Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MEME POLITIK DI TWITTER
Fitriyani
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “veteran”
Yogyakarta
Email : [email protected]
Abstract : Nowadays, there are a number of political moments which involve the
internet as one of the parties that plays an important role in dialogue or even
opposing and debating politics. In this case, the internet highlights political life by
making memes or pictures / videos with written information. Memes are usually
made to criticize or insinuate something but are packaged in the form of jokes.the
method used is qualitative. In this paper, we are invited to see how memes can
play a role and influence as a social control to political messages on the internet
expecially social media .
Keyword : Meme, Politica, New Media
Abstrak : Saat ini, terdapat beberapa moment politik dimana melibatkan internet
sebagai salah satu pihak yang memainkan peran penting. Baik dalam segi
berdialog atau bahkan saling menentang dan mendebatkan poltik. Dalam hal ini,
internet menyoroti kehidupan politik dengan cara membuat meme atau
gambar/video dengan keterangan tulisan.. Metode yang akan digunakan dalam hal
ini adalah penelitian kualitatif. Dalam tulisan ini, kita diajak untuk melihat
bagaimana meme politiik dapat berperan dan berpengaruh sebagai kontrol sosial
terhadap penyampaian gagasan/pesan politik di internet khususnya media sosial.
Kata Kunci : Meme, Po litik Media Baru
PENDAHULUAN
Dawkins mengartikan bahwa meme adalah nada, gagasan, ungkapan-
ungkapan, busana pakaian, cara membuat pot atau lengkungan bangunan. Sama
seperti gen yang merambat di kolam gen dengan melompat dari sperma tubuh ke
tubuh atau telur, maka meme menyebar ke kolam meme dengan melompat dari
otak ke otak melalui proses yang dalam pengertian luas, dapat disebut tiruan
(Dawkins, 2006)
Analisis historis John menunjukkan bahwa sejak 2007, "sharing" telah
menjadi istilah menyeluruh untuk menggambarkan berbagai aktivitas seperti
mengunggah foto,memperbarui status Facebook, Tweeting, atau memposting
ulasan di Amazon.Namun, sharing bukan hanya sebuah Buzzword: telah menjadi
logika utama budaya, yang mencakup seperti dunia "ekonomi bersama" dan
berbagi emosi dalam hubungan intim. Di era baru ini, Sharing dimaknai sebagai
distribusi dan komunikasi-konvergen. Ketika seseorang memposting klip lucu di
Facebook, dia mendistribusikan sebuah budaya dan pada saat yang sama
mengungkapkan perasaannya tentang hal itu. Hal yang paling sering terjadi bahwa
orang lain akan membagikan ulang apa yang telah dibagikan. Dengan kata lain:
berbagi konten-atau menyebarkan meme-sekarang menjadi bagian mendasar dari
apa yang dialami pengguna sebagai lingkup digital (Shifman, 2014)
Internet meme, dapat diartikan sebagai segala hal yang tersebar dalam
masyarakat siber sehingga menjadi budaya bagi khalayaknya di dunia maya
(Pusanti dan Haryanto, 2015:3). Sebagian besar meme yang mengalir dalam
masyarakat adalah hal –hal yang bersifat jenaka namun sesaat, namun beberapa
meme memiliki fungsi sebagai kritik dan kontrol sosial. Meme politik merupakan
salah satunya di mana kritikan dengan cara jenaka akan dikemukaan apabila
kegiatan politik dinilai telah keluar dari batas wajar.
Meme politik juga terjadi di negara Indonesia, meme politik tumbuh
dengan subur. Tahun 2017 meme politik Setya Novanto mendadak pecah di
Tanah Air, meme ini menyebar cepat disemua sosial media. Peristiwa lain yang
akhirnya memunculkan meme politik yang heboh salah satunya meme tentang
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang melakukan kebijakan untuk
menenggelamkan kapal pencuri ikan.
Dari beberapa kejadian tersebut dapat dipahami bahwa meme politik
yang terjadi di Indonesia melalui media sosial Twitter, dimana berfokus pada
meme yang berupa tulisan/gambar dengan hashtag yang menjadi trending topic,
dapat dijadikan ajang untuk melakukan kontrol sosial yang nantinya diharapkan
tidak terjadi lagi kesalahan didalam dunia politik. Era digital seperti sekarang
meme juga sering digunakan sebagai media kampanye, baik itu kampanye biasa
atau kampanye hitam. Maka dari itu wawasan yang luas terkait dengan meme
politik di Indonesia dirasa perlu untuk mengetahui bagaimana meme digunakan
sebagai sarana menyalurkakn gagasan dalam aktifitas politik di Indonesia.
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan teori Budaya
partisipatif dalam media baru yang dikemukanakn oleh Henry Jenkins. Dengan
tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis meme politik yang
beredar, khususnya di platform media sosial Twitter. Kemudian untuk
Mengetahui pengaruh meme politik terhadap pihak yang dijadikan meme setelah
memenya beredar serta untuk Mendeskripsikan meme sebagai sarana
menyalurkan gagasan dalam aktifitas politik di Indonesia. Selain tujuan yang telah
dikemukan tersebut, diharapkan penelitian ini pun membawa manfaat bagi
pembaca/masyarakat yaitu bagi semua masyarakat agar kedepannya meme dapat
lebih berkembang dalam aktifitas politik di Indonesia dan melalui kajian ini
diharapkan pemerintah dapat menggunakan meme untuk aktifitasnya.
Lebih lanjut, peneliti melakukan telaah terhadap beberapa penelitian.
Ada beberapa penelitian yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang
dilakukan peneliti. Terdapat dua hasil penelitian yang memiliki keterkaitan
dengan penelitian ini. Yaitu penelitian yang dilakukan oleh Dr. Anushka Kulkarni
dan penelitian yang dilakukan oleh Fitrie Handayani, Siti Dewi Sri Ratna Sari,
Wira Respati.
Dari dua penelitian tersebut terdapat kemiripan dengan penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian pertama terdapat kemiripan bahwa
meme telah dijadikan alat untuk wacana politik, lalu dari penelitian yang kedua
terdapat kemiripan yaitu opini yang diutarakan dalam bentuk meme.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif, penelitian ini menggunakan
metode kualitatif karena data yang ingin diambil bertipe deskriptif dan berbeda
antar subjek sehingga tidak dapat disamakan atau dihitung dengan angka. Data
yang diperoleh dari subjek penelitian adalah data yang diperoleh dari hasil
wawancara dan atau observasi, sehingga peneliti harus turun ke lapangan untuk
memperoleh data. Hasil dari penelitian ini tidak untuk menggeneralisir suatu
fenomena, tetapi untuk memahami secara kasar apa yang menyebabkan suatu
fenomena terjadi.
Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan
sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian
dilakukan. Dalam penelitian ini data primer akan didapatkan dengan cara
wawancara dengan subjek penelitian dan observasi terhadap objek penelitian.
Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Subjek dalam penelitian ini adalah orang yang membuat, orang yang
menyebarkan atau pengamat meme politikyang telah ditentunkan oleh peneliti.
Objek dalam penelitian ini adalah meme politik. Meme politik yang diteliti
merupakan meme hashtagyang telah memasuki trending topictwitter. Dalam
penyelesaiannya, peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa
wawancara, observasi dan dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles dan
Huberman. Analisis data menurut Miles dan Huberman terdiri dari reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2016) Sebelum melakukan
reduksi data, peneliti harus melakukan antisipatori. Pertama adalah Reduksi Data.
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama peneliti ke
lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, komplek data. Mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Kedua, Penyajian Data. Jadi setelah data
direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian
kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam uraian singkat, bagan, flowchart,
dan lain-lain. Ketiga, Penarikan Kesimpulan. Langkah ketiga dalam analisis data
model Miles dan Huberman adalah menyimpulkan hasil penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
Objek dalam penelitian ini adalah meme politik. Meme politik yang
diteliti merupakan meme hashtagyang telah memasuki trending topictwitter.
Meme politik yang dimaksud adalah meme yang ada di dalam
hashtag#SaveTiangListrik, #HoaxMembangun, #SiapPakEdy, dan
#JendralKardus vs #JendralBaper.
Peneliti telah berhasil mengidentifikasi estimasi jumlah tweet yang telah
di post ketika hashtag yang diteliti oleh peneliti memasuki trending topic, adapun
datanya ada di tabel di bawah ini:
Tabel 1.1 Data tentang meme hashtagyang diteliti.
NO Nama Hashtag Waktu Tranding Jumlah Tweet
1
1 SaveTiangListrik Tanggal 16-18 November
2017
83.300-84.300
tweet
2
2 HoaxMembangun Tanggal 3-4 Januari 2018 44.000-45.000
tweet
3
3 SiapPakEdy Tanggal 23-25 September
2018
61.500-62.500
tweet
4
4 JenderalKardus Tanggal 8-9 Agustus 2018 13.600-14.600
tweet
Jumlah data pada tabel diatas diperoleh melalui situs pelacak
hashtagkeyhole.co
Yang pertama adalah Hashtag SaveTiangListrik. Kasus dugaan korupsi
e-KTP yang dilakukan oleh Setya Novanto pada tahun 2017. Setya Novanto yang
pada saat itu sedang menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), selalu
mangkir ketika dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna untuk
melakukan pemeriksaan. Komisi Pemberantasan Korupsi terhitung 14 kali
memanggil Setya Novanto sebagai saksi dalam penyidikan maupun persidangan
korupsi e-KTP. Ia juga beberapa kali dipanggil sebagai tersangka. Dari belasan
panggilan itu, Setya hanya hadir tiga kali sebagai saksi di penyidikan dan dua kali
sebagai saksi di persidangan. Setelah dua kali mangkir guna pemeriksaan sebagai
tersangka karena alasan sakit, Setya Novanto akhirnya memenangkan gugatan
praperadilan pada tanggal 29 September 2017, dia dinyatakan terbebas dari status
tersangka yang telah ditetapkan oleh KPK. Setelah dia memenangkan gugatan
praperadilan secara ajaib Setya Novanto langsung sembuh dari penyakitnya yang
dia gunakan untuk alasan mangkir dari panggila KPK.
Pada tanggal 13 November 2017 Setya Novanto dipanggil sebagai
tersangka, namun tidak hadir karenaKPK tidak punya izin Presiden dan
menyatakan Setya Novanto punya hak imunitas sehingga tidak bisa diperiksa
KPK. Akibat sikapnya, pada tanggal 15 November 2017 KPK mengumumkan
akan menjemput Setya Novanto di kediamannya, namun saat Setya Novanto
hendak dijemput paksa, ia dinyatakan hilang dari kediamannya, mendapat hasil
nihil dari upaya penjemputan paksa, KPK akhirnya menghimbau Setya Novanto
untuk menyerahkan diri pada pagi harinya namun ia tetap tidak ada kabar hingga
pagi menjelang.
Pada tanggal 16 November 2017 pukul 18.35 WIB tiba-tiba ada kabar
bahwa Setya Novanto mengalami kecelakaan menabrak tiang listrik,meski diakui
kecelakaan namun Setya Novanto tidak dibawa ke IGD, melainkan langsung
langsung ke rawat inap VIP. Upaya menabrakan tiang listrik ternyata merupakan
salah satu siasat yang digunakan Setya Novanto untuk mangkir kembali dari
panggilan KPK. Melihat tindakan Setya Novanto yang seperti itu membuat
netizen geram dan akhirnya muncullah #SaveTiangListrik yang ditweet oleh
netizen dengan akun@Ricky_Hf.
Gambar 1.1 Tweet pertama dari #SaveTiangListrik
Gambar 1.2 Meme gambar #SaveTiangListrik
Akibat
dari adanya meme ini sesuatu yang menarik terjadi didunia nyata, Sam Aliano
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pengusaha Indonesia Muda
mengirimkan karangan bunga yang ditujukan untuk si tiang listrik, tak hanya
itu dampak didunia nyata, masyarakat mulai berdatangan ke TKP kecelakaan
Setya Novanto, orang-orang berdatangan kesana melakukan foto bersama
tiang listriknya. Setelah adanya meme #SaveTiangListrik drama yang
dilakukan Setya Novanto berakhir, dia mau mengakui kesalahannya dan dia
memohon kepada majelis hakim agar menerima permohonannya sebagai
justice collaborator.
Gambar 1.3 Karangan bunga yang dikirimkan oleh Sam Aliano untuk Setya
Novanto (sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2017/11/18/setya-
novanto dikirimi-karangan-bunga-di-rscm)
Dengan adanya meme hashtag @Ricky_Hf saat diwawancarai
mengaku untuk menyampaikan pendapat atau sebuah bentuk teguran pada
pemerintah, hashtag bisa lebih membantu agar di dengar oleh orang atau
individu yang dituju, selagi itu tidak melanggar aturan, tujuan hashtag
memang untuk memudahkan orang melihat dan menemukan apa yang
disampaikan. Ketika akhirnya #SaveTiangListrik memasuki trending topic
@Ricky_Hf senang karena dia merasa terbantu agar pendapatnya di lihat serta
dia senang banyak orang akhrinya membantu untuk sama-sama
menyampaikan pendapat memalui hashtag tersebut.
Menyampaikan melalui hashtag merupakan cara yang lebih efisien
dan tidak banyak resiko berbeda dengan demo turun kejalan karena lebih
berisko adanya main fisik. @Ricky_Hf menambahkan bahwa resiko yang
akan dialami jika kita hanya bermain hashtag adalah adanya perang hashtag,
perang ini dapat terjadi apabila pihak yang dijadikan objek hashtag tidak
terima sehingga berpotensi memunculkan adanya hashtag balasan.
Yang selanjutnya adalah Hoax Membangun. Pada tanggal 03 Januari
2018, Mayjen TNI Purn Djoko Setiadi dilantik menjadi Ketua Badan Siber dan
Sandi Negara (BSSN), Setelah dilantik di Istana Negara, Djoko mengatakan pada
wartawan, bahwa hoax ada positif dan negatif. “Saya juga mengimbau pada
kawan-kawan, putra-putri bangsa ini, mari sebenarnya kalau hoax itu hoax
membangun kita silakan saja, tapi jangan terlalu memproteslah, menjelek-
jelekanlah, ujaran-ujaran tak pantas, saya rasa bisa pelan-pelan dikurangi.”
Setelah adanya pernyataan seperti itu pada 03 Januari 2018 sekitar pukul
14.35 sebuah #HoaxMembangun muncul yang ditweet oleh @mouldie_sep lalu
beberapa menit kemudian diikuti pula netizen @daraprayoga_, tweet dari
@daraprayoga_menjadi salah satu tweet yang mendapatkan komen, retweet, dan
like terbanyak sebagai salah satu tweet yang muncul di awal. Munculnya
#HoaxMembangun membuat trending topic baru yang dalam kumpulan tweetnya
netizen memberi contoh bagaimana hoax yang membangun dengan menggunakan
majas satire.
Gambar 1.4 Tweet pertama dari #HoaxMembangun
@daraprayoga_ menyampaikan dalam wawancara bahwa
#HoaxMembangun merupakan sebuah oxymoron, pengertian oxymoron
merujuk pada penggunaan dua kata atau lebih yang sesungguhnya memiliki
arti sangat kontradiktif (berlawanan) secara bersamaan, namun justru
membentuk kata baru yang bermakna lebih baru serta mendalam. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia online 2018 atau disingkat KBBI online hoax
memiliki artian cerita bohong, sedangkan membangun berarti
mendirikan/membina/memperbaiki, kasus HoaxMembangun kata membangun
disini merupakan kata sifat yang menerangkan kata didepannya.
Contoh 1.4 menunjukan penggunaan hoaxmembangun dengan cara
memberi contoh sesuatu yang tidak nyata namun untuk membuat Indonesia
terlihat telah mencapai prestasi yang luar biasa. Dalam meme ini memberi
contoh maksud hoaxmembangun seakan mengajak kita untuk melihat bahwa
hoax walaupun kesannya membangun tetap saja memiliki dampak negatif,
jika yang dimaksud adalah hal-hal seperti ini justru hoax seperti inilah yang
dapat merusak pengertahuan bangsa, namun jika hoax seperti ini tersebar
dimasyarakat bisa dipastikan dengan akal pikiran masyarakat sekarang mereka
bisa mengetahui kalau itu adalah hoax.
Menurut @daraprayoga_ hashtag bisa menjadi wadah untuk
menyalurkan pAndangan seseorang terhadap sesuatu, karena menurutnya
semua orang pasti memiliki pAndangan terhadap semua hal, bahkan terhadap
hal yang sensitif seperti isu SARA, tetapi tidak semua orang berani speak
up mengenai hal tersebut, makanya
dengan adanya hashtag minimal membuat orang lebih berani karena
ternyata ada orang lain yang menyuarakan pAndangan yang sama. Informan
sendiri merupakan seseorang ketika membahas tentang politik cuman berani
nyindir-nyindir atau bercAnda, karena informan bukan orang politik dan dia
hanya menyampaikan pendapat yang menurutnya benar saja, terutama karena
bisa dibilang hal seperti itu merupakan daerah empuk yang ketika dibuat
bercAnda sedikit seseorang bisa langsung paham. Terlebih lagi informan mau
masuk keranah politik jika kasusnya bisa dibuat dengan cara hanya menyentil
saja dan bisa dibelokan keranah umum, bukan isu politik yang bermain
dengan hashtag tapi orang yang bermain didalamnya ternyata hanya bot dan
akun-akun anonim.
Walaupun hashtag bisa menjadi wadah bagi seseorang namun
menurut @daraprayoga_ hashtag tidak berdampak besar dalam pengambilan
keputusan didunia nyata, dalam kasus politik dia mencontohkan bahwa calon
legislatif yang aktif di media sosial akan kalah dengan mereka yang langsung
turun ke jalan karena masih banyak masyarakat Indonesia yang konvesional.
Hashtag yang ketiga adalah Hashtag SiapPakEdy. Ketua Umum
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi melakukan
sebuah blunder yang mengakibatkan dirinya harus menjadi bulanan netizen
dengan meme #SiapPakEdy. Semua bermula saat Edy sebagai Ketua Umum
PSSI dimintai pernyataan terkait tanggung jawabnya dalam peristiwa suporter
Persija yang meninggal, Haringga Sirila pada tanggal 23 September 2018.
Kejadian bermula saat Aiman wartawan Kompas TV mewawancarai
Edy Rahmayadi yang sekaligus merangkap jabatan sebagai Gubernur
Sumatera Utara, Edy Rahmayadi merasa tersinggung ketika Aiman
melontarkan pertanyaan mengenai tanggung jawab sebagai Gubernur dan
Ketua PSSI. Saat itu juga Edy Rahmayadi kemudian membalas dengan
kalimat “Apakah Anda merasa terganggu ketika tugas Anda, tanggung jawab
Anda sebagai Gubernur dan Ketua PSSI?” namun Aiman yang merasa
jawabannya belum terjawab dan merasa pertanyaanya adalah pertanyaan yang
sederhana dia terus mengejar agar mendapatkan jawaban, untuk kedua kalinya
akhirnya Edy Rahmayadi kembali menyemprot Aiman dengan kalimat “bukan
hak Anda juga untuk bertanya kepada saya.” Dari sinilah cikal bakal tagar
#SiapPakEdy muncul di Twitter, disertai beragam komen lucu.
Jenis isian tweet dengan #SiapPakEdy pun beragam, salah satunya
yaitu mengilustrasikan percakapan antara seseorang dengan orang lain namun
orang yang ditanyai dalam ilustrasi tersebut menggunakan jawaban yang sama
ketika Edy diwawancarai. Ada juga isisan tweet yang mengibaratkan bahwa
semuanya langsung kalah/tunduk dihadapan Edy.
Gambar 1.5 Tweet pertama dari #SiapPakEdy
Ketika meme #SiapPakEdy trending @jek memiliki harapan agar
Edy Rahmayadi melakukan klarifikasi atas perbuatanyya karena Edy
Rahmayadi adalah seorang pemimpin dan seorang pemimpin adalah panutan.
@jek dia mengaku bahwa akan ikut berpatisipasi dalam sebuah meme
hashtag jika peristiwa yang dianggat adalah peristiwa yang menggelitik untuk
ditanggapi contohnya seperti peristiwa Edy Ramhayadi ini.
Yang keempat adalah Hashtag JendralKardus. Penetapan calon wakil
presiden dari kubu Prabowo ternyata menuai kontroversi, Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY) yang sebelumnya menjadi kandidat kuat untuk menjadi
cawapres Prabowo tiba-tiba nama Sandiaga Uno muncul sebagai orang yang
dipilih untuk mendampingi Prabowo pada pemilihan presiden 2019.
Pemilihan yang sangat mendadak ini membuat salah satu aktifis Andi Arief
melakukan protes dengan cara mentweet
Gambar 1.6 Tweet Andi Arief yang berujung munculnya
#JenderalKardus
Akibat adanya meme #JenderalKardus munculah meme balasan yaitu
#JenderalBaper.
Gambar
1,7 Meme #JenderalBaper
Tak butuh waktu satu jam akibat munculnya #JenderalKardus
akhirnya menuai balasan dari kubu Gerindra, lewat Wakil Ketua Umum Arief
Poyuono dengan mengatakan SBY sebagai Jenderal Baper, karena
sebelumnya telah ada meme #JenderalKardus, membuat meme
#JenderalBaper naik tentunya tak butuh waktu lama.
Gambar 4.18 berisi tentang netizen @kondekturbus_ mentweet
gabungan dari #JenderalKardus dan #JenderalBaper, seolah-olah sedang
terjadi pertarungan antara Prabowo dan SBY, serta ada kalimat yang
menyinggung Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yaitu pada kalimat
yang mayor minggir dulu. Dengan kata lain ini merupakan pertarungan antara
dua purnawirawan yang memiliki pangkat tinggi yaitu antara Letnan Jenderal
melawan Jenderal.
Selang beberapa hari setelah #JenderalKardus dan #JenderalBaper
trending topic, Andi Arief sebagai orang yang memulai memberikan
klarifikasi. Ditinjau dari beberapa video dari chanel youtube milik KOMPAS
TV, diperoleh hasil bahwa Andi Arief tidak akan meminta maaf terkait
tweetnya dan dia mengaku diperintah partai untuk berbicara terkait
permasalahan tersebut, Andi Arief mengaku bahwa dia tidak suka ketika
tweetnya dianggap sebagai tweet pribadi. Namun imbas lainya ada hal yang
lucu walaupun ini merupakan masalah internal antar partai, ditinjau dari berita
di CNN Indonesia yang ditulis oleh Bimo Wiwoho dengan judul Relawan
Jokowi Laporkan Dugaan Mahar Rp500 M Sandi ke Bawaslu relawan Jokowi
melaporkan Sandiaga Uno terkait adanya dugaan mahar 500 M, walau sudah
dilaporkan tetapi itu tidak terbukti.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal terkait
dengan meme politik di twitter.
1. Meme politik akan muncul ketika seorang pejabat atau politikus
melakukan sesutau yang dianggap kurang sesuai oleh masyarakat.
2. Meme politik di twitter memiliki tiga bentuk yaitu tulisan, gambar
dan video. Meme yang paling banyak digunakan ditwitter adalah
meme tulisan.
3. Meme menjadi sarana penyampaian opini yang mana penyampaian
opini ini sudah tidak memiliki batasan lagi, artinya siapapun
termasuk para elit dan pejabat bisa mendapatkan sebuah cacian atau
makian yang sangat pedas dari masyarakat. Terlebih lagi meme
sangat mudah dibuat dan mudah dipahami.
4. Meme politik dalam keadaan tertentu dapat mengakibatkan dampak
yang disebut post-truth.
5. Meme secara tidak langsung menjadi media protes terhadap
penyampaian pendapat yang terjadi di Indonesia yang mana hamper
semua media hanya menyampaikan pendapat dari orang yang
memiliki status sosial yang tinggi.
6. Meme politik twitter berawal dari orang biasa yang kemudian
menjadi viral karena banyak mendapatkan partisipasi dari netizen
lain.
7. Objek yang dijadikan meme dalam waktu dekat akan memberikan
klarifikasi, namun sebagian ada yang meminta maaf karena salah,
sebagiannya lagi keukeh dengan apa yang dilakukannya
DAFTAR PUSTAKA
Dawkins, R. (2006). The Selfish Gene: 30th Anniversary Edition--with a new Introduction by the
Author. In Oxford University Press.
Shifman, L. (2014). Memes in digital culture / Limor Shifman. In MIT Press essential knowledge
series.
Rosa Redia Pusanti dan Haryanto. (2015). Representasi Kritik dalam Meme Politik (Studi
Semiotika Meme Politik dalam Masa Pemilu 2014 pada Jejaring Sosial "Path" sebagai
Media Kritik di Era Siber). Jurnal Komunikasi Massa UNS, Universitas Sebelas Maret,
Vol. 1 Edisi 2015.
Sugiyono, P. D. metode penelitian kuantitatif, kualitatif,dan R&D. , Alfabeta, cv. (2016).