihitung berdasarkan Jumlah Fraud dalam periode 3 tahun terakhir.

30. Kejadian Eksternal

a. Frekuensi dan materialitas kejadian eksternal. (antara lain: terorisme, kriminalitas, pandemik dan bencana alam)

Beberapa hal yang dapat dijadikan fokus penilaian adalah: a) Frekuensi gangguan keamanan pada lokasi kantor

Asuransi;b) Frekuensi gangguan bencana alam.

b. Lokasi dan kondisi geografis Asuransi Beberapa hal yang dapat dijadikan fokus penilaian adalah: a) Frekuensi gangguan keamanan pada lokasi kantor

Asuransi;b) Frekuensi gangguan bencana alam.

32. Sistem administrasi

a. Sistem dan prosedur administrasib. Tingkat kesalahan/penyimpangan

prosedur administrasi.c. Tingkat penyimpangan SLA proses

adminsitrasi underwriting dan klaim

Fungsi administrasi atau back office merupakan sumber kerugian dari risiko operasional terutama terkait dengan kesalahan pemrosesan transaksi (premi atau beban klaim), dan kecurangan internal.

Page 30:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.B.2: Pedoman Penetapan Tingkat Risiko Inheren untuk Risiko Operasional

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko operasional tergolong sangat rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (rendah) antara lain sebagai berikut:a. bisnis Perusahaan memiliki karakteristik yang sangat

sederhana, produk tidak bervariasi, mekanisme bisnis sangat sederhana, volume transaksi rendah, struktur organisasi tidak kompleks, tidak terdapat aksi korporasi yang signifikan, dan penggunaan jasa alih daya sangat minimal;

b. sumber daya manusia sangat memadai, baik dari sisikecukupan kuantitas maupun kualitas sumber daya manusia. Tenaga Ahli, SDM pada Divisi Underwriting, SDM pada Divisi Klaim, Aktuaris Perusahaan sangat memadai, baik dari sisi kecukupan kuantitas maupun kualitas. Data historis kerugian akibat kesalahan manusia tidak signifikan;

c. teknologi informasi sangat matang (mature) dan tidakterdapat perubahan signifikan dalam sistem TI. Kerentanan TI terhadap gangguan/serangan sangat rendah. Infrastuktur pendukung sangat andal dalam mendukung bisnis perusahaan asuransi;

d. Frekuensi dan materialitas fraud internal dan eksternal sangat rendah dan kerugian yang disebabkan tidak signifikan dibandingkan dengan volume transaksi/pendapatan premi asuransi;

e. ancaman gangguan bisnis sebagai akibat dari kejadianeksternal sangat rendah; dan

f. Prosedur administrasi sangat mudah dipahami oleh pegawaiadministrasi. Tingkat kesalahan/penyimpangan prosedur administrasi sangat rendah. Tingkat penyimpangan SLA proses administrasi underwriting dan klaim sangat rendah.

Peringkat 2 (Sedang Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko operasional rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (sedang rendah) antara lain sebagai berikut:a. bisnis Perusahaan memiliki karakteristik yang sederhana,

produk relatif kurang bervariasi, mekanisme bisnis sederhana, volume transaksi relatif rendah, struktur

Page 31:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 31 -

Peringkat Definisi Peringkatorganisasi kurang kompleks, aksi korporasi kurang signifikan, dan penggunaan jasa alih daya minimal;

b. sumber daya manusia memadai, baik dari sisi kecukupankuantitas maupun kualitas sumber daya manusia. Tenaga Ahli, SDM pada Divisi Underwriting, SDM pada Divisi Klaim, Aktuaris Perusahaan memadai, baik dari sisi kecukupan kuantitas maupun kualitas. Data historis kerugian akibat kesalahan manusia kurang signifikan;

c. Teknologi informasi relatif sudah matang (mature) dan tidak terdapat perubahan signifikan dalam sistem TI. Kerentanan TI terhadap gangguan/serangan rendah. Infrastuktur pendukung andal dalam mendukung bisnis perusahaan asuransi;

d. frekuensi dan materialitas fraud internal dan eksternalrendah dan kerugian yang disebabkan kurang signifikan dibandingkan dengan volume transaksi/pendapatan premi asuransi;

e. ancaman gangguan bisnis sebagai akibat dari kejadianeksternal rendah; dan

f. Prosedur administrasi mudah dipahami oleh pegawai administrasi. Tingkat kesalahan/penyimpangan prosedur administrasi rendah. Tingkat penyimpangan SLA proses administrasi underwriting dan klaim rendah.

Peringkat 3 (Sedang)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko operasional tergolong cukup tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (sedang) ini antara lain sebagai berikut:a. bisnis Perusahaan memiliki karakteristik yang cukup

kompleks, produk cukup bervariasi, mekanisme bisnis cukup kompleks, volume transaksi cukup tinggi, struktur organisasi cukup kompleks, aksi korporasi cukup signifikan, dan penggunaan jasa alih daya cukup signifikan;

b. sumber daya manusia cukup memadai, baik dari sisikecukupan kuantitas maupun kualitas sumber daya manusia. Tenaga Ahli, SDM pada Divisi Underwriting, SDM pada Divisi Klaim, Aktuaris Perusahaan cukup memadai, baik dari sisi kecukupan kuantitas maupun kualitas. Data historis kerugian akibat kesalahan manusia cukup signifikan;

c. teknologi informasi menuju proses kematangan (mature) dan dapat terjadi perubahan signifikan dalam sistem TI. TI cukup rentan terhadap gangguan/serangan. Infrastuktur pendukung cukup andal dalam mendukung bisnis perusahaan asuransi;

d. Frekuensi dan materialitas fraud internal dan eksternal

Page 32:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 32 -

Peringkat Definisi Peringkatcukuptinggi dan kerugian yang disebabkan cukup signifikandibandingkan dengan volume transaksi/pendapatan premi asuransi;

e. ancaman gangguan bisnis sebagai akibat dari kejadianeksternal cukup tinggi; dan

f. Prosedur administrasi cukup sulit dipahami oleh pegawai administrasi. Tingkat kesalahan/penyimpangan prosedur administrasi cukup tinggi. Tingkat penyimpangan SLA proses administrasi underwriting dan klaim cukup tinggi.

Peringkat 4 (Sedang Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko operasional tergolong tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (sedang tinggi) antara lain sebagai berikut:a. bisnis Perusahaan memiliki karakteristik yang kompleks,

produk bervariasi, mekanisme bisnis kompleks, volume transaksi tinggi, struktur organisasi kompleks, aksi korporasi signifikan, dan penggunaan jasa alih daya signifikan.

b. sumber daya manusia kurang memadai, baik dari sisi kecukupan kuantitas maupun kualitas sumber daya manusia. Tenaga Ahli, SDM pada Divisi Underwriting, SDM pada Divisi Klaim, Aktuaris Perusahaan kurang memadai, baik dari sisi kecukupan kuantitas maupun kualitas. Data historis kerugian akibat kesalahan manusia signifikan;

c. teknologi informasi belum matang (mature) dan terjadi perubahan signifikan dalam sistem TI. TI rentan terhadap gangguan/serangan. Infrastuktur pendukung kurang andal dalam mendukung bisnis perusahaan asuransi;

d. frekuensi dan materialitas fraud internal dan eksternal tinggidan kerugian yang disebabkan signifikan dibandingkandengan volume transaksi atau pendapatan premi asuransi;

e. ancaman gangguan bisnis sebagai akibat dari kejadianeksternal tinggi; dan

f. Prosedur administrasi sulit dipahami oleh pegawai administrasi. Tingkat kesalahan/penyimpangan prosedur administrasi tinggi. Tingkat penyimpangan SLA proses administrasi underwriting dan klaim tinggi.

Peringkat 5 (Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko operasional tergolong sangat tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (tinggi) antara lain sebagai berikut:

Page 33:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 33 -

Peringkat Definisi Peringkata. bisnis Perusahaan memiliki karakteristik yang sangat

kompleks, produk sangat bervariasi, mekanisme bisnis sangat kompleks, volume transaksi sangat tinggi, struktur organisasi sangat kompleks, aksi korporasi signifikan, dan penggunaan jasa alih daya sangat tinggi;

b. sumber daya manusia tidak memadai, baik dari sisikecukupan kuantitas maupun kualitas sumber daya manusia. Tenaga Ahli, SDM pada Divisi Underwriting, SDM pada Divisi Klaim, Aktuaris Perusahaan tidak memadai, baik dari sisi kecukupan kuantitas maupun kualitas. Data historis kerugian akibat kesalahan manusia sangat signifikan;

c. teknologi informasi belum matang dan terjadi perubahansangat signifikan dalam sistem teknologi informasi, teknologiinformasi sangat rentan terhadap gangguan atau serangan, infrastruktur pendukung tidak andal dalam mendukungbisnis Perusahaan;

d. frekuensi dan materialitas fraud internal dan eksternal sangattinggi dan kerugian yang disebabkan sangat signifikandibandingkan dengan volume transaksi atau pendapatan Perusahaan;

e. ancaman gangguan bisnis sebagai akibat dari kejadianeksternal sangat tinggi; dan

f. Prosedur administrasi sangat sulit dipahami oleh pegawai administrasi. Tingkat kesalahan/penyimpangan prosedur administrasi sangat tinggi. Tingkat penyimpangan SLA proses administrasi underwriting dan klaim sangat tinggi.

Page 34:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 34 -

Tabel II.B.3: Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Operasional

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko operasional sangat memadai, terdapat kelemahan minor yang tidak signifikan sehingga dapat diabaikan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (kuat) antara lain sebagai berikut:a. perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk

appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) sangatmemadai serta telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis secara keseluruhan;

b. Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS memiliki kesadaran (awareness) dan pemahaman yang sangat baik mengenai manajemen risiko untuk risiko operasional, sumber risiko operasional, dan tingkat risiko operasional di Perusahaan;

c. budaya manajemen risiko untuk risiko operasional sangat kuat dan telah diinternalisasikan dengan sangat baik pada seluruh level organisasi;

d. pelaksanaan tugas Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS secara keseluruhan sangat memadai;

e. fungsi manajemen risiko untuk risiko operasionalindependen, memiliki tugas dan tanggung jawab yangjelas, dan telah berjalan dengan sangat baik;

f. delegasi kewenangan dikendalikan dan dipantau secaraberkala, dan telah berjalan dengan sangat baik;

g. strategi risiko operasional sangat sejalan dengan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko operasional;

h. kebijakan, dan prosedur manajemen risiko, dan penetapan limit untuk risiko operasional sangat memadai dan tersedia untuk seluruh area manajemen risiko untuk risiko operasional, sejalan dengan penerapan, dan dipahami dengan baik oleh pegawai;

i. proses manajemen risiko untuk risiko operasional sangat memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko operasional;

j. business continuity management sangat andal dan sangat teruji;

k. sistem informasi manajemen risiko operasional sangat baik sehingga menghasilkan laporan risiko operasional yang komprehensif dan terintegrasi kepada Direksi dan, Dewan Komisaris, dan/atau DPS;

l. sumber daya manusia sangat memadai dari sisi kuantitas maupun kualitas pada fungsi manajemen risiko untuk risiko operasional;

Page 35:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 35 -

Peringkat Definisi Peringkatm. sistem pengendalian internal sangat efektif dalam

mendukung pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko operasional;

n. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen sangat memadai baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Direksi dan, Dewan Komisaris, dan/atau DPS;

o. secara umum tidak terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil kaji ulang independen; dan

p. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan sangat memadai.

Peringkat 2 (Agak Kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko operasional memadai meskipun terdapat beberapa kelemahan minor yang dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (agak kuat) antara lain sebagai berikut:a. perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk

appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) memadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnissecara keseluruhan;

b. Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS memiliki kesadaran (awareness) dan pemahaman yang baik mengenai manajemen risiko untuk risiko operasional, sumber risiko operasional, dan tingkat risiko operasional di Perusahaan;

c. budaya manajemen risiko untuk risiko operasional kuat dan telah diinternalisasikan dengan baik pada seluruh level organisasi;

d. pelaksanaan tugas Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS secara umum memadai, terdapat beberapa kelemahan tetapi tidak signifikan dan dapat diperbaiki dengan segera;

e. fungsi manajemen risiko untuk risiko operasional memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan telah berjalan dengan baik, tetapi terdapat kelemahan minor yang dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal;

f. delegasi kewenangan dikendalikan dan dipantau secara berkala serta telah berjalan dengan baik;

g. strategi risiko operasional sejalan dengan tingkat risikoyang akan diambil dan toleransi risiko operasional;

h. kebijakan, prosedur dan penetapan limit untuk risiko operasional memadai dan tersedia untuk seluruh area manajemen risiko untuk risiko operasional, sejalan

Page 36:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 36 -

Peringkat Definisi Peringkatdengan penerapan, dan dipahami dengan baik oleh pegawai meskipun terdapat kelemahan minor;

i. proses manajemen risiko untuk risiko operasionalmemadai dalam mengidentifikasi, mengukur,memantau, dan mengendalikan risiko operasional;

j. business continuity management andal dan teruji;k. sistem informasi manajemen risiko operasional baik

termasuk pelaporan risiko operasional kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS, tetapi terdapat kelemahan minor yang dapat diperbaiki dengan mudah;

l. sumber daya manusia memadai baik dari sisi kuantitas maupun kualitas pada fungsi manajemen risiko untuk risiko operasional;

m. sistem pengendalian internal efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko operasional;

n. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen memadai baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS;

o. terdapat kelemahan tetapi tidak signifikan berdasarkan hasil kaji ulang independen; dan

p. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan memadai.

Peringkat 3 (Cukup)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko operasional cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum terpenuhi, terdapat beberapa kelemahan yang memerlukan perhatian manajemen.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (cukup) antara lain sebagai berikut:a. perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk

appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) cukupmemadai tetapi tidak selalu sejalan dengan sasaranstrategis dan strategi bisnis secara keseluruhan;

b. Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS memiliki kesadaran (awareness) dan pemahaman yang cukup baik mengenai manajemen risiko untuk risiko operasional, sumber risiko strategis, dan tingkat risiko strategis di Perusahaan;

c. budaya manajemen risiko untuk risiko operasional cukupkuat dan telah diinternalisasikan dengan cukup baiktetapi belum selalu dilaksanakan secara konsisten;

d. pelaksanaan tugas Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS secara umum cukup memadai, tetapi terdapat kelemahan pada beberapa aspek penilaian yang perlu

Page 37:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 37 -

Peringkat Definisi Peringkatmendapat perhatian manajemen;

e. fungsi manajemen risiko untuk risiko operasional cukup baik, tetapi terdapat beberapa kelemahan termasuk pelaporan kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS yang membutuhkan perhatian manajemen;

f. delegasi kewenangan cukup baik, tetapi pengendalian dan pemantauan tidak selalu dilaksanakan dengan baik;

g. strategi risiko operasional cukup sejalan dengantingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risikooperasional;

h. kebijakan, prosedur, dan penetapan limit untuk risiko operasional cukup memadai tetapi tidak selalu konsisten dengan penerapan;

i. proses manajemen risiko untuk risiko operasional cukup memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko operasional;

j. business continuity management cukup andal;k. sistem informasi manajemen risiko operasional

memenuhi ekspektasi minimum tetapi terdapat beberapa kelemahan termasuk pelaporan kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS yang membutuhkan perhatian manajemen;

l. sumber daya manusia cukup memadai baik dari sisi kuantitas maupun kualitas pada fungsi manajemen risiko untuk risiko operasional;

m. sistem pengendalian internal cukup efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko operasional;

n. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen cukup memadai, tetapi terdapat beberapa kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS yang memerlukan perhatian manajemen;

o. terdapat kelemahan yang cukup signifikan berdasarkan hasil kaji ulang independen yang memerlukan perhatian manajemen; dan

p. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan cukup memadai.

Peringkat 4 (Agak Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko operasional kurang memadai, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko operasional yang memerlukan tindakan korektif segera.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (agak lemah) antara lain sebagai berikut:

Page 38:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 38 -

Peringkat Definisi Peringkata. perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk

appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) kurang memadai serta tidak sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis secara keseluruhan;

b. terdapat kelemahan signifikan pada kesadaran (awareness) dan pemahaman Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS mengenai manajemen risiko untuk risiko operasional, sumber risiko operasional, dan tingkat risiko operasional di Perusahaan;

c. budaya manajemen risiko untuk risiko operasional kurang kuat dan belum diinternalisasikan dengan baik pada setiap level organisasi;

d. pelaksanaan tugas Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS secara umum kurang memadai, terdapat kelemahan pada berbagai aspek penilaian yang memerlukan perbaikan segera;

e. terdapat kelemahan signifikan pada fungsi manajemen risiko untuk risiko operasional yang memerlukan perbaikan segera;

f. delegasi kewenangan lemah, tidak dikendalikan dan tidak dipantau dengan baik;

g. strategi risiko operasional kurang sejalan dengan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko operasional;

h. terdapat kelemahan signifikan pada kebijakan, prosedur, dan penetapan limit untuk risiko risiko operasional;

i. proses manajemen risiko untuk risiko operasional kurang memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko operasional;

j. business continuity management kurang andal;k. terdapat kelemahan signifikan pada sistem informasi

manajemen risiko operasional termasuk pelaporan kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS yang memerlukan perbaikan segera;

l. sumber daya manusia kurang memadai dari segi kuantitas maupun kualitas pada fungsi manajemen risiko untuk risiko operasional;

m. sistem pengendalian internal kurang efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko operasional;

n. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen kurang memadai, terdapat kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau DPS yang membutuhkan perbaikan segera;

o. terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil

Page 39:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 39 -

Peringkat Definisi Peringkatkaji ulang independen yang membutuhkan tindakan perbaikan segera; dan

p. tindak lanjut atas kaji ulang independen kurang memadai.

Peringkat 5 (Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko operasional tidak memadai, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko operasional yang tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen. Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (lemah) antara lain sebagai berikut:

a. kesadaran (awareness) dan pemahaman Dewan Komisaris dan Direksi sangat lemah mengenai manajemen risiko operasional;

b. sumber daya manusia tidak memadai dari sisi kuantitas maupun kualitas pada fungsi manajemen risiko untuk risiko operasional;

c. budaya manajemen risiko untuk risiko operasional tidak kuat atau belum ada sama sekali;

d. pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi tidak memadai, terdapat kelemahan yang signifikan pada hampir seluruh aspek penilaian dan tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan Perusahaan;

e. terdapat kelemahan signifikan pada fungsi manajemen risiko untuk risiko operasional yang membutuhkan perbaikan fundamental;

f. delegasi kewenangan sangat lemah atau tidak ada;g. perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk

appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) tidak memadai serta tidak terdapat kaitan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis secara keseluruhan;

h. strategi risiko operasional tidak sejalan dengan selera risiko dan toleransi risiko operasional;

i. terdapat kelemahan sangat signifikan pada kebijakan, prosedur, dan penetapan limit untuk risiko operasional;

j. business continuity management tidak andal dan tidak teruji;

k. proses manajemen risiko untuk risiko operasional tidak memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko operasional;

l. terdapat kelemahan fundamental pada sistem informasi manajemen risiko operasional kepada Dewan Komisaris dan Direksi sangat tidak memadai;

m. sistem pengendalian internal tidak efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko operasional;

Page 40:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 40 -

Peringkat Definisi Peringkatn. pelaksanaan kaji ulang (independen review) oleh

satuan kerja /fungsi audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen tidak memadai, terdapat kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang memerlukan perbaikan fundamental;

o. terdapat kelemahan yang sangat signifikan berdasarkan hasil kaji ulang independen yang membutuhkan tindakan perbaikan segera; dan

p. tindak lanjut atas kaji ulang independen tidak memadai atau tidak ada.

Page 41:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.C.1: Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Inheren untuk Risiko Asuransi Untuk Asuransi Jiwa

Parameter KeteranganBagi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi1. Dominasi risiko

asuransi terhadap keseluruhan lini usaha

a. Porsi Risiko Proteksi Asuransi dan Porsi Investasi

Kinerja produk yang memberikan manfaat kematian dan kesehatan sangat dipengaruhi oleh proses underwriting, desain produk, penetapan kontribusi, valuasi kewajiban, penggunaan reasuransi, distribusi, dan penanganan klaim. Sementara itu, kinerja produk yang memberikan manfaat investasi/tabungan sangat dipengaruhi oleh kemampuan Perusahaan untuk mengelola investasi, kondisi pasar, dan kondisi perekonomian secara makro.

b. Penggunaan Jasa Pihak Ketiga Untuk Proses Underwriting dan Klaim

Hal yang perlu diperhatikan:1) Perjanjian Kerja Sama dengan pihak ketiga;2) Prosedur baku mengenai penggunaan jasa pihak ketiga;3) Dokumentasi evaluasi kinerja pihak ketiga

2. Bauran risiko produk dan jenis manfaat

Lini Bisnis, Jenis Produk, Risiko yang ditanggung, Ketentuan Pembayaran Manfaat dan Portfolio berdasarkan Jenis Sumber Pertanggungan.

Secara umum, tingkat risiko dari produk asuransi jiwa dapat dinilai berdasarkan lini bisnis, jenis produk (tradisional atau non tradisional), jenis risiko yang ditanggung, ketentuan pembayaran manfaat (contoh: periodik atau lump sum/sekaligus) dan jenis sumber pertanggungan (kumpulan atau perorangan).

3. Struktur a. Porsi Risiko yang diasuransikan Besar retensi yang ditanggung PAJ dan seberapa besar porsi

Page 42:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 42 -

Parameter KeteranganReasuransi yang mereka reasuransikan.

b. Jenis dan Program Reasuransi Program reasuransi yang digunakan harus sesuai dengan bisnis yang dijalankan, eksposure risiko dari produk-produk yang dimiliki, serta strategi manajemen capital.

c. Perusahaan Penanggung Ulang Reasuradur yang dipilih memiliki kemampuan yang cukup untuk memberikan claim recovery.

d. Konsentrasi Reasuransi Proporsi reasuransi pada reasuradur yang dalam satu afiliasi atau diluar afiliasi.

Bagi Perusahaan Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah1. Dominasi risiko

asuransi terhadap keseluruhan lini usaha

a. Porsi Risiko Proteksi Asuransi dan Porsi Investasi

Kinerja produk yang memberikan manfaat kematian dan kesehatan sangat dipengaruhi oleh proses underwriting, desain produk, penetapan kontribusi, valuasi kewajiban, penggunaan reasuransi, distribusi, dan penanganan klaim. Sementara itu, kinerja produk yang memberikan manfaat investasi/tabungan sangat dipengaruhi oleh kemampuan Perusahaan untuk mengelola investasi, kondisi pasar, dan kondisi perekonomian secara makro.

b. Penggunaan Jasa Pihak Ketiga Untuk Proses Underwriting dan Klaim

Hal yang perlu diperhatikan:1) Perjanjian Kerja Sama dengan pihak ketiga;2) Prosedur baku mengenai penggunaan jasa pihak ketiga;3) Dokumentasi evaluasi kinerja pihak ketiga

c. Cadangan Premi Dana Asuransi atau Penyisihan Kontribusi Dana Tabarru’

Risiko Asuransi (RA) = max ((PK* - PK),0)

Page 43:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 43 -

Parameter KeteranganPK* = penyisihan kontribusi yang dihitung dengan estimasi

tebaik ditambah margin untuk risiko pemburukan dengan tingkat keyakinan kecukupan penyisihan kontribusi 95% (company level)

PK = penyisihan kontribusi sesuai laporan posisi keuangan dan sesuai dengan perhitungan aktuaris perusahaan

d. Cadangan atas premi yang bukan merupakan pendapatan (CAPYBMP) atau Penyisihan Asuransi Yang belum Merupakan Pendapatan (PAKYBMP)

RA = ∑ (( PAKYBMPi – ARi)fpki)

PAKYBMPi = penyisihan kontribusi yang belum merupakan pendapatan untuk lini usaha i

ARi = aset reasuransi atas PAKYBMP untuk lini usaha i Fpki = faktor risiko untuk penyisihan atas kontribusi yang

belum merupakan pendapatan untuk lini usaha iBesar Fpk untuk masing-masing lini usaha adalah sebagaimana diatur dalam surat edaran Otoritas Jasa Keuangan mengenai Pedoman Pembentukan Penyisihan Teknis bagi Perusahaan Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah.

e. Cadangan atau Penyisihan Klaim RA = Σ ((PKi– ARi)fcki)

CKi = penyisihan klaim untuk lini usaha i ARi = aset reasuransi atas penyisihan klaim untuk lini

usaha i Fcki = faktor risiko untuk penyisihan klaim untuk lini usaha

i

Page 44:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 44 -

Parameter KeteranganBesar Fck untuk masing-masing lini usaha asuransi adalah sebagaimana diatur dalam surat edaran Otoritas Jasa Keuangan mengenai Pedoman Pembentukan Penyisihan Teknis bagi Perusahaan Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah.

f. cadangan/penyisihan atas risiko bencana RA = Σ ((PRBi – ARi)fcbi)

PRBi = penyisihan atas risiko bencana untuk lini usaha i ARi = Aset reasuransi atas penyisihan atas cadangan

risiko bencana untuk lini usaha i Fcbi = faktor risiko untuk penyisihan atas cadangan risiko

bencana untuk lini usaha iBesar Fcb untuk masing-masing lini usaha asuransi adalah sebagaimana diatur dalam surat edaran Otoritas Jasa Keuangan mengenai Pedoman Pembentukan Penyisihan Teknis bagi Perusahaan Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah.

g. Kontribusi Dana Tabarru’ Netto/Ujroh/Kontribusi Dana Investasi Peserta Netto terhadap Total Kontribusi netto

a)Dana Tabarru’:Kontribusi Dana Tabarru netto

Total Kontribusi Netto

b)Dana Perusahaan:Ujroh Netto

Total Kontribusi Netto

Page 45:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 45 -

Parameter Keteranganc)Dana Investasi Peserta:

Kontribusi Dana Investasi Peserta Total Kontribusi Netto

Kontribusi Dana Tabarru’ Netto/Ujroh/Kontribusi Dana Investasi Peserta Netto dan Total Kontribusi Netto adalah sebagaimana disajikan pada Laporan Kinerja Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

h. Kenaikan Penyisihan teknis Dana Tabarru/Penyisihan Ujroh terhadap Pendapatan Kontribusi Dana Tabarru’/Ujroh Netto

Dana Tabarru’:

Dana Perusahaan:

i. Pertumbuhan Penyisihan Teknis Dana Tabarru’/Penyisihan Ujroh

Dana Tabarru’:

Dana Perusahaan:

PenyisihanTeknis DanaTabarrun−PenyisihanTeknis DanaTabarru' n−1Pendapatan Kontribusi DanaTabarru Netto

PenyisihanUjrohn−PenyisihanUjrohn−1UjrohNetto

PenyisihanTeknis DanaTabarru n−PenyisihanTeknis Dana Tabarru' n−1PenyisihanTeknis Dana Tabarru' n−1

PenyisihanUjrohn−PenyisihanTUjrohn−1PenyisihanUjrohn−1

Page 46:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 46 -

Parameter Keterangan

2. Bauran risiko produk dan jenis manfaat

a. Lini Bisnis, Jenis Produk, Risiko yang ditanggung, Ketentuan Pembayaran Manfaat dan Portfolio berdasarkan Jenis Sumber Pertanggungan.

Secara umum, tingkat risiko dari produk asuransi jiwa dapat dinilai berdasarkan lini bisnis, jenis produk (tradisional atau non tradisional), jenis risiko yang ditanggung, ketentuan pembayaran manfaat (contoh: periodik atau lump sum/sekaligus) dan jenis sumber pertanggungan (kumpulan atau perorangan).

b. Pertumbuhan Bisnis Baru Pertumbuhan bisnis baru (new business) yang sehat adalah faktor penting dalam keberlangsungan bisnis Perusahaan.

Dana Tabarru’(DT)[Kontribusi DT Bisnis Baru Tahun ke n–Kontribusi DT Bisnis Baru Tahun ke n-1]

Kontribusi Dana Tabarru’ dari Bisnis Baru Tahun ke n-1Dana Perusahaan :

[Ujrah dari Bisnis Baru Tahun ke n – Ujrah dari Bisnis Baru Tahun ke n-1]Ujrah dari Bisnis Baru Tahun ke n-1

c. PAYDI yang Digaransi Perusahaan harus melakukan pemantauan terhadap perkembangan PAYDI yang digaransi paling sedikit meliputi:1) tingkat pengembalian PAYDI yang digaransi

dibandingkan dengan realisasinya, 2) proporsi PAYDI yang digaransi dibandingkan total PAYDI

pada Dana Investasi Peserta;3) dan kecukupan pembentukan profit equalization reserve

(PER). 4. Pemantauan

Kinerja Produk a. Pemantauan Kinerja setiap Produk

AsuransiPemantauan atas kinerja setiap Produk Asuransi dilakukan paling sedikit dengan mengevaluasi antara lain:

Page 47:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 47 -

Parameter KeteranganAsuransi 1) Embedded value atas produk asuransi dimaksud

2) Profit testing dan asset share dengan menggunakan asumsi pada saat pemantauan, dan

3) Analisis atas value new business (dampak new business suatu Produk Asuransi terhadap solvabilitas atau modal

b. Evaluasi pemantauan atas kinerja setiap Produk Asuransi

Evaluasi pemantauan atas kinerja produk asuransi dilakukan secara periodik oleh Aktuaris Perusahaan sesuai dengan standar praktik dan kode etik yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi aktuaris Indonesia

c. Combined Ratio Combined ratio merupakan kinerja bisnis asuransi pada sebuah perusahaan yang bersumber dari kegiatan utama perusahaan termasuk biaya-biaya yang terkait. Combined Ratio dinilai dengan memperhatikan Rasio Beban dan Rasio Beban Klaim.Combined ratio :

7. Struktur Reasuransi

a. Porsi Risiko yang diasuransikanb. Jenis dan Program Reasuransic. Perusahaan Penanggung Ulangd. Konsentrasi Reasuransi

Tingkat risiko Perusahaan asuransi jiwa syariah dipengaruhi oleh porsi risiko yang direasuransikan, jenis program reasuransi yang digunakan, kondisi perusahaan penanggung ulang (reasuradur), dan konsentrasi reasuransi. Retention Ratio dapat dihitung dengan:Dana Tabarru’:

Beban Klaimnetto+BebanUsahaKontribusi DT netto+Ujroh

Page 48:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 48 -

Parameter Keterangan[Kontribusi Dana Tabarru’ – Kontribusi Reasuransi]

Kontribusi Dana Tabarru’ Dana Perusahaan :

[Ujrah - Ujrah Reasuransi] Ujrah

8. Desain Produk a. Lini Usaha/Jenis Produk yang akan dikembangkan

b. Penilaian Risiko Produkc. Modifikasi Produkd. Ketentuan Polis (policy wording)e. Dukungan Reasuransi

Desain produk merupakan proses yang sangat menentukan keberhasilan Perusahaan karena desain produk yang tidak menjawab kebutuhan pemegang polis dapat mengakibatkan rendahnya daya saing Perusahaan. Selain itu, dalam proses ini juga dilakukan proyeksi untuk menentukan rumusan kontribusi, prosedur underwriting, dan dukungan reasuransi yang tepat sesuai dengan manfaat asuransi yang dijanjikan.Pada tahap pengembangan desain produk diantaranya dilaksanakan identifikasi dan penilaian risiko atas peluncuran produk baru atau modifikasi produk. Perusahaan harus melakukan evaluasi atas penilaian risiko ini secara berkelanjutan setelah produk ditawarkan ke pasar.

9. Penetapan Kontribusi

a. Asumsi Aktuariab. Estimasi Klaimc. Target Tingkat Keuntungand. Tujuan dan hasil Investasi

Penetapan kontribusi harus dilakukan berdasarkan analisis dan persetujuan aktuaris perusahaan, serta akan dipengaruhi beberapa faktor antara lain kondisi persaingan usaha, peraturan tentang usaha asuransi, ketentuan perpajakan, dan target profitabilitas.

1) Rasio kontribusi Dana Perusahaan (ujrah) terhadap

Page 49:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 49 -

Parameter Keteranganmodal sendiri:

Kontribusi Dana Perusahaan : Modal Sendiri (Ekuitas)

Kemampuan modal sendiri menggenerate kegiatan utama Perusahaan dan Unit Usaha Syariah. Semakin besar modal sendiri atau ekuitas Perusahaan dan Unit Usaha Syariah seharusnya mampu menghasilkan kinerja operasional yang optimal ditandai dengan tingginya kontribusi yang masuk. Risiko asuransi akan semakin besar jika modal yang besar tidak mampu menghasilkan kontribusi yang besar. Hal ini dapat dilihat antara lain dari rasio yang semakin kecil karena penurunan kontribusi.

2) Rasio imbal hasil terbesar yang digaransi/rata-rata imbal hasil 3 (tiga) tahun terakhir:

Imbal Terbesar yang Digaransi : Rata-rata Imbal Hasil 3 (tiga) tahun terakhir.

Semakin tinggi rasio ini maka risiko asuransi juga akan semakin tinggi.

10. Underwriting a. Infrastruktur Underwriting Underwriting merupakan proses yang dilakukan Perusahaan untuk menilai apakah akan menerima atau menolak pertanggungan dari suatu risiko, menentukan

Page 50:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 50 -

Parameter Keterangankondisi polis yang sesuai, dan menetapkan kontribusi yang akan dikenakan.Perusahaan harus didukung oleh infrastruktur underwriting yang memadai contohnya tenaga underwriter, tenaga ahli, dan sistem informasi yang andal.

b. Kualitas Data/Informasi Dalam melaksanakan underwriting, Perusahaan harus didukung oleh sistem informasi yang andal yang menghasilkan kualitas data/informasi yang memungkinkan untuk dilakukannya underwriting yang baik.

c. Alih Daya fungsi Underwriting Jika fungsi underwriting dialihdayakan kepada pihak ketiga maka pendelegasian wewenang harus diatur dalam perjanjian kerja sama antara Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah dan penyedia jasa underwriting. Dalam hal ini terdapat kemungkinan eksposur Risiko Reputasi dan Risiko Operasional bagi Perusahaan.

13. Klaim a. Infrastruktur Klaim Penanganan klaim merupakan proses yang dilakukan Perusahaan untuk menilai kelayakan (eligibility) klaim, memutuskan untuk menerima atau menolak klaim, menetapkan besarnya klaim yang akan dibayar, serta melakukan pembayaran klaim. Perusahaan harus didukung oleh infrastruktur klaim yang memadai contohnya tenaga klaim, claim assessor, dan sistem informasi yang andal.

b. Peran dan Kerjasama Reasuransi Penanganan klaim dipengaruhi oleh dukungan dari Perusahaan.

Page 51:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 51 -

Parameter Keteranganc. Alih Daya fungsi Klaim Jika fungsi penanganan klaim dialihdayakan kepada pihak

ketiga maka pendelegasian wewenang harus diatur dalam perjanjian kerja sama antara Perusahaan dan penyedia jasa penanganan klaim. Dalam hal ini terdapat kemungkinan eksposur Risiko Reputasi dan Risiko Operasional bagi Perusahaan.

d. Rasio Klaim (loss ratio) Rasio ini menggambarkan kemampuan premi/kontribusi untuk menutup klaim yang terjadi. Pada saat rasio lebih besar dari 100% maka dapat diartikan kontribusi yang diterima tidak dapat menutupi klaim yang terjadi sehingga perusahaan harus mengeluarkan dari sumber yang lain, yaitu hasil investasi atau dari ekuitas (mengurangi saldo laba).Rasio Klaim = Beban Klaim Netto Kontribusi Dana Tabarru’ Netto

e. Rasio Klaim (loss ratio) dari lini bisnis utama

Rasio Beban Klaim = Beban Klaim NettoLini bisnis utama Kontribusi Dana Tabarru’ Netto

Bisnis utama perusahaan dapat berupa produk/lini produk yang memberikan pendapatan yang paling optimal kepada perusahaan. Pada saat klaim yang dibayarkan dari bisnis utama ini tinggi maka secara signifikan akan mempengaruhi operasional perusahaan. Untuk itu, semakin tinggi loss ratio maka risiko asuransi juga akan semakin tinggi.

Page 52:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 52 -

Parameter Keterangan17. Saluran Distribusi Produk asuransi dapat dipasarkan secara langsung oleh

Perusahaan atau melalui kerjasama dengan pihak lain seperti agen. Masing-masing jenis saluran distribusi dapat menyebabkan risiko jika tidak dapat dimitigasi oleh perusahaan asuransi dan reasuransi syariah. Risiko terkait saluran distribusi yang harus diperhatikan antara lain adalah jenis jalur distribusi dan sistem pemasaran dan e-business.

Untuk Asuransi UmumParameter atau Indikator Keterangan

Bagi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi1. Sifat Bisnis

Asuransia. Produk short tail dan long tail Produk short-tail adalah produk yang penyelesaian klaimnya

biasanya dalam jangka waktu pendek (umumnya kurang dari satu tahun). Sedangkan produk long-tail adalah produk yang penyelesaiannya biasanya dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun.

b. Pertanggungan jangka pendek dan pertanggungan jangka Panjang

Produk asuransi dengan pertanggungan jangka pendek adalah produk dengan masa asuransi kurang dari satu tahun. Adapun produk dengan pertanggungan jangka panjang adalah produk dengan masa asuransi lebih dari satu tahun biasanya dengan kontribusi selama periode pertanggungan dan dibayar sekaligus dimuka.

c. Tingkat hazard dari bisnis yang ditanggung Hazard adalah suatu kondisi yang dapat meningkatkan atau memperbesar kemungkinan terjadinya kerugian. Tinggi atau rendahnya hazard ditentukan oleh lini bisnis yang ditutup.

Page 53:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 53 -

Parameter atau Indikator Keterangan

d. Penggunaan Jasa Pihak Ketiga Untuk Proses Underwriting dan Klaim

Jika Perusahaan menggunakan jasa pihak ketiga dalam melakukan sebagai atau seluruh fungsi underwriting dan/atau penanganan klaim, hal yang perlu diperhatikan:(1) Perjanjian Kerja Sama dengan pihak ketiga;(2) Prosedur baku mengenai penggunaan jasa pihak ketiga; dan(3) Dokumentasi evaluasi kinerja pihak ketiga.

5. Komposisi dan Diversifikasi Portfolio Bisnis

a. Diversifikasi Bisnis Perusahaan dapat merupakan expert dalam satu atau dua lini bisnis asuransi tertentu atau memiliki portofolio bisnis yang tersebar dalam beberapa lini bisnis.

b. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap bagian dapat dipilih sebagai target pemasaran suatu produk. Pengelompokan segmentasi pasar dapat didasarkan pada measurability, accessibility, substantiality.

6. Struktur Reasuransi

a. Porsi Risiko yang diasuransikan Besar retensi yang ditanggung PAJ dan seberapa besar porsi yang mereka reasuransikan.

b. Jenis dan Program Reasuransi Program reasuransi yang digunakan harus sesuai dengan bisnis yang dijalankan, eksposure risiko dari produk-produk yang dimiliki, serta strategi manajemen capital.

c. Perusahaan Penanggung Ulang Reasuradur yang dipilih memiliki kemampuan yang cukup untuk memberikan claim recovery.

d. Konsentrasi Reasuransi Proporsi reasuransi pada reasuradur yang dalam satu afiliasi atau diluar afiliasi.

Bagi Perusahaan Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah

Page 54:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 54 -

Parameter atau Indikator Keterangan1. Sifat Bisnis

Asuransia. Penggunaan Jasa Pihak Ketiga Untuk Proses

Underwriting dan KlaimJika Perusahaan menggunakan jasa pihak ketiga dalam melakukan sebagai atau seluruh fungsi underwriting dan/atau penanganan klaim, hal yang perlu diperhatikan:(1) Perjanjian Kerja Sama dengan pihak ketiga;(2) Prosedur baku mengenai penggunaan jasa pihak ketiga; dan(3) Dokumentasi evaluasi kinerja pihak ketiga.

b. Cadangan Premi Dana Asuransi atau Penyisihan Kontribusi Dana Tabarru’

Risiko Asuransi (RA) = max ((PK* - PK),0)PK* = penyisihan kontribusi yang dihitung dengan estimasi

tebaik ditambah margin untuk risiko pemburukan dengan tingkat keyakinan kecukupan penyisihan kontribusi 95% (company level)

PK = penyisihan kontribusi sesuai laporan posisi keuangan dan sesuai dengan perhitungan aktuaris perusahaan

c. Cadangan atas premi yang bukan merupakan pendapatan (CAPYBMP) atau Penyisihan Asuransi Yang belum Merupakan Pendapatan (PAKYBMP)

RA = ∑ (( PAKYBMPi – ARi)fpki)

PAKYBMPi = penyisihan kontribusi yang belum merupakan pendapatan untuk lini usaha i

ARi = aset reasuransi atas PAKYBMP untuk lini usaha i Fpki = faktor risiko untuk penyisihan atas kontribusi yang

belum merupakan pendapatan untuk lini usaha iBesar Fpk untuk masing-masing lini usaha adalah sebagaimana diatur dalam surat edaran Otoritas Jasa Keuangan mengenai Pedoman Pembentukan Penyisihan Teknis bagi Perusahaan Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah.

d. Cadangan atau Penyisihan Klaim RA = Σ ((PKi– ARi)fcki)

Page 55:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 55 -

Parameter atau Indikator Keterangan

PKi = penyisihan klaim untuk lini usaha i ARi = aset reasuransi atas penyisihan klaim untuk lini usaha i Fcki = faktor risiko untuk penyisihan klaim untuk lini usaha iBesar Fck untuk masing-masing lini usaha asuransi adalah sebagaimana diatur dalam surat edaran Otoritas Jasa Keuangan Pedoman Pembentukan Penyisihan Teknis bagi Perusahaan Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah.

e. cadangan/penyisihan atas risiko bencana RA = Σ ((PRBi – ARi)fcbi)

PRBi = penyisihan atas risiko bencana untuk lini usaha i ARi = Aset reasuransi atas penyisihan atas cadangan risiko

bencana untuk lini usaha i Fcbi = faktor risiko untuk penyisihan atas cadangan risiko

bencana untuk lini usaha i

Besar Fcb untuk masing-masing lini usaha asuransi adalah sebagaimana diatur dalam surat edaran Otoritas Jasa Keuangan Pedoman Pembentukan Penyisihan Teknis bagi Perusahaan Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah.

3. Pemantauan Kinerja Produk Asuransi

a.Pemantauan Kinerja setiap Produk Asuransi Pemantauan atas kinerja setiap Produk Asuransi dilakukan paling sedikit dengan mengevaluasi antara lain:

1) Embedded value atas produk asuransi dimaksud2) Profit testing dan asset share dengan menggunakan

asumsi pada saat pemantauan, dan3) Analisis atas value new business (dampak new business

Page 56:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 56 -

Parameter atau Indikator Keterangansuatu Produk Asuransi terhadap solvabilitas atau modal

b. Evaluasi pemantauan atas kinerja setiap Produk Asuransi

Evaluasi pemantauan atas kinerja produk asuransi dilakukan secara periodik oleh Aktuaris Perusahaan sesuai dengan standar praktik dan kode etik yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi aktuaris Indonesia

c. Combined Ratio Combined ratio merupakan kinerja bisnis asuransi pada sebuah perusahaan yang bersumber dari kegiatan utama perusahaan termasuk biaya-biaya yang terkait. Combined Ratio dinilai dengan memperhatikan Rasio Beban dan Rasio Beban Klaim.

Combined ratio pada perusahaan dan unit usaha syariah digambarkan dengan menambahkan beban klaim neto dari dana tabarru’ ditambah dengan beban usaha dari dana perusahaan kemudian jumlahnya dibagi dengan kontribusi dana tabarru’ dan ujrohnya. Semakin tinggi combined ratio menunjukan pengeluaran Perusahaan dan Unit Usaha Syariah yang semakin besar sehingga akan menambah risiko asuransi perusahaan.

6. Struktur Reasuransi

a. Porsi Risiko yang diasuransikanb. Jenis dan Program Reasuransic. Perusahaan Penanggung Ulang

Retention Ratio1) Dana Tabarru’:

[Kontribusi Dana Tabarru’ – Kontribusi Reasuransi]

Beban Klaimnetto+BebanUsahaKontribusi DT netto+Ujroh

Page 57:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 57 -

Parameter atau Indikator Keterangand. Konsentrasi Reasuransi Kontribusi Dana Tabarru’

2) Dana Perusahaan :[Ujrah - Ujrah Reasuransi]

Ujrah7. Desain Produk a. Lini Usaha/Jenis Produk yang akan

dikembangkanb. Penilaian Risiko Produkc. Modifikasi Produkd. Ketentuan Polis (policy wording)e. Dukungan Reasuransi

Desain produk merupakan proses yang sangat menentukan keberhasilan Perusahaan karena desain produk yang tidak menjawab kebutuhan pemegang polis dapat mengakibatkan rendahnya daya saing Perusahaan. Selain itu, dalam proses ini juga dilakukan proyeksi untuk menentukan rumusan kontribusi, prosedur underwriting, dan dukungan reasuransi yang tepat sesuai dengan manfaat asuransi yang dijanjikan.Pada tahap pengembangan desain produk diantaranya dilaksanakan identifikasi dan penilaian risiko atas peluncuran produk baru atau modifikasi produk. Perusahaan harus melakukan evaluasi atas penilaian risiko ini secara berkelanjutan setelah produk ditawarkan ke pasar.

8. Penetapan Kontribusi

a. Asumsi Aktuariab. Estimasi Klaimc. Target Tingkat Keuntungand. Tujuan dan hasil Investasi

Penetapan premi/kontribusi harus dilakukan berdasarkan analisis dan persetujuan aktuaris perusahaan, serta akan dipengaruhi beberapa faktor antara lain kondisi persaingan usaha, peraturan tentang usaha asuransi, ketentuan perpajakan, dan target profitabilitas.

1) Rasio kontribusi Dana Perusahaan (ujrah) terhadap modal sendiri:

Kontribusi Dana Perusahaan : Modal Sendiri (Ekuitas)

Page 58:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 58 -

Parameter atau Indikator KeteranganKemampuan modal sendiri menggenerate kegiatan utama Perusahaan dan Unit Usaha Syariah. Semakin besar modal sendiri atau ekuitas Perusahaan dan Unit Usaha Syariah seharusnya mampu menghasilkan kinerja operasional yang optimal ditandai dengan tingginya kontribusi yang masuk. Risiko asuransi akan semakin besar jika modal yang besar tidak mampu menghasilkan kontribusi yang besar. Hal ini dapat dilihat antara lain dari rasio yang semakin kecil karena penurunan kontribusi.

2) Rasio imbal hasil terbesar yang digaransi/rata-rata imbal hasil 3 (tiga) tahun terakhir:

Imbal Terbesar yang Digaransi : Rata-rata Imbal Hasil 3 (tiga) tahun terakhir.

Semakin tinggi rasio ini maka risiko asuransi juga akan semakin tinggi.

9. Underwriting a. Infrastruktur Underwriting Underwriting merupakan proses yang dilakukan Perusahaan untuk menilai apakah akan menerima atau menolak pertanggungan dari suatu risiko, menentukan kondisi polis yang sesuai, dan menetapkan kontribusi yang akan dikenakan.Perusahaan harus didukung oleh infrastruktur underwriting yang memadai contohnya tenaga underwriter, tenaga ahli,

Page 59:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 59 -

Parameter atau Indikator Keterangandan sistem informasi yang andal.

b. Kualitas Data/Informasi Dalam melaksanakan underwriting, Perusahaan harus didukung oleh sistem informasi yang andal yang menghasilkan kualitas data/informasi yang memungkinkan untuk dilakukannya underwriting yang baik.

c. Alih Daya fungsi Underwriting Jika fungsi underwriting dialihdayakan kepada pihak ketiga maka pendelegasian wewenang harus diatur dalam perjanjian kerja sama antara Perusahaan dan penyedia jasa underwriting. Dalam hal ini terdapat kemungkinan eksposur Risiko Reputasi dan Risiko Operasional bagi Perusahaan.

12. Klaim a. Infrastruktur Klaim Penanganan klaim merupakan proses yang dilakukan Perusahaan untuk menilai kelayakan (eligibility) klaim, memutuskan untuk menerima atau menolak klaim, menetapkan besarnya klaim yang akan dibayar, serta melakukan pembayaran klaim. Perusahaan harus didukung oleh infrastruktur klaim yang memadai contohnya tenaga klaim, claim assessor, dan sistem informasi yang andal.

b. Peran dan Kerjasama Reasuransi Penanganan klaim dipengaruhi oleh dukungan dari Perusahaan.

c. Alih Daya fungsi Klaim Jika fungsi penanganan klaim dialihdayakan kepada pihak ketiga maka pendelegasian wewenang harus diatur dalam perjanjian kerja sama antara Perusahaan dan penyedia jasa penanganan klaim. Dalam hal ini terdapat kemungkinan eksposur Risiko Reputasi dan Risiko Operasional bagi Perusahaan.

Page 60:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 60 -

Parameter atau Indikator Keterangand. Rasio Klaim (loss ratio) Rasio ini menggambarkan kemampuan premi/kontribusi untuk

menutup klaim yang terjadi. Pada saat rasio lebih besar dari 100% maka dapat diartikan kontribusi yang diterima tidak dapat menutupi klaim yang terjadi sehingga perusahaan harus mengeluarkan dari sumber yang lain, yaitu hasil investasi atau dari ekuitas (mengurangi saldo laba).

Untuk Perusahaan dan Unit Usaha Syariah dihitung dengan:Rasio Klaim = Beban Klaim Netto Kontribusi Dana Tabarru’ Netto

e. Rasio Klaim (loss ratio) dari lini bisnis utamaRasio Beban Klaim = Beban Klaim NettoLini bisnis utama Kontribusi Dana Tabarru’ Netto

Bisnis utama perusahaan dapat berupa produk/lini produk yang memberikan pendapatan yang paling optimal kepada perusahaan. Pada saat klaim yang dibayarkan dari bisnis utama ini tinggi maka secara signifikan akan mempengaruhi operasional perusahaan. Untuk itu, semakin tinggi loss ratio maka risiko asuransi juga akan semakin tinggi.

16. Saluran Distribusi Produk asuransi dapat dipasarkan secara langsung oleh Perusahaan atau melalui kerjasama dengan pihak lain seperti agen. Masing-masing jenis saluran distribusi dapat menyebabkan risiko jika tidak dapat dimitigasi oleh perusahaan asuransi dan reasuransi syariah. Risiko terkait

Page 61:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 61 -

Parameter atau Indikator Keterangansaluran distribusi yang harus diperhatikan antara lain adalah jenis jalur distribusi dan sistem pemasaran dan e-business.

Page 62:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.C.2: Pedoman Penetapan Tingkat Risiko Inheren untuk Risiko AsuransiPeringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Rendah)

Portofolio pertanggungan perusahaan terdiri dari produk-produk yang memiliki risiko rendah (contohnya produkproduk yang menutup risiko mortalita).Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (rendah) antara lain sebagai berikut:a. Portofolio pertanggungan perusahaan terdiri dari produk

yang memberikan manfaat asuransi berupa pembayaran secara lump sum.

b. Portofolio pertanggungan perusahaan hanya terdiri dari produkproduk asuransi perorangan.

c. Portofolio pertanggungan perusahaan tersebar dengan sangat baik (misalnya lokasi tertanggung tersebar secara merata di semua wilayah).

d. Portofolio pertanggungan perusahaan terdiversifikasi dengan sangat baik (misalnya memiliki lini usaha yang bervariasi dengan komposisi yang seimbang).

e. PAJ telah memiliki perjanjian reasuransi treaty untuk setiap risiko yang ditanggungnya pada lebih dari satu perusahaan penanggung ulang yang (jika memungkinkan) tidak terafiliasi serta didukung oleh perjanjian reasuransi fakultatif.

Peringkat 2 (Sedang Rendah)

Portofolio pertanggungan perusahaan pada umumnya terdiri dari produk-produk yang memiliki risiko rendah (mortalita), tetapi terdapat beberapa produk memiliki risiko cukup tinggi (misalnya produk yang menanggung risiko morbidita).Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (sedang rendah)antara lain sebagai berikut:a. Portofolio pertanggungan perusahaan pada umumnya

terdiri dari produk yang memberikan manfaat asuransi secara lumpsum, tetapi terdapat beberapa produk yang memberikan manfaat berupa pembayaran/pengga ntian penghasilan (income stream).

b. Portofolio pertanggungan perusahaan mungkin terdiri dari beberapa produk asuransi kumpulan.

c. Portofolio pertanggungan perusahaan terkonsenterasi di wilayah tertentu.

d. Portofolio pertanggungan perusahaan kurang terdiversifikasi dengan baik (misalnya memiliki lini usaha yang bervariasi tetapi komposisinya tidak seimbang).

e. PAJ telah memiliki perjanjian reasuransi treaty untuk setiap risiko yangditanggungnya pada lebih dari satu perusahaan penanggung ulang yang (jika memungkinkan) tidak

Page 63:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 63 -

Peringkat Definisi Peringkatterafiliasi, tetapi perjanjian reasuransi treaty tersebut tidak disesuaikan dengan kemampuan retensi PAJ.

Peringkat 3 (Cukup tinggi)

Portofolio pertanggungan perusahaan pada umumnya terdiri dari produk-produk yang memiliki risiko cukup tinggi (misalnya produk yang menanggung risiko morbidita).Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (cukup tinggi) ini antara lain sebagai berikut:a. Portofolio pertanggungan perusahaan mungkin terdiri dari

beberapa produk yang memberikan manfaat asuransi berupa pembayaran/pengga ntian penghasilan (income stream).

b. Portofolio pertanggungan perusahaan mungkin terdiri dari beberapa produk asuransi kumpulan.

c. Portofolio pertanggungan perusahaan terkonsenterasi di wilayah tertentu.

d. Portofolio pertanggungan perusahaan kurang terdiversifikasi dengan baik (misalnya memiliki lini usaha yang bervariasi tetapi komposisinya tidak seimbang).

e. Sebagian besar dari portofolio bisnis PAJ didominasi oleh produk yang memberikan manfaat kematian dan kesehatan dan atau produk yang memiliki risiko morbidita dan mortalita.

f. PAJ telah memiliki perjanjian reasuransi treaty untuk setiap risiko yang ditanggungnya pada satu perusahaan penanggung ulang atau lebih dari satu perusahaan penanggung ulang yang terafiliasi dan perjanjian reasuransi treaty tersebut tidak disesuaikan dengan kemampuan retensi PAJ..

Peringkat 4 (Tinggi)

Portofolio pertanggungan perusahaan pada umumnya terdiri dari produk-produk yang memiliki risiko tinggi (misalnya produk yang menanggung risiko longevity). Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Portofolio pertanggungan perusahaan terdiri dari produk

yang memberikan manfaat asuransi berupa pembayaran/pengga ntian penghasilan (income stream).

b. Portofolio pertanggungan perusahaan terdiri dari produk asuransi kumpulan.

c. Portofolio pertanggungan perusahaan terkonsenterasi secara signifikan di wilayah tertentu.

d. Portofolio pertanggungan perusahaan tidak terdiversifikasi dengan baik (misalnya memiliki lini usaha yang bervariasi tetapi komposisinya tidak seimbang).

e. PAJ telah memiliki perjanjian reasuransi treaty setiap risiko yang ditanggungnya pada satu perusahaan penanggung ulang atau lebih dari satu perusahaan penanggung ulang

Page 64:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 64 -

Peringkat Definisi Peringkatyang terafiliasi dan perjanjian reasuransi treaty tersebut tidak disesuaikan dengan kemampuan retensi PAJ dan dilakukan secara proporsional.

Peringkat 5 (Sangat Tinggi)

Seluruh portofolio bisnis PAJ didominasi oleh produk yang memberikan manfaat kematian dan kesehatan dan atau produk yang memiliki risiko morbidita dan mortalita.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (sangat tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Portofolio pertanggungan perusahaan terdiri dari produk

asuransi kumpulan. b. Portofolio pertanggungan perusahaan terkonsentrasi

secara signifikan di wilayah tertentu. c. PAJ telah memiliki perjanjian treaty untuk setiap risiko

yang ditanggungnya pada perusahaan penanggung ulang, tetapi perjanjian tersebut bukan merupakan perjanjian atas transfer risiko (financial reinsurance.

Tabel II.C.3: Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko AsuransiPeringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Kuat)

Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (kuat) antara lain sebagai berikut:a. Direksi dan manajemen memiliki pemahaman yang

sangat baik terhadap risiko asuransi. b. Terdapat bagian dan komite khusus yang bertanggung

jawab atas fungsi manajemen risiko serta bertanggung jawab secara independen kepada direksi.

c. Terdapat proses dan prosedur pengembangan produk yang sangat bagus serta diterapkan secara konsisten. Terdapat kebijakan, aturan, serta pedoman yang sangat bagus dalam pelaksanaan underwriting dan manajemen klaim serta telah dipahami oleh semua pegawai dan diterapkan dengan konsisten.

d. Terdapat prosedur dan praktik penetapan premi yang baku serta didokumentasikan dengan baik, termasuk mekanisme pemantauan dan pengendaliannya.

e. Terdapat proses pemasaran produk yang sangat efektif, termasuk adanya pemantauan dan pengendalian atas perjanjian kerjasama pemasaran yang sedang berjalan dan pelaksanaan due diligence untuk perjanjian yang akan disepakati.

f. Pendelegasian wewenang, baik kuantitatif maupun kualitatif telah dipantau dan dikendalikan secara efektif.

g. Fungsi-fungsi terkait dengan aspek-aspek asuransi dijalankan oleh pegawai yang handal, memiliki

Page 65:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 65 -

Peringkat Definisi Peringkatpengalaman yang memadai dan dapat bekerja secara efektif.

h. Penghitungan kewajiban asuransi dilakukan dengan baik dan akurat, memiliki integritas data, menggunakan asumsiasumsi yang valid, serta hasilnya didokumentasikan dengan baik, terutama mengenai marjin risiko dan diversifikasi manfaat. Perhitungan cadangan dilakukan secar konservatif serta tidak ada indikasi cadangan yang terlalu rendah. Laporan kondisi keuangan telah memuat semua materi yang diperlukan.

i. Terdapat sistem informasi manajemen yang sangat baik dalam semua area, termasuk mekanisme pelaporan kepada direksi dan manajemen.

j. Sedikitnya temuan dari pelaksanaan reviu independen (termasuk audit internal/eksternal dan reviu oleh aktuaris).

k. Permasalahan ketaatan/kepatuhan yang kecil terkait dengan risiko asuransi.

l. Proses manajemen reasuransi telah dilakukan dengan sangat baik termasuk adanya prosedur dan proses yang didokumentasikan dan pengendalian.

m. Terdapat dukungan yang signifikan dalam aspek keahlian dan pengendalian yang diberikan oleh reasuradur..

Peringkat 2 (Agak Kuat)

Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (agak kuat) antara lain sebagai berikut:a. Direksi dan manajemen memiliki pemahaman yang

cukup baik terhadap risiko asuransi. b. Terdapat bagian dan komite khusus yang bertanggung

jawab atas fungsi manajemen risiko serta bertanggung jawab secara independen kepada direksi, meskipun masih terdapat beberapa aspek yang mungkin dapat ditingkatkan.

c. Terdapat proses dan prosedur pengembangan produk yang cukup bagus serta diterapkan secara konsisten, meskipun masih terdapat beberapa aspek yang dapat diperbaiki.

d. Terdapat kebijakan, aturan, serta pedoman yang cukup bagus dalam pelaksanaan underwriting dan manajemen klaim serta telah dipahami oleh semua pegawai dan diterapkan dengan konsisten, tetapi masih terdapat beberapa aspek yang dapat ditingkatkan.

e. Direksi dan manajemen memiliki pemahaman yang cukup baik terhadap risiko asuransi.

f. Terdapat bagian dan komite khusus yang bertanggung jawab atas fungsi manajemen risiko serta bertanggung jawab secara independen kepada direksi, meskipun

Page 66:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 66 -

Peringkat Definisi Peringkatmasih terdapat beberapa aspek yang mungkin dapat ditingkatkan.

g. Terdapat proses dan prosedur pengembangan produk yang cukup bagus serta diterapkan secara konsisten, meskipun masih terdapat beberapa aspek yang dapat diperbaiki.

h. Terdapat kebijakan, aturan, serta pedoman yang cukup bagus dalam pelaksanaan underwriting dan manajemen klaim serta telah dipahami oleh semua pegawai dan diterapkan dengan konsisten, tetapi masih terdapat beberapa aspek yang dapat ditingkatkan.

i. Permasalahan ketaatan/kepatuhan yang kecil terkait dengan risiko asuransi.

j. Proses manajemen reasuransi telah dilakukan dengan cukup baik namun terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki.

k. Terdapat beberapa masukan untuk perbaikan pengendalian dan pengetahuan (expertise) perusahaan dari spesialis/konsultan perusahaan reasuradur

Peringkat 3 (Cukup)

Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (cukup) antara lain sebagai berikut:a. Direksi dan manajemen memiliki pemahaman yang

kurang terhadap risiko asuransi.b. Terdapat fungsi manajemen risiko namun memiliki

kelemahan signifikan. c. Terdapat kelemahan dalam proses dan prosedur

pengembangan produk. d. Terdapat kelemahan yang cukup signifikan dalam

kebijakan, aturan, serta pedoman dalam pelaksanaan underwriting dan manajemen klaim.

e. Terdapat kelemahan yang cukup signifikan dalam prosedur dan praktik penetapan premi.

f. Terdapat kekurangan dalam proses pemasaran produk. g. Pendelegasian wewenang tidak dipantau dan

dikendalikan. h. Terdapat kekurangan yang cukup signifikan dalam hal

kompetensi pegawai yang menjalankan fungsi-fungsi teknis asuransi (misalnya memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai, tetapi kurang berpengalaman).

i. Terdapat kekurangan dalam proses penghitungan kewajiban asuransi. Jumlah cadangan telah memenuhi persyaratan minimum, meskipun masih terdapat kelemahan. Laporan kondisi keuangan pada umumnya telah memuat semua materi yang diperlukan.

j. Terdapat kekurangan dalam sistem informasi manajemen, termasuk mekanisme pelaporan kepada

Page 67:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 67 -

Peringkat Definisi Peringkatdireksi dan manajemen.

k. Terdapat bukti kelemahan yang ditemukan dalam pelaksanaan reviu independen (termasuk audit internal/eksternal dan reviu oleh aktuaris).

l. Terdapat permasalahan ketaatan/kepatuhan terkait dengan risiko asuransi.

m. Terdapat kelemahan dalam proses manajemen reasuransi.

Peringkat 4 (Agak Lemah)

Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (agak lemah) antara lain sebagai berikut:a. Direksi dan manajemen memiliki pemahaman yang

buruk/sangat kurang terhadap risiko Asuransi. b. Tidak ada fungsi manajemen risiko dalam perusahaan. c. Terdapat kelemahan yang mendasar dalam proses dan

prosedur pengembangan produk. d. Tidak adanya kebijakan, aturan, serta pedoman dalam

pelaksanaan underwriting dan manajemen klaim atau terdapat kelemahan yang mendasar.

e. Terdapat kelemahan yang mendasar dalam prosedur dan praktek penetapan premi.

f. Terdapat kekurangan yang signifikan dalam proses pemasaran produk.

g. Tidak ada pendelegasian wewenang. h. Terdapat kekurangan yang mendasar dalam kompetensi

pegawai fungsifungsi terkait dengan aspek-aspek asuransi.

i. Terdapat kekurangan yang mendasar dalam proses penghitungan kewajiban asuransi. Perhitungan cadangan tidak memenuhi persyaratan minimum. Laporan kondisi keuangan tidak memuat semua materi yang diperlukan.

j. Sistem informasi manajemen tidak efektif, tidak ada/tidak jelasnya mekanisme pelaporan kepada direksi dan manajemen.

k. Terdapat bukti kelemahan mendasar yang ditemukan dalam pelaksanaan reviu independen (termasuk audit internal/eksternal dan reviu oleh aktuaris).

l. Terdapat permasalahan ketaatan/kepatuhan signifikan terkait dengan risiko asuransi.

m. Proses manajemen reasuransi tidak efektif.Peringkat 5 (Lemah)

Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (lemah) antara lain sebagai berikut:a. Direksi dan manajemen kurang memiliki pemahaman atas

risiko asuransi dan tidak didukung oleh pengalaman yang ekstensif di bidang asuransi jiwa.

b. PAJ tidak memiliki kebijakan dan prosedur pengembangan

Page 68:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 68 -

Peringkat Definisi Peringkatproduk.

c. PAJ tidak memiliki prosedur identifikasi dan upaya mitigasi atas bauran risiko produk.

d. PAJ tidak memiliki kebijakan dan prosedur penerapan kontribusi.

e. PAJ telah memiliki struktur fungsi underwriting, tetapi sebagian besar fungsi tersebut merupakan tenaga outsourcing.

f. PAJ tidak menyusun Laporan Valuasi Kewajiban g. Dalam melakukan perjanjian reasuransi treaty dan

fakultatif, PAJ memilih untuk porsi retensi risiko yang jauh lebih besar dari kapasitas Perusahaan.

h. PAJ tidak memiliki kebijakan dan prosedur klaim dan tidak terdapat struktur khusus yang menangani klaim.

i. Prosedur dan penerapan manajemen risiko PAJ tidak direviu baik oleh auditor internal dan auditor eksternal.

Page 69:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 69 -

Page 70:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.D.1: Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Inheren untuk Risiko Kredit

Parameter atau Indikator KeteranganBagi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi1. Komposisi

portofolio dan tingkat konsentrasi atas aset investasi, tagihan dan reasuransi

1) Jenis dan Fitur Eksposur a) Tingkat eksposur portofolio Aset Yang DiperkenankanRisiko Kredit untuk modal minimum berbasis risiko adalah risiko kemungkinan adanya kehilangan atau penurunan nilai aset yang disebabkan oleh kegagalan atau ketidakmampuan debitur, reasuradur, dan/atau Pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Perusahaan.

∑ (AYDi x FRi)

(1) AYDi merupakan akun aset yang diperkenankan jenis aset i sesuai yang tertera pada laporan posisi keuangan, laporan keuangan bulanan Perusahaan Asuransi.

(2) FRi merupakan Faktor Risiko Kredit untuk jenis aset i sesuai yang diatur pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan

b) Tingkat eksposur ReasuransiRisiko Kredit adalah risiko kemungkinan adanya kehilangan atau penurunan nilai aset yang disebabkan oleh kegagalan atau ketidakmampuan penanggung ulang (reasuradur) untuk memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan.

∑ (ERi¿x FRi)¿

Page 71:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 71 -

Parameter atau Indikator Keterangan

(1) ERi merupakan eksposur reasuransi untuk untuk setiap reasuradur yang digunakan oleh Perusahaan.

(2) FRi merupakan Faktor Risiko Kredit untuk setiap kategori Perusahaan/reasuradur/ retrosioner.

2) Tingkat Konsentrasi a) Besaran eksposur counterparty(1)Konsentrasi Investee

Menjelaskan komposisi investasi perusahaan antara dilihat dari jenis investasinya dan pihak penerbit investasi (investee) termasuk investee yang berada dalam satu grup. Risiko semakin tinggi jika jenis investasi yang dipilih adalah jenis investasi yang berisiko tinggi maupun ketika investee baik secara individu maupun secara grup memiliki kinerja memburuk.

(2)Konsentrasi ReasuransiMenjelaskan komposisi penempatan reasuransi dilihat dari perusahaan reasuransi/retrosesi yang digunakan oleh perusahaan maupun komposisi dilihat dari lini produksi/produk yang direasuransikan/diretrosesikan. Risiko semakin tinggi jika perusahaan reasuransi mengalami kesulitan keuangan.

i. Rasio penempatan reasuransi luar negeri terhadap total reasuransi Mengetahui rasio reasuransi yang ditempatkan pada perusahaan reasuransi/retrosesi luar negeri dibandingkan dengan total biaya reasuransi/retrosesi.

Page 72:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 72 -

Parameter atau Indikator KeteranganRisiko ini menunjukan semakin besar rasio semakin besar risiko adanya pelanggaran penempatan reasuransi/retrosesi luar negeri dan risiko tidak tertagihnya klaim reasuransi/retrosesi luar negeri karena perusahaan reasuransi/retrosesi kondisi keuangannya memburuk.

Reasuransi Luar Negeri/Total Reasuransi

b) Instrumen InvestasiMelihat perbandingan portofolio investasinya dengan ketentuan pembatasan per jenis investasi pada Peraturan dari regulator.

3. Faktor Eksternal Dalam menilai risiko inheren, perlu dianalisis faktor eksternal yang dapat mempengaruhi seperti perubahan kondisi ekonomi, perubahan teknologi, ataupun regulasi. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan investasi, penagihan piutang serta pembayaran claim recovery dari reasuradur.

Bagi Perusahaan Asuransi Syariah dan Reasuransi SyariahKomposisi portofolio dan tingkat konsentrasi atas aset investasi, tagihan dan

1. Jenis dan Fitur Eksposur a. Tingkat eksposur portofolio Aset Yang DiperkenankanRisiko Kredit untuk modal minimum berbasis risiko adalah risiko kemungkinan adanya kehilangan atau penurunan nilai aset yang disebabkan oleh kegagalan atau ketidakmampuan debitur, reasuradur, dan/atau Pihak lain dalam memenuhi

Page 73:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 73 -

Parameter atau Indikator Keteranganreasuransi kewajiban kepada Perusahaan.

∑ (AYDi x FRi)

1) AYDi merupakan akun aset yang diperkenankan jenis aset i sesuai yang tertera pada laporan posisi keuangan, laporan keuangan bulanan Perusahaan Asuransi.

2) FRi merupakan Faktor Risiko Kredit untuk jenis aset i sesuai yang diatur pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan

b. Tingkat eksposur ReasuransiRisiko Kredit adalah risiko kemungkinan adanya kehilangan atau penurunan nilai aset yang disebabkan oleh kegagalan atau ketidakmampuan penanggung ulang (reasuradur) untuk memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan.

∑ (ERi¿x FRi)¿

1) ERi merupakan eksposur reasuransi untuk untuk setiap reasuradur yang digunakan oleh Perusahaan.

2) FRi merupakan Faktor Risiko Kredit untuk setiap kategori Perusahaan/reasuradur/ retrosioner.

c. Reinsurance expense movement ( Δ Reinsurance Expenses Untuk Perusahaan Syariah dan Unit Usaha Syariah)Mengetahui pertumbuhan biaya reasuransi/retrosesi dari masing-masing dana pada Perusahaan Syariah dan Unit

Page 74:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 74 -

Parameter atau Indikator KeteranganUsaha Syariah. Risiko ini menunjukan semakin besar pertumbuhan biaya reasuransi/retrosesi menunjukan bahwa perusahaan antara lain memiliki exposure risiko lebih tinggi dari perusahaan reasuransi/retrosesi pada saat perusahaan reasuransi/retrosesi kondisi keuangannya memburuk.

1) Dana Tabarru’ =[Kontribusi Reasuransi tahun ke n - Kontribusi Reasuransi Tahun

ke n-1 ,,,,,,,,,,,,, Kontribusi Reasuransi tahun ke n-1

2) Dana Perusahaan =[Ujrah Reasuransi tahun ke n - Ujrah Reasuransi Tahun ke n-1]

Ujrah Reasuransi tahun ke n-1

2. Tingkat Konsentrasi a. Besaran eksposur counterparty1) Konsentrasi Investee

Menjelaskan komposisi investasi perusahaan antara dilihat dari jenis investasinya dan pihak penerbit investasi (investee) termasuk investee yang berada dalam satu grup. Risiko semakin tinggi jika jenis investasi yang dipilih adalah jenis investasi yang berisiko tinggi maupun ketika investee baik secara individu maupun secara grup memiliki kinerja memburuk.

2) Konsentrasi ReasuransiMenjelaskan komposisi penempatan reasuransi dilihat dari perusahaan reasuransi/retrosesi yang digunakan oleh perusahaan maupun komposisi dilihat dari lini

Page 75:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 75 -

Parameter atau Indikator Keteranganproduksi/produk yang direasuransikan/diretrosesikan. Risiko semakin tinggi jika perusahaan reasuransi mengalami kesulitan keuangan.

a) Rasio penempatan reasuransi luar negeri terhadap total reasuransi

Mengetahui rasio reasuransi yang ditempatkan pada perusahaan reasuransi/retrosesi luar negeri dibandingkan dengan total biaya reasuransi/retrosesi. Risiko ini menunjukan semakin besar rasio semakin besar risiko adanya pelanggaran penempatan reasuransi/retrosesi luar negeri dan risiko tidak tertagihnya klaim reasuransi/retrosesi luar negeri karena perusahaan reasuransi/retrosesi kondisi keuangannya memburuk.

Reasuransi Luar Negeri/Total Reasuransi

b. Instrumen Investasi1) Rasio Pertumbuhan Tagihan Reasuransi (Dana Tabarru’)

Rasio=[ Tagihan Reasuransi tahun ke n–Tagihan Reasuransi tahun ke n-1]

Tagihan Reasuransi tahun ke n-1Mengetahui pertumbuhan tagihan reasuransi/retrosesi perusahaan. Risiko akan bertambah ketika rasio pertumbuhan tagihan reasuransi semakin besar.

Page 76:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 76 -

Parameter atau Indikator Keterangan2) Pertumbuhan Tagihan Klaim Reasuransi

Tagihan Klaim Reasuransi diperoleh dari rincian dari akun tagihan sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.Pertumbuhan Tagihan Klaim Reasuransi yang berumur > 2 bulan selama 2 periode pencatatan keuangan diukur dengan cara membandingkan jumlah tagihan klaim reasuransi setiap bulan dalam dua periode keuangan.

3) Tagihan Klaim Reasuransi terhadap Total Akumulasi Dana Tabarru’

Tagihan Klaim Reasuransi diperoleh dari rincian dari akun tagihan Dana Tabarru’ sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.Akumulasi Dana Tabarru’ merupakan akun tagihan Dana Tabarru sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

4) Kualitas Tagihan Lancar (untuk Perusahaan Asuransi dan Unit Usaha Syariah)a) Tagihan Investasi dan Hasil Investasi Dana

Tabarru/Dana Perusahaan terhadap Total Investasi Dana Tabarru’/Perusahaan

Page 77:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 77 -

Parameter atau Indikator Keterangan Dana Tabarru’=

Tagihan Investasi Dana Tabarru merupakan akun tagihan Dana Tabarru sesuai yang tertera pada Rincian Tagihan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah dan Unit Usaha Syariah.Total Investasi Dana Tabarru’ merupakan akun Investasi Dana Tabarru sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Dana Perusahaan=

Tagihan Investasi dan Tagihan Hasil Investasi Dana Perusahaan merupakan akun tagihan Dana Perusahaan sesuai yang tertera pada Rincian Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah dan Unit Usaha Syariah.Total Investasi Dana Tabarru’ merupakan akun Investasi Dana Tabarru sesuai yang tertera pada

Page 78:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 78 -

Parameter atau Indikator KeteranganLaporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah dan Unit Usaha Syariah.

b) Tagihan Kontribusi Dana Tabarru/Dana Perusahaan terhadap Akumulasi dana tabarru’/Ekuitas Dana Perusahaan

Dana Tabarru’

Tagihan Kontribusi Dana Tabarru merupakan akun tagihan Dana Tabarru sesuai yang tertera pada Rincian Tagihan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah dan Unit Usaha Syariah.Akumulasi Dana Tabarru’ merupakan akun Akumulasi Dana Tabarru sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Dana Perusahaan

Tagihan Kontribusi Dana Perusahaan merupakan

Page 79:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 79 -

Parameter atau Indikator Keteranganakun tagihan Dana Tabarru sesuai yang tertera pada Rincian atas Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah dan Unit Usaha Syariah.Ekuitas merupakan akun Ekuitas Dana Tabarru sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah dan Unit Usaha Syariah.

c) Tagihan Dana Perusahaan terhadap Ekuitas Dana PerusahaanRasio:

Tagihan Dana Perusahaan merupakan akun tagihan Dana Tabarru sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah dan Unit Usaha Syariah.Ekuitas Dana Perusahaan merupakan akun tagihan Dana Perusahaan sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah dan Unit Usaha Syariah.

3. Kredibilitas/Rating Counterpart a. Aset Yang Diperkenankan dengan faktor tinggi Aset yang Diperkenankan yang memiliki faktor risiko >4% (klaster 3, 4 dan 5) dibandingkan dengan total Aset yang Diperkenankan.

Page 80:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 80 -

Parameter atau Indikator Keterangan AYD faktor tinggi Total AYDb. Dukungan Reasuransi Luar Negeri

Premi/Kontribusi Reasuransi Luar Negeri Klaster 1-5 Total Kontribusi c. Pertumbuhan Risiko kredit

Mengetahui pertumbuhan risiko kredit dalam perhitungan tingkat solvabilitas Dana Tabarru’ (DTMBR)/Dana Perusahaan (MMBR). Risiko akan meningkat jika risiko kredit meningkat jika dibandingkan dengan risiko kredit tahun sebelumnya.Dana Tabarru’ (DTMBR) : [Risiko Kredit tahun ke n – Risiko Kredit tahun ke n-1]

Risiko Kredit tahun ke n-1Dana Perusahaan (MMBR) : Risiko Kredit tahun ke n – Risiko Kredit tahun ke n-1]

Risiko Kredit tahun ke n-1

Page 81:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.D.2: Pedoman Penetapan Tingkat Risiko Inheren untuk Risiko Kredit

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko kredit tergolong rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (rendah) antara lain sebagai berikut:a. Struktur Investasi Perusahaan tidak kompleks yaitu

contohnya hanya berinvestasi pada aset berpendapatan tetap, atau berinvestasi pada deposito yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan.

b. Gaya Investasi Perusahaan konservatifdan patuh pada prinsip kehati-hatian.

c. Alokasi aset telah terdiversifikasi sesuai denganbatasan per jenis dan per pihak sebagaimana di atur dalam peraturan perundangan dan tidak melanggar praktik bisnis yang sehat.

d. Penempatan investasi telah terdiversifikasi pada industri yang tidak berkorelasi.

Peringkat 2 (Sedang Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko kredit tergolong Sedang rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (Sedang rendah)antara lain sebagai berikut:a. Struktur Investasi Perusahaan tidak kompleks yaitu

contohnya hanya berinvestasi pada aset berpendapatan tetap, tetapi terdapat beberapa jenis investasi seperti deposito yang tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan.

b. Gaya Investasi Perusahaan konservatifnamun cenderung diakibatkan oleh infrastruktur yang tidak memadai.

c. Alokasi aset telah terdiversifikasi sesuai denganbatasan per jenis dan per pihak sebagaimana di atur dalam peraturan perundangan namun terdapat satu jenis investasi yang melanggar batasan per jenis dan atau batasan per pihak.

d. Penempatan investasi telah terdiversifikasi pada industri yang tidak berkorelasi tetapi terdapat indikasi penempatan satu investasi yang berjumlah tidak signifikan ditempatkan pada industri yang berkorelasi positif.

Peringkat 3 Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan

Page 82:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 82 -

Peringkat Definisi Peringkat(Sedang) Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan

dari risiko kredit tergolong cukup tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (cukup tinggi) ini antara lain sebagai berikut:a. Struktur Investasi Perusahaan cukup kompleks yaitu

contohnya di pasar uang, pasar modal, penempatan langsung, dan emas.

b. Gaya Investasi Perusahaan agresif.c. Sedikitnya .separuh dari alokasi

aset tidak terdiversifikasi dengan baik.d. Sedikitnya separuh dari penempatan investasi telah

terdiversifikasi pada industri yang tidak berkorelasi.Peringkat 4 (Sedang Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko kredit tergolong tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang. Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Struktur Investasi Perusahaan sangat kompleks yaitu

contohnya di pasar uang, pasar modal, penempatan langsung, emas, dan terdapat penempatan investasi di luar negeri.

b. Gaya Investasi Perusahaan agresif dan tidak sejalan dengan tujuan investasi.

c. Alokasi aset tidak terdiversifikasi dengan baik yaitu terdapatpelanggaran terhadap batasan per jenis dan per pihak penempatan investasi

d. Tingkat hasil investasitidak realistis dan lebih tinggi dari benchmark pasar secara umum

Peringkat 5 (Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko kredit tergolong sangat tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (sangat tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Struktur Investasi Perusahaan sangat kompleks yaitu

contohnya di pasar uang, pasar modal, penempatan langsung, emas, dan terdapat penempatan investasi di luar negeri

b. Gaya Investasi Perusahaan agresif dan tidak sejalan dengan tujuan investasi dan strategi investasi.

c. Alokasi aset tidak terdiversifikasi dengan baik yaitu

Page 83:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 83 -

Peringkat Definisi Peringkatterdapat pelanggaran terhadap batasan per jenis dan per pihak penempatan investasi dan terdapat konsentrasi investasi dalam satu jenis investasi tertentu.

d. Tingkat hasil investasi tidak realistis, lebih tinggi dari benchmark pasar secara umum dan tidak didukung oleh kajian terlebih dahulu

Page 84:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 84 -

Tabel II.D.3: Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Kredit

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko Kredit sangat memadai, terdapat kelemahan minor yang tidak signifikan sehingga dapat diabaikan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (kuat) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan

pemahaman yang sangat baik mengenai manajemen risiko kredit.

b. Efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit telah sesuai dengan profil risiko kredit perusahaan asuransi.

c. Direksi dan Dewan Komisaris telah menetapkan risk appetite yang akan diambil telah sesuai dengan tujuan strategis perusahaan asuransi secara keseluruhan.

d. Penetapan risk appetite dan risk tolerance Dewan Komisaris dan Direksi telah Diterjemahkan ke dalam strategi, kebijakan, prosedur, dan limit risiko kredit dengan sangat baik.

e. Terdapat arahan yang jelas mengenai risk appetite perusahaan asuransi oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

f. Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan dan strategi manajemen kredit, termasuk rencana pendanaan darurat dengan sangatbaik.

g. Direksi telah melakukan penilaian, pemantauan, serta evaluasi atas manajemen risiko kredit Perusahaan dengan sangat baik;

h. Kebijakan, prosedur, dan limit manajemen risiko kredit telah dilaksanakan secara konsisten sejalan dengan strategi bisnis, risk appetite, risk tolerance, kemampuan sumber daya manusia, dan sistem informasi manajemenperusahaan asuransi.

i. Perusahaan telah memiliki kebijakanmengenai wewenang dan tanggung jawabmanajemen yang jelas pada setiap satuan kerja terkait penerapan manajemen risiko kredit dengan sangatmemadai.

j. Direksi mengkomunikasikan strategi manajemen risiko kredit dengan efektif kepada seluruh satuan kerja diperusahaan

k. Kebijakan strategi manajemen risiko kredit telah dievaluasi secara efektif dan berkala atau sewaktu waktu.

l. Limit risiko kredit yang ditetapkan telah relevan

Page 85:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 85 -

Peringkat Definisi Peringkatdengan kompleksitas bisnis, toleransirisiko, produk, pasar, serta komposisi aset dan liabilitas.

m. Telah terdapat indikator peringatandini (early warning indicators) risiko kredit dan/ataukebijakan penerapan stress testing yang sangatmemadai;

n. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, danpengendalian risiko kredit telah dilaksanakan dengan sangat memadai dengan adanyaindikator/parameter yang tepat dalam menilai risiko kreditPerusahaan.

o. Mekanisme pengukuran risiko kredit telahdievaluasi dan disempurnakan secara berkala atau sewaktu waktu apabila dibutuhkan;

p. Sistem pengukuran risiko telah dilengkasistress test yang dilakukan secara berkala dan dilakukan reviu untuk mengambil langkah tepat dalam mitigasirisiko kredit;

q. Pemantauan risiko kredit disajikan dalam laporan memadai yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terkait risiko kredit;

r. Telah terdapat mekanisme pengendalian risiko kredit yang sangat memadai untuk menyerap potensi kerugian yang ditimbulkan;

s. proses manajemen risiko kredit sangat memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kredit;

t. sistem informasi manajemen risiko (SIM) sangat baik sehingga menghasilkan laporan risiko kredit yang komprehensif dan terintegrasi Dewan Komisaris dan Direksi;

u. sistem pengendalian internal sangat efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko kredit;

v. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan pengendalian intern dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen sangat memadai;

w. secara umum tidak terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil review independen; dan

x. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan sangat memadai.

Peringkat 2 (Agak Kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit memadai meskipun terdapat beberapa kelemahan minor yang dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal.

Page 86:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 86 -

Peringkat Definisi PeringkatContoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (agak kuat) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan

pemahaman yang baik mengenai manajemen risiko kredit.

b. Efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit telah sesuai dengan profil risiko kredit perusahaan asuransi.

c. Direksi dan Dewan Komisaris telah menetapkan risk appetite yang akan diambil dan cukup sesuai dengan tujuan strategis perusahaan asuransi secara keseluruhan.

d. Penetapan risk appetite dan risk tolerance Dewan Komisaris dan Direksi telah Diterjemahkan ke dalam strategi, kebijakan, prosedur, dan limit risiko kredit dengan sangat baik.

e. Terdapat arahan yang cukup jelas mengenai risk appetite perusahaan asuransi oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

f. Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan dan strategi manajemen kredit, termasuk rencana pendanaan darurat dengan sangatbaik.

g. Direksi telah melakukan penilaian, pemantauan, serta evaluasi atas manajemen risiko kredit Perusahaan dengan sangat baik;

h. Kebijakan, prosedur, dan limit manajemen risiko kredit telah dilaksanakan cukup konsisten sejalan dengan strategi bisnis, risk appetite, risk tolerance, kemampuan sumber daya manusia, dan sistem informasi manajemenperusahaan asuransi.

i. Perusahaan telah memiliki kebijakanmengenai wewenang dan tanggung jawabmanajemen yang jelas pada setiap satuan kerja terkait penerapan manajemen risiko kredit dengan memadai.

j. Direksi mengkomunikasikan strategi manajemen risiko kredit dengan cukup kepada seluruh satuan kerja diperusahaan.

k. Kebijakan strategi manajemen risiko kredit telah dievaluasi secara berkala atau sewaktu waktu.

l. Limit risiko kredit yang ditetapkan telah cukup relevandengan kompleksitas bisnis, toleransirisiko, produk, pasar, serta komposisi aset dan liabilitas.

m. Telah terdapat indikator peringatandini (early warning indicators) risiko kredit dan/ataukebijakan penerapan stress testing yang

Page 87:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 87 -

Peringkat Definisi Peringkatmemadai;

n. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, danpengendalian risiko kredit telah dilaksanakan dengan memadai dengan adanyaindikator/parameter yang tepat dalam menilai risiko kreditPerusahaan.

o. Mekanisme pengukuran risiko kredit telahdievaluasi dan disempurnakan secara berkala atau sewaktu waktu apabila dibutuhkan;

p. Sistem pengukuran risiko telah dilengkasistress test yang dilakukan secara berkala dan dilakukan reviu untuk mengambil langkah tepat dalam mitigasirisiko kredit;

q. Pemantauan risiko kredit disajikan dalam laporan cukup yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terkait risiko kredit;

r. Telah terdapat mekanisme pengendalian risiko kredit yang memadai untuk menyerap potensi kerugian yang ditimbulkan;

s. proses manajemen risiko kredit sangat memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kredit;

t. sistem informasi manajemen risiko (SIM) baik termasuk pelaporan risiko kredit kepada Dewan Komisaris dan Direksi, terdapat kelemahan minor tetapi dapatdiperbaiki dengan mudah

u. sistem pengendalian internal efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko kredit;

v. pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan pengendalian intern dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen memadai;

w. Terdapat kelemahan tetapi tidak signifikan berdasarkan hasil review independen; dan

x. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan memadai.

Peringkat 3 (Cukup)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum terpenuhi, terdapat beberapa kelemahan yang memerlukan perhatian manajemen.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (cukup) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan

pemahaman yang cukup baik mengenai manajemen risiko kredit.

Page 88:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 88 -

Peringkat Definisi Peringkatb. Efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko

kredit telah cukup sesuai dengan profil risiko kredit perusahaan asuransi.

c. Direksi dan Dewan Komisaris telah menetapkan risk appetite yang akan diambil dan cukup sesuai dengan tujuan strategis perusahaan asuransi secara keseluruhan.

d. Penetapan risk appetite dan risk tolerance Dewan Komisaris dan Direksi telah Diterjemahkan ke dalam strategi, kebijakan, prosedur, dan limit risiko kredit dengan sangat baik.

e. Terdapat arahan yang cukup jelas mengenai risk appetite perusahaan asuransi oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

f. Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan dan strategi manajemen kredit, termasuk rencana pendanaan darurat dengan sangatbaik.

g. Direksi telah melakukan penilaian, pemantauan, serta evaluasi atas manajemen risiko kredit Perusahaan dengan sangat baik;

h. Kebijakan, prosedur, dan limit manajemen risiko kredit telah dilaksanakan cukup konsisten sejalan dengan strategi bisnis, risk appetite, risk tolerance, kemampuan sumber daya manusia, dan sistem informasi manajemenperusahaan asuransi.

i. Perusahaan telah memiliki kebijakanmengenai wewenang dan tanggung jawabmanajemen yang jelas pada setiap satuan kerja terkait penerapan manajemen risiko kredit dengan memadai.

j. Direksi mengkomunikasikan strategi manajemen risiko kredit dengan cukup kepada seluruh satuan kerja diperusahaan.

k. Kebijakan strategi manajemen risiko kredit telah dievaluasi secara berkala atau sewaktu waktu.

l. Limit risiko kredit yang ditetapkan telah cukup relevandengan kompleksitas bisnis, toleransirisiko, produk, pasar, serta komposisi aset dan liabilitas.

m. Telah terdapat indikator peringatandini (early warning indicators) risiko kredit dan/ataukebijakan penerapan stress testing yang memadai;

n. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, danpengendalian risiko kredit telah dilaksanakan dengan memadai dengan adanyaindikator/parameter yang tepat dalam menilai risiko kredit

Page 89:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 89 -

Peringkat Definisi PeringkatPerusahaan.

o. Mekanisme pengukuran risiko kredit telahdievaluasi dan disempurnakan secara berkala atau sewaktu waktu apabila dibutuhkan;

p. Sistem pengukuran risiko telah dilengkasistress test yang dilakukan secara berkala dan dilakukan reviu untuk mengambil langkah tepat dalam mitigasirisiko kredit;

q. Pemantauan risiko kredit disajikan dalam laporan cukup yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terkait risiko kredit;

r. Telah terdapat mekanisme pengendalian risiko kredit yang memadai untuk menyerap potensi kerugian yang ditimbulkan;

s. proses manajemen risiko kredit sangat memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kredit;

t. sistem informasi manajemen risiko (SIM) baik termasuk pelaporan risiko kredit kepada Dewan Komisaris dan Direksi, terdapat kelemahan minor tetapi dapatdiperbaiki dengan mudah

u. sistem pengendalian internal efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko kredit;

v. pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan pengendalian intern dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen memadai;

w. Terdapat kelemahan tetapi tidak signifikan berdasarkan hasil review independen; dan

n. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan memadai.

Peringkat 4 (Agak Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit lemah, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko kredit yang memerlukan tindakan korektif segera.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (agak lemah) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan

pemahaman yang kurang baik mengenai manajemen risiko kredit.

b. Efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit telah kurang sesuai dengan profil risiko kredit perusahaan asuransi.

c. Direksi dan Dewan Komisaris telah menetapkan risk appetite yang akan diambil namun kurang sesuai dengan tujuan strategis perusahaan asuransi secara keseluruhan.

Page 90:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 90 -

Peringkat Definisi Peringkatd. Penetapan risk appetite dan risk tolerance Dewan

Komisaris dan Direksi telah diterjemahkan ke dalam strategi, kebijakan, prosedur, dan limit risiko kredit dengan kurang baik.

e. Terdapat arahan yang kurang jelas mengenai risk appetite perusahaan asuransi oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

f. Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan dan strategi manajemen kredit, termasuk rencana pendanaan darurat dengan kurang memadai.

g. Direksi telah melakukan penilaian, pemantauan, serta evaluasi atas manajemen risiko kredit Perusahaan dengan kurang memadai.

h. Kebijakan, prosedur, dan limit manajemen risiko kredit telah dilaksanakan sejalan dengan strategi bisnis, risk appetite, risk tolerance, kemampuan sumber daya manusia, dan sistem informasi manajemenperusahaan asuransi, namin dilakukan dengan tidak konsisten.

i. Perusahaan telah memiliki kebijakanmengenai wewenang dan tanggung jawabmanajemen yang jelas pada setiap satuan kerja terkait penerapan manajemen risiko kredit dengan kurang memadai.

j. Direksi mengkomunikasikan strategi manajemen risiko kredit dengan cukup kepada seluruh satuan kerja diperusahaan namun metode yang digunakan tidak efektif.

k. Kebijakan strategi manajemen risiko kredit telah dievaluasi namun dilakukan secara tidak berkala.

l. Limit risiko kredit yang ditetapkan kurang relevandengan kompleksitas bisnis, toleransirisiko, produk, pasar, serta komposisi aset dan liabilitas.

m. Telah terdapat indikator peringatandini (early warning indicators) risiko kredit dan/ataukebijakan penerapan stress testing yang kurang memadai;

n. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, danpengendalian risiko kredit telah dilaksanakan namunindikator/parameter yang digunakan tidak tepat dalam menilai risiko kredit Perusahaan.

o. Mekanisme pengukuran risiko kredit telahdievaluasi dan disempurnakan namun tidak dilakukan secara berkala;

p. Sistem pengukuran risiko telah dilengkasistress test namun tidak dilaksanakan secara berkala dan

Page 91:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 91 -

Peringkat Definisi Peringkatbelum dilakukan reviu;

q. Pemantauan risiko kredit disajikan dalam laporan namun kurang membantu dalam pengambilan keputusan manajemen;

r. Perusahaan telah memiliki mekanisme pengendalian risiko kredit, namun belum mampu menyerap potensi kerugian yang ditimbulkan;

s. proses manajemen risiko kredit kurang memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kredit;

t. kelemahan signifikan pada sistem informasi manajemen risiko (SIM) termasuk pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perbaikan segera;

u. sistem pengendalian internal kurang efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko;

v. pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan pengendalian intern dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen kurang memadai;

w. Terdapat kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perbaikan segera;

x. Terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil review independent yang membutuhkan perbaikan segera; dan

y. tindak lanjut atas kaji ulang independen kurang memadai.Peringkat 5 (Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit tidak memadai, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko kredit yang tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen. Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (lemah) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki awareness

dan pemahaman yang kurang baik mengenai manajemen risiko kredit.

b. penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit tidak sesuai dengan profil risiko kredit perusahaan asuransi.

c. Direksi dan Dewan Komisaris tidak menetapkan risk appetite dan risk tolerance risiko kredit.

d. Penetapan risk appetite dan risk tolerance Dewan Komisaris dan Direksi tidak diterjemahkan ke dalam strategi, kebijakan, prosedur, dan limit risiko kredit dengan kurang baik.

e. Dewan Komisaris tidak melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan dan strategi manajemen kredit.

f. Direksi tidak melakukan penilaian, pemantauan, serta

Page 92:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 92 -

Peringkat Definisi Peringkatevaluasi atas manajemen risiko kredit Perusahaan.

g. Perusahaan tidak memiliki Kebijakan, prosedur, dan limit manajemen risiko kredit.

h. Perusahaan tidak memiliki kebijakanmengenai wewenang dan tanggungjawab manajemen yang jelas pada setiap satuan kerja terkait penerapan manajemen risiko kredit.

i. Direksi tidak mengkomunikasikan strategi manajemen risiko kredit kepada seluruh satuan kerja diperusahaan.

j. Kebijakan strategi manajemen risiko kredit tidak dievaluasi.

k. Limit risiko kredit yang ditetapkan tidak relevandengan kompleksitas bisnis, toleransirisiko, produk, pasar, serta komposisi aset dan liabilitas.

l. tidak terdapat indikator peringatandini (early warning indicators) risiko kredit dan/ataukebijakan penerapan stress testing;

m. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, danpengendalian risiko kredit dilaksanakan secara memadai.

n. Belum terdapat mekanisme evaluasi atas pengukuran risiko;

o. Sistem pengukuran risiko belum dilengkasistress test;

p. Pemantauan risiko kredit tidak disajikan dalam laporan yang memadai kepada maajemen perusahaan;

q. Perusahaan tidak memiliki mekanisme pengendalian risiko kredit sehingga belum mampu menyerap potensi kerugian yang ditimbulkan;

r. proses manajemen risiko kredit tidak memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kredit;

s. kelemahan fundamental pada sistem informasi manajemen risiko (SIM) risiko pelaporan risiko kepada Dewan Komisaris dan Direksi sangat tidak memadai;

t. sistem pengendalian internal tidak efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko;

u. pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan pengendalian intern dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen kurang memadai;

v. Terdapat kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perbaikan fundamental;

w. Terdapat kelemahan yang sangat signifikan berdasarkan hasil review independent dimana tindakan perbaikannya

Page 93:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 93 -

Peringkat Definisi Peringkatdi luar kemampuan manajemen; dan

a. tindak lanjut atas kaji ulang independen tidak memadai atau tidak ada.

Page 94:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.E.1: Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Inheren untuk Risiko Inheren untuk Risiko PasarParameter atau Indikator Keterangan

Bagi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi1. Risiko Aset a. Tujuan dan Strategi Investasi 1) Tujuan Investasi

Tujuan investasi yang dinilai adalah gaya investasi yang dilakukan oleh Perusahaan. Dalam mengelola investasi Perusahaan, direksi/pengurus dapat memilih strategi investasi aktif, pasif, atau pertengahan antara aktif dan pasif. Strategi aktif berarti direksi/pengurus secara aktif melakukan penyesuaian atas portofolio investasi untuk mengambil peluang dari dinamika pasar keuangan (misalnya perubahan harga saham dan obligasi). Strategi aktif sering kali diartikan sebagai strategi agresif. Berlawanan dengan strategi aktif, strategi pasif berarti direksi/pengurus cenderung tidak reaktif terhadap dinamika pasar dan banyak menerapkan strategi beli-dan-tahan (buy and hold strategy).

2) Strategi Investasia) Strategi alokasi aset terkait dengan pemilihan jenis

instrumen investasi (misalnya deposito, surat berharga negara atau saham), lokasi (di dalam negeri atau di luar negeri untuk LJKNB yang secara peraturan diperbolehkan menempatkan di luar negeri) dan komposisinya.

b) Strategi Hasil Investasi dan Risiko Yang

Page 95:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 95 -

Parameter atau Indikator KeteranganDikehendaki tercermin pada tingkat pengembalian investasi (return) yang ditargetkan. Bagi Perusahaan yang menetapkan tingkat return di atas tingkat return pasar (beta) memerlukan keahlian Perusahaan atau manajer investasi. Perusahaan yang menetapkan target beta tersebut akan memiliki risiko bawaan lebih tinggi daripada Perusahaan yang tidak menetapkan target beta (strategi investasi pasif atau mengikuti perkembangan pasar).

c) Strategi Diversifikasi Investasi terkait Perusahan dengan jenis investasi yang beragam akan memiliki risiko bawaan yang lebih rendah dari Perusahaan dengan jenis investasi kurang beragam.

b. Portofolio Investasi 1) Volume dan Komposisi Portofolioa) Volume/Eksposur Risiko Nilai Tukar

(1)Perubahan nilai tukar mata uang asing

FPHIMax ((PK rf−PK 0 ) ,0)

Perubahan nilai tukar mata uang asing (PNTMUA) timbul karena adanya perbedaan nilai aset dan nilai Liabilitas dalam mata uang asing, serta fluktuasi nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah.Keterangan:

Page 96:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 96 -

Parameter atau Indikator KeteranganAYDi = nilai AYD mata uang i Li = nilai Liabilitas mata uang i

(2)Penilaian Volume/Eksposur Risiko Suku BungaPTB = fptb Max (CPrf – CP0) Keterangan: - Fptb adalah faktor PTB - CPrf adalah cadangan premi yang dihitung dengan bunga bebas Risiko

- CP0 adalah cadangan premi yang dihitung aktuaris perusahaan (cadangan premi yang disajikan di laporan posisi keuangan/neraca)

b) Rasio Kecukupan Investasi Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar klaim/manfaat yang dijanjikan kepada tertanggung/pemegang polis dengan menggunakan investasi yang dimiliki oleh Perusahaan. Formula: AYD Dalam Bentuk Investasi+Kas dan Bank (SAP) Cadangan Teknis Retensi Sendiri + Utang Klaim Retensi Sendiri + Utang Lain Kepada Tertanggung

c) Rasio Pertumbuhan InvestasiRasio pertumbuhan investasi dimaksudkan untuk mengetahui kondisi investasi perusahaan periode berjalan dibandingkan dengan periode sebelumnya.Rumusan:

Page 97:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 97 -

Parameter atau Indikator KeteranganInvestasi Periode Berjalan – Investasi Periode Sebelumnya Investasi Periode Sebelumnya

d) Rasio Tingkat Pengembalian InvestasiRasio tingkat pengembalian investasi dimaksudkan untuk mengukur kinerja perusahaan dari aktivitas investasi.

Rumusan: Hasil Investasi Periode Berjalan Rata-rata Investasi Periode Berjalan

e) Rasio aset berisiko (lebih besar dari peringkat/klaster III) terhadap total assetAset yang memiliki rating di bawah rating minimum yang dipersyaratkan (klaster 4 dan 5) memiliki risiko pasar yang lebih tinggi daripada aset dengan rating di atas rating minimum yang dipersyaratkan (klaster 1,2,dan 3).Rumusan: Jumlah Aset Berisiko Total Aset

2) Penilaian Strategi dan Kebijakan Bisnis yang Berdampak pada Risiko Pasar (Nature)a) Karakteristik Trading apakah aktivitas trading

atas rekening sendiri (proprietary trading) maupun atas permintaan nasabah (brokering) yang memiliki tingkat risiko inheren berbeda.

Page 98:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 98 -

Parameter atau Indikator Keteranganb) Karakteristik Kegiatan Bisnis Asuransi apakah

corporate business ataupun consumer business.Marjin yang diperoleh asuransi dari bisnis korporasi biasanya relatif kecil dibandingkan dengan bisnis lainnya, karena perolehan premi asuransi umumnya bernilai besar dibandingkan dengan bisnis non korporasi, sehingga asuransi cenderung memberikan tingkat premi yang rendah untuk produk asuransi murni (tanpa unsur investasi) dan memberikan imbal hasil tinggi untuk produk tradisional yang mengandung unsur investasi.Bisnis consumer merupakan bisnis dengan nilai kecil tetapi dengan jumlah tertanggung/pemegang polis sangat banyak sehingga marjin imbal hasil relative besar.

c) Karakteristik Tertanggung/Pemegang PolisIdentifikasi tertanggung/pemegang polis utama asuransi, apakah didominasi oleh perusahaan besar, bank dan lembaga keuangan, dana pensiun, atau nasabah ritel. Pada umumnya tertanggung/pemegang polis berupa lembaga keuangan atau perusahaan besar lebih sensitif terhadap perubahan faktor pasar dibandingkan dengan nasabah ritel.

c. Valuasi Aset Investasi 1) Ketersediaan harga pasar wajar

Page 99:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 99 -

Parameter atau Indikator KeteranganInstrumen aset berupa investasi, semakin sering investasi diperdagangkan pada bursa saham, maka harga pasar wajar akan secara mudah didapatkan.

2) Penggunaan Penilai IndependenInstrumen investasi yang nilai wajarnya tidak tersedia di pasar, seperti property maka membutuhkan penilai independen untuk menyajikan nilai wajar aset tersebut

2. Risiko Liabilitas a. Penggunaan Metode dan Asumsi Dalam Pembentukan Cadangan Teknis

Besarnya nilai kewajiban Perusahaan dalam bentuk cadangan teknis sangat dipengaruhi oleh penetapan asumsi aktuarianya.

b. Perbedaan Antara Beban Klaim yang Terjadi dan Beban Klaim yang Diperkirakan

Risiko perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan (selanjutnya disebut Risiko Liabilitas Asuransi atau RLA) timbul dari kemungkinan pengalaman klaim yang terjadi lebih buruk daripada klaim yang diperkirakan dan perhitungan cadangan teknis yang terlalu rendah.

c. Risiko Penilaian Liabilitas yang mempunyai Risiko Nilai Tukar

Risiko penilaian liabilitas yang mempunyai risiko nilai tukar timbul karena adanya perbedaan nilai liabilitas dalam mata uang asing, serta fluktuasi nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah.

3. Risiko Ketidaksesuaian Aset dan Liabilitas - Portofolio Aset Dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing

a. Rasio aset mata uang asing terhadap total aset

Mengetahui komposisi aset dalam mata uang asing yang dimiliki oleh dana tabarru’, dana perusahaan, dan dana investasi peserta. Risiko muncul dari perubahan nilai dari mata uang asing tersebut.

b. Rasio Aset dalam mata uang asing dan Liabilitas dalam mata uang asing

Mengetahui perbandingkan antara aset dan liabilitas dalam mata uang asing yang dimiliki oleh dana

Page 100:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 100 -

Parameter atau Indikator Keterangantabarru’, dana perusahaan, dana dana investasi peserta. Risiko muncul jika liabilitas dalam mata uang asing tidak di back up dengan aset dalam mata uang asing yang cukup.

5. Risiko Produk a. Produk Tradisional (Produk Asuransi Yang Tidak Dikaitkan Dengan Investasi)

1) Produk Tradisional Asuransi Murnimemiliki eksposur risiko pasar yang rendah jika dibandingkan dengan produk asuransi lain.

2) Produk Tradisional Yang Memberikan Manfaat Investasimemiliki eksposur risiko pasar yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan produk tradisional asuransi murni.

b. Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI)

1) PAYDI yang Tidak Memberikan GaransiPAYDI yang tidak memberikan garansi merupakan PAYDI yang manfaat investasinya mengacu pada hasil investasi yang dikembangkan oleh Perusahaan sesuai dengan pilihan jenis investasi yang dipilih oleh tertanggung/pemegang polis.

2) PAYDI yang Digaransi PAYDI yang digaransiPerusahaan yang memiliki PAYDI yang digaransi memiliki risiko yang lebih tinggi daripada Perusahaan yang memiliki PAYDI tanpa manfaat investasi yang digaransi. Perusahaan yang memiliki PAYDI yang digaransi akan terpapar terhadap risiko pasar yaitu risiko suku bunga, dan risiko nilai tukar.

Bagi Perusahaan Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah1. Risiko Aset a. Tujuan dan Strategi Investasi 1) Tujuan Investasi

Page 101:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 101 -

Parameter atau Indikator KeteranganTujuan investasi yang dinilai adalah gaya investasi yang dilakukan oleh Perusahaan. Dalam mengelola investasi Perusahaan, direksi/pengurus dapat memilih strategi investasi aktif, pasif, atau pertengahan antara aktif dan pasif. Strategi aktif berarti direksi/pengurus secara aktif melakukan penyesuaian atas portofolio investasi untuk mengambil peluang dari dinamika pasar keuangan (misalnya perubahan harga saham dan obligasi). Strategi aktif sering kali diartikan sebagai strategi agresif. Berlawanan dengan strategi aktif, strategi pasif berarti direksi/pengurus cenderung tidak reaktif terhadap dinamika pasar dan banyak menerapkan strategi beli-dan-tahan (buy and hold strategy).

2) Strategi Investasia) Strategi alokasi aset terkait dengan pemilihan jenis

instrumen investasi (misalnya deposito, surat berharga negara atau saham), lokasi (di dalam negeri atau di luar negeri untuk LJKNB yang secara peraturan diperbolehkan menempatkan di luar negeri) dan komposisinya.

b) Strategi Hasil Investasi dan Risiko Yang Dikehendaki tercermin pada tingkat pengembalian investasi (return) yang ditargetkan. Bagi Perusahaan yang menetapkan tingkat return di atas tingkat return pasar (beta) memerlukan keahlian Perusahaan atau manajer investasi. Perusahaan

Page 102:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 102 -

Parameter atau Indikator Keteranganyang menetapkan target beta tersebut akan memiliki risiko bawaan lebih tinggi daripada Perusahaan yang tidak menetapkan target beta (strategi investasi pasif atau mengikuti perkembangan pasar).

3) Strategi Diversifikasi Investasi terkait Perusahan dengan jenis investasi yang beragam akan memiliki risiko bawaan yang lebih rendah dari Perusahaan dengan jenis investasi kurang beragam.

b. Portofolio Investasi 1) Volume dan Komposisi Portofolioa) Volume/Eksposur Risiko Nilai Tukar

(1)Perubahan nilai tukar mata uang asing

FPHIMax ((PK rf−PK 0 ) ,0)

Perubahan nilai tukar mata uang asing (PNTMUA) timbul karena adanya perbedaan nilai aset dan nilai Liabilitas dalam mata uang asing, serta fluktuasi nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah.Keterangan: AYDi = nilai AYD mata uang i Li = nilai Liabilitas mata uang i

b) Rasio Pertumbuhan Investasi(1) Potensi Pertumbuhan Investasi Dana

Page 103:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 103 -

Parameter atau Indikator KeteranganTabarru’

Keterangan:- Investasi Dana Tabarru’n merupakan akun

jumlah total Investasi Dana Tabarru’ pada periode berjalan sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

- Investasi Dana Tabarru’n-1 merupakan akun jumlah total Investasi Dana Tabarru’ pada periode sebelum periode berjalan (year on year) sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

- Aset Dana Tabarru’ merupakan akun jumlah total Aset Dana Tabarru’ sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

(2) Potensi Pertumbuhan Investasi Dana Perusahaan

Investasi DanaTabarr u'n−InvestasiDana Tabarr u'n−1

InvestasiDanaTabarr u' n

Page 104:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 104 -

Parameter atau Indikator Keterangan

Keterangan:- Investasi Dana Perusahaann merupakan akun

jumlah total Investasi Dana Perusahaan pada periode berjalan sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

- Investasi Dana Perusahaann-1 merupakan akun jumlah total Investasi Dana Perusahaan pada periode sebelum periode berjalan (year on year) sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

- Aset Dana Perusahaan merupakan akun jumlah total Aset Dana Perusahaan sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

c) Rasio Tingkat Pengembalian Investasi(1)Perubahan Tingkat Hasil Investasi Dana Tabarru’

FPHIMax ((PK rf−PK 0 ) ,0)Keterangan:- FPHI merupakan faktor PHI sebagaimana

diatur dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan

- PKrf merupakan penyisihan kontribusi yang

Page 105:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 105 -

Parameter atau Indikator Keterangandihitung dengan hasil investasi bebas risiko

- PK0 merupakan penyisihan kontribusi yang dihitung aktuaris perusahaan atau penyisihan kontribusi yang disajikan di laporan posisi keuangan bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

(2)Perubahan Tingkat Hasil Investasi Dana Perusahaan

FPHIMax ((PU rf−PU 0 ) ,0)

Keterangan:- FPHI merupakan faktor Perubahan Hasil

Investasi sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan

- PUrf merupakan penyisihan ujroh yang dihitung dengan hasil investasi bebas risiko .

- PU0 merupakan penyisihan ujroh yang dihitung aktuaris perusahaan atau penyisihan ujroh yang disajikan di laporan posisi keuangan bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

(3)Potensi Tingkat Imbal Hasil Investasi Dana Tabarru’Rasio ini ditujukan untuk mengukur berapakah tingkat pengembalian yang dapat dihasilkan dari aset yang dimiliki oleh perusahaan asuransi syariah

Page 106:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 106 -

Parameter atau Indikator Keterangan

Keterangan:- Hasil Investasi Dana Tabarru merupakan jumlah

hasil investasi dana tabarru’ pada satu periode sesuai yang tertera pada Laporan Kinerja Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

- Rata-rata Investasi merupakan rata-rata dari jumlah Investasi Dana Tabarru’ periode berjalan dan jumlah Investasi Dana Tabarru’ periode sebelumnya sesuai yang tertera pada Laporan Kinerja Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

(4)Potensi Tingkat Imbal Hasil Investasi Dana PerusahaanRasio ini ditujukan untuk mengukur berapakah tingkat pengembalian yang dapat dihasilkan dari aset yang dimiliki oleh perusahaan asuransi syariah

Keterangan:- Hasil Investasi Dana Perusahaan merupakan

jumlah hasil investasi Dana Perusahaan pada

Page 107:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 107 -

Parameter atau Indikator Keterangansatu periode sesuai yang tertera pada Laporan Kinerja Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

- Rata-rata Investasi merupakan rata-rata dari jumlah Investasi Dana Perusahaan periode berjalan dan jumlah Investasi Dana Perusahaan periode sebelumnya sesuai yang tertera pada Laporan Kinerja Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

d) Perubahan harga pasar (untuk Perusahaan Syariah dan Unit Usaha Syariah

(1)Perubahan harga pasar atas aset Dana Tabarru’

∑ (AYDi x FRi)

AYDi merupakan akun Aset Yang Diperkenankan Dana Tabarru’ jenis aset i sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.FRi merupakan Faktor Risiko Pasar untuk jenis aset i sesuai yang diatur pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan

(2)Perubahan harga pasar atas aset Dana Perusahaan

∑ (AYDi x FRi)

Page 108:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 108 -

Parameter atau Indikator Keterangan

AYDi merupakan akun Aset Yang Diperkenankan Dana Perusahaan jenis aset i sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.FRi merupakan Faktor Risiko Pasar untuk jenis aset i sesuai yang diatur pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan

e) Investasi dibandingkan dengan total aset(1)Dana Tabarru’ terhadap Total Aset Dana Tabarru’

Investasi Dana Tabarru’ merupakan akun jumlah total Investasi Dana Tabarru’ sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.Aset Dana Tabarru’ merupakan akun jumlah total Aset Dana Tabarru’ sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

(2)Investasi Dana Perusahaan terhadap Total Aset Dana Perusahaan

Page 109:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 109 -

Parameter atau Indikator Keterangan

Investasi Dana Perusahaan merupakan akun jumlah total Investasi Dana Perusahaan sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.Aset Dana Perusahaan merupakan akun jumlah total Aset Dana Tabarru’ sesuai yang tertera pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

c. Valuasi Aset Investasi 1) Ketersediaan harga pasar wajar Instrumen aset berupa investasi, semakin sering investasi diperdagangkan pada bursa saham, maka harga pasar wajar akan secara mudah didapatkan.

2) Penggunaan Penilai IndependenInstrumen investasi yang nilai wajarnya tidak tersedia di pasar, seperti property maka membutuhkan penilai independen untuk menyajikan nilai wajar aset tersebut

2. Risiko Ketidaksesuaian Aset dan Liabilitas - Portofolio Aset Dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing

a. Rasio aset mata uang asing terhadap total aset

Mengetahui komposisi aset dalam mata uang asing yang dimiliki oleh dana tabarru’, dana perusahaan, dan dana investasi peserta. Risiko muncul dari perubahan nilai dari mata uang asing tersebut.

Dana Tabarru’ : Aset dalam Mata Uang Asing

Total Aset

Page 110:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 110 -

Parameter atau Indikator KeteranganDana Perusahaan :

Aset dalam Mata Uang AsingTotal Aset

Dana Investasi Peserta :Aset dalam Mata Uang Asing

Total Asetb. Rasio Aset dalam mata uang asing dan

Liabilitas dalam mata uang asing Mengetahui perbandingkan antara aset dan liabilitas dalam mata uang asing yang dimiliki oleh dana tabarru’, dana perusahaan, dana dana investasi peserta. Risiko muncul jika liabilitas dalam mata uang asing tidak di back up dengan aset dalam mata uang asing yang cukup.

Dana Tabarru’ : Aset dalam Mata Uang Asing

Liabilitas dalam Mata Uang AsingDana Perusahaan :

Aset dalam Mata Uang Asing Liabilitas dalam Mata Uang Asing

Dana Investasi Peserta : Aset dalam Mata Uang Asing

Liabilitas dalam Mata Uang Asing

Page 111:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.E.2: Pedoman Penetapan Tingkat Risiko Inheren untuk Risiko Pasar

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko pasar tergolong sangat rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (sangat rendah) antara lain sebagai berikut:a. Tujuan investasi bersifat konservatif;b. Strategi Perusahaan menempatkan seluruh instrumen

investasi tidak terekspos risiko pasar;c. Strategi Perusahaan menempatkan seluruh instrumen

investasi ditempatkan di dalam negerzxcvbhjop//./id. Strategi target hasil investasi maksimal tingkat risiko pasar

(beta);e. Strategi penempatan investasi terdiversifikasi dengan baik;f. Seluruh investasi Perusahaan tidak terekspos pada

risiko pasar;g. Seluruh investasi Perusahaan tidak terekspos pada risiko nilai

tukar;h. Seluruh aktivitas trading untuk tujuan brokering;i. Seluruh nasabah berasal dari consumer business;j. Tidak terdapat kesalahan Perusahaan dalam valuasi aset

investasi;k. Penentuan bunga aktuaria sesuai

dengan ketentuan dan terdapat kajian yang sangatmemadai.

l. Perbedaan Antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan secara tidak signifikan.

m. Perbedaan antara nilai aset dan liabilitas dalam mata uang asing secara tidak signifikan.

n. Seluruh produk asuransi yang tidak dikaitkan dengan investasi merupakan produk tradisional asuransi murni.

o. Seluruh produk asuransi yang tidak dikaitkan dengan investasi merupakan produk asuransi yang tidak memberikan garansi.

Peringkat 2 (Sedang Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko pasar tergolong rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (rendah) antara lain sebagai berikut:a. Tujuan investasi bersifat kurang agresif;

Page 112:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 112 -

Peringkat Definisi Peringkatb. Strategi Perusahaan menempatkan sebagian besar instrumen

investasi tidak terekspos risiko pasar;c. Strategi Perusahaan menempatkan seluruh instrumen

investasi ditempatkan di dalam negerid. Strategi target hasil investasi maksimal tingkat risiko pasar

(beta) atau diatas beta namun terdapat tenaga ahli pengelolaan investasi;

a. Strategi penempatan investasi cukup terdiversifikasi dengan baik;

b. Sebagian besar investasi Perusahaan tidak terekspos pada risiko pasar;

c. Sebagian besar investasi Perusahaan tidak terekspos pada risiko nilai tukar;

d. Sebagian besar aktivitas trading untuk tujuan brokering;e. Sebagian besar nasabah berasal dari consumer business;f. Sangat sedikit kesalahan Perusahaan dalam valuasi aset

investasi;g. Penentuan bunga aktuaria sesuai

dengan ketentuan dan belum terdapat kajian.h. Perbedaan Antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim

yang diperkirakan secara kurang signifikan.i. Perbedaan antara nilai aset dan liabilitas dalam mata uang

asing secara kurang signifikan.j. Sebagian besar produk asuransi yang tidak dikaitkan dengan

investasi merupakan produk tradisional asuransi murni.Peringkat 3 (Sedang)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko pasar cukup tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (cukup tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Tujuan investasi bersifat cukup agresif;b. Strategi Perusahaan menempatkan sebagian kecil instrumen

investasi terekspos risiko pasar;c. Strategi Perusahaan menempatkan sebagian kecil instrumen

investasi ditempatkan di dalam negerid. Strategi target hasil investasi sedikit di atas tingkat risiko

pasar(beta) namun terdapat tenaga ahli pengelolaan investasi;

e. Strategi penempatan investasi kurang terdiversifikasi dengan baik;

f. Sebagian kecil investasi Perusahaan tidak terekspos pada risiko pasar;

g. Sebagian kecil investasi Perusahaan tidak terekspos pada

Page 113:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 113 -

Peringkat Definisi Peringkatrisiko nilai tukar;

h. Sebagian kecil aktivitas trading untuk tujuan brokering;i. Sebagian kecil nasabah berasal dari consumer business;j. Sedikit kesalahan Perusahaan dalam valuasi aset investasi;k. Penentuan bunga aktuaria sesuai

dengan ketentuan dan tidak terdapat kajian.l. Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim

yang diperkirakan secara cukup signifikan.m. Perbedaan antara nilai aset dan liabilitas dalam mata uang

asing secara cukup signifikan.n. Sebagian kecil produk asuransi yang tidak dikaitkan dengan

investasi merupakan produk tradisional asuransi murni.Peringkat 4 (Sedang Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko pasar tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Tujuan investasi bersifat agresif;b. Strategi Perusahaan menempatkan sebagian besar instrumen

investasi terekspos risiko pasar;c. Strategi Perusahaan menempatkan sebagian besar instrumen

investasi ditempatkan di luar negerid. Strategi target hasil investasi jauh atas tingkat risiko pasar

(beta) namun terdapat tenaga ahli pengelolaan investasi;e. Strategi penempatan investasi tidak terdiversifikasi dengan

baik;f. Sebagian besar investasi Perusahaan terekspos pada risiko

pasar;g. Sebagian besar investasi Perusahaan terekspos pada risiko

nilai tukar;h. Sebagian besar aktivitas trading untuk tujuan proprietary;i. Sebagian besar nasabah berasal dari consumer business;j. Sering kesalahan Perusahaan dalam valuasi aset investasi;k. Penentuan bunga aktuaria tidak sesuai

ketentuan dengan deviasi yang wajar.l. Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim

yang diperkirakan secara signifikan.m. Perbedaan antara nilai aset dan liabilitas dalam mata uang

asing secara signifikan.n. Sebagian besar produk asuransi yang tidak dikaitkan dengan

investasi merupakan produk asuransi yang memberikan manfaat investasi.

Page 114:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 114 -

Peringkat Definisi Peringkato. Sebagian besar produk asuransi yang tidak dikaitkan dengan

investasi merupakan produk yang memberikan manfaat investasi.

p. Sebagian besar produk asuransi yang tidak dikaitkan dengan investasi merupakan produk asuransi yang memberikan garansi.

Peringkat 5 (Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko pasar sangat tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (sangat tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Tujuan investasi bersifat agresif;b. Strategi Perusahaan menempatkan seluruh instrumen

investasi terekspos risiko pasar;c. Strategi Perusahaan menempatkan seluruh investasi

ditempatkan di luar negerid. Strategi target hasil investasi jauh di atas tingkat risiko pasar

(beta) dan tidak terdapat tenaga ahli pengelolaan investasi;e. Penempatan investasi sangat tidak terdiversifikasi dengan

baik;f. Seluruh investasi Perusahaan terekspos pada risiko pasar;g. Seluruh investasi Perusahaan terekspos pada risiko nilai tukar;h. Seluruh aktivitas trading untuk tujuan proprietary;i. Seluruh nasabah berasal dari consumer business;j. Sangat sering kesalahan Perusahaan dalam valuasi aset

investasi;k. Penentuan bunga aktuaria tidak sesuai

ketentuan dengan deviasi yang tidak wajar.l. Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim

yang diperkirakan secara sangat signifikan.m. Perbedaan antara nilai aset dan liabilitas dalam mata uang

asing secara sangat signifikan.n. Seluruh produk asuransi yang tidak dikaitkan dengan investasi

merupakan produk yang memberikan manfaat investasi.o. Seluruh produk asuransi yang tidak dikaitkan dengan investasi

merupakan produk asuransi yang memberikan garansi.

Page 115:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 115 -

Tabel II.E.3: Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Pasar

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko pasar sangat memadai, terdapat kelemahan minor yang tidak signifikan sehingga dapat diabaikan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (kuat) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesadaran

(awareness) dan pemahaman yang sangat baik mengenai manajemen risiko pasar;

b. perumusan selera risiko (riskappetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) sangatmemadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis perusahaan asuransi secara keseluruhan;

c. budaya manajemen risiko pasar sangat kuat dan telah diinternalisasikan dengan sangat baik pada seluruh level organisasi;

d. pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara keseluruhan sangat memadai;

e. Fungsi manajemen risiko pasar termasuk komite terkait independen, memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, dan telah berjalan dengan sangat baik

f. delegasi kewenangan dikendalikan dan dipantau secaraberkala, dan telah berjalan dengan sangat baik;

g. Strategi risiko pasar termasuk strategi trading dan pengelolaan posisi aset kategori HTM dan AFS sangat memadai.

h. kebijakan, prosedur, dan limit risiko pasar sangat memadai dan tersedia untuk seluruh area manajemen risiko pasar, sejalan dengan penerapan, dan dipahami dengan baik oleh staf;

i. proses manajemen risiko pasar sangat memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko pasar;

j. sistem informasi manajemen (SIM) risiko pasar sangat baik sehingga menghasilkan laporan risiko pasar yang komprehensif dan terintegrasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi;

k. sistem pengendalian internal sangat efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko pasar;

l. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen sangat memadai baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi;

Page 116:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 116 -

Peringkat Definisi Peringkatm. secara umum tidak terdapat kelemahan yang signifikan

berdasarkan hasil kaji ulang independen; dann. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah

dilaksanakan dengan sangat memadai.Peringkat 2 (Agak kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko pasar memadai meskipun terdapat beberapa kelemahan minor yang dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (agak kuat) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesadaran

(awareness) dan pemahaman yang baik mengenai manajemen risiko pasar;

b. perumusan selera risiko (riskappetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) sangatmemadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis perusahaan asuransi secara keseluruhan;

c. budaya manajemen risiko pasar cukup kuat dan telah diinternalisasikan dengan baik pada seluruh level organisasi;

d. pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara keseluruhan memadai, terdapat beberapa kelemahan tetapi tidak signifikan dan dapat diperbaiki dengan segera.

e. Fungsi manajemen risiko pasar termasuk komite terkait independen, memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, dan telah berjalan dengan baik, terdapat kelemahan minor tetapi dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal.

f. delegasi kewenangan dikendalikan dan dipantau secaraberkala, dan telah berjalan dengan baik;

g. Strategi risiko pasar termasuk strategi trading dan pengelolaan posisi aset kategori HTM dan AFS memadai.

h. kebijakan, prosedur, dan limit risiko pasar sangat memadai dan tersedia untuk seluruh area manajemen risiko pasar, sejalan dengan penerapan, dan dipahami dengan baik oleh staf;

i. proses manajemen risiko pasar memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko pasar;

j. sistem informasi manajemen (SIM) risiko pasar baik sehingga menghasilkan laporan risiko pasar yang komprehensif dan terintegrasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi;

k. sistem pengendalian internal efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko pasar;

Page 117:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 117 -

Peringkat Definisi Peringkatl. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja

audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen memadai baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi;

m. terdapat kelemahan tetapi tidak signifikan berdasarkan hasil kaji ulang independen; dan

n. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan memadai.

Peringkat 3 (Cukup)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko pasar cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum terpenuhi, terdapat beberapa kelemahan yang memerlukan perhatian manajemen.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (cukup) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesadaran

(awareness) dan pemahaman yang cukup baik mengenai manajemen risiko pasar;

b. perumusan selera risiko (riskappetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) cukupmemadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis perusahaan asuransi secara keseluruhan;

c. budaya manajemen risiko pasar cukup kuat dan telah diinternalisasikan dengan baik pada seluruh level organisasi;

d. pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara keseluruhan cukup memadai, terdapat kelemahan pada beberapa aspek penilaian yang perlu mendapat perhatian manajemen.

e. Fungsi manajemen risiko pasar termasuk komite terkait independen, memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, dan telah berjalan dengan cukup baik, terdapat beberapa kelemahan yang perlu mendapat perhatian manajemen.

f. delegasi kewenangan cukup baik tetapi pengendalian dan pemantaian tidak selalu diaksanakan dengan baik;

g. Strategi pengelolaan risiko pasar termasuk strategi trading dan pengelolaan posisi HTM dan AFS cukup memadai.

h. kebijakan, prosedur, dan limit risiko pasar cukup memadai dan tersedia untuk seluruh area manajemen risiko pasar, sejalan dengan penerapan, dan dipahami dengan baik oleh staf;

i. proses manajemen risiko pasar cukup memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko pasar;

Page 118:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 118 -

Peringkat Definisi Peringkatj. sistem informasi manajemen (SIM) risiko pasar

memenuhi ekspektasi minimum tetapi terdapat beberapa kelemahan termasuk pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perhatian manajemen;

k. sistem pengendalian internal cukup efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko pasar;

l. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen cukup memadai baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perhatian manajemen;

m. terdapat kelemahan yang cukup signifikan berdasarkan hasil kaji ulang independen; dan

n. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan cukup memadai.

Peringkat 4 (Agak Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko pasar kurang memadai, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko pasar yang memerlukan tindakan korektif segera.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (agak lemah) antara lain sebagai berikut:a. Kelemahan signifikan pada awareness dan pemahaman

Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesadaran (awareness) mengenai manajemen risiko pasar;

b. perumusan selera risiko (riskappetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) kurangmemadai dan tidak sejalan dengan sasaran strategis dan bisnis perusahaan asuransi secara keseluruhan;

c. budaya manajemen risiko pasar kurang kuat dan belum diinternalisasikan dengan baik pada seluruh level organisasi;

d. pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara keseluruhan kurang memadai, terdapat beberapa kelemahan pada beberapa aspek penilaian yang perlu mendapat perhatian manajemen.

e. Kelemahan signifikan pada fungsi manajemen risiko pasar yang membutuhkan perbaikan segera.

f. delegasi kewenangan lemah dan tidak dikendalikan dan dipantau dengan baik;

g. Strategi pengelolaan risiko pasar kurang memadai, terdapat kelemahan pada aspek-aspek pengelolaan likuiditas yang membutuhkan perbaikan segera;

h. Kelemahan signifikan pada kebijakan, prosedur, dan limit risiko pasar;

i. proses manajemen risiko pasar kurang memadai dalam

Page 119:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 119 -

Peringkat Definisi Peringkatmengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko pasar;

j. Kelemahan signifikan pada sistem informasi manajemen (SIM) risiko pasar termasuk pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perhatian segera;

k. sistem pengendalian internal kurang efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko pasar;

l. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen kurang memadai, terdapat beberapa kelemahan pada metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perhatian segera;

m. terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil kaji ulang independen yang membutuhkan perbaikan segera; dan

n. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan kurang memadai.

Peringkat 5 (Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko pasar tidak memadai, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko pasar yang tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen. Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (lemah) antara lain sebagai berikut:a. Awareness dan pemahaman Dewan Komisaris dan Direksi

sangat lemah mengenai mengenai manajemen risiko pasar;

b. perumusan selera risiko (riskappetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) tidakmemadai dan tidak terdapat kaitan dengan sasaran strategis dan bisnis perusahaan asuransi secara keseluruhan;

c. budaya manajemen risiko pasar tidak kuat atau belum ada sama sekali;

d. pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi tidak memadai, terdapat beberapa kelemahan pada hampir seluruh aspek penilaian yang tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan perusahaan.

e. Kelemahan signifikan pada fungsi manajemen risiko pasar yang membutuhkan perbaikan fundamental.

f. delegasi kewenangan sangat lemah atau tidak ada;g. Strategi pengelolaan risiko pasar tidak memadai,

terdapat kelemahan pada hampir seluruh aspek pengelolaan risiko pasar yang membutuhkan perbaikan

Page 120:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 120 -

Peringkat Definisi Peringkatsegera;

h. Kelemahan sangat signifikan pada kebijakan, prosedur, dan limit risiko pasar;

i. proses manajemen risiko pasar tidak memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko pasar;

j. Kelemahan fundamental pada sistem informasi manajemen (SIM) risiko pasar. Pelaporan risiko pasar kepada Dewan Komisaris dan Direksi sangat tidak memadai;

k. sistem pengendalian internal tidak efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko pasar;

l. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen tidak memadai, terdapat kelemahan yang sangat signifikan pada metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perhatian fundamental;

m. terdapat kelemahan yang sangat signifikan berdasarkan hasil kaji ulang independen di mana tindakan perbaikannya di luar kemampuan manajemen; dan

n. tindak lanjut atas kaji ulang independen tidak memadai atau tidak ada.

Page 121:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.F.1: Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Inheren untuk Risiko Inheren untuk Risiko LikuiditasParameter atau Indikator Keterangan

1. Profil Likuiditas a. Bagi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi1) Jumlah, Kualitas, Diversifikasi, dan

Penjualan (Saleability) Aset dan Liabilitas

a) Profil Aset Jangka PendekMenjelaskan profil jangka pendek yang dimiliki oleh perusahaan. Aset jangka pendek adalah aset yang memiliki umur 1 tahun atau kurang. Risiko muncul antara lain jika terdapat aset jangka pendek yang belum tertagih misalnya tagihan kontribusi semakin lama umur tagihan maka semakin besar risiko likuiditas perusahaan.

b) Profil Liabilitas Jangka PendekLiabilitas jangka pendek adalah liabilitas yang memiliki umur 1 tahun atau kurang. Libilitas ini dapat berupa penyisihan teknis yang berumur kurang dari 1 tahun. Risiko muncul jika liabilitas jangka pendek ini tidak diback up oleh aset yang dapat dicairkan dalam jangka pendek.

c) Rasio LikuiditasRasio:

aset lancar liabilitas lancar

d) Rasio Kekayaan Lancar Terhadap Total KewajibanPerhitungan rasio dilakukan dengan menghitung perbandingan nilai aset lancar dibandingkan dengan total kewajiban perusahaan baik jangka pendek maupun

Page 122:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 122 -

Parameter atau Indikator Keteranganjangka panjang. Semakin tinggi presentasi dimaksud, maka semakin tinggi kemampuan aset lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban.

2) Risiko Ketidaksesuaian antara Besar dan Saat Jatuh Tempo Aset dengan Besar dan Saat Jatuh Tempo Liabilitas

a) profil aset jangka panjangAset jangka panjang adalah aset yang dimaksudkan diperoleh untuk selanjutnya dikelola oleh perusahaan dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun. Risiko akan muncul antara lain jika terdapat penurunan nilai aset jangka panjang, misalnya disebabkan nilai pasar investasi cenderung terus turun.

b) profil liabilitas jangka panjangPenyisihan kontribusi adalah contoh dari liabilitas jangka panjang perusahaan. Risiko akan muncul terutama dari ketidaktepatan dalam penggunaan asumsi yang dipakai dalam perhitungan penyisihan kontribusi.

c) perbandingan aset dan liabilitas jangka panjangPerbandingan antara aset jangka panjang dan liabilitas jangka panjang didapatkan dari Rincian Rekapitulasi Aset dan Liabilitas Berdasarkan Mata Uang Asing dan Umur Jatuh Tempo pada Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan.

3) Lock-Up Period Dalam menghitung risiko likuiditas atas aset yang termasuk ke dalam lock-up period, dapat dihitung rasio sebagai berikut: Lock-up Period Asset Ratio = 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑙𝑜𝑐𝑘 𝑢𝑝 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎r

Page 123:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 123 -

Parameter atau Indikator Keteranganb. Bagi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Syariah

1) Jumlah, Kualitas, Diversifikasi, dan Penjualan (Saleability) Aset dan Liabilitas

a) Profil Aset Jangka PendekMenjelaskan profil jangka pendek yang dimiliki oleh perusahaan. Aset jangka pendek adalah aset yang memiliki umur 1 tahun atau kurang. Risiko muncul antara lain jika terdapat aset jangka pendek yang belum tertagih misalnya tagihan kontribusi semakin lama umur tagihan maka semakin besar risiko likuiditas perusahaan.

b) Profil Liabilitas Jangka PendekLiabilitas jangka pendek adalah liabilitas yang memiliki umur 1 tahun atau kurang. Libilitas ini dapat berupa penyisihan teknis yang berumur kurang dari 1 tahun. Risiko muncul jika liabilitas jangka pendek ini tidak diback up oleh aset yang dapat dicairkan dalam jangka pendek.

c) Rasio LikuiditasRasio:

aset lancarliabilitas lancar

d) Rasio Kekayaan Lancar Terhadap Total KewajibanPerhitungan rasio dilakukan dengan menghitung perbandingan nilai aset lancar dibandingkan dengan total kewajiban perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Semakin tinggi presentasi dimaksud, maka semakin tinggi kemampuan aset lancar

Page 124:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 124 -

Parameter atau Indikator Keteranganperusahaan dalam memenuhi kewajiban.

e) Pertumbuhan risiko likuiditasMengetahui pertumbuhan risiko likuiditas dalam perhitungan tingkat solvabilitas. Risiko akan meningkat jika risiko likuiditas meningkat jika dibandingkan dengan risiko likuiditas tahun sebelumnya.

f) sumber pendanaan jangka pendek(1)Kekayaan yang tersedia untuk qardh

Aset Dana Perusahaan yang tersedia untuk qardh adalah bagian dari Aset Yang Diperkenankan dari Dana Perusahaan yang disediakan untuk memberi qardh kepada Dana Tabarru’ dan/atau Dana Tanahud pada Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

(2)QardhJumlah pinjaman dana dari Perusahaan kepada Dana Tabarru’ dan/atau Dana Tanahud dalam rangka menanggulangi ketidakcukupan aset Dana Tabarru’ untuk membayar santunan/klaim/manfaat kepada pemegang polis atau peserta pada Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

(3)Qardh SubordinasiJumlah Qardh Subordinasi terhadap dengan Ekuitas Dana Perusahaan pada Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi Syariah.

g) Rasio Tingkat Solvabiltas

Page 125:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 125 -

Parameter atau Indikator Keterangan(1)Rasio Tingkat Solvabiltas Dana Tabarru’ dan Dana

Tanahud

Aset yang Diperkenankan Dana Tabarru’ dan Dana Tanahud dikurangi oleh Liabilitas Dana Tabarru’ dan Dana Tanahud selain Qardh terhadap Dana Tabarru dan Dana Tanahud Minimum Berbasis Risiko pada Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi/Reasuransi Syariah.

(2)Rasio Tingkat Solvabilitas Dana Perusahaan

Aset yang Diperkenankan Dana Perusahaan dikurangi oleh Liabilitas Dana Perusahaan terhadap Modal Minimum Berbasis Risiko pada Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Asuransi/Reasuransi Syariah.

h) Proyeksi Liabilitas dalam Rencana BisnisProyeksi Liabilitas Dana Tabarru’ dan Dana Tanahud pada proyeksi Laporan Keuangan Rencana Bisnis Perusahaan Asuransi/Reasuransi Syariah dibandingkan dengan proyeksi Aset Dana Tabarru’ dan Dana Tanahud.

i) Valuasi Liabilitas dalam Laporan Aktuaris terkini

Page 126:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 126 -

Parameter atau Indikator KeteranganSaldo Liabilitas berdasarkan Laporan Aktuaris terkini/Laporan Keuangan Audited Perusahaan Asuransi/Reasuransi Syariah.

2) Risiko Ketidaksesuaian antara Besar dan Saat Jatuh Tempo Aset dengan Besar dan Saat Jatuh Tempo Liabilitas

a) profil aset jangka panjangAset jangka panjang adalah aset yang dimaksudkan diperoleh untuk selanjutnya dikelola oleh perusahaan dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun. Risiko akan muncul antara lain jika terdapat penurunan nilai aset jangka panjang, misalnya disebabkan nilai pasar investasi cenderung terus turun.

b) profil liabilitas jangka panjangPenyisihan kontribusi adalah contoh dari liabilitas jangka panjang perusahaan. Risiko akan muncul terutama dari ketidaktepatan dalam penggunaan asumsi yang dipakai dalam perhitungan penyisihan kontribusi.

c) perbandingan aset dan liabilitas jangka panjangPerbandingan antara aset jangka panjang dan liabilitas jangka panjang didapatkan dari Rincian Rekapitulasi Aset dan Liabilitas Berdasarkan Mata Uang Asing dan Umur Jatuh Tempo pada Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan.

2. Arus Kas a. Peningkatan (Penurunan) Saldo Kas Peningkatan (penurunan) Saldo Kas yang didapatkan dari Laporan Arus Kas pada Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan.

b. Arus Kas dari Aktifitas Operasi Saldo Arus Kas Masuk dari Aktifitas Operasi dibandingkan dengan Saldo Arus Kas Keluar dari Aktifitas Operasi pada

Page 127:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 127 -

Parameter atau Indikator KeteranganLaporan Keuangan Bulanan Perusahaan.

c. Arus Kas dari Aktifitas Investasi Saldo Arus Kas Masuk dari Aktifitas Investasi dibandingkan dengan Saldo Arus Kas Keluar dari Aktifitas Investasi pada Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan.

Page 128:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.F.2: Pedoman Penetapan Tingkat Risiko Inheren untuk Risiko Likuiditas

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Sangat Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko likuiditas tergolong sangat rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (sangat rendah) antara lain sebagai berikut:a. Perusahaan memiliki aset likuid berkualitas tinggi yang

memadai untuk menutup liabilitas jatuh tempo;b. sumber pendanaan yang berupa pendanaan tidak stabil

(volatile) tidak signifikan;c. Tidak terdapat gap yang sangat signifikan antara rata-rata

jangka waktu kekayaan dengan rata-rata jangka waktu kewajiban Perusahaan

d. Penetapan tingkat likuiditas telah memperhitungkan jenis, sifat dan jangka waktu investasi yang dimiliki oleh Perusahaan

e. Perusahaan menggunakan metode dan asumsi aktuaria yang wajar. Metode aktuaris diterapkan secara konsisten dan menggunakan asumsi yang sesuai dengan karakteristik produk dan pertanggungan Perusahaan.

f. Terdapat komitmen/dukungan likuiditas dari perusahaan induk/intra-grup.

g. perusahaan sangat mampu memenuhi kewajiban dan kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada skenario krisis;

h. arus kas yang berasal dari aset dan liabilitas dapat salingtutup dengan sangat baik;

Peringkat 2 (Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko likuiditas tergolong rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (rendah)antara lain sebagai berikut:a. Perusahaan memiliki aset likuid berkualitas tinggi yang

memadai untuk menutup liabilitas jatuh tempo;b. sumber pendanaan yang berupa pendanaan tidak stabil

(volatile) kurang signifikan;c. Terdapat gap yang antara rata-rata jangka waktu kekayaan

dengan rata-rata jangka waktu kewajiban Perusahaan d. Penetapan tingkat likuiditas telah memperhitungkan jenis, sifat

dan jangka waktu investasi yang dimiliki oleh Perusahaan e. Perusahaan menggunakan metode dan asumsi aktuaria yang

Page 129:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 129 -

Peringkat Definisi Peringkatwajar. Hampir seluruh metode aktuaris diterapkan secara konsisten dan menggunakan asumsi yang sesuai dengan karakteristik produk dan pertanggungan Perusahaan.

f. Terdapat komitmen/dukungan likuiditas dari perusahaan induk/intra-grup.

g. perusahaan sangat mampu memenuhi kewajiban dan kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada skenario krisis;

h. arus kas yang berasal dari aset dan liabilitas dapat salingtutup pada mayoritas skala waktu dengan sangat baik;

Peringkat 3 (Sedang)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko likuiditas tergolong cukup tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (sedang) antara lain sebagai berikut:a. aset likuid Perusahaan cukup memadai untuk menutup

liabilitas jatuh tempo;b. sumber pendanaan yang berupa pendanaan tidak stabil

(volatile) cukup signifikan;c. Terdapat gap yang sangat signifikan antara rata-rata jangka

waktu kekayaan dengan rata-rata jangka waktu kewajiban Perusahaan

d. Penetapan tingkat likuiditas tidak memperhitungkan jenis, sifat dan jangka waktu investasi yang dimiliki oleh Perusahaan

e. Perusahaan menggunakan metode dan asumsi aktuaria yang wajar. Namun tidak seluruh metode aktuaris diterapkan secara konsisten dan menggunakan asumsi yang sesuai dengan karakteristik produk dan pertanggungan Perusahaan.

f. Terdapat komitmen/dukungan likuiditas dari perusahaan induk/intra-grup.

g. Perusahaan cukup mampu memenuhi kewajiban dan kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada skenario krisis;

h. Arus kas yang berasal dari aset dan liabilitas dapat salingtutup dengan cukup baik terutama pada jangka pendek.

Peringkat 4 (Sedang Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko likuiditas tergolong tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (sedang tinggi) antara lain sebagai berikut:a. terdapat concerns mengenai kualitas aset likuid Perusahaan

dan kemampuan aset likuid untuk menutup liabilitas jatuh

Page 130:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 130 -

Peringkat Definisi Peringkattempo;

b. sumber pendanaan yang berupa pendanaan tidak stabil(volatile) signifikan;

c. Terdapat gap yang signifikan antara rata-rata jangka waktu kekayaan dengan rata-rata jangka waktu kewajiban Perusahaan yang diindikasikan akan mengancam keberlangsungan Perusahaan dalam jangka waktu pendek.

d. Penetapan tingkat likuiditas tidak memperhitungkan jenis, sifat dan jangka waktu investasi yang dimiliki oleh Perusahaan

e. Perusahaan menggunakan metode dan asumsi aktuaria yang wajar. Namun asumsi yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik produk dan pertanggungan Perusahaan.

f. Tidak terdapat komitmen/dukungan likuiditas dari perusahaan induk/intra-grup.

g. Perusahaan kurang mampu memenuhi kewajiban dan kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada skenario krisis;

h. Mismatches arus kas pada berbagai skala waktu cukup signifikan.

Peringkat 5 (Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko likuiditas tergolong sangat tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (sangat tinggi) antara lain sebagai berikut:a. kualitas aset likuid buruk, dan volume aset likuid sangat

tidak memadai untuk memenuhi liabilitas jatuh tempo;b. sumber pendanaan yang berupa pendanaan tidak stabil

(volatile) sangat signifikan;c. Terdapat gap yang signifikan antara rata-rata jangka waktu

kekayaan dengan rata-rata jangka waktu kewajiban Perusahaan yang diindikasikan akan mengancam keberlangsungan Perusahaan dalam jangka waktu pendek.

d. Penetapan tingkat likuiditas tidak memperhitungkan jenis, sifat dan jangka waktu investasi yang dimiliki oleh Perusahaan

e. Perusahaan menggunakan metode dan asumsi aktuaria yang tidak wajar.

f. Tidak terdapat komitmen/dukungan likuiditas dari perusahaan induk/intra-grup.

g. Perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban dan kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada skenario krisis;

h. Arus kas tidak dapat saling tutup.

Page 131:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 131 -

Page 132:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 132 -

Tabel II.F.3: Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas sangat memadai, terdapat kelemahan minor yang tidak signifikan sehingga dapat diabaikan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (kuat) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesadaran

(awareness) dan pemahaman yang sangat baik mengenai manajemen risiko likuiditas.

b. Efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas telah sesuai dengan profil risiko likuiditas perusahaan asuransi.

c. Direksi dan Dewan Komisaris telah menetapkan Risk appetite yang akan diambil telah sesuai dengan tujuan strategis perusahaan asuransi secara keseluruhan.

d. Penetapan risk appetite dan risk tolerance Dewan Komisaris dan Direksi telah diterjemahkan ke dalam strategi, kebijakan, prosedur, dan limit risiko likuiditas dengan sangat baik.

e. Terdapat arahan yang jelas mengenai risk appetite perusahaan asuransi oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

f. Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan dan strategi manajemen likuiditas, termasuk rencana pendanaan darurat dengan sangat baik.

g. Direksi telah melakukan penilaian, pemantauan,serta evaluasi atas manajemen risiko likuiditas Perusahaan dengan sangat baik.

h. Kebijakan, prosedur, dan limit manajemen risiko likuiditas telah dilaksanakan secara konsisten sejalan dengan strategi bisnis, risk appetite, risk tolerance, kemampuan sumber daya manusia, dan sistem informasi manajemen perusahaan asuransi.

i. Perusahaan telah memiliki kebijakan mengenai wewenang dan tanggung jawab manajemen yang jelas pada setiap satuan kerja terkait penerapan manajemen risiko likuiditas dengan sangat memadai.

j. Direksi mengkomunikasikan strategi manajemen risiko likuiditas dengan efektif kepada seluruh satuan kerja di perusahaan.

k. Perusahaan telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai komposisi aset dan kewajiban, diversifikasi dan kestabilan sumber pendanaan, penetapan jenis dan

Page 133:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 133 -

Peringkat Definisi Peringkatalokasi aset likuid berkualitas tinggi atau aset yang dapat diperdagangkan dan dilaksanakan dengan sangat memadai.

l. Kebijakan strategi manajemen risiko likuiditas telah dievaluasi secara efektif dan berkala atau sewaktu-waktu.

m. Limit risiko likuiditas yang ditetapkan telah relevan dengan kompleksitas bisnis, toleransi risiko, produk, pasar, serta komposisi aset dan liabilitas.

n. Telah terdapat indikator peringatan dini (early warning indicators) risiko likuiditas dan/atau kebijakan penerapan stress testing yang sangat memadai.

o. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko likuiditas telah dilaksanakan dengan sangat memadai dengan adanya indikator/paramater yang tepat dalam menilai risiko likuiditas Perusahaan.

p. Mekanisme pengukuran risiko Likuiditas telah dievaluasi dan disempurnakan secara berkala atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.

q. Sistem pengukuran risiko telah dilengkasi stress test yang dilakukan secara berkala dan dilakukan reviu untuk mengambil langkah tepat dalam mitigasi risiko likuiditas.

r. Pemantauan risiko likuiditas disajikan dalam laporan memadai yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terkait risiko likuiditas

s. Telah terdapat mekanisme pengendalian risiko likuiditas yang sangat memadai untuk menyerap potensi kerugian yang ditimbulkan;

t. proses manajemen risiko likuiditas sangat memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko likuiditas;

u. sistem informasi manajemen (SIM) risiko sangat baik sehingga menghasilkan laporan risiko likuiditas yang komprehensif dan terintegrasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi;

v. sistem pengendalian internal sangat efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko likuiditas;

w. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen sangat memadai;

x. secara umum tidak terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil kaji ulang independen; dan

y. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan sangat memadai.

Page 134:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 134 -

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 2 (Agak Kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas memadai meskipun terdapat beberapa kelemahan minor yang dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (agak kuat) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesadaran

(awareness) dan pemahaman yang baik mengenai manajemen risiko likuiditas.

b. Efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas telah sesuai dengan profil risiko likuiditas perusahaan asuransi.

c. Direksi dan Dewan Komisaris telah menetapkan Risk appetite yang akan diambil telah sesuai dengan tujuan strategis perusahaan asuransi secara keseluruhan.

d. Penetapan risk appetite dan risk tolerance Dewan Komisaris dan Direksi telah diterjemahkan ke dalam strategi, kebijakan, prosedur, dan limit risiko likuiditas dengan baik.

e. Terdapat arahan yang cukup jelas mengenai risk appetite perusahaan asuransi oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

f. Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan dan strategi manajemen likuiditas, termasuk rencana pendanaan darurat dengan baik.

g. Direksi telah melakukan penilaian, pemantauan,serta evaluasi atas manajemen risiko likuiditas Perusahaan dengan baik.

h. Kebijakan, prosedur, dan limit manajemen risiko likuiditas telah dilaksanakan secara cukup konsisten sejalan dengan strategi bisnis, risk appetite, risk tolerance, kemampuan sumber daya manusia, dan sistem informasi manajemen perusahaan asuransi.

i. Perusahaan telah memiliki kebijakan mengenai wewenang dan tanggung jawab manajemen yang jelas pada setiap satuan kerja terkait penerapan manajemen risiko likuiditas dengan sangat memadai.

j. Direksi mengkomunikasikan strategi manajemen risiko likuiditas dengan cukup kepada seluruh satuan kerja di perusahaan.

k. Perusahaan telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai komposisi aset dan kewajiban, diversifikasi dan kestabilan sumber pendanaan, penetapan jenis dan alokasi aset likuid berkualitas tinggi atau aset yang dapat diperdagangkan dan dilaksanakan dengan memadai.

l. Kebijakan strategi manajemen risiko likuiditas telah dievaluasi secara berkala atau sewaktu-waktu.

m. Limit risiko likuiditas yang ditetapkan telah cukup relevan

Page 135:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 135 -

Peringkat Definisi Peringkatdengan kompleksitas bisnis, toleransi risiko, produk, pasar, serta komposisi aset dan liabilitas.

n. Telah terdapat indikator peringatan dini (early warning indicators) risiko likuiditas dan/atau kebijakan penerapan stress testing yang memadai.

o. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko likuiditas telah dilaksanakan dengan memadai dengan adanya indikator/paramater yang tepat dalam menilai risiko likuiditas Perusahaan.

p. Mekanisme pengukuran risiko Likuiditas telah dievaluasi dan disempurnakan secara berkala atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.

q. Sistem pengukuran risiko telah dilengkapi stress test yang dilakukan secara berkala dan dilakukan reviu untuk mengambil langkah tepat dalam mitigasi risiko likuiditas.

r. Pemantauan risiko likuiditas disajikan dalam laporan cukup yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terkait risiko likuiditas

s. Telah terdapat mekanisme pengendalian risiko likuiditas yang memadai untuk menyerap potensi kerugian yang ditimbulkan;

t. proses manajemen risiko likuiditas memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko likuiditas;

u. sistem informasi manajemen (SIM) risiko baik termasuk pelaporan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Terrdapat kelemahan minor tetapi dapat diperbaiki dengan mudah.

v. sistem pengendalian internal efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko;

w. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen memadai;

x. Terdapat kelemahan tetapi tidak signifikan berdasarkan hasil kaji ulang independen; dan

y. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan memadai.

Peringkat 3 (Cukup)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum terpenuhi, terdapat beberapa kelemahan yang memerlukan perhatian manajemen.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (cukup) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesadaran

(awareness) dan pemahaman yang cukup baik mengenai

Page 136:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 136 -

Peringkat Definisi Peringkatmanajemen risiko likuiditas.

b. Efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas telah cukup sesuai dengan profil risiko likuiditas perusahaan asuransi.

c. Direksi dan Dewan Komisaris telah menetapkan Risk appetite yang akan diambil dan cukup sesuai dengan tujuan strategis perusahaan asuransi secara keseluruhan.

d. Penetapan risk appetite dan risk tolerance Dewan Komisaris dan Direksi telah diterjemahkan ke dalam strategi, kebijakan, prosedur, dan limit risiko likuiditas dengan cukup baik.

e. Terdapat arahan yang cukup jelas mengenai risk appetite perusahaan asuransi oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

f. Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan dan strategi manajemen likuiditas, termasuk rencana pendanaan darurat dengan cukup baik.

g. Direksi telah melakukan penilaian, pemantauan,serta evaluasi atas manajemen risiko likuiditas Perusahaan dengan cukup baik.

h. Kebijakan, prosedur, dan limit manajemen risiko likuiditas telah dilaksanakan secara konsisten sejalan dengan strategi bisnis, risk appetite, risk tolerance, kemampuan sumber daya manusia, dan sistem informasi manajemen perusahaan asuransi.

i. Perusahaan telah memiliki kebijakan mengenai wewenang dan tanggung jawab manajemen yang cukup jelas pada setiap satuan kerja terkait penerapan manajemen risiko likuiditas dengan sangat memadai.

j. Direksi mengkomunikasikan strategi manajemen risiko likuiditas dengan cukup efektif kepada seluruh satuan kerja di perusahaan.

k. Perusahaan telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai komposisi aset dan kewajiban, diversifikasi dan kestabilan sumber pendanaan, penetapan jenis dan alokasi aset likuid berkualitas tinggi atau aset yang dapat diperdagangkan dan dilaksanakan dengan cukup memadai.

l. Kebijakan strategi manajemen risiko likuiditas telah dievaluasi secara berkala atau sewaktu-waktu.

m. Limit risiko likuiditas yang ditetapkan telah cukup relevan dengan kompleksitas bisnis, toleransi risiko, produk, pasar, serta komposisi aset dan liabilitas.

n. Telah terdapat indikator peringatan dini (early warning indicators) risiko likuiditas dan/atau kebijakan penerapan

Page 137:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 137 -

Peringkat Definisi Peringkatstress testing yang cukup.

o. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko likuiditas telah dilaksanakan dengan cukup memadai dengan adanya indikator/paramater yang tepat dalam menilai risiko likuiditas Perusahaan.

p. Mekanisme pengukuran risiko Likuiditas telah dievaluasi dan disempurnakan secara berkala atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.

q. Sistem pengukuran risiko telah dilengkapi stress test yang dilakukan secara berkala dan dilakukan reviu untuk mengambil langkah tepat dalam mitigasi risiko likuiditas.

r. Pemantauan risiko likuiditas disajikan dalam laporan cukup yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terkait risiko likuiditas namun cakupannya kurang memadai.

s. Telah terdapat mekanisme pengendalian risiko likuiditas yang cukup untuk menyerap potensi kerugian yang ditimbulkan;

t. proses manajemen risiko likuiditas cukup memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko likuiditas;

u. sistem informasi manajemen (SIM) risiko memenuhi ekspektasi minimum tetapi terdapat beberapa kelemahn termasuk pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perhatian manajemen.

v. sistem pengendalian internal cukup efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko;

w. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen cukup memadai;

x. Terdapat beberapa kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perhatian manajemen;

y. Terdapat kelemahan yang cukup signifikan berdasarkan hasil review independen yang membutuhkan perhatian manajemen;

z. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan cukup memadai.

Peringkat 4 (Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas lemah, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko likuiditas yang memerlukan tindakan korektif segera.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (lemah) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesadaran

Page 138:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 138 -

Peringkat Definisi Peringkat(awareness) dan pemahaman yang kurang baik mengenai manajemen risiko likuiditas.

b. Efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas telah kurang sesuai dengan profil risiko likuiditas perusahaan asuransi.

c. Direksi dan Dewan Komisaris telah menetapkan Risk appetite yang akan diambil dan kurang sesuai dengan tujuan strategis perusahaan asuransi secara keseluruhan.

d. Penetapan risk appetite dan risk tolerance Dewan Komisaris dan Direksi telah diterjemahkan ke dalam strategi, kebijakan, prosedur, dan limit risiko likuiditas dengan kurang baik.

e. Terdapat arahan yang kurang jelas mengenai risk appetite perusahaan asuransi oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

f. Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan dan strategi manajemen likuiditas, termasuk rencana pendanaan darurat namun dilakukan dengan kurang memadai.

g. Direksi telah melakukan penilaian, pemantauan,serta evaluasi atas manajemen risiko likuiditas Perusahaan namun dilakukan dengan kurang memadai.

h. Kebijakan, prosedur, dan limit manajemen risiko likuiditas telah dilaksanakan secara konsisten sejalan dengan strategi bisnis, risk appetite, risk tolerance, kemampuan sumber daya manusia, dan sistem informasi manajemen perusahaan asuransi namun dilakukan dengan tidak konsisten.

i. Perusahaan telah memiliki kebijakan mengenai wewenang dan tanggung jawab manajemen yang jelas pada setiap satuan kerja terkait penerapan manajemen risiko likuiditas dengan kurang memadai.

j. Direksi mengkomunikasikan strategi manajemen risiko likuiditas kepada seluruh satuan kerja di perusahaan metode yang digunakan tidak efektif.

k. Perusahaan telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai komposisi aset dan kewajiban, diversifikasi dan kestabilan sumber pendanaan, penetapan jenis dan alokasi aset likuid berkualitas tinggi atau aset yang dapat diperdagangkan dan dilaksanakan dengan kurang memadai.

l. Kebijakan strategi manajemen risiko likuiditas telah dievaluasi namun dilakukan secara tidak berkala.

m. Limit risiko likuiditas yang ditetapkan telah cukup relevan dengan kompleksitas bisnis, toleransi risiko, produk, pasar, serta komposisi aset dan liabilitas.

Page 139:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 139 -

Peringkat Definisi Peringkatn. Telah terdapat indikator peringatan dini (early warning

indicators) risiko likuiditas dan/atau kebijakan penerapan stress testing yang kurang memadai.

o. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko likuiditas telah dilaksanakan namun indikator/paramater yang digunakan tidak tepat dalam menilai risiko likuiditas Perusahaan.

p. Mekanisme pengukuran risiko Likuiditas telah dievaluasi dan disempurnakan namun tidak dilakukan secara berkala.

q. Sistem pengukuran risiko telah dilengkapi stress test namun tidak dilaksanakan secara berkala dan belum dilakukan reviu.

r. Pemantauan risiko likuiditas disajikan dalam laporan namun kurang membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terkait risiko likuiditas namun cakupannya kurang memadai.

s. Perusahaan telah memiliki pengendalian risiko likuiditas namun belum mampu menyerap potensi kerugian yang ditimbulkan;

t. proses manajemen risiko likuiditas kurang memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko likuiditas;

u. Kelemahan signifikan sistem informasi manajemen (SIM) termasuk pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perhatian manajemen.

v. sistem pengendalian internal kurang efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko;

w. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen kurang memadai;

x. Terdapat kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perbaikan segera;

y. Terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil review independen yang membutuhkan tindakan perbaikan segera;

z. tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan kurang memadai.

Peringkat 5 (sangat Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas sangat lemah, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko likuiditas yang tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen. Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (sangat lemah) antara lain sebagai berikut:

Page 140:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 140 -

Peringkat Definisi Peringkata. Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki kesadaran

(awareness) dan pemahaman yang kurang baik mengenai manajemen risiko likuiditas.

b. Efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas tidak sesuai dengan profil risiko likuiditas perusahaan asuransi.

c. Direksi dan Dewan Komisaris tidak menetapkan Risk appetite dan risk tolerence risiko likuiditas.

d. Penetapan risk appetite dan risk tolerance Dewan Komisaris dan Direksi tidak diterjemahkan ke dalam strategi, kebijakan, prosedur, dan limit risiko likuiditas dengan kurang baik.

e. Dewan Komisaris tidak melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan dan strategi manajemen likuiditas,.

f. Direksi tidak melakukan penilaian, pemantauan,serta evaluasi atas manajemen risiko likuiditas Perusahaan.

g. Perusahaan tidak memiliki kebijakan, prosedur, dan limit manajemen risiko likuiditas

h. Perusahaan tidak memiliki kebijakan mengenai wewenang dan tanggung jawab manajemen yang jelas pada setiap satuan kerja terkait penerapan manajemen risiko likuiditas.

i. Direksi tidak mengkomunikasikan strategi manajemen risiko likuiditas kepada seluruh satuan kerja di perusahaan.

j. Perusahaan tidak memiliki kebijakan dan prosedur mengenai komposisi aset dan kewajiban, diversifikasi dan kestabilan sumber pendanaan, penetapan jenis dan alokasi aset likuid berkualitas tinggi atau aset yang dapat diperdagangkan

k. Kebijakan strategi manajemen risiko likuiditas tidak dievaluasi.

l. likuiditas yang ditetapkan tidak relevan dengan kompleksitas bisnis, toleransi risiko, produk, pasar, serta komposisi aset dan liabilitas.

m. Tidak terdapat indikator peringatan dini (early warning indicators) risiko likuiditas dan/atau kebijakan penerapan stress testing.

n. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko likuiditas dilaksanakan secara memadai.

o. Belum terdapat mekanisme evaluasi atas pengukuran risiko Likuiditas.

p. Sistem pengukuran risiko belum dilengkapi stress test. q. Pemantauan risiko likuiditas tidak disajikan dalam

Page 141:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 141 -

Peringkat Definisi Peringkatlaporan yang memadai kepad amanajemen perusahaan.

r. Perusahaan tidak memiliki pengendalian risiko likuiditas sehingga belum mampu menyerap potensi kerugian yang ditimbulkan;

s. proses manajemen risiko likuiditas tidak memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko likuiditas;

t. Kelemahan fundamental pada sistem informasi manajemen (SIM) risiko pelaporan risiko likuiditas kepada Dewan Komisaris dan Direksi sangat tidak memadai.

u. sistem pengendalian internal tidak efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko;

v. pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen kurang memadai;

w. Terdapat kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perbaikan fundamental;

x. Terdapat kelemahan yang sangat signifikan berdasarkan hasil review independen di mana tindakan perbaikannya di luar kemampuan manajemen;

y. tindak lanjut atas kaji ulang independen tidak memadai atau tidak ada.

Page 142:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.G.1: Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Inheren untuk Risiko Inheren untuk Risiko HukumParameter atau Indikator Keterangan1. Ketiadaan/

perubahan peraturan perundang-undangan

a. Jumlah dan nilai nominal dari total produk Perusahaan yang belum diatur oleh peraturan perundang-undangan secara jelas dan produk tersebut cenderung memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi, dibandingkan dengan modal yang dimiliki Perusahaan.

b. Penggunaan best practice atas suatu standar perjanjian yang biasa digunakan oleh Perusahaan masih mengacu pada perjanjian yang belum terkini walaupun telah ada perubahan best practice atau peraturan perundang-undangan maupun hal lainnya.

Ketiadaan atau perubahan peraturan perundang-undangan terutama atas produk yang dimiliki Perusahaan atau transaksi yang dilakukan Perusahaan akan mengakibatkan produk tersebut menjadi sengketa di kemudian hari sehingga berpotensi menimbulkan risiko hukum.

2. Kelemahan dalam perikatan/ kerjasama

a. Tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian.

b. Terdapat kelemahan klausula perjanjian dan/atau tidak terpenuhinya persyaratan yang telah disepakati.

c. Pemahaman para pihak terkait dengan perjanjian, terutama mengenai risiko yang ada dalam suatu transaksi yang kompleks dan menggunakan istilah yang

Kelemahan perikatan yang dilakukan oleh Perusahaan merupakan sumber terjadinya permasalahan atau sengketa pada kemudian hari yang dapat menimbulkan potensi risiko hukum bagi Perusahaan.

Page 143:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 143 -

Parameter atau Indikator Keterangansulit dipahami atau tidak lazim bagi masyarakat umum.

d. Tidak dapat dilaksanakannya suatu perjanjian baik untuk keseluruhan maupun sebagian.

e. Keberadaan dokumen pendukung terkait perjanjian yang dilakukan oleh Perusahaan dengan pihak ketiga.

f. Pengkinian dan reviu perjanjian secara berkala termasuk dampak dari perjanjian dimaksud.

g. Penggunaan pilihan hukum Indonesia atas perjanjian yang diadakan oleh Perusahaan dan juga penggunaan forum penyelesaian sengketa.

3. Proses Litigasi yang Timbul

a. Riwayat tuntutan hukum kepada Perusahaan.

Riwayat jumlah dan nilai putusan atas kasus hukum yang pernah ditangani oleh perusahaan asuransi harus diperhatikan:a. Jumlah dan nilai pengaduan terhadap perusahaan asuransi

yang masuk kepada OJK.b. Jumlah dan nilai tuntutan somasi yang ditujukan kepada

perusahaan baik sebagai pihak tergugat maupun turut tergugat.

c. Jumlah dan nilai tuntutan dalam kasus hukum yang sedang ditangani oleh perusahaan asuransi.

Page 144:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 144 -

Parameter atau Indikator Keterangand. Jumlah dan nilai putusan atas kasus hukum yang

dimenangkan oleh perusahaan asuransi.e. Jumlah dan nilai putusan atas kasus hukum dimana

perusahaan asuransi menjadi pihak yang dikalahkan.b. Besarnya nominal gugatan dan estimasi

kerugian yang mungkin dialami oleh Perusahaan akibat dari tuntutan hukum.

Gugatan atau tuntutan tersebut pada dasarnya menimbulkan biaya yang dapat merugikan kondisi Perusahaan. Besarnya nominal ditentukan dari jumlah nominal gugatan yang sedang diajukan.

c. Besarnya kerugian yang dialami oleh Perusahaan karena suatu putusan dari pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap dibandingkan dengan modal Perusahaan.

1) Rasio Besarnya Kerugian yang dialami oleh Perusahaan Asuransi karena suatu putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap dibandingkan dengan ekuitas Rasio = 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 Rasio ini untuk melihat sejauh mana impact kerugian yang dialami Perusahaan atas suatu putusan hukum terhadap keberlangsung Perusahaaan ke depan.

2) Rasio liabilitas dibanding contingency Liabilitas contingency =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎rLiabilitas contingency adalah kerugian yang dibayar oleh Perusahaan dibandingkan dengan aset lancar Perusahaan.

Page 145:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 145 -

Parameter atau Indikator KeteranganNilai rasio liabilitas contingency dihitung dengan tujuan untuk melihat kemampuan Perusahaan dalam membayar kewajiban yang ditimbulkan akibat risiko hukum

d. Dasar dari gugatan yang terjadi dan pihak yang tergugat atau menggugat Perusahaan dalam suatu gugatan yang diajukan serta tindakan dari manajemen atas suatu gugatan yang diajukan.

Litigasi dapat terjadi karena adanya gugatan atau tuntutan dari pihak ketiga kepada Perusahaan maupun gugatan atau tuntutan yang diajukan kepada pihak ketiga baik melalui pengadilan maupun di luar pengadilan.

e. Kemungkinan timbulnya gugatan yang serupa karena adanya standar perjanjian yang sama dan estimasi total kerugian yang mungkin timbul dibandingkan dengan modal Perusahaan.

Rasio jumlah kasus hukum yang dimenangkan oleh LJK di pengadilan terhadap jumlah gugatan.

Jumlah kasus hukum yang dimenangkanjumlah gugatan

Page 146:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.G.2: Pedoman Penetapan Tingkat Risiko Inheren untuk Risiko HukumPeringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko hukum tergolong sangat kecil selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (rendah) antara lain sebagai berikut:a. Tidak terdapat proses litigasi yang terjadi pada perusahaan

asuransi;b. Perjanjian yang dibuat oleh perusahaan asuransi setelah

memadai dan telah dilakukan review secara berkala baik oleh satuan kerja yang membawahi hukum maupun konsultan hukum independen, sehingga pengkinian perjanjian dilakukan secara terus-menerus untuk menyesuaikan dengan standar dan ketentuan yang berlaku; dan

c. Perusahaan asuransi tidak memiliki suatu aktivitas dan produk yang belum ada aturannya sama sekali dan/atau seluruh aktivitas dan produk perusahaan asuransi yang ada telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Tidak terdapat riwayat pengaduan, somasi, dan tuntutan hukum yang diajukan terhadap perusahaan asuransi.

Peringkat 2 (Sedang Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko hukum tergolong kecil selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (sedang rendah)antara lain sebagai berikut:a. Tidak terdapat proses litigasi yang terjadi pada perusahaan

asuransi atau ada proses litigasi tetapi jumlah gugatannya tidak signifikan mengganggu kondisi keuangan serta tidak berdampak besar terhadap reputasi perusahaan asuransi;

b. Perjanjian yang dibuat oleh perusahaan asuransi memadai namun masih terdapat beberapa kelemahan minor. Perjanjian telah di-review oleh konsultan hukum independen namun belum secara berkala, tetapi satuan kerja yang membawahi hukum telah melakukan review secara berkala atas perjanjian yang digunakan perusahaan asuransi.

c. Perusahaan asuransi tidak memiliki suatu aktivitas dan produk yang belum ada aturannya sama sekali dan/atau seluruh aktivitas dan produk asuransi yang ada telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Terdapat riwayat tuntutan hukum terhadap perusahaan

Page 147:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 147 -

Peringkat Definisi Peringkatasuransi, namun jumlahnya tidak signifikan mengganggu kondisi keuangan serta tidak berdampak besar terhadap reputasi perusahaan asuransi.

Peringkat 3 (Sedang Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko hukum tergolong sedang selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (sedang) antara lain sebagai berikut:a. Terdapat proses litigasi yang terjadi pada perusahaan

asuransi namun jumlah gugatannya kurang signifikan sehingga kurang mengganggu kondisi keuangan namun memiliki kemungkinan munculnya risiko reputasi bagi perusahaan asuransi; dan

b. Perjanjian yang dibuat oleh perusahaan asuransi cukup memadai namun dan masih terdapat beberapa kelemahan yang kurang signifikan dan perlu segera diperbaiki. Perusahaan asuransi belum sepenuhnya melakukan pengkinian terhadap perjanjian yang digunakan.

c. Terdapat beberapa aktivitas dan produk asuransi dalam persentase yang kurang signifikan dibandingkan total modal perusahaan asuransi yang belum diatur oleh peraturan dari otoritas terkait.

Peringkat 4 (Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko hukum tergolong cukup tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Terdapat proses litigasi yang terjadi pada perusahaan

asuransi dan jumlah gugatannya signifikan sehingga apabila perusahaan asuransi mengalami kekalahan, ganti rugi atas gugatan tersebut dapat mengganggu kondisi keuangan serta berdampak besar terhadap reputasi perusahaan asuransi.

b. Perjanjian yang dibuat oleh perusahaan asuransi kurang memadai serta terdapat beberapa kelemahan mayor yang dapat mengakibatkan kesalahan dalam interpretasi perjanjian baik oleh para pihak maupun aparatur penegak hukum. Satuan kerja yang membawahi hukum kurang memperhatikan perkembangan terkini dalam rangka me review secara berkala atas perjanjian yang digunakan perusahaan asuransi.

c. Terdapat beberapa produk asuransi dalam persentase yang signifikan dibandingkan total modal perusahaan asuransi

Page 148:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 148 -

Peringkat Definisi Peringkatyang belum diatur oleh peraturan dari otoritas terkait.

d. Terdapat riwayat tuntutan hukum yang terjadi pada perusahaan asuransi dan jumlah tuntutannya signifikan sehingga apabila perusahaan asuransi mengalami kekalahan, ganti rugi atas gugatan tersebut dapat mengganggu kondisi keuangan serta berdampak terhadap reputasi perusahaan asuransi.

Peringkat 5 (Sangat Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko hukum tergolong tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Terdapat proses litigasi terhadap perusahaan asuransi oleh

tertanggung/pemegang polis/pihak ketiga lain dalam jumlah yang sangat signifikan sehingga apabila perusahaan asuransi dikalahkan dalam putusan pengadilan, kondisi tersebut dapat mempengaruhi kondisi usaha perusahaan asuransi secara signifikan;

b. Perjanjian yang dibuat oleh perusahaan asuransi sama sekali tidak memadai dan sama sekali tidak pernah direview sehingga tidak diketahui kelemahannya.

c. Terdapat produk asuransi yang belum diatur oleh ketentuan yang berlaku dalam jumlah yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan total modal perusahaan asuransi.

d. Terdapat riwayat tuntutan hukum dan potensi tuntutan hukum terhadap perusahaan asuransi oleh tertanggung/pemegang polis/pihak ketiga lain dalam jumlah yang sangat signifikan sehingga apabila perusahaan asuransi dikalahkan dalam putusan pengadilan, kondisi tersebut dapat mempengaruhi kondisi usaha perusahaan asuransi secara signifikan.

Page 149:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 149 -

Tabel II.G.3: Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Hukum

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko hukum sangat memadai, terdapat kelemahan minor yang tidak signifikan sehingga dapat diabaikan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (kuat) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan

pemahaman yang sangat baik mengenai manajemen risiko hukum.

b. Perumusan selera risiko (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) sangat memadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis perusahaan asuransi secara keseluruhan.

c. Budaya manajemen risiko hukum sangat kuat dan telah dinternalisasikan dengan sangat baik pada seluruh level organisasi.

d. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara keseluruhan sangat memadai.

e. Fungsi manajemen risiko hukum independen, memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, dan telah berjalan dengan sangat baik

f. Delegasi kewenangan dikendalikan dan dipantau secara berkala, dan telah berjalan dengan sangat baik.

g. Strategi risiko hukum sangat sejalan dengan selera risiko dan toleransi risiko.

h. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko hukum sangat memadai dan tersedia untuk seluruh area manajemen risiko hukum, sejalan dengan penerapan, dan dipahami dengan baik oleh staf.

i. Proses manajemen risiko hukum sangat memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalika n risiko hukum.

j. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Risiko sangat baik sehingga menghasilkan Laporan risiko hukum yang komprehensif dan terintegrasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

k. Secara umum sumber daya manusia sangat memadai dari segi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko hukum

l. Sistem pengendalian intern sangat efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko.

m. Pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang

Page 150:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 150 -

Peringkat Definisi Peringkatmelakukan kaji ulang independen sangat memadai baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

n. Secara umum tidak terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil review independen.

o. Tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan sangat memadai.

Peringkat 2 (Agak Kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko hukum memadai meskipun terdapat beberapa kelemahan minor yang dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (agak kuat) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan

pemahaman yang baik mengenai manajemen risiko hukum.

b. Perumusan selera risiko (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) memadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis perusahaan asuransi secara keseluruhan .

c. Budaya manajemen risiko hukum kuat dan telah dinternalisasi kan dengan baik pada seluruh level organisasi.

d. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara umum memadai. Terdapat beberapa kelemahan tetapi tidak signifikan dan dapat diperbaiki dengan segera.

e. Fungsi manajemen risiko hukum memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan telah berjalan dengan baik. Terdapat kelemahan minor, tetapi dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal.

f. Delegasi kewenangan dikendalikan dan dipantau secara berkala, dan telah berjalan dengan baik.

g. Strategi risiko hukum sejalan dengan selera risiko dan toleransi risiko.

h. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko hukum memadai dantersedia untuk seluruh area manajemen risiko hukum, sejalan dengan penerapan, dan dipahami dengan baik oleh staf meskipun terdapat kelemahan minor.

i. Proses manajemen risiko hukum memadai dalam mengidentifik asi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko hokum

j. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Risiko baik termasuk pelaporan risiko hukum kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Terdapat kelemahan minor tetapi dapat diperbaiki dengan mudah.

Page 151:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 151 -

Peringkat Definisi Peringkatk. Sumber daya manusia memadai baik dari sisi kuantitas

maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko hokum Sistem pengendalian intern efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko.

l. Pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen memadai baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

m. Terdapat kelemahan tetapi tidak signifikan berdasarkan hasil review independen.

n. Tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan memadai.

Peringkat 3 (Cukup)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko hukum cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum terpenuhi, terdapat beberapa kelemahan yang memerlukan perhatian manajemen.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (cukup) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan

pemahaman yang baik mengenai manajemen risiko hukum.

b. Perumusan selera risiko (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) memadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis perusahaan asuransi secara keseluruhan .

c. Budaya manajemen risiko hukum kuat dan telah dinternalisasi kan dengan baik pada seluruh level selalu dilaksanakan secara konsisten.

d. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara umum cukup memadai. Terdapat kelemahan pada beberapa aspek penilaian yang perlu mendapat perhatian manajemen. Fungsi manajemen risiko hukum cukup baik, tetapi terdapat beberapa kelemahan yang perlu mendapat perhatian manajemen.

e. Delegasi kewenangan cukup baik, tetapi pengendalian dan pemantauan tidak selalu dilaksanakan dengan baik.

f. Strategi risiko hukum cukup sejalan dengan selera risiko dan toleransi risiko.

g. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko hukum cukup memadai tetapi tidak selalu konsisten dengan penerapan. Proses manajemen risiko hukum cukup memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko hokum.

h. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Risiko memenuhi

Page 152:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 152 -

Peringkat Definisi Peringkatekspektasi minimum tetapi terdapat beberapa kelemahan termasuk pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perhatian manajemen.

i. Secara umum sumber daya manusia cukup memadai baik dari sisi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko hukum. Sistem pengendalian intern cukup efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko.

j. Pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen cukup memadai. Terdapat beberapa kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhka n perhatian manajemen.

k. Terdapat kelemahan yang cukup signifikan berdasarkan hasil review independen yang membutuhkan perhatian manajemen.

l. Tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan cukup memadai.

Peringkat 4 (Agak Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko hukum kurang memadai, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko hukum yang memerlukan tindakan korektif segera.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (agak lemah) antara lain sebagai berikut:a. Kelemahan signifikan pada awareness dan pemahaman

Dewan Komisaris dan Direksi mengenai manajemen risiko hukum.

b. Perumusan selera risiko (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) kurang memadai dan tidak sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis perusahaan asuransi secara keseluruhan.

c. Budaya manajemen risiko hukum kurang kuat dan belum dinternalisasikan dengan baik pada setiap level satuan kerja.

d. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara umum kurang memadai. Terdapat kelemahan pada berbagai aspek penilaian yang membutuhka n perbaikan segeraKelemahan signifikan pada fungsi manajemen risiko hukum yang membutuhkan perbaikan segera.

e. Delegasi kewenangan lemah dan tidak dikendalikan dan dipantau dengan baik.

f. Strategi risiko hukum kurang sejalan dengan selera risiko dan toleransi risiko.

g. Kelemahan signifikan pada kebijakan, prosedur, dan limit

Page 153:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 153 -

Peringkat Definisi Peringkatrisiko hukum. Proses manajemen risiko hukum kurang memadai dalam mengidentifik asi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko hukum

h. Kelemahan signifikan pada Sistem Informasi Manajemen (SIM) termasuk pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhka n perbaikan segera.

i. Sumber daya manusia kurang memadai dari segi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manjemen risiko hukum. Sistem pengendalian intern kurang efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko.

j. Pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen kurang memadai. Terdapat kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhka n perbaikan segera.

k. Terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil review independen yang membutuhka n tindakan perbaikan segera.

l. Tindak lanjut atas kaji ulang independen kurang memadai..

Peringkat 5 (Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko hukum tidak memadai, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko hukum yang tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen. Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (lemah) antara lain sebagai berikut:a. Awareness dan pemahaman Dewan Komisaris dan Direksi

sangat lemah mengenai manajemen risiko hukum. b. Perumusan selera risiko (risk appetite) dan toleransi risiko

(risk tolerance) tidak memadai dan tidak terdapat kaitan dengan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis perusahaan asuransi secara keseluruhan.

c. Budaya manajemen risiko hukum tidak kuat atau belum ada sama sekali. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi tidak memadai. Terdapat kelemahan yang signifikan pada hampir seluruh aspek penilaian dan tindakan dan penyelesaiann ya di luar kemampuan perusahaan asuransi. Kelemahan signifikan pada fungsi manajemen risiko hukum yang membutuhka n perbaikan fundamental.

d. Delegasi kewenangan sangat lemah atau tidak ada. e. Strategi risiko hukum tidak sejalan dengan selera risiko

dan toleransi risiko. f. Kelemahan sangat signifikan pada kebijakan prosedur, dan

Page 154:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 154 -

Peringkat Definisi Peringkatlimit risiko hukum. Proses manajemen risiko hukum tidak memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko hukum

g. Kelemahan fundamental pada Sistem Informasi Manajemen (SIM) Risiko. Pelaporan risiko hukum kepada Dewan Komisaris dan Direksi sangat tidak memadai.

h. Sumber daya manusia tidak memadai dari segi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manjemen risiko hokum. Sistem pengendalian intern tidak efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko.

i. Pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen kurang memadai. Terdapat kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perbaikan fundamental.

j. Terdapat kelemahan yang sangat signifikan berdasarkan hasil review independen di mana tindakan perbaikannya di luar kemampuan manajemen.

k. Tindak lanjut atas kaji ulang independen tidak memadai atau tidak ada.

Page 155:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.H.1: Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Inheren untuk Risiko KepatuhanParameter atau Indikator Keterangan1. Jenis dan

Signifikansi Pelanggaran yang Dilakukan

a. Jumlah sanksi adminstrasi berupa sanksi peringatan atau teguran yang dikenakan kepada perusahaan.

b. Jumlah sanksi administrasi berupa denda kewajiban membayar yang dikenakan kepada perusahaan dari OJK.

c. Jenis pelanggaran atau ketidakpatuhan yang dilakukan oleh perusahaan.

Cakupan pelanggaran merupakan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku dan komitmen kepada Otoritas Jasa Keuangan termasuk sanksi yang dikenakan atas pelanggaran yang dilakukan oleh Perusahaan.

2. Frekuensi pelanggaraan (termasuk sanksi) atau track record kepatuhan perusahaan

a. Jenis dan frekuensi pelanggaran yang sama yang ditemukan setiap tahunnya dalam 3 (tiga) tahun terakhir.

b. Signifikansi temuan pelanggaran tersebut.

Frekuensi lebih bersifat historis dengan melihat tren kepatuhan Perusahaan selama 3 (tiga) tahun terakhir untuk mengetahui apakah jenis pelanggaran yang dilakukan berulang ataukah memang atas kesalahan tersebut tidak dilakukan perbaikan signifikan oleh Perusahaan.

3. Frekuensi pelanggaran atas ketentuan pada transaksi keuangan tertentu karena tidak sesuai dengan ketentuan atau standar yang berlaku umum

a. Pelanggaran terhadap ketentuan transaksi keuangan tertentu

b. Frekuensi pelanggaran atas ketentuan terkait TPPU dan TPPT

c. Frekuensi pelanggaran atas kode etikd. Frekuensi pelanggaran atas Ketentuan

atau Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia untuk Transaksi

Cukup jelas

Page 156:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 156 -

Parameter atau Indikator KeteranganKeuangan yang dilaksanakan Berdasarkan Prinsip Syariah

4. Tindak lanjut atas pelanggaran

Tindak lanjut atas pelanggaran ketentuan termasuk pemenuhan atas rencana tindak (action plan) yang disampaikan kepada OJK dan otoritas lainnya.

Setelah terjadi pelanggaran terhadap ketentuan baik yang diidentifikasi oleh OJK maupun oleh perusahaan \, langkah selanjutnya yang dapat dijadikan bahan evaluasi untuk mengurangi risiko perusahaan dan bukti adanya mitigasi adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan asuransi dan reasuransi syariah untuk menyelesaikan perbaikan atas pelanggaran yang dilakukan. Jika sanksi/denda tersebut mengharuskan perusahaan untuk menyusun rencana tindak (action plan) maka jika action plan tidak terlaksana sesuai dengan target dan atau tidak dilakukan dan atau dilakukan tetapi tidak sesuai maka risiko kepatuhan perusahaan akan semakin tinggi.

Page 157:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.H.2: Pedoman Penetapan Tingkat Risiko Inheren untuk Risiko Kepatuhan

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Rendah)

Potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko kepatuhan sangat kecil atau hampir tidak ada selama periode waktu tertentu di masa datang, berdasarkan bisnis perusahaan asuransi jiwa tanpa memperhitungkan aspek manajemen risiko kepatuhan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (rendah) antara lain sebagai berikut:a. Rasio keterlambatan penyampaian laporan terhadap

regulator maupun holding perusahaan asuransi jiwa terhadap seluruh jumlah laporan wajib selama periode penilaian adalah 0%;

b. Rasio jumlah denda keterlambatan terhadap biaya operasional selama periode penilaian adalah 0%;

c. Tidak terdapat temuan internal audit yang berulang selama periode penilaian;

d. Tidak terdapat pelanggaran sama sekali atau terdapat pelanggaran yang sangat minor pada periode penilaian dan segera dilakukan tindakan perbaikan oleh pengawas asuransi jiwa;

e. Track Record kepatuhan perusahaan asuransi jiwa selama ini sangat baik; dan

f. Perusahaan Asuransi Jiwa sangat kooperatif dengan Pengawas OJK maupun otoritas terkait lainnya.

Peringkat 2 (Sedang Rendah)

Potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko kepatuhan kecil selama periode waktu tertentu di masa datang, berdasarkan bisnis perusahaan asuransi jiwa tanpa memperhitungkan aspek manajemen risiko kepatuhan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (sedang rendah) antara lain sebagai berikut:a. Rasio keterlambatan penyampaian laporan terhadap

regulator maupun holding perusahaan asuransi jiwa terhadap seluruh jumlah laporan wajib selama periode penilaian mendekati 1%

b. Rasio jumlah denda keterlambatan terhadap biaya operasional selama periode penilaian adalah tidak sampai 1%;

c. Terdapat temuan internal audit dengan dampak moderate selama periode penilaian dan perusahaan asuransi jiwa tidak segera melakukan perbaikan

d. Terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa namun relatif tidak berat dan/atau pelanggaran tersebut telah beberapa kali terjadi karena perbaikan yang dilakukan kurang memadai;

Page 158:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 158 -

Peringkat Definisi Peringkate. Track Record kepatuhan perusahaan asuransi jiwa selama

ini cukup baik; dan f. Perusahaan Asuransi Jiwa cukup kooperatif dengan

Pengawas OJK maupun otoritas terkait lainnya.Peringkat 3 (Sedang)

Potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko kepatuhan cukup tinggi selama periode waktu tertentu di masa datang, berdasarkan bisnis perusahaan asurasnsi jiwa tanpa memperhitungkan aspek manajemen risiko kepatuhan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (sedang) antara lain sebagai berikut:a. Rasio keterlambatan penyampaian laporan terhadap

regulator maupun holding perusahaan asuransi jiwa terhadap seluruh jumlah laporan wajib selama periode penilaian sampai dengan 5%

b. Rasio jumlah denda keterlambatan terhadap biaya operasional selama periode penilaian adalah sampai dengan 5%;

c. Terdapat temuan internal audit dengan dampak moderate selama periode penilaian dan perusahaan asuransi jiwa tidak segera melakukan perbaikan

d. Terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa namun relatif tidak berat dan/atau pelanggaran tersebut telah beberapa kali terjadi karena perbaikan yang dilakukan kurang memadai;

e. Track Record kepatuhan perusahaan asuransi jiwa selama ini cukup baik; dan

f. Perusahaan Asuransi Jiwa cukup kooperatif dengan Pengawas OJK maupun otoritas terkait lainnya.

Peringkat 4 (Sedang Tinggi)

Potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko kepatuhan di masa datang tinggi, berdasarkan bisnis perusahaan tanpa memperhitungkan aspek manajemen risiko kepatuhan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (sedang tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Rasio keterlambatan penyampaian laporan terhadap

regulator maupun holding perusahaan asuransi jiwa terhadap seluruh jumlah laporan wajib selama periode penilaian antara 5%-10%

b. Rasio jumlah denda keterlambatan terhadap biaya operasional selama periode penilaian adalah sampai dengan 5%-10%;

c. Terdapat temuan internal audit dengan dampak moderate selama periode penilaian dan perusahaan asuransi jiwa tidak melakukan perbaikan

d. Terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa yang relatif cukup berat atau pelanggaran

Page 159:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 159 -

Peringkat Definisi Peringkattersebut cukup sering terjadi dan tidak dilakukan perbaikan yang mendasar terhadap permasalahan yang ada.

e. Track Record kepatuhan perusahaan asuransi jiwa selama ini kurang baik; dan

f. Perusahaan asuransi jiwa kurang kooperatif dengan pengawas perusahaan asuransi jiwa maupun otoritas terkait lainnya

Peringkat 5 (Tinggi)

Potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko kepatuhan di masa datang sangat tinggi, berdasarkan bisnis perusahaan asuransi jiwa tanpa memperhitungkan aspek manajemen risiko kepatuhan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Rasio keterlambatan penyampaian laporan terhadap

regulator maupun holding perusahaan asuransi jiwa terhadap seluruh jumlah laporan wajib selama periode penilaian antara lebih 10 %

b. Rasio jumlah denda keterlambatan terhadap biaya operasional selama periode penilaian adalah sampai dengan lebih 10%;

c. Terdapat temuan internal audit dengan dampak signifikan selama periode penilaian dan perusahaan asuransi jiwa tidak melakukan perbaikan.

d. Terdapat pelanggaran berat yang dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa atau pelanggaran yang terus menerus berulang kali terjadi dan perusahaan asuransi jiwa sama sekali tidak berusaha memperbaiki kesalahan tersebut.

e. Track Record kepatuhan perusahaan asuransi jiwa selama ini tidak baik; dan

f. Perusahaan asuransi jiwa tidak kooperatif dengan Pengawas OJK maupun otoritas terkait lainnya.

Page 160:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 160 -

Tabel II.H.3: Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan sangat memadai, terdapat kelemahan minor yang tidak signifikan sehingga dapat diabaikan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (kuat) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan

pemahaman yang sangat baik mengenai manajemen risiko kepatuhan.

b. Perumusan risk appetite dan toleransi risiko (risk tolerance) sangat memadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis perusahaan asuransi jiwa secara keseluruhan.

c. Budaya manajemen risiko kepatuhan sangat kuat dan telah dinternalisasikan dengan sangat baik pada seluruh level organisasi;

d. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara keseluruhan sangat memadai.

e. Fungsi manajemen risiko kepatuhan independen, memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, dan telah berjalan dengan sangat baik

f. Delegasi kewenangan dikendalikan dan dipantau secara berkala, dan telah berjalan dengan sangat baik.

g. Strategi risiko kepatuhan sangat sejalan dengan risk appetite dan toleransi risiko.

h. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko kepatuhan sangat memadai dan tersedia untuk seluruh area manajemen risiko kepatuhan, sejalan dengan penerapan, dan dipahami dengan baik oleh staf.

i. Proses manajemen risiko kepatuhan sangat memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kepatuhan.

j. Sistem Informasi Manajemen (SIM) risiko kepatuhan sangat baik sehingga menghasilkan Laporan risiko kepatuhan yang komprehensif dan terintegrasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

k. Secara umum sumber daya manusia sangat memadai dari segi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko kepatuhan.

l. Sistem pengendalian intern sangat efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko kepatuhan.

m. Pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen sangat memadai baik

Page 161:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 161 -

Peringkat Definisi Peringkatdari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

n. Secara umum tidak terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil review independen.

o. Tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan sangat memadai.

Peringkat 2 (Agak kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan memadai meskipun terdapat beberapa kelemahan minor yang dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (agak kuat) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan

pemahaman yang baik mengenai manajemen risiko kepatuhan.

b. Perumusan risk appetite dan toleransi risiko (risk tolerance) memadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis perusahaan asuransi jiwa secara keseluruhan.

c. Budaya manajemen risiko kepatuhan kuat dan telah dinternalisasikan dengan baik pada seluruh level organisasi.

d. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara umum memadai. Terdapat beberapa kelemahan tetapi tidak signifikan dan dapat diperbaiki dengan segera.

e. Fungsi manajemen risiko kepatuhan memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan telah berjalan dengan baik. Terdapat kelemahan minor, tetapi dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal.

f. Delegasi kewenangan dikendalikan dan dipantau secara berkala, dan telah berjalan dengan baik.

g. Strategi risiko kepatuhan sejalan dengan risk appetite dan toleransi risiko.

h. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko kepatuhan memadai dan tersedia untuk seluruh area manajemen risiko kepatuhan, sejalan dengan penerapan, dan dipahami dengan baik oleh staf meskipun terdapat kelemahan minor.

i. Proses manajemen risiko kepatuhan memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kepatuhan.

j. Sistem Informasi Manajemen (SIM) risiko kepatuhan baik termasuk pelaporan risiko kepatuhan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Terdapat kelemahan minor tetapi dapat diperbaiki dengan mudah.

k. Sumber daya manusia memadai baik dari sisi kuantitas

Page 162:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 162 -

Peringkat Definisi Peringkatmaupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko kepatuhan.

l. Sistem pengendalian intern efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko kepatuhan.

m. Pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen memadai baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

n. Terdapat kelemahan tetapi tidak signifikan berdasarkan hasil review independen.

o. Tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan memadai.

Peringkat 3 (Cukup)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum terpenuhi, terdapat beberapa kelemahan yang memerlukan perhatian manajemen.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (cukup) antara lain sebagai berikut:a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan

pemahaman yang cukup baik mengenai manajemen risiko kepatuhan.

b. Perumusan risk appetite dan toleransi risiko (risk tolerance) cukup memadai tetapi tidak selalu sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis perusahaan asuransi jiwa secara keseluruhan.

c. Budaya manajemen risiko kepatuhan cukup kuat dan telah dinternalisasikan dengan cukup baik tetapi belum selalu dilaksanakan secara konsisten.

d. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara umum cukup memadai. Terdapat kelemahan pada beberapa aspek penilaian yang perlu mendapat perhatian manajemen.

e. Fungsi manajemen risiko kepatuhan cukup baik, tetapi terdapat beberapa kelemahan yang perlu mendapat perhatian manajemen.

f. Delegasi kewenangan cukup baik, tetapi pengendalian dan pemantauan tidak selalu dilaksanakan dengan baik.

g. Strategi risiko kepatuhan cukup sejalan dengan risk appetite dan toleransi risiko.

h. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko kepatuhan cukup memadai tetapi tidak selalu konsisten dengan penerapan

i. Proses manajemen risiko kepatuhan cukup memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan

Page 163:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 163 -

Peringkat Definisi Peringkatmengendalikan risiko kepatuhan.

j. Sistem Informasi Manajemen (SIM) risiko kepatuhan memenuhi ekspektasi minimum tetapi terdapat beberapa kelemahan termasuk pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perhatian manajemen.

k. Secara umum sumber daya manusia cukup memadai baik dari sisi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko kepatuhan.

l. Sistem pengendalian intern cukup efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko kepatuhan.

m. Pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen cukup memadai. Terdapat beberapa kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perhatian manajemen.

n. Terdapat kelemahan yang cukup signifikan berdasarkan hasil review independen yang membutuhkan perhatian manajemen.

o. Tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan cukup memadai.

Peringkat 4 (Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan lemah, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko kepatuhan yang memerlukan tindakan korektif segera.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (lemah) antara lain sebagai berikut:a. Kelemahan signifikan pada awareness dan pemahaman

Dewan Komisaris dan Direksi mengenai manajemen risiko kepatuhan.

b. Perumusan risk appetite dan toleransi risiko (risk tolerance) kurang memadai dan tidak sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis perusahaan asuransi jiwa secara keseluruhan.

c. Budaya manajemen risiko kepatuhan kurang kuat dan belum dinternalisasikan dengan baik pada setiap level satuan kerja.

d. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara umum kurang memadai. Terdapat kelemahan pada berbagai aspek penilaian yang membutuhka n perbaikan segera.

e. Kelemahan signifikan pada fungsi manajemen risiko kepatuhan yang membutuhkan perbaikan segera.

f. Delegasi kewenangan lemah dan tidak dikendalikan dan dipantau dengan baik.

Page 164:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 164 -

Peringkat Definisi Peringkatg. Strategi risiko kepatuhan kurang sejalan dengan risk

appetite dan toleransi risiko. h. Kelemahan signifikan pada kebijakan, prosedur, dan limit

risiko kepatuhan.i. Proses manajemen risiko kepatuhan kurang memadai

dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kepatuhan.

j. Kelemahan signifikan pada Sistem Informasi Manajemen (SIM) Kepatuhan termasuk pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perbaikan segera.

k. Sumber daya manusia kurang memadai dari segi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko kepatuhan.

l. Sistem pengendalian intern kurang efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko kepatuhan.

m. Pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen kurang memadai. Terdapat kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhka n perbaikan segera.

n. Terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil review independen yang membutuhka n tindakan perbaikan segera.

o. Tindak lanjut atas kaji ulang independen kurang memadai.

Peringkat 5 (Sangat Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan sangat lemah, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko kepatuhan yang tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen. Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (Sangat lemah) antara lain sebagai berikut:a. Awareness dan pemahaman Dewan Komisaris dan Direksi

sangat lemah mengenai manajemen risiko kepatuhan.b. Perumusan risk appetite dan toleransi risiko (risk

tolerance) tidak memadai dan tidak terdapat kaitan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis perusahaan asuransi jiwa secara keseluruhan.

c. Budaya manajemen risiko kepatuhan tidak kuat atau belum ada sama sekali.

d. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi tidak memadai. Terdapat kelemahan yang signifikan pada hampir seluruh aspek penilaian dan tindakan dan penyelesaiann ya di luar kemampuan perusahaan

Page 165:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 165 -

Peringkat Definisi Peringkatasuransi jiwa;

e. Kelemahan signifikan pada fungsi manajemen risiko kepatuhan yang membutuhkan perbaikan fundamental.

f. Delegasi kewenangan sangat lemah atau tidak ada. g. Strategi risiko kepatuhan tidak sejalan dengan risk

appetite dan toleransi risiko.h. Kelemahan sangat signifikan pada kebijakan, prosedur,

dan limit risiko kepatuhan.i. Proses manajemen risiko kepatuhan tidak memadai

dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kepatuhan;

j. Kelemahan fundamental pada Sistem Informasi Manajemen (SIM) risiko kepatuhan. Pelaporan risiko kepatuhan kepada Dewan Komisaris dan Direksi sangat tidak memadai.

k. Sumber daya manusia tidak memadai dari segi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko kepatuhan.

l. Sistem pengendalian intern tidak efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko kepatuhan.

m. Pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen kurang memadai. Terdapat kelemahan pada metodologi, frekuensi, dan/atau pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi yang membutuhkan perbaikan fundamental.

n. Terdapat kelemahan yang sangat signifikan berdasarkan hasil review independen di mana tindakan perbaikannya di luar kemampuan manajemen.

o. Tindak lanjut atas kaji ulang independen tidak memadai atau tidak ada.

Page 166:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 166 -

Page 167:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …
Page 168:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.I.1: Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Inheren untuk ReputasiParameter atau Indikator Keterangan1. Pengaruh reputasi

pemilik dan grupa. Kredibilitas pemilik dan perusahaan

terkait.b. Kejadian reputasi (reputational event)

pada pemilik dan perusahaan terkait.

Jika pemberitaan/kejadian dapat meningkatkan nama baik pemilik maka perusahaan asuransi/reasuransi syariah akan terkena dampak positif sehingga dapat menurunkan risiko reputasi. Namun jika sebaliknya, maka risiko reputasi akan semakin besar.

2. Pelanggaran etika bisnis

Pelanggaran etika terlihat antara lain melalui:a. transparansi informasi keuangan; danb. kerjasama bisnis dengan pemangku

kepentingan lain.c. Praktik kecurangan/fraud yang dilakukan

oleh SDM Perusahaan.d. Transparansi pemasaran produk.e. Penjualan produk asuransi tanpa izin OJK.

Yang perlu diperhatikan adalah dalam hal Perusahaan melakukan pelanggaran terhadap etika atau norma-norma bisnis yang berlaku secara umum.

3. Kompleksitas produk dan kerjasama bisnis

a. Jumlah dan tingkat penggunaan nasabah atas produk Perusahaan yang kompleks.

b. Jumlah dan materialitas kerjasama Perusahaan dengan mitra bisnis.

Produk yang kompleks dan kerjasama dengan mitra bisnis dapat terekspos risiko reputasi dalam hal terdapat kesalahpahaman penggunaan produk atau jasa atau pemberitaan negatif pada mitra bisnis, antara lain pada pemasaran produk asuransi dan reksadana.

4. Frekuensi, materialitas dan eksposur pemberitaan

a. Frekuensi dan materialitas pemberitaan negatif tentang Perusahaan dalam 1 tahun.

b. Jenis media dan ruang lingkup

Frekuensi, jenis media, dan materialitas pemberitaan negatif Perusahaan, meliputi juga pengurus Perusahaan, yang diukur selama periode penilaian.

Page 169:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 169 -

Parameter atau Indikator Keterangannegatif pemberitaan.

5. Frekuensi dan materialitas keluhan Peserta

a. Frekuensi keluhan nasabah.b. Materialitas keluhan nasabah.

Salah satu kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pemegang polis/nasabah perusahaan adalah banyaknya pengaduan yang disampaikan kepada perusahaan. Semakin banyak jumlah pengaduan yang disampaikan oleh pemegang polis maka semakin besar risiko reputasi perusahaan asuransi/reasuransi syariah.

Rasio jumlah pengaduan terhadap total polis yaitu:Jumlah Pengaduan

Total Polis

Rasio tindak lanjut pengaduan terhadap jumlah pengaduan yaitu:

Tindak lanjut pengaduanjumlah pengaduan

Untuk memitigasi risiko yang lebih besar, perusahaan asuransi /reasuransi syariah harus segera melakukan tindak lanjut atas pengaduan pemegang polis/nasabah. Banyaknya tindak lanjut atas pengaduan yang dilakukan oleh perusahaan asuransi/reasuransi syariah dapat memperkecil risiko reputasi perusahaan.

6. Penerapan Strategi a. Kesesuaian strategi branding Perusahaan dengan visi misi dan kompleksitas bisnis

Persaingan industri asuransi nasional yang semakin ketat

Page 170:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 170 -

Parameter atau Indikator Keterangan

BrandingPerusahaan.

b. Adanya evaluasi atas penerapan strategi branding Perusahaan

menuntut perusahaan asuransi untuk terus berinovasi dalam menciptakan produk asuransi dan pelayanan yang semakin baik disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Page 171:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.I.2: Pedoman Penetapan Tingkat Risiko Inheren untuk Risiko Reputasi

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Sangat Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko reputasi tergolong sangat rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (sangat rendah) antara lain sebagai berikut:a. Tidak terdapat pengaruh reputasi negatif dari pemilik

perusahaan asuransi dan perusahaan terkait, bahkan diharapkan pemilik asuransi dan perusahaan terkait dapat memberikan pengaruh sangat positif tehadap reputasi asuransi.

b. Tidak terjadi pelanggaran/potensi pelanggaran etika bisnis terhadap seluruh stakeholder asuransi sangat minimal, bahkan asuransi diharapkan memiliki reputasi sebagai perusahaan yang sangat menjunjung tinggi etika bisnis.

c. Produk asuransi sangat sederhana sehingga tidak membutuh kan pemahaman khusus pemegang polis dan kerjasama bisnis yang dilakukan dengan mitra bisnis jumlahnya sangat minimal.

d. Strategi branding didukung dengan kajian memadai dan sesuai dengan visi misi serta rencana bisnis perusahaan.

e. Perusahaan secara konsisten melakukan evaluasi atas penerapan branding yang memadai.

f. Tidak terdapat impact negative terhadap reputasi Perusahaa n atas strategi branding yang dilakukan

g. Frekuensi pemberitaan negatif sangat minimal, pemberitaan negatif sifatnya sangat tidak material, dan ruang lingkup pemberitaan yang sangat kecil relatif sesuai skala asuransi

h. Frekuensi penyampaian keluhan sangat minimal dan sangat tidak material.

Peringkat 2 (Rendah)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko reputasi rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (rendah) antara lain sebagai berikut:a. Tidak terdapat pengaruh reputasi negatif dari pemilik

perusahaan asuransi dan perusahaan terkait, bahkan diharapkan pemilik asuransi dan perusahaan terkait dapat memberikan pengaruh sangat positif tehadap reputasi

Page 172:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 172 -

Peringkat Definisi Peringkatasuransi.

b. Tidak terjadi pelanggaran/potensi pelanggaran etika bisnis terhadap seluruh stakeholders asuransi minimal dan asuransi diharapkan memiliki reputasi sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi etika bisnis.

c. Produk asuransi sederhana sehingga relatif tidak membutuh kan pemahaman khusus pemegang polis dan kerjasama bisnis yang dilakukan dengan mitra bisnis jumlahnya sangat minimal.

d. Strategi branding didukung dengan kajian memadai dan sesuai dengan visi misi serta rencana bisnis perusahaan.

e. Perusahaan relatif konsisten melakukan evaluasi atas penerapan branding yang memadai.

f. Tidak terdapat impact negative terhadap reputasi Perusahaan atas strategi branding yang dilakukan

g. Frekuensi pemberitaan negatif minimal, pemberitaan negatif sifatnya tidak material, dan ruang lingkup pemberitaan yang kecil relatif sesuai skala asuransi

h. Frekuensi penyampaian keluhan minimal dan sangat tidak material.

Peringkat 3 (cukup tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko reputasi tergolong cukup tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (cukup tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Terdapat pengaruh reputasi negatif dari pemilik perusahaan

asuransi dan perusahaan terkait, namun skala pengaruhny a sangat kecil dan dapat dimitigasi dengan baik.

b. Dapat terjadi pelanggaran/potensi pelanggaran etika bisnis namun dapat diatasi dengan cepat oleh tindakan tindakan yang sifatnya normal/rutin.

c. Sejumlah produk asuransi sedikit kompleks sehingga pada tingkat tertentu membutuhkan pemahama n khusus pemegang polis serta terdapat kerjasama bisnis yang dilakukan dengan mitra bisnis jumlahnya moderat.

d. Strategi branding didukung dengan kajian yang kurang memadai namun masih sesuai dengan visi misi serta rencana bisnis perusahaan.

e. Perusahaan jarang melakukan evaluasi atas penerapan branding yang memadai.

f. Terdapat sedikit impact negative terhadap reputasi Perusahaan atas strategi branding yang dilakukan

g. Frekuensi pemberitaan negatif moderat, pemberitaan negatif sifatnya moderat, dan ruang lingkup pemberitaan

Page 173:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 173 -

Peringkat Definisi Peringkatyang cukup moderat sesuai skala asuransi

h. Frekuensi penyampaian keluhan cukup moderat dan dengan materialitas yang moderat.

Peringkat 4 (Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko reputasi tergolong tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (tinggi) antara lain sebagai berikut:a. Terdapat pengaruh reputasi negatif dari pemilik perusahaan

asuransi dan perusahaan terkait dengan skala pengaruhnya yang material dan dapat dibutuhkan upaya kehumasan yang membutuhkan perhatian secara khusus.

b. Terjadi pelanggaran/potensi pelanggaran etika bisnis dengan skala material dan dibutuhkan upaya mitigasi yang membutuh kan perhatian secara khusus.

c. Produk asuransi cukup kompleks sehingga membutuh kan pemahaman khusus pemegang polis dan kerjasama bisnis yang dilakukan dengan mitra bisnis jumlahnya cukup material;

d. Strategi branding didukung dengan kajian yang tidak memadai dan kurang sesuai dengan visi misi serta rencana bisnis perusahaan;

e. Perusahaan jarang melakukan evaluasi atas penerapan branding yang memadai;

f. Terdapat impact negative terhadap reputasi Perusahaan atas strategi branding yang dilakukan namun tidak perlu penanganan secara khusus;

g. frekuensi pemberitaan negatif sering, pemberitaan negatif sifatnya material, dan ruang lingkup pemberitaan yang besar relatif sesuai skala asuransi; dan

h. frekuensi penyampaian keluhan tinggi dan material.Peringkat 5 (Sangat Tinggi)

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi Perusahaan dari risiko reputasi tergolong sangat tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (sangat tinggi) antara lain sebagai berikut:a. terdapat pengaruh reputasi negatif dari pemilik perusahaan

asuransi dan perusahaan terkait dengan skala pengaruhnya yang sangat material dan dapat sangat dibutuhkan upaya kehumasan yang membutuhk an perhatian secara khusus.;

b. Terjadi pelanggaran /potensi pelanggaran etika bisnis dengan skala sangat material dan sangat dibutuhkan upaya mitigasi yang membutuhk an perhatian secara khusus;

Page 174:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 174 -

Peringkat Definisi Peringkatc. Produk asuransi kompleks sehingga sangat membutuhk an

pemahaman khusus asuransi dan kerjasama bisnis yang dilakukan dengan mitra bisnis jumlahnya material;

d. Strategi branding tidak ada kajian dan tidak sesuai dengan visi misi serta rencana bisnis perusahaan.

e. Perusahaan tidak melakukan evaluasi atas penerapan branding.

f. Terdapat impact negative terhadap reputasi Perusahaan atas strategi branding yang dilakukan dan perlu ditanganai secara khusus.

g. Frekuensi pemberitaan negatif sangat sering, pemberitaan negatif sifatnya sangat material, dan ruang lingkup pemberitaan yang sangat besar relatif sesuai skala asuransi;

h. Frekuensi penyampaian keluhan sangat tinggi dan sangat material.

Page 175:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 175 -

Tabel II.I.3: Pedoman Penetapan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Reputasi

Peringkat Definisi PeringkatPeringkat 1 (Kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko reputasi sangat memadai, terdapat kelemahan minor yang tidak signifikan sehingga dapat diabaikan.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 1 (kuat) antara lain sebagai berikut:a. Awareness, dukungan dan pemahaman risiko reputasi

yang sangat baik dari Direksi dan Dewan Komisaris. b. Reputational risk culture dalam organisasi yang sangat

baik. c. Struktur organisasi yang sangat andal dalam mendukung

implementa si manajemen risiko reputasi. d. Pelaksanaan CSR, marcom dan kehumasan yang sangat

baik.e. Kerangka manajemen risiko reputasi yang sangat

terstruktur dan jelas.f. Kebijakan, prosedur dan limit risiko reputasi yang sangat

baik dan penerapan nya yang sangat konsisten dalam prosedur bisnis sehari-hari oleh lini bisnis dan aktivitas pendukung.

g. Struktur dan protokol pengelolaan reputasi di masa krisis yang sangat andal.

h. Proses manajemen risiko meliputi identifikasi Risiko; Pengukuran Risiko; Pemantauan Risiko, Pengendalian Risiko dilakukan dan terdokumentasi sangat baik

i. Proses manajemen risiko yang sangat andal dan ditunjang oleh sistem informasi manajemen yang sangat baik.

j. Independent review manajemen risiko reputasi dilakukan secara berkala dengan kualitas sangat baik oleh pihak independen dan kompeten serta tindak lanjutnya dilakukan dengan baik dan segera.

Peringkat 2 (Agak Kuat)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko reputasi memadai meskipun terdapat beberapa kelemahan minor yang dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2 (agak kuat) antara lain sebagai berikut:a. Awareness, dukungan dan pemahaman risiko reputasi

yang baik dari Direksi dan Dewan Komisaris. b. Reputational risk culture dalam organisasi yang baik.c. Struktur organisasi yang andal dalam mendukung

implementasi manajemen risiko reputasi.

Page 176:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 176 -

Peringkat Definisi Peringkatd. Pelaksanaan CSR, marcom dan kehumasan yang

moderat.e. Kerangka manajemen risiko reputasi yang terstruktur dan

jelas. f. Kebijakan, prosedur dan limit risiko reputasi yang baik

dan penerapannya yang konsisten dalam prosedur bisnis sehari-hari oleh lini bisnis dan aktivitas pendukung.

g. Struktur dan protokol pengelolaan reputasi di masa krisis yang cukup andal.

h. Proses manajemen risiko meliputi identifikasi Risiko; Pengukuran Risiko, Pemantauan Risiko, Pengendali an Risiko dilakukan dan terdokumentasi baik.

i. Proses manajemen risiko yang andal dan ditunjang oleh sistem informasi manajemen yang baik.

j. Independent review manajemen risiko reputasi dilakukan secara berkala dengan kualitas yang baik oleh pihak independen dan kompeten serta tindak lanjutnya dilakukan dengan baik dan segera.

Peringkat 3 (Cukup)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko reputasi cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum terpenuhi, terdapat beberapa kelemahan yang memerlukan perhatian manajemen.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 3 (cukup) antara lain sebagai berikut:a. Awareness, dukungan dan pemahaman risiko reputasi

yang memadai dari Direksi dan Dewan Komisaris. b. Reputational risk culture dalam organisasi yang

memadai.c. Struktur organisasi yang memadai dalam mendukung

implementasi manajemen risiko reputasid. Pelaksanaan CSR, marcom dan kehumasan yang baik.e. Kerangka manajemen risiko reputasi yang cukup

terstruktur dan cukup jelas.f. Kebijakan, prosedur dan limit risiko reputasi yang cukup

baik dan penerapan nya yang memadai dalam prosedur bisnis sehari-hari oleh lini bisnis dan aktivitas pendukung , namun masih memiliki kelemahankelemahan minor.

g. Struktur dan protokol pengelolaan reputasi di masa krisis yang memadai.

h. Proses manajemen risiko meliputi identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko, pengendalian Risiko dilakukan dan terdokumentasi memadai.

i. Proses manajemen risiko yang cukup andal dan ditunjang

Page 177:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 177 -

Peringkat Definisi Peringkatoleh sistem informasi manajemen yang memadai.

j. Independent review manajemen risiko reputasi dilakukan secara berkala dengan kualitas cukup baik oleh pihak yang cukup independen dan dengan kompetensi yang memadai serta tindak lanjutnya dilakukan dengan cukup baik dalam waktu yang ditentukan.

Peringkat 4 (Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko reputasi lemah, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko reputasi yang memerlukan tindakan korektif segera.Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 4 (lemah) antara lain sebagai berikut:a. Awareness, dukungan dan pemahaman risiko reputasi

yang kurang baik dari Direksi dan Dewan Komisaris;b. Reputational risk culture dalam organisasi yang kurang

baik.c. Struktur organisasi yang kurang andal dalam mendukung

implementasi manajemen risiko reputasi d. Pelaksanaan CSR, marcom dan kehumasan yang kurang

baik. e. Kerangka manajemen risiko reputasi yang kurang

terstruktur dan kurang jelas. f. Kebijakan, prosedur dan limit risiko reputasi yang kurang

memadai dan penerapannya yang kurang konsisten dalam prosedur bisnis sehari hari oleh lini bisnis dan aktivitas pendukung.

g. Struktur dan protokol pengelolaan reputasi di masa krisis yang kurang memadai.

h. Proses manajemen risiko meliputi identifikasi Risiko, Pengukuran Risiko, Pemantauan Risiko, Pengendalian Risiko dilakukan dan terdokumentasi kurang memadai.

i. Proses manajemen risiko yang kurang baik dengan sistem informasi manajemen yang kurang memadai;

j. Independent review manajemen risiko reputasi kurang dilakukan secara berkala dengan kualitas yang tidak baik oleh pihak yang kurang independen dan kurang kompeten serta tindak lanjutnya dilakukan dengan kurang memadai dan lambat.

Peringkat 5 (Sangat Lemah)

Kualitas penerapan manajemen risiko untuk risiko reputasi tidak memadai, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko untuk risiko reputasi yang tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen. Contoh karakteristik Perusahaan yang termasuk dalam peringkat 5 (Sangat emah) antara lain sebagai berikut:

a. Awareness, dukungan dan pemahaman risiko reputasi

Page 178:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 178 -

Peringkat Definisi Peringkatyang tidak baik dari Direksi dan Dewan Komisaris;

b. Reputational risk culture dalam organisasi yang tidak baik. Struktur organisasi yang tidak andal dalam mendukung implementasi manajemen risiko reputasi Pelaksanaan CSR, marcom dan kehumasan yang tidak baik.

c. Kerangka manajemen risiko reputasi yang tidak terstruktur dan tidak jelas.

d. Kebijakan, prosedur dan limit risiko reputasi yang tidak memadai dan penerapannya yang tidak konsisten dalam prosedur bisnis seharihari oleh lini bisnis dan aktivitas pendukung.

e. Struktur dan protokol pengelolaan reputasi di masa krisis yang tidak memadai.

f. Proses manajemen risiko meliputi identifikasi Risiko, Pengukuran Risiko, Pemantauan Risiko, Pengendalian Risiko dilakukan dan terdokumentasi tidak memadai.

g. Proses manajemen risiko yang tidak baik dengan sistem informasi manajemen yang tidak memadai;

h. Independent review manajemen risiko reputasi tidak dilakukan secara berkala dengan kualitas yang tidak baik oleh pihak yang kurang independen dan tidak kompeten serta tindak lanjutnya dilakukan dengan tidak memadai dan lambat.

Page 179:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

Tabel II.J: Format Analisis Penilaian Risiko AnalisisPeringkat Risiko: Kesimpulan akhir mengenai tingkat risiko Perusahaan yang mencakup tingkat risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko sehingga dapat menggambarkan tingkat risiko Perusahaan.

Risiko Inheren: Uraian mengenai penilaian risiko inheren berdasarkan analisis terhadap faktor penilaian dengan menggunakan baik indikator kuantitatif maupun indikator kualitatif sehingga dapat menggambarkan tingkat risiko inheren Perusahaan.

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko: Analisis terhadap kualitas penerapan manajemen risiko terdiri dari tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, sumber daya manusia, dan sistem informasi manajemen, serta pengendalian risiko.

Page 180:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 180 -

Tabel II.K: Format Penetapan Profil Risiko Komposit

Jenis RisikoTingkatRisiko

Inheren

TingkatKualitas

PenerapanManajemen

Risiko

TingkatRisiko

Risiko StrategisRisiko OperasionalRisiko AsuransiRisiko KreditRisiko PasarRisiko LikuiditasRisiko HukumRisiko KepatuhanRisiko Reputasi

Peringkat Komposit Peringkat Profil Risiko

Page 181:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 181 -

Tabel II.L: Pedoman Penetapan Peringkat Faktor Profil Risiko

Peringkat Definisi

Peringkat 1 Profil risiko Perusahaan yang termasuk dalam peringkat ini pada umumnya memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut:a. dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan

perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi perusahaan dari risiko inheren komposit tergolong sangat rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang; dan

b. kualitas penerapan manajemen risiko secara kompositsangat memadai, dalam hal terdapat kelemahan minor,kelemahan tersebut dapat diabaikan.

Peringkat 2 Profil risiko Perusahaan yang termasuk dalam peringkat ini pada umumnya memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut:a. dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan

perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi perusahaan dari risiko inheren komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu pada masa datang; dan

b. kualitas penerapan manajemen risiko secara kompositmemadai, dalam hal terdapat kelemahan minor, kelemahantersebut perlu mendapatkan perhatian manajemen.

Peringkat 3 Profil risiko Perusahaan yang termasuk dalam peringkat ini pada umumnya memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut:a. dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan

perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi perusahaan dari risiko inheren komposit tergolong cukup tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang; dan

b. kualitas penerapan manajemen risiko secara kompositcukup memadai, meskipun persyaratan minimum terpenuhi,terdapat beberapa kelemahan yang membutuhkan perhatianmanajemen dan perbaikan.

Peringkat 4 Profil risiko Perusahaan yang termasuk dalam peringkat ini pada umumnya memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut:a. dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan

perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi perusahaan dari risiko inheren komposit tergolong tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang; dan

b. kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit kurang memadai, terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko yang membutuhkan

Page 182:  · Web viewFaktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, dan hal-hal lain yang pada akhirnya dapat berdampak pada kegagalan pengelolaan …

- 182 -

Peringkat Definisi

tindakan korektif segera.Peringkat 5 Profil risiko Perusahaan yang termasuk dalam peringkat ini pada

umumnya memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut:a. dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan

perusahaan, kemungkinan kerugian yang dihadapi perusahaan dari risiko inheren komposit tergolong sangat tinggi selama periode waktu tertentu pada masa datang; dan

b. kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit tidakmemadai, terdapat kelemahan signifikan pada berbagaiaspek manajemen risiko yang tindakan penyelesaiannya diluar kemampuan manajemen.