34
A. JUDUL : Strategi Pemasaran di Unit Produksi Boga, Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana (PTBB) Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. B. LATAR BELAKANG Makanan merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Oleh karena itu penyelenggaraan makanan merupakan suatu keharusan, baik di lingkungan keluarga maupun di luar lingkungan keluarga. Penyelenggaraan makanan di luar lingkungan keluarga diperlukan oleh sekelompok konsumen karena berbagai hal misalnya, dalam perjalanan, di tempat wisata, serta tempat dimana orang orang berada pada jam- jam makan dan membutuhkan makanan. Saat ini kegiatan penyelenggaraan makanan dan usaha jasa boga bermunculan, baik yang berskala kecil dalam bentuk usaha rumah tangga maupun yang berskala sedang serta besar dan diselenggarakan secara profesional. Usaha-usaha tersebut seperti : Restoran, katering, rumah makan, cafetaria, warung makan dan sebagainya. Berbagai faktor menjadi pendorong perkembangan penyelenggaraan makanan dan jasa boga, antara lain: peningkatan perekonomian masyarakat dan perkembangan sosial akibat globalisasi, keterikatan yang semakin besar pada tempat-tempat bekerja baik di kantor-kantor, pusat-pusat industri, di perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga pendidikan yang menyelenggarakan proses belajar mengajar hingga sore atau malam hari. Salah satu usaha yang menyelenggarakan makanan di Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana adalah Unit Produksi merupakan komponen pendidikan yang langsung berhubungan dengan perolehan

staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

A. JUDUL :Strategi Pemasaran di Unit Produksi Boga, Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana (PTBB) Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

B. LATAR BELAKANGMakanan merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Oleh karena itu

penyelenggaraan makanan merupakan suatu keharusan, baik di lingkungan keluarga

maupun di luar lingkungan keluarga. Penyelenggaraan makanan di luar lingkungan keluarga

diperlukan oleh sekelompok konsumen karena berbagai hal misalnya, dalam perjalanan, di

tempat wisata, serta tempat dimana orang orang berada pada jam-jam makan dan

membutuhkan makanan.

Saat ini kegiatan penyelenggaraan makanan dan usaha jasa boga bermunculan, baik

yang berskala kecil dalam bentuk usaha rumah tangga maupun yang berskala sedang serta

besar dan diselenggarakan secara profesional. Usaha-usaha tersebut seperti : Restoran,

katering, rumah makan, cafetaria, warung makan dan sebagainya. Berbagai faktor menjadi

pendorong perkembangan penyelenggaraan makanan dan jasa boga, antara lain:

peningkatan perekonomian masyarakat dan perkembangan sosial akibat globalisasi,

keterikatan yang semakin besar pada tempat-tempat bekerja baik di kantor-kantor, pusat-

pusat industri, di perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan proses belajar mengajar hingga sore atau malam hari.

Salah satu usaha yang menyelenggarakan makanan di Jurusan Pendidikan Teknik

Boga dan Busana adalah Unit Produksi merupakan komponen pendidikan yang langsung

berhubungan dengan perolehan pengetahuan dan keahlian  yang diperlukan oleh peserta

didik. Meskipun ada perdebatan tentang apakah Unit Produksi dapat menciptakan

pekerjaan? Hal ini tidak dapat diragukan lagi bahwa Unit Produksi sekolah dapat menyiapkan

peserta didik dengan keterampilan dan keahlian yang diperlukan dalam dunia kerja,

diharapkan peserta didik akan mempunyai  kesempatan yang lebih baik dalam dunia kerja

dan berfungsi dalam masyarakat serta dapat memperbaiki hidup dan kehidupanya di masa

depan.

Sekolah kejuruan wajib memberikan bekal keahlian pada peserta didik untuk dapat

dijadikan sebagai: (1) dasar berwirausaha, (2) dasar untuk mendapatkan pekerjaan yang

layak sesuai dengan bidang keahliannya, dan (3) untuk sebagai dasar dalam melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Page 2: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

Tanggung jawab pelaksanaan unit produksi dibebankan kepada  satu program

keahlian atau gabungan beberapa program keahlian, bentuk pelaksanaan operasional unit

produksi dapat melibatkan dunia industri sebagai mitra kerja sebagai eksistensi keselarasan

praktek kerja di sekolah dan dunia industri. Unit Produksi diharapkan dapat merupakan

bentuk kreatifitas dan inovasi pada proses pembelajaran praktek, sebagai sumber

pemenuhan kebutuhan masyarakat yang berupa industri kecil yang memproduksi barang dan

jasa.

Unit produksi ini dikelola oleh mahasiswa Teknik Boga dan penyelenggaraannya

menyediakan kebutuhan makan, baik berupa makan utama nasi dan lauk pauk maupun

hidangan sepinggan, kue atau kudapan serta berbagai minuman. Keberadaan Unit Produksi

disamping sebagai salah satu penyedia kebutuhan makan di kampus juga merupakan

wahana bagi mahasiswa mengimplementasikan kompetensi yang telah dikuasainya. Ajang

berlatih dan belajar dengan pengalaman langsung ini diharapkan dapat memberikan

pengalaman yang bermakna dikemudian hari setelah mereka menyelesaikan studi.

Unit produksi sebagai penyedia kebutuhan makan dan minum selama ini selalu

berupaya menyediakan menu-menu yang bisa diterima, baik dari segi rasa, macam/jenis,

penampilan, porsi maupun harga yang sesuai dengan karakteristik konsumen di lingkungan

PTBB. Namun demikian mengingat bahwa konsumen sebagai “raja” yang bebas memilih dan

menentukan di mana akan membeli makanan, terlebih saat ini disamping Unit produksi juga

ada Restoran Jurusan dan juga di lingkungan sekitar kampus PTBB mulai bermunculan

rumah-makan, warung makan maupun pedagang kaki lima yang memberikan alternatif bagi

konsumen untuk memilih, kiranya perlu adanya alternatif untuk mengevaluasi kinerja

khususnya bagi Unit produksi.

Pengelola Unit produksi perlu mengetahui dan melakukan evaluasi terhadap

kinerjanya dengan harapan konsumen tidak berpaling ketempat lain dalam memenuhi

kebutuhan makannya, dan lebih dari itu tentunya konsumen meningkat dari waktu ke waktu.

Atas dasar permasalahan diatas, maka penelitian tentang strategi pemasaran di Unit

Produksi Jurusan PTBB FT UNY dapat sebagai upaya positif yang diharapkan dapat

mendukung terwujudnya unit produksi jurusan yang “mencerminkan image ke-bogaan” dan

mampu memberikan kontribusi/income generating Jurusan secara berkelanjutan.

C. RUMUSAN MASALAH

Page 3: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi lebih jelas maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah Pangsa Pasar di Unit Produksi Boga Jurusan PTBB FT UNY?

2. Bagaimanakah Marketing Mix (Produk, Harga, Distribusi dan Promosi) yang

digunakan untuk memuaskan konsumen di Unit Produksi Boga?

3. Bagaimanakah strategi pelayanan yang diberikan kepada konsumen di Unit Produksi

Boga di Jurusan PTBB FT UNY?

D. TUJUAN PENELITIAN1. Untuk mengetahui Pangsa Pasar di ”Unit Produksi Boga” Jurusan PTBB FT UNY.

2. Untuk mengetahui Marketing Mix (Produk, Harga, Distribusi dan Promosi) yang

digunakan untuk memuaskan konsumen di Unit Produksi Boga.

3. Untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang diberikan kepada konsumen di Unit

Produksi Boga di Jurusan PTBB FT UNY.

E. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Pengelola Unit Produksi Boga” Jurusan PTBB FT UNY yaitu :

a. Sebagai bahan informasi yang positif untuk dijadikan bahan pertimbangan dan

perbaikan pengelolaan Unit Produksi Boga sehingga dapat meningkatkan kinerja

dan performa Unit Produksi di masa yang akan datang

b. Sebagai upaya meningkatkan kualitas produk Unit Produksi Boga demi

mencapai kepuasan konsumen serta meningkatkan hasil penjualan dan income

generating Jurusan secara berkelanjutan dimasa yang akan datang

c. Dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan pangsa pasar, Marketing Mix dan

pelalayanan di Unit produksi, sehingga dapat memanfaatkan peluang dan

menghindari ancaman yang ada dan diharapkan hasil penelitian dapat memberi

ontribusi terhadap pengembangan Unit produksi

2. Bagi mahasiswa, dapat menjadi referensi dan memperluas pengetahuan yang berkaitan

dengan pengelolaan unit Produksi Boga dan produk makanan untuk usaha jasa boga.

3. Bagi Jurusan PTBB

Page 4: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

Unit produksi dapat meningkatkan income generating bagi jurusan PTBB dan sebagai

citra jurusan yang bergerak dibidang boga mampu mengelola pembelajaran berbasis

kewirausahaan.

Page 5: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. StrategiIstilah strategi berasal dari kata yunani Strategies (stratos=milioter, dan

ag=memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang Jenderal. Dalam

konteks bisnis,strategi mengambarkan arah bisnis yang mengkuti lingkungan yang dipilih

dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu

organisasi (Fandy Tjiptono, 2000:3) strategi merupakan cara dalam memanfaatkan dan

menentukkan sumber daya suatu usaha sesuai dengan perubahan lingkungan untuk

mencapai tujuan organisasi.

Menurut Freddy Rangkuti (2000:48) Pemasaran adalah suatu proses kegiatan

yang dpengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manjerial.

Pemasaran tidak dapat dipisahkan dari penjualan produksi atau jasa untuk itu produk

dan jasa perlu memiliki nilai komoditi,karena pesmasaran memiliki pengaruh yang cukup

komplek terhadap hasil penjualan makan diperlukan suatu strtegi.

Strategi Pemasaran adalah serangkaian kebijakan pemasaran yang terpadu dan

terarah yang menjadi pedoman kegiatan berbagai jenjang unit pemasaran guna

mencapai target penjualan dalam wilayah pemasaran tertentu sesuai dengan perubahan

kondisi lingkungan usaha bisnis bersangkutan. (Sujadi Prawirosentono,1997:24).

Sementara itu Basu Swastha dan Irawan (2001:69) mendifinisikan strategi pemasaran

adalah suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan. Pada dasarnya strategi

pemasaran memberi arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti pangsa

pasar, identifikasi pasar sasaran, penempatan, elemen bauran pemasarandan biaya

pemasaran (Fandy Tjiptono,2000:6).

Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberi

arah pada semua fungsi manajemen organisasi. Dalam strategi pemasaran terdapat

beberapa elemen antara lain :1) pangsa pasar yang dituju yaitu sasaran konsumen yang

paling memungkinkan untuk dilayani oleh unit produksi, mengingat keterbatasan sumber

daya internal dan eksternal. 2) Marketing Mix yang meliputi : a) perencanaan produk

untuk mengetahui jenis produk makanan apa yang dapat diterima dan digemari

konsumen, b) Penetapan harga kaerena dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari

Page 6: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

konsumen. (Basu Swastha, Irawan, 2001:70,3) pelayanan atau service, Pelayanan

sangat penting dalam pemasaran karena berhubungan langsung dengan konsumen,

bagaimana membuat konsumen agar menyukai produk melalui pelayanan yang baik hal

ini memungkinkan terjadinya hubungan personal yang baik antara penjual dan pembeli.

Untuk pelayanan yang melibatkan jasa (service), marketing mix (strategi pemasaran)

terbagi dalam 7 (tujuh) komponen (Wearne & Braker, 2002), yaitu:

1. product, yaitu tampilan dan variasi menu, termasuk dalam hal objek penelitian ini

adalah rasa, aroma, dan kemenarikan penyajian masakan.

2. price, yaitu berkaitan dengan metode penetapan harga dan harga yang

ditawarkan pada konsumen

3. place, yaitu tempat/lokasi produksi dalam hal ini adalah tempat Unit Produksi

PTBB FT UNY berdiri.

4. promotion, yaitu sarana promosi yang digunakan, bentuk dan pesan promosi

yang disampaikan kepada konsumen.

5. people, yaitu pegawai/karyawan dalam hal ini adalah waitress dan cook yang

bekerja di UP PTBB FT UNY

6. process, yaitu proses alur produksi dari barang mentah menjadi produk yang siap

disajikan kepada konsumen, dalam hal ini termasuk didalamnya adalah

kecepatan dan ketepatan karyawan UP dalam melayani konsumen.

7. physical evidence, yaitu berkaitan dengan sarana fisik meliputi sarana konkret

kasat mata (tangible) seperti tempat produksi, alat-alat produksi dan penyajian,

serta sarana abstrak tak kasat mata (intangible) seperti suasana yang

ditampilkan kepada konsumen.

Berikut akan dibahas satu persatu tentang elemen-elemen dalam marketing mix.

Susunan Marketing Mix adalah sbb:

1. Product. Dalam memproduksi barang dan jasa, perlu dipertimbangkan bahwa

produk tersebut:

a. Konsisten dengan tujuan perusahaan

b. Konsisten dengan Segmenting, Targetting, dan Positioning perusahaan

c. Konsisten berinovasi pada brand extension yang tidak jauh berbeda

d. Pertimbangkan kemasan yang sesuai

Page 7: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

Selain itu, sebuah produk akan mengalami daur hidup produk (product life cycle).

Konsep daur hidup produk ini penting untuk diketahui oleh perusahaan atas

dasar:

a. Suatu produk mempunyai keterbatasan hidup

b. Penjualan produk melalui tahapan berbeda, yang masing-masing

menawarkan tantangan, peluang, dan permasalahan yang berbeda

c. Laba naik dan turun pada tahapan yang berbeda

d. Di setiap tahapan, produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, dan

sdm yang berbeda

Daur hidup produk yang dimaksud yaitu:

a. Introduction: terjadi saat perkenalan produk baru

Strategi yang dapat dilakukan antara lain :

1) Strategi peluncuran cepat (rapid-skimming strategy), yaitu peluncuran

produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi tinggi. Dengan

asumsi pasar potensial untuk membeli, menghadapi kemungkinan

persaingan dan membangun preferensi merek

2) Strategi peluncuran lambat (slow-skimming strategy), yaitu peluncuran

produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Dengan asumsi

pasar potensial untuk membeli, kemungkinan persaingan sedikit.

3) Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration strategy), yaitu peluncuran

produk pada harga rendah dengan biaya promosi yang besar. Dengan

asumsi pasar sasaran besar, persaingan ketat, biaya produksi per-unit

turun/rendah dan pembeli sensitif terhadap harga.

4) Strategi penetrasi lambat (slow-penetration strategy), yaitu peluncuran

produk baru dengan harga rendah dan tingkat promosi rendah. Dengan

asumsi pasar besar, persaingan tidak ketat dan pembeli sensitif terhadap

harga.

b. Growth: terjadi saat produk tersebut mengalami peningkatan karena adanya

respon baik dari konsumen.

Strateginya antara lain :

1) Peningkatan kualitas produk dan menambahkan ciri baru pada produk

2) Pengembangan produk misal : rasa, bentuk dan kemasan

Page 8: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

3) Peningkatan saluran distribusi dan memasuki segmen pasar baru

4) Perusahaan beralih dari iklan sadar produk ke iklan yang membujuk

5) Menurunkan harga untuk menarik lebih banyak pembeli

c. Maturity: terjadi saat produk berada di titik puncak, sehingga terlibat dalam

persaingan yang ketat dengan produk perusahaan lain.

Strateginya antara lain :

1) Modifikasi pasar : mencari konsumen baru, memasuki segmen pasar

baru dan merebut/menarik konsumen pesaing

2) Modifikasi produk :meningkatkan kualitas, mengembangkan

ciri/menambah ciri baru (ukuran, berat, bahan, layanan dsb)

d. Decline: terjadi saat produk mengalami penurunan dikarenakan konsumen

mengalami kejenuhan pasar dan produk perusahaan mulai ditinggalkan.

Strateginya antara lain :

1) Meningkatkan investasi perusahaan

2) Membagi investasi dengan pihak luar

3) Melepaskan bisnis secepatnya dengan menjual asetnya

e. Recovery: terjadi saat produk perusahaan mulai bangkit kembali setelah

mengalami reses.

2. Place. Dalam hal ini, place dapat berarti tempat/lokasi usaha atau distribusi

usaha. Place pada arti pertama yaitu tempat/lokasi usaha dapat dibedakan

menjadi:

a. Mendekati bahan baku

b. Mendekati pasar/konsumen

3. Price

Hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan harga yaitu:

a. Harga mewakili brand-name

b. Maksimalkan laba, dengan cara:

1) Menaikkan penjualan, dengan cara:

a) Menu redesign

b) Bundling

c) Suggestive selling

Page 9: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

2) Menurunkan biaya:

a) Portion control

b) Careful monitoring

Adapun strategi harga yang umum dilakukan adalah:

a. Bertahan

b. Maksimalkan keuntungan à harga tinggi

c. Maksimalkan konsumen à harga rendah

d. Pemimpin produk berkualitas

4. Promotion

Promosi yang terbaik adalah promosi yang dilakukan oleh konsumen yang puas.

Alat promosi terdiri atas:

a. Iklan

Tujuan iklan:

1) menginformasikan produk

2) Membujuk konsumen

3) Mengingatkan konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya iklan yaitu:

1) Tahapan pada daur hidup produk

2) Besarnya pangsa pasar

3) Kondisi persaingan

4) Frekuensi iklan

5) Jenis produk

6) Media Iklan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih pesan iklan:

1) Pesan turunan

2) Tujuan kesan (image) produk: ekslusif, dapat dipercaya, diinginkan

semua orang

3) Menunjukkan keunggulan/keuntungan (benefit) produk

4) Tanggung jawab sosial

Hal-hal yang berkaitan dengan media iklan yaitu:

1) Faktor yang mempengaruhi pemilihan media iklan: tujuan konsumen,

frekuensi beriklan, biaya iklan, pesan iklan, nilai yang ingin disampaikan.

Page 10: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

2) Contoh media iklan: koran, majalah, surat kiriman langsung ke

pelanggan, brosur, yellow pages, telefon, radio, tv, internet, media

outdoor

Evaluasi iklan dapat dilihat melalui:

Dapat dilakukan melalui:

1) Penelitian efek komunikasi

2) Penelitian efek penjualan

b. Sales promotion (promosi penjualan)

Jika iklan menawarkan alasan mengapa konsumen harus membeli produk,

sales promo menawarkan insentif pembelian produk.

Contoh: sampel, kupon, diskon, garansi, demonstrasi, pengembalian uang,

rabat, percobaan cuma-cuma.

Tujuan sales promo yaitu:

1) Menarik konsumen baru untuk mencoba

2) Memberi hadiah/penghargaan pada konsumen yang sudah loyal

3) Meningkatkan frekuensi pembelian kembali pada konsumen musiman

4) Meningkatkan penjualan

c. Personal selling (tenaga penjual)

Tenaga penjual yang sukses adalah yang peduli kepada konsumen terlebih

dulu, baru pada produknya.

Tujuan dari tenaga penjual:

1) menyampaikan nilai kepada konsumen

2) membangun hubungan jangka panjang, bukan sekedar menjual produk.

d. Public relation (hubungan dengan masyarakat)

Publicity adalah program yang didesain untuk mempromosikan dan

melindungi image perusahaan

Contoh: konferensi pers, mensosialisasikan produk dengan menyeponsori

kegiatan tertentu, komunikasi perusahaan, lobbi/negosiasi, bertindak

sebagai lembaga konsultasi

Tujuan PR adalah:

1) Membangun kesadaran konsumen atas suatu produk/perusahaan

2) Membangun kepercayaan

Page 11: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

3) Menstimulasi (mendorong) tenaga penjual dan distributor untuk

menjual/mempromosikan produk

Adapun cara kerja PR adalah:

1) Mendampingi promosi produk baru

2) Mendampingi pembentukan image baru

3) Menyeponsori/bekerjasama dengan perusahaan lain untuk suatu

kegiatan tertentu

4) Mempertahankan eksistensi produk yang bermasalah

5. People

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek people ini adalah:

a. Recruitment: apa sumber rekruitment?

b. Selection: bagaimana cara seleksi?

c. Training: untuk apa tujuan training? Siapa saja?

d. Job specification

e. Job description

f. Motivating: bagaimana mengatur reward dan punishment?

6. Process

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek process adalah:

a. Input (raw materials) à output (goods and services)

b. Berhubungan dengan time of eating dan seat turnover

c. Berhubungan dengan perencanaan dapur

d. Harus efisien dan efektif à perhatikan alur konsumen masuk dan keluar

7. Physical Evidence

Dalam usaha boga, konsep physical evidence ini sangat berkaitan dengan tema

usaha, yaitu:

a. Vending

b. Family restaurant

c. Dinner house

d. Coffee shop

e. Cafetaria

f. Fast food

g. Luxury restaurant

Page 12: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

B. Unit ProduksiUnit Produksi merupakan komponen pendidikan yang langsung berhubungan

dengan perolehan pengetahuan dan keahlian  yang diperlukan oleh peserta didik.

Meskipun ada perdebatan tentang apakah Unit Produksi dapat menciptakan pekerjaan?

Hal ini tidak dapat diragukan lagi bahwa Unit Produksi di sekolah dapat menyiapkan

peserta didik dengan keterampilan dan keahlian yang diperlukan dalan dunia kerja,

diharapkan peserta didik akan mempunyai  kesempatan yang lebih baik dalam dunia

kerja dan berfungsi dalam masyarakat serta dapat memperbaiki hidup dan kehidupanya

di masa depan.

Sekolah kejuruan wajib memberikan bekal keahlian pada peserta didik untuk

dapat dijadikan sebagai: (1) dasar berwirausaha, (2) dasar untuk mendapatkan

pekerjaan yang layak sesuai dengan bidang keahliannya, dan (3) untuk sebagai dasar

dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Tanggung jawab pelaksanaan unit produksi dibebankan kepada  satu program

keahlian atau gabungan beberapa program keahlian, bentuk pelaksanaan operasional

unit produksi dapat melibatkan dunia industri sebagai mitra kerja sebagai eksistensi

keselarasan praktek kerja di sekolah dan dunia industri. Unit Produksi diharapkan dapat

merupakan bentuk kreatifitas dan inovasi pada proses pembelajaran praktek, sebagai

sumber pemenuhan kebutuhan masyarakat yang berupa industri kecil yang

memproduksi barang dan jasa.

C. Pelaksanaan Unit ProduksiMetode pembelajaran praktek (skill & enterpreneur) melalui aktifitas realisasi

produksi barang dan jasa untuk dipasarkan kepada konsumen. Jenis produksi  barang

dan jasa yang dikembangkan untuk dijual dan disesuaikan dengan kompetensi.

Pelaksanaan operasional unit produksi harus melibatkan pendidik sebagai pembimbing,

peserta didik sebagai operator pelaksana dan  staff produksi.

D. Sasaran Unit Produksi1. Pengembangan kurikulum,

Page 13: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

Penggembangan kurikulum ini berdasarkan pada bentuk penjabaran pada

pembelajaran praktek yang disesuaikan antara analisa praktek dan teori di sekolah

dengan praktek, realitas bisnis dan keahlian pada dunia industri.

2. Integritas (terpadu) belajar pada dunia industri

Mengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta

memadukan kurikulum sekolah dengan pengalaman kerja dan realitas poduksi.

3. Mitra kerja

Mengembangkan kerjasama dengan industri dalam proses pembelajaran dan

kompetensi peserta didik/Kerjasama

Dalam mengembangkan unit produksi dapat mengadakan kerja sama dengan

universitas, pemerintah dan dunia industri di dalam memasarkan produksi.unti

produksi sekolah.

E. Tujuan Unit Produksi1. Meningkatkan kompetensi peserta didik

2. Meningkatkan kemampuan siswa dan guru dalam berinovasi.

3. Meningkatkan jiwa entrepreneurship

4. Meningkatkan profesionalisme dan motivasi guru.

5. Meningkatkan kerjasama antara siswa dan guru.

6. Meningkatkan networking dan kerjasama antara sekolah dengan industri/karyawan.

7. Menjadi tempat uji kompetensi untuk siswa, guru dan masyarakat.

8. Memelihara keberlanjutan institusi.

Page 14: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

BAB IIIMETODE PENELITIAN

1. Jenis PenelitianPenelitian tentang Strategi Pemasaran diUnit Produksi Boga Jurusan PTBB FT

UNY merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variable, baik satu variable atau lebih tanpa membuat perbandingan

atau mengembangkan dengan variabel yang lain (Sugiyono,1999:11).

2. Lokasi PenelitianLokasi penelitian adalah “Unit Produksi Boga” Jurusan PTBB FT UNY.

3. Definisi Operasional penelitianVariabel merupakan unsur penting dalam suatu penelitian karena variabel

merupakan obyek penelitian (Suhasimi Arikunto,1991:91) Dalam penelitian ini hanya ada

satu variable tunggal, yaitu strategi pemasaran diunit produksi yang dapat dijabarkan

kedalam sub variable yang terdiri dari :1) pangsa pasar, 2) Marketing Mix yang meliputi

produk, harga, distribusi dan promosi, 3) pelayanan.

4. Populasi dan Sampel Penelitiana) Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai Unit Produksi,

Pengurus atau pengelola unit produksi, mahasiswa prodi Boga Jurusan PTBB FT

UNY yang sedang berlatih di Unit Produksi Boga, dan konsumen Unit Produksi Boga,

yang keseluruhannya berjumlah sekitar 150 orang.

b) Sampel penelitian

Sampel penelitian dengan menggunakan teknik simple random sampling, suatu

prosedur pengambilan sampel menurut keinginan peneliti, yaitu kebebasan untuk

memilih siapa saja yang mereka temui, dalam hal ini adalah konsumen yang

berkunjung atau menggunakan jasa Unit Produksi sebagaimana rentang waktu yang

sudah ditentukan. Jumlah sampel yang direncanakan adalah sebanyak setengah dari

populasi, yaitu 75 orang.

5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Page 15: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

a) Teknik Pengumpulan Data

Menggunakan angket/kuesioner dan dokumentasi

b) Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner yang

berisi butir-butir pertanyaan untuk dijawab responden. Angket menggunakan skala

likert dengan lima alternatif jawaban dengan kisi-kisi instrument sebagai berikut :

Page 16: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

No Sub Variabel Indikator Aspek yang

perlu dinilaiSub aspek yang

dinilai Item J

1 Pangsa pasar

Jangkauan pemasaran

Konsumen Usia, pekerjaan, jenis kelamin, status sosial

1-5 5

Cara meraih pangsa pasar

Diskon, menjaga mutu, pelayanan, dan produksi

6-8 3

2 Marketing Mix

a.Produk Bungkus, kualitas

Jenis, kemasan,mutu produk, dilihat dari poduk unggulan

9-15 7

b.Harga Tingkat potongan, cara pembayaran

Langsung atau tidak langsung

16-27 12

c.Distibusi Saluran distribusi, Alat distribusi, Lokasi penjualan

Jenis alat transportasi, keadaan lingkungan

28-33 6

d.Promosi Pengiklanan, personel seting, publikasi

Media iklan, promosi, dan alat promosi

34-38 5

3 Pelayanan a.Kecepatan Kecepatan melayani tamu

Waktu yang dibutuhkan dalam melayani

34-42 4

b.Ketepatan Ketepatan melayani

Kesesuaian pelayanan dengan pesanan

43-46 4

c.Keramahan Penampilan pegawai, cara melayani

Cara berpakaian,sikap menghadapi tamu

47-50 4

d.Kenyamanan Kenyamanan ruangan dan lingkungan tempat makan

Kebersihan lingkungan, dan fasilitas pendukung (toilet, tempat parkir)

51-52 2

Jumlah 52

6. Teknik Analisis DataTerlebih dahulu sebelum kuesioner diujikan pada responden, perlu dilakukan uji

validitas dan reliabilitas instrument. Untuk uji validitas, penelitian ini akan menggunakan

Page 17: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

content validity (validitas isi). Instrumen penelitian yang akan digunakan dikonsultasikan

pada ahli (expert judgement). Selanjutnya pengujian setiap butir item digunakan analisis

item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap

skor butir. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah nilai r (koefisien

korelasi) lebih dari 0, 3 (Sugiyono, 1999). Rumus r ini adalah rumus dari Pearson

Product Moment. Sedangkan untuk uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan pengujian

SPSS dengan Cronbach Alpha. Cronbach’s Alpha mempunyai nilai kisaran antara 0

hingga 1. Semakin besar nilai Cronbach’s Alpha ini (mendekati 1), semakin baik korelasi

butir-butir antar set dalam kuesioner. Rule of thumb untuk menilai reliabilitas menurut

Sekaran, 2000 adalah diatas 0,7.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.

Menganalisa deskriftif maksudnya memberikan predikat kepada variabel yang diteliti

sesuai dengan kondisi sebenarnya (Suharsimi Arikunto,1996:335). Tujuan dilakukan

analisa deskriftif adalah untuk mengambarkan data yang diperoleh dari lapangan,

kemudian disusun secara teratur dan berurutan agar menjadi lebih mudah untuk

dimengerti.

Data dalam penelitian ini adalah data deskriptif kuantitatif dengan mengunakan

pendekatan survei. Jenis data yang dikumpulkan merupakan data kualitatif yang

dideskripsikan dengan data yang dikuantitatifkan.Untuk mengetahui seberapa besar

pangsa pasar, seberapa baik peran marketing mix dan seberapa baik peran strategi

pemasaran di Unit Produksi Boga PTBB, FT, UNY dalam peningkatan kualitas

kinerjanya, maka perlu dihitung mean, median, modus dan simpangan baku.

Page 18: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

Hasil Pengujian Reliabilitas

No Item Hasil Analisis1. Product

Butir 1Butir 2Butir 3Butir 4

0,7230,7910,7270,7760,730

AndalAndalAndalAndalAndal

2. PriceButir 1Butir 2Butir 3

0,7200,9210,7260,726

AndalAndalAndalAndal

3. PlaceButir 1Butir 2Butir 3Butir 4

0,7140,7240,7700,7700,755

AndalAndalAndalAndalAndal

4. PromotionButir 1Butir 2Butir 3Butir 4

0,7050,7890,7400,7460,689

AndalAndalAndalAndalAndal

5. PeopleButir 1Butir 2Butir 3Butir 4

0,7050,7650,7750,7640,781

AndalAndalAndalAndalAndal

6. ProcessButir 1Butir 2Butir 3

0,7240,7160,7380,740

AndalAndalAndalAndal

7. Physical EvidenceButir 1Butir 2Butir 3

0,7380,7430,7260,784

AndalAndalAndalAndal

Page 19: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum
Page 20: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.

Menganalisa deskriftif maksudnya memberikan predikat kepada variabel yang diteliti

sesuai dengan kondisi sebenarnya (Suharsimi Arikunto,1996:335). Tujuan dilakukan

analisa deskriftif adalah untuk mengambarkan data yang diperoleh dari lapangan,

kemudian disusun secara teratur dan berurutan agar menjadi lebih mudah untuk

dimengerti.

Data dalam penelitian ini adalah data deskriptif kuantitatif dengan mengunakan

pendekatan survei. Jenis data yang dikumpulkan merupakan data kualitatif yang

dideskripsikan dengan data yang dikuantitatifkan.Untuk mengetahui seberapa besar

pangsa pasar, seberapa baik peran marketing mix dan seberapa baik peran strategi

pemasaran di Unit Produksi Boga PTBB, FT, UNY dalam peningkatan kualitas

kinerjanya, maka perlu dihitung mean, median, modus dan simpangan baku.

Page 21: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

totproduct 75 8.00 13.00 786.00 10.4800 1.01821

totprice 75 8.00 10.00 674.00 8.9867 .81362

totplace 75 6.00 10.00 596.00 7.9467 1.01200

totpromo 75 6.00 10.00 619.00 8.2533 1.10397

totpeople 75 6.00 11.00 673.00 8.9733 1.56804

totprocess 75 3.00 6.00 323.00 4.3067 .80494

totphysical 75 5.00 9.00 483.00 6.4400 1.53553

Valid N (listwise) 75

Statistics

Strategi

N Valid 75

Missing 0

Mean 55.3867

Std. Error of Mean .25672

Median 55.0000

Std. Deviation 2.22330

Variance 4.943

Skewness .071

Std. Error of Skewness .277

Kurtosis -.271

Std. Error of Kurtosis .548

Range 10.00

Minimum 50.00

Page 22: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

totproduct 75 8.00 13.00 786.00 10.4800 1.01821

totprice 75 8.00 10.00 674.00 8.9867 .81362

totplace 75 6.00 10.00 596.00 7.9467 1.01200

totpromo 75 6.00 10.00 619.00 8.2533 1.10397

totpeople 75 6.00 11.00 673.00 8.9733 1.56804

totprocess 75 3.00 6.00 323.00 4.3067 .80494

totphysical 75 5.00 9.00 483.00 6.4400 1.53553

Maximum 60.00

Percentiles 10 52.0000

25 54.0000

50 55.0000

75 57.0000

90 59.0000

Page 23: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa:

1. Pada tabel statistik,

a. Nilai median lebih kecil daripada mean, yang mengindikasikan bahwa strategi

pemasaran yang dilakukan Unit Produksi PTBB FT UNY tidak dapat dikatakan

berhasil.

b. Perhitungan rasio skewness dan kurtosis untuk mengetahui distribusi data.

Rasio Skewness: = = 0,256

Page 24: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

Rasio Skewness: = = -0,494

Distribusi data dikatakan normal jika rasio skewness (kemencengan) dan rasio

kurtosis (keruncingan) berada diantara -2 dan 2 (Santoso, 2002). Dikarenakan kedua

rasio diatas berada diantara -2 dan 2, berarti distribusi data adalah normal.

2. Dari tabel statistik deskriptif, pada kolom Mean:

a. Indikator terkecil dicapai oleh indikator Process. Indikator process meliputi proses

alur produksi dari barang mentah menjadi produk yang siap disajikan kepada

konsumen, dalam hal ini termasuk didalamnya adalah kecepatan dan ketepatan

karyawan UP dalam melayani konsumen. Selain itu, tampak juga kecenderungan

tidak konsistennya UP dalam hal hari dan jam pelayanan (buka dan tutup restoran).

Hal ini dapat dimungkinkan karena para pegawai UP adalah para mahasiswa tingkat

akhir yang sedang menempuh tugas akhir sehingga kurang dapat mengkoordinasi

dan membagi waktu antara tugas belajar dengan menjadi pegawai di UP.

b. Indikator terkecil kedua adalah Physical evidence, yaitu berkaitan dengan sarana

fisik meliputi sarana konkret kasat mata (tangible) seperti tempat produksi, alat-alat

produksi dan penyajian, serta sarana abstrak tak kasat mata (intangible) seperti

suasana yang ditampilkan kepada konsumen. Hal ini dapat dimungkinkan karena

kurangnya pengelolaan yang baik dan terencana sehingga belum ada koordinasi

yang baik antara pengelola dan karyawan UP dalam hal penanganan bahan baku

menjadi produk yang siap saji, serta kurangnya pengawasan untuk memonitor

(responsiveness) kecepatan dan ketepatan karyawan UP melayani konsumen. Hal

lain adalah kurangnya fasilitas yang memadai untuk menjadikan UP PTBB FT UNY

ini representatif dan eye-catching sehingga konsumen tidak tertarik untuk singgah.

Hal lainnya adalah ketiadaan sarana parkir sehingga mempersulit akses konsumen

untuk datang. Sarana parkir yang disediakan hingga saat ini berada di tempat yang

agak jauh dan kurang praktis sehingga membuat konsumen enggan untuk singgah.

c. Indikator terbesar dicapai oleh indikator Product. Hal ini berarti tampilan, variasi

menu, rasa, aroma, dan kemenarikan penyajian masakan sudah baik. Hal ini

dimungkinkan karena para pegawai UP PTBB FT UNY adalah mahasiswa tingkat

Page 25: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

akhir yang sudah menempuh seluruh mata kuliah produksi makanan, sehingga untuk

kapabilitas mengolah makanan sudah tidak dapat diragukan lagi.

d. Indikator-indikator lainnya (Price, Promotion, dan People) berada pada nilai tengah,

sehingga untuk kinerja masing-masing indikator yang berada pada nilai tengah ini

dapat dinilai baik. Namun untuk indikator Place angka mean berada di bawah 3 (tiga)

indikator di nilai tengah. Hal ini dimungkinkan karena keberadaan lokasi/tempat UP

ini didirikan kurang strategis sehingga kurang dapat terjangkau. Lokasi UP berada

dalam lingkungan kampus yang untuk masuk konsumen harus memasuki area

kampus. Selain itu, dikarenakan membelakangi jalan raya, sehingga tidak banyak

konsumen luar yang mengetahui keberadaan UP.

Mbak..tambahaono yo....apalagi sing merah2 kuwi..i’m not sure..

Nek aneh2 dan tidak masuk akal, dihapus wae...

Page 26: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum
Page 27: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132318572/penelitian/Laporan... · Web viewMengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN