49
JUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM Definisi, Landasan Hukum, Hukum di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi Kasus Jual Beli MAKALAH Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqh Mu’amalah Semester II Tahun Akademik 2014-2015 Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Dosen Oleh KELOMPOK IV

herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

JUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAMDefinisi, Landasan Hukum, Hukum di Syariatkannya, Syarat-syarat,

Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi Kasus Jual Beli

MAKALAHDibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqh Mu’amalah

Semester II

Tahun Akademik 2014-2015

Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen

Oleh

KELOMPOK IV

MALANG

2014

Page 2: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

KATA PENGANTAR

حيم الر حمن الر الله بسم

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul Jual

Beli Dalam Perspektif Islam yang mencakup Definisi, Landasan Hukum,

Hukum di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip

dan Studi Kasus Jual Beli. Makalah ini diajukan guna memenuhi Tugas

Mata Kuliah Fiqh Muamalah, dengan dosen pembimbing Bapak Dwi

Hidayatul Firdaus, M.SI.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang dan bermanfaat bagi pembaca untuk

pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita

semua.

Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Malang, 20 Maret 2014

Penyusun

i

Page 3: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................2

C. Tujuan..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3

A. Definisi Jual Beli.................................................................................3

B. Hukum Jual Beli..................................................................................6

C. Syarat Jual Beli....................................................................................7

D. Macam-macam Jual Beli...................................................................13

E. Prinsip-prinsip Jual Beli....................................................................18

F. Hikmah Jual Beli...............................................................................19

G. Studi Kasus........................................................................................20

BAB III PENUTUP......................................................................................25

A. Simpulan............................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................27

Page 4: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbisnis merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran

Islam. Bahkan, Rasulullah SAW sendiri pun telah menyatakan bahwa 9 dari

10 pintu rezeki adalah melalui pintu berdagang (al-hadits). Artinya, melalui

jalan perdagangan inilah, pintu-pintu rezeki akan dapat dibuka sehingga

karunia Allah terpancar daripadanya. Jual beli merupakan sesuatu yang

diperbolehkan (QS 2 : 275), dengan catatan selama dilakukan dengan benar

sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.

Islam adalah agama dan cara hidup berdasarkan syari’at Allah yang

terkandung dalam kitab Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Setiap

orang yang mengintegrasikan dirinya kepada Islam wajib membentuk

seluruh hidup dan kehidupannya berdasarkan syari’at yang termaktub dalam

Al-Qur’an dan As-Sunnah. Syari’at Islam mengatur segala aspek kehidupan

manusia baik hubungan vertikal dengan Sang Pencipta maupun hubungan

secara horizontal dengan sesama manusia.

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak terlepas dari kegiatan

bermuamalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu transaksi

mu’amalah yang di syari’atkan oleh Islam adalah jual beli. Transaksi jual

beli di lapangan mengalami perkembangan dan perubahan. Oleh karena itu

aturan Allah yang terdapat dalam al-Qur’an tidak mungkin menjangkau

seluruh kegiatan jual beli yang berubah itu. Itulah sebabnya ayat-ayat al-

Qur’an yang berkaitan dengan hal ini hanya bersifat prinsip dalam

bermuamalah dan dalam bentuk umum yang mengatur secara garis besar.

Oleh karena itu, perlu dikaji secara khusus dan lebih mendalam mengenai

gejala perubahan tersebut supaya tetap tidak berpaling dari rambu-rambu

syari’at Islam.

1

Page 5: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

Melihat dinamika tersebut, makalah ini kami suguhkan kepeda

pembaca yang budiman khususnya mahasiswa UIN Maliki Malang untuk

memberikan sedikit pengetahun tentang jual beli yang sudah marak

beriringan dengan perkembangan zaman, dan munculah problematika

seperti halnya jual beli secara online yang mana pada zaman Nabi SAW

belum terjadi.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan definisi jual beli secara bahasa maupun istilah?

2. Bagaimana hukum jual beli dalam Islam?

3. Sebutkan syarat-syarat jual beli?

4. Sebutkan macam-macam jual beli?

5. Sebutkan prinsip-prinsip jual beli?

6. Jelaskan hikmah jual beli?

7. Bagaimana solusi dalam jual beli secara online?

C. Tujuan

1. menjelaskan definisi jual beli secara bahasa maupun istilah

2. Mengetahui hukum jual beli dalam Islam

3. Menyebutkan syarat-syarat jual beli

4. Menyebutkan macam-macam jual beli

5. Menyebutkan prinsip-prinsip jual beli

6. Menjelaskan hikmah jual beli

7. Menjelaskan hukum jual beli secara online.

Page 6: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Jual Beli

1) Menurut Bahasa

Jual beli dalam bahasa arab disebut ba’i yang secara bahasa adalah

tukar menukar.1 Secara bahasa, jual-beli atau al-bai'u berarti muqabalatu

syai'im bi syai'in (مقابلة شيء بشيء) yang artinya adalah menukar

sesuatu dengan sesuatu yang lain.2

Perdagangan atau jual-beli dalam bahasa arab sering disebut

dengan kata al-bai', al-tijarah, atau al-mubadalah. Sebagaimana firman

Allah SWT :

يرجون تجارة لن تبور“Mereka mengharapkan tijarah (perdagangan) yang tidak akan rugi”. (QS.

Fathir : 29)

2) Menurut Istilah

Sedangkan menurut istilah (terminologi) yang dimaksud dengan

jual beli adalah sebagai berikut:

a. Al-Imam An-Nawawi di dalam Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab

menyebutkan jual-beli adalah (مقابلة م$$ال بم$$ال تمليكا) yang berarti : tukar menukar harta dengan harta secara kepemilikan.3

b. Ibnu Qudamah di dalam Al-Mughni mengatakan pengertian jual beli

adalah:

مبادلة المال بالمال تمليكا وتملكا

“Artinya pertukaran harta dengan harta dengan kepemilikan dan

penguasaan”.4

1 Imam Ahmad bin Husain, Fathu al-Qorib al-Mujib, Surabaya: al-Hidayah, hal. 30.2 Wahbah Az-zuhaili, Al-Fqihul Islami wa Adillatuhu. Jilid 4 hal. 3443 Wahbah Az-zuhaili, Al-Fqihul Islami wa Adillatuhu. Jilid 4 hal. 3454 Sayyid Sabiq, Fiqh As-Sunnah, juz 3. Beirut: Dar Al-Fikr, Cetakan III, 198, hal. 92

3

Page 7: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

c. $$ة الم$$ال اس مبادل عق$$د يق$$وم علي اس$$ات علي الدوام بالمال ليفيد تبادل الملكي

“Akad yang tegak atas dasar penukaran harta dengan harta maka

jadilah penukaran hak milik secara tetap”.5

d. Menurut ulama Hanafiyah sebagaimana dikemukakan oleh Ali Fikri,

menyatakan bahwa jual beli adalah:

بيوهو او ونحوهما والفضة الذهب بالنقدين العين ع لعة بالنقد او نحوه على وجه مخصوص. مبادلة الس

“Jual beli adalah menukar benda dengan dua mata uang (emas dan

perak) dan semacamnya, atau tukar menukar barang dengan uang

atau semacamnya menurut cara yang khusus”.6

e. Menurut Imam Maliki, mendefinisikan jual beli secara umum yaitu:

و عقد معاوضة على غير منافع وال متعة لذة.فه“Jual beli adalah Mu’awadah (timbal balik) atas selain manfaat dan

bukan pula untuk menikmati kesenangan”.7

f. Menurut Imam Syafi’iyah memberikan definisi jual beli sebagai

berikut:

من مقابل$$ة م$$ال بم$$ال بش$$رطه االتى رعا: عق$$د يتض$$ وش$$الستفادة ملك عين او منفعة مؤبدة.

“Jual beli menurut syara’ adalah suatu akad yang mengandung tukar-

menukar harta dengan harta yang dengan syarat yang akan diuraikan

nanti untuk memperoleh kepemilikan atas benda atau manfaat untuk

waktu selamanya”.8

g. Menurut Imam Hambali, definisi jual beli sebagai berikut:

5 Hasbi Ash-Shidiqie, Pengantar Fiqh Muamalah, hal.976 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, Jakarta:Hamzah, 2013, hal.1757 Abdul Rohman Al-Jaziri, Al-Fiqh ‘Ala Madzahibil Arba’ah Juz 2, Libanon, Beirut: Dar- Al-Kutub Al-Ilmiyah, 2003, hal.1378 Abdul Rohman Al-Jaziri, Al-Fiqh ‘Ala Madzahibil Arba’ah Juz 2, Libanon, Beirut: Dar- Al-Kutub Al-Ilmiyah, 2003, hal.139

Page 8: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

رع: مبادلة مال بم$$ال، أو مبادل$$ة معنى البيع في الش$$ا $$ر رب $$د غي منفع$$ة مباح$$ة بمنفع$$ة مباح$$ة على التأبي

وقرض.“Pengertian jual beli menurut syara’ adalah tukar menukar harta

dengan harta atau tukar menukar manfaat yang mubah dengan

manfaat yang mubah untuk waktu selamanya, bukan riba dan bukan

utang”.9

h. رف مقابل$$ة م$$ال بم$$ال ق$$ابلين للتص$$بإيجاب وقبول على الوجه المأذون فيه

“Saling tukar harta, saling menerima, dapat dikelola (tasharruf)

dengan ijab dan qabul dengan cara yang sesuai dengan Syara”.10

Sehingga bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan jual-beli

adalah "menukar barang dengan barang atau menukar barang dengan uang,

yaitu dengan jalan melepaskan hak kepemilikan dari yang satu kepada yang

lain atas dasar saling merelakan".11

روعيته نة واجم$$اعمش�� $$اب والس$$ روع بالكت $$ع مش$$ : البي$اب فيق$ول الل$ه تع$الى : واح$ل الل$ه البي$ع االمة. ام$ا الكت

) وقول$$ه – س$$بحانه -275وحرم الربا (سورة البقرة: االية $$أكلوا أم$$والكم بينكم بالباط$$ل إال أن ذين آمنوا ال ت ها ال يا أي

$$راض منكم (س$$ورة انس$$اء :االي$$ة $$ون تج$$ارة عن ت )29تكلم $$ه وس$$ واما السنة : فيقول رس$$ول الل$$ه ص$$لى الل$$ه علي$$رور). وق$$د $$ع مب ( افضل الكسب عمل الرجل بيده وكل بي اجمعت االمة على جواز البيع والتعامل به من عهد رسول

12 الله صلى الله عليه وسلم الى يومنا هذا.

9 Abdul Rohman Al-Jaziri, Al-Fiqh ‘Ala Madzahibil Arba’ah Juz 2, Libanon, Beirut: Dar- Al-Kutub Al-Ilmiyah, 2003, hal.13810 Abi Bakar Ibnu Muhammad Taqiyuddin, Kifayat al-Akhyar, Bandung: Al-Ma’arif, hal. 32911 Hendi Suhendi. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Hal.6812 Muhammad Sayyid Tantowi, Fiqh Al-Muyassar, Juz 3 Maktabah As-Syuruk, hal.10

5

Page 9: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

تري, وتبع$ه $ه وس$$لم واش$ لى الل$ه علي $$بي ص$$ وق$د ب$اع النراء اصحابه في ذلك , واجمعة االمة على جواز البيع والش$$

وأجم$ع المسلمون على ج$واز البي$ع، والحكمة13 وما يشبهها.احبه، $$د ص$$ ان تتعل$$ق بم$$ا في ي يه، ألن حاج$$ة اإلنس$$ تقتض$$$$ق إلى وصاحبه ال يبذله بغير عوض، ففي تشريع البيع طريان م$$دني $$ه، واإلنس$$ $$ل واح$$د غرض$$ه ودف$$ع حاجت تحقيق ك

بالطبع، ال يستطيع العيش بدون التعاون مع اآلخرين.B. Hukum Jual Beli

Secara asalnya, jua-beli itu merupakan hal yang hukumnya mubah

atau dibolehkan. Sebagaimana ungkapan Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah

: dasarnya hukum jual-beli itu seluruhnya adalah mubah, yaitu apabila

dengan keridhaan dari kedua-belah pihak. Kecuali apabila jual-beli itu

dilarang oleh Rasulullah SAW. Atau yang maknanya termasuk yang

dilarang beliau SAW. 14

وحكم البيع شرعا :$$ع بة لجمي $$ذلك الح$$ال بالنس$$ $$ه, وك االباحة لحاجة الناس الي$$ة, راء, والوكال المعامالت التي احلها الله - تع$$الى – كالش$$رفات $$واع المبايع$$ات والتص$$ $$ر ذل$$ك من ان واالج$$ارة وغي

15المالية.

حكم البيع ودليله كم البيع من حيث هو اإلباحة، وقد تعرض له الوجوبح

وذلك في حال االضطرار إلى طعام أو شراب، فإنه يجب شراء ما فيه حفظ النفس من الهالك، ويحرم عدم بيع ما

فيه حفظها. وقد يكون مندوبا كما إذا حلف عليه إنسان أن يبيع سلعة ال ضرر عليه في بيعها، فإنه يندب أن يبر اليمين وقد يكون مكروها كبيع ما يكره بيعه، وقد يكون

محرما كبيع ما يحرم بيعه مما سيأتي بيانه.13 Sayyid Sabiq, Fiqh As-Sunnah, juz 3. Beirut: Dar Al-Fikr,Cetakan III, 198, hal.9314 Wahbah Az-zuhaili. Al-Fqihul Islami wa Adillatuhu. Jilid 4 hal. 36415 Muhammad Sayyid Tantowi, Fiqh Al-Muyassar, Juz 3 Maktabah As-Syuruk, hal.9

Page 10: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

أما كونه مباحا فهو معلوم من الدين بالضرورة، فال يحتاج إلى دليل، ولكن األدلة على ذلك كثيرة في كتاب الله

وسنة رسوله، فأما الكتاب فقوله تعالى: }وأحل الله البيعها الذين آمنوا ال تأكلوا م الربا{. وقوله تعالى: }يا أي وحر

أموالكم بينكم بالباطل إال أن تكون تجارة عن تراض منكم{ وقوله تعالى: }وأشهدوا إذا تبايعتم{ فهذه اآليات

صريحة في حل البيع وإن كانت مسوقة ألغراض أخرىبا. غير إفادة الحل، ألنه اآلية األولى مسوقة لتحريم الر

اس عن أكل أموال بعضهم بعضا والثانية مسوقة لنهي الناس إلى ما يرفع بالباطل. والثانية مسوقة للفت الن

16 الخصومة ويحسم النزاع من االستشهاد عند التبايع.

C. Syarat Jual Beli

Syarat-syarat jual beli menurut imam imam empat madzhab

a. Menurut Hanafiah17

Menurut Hanafiah, ada 23 syarat akad jual beli, yaitu sebagai berikut :

1. ‘Aqid (orang yang melakukan akad) harus berakal dan mumayyiz.

2. ‘Aqid harus ber bilang.

3. Para pihak yang melakukan jual beli harus mendengarkan

pembicaraan pihak lain.

4. Ijab dan qabul harus sesuai (cocok)

5. Ijab dan qabul harus dilakukan dalam satu majlis.

6. Objek akad jual beli (mabi’) harus berupa harta.

7. Objek akad (mabi’) harus berupa mal mutaqawwim.

8. Objek akad harus dimiliki oleh penjual.

9. Objek akad harus ada (maujud) pada waktu akad dilaksanakan.

10. Objek akad harus bisa diserahkan pada waktu dilaksanakannya

akad.

11. Imbalan (harga) harus mal mutaqawwim.

12. Objek akad dan harga harus diketahui.

16 Abdur Rahman Al-Jaziri, Al-Fiqh ‘Ala Madzahibil Arba’ah Juz III17 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, Jakarta:Hamzah, 2013, hal.195

7

Page 11: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

13. Jual beli tidak boleh dibatasi dengan waktu.

14. Jual beli harus ada manfaat dan faedahnya bagi kedua belah pihak.

15. Jual beli harus terhindar dari syarat yang merusak.

16. Dalam jual beli benda bergerak,benda harus diserahkan.

17. Harga pertama harus diketahui.

18. Harus saling menerima dan harus sama dalam jual beli benda.

19. Terpenuhnya syarat salam dalam jual beli salam.

20. Dalam jual beli utang kepada selain mudin (orang yang

berpiutang),salah satu penukaran bukan utang.

21. Barang yang dijual merupakan hak milik si penjual.

22. Di dalam barang yang dijual tidak ada hak orang lain.

23. Di dalam akad jual beli tidak ada syarat khiyar.

b. Menurut Malikiyah18

Menurut Malikiyah,ada 11 syarat yang harus dipenuhi dalam akad jual

beli yaitu :

1. Penjual dan pembeli harus mumayyiz.

2. Penjual dan pembeli harus menjadi pemilik atas barang,atau wakil

dari pemilik.

3. Penjual dan pembeli harus orang yang memiliki

kebebasan(mukhtar).

4. Penjual harus cerdas(rasyid) dalam mengelola hartanya.

5. Ijab dan qobul harus bersatu dalam satu majelis.

6. Ijab dan qobul tidak boleh terpisah.

7. Mabi’ dan Tasman (harga)harus benda yang tidak boleh dilarang

oleh syara’.

8. Benda yang dijual harus suci.

9. Benda harus bermanfaat menurut syara’.

10. Benda yang menjadi objek akad harus diketahui,tidak majhul.

11. Benda yang mejadi objek akad harus bisa diserahkan.

18 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, Jakarta:Hamzah, 2013, hal.196

Page 12: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

c. Menurut Syafi’iyah19

Menurut Syafi’iyah ada 22 syarat yang harus dipenuhi dalam akad jual

beli yaitu:

1. ‘Aqid harus memiliki sifat ar-rusdy(cerdas),yakni baligh dan

berakal.

2. Tidak ada paksaan tanpa hak.

3. Islamnya pembeli dalam pembelian mushhaf dan sebagainya,seperti

hadits,fiqih,dll.

4. Pembeli bukan kafir harbi dalam pembelian alat perlengkan perang

yang digunakan untuk memerangi kaum muslimin.

5. Para pihak mengucapkan khitabnya kepada teman,bukan

ditunjukkan kepada orang lain.

6. Khitab menggunakan jumlah(kalimat) mukthab.

7. Khabul harus diucapkan oleh orangnya langsung mendengarkan ijab.

8. Orang yang memulai pembicaraan hendaknya meyebutkan harga dan

barang.

9. Penjual dan pembeli menghendaki dengan sungguh-sungguh arti

kata yang diucapkan. Apabila hati tidak sesuai dengan

ucapan,seperti akad bil hazl atau main-main maka akadnya tidak sah.

10. Percakapan(ahliyah) penjaual dan pembeli harus tetap ada sampai

selesai qobulnya.

11. Antara ijab dan qobul tidak boleh terpisah dengan waktu yang lama.

12. Ijab dan qobul tidak boleh diselingi dengan pembicaraan orang

lain,walaupun sedikit,karena hal itu berarti berpaling dari qobul.

13. Orang yang menyatakan ijab tidak boleh mengubah pembicaraannya

sebelum pihak lain menyatakan qobul.

14. Para pihak yang melakukan akad jual beli harus mendengarkan

ucapan pihak lainnya.

15. Ijab dan qobul harus betul-betul sesuai dan tidak boleh berbeda.19 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, Jakarta:Hamzah, 2013, hal.197

9

Page 13: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

16. Sighat ijab dan qobul tidak boleh dikaitkan dengan sesuatu yang

tidak dikehendaki oleh akad.

17. Akda jual beli tidak boleh dibatasi dengan waktu.

18. Ma’qud ‘alaih(objek akad) harus suci.

19. Objek akad harus bermanfaat menurut syara’.

20. Objek akad harus barang yang bisa diserahkan.

21. Objek akad harus dimiliki oleh ‘aqid, atau ia memperoleh

kekuasaan(wilayah).oleh karena itu, jual beli fudhuli menurut

syafi’iyah hukumnya batal.

22. Ma’qud ‘alaih harus diketahui oleh para pihak yang melakukan akad

baik bendanya,kadarnya,maupun sifatnya.

d. Menurut Hanabilah20

Menurut Hanbaliah, ada 11 syarat yang harus dipenuhi dalam akad jual

beli yaitu:

1. ‘Aqid harus memiliki sifat cerdas dalam mengelola harta kekayaan

kecuali dalam urusan kecil. Akan tetapi,untuk mumayyiz dan safih

apabila ada izin wali dan untuk kemaslahatan maka akad jual belinya

sah. Bahkan tasarruf anak kecil walaupun dibawah umur

tamyiz,hukumnya sah dalam masalah ringan.

2. Adanya persetujuan (kerelaan) dari para pihak yang melakukan akad,

dan ikhtiyar (kebebasan), atau tidak ada paksaan kecuali dengan hak.

Maka bai’ at-talji’ah, dan bai’ al-hazl hukumnya batal.

3. Ijab dan qabul harus menyatu dalam satu majlis.

4. Ijab dan qabul tidak boleh tarpisah.

5. Akad tidak boleh dibatasi dengan waktu,dan tidak digantungkan

dengan selain kehendak Allah.

6. Objek akad harus berupa mal (harta).

7. Objek akad harus dimiliki penjual dengan milik yang sempurna.

8. Objek akad harus bisa diserahkan pada waktu akad.

20 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, Jakarta:Hamzah, 2013, hal.198

Page 14: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

9. Objek akad harus diketahui baik oleh penjual maupun pembeli.

10. Harga juga harus diketahui oleh para pihak yang melakukan akad,

baik pada waktu akad atau sebelumnya.

11. Baik harga, barang, maupun orang yang melakukan akad harus

terhindar dari hal-hal yang mengalami keabsahan akad ,seperti riba,

atau syarat yang tidak selaras dengan tujuan akad.

: البيع 21شروط

ها يرج$ع الى العاق$$دين, وهم$ا $ع ش$$روط بعض$ ولص$حة البيها يرج$$ع الى تري او م$$ا فى حكمهم$$ا وبعض$$ $$ائع والمش$$ الب

المعقود عليه, وبعضها يرجع الى الصيغة. ام��ا الش��روط ال��تى ترج��ع الى العاق��دين فمن(1

اهمها: i.راء ح ال$$بيع او الش$$ صرف, فال يص$$ ان يكونا اهال للت

او ما يشبههما من الصبي او المجنون اوالسكرانالذى فقد رشده.

ii.ان يكون$$ا مخ$$ترين وراض$$يين بالنس$$بة لم$$ا يق$$ع $$ابينهما من معامالت, الن الل$$ه تع$$الى يق$$ول : ( ي

$$أكلوا أم$$والكم بينكم بالباط$$ل ذين آمنوا ال ت ها ال أي$$$راض منكم ) س$$$ورة $$$ون تج$$$ارة عن ت إال أن تك

. وفى الح$$ديث الش$$ريف ق$$ال29النس$$اء : االي$$ة رسول الله صلى الل$$ه علي$$ه وس$$لم : "انم$$ا ال$$بيع

عن تراض".ود علي��ه(2 واما الشروط ال��تى ترج��ع الى المعق��

سواء اكان ثمنا ام مبيعا فمن اهمها:i.,يئ النجس $$ع الش$$ ح بي $$ه ال يص$$ ان يك$$ون ط$$اهرا, الن

بي : "ان الل$$ه – تع$$الى – ح$$رم بي$$ع الخم$$ر, لقول الن$$ع ه$$ذه بب فى تح$$ريم بي والميت$$ة, والخ$$نزير". الس$$

جاسة عند جمهور الفقهاء. 22االشياء الثالثة هى الن

21 Muhammad Sayyid Tantowi, Fiqh Al-Muyassar, Juz 3 Maktabah As-Syuruk, hal.1122 , تستعمل التى النجسة االرواث كبيع شرعا تحل منفعة فيه كان ما بيع يجوز قالوا االحناف

للزراعة .كسماد

11

Page 15: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

ii.رات ان يكون مما ينفع به شرعا, فال يجوز بيع الحش$$$$راب مل والعق$$رب وحفن$$ة من ت التى ال ينتفع بها كالن

او ما يشبه ذلك.iii.,ان يكون الشيئ المعقود عليه مملوكا للعاق$$د

الن$$ه اليص$$ح لالنس$$ان ان ي$$بيع م$$ا ال يملك$$ه, او ان يتصرف في ش$$يئ غ$$ير م$$أذون ل$$ه ان يتص$$رف في$$ه

بالوكالة او ما يشبهها.iv.ان يك$$ون الش$يئ المعق$ود علي$$ه مق$$دورا على

تسليمه, فال يصح بيع الط$$ير فى اله$$واء....ان يك$$ون الشيئ المعقود علي$$ه معروف$$ا ومعلوم$$ا للمتعاق$$دين عينا وقدرا وصفة, النه ال يصح بيع الشيئ المجه$$ول, كأن يقول البائع للمشترى: بعت لك م$$ا ب$$داخل ه$$ذا الصندوق المقفل, وكالهما ال يع$$رف م$$ا ب$$داخل ه$$ذا

الصندوق. وام��ا الش��روط ال��تى ترج��ع الى الص��يغة ال��تى(3

ينعقد بها البيع فمن اهمها:i.ان تكون هذه الصيغة تدل على رضا الجانبين, وهم$$ا

األول : الب$$ائع والمش$$ترى. وهى تش$$مل أم$$رين : القول وما يق$وم مقام$ه من رس$$ول أو كت$$اب ، ف$$إذا كتب لغائب يقول له : بعتك داري بكذا أو أرس$$ل ل$$ه رسوال فقبل البيع في المجلس فإنه يص$$ح وال يغتف$$ر له الفصل إال بما يغتفر في القول حال حضور المبيع .الثاني : المعاطاة وهي األخ$$ذ واإلعط$$اء ب$$دون كالم كأن يشتري شيئا ثمنه معل$$وم ل$$ه فأخ$$ذه من الب$$ائع ويعطيه الثمن وهو يملك ب$$القبض ، وال ف$$رق بين أن يكون الم$$بيع يس$$يرا ك$$الخبز وال$$بيض ونحوهم$$ا مم$$ا جرت العادة بشرائه متفرقا أو كثيرا كالثياب القيم$$ة

.ii.ك$$ذلك يش$$ترط فى الص$$يغة ال$$تى يتم به$$ا ال$$بيع: اال

تتخلل بين االيجاب والقب$$ول – وهم$$ا ص$$يغة العق$$د – فاصل طويل, او سكوت طوي$$ل, او كالم ال ص$$لة ل$$ه بموضوع ال$بيع او الش$راء, مم$ا ي$دل على االع$$راض

عن هذا البيع وعدم اتمامه.

Page 16: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

iii.ول فيم$$ا$$ كما يشترط فيه توافق االيجاب والقب$$ع او ثمن, فل$$و اختل$$ف $$ه من مبي ى علي يجب التراض$$ترى: الطرفان لم ينعقد البيع, بأن ق$$ال الب$$ائع للمش$$ترى: بعتك هذا الكتاب بخمسة جنيهات, فق$$ال المش$$$$ع ال يتم $$ه بأربع$$ة جنيه$$ات فق$$ط, ف$$أن البي وان$$ا قبلت

بينهما الختالف االيجاب والقبول.

D. Macam-macam Jual Beli

23اقسام البيوع :

احب كت$$اب: "فتح الق$$ريب المجيب" فى الفق$$ه ق$$ال ص$$افعي ص$ ملخصه: اقسام البيوع اربعة: 6الش

. بيع عين مشاهدة: اى مرئية للمتعاقدين عند العقد او1$$ع قبله اذا كانت العين ال تتغير الى وقت البيع, وه$$ذا البي

صحيح اذا تحققت شروطه.$$ائع2 وفة فى الذم$$ة: ك$$ان يق$$ول الب $$ع عين موص$$ . بي

للمشتري: بعتك ثوبا قدره كذا, وصفته كذا, وهذا العق$$دصحيح اذا ذكرت الصفات مستوفاة فى العقد.

$$انت مما يغلب3 . بيع عين غائبة لم تشاهد للعاقدين: وكتغيرها الى وقت العقد, فال يصح بيعها.

ن.4 دة: كحق المرور فى مكان معي . بيع المنفعة المئب

Jual Beli Yang Terlarang

a). Jual Beli Terlarang Karena Sebab Pelaku (Ahliah)

Para Ulama sepakat bahwa jual beli dikategorikan sahih apabila

dilakukan oleh orang yang baligh, berakal, dapat memilih, dan mampu ber-

tasharruf secara bebas dan baik. Mereka yang dipandang tidak sah jual

belinya adalah sebagai berikut:

a. Jual-beli orang gila

23 Muhammad Sayyid Tantowi, Fiqh Al-Muyassar, Juz 3 Maktabah As-Syuruk, hal.13

13

Page 17: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

Ulama fiqh sepakat bahwa jual beli orang gila tidak sah, begitu pula

sejenisnya, sebagai contoh, jual beli orang mabuk, dll.

b. Jual-beli anak kecil

Ulama fiqh sepakat bahwasanya jual beli yang dilakukan oleh anak kecil

dipandang tidak sah, kecuali dalam hal atau perkara yang sepele.

c. Jual-beli orang buta

Jual beli orang buta dianggap shahih menurut jumhur ulama jika barang

yang dibelinya diterangkan sifat-sifatnya.

d. Jual beli terpaksa

Menurut ulama Hanafiyah, hukum jual beli terpaksa, keabsahannya

ditangguhkan sampai hilang rasa terpaksa.

e. Jual-beli fudhul, jual-beli milik orang lain tanpa seizin pemiliknya

f. Jual-beli orang terhalang

Yang dimaksud terhalang disini adalah terhalang karena kebodohan,

bangkrut atau sakit.

Didalam jual beli juga terdapat larangan-larangan yang lebih baik

dijauhi, karena terkadang larangan itu membatalkan, dan terkadang tidak

membatalkan. Larangan tersebut disesuaikan dengan kehidupan masyarakat.

Adapun yang termasuk jual beli yang dilarang, yaitu24:

1. Jual beli gharar (الغرر)

Adalah jual beli yang mengandung unsur penipuan dan penghianatan di

dalamnya. Hadist Nabi dari Abi Hurairah yang diriwayatkan oleh Muslim:

لى  نهى رسولعن أبى هريرة رضي الله عنه قال الله ص$$$$ع الغ$$رر. اة وعن بي $$ع الحص$$ لم عن بي (رواهالله عليه وس$$

مسلم)

24 Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqih Muamalah, Jakarta: AMZAH,2010, h.66-71

Page 18: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

“Dari Abi Hurairah r.a. ia berkata, : Rasulullah SAW. telah melarang jual

beli dengan cara melempar batu dan jual beli yang mengandung tipuan.”

(H.R. Muslim)25

2. Jual beli mulâqîh (المالقيح)

Jual beli mulâqîh adalah jual beli dimana barang yang dijual berupa hewan

yang masih dalam bibit jantan sebelum bersetubuh dengan betina.

Hadist dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh al-Bazzar:

ول الله $$$ع أن رس$$$ ص$$$لى الل$$$ه علي$$$ه وس$$$لم نهى عن بيالمضامين والمالقيح

“Sesungguhnya Rasulullah melarang jual beli mudhâmîn dan mulâqîh”

3. Jual beli mudhâmîn (المضامين)

Jual beli mudhâmîn adalah jual beli hewan yang masih dalam perut

induknya. Jual beli ini juga tidak diperbolehkan oleh agama, karena

barangnya masih belum diketahui.

4. Jual beli muhâqolah (المحاقلة) 

Jual beli muhâlaqoh adalah jual beli buah buahan yang masih ada di

tangkainya dan belum layak untuk dimakan. Hukumnya adalah tidak

boleh.26

5. Jual beli mukhâbarah (المخابرة)

Jual beli mukhâbarah  adalah muamalah dengan penggunaan tanah dengan

imbalan bagian dari apa yang dihasilkan oleh tanah tersebut.

6. Jual beli tsunayâ (الثنيا) 

25 Ismail Nawawi, Fiqh Mu’amalah Klasik Dan Kontemporer, Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia. 2012. hal.7926 Ismail Nawawi, Fiqh Mu’amalah Klasik Dan Kontemporer, Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia. 2012. hal.81

15

Page 19: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

Jual beli tsunayâ  adalah jual beli dengan harga tertentu, sedangkan barang

yang menjadi objek jual beli adalah sejumlah barang dengan pengecualian

yang tidak jelas.

7. Jual beli ‘asb al-fahl (عسب الفحل)  

Jual beli ‘asb al-fahl adalah memperjual-belikan bibit pejantan hewan untuk

dibiakkandalam rahim hewan betina untuk mendapatkan anak. Hukumnya

adalah tidak boleh. Kecuali kalau hanya diberi imbalan kepada yang punya

hewan jantan.

8. Jual beli mulâmasah (المالمسة) 

Jual beli mulâmasah adalah jual beli antara dua pihak, yang satu diantaranya

menyentuh pakaian pihak lain yang diperjual-belikan waktu malam atau

siang.

9. Jual beli munabadzah (المنابذة) 

Jual beli munabadzah adalah jual beli dengan melemparkan apa yang ada

padanya ke pihak lain tanpa mengetahui kualitas dan kuantitas dari barang

yang dijadikan objek jual beli. Atau tukar menukar kurma basah dengan

kurma kering dan tukar menukar anggur basah dengan anggur kering

dengan menggunakan alat ukur takaran, kemudian beratnya disamakan. Jual

beli seperti ini juga tidak diperbolehkan.

10. Jual beli ‘urbân (العربان)

Jual beli ‘urbân adalah jual beli atas suatu barang dengan harga tertentu,

dimana pembeli memberikan uang muka dengan catatan bahwa bila jual beli

jadi dilangsungkan akan membayar dengan harga yang telah disepakati,

namun kalau tidak jadi, uang muka untuk penjual, yang telah menerimanya

terlebih dahulu.27

11. Jual beli talqi rukbân (الركبان)27 Ismail Nawawi, Fiqh Mu’amalah Klasik Dan Kontemporer, Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia. 2012. hal.80

Page 20: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

Jual beli talaqqi rukbân ialah kegiatan pedagang dengan cara menyongsong

pedagang desa yang membawa barang dagangan di jalan (menuju

pasar). Praktek ini juga termasuk makan harta dengan cara yang bathil,

karena si pedagang desa tidak tahu harga pasar yang sesungguhnya. Hal ini

sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari Abi Hurairah,

bahwa Rasulullah Saw melarang menyongsong (mencegat) pedagang

sebelum tiba di pasar (talaqqi rukban). (H.R.Bukhari). 

12. Jual beli orang kota dengan orang desa (بيع حاضر لباد)Jual beli orang kota dengan orang desa Adalah orang kota yang sudah tahu

harga pasaran menjual barangnya pada orang desa yang baru datang dan

belum mengetahui harga pasaran.28

13. Jual beli musharrah (المصرة) 

Musharrah adalah nama hewan ternak yang diikat puting susunya

sehingga kelihatan susunya banyak. Jadi bjual beli musharroh adalah jual

beli hewan ternak yang putting susunya diikat agar kelihatan susunya

banyak. Hal ini dilakukan agar harganya lebih tinggi.

14. Jual beli shubrah (الصبرة) 

Jual beli shubrah Adalah jual beli barang yang ditumpuk yang mana bagian

luar terlihat lebih baik dari bagian dalam. Hal ini juga tidak diperbolehkan

oleh islam.

15. Jual beli najasy (النجش) Jual beli najasy Jual beli yang bersifat pura-pura dimana si pembeli

menaikkan harga barang , bukan untuk membelinya, tetapi untuk menipu

pembeli lainnya agar membeli dengan harga yang tinggi.29

28 Muhammad Yazid Afandi, Fiqh Mu’amalah Dan Implementasinya Dalam Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: Logung Pustaka. 2009, hal.7429 Sulaiman Ahmad Yahya Al-faifi, Fiqh Sunnah Sayyid Sabiq, Bandung: Sinar Baru Algesindo: 2013, h. 572

17

Page 21: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

b). Jual Beli Terlarang Karena Objeknya Haram Dan Tidak Baik

Berikut adalah beberapa contoh jual beli yang dilarang karena haram dan

tidak thoyyib-nya objek jual beli.

1. Jual Beli Salib (simbol agama kristen)

2. Jual Beli Patung Yesus atau fotonya

3. Jual beli wanita dan anak bayi

4. Jual beli / Bisnis CD porno, majalah porno,dan lain-lain.

5. Jual Beli Narkoba dan segala barang lainnnya

6. Membeli barang yang keuntungannya untuk musuh Islam

E. Prinsip-prinsip Jual Beli

1. Ridha, yakni segala transaksi yang dilakukan haruslah atas dasar kerelaan

antara masing-masing pihak (freedom contract). Hal ini sesuai dengan

yang dijelaskan dalam kitab Tafsir Jalalain yaitu:

$أكلوا أم$والكم بينكم بالباط$$ل { $وا ال ت } ياأيها ال$ذين ءامن { لكن } أن ب } إآل $$ا والغص$$ رع كالرب $$الحرام في الش$$ ب$$ون ب ، أي تك ص$$ تكون { تقع } تج$$ارة { وفي ق$$راءة بالن$$راض منكم { وطيب األموال أموال تجارة صادرة } عن ت نفس فلكم أن تأكلوها } وال تقتلوا أنفسكم { بارتكاب م$$ا$$ة } إن يؤدي إلى هالكها أيا كان في الدنيا أو اآلخ$$رة بقرين

الله كان بكم رحيما { في منعه لكم من ذلك .029. (Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu makan harta

sesamamu dengan jalan yang batil) artinya jalan yang haram menurut

agama seperti riba dan gasab/merampas (kecuali dengan jalan) atau terjadi

(secara perniagaan) menurut suatu qiraat dengan baris di atas sedangkan

maksudnya ialah hendaklah harta tersebut harta perniagaan yang berlaku

Page 22: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

(dengan suka sama suka di antara kamu) berdasar kerelaan hati masing-

masing, maka bolehlah kamu memakannya. (Dan janganlah kamu

membunuh dirimu) artinya dengan melakukan hal-hal yang menyebabkan

kecelakaannya bagaimana pun juga cara dan gejalanya baik di dunia dan

di akhirat. (Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu) sehingga

dilarang-Nya kamu berbuat demikian.30

2. Berdasarkan persaingan sehat (fair competition). Mekanisme pasar akan

terhambat bekerja jika terjadi penimbunan (ihtikâr) atau monopoli.

Monopoli dapat diartikan, setiap barang yang penahanannya akan

membahayakan konsumen atau orang banyak.

3. Kejujuran (honesty), kejujuran merupakan pilar yang sangat penting

dalam islam, sebab kejujuran adalah nama lain dari kebenaran itu sendiri.

Islam melarang tegas melakukan kebohongan dan penipuan dalam

bentuk apapun. Sebab, nilai kebenaran ini akan berdampak langsung

kepada para pihak yang melakukan transaksi dalam perdagangan dan

masyarakat secara luas.

4. Keterbukaan (transparancy) serta keadilan (justice). Pelaksanaan prinsip

ini adalah transaksi yang dilakukan dituntut untuk berlaku benar dalam

pengungkapan kehendak dan keadaan yang sesungguhnya.31

F. Hikmah Jual Beli

$$اده, ف$$ان $$ه على عب حكمة البيع: شرع الله البيع توسعة منرورات من الغ$$ذاء اني ض$$ $$وع االنس$$ لكل فرد من افراد الن$$ا وه$$و والكساء وغيرها مما ال غنى لالنسان عنه ما دام حي ال يستطيع وحده ان يوفرها لنفسه النه مضطر الى جلبها من غيره. وليس ثمة طريق$ة اكم$ل من المبادل$$ة, فيعطي

30 Imam Nawawi Al-Bantani, Tafsir Jalalain lihat di Maktabah Syamilah31 Hendra Pakpahan, Prinsip Jual Beli, http://dinulislami.blogspot.com/2013/02/prinsip-jual-beli.html, diakses pada tanggal 10 Maret 2014 pukul 06.00 WIB.

19

Page 23: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

ما عنده مما يمكنه االستغناء عنه يدل ما ياءخذه من غيره32مما هو فى حاجة اليه.

Allah Swt mensyari’atkan jual beli sebagai bagian dari bentuk

ta’awun (saling menolong) antar sesama manusia, juga sebagai pemberian

keleluasaan, karena manusia secara pribadi mempunyai kebutuhan berupa

sandang, pangan, papan dan sebagainya. Kebutuhan seperti ini tak pernah

putus selama manusia masih hidup. Oleh karena itu jual beli adalah salah

satu jalan untuk mendapatkannya secara sah. Dengan demikian maka akan

mudah bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhannya.

Berikut ini adalah hikmah jual beli,antara lain:

a. Jual beli dapat menata struktur kehidupan ekonomi masyarakat yang

menghargai hak milik orang lain.

b. Penjual dan pembeli dapat memenuhi kebutuhannya atas dasar

kerelaan.

c. Masing-masing pihak merasa puas, baik ketika penjual melepas barang

dagangannya dengan imbalan, maupun pembeli membayar dan

menerima barang.

d. Dapat menjauhkan diri dari memakan atau memiliki barang yang haram

atau secara bathil.

e. Penjual dan pembeli mendapat rahmat Allah Swt. Bahkan 90% sumber

rezeki berputar dalam aktifitas perdagangan.

f. Menumbuhkan ketentraman dan kebahagiaan.

G. Studi Kasus.

Transaksi secara online merupakan transakasi pesanan dalam

model bisnis era global yang non face, dengan hanya melakukan transfer

data lewat dunia maya (data intercange) via internet, yang mana kedua belah

pihak, antara originator dan adresse (penjual dan pembeli), atau menembus

batas System Pemasaran dan Bisnis-Online dengan menggunakan Sentral

32 Sayyid Sabiq, Fiqh As-Sunnah, juz 3. Beirut: Dar Al-Fikr,Cetakan III, 198, hal. 89

Page 24: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

shop, Sentral Shop merupakan sebuah Rancangan Web Ecommerce smart

dan sekaligus sebagai Bussiness Intelligent yang sangat stabil untuk

diguakan dalam memulai, menjalankan, mengembangkan, dan mengontrol

Bisnis.

Perkembangan teknologi inilah yang bisa memudahkan transaksi

jarak jauh, dimana manusia bisa dapat berinteraksi secara singkat walaupun

tanpa face to face, akan tetapi didalam bisnis adalah yang terpenting

memberikan informasi dan mencari keuntungan.

Transaksi via tulisan (baca: faks atau internet) bisa dianalogkan

dengan transaksi dengan tulisan yang ditujukan kepada orang yang tidak

berada di majelis transaksi. Kasus semacam ini dibolehkan oleh mayoritas

ulama karena adanya saling rela, meski kerelaan pihak kedua tidak langsung

terwujud. Hal ini tidaklah masalah asalkan ada qobul (penyataan menerima

dari pihak kedua) pada saat surat sampai kepada pihak kedua. Inilah

pendapat mayoritas ulama. Tapi ada sebagian ulama Syafi’iyyah yang tidak

membolehkannya.

Sedangkan transaksi via suara (baca:telepon) bisa dianalogkan

dengan transaksi dengan cara saling berteriak dari jarak yang berjauhan. An

Nawawi dalam al Majmu’ 9/181 mengatakan, “Andai ada dua orang yang

saling berteriak dari kejauhan maka jual beli sah tanpa ada perselisihan”.

Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembelian Secara Online (E-

Commerce)

Sebagaimana keterangan dan penjelasan mengenai dasar hokum

hingga persyaratan transaksi salam dalam hukum islam, kalau dilihat secara

sepintas mungkin mengarah pada ketidak dibolehkannya transaksi secara

online (E-commerce), disebabkan ketidak jelasan tempat dan tidak hadirnya

kedua pihak yang terlibat dalam tempat.

21

Page 25: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

Tapi kalau kita mencoba menelaah kembali dengan mencoba

mengkolaborasikan antara ungkapan al-Qur’an, hadits dan ijmma’, dengan

sebuah landasan :

$$دل ال$$دليل لعلى ى ي األصل في المعاملة اإلباحة حتتحرمه

Dengan melihat keterangan diatas dijadikan sebagai pemula dan

pembuka cenel keterlibatan hukum islam terhadap permasalahan

kontemporer. Karena dalam al-Qur’an permasalahn trasnsaksi online masih

bersifat global, selanjutnya hanya mengarahkan pada peluncuran teks hadits

yang dikolaborasikan dalam peramasalahan sekarang dengan menarik

sebuah pengkiyasan.

Sebagaimana ungkapan Abdullah bin Mas’ud : Bahwa apa yang

telah dipandang baik oleh muslim maka baiklah dihadapan Allah, akan

tetapi sebaliknya.

ما رأى المسلمون حسنا فهو عند الله حسن.

Dan yang paling penting adalah kejujuran, keadilan, dan kejelasan

dengan memberikan data secara lengkap, dan tidak ada niatan untuk menipu

atau merugikan orang lain, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-

Baqarah 275 dan 282 diatas.

Langkah-Langkah Yang Dapat Kita Tempuh Agar Jual Beli Secara

Online Diperbolehkan, Halal, Dan Sah Menurut Syariat Islam antara lain:

Pertama, Produk Anda Halal

Kewajiban menjaga hukum halal-haram dalam objek perniagaan

tetap berlaku, termasuk dalam perniagaan secara online, mengingat Islam

mengharamkan hasil perniagaan barang atau layanan jasa yang haram,

Page 26: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

sebagaimana ditegaskan dalam hadis: “Sesungguhnya bila Allah telah

mengharamkan atas suatu kaum untuk memakan sesuatu, pasti Ia

mengharamkan pula hasil penjualannya.” (HR Ahmad, dan lainnya).

Kedua, Kejelasan Status Anda

Di antara poin penting yang harus Anda perhatikan dalam setiap

perniagaan adalah kejelasan status Anda. Apakah sebagai pemilik, atau

paling kurang sebagai perwakilan dari pemilik barang, sehingga berwenang

menjual barang. Ataukah Anda hanya menawaran jasa pengadaan barang,

dan atas jasa ini Anda mensyaratkan imbalan tertentu. Ataukah sekadar

seorang pedagang yang tidak memiliki barang namun bisa mendatangkan

barang yang Anda tawarkan.

Ketiga, Kesesuaian Harga Dengan Kualitas Barang

Dalam jual beli online, kerap kali kita jumpai banyak pembeli

merasa kecewa setelah melihat pakaian yang telah dibeli secara online.

Entah itu kualitas kainnya, ataukah ukurang yang ternyata tidak pas dengan

badan. Sebelum hal ini terjadi kembali pada Anda, patutnya anda

mempertimbangkan benar apakah harga yang ditawarkan telah sesuai

dengan kualitas barang yang akan dibeli. Sebaiknya juga Anda meminta

foto real dari keadaan barang yang akan dijual.

Keempat, Kejujuran Anda

Berniaga secara online, walaupun memiliki banyak keunggulan dan

kemudahan, namun bukan berarti tanpa masalah. Berbagai masalah dapat

saja muncul pada perniagaan secara online. Terutama masalah yang

berkaitan dengan tingkat amanah kedua belah pihak.

23

Page 27: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi
Page 28: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Jual beli dalam bahasa arab disebut ba’i yang secara bahasa adalah

tukar menukar. Perdagangan atau jual-beli dalam bahasa arab sering disebut

dengan kata al-bai', al-tijarah, atau al-mubadalah. Sebagaimana firman

Allah SWT :

يرجون تجارة لن تبور“Mereka mengharapkan tijarah (perdagangan) yang tidak akan rugi”. (QS.

Fathir : 29)

Secara asalnya, jua-beli itu merupakan hal yang hukumnya mubah

atau dibolehkan. Sebagaimana ungkapan Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah

: dasarnya hukum jual-beli itu seluruhnya adalah mubah, yaitu apabila

dengan keridhaan dari kedua-belah pihak. Kecuali apabila jual-beli itu

dilarang oleh Rasulullah SAW. Atau yang maknanya termasuk yang

dilarang beliau SAW.

وحكم البيع شرعا :$$ع بة لجمي $$ذلك الح$$ال بالنس$$ $$ه, وك االباحة لحاجة الناس الي$$ة, راء, والوكال المعامالت التي احلها الله - تع$$الى – كالش$$رفات $$واع المبايع$$ات والتص$$ $$ر ذل$$ك من ان واالج$$ارة وغي

المالية.

اقسام البيوع :احب كت$$اب: "فتح الق$$ريب المجيب" فى الفق$$ه ق$$ال ص$$

افعي ص$ ملخصه: اقسام البيوع اربعة: 6الش

25

Page 29: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

. بيع عين مشاهدة: اى مرئية للمتعاقدين عند العقد او1$$ع قبله اذا كانت العين ال تتغير الى وقت البيع, وه$$ذا البي

صحيح اذا تحققت شروطه.$$ائع2 وفة فى الذم$$ة: ك$$ان يق$$ول الب $$ع عين موص$$ . بي

للمشتري: بعتك ثوبا قدره كذا, وصفته كذا, وهذا العق$$دصحيح اذا ذكرت الصفات مستوفاة فى العقد.

$$انت مما يغلب3 . بيع عين غائبة لم تشاهد للعاقدين: وكتغيرها الى وقت العقد, فال يصح بيعها.

ن.4 دة: كحق المرور فى مكان معي . بيع المنفعة المئب

$$اده, ف$$ان $$ه على عب حكمة البيع: شرع الله البيع توسعة منرورات من الغ$$ذاء اني ض$$ $$وع االنس$$ لكل فرد من افراد الن$$ا وه$$و والكساء وغيرها مما ال غنى لالنسان عنه ما دام حي ال يستطيع وحده ان يوفرها لنفسه النه مضطر الى جلبها من غيره. وليس ثمة طريق$ة اكم$ل من المبادل$$ة, فيعطي ما عنده مما يمكنه االستغناء عنه يدل ما ياءخذه من غيره

مما هو فى حاجة اليه.

Allah Swt mensyari’atkan jual beli sebagai bagian dari bentuk

ta’awun (saling menolong) antar sesama manusia, juga sebagai pemberian

keleluasaan, karena manusia secara pribadi mempunyai kebutuhan berupa

sandang, pangan, papan dsb. Kebutuhan seperti ini tak pernah putus selama

manusia masih hidup.

Tak seorangpun dapat memenuhi seluruh hajat hidupnya sendiri, karena itu

manusia dituntut berhubungan satu sama lain dalam bentuk saling tukar

barang. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu membutuhkan apa yang

dihasilkan dan dimiliki oleh orang lain. Oleh karena itu jual beli adalah

salah satu jalan untuk mendapatkannya secara sah. Dengan demikian maka

akan mudah bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhannya.

Page 30: herryaltaj.files.wordpress.com  · Web viewJUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Definisi, Landasan Hukum, Hukum . di Syariatkannya, Syarat-syarat, Macam-macam, Prinsip-prinsip dan Studi

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Muhammad Yazid, 2009, Fiqh Mu’amalah Dan Implementasinya

Dalam Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: Logung Pustaka.

Ahmad bin Husain, Imam, Fathu al-Qorib al-Mujib, Surabaya: al-Hidayah.

Al-faifi, Sulaiman Ahmad Yahya, 2013. Fiqh Sunnah Sayyid Sabiq,

Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Al-Jaziri , Abdul Rohman, 2003, Al-Fiqh ‘Ala Madzahibil Arba’ah Juz 2,

Libanon, Beirut: Dar- Al-Kutub Al-Ilmiyah.

Al-Malaibary, Zainudin, 2011. Fathul Mu’in, Juz III, Semarang: Karya

Thoha Putra.

Al-Zuhaili, Wahbah, 1997. Al-Fiqhu Al-Islami Wa Adillatuhu. Damaskus:

Ash-Shiddieqy, Hasbi, 1984. Pengantar Fiqh Muamalah. Jakarta: Bulan

Bintang.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad, 2010. Fiqih Muamalah, Jakarta: AMZAH

Dar Al-Fikr.

Muslich, Ahmad Wardi, 2013, Fiqh Muamalah, Jakarta:Hamzah,

Nawawi, Ismail, 2012. Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer, Bogor:

Ghalia Indonesia.

Sabiq, Sayyid. 1981, Fiqh As-Sunnah. Cetakan III. Beirut: Dar Al-Fikr.

Suhendi, Hendi, 2007. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Tantowi, Muhammad Sayyid, Fiqh Al-Muyassar, Juz 3, Maktabah As-

Syuruk

Taqiyuddin, Abi Bakar Ibnu Muhammad, Kifayat al-Akhyar, Bandung : Al-

Ma’arif.

Pakpahan, Hendra Prinsip Jual Beli,

http://dinulislami.blogspot.com/2013/02/ prinsip-jual-beli.html,

diakses pada tanggal 10 Maret 2014 pukul 06.00 WIB

.

27