5
PEMAHAMAN MAHASISWA/I PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF 2013 TENTANG MATERI KEVARIASIAN JUNIVER HUTASOIT Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Otomotif 2013, Fakultas Teknik UNIMED Email: [email protected] PENDAHULUAN Kalimat merupakan bagian terpenting yang harus dikuasai seseorang dalam upaya membuat suatu tulisan. Hal ini dikarenakan kalimat adalah komponen utama penyusun suatu tulisan. Tanpa adanya penguasaan terhadap kalimat, seseorang tidak akan mampu mengorganisir ide- idenya dengan baik. Putrayasa (2009:1) menyatakan “kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang berupa klausa, yang dapat berdiri sendiri dan mengandung pikiran lengkap. “Itu berarti dalam satu kalimat, seorang penulis dapat menuangkan satu idenya”. Dengan memahami berbagai jenis kalimat yang ada, seorang penulis akan dengan mudah memvariasikan kalimat dalam tulisannya. Kevariasian kalimat dapat mempermudah penulis menempatkan informasi dengan baik. Kalimat pendek yang mengandung satu ide lebih mudah dipahami dari pada kalimat panjang. Namun, terkadang kalimat majemuk yang notabene lebih panjang dari pada kalimat tunggal dapat menjadi pilihan tepat untuk menyampaikan informasi. Selain mempermudah dalam penyampaian informasi atau pesan, variasi juga penting untuk membuat tuturan menjadi lebih segar. Dengan kata lain, tulisan akan menjadi lebih menarik dan pembaca tidak merasa jenuh membacanya. Kevariasian dapat berwujud pada pembukaan kalimat yaitu pada penempatan subjek, predikat, dan objek yang berbeda-beda. Selain itu kevariasian juga dapat berwujud pada pola kalimat yaitu pada subjek, predikat dan objek ini dapat diubah bentuknya sehingga membuat kalimat menjadi lebih menarik. Kemudian adanya kalimat yang pendek dan panjang dan adanya jenis kalimat yang berbeda- beda (kalimat berita, kalimat tanya, kalimat seru maupun kalimat langsung dan tidak langsung). Implikasinya, pembaca akan tertarik untuk membaca sampai selesai suatu tulisan. Hal ini dikarenakan pada umumnya seorang pembaca kurang menyukai kemonotonan dalam bacaan.

Word Artikel (Juniver Hutasoit)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

juniver

Citation preview

Page 1: Word Artikel (Juniver Hutasoit)

PEMAHAMAN MAHASISWA/I PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

2013 TENTANG MATERI KEVARIASIANJUNIVER HUTASOIT

Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Otomotif 2013, Fakultas Teknik UNIMED

Email: [email protected]

PENDAHULUANKalimat merupakan bagian terpenting yang harus dikuasai

seseorang dalam upaya membuat suatu tulisan. Hal ini dikarenakan kalimat adalah komponen utama penyusun suatu tulisan. Tanpa adanya penguasaan terhadap kalimat, seseorang tidak akan mampu mengorganisir ide-idenya dengan baik. Putrayasa (2009:1) menyatakan “kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang berupa klausa, yang dapat berdiri sendiri dan mengandung pikiran lengkap. “Itu berarti dalam satu kalimat, seorang penulis dapat menuangkan satu idenya”. Dengan memahami berbagai jenis kalimat yang ada, seorang penulis akan dengan mudah memvariasikan kalimat dalam tulisannya. Kevariasian kalimat dapat mempermudah penulis menempatkan informasi dengan baik.

Kalimat pendek yang mengandung satu ide lebih mudah dipahami dari pada kalimat panjang. Namun, terkadang kalimat majemuk yang notabene lebih panjang dari pada kalimat tunggal dapat menjadi pilihan tepat untuk menyampaikan informasi. Selain mempermudah dalam penyampaian informasi atau pesan, variasi juga penting untuk membuat tuturan menjadi lebih segar.

Dengan kata lain, tulisan akan menjadi lebih menarik dan pembaca tidak merasa jenuh membacanya. Kevariasian dapat

berwujud pada pembukaan kalimat yaitu pada penempatan subjek, predikat, dan objek yang berbeda-beda. Selain itu kevariasian juga dapat berwujud pada pola kalimat yaitu pada subjek, predikat dan objek ini dapat diubah bentuknya sehingga membuat kalimat menjadi lebih menarik.

Kemudian adanya kalimat yang pendek dan panjang dan adanya jenis kalimat yang berbeda-beda (kalimat berita, kalimat tanya, kalimat seru maupun kalimat langsung dan tidak langsung). Implikasinya, pembaca akan tertarik untuk membaca sampai selesai suatu tulisan. Hal ini dikarenakan pada umumnya seorang pembaca kurang menyukai kemonotonan dalam bacaan.

METODE PENELITIANMetode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif

kualitatif. Dimana metode deskriptif kualitatif merupakan suatu metode penelitian yang menjelaskan suatu masalah yang akan diteliti. Teknik yang digunakan adalah test tertulis yaitu pembuatan 10 soal mengenai kevariasian.

Lokasi penelitian dalam penyusunan artikel akan dilakukan penulis bertempat di Fakultas Teknik (FT) UNIMED pada tanggal 30 Oktober 2015, dan dikumpul pada hari itu juga. Objek penelitian yaitu pada mahasiswa Pend. Teknik Otomotif 2013. Jumlah mahasiswa sebagai sampel penelitian berjumlah 10 orang. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data mahasiswa dalam pemahamannya mengenai materi “Kevariasian”.

PEMBAHASANSecara tradisional pengertian kalimat adalah sebagai

susunan kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap. Kemudian didalam kamus besar bahasa indonesia, kalimat didefenisikan sebagai:

Page 2: Word Artikel (Juniver Hutasoit)

1. Kesatuan ujaran yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.

2. Perkataan3. Satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri.

Sedangkan dalam kamus istilah, kalimat didefenisikan sebagai bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.

1. Dalam wujud lisan kalimat yang diiringi oleh alunan titik nada disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai dan diakhiri oleh kesenyapan.

2. Dalam wujud tulisan , kalimat dimulai dengan huruf besar atau huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya dan tanda seru. Sementara itu disertai pula didalamnya berbagai tanda baca.

Variasi merupakan unsur yang sangat penting untuk membuat tuturan menjadi lebih menarik dan pembaca tidak merasa jenuh membacanya. Kevariasian dapat berwujud pada pembukaan kalimat yaitu pada penempatan subjek, predikat, dan objek yang berbeda-beda. Selain itu kevariasian juga dapat berwujud pada pola kalimat yaitu pada subjek, predikat dan objek ini dapat diubah bentuknya sehingga membuat kalimat menjadi lebih menarik.

Didalam kehidupan kita sehari-hari kita sering sekali merasa bosan dalam membaca buku karna kalimat yang tercantum didalam buku yang kita baca kurang menarik karena kurangnya variasi dalam penulisan kalimat. Misalnya apabila kita membaca sebuah novel dengan menggunakan variasi pola kalimat; subjek-predikat-objek. “penduduk sugi waras menganggap peristiwa ini sebagai satu rerentetan kesewenangan kepala desa”.

Ketika kita membaca kalimat seperti ini kita sudah merasa bosan, dan alangkah baiknya apabila kita membuat sedikit variasi dalam kalimat tersebut supaya lebih menarik dengan cara mengubah variasi pola kalimat menjadi; predikat-objek-subjek “Dianggap

hanya satu rentetan kesewenangan kepala desa peristiwa ini oleh penduduk sugi waras”, tentunya kalimat seperti ini akan lebih menarik kita baca.

Hal seperti ini tidak hanya pada buku orang lain kita jumpai tetapi dikalangan mahasiswapun seperti Pend. Teknik Otomotif 2013 buku/catatan sendiripun masih sering terjadi hal seperti ini sehingga kita malas dalam membaca buku kita sendiri. Maka dari itu dalam menulis sebuah kalimat kita harus menggunakan variasi kalimat supaya tulisan kita menarik untuk dibaca.

Berdasarkan penelitian yang saya lakukan masih sebagian mahasiswa yang mampu menjawab tes tentang variasi dengan sempurna. Dimana 2 mahasiswa dari 10 mahasiswa yang mampu menjawab tes dengan nilai sangat baik, sedangkan 5 mahasiswa mampu menjawab tes dengan nilai yang baik dan mahasiswa yang 3 lagi menjawab tes dengan kapasitas jawaban masih kurang atau dibawah rata-rata.

Siswa yang Menjawab AngketNo Nama Skor Keterangan1 Bornok P. Siburian 60 Kurang2 Edyfai Siahaan 90 Sangat baik3 Johan Sihombing 70 Baik 4 M.E. Tripensus H 70 Baik 5 Natanael Marbun 90 Sangat baik6 Riandi Mungkur 70 Baik 7 S. Leonardo Silitonga 80 Baik 8 Sahlan 60 Kurang 9 Santiani 60 Kurang 10 Suruhen Sitepu 70 Baik

Page 3: Word Artikel (Juniver Hutasoit)

Persentase pemahaman mahasiswa Pend. Teknik Otomotif dalam penggunaan “kevariasian” dapat kita lihat pada grafik dibawah ini.

10%9%

59%

23%

TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA

SANGAT BAIK

BAIK

CUKUP

KURANG

Cara Penilaian90-100 Sangat baik80-89 Baik70-79 Cukup60-69 Kurang

Dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa mahasiswa Pend. Teknik Otomotif belum semua memahami pengunaan kevariasian dengan baik. Dimana yang sudah sangat baik memahami kevariasian adalah 10%, baik 8%, cukup memahami 59% dan yang kurang memahami tentang kevariasian 23%, baik itu dalam penggunaan variasi didalam pembukaan kalimat, pola kalimat maupun dalam jenis kalimat.

KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dimana dari 10

mahasiswa Pend. Teknik Otomotif yang diteliti dapat ditarik kesimpulan bahwasanya mahasiswa tersebut sudah memahami tentang kevariasian. Dengan persentase tingkat pemahaman mahasiswa yang sangat mengerti 10%, mahasiswa yang sudah memahami kevariasian dengan baik yaitu 8%, mahasiswa yang sudah cukup paham mengenai kevariasian 59% dan yang kurang memahami kevariasian yaitu 23%.

Peneliti mengharapkan supaya mahasiswa lebih mendalami pemahaman tentang kevariasian walaupun sudah lumayan banyak yang paham tentang kevariasian. Selain itu peneliti menyarankan supaya dalam menulis kalimat, mahasiswa mampu menulisnya dengan penuh variasi supaya kalimat yang kita tulis menarik dan tidak membosankan.

DAFTAR PUSTAKABarus, Sanggup. 2014. Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan : Unimed Press