32
MAKALAH TEKNOLOGI DALAM KONTEKS TEORI ORGANISASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Organisasi dan Administrasi Dosen Pengampu: Arik Prasetya, S.Sos., M.Si. Disusun Oleh: JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI Kholifah Anggiani Sabrina Firdausi Rohiman Aulia Kusuma Siregar 155030200111027 155030200111035 155030207111091

Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

  • Upload
    vohanh

  • View
    243

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

MAKALAH

TEKNOLOGI DALAM KONTEKS TEORI

ORGANISASIDiajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Organisasi dan Administrasi

Dosen Pengampu: Arik Prasetya, S.Sos., M.Si.

Disusun Oleh:

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2016

Kholifah Anggiani

Sabrina Firdausi Rohiman

Aulia Kusuma Siregar

155030200111027

155030200111035

155030207111091

Page 2: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta

hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Teknologi dalam

Konteks Teori Organisasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

terkait yang membantu terselesaikannya makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta

pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara

pengelolaan organisasi, serta peran dan pengaruh teknologi di dalam pengelolaan

organisasi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini

terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap

adanya kritik dan saran yang membangun untuk acuan pembuatan makalah

selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang

berkenan.

Malang, September 2016

Penyusun,

i

Page 3: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

C. Tujuan................................................................................................... 2

D. Manfaat................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3

A. Definisi Teknologi ............................................................................... 3

B. Tipologi Teknologi .............................................................................. 4

1. Tipologi Woodward.................................................................. 4

2. Tipologi Perrow ....................................................................... 6

3. Tipologi Thompson ................................................................. 7

C. Teknologi dan Struktur Organisasi ...................................................... 8

1. Teknologi dan Kompleksitas ................................................... 10

2. Teknologi dan Formalitas ........................................................ 11

3. Teknologi dan Sentralitas......................................................... 11

D. Peran Administrasi Dalam Merumuskan Teknologi Organisasi ......... 11

1. Karakteristik Teknologi Baru .................................................. 12

2. Kontrol dan Teknologi Informasi ............................................ 12

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 14

A. Kesimpulan........................................................................................... 14

B. Kritik dan Saran.................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17

ii

Page 4: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi sangat penting bagi keberlangsungan suatu organisasi, apalagi

pada zaman sekarang ini yang menuntut semua hal dilakukan dengan sangat

cepat dan praktis. Dengan adanya teknologi, suatu organisasi dapat bekerja

secara efektif karena dapat dioperasikan hanya dengan beberapa orang dan

efisien karena waktu yang digunakan relatif sedikit dibandingkan jika bekerja

dengan cara manual, sehingga dapat menunjang keberhasilan atau kesuksesan

dari suatu organisasi. Banyak hal bahkan hampir semua kegiatan didalam

perusahaan menggunakan bantuan teknologi. Contohnya saja teknologi yang

digunakan untuk mengelolah data suatu kegiatan perusahaan menjadi suatu

informasi yang berguna, dalam hal ini dimisalkan adalah informasi laporan

keuangan yang akan digunakan untuk oleh suatu organisasi dalam hal

perencanaan atau pengambilan keputusan. Suatu perusahaan yang beroperasi

tanpa bantuan teknologi dapat dipastikan perusahaan tersebut tidak akan

mampu bersaing dibandingkan dengan organisasi yang menggunakan bantuan

teknologi. Oleh karena itu, mempelajari sistem teknologi sangat penting

karena untuk menjalankan teknologi tersebut diperlukan suatu keahlian.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penjelasan mengenai teknologi dalam konteks teori

organisasi?

2. Bagaimana perbedaan dan penjelasan mengenai tiga tipologi teknologi

dari woodward, perrow, dan Thompson di dalam konteks teori

organisasi?

3. Bagaimana anaslisis mengenai hubungan teknologi dan struktur

organisasi?

4. Bagaimana peran administrasi dalam merumuskan teknologi organisasi?

1

Page 5: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian dan definisi teknologi dalam konteks teori

organisasi.

2. Membedakan dan menjelaskan tiga tipologi teknologi dari woodward,

perrow, dan Thompson di dalam konteks teori organisasi.

3. Menganaslisis hubungan teknologi dan struktur organisasi.

4. Menjelaskan peran administrasi dalam merumuskan teknologi organisasi.

D. Manfaat

Dari tujuan disusunnya makalah ini, diharapkan mampu menyumbangkan

pikiran mengenai peran dan pengaruh teknologi di dalam pengelolaan

organisasi. Makalah ini dibuat supaya para pembaca bisa memahami dengan

jelas tekonologi dalam teori organisasi.

2

Page 6: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Teknologi

Teknologi yang dimaksud oleh para ahli organisasi barangkali tidak sama

dengan pengertian umum teknologi yang kita pahami sehari-hari, kita

biasanya menggunakan kata ‘teknologi’ dalam konteks yang sangat spesifik

misalnya mesin-mesin prabrik, alat-alat elektronik dalam rumah tangga,

sarana-saran transportasi modern seperti mobil, kapal, kereta api, dan lain-

lain.

Para ahli organisasi justru sebaliknya. Mereka biasanya menggunakan istilah

teknologi secara sangat umum. Apapun sarana atau perangkat yang

diperlukan organisasi dalam menjalakan aktivitasnya, maka hal tersebut dapat

dikategorikan sebagai teknologi organisasi. Jadi, walaupun organisasi tidak

menggunakan peralatan yang canggih dalam memproses inpu-output yang

diinginkan, tetapi kita menyebutnya teknologi. Misalnya, dikantor kelurahan

terdapat mesin ketik, telepon, sepeda motor dinas, stempel, dan alat-alat tulis,

maka bagi ahli organisasi semua itu termasuk dalam kategori teknologi.

Secara umum, teknologi dalam organisasi dapat dibedakan menjadi tiga unsur

(Hatch 1997:128)

1. Benda-benda atau objek-objek fisik yang meliputi bahan-bahan,

peralatan, dan sarana-sarana yang diperlukan untuk melakukan

produksi.

2. Aktivitas atau proses yang digunakan sebagai metode produksi

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan

mengoperasikan peralatan, sarana produksi, atau metode khusus yang

diperlukan untuk menghasilkan sesuatu.

Dengan pengertian, yang sedemikian luas, tidak mengherankan bahwa

penggunaan istilah teknologi dalam teori organisasi bisa berbeda-beda antara

3

Page 7: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

ahli yang satu dengan lainnya. Secara garis besar, tidak mungkin disamakan

antara teknologi yang digunakan perusahaan-perusahaan manufaktur dan

kelompok-kelompok industri lainnya dengan teknologi pada organisasi-

organisasi yang bersifat pelayanan (service). Jika seorang ahli organisasi

meneliti sekumpulan organisasi yang bergerak dalam bidang manufaktur,

maka temuan-temuannya belum tentu dapat diterapkan pada organisasi yang

bergerak di bidang pelayanan.

B. Tipologi Teknologi

1. Tipologi Woodward

Pada pertengahan dasawarsa 1960-an, Woodward meneliti kurang lebih

100 perusahaan manufaktur di selatan Inggris yang memiliki kisaran

antara 250-1000 orang pekerja. Tujuannya adalah untuk melihat

hubungan antara struktur dan efektivitas organisasi. Jadi, ia

mengumpulkan data tentang struktur organisasi (jumlah jenjang hierarki,

tentang kendali, komponen administrative, tingkat formalitasasi, dan

seterusnya), dan mengumpulkan pula data finansial yang

mengklasifikasikan apakah perusahaan itu termasuk dibawah rata-rata,

rata-rata, atau diatas rata-rata dalam pencapaian keuntungan.

Tabel 1.1 ringksan temuan penelitian Woodward

Karakteristik struktur Renda-TEKNOLOGI-tinggi

Produksi

Unit

Produksi

Masal

Produksi

Proses

Jumlah Level Vertikal 3 4 6

Rentang Kendali Supervisor 24 48 14

Rasio Manajer/Total Pekerja 1:23 1:16 1:8

Proporsi Tenaga Kerja Ahli Tinggi Rendah Tinggi

Total Kompleksitas Rendah Tinggi Rendah

Formalisasi Rendah Tinggi Rendah

Sentralisasi Rendah Tinggi Rendah

Sumber: Robbin, S., (1990), Organization Theory: Structure, Design and Application, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, h.180

4

Page 8: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

Data yang dikumpulkan ternyata tidak memberikan hasil yang

diharapkan. Tidak terlibat sama sekali kecenderungan hubungan yang

signifikan antara struktur dan kinerja perusahaan. Ketika Woorward

mengelompokkan sampel organisasinya berdasarkan tiga tipe teknologi

produksinya (yaitu unit, massa, dan proses) barulah terlibat suatu

hubungan yang signifikan. Dari sini, ia menyimpulkan bahwa efektivitas

ditentukan bukan hanya oleh struktur, melainkan oleh kesesuaian stuktur

dan teknologi.

Kategori yang dibuat oleh Woodmard menggambarkan tingkat

kompleksitas teknologi, dimana teknologi produksi unit adalah teknologi

yang paling sederhana sementara teknologi produksi proses adalah yang

paling rumit. Contoh dari masing-masing tipe teknologi adalah sebagai

berikut

a. Produksi Unit

Perusahaan-perusahaan yang membuat produk secara tunggal

(custom-made-produksi) atau dalam kuantitas kecil (bacth

production), contohnya adalah penjahit pakaian, pembuat roti,

pembuat anggur (wine), pendesain rumah/arsitek, dan lain-lain.

b. Produksi Massa

Perusahaan-perusahaan yang membuat produk dalam jumlah besar

atau massal. Contohnya sangat banyak, yaitu hampir semua

produsen barang konsumen (customer products), seperti televise,

kulkas, mobil, sabun, minuman kaleng, industry konveksi, dan

seterusnya.

c. Produksi Proses

Perusahaan-perusahana yang membuat produk-prosuk dengan teknik

produksi bertahap. Contohnya adalah industry penyulingan minyak,

industry bahan-bahan kimia, dan perusahaan air bersih PDAM.

Kesimpulan Woodward mendapat kritik terutama dari dua segi.

5

Page 9: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

1) Penelitian tersebut hanya mengambil sampel perusahaan-

perusahaan kecil dan menengah

2) Woodward tidak memperhitungkan organisasi-organisasi non-

manufaktur, yaitu organisas-organisasi yang bersifat pelayanan.

2. Topologi Perrow

Perrow menjelaskan teknologi adalah aksi atau tindakan yang diperbuat

seseorang terhadap suatu objek, dengan atau tanpa bantuan atau

perangkat mekanis, dalam rangka membuat suatu perubahan pada objek

tersebut.

Perrow melihat ada dua dimensi disini. Pertama apakah tugas-tugas yang

dilakukan membutuhkan banyak pengecualian atau sesuatu yang rutin.

Dimensi ini disebut variabilitas tugas-tugas. Kedua, apakah tuga-tugas

tugas itu mudah dianalisis atau tidak. Ada tugas-tugas yang terdefinisi

dengan baik. Sehingga mudah untuk dianalisis, tetapi ada pula tugas yang

sulit didefinisikan. Perrow menyebutnya sebagai keteranalisisan masalah

(problem analyzability)

Task VariabilityFew Exception Many Exception

Problem A

nalyzability

III defined and unaalyzable

CRAFT

3

NONROUTINE

4

Well defined and

analyzable

ROUTINE

1

ENGINEERING

2

Problem

A

naly

IIW

ell

6

Page 10: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

Gambar 1.2 Tipologi Perrow

Sumber: Robbin, S., (1990), Organization Theory: Structure, Design and Application, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, h.184

3. Tipologi Thompson

Thompson tidak mengikuti alur pemikiran imperatif teknologi. Ia lebih

menekankan pada tingkat ketidakpastian (Uncertainty) yang disebabkan

oleh teknologi. Ia membedakan ada tiga tipe teknologi, yaitu:

Long-link technology

Input → → → → → Output

Mediating technology

Intensif Technology

Output

Feedback

Gambar 1.3 Tipologi Thompson

Sumber: Robbins, S., (1990), Organization Theory: Structure, Design and Application, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, h.189

a. Long-linked technology (teknologi rantai panjang).

Teknologi rantai panjang menunjukkan bahwa tugas-tugas dalam

organisasi harus dilakukan secara berurutan. Contohnya adalah

semua perusahaan manufaktur yang menggunakan system roda

berjalan, atau system produksi masal yang berurutan. Termasuk pula

disini pelayanan pada birokrasi perijinan serta kafe-kafe restaurant,

biasanya memerlukan urutan-urutan pekerjaan yang terpisah antara

bagian satu dengan lainnya.

b. Mediating technology (teknologi mediasi).

7

A DB C

Client A

Transformasi process

Client B

ResourcesABCD

Transformasi process

Page 11: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

Tugas-tugas dalam teknologi mediasi adalah mempertemukan dua

unsur atau kelompok yang terpisah. Kebutuhan klien A

dipertemukan dengan kebutuhan klien B sehingga kedua belah pihak

memperoleh kepuasan. Contohnya adalah toko-toko ritel besar

(mempertemukan kelompok pemasok dan kelompok pembeli)

c. Intensive technology (teknologi intensif).

Tugas-tugas dalam teknologi intensif, sejumlah sumber daya harus

dikombinasikan untuk menghasilkan suatu output. Contohnya adalah

rumah sakit. Untuk menangani seorang pasien gawat darurat, sumber

daya yang dibutuhkan tidak harus sama antara pasien satu dengan

lainnya, tetapi bergantung pada hasil pemeriksaan kondisi pasien.

Perlu ada umpan balik dan saling menyesuaikan antara pelaksana

operasional dengan penyedia sumber daya. Ini disebut saling

ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence).

C. TEKNOLOGI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Dampak teknologi terhadap struktur merupakan dasar pemikiran Woodward.

Dalam hal ini ia hanya membedakan dua macam strukur, yaitu organisasi

mekanistik dan organisasi organik, teknologi produksi unit dan teknologi

produksi proses menghasilkan struktur organic (dengan sedikit perbedaan

bahwa teknologi produksi proses membutuhkan jenjang hierarki lebih

banyak), sementara teknologi produksi masal menggunakan struktur

mekanistik.

Prediksi dari tipologi Woodward dibantah, khususnya oleh kelompok peneliti

Aston Grup dari Universitas Aston, Inggris (Hatch, 1997: 144). Mereka

mengambil sampel yang lebih luas dan beragam daripada yang digunakan

Woodward. Pada organisasi-organisasi besar, banyak pegawai atau anggota

yang mengerjakan tugas-tugas diluar teknologi inti. Karakteristik teknologi

pada tugas-tugas tersebut biasanya tidak sama dengan karakteristik pada unit

inti. Oleh karena itu karakteristik structural organisasi secara keseluruhan

menjadi bias manakala dikaitkan dengan teknologi inti. Namun pada

8

Page 12: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

perusahaan-perusahaan kecil, menengah pengaruh tersebut masih terlihat

karena sebagian besar pegawai biasanya terlibat langsung dalam teknologi

inti. Ciri-ciri organisasi besar biasanya memliki tingkat diferensiasi dan

integrasi yang lebih tinggi dari pada yang diramalkan Woodward.

Pada tipologi Perrow, pengaruh teknologi terhadap stuktur lebih terperinci. Ia

menemukan terdapat empat aspek stuktur pada unit atau kelompok yang bisa

dimodifikasi agar sesuai dengan teknologi, yaitu sebagai berikut:

a. Besar kecilnya diskresi, yaitu sejauh mana kelompok atau unit diberi

kebebasan dalam menentukan cara-cara melaksanakan pekerjaan

b. Besar kecilnya kekuasaan, yaitu sejauh mana kekuasaan harus diberikan

kepada kelompok atau unit untuk menentukan tujuan-tujuan dan sasaran

dalam pekerjaan.

c. Besar kecilnya interdependensi, yaitu sejauh mana suatu unit atau

kelompok memiliki ketergantungan terhadap unit-unit atau kelompok lain

dalam organisasi

d. Besar kecilnya koordinasi, yaitu sejauh mana suatu unit atau kelompok

harus berkoordinasi melalui umpan balik atau perencanaan dari unit-unit

atau kelompok lain dalam organisasi.

Secara umum, tugas-tugas dalam teknologi rutin dapat diselesaikan dengan

koordinasi dan kontol yang terstandarisasi. Sebaliknya tugas-tugas teknologi

non rutin membutuhkan fleksibilitas yang besar. Dengan demikian,

diperlukan adanya tingkat formalisasi yang rendah serta desentralisasi,

interaksi, atau komunikasi yang tinggi diantara anggota. Tugas pada teknologi

kerajinanan menbutuhkan desentralisasi karena pemecahan masalah harus

dilakukan oleh level pelaksana. Namun, tingkat formalisasi biasanya tinggi.

Tugas-tugas pada teknologi rekayasa memerlukan desentralisasi, tetapi

memerlukan pula fleksibilitas sehingga tingkat formalisasi harus rendah.

Implikasi stuktural dari tipologi Thompson tidak bersifat langsung sebagai

mana tipologi Woodward dan Perrow. Thompson hanya menekankan

perbedaaan dalam hal sifat interdependensi, yaitu sequential

9

Page 13: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

interdependencies, pooled interdependencies, dan reciprocal

interdependencies.

GAMBAR 1.4 hubungan selengkapnya teknologi dan stuktur

Menurut Robbins (1990; 194), pola hubungan yang lengkap antara teknologi

dan stuktur adalah seperti gambar diatas. Pertama-pertama jenis industry

manufaktur maupun jasa dapat memengaruhi teknologi.jenis industri biasanya

membatasi pilihan teknologi yang digunakan oleh suatu organisasi.

Selanjutnya teknologi dan ukuran organisasi saling memengaruhi. Teknologi

yang kompleks biasanya hanya dimungkinkan apabila organisasi mencapai

ukuran tertentu. Hubungan ini menjadi timbal balik, karena penggunaan

teknologi masa biasanya membutuhkan ukuran organisasi (jumlah perkerja)

yang lebih besar agar ekonomis. Dari hubungan inilah diperoleh suatu

keterkaitan dengan stuktur organisasi.

1. Teknologi dan kompleksitas

Secara empiris teknologi rutin berkorelasi positif dengan kompleksitas

rendah. Makin tinggi rutinitas semakin sedikit jumlah kelompok

pekerjaan dan leboh sedikit keahlian professional yang dibutuhkan

contoh klasik, frainchise yang sangat terstandarisasi oleh Mcdonalds.

Dengan merutinkan teknologi memasak produk-produknya. Semua sudah

dibukukan dalam manual yang lengkap dan terperinci mengenai

bagaimana mengelola sebuah restoran Mcdonalds. Dengan cara ini tidak

dibutuhkan tenaga kerja professional sehingga biaya tenaga kerja dapat

10

Struktur

OrganisasiTeknologi Ukuran Industri

Page 14: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

ditekan, volum produksi dapat diperbesar, dan produk dapat dijual

dengan harga kompetitif.

Sebaliknya, teknologi non rutin mendorong kompleksitas yang lebih

tinggi. Mengingat karakteristik tugas yang kompleks, diferensiasi vertical

meningkat karena lebih banyak tenaga kerja yang terspesialisasi.

Penggunaan tenaga spesialis yang intensif menyebabkan biaya yang lebih

tinggi.

2. Teknologi dan formalisasi

Teknologi rutin berkorelasi positif dengan formalisasi. Namun bila

dikontrol dengan ukuran organisasi, maka korelasi tersebut biasanya

hilang. Teknologi rutin berkaitan erat dengan adanya peraturan

manual,job desctiption, dan derajat spesifikasi dari job desctiption

tersebut. Sebaliknya pada teknologi non rutin lebih dibutuhkan ruang dan

fleksibilitas, sehingga tingkat formalisasi biasanya rendah.

3. Teknologi dan sentralisasi

Secara empiris, hubungan teknologi dan sentralisasi tidak menunjukan

pola yang konsisten. Secara logika, teknologi rutin cenderung berkorelasi

dengan stuktur yang sentralistis, sementara teknologi non rutin

menbutuhkan lebih banyak pengetahuan spesialis sehingga keputusan-

keputusan perlu lebih banyak di sentralisasi atau didelegasikan. Secara

empiris hubungan teknologi dan sentralisasi dimoderasi oleh tingkat

formalisasi. Jadi teknologi rutin berkorelasi positif dengan sentralisasi

manakala formalisasi rendah (peraturan dan prosedur kerja hanya

sedikit). Namun jika formalisasi tinggi, maka pengaruh teknologi rutin

akan lebih tampak pada menurunnya sentralisasi (meningkatnya

desentralisasi).

D. Peran Administrasi dalam Merumuskan Teknologi Organisasi

Perfektif simbolis interpretif dan post-modern, dengan tujuan melihat

teknologi dalam sudut pandang yang lebih luas, ini penting bagi level

11

Page 15: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

pengambilan keputusan dalam organisasi yang bertugas merumuskan

teknologi organisasi. Teknologi tidak murni suatu aplikasi sains, melainkan

dipengaruhi oleh kombinasi antara factor-faktor social, kultural, ekonomi, dan

teknik.

1. Karakteristik Teknologi Baru

Konsep kompleksitas teknis Woodward dan konsep teknologi non rutin

Perrow tidak memadai lagi untuk menjelaskan teknologi baru. Menurut

Weick, teknologi baru dicirikan oleh sifatnya yang sebagai berikut

a. Stochatic. Menurut Weick teknologi baru umumnya bekerja secara

non determinan. Artinya, peristiwa-peristiwa yang ditimbulkan

cenderung tidak bisa diantipasi, tidak terulang, dan lebih kurang

bersifat random/acak.

b. Continuous. Teknologi baru merupakan suatu system yang

sepenuhnya bekerja otomatis. Dalam system, efesiensi diatur sendiri

oleh mesin, sementara petugas sekedar berfungsi mengontrol bahwa

peralatan itu bekerja baik

c. Abstract. Mesin-mesin pada teknologi baru biasanya tidak bisa

dilihat atau dipahami oleh operatornya mengenai bagaimana

sebenarnya cara kerjanya.

Weick berpendapat bahwa tipologi Woodward dan Perrow perlu direvisi.

Namun, tidak semua ahli organisasi sepakat dengan kesimpulan ini.

Mereka beranggapan bahwa teknologi non rutin atau teknologi proses

masih memadai sebagai suatu ukuran tipologi untuk teknologi canggih.

Artinya, pada level operator diperlukan adanya pelatihan atau latar

belakang professional yang lebih baik untuk menghindari terjadinya

bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Kontrol dan Teknologi Informasi

Rod Combs David Knights, dan Hugh Willmott memandang bahwa

teknologi informasi adalah suatu bentuk control manajerial dalam

12

Page 16: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

organisasi. Menurut Robbins (1990:270), teknologi informasi juga

memungkinkan apa yang disebut dengan desentralisasi semu

(pseudodecentralization). Disini pucuk pimpinan menciptakan kesan

seolah-olah terjadi delegasi wewenang ke level bawah, tetapi

menggunakan teknologi informasi untuk mendapatkan umpan balik.

Pimpinan dapat memonitor keputusan-keputusan dilevel bawah dan

sewaktu-waktu dapat melakukan campur tangan atau mengoreksi

keputusan-keputusan yang telah di desentralisasi.

Menurut Pfeffer (1981:73) “diperkenalkan teknologi informasi memiliki

sisi negatif, karena dapat memungkinkan pengelola organisasi berpura-

pura melakukan desentralisasi sembari mempertahankan control yang

bersifat sentralistis. Kemungkinan ini, makin besar dengan hadirnya

jaringan computer melalui teknologi LAN (Local Area Network) dan

internet. Dengan adanya, internet (WEB-monitoring software) control

dapat dilakukan secara sangat mudah dan terpusat.

Berbagai aspek teknologi yang berbeda telah dimungkinkan oleh

kemajuan teknologi. Pada satu sisi, teknologi baru merupakan suatu

sarana yang sangat bermanfaat bagi organisasi. Namun disisi lain,

teknologi baru memiliki potensi dampak negative yang tidak kecil. Bagi

pengelola organisasi, yaitu para administrator, diperlukan pandangan

jauh kedepan. Selain mempertimbangkan manfaat teknologi terhadap

efektifitas dan efisiensi organisasi.

Perlu juga dipertimbangkan aspek seperti yang telah dijelaskan. Seorang

pengelola organisasi perlu mengetahui kaitan antara teknologi dan

struktur organisasi, serta dampaknya terhadap kinerja organisasi.

Pengelola organisasi juga perlu mencermati hal-hal lain seperti nilai-nilai

social budaya dan kekuasaan dalam teknologi, karakteristik teknologi

baru dan pengaruh teknologi terhadap control dalam organisasi,

khususnya dipandang dari segi etika.

13

Page 17: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknologi dalam organisasi dapat dibedakan menjadi tiga unsur:

1. Benda-benda atau objek-objek fisik yang meliputi bahan-bahan,

peralatan, dan sarana-sarana yang diperlukan untuk melakukan produksi

2. Aktivitas atau proses yang digunakan sebagai metode produksi

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan

mengoperasikan peralatan, sarana produksi, atau metode khusus yang

diperlukan untuk menghasilkan sesuatu. Charles perrow mendefinisikan

teknologi sebagai aksi atau tindakan yang diperbuat seseorang kepada

suatu objek, dengan atau tanpa bantuan alat atau perangkat mekanis,

dalam rangka membuat suatu perubahan pada objek tersebut.

Pengaruh teknologi terhadap (struktur) organisasi pertama kali diteliti oleh

Woodward pada pertengahan 1960-an. Tipologi Woodward terdiri dari tiga

jenis teknologi produksi berdasarkan tingkat kompleksitasnya, yaitu teknologi

produksi unit, teknologi produksi massa, dan teknologi produksi proses.

Teknologi produksi massa menghasikan struktur organik, sementara dua

teknologi yang lain menghasilkan struktur mekanistik. Perbedaan struktur

organik dalam teknologi produksi unit dan produksi proses adalah pada

jenjang hierarki, dimana teknologi produksi proses memiliki jenjang hierarki

lebih banyak.

14

Page 18: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

Perrow membagi teknologi dalam organisasi berdasarkan dimensi variabilitas

tugas-tugas (task Variability) dan dimensi keteranalisisan masalah (problem

analyzability). Dalam tipologi Perrow terdapat empat macam teknologi, yakni

teknologi kerajinan (craft technologies), teknologi rekayasa (engineering

technologies), teknologi rutin ( routine technologies), teknologi non-rutin

(nonrutine technologies), sementara itu, tipologi Thompson membedakan tiga

jenis teknologi, yaitu :

1. Long-linked technology (teknologi rantai panjang)

2. Mediating technologiy (teknologi mediasi)

3. Intensive Technology (teknologi intensif)

Ketiga tipe teknologi ini dibedakan berdasarkan sifat interpedensi, yaitu

sequential interpendencies, pooled interpendencies, dan reciprocal

interpendencies.

Temuan Woodward tentang korelasi antara teknologi dan struktur dibantah

para peneliti Aston Group. Mereka membuktikan bahwa prediksi Woodward

berkurang tingkat signifikansinya pada organisasi-organisasi besar. Pengaruh

teknologi terhadap struktur menurut Perrow adalah sebagai berikut, tugas-

tugas pada teknologi rutin (sel 1) dapat diselesaikan dengan koordinasi dan

kontrol yang terstandardisasi. Sebaliknya tugas-tugas pada teknologi non

rutin (sel 4) membutuhkan fleksibilitas yang besar. Jadi, perlu ada

desentralisasi, interaksi, atau komunikasi yang tinggi di antara anggota, serta

tingkat formalisasi yang rendah. Sementara itu, tugas-tugas pada teknologi

kerajinan (sel 3) membutuhkan desentralisasi karena pemecahan masalah

harus dilakukan oleh level pelaksana, yaitu mereka yang menguasai

pengetahuan dan pengalaman untuk mengerjakannya. Namun, tingkat

formalisasi biasanya tinggi. Tugas-tugas pada teknologi rekayasa (sel 4) juga

memerlukan desentralisasi, tetapi memerlukan pula fleksibilitas sehingga

tingkat formalisasi harus rendah.

15

Page 19: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

Tipologi Thompson memprediksi hubungan teknologi dan struktur sebagai

berikut: mediating technology (kompleksitas rendah, formalisasi tinggi),

long-linked technology (kompleksitas sedang, formalisasi sedang) dan

intensive technology (kompleksitas tinggi, formalisasi rendah). Namun,

belum ada penelitian yang membuktikan hal ini.

Mengenai peran administrasi dalam perumusan teknologi organisasi, perlu

dipertimbangkan aspek-aspek baru dalam berbagai tipe teknologi canggih

yang berkembang saat ini. Selain memahami hubungan teknologi dan struktur

serta dampaknya terhadap kinerja organisasi, seorang administator perlu

mempertimbangkan nilai-nilai sosial budaya dan kekuasaan dalam teknologi,

karakteristik teknologi baru, dan pengaruh teknologi terhadap kontrol dalam

organisasi.

B. Kritik dan Saran

Makalah yang kami susun ini tidak luput dari kesalahan dan keterbatasan.

Karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

perbaikan penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat

bagi pembaca, khususnya dibidang teknologi untuk suatu organisasi.

16

Page 20: Web viewKami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai teknologi dalam mempengaruhi cara-cara pengelolaan organisasi, serta

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Kusdi. 2009. “Teori Organisasi dan Administrasi”. Jakarta: Salemba

Humanika

17