9
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL a. Tabel Hasil Uji Kemurnian Benih Komponen Berat (g) Presentase (%) Gandum Kedelai Gandum Kedelai Benih Murni (BM) 27,74 27,15 (27,74/30,22 )100= 91,79% (27,15/30,02 )100= 90,43% Benih Tanaman Lain (BTL) 0,24 0,34 (0,24/30,22) 100= 0,79% (0,34/30,02) 100= 1,13% Kotoran Benih (KB) 2,24 2,53 (2,24/30,22) 100= 7,41% (2,53/30,02) 100= 8,42% Total 30,22 30,02 b. Tabel Hasil Berat 1000 Butir Benih Metode A Gandum Berat Benih Timbang (Y) 47,11 gr Jumlah Benih Timbang (X) 1000 biji Berat 1000 Butir (Z) 47,11 gr Kedelai Berat Benih Timbang (Y) 85,46 gr Jumlah Benih Timbang (X) 1000 biji Berat 1000 Butir (Z) 85,46 gr c. Metode B2( 4 kali Ulangan) Metode B2

 · Web viewPury (2006), bahwa persyaratan mutu benih di laboratorium untuk benih murni sebesar 98 %, kotoran benih maksimum 2,0 % dan benih tanaman lain sebesar 0,0 %. Berdasarkan

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

a. Tabel Hasil Uji Kemurnian Benih

KomponenBerat (g) Presentase (%)

Gandum Kedelai Gandum Kedelai

Benih Murni (BM) 27,74 27,15 (27,74/30,22)100= 91,79%

(27,15/30,02)100= 90,43%

Benih Tanaman Lain (BTL) 0,24 0,34 (0,24/30,22)100=

0,79%(0,34/30,02)100=

1,13%

Kotoran Benih (KB) 2,24 2,53 (2,24/30,22)100= 7,41%

(2,53/30,02)100= 8,42%

Total 30,22 30,02

b. Tabel Hasil Berat 1000 Butir Benih

Metode A

Gandum

Berat Benih Timbang (Y) 47,11 gr

Jumlah Benih Timbang (X) 1000 biji

Berat 1000 Butir (Z) 47,11 gr

Kedelai

Berat Benih Timbang (Y) 85,46 gr

Jumlah Benih Timbang (X) 1000 biji

Berat 1000 Butir (Z) 85,46 gr

c. Metode B2( 4 kali Ulangan)

Metode B2

Gandum

Ulangan 1 4,75 gr

Ulangan 2 5,91 gr

Ulangan 3 5,28 gr

Ulangan 4 4,77 gr

Berat 1000 Butir (Z) 20,71 gr

Metode B2

Kedelai Ulangan 1 8,34 gr

Ulangan 2 8,26 gr

Ulangan 3 8,04 gr

Ulangan 4 8,24 gr

Berat 1000 Butir (Z) 32,88 gr

DOKUMENTASI

Bobot 1000 ButirBenih

(Metode A)

Gandum Kedelai

Metode B2Ulangan

1 2 3 4

Gandum

Kedelai

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Uji Kemurnian Benih

Menurut kuswanto (1997) prosedur pengujian kemurnian benih adalah sebagai berikut: 1. Pengambilan working sample 2. Penimbangan working sample 3. Komponen-komponen yang dipisahkan 4. Timbang masing-masing komponen 5. Masing-masing komponen dihitung dalam persen kecuali pure pellet dan 6. Komponen-komponen yang ada diindetifikasi dan diberi tanda.

Hasil dari pengujian benih yang dilakukan pada benih gandum dan kedelai didapatkan hasil yaitu presentase benih murninya pada tanaman gandum sebesar 91,79%, benih tanaman lain sebesar 0,79 % dan kotoran benih sebesar 7,41 %, sedangkan pada tanaman kedelai didapatkan hasil yaitu, pada tanaman kedelai presentase benih murni sebesar 90,43 %, benih tanaman lain 1,13 % dan kotoran benih presentasenya yaitu 8,42 %. Dari presentase kemurnian benih, hasil yang didapatkan bahwa benih murni pada ke 2 benih rata-ratanya adalah 91,11 %.

Pury (2006), bahwa persyaratan mutu benih di laboratorium untuk benih murni sebesar 98 %, kotoran benih maksimum 2,0 % dan benih tanaman lain sebesar 0,0 %. Berdasarkan acuan tersebut berarti pada benih gandum dan kedelai tingkat Benih Tanaman Lain dan Kotoran Benih yang terdapat pada bahan pratikum kita bisa dibilang cukup tinggi presentasenya. Jadi dapat disimpulkan bahwa benih kita kurang murni dan tidak memenuhi persyaratan mutu benih dilaboratorium.

4.2.2 Berat 1000 Butir Benih

Pengujian benih merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan. Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukan korelasi dengan nilai pertanaman benih di lapang harus dievaluasi dalam pengujian. Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan beberapa penyesuaian telah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran, struktur, pola perkecambahan) jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk ini. Beberapa penyesuaian juga telah dibuat untuk menyederhanakan prosedur pengujian benih. Pengujian benih mencakup pengujian mutu fisik fisiologi benih.

Pada pengujian benih dilakukan 2 metode, yaitu metode A (menghitung 1000 benih) dan metode B menghitung 100 benihdalam 4 kali ulangan. Hasil pada metode A benih gandum berat 1000 butirnya adalah 47,11 gr dan pada benih kedelai seberat 85,46 gr. Pada metode B dengan empat kali ulangan didapatkan pada benih gandum berat 1000 butir sebesar 20,71 gr dan kedelai sebesar 32,88 gr. Dapat dilihat antara benih gandum dan benih kedelai yang paling berat adalah benih kedelai baik pada metode A maupun metode B. Hal ini dapat terjadi karena walaupun jumlah benih sama-sama 1000 butir tetapi tiap benih memiliki berat perbutir yang berbeda-beda. Dari hasil pengujian bobot 1000 butir dengan menggunakan beberapa metode tersebut hampir seragam, maka dapat dipilih metode yang tepat dan efisien dalam menghitung bobot benih agar waktu yang dibutuhkan dalam pengujian lebih singkat. Menurut Kiki (2011), dengan menghitung secara langsung 1000 benih, setelah benih dihitung sebanyak 1000 benih lalu benih ditimbang dan diketahui beratnya. Data yang dihasilkan dalam penghitungan ini sangat akurat, tetapi dalam pelaksanaan penghitungan tentu sangat memakan waktu dengan menghitung 1000 benih apalagi benih berukuran yang kecil..

5. KESIMPULAN

Kemurnian benih merupakan persentase berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih. Prosedur pengujian kemurnian benih adalah sebagai berikut: 1. Pengambilan working sample 2. Penimbangan working sample 3. Komponen-komponen yang dipisahkan 4. Timbang masing-masing komponen 5. Masing-masing komponen dihitung dalam persen kecuali pure pellet dan 6. Komponen-komponen yang ada diindetifikasi dan diberi tanda. Dapat disimpulkan bahwa benih murni pada benih kedelai dan benih gandum didapatkan hasil rata-rata 91,11 %. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemurnian benih pada sampel yang dilakukan cukup tinggi akan tetapi pada presentase benih tanaman lain dan kotoran benih cukup tinggi dan tidak memenuhi persyaratan mutu dilaboratorium. Pada pengujian 1000 benih didapatkan hasil benih yang paling berat adalah benih kedelai, baik pada metode A dan B. Dilihat dari hasil pengujian bobot 1000 butir dengan menggunakan beberapa metode tersebut hampir seragam, maka dapat dipilih metode yang tepat dan efisien dalam menghitung bobot benih agar waktu yang dibutuhkan dalam pengujian lebih singkat. Metode yang efisien untuk pengujian benih adalah menggunakan metode B.

DAFTAR PUSTAKA

Kiki, M. 2011, Cara Pengambilan Contoh Benih (Seed

Sampling),http://fapertaunwimku.blogspot.com/2011/07/praktikum-v. html, di akses

pada tanggal 02 Juni 2014.

Kuswanto, Hendarto. 2003. TeknologiPemrosesan, Pengemasan & Penyimpanan Benih. Kanisius. Yogyakarta

Pury, S. 2006. Uji Kualitas Benih Non Sertifikat Di Daerah Satgas. Balai Pengawasan dan

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikulura Madiun.

LAMPIRAN PERHITUNGAN

1. Uji Kemurnian Benih Rumus :

%FK =CK−(BM+BTL+KB)CK

x100 %

%BM= BMBM +BTL+KB

x 100 %

%BTL= BTLBM +BTL+KB

x 100 %

%KB= KBBM+BTL+KB

x 100 %

Gandum

%BM= 27,7427,74+0,24+2,24

x100 %

= 91,79%

%BTL= 0,2427,74+0,24+2,24

x100 %

= 0,79%

%BTL= 2,2427,74+0,24+2,24

x100 %

= 7,41%

Kedelai

%BM= 27,1527,15+0,34+2,53

x100 %

= 90,43%

%BTL= 0,3427,15+0,34+2,53

x100 %

= 1,13 %

%BTL= 2,5327,15+0,34+2,53

x100 %=

8,42%

2. Berat 1000 Butir Benih

MetodeA

Rumus: Z=1000 x YX

Gandum

Z=1000 x 47,111000 = 47,11 gr

Kedelai

Z=1000 x 85,461000 = 85,46 gr

MetodeB2 Rumus: Z=(U 1+U 2+U 3+U 4 ) x2,5

Gandum

Z=(4,75+5,91+5,28+4,77 ) x2,5=51,775 gr Kedelai

Z=(8,34+8,26+8,04+8,24 ) x2,5=82,2 gr

LAPORAN TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

“UJI MUTU FISIK”

Disusun Oleh:

Nama : Anatasia

NIM : 125040200111140

Kelompok : L1 (Rabu, 09.15)

Asisten : Fatkhun Nikmah

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2014