28
Alat-alat Analisis Penyebab Masalah 1. Diagram Pareto Diagram pareto adalah metode pengorganisasian kesalahan, problem atau cacat untuk membantu memfokuskan pada usaha- usaha pemecahan masalah. Diagram ini digunakan untuk mengklasifikasi masalah menurut sebab dan gejalanya. Masalah akan didiagramkan menurut prioritas atau kepentingannya dengan menggunakan diagram batang. Proses pembuatan diagram pareto dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pilih beberapa faktor penyebab dari suatu masalah (bisa diketahui dari hasil analisis sebab dan akibat). b. Kumpulkan data dari masing-masing faktor dan hitung persentase kontribusi dari masing-masing faktor. c. Susun faktor-faktor dalam urutan baru dimulai dari yang memiliki persentasi kontribusi terbesar dan hitung nilai akumulasinya. d. Bentuk kerangka diagram dengan aksis vertikal sebelah kiri menunjukan frekuensi, sedangkan aksis vertikal sebelah kanan dalam bentuk kumulatif. Tinggi aksis sebelah kiri dan kanan sama.

Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

Alat-alat Analisis Penyebab Masalah

1. Diagram Pareto

Diagram pareto adalah metode pengorganisasian kesalahan, problem atau cacat untuk

membantu memfokuskan pada usaha-usaha pemecahan masalah. Diagram ini digunakan

untuk mengklasifikasi masalah menurut sebab dan gejalanya. Masalah akan

didiagramkan menurut prioritas atau kepentingannya dengan menggunakan diagram

batang.

Proses pembuatan diagram pareto dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pilih beberapa faktor penyebab dari suatu masalah (bisa diketahui dari hasil analisis

sebab dan akibat).

b. Kumpulkan data dari masing-masing faktor dan hitung persentase kontribusi dari

masing-masing faktor.

c. Susun faktor-faktor dalam urutan baru dimulai dari yang memiliki persentasi

kontribusi terbesar dan hitung nilai akumulasinya.

d. Bentuk kerangka diagram dengan aksis vertikal sebelah kiri menunjukan frekuensi,

sedangkan aksis vertikal sebelah kanan dalam bentuk kumulatif. Tinggi aksis sebelah

kiri dan kanan sama.

e. Berpedoman pada aksis vertikal sebelah kiri, buat kolom secara berurutan pada aksis

horisontal yang menggambarkan kontribusi masing-masing faktor.

f. Berpedoman pada aksis vertikal sebelah kanan, buat garis yang mengambarkan

persen kumulatif, dimulai dari 0% pada ujung bawah aksis sebelah kiri sampai 100%

di ujung atas aksis sebelah kanan.

Page 2: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

Contoh:

Data Ketidaksesuaian pada Kotak Pengeras Suara

Diagram Pareto Ketidaksesuaian pada Kotak Pengeras Suara

Page 3: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

2. Cause and Effect Diagram (Diagram Sebab-Akibat)

Diagram sebab dan akibat merupakan suatu alat pengendalian mtu dikembangkan oleh

Kaoru Ishikawa. Diagram ini berupa suatu grafik yang menggambarkan hubungan suatu

efek (masalah) dengan penyebab potensialnya. Diagram sebab dan akibat digunakan untk

mengembangkan variasi yang luas atas suatu topik dan hubungannya, termasuk untuk

pengujian suatu proses maupun perencanaan suatu kegiatan. Proses dalam membangun

diagram membantu menstimulasi pemikiran mengenai suatu isu, membantu berpikir

secara rasional.

Contoh :

Diagram Sebab dan Akibat untuk Jagung yang Tidak Meletus

3. Diagram Scatter

Diagram scatter meruapakn cara sederhana untuk menentukan apaka suatu sebab akibat

terjadi di antara dua variabel. Diagram ini berguna untuk menunjukan hubungan antara

titik-titik yang dipetakan dan menggambarkan hubungan antara dua variabel. Diagram ini

juga membantu memeriksa korelasi dari penyebab yang kontinyu terhadap suatu

karakteristik mutu.

Page 4: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

Contoh :

Alat-alat Analisis Penyebab Masalah1. Check Sheet

Check Sheet (lembar periksa) yaitu alat untuk mempermudah proses pengumpulan data

bagi tujuan-tujuan tertentu dan menyajikan dalam bentuk yang komunikatif sehingga

dapat dikonversikan menajadi informasi. Tujuan lembar periksa adalah untuk menyajikan

bahwa data dikumpulkan secara hati-hati dan akurat untuk kendali proses dan

penyelesaian masalah.

Contoh:

Lembar Periksa Keluhan Pelanggan pada Minggu Pertama Bulan Juli 2001

(Departemen Pengiriman PT.X)

Page 5: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

2. Control Chart

Bagan kendali mutu (Control Chart) ialah grafik yang dipergunakan untuk

membedakan/memisahkan hasil dari suatu proses yang berada dalam kendali dan yang

tidak. Bagan kendali memiliki garis tengah yang menunjukan rata-rata proses, sebuah

garis diatasnya, disebut sebagai batas kendali atas, dan sebuah garis bawah yang disebut

batas kendali bawah. Tujuan bagan kendali ialah untuk memanatau suatu proses dalam

rangka mengekspos kehadiran penyebab khusus yang mempengaruhi proses operasi.

Contoh:

3. Histrogram

histogram adalah tampilan grafis dari tabulasi frekuensi yang digambarkan dengan grafis

batangan sebagai manifestasi data binning. Tiap tampilan batang menunjukkan proporsi frekuensi

pada masing-masing deret kategori yang berdampingan (en:adjacent) dengan interval yang tidak

tumpang tindih (en:non-overlapping).

Page 6: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

4. Flowchart

Flowchart merupakan sebuah diagram dengan symbol symbol symbol grafis yang menyatakan

tipe operasi program yang berbeda.Sebagai representasi dari sebuah program, flowchart maupun

algoritma dapat menjadi alat bantu untuk memudahkan perancangan alur urutan logika suatu

program, memudahkan pelacakkan sumber kesalahan program, dan alat untuk menerangkan

logika program.

process-flowchart

5. Failure Modes and Effect Analysis

FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan

akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur terstruktur untuk

mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan (failure mode). Suatu mode

kegagalan adalah apa saja yang termasuk dalam kecacatan, kondisi diluar spesifikasi yang

Page 7: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

ditetapkan, atau perubahan dalam produk yang menyebabkan terganggunya fungsi dari produk

(Gaspers, 2002).

6. Mistake Proofing (Poka Yoke)

Poka Yoke dalam bahasa Jepang[1. Wikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/Poka-yoke; Kerri

Simon, Poka Yoke Mistake Proofing, ISixSigma,

http://www.isixsigma.com/library/content/c020128a.asp, 2009-05-05] dari Yokeru berarti untuk

menghindari, dan Poka berarti kesalahan karena ketidak hati-hatian, Maka, Poka Yoke kurang

lebih berarti alat untuk menghindari kesalahan. Dalam literatur barat Poka Yoke dikenal sebagai

mistake proofing.

Poka Yoke pertama kali diperkenalkan oleh Shigeo Shingo, ketika memperkenalkan zero quality

control di Toyopta Motor, sebagai Baka Yoke yang kurang lebih berarti alat untuk mencegah

Page 8: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

proses yang tidak benar. Dalam literatur barat Baka Yoke disebut sebagai idiot proofing atau fool

proofing. Contoh Poka Yoke di Toyota[1. Toyota Motor Corp, The Toyota

Production System, 1996, with the courtesy]. Welder akan turun. Bila nut tidak ada maka Welder

akan menekan tombol yang secara otomatis akan mematikan Welder sehingga proses Welding

tidak berjalan. Pada saat yang bersasamaan lampu akan menyala dan alarm atau buzzer akan

berbunyi untuk menandai bahwa nut tidak ada dan masalah timbul. Jadi, alat dengan disain yang

berfungsi untuk menghindarkan terjadinya proses yang tidak benar dinamakan Poka Yoke.

Poka Yoke di body panel[1. Toyota Motor Corp., ibid. with the courtesy], yang ditandai lingkaran

kuning, untuk menjaga agar stamping tidak rusak pada saat benda kerja tidak ada atau terpasang

tidak tepat. Jadi proses stamping akan berhenti bila benda kerja tidak ada atau tidak tepat

terpasang. Poka Yoke ini diguakan untuk menghindarkan kerusakan mesin stamping press yang

berkapasitas 22 ton itu.

Contoh lain Poka Yoke dalam Quality Control. Sensor dipasang pada ban berjalan untuk

mendeteksi produk. Bila produk yang diatas ban berjalan tidak sesuai dengan rencana maka alarm

akan berbunyi dan lampu akan menyala yang berarti ada masalah. Sensor semacam ini banyak

dijumpai pada quality control process di pembotolan untuk meyakinkan bahwa volume di dalam

botol semuanya dalam standar, proses pengemasan obat-obatan untuk memastikan bahwa dalam

satu pak telah berisi jumlah obat sesuai standar.

Poka Yoke yang mulai dikenalkan di Toyota Motor Corp., oleh Shigeo Shingo dalam rangka

mewujudkan zero defect adalah bagian tak terpisahkan

Page 9: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

ALAT-ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS

5. Matrix Data Analysis

Keterkaitan antar faktor dalam diagram matriks dihitung secara statistik sehingga

didapatkan tingkat keterkaitan secara kuantitatif

Hampir sama dengan diagram matrik, bagaimana ketekaitan itu didorong menggunakan

alat-alat statistik.

Contoh:

- Penggunaan Diagram Pareto untuk menemukan faktor-faktor utama yang

harus segera diselesaikan

- Diagram Scatter untuk menemukan kekuatan hubungan dalam matrik

histogram to “informate” the data.

- Control Chart untuk memetakan tempat terjadinya error atau penyimpangan

Page 10: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

6. Process Decision Program Chart (PDPC)

• PDPC adalah alat untuk memetakan

kemungkinan terjadinya kejadian ketika kita

mencoba memecahkan masalah (risk from

problem to solution)

• Memetakan Efek Domino terutama jika kita

tidak begitu menguasai permasalahan atau

solusi permasalahan

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN PDPC

1. Tentukan titik awal & kondisi akhir

- Tujuan pemecahan akhir

- Tuliskan kondisi masalahnya

2. Siapkan rencana kerja

3. Susun instruksi kerja untuk mengantisipasi aktivitas

4. Lakukan update jika situasi berubah. Jika memang tdak ada/tidak bisa

disolusikan: berhenti

5. Gambarkan hasil akhir yang dicapai dan gunakan anak panah lebih

tebal dari atas hingga ke bawah (jalur yang digunakan)

Page 11: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

CONTOH:

7. Arrow Diagram

• Alat ini digukanan untuk melakukan perencanaan jadwal aktivitas secara

grafis dan pengontrolan pelaksanaannya.

• Sebenarnya adalah konsep CPM/PERT Diagram tetapi lebih sederhana.

• Syarat utama adalah aktivitas dapat diketahui apa saja dan durasi waktunya

Page 12: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

Diagram anak panah (arrow diagram) menggambarkan keterkaitan antara kegiatan atau

aktivitas proyek.

Suatu anak panah (arrow) biasanya dipergunakan untuk mewakili suatu kegiatan dengan

ujungnya menunjukkan arah kemajuan dalam proyek.

Hubungan suatu kegiatan dengan kegiatan yang terjadi sebelumnya ditunjukkan oleh

adanya kejadian (event).

Yang dimaksud dengan kejadian ialah saat yang menggambarkan permulaan atau

pengakhiran suatu kegiatan (activity),

Setiap kegiatan digambarkan sebagai anak panah, pangkal anak panah sebagai awal dan

ujungnya sebagai akhir suatu kejadian. Anak panah menggambarkan apa yang

dikerjakan mendahului, sebelum kegiatan itu dikerjakan. Setiap anak panah di ujung dan

pangkalnya diberi tanda kejadian yang diberi nomor, seperti :

Kegiatan mulai dari kejadian 15 atau i dan berakhir dengan kejadian 16 atau j. untuk

selanjutnya kejadian A ditulis kegiatan A (15,16) atau kegiatan A(i,j), artinya dimulai

pada titik i dan berakhir pada titik j. selanjutnya i disebut pangkal dan j ujung.

Page 13: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

Kejadian (event) tidak memerlukan waktu, digambarkan sebagai lingkaran pada pangkal

anak panah (saat dimulainya kegiatan) dan pada ujung anak panah (saat

akhir/selesainya kegiatan).

Pemberian nomor pada kejadian harus memenuhi persyaratan yaitu nomor awal

(pangkal) harus lebih kecil dari pada nomor akhir (ujung).

Untuk selanjutnya perhatikan aturan-aturan berikut :

1. Setiap kegiatan hanya boleh diwakili oleh satu anak panah saja didalam jaringan kerja,

(kecuali kalau satu kegiatan dipecah menjadi kegiatan yang lebih kecil).

2. Tidak boleh ada dua kegiatan diwakili oleh pangkal dan ujung anak panah yang sama.

Dalam hal ini harus dipergunakan anak panah boneka (dummy arrow). Perhatikan

ilustrasi berikut. Pangkal (1) dan ujung (2), A dan B sama.

Page 14: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

Suatu anak panah boneka (dummy) untuk menggambarkan kegiatan yang tidak

memakan waktu (kegiatan boneka sering juga disebut semu atau buatan, bukan

sesungguhnya).

Alasan penggunaan kegiatan boneka ( dummy activity ) adalah :

1. Menghindarkan keragu-raguan dalam indikasi, seperti gambar di atas A (1,2), B (1,2),

keduanya mempunyai indikasi yang sama, membingungkan. Lihat gambar a), b), c) dan d)

untuk mengatasinya, di mana :

– A(1,2), B(1,3) D(2,3)

– A(2,3), B(1,3) D(1,2)

– A(1,3), B(2,3) D(1,2)

– A(1,3), B(1,2) D(2,3)

Page 15: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

Pada gambar di atas terlihat bahwa kegiatan C belum dapat berlangsung sebelum

kegiatan B, yang berarti bahwa kegiatan C dapat beroperasi apabila kegiatan B sudah

berjalan, sedangakan D dapat berjalan setelah kegiatan A atau B apabila berjalan tidak

bersamaan.

Contoh pembuatan diagram anak panah 1

1. Gambarkan diagram anak panah yang mencakup kegiatan A, B, C, ….., dan L sedemikian

rupa sehinga hubungan berikut ini terpenuhi.

2. A, B, dan C kegiatan dalam suatu proyek yang bisa dimulai secara serentak (simultan).

3. A dan B mendahului D.

4. B mendahului E, F dan H.

5. F dan C mendahului G.

Page 16: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

6. E dan A mendahului I dan J

7. C, D, F dan J mendahului K.

8. K mendahului L.

9. I, G dan L merupakan aktifitas terminal di proyek.

Contoh pembuatan diagram anak panah 2

1. Gambarkan diagram anak panah yang mencakup kegiatan A, B, C, ….., dan M sedemikian

rupa sehinga hubungan berikut ini terpenuhi.

2. A dan B dapat dimulai secara serentak.

3. C dan D dapat dimulai kalau A sudah selesai.

4. E dapat dimulai kalau C sudah selesai.

Page 17: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

5. G dapat dimulai kalau E sudah selesai.

6. F dapat dimulai kalau D sudah selesai.

7. H dapat dimulai kalau C, D, E, F dan G sudah selesai.

8. I dan J dapat dimulai kalau B sudah selesai.

9. K dapat dimulai kalau J sudah selesai.

10. L dapat dimulai kalau I, J, dan K sudah selesai.

11. M dapat dimulai kalau H dan L sudah selesai.

12. M kegiatan terminal.

Page 18: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN ARROW DIAGRAM

1. Ilustrasikan urutan operasi mulai dari paling kiri, pertimbangan apa mendahului,

berikutnya apa dan mana yang parallel (bersama-sama)

2. Tuliskan/gambar persimpangan yang terjadi

3. Gambarkan garis panah dengan garis lurus berarti harus berurutan sedangkan putus-

putus berhubungan tapi masih bisa ditunggu (tidakada waktu)

4. Tuliskan nama operasinya

5. Tuliskanjumlah hari/waktu yang dibutuhkan

6. Jalur kritis (tidak bisa ditunda) digambarkan dengan garis panah lebih tebal.

Page 19: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

Alat-Alat Analisis Penyebab Masalah

(1) Diagram Pareto

• Diagram Pareto diperkenalkan oleh seorang ahli yaitu Alfredo Pareto.

• Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri

ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu

menemukan permasalahan yang terpenting untuk segera diselesaikan (ranking tertinggi)

sampai dengan yang tidak harus segera diselesaikan (ranking terendah).

Page 20: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

• Selain itu, Diagram Pareto juga dapat digunakan untuk membandingkan kondisi proses,

misalnya ketidaksesuaian proses, sebelum dan setelah diambil tindakan perbaikan

terhadap proses

Penyusunan Diagram Pareto meliputi enam langkah, yaitu:

1. Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data, misalnya berdasarkan

masalah, penyebab jenis ketidaksesuaian, dan sebagainya.

2. Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan karakteristik- karakteristik

tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit, dan sebagainya.

3. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.

4. Merangkum data dan membuat rangking kategori data tersebut dari yaang terbesar

hingga yang terkecil.

5. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang digunakan.

6. Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan relatif masing- masing

masalah. Mengidentifikasi beberapa hal yang penting untuk mendapat perhatian.

Prinsip Pareto

• Vilfredo Pareto (1848-1923), ahli ekonomi Italia:

– 20% dari population memiliki 80% dari total kekayaan

• Juran mengistilahkan “vital few, trivial many”:

– 20% dari masalah kualitas menyebabkan kerugian sebesar 80%.

Page 21: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

Contoh Diagram Pareto

Page 22: Web viewFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi sumber sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. FMEA adalah suatu prosedur

Daftar Pustaka

Herjanto, Eddy. (2006). Manajemen Operasi. Jakarta, Grasindo.

Marimin M.sc, Prof. Dr. Ir. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria

Majemuk. Jakarta, Grasindo.

http://id.wikipedia.org/wiki/Histogram

http://id.wikipedia.org/wiki/Flowchart