102
Sambut Bos Telko Indonesia, Pendiri Google Bercelana Pendek Ardhi Suryadhi - detikinet Kamis, 29/10/2015 11:55 WIB

eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 2: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California -

Punya status sebagai miliuner teknologi dan pendiri raksasa internet Google, tak lantas membuat Sergey Brin dibekap protokoler tingkat tinggi.

Lihat saja gaya santainya saat menyambut kedatangan tiga CEO operator asal Indonesia: CEO Telkomsel Ririek Adriansyah, CEO Indosat Alexander Rusli serta CEO XL Axiata Dian Siswarini di markas Google X, Mountain View, California, Amerika Serikat.

Ketika tamu yang datang berdandan rapih dengan setelan jas atau batik khas Indonesia, sebagai tuan rumah, Brin malah menggunakan celana pendek dan sepatu lari.

Terlihat, sebelum datang ke acara penandatanganan tiga operator lokal dan Google tentang balon

Page 3: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

internet Loon itu, Brin sepertinya memang habis berolahraga.

Tak ada penyambutan layaknya seorang pesohor di jagat teknologi saat Brin datang. Ia seperti biasa berbaur dengan yang lain sembari mencicipi cemilan dan mengobrol dengan salah satu tim Google.

Saat tengah santai tersebut, detikINET spontan menegur sang pendiri Google tersebut. "Halo, Mr Sergey. Apa kabar? tanya detikINET. "Hai... Apa kabar?" tanyanya balik.

Ia pun membalas dengan menanyakan asal jurnalis detikINET yang mendapat undangan Google ke Mountain View. "Wow... Dari Indonesia. Pasti Anda sudah menempuh perjalanan sangat panjang untuk sampai di sini," ujar Brin, dengan ramah.

Obrolan singkat tersebut lantas tersela dengan peserta lain yang ingin berebut untuk foto bareng. Sampai kemudian MC mengumumkan untuk segera memulai acara. Sergey pun langsung berdiri di deretan tiga bos operator asal Indonesia, calon partnernya.

Sampai dengan acara dimulai, pemberian sambutan, tanya jawab, dan sesi foto bareng, Brin tentu saja tak berganti kostum. Sayangnya di sesi pertama acara, rombongan Menkominfo Rudiantara dan Mendag Thomas Lembong belum hadir. Brin kemudian beranjak masuk ke markas Google X.

Namun menurut bocoran tim Google, pria brewokan tersebut tetap menunggu Menkominfo Rudiantara dan Mendag Thomas Lembong yang dijadwalkan datang pada sesi kedua pukul 16.00 waktu Mountain View. "Tadi dia (Brin-red.) sempat ketemu menteri, karena memang ikut

Page 4: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

menunggu," bisik tim Google.

Namun tetap saja, masih dengan setelan olahraga plus celana pendek. Meski demikian hal itu tak lantas melunturkan aura 'selebritis' pasangan Larry Page itu di jagat teknologi.

Google X sendiri -- tempat berlangsungnya acara penandatanganan ini -- sejatinya dikenal sebagai laboratorium rahasia milik Google. Di tempat inilah berbagai inovasi Google paling keren dilahirkan. Sebut saja mobil tanpa sopir sampai Google Glass. Google X juga bak menjadi arena bermain Brin.

(ash/fyk)

Wah! Menteri Rudiantara Corat-coret Markas FacebookAchmad Rouzni Noor II - detikinetKamis, 29/10/2015 07:42 WIB

Page 6: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi
Page 7: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Rombongan Menteri Rudiantara saat berkunjung ke kantor Facebook (dok.Kemenkominfo) California - Sebelum berkunjung ke markas Google, Menkominfo Rudiantara sempat mampir ke markas Facebook. Sebelum pulang, ia bahkan sempat mencorat-coret tembok kantor jejaring sosial nomor satu dunia itu.

Kunjungan ke markas Facebook yang beralamat di Hacker Way, Menlo Park, itu memang masuk dalam agenda kunjungan para menteri yang menjadi perwakilan Presiden Joko Widodo untuk area West Coast, Amerika Serikat.

Rudiantara saat berkunjung ditemani oleh Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Ketua Dewan TIK Nasional Ilham Habibie, dan Tim Komunikasi Presiden Abdi

Page 8: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Negara, Sony Subrata, dan Andoko Darta.

Selain itu, menteri juga ikut mengajak rombongan dari Indonesia seperti dari Kadin yang diwakili Chris Kanter, Suryo Bambang Sulisto, Fachry Thaib, kemudian Chairman Mataharimall Emirsyah Satar, CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa, serta David Rimbo dari Earnst & Young. Kemudian ada juga Bernadina M Langitan, Fajar Hutomo, dan Rachmi Dewi Wulansari.

Rombongan dari Indonesia ini kemudian diterima oleh Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg beserta jajaran eksekutifnya. Sandberg di sini mewakili Mark Zuckerberg yang sedang berkunjung ke India.

Selain diajak berkeliling di kantor Facebook, tuan rumah juga sempat membuka forum diskusi. Mereka menawarkan solusi capacity building untuk membantu para pengusaha kecil dan menengah (UKM) di area pedesaan Indonesia.

Untuk tahap awal, kata Sandberg akan dicoba dulu untuk 500 UKM. Kerja sama ini rencananya

Page 9: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

akan melibatkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Setelah kelar berdiskusi, para menteri pun pamit pergi karena harus mengejar agenda lain bersama Google yang akan menjalin kesepahaman uji coba teknis balon internet Project Loon bersama tiga operator seluler Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

Namun sebelum meninggalkan Menlo Park, Menkominfo Rudiantara pun mendapat izin dari Sandberg untuk memberikan kenang-kenangan. Menteri pun setuju dan kemudian memberikan coretan tangannya di tembok kantor Facebook.

Page 10: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

"Finally... I arrived & met people who changed the world. Rudiantara," demikian oret-oretan Chief RA di tembok kantor jejaring sosial dengan pengguna lebih dari satu miliar di seluruh dunia itu.

Page 11: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Ya semoga saja, dari hasil kunjungan Rudiantara ke Silicon Valley dan markas Facebook, industri teknologi Indonesia kelak juga bisa ikut andil mengubah dunia menjadi lebih baik lagi.

(rou/rou)

'Perang Bintang' di Rumah Bos Besar Silicon ValleyAchmad Rouzni Noor II - detikinetKamis, 29/10/2015 06:45 WIB

Page 12: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi
Page 13: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Luncheon bertabur bintang teknologi (dok. Kemenkominfo) California -

Agenda makan siang sambil diskusi bersama rombongan Menkominfo Rudiantara dan CEO Creative Economy Silicon Valley telah berubah jadi ajang 'perang bintang' di jajaran petinggi top teknologi.

Acara Luncheon yang juga diselenggarakan oleh U.S. Chamber of Commerce alias Kamar Dagang Industrinya Amerika Serikat itu dihadiri nama-nama beken. Tak tanggung-tanggung, ada 81 nama top yang hadir.

Di dalam satu ruangan sudah hadir Andy Bird dari Walt Disney, Nathan Blecharczyk dari Airbnb, Hilton Romansky dari Cisco, David Plouffe dari Uber, Bob Griffin dari IBM Safer Planet and Smarter Cities, Steve Sordello dari LinkedIn.

Page 14: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Kemudian ada Bill Bold dari Qualcomm, Keith Nilsson dari Visionnaire Ventures, Ash Patel dari Morado Ventures, Cameron Teitelman dari Stanford StartX, Julia Gouw dari East West Bank, John Balen dari Canaan Partners, dan Qasar Younis dari Y Combinator

Page 15: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

U.S. Chamber of Commerce sendiri diwakili oleh Myron Brilliant.

Para pebisnis teknologi itu mulanya berkumpul untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo. Namun karena presiden batal hadir, akhirnya diwakilkan oleh keempat pejabat tinggi negara yang ditunjuknya untuk mengurusi area West Coast.

Page 16: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Para menteri tersebut adalah Menkominfo Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Franky Sibarani serta Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Datang bersama mereka ada banyak nama beken juga dari kalangan pebisnis Tanah Air. Sebut saja Chris Kanter dari Kadin, Harjadi Sukamdani dari Apindo, Ben Jiaravanon dari Charoen Pokphand, Edwin Soeryajaya dari Saratoga Investama.

Page 17: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Kemudian ada juga David Rimbo dari Earnst & Young dan CEO OLX Indonesia, Daniel Tumiwa. Sementara Diaspora Indonesia dipimpin oleh Edward Wanandi.

"Acara luncheon ini dalam kerangka indonesia dan US Business Network Community. Diaspora Indonesia yang menyelenggarakan," kata Kasubdit Teknologi & Infrastruktur e-Business Ditjen Aptika Kemenkominfo Noor Iza kepada detikINET, Kamis (29/10/2015).

Dalam acara ini, para pebisnis teknologi asal Silicon Valley jelas memanfaatkan momentum ini untuk bertanya sebanyak-banyaknya, mulai dari kepempinan Presiden Jokowi, revolusi mental yang meminta peningkatan investasi, serta arahan tentang reformasi perizinan.

"Atas pertanyaan tentang pembangunan masih banyak di Jawa, Pak Rudiantara sampaikan kalau pemerintah sekarang justru sedang mengejar pembangunan luar jawa, misalnya, jalan tol Trans Sumatera," paparnya.

(rou/rou)

Page 20: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi
Page 23: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Rabu, 28/10/2015 15:36 WIB

Taman Android: Lintas Generasi Si Robot Hijau

Page 24: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Rabu, 28/10/2015 13:02 WIB

Deretan Meme Sumpah Pemuda: Lucu & Menohok

Page 25: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Rabu, 28/10/2015 11:08 WIB

Deretan Fitur di Ponsel Jadul yang Bikin Kangen

Page 26: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Rabu, 28/10/2015 10:45 WIB

PhoneDrone yang Bikin Ponsel Bisa Terbang

Page 27: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Selasa, 27/10/2015 18:18 WIB

Lenovo Vibe P1m Unggulkan Baterai Gahar

Page 28: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Selasa, 27/10/2015 15:34 WIB

Detik-detik Mendebarkan Rossi vs Marquez

  Home News

Cyber Life

Sambangi Kantor Facebook, Ini yang Dibicarakan Menteri Rudiantara Adi Fida Rachman - detikinetKamis, 29/10/2015 09:57 WIB

Page 30: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Suasana pertemuan (kjri) Jakarta -

Beberapa pejabat Indonesia tengah mengunjung area pusat teknologi Amerika Serikat, Silicon Valley. Menkominfo Rudiantara didampingi Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala BKPM Franky Sibarani dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, datang ke kantor

pusat Facebook setelah sebelumnya bertemu petinggi Microsoft dan Google.

Tujuan utama kunjungan tersebut adalah membahas program yang ditawarkan Facebook guna meningkatkan kapasitas Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang tersebar di wilayah pendesaan

Indonesia. Di tahap awal, akan dikembangkan sebanyak 500 UKM. 

Kunjungan Menkominfo disambut oleh Chief Operating Officer Facebook, Sheryl Sandberg. Pada pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 45 menit, Menkominfo menyambut baik

Page 31: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

program kerja sama dengan jejaring sosial terbesar di dunia tersebut.

"Melalui kerja sama ini, kita akan membantu UKM Indonesia dalam mengembangkan akses pasar melalui e-commerce," jelas Triawan seperti dikutip dari informasi yang diterima

detikINET dari staf Konsulat Jenderal RI di San Francisco, Bernard Loesi.  

Menkominfo Rudiantara yakin bahwa program kerja sama tersebut dapat mengubah industri Indonesia dari industri berbasis tradisional menjadi industri digital. Saat ini pengguna e-commerce di Indonesia mencapai 5,9 juta jiwa dengan nilai transaksi USD 12 miliar dan

diprediksi tumbuh menjadi USD 24 miliar pada tahun 2016.

Pemerintah saat ini sedang menyusun roadmap e-commerce untuk meningkatkan penggunaan e-commerce tersebut di masyarakat. "Kita targetkan transaksi e-commerce mencapai USD 130

miliar pada tahun 2020," ujar Rudiantara.  

Program Facebook nantinya dapat dipergunakan untuk pengembangan kapasitas bagi UKM dan bisnis baru (startup). "Kami ingin mengundang Facebook untuk lebih erat bekerja sama

ekosistem digital di Indonesia," ucap Menteri Rudiantara. 

Pembahasan kedua pihak juga membicarakan tentang keamanan konten bagi pengguna Facebook di Indonesia, yang diharapkan dapat menciptakan sistem komunikasi secara lebih sehat.

(fyk/fyk)

Ambisi Rudiantara Rintis Startup Bernilai USD 1 MiliarAchmad Rouzni Noor II - detikinetKamis, 29/10/2015 09:01 WIB

Page 32: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi
Page 33: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Kunjungan ke Plug and Play TechCenter (dok.Kemenkominfo) California - Setelah berkunjung ke markas Google di Mountain View untuk menyaksikan rencana uji coba teknis balon internet bersama tiga operator Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata, Menkominfo Rudiantara pun kembali ke tujuan awalnya.

Ia bersama rombongan langsung bergegas mendatangi kantor Plug and Play TechCenter di Silicon Valley. Plug and Play ini merupakan perusahaan accelerator startup agar siap ke market dan menjadi established.

Dan tentu saja, tujuan lainnya untuk mendapatkan investasi pendanaan dari venture capital. Plug and Play telah menjadi accelerator bagi Google, dan terakhir yang sangat sukses adalah mengawal akselerasi Dropbox.

Page 34: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Rudiantara dalam kunjungannya menyampaikan keinginan untuk belajar dan mendapatkan pengalaman langsung dari Plug and Play, agar bisa ikut membangun accelarator startup di Indonesia.

Hal ini selaras dengan target pembentukan 1.000 teknopreneur nasional pada tahun 2020. Mulanya dengan menciptakan satu unicorn startup mulai 2016, dan kemudian dua unicorn lagi dalam lima tahun ke depan.

"Sehingga Indonesia akan punya tiga unicorn e-commerce dengan kapitalisasi pasar USD 1 miliar di tahun 2020," kata menteri di hadapan Saeed Amidy, CEO Plug and Play di kantornya yang beralamat di 440 N Wolfe Rd, Sunnyvale.

Pertemuan menteri dan bos Plug and Play difasilitasi oleh CEO Kibar Yansen Kamto. Dalam kesempatan itu, ikut hadir juga accelarator Telkom yang dipimpin Achmad Sugianto, Sanny Gaddafi dari 8Villages, Andy Zain dari Kejora, Donald Wihardja dari Convergence Venture, Italo Gani dari Adskom, dan Emirsyah Satar dari MatahariMall.

Kalangan penggiat inkubasi dan akselerasi dari indonesia itu telah tiba sejak pagi hari dan sudah berdiskusi dengan Plug and Play sebelum menteri tiba di sana. Mereka juga berdiskusi secara intensif agar bisa mendapat pembelajaran dan pengalaman langsung dari accelarator yang telah sukses.

(rou/rou)

Kolom Telematika

Indonesia, Siap Garap Potensi Ekonomi Internet?Penulis: Donny B.U. - detikinet

Page 36: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi
Page 37: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Ilustrasi (istimewa) Jakarta - Ekonomi digital, atau kerap pula disebut sebagai internet ekonomi bukanlah melulu soal transaksi online e-commerce. Ekonomi internet sejatinya adalah aspek ekonomi yang berbasiskan pada pemanfaatan dan pemberdayaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) digital.

Kawasan Asia Tenggara adalah cawan petri yang ideal untuk menyuburkan ekonomi berbasiskan teknologi tersebut. Ada 5 (lima) teknologi (disruptive technology) yang paling potensial menjadi katalis pertumbuhan ekonomi digital dan perubahan sosial di kawasan Asia Tenggara, berdasarkan hasil riset McKinsey Global Institute yang dirilis pada November 2014.

Kelima teknologi tersebut yaitu: mobile internet, big data, internet of things (IoT), automation of knowledge dan cloud technology. Kelima teknologi tersebut dapat memberikan dampak yang

Page 38: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

maksimal ketika memang diimplementasikan secara harmonis, untuk memberikan efisiensi dan efektifitas proses bisnis yang ada.

Semisal contoh sehari-hari yang dapat dirasakan oleh publik di wilayah urban, yaitu kesediaan (informasi) transportasi publik. Teknologi internet of things memungkinkan adanya data (pelacakan) posisi moda tranportasi tertentu, yang kemudian data tersebut dikirimkan ke cloud via layanan mobile internet untuk dilakukan komputasi.

Hasilnya antara lain informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna jasa transportasi publik tersebut, semisal perkiraan waktu ketibaan kendaraan, durasi perjalanan, alternatif moda transportasi berdasarkan preferensi individual, dan sebagainya.

Jika lantas disandingkan dengan ketersediaan, integrase pengelolaan dan visualisasi data dari sejumlah sektor lainnya melalui teknologi big data, maka tentu pemerintah akan dapat menyusun kebijakan pelayanan publik yang lebih komprehensif, tidak sekedar urusan transportasi, yang kemudian dapat meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup masyarakat.

Pun sejumlah layanan publik yang sifatnya administrasi (paperwork) dapat secara bertahap menerapkan teknologi automation of knowledge, untuk meminimalisir kesalahan dan penyimpangan serta mendorong penghematan biaya operasional.

Dalam riset bertajuk “Southeast Asia at the Crossroad: Three Paths to Prosperity” tersebut bahwa gelaran teknologi pengguncang pada kawasan Asia Tenggara berpotensi memberikan sumbangan dampak ekonomi tahunan hingga senilai USD 220 miliar hingga USD 625 miliar per 2030.

Dan teknologi TIK tersebut disyaratkan pula implementasinya adalah pada sektor pembangunan sumber daya alam, infrastruktur, agrikultur dan pangan, konsumer dan retail, manufaktur, jasa keuangan, layanan kesehatan, pendidikan dan layanan pemerintah. Tentu saja ada teknologi lainnya, jika terkait ekonomi digital, semisal mobile payments, e-commerce, online gaming, dan online advertising.

Lantas siapkah Indonesia menangkap peluang ekonomi Internet tersebut di atas? Sejauh mana persaingannya dengan dengan tetangga? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita dapat mengacu salah satunya pada “Global Information Technology Report” yang baru saja dilansir oleh Word Economic Forum pada April 2015.

Dalam laporan tersebut terdapat pemeringkatan tahunan “The Networked Readines Index” yang dilakukan terhadap 143 negara di dunia. Pemeringkatan ini secara umum mengukur tingkat kesiapan ekosistem suatu negara dan masyarakatnya untuk memberdayakan infrastruktur TIK serta konten/layanan digital guna meningkatkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan kehidupan.

Page 39: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Berdasarkan data yang ada, untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia (dunia #79) ternyata berada di posisi ke-5 setelah Singapura (dunia #1), Malaysia (dunia #32), Thailand (dunia #67) dan Filipina (dunia #76).

Secara umum ada 10 indikator yang diukur untuk menentukan peringkat tersebut di atas, yaitu: kebijakan dan politik, bisnis dan inovasi, infrastruktur, daya beli, keahlian sdm, pemanfaatan oleh individu, pemanfaatan oleh sektor bisnis, pemanfaatan oleh pemerintah, dampak ekonomi dan dampak sosial.

Berdasarkan peringkat Indonesia di atas, maka jelas pekerjaan rumah Indonesia masih cukup banyak agar potensi ekonomi Internet tidak berlalu begitu saja, pun hanya dinikmati oleh segelintir negara tetangga. Sehingga, menurut McKinsey, perlu ada sejumlah persiapan negara di kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia) ingin turut mendulang manfaat ekonomi Internet seluas-luasnya. Persiapan tersebut diantaranya adalah:

membangun infrastruktur backbone (termasuk koneksi fiber optic dan mobile network) yang dapat melayani akses Internet secara universal dengan biaya terjangkau, membangun kerangka kebijakan (tata kelola Internet) yang terkait dengan: a). privasi online (perlindungan data pribadi dan data sharing), b). cybersecurity dan c). pengadopsian TIK oleh pengusaha usaha kecil dan menengah (UKM).

Jika dilihat dari pekerjaan rumah di atas, secara umum tengah dikerjakan Indonesia. Misalnya pembangunan infrastruktur backbone telekomunikasi Palapa Ring bekerjasama dengan sektor bisnis dan juga peningkatan penetrasi telekomunikasi di wilayah Indonesia. Dari kerangka kebijakan, sejumlah rancangan dan usulan regulasi terkait perlindungan data pribadi, penguatan penanganan keamanan siber dan penyusunan roadmap e-commerce juga tengah menjadi diskursus yang mengemuka di Indonesia.

Terkait pembangunan infrastruktur telekomunikasi, pemerintah telah memiliki acuan strategi berdasarkan Rencana Peta Lebar Indonesia yang secara umum cukup memiliki relevansi dengan janji program prioritas Presiden Jokowi, Nawacita. Pun Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memasukkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah 3T (tertinggal, terdalam tertular) dengan skema pendanaan universal service obligation (USO).

Pemangku kepentingan majemuk (multistakeholder: pemerintah, sektor bisnis, organisasi masyarakat sipil, akademisi dan komunitas teknis) Indonesia perlu bersama mengawal pembangunan ini. Kebijakan berbasikan data/fakta (evidence based policy) perlu terus menjadi koridor pembangunan agar TIK yang digelar dapat sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk mengadopsinya.

Page 40: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Tingkat pengadopsian masyarakat secara umum akan berdampak pada keberlanjutan (sustainability) teknologi yang digelar. Ini agar pembangunan TIK Indonesia tidak lagi cenderung menggunakan pendekatan top-down pun hit-and-run. Adapun dalam hal membangun kerangka kebijakan (tata kelola Internet), yang perlu menjadi pondasinya adalah pelibatan multistakeholder secara inklusif dan bermakna untuk penyusunan maupun pengawasan implementasi dan evaluasinya.

Hal ini lantaran kebijakan (dan implementasi) perlindungan data pribadi dan penanganan kejahatan siber, yang senyatanya berelevansi kuat dengan konteks perlindungan hak asasi manusia. Juga kebijakan yang mendorong pengadopsian TIK oleh dalam proses bisnis UKM, hendaknya telah berdasarkan analisis kebutuhan ability-to-pay (kemampuan membeli) dan willingness-to-pay (keinginan membeli).

Teknologi dan layanan (aplikasi dan konten) tepat guna produksi anak bangsa yang terjangkau bagi UKM, dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) proporsional, akan jauh lebih bermanfaat bagi Indonesia ketimbang sekedar menyodorkan teknologi dan layanan canggih milik korporasi global yang lantas melarikan devisa (dan data pribadi milik warga negara Indonesia) ke luar negeri.

Ketika ekonomi Internet adalah juga bicara tentang kondisi dan diplomasi kepentingan geo politik (dan konektifitas infrastruktur Internet) global, maka Indonesia dapat berbagi pengalaman dan belajar tentang strategi optimal menggarap potensi ekonomi digital, saat pelaksanaan Internet Governance Forum (IGF) 2015 di Joao Pessoa, Brazil, 10-13 November 2015.

IGF adalah perhelatan dialog tata kelola Internet tahunan yang diikuti multistakeholder global, dinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam kerangka kesepakatan World Summit on the Information Society (WSIS). Khusus untuk sub-tema Internet Economy pada IGF 2015, terdiri atas sejumlah workshop multistakeholder yang relevan.

Antara lain: “Revenue Streams that Grow & Sustain Internet Economies”, “Economics of Global Internet Deployment”, “Mobile Payment Boosts Internet Economy and Challenges”, “Unlocking Internet Economy through Copyright Reform”, “Digital Economy, Jobs and Multistakeholder Practices”, “How to Bridge the Global Internet Economy Divide?”, “IXPs: Driving Connectivity and Local Economies” dan “Cybersecurity, Human Rights and Internet Business Triangle”.

Kekuatan Internet memang tak dapat dipungkiri lagi, mengubah corak dan perilaku interaksi, transaksi dan komunikasi masyarakat global. Sektor ekonomi pun turut bertransformasi, mengikuti pusaran Internet tersebut, terefleksi pada gagasan (dan implementasi) ekonomi Internet.

Potensi ekonomi tak dapat dipandang sebelah mata. Indonesia, yang memiliki posisi signifikan

Page 41: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

dalam dinamika dan ekosistem Internet global, perlu bersiap diri agar tidak sekedar sebagai penonton dalam eksplorasi (potensi) ekonomi Internet tersebut.

Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur TIK nasional perlu kian digencarkan, tata kelola Internet perlu terus ditopang oleh pelibatan multistakeholder yang bermakna, serta inisiasi kerjasama dan diplomasi bidang TIK perlu secara “bebas dan aktif” digelar Indonesia di kancah global.

Maka, berjayalah Indonesia!

*) Ini adalah tulisan ketiga dari lima tulisan seri tentang tata kelola Internet. Penulis adalah Direktur Eksekutif ICT Watch dan aktif dalam diskursus tata kelola Internet. Dapat dihubungi melalui twitter @donnybu atau email [email protected]

World Bank analysis to test the impact of telecommunicationspenetration on economic growth rates atcountry-level of 120 countries shows that for every 10% point increasein the penetration of mobile phones, there is anincrease in economic growth of 0.81% points in developing countries, versus 0.60

Sebuah survei dari McKinsey pada 2009 disebutkan, setiap 1 persen penetrasi broadband akan mendorong pertumbuhan GDP sebesar 0,6-0,7 persen. Selain itu jaringan broadband akan memberikan efesiensi ke seluruh sektor perekonomian sebesar 0,5-1,5 persen.

Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan setiap 10 persen pertumbuhan broadband dapat mempengaruhi lebih dari 1 persen pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.

ITU yang menyatakan bahwa penetrasi 1 % telekomunikasi akan meningkatkan 1 digit ekonomi nasional sebuah Negara

Page 42: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Satu lembaga bernama Global Connectivity Index (GCI) menyebutkan setiap kenaikan 20% investasi di sector ICT akan memberikan pengaruh terhadap kenaikan produk domestik bruto (PDB) sebuah ne gara sebesar 1%, Dan, pengaruh itu berupa tumbuhnya ekosistem ekonomi digital.

Saat ini, menurut laporan Redwing Asia, ekonomi Internet Indonesia baru berkontribusi sebesar 1,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) negara, namun berpotensi untuk menjadi pasar e-commerce bernilai US$657 miliar atau sekitar Rp9.508 triliun pada tahun 2030, dengan pertumbuhan rata-rata 25 persen dalam 17 tahun mendatang.

Selasa, 14 Oktober 2008

Ekonomi Digital dan Perkembangannya

Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akhir–akhir ini dirasakan hampir di setiap aspek kehidupan masyarakat. Sebagaimana setiap kemajuan teknologi komunikasi yang lain, internet masuk ke berbagai bentuk kehidupan masyarakat. Hal ini terjadi karena komunikasi adalah salah satu kebutuhan yang mendasar pada masyarakat. Teknologi internet berkembang dan menyatu dalam sebuah 'dunia' atau 'ruang maya' atau sering disebut sebagai cyber-space, sebuah dunia atau tempat orang dapat berkomunikasi, 'bertemu', dan melakukan berbagai aktivitas ekonomi/bisnis.Dampak evolusi itu di masyarakat mendorong munculnya masyarakat baru yang dinamakan masyarakat informasi (information society) atau masyarakat berpengetahuan (knowledge society/knowledge-based society). Pada mulanya, teori ekonomi fundamental lama berlandaskan pada optimalisasi/maksimalisasi faktor-faktor produksi yaitu: fisik, tenaga kerja, kapital (tanah, modal uang, dan manusia). Pada perkembangannya sekarang ilmu ekonomi menyadari pentingnya memasukkan faktor-faktor intelektualitas berupa ilmu pengetahuan dan teknologi, kreativitas, dan berbagai bentuk modal inovatif yang dapat dikategorisasikan sebagai iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi).Berbagai perkembangan inovasi pada teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK) atau teknologi digital selama satu dekade terakhir, berdampak pada bidang ekonomi dan bisnis disebut sebagai masyarakat pascaindustri (post industrial society), ekonomi berlandaskan iptek, ekonomi inovasi, ekonomi online, ekonomi baru, e-conomy, dan ekonomi digital. (Cohen et al., 2000). Ekonomi digital adalah suatu hal yang kompleks dan merupakan fenomena yang baru muncul terkait dengan aspek-aspek ekonomi mikro, ekonomi makro, dan teori organisasi dan administrasi. Ekonomi digital akan menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi beberapa dekade yang akan datang.Konsep mengenai digital ekonomi pertama kali diperkenalkan Tapscott (1998), menjelaskan sebuah sosiopolitik dan sistem ekonomi yang mempunyai karakteristik sebagai sebuah ruang

Page 43: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

intelijen, meliputi informasi, berbagai akses instrumen informasi dan pemrosesan informasi dan kapasitas komunikasi. Komponen ekonomi digital yang berhasil diidentifikasi pertama kalinya adalah industri TIK, aktivitas e-commerce antarperusahaan dan individu, distribusi digital barang-barang dan jasa-jasa, dukungan pada penjualan-penjualan barang-barang terutama sistem dan jasa-jasa yang menggunakan internet.Sedangkan konsep ekonomi digital lainnya adalah digitalisasi informasi dan infrastruktur TIK (Zimmerman, 2000). Konsep ini sering digunakan untuk menjelaskan dampak global teknologi informasi dan komunikasi, tidak hanya pada internet, tetapi juga pada bidang ekonomi. Konsep ini menjadi sebuah pandangan tentang interaksi antara perkembangan inovasi dan kemajuan teknologi dan dampaknya pada ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Ekonomi digital adalah sektor ekonomi meliputi barang-barang dan jasa-jasa saat pengembangan, produksi, penjualan atau suplainya tergantung kepada teknologi digital.Sebuah perkembangan ekonomi digital tidak lepas dari karakteristik/sifatnya yakni adanya penciptaan nilai, produk berupa efisiensi saluran distribusi, dan struktur berupa terjadinya layanan personal dan sesuai keinginan. Di Indonesia, sistem Bank Indonesia real time gross settlement (RTGS) yakni suatu sistem transfer elektronik antarpeserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika (real time), per transaksi secara individual, jumlahnya cukup signifikan banyaknya, yakni bergerak antara Rp3 triliun sampai Rp4 triliun per bulan. Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai sebuah transaksi e-banking yang menjadi bagian dari pada ekonomi digital. Demikian pula dengan transaksi belanja e-banking untuk kartu ATM dan kartu debit per bulan pada 2007 meliputi antara Rp247 miliar sampai dengan Rp293 miliar per bulan. Transaksi kartu kredit via internet pun jumlahnya juga signifikan yakni bergerak antara Rp38 triliun sampai dengan Rp44 triliun per bulan.

Dampaknya pada perusahaanTerjadinya berbagai perubahan dan perkembangan relasi antarorganisasi perusahaan karena adanya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi misalnya adanya fenomena disintermediasi berupa hilangnya atau berkurangnya peran perantara/middlemen/broker dalam bisnis (B2C, B2B) yang memperpendek saluran distribusi. Adanya fenomena lain yakni reintermediasi berupa berubahnya pola saluran distribusi pola tradisional menjadi bentuk/pola baru.Terjadinya redefinisi penciptaan nilai difasilitasi adanya TIK, perusahaan–perusahaan berada dalam proses penciptaan nilai (creation of value) berupa pemenuhan keinginan dan permintaan para pelanggan yang spesifik. Hal tersebut dilakukan dengan mengumpulkan, mengorganisasi, membuat sintesis dan mendistribusikan informasi. Organisasi perusahaan dapat beroperasi lebih efisien dan fleksibel.Pada perekonomian digital, perusahaan-perusahaan menawarkan jasa-jasanya atas dasar permintaan tertentu yang bersifat spesifik (customized offers), tawaran jasa-jasa tersebut bersifat personal dan individual (personalized offers). Mekanisme yang sama terjadi dengan munculnya pasar lelang via internet (auctions) dan kelompok pembeli (buying groups), broker atau para pedagang perantara bisa berupa perseorangan atau perusahaan misalnya perusahaan Ibazar, e-bay atau kalau di Indonesia gado-gado.com dsb.Perusahaan-perusahaan juga membangun infrastruktur dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi untuk menanggapi munculnya kemajuan struktur perekonomian digital misalnya berbagai transaksi pasar vertikal maya berupa B2B (business to business). Aktivitas transaksi antara perusahaan ke perusahaan yang lain dulunya biasa dilakukan pada bisnis di antara

Page 44: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

perusahaan-perusahaan besar. Namun aktivitas B2B tersebut kini dilakukan berbagai level perusahaan. Aplikasi pada pengembangan e-business adalah antara lain pada enterprise resource planning (ERP), consumer relationship management (CRM), dan supply chain management (SCM).Perkembangan ekonomi digital penting untuk diperhatikan, karena Indonesia tidak akan bisa menghindari pengaruh yang diakibatkan adanya globalisasi yang dipicu kemajuan TIK pada semua aspek kehidupan bangsa Indonesia.Berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah perkembangan TIK yang cepat belum sepenuhnya diikuti oleh masyarakat, belum meratanya pembangunan infrastruktur TIK membuat pasar perangkat (software maupun hardware) terbatas.Masih banyaknya pembajakan terhadap produk software dan konten di Indonesia, masih terbatasnya sumber daya manusia di bidang TIK, daya beli masyarakat pengguna TIK relatif lemah dan terbatas.

Oleh Vincent Didiek WA, Guru Besar FE Unika Soegijapranata Semarang dan peneliti perkembangan ekonomi digital

Sumber: Mediaindonesia.com

Diposkan oleh The Hackys di 02.23 Label: SIM, Studi

Selasa, 28 Agustus 2012

Pengaruh Telekomunikasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja (Makalah)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pada dasawarsa ini perkembangan kegiatan industri Telekomunikasi di dunia sangat

mengalami kemajuan yang signifikan. Hal tersebut juga didorong akibat adanya desakan atas

dasar setiap kegiatan-kegiatan individu maupun kelompok yang menuntut segala kemudahan

dalam mengakses informasi yang sangat cepat untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Perkembangan Telekomunikasi di Indonesia sendiri juga sudah sangat mengalami perubahan

yang cukup berarti, ini dapat dillihat dimana pada saat ini kita dengan mudahnya untuk

Page 45: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

mengetahui ataupun mengakses informasi – informasi yang terbaru baik dari dalam negeri

maupun informasi dari luar negeri.

Dalam kaitan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia secara maksimal serta dalam

daya serap jumlah penyerapan tenaga kerja pada saat ini terdapat berbagai sektor/peranan

penting sebagai penunjang, antara lain dari sektor/peranan Pertanian, Perkebunan, Perikanan,

Kehutanan, Keuangan, Pertambangan, Transportasi, Pariwisata, Perumahan, Kesehatan,

Pendidikan, d.l.l . Selain dari yang telah disebutkan masih ada satu sektor/peranan yang tidak

kalah penting dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia dan jumlah penyerapan tenaga

kerja secara maksimal yaitu sektor/peranan Telekomunikasi.

Peranan Telekomunikasi juga sangat penting untuk turut serta dalam pertumbuhan ekonomi

Indonesia dan penyerapan tenaga kerja, mengingat setiap kegiatan yang berkaitan dengan

ekonomi harus dialakukan dengan cepat maka dalam sektor/peranan Telekomunikasi juga harus

ditingkatkan menjadi lebih berkualitas dan semakin berkembang. Dengan meningkat atau

menurunya tingkat kuantitas maupun kualitas dari Telekomunikasi secara otomatis juga tingkat

pendapatan ekonomi Indonesia serta jumlah penyerapan tenaga kerja akan sangat dipengaruhi

oleh sektor/peranan Telekomunikasi itu sendiri.

Maka untuk mencapai sebuah pertumbuhan ekonomi Indonesia dan penyerapan tenaga kerja

yang maksimal, seluruh komponen-komponen dari seluruh sektor harus semakin digalakkan

termasuk juga dari sektor Telekomunikasi karena mengingat peranan yang disumbangkan dari

sektor tersebut juga tidak sedikit. Dengan demikian maka  pertumbuhan ekonomi Indonesia juga

dapat bertumbuh secara cepat  dan berkembang menjadi lebih besar dan jumlah penyerapan

tenaga kerja dari sektor Telekomunikasi juga dapat bertambah secara maksimal.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 TELEKOMUNIKASI

            Telekomunikasi adalah pertukaran informasi (dimana terjadi perubahan ”format

informasi” ) pada hubungan komunikasi jarak jauh yang terjadi secara elektris/elektronis.

Page 46: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Secara harfiah telekomunikasi memiliki arti Tele yaitu jauh, Komunikasi yaitu  hubungan dengan

pertukaran informasi. teknik telekomunikasi dikembangkan manusia untuk menebus perbedaan

jarak yang jauhnya bisa tak terbatas menjadi perbedaan waktu yang sekecil mungkin.

2.2 Definisi-Definisi Telekomunikasi

# PALO ALTO

Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus menerus karena mereka

tidak dapat berperilaku. PALO ALTO sangat percaya bahwa seseorang tidak dapat tidak

berkomunikasi

# HIMSTREET & BATY

Telekomunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem

yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan

# BOVEE

Telekomunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan

# LASWELL

Telekomunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa,

kepada siapa dengan efek apa

# CARL I. HOVLAND

Telekomunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan

stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk

mengubah tingkah laku orang lain

# THEODORSON & THEDORSON

Telekomunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang

kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol

# EDWIN  EMERY

Page 47: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Telekomunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain

# DELTON E, Mc FARLAND

Telekomunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia

# WILLIAM ALBIG

Telekomunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau

tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku

manusia dan adat kebiasaan

# CHARLES H. COOLEY

Telekomunikasi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan

mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu

# A. WINNET

Telekomunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima,

proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan

peralihan maksud tersebut

# KARFRIED KNAPP

Telekomunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik,

seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara

langsung / tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual)

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 INDUSTRI TELEKOMUNIKASI di INDONESIA

Peranan Telekomunikasi dalam kegiatan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi

Indonesia sangat berperan penting seperti yang disebutkan oleh The missing link, laporan yang

Page 48: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

dibuat oleh The Independent Commission for Worldwide Telecommunication Development

mengungkapkan bahwa telekomunikasi memainkan peranan penting dalam meningkatkan

efisiensi kegiatan ekonomi, perdagangan dan administrasi, memperbaiki efektivitas pelayanan

sosial, darurat, dan mendistribusikan secara lebih merata manfaat sosial, kultural dan ekonomi

dari hasil pembangunan ke keseluruhan komunitas dan Negara.

Sejak tahun 1961, layanan telekomunikasi di Indonesia diselenggarakan oleh badan usaha milik

negara. Sebagaimana terjadi pada negara berkembang lainnya, pengembangan dan modernisasi

infrastruktur telekomunikasi berperan penting dalam perkembangan ekonomi nasional secara

umum. Selain itu, jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat telah

mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi. Pemerintah mengatur regulasi

sektor telekomunikasi, terutama melalui Menkominfo. Pada awalnya Pemerintah

memberlakukan monopoli atas layanan telekomunikasi di Indonesia. Reformasi telah

menciptakan kerangka regulasi yang mendorong tumbuhnya persaingan dan percepatan

pembangunan fasilitas dan infrastruktur telekomunikasi. Reformasi regulasi berikutnya bulan

September 2000, ditujukan untuk meningkatkan persaingan dengan menghapus monopoli,

meningkatkan transparansi dan kepastian terhadap kerangka regulasi, menciptakan peluang bagi

aliansi strategis dengan mitra asing dan memfasilitasi masuknya pemain baru dalam industri

telekomunikasi. Pada saat itu, deregulasi sektor telekomunikasi sangat erat kaitannya dengan

program pemulihan ekonomi nasional yang didukung oleh International Monetary Fund

(”IMF”). Penetrasi sambungan telepon tidak bergerak di Indonesia masih rendah apabila ditinjau

dari standar internasional. Sesuai dengan studi internal yang di lakukan, per tanggal 31

Desember 2009, penetrasi sambungan telepon tidak bergerak di Indonesia (termasuk pelanggan

telepon tidak bergerak nirkabel) diperkirakan hanya sebesar 14,9% sedangkan penetrasi seluler

diperkirakan sebesar 71,9%. Diyakini adanya beberapa kecenderungan yang signifikan dalam

industri telekomunikasi di Indonesia, antara lain:

1.      Pertumbuhan yang berkesinambungan.

Industri telekomunikasi akan terus tumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang

diharapkan akan meningkatkan permintaan layanan telekomunikasi.

2.      Migrasi ke jaringan nirkabel. Layanan nirkabel akan semakin populer sebagai dampak dari

semakin luasnya area cakupan, membaiknya kualitas jaringan nirkabel, menurunnya harga

telepon genggam dan meluasnya layanan prabayar.

Page 49: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

3.      Meningkatnya persaingan.

 kompetisi pasar telekomunikasi di Indonesia yang semakin meningkat sebagai dampak dari

reformasi peraturan pemerintah.

3.2 REGULASI di BIDANG TELEKOMUNIKASI

Kerangka hukum industri telekomunikasi terdiri atas undang-undang khusus, peraturan

pemerintah dan keputusan menteri yang diumumkan dan diterbitkan dari waktu ke waktu.

Kebijakan telekomunikasi yang berlaku saat ini pertama kali diformulasikan dan dijabarkan

dalam “Cetak Biru Kebijakan Pemerintah Indonesia Mengenai Telekomunikasi”, yang

terkandung di dalam Keputusan Menteri Perhubungan (Menhub) No. KM . 72 tahun 1999

tanggal 20 Juli 1999. Tujuan kebijakan tersebut adalah untuk:

1.      meningkatkan kinerja sektor telekomunikasi di eraglobalisasi;

2.      melakukan liberalisasi sektor telekomunikasi dengan struktur yang kompetitif dengan cara

meniadakan monopoli;

3.      meningkatkan transparansi dan kepastian kerangka regulasi;

4.      menciptakan peluang bagi operator telekomunikasi nasional untuk membentuk aliansi strategis

dengan para mitra asing;

5.      menciptakan peluang bisnis untuk badan usaha skala kecil dan menengah; dan memfasilitasi

terciptanya lapangan kerja baru.

Regulasi sektor telekomunikasi yang berlaku pada saat ini berlandaskan pada Undang-undang

Telekomunikasi No. 36/1999, yang berlaku efektif sejak tanggal 8 September 2000.

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 ANALISIS

Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak lepas dari posisi Indonesia dalam dinamika regional dan

global. Secara geografis Indonesia terletak di jantung pertumbuhan ekonomi dunia. Kawasan

Timur Asia memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas rata-rata kawasan lain di

dunia . Ketika tren jangka panjang (1970 – 2000) pertumbuhan ekonomi dunia mengalami

penurunan, tren pertumbuhan ekonomi kawasan Timur Asia menunjukkan peningkatan. Sebagai

pusat gravitasi perekonomian global, Kawasan Timur Asia (termasuk Asia Tenggara) memiliki

Page 50: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

jumlah penduduk sekitar 50 persen dari penduduk dunia. Cina memiliki sekitar 1,3 miliar

penduduk, sementara India menyumbang sekitar 1,2 miliar orang, dan ASEAN dihuni oleh

sekitar 600 juta jiwa. Secara geografis, kedudukan Indonesia berada di tengah-tengah Kawasan

Timur Asia yang mempunyai potensi ekonomi sangat besar. Dalam aspek perdagangan global,

dewasa ini perdagangan South to South, termasuk transaksi antara India – Cina – Indonesia,

menunjukkan peningkatan yang cepat. Sejak 2008, pertumbuhan ekspor Negara berkembang

yang didorong oleh permintaan negara berkembang lainnya meningkat sangat signifikan

(kontribusinya mencapai 54 persen). Hal ini berbeda jauh dengan kondisi tahun 1998 yang

kontribusinya hanya 12 persen. Pertumbuhan yang kuat dari Cina, baik ekspor maupun impor

memberikan dampak yang sangat penting bagi perkembangan perdagangan regional dan global.

Impor Cina meningkat tajam selama dan setelah krisis ekonomi global 2008. Di samping itu,

konsumsi Cina yang besar dapat menyerap ekspor yang besar dari negara-negara di sekitarnya

termasuk Indonesia. Di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara dengan luas kawasan terbesar,

penduduk terbanyak dan sumber daya alam terkaya. Hal tersebut menempatkan Indonesia

sebagai kekuatan utama negara-negara di Asia Tenggara. Di sisi lain, konsekuensi dari akan

diimplementasikannya komunitas ekonomi ASEAN dan terdapatnya Asean – China Free Trade

Area (ACFTA) mengharuskan Indonesia meningkatkan daya saingnya guna mendapatkan

manfaat nyata dari adanya integrasi ekonomi tersebut. Oleh karena itu, percepatan transformasi

ekonomi yang juga turut dirumuskan dalam MP3EI menjadi sangat penting dalam angka

memberikan daya dorong dan daya angkat bagi daya saing Indonesia. Dengan melihat dinamika

global yang terjadi serta memperhatikan potensi dan peluang keunggulan geografi dan sumber

daya yang ada di Indonesia, serta mempertimbangkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan,

dalam kerangka MP3EI, Indonesia perlu memposisikan dirinya sebagai basis ketahanan pangan -

dunia, pusat pengolahan produk pertanian, perkebunan, perikanan, sumber daya mineral,

telekomunikasi,multimedia, dan informatika ( TELEMATIKA ).

4.2 PEMBAHASAN PERANAN TELEKOMUNIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No.28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri

Nasional, Telematika ( Telekomunikasi,Multimedia,Informatika) telah diakui sebagai industri

andalan masa depan. Disamping itu, telematika (ICT) merupakan Meta Infrastruktur2) yang tepat

Page 51: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

dan menjadi prasyarat penting untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.(6) Karena itu

pengembangan Telekomunikasi,Multimedia,Infromatika (TELEMATIKA) perlu terus dipercepat

guna meningkatkan daya saing bangsa dan mewujudkan ekonomi berbasis pengetahuan.

Telematika telah mampu menyediakan jangkauan dan pilihan layanan yang semakin

memudahkan berbagai lapisan masyarakat untuk mendapatkan akses komunikasi baik suara,

gambar maupun data. Saat ini, kecuali Maluku dan Papua, seluruh kota besar di pulau Jawa dan

pulau-pulau utama lainnya telah dijangkau oleh backbone jaringan serat optik. Sementara itu,

pasar produk telematika juga semakin membesar setiap tahunnya. Pada tahun 2009, pasar produk

meliputi produk Hardware USD 979,9 Juta, Consulting USD 211,7 Juta, Software USD 110,3

juta. Namun demikian untuk mendukung percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di

masa depan, pengembangan infrastruktur telematika perlu disesuaikan dengan kecenderungan

internasional dan perkembangan teknologi baru yang tersedia. Untuk itu pemerintah Indonesia

telah menargetkan pembangunan National Broadband Network (NBN) dalam kurun waktu 2010-

2015. Hal ini sejalan dengan studi Bank Dunia (2009) yang menyatakan bahwa untuk negara

berkembang setiap 10 persen peningkatan penetrasi broadband dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi sebesar 1,38 persen. Sebagai salah satu kegiatan ekonomi utama nasional,

Sasaran yang hendak dicapai dalam pengembangan infrastruktur telematika adalah mewujudkan

NBN yang berangkat dari pengembangan jaringan Telkom Super Highway dan jaringan operator

lainnya yang sudah ada saat ini.(1) Dengan pengembangan telematika ini ditargetkan pada tahun

2014, 8 persen dari seluruh rumah tangga atau 30 persen dari seluruh penduduk sudah memiliki

akses broadband.

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menunjukkan bahwa

perkembangan infrastruktur telematika mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dengan

belanja modal (CAPEX) perangkat telematika sekitar IDR 40 Triliun pada kurun waktu 2004-

2005 dan jumlah ini semakin meningkat hingga tahun 2012, terlebih dengan tumbuhnya

kebutuhan atas kapasitas broadband nasional.

Page 52: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

4.3 PEMBAHASAN PENYERAPAN TENAGA KERJA dari SEKTOR

TELEKOMUNIKASI

Dalam kaitan tentang daya serap tenaga kerja dari sektor Telekomunikasi masih tergolong sangat

rendah, hal ini dapat terjadi akibat adanya kemajuan teknologi yang cukup signifikan sehingga

hampir setiap kegiatan/pekerjaan yang biasa dilakukan tenaga manusia kini tergantikan oleh

peran teknologi itu sendiri.

Dengan demikian daya serap tenaga kerja dari sektor Telekomunikasi kurang diperlukan atau

kurang diminati seperti yang tertuang pada gambar 1.1.

Komposisi Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Lapangan Usaha (8)

Gambar 1.1

Pada gambar 1.1 dapat kita lihat penyerapan tenaga kerja tebesar dari tahun 2002 dan

tahun 2010 masih tetap ditempati dari sektor pertanian yakni 44% dan 38% dari seluruh

komposisi penyerapan tenaga kerja berdasarkan lapangan usaha, sedangkan dari sektor

telekomunikasi sendiri tidak mencapai 5% ( mengingat 5% pada diagram terdiri dari 3 jenis

lapangan usaha).

Page 53: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Namun pada tahun 2011 disaat kondisi laju perekonomian global mengalami perlambatan pada

saat itu, perekonomian Indonesia pada tahun 2011 mampu tumbuh 6,5 persen. Dari sisi sektoral,

sektor padat tenaga kerja seperti pertanian dan industri tumbuh lebih lambat dibandingkan sektor

padat modal seperti sektor Telekominikasi. Sektor pertanian pada tahun 2011 hanya mampu

tumbuh sebesar 3,0 persen,sektor industri tumbuh sebesar 6,2 persen. Di sisi lain sektor

perdagangan mampu tumbuh sebesar 9,2 persen dan sektor telekomunikasi tumbuh sebesar 10,7

persen.

BAB. V

PENUTUP

Page 54: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

5.1  Kesimpulan

Dari makalah yang telah dibahas mengenai Peranan Sektor TELEKOMUNIKASI terhadap

Pertumbuhan Ekonomi serta Penyerapan Tenaga Kerja, saya mengambil kesimpulan bahwa

selain dari ketujuh sektor utama penting lainnya seperti yang juga telah digagas MP3EI

(MASTERPALN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI

INDONESIA 2011-2025), peran Telekomunikasi juga sangat turut berperan dalam

perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena dari sektor telekomunikasi mampu

menyerap peningkatan ekonomi sebesar 1,38 persen dari setiap 10 persen pembangunan

broadband dinegara berkembang seperti Indonesia.

Dalam halnya penyerapan tenaga kerja peranan dari sektor Telekomunikasi masih sangat rendah

disebabkan oleh penggunaan teknologi yang semakin canggih sehingga tenaga dari para tenaga

kerja kurang begitu diminati. Namun demikian pada tahun 2011 penyerapan tenaga kerja

terbesar berasal dari sektor Telekomunikasi yaitu sebesar 10,7 persen dari seluruh sektor sektor

lainnya di saat krisis dikawasan eropa sedang melanda.

5.2  Saran

 Adapun saran yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini tentang Peranan Sektor

Telekomunikasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi serta Penyerapan Tenaga Kerja, yaitu kinerja

yang sekarang tengah digagas oleh MP3EI dapat secara sungguh-sunguh untuk dilaksanakan

sebagaimestinya terutama terhadap sektor Telekomunikasi yang juga berperan dalam

pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan begini maka pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat

bertumbuh secara subur dan kuat, serta pemerintah juga diharapakan dapat memberdayakan

SDM yang ada sehingga tingkat penyerapan tenaga kerja dapat teserap secara efisien dan efektif.

Page 55: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet :Achmad, Djauhari (1997), Peranan Telekomunikasi dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional,

       Universitas Indonesia, Jakarta.

Industri Telekomunikasi Jenuh Atau Salah Dalam Pemetaan Dan Perencanaan ?Posted: Maret 15, 2011 in Bisnis Dan Industri Telekomunikasi 0

Diterbitkan Pertama : 15 Maret 2011 : 09.51 WIB

Oleh : Gempar Ikka Wijaya, Analis Telekomunikasi Senior

Penetrasi Semu Telekomunikasi Nasional

Dari sisi potensi, pertumbuhan industri telekomunikasi masih sangat jauh dari memadai dan memuaskan. Berbeda jauh dengan apa yang dilansir oleh Johnny Swandi Sjam, Ketua Komite Tetap Bidang Telekomunikasi Kadin Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/3/2011) sebagaimana yang ditulis oleh detik.Com. Industri Telekomunikasi yang ada saat ini memang seolah-olah mengalami kejenuhan dari tingginya penetrasi penjualan. Akan tetapi angka kejenuhan yang diungkapkan oleh Johnny ini sebenarnya adalah angka kejenuhan semu yang dialami oleh industri telekomunikasi Indonesia. Hal ini terbukti dari naiknya trafik telekomunikasi secara eksponensial dan terisi penuhnya jaringan. Rendahnya revenue yang didapatkan oleh operator telekomunikasi ini secara nyata sebenranya menunjukkan betapa penetrasi tinggi yang terjadi bukanlah penetrasi yang benar-benar secara real terjadi di dunia bisnis dan ekonomi nasional. Anomali ini sebenarnya bisa dilihat dari perumusan sederhana ITU yang menyatakan bahwa penetrasi 1 % telekomunikasi akan meningkatkan 1 digit ekonomi nasional sebuah negara. Jika penetrasi benar-benar terjadi sebesar 84,3 % sebagaimana yang dilansir oleh Ketua Tetap Bidang Telekomunikasi Kadin Indonesia maka ekonomi Nasional juga akan mengalami kenaikan dengan jumlah digit yang besar. Akan tetapi dalam kenyataannya hal ini tidak terjadi dengan serta merta. Artinya kenaikan penetrasi ini gagal diserap oleh lingkungan ekonomi Nasional sebagaimana yang dinyatakan oleh perumusan sederhana ITU tersebut. Dengan kata lain, tingkat penetrasi yang dijadikan patokan oleh Ketua Kadin ini adalah sebuah angka semu yang tidak menunjukkan tingkat penetrasi telekomunikasi yang sesungguhnya. Terbukti dari data penuhnya trafik jaringan dan rendahnya revenue dari operator. Artinya secara real penetrasi yang besar ini tidak menyentuh aspek ekonomi negara secara significant. Hal ini sungguh aneh, dan menunjukkan gejala anomali yang harus diwaspadai dengan baik oleh pengelola telekomunikasi Nasional.

Perencanaan Telekomunikasi Yang Tidak Jelas

Page 56: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Indikator sederhana di atas sebenarnya bisa menunjukkan dengan jelas adanya sebuah kesalahan yang parah atau bahkan fatal dalam pengelolaan telekomunikasi Nasional. Bagaimanakah sebuah pembangunan telekomunikasi, penetrasi telekomunikasi nasional ini, mampu langsung berpengaruh pada lingkungan ekonomi dan bisnis nasional. Sebuah studi harus dilakukan dengan baik untuk melihat tingkat efektifitas pentersi telekomunikasi yang dilakukan di Indonesia. Dan sebuah studi sederhana dapat dilakukan dengan melihat pola sebaran layanan telekomunikasi yang ada di Indonesia. Lebih dari 90 % pembangunan fasilitas telekomunikasi Nasional dilakukan di lingkup area Jakarta atau Jabodetabek inilah masalah utama sebenarnya. Penetrasi telekomunikasi atau teledensitas telekomunikasi Indonesia adalah angka semu yang hanya menunjukkan teledensitas arena Jabodetabek semata. Hal ini yang menerangka kenapa kapasitas jaringan menjadi habis, penetrasi naik tajam, akan tetapi revenue malah turun. Dalam kenyataannya kelebihan fasilittas telekomunikasi berupa kapasitas jaringan yang ada hanyalah menjadi fasilitas yang berfungsi sebagai double back up, atau bahkan triple, kuartet back up dari pemilik fasilitas telekomunikasi tunggal. Pendapatan telekomunikasi tidak naik karena pemakai tunggal menjadikan fasilitas jaringan sebagai back up level dua, tiga, empat, lima, bahkan back up level sepuluh. Secara real jumlah ratusan juta SIM yang terjual hanyalah angka penetrasi semu yang diakibatkan oleh fenomena ini. Artinya banyak potensi ekonomi yang jauh lebih besar terhambat tumbuh karena kesalahan kebijakan dan perencanaan pembangunan telekomunikasi oleh pemerintah dabn pelaku usaha telekomunikasi/operator. Dalam jangka panjang hal ini akan membuat kebutuhan telekomunikasi dan industri telekomunikasi Indonesia masih akan berkembang 5 kali atau bahkan sampai dengan 10 kali lipat di masa depan. Analisis yang menyatakan industri Telekomunikasi Nasional mulai jenuh hanyalah sebuah cermin ketidak mampuan melihat permasalahan sebenarnya dari industri telekomunikasi nasional serta lemahnya analisis terhadap indikator semu telekomunikasi Nasional. Menyedihkan karena ketidakmampuan menganalisis ini justru muncul dari lingkungan Kadin yang justru merupakan motor utama dab perwakilan dunia usaha nasional, dari Kamar Dagang dan Industri Nasional, yang seharusnya mampu memberikan analisis yang jauh lebih baik untuk mendukung perkembangan industri dalam negeri. (GIW)

———————————————–

News Ticker dari Detik.Com

————————————————

Industri Telekomunikasi Mulai Jenuh dan Tertekan

Achmad Rouzni Noor II – detikinet, 15-03,2011

Teledensitas yang tinggi membuat sektor telekomunikasi mulai memasuki masa kejenuhan. Walaupun trafik tiap operator mengalami kenaikan eksponensial dan kapasitas jaringan terisi penuh, namun tidak demikian dengan revenue yang terus tertekan pertumbuhannya. “Industri telekomunikasi di Indonesia pada 2010 lalu diperkirakan memiliki penetrasi hingga 84,3% atau menjual sebanyak 204,8 juta kartu SIM,” kata Johnny Swandi Sjam, Ketua Komite Tetap Bidang Telekomunikasi Kadin Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/3/2011).

Page 57: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Angka itu tercatat mengalami kenaikan 8% jika dibandingkan 2009 lalu di mana penetrasi 76,3% dari total populasi penduduk 240 juta jiwa melalui penjualan 183,27 juta kartu SIM. “Penetrasi yang tinggi membuat industri mulai masuk ke masa kejenuhan. Walaupun trafik dari setiap operator mengalami kenaikan yang eksponensial dan kapasitas jaringan terisi penuh, tetapi tidak demikian dengan revenue yang kian tertekan pertumbuhannya,” kata Johnny.

Menurutnya, salah satu pemicu yang membuat industri telekomunikasi di Indonesia memasuki masa kejenuhan adalah tidak adanya batas yang jelas antara pemain seluler dan Fixed Wireless Access (FWA). “Kondisi tidak ada batasan ini membuat salah satu pemain, yakni FWA kian terdesak. Lihat saja dari RPM (Revenue Per Minute) seluler yang mulai menyamai FWA. Ini berarti pasar yang tadinya milik FWA telah digerus oleh pemain seluler,” keluh Johnny. Pemain FWA pun tak bisa berbuat banyak. Apalagi, isu keterbatasan frekuensi menjadi kendala bagi pemain dengan lisensi ini untuk bermain di sektor yang dianggap keluar dari kejenuhan yakni data.

Ia pun menilai, salah satu solusi dari kondisi ini adalah diperlukannya regulator yang kuat dalam memantau atau mengawasi persaingan usaha serta menata kembali industri agar tidak terjadi keadaan dimana satu pihak merasa dalam posisi tidak menguntungkan. Sedangkan kepada seluruh operator, Johnny juga mengimbau agar tetap melakukan persaingan usaha yang sehat khususnya dalam berpromosi. “Tujuannya agar semua operator bisa saling menguntungkan, bukannya malah akan semakin merugikan operator itu sendiri atau bahkan sampai merugikan pelanggan.” ( rou / ash )

—————————————————————————————————————

‘Industri Seluler Indonesia Belum Jenuh’ Ardhi Suryadhi – detikinetRabu, 30/03/2011 13:41 WIB

Samarinda – Industri seluler Indonesia dianggap masih begitu seksi. Jauh dari kata jenuh yang sempat dilontarkan sebagian kalangan.Syakieb A. Sungkar, Vice President Sales & Distribution Axis mengaku tak percaya dengan penilaian yang menganggap industri seluler Tanah Air telah memasuki fase jenuh.

“Jenuh itu kan seperti stres yang diciptakan dari kalkulasi analisis,” tukasnya, ketika ditemui detikINET di Samarinda, Rabu (30/3/2011).Pengguna seluler Indonesia dikatakan di kisaran 200 juta, atau hampir mengejar jumlah penduduk Tanah Air yang sudah lebih dari 220 juta jiwa.“Namun, kita harus ingat bahwa banyak orang yang hari ini sudah memiliki lebih dari satu SIM Card, bisa dua, tiga, atau empat. Artinya, penetration rate seluler itu paling setengahnya dari jumlah penduduk,” tukas Syakieb.

Jadinya peluang untuk industri seluler untuk tumbuh masih besar. “Susah berbicara jenuh di negara dengan lebih dari 220 juta penduduk, peluang itu masih ada,” imbuhnya.

Page 58: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

“Lihat saja di jalan raya, tak ada habisnya masyarakat menggunakan kendaraan pribadi, termasuk di industri seluler yang semakin lama terus belajar dan berkembang,” Syakieb menandaskan.( ash / wsh )

Ekonomi Digital, Primadona Masa Depan Ekonomi Indonesia

Ekonomi Digital, Primadona Masa Depan Ekonomi Indonesia Articles Of The Week Column Economy & Business

Wed, 8 July 2015, 8:00 AM0 2403

Hari-hari ini penggunaan transaksi belanja secara online telah menjadi semakin melekat bagi kita sehari-harinya. Kita dapat memesan tiket hotel, pesawat, kereta api, pakaian, sampai makanan dan ojek via online. Dengan perangkat digital di tangan, masyarakat Indonesia semakin terbiasa berbelanja dengan efisien dan murah secara online atau daring (dalam jaringan).

Pertumbuhan transaksi bisnis daring (e-commerce) di Indonesia dikabarkan mencapai 71 persen di tahun 2013, melampaui China yang menyentuh angka 61 persen, demikian menurut lembaga pemasaran eMarketer. Nilai transaksi e-commerce di Indonesia tahun 2013 diperkirakan sekitar Rp 18 triliun. 

Page 59: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Angka lebih fantastis lagi pernah diprediksi oleh Boston Consulting Group (BCG), bahwa pada tahun 2015 ini nilai transaksi e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai 10 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 100 triliun. Hal ini, menurut Boston Consulting, dikarenakan tiga faktor yang mendorong, yaitu pengguna Internet yang diperkirakan mencapai 149 juta orang, popularitas sosial media, dan penetrasi telepon seluler yang bisa menjadi peranti akses Internet. Di samping itu, Boston Consulting memprediksi, ledakan e-commerce akan terjadi pada 2020 di mana jumlah kelas menengah di Indonesia akan mencapai 141 juta orang atau naik dua kali lipat dibandingkan 2011.

Barangkali persisnya berapa transaksi nilai e-commerce di Indonesia pada akhir tahun 2015 baru akan bisa diperoleh nanti. Ada yang sebutkan sekitar Rp 50 triliun, lalu ada yang sebutkan Rp 100 triliun. Malah dari Kementerian Kominfo saja telah memerkirakan nilai angka Rp 126 triliun ketika masih di tahun 2012.  

Gambaran ini memberikan suatu potret menarik dalam pigura perekonomian Indonesia. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang sedang melambat, yang dikabarkan telah menyentuh sampai kepada sektor retail yang biasanya memiliki daya tahan lebih panjang terhadap tekanan siklus ekonomi, ada segmen perdagangan yang justru sedang melesat secara signifikan. Itulah dia belanja secara digital. Ini bagian dari pergerakan ekonomi digital, yang belakangan kerap disebut dengan isitilah “d’economy”.

 

Dinamika di Negara Tetangga

Pergerakan dinamis ekonomi digital dapat tercermin antara lain dari apa yang terjadi di China. Negeri dengan volume perdagangan raksasa ini menemui kenyataan menarik. Wall Street Journal merilis headline bagaimana perusahaan consumer goods Unilver Plc yang telah tiga dasawarsa menikmati pertumbuhan stabil dari hasil keajaiban ekonomi China, kali ini penjualannya anjlok tajam. Dalam dua kuartal terakhir ini (Q4 2014 dan Q1 2015) perusahaan mengumumkan kejatuhan nilai penjualan sebanyak 20 persen secara berturut-turut (WSJ Asia Edition, 15 Juni 2015).  Ratusan juta konsumennya disebutkan telah berpindah dari toko-toko retail ke belanja online di China.

Apakah hanya Unilever saja? Tidak. Perusahaan consumer dunia sekelas Nestle SA, juga Colgate-Palmolive Co dikabarkan telah mengalami kelebihan stock akhir-akhir ini sejalan dengan dinamika pasar retail China yang sedang bergerak semakin ke belanja daring ini.

Di media yang sama, disebutkan tentang ekonomi yang berubah akibat perdagangan via internet, yaitu Vietnam. Disebutkan bahwa dengan penetrasi internet mencapai 44% dari seluruh penduduknya maka belanja secara digital telah semakin mewarnai aktivitas perdagangan dalam negeri komunis dengan 90 juta penduduknya ini. Di jalan-jalan berseliweran kurir belanja daring antara lain Lazada.com dan Hot-deal.vn (WSJ Asia Edition, 15 Juni 2015).  Seperti Indonesia, penduduk Vietnam juga merupakan pengguna aktif social media, yang bertumbuh setahun terakhir 41 persen, salah satu  yang tercepat di dunia.

Page 60: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

 

Potensi dan Tantangan

Bicara tentang social media, Indonesia juga adalah biangnya. Istilahnya disebut bahwa ada jauh lebih banyak cuitan (Tweets) yang dikirim dari kota Jakarta dibandingkan dari kota manapun di atas planet bumi ini. Jakarta adalah ibu kota dunianya Twitter. Tidak hanya itu, pengguna Facebook di Indonesia juga sangat banyak, hanya nomor #2 di dunia setelah Amerika Serikat. 

Alasan bahwa masyarakat Indonesia begitu gandrung untuk ‘terhubung’ adalah sejalan dengan profil demografi Indonesia yang didominasi oleh angkatan muda yang semakin melek teknologi digital. Pada saat bersamaan masyarakat yang berorientasi konsumtif juga membengkak, melampaui jumlah penduduk negara-negara tetangga. McKinsey telah pernah memerkirakan angka 45 juta di tahun 2012 yang diproyeksikan akan menjadi 135 juta di tahun 2030. Suatu pasar besar konsumsi yang sangat potensial dan yang lekat erat dengan ekonomi digital.

Tetapi untuk “d’economy” benar mewarnai dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia tentulah tidak mudah. Keterbatasan konektivitas, infrastruktur dan jaringan ICT di Indonesia saat ini masih merupakan tantangan besar. Perusahaan dunia Huawei pada April 2015 lalu merilis Global Connectivity Index (GCI) yang membandingkan konektivitas, penggunaan ICT, serta transformasi digital dan ICT pada 50 negara di dunia. Indonesia ternyata baru bercokol di peringkat ke-41, di bawah kawasan tetangga seperti Filipina (peringkat 35), Malaysia (peringkat 28), dan Thailand (peringkat 31). Kita, untungnya, sedikit lebih baik dari Vietnam yang di urutan ke 45. Dalam peringkat penetrasi Internet, dengan segala teknologi 3G dan broadband, Indonesia masih tergolong negara dengan penetrasi Internet rendah, yaitu 16.72%, jauh tertinggal dari Malaysia dengan 40.25%, Singapura dengan 80.73%, bahkan Vietnam dengan 42.97%. Hal ini menunjukkan masih perlunya perluasan infrastruktur yang berkaitan dengan IT dan telekomunikasi di Indonesia.

Namun demikian pemerintah Jokowi – JK saat ini telah memasang target konektivitas yang cukup ambisius dan signifikan juga. Dalam RPI (Rencana Pitalebar Indonesia), ditargetkan akan sebanyak 135 kota dan kabupaten sudah terkoneksi pada tahun 2019. Presiden Joko Widodo dalam kesempatan peresmian Sulawesi, Maluku, Papua Cable System (SMPCS), di Manokwari pada 10 Mei 2015 yang lalu juga menyentil agar sektor e-commerce bisa segera diwujudkan seiring dengan tuntasnya infrastruktur pitalebar yang terbentang dari Barat hingga Timur Indonesia.

Selain masalah keterbatasan konektivitas, infrastruktur dan jaringan ICT di Indonesia, tantangan lain yang harus dihadapi adalah masalah metode pembayaran. Di Indonesia sebenarnya sudah ada layanan online payment yang tersedia, misalnya Doku dan Ipaymu, akan tetapi metode pembayaran untuk transaksi pembelian online masih didominasi oleh metode pembayaran offline. Diketahui hanya ada sekitar 4 persen pelanggan online yang menggunakan online payment, sisanya metode pembayaran dilakukan secara offline misalnya dengan layanan cash on delivery. Hal ini berkaitan dengan rendahnya kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap keamanan data dalam transaksi online. Survei dari Nielsen pada tahun 2014, menunjukkan sebanyak 60 persen pembeli online mengatakan mereka tidak percaya untuk memberikan

Page 61: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

informasi mengenai kartu kreditnya secara online. Selain faktor keamanan data, rendahnya penggunaan online payment juga disebabkan oleh masih banyaknya masyarakat Indonesia yang tidak memiliki rekening bank. Vela Asia Online Shopper Survey 2013 menunjukkan bahwa jumlah penetrasi kartu debit dan kartu kredit di Indonesia baru sebesar 20 persen.

Tantangan lainnya adalah mengenai delivery atau pengiriman barang. Biaya pengiriman barang yang masih relatif mahal dan juga dukungan infrastruktur transportasi yang belum memadai, turut menghambat masyarakat Indonesia untuk berbelanja online. Mengatasi hal tersebut, banyak pemain e-commerce yang menjalin kerjasama dengan dengan penyedia layanan logistik dalam layanan pengiriman mereka.

 

Masa Depan Ekonomi Indonesia

Populasi penduduk Indonesia yang besar, didominasi oleh angkatan muda dan produktif serta berdaya beli cukup, yang tinggal di kawasan kepulauan yang besar, dengan budaya yang gandrung terhubung; itu semua adalah potensi pasar ekonomi digital yang sangat besar. Potensi luar biasa ini yang sebenarnya berpeluang menembus kelambanan pertumbuhan ekonomi sektor real dewasa ini. Ada akselerasi transaksi di sini. Ada tantangan untuk bagaimana secara kreatif dan inovatif memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen. Semua terhubung secara digital. Maka dapat disebutkan bahwa d’economy di Indonesia adalah ekonomi kreatif dan ekonomi inovatif.

Peningkatan transaksi digital kiranya bukannya menggerus volume pasar real di segmen konvensional, seperti yang mungkin dikuatirkan oleh sebagian pihak. Ini bicara tentang efek multiplikasi (multiplier effect) di pasar ketika roda perputaran bisnis dapat bergerak secara lebih cepat dan dengan distorsi antara pemintaan dan penawaran yang lebih minimum karena produk yang telah ter-display sebelumnya secara digital.

Teknologi digital sedang mendominasi gaya hidup masyarakat hari ini. Ekonomi yang inovatif di masa depan adalah ekonomi digital. D’economy! Kita harus siap melaksanakannya di tengah potensi besar penduduk Indonesia. Siapkan diri mengembangkan “d’economy”, salah satu primadona masa depan ekonomi Indonesia.

 

Bernhard Sumbayak

Founder and Chairman of Vibiz ConsultingVibiz Consulting Group

Page 62: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

V

DIGITAL ECONOMY DI INDONESIA (EKONOMI DIGITAL)

Definisi Digital Economy versi Encarta Dictionary adalah “Business transactions on the Internet: the marketplace that exists on the Internet“. Pengertian Digital Economy lebih menitikberatkan pada transaksi dan pasar yang terjadi di dunia internet. Pengertian yang lebih luas dari sekedar transaksi atau pasar adalah New Economy yang menurut PC Magazine adalah “The impact of information technology on the economy“. Pengertiannya lebih menonjolkan pada penerapan teknologi informasi pada bidang ekonomi.

New Economy lahir karena keberadaan IT dan globalisasi yang menyebabkan terjadinya tingkat produktifitas dan pertumbuhan (perusahaan atau negara) sangat tinggi. Istilah New Economy memang pertama kali muncul di Amerika Serikat. Menurut studi Kauffman dan ITIF, New Economy diukur dengan sejumlah indikator yang dikelompokkan dalam lima komponen yaitu pekerjaan berbasis pengetahuan, globalisasi, dinamisme ekonomi, transformasi ke digital economy, dan kapasitas inovasi teknologis.Mengacu ke beberapa definisi dan indikator pengukuran New Economy, sudah dapat diduga bahwa Indonesia masih belum mencapai atau mengandalkan New Economy dalam perkembangan perekonomian nasional. Sedikit gambaran mengenai laju penerapan ICT di Indonesia dan posisinya di tingkat international dapat dilihat di tulisan “Dowloader Society“. Indikasinya adalah masih rendahnya penetrasi ICT- atau sering disebut ICT Density. Perbedaaan ICT density antar kelompok tersebut disebut dengan kesenjangan digital atau Digital Divide.

Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akhir–akhir ini dirasakan hampir di setiap aspek kehidupan masyarakat. Sebagaimana setiap kemajuan teknologi komunikasi yang lain, internet masuk ke berbagai bentuk kehidupan masyarakat. Hal ini terjadi karena komunikasi adalah salah satu kebutuhan yang mendasar pada masyarakat. Teknologi internet berkembang dan menyatu dalam sebuah ‘dunia’ atau ‘ruang maya’ atau sering disebut sebagai cyber-space, sebuah dunia atau tempat orang dapat berkomunikasi, ‘bertemu’, dan melakukan berbagai aktivitas ekonomi/bisnis.

Dampak evolusi di masyarakat mendorong munculnya masyarakat baru yang dinamakan masyarakat informasi (information society) atau masyarakat berpengetahuan (knowledge society/knowledge-based society). Pada perkembangannya sekarang ilmu ekonomi menyadari pentingnya memasukkan faktor-faktor intelektualitas berupa ilmu pengetahuan dan teknologi, kreativitas, dan berbagai bentuk modal inovatif yang dapat dikategorisasikan sebagai iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi).

Page 63: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Ekonomi digital adalah suatu hal yang kompleks dan merupakan fenomena yang baru muncul terkait dengan aspek-aspek ekonomi mikro, ekonomi makro, dan teori organisasi dan administrasi. Ekonomi digital akan menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi beberapa dekade yang akan datang.

Komponen ekonomi digital yang berhasil diidentifikasi pertama kalinya adalah industri TIK, aktivitas e-commerce antarperusahaan dan individu, distribusi digital barang-barang dan jasa-jasa, dukungan pada penjualan-penjualan barang-barang terutama sistem dan jasa-jasa yang menggunakan internet.Di Indonesia, transaksi digital semakin berkembang. Penggunaan E-banking dalam transaksi ekonomi semakin berkembang pesat. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia juga ikut bersaing dalam dunia ekonomi digital. Economist Intelligence Unit merilis urutan negara-negara berdasarkan perkembangan ekonomi digital suatu negara. Indonesia menempati urutan 65(enam puluh lima) dari 70(tujuh puluh) negara. Pengurutan ini didasarkan beberapa segi yakni konektifitas, lingkungan bisnis, lingkungan sosial dan budaya, lingkungan hukum, kebijakan dan visi pemerintah serta konsumen. Indonesia sendiri memperoleh nilai 2.60 untuk konektivitas, 6.04 untuk lingkungan bisnis, 3.60 untuk lingkungan sosial dan budaya, 4.20 untuk lingkungan hukum, 3.88 untuk kebijakan dan visi pemerintah, 2.55 untuk segi konsumen. Secara keseluruhan Indonesia memperoleh nilai 3.60.

Dari segi konektivitas Indonesia berada di urutan 145 dengan kecepatan download 1.33Mb/s. Nilai ini sangat jauh dibandingkan dengan kecepatan internet di negara-negara lainnya. Bahkan untuk regional Asia Tenggara, Indonesia masih tertinggal dari negara lainnya.Dari segi lingkungan bisnis, dengan berkembangnya penggunaan internet di sektor bisnis terjadi perubahan kultur dalam berbisnis seperti hilang atau berkurangnya perantara atau broker dalam bisnis sehingga mempersingkat saluran distribusi. Selain itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia juga banyak yang membangun infrastruktur dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat bantu dalam menghadapi persaingan dalam perekonomian digital.

Dari segi sosial dan budaya, masyarakat Indonesia pada saat ini sudah semakin maju. Terbukti menurut survey dari situs WorlBank.org, Indonesia mengalami peningkatan pengguna internet yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia mulai mengikuti perkembangan teknologi di dunia. Hal ini juga menjadi parameter pertumbuhan perekonomian digital suatu negara.Dari segi lingkungan hukum, dalam menjaga kestabilan dan keamanan teknologi informasi dan komunikaasi, terutama internet di Indonesia. Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia membentuk Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure (ID-SIRTII) yang bertujuan untuk mengimbangi dengan kesiapan infrastruktur strategis untuk meminimalisir dampak negatif dari jaringan internet di Indonesia. Yang bertugas melakukan sosialisasi dengan pihak terkait tentang keamanan sistem informasi, melakukan pemantauan, pendeteksian, peringatan dini terhadap ancaman terhadap jaringan telekomunikasi dari dalam

Page 64: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

maupun luar negeri khususnya dalam pengamanan pemanfaatan jaringan, membuat/menjalankan/mengembangkan serta statistik keamanan internet di Indonesia.

Dari segi kebijakan dan visi pemerintah dalam ekonomi digital Indonesia. Pemerintah saat ini masih berfokus pada kabijakan ekonomi yang bersifat fiskal, sehingga kebijakan yang menguntungkan entrepreneur yang berkecimpung di dunia e-business masih relatif kurang. Namun dengan semakin majunya masyarakat Indonesia pemerintah tentu akan membuat kebijakan untuk mengimbangi dan mengatur pelaksanaan perekonomian digital.

Dari segi konsumen, walaupun perkembangan pengguna internet di Indonesia mulai meningkat. Namun, tidak menjamin banyaknya jumlah konsumen dalam transaksi ekonomi digital. Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan internet untuk bermain game ataupun bersosialisasi dengan jejaring sosial. Selain itu masih kurangnya kepercayaan konsumen dalam melakukan transaksi online.

5 PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI E-BANKING

Intensitas penggunaan layanan transaksi berbasis kartu di Indonesia memang cenderung semakin meningkat. Fenomena tersebut mengindikasikan bahwa masyarakat digital- khususnya less-cash society di Indonesia mulai terbentuk. Memang masyarakat digital tersebut masih tergolong minoritas. Sebagai ilustrasi, jika jumlah kartu plastik sebanyak 41.172.551 dibagi jumlah penduduk Indonesia- yang tercatat sebanyak 225 juta pada tahun 2006, maka kartu plastik per kapitanya adalah 0.18. Angka tersebut bisa diartikan bahwa hanya 18 dari 100 orang Indonesia yang mempunyai kartu plastik. Jumlah masyarakat digital tersebut relatif tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Sebagai contoh, di Amerika Serikat persentase keluarga yang menggunakan berbagai jenis kartu plastik tersebut untuk tahun 2003 saja sudah mencapai 65% untuk kartu ATM, 54% untuk Debit Card, 73% untuk Prepaid Card, dan 6% untuk Smart Card (The Fed, 2004).Perbedaan tingkat penetrasi layanan E-banking tentunya sangat menarik untuk dikaji, terutama dikaitkan dengan faktor-faktor pendorong atau penghambat penetrasi E-Banking tersebut di masyarakat. Tingkat penerimaan inovasi teknologi selain dipengaruhi oleh karakteristik demografi dan sosioekonomi, juga dipengaruhi oleh persepsi masyarakat tentang teknologi tersebut serta karakteristik dari berbagai jenis layanan E-banking itu sendiri. Untuk kasus di Amerika Serikat, pemanfaatan layanan perbankan berbasis komputer (computer banking) disebabkan oleh faktor kemudahan layanan- disebutkan oleh 79 persen responden dan penghematan waktu-disebutkan oleh 71 persen responden. Hasil survey lainnya menunjukkan faktor kesediaan layanan E-banking yang 24 jam menjadi faktor penting lainnya (The Fed, 2004). Memang ada faktor lain yang cenderung menjadi penghambat yaitu aspek keamanan dan kerahasiaan dari layanan E-banking.

Page 65: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Pola penggunaan layanan E-banking dan perubahan karakteristik demografi dan sosioekonomi dari masyarakat pengguna menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam memasyaratkan layanan E-banking. Untuk kasus di Indonesia, peran perbankan dengan layanan E-banking-nya menjadi sangat penting dan menjadi aktor utama dalam mempercepat pembentukan masyarakat digital. Dengan besarnya dana masyarakat yang tersimpan di industri perbankan, sebuah bank masih bisa meningkatkan aktivitas transaksi yang paperless di masa yang akan datang. Hal ini bisa dilihat dari trend pertumbuhan jumlah kartu plastik beserta nilai transaksinya yang semakin meningkat dalam 12 bulan terakhir ini. Tantangannya adalah bagaimana mempercepat laju penetrasinya di masa yang akan datang.User education menjadi salah satu strategi kunci dalam meningkatkan penetrasi layanan E-banking. Implementasinya perlu mempertimbangkan persepsi masyarakat tentang E-banking, terutama mengenai faktor-faktor yang masih menjadi penghambat dalam penetrasi E-banking. Salah tantangan terberat adalah bagaimana meningkatkan penetrasi TIK di masyarakat berpenghasilan rendah- yang masih merupakan mayoritas di Indonesia. Berbagai hasil penelitian pun menunjukkan bahwa penetrasi TIK, termasuk layanan E-banking masih terkonsentrasi pada masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas, berpendidikan tinggi, dan terkonsentrasi di perkotaan.

How to Transform into Digital Economy (Bagaimana untuk berubah menjadi Ekonomi Digital)

Sebuah ekonomi digital adalah ekonomi yang didasarkan pada barang elektronik dan jasa yang dihasilkan oleh bisnis elektronik dan diperdagangkan melalui perdagangan elektronik. Artinya, bisnis dengan produksi elektronik dan proses manajemen dan yang berinteraksi dengan mitra dan pelanggan dan melakukan transaksi melalui Internet dan Web teknologi.Konsep ekonomi digital muncul di dekade terakhir abad ke-20. Nicholas Negroponte (1995) menggunakan metafora bergeser dari atom pengolahan bit pengolahan. Ia membahas kerugian dari bekas (massa misalnya, transportasi bahan,) dan keuntungan yang disebut terakhir (misalnya, bobot, virtual, gerakan global instan).

Dengan populasi tumbuh dan mobilisasi sumber daya, ekonomi digital tidak terbatas pada usaha perdagangan dan jasa saja, tetapi, itu meliputi setiap aspek kehidupan dari kesehatan untuk pendidikan dan dari bisnis dengan perbankan. Lebih lanjut sementara hal yang terjadi pada media digital maka mengapa tidak komunikasi dengan pemerintah. eGovernment sudah memainkan peran dalam ekonomi digital ini dengan menyediakan eServices melalui berbagai kementerian/departemen untuk eCitizen nya.

Berikut adalah beberapa karakteristik Ekonomi Digital menurut DonTapscott: Knowledge : menjadi elemen penting dari produk

Digitization : produk dan bentuk pelayanan diubah menjadi format satu dan no. Virtualization : hal-hal fisik bisa menjadi virtual

Page 66: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Molecularization : penggantian media massa ke media molekul Internetworking : ekonomi Jaringan dengan interkoneksi mendalam dan jangkauan entitas ekonomi

Disintermediation : penghapusan perantara dan setiap berdiri di antara produsen dan konsumen Convergence : konvergensi komputasi, komunikasi, dan konten

Innovation : inovasi menjadi pendorong utama keberhasilan bisnis Prosumption : gap antara konsumen dan mengaburkan produsen dalam beberapa cara

Immediacy : ini adalah real-time ekonomi yang terjadi pada kecepatan cahaya Globalization : pengetahuan tidak mengenal batas, hanya ada dunia ekonomi

Discordance : timbulya kontradiksi sosial yang sangat besar Suatu negara dikatakan berkembang Ekonomi Digital-nya ditandai dengan semakin maraknya berkembang bisnis atau transaksi perdagangan yang memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi antar perusahaan atau pun antar individu. Tengoklah bagaimana maraknya perusahaan-perusahaan baru maupun lama yang terjun ke dalam format bisnis elektronik e-business dan e-commerce.

Dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan baru maupun lama yang berbasis e-business atau e-commerce menyebabkan semakin banyaknya persaingan. Untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan, para pemain perlu memahami karakteristik dari konsep yang menjadi landasan karena sangat berbeda dengan ekonomi klasik yang selama ini dikenal. Tidak jarang bahwa perusahaan harus melakukan transformasi bisnis (merubah model bisnis) agar dapat secara optimal bermain di dalam arena ekonomi digital. Bagi perusahaan baru (start-up company), untuk terjun ke bisnis ini biasanya lebih mudah dibandingkan dengan perusahaan yang telah lama berdiri. Statistik menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan lama yang ingin memanfaatkan keberadaan ekonomi digital harus mengadakan perubahan mendasar pada proses bisnisnya secara radikal (business process reengineering).

PERBANDINGAN EKONOMI LAMA VS EKONOMI BARU

Perekonomian Lama :

- Diorganisasi berdasarkan unit produk- Berfokus pada teransaksi yang menghasilkan laba

- Melihat terutama pada skor keuangan

- Berfokus pada pemegang saham- Departemen pemasaran melakukan pemasaran

Page 67: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

- Membangun merek melalui iklan- Berfokus pada mendapatkan pelanggan

- Tidak ada ukuran kepuasan- Janji Besar, Penyerahan kecil

Perekonomian Baru :

- Diorganisasi berdasarkan segmen pelanggan - Berfokus pada nilai masa hidup pelanggan

- Melihat juga pada skor pemasaran

- Berfokus pada stakeholder - Setiap orang melakukan pemasaran

- Membangun merek melalui kinerja - Berfokus pada mempertahankan pelanggan

- Mengukur tingkat kepuasan dan bertahannya pelanggan - Janji kecil, Penyerahan besar

Perekonomian baru didasarkan pada revolusi digital dan manajemen informasi, informasi memiliki sejumlah sifat :

- Dapat dideferensiasikan tanpa batas, disesuaikan dengan kebutuhan, dan dibuat pribadi. - Melalui jaringan internet, dapat disampaikan kepada banyak orang, dan menjangkau dengan kecepatan tinggi.

- Dapat diakses oleh siapapun, orang akan mendapatkan informasi yang lebih baik dan mampu melakukan pilihan yang lebih baik.

Contoh Perekonomian Lama Anda harus membeli tiket pesawat di bandara

Page 68: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Contoh Perekonomian baru Anda dapat membeli tiket pesawat secara online (http://lionair.co.id/)

SPEKTRUM: Ekonomi Digital Tumpuan PertumbuhanFirman Hidranto Selasa, 12/05/2015 06:03 WIB 312

Page 69: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Firman Hidranto.

ICT (Information, communication and technology) kini telah menjadi instrumen penting dalam kehidupan manusia. Dalam konteks negara, ICT juga telah menjadi faktor produksi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing sebuah negara.

Page 70: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Satu lembaga bernama Global Connectivity Index (GCI) menyebutkan setiap kenaikan 20% investasi di sector ICT akan memberikan pengaruh terhadap kenaikan produk domestik bruto (PDB) sebuah ne gara sebesar 1%, Dan, pengaruh itu berupa tumbuhnya ekosistem ekonomi digital.

Namun, sebelum menuju ke arah itu, ada tiga prasyarat yang harus dipenuhinya, yakni terbangunnya infrastruktur jaringan, infrastruktur TI, serta infrastruktur yang terdigitalisasi termasuk ketersediaan pusat data.

Bagaimana dengan Indonesia? Negara ini sebenarnya tidak terlalu buruk dalam implementasi ICT. Laporan GCI juga menyebutkan implementasi ICT negara ini, terutama dari sisi belanja terhadap PDB ternyata dengan menduduki peringkat sembilan.

Namun, peringkat Indonesia untuk penggunaan ICT, konektivitas, transformasi digital, menyediakan infrastruktur ICT untuk pengembangan dan pertumbuhan ser ta ICT bagi perencanaan kebijakan publik yang dihubungkan dengan ekonomi digital masih tahap pemula dari 50 negara yang disurvei, atau menduduki peringkat 41 dengan nilai 34.

Laporan itu juga menyebutkan Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan Vietnam di kawasan Asean, yang menduduki peringkat 45 atau dengan nilai 33.

Di sisi lain, Indonesia masih kalah dibandingkan dengan Filipina (peringkat 35), Malaysia (peringkat 28), Thailand (peringkat 31).

Terlepas dari data itu, Indonesia kini mulai mengejar ketertinggalan dengan menggelar infrastruktur pitalebar (broadband), baik fix broadband maupun mau pun mobile broadband , termasuk implementasi teknologi generasi empat (4G).

Targetnya cukup ambisius, sesuai dengan RPI (Rencana Pitalebar Indonesia), sebanyak 135 kota dan kabupaten sudah terkoneksi pada 2019. Terwujudnya itu semua bisa menjadi warisan (legacy) dari Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla.

Dari sisi ekonomi, tuntasnya peng ge laran dan penataan infrastruktur itu, negara ini diharapkan secara paralel bisa melakukan transformasi menuju digital ekonomi. Transformasi itu adalah sebuah keniscayaan, suka atau tidak suka.

Untuk menuju itu semua itu (Internet of Thing) tentu tidak mudah, dan butuh fondasi. Salah satu bentuk ekonomi digital yang ada di depan mata adalah pe luang mengembangkan e-commerce.

Pemerintah menjanjikan segera mengeluarkan roadmap e-commerce bisa terbit pada Agustus tahun ini.

Presiden Joko Widodo dalam ke sem patan peresmian Sulawesi, Maluku, Papua Cable System (SMPCS), di Manokwari, Minggu (10/5) juga sempat menyentil agar sektor e-commerce bisa segera diwujudkan seiring dengan tuntas infrastruktur pitalebar yang terbentang dari barat hingga timur Indonesia.

Page 71: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Munculnya pernyataan itu wajar. Pasalnya Jokowi sempat terpesona dengan kisah sukses Alibaba—sebuah perusahaan e-commerce terbesar asal China yang memulainya sebagai startup. Bahkan, perusahaan itu juga mencatatkan diri sebagai perusahaan yang melakukan IPO terbesar di bursa Amerika Serikat. Perusahaan milik Jack Ma itu berhasil meraup US$21,8 miliar dari IPO.

Harapan Kepala Negara itu ditangkap Mengkominfo Rudiantara dengan segera meluncurkan roadmap e-commerce Agustus. Peta jalan itu nantinya berkaitan dengan apa yang harus dilakukan kementrian atau lembaga terkait soal transaksi dagang berbasis digital tersebut.

Pengembangan e-commerce harus diakui tidak hanya menjadi tanggung jawab Kemkominfo, tetapi juga harus bekerja sama dengan lembaga dan kementerian yang lain. Tujuannya agar antar lembaga yang bekerja sama nanti dapat sinergis.

Implementasi e-commerce memang tidak bisa seperti membalikkan tangan, namun tetap membutuhkan waktu. China misalnya, membutuhkan waktu 5 tahun untuk mewujudkan roadmap e-commerce.

Transformasi itu menuju masyarakat digital adalah sebuah keniscayaan, suka atau tidak suka. Persoalannya, siapkah negara menyambut peluang itu terutama membangun ekosistemnya sehingga Internet of Thing bisa tumbuh cepat dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi bangsa masa depan?

Digital Ekonomi (Economy digital) dan PerkembangannyaBy prastise titah

May

7

Definisi Digital Economy versi Encarta Dictionary adalah “Business transactions on the Internet: the marketplace that exists on the Internet“.Pengertian Digital Economy lebih menitikberatkan pada transaksi dan pasar yang terjadi di dunia internet. Pengertian yang lebih luas dari sekedar transaksi atau pasar adalah New Economy yang menurut PC Magazine adalah “The impact of information technology on the economy“. Pengertiannya lebih menonjolkan pada penerapan teknologi informasi pada bidang ekonomi. Bisa dimengerti karena PC Magazine adalah majalah khusus tentang dunia IT

Page 72: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Majalah The Economist menyebutkan bahwa isitilah New Economy lahir karena keberadaan IT dan globalisasi yang menyebabkan terjadinya tingkat produktifitas dan pertumbuhan (perusahaan atau negara) sangat tinggi. Istilah New Economy memang pertama kali muncul di Amerika Serikat. Menurut studi  Kauffman dan ITIF, New Economy diukur dengan sejumlah indikator yang dikelompokkan dalam lima komponen yaitu pekerjaan berbasis pengetahuan, globalisasi, dinamisme ekonomi, transformasi ke digital economy, dan kapasitas inovasi teknologis.

Mengacu ke beberapa definisi dan indikator pengukuran New Economy, sudah dapat diduga bahwa Indonesia masih belum mencapai atau mengandalkan New Economy dalam perkembangan perekonomian nasional. Sedikit gambaran mengenai laju penerapan ICT di Indonesia dan posisinya di tingkat international dapat dilihat di tulisan “Dowloader Society“. Indikasinya adalah masih rendahnya penetrasi ICT- atau sering disebut ICT Density. Perbedaaan ICT density antar kelompok tersebut disebut dengan kesenjangan digital atau Digital Divide. Pengertian kelompok bisa ditinjau antar negara (misalnya negara maju vs negara berkembang), antar demografi individual (pria vs wanita, pendidikan tinggi vs rendah, antar profesi), antar geografis (Kota vs Desa, Jawa vs Luar Jawa), atau antar tipe bisnis (antar sektor usaha, industri besar vs kecil).

Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akhir–akhir ini dirasakan hampir di setiap aspek kehidupan masyarakat. Sebagaimana setiap kemajuan teknologi komunikasi yang lain, internet masuk ke berbagai bentuk kehidupan masyarakat. Hal ini terjadi karena komunikasi adalah salah satu kebutuhan yang mendasar pada masyarakat. Teknologi internet berkembang dan menyatu dalam sebuah ‘dunia’ atau ‘ruang maya’ atau sering disebut sebagai cyber-space, sebuah dunia atau tempat orang dapat berkomunikasi, ‘bertemu’, dan melakukan berbagai aktivitas ekonomi/bisnis.

Page 73: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Dampak evolusi itu di masyarakat mendorong munculnya masyarakat baru yang dinamakan masyarakat informasi (information society) atau masyarakat berpengetahuan (knowledge society/knowledge-based society). Pada mulanya, teori ekonomi fundamental lama berlandaskan pada optimalisasi/maksimalisasi faktor-faktor produksi yaitu: fisik, tenaga kerja, kapital (tanah, modal uang, dan manusia). Pada perkembangannya sekarang ilmu ekonomi menyadari pentingnya memasukkan faktor-faktor intelektualitas berupa ilmu pengetahuan dan teknologi, kreativitas, dan berbagai bentuk modal inovatif yang dapat dikategorisasikan sebagai iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi).

Berbagai perkembangan inovasi pada teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK) atau teknologi digital selama satu dekade terakhir, berdampak pada bidang ekonomi dan bisnis disebut sebagai masyarakat pascaindustri (post industrial society), ekonomi berlandaskan iptek, ekonomi inovasi, ekonomi online, ekonomi baru, e-conomy, dan ekonomi digital. (Cohen et al., 2000). Ekonomi digital adalah suatu hal yang kompleks dan merupakan fenomena yang baru muncul terkait dengan aspek-aspek ekonomi mikro, ekonomi makro, dan teori organisasi dan administrasi. Ekonomi digital akan menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi beberapa dekade yang akan datang.

Konsep mengenai digital ekonomi pertama kali diperkenalkan Tapscott (1998), menjelaskan sebuah sosiopolitik dan sistem ekonomi yang mempunyai karakteristik sebagai sebuah ruang intelijen, meliputi informasi, berbagai akses instrumen informasi dan pemrosesan informasi dan kapasitas komunikasi. Komponen ekonomi digital yang berhasil diidentifikasi pertama kalinya adalah industri TIK, aktivitas e-commerce antarperusahaan dan individu, distribusi digital barang-barang dan jasa-jasa, dukungan pada penjualan-penjualan barang-barang terutama sistem dan jasa-jasa yang menggunakan internet.

Sedangkan konsep ekonomi digital lainnya adalah digitalisasi informasi dan infrastruktur TIK (Zimmerman, 2000). Konsep ini sering digunakan untuk menjelaskan dampak global teknologi informasi dan komunikasi, tidak hanya pada internet, tetapi juga pada bidang ekonomi. Konsep ini menjadi sebuah pandangan tentang interaksi antara perkembangan inovasi dan kemajuan teknologi dan dampaknya pada ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Ekonomi digital adalah sektor ekonomi meliputi barang-barang dan jasa-jasa saat pengembangan, produksi, penjualan atau suplainya tergantung kepada teknologi digital.

Sebuah perkembangan ekonomi digital tidak lepas dari karakteristik/sifatnya yakni adanya penciptaan nilai, produk berupa efisiensi saluran distribusi, dan struktur berupa terjadinya layanan personal dan sesuai keinginan. Di Indonesia, sistem Bank Indonesia real time gross settlement (RTGS) yakni suatu sistem transfer elektronik antarpeserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika (real time), per transaksi secara individual, jumlahnya cukup signifikan banyaknya, yakni bergerak antara Rp3 triliun sampai Rp4 triliun per bulan. Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai sebuah transaksi e-banking yang menjadi bagian dari pada ekonomi digital. Demikian pula dengan transaksi belanja e-banking untuk kartu ATM dan kartu debit per bulan pada 2007 meliputi antara Rp247 miliar sampai dengan Rp293 miliar per bulan. Transaksi kartu kredit via internet pun jumlahnya juga signifikan yakni bergerak antara Rp38 triliun sampai dengan Rp44 triliun per bulan.

Page 74: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

Di Indonesia, transaksi digital semakin berkembang. Penggunaan E-banking dalam transaksi ekonomi  semakin berkembang pesat. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia juga ikut bersaing dalam dunia ekonomi digital. Economist Intelligence Unit merilis urutan negara-negara berdasarkan perkembangan ekonomi digital suatu negara. Indonesia menempati urutan 65(enam puluh lima) dari 70(tujuh puluh) negara. Pengurutan ini didasarkan beberapa segi yakni konektifitas, lingkungan bisnis, lingkungan sosial dan budaya, lingkungan hukum, kebijakan dan visi pemerintah serta konsumen. Indonesia sendiri memperoleh nilai 2.60 untuk konektivitas, 6.04 untuk lingkungan bisnis, 3.60 untuk lingkungan sosial dan budaya, 4.20 untuk lingkungan hukum,  3.88 untuk kebijakan dan visi pemerintah, 2.55 untuk segi konsumen. Secara keseluruhan Indonesia memperoleh nilai 3.60.

Dari segi konektivitas Indonesia berada di urutan 145 dengan kecepatan download 1.33Mb/s. Nilai ini sangat jauh dibandingkan dengan kecepatan internet di negara-negara lainnya. Bahkan untuk regional Asia Tenggara, Indonesia masih tertinggal dari negara lainnya.

Dari segi lingkungan bisnis, dengan berkembangnya penggunaan internet di sektor bisnis terjadi perubahan kultur dalam berbisnis seperti hilang atau berkurangnya perantara atau broker dalam bisnis sehingga mempersingkat saluran distribusi. Selain itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia juga banyak yang membangun infrastruktur dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat bantu dalam menghadapi persaingan dalam perekonomian digital.

Dari segi sosial dan budaya, masyarakat Indonesia pada saat ini sudah semakin maju. Terbukti menurut survey dari situs WorlBank.org, Indonesia mengalami peningkatan pengguna internet yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia mulai mengikuti perkembangan teknologi di dunia. Hal ini juga menjadi parameter pertumbuhan perekonomian digital suatu negara.

Dari segi lingkungan hukum, dalam menjaga kestabilan dan keamanan teknologi informasi dan komunikaasi, terutama internet di Indonesia. Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia membentuk Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure (ID-SIRTII) yang bertujuan untuk mengimbangi dengan kesiapan infrastruktur strategis untuk meminimalisir dampak negatif dari jaringan internet di Indonesia. Yang bertugas melakukan sosialisasi dengan pihak terkait tentang keamanan sistem informasi, melakukan pemantauan, pendeteksian, peringatan dini terhadap ancaman terhadap jaringan telekomunikasi dari dalam maupun luar negeri khususnya dalam pengamanan pemanfaatan jaringan, membuat/menjalankan/mengembangkan serta statistik keamanan internet di Indonesia.

Dari segi kebijakan dan visi pemerintah dalam ekonomi digital Indonesia. Pemerintah saat ini masih berfokus pada kabijakan ekonomi yang bersifat fiskal, sehingga kebijakan yang menguntungkan entrepreneur yang berkecimpung di dunia e-business masih relatif kurang. Namun dengan semakin majunya masyarakat Indonesia pemerintah tentu akan membuat kebijakan untuk mengimbangi dan mengatur pelaksanaan perekonomian digital.

Dari segi konsumen, walaupun perkembangan pengguna internet di Indonesia mulai meningkat. Namun, tidak menjamin banyaknya jumlah konsumen dalam transaksi ekonomi digital. Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan internet untuk bermain game

Page 75: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

ataupun bersosialisasi dengan jejaring sosial. Selain itu masih kurangnya kepercayaan konsumen dalam melakukan transaksi online.

Kilas Balik Perbankan Indonesia

1. Paket 1 Juni 1983 merupakan salah satu tonggak penting yang mengubah arah perbankan nasional yang tadinya belum mengikuti mekanisme pasar, atau dengan kata lain, mulai diterapkannya equal treatment antara bank pemerintah dengan bank swasta.

2.  Kebijakan Oktober 1988 menjadi faktor utama terjadinya booming pendirian bank dengan memberikan kemudahan bagi para investor. Dalam kurun waktu 3 tahun sesudahnya, tercatat jumlah bank meningkat dari 111 bank pada tahun 1988 menjadi 182 bank pada pertengahan 1991. Pertumbuhan bank beserta kegiatan penyaluran dana bank yang luar biasa tersebut akhirnya berujung pada tindakan kebijakan uang ketat (Tight Money Policy) yang diambil oleh Bank Indonesia pada Tahun 1990.

3. Pakfeb 1991, yang bertujuan untuk mengembangkan dunia perbankan menjadi lembaga keuangan yang sehat, kuat, dan tangguh serta lebih dipercaya baik dalam tingkat nasional maupun global. Sistem penilaian kesehatan bank dengan CAMEL mulai diterapkan oleh Bank Indonesia, termasuk penetapan nilai CAR sebesar 8 persen yang harus dipenuhi mulai tahun 1993.

4. Bom waktu perbankan akhirnya meledak, dan tidak tanggung-tanggung dampak letusannya terhadap perekonomian Indonesia. Pada November 1997 sejumlah bank mulai rontok yang diawali dengan ditutupnya 16 bank yang akhirnya menyeret Indonesia ke krisis moneter yang tak terlupakan dalam sejarah perekonomian Indonesia.

5. Pada tahun 1998 dibentuk BPPN sebagai lembaga yang berusaha untuk menyelamatkan wajah perbankan Indonesia. BPPN lahir sebagai salah satu butir dalam serangkaian Letter of Intent (LOI) antara Pemerintah Indonesia dengan IMF, dengan LOI pertamanya ditandatangani pada 1 November 1997.  Pembentukan BPPN ini dianggap sebagai awal proses rehabilitasi terhadap industri perbankan. Pada tahun 1998,  dari 55 bank yang dirawat oleh BPPN ternyata 10 bank tidak tertolong (dilikuidasi), 4 bank harus masuk unit gawat darurat (direkapitalisasi), dan sisanya masih terus dirawat intensif. Pada maret 1999 38 bank kembali tak tertolong, 9 bank direkapitalisasi, dan 7 bank diambil alih.

6. Perbankan Indonesia sudah memasuki tahap konsolidasi yang ditandai dengan diluncurkannya Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Bank Indonesia telah meluncurkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) pada bulan Januari 2004, sebagai awal dari tahap konsolidasi perbankan Indonesia. Ke dapannya, bank-bank Indonesia digolongkan kedalam 4 kelompok bank yaitu bank Internasional, bank nasional, bank fokus, dan bank dengan cakupan usaha terbatas. Pengelompokkan bank tersebut didasarkan pada kemampuan modalnya.

7. Terakhir adalah paket Oktober 2006 (Pakto) yang dikeluarkan oleh BI. Salah satu maksudnya adalah untuk mendorong perbankan nasional dalam meningkatkan penyaluran kredit tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian. Pakto ini mencakup 13 Peraturan Bank Indonesia, dua diantaranya adalah mengenai pelarangan kepemilikan tunggal dan pelaksanaan Good Corporate Governance.

 

Page 76: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

5 PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI E-BANKING

Intensitas penggunaan layanan transaksi berbasis kartu di Indonesia memang cenderung semakin meningkat. Fenomena tersebut mengindikasikan bahwa masyarakat digital- khususnya less-cash society di Indonesia mulai terbentuk. Memang masyarakat digital tersebut masih tergolong minoritas. Sebagai ilustrasi, jika jumlah kartu plastik sebanyak 41.172.551 dibagi jumlah penduduk Indonesia- yang tercatat sebanyak 225 juta pada tahun 2006, maka kartu plastik per kapitanya adalah 0.18. Angka tersebut bisa diartikan bahwa hanya 18 dari 100 orang Indonesia yang mempunyai kartu plastik. Jumlah masyarakat digital tersebut relatif tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Sebagai contoh, di Amerika Serikat persentase keluarga yang menggunakan berbagai jenis kartu plastik tersebut untuk tahun 2003 saja sudah mencapai 65% untuk kartu ATM, 54% untuk Debit Card, 73% untuk Prepaid Card, dan 6% untuk Smart Card (The Fed, 2004).

Perbedaan tingkat penetrasi layanan E-banking tentunya sangat menarik untuk dikaji, terutama dikaitkan dengan faktor-faktor pendorong atau penghambat penetrasi E-Banking tersebut di masyarakat. Tingkat penerimaan inovasi teknologi selain dipengaruhi oleh karakteristik demografi dan sosioekonomi, juga dipengaruhi oleh persepsi masyarakat tentang teknologi tersebut serta karakteristik dari berbagai jenis layanan E-banking itu sendiri. Untuk kasus di Amerika Serikat, pemanfaatan layanan perbankan berbasis komputer (computer banking) disebabkan oleh faktor kemudahan layanan- disebutkan oleh 79 persen responden dan penghematan waktu-disebutkan oleh 71 persen responden. Hasil survey lainnya menunjukkan faktor kesediaan layanan E-banking yang 24 jam menjadi faktor penting lainnya (The Fed, 2004). Memang ada faktor lain yang cenderung menjadi penghambat yaitu aspek keamanan dan kerahasiaan dari layanan E-banking.

Pola penggunaan layanan E-banking dan perubahan karakteristik demografi dan sosioekonomi dari masyarakat pengguna menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam memasyaratkan layanan E-banking. Untuk kasus di Indonesia, peran perbankan dengan layanan E-banking-nya menjadi sangat penting dan menjadi aktor utama dalam mempercepat pembentukan masyarakat digital. Dengan besarnya dana masyarakat yang tersimpan di industri perbankan, sebuah bank masih bisa meningkatkan aktivitas transaksi yang paperless di masa yang akan datang. Hal ini bisa dilihat dari trend pertumbuhan jumlah kartu plastik beserta nilai transaksinya yang semakin meningkat dalam 12 bulan terakhir ini. Tantangannya adalah bagaimana mempercepat laju penetrasinya di masa yang akan datang.

User education menjadi salah satu strategi kunci dalam meningkatkan penetrasi layanan E-banking. Implementasinya perlu mempertimbangkan persepsi masyarakat tentang E-banking, terutama mengenai faktor-faktor yang masih menjadi penghambat dalam penetrasi E-banking. Salah tantangan terberat adalah bagaimana meningkatkan penetrasi TIK di masyarakat berpenghasilan rendah- yang masih merupakan mayoritas di Indonesia. Berbagai hasil penelitian pun menunjukkan bahwa penetrasi TIK, termasuk layanan E-banking masih terkonsentrasi pada masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas, berpendidikan tinggi, dan terkonsentrasi di perkotaan.

 

Page 77: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

How to Transform into Digital Economy(Bagaimana untuk berubah menjadi Ekonomi Digital)

Sebuah ekonomi digital adalah ekonomi yang didasarkan pada barang elektronik dan jasa yang dihasilkan oleh bisnis elektronik dan diperdagangkan melalui perdagangan elektronik. Artinya, bisnis dengan produksi elektronik dan proses manajemen dan yang berinteraksi dengan mitra dan pelanggan dan melakukan transaksi melalui Internet dan Web teknologi.Konsep ekonomi digital muncul di dekade terakhir abad ke-20. Nicholas Negroponte (1995) menggunakan metafora bergeser dari atom pengolahan bit pengolahan. Ia membahas kerugian dari bekas (, massa misalnya, transportasi bahan,) dan keuntungan yang disebut terakhir (misalnya, bobot, virtual, gerakan global instan).

Dengan populasi tumbuh dan mobilisasi sumber daya, ekonomi digital tidak terbatas pada usaha perdagangan dan jasa saja, tetapi, itu meliputi setiap aspek kehidupan dari kesehatan untuk pendidikan dan dari bisnis dengan perbankan. Lebih lanjut sementara hal yang terjadi pada media digital maka mengapa tidak komunikasi dengan pemerintah. eGovernment sudah memainkan peran dalam ekonomi digital ini dengan menyediakan eServices melalui berbagai kementerian/departemen untuk eCitizen nya.

Berikut adalah beberapa karakteristik Ekonomi Digital menurut DonTapscott:

1. Knowledge: menjadi elemen penting dari produk2. Digitization: Produk dan bentuk pelayanan diubah menjadi format satu dan no.3. Virtualization: hal-hal fisik bisa menjadi virtual4. Molecularization: Penggantian media massa ke media molekul5. Internetworking: Ekonomi Jaringan dengan interkoneksi mendalam dan jangkauan entitas

ekonomi6. Disintermediation: Penghapusan perantara dan setiap berdiri di antara produsen dan

konsumen7. Convergence: konvergensi komputasi, komunikasi, dan konten8. Innovation: Inovasi menjadi pendorong utama keberhasilan bisnis9. Prosumption: Gap antara konsumen dan mengaburkan produsen dalam beberapa cara10. Immediacy: Ini adalah real-time ekonomi yang terjadi pada kecepatan cahaya11. Globalization: Pengetahuan tidak mengenal batas, hanya ada dunia ekonomi12. Discordance: timbulya kontradiksi sosial yang sangat besar

Suatu negara dikatakan berkembang Ekonomi Digital-nya ditandai dengan semakin maraknya berkembang bisnis atau transaksi perdagangan yang memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi antar perusahaan atau pun antar individu. Tengoklah bagaimana maraknya perusahaan-perusahaan baru maupun lama yang terjun ke dalam format bisnis elektronik e-business dan e-commerce.

Dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan baru maupun lama yang berbasis e-business atau e-commerce menyebabkan semakin banyaknya persaingan. Untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan, para pemain perlu memahami karakteristik dari konsep yang menjadi landasan karena sangat berbeda dengan ekonomi klasik yang selama ini dikenal. Tidak jarang

Page 78: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

bahwa perusahaan harus melakukan transformasi bisnis (merubah model bisnis) agar dapat secara optimal bermain di dalam arena ekonomi digital. Bagi perusahaan baru (start-up company), untuk terjun ke bisnis ini biasanya lebih mudah dibandingkan dengan perusahaan yang telah lama berdiri. Statistik menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan lama yang ingin memanfaatkan keberadaan ekonomi digital harus mengadakan perubahan mendasar pada proses bisnisnya secara radikal (business process reengineering).Jadi siapkah Anda terjun ke dalam era Ekonomi Digital.

Rabu, 28 Oktober 2015 - 17:29:38 WIBJokowi Nilai Potensi Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia BesarDiposting oleh : RedaksiKategori: NEWS - Dibaca: 184 kaliShare on facebook Share on twitter Share on email Share on print More Sharing Services 2

MAJALAH ICT - Jakarta. Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Amerika Serikat menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang besar. Hal itu disampaikan Jokowi saat menyampaikan sambutan di Brookings Insitute.

Sebagaimana dilansir situs Kementerian Kominfo,  Presiden Jokowi memaparkan potensi ekonomi digital di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia, khususnya kalangan anak muda, yang memiliki akun sosial media seperti facebook dan twitter cukup besar dan merupakan potensi bagi pengembangan ekonomi digital dan kreatif. 

Dengan begitu, maka kondisi pelemahan ekonomi adalah peluang dan kesempatan untuk menanam benih kesuksesan yang manfaatnya memang tidak dirasakan dalam jangka pendek. “Benih-benih sukses kita tanam di masa-masa sulit, masa dimana terjadi pelemahan ekonomi,” Jokowi.

Selain itu, Jokowi menekankan pada beberapa masalah utama, diantaranya masalah kondisi ekonomi global, demokrasi, lingkungan hidup, isu-isu regional dan internasional, serta ekonomi ditigal dan ekonomi kreatif. Pemerintah Indonesia telah

Page 79: eriktysa.files.wordpress.com · Web viewKamis, 29/10/2015 11:55 WIB Sergey Brin dan para bos telko Indonesia (ash/inet) Mountain View, California - Punya status sebagai miliuner teknologi

melakukan langkah-langkah yang dipercaya dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang ada saat ini. Langkah-langkah itu antara lain dengan membangun infrastruktur, menciptakan iklim kemudahan berusaha di Indonesia, serta mengeluarkan paket-paket kebijakan ekonomi yang dapat menjadi landasan bagi reformasi ekonomi Indonesia.