4
Tidak Sekedar Hidup dan Bekerja Tito Adi Dewanto Salah satu tokoh muslim yang dikenal istiqomah Buya Hamka pernah mengatakan "Jika hidup hanya sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Jika bekerja hanya sekedar bekerja, kera juga bekerja". Saya ingin menambahkan, “Jika puasa hanya sekedar puasa, ular dan onta juga puasa”. Bila kita renungkan, pesan tersebut begitu menusuk perasaan kita. Pesan pertama berbunyi,’Jika hidup hanya sekedar hidup, babi di hutan juga hidup’. Yah apa bedanya kita dengan babi bila hanya sekedar hidup. Karena ternyata babi juga makan, minum, tidur dan punya anak seperti halnya manusia. Sebagai manusia kita harus lebih itu, karena bila sama maka kita tak ubahnya sama dengan babi. Kita perlu bersosialisasi, menuntut ilmu, menebar manfaat, dan yang lebih penting lagi kita perlu beribadah. Qur’an menyatakan secara khusus alasan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. ِ ونُ دُ بْ عَ يِ ل لاِ َ سْ ن لا َ وَ نِ جْ ل ُ تْ قَ لَ خ اَ مَ وDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (QS 51:56) Rasulullah SAW bersabda: اس بل ل م ه ع ف ن- اس ب ل ر ي خSebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad, Thabrani) Di era ini bukan lagi era ‘aku’ tapi era ‘kita’ agar kita meraih kehidupan yang lebih bermakna, terlebih di bulan ramadhan ini. Moment dimana kita mesti berbagi, mungkin bisa disesuaikan dengan profesi atau kemampuan kita. Bagi hartawan bisa berbagi lewat hartanya, bagi guru bisa shodaqoh ilmu, 1

Web viewKarena ternyata babi juga makan, ... Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai’. (7: 179)

  • Upload
    ngodien

  • View
    214

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewKarena ternyata babi juga makan, ... Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai’. (7: 179)

Tidak Sekedar Hidup dan BekerjaTito Adi Dewanto

Salah satu tokoh muslim yang dikenal istiqomah Buya Hamka pernah mengatakan "Jika hidup hanya sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Jika bekerja hanya sekedar bekerja, kera juga bekerja". Saya ingin menambahkan, “Jika puasa hanya sekedar puasa, ular dan onta juga puasa”.

Bila kita renungkan, pesan tersebut begitu menusuk perasaan kita. Pesan pertama berbunyi,’Jika hidup hanya sekedar hidup, babi di hutan juga hidup’. Yah apa bedanya kita dengan babi bila hanya sekedar hidup. Karena ternyata babi juga makan, minum, tidur dan punya anak seperti halnya manusia. Sebagai manusia kita harus lebih itu, karena bila sama maka kita tak ubahnya sama dengan babi. Kita perlu bersosialisasi, menuntut ilmu, menebar manfaat, dan yang lebih penting lagi kita perlu beribadah. Qur’an menyatakan secara khusus alasan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.

وما خلقت الجن واإلنس إال ليعبدونDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka menyembah-Ku (QS 51:56)

Rasulullah SAW bersabda:

للناس أنفعهم الناس خيرSebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad, Thabrani)

Di era ini bukan lagi era ‘aku’ tapi era ‘kita’ agar kita meraih kehidupan yang lebih bermakna, terlebih di bulan ramadhan ini. Moment dimana kita mesti berbagi, mungkin bisa disesuaikan dengan profesi atau kemampuan kita. Bagi hartawan bisa berbagi lewat hartanya, bagi guru bisa shodaqoh ilmu, bagi entrepeneur atau pengusaha sukses bisa berbagi kiat menjadi pengusaha untuk memutus rantai kemiskinan, bagi trainer hebat bisa mengkader trainer muda seperti yang dilakukan Inspirator Jamil Azzaini lewat Akademi Trainer-nya, bagi penulis sodaqoh lewat tulisannya dll.

Pesan kedua berbunyi,’Jika bekerja hanya sekedar bekerja, kera juga bekerja’. Bila kita amati kera atau monyet juga bekerja. Bila kita lihat di beberapa tempat di Jakarta (termasuk di

1

Page 2: Web viewKarena ternyata babi juga makan, ... Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai’. (7: 179)

Bogor dan beberapa tempat lain) monyet digunakan sebagai ‘penghibur anak-anak’ sebagai topeng monyet. Demikian juga di beberapa wilayah tertentu seperti di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Monyet di perkerjakan sebagai pemetik buah kelapa. Monyet-monyet tersebut akan tetap bekerja selama di perintahkan bekerja dan akan berhenti ketika di perintahkan berhenti, yup hanya sekedar itu cakupan bekerjanya. Sebagai seorang muslim kita diperintakan bekerja oleh Allah SWT sebagaimana dalam QS 9:105 Dan katakanlah : "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu. (QS 9 : 105)

Demikian pula kita dituntut bekerja agar menebar manfaat bagi keluarga dan umat serta sebagai kehormatan diri, dalam suatu riwayat :

Pada suatu hari Rasulullah saw beserta sahabat sedang duduk-duduk, tiba-tiba tampaklah dari kejauhan seorang pria yang masih muda dan amat kuasa perkasa tubuhnya. Ia bekerja dengan penuh semangat. Seorang sahabat berkata,”Alangkah kasihan orang itu. Seandainya kemudaan dan kekuatannya itu dipergunakan untuk berjihad tentu lebih baik”.

Mendengar ucapan sahabatnya Nabi saw bersabda,

”Janganlah berkata seperti itu. Sebab seseorang yang keluar rumah untuk bekerja mencari nafkah bagi anaknya yang masih kecil, maka ia berusaha di jalan Allah. Jika ia keluar rumah bekerja untuk dirinya sendiri agar tidak meinta-minta, itu pun bekerja di jalan Allah. Tetapi apabila ia bekerja karena untuk pamer atau bermegah-megah maka ia berada di jalan setan

Pesan tambahan dari saya,’Jika kita puasa hanya sekedar puasa, ular dan onta juga puasa’

Bila kita perhatikan onta juga puasa, meski puasanya onta karena ‘terpaksa’ yaitu kondisi alam yang ekstrim atau ketiadaan makanan dan minuman selama berhari-hari. Demikian juga ular berpuasa karena ada alasan ‘manfaat’ yang di peroleh yaitu keinginan ingin mendapatkan kulit yang cantik dengan menanggalkan kulit yang lama (berpuasa untuk menaikan suhu tubuhnya sehingga kulit lama akan tanggal berganti dengan kulit baru). Kita berpuasa bukan karena terpaksa karena ketiadaan makanan atau minuman seperti onta, atau kita berpuasa bukan karena berharap manfaat dari puasa seperti ular, tapi kita berpuasa karena menyambut seruan Allah SWT

2

Page 3: Web viewKarena ternyata babi juga makan, ... Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai’. (7: 179)

bagi orang-orang yang beriman untuk berpuasa ‘tuk meraih derajat taqwa. (QS 2:183).

Manusia memiliki derajat yang lebih tinggi bila dapat menggunakan segala potensi atau indera yang dimilikinya untuk memahami, melihat dan mendenarkan ayat-ayat Allah SWT, karena bila tidak maka derajat kita akan turun drastis dibawah binatang. Naudzubillahi Min Dzalik. Firman Allah SWT :

م كثيرا من الجن واإلنس لهم ولقد ذرأنا لجهن قلوب ال يفقهون بها ولهم أعين ال يبصرون بها

ولهم آذان ال يسمعون بها أولئك كاألنعام بل همأضل أولئك هم الغافلون

‘Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai’. (7: 179)

3