14
TUGAS PERTEMUAN KE – 2 Buat detail penjelasan yang lengkap terkait : 1. Management Pengendalian Mutu 2. Tepat Biaya 3. Tepat Mutu 4. Tepat Waktu PENYELESAIAN : 1. MANAGEMENT PENGENDALIAN MUTU Dalam rekayasa dan manufaktur , pengendalian mutu atau pengendalian kualitas melibatkan pengembangan sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk memenuhi atau melampaui persyaratan dari pelanggan maupun produsen sendiri. Sistem- sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional. ISO 9001 :2008 dan TQM (Total Quality Management) adalah contoh standar dan pendekatan yang digunakan untuk pengendalian mutu. Pengendalian Mutu[sunting | sunting sumber ] Pengendalian mutu (Quality Control), atau QC untuk akronimnya, adalah suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi. Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu: 1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan. 2. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi. 3. Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas. Lingkup kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap produk diperiksa secara visual, dan biasanya pemeriksaan tersebut menggunakan mikroskop stereo untuk mendapatkan detail halus sebelum produk tersebut dijual ke pasar eksternal. Seseorang yang bertugas untuk mengawasi (inspektur) akan diberikan daftar dan deskripsi kecacatan-kecacatan dari

karyanti85.files.wordpress.com  · Web viewSistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: karyanti85.files.wordpress.com  · Web viewSistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional

TUGAS PERTEMUAN KE – 2Buat detail penjelasan yang lengkap terkait :

1. Management Pengendalian Mutu2. Tepat Biaya3. Tepat Mutu4. Tepat Waktu

PENYELESAIAN :

1. MANAGEMENT PENGENDALIAN MUTU

Dalam rekayasa dan manufaktur, pengendalian mutu atau pengendalian kualitas melibatkan pengembangan sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk memenuhi atau melampaui persyaratan dari pelanggan maupun produsen sendiri. Sistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional. ISO 9001:2008 dan TQM (Total Quality Management) adalah contoh standar dan pendekatan yang digunakan untuk pengendalian mutu.

Pengendalian Mutu[sunting | sunting sumber]Pengendalian mutu (Quality Control), atau QC untuk akronimnya, adalah suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi. Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu:

1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.

2. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi.

3. Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.

Lingkup kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap produk diperiksa secara visual, dan biasanya pemeriksaan tersebut menggunakan mikroskop stereo untuk mendapatkan detail halus sebelum produk tersebut dijual ke pasar eksternal. Seseorang yang bertugas untuk mengawasi (inspektur) akan diberikan daftar dan deskripsi kecacatan-kecacatan dari produk cacat yang tidak dapat diterima (tidak dapat dirilis), contohnya seperti keretak atau kecacatan permukaan. Kualitas dari output akan beresiko mengalami kecacatan jika salah satu dari tiga aspek tersebut tidak tercukupi.

Penekanan QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat. Dalam pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara acak (menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan apakah produk dapat dirilis atau ditolak. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan proses produksi (dan proses-proses lainnya yang terkait) untuk menghindari, atau setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada kecacatan-kecacatan di tempat pertama, yaitu pabrik. Untuk pekerjaan borongan, terutama pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh instansi pemerintah, isu-isu pengendalian mutu adalah salah satu alasan utama yang menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja.

Page 2: karyanti85.files.wordpress.com  · Web viewSistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional

Pengendalian Mutu Total (Total Quality Control)[sunting | sunting sumber]"Pengendalian mutu total", disebut juga sebagai manajemen mutu total, merupakan suatu pendekatan yang melampaui teknik-teknik pengendalian mutu statistik biasa dan metode-metode peningkatan mutu. Pendekatan ini menyiratkan gambaran secara lengkap dan evaluasi ulang dari spesifikasi-spesifikasi dari produk, tidak hanya mempertimbangkan fitur-fitur terbatas yang dapat diubah-ubah dalam produk sebelumnya. Jika spesifikasi asli tidak mencerminkan persyaratan mutu yang benar, maka kualitas dari spesifikasi tersebut tidak dapat diinspeksi atau (bahkan) diproduksi menjadi produk. Misalnya, desain dari sebuah bejana tekan harus mencakup tidak hanya material dan dimensi, tetapi juga bagaimana tentang pengoperasiannya, dampak penggunaannya terhadap lingkungan, faktor-faktor keamanan, keandalan dan persyaratan-persyaratan kemampu-rawatan, dan dokumentasi dari temuan-temuan tentang persyaratan-persyaratan tersebut. Manajemen Mutu Total/ Total Quality Management (TQM) mengacu pada metode manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dalam organisasi bisnis. TQM adalah pendekatan manajemen yang komprehensif yang bekerja horizontal di seluruh organisasi, yang melibatkan semua departemen dan karyawan, dan memperluas baik ke "belakang" maupun ke "depan", termasuk bagi para pemasok dan klien. TQM hanya salah satu dari banyak akronim yang digunakan untuk menamai sebuah sistem manajemen yang berfokus pada mutu. Akronim lainnya termasuk CQI (Continuous Quality Improvement/ Peningkatan Putu Berkelanjutan), SQC (Statistical Quality Control/ Pengendalian Kualitas Statistik), QFD (Quality Function Deployment), QIDW (Quality in Daily Work/ Kualitas dalam Pekerjaan Sehari-Hari), TQC (Total Quality Control/ Pengendalian Mutu Total), dll. Seperti halnya pada sistem-sistem diatas, TQM menyediakan kerangka-kerangka kerja untuk menerapkan produktivitas yang lebih berkualitas dan inovatif secara efektif yang dapat meningkatkan profitabilitas dan daya saing organisasi .

Pengendalian Mutu dalam Manajemen Proyek[sunting | sunting sumber]

Dalam manajemen proyek, kontrol mutu membutuhkan seorang manajer proyek dan tim proyek untuk memeriksa pekerjaan yang telah dicapai untuk memastikan keselarasan antara pekerjaan yang telah terselesaikan dengan ruang lingkup proyek. Dalam praktiknya, pekerjaan-pekerjaan proyek biasanya memiliki tim khusus pada sistem pengendalian mutu yang berfokus pada daerah ini.

Page 3: karyanti85.files.wordpress.com  · Web viewSistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional

PERENCANAAN : Suatu metode untuk membuat dasar, pola, jalur, alur yang dapat digunakan untuk tuntunan dasar kerja atau dasar pengendalian.PERENCANAAN YANG BAIK : Perencanaan yang baik terdiri dari 2 dasar, yaitu

1. Dasar Pelaksanaan2. Dasar Kontrol

Page 4: karyanti85.files.wordpress.com  · Web viewSistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional

Perencanaan yang baik juga menjawab 4W+1H

Who  =  Siapa tenaga ahlinya When = Lebih ke Time Schedulenya Where = Manajemen lokasi, tempat kerja Why  =  Mengapa lokasinya disitu ? alasan mengapa Time schedulenya demikian ? dll How  = Metode kerjanya seperti apa? ??

Perencanaan yang baik mengandung :

1. Tujuan yang jelas   =  Global2. Sasaran yang jelas =  Kualitatif3. Target yang jelas    =  Kuantitatif

Perencanaan proyek meliputi:

1. BIAYA   = TEPAT BIAYA = tidak boleh melebihi anggaran (TIME SCHEDULE)2. MUTU =  TEPAT MUTU = Tidak boleh menyalahi spesifikasi (RAP dan RAB)3. WAKTU =  TEPAT WAKTU =  Tidak terlambat dari schedule yang ditentukan (RKS,

gambar rencana, gambar kerja)

PENGENDALIANTujuan Pengendalian = Adalah usaha meminimalkan penyimpangan agar sesuai dengan perencanaan.

Page 6: karyanti85.files.wordpress.com  · Web viewSistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional

2. TEPAT BIAYA

Perencanaan dan Pengendalian BiayaDasar perencanaan biaya adalah RAB, perencanaan dan pengendalian biaya dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu :

Page 7: karyanti85.files.wordpress.com  · Web viewSistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional

Penjelasan gambar di atas adalah sebagai berikut :

1. IDE : ide masih berupa gagasan belum direalisasikan jadi belum ada gambar dan perencanaannya adalah global.

2. STUDI KELAYAKAN : Ide kemudian ditinjau sejauh mana kelayakannya untuk direalisasikan, dengan mempertimbangkan aspek manfaat dan biaya. Dengan menggunakan metode membandingkan antara proyek lama dan proyek baru dari segi mutu, index waktu, kapasitas, elemen dan lain2.( penjelasan lebih detail di gambar di bawah)

3. LAYAK : Layak berarti ide sudah teruji kelayakannya untuk direalisasikan.4. PERENCANAAN : Perencanaan meliputi perencanaan keuangan detail yang tidak

menyimpang dari perencanaan global studi kelayakan.5. LELANG : Lelang dilaksanakan untuk mencari kontraktor sebagai pelaksana proyek,

dengan berpedoman pada Engineer Estimate dan Owner Estimate agar kontraktor tidak sembarang menawar.

6. PELAKSANAAN : Pengendalian keuangan owner yaitu dengan adanya jaminan dari kontraktor dan pembayaran termin yang diberikan sesuai dengan prestasi kerja kontraktor. contoh : prestasi 30% uang yang diberikan 25%.

Page 8: karyanti85.files.wordpress.com  · Web viewSistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional

Dari sisi kontraktor :

Dengan Penjelasan sbb :

1. Lelang : Sebelum mengajukan penawaran harga ada baiknya pertama : mengecek harga pasar baik material, tenaga kerja dan peralatan. kedua, mengecek pajak resmi dan tidak resmi (tidak resmi ngemel dpr , dinas dll) ketiga, biaya operasional / manajemen yaitu tenaga ahli. keempat, biaya tidak terduga (transportasi, dll), kelima , perkirakan keuntungan anda umumnya 10%.

Page 9: karyanti85.files.wordpress.com  · Web viewSistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional

2. Pelaksanaan : menyusun RAP yang nominalnya harus lebih kecil dari RAB agar kontraktor dapat keuntungan

3. TEPAT WAKTU

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Dasar perencanaan dan pengendalian mutu adalah RKS, gambar bestek dan lain-lain.Alat Pengendalian Mutu dengan membuat tabel daftar mutu, yang diambil dari RKS, kegunaannya adalah untuk memudahkan dalam pengendalian mutu, daripada membuka RKS yang tebal dan mencari satu per satu.Contoh tabel daftar mutu :

Pengendalian mutu :1. Evaluasi  :2. Pengamatan : Pengamatan atau pengawasan dilakukan langsung dengan

mengamati seperti pekerjaan pembesian, pengecoran dan pemasangan bekisting.

Page 10: karyanti85.files.wordpress.com  · Web viewSistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional

3. Uji Laboratorium : Sampel- sampel seperti beton di uji kekuatan tekannya di laboraturium dan baja di uji kekuatan tariknya.

4. Laporan : Laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan dan laporan akhir yang dilengkapi dengan foto atau video.

5. Meeting : Meeting dilakukan mingguan, bulanan, meeting khusus, setelah ada termin, PHO (pre hand over) atau FHO (final hand over).

PHO (Pre Hand Over) = adalah meeting yang dilaksanakan pada akhir pelaksanaan. FHO (Final Hand Over) = adalah meeting yang dilakukan pada akhir masa

pemeliharaan

Dan juga Konsultan perencana melakukan pengawasan berkala agar tau ada spec yang tidak sesuai dengan perencanaannya.

Setiap pendatangan material harus ada ijin kerja dan sample materialnya.

4. TEPAT WAKTU

Pengendalian WaktuUntuk Pengendalian waktu dapat digunakan “Time Schedule”,  dengan adanya :

1. Kurva S –> Dengan cara UPDATING dan ANALYSIS VARIAN

2. Bar Chart

UPDATING = Menggambarkan/memperbarui TIME SCHEDULE umumnya mingguan.ANALYSIS VARIAN = Membandingkan varian yang lama dan varian yang baru

Page 12: karyanti85.files.wordpress.com  · Web viewSistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional

Macam-macam solusi apabila terjadi keterlambatan waktu :

1. Crassprogram2. Re-scheduling3. Re-engineering

Crassprogram : program khusus jangka pendek untuk mengejar ketinggalan. Catatan : Apabila ketertinggalan belum parah.(penambahan waktu  jam kerja, penambahan tenaga kerja)

Page 13: karyanti85.files.wordpress.com  · Web viewSistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional

Re-scheduling : Penjadwalan ulang, digunakan apabila keterlambatan sudah banyak, butuh persetujuan owner dan pengawas.Re-engineering : Mengubah alat kerjanya (pacul menjadi excavator) mengubah bahannya (bekisting kayu plat menjadi bondek), mengubah metodenya.

Crassprogram dapat digabung dengan Re-engineering.

Dengan pengendalian mutu yang baik maka pekerjaan akan lebih cepat selesai, sehingga keuntungan yang didapat adalah :

1. Menghemat biaya (manajemen, tukang) tapi juga ada uang lembur, karena pekerjaan cepat selesai

2. Tenaga ahli dapat dialihkan pada proyek lainnya

Sumber dari :

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_mutu

https://sanggapramana.wordpress.com/category/pengendalian-proyek/