101
BAB 47 PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I 13. JAWA TIMUR

bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

BAB 47PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I

13. JAWA TIMUR

Page 2: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,
Page 3: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

PEMBANGUNAN DAERAH

TINGKAT I 13. JAWA

TIMUR

I. PENDAHULUAN

Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur terletak antara 5°37' - 8°48' lintang selatan dan 110°54' - 115°57' bujur timur, merupa-kan wilayah di Pulau Jawa, yang berbatasan di sebelah utara dengan Laut Jawa, di sebelah timur dengan Selat Bali dan Laut Bali, di sebelah selatan dengan Samudra Indonesia dan di sebelah barat dengan Daerah Tingkat I Jawa Tengah.

Wilayah Propinsi Jawa Timur mencakup areal seluas 47.922,45 kilometer persegi. Pada tahun 1990 tata guna lahan di wilayah Propinsi Jawa Timur antara lain meliputi areal hutan seluas 5.409 kilometer persegi atau 11,3 persen, areal belukar seluas 3.658 kilometer persegi atau 7,6 persen, areal padang rumput seluas 376 kilometer persegi atau 0,8 persen, areal ladang seluas 368 kilometer persegi atau 0,8 persen, areal dataran tinggi seluas 8.466 kilometer persegi atau 17,7 persen, areal persawahan seluas 11.231 kilometer persegi atau 23,4 persen, areal perkebunan seluas 10.673 kilometer persegi atau 22.3 persen, areal perairan

623

Page 4: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

darat seluas 967 kilometer persegi atau 2,0 persen, areal tandus seluas 109 kilometer persegi atau 0,2 persen, areal permukiman seluas 6.513 kilometer persegi atau 13,6 persen, dan areal lainnya seluas 152,45 kilometer persegi atau 0,3 persen dari seluruh luas wilayah.

Propinsi Jawa Timur merupakan wilayah dengan beragam topografi berupa pegunungan, perbukitan, dan kepulauan, yang sebagian besar berada pada ketinggian antara 0-400 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini memiliki perairan umum berupa danau, sungai, dan waduk. Iklim daerah Jawa Timur termasuk tropis lembab dengan curah hujan rata-rata 2.100 milimeter setiap tahun. Suhu udara beragam antara 18°Celsius - 35°Celsius. Wilayah Jawa Timur mempunyai beberapa kawasan yang rawan terhadap bencana, seperti gempa bumi, letusan gunung api, dan banjir.

Lahan di Propinsi Jawa Timur sebagian besar telah dimanfaat-kan untuk kegiatan pertanian dan industri. Selain itu, wilayah ini memiliki sumber daya kelautan, kehutanan, dan pertambangan yang potensial untuk dikembangkan, yang dewasa ini belum dimanfaatkan secara optimal.

Pada tahun 1990 penduduk Propinsi Jawa Timur berjumlah 32.545.400 jiwa, dengan kepadatan penduduk 679 jiwa per kilometer persegi. Daerah tingkat II yang terpadat penduduknya adalah Kotamadya Surabaya dengan kepadatan 19.054 jiwa per kilometer persegi, sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Banyuwangi dengan kepadatan 252 jiwa per kilometer persegi. Penduduk yang tinggal di kawasan perkotaan berjumlah 8.916.011 jiwa atau 28,0 persen dari jumlah penduduk Propinsi Jawa Timur. Jumlah penduduk perkotaan mengalami peningkatan yang cukup berarti dengan rata-rata laju pertumbuhan antara tahun 1971 dan 1990 sebesar 4,8 persen per tahun.

624

Page 5: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

Pada tahun 1990 penduduk usia kerja (10 tahun ke atas) di propinsi ini berjumlah 25.872.972 orang (79,59 persen). Dari jumlah tersebut, yang masuk ke dalam angkatan kerja adalah sebanyak 15.766.989 orang, dan angkatan kerja yang bekerja berjumlah 15.432.144 orang. Dari seluruh angkatan kerja yang bekerja tersebut, sebagian besar terserap di sektor pertanian (50,56 persen). Sisanya terserap di berbagai sektor lain, yaitu industri (16,58 persen) dan jasa (32,85 persen).

Propinsi Jawa Timur memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, tradisi, kesenian, dan bahasa. Masyarakat Jawa Timur terdiri dari berbagai suku, antara lain Jawa dan Madura, serta suku lainnya yang masing-masing memiliki kebudayaan dan adat-istiadatnya sendiri. Penduduk propinsi ini sebagian besar beragama Islam (97,1 persen), selebihnya beragama Kristen (2,0 persen), dan lainnya (0,9 persen).

Secara administratif Daerah Tingkat I Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten daerah tingkat II, yaitu Kabupaten Malang, Pacitan, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Ponorogo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Trenggalek, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Tulungagung, Blitar, Kediri, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep; dan delapan kotamadya daerah tingkat II, yaitu Kotamadya Kediri, Blitar, Malang, Probolinggo, Pasuruan, Mojokerto, Madiun, dan Surabaya sebagai ibukota propinsi. Dalam wilayah Daerah Tingkat I Jawa Timur terdapat dua kota administratif (kotif) yaitu Kotif Jember dan Batu, 609 wilayah kecamatan, serta 8.389 desa dan kelurahan.

625

Page 6: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

II. PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR DALAM PJP I

Perkembangan kependudukan di Propinsi Jawa Timur selama pembangunan jangka panjang (PJP) I menunjukkan makin menurunnya laju pertumbuhan penduduk dari 1,49 persen per tahun dalam periode 1971 - 1980 menjadi 1,08 persen per tahun dalam periode 1980 - 1990. Dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk di wilayah Jawa - Bali dan di tingkat nasional yang masing-masing sebesar 1,65 persen per tahun dan 1,97 persen per tahun dalam periode 1980 - 1990, laju pertumbuhan penduduk propinsi ini termasuk cukup rendah.

Dalam PJP I pembangunan Propinsi Jawa Timur telah meningkat dengan cukup berarti. Pada tahun 1990 produk domestik regional bruto (PDRB) nonmigas Propinsi Jawa Timur atas dasar harga konstan tahun 1983 adalah sebesar Rp16.729.515 juta. Jika dilihat dari pangsa sumbangan sektoral terhadap pembentukan PDRB nonmigas, sektor pertanian memberikan sumbangan tertinggi, (26,8 persen), diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (21,7 persen), dan sektor industri (20,3 persen).

Dalam periode 1983-1990 laju pertumbuhan PDRB nonmigas tercatat sebesar 6,4 persen per tahun. Sektor yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi adalah sektor bank dan lembaga keuangan lainnya (18,5 persen) , sektor industri pengolahan (9,8 persen), dan sektor bangunan (8,2 persen).

PDRB nonmigas per kapita pada tahun 1990 atas dasar harga konstan tahun 1983 mencapai Rp515 ribu. Dibandingkan dengan angka tahun 1983 yang besarnya Rp356 ribu, terjadi peningkatan dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 5,42 persen per tahun.

Laju pertumbuhan perekonomian Daerah Tingkat I Jawa Timur tersebut didukung oleh laju pertumbuhan ekspor nonmigas rata-rata sebesar 27,85 persen per tahun antara tahun 1987 dan

626

Page 7: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

1992 dengan komoditas andalan produk tekstil, kayu, dan perikanan.

Pembangunan di bidang kesejahteraan sosial telah menghasil-kan tingkat kesejahteraan sosial yang lebih baik berdasarkan berbagai indikator. Jumlah penduduk melek huruf meningkat dari 47,52 persen pada tahun 1971 menjadi 77,28 persen pada tahun 1990, angka kematian bayi per seribu kelahiran hidup turun dari 108 pada tahun 1971 menjadi 57 pada tahun 1990. Demikian pula usia harapan hidup penduduk meningkat dari 52,5 tahun pada tahun 1971 menjadi 62,9 tahun pada tahun 1990.

Peningkatan kesejahteraan tersebut didukung oleh peningkatan pelayanan kesehatan yang makin merata dan makin luas jangkauannya. Pada tahun 1990 telah ada 106 unit rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur 16.645 buah, dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) serta puskesmas pembantu sebanyak 2.425 unit dengan jangkauan pelayanan mencakup luasan 19,8 kilometer persegi dengan penduduk yang dilayani sebanyak 13.400 orang per puskesmas termasuk puskesmas pembantu. Keadaan ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan tahun 1972, dengan jumlah puskesmas baru mencapai 576 unit dengan jangkauan pelayanan mencakup luas 83,2 kilometer persegi dan penduduk yang dilayani sebanyak 44.960 orang per puskesmas.

Tingkat pendidikan rata-rata penduduk Jawa Timur telah menunjukkan kemajuan yang berarti seperti diperlihatkan oleh angka partisipasi kasar sekolah dasar (SD) yang pada tahun 1992 telah mencapai 108,2 persen, dibandingkan tahun 1972 yang baru mencapai 56,8 persen. Angka partisipasi tahun 1992 tersebut lebih tinggi daripada tingkat nasional, yaitu sebesar rata-rata 107,5 persen. Tingkat partisipasi pendidikan ini didukung oleh ketersediaan sekolah yang makin meningkat. Pada tahun 1992 telah ada 22.458 unit SD yang berarti telah meningkat dibandingkan dengan tahun 1972 yang baru berjumlah 9.996 unit. Peningkatan jumlah SD dan murid didukung oleh jumlah guru yang makin

627

Page 8: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

meningkat. Pada tahun 1992 tercatat 216.223 orang guru SD dan setiap guru SD melayani 22 murid.

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat tercermin pula dari makin berkurangnya jumlah penduduk miskin. Pada tahun 1990, penduduk miskin di Propinsi Jawa Timur berjumlah 4.800.306 orang atau kurang lebih 14,8 persen dari seluruh penduduk. Pada tahun 1984, penduduk miskin masih berjumlah 5.982.265 orang atau kurang lebih 19,6 persen dari jumlah penduduk.

Pembangunan daerah Jawa Timur didukung oleh pembangunan prasarana yang dilaksanakan, baik oleh pemerintah pusat maupun oleh pemerintah daerah tingkat I dan daerah tingkat II. Di bidang prasarana transportasi sampai dengan tahun 1992 telah dibangun dan ditingkatkan berbagai prasarana transportasi darat meliputi dermaga penyeberangan dan jaringan jalan yang mencapai panjang 24.376 kilometer. Ketersediaan jaringan jalan telah makin baik, seperti terlihat pada tingkat kepadatan yang mencapai rata-rata 562,3 kilometer per 1.000 kilometer persegi. Ketersediaan prasarana transportasi lainnya yang mendukung pembangunan daerah adalah prasarana transportasi laut dan transportasi udara, juga telah meningkat. Propinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan, Kalianget di Madura, Pasuruan dan Tuban. Transportasi udara dilayani oleh 4 bandar udara, yaitu Bandar Udara Juanda di Surabaya yang berfungsi sebagai bandar udara internasional, pangkalan udara (lanud) Abdurachman Saleh di Malang yang digunakan untuk keperluan militer dan komersial, Lanud Iswahyudi di Madiun yang digunakan untuk keperluan militer, dan Bandar Udara Perintis Trunojoyo di Sumenep. Selain itu, prasarana transportasi antarwilayah yang telah dibangun selama PJP I, antara lain jalan lintas utara Jawa, jalur kereta api, dan pelabuhan penyeberangan di Ketapang, telah meningkatkan keterkaitan antara Propinsi Jawa Timur dengan propinsi lain di Jawa dan di wilayah kawasan timur Indonesia.

628

Page 9: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

Di bidang pengairan telah ada peningkatan prasarana pengairan, seperti bendung dan jaringan irigasi. Pada tahun 1993 jaringan irigasi yang ada telah mengairi sawah seluas kurang lebih 947.000 hektare sehingga membantu peningkatan dan menunjang produksi pertanian sampai mencapai swasembada beras.

Penyediaan prasarana ketenagalistrikan di propinsi ini dilayani oleh Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Timur secara sistem interkoneksi dengan seluruh propinsi se Jawa-Bali, yang sampai dengan tahun 1991 bersama dengan Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta telah menghasilkan daya terpasang sebesar 1.316,4 megawatt.

Investasi yang dilakukan oleh Pemerintah di Jawa Timur melalui anggaran pembangunan yang dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Alokasi bantuan yang berupa dana bantuan pembangunan daerah (Inpres) dan dana sektoral melalui daftar isian proyek (DIP) dalam Repelita IV dan V masing- masing berjumlah Rpl,72 trilyun dan Rp8,08 trilyun.

Pendapatan asli daerah (PAD) juga menunjukkan peningkatan yang cukup. berarti, dengan rata-rata pertumbuhan selama Repelita V kurang lebih 9,6 persen per tahun. Dalam masa itu, PAD telah meningkat dari Rp133,9 miliar pada tahun 1989/90 menjadi Rp194 miliar pada tahun 1993/94. Peningkatan yang cukup berarti dari PAD dan Bantuan Pembangunan Daerah dari tahun ke tahun mempengaruhi pula peningkatan belanja pembangunan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tingkat I Jawa Timur. Pada tahun pertama Repelita V belanja pembangunan daerah berjumlah Rp 87,1 miliar dan pada tahun terakhir Repelita V meningkat menjadi Rp168,3 miliar. Bagian terbesar dari belanja pembangunan digunakan untuk sektor perhubungan dan pariwisata.

Investasi swasta di Jawa Timur cukup besar dan menunjukkan peningkatan yang cukup pesat. Gejala tersebut terlihat dari jumlah

629

Page 10: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

proyek baru penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang disetujui Pemerintah dalam masa empat tahun pertama Repelita V, yaitu 325 proyek dengan nilai Rp6,65 triliun, dan 95 proyek baru penanaman modal asing (PMA) dengan nilai US$3.135 juta.

Rencana tata ruang wilayah (RTRW) propinsi daerah tingkat I yang berupa rencana struktur tata ruang propinsi (RSTRP) dan RTRW kabupaten/kotamadya daerah tingkat II yang berupa rencana umum tata ruang kabupaten (RUTRK) telah selesai disusun, meskipun pada akhir PJP I sedang dalam proses ditetapkan sebagai peraturan daerah.

III. TANTANGAN, KENDALA, DAN PELUANG PEMBANGUNAN

Pembangunan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur selama PJP I telah memberikan hasil yang secara nyata dirasakan oleh masyarakat, dengan makin meningkatnya kegiatan perekonomian yang didukung oleh meningkatnya ketersediaan prasarana dan sarana pembangunan, meningkatnya taraf kesejahteraan dan makin tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat, termasuk pendidikan dasar dan kesehatan. Namun disadari pula masih banyak masalah yang dihadapi.

Pembangunan yang telah banyak dilakukan di Daerah Tingkat I Jawa Timur selama PJP I, dalam PJP II akan dilanjutkan dan ditingkatkan sesuai dengan GBHN 1993. Untuk itu, perlu ditemukenali berbagai tantangan dan kendala yang akan dihadapi, serta peluang yang dapat dimanfaatkan.

1. Tantangan

Dalam PJP I telah banyak kemajuan yang dicapai Propinsi Jawa Timur khususnya taraf kesejahteraan sosial masyarakatnya ditunjukkan oleh rendahnya angka kematian bayi dan tingkat usia

630

Page 11: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

harapan hidup yang relatif cukup tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Meskipun demikian, tingkat PDRB nonmigas perkapita dan laju pertumbuhan PDRB nonmigas daerah ini relatif lebih rendah dari rata-rata nasional. Dengan demikian, tantangan utama pembangunan daerah Jawa Timur adalah meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan serta memperluas landasan ekonomi daerah yang didukung oleh peningkatan ekspor nonmigas terutama hasil industri dan perluasan kesempatan kerja sehingga mempercepat peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dibutuhkan tenaga kerja yang berkualitas dan produktif. Kondisi ketenagakerjaan di Propinsi Jawa Timur ditandai dengan masih besarnya jumlah tenaga kerja di sektor pertanian, yang produktivitasnya relatif rendah terutama di sektor pertanian tradisional, dibandingkan dengan tenaga kerja yang terserap di sektor nonpertanian, khususnya industri dan jasa. Sektor industri dan jasa, yang berperan sebagai penggerak percepatan laju pertumbuhan ekonomi daerah, memerlukan tenaga kerja dengan produktivitas yang tinggi. Di Propinsi Jawa Timur, kondisi tenaga kerja yang tersedia umumnya belum memenuhi tuntutan tenaga kerja yang berkualitas, khususnya dalam sektor ekonomi yang cepat pertumbuhannya. Dengan demikian, untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Timur, tantangannya adalah membentuk serta mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang produktif dan berjiwa wiraswasta yang mampu mengisi, menciptakan, dan memperluas kesempatan kerja serta kesempatan berusaha.

Untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi tersebut dibutuhkan investasi yang besar, sedangkan kemampuan investasi pemerintah terbatas sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan peningkatan investasi oleh masyarakat khususnya dunia usaha. Sehubungan dengan itu, Propinsi Jawa Timur harus mampu menarik dunia usaha .agar menanamkan modal untuk mengem-

631

Page 12: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

bangkan potensi berbagai sumber daya pembangunan di propinsi ini. Dengan demikian, Propinsi Jawa Timur dihadapkan pada masalah untuk menciptakan iklim usaha yang menarik bagi investasi masyarakat dan dunia usaha agar berperan serta lebih besar dalam pembangunan daerah. Untuk itu, tantangannya adalah mengembangkan kawasan dan pusat pertumbuhan yang dapat menampung kegiatan ekonomi, memperluas lapangan kerja, dan sekaligus berfungsi sebagai pusat pelayanan.

Kegiatan ekonomi dan sosial di Propinsi Jawa Timur terkonsentrasi di bagian tengah dan di wilayah pantai utara terutama di kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila). Bagian pantai selatan dan pulau-pulau disekitar Jawa Timur, tingkat perkembangan wilayah serta kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya relatif tertinggal. Laju pertumbuhan ekonomi wilayah ini lebih lambat dari wilayah lainnya, sehingga mengakibatkan bertambahnya kesenjangan antarwilayah. Dengan demikian, tantangannya adalah meningkatkan pengembangan wilayah yang tertinggal tersebut dengan menyerasikan laju pertumbuhannya untuk mengurangi kesenjangan tingkat kesejahteraan dan kemakmuran antarwilayah di propinsi ini.

Pertumbuhan ekonomi yang perlu dipercepat membutuhkan dukungan prasarana dasar yang memadai, antara lain transportasi, tenaga listrik, pengairan, air bersih, dan telekomunikasi. Meskipun telah meningkat, ketersediaan prasarana dasar daerah Jawa Timur belum memenuhi kebutuhan ataupun tuntutan kualitas pelayanan yang terus meningkat. Untuk daerah yang kondisi geografisnya seperti Jawa Timur diperlukan sistem transportasi wilayah antarmoda meliputi transportasi darat, laut, dan udara yang dapat meningkatkan keterkaitan wilayah produksi dengan pasar. Untuk meningkatkan efisiensi ekonomi, terutama dalam distribusi barang dan jasa, diperlukan dukungan prasarana dan sarana transportasi yang memadai. Di pihak lain, ada keterbatasan kemampuan pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk

632

Page 13: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

membangun prasarana dan sarana transportasi guna mempercepat pembangunan daerah ini. Oleh karena itu, tantangan yang dihadapi adalah meningkatkan ketersediaan dan kualitas serta memperluas jangkauan pelayanan prasarana dasar, khususnya air bersih dan tenaga listrik, serta sistem transportasi antarmoda secara terpadu dan optimal, dengan mengikutsertakan dunia usaha.

Hasil pembangunan di bidang kesejahteraan sosial di Propinsi Jawa Timur telah menunjukkan kemajuan dan lebih baik dibandingkan dengan tingkat kemajuan rata-rata nasional. Meskipun demikian, di Propinsi Jawa Timur masih terdapat kesenjangan kesejahteraan antardaerah dan antargolongan masyarakat, antara lain karena masih terbatasnya jangkauan prasarana dan sarana sosial. Kondisi di atas menghadapkan Propinsi Jawa Timur pada tantangan untuk meningkatkan, memeratakan, dan memperluas jangkauan serta mutu pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pelayanan sosial lainnya, serta jangkauan informasi sampai ke seluruh pelosok daerah.

Dalam kaitan itu, jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan masih cukup tinggi, yaitu pada tahun 1990 masih sebanyak 4,8 juta orang atau sekitar 14,77 persen dari jumlah penduduk Propinsi Jawa Timur. Selain itu, pada tahun 1993 jumlah desa tertinggal di propinsi ini masih cukup banyak yaitu 1.969 desa atau sekitar 23,5 persen dari seluruh desa yang ada di Propinsi Jawa Timur. Masalah kemiskinan yang memerlukan penanggulangan secara khusus dan menyeluruh ini merupakan tantangan pula bagi pembangunan daerah Jawa Timur dalam PJP II, khususnya Repelita VI.

Jumlah penduduk perkotaan yang tinggi dan kondisi ekonomi yang cukup baik menyebabkan cepatnya kegiatan pembangunan di Daerah Tingkat I Jawa Timur. Di pihak lain, keadaan ini mengakibatkan kurang terkendalinya pembangunan dan pengembangan di beberapa kota seperti di Gerbangkertosusila dan Malang yang berakibat menurunnya mutu pelayanan kota dan citra

633

Page 14: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

kota. Sehingga tantangan yang dihadapi adalah mengendalikan laju pertambahan penduduk, sekaligus mengendalikan pembangunan dan pengembangan kota agar mutu pelayanan kota makin baik dan efisien, serta terciptanya citra kota yang baik, serta lingkungan yang sehat, rapi, aman, dan nyaman.

Meningkatnya intensitas pembangunan, selain mengakibatkan meningkatnya pemanfaatan lahan, air, dan sumber daya alam lainnya, juga menimbulkan kerusakan sumber daya alam dan menghasilkan limbah dan polusi dalam kadar yang makin meningkat yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas dan daya dukung lingkungan hidup. Dengan demikian, pembangunan daerah dihadapkan pada tantangan untuk membangun tanpa merusak lingkungan hidup dan meningkatkan efektivitas pengelolaan dan rehabilitasi sumber daya alam sehingga menjamin pembangunan yang berkelanjutan.

Belum mantap dan meratanya kemampuan aparatur di daerah serta belum serasinya koordinasi antarlembaga dalam mengelola pembangunan merupakan tantangan yang dihadapi dalam rangka memperkuat kemampuan manajemen dan kelembagaan di daerah.

2. Kendala

Upaya pembangunan daerah di Propinsi Jawa Timur dihadap-kan kepada berbagai kendala yang erat kaitannya dengan kondisi geografis wilayah dan karakteristik fisik wilayah di kawasan pantai selatan, pulau-pulau terpencil yang sulit dijangkau, serta kawasan rawan bencana, antara lain gempa bumi dan gunung berapi, seperti gunung Kelud.

Propinsi ini juga dihadapkan pada kendala lain seperti terbatasnya sumber daya air di beberapa daerah termasuk daerah perkotaan, dan daerah yang potensial untuk pengembangan industri yang berakibat terbatasnya kemungkinan pengembangan daerah tersebut.

634

Page 15: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

3. Peluang

Hasil pembangunan yang telah dicapai Propinsi Jawa Timur selama PJP I dapat menjadi modal dan membuka peluang untuk meningkatkan pembangunan dalam PJP II. Hasil pembangunan berupa prasarana dan sarana sosial dan ekonomi yang telah dibangun, kelembagaan yang telah terbentuk dan berfungsi, dan peran serta masyarakat yang meningkat dalam kegiatan pem-bangunan adalah modal dan peluang yang dapat dikembangkan.

Propinsi Jawa Timur memiliki potensi sumber daya alam yang belum banyak dimanfaatkan. Demikian pula ada potensi pembangunan yang telah dimanfaatkan, tetapi belum optimal dikembangkan, antara lain di bidang industri, pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, kehutanan, pariwisata, dan pertambangan dan penggalian.

Berbagai industri di Jawa Timur telah berkembang dengan pesat, antara lain industri mesin dan logam dasar dengan komoditas, antara lain industri kereta api di Madiun, berbagai macam mesin dan alat-alat pertanian serta industri senjata ringan di Malang, dan industri-industri sedang-menengah di Sidoarjo dan Surabaya; industri maritim dengan komoditas kapal kecil dan sedang di Surabaya; industri kimia dasar dengan komoditas antara lain penyedap makanan, kosmetik, soda, dan semen di Pasuruan, Mojokerto, dan Gresik; aneka industri dengan komoditas antara lain makanan, minuman, pakaian jadi, perabot rumah tangga, dan peralatan rumah tangga di Pasuruan, Sidoarjo, Malang, dan Surabaya. Industri-industri tersebut serta industri lainnya termasuk rekayasa dan rancang bangun, dan berbagai industri dengan teknologi madya dan tinggi, memiliki potensi untuk berkembang dengan memanfaatkan lingkungan pendidikan tinggi serta lembaga penelitian dan pengembangan yang kuat di propinsi ini.

Sumber daya pertanian tanaman pangan tersebar di wilayah Propinsi Jawa Timur dengan komoditas potensial seperti padi,

635

Page 16: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

jagung, kedelai, buah-buahan. Sementara itu, perkebunan di Propinsi Jawa Timur pada umumnya merupakan perkebunan rakyat dan perkebunan milik badan usaha milik negara (BUMN) dengan komoditas andalan kopi, bungkil kopra, kakao, teh, cengkih, kapas, rosella, jambu mete, dan tembakau. Potensi perikanan yang berupa perikanan darat dan perikanan laut didukung oleh kegiatan intensifikasi pada lahan yang tersedia, budi daya perikanan air tawar dengan komoditas ikan bandeng, serta pengembangan usaha penangkapan ikan lemuru, bawal, tongkol, kakap putih dan kakap merah, serta budi daya udang dan kepiting, belum sepenuhnya dimanfaatkan dan potensial untuk dikembangkan lebih lanjut, termasuk pemanfaatan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Demikian pula di bidang kehutanan terdapat cukup potensi, seperti hutan jati yang cukup luas dan berbagai jenis hasil hutan lainnya.

Di bidang pertambangan dan galian, Propinsi Jawa Timur memiliki potensi berbagai bahan tambang dan galian antara lain adanya deposit minyak dan gas bumi di lepas pantai sebelah utara Gresik, Madura, dan Tuban; batu bara, timah hitam, marmer, dan kaolin yang banyak terdapat di daerah pegunungan Jawa Timur bagian selatan, seperti Tulungagung, Pacitan, Trenggalek, Malang, dan Ponorogo; selain itu terdapat pula mangan, air raksa, tembaga, emas, perak, belerang, dan yodium, yang tersebar di daerah Malang, Trenggalek, Jember, Pacitan, Banyuwangi, Pasuruan, Mojokerto, dan Jombang.

Pariwisata juga merupakan sektor yang berpeluang untuk dikembangkan. Jawa Timur memiliki obyek wisata yang beragam, baik wisata alam, budaya, dan sejarah. Wisata alam meliputi antara lain Telaga Sarangan, Tretes; Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Alas Purwo, Baluran; Pantai Pasir Putih di Situbondo, Pantai Popoh, Pantai Pacitan, Pantai Ngliyep; wisata bahari antara lain di beberapa wilayah kepulauan Jawa Timur; Kebun Raya Purwodadi. Wisata budaya meliputi antara lain Candi Penataran; karapan sapi di Madura, upacara Labuhan di pantai selatan, atraksi kesenian tradisional seperti reog Ponorogo, dan ludruk. Wisata

636

Page 17: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

sejarah meliputi antara lain Makam Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, proklamator Bung Karno; serta kraton Sumenep; dan museum Mpu Tantular dan Trowulan.

Jumlah penduduk yang besar dengan latar belakang pendidikan yang makin baik, merupakan sumber daya manusia yang sangat potensial untuk dikembangkan dan ditingkatkan produktivitasnya melalui berbagai program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

Secara geografis Propinsi Jawa Timur merupakan bagian Pulau Jawa yang dekat dengan Indonesia bagian timur sehingga merupakan pusat perdagangan di bagian kawasan timur. Kota Surabaya yang lokasinya sangat strategis telah berkembang menjadi pusat perdagangan, jasa, pariwisata, simpul transportasi, serta merupakan pelabuhan laut dan Bandar udara internasional. Dengan potensi yang dimiliki, maka Surabaya dapat dikembangkan menjadi pusat perdagangan utama untuk melayani kawasan timur Indonesia.

IV. ARAHAN, SASARAN, DAN KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN

1. Arahan GBHN 1993

GBHN 1993 mengamanatkan bahwa pembangunan daerah diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasilnya, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, menggalakkan prakarsa dan peran serta aktif masyarakat serta meningkatkan pendayagunaan potensi daerah secara optimal dan terpadu dalam mengisi otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggung jawab serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam upaya melaksanakan pemerataan pembangunan di seluruh tanah air, pembangunan daerah, dan kawasan yang kurang berkembang, seperti di daerah terpencil, perlu ditingkatkan sebagai perwujudan Wawasan Nusantara.

637

Page 18: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

Dengan mengacu pada arahan GBHN 1993, pembangunan Daerah Tingkat I Jawa Timur diarahkan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pelibatan masyarakat setempat secara penuh; peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha; peningkatan kesempatan kerja bagi tenaga kerja setempat dan perbaikan kualitas angkatan kerja melalui pendidikan dan pelatihan; peningkatan produktivitas perekonomian daerah; penganekaragaman kegiatan perekonomian daerah; peningkatan pertumbuhan ekspor nonmigas; peningkatan jumlah dan kualitas investasi swasta; peningkatan kesejahteraan sosial dan percepatan penanggulangan kemiskinan; pengembangan sistem transportasi terpadu yang akan meningkatkan aksesibilitas daerah terpencil dan terbelakang; penguatan kelembagaan dan aparatur pemerintah di daerah dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pembangunan di daerah; pengembangan sumber daya alam yang memiliki potensi dan keunggulan komparatif dengan memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup untuk pembangunan yang berkelanjutan; dan pengembangan kawasan andalan dengan menciptakan keterkaitan dengan wilayah sekitarnya.

2. Sasaran

a. Sasaran PJP II

Sasaran pembangunan Daerah Tingkat I Jawa Timur dalam PJP II sesuai dengan GBHN 1993 adalah mantapnya otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggung jawab, serta makin meratanya pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sasaran pembangunan ekonomi adalah tercapainya laju pertumbuhan PDRB nonmigas yang diperkirakan rata-rata sekitar 7,0 persen per tahun. Sasaran lainnya adalah meningkatnya ketersediaan dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana dasar

638

Page 19: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

ekonomi, terutama terciptanya sistem transportasi antarmoda yang mampu meningkatkan aksesibilitas wilayah propinsi secara ekonomis; meningkatnya peran serta dunia usaha dan masyarakat dalam pembangunan, sehingga dapat mendukung penciptaan lapangan kerja; serta meningkatnya sumbangan daerah kepada ekonomi nasional.

Sasaran pembangunan sosial adalah meningkatnya derajat kesehatan dan gizi masyarakat, yang diukur antara lain dari dua indikator kesejahteraan sosial, yaitu bertambahnya usia harapan hidup menjadi 70,6 tahun, dan menurunnya angka kematian bayi menjadi 26 per seribu kelahiran hidup; menurunnya laju pertumbuhan penduduk; dan telah mantapnya pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar dan kejuruan; serta terselesaikannya pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.

Dalam PJP II masalah kemiskinan di daerah Jawa Timur berdasarkan kriteria yang sekarang digunakan, diupayakan dapat terselesaikan.

b. Sasaran Repelita VI

Sasaran pembangunan Daerah Tingkat I Jawa Timur dalam Repelita VI adalah berkembangnya otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggung jawab dengan titik berat pada daerah tingkat II; meningkatnya kemandirian dan kemampuan daerah dalam merencanakan dan mengelola pembangunan termasuk dalam mengoperasikan dan memelihara prasarana dan sarana yang dibangun di daerah, seiring dengan meningkatnya kemampuan Pemerintah daerah untuk menggali dan mengerahkan sumber keuangan daerah, serta meningkatnya efisiensi belanja daerah.

Sasaran pembangunan ekonomi adalah tercapainya laju per-tumbuhan PDRB nonmigas yang diperkirakan sekitar 6,2 persen per tahun, dengan laju pertumbuhan sektoral, yaitu pertanian rata-

639

Page 20: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

rata sekitar 2,5 persen; industri nonmigas sekitar 9,6 persen; bangunan sekitar 7,4 persen; perdagangan dan pengangkutan sekitar 6,0 persen; jasa sekitar 5,8 persen; serta lainnya (mencakup pemerintahan, energi, dan pertambangan) sekitar 5,5 persen. Sedangkan sasaran laju pertumbuhan ekspor nonmigas rata-rata untuk Propinsi Jawa Timur adalah 11,1 persen per tahun. Sasaran laju pertumbuhan kesempatan kerja adalah rata-rata 2,1 persen per tahun sehingga tercipta tambahan kesempatan kerja baru bagi 1.600 ribu orang.

Sasaran selanjutnya adalah meningkatnya ketersediaan prasarana dan sarana ekonomi terutama berkembangnya sistem transportasi antarmoda yang terpadu sehingga mampu meningkat-kan aksesibilitas wilayah propinsi ini secara merata dan efisien; meningkatnya keikutsertaan dunia usaha dan masyarakat dalam kegiatan produktif di daerah; meningkatnya produktivitas tenaga kerja setempat di sektor pertanian, industri, dan jasa; dan meningkatnya PAD termasuk di daerah tingkat II yang relatif tertinggal.

Sasaran pembangunan sosial adalah meningkatnya derajat kesehatan dan gizi masyarakat secara merata dengan peningkatan usia harapan hidup menjadi 65,5 tahun dan penurunan angka kematian bayi menjadi 46 per seribu kelahiran hidup; menurunnya laju pertumbuhan penduduk sesuai dengan sasaran nasional; semakin merata, meluas dan meningkatnya kualitas pendidikan dasar dan kejuruan; meningkatnya angka partisipasi kasar sekolah lanjut-an tingkat pertama (SLIP) termasuk madrasah tsanawiyah (MTs), dan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) termasuk madrasah aliyah (MA) masing-masing menjadi sekitar 67,4 persen dan sekitar 38,7 persen; serta dimulainya pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.

Menjadi sasaran penting pula meningkatnya pendapatan masyarakat yang berpendapatan rendah; berkurangnya jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, berkurangnya

640

Page 21: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

jumlah desa tertinggal selaras dengan sasaran penurunan jumlah penduduk miskin di tingkat nasional; serta meningkatnya daya dukung sumber daya alam dan terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup, termasuk menurunnya luas lahan kritis.

3. Kebijaksanaan

Untuk mengatasi berbagai tantangan pembangunan dan mewujudkan berbagai sasaran tersebut di atas, kebijaksanaan pembangunan Daerah Tingkat I Jawa Timur dalam Repelita VI diarahkan pada peningkatan pelaksanaan otonomi di daerah seiring dengan peningkatan peran serta masyarakat; pengembangan sektor unggulan; pengembangan usaha nasional; pengembangan sumber daya manusia; kependudukan; peningkatan pemerataan pem-bangunan; penanggulangan kemiskinan; pengembangan prasarana dan sarana ekonomi; pendayagunaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup; serta pengembangan kawasan andalan.

Kebijaksanaan tersebut di atas dilaksanakan dengan memper-hatikan kebijaksanaan pembangunan propinsi yang berbatasan, dalam rangka mewujudkan keserasian pembangunan antardaerah melalui peningkatan kerjasama antardaerah.

a. Pelaksanaan Otonomi di Daerah

Dalam rangka memperkukuh negara kesatuan serta memper-lancar penyelenggaraan pembangunan nasional, kemampuan pelaksanaan pemerintahan di daerah tingkat I dan daerah tingkat II Propinsi Jawa Timur terutama dalam penyelenggaraan tugas desentralisasi, dekonsentrasi dan pembantuan, ditingkatkan agar makin mewujudkan otonomi yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggung jawab.

Pelaksanaan otonomi di Propinsi Jawa Timur ditingkatkan melalui penguatan manajemen dan kelembagaan, peningkatan

641

Page 22: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

kemampuan aparatur, peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek); peningkatan kemampuan memobilisasi berbagai sumber keuangan daerah; serta peningkatan kemampuan lembaga dan organisasi masyarakat, dan peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah.

Penataan kembali batas wilayah dan daerah, dalam rangka pemekaran dan penyesuaian status daerah tertentu, dimungkinkan untuk meningkatkan efisiensi pelaksanaan pembangunan dan administrasi pemerintahan di daerah.

b. Pengembangan Sektor Unggulan

Dalam upaya mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan, kebijaksanaan pembangunan ekonomi daerah dalam Repelita VI diarahkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor unggulan yang diprioritaskan di Propinsi Jawa Timur. Pembangunan industri dan pertanian serta sektor produktif lainnya ditingkatkan dan diarahkan untuk menghasilkan pertum-buhan ekonomi yang cukup tinggi.

Pembangunan industri di Propinsi Jawa Timur diarahkan pada pengembangan industri yang berorientasi ekspor dengan meman-faatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, dengan memanfaatkan kota Surabaya sebagai pusat pertumbuhan di wilayah timur Indonesia. Pembangunan industri di Propinsi Jawa Timur juga diarahkan untuk penguatan dan pendalaman struktur industri yang mengarah kepada kemandirian. Sehubungan dengan itu, pembangunan industri di Propinsi Jawa Timur dikembangkan secara bertahap dan terpadu melalui peningkatan keterkaitan antara industri dengan pertanian sehingga meningkatkan nilai tambah dan memperkukuh struktur ekonomi daerah. Upaya pengembangan dan perluasan kegiatan industri pengolahan, termasuk agroindustri, ditingkatkan dan didorong melalui penciptaan iklim yang lebih merangsang bagi penanaman modal. Penyebaran pembangunan

642

Page 23: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

industri di berbagai daerah tingkat II diupayakan sesuai dengan potensi masing-masing dan sesuai dengan rencana tata ruang daerah agar tertata dengan baik dan mendorong pemerataan. Untuk mendukung pengembangan industri, diupayakan peningkatan prasarana, peningkatan usaha pemasaran, serta pelatihan tenaga kerja. Untuk meningkatkan ketersediaan prasarana penunjang, sehingga tercipta kondisi yang menarik bagi pengembangan kegiatan industri, diperlukan investasi cukup besar yang tidak dapat dipenuhi oleh Pemerintah sepenuhnya. Oleh karena itu, usaha swasta didorong untuk ikut serta membangun prasarana dan sarana yang dibutuhkan.

Pembangunan pertanian di Propinsi Jawa Timur diarahkan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi; memantapkan swasembada pangan; serta menganekaragamkan produksi hasil pertanian yang berorientasi ekspor khususnya tanaman pangan termasuk hortikultura, perkebunan, perikanan, dan kehutanan. Upaya tersebut dilaksanakan secara terpadu, dan meliputi kegiatan pertanian tanaman pangan, perikanan, kehutanan, yang didukung oleh pengembangan agrobisnis dan agroindustri yang mampu menciptakan dan memperluas kesempatan kerja dan kesempatan usaha, serta meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani dan nelayan.

Pembangunan kepariwisataan di Propinsi Jawa Timur mempunyai potensi yang besar dan prospek yang cerah. Untuk itu, pembangunan kepariwisataan diarahkan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat, menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan usaha, serta mendorong kegiatan ekonomi yang terkait dengan pengembangan budaya daerah dengan memanfaat -

kan keindahan dan kekayaan alam termasuk kekayaan alam bahari, keanekaragaman seni budaya, dan peninggalan sejarah, dengan tetap memperhatikan nilai agama, citra kepribadian bangsa, serta harkat dan martabat bangsa.

643

Page 24: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

Pembangunan pertambangan di Propinsi Jawa Timur diting-katkan melalui pengembangan sumber daya tambang dan galian sekaligus mendorong proses pengolahan lanjutan untuk meningkat- kan nilai tambah, terutama bahan galian seperti minyak dan gas bumi, belerang, feldspar, yodium, kaolin, fosfat, dan mangan.

c. Pengembangan Usaha Nasional

Pengembangan usaha nasional yang meliputi usaha menengah dan kecil, koperasi, badan usaha milik negara (BUMN), dan badan usaha milik daerah (BUMD), serta usaha swasta diarahkan agar mampu tumbuh menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi daerah, serta memperluas kesempatan usaha dan kesempatan kerja menuju terwujudnya perekonomian daerah yang tangguh dan mandiri, yang dapat menopang pembangunan perekonomian nasional.

Kemampuan dan peranan usaha menengah dan kecil, termasuk usaha tradisional dan informal di Propinsi Jawa Timur ditingkatkan melalui pembangunan prasarana dan sarana usaha disertai dengan pengembangan iklim usaha yang mendukung. Struktur dunia usaha ditata pula sehingga tercipta lapisan usaha kecil yang kukuh yang saling menyangga dengan lapisan menengah yang tangguh dan saling mendukung dengan usaha besar.

Kebijaksanaan yang mendukung pengembangan ekonomi rakyat dilakukan pula melalui peningkatan pemberian kemudahan di bidang perkreditan, investasi, perpajakan, asuransi, akses terhadap pasar dan informasi, serta dalam memperoleh pendidikan, pelatihan keterampilan, bimbingan manajemen, dan alih teknologi. Dengan demikian, ekonomi rakyat dapat berkembang secara mantap dan berperan makin besar dalam perekonomian nasional. Dalam rangka itu dikembangkan bidang kegiatan ekonomi yang diprioritaskan bagi usaha ekonomi rakyat, yaitu koperasi dan usaha kecil termasuk usaha informal dan tradisional, dan jika perlu ditetapkan wilayah usaha yang menyangkut perekonomian rakyat

644

Page 25: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

terutama yang telah berhasil diusahakan oleh koperasi dan usaha kecil untuk tidak dimasuki oleh usaha lainnya. Kebijaksanaan pemberian prioritas, dapat pula diberikan kepada usaha ekonomi rakyat untuk turut berperan secara efektif dalam pengadaan barang dan jasa yang dibiayai oleh Pemerintah, disertai upaya penyediaan tempat usaha yang terjamin khususnya bagi koperasi dan usaha kecil, dan peningkatan peran serta masyarakat antara lain melalui koperasi dalam pemilikan saham perusahaan besar melalui koperasi.

Khusus untuk pembangunan koperasi di Propinsi Jawa Timur pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan akses dan pangsa pasar; perluasan akses terhadap sumber permodalan, pengukuhan struktur permodalan, dan peningkatan kemampuan memanfaatkan modal; peningkatan kemampuan organisasi dan manajemen koperasi; peningkatan akses terhadap teknologi dan peningkatan kemampuan memanfaatkannya; serta pengembangan kemitraan usaha. Upaya tersebut juga dilaksanakan di daerah tertinggal dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan kelompok tertinggal, seperti nelayan pada umumnya, petani kecil, dan mereka yang berada di kantung-kantung kemiskinan.

Pembangunan perdagangan di Propinsi Jawa Timur diarahkan untuk menunjang peningkatan produksi dan memperlancar distribusi sehingga mampu mendukung upaya pemerataan dan pengembangan usaha, dan peningkatan ekspor nonmigas dengan memanfaatkan perkembangan ekonomi, baik nasional, regional maupun global.

d. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia di Propinsi Jawa Timur diarahkan untuk mewujudkan manusia berakhlak, beriman, dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan menanamkan sejak dini nilai-nilai agama dan moral, serta nilai-nilai luhur budaya bangsa, baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun

645

Page 26: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

pendidikan luar sekolah, serta pendidikan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Demikian pula, pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan, melalui peningkatan kualitas pendidikan umum, pendidikan kejuruan, maupun pendidikan agama, serta pelayanan kesehatan dan sosial kepada masyarakat melalui peningkatan ketersediaan dan sebaran prasarana dan sarana dasar secara makin berkualitas dan merata.

Pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk meningkatkan kreativitas, produktivitas, nilai tambah, daya saing, kewiraswastaan, dan kualitas tenaga kerja, antara lain melalui kegiatan pembimbingan, pendidikan, dan pelatihan yang tepat dan efektif, peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan iptek, serta pelestarian fungsi lingkungan hidup. Peningkatan produktivitas tenaga kerja di propinsi ini diarahkan pada sektor industri yang memanfaatkan sumber daya alam, yakni perikanan, kehutanan, pertambangan, perkebunan, peternakan, pariwisata. Demikian pula industri yang berkadar sumber daya manusia dengan keterampilan dan pemanfaatan iptek yang tinggi, seperti industri rekayasa, rancang bangun dan berbagai industri peranti lunak, termasuk jasa konsultansi dan jasa konstruksi.

e. Kependudukan

Kebijaksanaan di bidang kependudukan di Daerah Tingkat I Jawa Timur diarahkan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di daerah yang mempunyai kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, serta mengarahkan persebaran penduduk yang lebih merata terutama ke daerah jarang penduduk dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

Pertumbuhan penduduk dikendalikan, antara lain dengan upaya peningkatan keluarga berencana mandiri. Bersamaan

646

Page 27: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

dengan itu, upaya peningkatan kualitas penduduk dilakukan dengan meningkatkan keluarga sejahtera, termasuk ibu dan anak, remaja serta penduduk lanjut usia. Terutama peranan wanita yang dalam pembangunan Propinsi Jawa Timur telah meningkat pesat, pembinaannya diupayakan untuk dilanjutkan dan ditingkatkan.

Persebaran penduduk dilaksanakan, antara lain, melalui ke-giatan transmigrasi umum, transmigrasi swakarsa berbantuan, dan transmigrasi swakarsa mandiri.

f. Peningkatan Pemerataan Pembangunan

Pemerataan pertumbuhan antarsektor ekonomi di Propinsi Jawa Timur diupayakan dengan menyerasikan secara bertahap peranan dan sumbangan setiap sektor ekonomi, dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan produktivitas ekonomi daerah yang optimal, dengan memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, memperlancar proses perpindahan tenaga kerja ke sektor yang lebih produktif, serta memadukan perencanaan dan pelaksanaan program antarsektor dan program regional, sehingga kegiatan pembangunan dapat terwujud secara terpadu dan berdaya guna. Untuk itu, produktivitas khususnya di sektor. yang relatif tertinggal ditingkatkan, antara lain dengan penerapan teknologi yang tepat serta pendekatan baru dalam produksi dan pemasaran hasil. Untuk meningkatkan nilai tukar komoditas pertanian dan hasil sektor lainnya di perdesaan, ditingkatkan keterkaitan antar-sektor, terutama antara sektor pertanian dengan industri dan jasa.

Pemerataan pembangunan antardaerah di Propinsi Jawa Timur diupayakan dengan lebih menyerasikan pertumbuhan dan mengurangi kesenjangan baik dalam tingkat kemajuan antardaerah, maupun antara perkotaan dan perdesaan. Pembangunan desa dan masyarakat perdesaan ditingkatkan melalui koordinasi dan keterpaduan yang makin serasi dalam pembangunan sektoral, pengembangan kemampuan sumber daya manusia, pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup, serta

647

Page 28: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

penumbuhan iklim yang mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya masyara-kat. Di perkotaan, penataan penggunaan tanah ditingkatkan dengan lebih memperhatikan hak-hak rakyat atas tanah, fungsi social hak atas tanah, batas maksimum pemilikan tanah, serta pencegahan penelantaran tanah termasuk upaya mencegah pemusatan penguasaan tanah yang merugikan kepentingan rakyat.

Dalam rangka pemerataan pembangunan antardaerah di Propinsi Jawa Timur ditempuh pula berbagai upaya, antara lain, meningkatkan keterpaduan pembangunan sektoral dan daerah yang dikembangkan berdasarkan pendekatan wilayah atau kelompok wilayah dalam satu propinsi dengan menciptakan keterkaitan fungsional antardaerah, antarwilayah, antardesa, antarkota, dan antara desa dan kota. Selanjutnya, penyerasian pertumbuhan antardaerah diupayakan pula dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk mendorong kegiatan ekonomi daerah dengan memberikan berbagai bentuk kemudahan dalam rangka menciptakan iklim usaha yang makin baik.

Untuk mengatasi kesenjangan antargolongan ekonomi dilakukan penataan kembali peraturan daerah yang mengatur kehidupan ekonomi rakyat banyak seperti kepemilikan hak atas tanah, perizinan usaha dan bangunan, perlindungan hukum dan mekanisme pasar di daerah, serta pemberian fasilitas dan kemudahan berusaha bagi pengusaha kecil, termasuk untuk ikut dalam melaksanakan proyek-proyek Pemerintah di daerah, sehingga masyarakat golongan ekonomi yang lemah mendapat kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan peranannya dalam pembangunan dan dengan demikian meningkatkan kesejahteraannya.

g. Penanggulangan Kemiskinan

Dalam rangka mempercepat penanggulangan kemiskinan di Propinsi Jawa Timur, Inpres Desa Tertinggal (IDT) merupakan

648

Page 29: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

salah satu kebijaksanaan untuk menumbuhkan dan memperkuat kemampuan masyarakat miskin untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya. IDT diarahkan pada pengembangan kegiatan sosial ekonomi dalam rangka mewujudkan kemandirian masyarakat miskin di desa atau kelurahan tertinggal, dengan menerapkan prinsip-prinsip gotong royong, keswadayaan, dan partisipasi, serta menerapkan semangat dan kegiatan kooperatif. Kegiatan sosial ekonomi yang dikembangkan adalah kegiatan produksi dan pemasaran terutama yang sumber dayanya tersedia di lingkungan masyarakat setempat. Guna mempercepat upaya itu, ditingkatkan pembangunan sarana dan prasarana perdesaan serta disediakan dana sebagai modal kerja bagi penduduk miskin untuk membangun dan mengembangkan kemampuannya sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya secara mandiri. Dalam kerangka itu program IDT diupayakan pula untuk memantapkan segi-segi kelembagaan sosial ekonomi masyarakat perdesaan termasuk koperasi sehingga upaya meningkatkan taraf hidup dapat berlangsung secara berkelanjutan. Kebijaksanaan ini dilaksanakan khususnya di 1.969 desa tertinggal menurut pedoman yang telah ditetapkan secara nasional.

h. Pengembangan Prasarana dan Sarana Ekonomi

Pengembangan prasarana dan sarana ekonomi, khususnya transportasi, di Daerah Tingkat I Jawa Timur diarahkan untuk meningkatkan ketersediaan, efisiensi pemanfaatan, kualitas pelayanan, keterjangkauan pelayanan dan efektivitas operasi dan pemeliharaan berbagai prasarana dan sarana ekonomi tersebut. Dalam Repelita VI sistem transportasi dikembangkan secara lebih luas dan terpadu terutama dengan mengembangkan transportasi antarmoda yang efisien, yang dapat menjangkau pula daerah terisolasi dan terbelakang.

Untuk mendukung kegiatan ekonomi yang akan meningkat, upaya pembangunan prasarana dan sarana ekonomi lainnya, seperti tenaga listrik, dan pelayanan jasa telekomunikasi, serta prasarana pengairan, akan dilanjutkan dan ditingkatkan.

649

Page 30: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

Untuk mempercepat pembangunan berbagai prasarana dan sarana ekonomi tersebut, didorong dan ditingkatkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha.

i. Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup

Pendayagunaan dan pengelolaan sumber daya alam ditingkat-kan untuk mendukung kegiatan pembangunan dan dilaksanakan dengan memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup untuk pembangunan yang berkelanjutan. Dalam rangka itu, ditingkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam yang berkelanjutan dan fungsi lingkungan hidup, dan melakukan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Upaya pelestarian fungsi hutan dan lingkungan pesisir, rehabilitasi hutan dan tanah kritis; konservasi sungai; danau; hutan bakau; dan hutan lindung; pelestarian flora dan fauna; serta pengembangan fungsi daerah aliran sungai (DAS) ditingkatkan.

j. Pengembangan Kawasan Andalan

Kawasan andalan dikembangkan secara terencana dan terpadu dengan memperhatikan rencana tata ruang daerah, keterkaitan kota dengan daerah penyangganya, pertumbuhan penduduk, pengelolaan dan pembangunan lingkungan permukiman; lingkungan usaha, dan lingkungan kerja.

Di samping kawasan andalan tersebut, bagi daerah perkotaan yang pembangunannya mengalami pertumbuhan pesat, ditingkatkan penyediaan dan perluasan jangkauan pelayanan prasarana dan sarana perkotaan, termasuk peningkatan pengelolaannya.

650

Page 31: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

V. PROGRAM PEMBANGUNAN

Dalam upaya mencapai sasaran dan melaksanakan berbagai kebijaksanaan tersebut di atas, pembangunan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dalam Repelita VI dilaksanakan melalui beberapa program yang meliputi program peningkatan kemampuan aparatur pemerintah daerah; peningkatan kemampuan

keuangan pemerintah daerah; peningkatan prasarana dan sarana daerah; pengembangan usaha nasional; peningkatan produktivitas dan kualitas tenaga kerja; penataan ruang daerah; pengembangan kawasan andalan dan sektor unggulan; peningkatan kualitas lingkungan hidup; peningkatan kesejahteraan masyarakat; peningkatan peran serta masyarakat; percepatan penanggulangan kemiskinan; dan pengelolaan pembangunan perkotaan; dengan didukung berbagai program penunjang.

1. Program Pokok

a. Program Peningkatan Kemampuan Aparatur Pemerintah Daerah

Program ini meliputi upaya:

1) meningkatkan kemampuan, disiplin, dan wawasan aparatur pemerintah daerah serta mendayagunakan fungsi dan struktur kelembagaan pemerintah daerah, terutama aparatur pemerintah daerah tingkat II termasuk kecamatan dan desa.

2) meningkatkan kualitas manajemen pemerintah daerah yang meliputi sistem perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian termasuk memantapkan fungsi koordinasi, baik antarinstansi pemerintah di daerah maupun antara lembaga pemerintah pusat dan daerah;

3) menyempurnakan dan melengkapi perangkat peraturan perundang-undangan daerah;

651

Page 32: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

4) mengembangkan sistem informasi manajemen pembangunan daerah; serta

5) meninjau kembali status dan Batas daerah otonom dan wilayah administratif daerah tertentu.

b. Program Peningkatan Kemampuan Keuangan Pemerintah Daerah

Program ini meliputi upaya:

1) meningkatkan PAD dengan mengintensifkan sumber pendapatan yang ada, baik pajak, retribusi maupun laba perusahaan daerah, serta menggali sumber pendapatan yang baru;

2) meningkatkan efisiensi dan pengelolaan bantuan termasuk Inpres serta pinjaman, antara lain melalui pemanfaatan rekening pembangunan daerah;

3) meningkatkan keikutsertaan dunia usaha dalam pembangunan daerah;

4) memantapkan perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan penggunaan keuangan daerah; dan

5) meningkatkan efisiensi dan produktivitas BUMD.

c. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Daerah

Program ini meliputi upaya:

1) meningkatkan prasarana transportasi darat, laut, dan udara, yang meliputi kegiatan antara lain:

652

Page 33: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

a) rehabilitasi dan pemeliharaan jalan, yang antara lain meliputi ruas Ngawi-Mantingan, Madiun-Caruban, Pi-lang-Probolinggo, Pandaan-Purwosari-Purwodadi-Ka-ranglo-Malang, Kediri-Ngantru-Tulungagung, Tulung-agung-Blitar-Kepanjen, Turen-Lumajang, Probolinggo-Grobogan, P. Dalem-Tanggul-Gembirono-Rambipuji-Mangli-Jember, Kamal-Bangkalan, Mlirip-Krian-Waru-Surabaya, Waru-Sidoarjo-Gempol-Pasuruan-Probolinggo, Gempol-Pandaan-Purwodadi, Kediri-Ngantru-Tulung-agung-Blitar, Jombang-Kertosono-Nganjuk-Caruban-Ngawi, Ngawi-Maos-Pati-Madiun-Ponorogo, Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban-Bulu, Malang-Kepanjen, Wonorejo-Grobogan-Pondokdalem, Lumajang-Wonorejo, Mlandingan-Panarukan-Situbondo-Banyuwangi, Jember-Mayang-S.Jati-Genteng-Rogojampi-Banyuwangi; dan peningkatan jalan antara lain ruas Krian-Taman, Kertoso-no-Kediri, Pasuruan-Probolinggo, Kepanjen-Blitar, Maospati-Ngawi, Mojokerto-Gemekan, Tanggul-Gembiono, Gempol-Mojosari, Sidoarjo-Gempol, Kawangijen-Banyuwangi, Lamongan-Widang, Tulungagung-Trenggalek, Sidoarjo-Gempol, Gempol-Malang; lanjutan studi Tri Nusa Bima Sakti untuk pembangunan jembatan tol Surabaya-Madura;

b) pengembangan transportasi darat yang meliputi kegiatan pengadaan dan pemasangan rambu jalan sebanyak 3.000 buah, pengadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan sepanjang 20.000 meter, pembuatan marka jalan sepanjang 300 kilometer, pengadaan dan pemasangan alat pengujian kendaraan bermotor (PKB) berjalan sebanyak 8 unit, pengadaan dan pemasangan lampu lalulintas 12 unit, pembangunan terminal penumpang/barang di 4 lokasi, dan pengadaan bus kota/perintis sebanyak 150 unit; pembangunan fasilitas dermaga penyeberangan di 2 lokasi, rehabilitasi dermaga/terminal penyeberangan di 2 lokasi; pengembangan perkeretaapian yang meliputi

653

Page 34: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

kegiatan rehabilitasi/peningkatan jalan kereta api (KA) sepanjang 100 kilometer, pembangunan jalan KA sepanjang 70 kilometer, peningkatan jembatan KA sebanyak 35 buah, dan pemasangan sinyal elektrik sebanyak 5 unit;

c) pengembangan transportasi laut yang meliputi kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan di Tanjung Perak, Gresik, Bawean, Sapudi dan Kangean, pembangunan fasilitas keselamatan pelayaran di perairan Propinsi Jawa Timur, dan pengoperasian 1 kapal perintis; dan

d) pengembangan transportasi udara yang meliputi kegiatan peningkatan fasilitas bandar udara di Surabaya; dan pengembangan bandar udara di Surabaya sebagai pusat penyebaran serta peningkatan fasilitas keselamatan penerbangan di Surabaya dan Malang;

2) meningkatkan penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan:

a) peningkatan sarana distribusi PLN berupa jaringan transmisi sepanjang 1.137 kilometersirkit, termasuk perkuatan transmisi antara Pulau Jawa dan Pulau Bali; gardu induk sebanyak 98 unit dengan kapasitas 6.760 megavoltampere; pembangunan jaringan tegangan menengah sepanjang 21.485 kilometersirkit, jaringan tegangan rendah sepanjang 40.453 kilometersirkit, dan pembangunan gardu distribusi sebanyak 13.472 unit dengan kapasitas 3.368 megavoltampere, sehingga dapat melayani 2.332.000 pelanggan baru; serta studi dan rekayasa PLTA Kesamben, PLTA Wonorejo, dan PLTA Sampean Baru;

b) pembangunan pusat listrik tenaga uap (PLTU) Paiton II yang dibangun oleh PLN (400 megawatt), PLTGU Gresik

654

Page 35: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

(166 megawatt), pusat listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Pasuruan (500 Megawatt), pusat listrik tenaga gas (PLTG) Pasuruan (300 megawatt), serta PLTU Paiton yang dibangun oleh swasta (3x600 megawatt);

c) penyediaan listrik perdesaan dengan tambahan pelayanan listrik bagi 1.827 desa;

3) meningkatkan penyediaan bahan bakar minyak (BBM) yang meliputi kegiatan pembangunan pipa BBM Tanjung Pacinan-Kraton, Tanjung Pacinan-Banyuwangi, Kraton-Surabaya, Kraton-Malang, Kraton-Jombang-Kediri, Jombang-Madiun, Jombang-Bojonegoro; pembangunan depot Kraton, depot Jombang, depot Tuban serta relokasi depot Kediri dan Madiun; serta pembangunan depot satelit Surabaya untuk meningkatkan pengamanan operasi BBM di daerah tersebut;

4) meningkatkan jaringan telekomunikasi yang antara lain meliputi kegiatan penambahan telepon sebanyak 443.100 satuan sambungan termasuk sarana penunjang, perluasan kapasitas telepon umum, pembangunan warung telekomunikasi (wartel) secara tersebar, pembangunan sentral gerbang internasional 1 buah, pengadaan stasiun tetap monitoring frekuensi radio sebanyak 2 buah, pembangunan stasiun bergerak 5 buah, pengadaan perangkat radio komunikasi 1 buah, pengadaan terminal automotic frequency management system (AFMS) 1 unit dan pengadaan perangkat deteksi frekuensi otomatis 1 unit;

5) meningkatkan pelayanan jasa pos dan giro, yang antara lain meliputi pengadaan dan peningkatan fasilitas fisik pelayanan di kecamatan dan perdesaan, dan daerah terpencil yang antara lain meliputi pembangunan kantor pos besar sebanyak 3 unit, kantor pos pembantu sebanyak 56 unit, kantor pos tambahan sebanyak 35 unit, pos keliling kota/angkutan sebanyak 50 unit, pos keliling desa/antaran sebanyak 275 unit, dan berbagai sarana penunjang;

655

Page 36: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

6) memantapkan prasarana pengairan, yang meliputi kegiatan penyusunan rencana induk Wilayah Sungai Brantas, Pekalen-Sampean, dan Wilayah Sungai Madura; rehabilitasi Waduk Sampean; pemeliharaan jaringan irigasi seluas kurang lebih 941.000 hektare; perbaikan jaringan irigasi seluas 140.000 hektare antara lain Brantas Bawah, Dungus, Lekso, Surabaya; perbaikan dan pengendalian sungai sepanjang kurang lebih 189 kilometer antara lain Sungai Pengaron, Plawangan, Gunting, Ngasinan, Ngrowo, Widas, Porong, Gembong, Bondoyudo, Rejoso, Kemuning dan Grindulu;

7) meningkatkan sarana komunikasi dan penerangan yang meliputi kegiatan pembangunan stasiun pemancar radio di Sumenep, Malang, Jember, Madiun, dan Surabaya dan pembangunan stasiun pemancar televisi di Mantingan, Perigi, dan Situbondo;

8) meningkatkan prasarana pelayanan hukum yang meliputi kegiatan pembangunan sarana fisik rumah penyimpanan benda sitaan negara (Rupbasan) Surabaya, pembangunan pengadilan negeri Kabupaten Malang, Mojokerto, Pasuruan, dan pembangunan kantor kejaksaan negeri Tanjung Perak; serta

9) meningkatkan sarana olahraga yang dapat menyebar sampai ke daerah tingkat II dan kecamatan, serta mengembangkan per-pustakaan daerah, terutama di daerah tingkat II, dengan memanfaatkan sumber daya daerah dan peran serta masyarakat; dan

10) meningkatkan kemampuan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

d. Program Pengembangan Usaha Nasional

Program ini meliputi upaya:

656

Page 37: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

1) mendorong kegiatan ekonomi masyarakat, antara lain berupa penanaman modal swasta, termasuk PMDN dan PMA, dengan memanfaatkan keunggulan komparatif daerah;

meningkatkan dan mengarahkan investasi, baik PMDN maupun PMA pada berbagai wilayah, sektor, dan golongan ekonomi termasuk investasi dalam agroindustri dan agrobisnis di perdesaan serta berbagai sektor pendukung;

3) menyederhanakan mekanisme dan prosedur perizinan kegiatan dunia usaha di daerah dan meningkatkan penerapan etika usaha yang baik untuk menciptakan iklim usaha yang sehat dan dinamis yang menjamin kepastian dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing dunia usaha di daerah;

4) meningkatkan pengembangan usaha menengah dan kecil termasuk usaha informal dan tradisional melalui hubungan kemitraan usaha; meningkatkan akses pasar dan pangsa pasar; dan meningkatkan bantuan permodalan dengan memanfaatkan dana lembaga perbankan, seperti kredit usaha kecil (KUK), kredit umum perdesaan (kupedes), serta lembaga keuangan nonbank seperti modal ventura;

5) meningkatkan pembimbingan, pendidikan, pelatihan, dan magang dalam rangka meningkatkan kemampuan teknologi dan manajemen, serta pengembangan usaha baru yang bersifat terobosan;

6) meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemupukan dan pendayagunaan dana masyarakat, antara lain dengan men-dorong pengembangan bank perkreditan rakyat (BPR), koperasi bank perkreditan rakyat (KBPR), bank perkreditan rakyat syariat (BPRS), dan lembaga modal Ventura;

657

Page 38: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

7) meningkatkan pengembangan koperasi melalui pemantapan kelembagaan koperasi, pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan koperasi; pengembangan lembaga keuangan dan pembiayaan koperasi; peningkatan dan perluasan usaha koperasi, kerja sama antarkoperasi dan kemitraan usaha, pembangunan koperasi di daerah tertinggal, serta pengembangan informasi perkoperasian;

8) mengembangkan sistem informasi usaha terutama untuk usaha menengah dan kecil tentang potensi pembangunan daerah, melalui penyediaan data dan informasi yang mencakup tenaga kerja, prasarana dan sarana, sumber daya alam, kelembagaan, permodalan, kemitraan, penanaman modal, dan potensi pasar; serta meningkatkan kegiatan promosi tentang potensi daerah;

9) meningkatkan kegiatan perdagangan antara lain berupa penyelenggaraan pelayanan informasi perdagangan; peningkatan pemasaran komoditas hasil pertanian termasuk pengembangan pasar desa dan pasar lelang; pembinaan pedagang, pengusaha, dan eksportir menengah dan kecil; peningkatan perdagangan perintis; peningkatan dan pengawasan mutu komoditas ekspor; penyusunan identifikasi potensi pasar komoditas ekspor; serta pengembangan dan peningkatan ekspor nonmigas, termasuk produk agroindustri.

e. Program Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Tenaga Kerja

Program ini meliputi upaya:

1) meningkatkan efisiensi dan produktivitas masyarakat di daerah melalui pemasyarakatan produktivitas yang didukung dengan penyebarluasan informasi, penyuluhan, pembinaan melalui media massa, dunia pendidikan, forum masyarakat produktivitas Indonesia, dan organisasi masyarakat lainnya; menetapkan standar mutu produktivitas di perusahaan-

658

Page 39: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

perusahaan melalui analisa, penelitian, pengembangan, dan pengukuran produktivitas, serta pengembangan unit-unit produktivitas;

2) meningkatkan keterampilan dan keahlian serta profesionalisme tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pembangunan melalui pelatihan institusional, noninstitusional (mobile training unit) bagi kader-kader pembangunan desa secara terpadu, dan pemagangan untuk membentuk tenaga kerja mandiri dan profesional melalui pendayagunaan tenaga kerja terdidik, yang pelaksanaannya mengikutsertakan masyarakat dan dunia usaha;

3) membina hubungan industrial yang serasi antara pekerja dan pengusaha, antara lain melalui pembinaan fungsi lembaga ketenagakerjaan dan pendidikan; penyuluhan ketenagakerjaan bagi kader-kader serikat pekerja dan organisasi pengusaha, dan pelaksanaan uji coba sistem deteksi dini;

4) meningkatkan perlindungan tenaga kerja, khususnya tenaga kerja wanita di sektor formal maupun sektor informal dan perlindungan anak yang terpaksa bekerja.

f. Program Penataan Ruang Daerah

Program ini meliputi upaya:

1) menyempurnakan dan menjabarkan rencana tata ruang wilayah (RTRW) propinsi daerah tingkat I dan daerah tingkat II terutama tata ruang kawasan andalan, kedalam rencana rinci dan program pembangunan daerah;

2) menyiapkan penatagunaan tanah bagi kawasan yang mempunyai potensi pertumbuhan cepat seperti daerah per-kotaan, daerah wisata, dan kawasan industri.

659

Page 40: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

g. Program Pengembangan Kawasan Andalan dan Sektor Unggulan

Program ini meliputi upaya:

1) mengembangkan secara terpadu sektor unggulan industri yang menitikberatkan pada kegiatan pengembangan industri yang berdaya saing kuat, memperluas kesempatan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah; pengembangan industri di Propinsi Jawa Timur bertumpu, baik pada pengembangan industri padat sumber daya alam dengan memanfaatkan teknologi yang maju, industri padat karya yang makin padat keterampilan, maupun industri yang memanfaatkan sumber daya manusia yang sarat teknologi dan keterampilan, yang meliputi kegiatan:

a) pengembangan industri kecil dan menengah, termasuk industri kerajinan dan rumah tangga, dilaksanakan melalui (1) pola kemitraan usaha antara industri kecil, menengah dan besar; (2) penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri kecil; (3) penumbuhan dan pengembangan industri perdesaan termasuk desa tertinggal; (4) pengem-bangan industri kecil melalui pembinaan 930 sentra industri kecil;

b) peningkatan kemampuan teknologi di perusahaan-perusahaan industri melalui diseminasi teknologi, pengembangan dan pelayanan teknologi industri, penerapan standar serta pengujian mutu produk; men-dorong kemitraan litbang terapan antara dunia usaha, perguruan tinggi dan Pemerintah, dan meningkatkan kemampuan sarana litbang industri, termasuk milik Pemerintah;

c) pendalaman dan penguatan struktur industri melalui pengembangan agroindustri, industri pengolahan hasil

660

Page 41: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

tambang, dan industri yang berorientasi ekspor melalui pengembangan dan pemanfaatan keunggulan komparatif daerah antara lain industri barang modal, permesinan dan elektronika, petrokimia, semen, tekstil dan produk tekstil, dan industri tembakau; dan industri yang memanfaatkan sumber daya manusia yang berkadar teknologi dan keterampilan tinggi;

d) peningkatan promosi investasi industri di Propinsi Jawa Timur serta mendorong berkembangnya keterkaitan antarindustri dan aglomerasi industri di berbagai kawasan andalan khususnya di kawasan industri Gerbang-kertosusila, Malang-Pasuruan, Madiun-Kediri, Jember-Banyuwangi, dan Madura;

2) meningkatkan produktivitas dan produksi sektor unggulan pertanian di Propinsi Jawa Timur melalui pengembangan usaha pertanian terpadu berorientasi pasar, yang mencakup tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan, antara lain di kawasan Gerbangkertosusila, kawasan Kediri-Tulungagung-Blitar, kawasan Madiun, kawasan Malang, kawasan Probol-inggo-Pasuruan, dan kawasan Situbondo-Bondowoso-Jember, kawasan Tuban, kawasan Madura dan kepulauan, yang kegiatannya antara lain meliputi:

a) peningkatan intensifikasi usaha pertanian rakyat, terutama untuk komoditas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau;

b) pengembangan usaha hortikultura antara lain mangga dan jeruk;

c) pengembangan usaha pertanian konservasi melalui pe-manfaatan teknologi budi daya lorong dan terrasering;

661

Page 42: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

d) peningkatan intensifikasi usaha peternakan unggas, peng-gemukan sapi dan peternakan sapi perah;

e) peningkatan intensifikasi usaha budidaya perikanan air payau, dan air tawar;

f) pencegahan terjadinya eksploitasi sumber daya perikanan laut melampaui daya dukung lestari;

g) peningkatan intensitas intensifikasi peternakan unggas yang tersedia dari peternakan ayam ras/buras, pedaging dan petelor serta peternakan itik;

h) mengembangkan usaha penangkapan lemuru, kembung, bawal, layang, tongkol, kakap putih, kakap merah, dan budi daya kepiting;

3) mengembangkan secara terpadu sektor unggulan pariwisata melalui pengembangan potensi wisata alam kawasan Malang dan sekitarnya terutama daerah wisata Bromo dan Plengkung, daerah wisata Batu, Tretes, Sarangan, Trowulan; kawasan Kediri-Tulungagung-Blitar; Madiun-Ponorogo-Pacitan; kawasan Madura dan kepulauan; dan kawasan Gerbang-kertosusila. Selain itu, dikembangkan obyek dan daya tarik wisata minat khusus antara lain penyelusuran sungai Brantas, wisata gunung Bromo dan Arjuna, dan wisata konvensi; dan

4) mengembangkan secara terpadu sektor pertambangan berupa pemetaan geologi dan geofisika, penyelidikan bahan galian, eksplorasi sumber daya mineral, mitigasi bencana alam geologis, eksplorasi air tanah, peningkatan peran serta masyarakat dalam usaha pertambangan skala kecil (PSK) melalui wadah koperasi, bimbingan usaha pertambangan golongan C, peningkatan produksi dan penganekaragaman hasil tambang, pengolahan minyak dan gas bumi, belerang, feldspar, yodium, kaolin, fosfat dan mangan.

662

Page 43: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

h. Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

Program ini meliputi upaya:

1) menyelamatkan hutan, tanah, dan air meliputi kegiatan:

a) pengembangan dan pembangunan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, Meru Betiri, dan Alas Purwo;

b) perbaikan, pemeliharaan, pengamanan dan pengembangan wilayah sungai untuk DAS Solo, DAS Brantas, DAS Sampean, dan DAS Blega Saroka,

2) membina dan mengelola lingkungan hidup meliputi kegiatan:

a) pengembangan pusat studi lingkungan hidup di perguruan tinggi Surabaya dan Malang;

b) pengembangan program pasca sarjana ilmu lingkungan di Surabaya;

3) mengendalikan pencemaran lingkungan hidup meliputi kegiat-an:

a) peningkatan mutu dan fungsi sungai Brantas dan sungai Bengawan Solo melalui program kali bersih;

b) pembangunan pusat pengolah limbah industri besar yang mengandung buangan beracun dan berbahaya (B3) di Gresik;

c) pengendalian pencemaran udara akibat kegiatan transpor-tasi, industri dan pembangkit tenaga listrik, terutama di wilayah Gerbangkertosusilo;

663

Page 44: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

d) pengembangan pusat pengolah limbah industri kecil;

e) pengendalian pencemaran pelabuhan Surabaya;

f) pengendalian pencemaran pantai wisata;

4) membina daerah pantai melalui kegiatan rehabilitasi pantai yang rusak melalui penanaman hutan bakau rakyat seluas 129.000 hektare; dan

5) merehabilitasi lahan kritis meliputi kegiatan rehabilitasi lahan kritis di areal pertanian tanah kering di DAS Solo, DAS Brantas, DAS Sampean, dan DAS Blega Saroka melalui bantuan pemerintah, swadaya masyarakat, dan dunia usaha.

i. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Program ini meliputi upaya:

1) meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan terutama dalam rangka pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang kegiatannya antara lain meliputi penyediaan prasarana dan sarana pendidikan serta tenaga kependidikan sesuai dengan keperluan; penyelenggaraan kelompok belajar Paket A, Paket B, magang dan kelompok belajar usaha; perluasan atau peningkatan sekolah menengah kejuruan dalam berbagai bidang yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan tuntutan pembangunan daerah; dan pengembangan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta sehingga lebih terkait dengan kebutuhan daerah. Selain itu akan dikembangkan pula politeknik keteknikan (engineering) termasuk perkapalan dan tata niaga di Malang; pengembangan pendidikan tenaga pendidik di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Surabaya, dan IKIP Malang; pengembangan politeknik pertanian dan Universitas Jember; serta pembinaan pusat

664

Page 45: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

pengembangan bidang eksakta dalam rangka pembinaan perguruan tinggi swasta (PTS);

2) meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan kesehatan termasuk perbaikan gizi serta menambah dan menyebarkan tenaga medis spesialis dan paramedis termasuk bidan desa, kegiatannya antara lain meliputi pemberian vitamin A kepada anak balita di desa tertinggal, dan peningkatan status gizi anak sekolah melalui pemberian makanan tambahan bagi murid SD dari keluarga miskin terutama di desa tertinggal; serta pembangunan 15 unit puskesmas, pembangunan 668 unit puskesmas pembantu, pengadaan 683 unit puskesmas keliling, penyelenggaraan pendidikan bidan program A dan B,

pencegahan dan penanggulangan acquired immuno deficiency syndrome (AIDS);

3) meningkatkan penyediaan dan memperluas jangkauan pelayanan prasarana air bersih serta meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan permukiman, yang kegiatannya antara lain meliputi pembangunan kawasan terpilih pusat pengembangan desa sebanyak 125 desa, penyediaan dan pengelolaan air bersih perdesaan untuk 2.886 desa, serta pengelolaan air limbah perdesaan untuk 791 desa;

4) meningkatkan pembinaan kesejahteraan sosial termasuk di kalangan fakir miskin, lanjut usia, dan anak terlantar, di samping pembimbingan dan pembinaan keluarga sejahtera, yang kegiatannya antara lain meliputi:

a) pembinaan kesejahteraan sosial fakir miskin sebanyak 24.000 kepala keluarga;

b) pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat sebanyak 16.555 orang;

665

Page 46: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

c) pelayanan dan rehabilitasi sosial tunasosial sebanyak 3.320 orang;

d) rehabilitasi dan peningkatan kelengkapan panti werdha milik pemerintah dan masyarakat sebanyak 9 panti, rehabilitasi dan peningkatan kelengkapan panti asuhan milik Pemerintah dan masyarakat sebanyak 30 panti;

e) pembangunan dan rehabilitasi lokabina karya sebanyak 18 gedung;

f) pengadaan unit rehabilitasi sosial keliling (URSK) dan kelengkapannya sebanyak 3 unit;

g) pendidikan dan pelatihan aparatur pemerintah bidang kesejahteraan sosial dari propinsi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat;

5) mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui kegiatan keluarga berencana yang didukung oleh sektor terkait antara lain kesehatan, pendidikan, dan agama, serta mengarahkan persebaran penduduk, antara lain melalui program transmigrasi, yang meliputi kegiatan:

a) penerangan dan penyuluhan terhadap calon transmigran umum (TU), transmigran swakarsa berbantuan (TSB), transmigran swakarsa mandiri (TSM) serta melakukan pendaftaran, seleksi, dan menyediakan perlengkapan bagi TU dan TSB;

b) pelatihan dasar bagi 59.410 kepala keluarga calon trans-migran agar mereka siap dalam mengembangkan daerah barn, dan menyediakan fasilitas angkutan dan akomodasi bagi TU dan TSB.

666

Page 47: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

6) meningkatkan dan mengembangkan nilai budaya dan seni budaya Jawa Timur untuk memperkaya dan melestarikan khazanah budaya setempat serta memelihara peninggalan sejarah, yang kegiatannya antara lain meliputi pemugaran Candi Jedong, Candi Belahan, dan Mesjid Tegalsari Ponorogo;

7) meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keagamaan serta pengamalan ajaran agama untuk memantapkan keimanan dan ketaqwaan umat beragama, yang kegiatannya antara lain meliputi bimbingan dan peningkatan kerukunan hidup umat beragama; penyediaan bantuan untuk pembangunan prasarana dan sarana kehidupan beragama dengan mendorong peran serta masyarakat; penyediaan prasarana dan sarana pendidikan dasar dalam rangka pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; pembinaan pendidikan agama tingkat menengah dan tingkat tinggi, baik negeri maupun swasta; serta pembinaan kelembagaan seperti pondok pesantren dan tenaga penyuluh keagamaan. Secara khusus akan dilakukan pula rehabilitasi dan penyediaan fasilitas pendidikan untuk Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya.

j. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat

Program ini meliputi upaya:

1) menumbuhkembangkan peranan swadaya masyarakat untuk mampu memecahkan masalah bersama melalui kelompok swadaya di daerah terutama di desa tertinggal;

2) meningkatkan peranan wanita dalam mendukung upaya membangun keluarga sejahtera, serta mengembangkan usaha yang dapat menambah penghasilan keluarga, antara lain melalui pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK);

667

Page 48: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

3) meningkatkan pembinaan generasi muda melalui karang taruna, pramuka dan organisasi kepemudaan, yang ke-giatannya antara lain meliputi pembinaan terhadap 2.953 karang taruna;

4) membina dan meningkatkan kemampuan dan kualitas lembaga atau organisasi nonpemerintah, yang kegiatannya antara lain meliputi pembinaan terhadap 426 organisasi sosial, dan pembinaan tenaga kesejahteraan sosial masyarakat sebanyak 5.836 orang; dan

5) meningkatkan pembinaan kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara melalui penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), pendidikan pendahuluan bela negara, pelatihan dan pengorganisasian perlindungan masyarakat (linmas) dalam kegiatan pe-nanggulangan bencana, serta pembinaan masyarakat terhadap ketertiban dan keamanan lingkungan.

k. Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Program ini meliputi upaya:

1) meningkatkan ketersediaan dan persebaran jumlah serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana dasar sosial dan ekonomi terutama di 1.969 desa tertinggal, yang kegiatannya antara lain meliputi pemugaran perumahan dan permukiman di 2.018 desa sebanyak 28.671 unit rumah;

2) meningkatkan kemampuan dan kesempatan berusaha masyarakat, khususnya kelompok masyarakat miskin dengan mengembangkan kegiatan ekonomi produktif yang dikelola melalui perkoperasian dan badan kredit perdesaan;

3) mendukung dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas program khusus seperti Inpres Desa Tertinggal (IDT) serta

668

Page 49: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

program sektoral dan regional lainnya yang ditujukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan.

1. Program Pengelolaan Pembangunan Perkotaan

Program ini meliputi upaya:

1) membangun prasarana dan sarana perkotaan secara terpadu, yang kegiatannya antara lain meliputi pembangunan perumahan dan permukiman daerah perkotaan dengan mem-bangun rumah sederhana sebanyak 75.000 unit, perbaikan dan peremajaan kawasan perumahan dan permukiman kumuh seluas 150 hektare, dan perbaikan lingkungan permukiman kota/nelayan seluas 5.697 hektare di 18 kota; pengelolaan air limbah di 1 kota besar dan 90 kota sedang dan kota kecil; pengelolaan persampahan di 2 kota besar dan 30 kota sedang dan kota kecil; penanganan drainase di 2 kota besar dan 75 kota sedang dan kecil; penyediaan dan pengelolaan air bersih perkotaan dengan meningkatkan kapasitas produksi sebesar 2.300 liter per detik; serta penataan kota dan penataan bangunan;

2) meningkatkan kemampuan pengelolaan pembangunan perkotaan, yang kegiatannya antara lain meliputi pemantapan fungsi kota; pembangunan prasarana dan sarana kota antara lain di Surabaya, Malang, Kediri; pengembangan ekonomi perkotaan termasuk pembinaan sektor informal dan pengusaha kecil; peningkatan peran serta sosial masyarakat kota; pemantapan kelembagaan pemerintahan kota Surabaya, Malang, dan Kediri; penyusunan dan pengendalian pemanfaatan rencana tata ruang kota dengan penyiapan program jangka menengah (PJM) perkotaan untuk 20 kota, penyusunan rencana PJM untuk 11 kawasan andalan, penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan untuk 17 kawasan; serta peningkatan pengelolaan administrasi dan tertib hukum pertanahan di daerah perkotaan;

669

Page 50: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

3) mendukung dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di daerah perkotaan, yang kegiatannya antara lain meliputi peningkatan konservasi kawasan budaya dan bernilai sejarah, serta pemantapan luasan ruang terbuka hijau.

2. Program Penunjang

Program penunjang meliputi seluruh program sektoral dan regional yang dilaksanakan dan berlokasi di Daerah Tingkat I Jawa Timur.

670

Page 51: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

TABEL 47-13WILAYAH, SATUAN PEMERINTAHAN DAN JUMLAH PENDUDUK

DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

Catatan :Jumlah penduduk tahun 1990, 1993 dan 1996; Angka perkiraan (Sumber:BPS, 1994)

671

Page 52: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,

672

Page 53: bappenas.go.id · Web viewPropinsi Jawa Timur memiliki 8 pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan laut utama dan Pelabuhan Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan,