29
SUKU-SUKU ASLI INDONESIA YANG TERANCAM PUNAH MAKALAH INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ILMU SOSIAL DASAR DOSEN : EMILIANSHAH BANOWO Disusun Oleh : CHRISTIAN MARCHEL SAROINSONG NPM : 11315489 KELAS : 1TA03 PROGRAM STUDI : S1 - TEKNIK SIPIL FAKULTAS : TEKNIK SIPIL DAN PENCERAHAN

christianmarchel20.files.wordpress.com€¦ · Web viewSUKU-SUKU ASLI INDONESIA YANG TERANCAM PUNAH. ... masuknya orang luar dan mengeksploitasi alam disana hingga mereka terusir,

Embed Size (px)

Citation preview

SUKU-SUKU ASLI INDONESIA YANG TERANCAM PUNAH

MAKALAH INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ILMU SOSIAL DASAR

DOSEN : EMILIANSHAH BANOWO

Disusun Oleh :

CHRISTIAN MARCHEL SAROINSONG

NPM : 11315489

KELAS : 1TA03

PROGRAM STUDI : S1 - TEKNIK SIPIL

FAKULTAS : TEKNIK SIPIL DAN PENCERAHAN

UNIVERSITAS GUNADARMA

2015

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, Terima Kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia, yang senantiasa menuntun dan memberikan

kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial Dasar

dengan tema Pembangunan dan Budaya di Indonesia yang berjudul

“SUKU-SUKU ASLI INDONESIA YANG TERANCAM PUNAH”

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak

yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun

pikirannya. Dalam makalah ini, penulis ingin memaparkan bagaimana Suku-suku

Asli di Indonesia yang Terancam Punah. Makalah ini masih banyak kekuarangan

baik dalam segi tulisan maupun materi, karena keterbatasan pengetahuan maupun

pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan dari

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga tulisan dari makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Akhir kata, terima kasih yang sebesar besarnya penulis ucapkan kepada pihak-

pihak yang telah memberikan bantuan berupa dukungan baik secara moril maupun

material demi tersusunnya makalah yang bertemakan Pembangunan dan Budaya

di Indonesia ini.

Depok, Oktober 2015

Penulis

i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2

1.4 Metode Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Suku Bangsa …………………………………………………… 3

2.2 Keadaan Suku-suku di Indonesia ………………………………………….. 4

2.3 Suku-suku yang Terancam Punah …………………………………………. 5

2.4 Negara yang Abai ………………………………………………………….. 9

2.5 Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ………………………………………. 10

2.6 Wilayah Adat ……………………………………………………………… 11

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 13

3.2 Saran ............................................................................................................. 13

Daftar Pustaka .................................................................................................... 14

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Suku Beothuk di Newfoundland,(kanada); Suku Chisca di Tennessee,

(Virginia); Suku Aborigin Tasmania,(Australia); Suku Ona, Suku Powhatan, dan

Suku Mandan di Amerika Selatan. Adalah sebagian contoh suku bangsa yang

telah punah di dunia. Macam-macam suku ini punah karena beberapa faktor,

diantaranya perang, masuknya orang luar dan mengeksploitasi alam disana hingga

mereka terusir, penyakit menular, dan upaya pembasmian mereka oleh pemerintah

yang berkuasa.

Indonesia adalah sebuah negara yang unik karena memiliki 1.500-an suku.

Itu pun baru yang berhasil teridentifikasi. Namun sayang, kurangnya perhatian

pemerintah dan kebijakan pembangunan yang tidak berpihak pada kelestarian

kebudayaan suku asli Indonesia, mangakibatkan banyak suku di Indonesia

terancam punah.

Masyarakat adat dengan sistem budaya dan spiritual yang melekat pada

tanah yang didiami turun-temurun itu akhirnya kalah dengan sistem politik

ekonomi global yang tidak berpihak pada mereka. Negara yang seharusnya

melindungi mereka, karena adanya mandat Undang-Undang Dasar 1945, justru

terlibat aktif membuat suku-suku asli Indonesia tersebut punah.

Jika terus seperti ini tanpa adanya perhatian pemerintah, bukan hal yang

tidak mungkin jika suku-suku asli ini bernasib sama seperti suku-suku dalam

penjelasan sebelumnya.

1

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi beberapa

permasalahan dalam beberapa bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana keadaan suku-suku asli di Indonesia?

2. Suku-suku apasaja yang terancam punah di Indonesia?

3. Bagaimana sikap pemerintah terhadap suku-suku asli ini?

1.3 TUJUAN

Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mengetahui:

1. Keadaan suku-suku asli di Indonesia.

2. Suku-suku mana saja yang terancam punah di Indonesia.

3. Penyebab terancam punahnya suku-suku asli di Indonesia.

4. Sikap pemerintah terhadap suku-suku asli.

5. Organisasi Masyarakat yang menaungi suku-suku asli di Indonesia.

Dan juga agar pembaca memahami pentingnya keberadaan suku-suku asli

ini serta menjaga identitas budaya mereka, yang juga adalah identitas

Bangsa.

1.4 METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan

pengumpulan data dari berbagai sumber di internet. Kemudian penulis

menganalisis setiap sumber dengan membandingkan antara sumber yang

satu dengan sumber yang lain sehingga di peroleh data yang otentik, lalu

menyusunnya.

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Suku Bangsa

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa:

Suku bangsa, kesatuan sosial yg dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain

berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya

bahasa; Selain itu juga ada pendapat lain yang mendefinisikan mengenai

apa itu suku bangsa:

1. Dikutip dari id.wikipedia.orgKelompok etnikatau suku bangsa adalah

suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan

dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang

dianggap sama. Identitas suku pun ditandai oleh pengakuan dari orang

lain akan ciri khas kelompok tersebut dan oleh kesamaan budaya,

bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis

2. Menurut Koentjaraningrat (1989), suku bangsa merupakan kelompok

sosial atau kesatuan hidup manusia yang mempunyai sistem interaksi,

sistem norma yang mengatur interaksi tersebut, adanya kontinuitas dan

rasa identitas yang mempersatuan semua anggotanya serta memiliki

system kepemimpinan sendiri.

3. Menurut Theodorson yang dikutip oleh Zulyani Hidayah (1999),

kelompok etnik adalah suatu kelompok sosial yang memiliki tradisi

kebudayaan dan rasa identitas yang sama sebagai bagian dari kelompok

masyarakat yang lebih besar.

4. Menurut Abner Cohen yang dikutip oleh Zulyani Hidayah (1999),

kelompok etnik adalah suatu kesatuan orang-orang yang secara

bersama-sama menjalani pola-pola tingkah laku normatif, atau

kebudayaan, dan membentuk suatu bagian dari populasi yang lebih

besar, saling berinteraksi dalam kerangka suatu sistem sosial bersama,

seperti negara.

3

Jadi kesimpulan dari definisi di atas ialah suku bangsa sebagai kesatuan hidup

manusia yang memiliki kebudayaan dan tradisi yang unik, membuat mereka

memiliki identitas khusus dan berbeda dengan kelompok lainnya, dan suku

bangsa merupakan bagian dari populasi yang lebih besar yang disebut dengan

bangsa.

2.2 Keadaan Suku-suku di Indonesia

dari sekitar 1.500 suku di Indonesia, sejak tahun 2000, hanya 14 suku yang

jumlah populasinya di atas 1 juta orang. Kini sulit ditemui masyarakat yang bisa

berbahasa suku-suku asli. Keturunan suku-suku asli Indonesia itu sepertinya malu

menunjukkan identitas asli nenek moyang mereka, seperti adat istiadat,

kepercayaan, dan bahasa. Mereka akhirnya lebih memilih mengikuti budaya luar

suku mereka yang lebih dominan.

Hal itu terjadi karena adanya anggapan bahwa jika menggunakan sistem budaya

suku asli berarti tidak mengikuti perkembangan zaman. Sehingga ketika ada

sebuah budaya yang dianggap ketinggalan zaman, budaya tersebut layak punah

dan harus punah.

Pemusnahan sistem budaya suku-suku asli tersebut sudah terjadi sejak lama dan

secara sistematis. Alasan yang digunakan pemerintah selalu sama: eksploitasi

sumber daya alam adalah sebuah upaya menyejahterakan bangsa. Namun sering

kali upaya-upaya eksploitasi yang dilakukan tersebut tidak bersahabat terhadap

suku-suku di Indonesia

4

2.3 Suku-suku yang Terancam Punah

1. Suku Togutil (Halmahera)

Suku Togutil merupakan komunitas etnis di Halmahera yang hidupnya

berpindah pindah di hutan. Mereka tinggal di hutan Totodogu dan hutan Lolobata.

Suku Togutil terancam punah akibat akitivitas pertambangan. daerah Halmahera

timur dan Halmahera tengah direncanakan akan dibangun pabrik feronikel.

Namun rencana itu mengancam keberadaan suku asli didaerah tersebut.

Kerusakan habitat suku Togutil merupakan bentuk pelanggaran Hak Asasi

Manusia.

2. Suku Anak Dalam (Jambi)

Suku Anak Dalam yang juga biasa disebut Orang Rimba adalah sebuah

suku yang tingggal di Provinsi Jambi. Kesehariannya, Orang Rimba meneruskan

kehidupannya dengan cara berburu dan meramu. Mereka juga terbiasa hidup

secara nomaden.

Keberadaan orang rimba di jambi terancam punah akibat hutan yang digunakan

untuk tempat tinggal malah dibuat kawasan perusahaan. Bahkan tidak jarang

mereka justru harus lari dari wilayah yang didiaminya sejak dulu. Keberadaan

mereka saat ini semakin menurun terlebih sejak adanya perusahaan dikawasan

hutan harapan.

Sejak tahun 2006, masyarakatnya yang sebelumnya ada ratusan kepala keluarga

harus meninggalkan kampung halamannya akibat kawasan mereka yang masuk ke

dalam perusahaan tersebut.

Kemampuan mereka untuk mengadaptasi modernitas yang berjalan tidak

seimbang dengan perubahan alam yang berjalan cepat.

Hutan bagi Orang Rimba, atau kelompok suku asli, tidak hanya berfungsi sebagai

sumber penghidupan subsisten semata tetapi juga sebagai sumber identitas

budaya. Selain hutan sebagai sumber mencari makan, penghidupan dan

pengobatan, hutan bagi mereka juga sebagai sumber ritual budaya. Kehilangan

5

akan hutan akan merusak atau menipiskan identitas budaya mereka. Dalam

konteks seperti ini, kehidupan Orang Rimba adalah sangat rentan. Tidak hanya

rentan secara alam tetapi juga secara ekonomi dan budaya.

Orang rimba merupakan salah satu komunitas terasing di provinsi jambi. Mereka

terbagi dalam macam macam suku tergantung daerahnya. pemerintah setempat

memutuskan menyebut orang rimba dengan sebutan anak dalam.

3. Suku Sakai di (Riau)

Suku Sakai merupakan suku asli yang berada di provinsi Riau, mereka

dikenal hidup nomaden atau suka berpindah pindah dari satu hutan ke hutan lain.

Sesuai dengan arti nama sakai yang berarti anak anak negri yang hidupnya

disekitar sungai. Mata pencaharian suku ini bersumber dari kekayaan yang ada di

sungai.

Banyak masyarakat yang beranggapan suku sakai jauh dari kemajuan sehingga

mereka diremehkan bahkan dianggap rendah. Kini suku sakai sangat sedikit

populasinya bahkan terancam punah. Penyebabnya adalah tanah yang ditinggali

mereka kaya akan minyak dan hutannya pun rimbun dengan jutaan pohon.

Banyak orang yang kemudian mengeksploitasinya secara berlebihan. Kini suku

sakai tidak mempunyai ruang untuk hidup.

Permasalahan dari ketiga suku ini sama. karena sistem dan kebijakan yang

diterapkan negara justru membuat suku-suku ini terasing dari tanah leluhur

mereka.

6

Selain dari ketiga suku tersebut, masih ada lagi suku-suku yang terancam punah di

Indonesia, yakni sebagai berikut.

4. Suku Hutan (Batam)

Suku Hutan adalah salah satu suku terasing di batam. Mereka terancam

punah karena kurang mendapat perhatian. Pada tahun 1970 an, ada 70 keluarga

atau 150 jiwa yang mendiami pulau rempang di Batam. kini jumlahnya hanya 13

jiwa dari 8 keluarga. Menurut anak seorang sesepuh mengatakan, salah satu

penyebab suku ini hampir punah karena kebiasaan suku yang pindah keluar

daerah dan tidak kembali lagi setelah di rantau. Selain itu kebiasaan Suku Hutan

yang gemar minum Toak menyebabkan mereka jatuh sakit dan meninggal. Suku

Hutan menghuni pulau rempang sejak ratusan tahun yang lalu.

5. Suku Samin (Bojonegoro)

Suku Samin Bojonegoro hidup dikawasan hutan seluas 74 ribu hektar di

kecamatan margomulyo kabupaten Bojonegoro. Hingga saat ini suku samin di

Bojonegoro masih tetap ada namun banyak mengalami perubahan. Ajaran samin

yang disebarkan oleh samin sorosentiko adalah bentuk sebuah penolakan terhadap

budaya colonial belanda yang muncul pada masa penjajahan belanda abad 19 di

Indonesia. keberadaan suku samin yang sekarang dengan yang dulu sudah

berubah total hingga 180 derajat, Terutama para generasi mudanya. Perubahan

jaman suku samin ini berpengaruh terhadap tradisi masyarakat suku samin, seperti

sudah menggunakan sepeda motor, traktor, dan pupu kimiawi dalam pertanian,

Serta sudah mengenal banyak budaya dari luar.

6. Suku Asli Papua

Suku Asli Papua keberadaannya mulai terancam punah karena kebiasaan

buruk yang dimiliki suku tersebut. Seperti meminum minuman keras hingga

menyebabkan kematian, dan sex bebas.

Penularan penyakit HIV/Aids di Papua yang semakin tidak terkendali, hal ini

membuat keberlangsungan hidup suku asli papua terancam punah.

7

7. Suku Mentawai (Sumatra Barat)

Suku Mentawai adalah suku kuno yang berada di kepulauan Mentawai

bagian dari wilayah Sumatra Barat dan Utara. Asal usulnnya yang misterius

menjadi perdebatan dikalangan peneliti. Ada yang berpendapat bahwa suku ini

berasal dari bangsa Polinisea ada pula yang meyakini suku ini berasal dari bangsa

Proto Malaya atau Melayu Tua. Orang Mentawai hidup sebagai peramu. Ada pula

tradisi unik yang sering dilakukan mereka, yakni dengan mentato di sekujur tubuh

mereka.Tempatnya yang terisolasi membuat budayanya berbeda dengan suku

suku terdekatnya.

Sejak masuknya orang luar dan perkembangan jaman, suku Mentawai sudah

berada pada generasi terakhir. Karena banyak anak anak suku mentawai yang

tidak mengikuti budaya tradisional yang ditanamkan para leluhurnya.

Sedikit berbeda dengan tiga suku sebulumnya yang faktor utama terancam punah

karena terasingkan dari tanah leluhurnya. Namun tetap saja, yang di alami suku-

suku ini adalah buah dari kurangnya perhatian pemerintah.

Contoh saja di papua, maraknya peredaran minuman keras, dan penanggulangan

penyebaran penyakit HIV/Aids yang belum membuahkan hasil yang baik, tentu

saja, mengancam keberlangsungan hidup disana.

8

2.4 Negara Yang Abai

Selama ini, Suku-suku ini tidak mempunyai posisi yang jelas dalam sistem

politik modern Indonesia. Kementrian Sosial menyebut mereka sebagai KAT atau

Kelompok Adat Terpencil, dimana Negara memposisikan mereka sebagai

identitas pinggiran yang harus dirubah pola hidup dan orientasi hidupnya kedalam

kebudayaan masyarakat dominan. Tidak mengherankan program Kemensos

selama ini selalu mengarah kepada pemukiman kembali dan terintegrasinya

budaya mereka ke budaya dominan.

Negara tidak melihat bahwa permasalahan utama yang dihadapi oleh kelompok

suku asli semacam ini adalah semakin merosot dan hilangnya wilayah atau hutan,

yang menjadi sumber penghidupan mereka. Negara bahkan melihat bahwa akar

permasalahan utama kelompok suku asli adalah ketertinggalan budaya mereka

yang dinilai tidak sesuai budaya normal seperti masyarakat normal. Mereka dilihat

sebagai ‘penyakit sosial’ yang perlu disembuhkan dan diperadabkan.

Dengan pemahaman sesat pikir seperti ini maka yang terjadi adalah kepunahan

identitas budaya kelompok suku-suku asli, seiring hilangnya sumber daya alam

mereka. Identitas budaya mereka yang sangat kuat terikat pada wilayah dan

teritori membuat identitas budaya rentan ‘hilang’ terabsorsi ke budaya

mainstream.

Keunikan budaya tidak dipandang sebagai suatu kekayaan yang mesti dihormati

dan dilindungi namun dilihat sesuatu yang tidak semestinya, dan perlu untuk

diluruskan. Arah pembangunan yang ‘mainstream oriented’ tidak memberikan

ruang bagi kelompok suku asli, atau kelompok masyarakat adat ini

mengembangkan identitas budaya dan ruang hidupnya. Yang terjadi adalah

mereka mengalami situasi ketidaksesuaian budaya dalam mengadapatasi

perubahan ini.

9

Jika kita merujuk kepada Deklarasi PBB untuk kelompok suku asli tahun 2007,

atau UNDRIP (United Nation Declaration on The Rights of Indigenous People),

Negara seharusnya mengenali, menghormati dan melindungi hak kelompok suku

asli terutama adalah hak atas tanah, wilayah atau teritori beserta sumber daya alam

yang dipunyai sebagai bagian dari pengakuan Hak Asasi Manusia mereka.

Semestinya Negara menghormati dan melindungi hak-hak kelompok suku asli

untuk menentukan nasib dan identitasnya. Terutama adalah hak-hak mereka untuk

hidup sesuai dengan identitas budayanya. Dan hutan atau wilayah adat adalah titik

utama pengakuan itu.

2.5 Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) adalah organisasi

kemasyarakatan (ORMAS) independen yang anggotanya terdiri dari komunitas-

komunitas Masyarakat Adat diberbagai penjuru Nusantara.

AMAN memiliki Visi dan Misi sebagai berikut,

Visi : Terwujudnya kehidupan masyarakat adat yang adil dan sejahtera.

Misi : Berdaulat secara Politik, Mandiri secara Ekonomi, Bermartabat Secara

Budaya

AMAN dibentuk berdasarkan Keputusan Kongres Masyarakat Adat Nusantara

(KMAN) I, di Hotel Indonesia, Jakarta, 17 Maret 1999.

AMAN merupakan organisasi masyarakat adat yang independen dengan basis

keanggotaannya adalah komunitas-komunitas masyarakat adat yang menyetujui

dan menjunjung tinggi azas, visi , misi dan tujuan garis-garis perjuangan

sebagaimana yang termuat dalam keputusan-keputusan Kongres Masyarakat Adat

Nusantara dan secara terus menerus terlibat aktif memperjuangkan penegakan

hak-hak adat dan kedaulatan masyarakat adat secara utuh.

10

TUJUAN AMAN adalah sebagai berikut,

1. Mengembalikan kepercayaan diri, harkat dan martabat Masyarakat Adat

Nusantara, baik laki-laki maupun perempuan, sehingga mampu menikmati

hak-haknya

2. Mengembalikan kedaulatan Masyarakat Adat Nusantara untuk

mempertahankan hak-hak ekonomi, sosial, budaya dan politik.

3. Mencerdaskan dan meningkatkan kemampuan Masyarakat Adat,

mempertahankan dan mengembangkan kearifan adat untuk melindungi

bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

4. Mengembangkan proses pengambilan keputusan yang demokratis.

5. Membela dan memperjuangkan pengakuan, penghormatan, perlindungan

dan pemenuhan hak-hak Masyarakat Adat

2.6 Wilayah Adat

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara(AMAN) menyatakan hampir 75

persen wilayah adat di Indonesia dibebani izin tambang, hak penguasahaan hutan,

dan peruntukan lahan non-hutan. Pemberian izin ini merampas wilayah adat,

merusak lingkungan, dan melanggar hak asasi. Kriminalisasi terhadap masyarakat

adat juga kerap terjadi.

AMAN memperkirakan luas hutan adat sekitar 55,5 juta hektare. Dari jumlah itu,

separuhnya perlu direhabilitasi. Luas hutan itu mencakup kawasan hutan tanpa

tutupan, kawasan hutan terdeforestasi, dan kawasan hutan terdegradasi.

Setelah putusan Mahkamah Konstistusi pada Mei 2013 yang menyatakan hutan di

wilayah adat atau hutan adat bukan lagi hutan negara, posisi hutan adat makin

kuat secara hukum. Masalahnya, sampai saat ini pemerintahan di bawah Presiden

Joko Widodo belum mengeluarkan peraturan pemerintah untuk melaksanakan

putusan tersebut.

11

Surat Edaran Menteri Kehutanan Bernomor 1/Menhut-II/2013 yang disampaikan

ke Gubernur, Bupati, Walikota, dan kepala dinas kehutanan di seluruh Indonesia

masih menegaskan penetapan kawasan hutan adat tetap berada di tangan Menteri

Kehutanan. Surat ini yang diterbitkan setelah putusan Mahkamah itu

mensyaratkan adanya peraturan daerah untuk menetapkan kawasan hutan adat

oleh Menteri.

Untuk mempercepat pengakuan dan perlindungan hutan adat, Aliansi Masyarakat

Adat mendesak Presiden Jokowi segera membentuk satuan tugas masyarakat adat.

Satuan tugas ini sangat penting untuk menyusun kerangka kerja pengakuan,

perlindungan, dan pemulihan hak-hak masyarakat adat.

Pembentukan satuan tugas masyarakat adat akan menunjukkan pemerintahan

Jokowi melakukan rekonsialiasi antara negara dan masyarakat adat. Sebab,

pemerintahan periode sebelumnya kerap menggusur masyarakat adat dengan demi

kepentingan pembangunan. penggusuran masyarakat adat juga kerap diwarnai

kekerasan oleh aparat keamanan.

Pembangunan infrastruktur lima tahun ke depan yang diprioritaskan Presiden

Jokowi akan membutuhkan pembebasan lahan yang sangat luas. Kebijakan

pembangunan ini juga pasti akan bersinggungan dengan tanah masyarakat adat.

12

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengabaian Negara untuk mengenali, menghormati dan melindungi hak-

hak kelompok suku-suku asli ini maka bisa disebut Negara telah melakukan

pelanggaran Hak Asasi Manusia. Dan bisa disebut bahwa dengan pengabaian

tersebut maka Negara telah melakukan ‘pembunuhan’ identitas budaya bangsanya

sendiri.

3.2 Saran

Kita harus bangga terhadap keberagaman Suku Bangsa yang dimiliki

Negara kita, dan aktif terlibat dalam upaya pelestarian suku-suku asli ini.

Negara harus mengakui eksistensi dan memastikan mereka mendapatkan hak dan

kewajiban yang sama dengan warga yang lain. Dan perlindungan wilayah, teritori

serta hutan sebagai sumber penghidupan mereka adalah suatu yang mutlak untuk

dilakukan oleh negara. Sebab melindungi hutan adalah melindungi identitas

budaya mereka. Dan itu berarti melindungi kebhinnekaan kita.

13

DAFTAR PUSTAKA

Nababan, A. 2015.75 persen wilayah adat di bebani izin tambang.

http://nasional.tempo.co/

Anonim. 2015. 7 suku di Indonesia yang hamper punah

keberadaannya(Online)http://daerah.sindonews.com/

Anonim. 2015. 7 suku Indonesia yang hamper punah.

http://www.asliindonesia.net/

Anonim. 2015. http://www.aman.or.id/

Anonim. 2015. Macam-macam Suku Bangsa. http://www.bimbingan.org/

Anonim. 2015. Orang rimba Suku Asli dan Negara yang abai.

http://etnobudaya.net/

Anonim. 2015. Aman desak pemerintah bahan RUU masyarakat adat.

http://nasional.tempo.co/

Anonim. 2015. Presiden jokowi akan bentuk satgas masyarakat adat.

http://nasional.tempo.co/

14