109
POLRI DAERAH METRO JAYA SEKOLAH POLISI NEGARA STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGASUH PADA SPN POLDA METRO JAYA CIGOMBONG, AGUSTUS 2017

villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

POLRI DAERAH METRO JAYA SEKOLAH POLISI NEGARA

STANDART OPERASIONAL PROSEDURPELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGASUH

PADA SPN POLDA METRO JAYA

CIGOMBONG, AGUSTUS 2017

POLRI DAERAH METRO JAYA

Page 2: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

SEKOLAH POLISI NEGARA

PEDOMAN PENGASUHAN PESERTA DIDIKTUK DI SEKOLAH POLISI NEGARA

POLDA METRO JAYA

CIGOMBONG, AGUSTUS 2017

K E P U T U S A N

Page 3: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

Nomor: Kep/ /VIII/2017

t e n t a n g

PEDOMAN PENGASUHAN

PESERTA DI DIK

KEPALA SEKOLAHPOLISI NEGARA POLDA METRO JAYA

Menimbang : Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara Polda Metro jaya di pandang perlu mengeluarkan Keputusan yang mengatur tentang Pedoman Pengasuhan Peserta Diktuk Brigadir Polisi di Sekolah Polisi Negara Polda Metro Jaya.

Mengingat : 1. Surat Keputusan Kapolri No. Pol.: Skep/62/III/2007 tanggal 23 Maret 2007 tentang Pedoman Penilaian Peserta Pendidikan Polri;

2. Peraturan Kapolri Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Komponen Pendidikan untuk Pendidikan Pengembangan di lingkungan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara RI;

4. Surat Keputusan Kapolri No. Pol.: Skep/109/III/2007 tanggal 5 Maret 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Dasar Bhayangkara Pendidikan Pembentukan Brigadir Polri;

5. Peraturan Kalemdikpol Nomor 06 Tahun 2009 tentang Pedoman Penilaian Peserta Pendidikan Polri;

6. Keputusan Kalemdiklat Polri Nomor: Kep/14/I/2008 tanggal 24 Januari 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengasuhan Serdik Diktuk Gasum Polri.

Memperhatikan : 1. Saran dan masukan dari Personel Sekolah/Pusdik/SPN

2. Keputusan Kalemdiklat Polri Nomor: KEP/14/I/2008 tanggal 24 Januari 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengasuhan Serdik Diktuk Gasum Polri.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN KEPALA SEKOLAH POLISI NEGARA POLDA METRO JAYA TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PESERTA PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR POLISI DI SEKOLAH POLISI NEGARA POLDA METRO JAYA

BAB I

Page 4: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Lembaga Pendidikan adalah lembaga yang diberi tugas oleh Pimpinan Polri untuk

menyelenggarakan program pendidikan Polri.

2. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang memenuhi persyaratan dan telah

dinyatakan lulus seleksi sebagai calon pegawai pada Polri dan pegawai negeri pada Polri

yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran, pelatihan dan

pengasuhan tang tersedia pada jenis pendidikan Polri.

3. Pendidikan pembentukan (Diktuk) adalah pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka

pengadaan sumber daya manusia Polri yang bersumber dari pemuda/pemudi yang terpilih

inimal lulusan SLTA.

4. Pengasuhan adalah proses menjaga, merawat, membina dan membimbing serdik untuk

memiliki kepribadian dan disiplin dalam mengikuti pendidikan.

5. Pengasuh dalam hal ini adalah seluruh personel dan Bhayangkari Sekolah/Pusdik/SPN

yang dapat memberikan bantuan dalam menumbuh kembangkan mental kepribadian insan

Bhayangkara.

6. Pengasuh Langsung adalah Personel Sekolah/Pusdik/SPN yang ditunjuk berdasarkan

Surat Perintah Ka Sekolah/Pusdik/SPN untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab

sebagai pengasuh serdik yang ada di Sekolah/Pusdik/SPN.

7. Pengasuh Tidak Langsung adalah seluruh personel yang bertugas di Sekolah/Pusdik/SPN

(tidak termasuk pengasuh langsung) dan Bhayangkari, yang ada kaitannya dengan

penyelenggaraan pengasuhan.

8. Siswa adalah peserta didik yang sedang mengikuti pendidikan dalam jangka waktu tertentu

yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Kapolri (dalam hal ini adalah serdik Diktuk

Brigadir Polri Tugas Umum).

9. Bimbingan Konseling adalah pelayanan banatuan untuk serdik secara individu/kelompok

agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hal mengembangkan kemampuan

berkomunikasi dengan diri sendiri maupun dengan orang lain dan mampu mengembangkan

potensinya secara optimal.

10. Pendidik adalah

11. Tenaga kependidikan adalah personel selain gadik yang mendukung seluruh kegiatan

serdik di lingkungan Sekolah/Pusdik/SPN.

2

Pasal 2

Page 5: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

Peraturan Kepala Sekolah polisi negara PoldaMetro Jaya tentang Pedoman Pengasuhan bagi peserta Pendidikan Pembentukan Brigadir Polisi yang bertujuan untuk keseragaman bertindak dalam memberikan bimbingan, pembinaan, penilaian, penghargaan maupun hukuman, sesuai dengan pentahapan-pentahapan serta ketentuan-ketentuan ditetapkan.

Pasal 3

Prinsip-prinsip Pengasuhan:

(1) Silih asih yaitu saling mengenal dan mengasihi satu sama lain;

(2) Silih asuh yaitu saling memelihara dan membantu untuk kemajuan dan kebaikan dan;

(3) Silih asah yaitu saling tukar pikiran, diskusi dan argumentasi yang tercermin dalam perilaku:

a. Ing Ngarso Sung Tulodho (Di depan memberikan contoh)

Implementasi dari perilaku asuh Ing Ngarso Sung Tulodo adalah memberi suri tauladan dalam sikap dan perilaku kepada serdik yang diasuhnya.

b. Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah-tengah menggugah semangat)

Implementasi dari perilaku asuh Ing Madyo Mangun Karso adalah ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diprogramkan untuk serdik, memberikan dorongan dan motivasi serta menggugah semangat kerja serdik yang diasuhnya.

c. Tut Wuri Handayani (Di belakang memberikan dorongan)

Implementasi dari perilaku Tut Wuri Handayani adalah memberikan kesempatan dan kebebasan berpikir dan berbuat, mengawasi serta memimbing serdik dalam mewujudkan kegiatan yang dilaksanakan.

BAB II

TUJUAN, SASARAN DAN MATERI PENGASUHAN

Bagian kesatu

Tujuan Pengasuhan

Pasal 4

Tujuan pengasuhan disesuaikan dengan tujuan pendidikan Polri yang diarahkan untuk mencapai:

(1) Membentuk serdik menjadi Insan Bhayangkara Polri yang memiliki Mental Spiritual, Mental

Ideologi, Mental Kejuangan, Mental Kepemimpinan dan professional serta kesehatan dan

kesamaptaan jasmani yang prima dengan senantiasa dilandasi filosofi Pendidikan Polri

“Mahir, Terpuji dan Patuh Hukum”.

(2) Mental Kepribadian

Membentuk dan membina sikap mental kepribadian Polri yang baik, yang menunjukkan dedikasi dan partisipasi dalam tugas.

(3) Intelek yang mantap

3

a. Pengetahuan

Page 6: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

Mempersiapkan dan memantapkan keluasaan dan kedalaman ilmu pengetahuan yang mutlak perlu dimiliki anggota Polri.

b. Keterampilan

Membentuk dan membina keterampilan profesional dibidang tugasnya.c. Tanggap cekatan dan berhasil guna alam memberikan pelayanan kepada

masyarakat dan perlindungan hukum dari ancaman terhadap jiwa, harta benda dan

hak-hak lainnya.

d. Bersikap tertib, bertindak tegas dan tepat serta selalu peka menghadapi lingkungan

serta ulet/tanggon menghadapi tantangan

Bagian Kedua

Sasaran Pengasuhan

Pasal 5

Pengasuhan peserta didik dan pelatihan yang dilaksanakan selama pendidikan yaitu ditujukan kepada:

(1) Tercapainya kedewasaan watak sebagai wanita dan sebagai Polwan yang berkepribadian

Bhayangkara, profesional sesuai tujuan pendidikan.

(2) Terpeliharanya mental kepribadian anggota Polri yang profesional sesuai tujuan pendidikan

yang dilaksanakan.

(3) Tercapainya kemampuan olah pikir akademis yang dapat menerapkan dan

mengembangkan profesi kepolisian, ilmu kepolisian, ilmu pengetahuan lainnya dan

kemampuan berpikir serta memecahkan permasalahan yang dituntut oleh tujuan

pendidikan.

(4) Tercapainya keterampilan taktik dan teknis kepolisian yang handal dalam rangka

mengadapi setiap bentuk gangguan kamtibmas yang timbul ditengah-tengah masyarakat.

(5) Tercapainya kesamaptaan jasmani dan keterampilan olahraga yang memadai dalam

rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas, baik selama menjadi peserta didik,

setelah menjadi personel Polri maupun ketika bertugas di tengah-tengah masyarakat.

Bagian Ketiga

Materi Pengasuhan

Pasal 6

(1) Materi pengasuhan peserta Diktuk Brigadir Polisi :

a. Mental Spiritual1) Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

4

2) bersikap Kejujuran

Page 7: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

3) Toleransi

4) Aktif dalam kegiatan keagamaan

b. Mental Ideologi1) Berbicara dan berperilaku terpuji

2) Memiliki rasa kebangsaan dan solidaritas

3) Menjaga kebersihan lingkungan

4) Memiliki rasa kebanggaan terhadap korps

5) Menghargai dan menghormati adat istiadat dan budaya Indonesia

6) Cinta tanah air

c. Mental Kejuangan1) Tepat waktu dalam setiap kegiatan

2) Memiliki perilaku terpuji dan dapat dipercaya dalam melaksanakan tugas dan

penegakan hukum

3) Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan serta implementasinya

4) Memiliki daya juang yang tinggi

d. Mental Kepribadian1) Kemampuan mengendalikan diri

2) Kemampuan mengendalikan emosi

3) Memiliki kesehatan mental yang baik

4) Bersikap dengan penuh penghargaan

5) Performan

e. Mental Kepemimpinan1) Bersikap dan berperilaku terpuji

2) Menggerakan orang lain

3) Memiliki rasa tanggung jawab

4) memiliki inisiatif

5) Menunjukkan sikap penghargaan kepada orang lain

6) Loyalitas

7) Dedikasi

8) Demokrasi

Bagian Keempat

Pendekatan Pengasuhan

Pasal 7

Sesuai dengan prinsip pengasuhan dan tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pengasuhan serdik maka pendekatan yang paling tepat untuk digunakan dalam pengasuhan ini adalah pendekatan pengasuhan orang dewasa dengan ciri-ciri sebagai berikut:

5

a. Mandiri

Page 8: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

b. Aktif

c. Objektif

d. Pengetahuan luas

e. Kemampuan tinggi

f. Penuh tanggung jawab

g. Keingintahuan yang luas

h. Sayang sesama

i. Penerimaan diri

j. Teguh

k. Memegang prinsip/idealis

l. Keingintahuan yang dalam

m. Tidak suka meniru

n. Toleransi terhadap perbedaan

o. Selalu menggunakan rasio

BAB III

PENTAHAPAN KEGIATAN PENGASUHAN

Bagian Kesatu

Pentahapan Kegiatan Serdik Diktuk Brigadir

Pasal 8

(1) Tahap Pengenalan/Pengisian Mental Kepribadian Insan Bhayangkara Tugas Umum

peserta Diktuk Brigadir Polisi (dilaksanakan selama Tahap Dasar Bhayangkara)

Dalam tahap pengenalan ini, segala kegiatan pengasuhan ditujukan agar serdik segera dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan di Lemdik Polri.Dalam tahapan ini diharapkan para serdik memiliki mental kepribadian yang menjunjung tinggi Pancasila, Tribrata, Catur Prasetya dan Kode Etik Polri dengan materi kegiatan:a. Pelaksanaan kegiatan ibadah keagamaan secara terkoordinir/bersama-sama sesuai

agama masing-masing.

b. Ceramah pembinaan rohani dan mental.

c. Pengenalan Lingkungan Lemdik Polri.

d. Menaati Peraturan Kehidupan Serdik (Perdupsis).

e. Pengucapan Pancasila, Tribrata, Catur Prasetya dan Janji Serdik.

f. Penerapan etika dan tata krama kehidupan anggota Polri.

g. Kewajiban menyanyikan lagu kebangsaan, lagu-lagu wajib, Hymne Polri dan Mars

Polri.

6

h. Lagu-lagu membangkitkan semangat/Yel-yel Lemdik Polri.

Page 9: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

i. Mewajibkan serdik untuk menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

j. Mengenalkan tentang sejarah Polri.

k. Melaksanakan Out Bound.

l. Latihan PBB dan penghormatan.

m. Mengenalkan macam bunyi terompet.

n. Melaksanakan PLB (Panggilan Luar Biasa).

o. Wajib belajar di malam hari.

p. Sebagai petugas harian serdik.

q. Memberikan bimbingan konseling bagi serdik tertentu.

r. Antisipasi kemungkinan terjadinya cedera fisik pada serdik.

s. Budaya bersih diri dan lingkungan.

t. Program latihan yang sesuai dengan kaidah pelatihan (frekuensi intensitas, waktu

dan jenis).

u. Melaksanakan upacara bendera.

v. Pemberlakuan kawasan wajib bagi serdik untuk Pembelajaran.

w. Analisa dan evaluasi tahap pengenalan mental kepribadian.

x. memberikan pengetahuan kewanitaan.

(2) Tahap Pembentukan Mental Kepribadian Insan Bhayangkara Tugas Umum peserta Diktuk

Brigadir Polisi (dilaksanakan selama tahap pembekalan pengetahuan profesi kepolisian).

Dalam Pembentukan bidang mental kepribadian, para serdik harus memiliki disiplin, kecintaan, loyalitas, rasa bangga, ketangguhan, dan keuletan serta rasa kebersamaan dalam tugas umum, dengan cara menanamkan dan membiasakan dengan materi kegiatan:a. Ibadah keagamaan secara terkoordinir/bersama-sama sesuai dengan agama

masing-masing di luar kesatrian.

b. Pembentukan organisasi korps serdik.

c. Pembinaan tradisi korps serdik/Lemdik.

d. Mentaati Peraturan Kehidupan Siswa (Perdupsis).

e. Penerapan etika dan tata krama kehidupan insan Polri tugas umum.

f. Penugasan sebagai petugas Upacara Bendera (pengibar bendera dan pengucap).

g. Kunjungan ke museum tempat bersejarah.

h. Pemberlakuan kawasan wajib bagi serdik untuk pembelajaran.

i. Kunjungan ke rumah masyarakat sekitar Lemdik.

j. Penugasan pada saat IBL yang berhubungan dengan tugas Polri.

k. Melayat anggota Polri yang meninggal dunia di lingkungan Lemdik.

l. Pemutaran film tentang tugas dan kegiatan Polri Tugas Umum.

m. Wajib baca di perpustakaan.

7

Page 10: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

n. Wajib belajar pada jam yang ditentukan.

o. Sebagai pejabat tetap korps serdik dan melaksanakan Tugas Umum Kepolisian.

p. melaksanakan mengemudi R2 dan R4.

q. Pelaksanaan pengaturan lalu lintas.

r. Sebagai petugas piket.

s. Pengembangan bakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

t. Waktu istirahat yang cukup.

u. Kegiatan peningkatkan kesamaptaan jasmani melalui latihan daya tahan dan bidang

olahraga yang disenangi, secara seimbang dan tidak berlebihan untuk mencapai

Postur tubuh yang ideal sebagai kebanggaan diri insan Brigadir Polri.

v. Antisipasi kemungkinan terjadinya cedera fisik pada serdik.

w. Budaya rapi, bersih diri dan lingkngan.

x. Peningkatan kesehatan fisik dan jiwa serdik.

y. Pencapaian nilai kesamaptaan jasmani dan akademik.

z. Progam latihan yang sesuai dengan kaidah pelatihan (frekuensi, intensitas, waktu

dan jenis).

aa. Latihan tambahan yang dilakukan secara rutin dan mandiri.

bb. Senam dengan mendatangkan instruktur dari luar.

cc. Membangun kebanggaan dan tanggung jawab melalui atribut korps serdik:

dd. Pemahaman Doktrin Pancasila, Tribrata, Catur Prasetya dan Janji Serdik.

ee. Evaluasi tahap pembentukan mental kepribadian

.

(3) Tahap Pemantapan/Pengembangan mental Kepribadian Insan Bhayangkara Tugas Umum

peserta Diktuk Brigadir Polisi (dilaksanakan selama tahap pembulatan).

Tahap ini merupakan kegiatan pengasuhan yang bertujuan untuk memantapkan perilaku yang sudah terbentuk dengan cara mengoreksi/memperbaiki perilaku-perilaku yang masih belum sesuai dengan mental kepribadian insan Bhayangkara Polri dengan kegiatan:a. Ibadah keagamaan secara terkoordinir/bersama-sama sesuai dengan agama

masing-masing di dalam maupun di luar kesatrian dan serdik sudah diberi

kesempatan menjadi petugas pelaksanaan ibadah.

b. Penerapan etika dan tata krama dalam kehidupan serdik sehari-hari.

c. Sebagai pejabat Upacara Bendera secara lengkap (pengibar bendera, ajudan Irup,

pembawa acara, pembaca doa, pengucap dll).

d. Pendalaman/penambahan muatan lokal.

e. Praktek Widya Bhara Tangkas (Japatwal, TPTKP, LP/BA, Tipiring, Pengaturan,

Tilang, Komlek, FKK/PH/AF)

f. Penugasan mencari data yang berkaitan dengan Kamtibmas di wilayah tujuan IBL.

8

Page 11: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

g. Pemutaran Film tentang Tugas Umum Polri.

h. Belajar mandiri pada jam-jam tertentu.

i. Sebagai perangkat tetap korps serdik.

j. Pemeliharaan kesehatan fisik dan jiwa serdik.

k. Antisipasi kemungkinan terjadinya cedera fisik pada serdik

l. Waktu isrirahat yang cukup

m. Budaya rapi, bersih diri dan lingkungan.

n. Kegiatan pemeliharaan kesamaptaan jasmani dengan pola penurunan volume dan

beban latihan serta peningkatan intensitas latihan.

o. Pencapaian nilai kesamaptaan jasmani dan akademik.

p. Evaluasi akhir.

q. Menampilkan perilaku yang sesuai dengan situasi.

BAB IVMETODE PENGASUHAN

Bagian KesatuMetode Pengasuhan Peserta Diktuk Brigadir Polisi

Pasal 10

Pengasuhan serdik pada dasarnya merupakan salah satu mata rantai proses pendidikan Polri. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya dapat digunakan berbagai metode pengasuhan antara lain:

a. Untuk dapat menumbukan rasa kepekaan dan kesediaan menerima dan menaruh

perhatian terhadap Bhayangkara Polri dapat dilakukan melalui metode: Ceramah,

Visualisasi dan Kunjungan.

b. Untuk dapat memperlihatkan reaksi positif terhadap nilai-nilai Polri Tugas Umum

yang diterima, dapat dilakukan melalui metode: penugasan, pembiasaan, study

kasus, dan bermain peran.

c. Untuk dapat menerima, menghargai dan memberikan penilaian terhadap nilai-nilai

Polri Gasum dan memposisikan diri sesuai dengan nilai-nilai tersebut, maka metode

yang digunakan yaitu melalui: peranan dan penugasan.

9

BAB V

Page 12: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

PERANGKAT PENGASUHAN

Bagian Kesatu

Perangkat Pengasuhan Serdik

Pasal 12

Penggolongan pengasuh dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

(1) Pengasuh Langsung

Pengasuh langsung terdiri dari:a. Kepala Sekolah.

b. Kepala Korp Siswa (Ka Korsis)

c. Kepala Detasemen (Kaden)

d. Komandan Kompi (Danki)

e. Komandan Peleton (Danton)

f. Bintara Administrasi (Bamin)

(2) Pengasuh Tidak Langsung

Pengasuh tidak langsung terdiri dari:a. Tenaga Kependidikan

b. Bhayangkari

Bagian KeduaTugas-Tugas Pengasuh

Pasal 13

(1) Pengasuh Langsung

a. Ka SPN

1) Menetapkan program kerja sekolah serta mengarahkan, mengawasi dan

mengendalikan pelaksanaannya guna menjamin tercapainya sasaran secara

berhasil guna dan berdaya guna.

2) Membina disiplin, tata tertib dan kesadaran hukum dalam lingkungan SPN.

3) Memelihara, meningkatkan kemampuan personil dan materiil guna

mempertinggi kemampuan operasional organisasi.

10

b. Kepala Korp Siswa (Kakorsis)

Page 13: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

1) Melaksanakan dan meneruskan perintah serta kebijaksanaan Ka SPN.

2) Memberikan perintah, petunjuk, bimbingan kepada, Kepala Detasemen,

Komandan Kompi, Komandan Peleton, Bintara Administrasi dan serdik.

3) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas

Kepala Detasemen, Komandan Kompi, Komandan Peleton, Bintara

Administrasi dan serdik.

4) Menjabarkan standar kompetensi pengasuhan dan evaluasi pencapaiannya.

5) Mengevaluasi pencapaian kompetensi serdik dalam komponen pengasuhan

secara berkala (mingguan, sesuai tahap dan pada akhir pendidikan).

6) Mengambil apel sesuai jadwal dan situasi tertentu bila dianggap perlu.

7) Memberikan motivasi kepada serdik.

8) Menampung aspirasi serdik dan menyalurkan sesuai hirarki.

9) Melaksanakan administrasi yang berkaitan dengan IBL.

10) Memberikan penghargaan kepada serdik yang berperilaku positif/terpuji.

11) Menjatuhkan tindakan disiplin kepada serdik yang melanggar peraturan.

12) Memberikan koreksi dan pengarahan terhadap penilaian mental kepribadian

yang dilaksanakan oleh pengasuh langsung.

13) Melaporkan hasil kegiatannya kepada Kalemdik.

14) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kalemdik.

c. Kepala Detasemen (Kaden)

1) Melaksanakan tugas atau perintah dari Kabag Binsis/Kakorsis dan Kasat.

2) Meneruskan perintah Kabag Binsis/Kakorsis melalui Kasat kepada

Komandan Kompi dan Komandan Peleton.

3) Melaksanakan tugas pengasuhan secara optimal terhadap serdik.

4) Mengendalikan dan melakukan koordinasi antar Komandan Kompi dan

Komandan Peleton dalam Detasemennya.

5) Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Serdik dalam lingkup Detasemennya.

6) Mengambil apel sesuai dengan jadwal.

7) Mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas

Komandan Kompi dan Komandan Peleton dalam Detasemennya.

8) Menyelenggarakan bimbingan dan pengasuhan sehari-hari terhadap serdik.

9) Memberikan penghargaan kepada serdik yang berperilaku positif/terpuji.

10) Menjatuhkan tindakan disiplin kepada serdik yang melanggar peraturan.

11) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kasat.

11

Page 14: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

12) Dalam hal organisasi serdik tersusun dalam bentuk hingga tingkat

Detasemen, maka Kaden mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya

langsung kepada Kakorsis

d. Komandan Kompi (Danki)

1) Melaksanakan tugas piket pengasuhan.

2) Melakukan pengawasan dan pengamatan terhadap serdik.

3) Mengendalikan dan melakukan koordinasi Komandan Peleton, Bamin dan

serdik dalam kompinya.

4) Mencatat setiap perilaku positif yang dilakukan oleh serdik serta memberikan

penghargaan.

5) Mencatat setiap pelanggaran yang dilakukan oleh serdik serta memberikan

tindakan disiplin.

6) Mengambil apel sesuai jadwal.

7) Memberikan motivasi kepada serdik.

8) Mengetahui data dan latar belakang serdik.

9) Menampung keluhan serdik dan menyalurkannya sesuai hirarki.

10) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala

Detasemen (Kaden).

e. Komandan Peleton (Danton)

1) Melaksanakan tugas piket pengasuhan.

2) Melakukan pengamatan terus-menerus terhadap kegiatan serdik.

3) Mengendalikan dan melakukan koordinasi dengan Bamin dan serdik pad

peletonnya.

4) Mencatat perilaku serdik yang positif dan membearikan penghargaan.

5) Mencatat perilaku serdik yang negatif dan memberikan tindakan disiplin.

6) Memberikan bimbingan khusus kepada serdik yang bermasalah.

7) Meneruskan perintah Danki kepada serdik.

8) Memberikan motivasi kepada serdik.

9) Menampung keluhan dan kesulitan serdik dan mencari solusi

pemecahannya.

10) Membuat dan melaporkan hasil penilaian mental kepribadian serdik kepada

Danki.

11) Mengambil apel sesuai jadwal.

12) menguasai data dan latar belakang serdik.

13) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Danki.

12

Page 15: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

f. Bintara Administrasi (Bamin)

1) Melakukan koordinasi dengan Dantonnya.

2) Membantu Danton dalam menyiapkan administrasi serdik dalam peletonnya.

3) Bertanggung jawab terhadap kebersihan barak dan lingkungannya.

4) Mencatat dan melaporkan sesegera mungkin kejadian yang ditemukan di

dalam peletonnya secara berjenjang.

5) Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan serdik

(2) Pengasuh Tidak Langsung

Pengasuh tidak langsung adalah Tenaga Kependidikana. Ikut melakukan pengawasan kegiatan serdik baik secara kurikuler dan non kurikuler

di luar maupun di dalam kesatrian.

b. Mencatat penyimpangan perilaku maupun tindakan tidak terpuji yang dilakukan

serdik dan melaporkan kepada pengasuh langsung.

c. Memberikan teguran langsung terhadap serdik yang melanggar aturan maupun

yang bertindak tidak patut menurur norma sosial yang berlaku dan melaporkannya

kepada pengasuh langsung.

Bagian Ketiga

Kewajiban, Peran dan Larangan Sebagai Pengasuh Langsung

Pasal 14

(1) Kewajiban

Kewajiban pengasuh adalah melaksanakan pembimbingan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan serdik sebagai berikut:

a. Umum:

1) Pelaksanaan ibadah pada saat jam ibadah/kegiatan keagamaan.

2) Pelaksanaan apel (termasuk pelaksanaan IBL).

3) Pelaksanaan makan.

4) Pelaksanaan olah raga

5) Pelaksanaan proses pembelajaran dan pelatihan.

6) Kebersihan dan kerapihan sesuai PUD.

7) Wajib belajar.

8) Pelaksanaan piket serambi/piket kamar dan penjagaan.

9) Pelaksanaan istirahat malam.

13

Page 16: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

10) Pelaksanaan bangun pagi.

11) Kegiatan Polmas.

12) Pengenalan tentang makna bunyi (terompet, peluit, tanda bahaya, alarm

stelling/PLB).

13) Kegiatan Out Bond.

14) Pengucapan dan pemahaman doktrin Polri.

15) Mengatur dan mengawasi wajib kunjung ke Pejabat

16) mengatur dan mengawasi wajib pustaka.

17) Memberikan pembelajaran tentang tata cara masuk ruangan makan dan

mengadap atasan.

18) Mengawasi pembinaan tradisi.

b. Khusus:

1) Mengontrol, mengantar, menjemput dan mencari serdik yang mengalami

sakit, mendapat musibah dan bermasalah di dalam maupun di luar

lingkungan Lemdik.

2) Mendampingi kunjungan wisata karya.

3) Mendampingi kegiatan ibadah keagamaan di dalam/di luar Lemdik.

(2) Peran

a. Sebagai Orang Tua

1) Secara kontinyu megunjungi serdik di barak/flat waktu pagi, siang dan

malam.

2) Mengenal sifat masing-masing serdik.

3) Mengetahui tempat-tempat pesiar serdik dantujuan IBL.

4) Mengetahui latar belakang keluarga serdik.

5) Mengarahkan serdik untuk bersikap dan berperilaku yang baik dan positif.

6) Mendorong serdik untuk meningkatkan prestasi.

7) Senantiasa bersikap arif dan bijaksana.

8) Memotivasi serdik yang kurang siap untuk masuk Polri/Tugas Umum Polri.

9) Memotivasi agar serdik dapat mengikuti seluruh kegiatan selama di Lemdik.

10) Memberikan informasi tentang situasi dan kondisi geografis sekitar Lemdik.

11) menerima keluhan dan memberikan jalan keluar atau solusi pemecahannya.

12) Memberikan nasehat.

14

b. Sebagai Guru

Page 17: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

1) Memantau, membimbing, mengendalikan dan mengarahkan kegiatan belajar

serdik.

2) Memeriksa perlengkapan dan peralatan belajar serdik.

3) Mengikuti perkembangan serdik dan memiliki data perkembangan serdik.

4) Memberi bimbingan belajar kepada serdik.

5) Membangkitkan minat serdik untuk aktif memanfaatkan perpustakaan.

6) Memotivasi serdik agar mengenal tugas fungsi teknis Kepolsisian pada saat

melaksanakan IBL dengan melakukan kunjungan ke Satwil.

c. Sebagai Atasan

1) Bertindak teliti dan tegas kepada serdik.

2) Aktif memeriksa dan mengontrol penampilan serdik (sikap tampang,

kebersihan, kerapihan pakaian, perlengkapan dan identitas) serta

lingkungannya.

3) Memberikan koreksi dan perbaikan apabila menemukan penyimpangan,

antara lain daengan memerintahkan kembali untuk melakukankegiatan yang

benar.

4) Memberikan hukuman dan penghargaan kepada serdik sesuai dengan

perbuatan yang dilakukan.

5) Menggugah semangat serdik untuk meraih prestasi.

6) Menempatkan diri sebagai figur pimpinan yang dapat dijadikan sebagai

contoh dan tauladan.

d. Sebagai Mitra

1) Menciptakan susasana akrab dan harmonis dalam pelaksanaan tugas

sehari-hari.

2) Memberikan pandangan-pandangan tentang pelaksanan tugas dikemudian

hari.

3) Memberikan petunjuk-petunjuk pemecahan permasalahan yang dihadapi

serdik.

4) Membuka dialog untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi serdik.

5) Membangun kebersamaan dalam setiap kegiatan.

6) Mengingatkan serdik untuk tidak mudah terpancing atau terpengaruh

melakukan pelanggaran.

7) menempatkan diri sebagai teman sejati yang dapat dijadikan penampung

aspirasi.

15

(3) Larangan

a. Melakukan intimidasi, menakut-nakuti dan berdusta kepada serdik.

Page 18: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

b. Memberikan perintah yang bertentangan dengan aturan.

c. Memberikan perintah yang tidak mampu dilaksanakan oleh serdik.

d. Melakukan tindakan kekerasan.

e. Pilih kasih atau tidak bersikap adil.

f. Bertutur kata kasar tidak senonoh/mengumpat.

g. Menerima/memungut seseuatu pemberian yang berhubungan dengan jabatannya.

h. Menggunakan bahasa daerah.

i. Memanggil serdik tidak sesuai dengan namanya.

j. Berpakaian dinas tidak sesuai dengan gampol.

k. Merokok saat pengasuhan dan/atau sambil berjalan atau tidak pada tempatnya.

l. Berjudi, minum-minuman keras, memakai, menyimpan atau mengedarkan narkoba

dan/atau melakukan bentuk-bentuk tindak pidana lainnya.

m. Membocorkan naskah/soal ujian termasuk membocorkan soal-soal skenario

latnis/PLB.

n. Menampilkan perilaku yang menyimpang/tidak wajar.

o. Membocorkan rahasia pribadi serdik, pengasuh, gadik dan pimpinan yang dapat

berdampak pada kejiwaan dan sanksi sosial terhadap yang bersangkutan.

p. Menggunakan fasilitas pribadi serdik.

q. Melakukan tindakan-tindakan tercela lainnya yang dapat merusak citra Polri dan

Lemdik.

Pasal 15

Penghargaan dan Hukuman

(1) Penghargaan

Penghargaan adalah tindakan mendidik (pedagogic) yang diberikan kepada serdik yang telah melakukan kinerja positif atau berprestasi. Penghargaan dimaksudkan untuk:

a. Memberikan pengakuan

b. Memotivasi tumbuhnya prestasi-prestasi yang lain

Dengan cara:1) Mengumumkan di depan apel atau forum tertentu bagi setiap serdik yang

berprestasi;

2) Memberikan tanda khusus kepada serdik yang berprestasi baik perorangan

maupun kelompok;

3) Mencatat dalam buku saku.

16

4) Menambah nilai mental Kepribadian.

Page 19: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

5) memberikan sertifikat dan medali kepada serdik yang berprestasi (teladan,

cendikia, tertabah dan trengginas) diakhir pendidikan.

(2) Hukuman

Hukuman adalah tindakan mendidik (pedagogic) yang diberikan kepada serdik yang telah menunjukkan sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan ketentuan.Hukuman dimaksudkan untuk memberikan kesadaran atas pelanggaran, tindak pidana dan penyimpangan morma-norma yang berlaku, untuk menghambat atau membatasi munculnya kesalahan-kesalahan yang lain agar tidak terulang, dengan cara:a. Mengumumkan di depan apel atau forum-forum tertentu.

b. Memberikan perintah tugas sesuai kesalahan yang dilakukan (contoh mengulangi

pengucapan Doktrin dengan cara yang benar).

c. Memberikan Bimbingan dan Konseling.

d. Memberikan tindakan disiplin yang sifatnya mendidik (menulis dan menghafalkan

doktrin, pembentukan fisik secara proporsional berupa push up; lari, sit up; jongkok

berdiri; jalan jongkok dan merayap, dll)

e. mencatat dalam buku saku.

f. Mengurangi nilai mental kepribadian sesuai dengan jenis pelanggarannya (khusus

bagi tindak pidana diatur tersendiri).

Pasal 16

Penilaian

Penilaian pelaksanaan kegiatan pengasuhan peserta didik mengacu pada Peraturan Kalemdiklat Polri Nomor: 06 Tahun 2009 tentang Pedoman Penilaian Peserta Pendidikan Polri yang berkaitan dengan seluruh komponen mental kepribadian yang dilaksanakan secara harian, mingguan, bulanan sesuai tahapan dan selanjutnya hasil penilaian dilaporkan kepada KaSPN.

BAB VI

ADMINISTRASI PENGASUHAN

Bagian Kesatu

Administrasi Pengasuhan Peserta Diktuk Brigadir Polisi

Pasal 17

(1) Administrasi pengasuhan disusun dan dilaksanakan guna mendukung terselenggaranya kegiatan pengasuhan, meliputi:

a. Organisasi tenaga pengasuh

1) Organisasi tenaga pengasuh disusun berdasarkan Surat Perintah Ka SPN.

17

2) Tugas dan wewenang pengasuh langsung, yaitu:

Page 20: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

a) Menyusun Rengiat harian, mingguan dan bulanan

b) melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai kewenangan

c) Memberikan penilaian kepada serdik

3) Jadwal kegiatan pengasuhan baik harian maupun mingguan (terlampir)

4) Satuan acara pengasuhan (terlampir)

(2) Organisasi peserta didik a. Organisasi serdik disusun dalam bentuk ikatan Peleton, Kompi, Detasemen dan

Satuan.

b. Organisasi serdik dibentuk dan dikukuhkan setelah selesai tahap Dasar Bhayangkara

dengan struktur organisasi sebagai berikut:

1) Organisasi tingkat Satuan, terdiri dari perangkat :

a) Kepala Satuan Siswa

b) Wakil Kepala Satuan Siswa

c) Kepala Detasemen Siswa

d) Wakil Kepala Detasemen Siswa

e) Komandan Kompi Siswa

f) Wakil Komandan Kompi Siswa

g) Komandan Peleton Siswa

h) Wakil Komandan Peleton Siswa

i) Sekretaris Satuan Siswa

j) Bendahara Satuan Siswa

k) Polisi Siswa

l) Seksi-seksi

2) Organisasi tingkat Kompi, terdiri dari perangkat :

a) Komandan Kompi Siswa

b) Wakil Komandan Kompi Siswa

c) Sekretaris Kompi Siswa

d) Bendahara Kompi Siswa

3) Organisasi tingkat Peleton, terdiri dari perangkat :

a) Komandan Peleton Siswa

b) Wakil Komandan Peleton Siswa

c) Sekretaris Peleton Siswa

d) Bendahara Peleton Siswa

e) Polisi Siswa

18

Page 21: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

c. Penentuan jabatan Komandan Peleton, Komandan Kompi, Kepala Detasemen, Wakil

Kepala Detasemen, Kepala Satuan dan Wakil Kepala Satuan ditentukan melalui

wanjak Dewan Sekolah.

BAB VII

PENUTUP

Demikian Pedoman Pengasuhan peserta Pendidikan di SPN disusun untuk dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas pengasuhan terhadap peserta didik.

Cigombong, Agustus 2017

KEPALA SEKOLAH POLISI NEGARA POLDA METRO JAYA

ADY WIBOWO ,SIK,Msi

KOMISARIS BESAR POLISINRP 74080363

POLRI DAERAH METRO JAYA SEKOLAH POLISI NEGARA

Page 22: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

STANDART OPERASIONAL PROSEDURPELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

PENGASUH I. PENDAHULUAN

A. Umum

1. Sekolah Polisi Negara Polda Metro Jaya merupakan tempat untuk mempersiapkan sumber daya manusia Polri yang melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan sebagai dasar Pembentukan Polri dari tingkat Tamtama, Brigadir, maupun Inspektur / Alih gologan serta Penyelenggaraan Pelatihan lain yang sifatnya kejuruan fungsi tehnis Kepolisian.

2. Agar maksud dan tujuan tercapai, maka perlu Standar Operasional Prosedur untuk mendukung kegiatan-kegiatan Prodik sehingga dapat tercapainya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dari proses awal sampai akhir pendidikan dengan output yang diharapkan yaitu sosok Polri sebagai Pelindung, Pengayom, dan Pelayan masyarakat yang profesional Moderen dan Terpercaya.

3. Pengembangan metode Manajemen yang dikemas oleh SPN disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya agar pencapaian tugas dapat berhasil dengan baik dan disusun Standart Operasional Prosedur .

B. Dasar 1. Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2002

tanggal 10 Oktober 2002, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia

3. Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 54 / X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002 , tentang Organisasi dan Tata kerja Satuan – satuan Organisasi pada tingkat kewilayahan

4 Rencana Kerja Sekolah Polisi Negara.

C. Maksud dan tujuan1. Maksud

Standart opersional prosedur ini mempunyai maksud untuk memberikan gambaran tentang data-data kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka setiap akan melaksanakan sesuatu jenis jenjang pendidikan dan latihan di dklat.

2

Page 23: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

1. Tujuan

Standart Operasional Prosedur ini bertujuan sebagai suatu pedoman atau SOP oleh Staf diklat dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggug jawab yang berkaitan dengan terselenggaranya suatu pendidikan dan latihan dari awal masuk sampai dengan akhir dan lancar.

D. Ruang lingkup

Ruang lingkup SOP ini meliputi : Perencanaan, Personel yang dilibatkan , Penerimaan Peserta Didik, kebutuhan dalam rangka menunjang pelaksanaan pendidikan, sarana prasarana / Logistik, Pengawasan dan Pengendalian serta Penutup.

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKANA. KEPALA KORP SISWA (KAKORSIS/Penyelenggara)

1. Melaksanakan dan meneruskan perintah serta kebijaksanaan Ka Sekolah/SPN/Kadiklat.

2. Memberikan perintah, petunjuk, bimbingan kepada Kepala/Wakil Kepala Satuan, Kepala/Wakil Kepala Detasemen, Komandan Kompi, Komandan Peleton, Bintara Administrasi dan serdik.

3. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas Kepala/Wakil Kepala Detasemen, Komandan Kompi, Komandan Peleton, Bintara Administrasi dan serdik.

4. Menjabarkan standar kompetensi pengasuhan dan evaluasi pencapaiannya.

5. Mengevaluasi pencapaian kompetensi serdik dalam komponen pengasuhan secara berkala (mingguan, sesuai tahap dan pada akhir pendidikan).

6. Mengambil apel sesuai jadwal dan situasi tertentu bila dianggap perlu.7. Memberikan motivasi kepada serdik.8. Menampung aspirasi serdik dan menyalurkan sesuai hirarki.9. Melaksanakan administrasi yang berkaitan dengan IBL/weekand.10. Memberikan penghargaan kepada serdik yang berperilaku

positif/terpuji.11. Menjatuhkan tindakan disiplin kepada serdik yang melanggar

peraturan.12. Memberikan koreksi dan pengarahan terhadap penilaian mental

kepribadian yang dilaksanakan oleh pengasuh langsung.13. Melaporkan hasil kegiatannya kepada Ka SPN /Kadiklat14. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Ka SPN /

Kadiklat

3

Page 24: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

B. KEPALA SATUAN (KASAT)1. Melaksanakan tugas atau perintah dari Kakorsis/Penyelenggara.2. Meneruskan perintah Kakorsis/Penyelenggara kepada Kepala/Wakil

Kepala Detasemen, Komandan Kompi dan Komandan Peleton.3. Melaksanakan tugas pengasuhan secara optimal terhadap serdik.4. Mengendalikan dan melakukan koordinasi antar Kepala/Wakil Kepala

Detasemen, Komandan Kompi dan Komandan Peleton dalam Satuannya.

5. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Serdik dalam lingkup Satuannya.

6. Mengambil apel sesuai dengan jadwal.7. Mengadakan Wasdal terhadap pelaksanaan tugas Kepala/Wakil

Kepala Detasemen, Komandan Kompi dan Komandan Peleton dalam Satuannya.

8. Menyelenggarakan bimbingan dan pengasuhan sehari-hari terhadap serdik.

9. Memberikan penghargaan kepada serdik yang berperilaku positif/terpuji.

10. Menjatuhkan tindakan disiplin kepada serdik yang melanggar peraturan.

11. Bertanggung jawab pelaksanaan tugasnya kepada Ka Korsis/Penyelenggara.

C, WAKIL KEPALA SATUAN (WAKA SAT)1. Membantu tugas Kasat serta menerima dan melaksanakan

pendelegasian tugas dari Kasat2. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kasat

D. KEPALA DETASEMEN (KADEN)1. Melaksanakan tugas atau perintah dari Kakorsis dan Kasat.2. Meneruskan perintah Kakorsis melalui Kasat kepada ndan Ki dan

ndan Ton.3. Melaksanakan tugas pengasuhan secara optimal terhadap serdik.4. Mengendalikan dan melakukan koordinasi antar Komandan Kompi

dan Komandan Peleton dalam Detasemennya.5. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Serdik dalam lingkup

Detasemennya.6. Mengambil apel sesuai dengan jadwal.7. Mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan

tugas Komandan Kompi dan Komandan Peleton dalam Detasemennya.

8. Menyelenggarakan bimbingan dan pengasuhan sehari-hari terhadap serdik.

9. Memberikan penghargaan kepada serdik yang berperilaku positif/terpuji.

10. Menjatuhkan tindakan disiplin kepada serdik yang melanggar peraturan.

11. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kasat.

4

Page 25: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

12. Dalam hal organisasi serdik tersusun dalam bentuk hingga tingkat Detasemen, maka Kaden mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya langsung kepada Kabag Binsis/Kakorsis/Penyelenggara.

E. WAKIL KEPALA DETASEMEN (WAKADEN)1. Membantu tugas dari Kaden serta menerima dan melaksanakan

pendelegasian tugas dari Kaden2. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kaden

F. KOMANDAN KOMPI (DANKI)1. Melaksanakan tugas piket pengasuhan.2. Melakukan pengawasan dan pengamatan terhadap serdik.3. Mengendalikan dan melakukan koordinasi Komandan Peleton, Bamin

dan serdik dalam kompinya.4. Mencatat setiap perilaku positif yang dilakukan oleh serdik serta

memberikan penghargaan.5. Mencatat setiap pelanggaran yang dilakukan oleh serdik serta

memberikan tindakan disiplin.6. Mengambil apel sesuai jadwal.7. Memberikan motivasi kepada serdik.8. Mengetahui data dan latar belakang serdik.9. Menampung keluhan serdik dan menyalurkannya sesuai hirarki.10. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala

Detasemen (Kaden).

G. KOMANDAN PELETON (DANTON)1. Melaksanakan tugas piket pengasuhan.2. Melakukan pengamatan terus-menerus terhadap kegiatan serdik.3. Mengendalikan dan melakukan koordinasi dengan Bamin dan serdik

pada peletonnya.4. Mencatat perilaku serdik yang positif dan memberikan penghargaan.5. Mencatat perilaku serdik yang negatif dan memberikan tindakan

disiplin..6. Memberikan bimbingan khusus kepada serdik yang bermasalah.7. Meneruskan perintah Danki kepada serdik.8. Memberikan motivasi kepada serdik.9. Menampung keluhan dan kesulitan serdik dan mencari solusi

pemecahannya.10. Membuat dan melaporkan hasil penilaian mental kepribadian serdik

kepada Danki.11. Mengambil apel sesuai jadwal.12. menguasai data dan latar belakang serdik.13. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Danki.

5

Page 26: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

H. BINTARA ADMINISTRASI (BAMIN)1. Melakukan koordinasi dengan Dantonnya.2. Membantu Danton dalam menyiapkan administrasi serdik dalam

peletonnya.3. Bertanggung jawab terhadap kebersihan barak dan lingkungannya.4. Mencatat dan melaporkan sesegera mungkin kejadian yang

ditemukan di dalam peletonnya secara berjenjang.5. Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan serdik

III. PENGASUHAN YANG DILAKSANAKAN

A. PERENCANAAN

1. Needs analisis ( menganalisa sesuai kebutuhan )2. Melaksanakan Penerimaan calon siswa3. Membuat Rengiat pengasuhan Peserta didik, harian,

Mingguan, dan Bulanan 4. Membuat laporan kegiatan Pola Pengasuhan Mingguan, dan

bulanan

B. PELAKSANAAN 2. PENERIMAAN CASIS :

Pengasuh menerima data Administrasi (daftar nama ,blangko data awal , blangko penitipan barang ) calon siswa sesuai peleton kompi dan detasemenya masing masing dari korsis.

a. Mengecek data calon siswa sesuai peleton kompi dan detasemenya

b. Menerima Calon siswa dan mendata kedatangan calon siswa (jmlh asal pengiriman ).

c. Membuat Berita Acara penerimaan : 1) Berkas casis dari panitia kepada Kakorsis untuk

di serahkan kepada Kabag jarlat2) Berkas hasil Rikes Casis dari Panitia kepada

Kakorsis untuk di serahkan kepada Ka urkes3) Berkas dokumen Casis dari Panitia kepada

Kakorsis

d. Menyusun Pasukan calon siswa sesuai data yang ada (peleton kompi dan detasemenya)

e. Mengecek barang bawaan casis f. Memilah barang bawaan siswa yang boleh dibawa

kebarak dan mencatat barang yang tdk boleh dibawa ke barak (ditulis oleh casis barang titipan kedlm blangko titipan barang dan ditanda tangani casis) .

g. Menyimpan barang titipan casis ke dalam gudang korsis )

Page 27: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

6

h. Membawa casis untuk mengambil pembagian perlengkapan dinas casis(ke gudang logistik)

i. Mengarahkan casis dan membawa kaporlap ke barak yang telah ditentukan .

j. Mengajarkan penggunaan kaporlap (mencoba pakaian) dibarak

k. Mendata kelengkapan barang barang pembagian dinas (kekurangan /kelebihan )

l. Kordinasi dengan logistic apa bila tedapat ukuran kaporlap yang tidak sesuai ukuran terutama yang tidak bisa dipakai .

m. Memerintahkan casis mengisi Blangko Data awal ( lapangan )

n. Mengkompulir Data awal dan menyerahkan ke staf Korsis sesegera mungkin

3. PENDAMPINGAN :a. Mengecek penggunaan kaporlap agar sesuai ketentuan b. Mengarahkan casis penempatan tempat tidur /almari

untuk sementara waktu (menunggu nosis diterbitkan )c. Mengarahkan penempatan Kaporlap sesuai PUDd. Mensosialisasikan sarana dan prasana lingkungan

barak ( kamar mandi, wc, jemuran, tempat ibadah,dan ketentuan ketentuanya)

e. Menyampaikan kegiatan sementara sampai dengan pembukaan pendidikan :1). Jadwal bangun pagi2). Membimbing, mengarahkan dan mengecek tentang kerapian dan kebersihan barak.3). Giat agama dan olah raga.4). Giat makan dan ketentuannya5). Sosialisasi ketentuan ukuran rambut kepala6). Sosialisasi , apel, tempat disetiap kegiatan 7). Melatih Casis menyanyikan lagu Mars Polri, Hymne Polri, Mars PMJ dan lagu-lagu nasional8). mengawasi dan mengendalikan casis untuk melaksanakan istirahat malam. 9). Mengawasi dan mengendalikan setiap kegiatan

casis

10).Melaksanakan latihan Upacara pembukaan Pendidikan bersama sama Casis :

11).Melatih gerakan - gerakan dasar Perdaspol12).Menunjuk dan melatih perwakilan casis yang akan dilantik 13).Melaksanakan latihan upacara sampai pelaksanaan

Upacara pembukaan pendidikan.

Page 28: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

7

3. PENGASUHAN :

1. Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan bangun pagi

2. Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan merapih kan barak / PUD

3. Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan ibadah pagi /subuh

4. Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan olah raga pagi

5. Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan Apel makan pagi dan proses pelaksanaan makan pagi

6. Mengambil Apel pagi, pengecekan perlengkapan, arahan dan motivasi proses PBM serta memberikan Reward dan Punnismant

7. Memonitor kegiatan serdik dan mengisi blangko penilaian nilai mental kepribadian , selanjutnya di serahkan kepada Kasubbag Minsis

8. Mengawasi dan mengendalikan pergeseran Serdik ke tempat PBM

9. Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan makan

snack pagi10.Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan

ibadah Siang / zuhur

11.Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan Apel makan siang dan proses makan siang

12.Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan ibadah sore / magrib

13.Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan Apel makan malam dan proses makan malam

14.Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan ibadah malam / Isya

15.Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan pengucapan Doktrin dan belajar mandiri

16.Memberikan bimbingan dan Konseling kepada serdik17.Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan

penguatan fisik18.Mengawasi dan mengendalikan Serdik dalam kegiatan Apel

malam19.Mengawasi dan mengendalikan Serdik untuk melaksanakan

istirahat malam20.Mengidentifikasi serdik yang sakit, melaporkan kepada

Kakorsis selanjutnya di arahkan berobat ke Poliklinik / medis

Page 29: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

21.Membimbing, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan piket kamar, serambi, rukan, kelas dan Penjagaan / Samapta

22.Membantu dan bekerja sama dengan Gadik dalam pengawasan ujian

23.Membimbing, mengawasi dan mengendalikan serdik dalam pelaksanaan kegiatan hari-hari besar agama, upacara pola pengasuhan dan upacara-upacara hari besar nasional

24.Membimbing, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan OB25.Membimbing, mengawasi dan mengendalikan serdik dalam

pelaksanaan kegiatan belanja di kantin dan koperasi

8

26.Membimbing, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan wajib kunjung dan wajib pustaka

27.Mengawasi pelaksanaan pembinaan tradisi dan PLB28.Membimbing, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaa

Apel IBL dan kembali dari IBL29.Membimbing, mengawasi dan mengendalikan serdik dalam

pelaksanaan kegiatan wisata juang30.Membimbing, mengawasi dan mengendalikan serdik dalam

pelaksanaan kegiatan Latnis dan Latja31.Membimbing, mengawasi dan mengendalikan serdik dalam

pelaksanaan kegiatan Latihan Upacara dan Upacara Tupdik

4. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pengawasan dan pengendalian kegiatan pengasuhan adalah :

a. Penanggung jawab oleh Ka SPN Polda metro Jayab. Pengendalian langsung oleh Kakorsis SPN Polda Metro Jayac. Pengecekan langsung oleh Ka SPN / Waka SPN /Kadiklatd. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berjenjang

IV. PENUTUP

Demikian Standar Operasional Prosedur dalam rangka kegiatan pengasuhan siswa Diktuk dan di susun untuk dapat di jadikan pedoman dalam mengendalikan proses pengasuhan dari tahap awal sampai tahap akhir agar menjadi lebih baik.

Cigombong, Agustus 2017KAKORSIS

H ABDUL GHAFUR, SH,SIK,MSiAKBP NRP 8120953

Page 30: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

POLRI DAERAH METRO JAYA SEKOLAH POLISI NEGARA

STANDART OPERASIONAL PROSEDURPELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

PENGASUH PADA SPN PMJ

I. PENDAHULUAN

A. Umum

1. Sekolah Polisi Negara Polda Metro Jaya merupakan tempat untuk mempersiapkan sumber daya manusia Polri yang melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan sebagai dasar Pembentukan Polri tingkat, Brigadir, serta Penyelenggaraan Pelatihan lain yang sifatnya kejuruan fungsi tehnis Kepolisian.

2. Agar maksud dan tujuan tercapai, maka perlu Standar Operasional Prosedur untuk mendukung kegiatan-kegiatan Prodik sehingga dapat tercapainya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dari proses awal sampai akhir pendidikan dengan output yang diharapkan yaitu sosok Polri sebagai Pelindung, Pengayom, dan Pelayan masyarakat yang humanis bermoral serta profesional.

3. Pengembangan metode Manajemen yang dikemas oleh SPN Polda Metro Jaya disesuaikan dengan keadaan yang

Page 31: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

sebenarnya agar pencapaian tugas dapat berhasil dengan baik dan disusun Standart Operasional Prosedur .

/2.Dasar…..

2.

B. Dasar 1. Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2002

tanggal 10 Oktober 2002, tantang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia

3. Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 54 / X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002 , tentang Organisasi dan Tata kerja Satuan – satuan Organisasi pada tingkat kewilayahan

4. Rencana Kerja Sekolah Polisi Negara Polda Metro Jaya.

C. Maksud dan tujuan1. Maksud

Standart opersional prosedur ini mempunyai maksud untuk memberikan gambaran tentang data-data kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka setiap akan melaksanakan sesuatu jenis jenjang pendidikan dan latihan di SPN Polda Metro Jaya.

2. Tujuan

Standart Operasional Prosedur ini bertujuan sebagai suatu pedoman atau SOP oleh Staf SPN Polda Metro Jaya dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggug jawab yang berkaitan dengan terselenggaranya suatu pendidikan dan latihan dari awal masuk sampai dengan akhir dan lancar.

Page 32: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

D. Ruang lingkup

Ruang lingkup SOP ini meliputi : Perencanaan, Personel yang dilibatkan , Penerimaan Peserta Didik, kebutuhan dalam rangka menunjang pelaksanaan pendidikan, sarana prasarana/ Logistik, Pengawasan dan Pengendalian serta Penutup.

/II. KEGIATAN……..

3

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

A. PERSIAPAN 1. PENGASUH.

a. 15 menit sebelum pelaksanaan Apel sudah berada ditempat.

b. Pakaian menggunakan pakaian dinas.c. Kaden mengumpulkan anggota pengecekan kehadiran

serta menyampaikan AAP (materi yang akandisampaikan)Membagi tugas (pengambil apel serta penyampai

materi )

2. SISWAa. Siswa j 15 m. Sudah di tempat apel dengan posisi di

tengah-tengah lapangan, danton di depan pasukan bentuk pasukan disesuaikan istirahat.

b. Pengasuh pengambil apel, mengambil tempat/posisi di depan tengah-tengah pasukan, sementara pasukan di siapkan oleh masing-masing Danton dengan ketentuan danton sikap sempurna sebelum menyiapkan pasukannya.

c. Setelah Pengasuh sampai di tengah, depan pasukan mengatakan “ apel mulai para komandan pasukan / para danton laporan” kata-kata terakhir instruktur “laporan” di tirukan oleh para danton “ laporan “.

d. Danton paling kanan mengatakan / memberikan aba-aba petunjuk “kepada ….Pengasuh” aba-aba peringatan “ hormat grak “ di ikutin oleh semua danton / komandan pasukan.

e. Semua pasukan melaksanakan penghormatan yang di tujukan kepada ipengasuh setelah di balas, maka seluruh danton mengatakan / memberikan aba-aba “

Page 33: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

tegak grak “ seluruh pasukan melaksanakan tegak dari hormat / kembali sikap sempurna .

f. Kemudian Komandan pasukan / Danton seluruhnya menghadap pengasuh dengan ketentuan menuju pengasuh sebelum bergerak dengan serong kanan / kiri kecuali yang lurus berhadapan maka langsung melangkahkan kaki dengan terlebih dahulu seluruh danton menghentakan kaki pada langkah pertama.

/G. Menghadap……………..

4

g. Menghadap pengasuh dengan posisi bersaf ( memanjang ke kiri ) di depan pengasuh dengan jarak 6 langkah. Untuk merapihkan danton paling kanan memberi aba-aba “luruskan” semua danton sebelah kirinya melaksanakan lencang kanan / setengah lengan lencang kanan dengan sebagai penjuru pemberi aba-aba.

h. Setelah lurus danton paling kanan / pemberi aba-aba memberi aba-aba” lurus “ kemudian para danton tegak kembali sikap sempurna.

i. Para danton laporan di mulai dari paling kanan dengan ketentuan :

Lapor siswa ……. peleton.... Kompi....Jumlah....Kurang....Hadir...Keterangan....(keterangan menginformasikan kekurangan bila ada, contoh ada yang sakit, piket, izin dll )Di tutup dengan kata-kata “laporan selesai”

j. Setelah menerima laporan pengasuh mengatakan “laporan saya terima danton kembali ke samping pasukan....kerjakan....” Ucapan terakhir “kerjakan...” Di tirukan danton paling kanan...grak...i”. Kemudian di lanjut dengan memberi aba-aba “balik kanan...grak...i”. Seluruh danton balik kanan kemudian secara langsung

Page 34: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

melangkahkan kaki dengan di hentakan langkah pertama menuju samping pasukan masing-masing.

k. Sesampai di samping pasukan posisi danton berlawanan arah dengah pasukan kemudian melaksankan balik kanan dan mengambil jarak di sesuaikan dengan kondisi tempat saat itu.

/I. Pengasuh ….

5.

l. Pengasuh mengambil alih pimpinan / pemberi arahan , sebagai berikut :

Menghadap 6 langkahMemimpin berdoa Mewngistirahatkan pasukan Memberikan salam Pengucapan doktrinPbbPengarahan pengarahan Selesai ditutup dengan salam Pasukan disiapkan

M. Pengasuhan di tutup oleh Danton/Danki dengan mengucapkan ”apel selesai para danton sesuaikan dengan rencana... Kerjakan... “ seluruh danton menirukan kata-kata “kerjakan” secara serempak / bersama-sama. Danton harian yang paling kanan memberi aba-aba peringatan “ kepada Pengasuh ”. Kemudian di lanjutkan dengan aba-aba peringatan “ hormat grak...” Yang di ucapkan oleh seluruh danton. Setelah di balas oleh pengasuh seluruh danton mengucapkan aba-aba” tegak grak “ bersamaan, maka seluruh siswa melaksanakan sikap sempurna / tegak.

Page 35: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

O. Pengasuh meninggalkan tempat selanjutnya danton mengambil alih komando untuk memimpin menuju kegiatan selanjutnya.

B. STANDART PERALATAN 1. Pengeras suara2. Peluit

C. PENGORGANISASIAN Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan lacar maka personil yang dilibatkan

- pelaksana seluruh kegiatan peserta latihan - Urusan alins alongins- Urusan administrasi

6

NO N A M A PANGKAT KETERANGAN

1 SUGIHARTO SPd KOMPOL Kateam2 ROHADI SPd IPTU Wakateam3 ROSMAN T, SPd IPDA Anggota4 YUSUP MUBAROK .SH BRIGADIR Anggota

D. Pengawasan dan pengendalian Dalam rangka pengawasan dan pengendalian kegiatan maka di gunakan adalah :1. Penanggung jawab oleh Ka Spn / Kadiklat 2. Pengendalian langsung / pelaksanaan oleh Kakorsis3. Pengecekan langsung oleh Ka / Waka Spn /Kadiklat

III. PENUTUPDemikian Standar Operasional Prosedur dalam rangka pelaksanaan kegiatan pola Pengasuhan tahun , 2017 di susun untuk dapat di jadikan pedoman dalam mengendalikan Pola Pengasuhan mengajar dari tahap awal sampai tahap akhir agar menjadi lebih baik.

Cigombong, Agustus 2017

Page 36: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

KEPALA SEKOLAH POLISI NEGARA POLDA METRO JAYA

ADY WIBOWO SIK,MSi KOMISARIS BESAR POLISI NRP 74080363

KOP DATA AWAL PESERTA PELATIHAN ……….………………………………………………

TAHUN 2017 DI ………………………………….

I. IDENTITAS PRIBADI

1. NAMA LENGKAP : …………………………………………………………..

2. PANGKAT / GOL / NIP : ………………………………………………………….

3. TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR :……………………………………………………………

4. JABATAN TERAKHIR : …………………………………………………………..

5. SUKU / AGAMA : …………………………………………………………..

6. PENDIDIKAN UMUM TERAKHIR : …………………………………………………………..

7. ASAL PENGIRIMAN : …………………………………………………………..

8. S T A T U S : …………………………………………………………..

9. ALAMAT RUMAH TINGGAL : …………………………………………………………..

NOMOR TELP / HP : …………………………………………………………..

Page 37: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

10. SINYALEMENa. GOLONGAN DARAH :

…………………………………………………………..b. TINGGI / BERAT BADAN :

………………………………………………………….. 11. PENYAKIT YANG PERNAH : …………………………………………………………..

DIDERITA.

II. KETERANGAN LAIN BIO DATA : AYAH, IBU, ISTRI / SUAMI DAN ANAK

NO DATA N A M A TGL LAHIR PEKERJAAN L /P1. AYAH2. IBU3. ISTRI/SUAMI4. ANAK :

DEMIKIAN KETERANGAN DATA PRIBADI INI SAYA BUAT DENGAN SEBENARNYA.

Catatan : Lido, 2017AGAR DI TULIS DENGAN HURUFBALOK/BESAR YANG MEMBUAT

---------------------------------

POLRI DAERAH METRO JAYA SEKOLAH POLISI NEGARA

PUD (ALMARI ) SISWA DIKTUKBA POLRI TA 2017

Page 38: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

9 10 10 9

Page 39: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

1 2 2 1

3 4 4 3

5 6 6 5

7 8 8 7

KETERANGAN CATATAN1..CELANA DAN BAJU PDH 1. ALAS KAKI DILETAKAN DIBAWAH KOLONG2. CELANA DAN BAJU PDL TEMPAT TIDUR LURUS DENGAN PAPAN TEMPAT3, TRAINING PARK, KAOS OBLONG PUTIH TIDUR BAGIAN LUAR. DENGAN URUTAN DARI ;4. KAOS OBLONG COKLAT CELANA PENDEK - TEMBOK ; SEPATU PDL , SEPATU PDH .

SEPATU OLAH RAGA . SANDAL5. JUDOKI -ALMARI : SEPATU PODL , SEPATU PDH ,6.PAKAIAN DALAM , KAOS KAKI SEPATU OLAH RAGA , SENDAL7.RANSEL ,PULSAK JAS HUJAN 2. PENYUSUNAN PAKAIAN DI ALMARI DARI BAWAH8 ALAT MANDI KEATAS DARI WARNA GELAP KE WARNA

TERANG9.BUKU10. TUTUP KEPALA

Cigombong, Agustus 2017

KAKORSIS

H ABDUL GHAFUR ,SH ,SIK,MSIAJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78120953

Page 40: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

KOP

PUD ( ALMARI ) SISWA

Page 41: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

1

2 3

4 5

6 7 8

9 10

KETERANGAN GAMBAR1. 6.2. 7.3. 8.4. 9.5. 10.

TATA UPACARA (TUM-AB)

BAB-IUMUM

Pasal 1

Page 42: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

PEJABAT DALAM UPACARA

1. Dalam pelaksanaan setiap Upacara ditentukan pejabat pejabat sebagai berikut :a. Inspektur Upacara disingkat Irup/Pembina Upacarab. Komandan upacara disingkat Dan up /Pemimpin Upacarac. Perwira Upacara disingkat Paup / Pengatur Upacara

2. Dalam tiap tiap upacara tidak mutlak terdapat ketiga pejabat seperti yang di sebut ayat Satu

Pasal 2INSPEKTUR UPACARA / Pembina Upacara

1. Inspektur upacara (Irup) / Pebina Upacara adalah pejabat tertinggi dalam upacara yang bertindak sebagai pimpinan upacara,dan kepadanya disampaikan penghormatan oleh pasukan yang mengikuti / melaksanakan upacara.

2. Pimpinan upacara dalam setiap bentuk upacara , baik dalam upacara yang mengadakan acara pemeriksaan maupun tidak, di sebut inspektur upacara.

3. Irup / Pebina Upacara mengesahkan rencara pelaksanaan upacara dn melaksanakan ketentuan ketentuan dalam rencana upacara tersebut kecuali upacara yang di adakan untuk kepala Negara asing / tamu tamu Negara / pejabat pejabat Negara asing tidak perlu pengesahan dari pada rencana yang telah disusun.

4. Yang bertindak sebagai irup / Pebina Upacara adalah pejabat yang di tentukan disesuaikan dengan maksud dan tujuan upacara apabila dalam suatu upacara dimana sebagian besar ABRI diikut sertakan maka atas ketentuan khusus atau ketentuan dari komando daerah tersebut ,pembesar sipil dapat menjabat sebagai Irup dan baginya berlaku penghormatan yang disetingkatkan dengan komandan daerah wilayah itu.

5. Irup / Pebina Upacara bertugas mengadakan pemeriksaan pasukan upacara pad upacara yang telah ditentukan..

Pada prinsipnya Irup / Pembina Upacara tidak memberikan komando (aba aba) selama berlangsung upacara terkecuali pada acara mengheningkan cipta.

.Pasal 3

KOMANDAN UPACARA / Pimpinan Upacara 1. Komandan Upacara (Dan up) / Pimpinan Upacara adalah pejabat dalam upacara yang memimpin

seluruh pasukan upacara,termasuk memimpin penghormatan kepada Irup / Pembina Upacara, Danup / Pimpinan Upacara memimpin seluruh pasukan upacara,disini dibatasi dengan ketentuan siapa yan termasuk pengikut upacara yang berada dibawah komandonya,ialah mereka yang berada dalam suatu barisan yang letak kedudukanya berada di samping kiri dari peniup sangkakala dan seterusnya sedangkan bagi barisan yang di tempatkan di sebelah kanan peniup sangkakala tetapi yang segaris dengan tempat Irup / Pembina Upacara adalah termasuk pengikut upacara yang berada diluar komando Dan up / Pimpinan Upacara

-2-

2.Dan up / Pimpinan Upacara bertanggung jawab atas tertib upacara kepada Irup

3.Dan up / Pimpinan Upacara dijabat oleh seorang perwira yang ditunjuk dengan tingkat kepangkatan yang di sesuaikan dengan besar / kecilnya kekuatan pasukan upacara dan kepangkatan pasukan upacara dan pejabat Irup / Pembina Upacara serta maksud dan tujuan upacara yang di selenggarakan .

4.tingkat kepangkatan Dan up / Pimpinan Upacara adalah lebih tinggi atau setidak tidakny sama dengan pangkat tertinggi yang berada pada pasukan upacara. Kepangkatan Danup / Pimpinan Upacara yang tertinggi adalah Kolonel(Kombes ) .

Page 43: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

5.Dalam keadaan tertentu atau lingkungan kesatuan yang kecil maka Danup / Pimpinan Upacara dapat sekaligus bertindak sebagai Irup / Pembina Upacara.

Pasal 4.PERWIRA UPACARA / Pengatur Upacara

1. Perwira Upacara ( Pa Up) / Pengatur Upacara adalah pejabat dalam upacara yang bertugas menyusun rencana upacara dan mengendalikan jalannya upacara

2. Paup / Pengatur Upacara mengajukan rencana pelaksanaan upacara dan memberikan penjelasan seperlunya kepada Irup / Pembina Upacara.untuk mendapatkan pengesahan

3. Dalam pelaksanaannya Paup / Pengatur Upacara di Bantu oleh pembawa acara yang bertugas mengumumkan acara acara sesuai dengan urutan dan waktu yang telah ditentukan demi tertibnya upacara itu.

4. Dalam hal keamanan Paup / Pengatur Upacara dibantu oleh perwira keamanan yang mempunyai tanggung jawab dalam segi keamanan upacara.

Pasal 5BENTUK PASUKAN

1. Dalam suatu upacara, bentuk pasukan upacara dapat disusun sebagai berikut : a. Bentuk segaris adalah suatu bentuk pasukan upacara yang disusun dalam satu garis lurus dan

menghadap ke pusat upacara . b. Bentuk U adalah suatu bentuk pasukan upacara yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk

huruf “U” dan menghadap kepusat upacara.

Pasal.8LAPORAN

1. Pasukan upacara dalam keadaan sikap sempurna.2. Untuk upacara tertentu dalam laporan tersebut sekaligus melaporkan tentang kesiapan pasukaan untuk

diperiksa apabila ada pemeriksaan pasukan.

-3-

3. Dalam laporan Danup pada awal upacara hanya menyebutkan secara singkat tujuan upacara dan kesiapannya sedangkan pada laporan akhir hanya menyebutkan bahwa upacara telah dilaksanakan

4. Laporan Dan up kepada Irup / Pembina Upacara.tidak di awali dan diakhiri dengan penghormatan kecuali pada upacara yang tidak dilaksanakan penghormatan umum.

Pasal.9PEMERIKSAAN PASUKAN

1.Setelah laporan pemeriksaan pasukan ,selanjutnya Irup / Pembina Upacara.turun dari mimbar upacara pada saat Irup melangkahkan kaki lebih kurangb 3 langkah ,korsik memperdengarkan lagu lagu yang telah

Page 44: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

ditentukan dan menghentikan lagu setelah tersebut pada saat irup sampai lebih kurang 3 langkah dari mimbar upacara .setelah Irup berada kembali di atas mimbar upacara Danup melaporkan PEMERIKSAAN PASUKAN SELESAI .

2.dalam acara pemeriksaan pasukan Irup / Pembina Upacara tidak didampingi oleh ajudan kecuali Irup dijabat oleh presiden/wkil dan sederajat.

3.Pada waktu pemeriksaan pasukan Danup berjalan satu langkah di samping kanan dan setengah langkah di belakang Irup. / Pembina Upacara

4.Selama pemeriksaan pasukan Irup tidak melakukan kegiatan lain seperti berbicara / koreksi terhadap pasukann dll demikian juga pasukan dalam keadaan sikap sempurna.

5. Acara Pemeriksaan Pasukan “ hanya diadakan pada upacara upacara sbb: a. Upacara penyambutan / pengantaran presiden / Wakil dan tamu negara asing yang setingkat, ke / dari

luar negeri , kesatuan berangkat / kembali dari tugas Operasi.b.Upacara Hari ABRIc.HUT Kesatuan / korp.d. Upacara Buka ./ Tup Diklat

Pasal 10MENGHENINGKAN CIPTA

1.Pada saat mengheningkan cipta ,hadirin tamu undangan dalam keadaan berdiri dan peserta upacara tidak melakukan gerakan apa apa termasuk irup selain menundukan kepala tanpa membuka tutup kepala serta memejamkan mata dan memusatkan pikiran / perhatian / pada arwah para pahlawan

2.Mengheningkan cipta dipimpin oleh Irup dengan aba aba ‘MENGHENINGKAN CIPTA MULAI “ Irup dibenarkan menambah ucapan pendahuluan bila masih ada keperluan lain misalnya : ada anggota yang baru saja meninggal dunia

3. Musik memperdengarkan lagu ‘MENGEHINGKAN CIPTA ‘

-4-

Pasal 29PERLAKUAN TERHADAP BENDERA KEBANGSAAN

1.Peratuaran pemerintah nomor 40 tahun 1958 ( lembaran Negara 1958-1968) tentang peraturan bendera kebangsaan

2. perlakuan dan penggunaan a.Hanya dikibarkan pada waktu siang hari antara matahari terbit dan matahai tenggelan b.dikibarkan setiap hari di rumah pejabat ,kantor , c.Dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung.d.Untuk menutup peti jenazah senantiasa warna merah disebelah kiri dan warna putih di sebelah kanan

dari pundak jenazah.e.Dipasang diatas standar dalam ruang rapat / ruang pertemuan , pemasangan selalu ditempatkan di

sebelah kanan dari meja kerja pimpinan termasuk upacara di ruangan

Page 45: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

3.Ukuran benderaa.Selalu dengan perbandingan 2 : 3 Maksimal tidak boleh lebih besar dari bendera pusaka 2 X 3 meter dan minimal tidak lebih kecil dari

120 X 180 Cmb.Khusus untuk di ruangan ditentukan ukuran 70 X 105 Cm

4. Ukuran Tiang bendera a. ukuran tiang bendera dilapangan ditentukan 5 kali panjang bendera .b.Ukuran tiang bendera diruangan ditentukan :

1).Tinggi tiang.2 meter2).Tingggi standar 45 Cm dengan ligkaran atas .30 Cm 3). Lingkaran bawajh bergaris tegan 50 Cm lingkaran atas dan bawah dihubungkan dengan empat buah

kaki.4).pada ujung tiang bendera membentuk ujung tombak setinggi 15 Cm dan terbuat dari kayu diplitur .

Penyusun Team Permildas

KOP

UPACARA BENDERA MINGGUAN

URUTAN – URUTAN UPACARA

I. ACARA PERSIAPAN :A.Peserta upacara sudah siap di tempat upacaraB.Pemimpin upacara memasuki tempat upacaraC.Pemimpin upacara mengambil alih PimpinanD.Latihan – latihan

II.ACARA PENDAHULUANA.laporan Pengatur Upacara kepada Pembina upacara.B.Pengatur upacara mengantar Pembina Upacara menuju tempat upacara

III.ACARA POKOKA.Pembina Upacara tiba di tempat upacara

Page 46: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

B Menyanyikan lagu…..C.Penghormatan Pasukan D.Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara E.Pengibaran Bendera dipimpin oleh Pemimpin upacaraF.Mengheningkan cipta dipimpin oleh Pembina upacaraG.Pembacaan Teks Pancasila ditirukan oleh seluruh peserta UpacaraH. Pembacaan………………….I.Amanat Pembina upacara J.Andika BhayangkariK.laporan Pemimpin upacara kepada Pembina upacaraL.Penghormatan Pasukan M.DoaO. Menyanyikan lagu…..

IV.ACARA PENUTUP :A Pembina Upacara meninggalkan tempat upacaraB.Laporan Pengatur Upacara kepada Pembina UpacaraC.Upacara selesai pasukan dapat di bubarkan

Cigombong , 2017

MengetahuiPEMBINA UPACARA PENGATUR UPACARA

………………………. ………………………

Kop

UPACARA BENDERA MINGGUAN

URUTAN – URUTAN UPACARA

I.ACARA PERSIAPAN :

A.Peserta upacara sudah siap di tempat upacaraB.Komandan upacara memasuki tempat upacaraC.Komandan upacara mengambil alih PimpinanD.Latihan – latihan

II.ACARA PENDAHULUAN

A.laporan Perwira Upacara kepada Inspektur upacara.

Page 47: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

B.Perwira upacara mengantar Inspektur Upacara menuju tempat upacara

III.ACARA POKOK

A.Inspektur Upacara tiba di tempat upacaraB menyanyikan lagu Himne instansi /kesatuan C.Penghormatan Pasukan D.Laporan Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara E.Pengibaran Bendera dipimpin oleh komandan upacaraF.Mengheningkan cipta dipimpin oleh Inspektur upacaraG.Pembacaan Teks Pancasila ditirukan oleh seluruh peserta

UpacaraH.Pengucapan Panca prasetya korpriI.Amanat Inspektur upacara J.Andika BhayangkariK.laporan komandan upacara kepada Inspektur upacaraL.Penghormatan Pasukan M. Lagu Himne instansi /kesatuan

IV.ACARA PENUTUP :

A.Inspektur Upacara meninggalkan tempat upacaraB.Laporan Perwira Upacara kepada Inspektur UpacaraC.Upacara selesai pasukan dapat di bubarkan

Cigombong , 2017

MengetahuiPEMBINA UPACARA PENGATUR UPACARA

………………………. ………………………

Kop

RENCANA – UPACARAPEMBUKAAN PENDIDIKAN

I.WAKTU DAN TEMPAT1.Hari :……………….2.Tanggal :……………….3.Jam :……………….4.Tempat :………………

II.PEJABAT PEJABAT UPACARA1.Pembina Upacara :……………2.Pengatur upacara :……………3.Pemimpin Upacara :……………4.Pembawa Acara :……………5.Pembawa Baki :……………6.Pengamanan :……………

Page 48: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

7.Ajudan :……………

III.KESATUAN UPACARA : -Siswa ……………………………. : …….. peleton -Pns. : …..….Peleton

IV.PAKAIAN DAN PERLENGKAPAN 1.Pakaian :

a.Pembina Upacara : Bebas rapihb.Pemimpin Upacara : PDHc.Pasukan /Peserta Upacara : PDH

2.Perlengkapan :a.Bendera Merah putih sudah berkibarb.Sound systemc.Bakid.Tanda Siswa

V.URUT URUTAN UPACARA :1. ACARA PERSIAPAN :

a. Peserta upacara sudah berada di tempat upacarab. Pemimpin upacara memasuki tempat upacarac. Pemimpin upacara mengambil alih pimpinand. Latihan latihan

2.ACARA PENDAHULUAN :a.Laporan Pengatur upacara kepada Pembina upacarab. Pengatur upacara mengantar Pembina upacara sampai tempat upacara

3.ACARA POKOK :a. Pembina Upacara tiba di tempat upacarab. Penghormatan Pasukanc. Laporan Pemimpin Upacara

-2-

d. Penyematan tanda latihan oleh Pembina upacara-Perwakilan siswa mengambil tempat-Pembina Upacara berkenan menyematkan tanda latihan-Perwakilan siswa kembali ke tempat

e. Amanat Pembina Upacara, dilanjutkan dengan pernyataan Pembukaan Pendidikan. f. Laporan Pemimpin Upacara g.Penghormatan Pasukan.

4.ACARA PENUTUP :a. Pembina Upacara meninggalkan tempat upacarab.Laporan Pengatur upacara kepada Pembina Upacarac. Upacara selesai peserta upacara dapat di bubarkan.

Page 49: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

Jakarta ………………………2017Mengetahui

Pembina pacara Pengatur Upacara

………………… ………………………..

RENCANA UPACARAPENUTUPAN PENDIDIKAN

I. WAKTU DAN TEMPAT1.Hari :……………….2.Tanggal :……………….3.Jam :……………….4.Tempat :………………

II. PEJABAT PEJABAT UPACARA1.Pembina Upacara :……………2.Pengatur upacara :……………3.Pemimpin Upacara :……………4.Pembawa Acara :……………5.Pembawa Baki :……………6.Pengamanan :……………7.Ajudan :……………

Page 50: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

III. KESATUAN UPACARA : -Siswa ……………………. : …….. peleton -PNS : …….. peleton

IV. PAKAIAN DAN PERLENGKAPAN 1.Pakaian :

a. Pembina Upacara : Bebas rapihb. Pemimpin Upacara : PDHc. Pasukan /Peserta Upacara : PDH

2.Perlengkapan :a.Bendera Merah putih sudah berkibarb.Sound systemc.Bakid.Tanda Siswa

V. URUT URUTAN UPACARA :1. Acara Persiapan :

a. Peserta upacara sudah berada di tempat upacarab. Pemimpin upacara memasuki tempat upacarac. Pemimpin upacara mengambil alih pimpinand. Latihan latihan

2.Acara Pendahuluan :a. Laporan Pengatur upacara kepada Pembina upacara (bahwa upacara penutupan siap )b. Pengatur upacara mengantar Pembina upacara sampai tempat upacara

-2-

3.Acara pokok :a.Pembina Upacara tiba di tempat upacarab.Penghormatan Umumc.Laporan Pemimpin Upacara d.Penanggalan tanda latihan / penyematan tanda kualifikasi …………..

dan penerimaan surat keterangan oleh Pembina upacara

- Perwakilan siswa mengambil tempat- Pembina Upacara berkenan menanggalkan tanda latihan , menyematkan tanda kualifikasi dan menyerahkan surat keterangan- Perwakilan siswa kembali ke tempat

d.Amanat Pembina Upacara dilanjutkan dengan pernyataan penutupan pendidikan.e.Laporan Pemimpin Upacara

Page 51: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

f.Penghormatan umum.

4.Acara Penutup :a. Pembina Upacara meninggalkan tempat upacarab.Laporan Pengatur upacara kepada Pembina Upacarac.Upacara selesai peserta upacara dapat di bubarkan.

Jakarta…………….2017 Mengetahui

Pembina Upacara Pengatur upacara

……………..……. ………………………

POLRI DAERAH METRO JAYA SEKOLAH POLISI NEGARA

MATERI PELAJARAN PERATURAN PENGHORMATANDIK NON POLRI

I. PENGERTIAN PENGHORMATANPerwujudan penghargaan seseorang terhadap orang lain atas dasar tata susila yg sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia.

II.. MAKSUD DAN TUJUAN1. Untuk melahirkan Disiplin/tata tertib ketaatan pada peraturan,maka setiap

anggota harus menyampaikan penghormatan kepada semua atasan jg kepada semua yg berhak menerima .

Page 52: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

2. Untuk mewujudkan suatu ikatan batin yg kuat hanya dapat di capai antara lain dengan pernyataan saling menyampaikan penghormatan yg di lakukan dengan tertib sempurna dan penuh keiklasan .

III. KETENTUAN UMUM1. Penghormatan senantiasa di lakukan dg pandangan tetap tertuju kepada

pihak yg di beri hormat & yg menerima penghormatan senantiasa wajib membalas.(keculai apabila keadaan tidak memungkinkan).

2. Anggota yg berpakaian Dinas :a. Harus menyampaikan penghormatan kepada atasan yg berpakaian

seragan atau preman.1). Apabila pihak bawahan mengenalinya baik mereka Polri/TNI juga

trhadap Polri/TNI negara asing yg ada hubungan diplomatik dgn RI.2). Anggota yg berpakaian seragan di dlm menjalankan tugas menjaga

keamanan/ mengatur lalu lintas umum apabila keadaan tdk memungkinkan tidak di haruskan menyampaiakan penghormatan kepada atasan yg lewat.

3). Anggota yang berpakaian Preman Kepada semua anggota yang berpakaian preman wajib menyampaiakan penghormatan kepada pihak atasan apabila bawahan mengenali atasan itu maka berlaku tata cara adat kebiasaan masing masing .

b. Bagi anggota yg mengiringi atasannya secara resmi tidak melakukan penghormatan apabila atasan menerima/ menyampaiakan penghormatan.

c. Bagi anggota yg mengiringi atasannya secara tidak resmi wajib menyampaikan/ membalas penghormatan kecuali apabila penghormatan itu tidak berlaku baginya.

d. Selama memberikan penghormatan tdk di benarkan berbicara kecuali memberikan aba aba.

2

IV. MACAM PENGHORMATAN1. Penghormatan Biasa dan Penghormatan Kebesaran.2. Penghormatan Biasa di sampaikan kepada semua atasan atau semua

pangkat (untuk mewujudkan jiwa Korsa)

3. Penghormatan Kebesaran di sampaikan :a. Jenazah dlm Upacara Resmib. Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih dlm Upacara Resmic. Presiden/ Wakil Presidend. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dlm Upacara Resmi.e. Lambang Kesatuan Panji Panji.f. Panglima TNIg. Kapolri.h. Kapolda.

Page 53: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

i Pejabat Sederajat.

4. Cara Melakukan Penghormatan Kebesaran. Sama dgn Penghormatan biasa dgn tambahan di kerjakan berhenti lebih kurang 6 langkah menghadap penuh ke arah yang di beri hormat dan seslesai jika yg di beri hormat telah membelas atau melewatinya.

V. PENGHORMATAN PERORANGAN TANPA SENJATA

1. Seseorang anggota dlm ke adaan berdiri dan berhenti bertutup kepala atau tidak bertutup kepala :Dgn gerakan cepat mengangkat tang ke arah pelipis kanan siku siku 15 derajat kelima jari rapat satu sama lain telapak tangan serong ke bawah dan ke kiri ujung jari telunjuk mengenai Pelipis/ pinggir bawah dari tutup kepala pergelangan lurus pandangan mata tertuju ke arah yg di beri hormat jika selesai menghormat maka lengan tangan kembali secara cepat ke sikat sempurna lagi.

2. Seseorang anggota dlm keadaan berjalan memberi Hormat sbb :

Bertutup kepala/Tidak bertutup KepalaApabila bawahan berpapasan dg pihak atasaan,memberi jalan menyampaiakan penghormatan dgn tangan kanan di angkat ke pelipis kanan (sama dengan dlm keadaan berhentai) hanya di tambahkan Langkah tetap dan lengan tangan kiri tidak melenggang tetapi merapat di badan seperti dakam keadaan sikap sempurna di lakukan pada saat bewahan melihat atasan dlm jarak yg memungkinkan di waktu bawahan hendak mendahului maka penghormatan di lakukan pada saat akan melewatinya dan selesai pada waktu kurang lebih dua langklah setelah melewatinya .

3

Bagi anggota yg membawa barang dlm situasi tidak memungkingkan memindahkan barang maka berlaku penghormatan tidak mengangkat tangan dengan cara memberi salam, mengangguk atau memalingkan kepala ke aran yang di beri hormat maksimal 45 derajat .

Bagi anggota di dalam mobil yg berpakaian dinas tidak wajib memberikan/menerima penghormatan dan di sampaikan oleh yg tertua apabila keadaan situasi tidak memungkinkan maka dilaksanakan dengan cara menegakan badan.

Page 54: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

TEAM PENGAJAR

POLRI DAERAH METRO JAYA SEKOLAH POLISI NEGARA

MATERI PELAJARAN PERATURAN BARIS BERBARISDIK NON POLRI

P B B

I. PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)

A. PENGERTIAN TTG BARIS PERBARIS

B. MAKSUD DAN TUJUAN BARIS

II. GERAKAN DASAR DI TEMPAT

A. SIKAP SEMPURNA

B. SIKAP ISTIRAHAT

Page 55: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

1).Istirahat di tempat (Biasa) 2).Istirahat Untuk Perhatian . 3).Istirahat Parade.

C. MERAPIHKAN BARISAN :1).lencang depan2) Lencang kanan / kiri3).Setengah lengan lencang kanan/kiri

D. BERHITUNG1).Dlm keadaan ber Saf2).Dlm keadaan Berbanjar.

E. BUKA & PAKAI TUTUP KEPALA

F. PERIKSA KERAPIHAN

G. PERUBAHAN ARAH1).45 Derajat (hadap serong)2).90 Derajat. (hadap)3).180 Derajat (balik)

H. LANGKAH TERBATAS1).Langkah ke Depan2).Langkah ke Samping3).Langkah ke Belakang

I. JALAN DI TEMPAT + PERUBAHAN ARAH

J. BERKUMPUL:1).Berhimpum2).Berbanjar Kumpul3).Bersaf Kumpul

K. HALUAN….

-2-

K. HALUAN:1).Haluan kiri & kanan & berhenti2).Haluan kiri & kanan di lanjutkan berjalan.

L. MELINTANG1).Melintang kiri & kanan ( berhenti )2).Melintang kiri & kanan di lanjutkan berjalan.

III. GERAKAN BERJALAN

A. LANGKAH BIASA

B. LANGKAH TEGAP

C. LANGKAH DI WAKTU LARI

Page 56: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

D. LANGKAH PERLAHAN

E. PERUBAHAN LANGKAN DARI BERJALAN KE BERJALAN :

1).Dari langkah Biasa ke langkah Tegap & sebaliknya2).Dari langkah Biasa ke langkah lari & sebaliknya3).Dari langkah Perlahan ke langkah biasa & sebaliknya4).Dari langkah Perlahan ke langkah Tegap & sebaliknya5) Dari langkah Tegap ke langkah Lari & sebaliknya

F. BUKA BARISAN & TUTUP BARISAN

G. GANTI LANGKAH

H. PERUBAHAN ARAH DARI BERJAKAN KE BERHENTI

I. PERUBAHAN ARAH DARI BERHENTI KE BERJALAN.

J. HALUAN DARI BERJALAN KE BERJALAN

K. MELINTANG DARI BERJALAN KE BERJALAN

L. IRAMA LANGKAH HITUNG

M. HORMAT KANAN

TEAM PENGAJAR

PERATURAN PERATURAN KEHIDUPAN SISWA KEHIDUPAN SISWA

PENDIDIKAN PENDIDIKAN DAN DAN PEPELATIHANLATIHANDI SDI SPN POLDA METRO JAYAPN POLDA METRO JAYA

asal 1 Dalam Peraturan ini yang di maksud dengan : a. Siswa adalah peserta didik yang sedang mengikuti Pendidikan

dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan .

b. Disiplin adalah ketaatan, kepatuhan yang sungguh-sungguh terhadap peraturan disiplin/peraturan bagi Siswa .

c. Peraturan Disiplin Siswa adalah serangkaian norma untuk

Page 57: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

2

2

asal 1 Dalam Peraturan ini yang di maksud dengan : a. Siswa adalah peserta didik yang sedang mengikuti Pendidikan

dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan .

b. Disiplin adalah ketaatan, kepatuhan yang sungguh-sungguh terhadap peraturan disiplin/peraturan bagi Siswa .

c. Peraturan Disiplin Siswa adalah serangkaian norma untuk

h. Atasan Langsung adalah anggota suatu Badan atau Intansi yang karena jabatannya mempunyai wewenang langsung terhadap bawahan yang dipimpinnya.

i. Atasan Tidak Langsung adalah setiap anggota Suatu Badan atau Instansi yang tidak mempunyai wewenang langsung terhadap bawahan.

j. Bawahan adalah setiap anggota suatu Badan atau Instansi yang pangkat dan/atau jabatannya lebih rendah dari atasan.

k. Atasan yang berhak menghukum selanjutnya disingkat ANKUM adalah atasan yang karena jabatannya diberi wewenang menjatuhkan hukuman disiplin kepada bawahan yang dipimpinnya.

l. Atasan ANKUM adalah atasan langsung dari ANKUM.m.Pemberhentian Proses pembelajaran adalah pemberhentian

Siswa / Peserta didik dari kegiatan pendidikan dan latihan di disuatu instantsi selama menunggu proses pemberhentian dari

Page 58: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

3

h. Atasan Langsung adalah anggota suatu Badan atau Intansi yang karena jabatannya mempunyai wewenang langsung terhadap bawahan yang dipimpinnya.

i. Atasan Tidak Langsung adalah setiap anggota Suatu Badan atau Instansi yang tidak mempunyai wewenang langsung terhadap bawahan.

j. Bawahan adalah setiap anggota suatu Badan atau Instansi yang pangkat dan/atau jabatannya lebih rendah dari atasan.

k. Atasan yang berhak menghukum selanjutnya disingkat ANKUM adalah atasan yang karena jabatannya diberi wewenang menjatuhkan hukuman disiplin kepada bawahan yang dipimpinnya.

l. Atasan ANKUM adalah atasan langsung dari ANKUM.m.Pemberhentian Proses pembelajaran adalah pemberhentian

Siswa / Peserta didik dari kegiatan pendidikan dan latihan di disuatu instantsi selama menunggu proses pemberhentian dari

P. Aspek Akademik adalah aspek yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan (knowledge) dan tingkat ketrampilan (psikomotor) seorang siswa /Serdik yang dapat dilihat melalui test tertulis, lisan dan penugasan serta pelaksanaan praktek.

Q. Aspek Kesehatan dan Kesamaptaan jasmani adalah aspek yang berkaitan dengan kesehatan jasmani dan kesamaptaan jasmani seorang siswa, yang dapat dilihat dari hasil test kesamaptaan jasmani dan penilaian kondisi kesehatan.

R. Pengasuh adalah seluruh personel Spn Polda Metro Jaya yang ditunjuk oleh Pejabat Polri yang berwenang untuk melaksanakan tugas pengasuhan agar dapat menumbuh kembangkan mental kepribadian serta potensi kepemimpinan siswa /peserta didk kearah sikap mental dan kepribadian.

S. Pengasuh Langsung adalah personel lemdik yang ditunjuk oleh pejabat Polri yang berwenang untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengasuhan kepada peserta didik.

T. Pengasuh Tidak Langsung adalah seluruh personel yang

Page 59: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

4

P. Aspek Akademik adalah aspek yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan (knowledge) dan tingkat ketrampilan (psikomotor) seorang siswa /Serdik yang dapat dilihat melalui test tertulis, lisan dan penugasan serta pelaksanaan praktek.

Q. Aspek Kesehatan dan Kesamaptaan jasmani adalah aspek yang berkaitan dengan kesehatan jasmani dan kesamaptaan jasmani seorang siswa, yang dapat dilihat dari hasil test kesamaptaan jasmani dan penilaian kondisi kesehatan.

R. Pengasuh adalah seluruh personel Spn Polda Metro Jaya yang ditunjuk oleh Pejabat Polri yang berwenang untuk melaksanakan tugas pengasuhan agar dapat menumbuh kembangkan mental kepribadian serta potensi kepemimpinan siswa /peserta didk kearah sikap mental dan kepribadian.

S. Pengasuh Langsung adalah personel lemdik yang ditunjuk oleh pejabat Polri yang berwenang untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengasuhan kepada peserta didik.

T. Pengasuh Tidak Langsung adalah seluruh personel yang

X. Bimbingan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk siswa secara individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hal mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan diri sendiri maupun dengan orang lain dan mampu mengembangkan potensinya secara optimal.

KETENTUAN KEHIDUPAN SISWA Peraturan Umum Siswa

(1) Siswa wajib tinggal di dormitori /barak yang telah disiapkan oleh lembaga.

(2) Siswa wajib mentaati ketentuan yang berlaku di lingkungan Diklat maupun norma – norma yang berlaku dalam masyarakat.

Sebutan

Page 60: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

5

KETENTUAN KEHIDUPAN SISWA Peraturan Umum Siswa

(1) Siswa wajib tinggal di dormitori /barak yang telah disiapkan oleh lembaga.

(2) Siswa wajib mentaati ketentuan yang berlaku di lingkungan Diklat maupun norma – norma yang berlaku dalam masyarakat.

Sebutan

Sebutan Penyelenggara Pendidikan Berkaitan dengan tersebut di atas, maka sebutan untuk penyelenggaraan pendidikan oleh siswa adalah : 1. Penyelenggara pendidikan dan bukan penyelenggara

pendidikan berlaku dengan, sebutan Bapak atau Ibu atau Pak atau Bu.

2. Untuk sebutan jabatan sebagai berikut :

a. Kepala Sekolah/ Kepala balai diklat disebut Ka

Balai ;

b. ………………

c. ……………….

d. ………………..

Page 61: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

6

Hubungan Siswa 1. Kedudukan dan tingkatan siswa / Serdik secara

keseluruhan berada dibawah tenaga kependidikan/penyelenggara dan seluruh anggota efektif, untuk itu dalam hubungan diwajibkan memperhatikan hirarkhi.

2. Guna kelancaran proses pendidikan maka hubungan siswa diatur sebagai berikut:

a. siswa dengan penyelenggara pendidikan.

1) Selama tahap basic siswa / Serdik dilarang berhubungan dengan penyelenggara pendidikan di luar kepentingan proses pembelajaran, kecuali dengan pengasuh langsung; dan

2) setelah tahap Basic, siswa / Serdik dapat berkomunikasi dan berhubungan dengan penyelenggara pendidikan dengan ketentuan :

Sebutan Penyelenggara Pendidikan Berkaitan dengan tersebut di atas, maka sebutan untuk penyelenggaraan pendidikan oleh siswa adalah : 1. Penyelenggara pendidikan dan bukan penyelenggara

pendidikan berlaku dengan, sebutan Bapak atau Ibu atau Pak atau Bu.

2. Untuk sebutan jabatan sebagai berikut :

a. Kepala Sekolah/ Kepala balai diklat disebut Ka

Balai ;

b. ………………

c. ……………….

d. ………………..

Page 62: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

a) hari kerja pada saat jam istirahat siswa / Serdik ; dan

b) hari libur, pesiar, IBL dengan tidak mengurangi hirarki dan tidak mengganggu kegiatan kedua belah pihak.

3. siswa dengan masyarakat.a. setelah tahap Basic, siswa / Serdik dapat

berhubungan dengan masyarakat tanpa :

1) mengabaikan derajat dan martabat sebagai siswa/Serdik ; dan

2) mengabaikan norma-norma yang berlaku bagi siswa / Serdik dan masyarakat.

b. untuk kepentingan organisasi siswa / Serdik dapat berhubungan dengan masyarakat setelah mendapat persetujuan dari Kadiklat.

7

c. siswa dengan peserta didik lain baik didalam maupun di luar lembaga pendidikan.

d. setelah tahap Basik siswa / Serdik dapat berhubungan dengan siswa lainnya; dan

e. untuk kepentingan organisasi dapat berhubungan dengan siswa lainnya setelah mendapat persetujuan dari Kadiklat.

Penghormatan dan Tata Cara Menghadap1 sesuai dengan kedudukan dan tingkatnya maka setiap

siswa diwajibkan untuk memberikan penghormatan kepada setiap atasan sesama siswa dan Pegawai lainya berdasarkan ketentuan penghormatan.

1. tata cara penghormatan dan tata cara menghadap bagi siswa diatur sesuai perdaspol.

Page 63: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

Pakaian dan Perlengkapan1 pakaian dan Perlengkapan.

a. setiap siswa / Serdik dibagikan pakaian dan perlengkapan perorangan dari dinas;

b. setiap siswa Serdik diwajibkan menggunakan pakaian dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

c. macam-macam pakaian yang berlaku bagi siswa :1) PDL ( Pakaian Dinas Lapangan);2) PDH (Pakaian Dinas Harian);3) PDU (Pakaian Dinas Upacara);4) Pakaian olahraga;5) Pakaian korve;6) Pakaian tidur.

8

d. penggunaan pakaian dinas :

1) tahap Basic diwajibkan menggunakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) yaitu :

2) celana panjang dan tanda siswa;3) papan nama, badge dan lokasi;4) setelah tahap Basic menggunakan pakaian

dinas sesuai dengan yang telah ditentukan oleh lemdik ;

5) pakaian dan perlengkapan yang digunakan sehari-hari baik di dalam maupun di luar lemdik harus bersih dan rapi serta sesuai dengan ketentuan.

e. penyimpanan pakaian dan perlengkapan diatur sesuai dengan urusan dinas dalam.

Pembagian Waktu

Page 64: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

1. Hari kerja tahap Basic sesuai jadual.2. Hari kerja setelah tahap Basik sesuai jadual .3. Pembagian waktu tersebut sewaktu-waktu dapat

berubah sesuai ketentuan yang dikeluarkan oleh Kadiklat.

4. Dalam hal-hal khusus setiap saat siswa / Serdik dapat diberikan kegiatan pengasuhan atas perintah pejabat yang berwenang.

Kewajiban SiswaSetiap siswa/serdik diwajibkan untuk mengikuti dan melaksanakan seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pendidikan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

1. Kewajiban tersebut dikecualikan terhadap siswa yang :

a. menjalani tindakan disiplin;b. melaksanakan tugas-tugas lain yang

menyebabkan siswa tersebut tidak diwajibkan mengikuti kegiatan;

c. sakit /sedang menjalani perawatan yang dikuatkan dengan surat keterangan dokter; dan

d. mendapat ijin keluar komplek atau perijinan lain yang disetujui oleh Kadiklat.

9

2. Kegiatan yang dimaksud pada ayat 1 dalam pasal ini dimulai dari kegiatan bangun pagi sampai dengan malam hari baik hari kerja maupun hari libur (kecuali pesiar, ijin bermalam di luar atau libur).

3. Tata cara pelaksanaan kegiatan yang dimaksud adalah menyangkut tempat, waktu, pakaian, dan kelengkapan lain, sewaktu-waktu dapat dirubah berdasarkan perintah Kadiklat.

Larangan

Page 65: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

1. Selama mengikuti pendidikan siswa Serdik dilarang membawa, menerima, menitipkan ( selain kepada pengasuh langsung ) dan menggunakan :

a. barang elektronika; b. handphone;c. senjata tajam;d. jimat;e. uang ,perhiasan dan barang – barang berharga; f. kamera; dang. obat-obatan kecuali mendapatkan ijin dari dokter.

Hal – hal yang berkaitan dengan kebersihan , ketertiban dan keamanan :

a. membuat/mencoret – coret sehingga barak / kamar / flat dan sarana fasilitas pendidikan /tempat lain menjadi kotor;

b. menambah, mengurangi ataupun merubah bentuk segala fasilitas pendidikan yang dimiliki oleh dinas;

c. memindahkan atau menghilangkan segala peralatan / kelengkapan dinas;

d. memasuki ruangan dan melewati tempat yang tidak diperuntukkan bagi siswa;

e. melakukan perbuatan terlarang yang terdapat dalam KUHP dan Perundang-undangan diluar KUHP;

10

f. berjalan dari ruang tidur ke kamar mandi dengan menggunakan handuk atau pakaian dalam saja dan tidak memakai baju;

g. berjalan/duduk pada tempat tertentu di luar ruang tidur dengan seenaknya. dan tidak memakai baju;

h. makan, membawa, menyimpan makanan dan minuman di ruang tidur tanpa ijin pengasuh;

i. merokok; danj. membeli barang/makanan/minuman diluar

ketentuan.

Page 66: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

Pemeliharaan Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan 1. Pemeliharaan kebersihan ini meliputi :

a. kebersihan diri sendiri yang terdiri dari:1)rambut untuk siswa diatur sebagai berikut :

a) rambut tidak boleh melebihi krah baju bagian atas;

b) rambut selalu dipelihara rapi dan dipotong sesuai ketentuan.

2)kuku, selalu dlm keadaan bersih tdk boleh panjang;

3)kebersihan dan kerapihan pakaian; dan4)kebersihan kelengkapan

perorangan/kelompok.b.kebersihan tempat tinggal dan sekitarnya.

2 Ketertiban : 

a. ketertiban yg dimaksud adalah keteraturan dlm segala hal (sesuai dgn aturan/ketentuan yang berlaku);

b. ketertiban ini meliputi :1)ketertiban diri sendiri;2)ketertiban penempatan kelengkapan

perorangan dan kelompok;3)ketertiban pengaturan dormitori/barak dan

sekitarnya; dan4)ketertiban dalam melaksanakan kegiatan.

11 3 Keamanan yg dimaksud meliputi keamanan pribadi,

keamanan tempat tinggal dan sekitarnya terhadap segala perbuatan ataupun tindakan yg tidak diinginkan baik yang disebabkan oleh binatang, alam maupun manusia itu sendiri.

Page 67: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

Apel dan Upacara 1 Macam-macam apel yang dilaksanakan :

a. apel olah raga pagi;b. apel pagi (makan), siang (makan) dan malam

(makan);c. apel pesiar, ibl dan libur /week and ; dand. dan lain-lain yang ditentukan berdasarkan

perintah Kadiklat/penyelenggara.

2 Ketentuan pelaksanaan apel:

a. Lima belas menit sebelum apel, para siswa sudah siap ditempat apel dalam ikatan peleton;

b. bagi siswa/serdik yang berhalangan untuk tidak mengikuti apel melaporkan kepada pejabat danton harian siswa/serdik tentang alasan tidak mengikuti apel;

c. pada setiap apel pagi siswa/serdik diwajibkan berdoa secara terpimpin dilanjutkan dengan pengucapan “Doktrin dan Janji Siswa”;

d. setiap apel wajib belajar diawali dengan pengucapan “Doktrin dan Janji Siswa”;dan

e. pada setiap apel malam melaksanakan kegiatan pengasuhan, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu perjuangan, mars dan diakhiri dengan doa.

 3 Tata cara pelaporan pada saat apel dilaksanakan

sesuai perdaspol. 

12

4 Upacara bendera dalam rangka pola pengasuhan dilaksanakan setiap hari Senin.

5. Tempat dan pengambil apel pagi / Upacara :a. lapangan, pada hari :

Page 68: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

1)Senin atau 17-an /Upacara : Irup (Pejabat Lemdik/Pamen Lemdik);

2)Selasa: Apel Kadiklat;3)Rabu : Apel komandan kompi;4)Kamis : Apel Komandan peleton;5)Jum’at : Apel Dibarak;6)Sabtu : Apel Pejabat Korp Siswa/Serdik; dan7)Minggu : Pengasuh/Piket Pengasuh.

  6. Apel malam dipimpin oleh Piket Kesatrian /Piket

Pengasuh Dalam (PKD) dan dilaksanakan di lapangan hitam.

7. Untuk apel makan/pesiar dan IBL diambil oleh piket pengasuh, sedang untuk apel libur (long week end)oleh Kakorsis atau pejabat lain yang ditunjuk Kaspn.

8. Untuk situasi khusus tempat apel dan pengambil apel ditentukan lebih lanjut.

Ketentuan Pemakaian Dormitori

1 Dormitori/Barak terdiri dari :a. ruang kelas;b. ruang tidur;c. ruang ibadah;d. gudang;e. ruang penyekat; danf. MCK ( mandi , cuci, kakus).

2 Ketentuan penggunaan ruangan :a. ruang kelas dipergunakan untuk proses

pembelajaran;b. ruang tidur dipergunakan untuk tidur atau

istirahat;c. ruang ibadah dipergunakan untuk melaksanakan

ibadah;

13

Page 69: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

d. gudang dipergunakan untuk menyimpan perlengkapan pribadi siswa/serdik;

e. ruang penyekat dipergunakan untuk kegiatan administrasi dormitori/barak; dan

f. MCK dipergunakan untuk bersih diri.3 Selama di dormitori/barak siswa/serdik melaksanakan

ketentuan :a. berpakaian yang sopan (sesuai pembagian dinas);b. mentaati larangan-larangan, baik yang tercantum

dalam pasal 12 peraturan ini maupun larangan–larangan yang berlaku umum.

4. Untuk menjaga kebersihan di dormitori/barak baik di dalam maupun di luar, maka dibagi kavling yang merupakan wilayah yang menjadi tanggung jawab siswa/serdik untuk dibersihkan.

5. Siswa/serdik tidak diperkenankan melimpahkan tanggung jawab kebersihan ruang tidur kepada pihak luar kecuali atas ijin pengasuh langsung.

Kegiatan Agama 1. Siswa/serdik diwajibkan melaksanakan kegiatan

agama secara perorangan, maupun secara kelompok menurut agamanya masing-masing.

2. Kegiatan agama yang dilaksanakan secara kelompok :a. shalat subuh, magrib berjamaah dilaksanakan di

masjid / tempat ibadah lainnya;b. pembinaan rohani setiap hari jum’at;c. peringatan hari besar keagamaan; d. bagi yang beragama Nasrani dilaksanakan di

gereja pada hari minggu; dane. bagi yang beragama Hindu dan Budha

dilaksanakan sesuai ketentuan agamanya. 

143 Ketentuan pelaksanaan :

Page 70: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

a. berpakaian dinas yang berlaku pada hari itu, kecuali perintah lain atas persetujuan Kadiklat;

b. melaksanakan aturan-aturan yang berlaku tanpa menyimpang dari ketentuan agama; dan

c. untuk pelaksanaan di luar komplek dapat dilaksanakan setelah ada persetujuan dari Kadiklat.

Pembinaan Fisik 1. Pembinaan fisik bagi siswa/serdik dilaksanakan secara

kelompok dan perorangan melalui kegiatan olahraga, baris berbaris dan kegiatan fisik lainnya.

2. Pembinaan fisik tersebut dilaksanakan sesuai jadual dalam pengasuhan rencana kegiatan fisik secara rutin maupun insidentil yang dibimbing/diawasi oleh penyelenggara pendidikan.

Mengikuti Pelajaran dan Pelatihan

1 Ketentuan mengikuti pelajaran dan latihan :a. lima belas menit sblm pelajaran & latihan dimulai,

siswa/serdik sdh siap di kelas/tempat latihan;b. mengisi daftar hadir yang telah disediakan;c. melaporkan kepada gadik/pengajar oleh

danton/ketua kelas harian mengenai kesiapan siswa/serdik termasuk setelah pelajaran/latihan selesai, sesuai ketentuan pbb;

d. menjaga tata tertib, kebersihan dan ketenangan;e. bersikap sopan sesuai ketentuan; danf. mengikuti pelajaran dengan sungguh - sungguh.

15

Page 71: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

2 Dalam mengikuti pelajaran dan latihan, danton harian /ketua kelas bertanggung jawab atas :

a. ketertiban dalam ruangan/tempat latihan;b. pengisian daftar hadir;c. melaporkan keadaan dan kesiapan siswa/serdik

sebelum dan sesudahnya; dand. melaporkan ke piket gadik apabila gadik/pengajar

yang bersangkutan belum hadir lima belas menit setelah pelajaran dimulai.

3 Selama mengikuti pelajaran dan latihan siswa/serdik dilarang :

a. meninggalkan ruangan/tempat latihan tanpa ijin dari :

1)gadik/pengajar;2)danton harian /ketua kelas (bila gadik tidak

ada/saat istirahat);b. membawa makanan/minuman;c. membuat gaduh;d. tidur;e. duduk seenaknya;f. membuka peralatan/kelengkapan yang melekat

pada siswa/serdik; g. corat-coret di meja, kursi, dinding dan membuang

sampah sembarangan; danh. kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan

pembelajaran.

Peletakan Perlengkapan 

Meletakkan perlengkapan siswa/serdik pada saat proses pembelajaran dan pelatihan diatur sebagai berikut :

16

Page 72: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

a. Di kelas.

1) tutup kepala :a) tutup kepala ditempatkan pada tempat yang

telah disediakan kecuali bila tidak ada tempat dapat dibawa masuk ruangan dan diletakkan di atas tas sekolah.

2) tas sekolah.a) pada saat proses pembelajaran diletakkan

dibawah kursi dengan pegangan tas menghadap ke depan;

b) pada saat ujian diletakkan di depan pintu kelas (kanan dan kiri) dengan posisi menghadap ke depan.

b. Di lapangan :1. tutup kepala : tutup kepala dipakai, atau sesuai perintah

gadik/pengajar. 2. tas sekolah, fieldples,pada saat proses

pembelajaran diatur dengan rapi ditempat yang ditentukan oleh gadik/pengajar.

 c. Dikecualikan tata cara tersebut di atas apabila hujan

dan berdasarkan pertimbangan dari segi keamanan, maka penempatan diatur sesuai perintah gadik/pengajar.

Tata Tertib Mengikuti Ujian 1. Dalam rangka mengetahui ataupun mengevaluasi

kemampuan siswa/serdik maka dilaksanakan ujian tertulis maupun praktek berdasarkan ketentuan yang berlaku.

2. Ujian dapat dilaksanakan di :a. lapangan;

Page 73: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

b. ruang kelas. 17

3. Selama mengikuti ujian tertulis dilarang :a. membawa catatan-catatan

kecil/kerpekan/contekan;b. bekerjasama dengan rekannya;c. membuat gaduh; dand. melakukan perbuatan lain yang dapat menganggu

berlangsungnya ujian.

4. ATK (pensil, pulpen, penggaris dll) pada saat ujian disiapkan siswa/serdik.

5. Bila nilai ujian siswa/serdik tidak memenuhi target yang ditentukan maka dilaksanakan ujian ulang (HER) ujian sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Apabila ujian dilaksanakan di lapangan (ujian praktek), selain ketentuan tersebut di atas siswa/serdik dilarang :a. membeli, meminta dan mengambil

makanan/minuman masyarakat;b. merusak lingkungan masyarakat; danc. melakukan pelanggaran KUHP/Perundang-

undangan dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Ketentuan Makan 1. Sebelum makan siswa/serdik melaksanakan persiapan

apel makan di lapangan atau tempat lain kecuali bila pada saat tersebut hujan turun dapat langsung ke ruang makan setelah mendapat perintah dari piket pengasuh.

3. Berangkat dan kembali ke/dari ruang makan berbaris dalam bentuk ikatan pelaton menuju dormitori/barak dengan tertib.

4. Tata cara sebelum, selama dan sesudah makan.

Page 74: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

a. sebelum makan.1) Siswa/serdik masuk ruang makan dengan

tertib sesuai ketentuan perdaspol;

18

2) siswa langsung duduk dengan tertib dengan cara menarik ke belakang kursi yang akan diduduki dengan tidak menimbulkan suara gaduh;

3) siswa duduk dalam keadaan sikap tidak tegang tapi korek dan boleh menyandar; dan

4) melaksanakan berdoa bersama yang dipimpin oleh piket pengasuh atau oleh siswa yang ditunjuk, dengan aba-aba “duduk siap gerak “ sebelum makan berdoa mulai , selesai berdoa dengan aba – aba “ selesai “dilanjutkan aba – aba “istirahat ditempat gerak” dan piket pengasuh / siswa/serdik yang ditunjuk mengucapkan “silahkan makan” siswa/serdik menjawab “terima kasih”.

b. selama makan1)apabila perlu, minum sedikit sebelum makan.2)pergunakan lap makan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.3)dekatkan makanan yang akan diambil ke piring,

tidak sebaliknya.4)ambillah makanan secukupnya dan tidak berlebih.5)pergunakan alat makan yang sudah disediakan

sesuai kegunaannya dengan tidak menimbulkan suara.

6)mengunyah makanan dengan sopan, mulut tertutup dan jangan menimbulkan suara.

7)waktu memasukkan makanan ke mulut sendok harus diantar ke mulut.

Page 75: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

8)jangan minum apabila mulut masih berisi makanan dan air minum tidak untuk berkumur atau mencuci peralatan makanan.

9)jangan berbicara pada waktu mulut berisi makanan.

10) apabila sedang makan dan ingin minum, letakkan sendok dan garpu terlentang di atas piring, bersihkan bibir terlebih dahulu.

19c. sesudah makan.

1) melaksanakan berdoa bersama yang dipimpin oleh piket pengasuh atau siswa/serdik yang ditunjuk dengan aba-aba “duduk siap gerak, selesai makan berdoa mulai, selesai, istirahat di tempat gerak” selanjutnya diperintahkan “silahkan bubar”, siswa/serdik mengulangi kata “terima kasih” selanjutnya siswa/serdik berdiri dan hadap kanan / kiri ke arah pintu keluar selanjutnya diberi aba aba sesuai banjar yg terdekat dg pintu keluar “MAJU JALAN ” meninggalkan ruang makan dengan tertib selanjutnya kembali ke dormitori/barak.

2) meninggalkan ruang makan dengan tertib dalam ikatan peleton menuju dormitori/barak dan dibubarkan sesuai ketentuan.

Wajib Belajar 

1. Siswa/serdik diwajibkan melaksanakan wajib belajar pada malam hari di kelas sesuai ketentuanSiswa/serdik diwajibkan mengerjakan tugas dari gadik /pengajar.

2. Selama wajib belajar berlaku ketentuan :b. menggunakan pakaian sesuai dengan

ketentuan hari itu;c. memelihara ketenangan dan ketertiban;d. tidak boleh tidur;

Page 76: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

e. selesai belajar semua kelengkapan kelas dirapihkan kembali; dan

f. harus memelihara kebersihan.

20Perpindahan Tempat

 1 Selama tahap Basic:

a. setiap perpindahan tempat, baik ikatan kelompok maupun perorangan dengan berjalan sesuai pbb kecuali ada perintah lari ; dan

b. pada saat berjalan dengan ikatan peleton, wajib menyanyikan lagu-lagu bersemangat.

 2 Setelah tahap Basic:

a. perpindahan tempat dilakukan dengan berjalan dalam ikatan peleton kecuali ada perintah lari; dan

b. setiap melewati /berpapasan dengan atasan siswa/serdik diwajibkan memberikan penghormatan sebagaimana diatur dalam perdaspol.

 3 Siswa/serdik tidak diperkenankan duduk seenaknya

apabila menunggu untuk melaksanakan perpindahan tempat dari lapangan ke kelas dan sebaliknya.

Page 77: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

(Team pengasuh)

KOP

SOP DIRUANG MAKAN1. Sebelum makan siswa/serdik melaksanakan persiapan

apel makan di lapangan atau tempat lain kecuali bila pada saat tersebut hujan turun dapat langsung ke ruang makan setelah mendapat perintah dari piket pengasuh.

2. Berangkat dan kembali ke/dari ruang makan berbaris dalam bentuk ikatan peleton sesuai rute dormitori/barak /kamar dengan tertib.

3. Tata cara sebelum, selama dan sesudah makan.a. Sebelum makan.

1) Siswa/serdik masuk ruang makan dengan tertib sesuai ketentuan pbb;

a)Menghormat dan tegakb)Mengatakan masukc) Melangkah, langkah pertama dihentakan

bersamaan dng itu teriak “Siswa” d)Selanjutnya menuju tempat duduk paling

ujunge)Berdiri di belakang kursif) Setelah semuanya masuk dan berdiri

dibelakang kursi

Page 78: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

g)Pengasuh memberikan aba aba silahkan duduk.

h)Dijawab oleh siswa / serdik siap duduk terimakasih.

2) Siswa langsung duduk dengan tertib dengan cara menarik ke belakang kursi yang akan diduduki dengan tidak menimbulkan suara gaduh;

3) Siswa duduk dalam keadaan sikap tidak tegang tapi korek dan boleh menyandar; dan

4) Mengambil nasi lauk sayur dan air minum secukupnya dekatkan makanan yang sudah diambil dipiring ke depan siswa

25) Setelah semuanya lengkap dan siap maka

pengaasuh menanyakan “Semua lengkaap” dijawan oleh siswa ”Siap lengkap” apabila ada yg belum lengkap maka angkat tangan.

26) Setelah lengkap maka pengasuh menyiapkan

dg aba aba.”DUDUK SIAP “GERAK”7) Setelah siap maka pengasuh laporan kepada

piket yg senior “LAPOR SISWA…… SIAP MAKAN …..”

8) Melaksanakan berdoa bersama yang dipimpin oleh piket pengasuh atau oleh siswa yang ditunjuk, dengan aba-aba “DUDUK SIAP GERAK “ sebelum makan “berdoa mulai” , selesai berdoa dengan aba – aba “ selesai “dilanjutkan aba – aba “ISTIRAHAT DITEMPAT GERAK” dan piket pengasuh / siswa/serdik yang ditunjuk mengucapkan “SILAHKAN MAKAN” siswa/serdik menjawab “SIAP MAKAN TERIMA KASIH”.

b. selama makan1) Apabila perlu, minum sedikit sebelum makan.2) Pergunakan lap makan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Page 79: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

3) Dekatkan makanan yang akan diambil ke piring, tidak sebaliknya.

4) Ambillah makanan secukupnya dan tidak berlebih.

5) Pergunakan alat makan yang sudah disediakan sesuai kegunaannya dengan tidak menimbulkan suara.

6) Mengunyah makanan dengan sopan, mulut tertutup dan jangan menimbulkan suara.

7) Waktu memasukkan makanan ke mulut sendok harus diantar ke mulut.

8) jangan minum apabila mulut masih berisi makanan dan air minum tidak untuk berkumur atau mencuci peralatan makanan.

9) Jangan berbicara pada waktu mulut berisi makanan

3

10)Apabila sedang makan dan ingin minum, letakkan sendok dan garpu terlentang di atas piring, bersihkan bibir terlebih dahulu.

c. sesudah makan.1) Piring sendok garpu dan peralatan makan

lainnya dirapihkan (Piring , sendok garpu dipisahkan dan disatukan masing masing bagian )selanjutnya tempat nasi, sayur dan gelas disatukan ke pinggir meja arah kichen

2) Melaksanakan berdoa bersama yang dipimpin oleh piket pengasuh atau siswa/serdik yang ditunjuk dengan aba-aba “duduk siap gerak, “selesai makan berdoa mulai” selesai”, istirahat di tempat gerak” selanjutnya diperintahkan “silahkan berdiri maka siswa/serdik mengulangi kata “Siap berdiri terima kasih” siswa memasukan kursi ke tempat semula dan berdiri dibelakang kursi masing masing ”, selanjutnya memberikan aba

Page 80: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

aba hadap kanan kiri ke arah pintu keluar diberikan aba aba “Banjar paling kanan maju jalan” siswa/serdik melangkahkan kaki kiri dengan cara dihentakan dan berteriak “Siswa” meninggalkan ruang makan dengan tertib selanjutnya kembali ke dormitori/barak.

3) Meninggalkan ruang makan dengan tertib dalam ikatan peleton menuju dormitori/barak/kamar dan dibubarkan sesuai ketentuan pbb.

Team pengasuh

KOP

SOP PENGAMBIL APELE. PERSIAPAN

3. PENGASUH.a) 15 menit sebelum pelaksanaan Apel sudah berada

ditempat.b) Pakaian menggunakan pakaian dinas.c) Kaden mengumpulkan anggota pengecekan kehadiran

serta menyampaikan AAP (materi yang akandisampaikan)

a. Membagi tugas (pengambil apel serta penyampai materi )

4. SISWAa) Siswa j 15 m. Sudah di tempat apel dengan posisi di

tengah-tengah lapangan, danton di depan pasukan bentuk pasukan disesuaikan istirahat.

b) Pengasuh pengambil apel, mengambil tempat/posisi di depan tengah-tengah pasukan, sementara pasukan di siapkan oleh masing-masing Danton dengan ketentuan

Page 81: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

danton sikap sempurna sebelum menyiapkan pasukannya.

c) Setelah Pengasuh sampai di tengah, depan pasukan mengatakan “ apel mulai para komandan pasukan / para danton laporan” kata-kata terakhir instruktur “laporan” di tirukan oleh para danton “ laporan “.

d) Danton paling kanan mengatakan / memberikan aba-aba petunjuk “kepada ….Pengasuh” aba-aba peringatan “ hormat grak “ di ikutin oleh semua danton / komandan pasukan.

e) Semua pasukan melaksanakan penghormatan yang di tujukan kepada ipengasuh setelah di balas, maka seluruh danton mengatakan / memberikan aba-aba “ tegak grak “ seluruh pasukan melaksanakan tegak dari hormat / kembali sikap sempurna .

f) Kemudian Komandan pasukan / Danton seluruhnya menghadap pengasuh dengan ketentuan menuju pengasuh sebelum bergerak dengan serong kanan / kiri kecuali yang lurus berhadapan maka langsung melangkahkan kaki dengan terlebih dahulu seluruh danton menghentakan kaki pada langkah pertama.

g) Menghadap pengasuh dengan posisi bersaf ( memanjang ke kiri ) di depan pengasuh dengan jarak 6 langkah. Untuk merapihkan danton paling kanan memberi aba-aba “luruskan” semua danton sebelah kirinya melaksanakan lencang kanan / setengah lengan lencang kanan dengan sebagai penjuru pemberi aba-aba.

h) Setelah lurus danton paling kanan / pemberi aba-aba memberi aba-aba” lurus “ kemudian para danton tegak kembali sikap sempurna.

i) Para danton laporan di mulai dari paling kanan dengan ketentuan :

1) Lapor siswa ……. peleton.... Kompi....2) Jumlah....3) Kurang....4) Hadir...5) Keterangan....6) (keterangan menginformasikan

kekurangan bila ada, contoh ada yang sakit, piket, izin dll )

Di tutup dengan kata-kata “laporan selesai”j) Setelah menerima laporan pengasuh mengatakan

“laporan saya terima danton kembali ke samping pasukan....kerjakan....” Ucapan terakhir “kerjakan...” Di

Page 82: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

tirukan danton paling kanan...grak...i”. Kemudian di lanjut dengan memberi aba-aba “balik kanan...grak...i”. Seluruh danton balik kanan kemudian secara langsung melangkahkan kaki dengan di hentakan langkah pertama menuju samping pasukan masing-masing.

k) Sesampai di samping pasukan posisi danton berlawanan arah dengah pasukan kemudian melaksankan balik kanan dan mengambil jarak di sesuaikan dengan kondisi tempat saat itu.

l) Pengasuh mengambil alih pimpinan / pemberi arahan , sebagai berikut :

1) Menghadap 6 langkah2) Memimpin berdoa 3) Mewngistirahatkan pasukan 4) Memberikan salam 5) Pengucapan doktrin6) Pbb7) Pengarahan pengarahan 8) Selesai ditutup dengan salam 9) Pasukan disiapkan

1. M. Pengasuhan di tutup oleh Danton/Danki dengan mengucapkan ”apel selesai para danton sesuaikan dengan rencana... Kerjakan... “ seluruh danton menirukan kata-kata “kerjakan” secara serempak / bersama-sama. Danton harian yang paling kanan memberi aba-aba peringatan “ kepada Pengasuh ”. Kemudian di lanjutkan dengan aba-aba peringatan “ hormat grak...” Yang di ucapkan oleh seluruh danton. Setelah di balas oleh pengasuh seluruh danton mengucapkan aba-aba” tegak grak “ bersamaan, maka seluruh siswa melaksanakan sikap sempurna / tegak.

m) Pengasuh meninggalkan tempat selanjutnya danton mengambil alih komando untuk memimpin menuju kegiatan selanjutnya.

Page 83: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

KOP

KEPEMIMPINAN

KONSEP PIMPINAN DAN KEPEMIMPINAN

MASALAH INI TIDAK AKAN LEPAS DARITERBENTUKNYA PEMIMPIN ATAU KEPEMIMPINAN .ADAPUN SEJARAH KEPEMIMPINANPADA DASARNYA SEUMURDENGAN PERADABAN MANUSIA YAITUSEJAK ADAM DAN HAWA DICIPTAKANOLEH TUHAN SEBAGAI MENUSIA

Page 84: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

DI BUMI INI PADA SAAT ITU PULALAHSECARA KODRATI ADAM LEBIH KUATDARI HAWA DAN YANG KUATLAHPANTAS MEMIMPIN YANG LEMAH .

PADA PERIODE BERIKUTNYA MULAIMENGALAMI BERKEMBANG DANMULAI MENGENAL SPESIALISASI( MISAL BERBURU, MEMBUKA LAHAN )HAL INI MENJADI PANUTANATAU MEMIMPIM YANG LAIN.

PEMIMPIN ADALAH :

Seorang pribadi yang memiliki kecakapan khusus ,wawasan lebih,sehingga dengan atau tanpa pengangkatan formal ia dapat mempengaruhi orang lain untuk bersama sama , mencapai tujuan tertentu.

2

KEPEMIMPINAN ADALAH - Bahwa kepemimpinan sebagai seni dalam mempengaruhi orang lain

sekaligus tingkah lakunya

- Bahwa kepemimpinan sebagai kegiatan mempengaruhi orang orang untuk di ajak kerja sama.

- Suatu kekuasaan untuk mempengaruhi orang yang di pimpin/bawahan/pengikut / anggota untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan sesuatu atau tugas.

Dari beberapa pendapat tsb dapat di simak unsur unsur sbg pemimpin sbb :

- Kemampuan mempengaruhi orang lain - Kemampuan mengarahkan perilaku orang lain- Pencapaian tugas Dengan kata lain Pemimpin lebih menunjukan aspek phisik dan Kepemimpinan ke dlm Phisikisnya ( kemampuannya) .

Page 85: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

Dan mempunyai dua sifat FORMAL dan INFORMAL

PEMIMPIN FORMAL ;

Adalah Orang yang oleh organisasi tertentu di tunjuk sebagai pemimpin, berdasarkan keputusanatau pengangkatan resmi untuk memangku jabatan secara resmi dalam struktur.

Ciri ciri :

-lama jabatan terbatas -Ada persyaratan yang harus di penuhi -Di dukung organisasi atasnya -Memiliki kewenangan dan kekuasaan .

PEMIMPIN INFORMAL ;

Orang yang tidak mendapat pengangkatan secara formal sebagai pemimpin didasarkan pada keunggulan kualitas yang di miliki seperti ,Kewibawaan ,Kharisma ,Kesaktian ,atau keturunan.

Ciri ciri : - Tidak memiliki penunjukan Formal- Pengakuannya di tentukan masyarakat- Tidak memiliki dukungan atasan - Tidak mendapat imbalan

TYPE KEPEMIMPINAN :

Page 86: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

-TYPE KHARISMATIK :

Pemimpin ini memiliki daya tarik dan wibawa besar atau luarbiasa, se olah olah memiliki kekuatan Gaib ,dan memancarkan pengaruh yang besar .

-TYPE PATERNALISTIS :

Pemimpin yang bertype demikian memiliki sifat sifat Kebapakan ,hal ini di pengaruhi oleh kasih sayang seorang

-TYPE MILITERISTIK :

Memiliki sifat sifat Komando,Kepatuhan dari bawahan, suka seremonial menuntut disiplin yang keras dan komunikasi searah .

3

-TYPE OTOKRATIS : Pemimpin yg menuntut adanya kekuasaan dan paksaan atau

berperan tunggal , memiliki ciri ciri sbb : *.Beranggapan organisiasi sbg milk pribadi

*.Tujuan organisasi sbg tujuan pribadi*.Bawahan hanya sebagai alat belaka

*.Tidak suka saran ,pendapat atau kritik.*.Dalam menggerakan bawahanya cenderung memaksa.

-TYPE DEMOKRATIS : Pemimpin ini selalu memberikan bimbingan pada pengikutnya secara efisien ,serta memiliki kemampuan mengkoordinir kegiatan dan kekuatan ,sangat menghargai potensi setiap

Page 87: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

individu mau mendengar apa yang sedang terjadi pada bawahanya terlihat dari ciri ciri : ..Dlm membuat keputusan selalu bertitik tolak dari pendapat ..Selalu mensinkronkan kepentingan organisasi...Mau dan mampu menerima saran bawahanya..Team work menjdi dasar mencapai tujuan...Memberi peluang berkembang pada bawahan...Selalu mengembangkan diri dalam pribadinya.

Kualitas Kepemimpinan itu harus memenuhi persyaratan yang di butuhkan oleh situasi :Misal ;* Masyarakat Tradisional, Type yg Cocok adalah Kharismatik atau Otokrati s Sebab cara berpikir masyarakat tradisionil masih berpola pikir sederhana,maka dlm menggerakan masyarakat agar berpartisipasi harus di paksa datau pola panutan .* Masyarakat Modern , Type yang cocok adalah Demokrasi karena pola pikir masyarakat sudah tau hak dan kewajibannya, oleh karena itu aspirasi yang ada harus mendapat perhatian .

Team pengajar

Page 88: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

POLA PENGASUHAN

Page 89: villario.files.wordpress.com  · Web viewMenimbang:Bahwa dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan Polri khususnya peserta pendidikan dan pelatihan di Sekolah Polisi Negara

CIGOMBONG, NOVEMBER 2017