8
A ktuaris bukanlah profesi yang baru di Indonesia, tetapi pengenalan dan pemahaman masyarakat terhadap profesi ini masih minim. Akibatnya, profesi aktuaris kurang dimina, padahal aktuaris mempunya peranan penng dalam industri keuangan di Indonesia. Jumlah aktuaris di Indonesia masih sangat sedikit dibandingkan kebutuhannya sehingga lapangan kerjanya terbuka sangat luas. Oleh karena itu, READI Project mengadakan seminar aktuaria di berbagai kota untuk memperkenalkan profesi aktuaris dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap profesi penng ini. Salah satu kota yang dikunjungi READI Project adalah Medan. Di kota ini diadakan Workshop Aktuaria bertajuk “Aktuaris, Peluang Karir Terbesar di Bidang Matemaka” pada tanggal 1 Agustus 2018. Kegiatan yang diadakan bekerjasama dengan MGMP Matemaka dan MGBK Medan serta didukung Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara ini dihadiri oleh sekitar 255 pelajar dan 102 orang guru matemaka dan bimbingan konseling. Para pelajar yang hadir mewakili 51 SMA di Sumatera Utara ini adalah pelajar dengan nilai matemaka terbaik di sekolah masing-masing. Kegiatan ini dibagi menjadi 3 sesi yang terdiri dari: Seminar Aktuaria bersama Gatot Herliyanto, FSAI, aktuaris yang menjabat sebagai Direktur PT. Asuransi Simas Jiwa; Talk Show Pendidikan Aktuaria bersama dosen aktuaria dari IPB, UI, ITS, dan Praseya Mulya; Workshop untuk guru matemaka dan guru bimbingan konseling. Mahasiwa aktuaria dari IPB, UI, ITS dan Praseya Mulya juga terlibat dengan membuka booth pameran. Berbagai permainan dan kuis menarik ditawarkan kepada peserta sambil memperkenalkan program studi aktuaria di masing- masing perguruan nggi. JULI - SEPTEMBER 2018 VOLUME 6 Workshop Aktuaria di Medan, Peluang Karir Terbaik di Bidang Matematika

Workshop Aktuaria di Medan, Peluang Karir Terbaik di ... filepeminatan aktuaria dari 9 universitas serta staf OJK, P2PK, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan. Short course tentang

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Workshop Aktuaria di Medan, Peluang Karir Terbaik di ... filepeminatan aktuaria dari 9 universitas serta staf OJK, P2PK, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan. Short course tentang

Aktuaris bukanlah profesi yang baru di Indonesia, tetapi pengenalan dan pemahaman masyarakat terhadap

profesi ini masih minim. Akibatnya, profesi aktuaris kurang diminati, padahal aktuaris mempunya peranan penting dalam industri keuangan di Indonesia. Jumlah aktuaris di Indonesia masih sangat sedikit dibandingkan kebutuhannya sehingga lapangan kerjanya terbuka sangat luas. Oleh karena itu, READI Project mengadakan seminar aktuaria di berbagai kota untuk memperkenalkan profesi aktuaris dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap profesi penting ini.

Salah satu kota yang dikunjungi READI Project adalah Medan. Di kota ini diadakan Workshop Aktuaria bertajuk “Aktuaris, Peluang Karir Terbesar di Bidang Matematika” pada tanggal 1 Agustus 2018. Kegiatan yang diadakan bekerjasama dengan MGMP Matematika dan MGBK Medan serta didukung Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara ini dihadiri oleh sekitar 255 pelajar dan 102 orang guru matematika dan bimbingan konseling. Para pelajar yang hadir mewakili 51 SMA di Sumatera Utara ini adalah pelajar dengan nilai matematika terbaik di sekolah masing-masing.

Kegiatan ini dibagi menjadi 3 sesi yang terdiri dari: Seminar Aktuaria bersama Gatot Herliyanto, FSAI, aktuaris yang menjabat sebagai Direktur PT. Asuransi Simas Jiwa; Talk Show Pendidikan Aktuaria bersama dosen aktuaria dari IPB, UI, ITS, dan Prasetiya Mulya; Workshop untuk guru matematika dan guru bimbingan konseling. Mahasiwa aktuaria dari IPB, UI, ITS dan Prasetiya Mulya juga terlibat dengan membuka booth pameran. Berbagai permainan dan kuis menarik ditawarkan kepada peserta sambil memperkenalkan program studi aktuaria di masing-masing perguruan tinggi.

JULI - SEPTEMBER 2018VOLUME 6

Workshop Aktuaria di Medan, Peluang Karir Terbaik di Bidang Matematika

Page 2: Workshop Aktuaria di Medan, Peluang Karir Terbaik di ... filepeminatan aktuaria dari 9 universitas serta staf OJK, P2PK, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan. Short course tentang

2 JULI - SEPTEMBER 2018VOLUME 6

Antusiasme peajar yang datang mengikuti kegiatan ini sangat tinggi. Mereka terlibat aktif dalam tanya jawab pada sesi seminar dan talk show. Sebagian besar dari mereka mengakui baru pertama kali mendapatkan informasi tentang aktuaria dan profesi aktuaris. “Beruntung sekali bisa mendapatkan informasi tentang aktuaris hari. Menurut saya aktuaris ini profesi yang bagus sekali untuk di masa depan,” ungkap seorang siswa dari SMA Sutomo 1 Medan. Ketika ditanyakan apakah tertarik untuk menjadi aktuaris, dengan mantap dia menjawab, “Tentu saja saya tertarik.” Siswa lain dari SMA Methodist 2 Medan mengungkapkan

harapannya agar kegiatan seminar aktuaria ini lebih sering diadakan. “Supaya semakin banyak pelajar yang tahu dan tertarik menjadi aktuaris.”

Sebagai bentuk komitmen untuk memperkuat kapasitas dosen program studi dan peminatan aktuaria di perguruan tinggi dan mempersiapkan mereka untuk

mengikuti ujian profesi aktuaris, READI Project kembali mengadakan Actuarial Science Short Course bersama pengajar dari Amerika Serikat dan Kanada.

Seri short course aktuaria ke-7 dengan topik “Analytic of Insurance Market, Lost Data Analytcs & Regression Modelling” diadakan di kota Belitung pada tanggal 11 – 13 Juli 2018. Pengajar utama pada short course ini adalah Prof. Edward W (Jed) Frees, Emeritus Professor of Business dari University of Wisconsin-Madison, USA. Peserta yang berjumlah 37 orang (19 perempuan, 18 laki-laki) adalah dosen program studi dan peminatan aktuaria dari 10 universitas serta staf OJK, P2PK, dan BPJS Kesehatan.

Seri short course ke-8 diadakan di Bogor pada tanggal 11 – 14 September 2018 dengan topik “Loss Modelling: Frequency and Diversity Models”.

Mirabelle Huynh, Ph.D., dari Department of Statistics and Actuarial Science University of Waterloo, menjadi pengajar pada short course yang diikuti oleh 44 peserta (22 perempuan, 22 laki-laki) tersebut. Peserta adalah dosen program studi & peminatan aktuaria dari 9 universitas serta staf OJK, P2PK, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan.

Short course tentang Loss Modeling ini memberikan peserta kemampuan analisa dan menyusun model matematika untuk risiko kerugian. Peserta juga diperkenalkan pada konsep-konsep kunci, teknik kuantitatif, termasuk variabel acak, jumlah distribusi dasar, dan metode untuk mengklasifikasikan dan membuat distribusi kerugian.

READI Project mendapatkan umpan balik yang positif dari peseta terhadap pelaksanaan short course seri ke-7 dan ke-8. Seri short course selanjutanya, dan yang terakhir untuk tahun 2019 akan dilaksanakan pada bulan Desember 2018 di Bandung.

Seri Short Course Aktuaria Bagi Dosen dan Praktisi Aktuaria di Indonesia

Page 3: Workshop Aktuaria di Medan, Peluang Karir Terbaik di ... filepeminatan aktuaria dari 9 universitas serta staf OJK, P2PK, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan. Short course tentang

3JULI - SEPTEMBER 2018VOLUME 6

Program Belajar Bekerja Terpadu atau Co-operative Education adalah sebuah metode terstruktur yang

menggabungkan pendidikan berbasis kelas dengan pengalaman kerja praktis. Metode ini berbeda dari program magang maupun Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang sudah dikenal selama ini. Dengan program co-operative education, mahasiswa mendapat kesempatan bekerja secara penuh di perusahaan (umumnya sekitar 3 – 4 bulan) selama beberapa kali sepanjang masa studinya di perguruan tinggi. READI Project bersama Direktorat Belmawa Kemenristekdikti sedang mengembangkan program ini di Indonesia dengan mencontoh model yang sudah diterapkan di Universitas Waterloo, Kanada. Keberhasilan program co-operative education terletak pada kerjasama yang baik antara mahasiswa, perguruan tinggi, dan industri, dan didukung oleh regulasi pemerintah.

Dalam rangka memperkenalkan konsep co-operative education (co-op) kepada pelaku industri, READI Project mengadakan workshop sehari bagi perusahaan-perusahaan asuransi yang menjadi anggota Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI). Workshop diadakan pada tanggal 10 – 11 Juli 2018 dengan menghadirkan 4 aktuaris dari Kanada, yaitu: Jacqueline Friedland (Royal & Sun Aliance Insurance Company, Canada), Dan Barry (Manulife Financial Canada), Al Na (Sun Life

Financial Canada) dan Rachel Grow (Desjardins Insurance Canada). Keempat narasumber membagikan pengalaman mereka mengembangkan program co-operative education di perusahaan.

Menurut Jacqueline Friedland, perusahaan mendapatkan keuntungan dari program co-op karena mahasiwa yang terlibat umumnya adalah mahasiswa dengan nilai terbaik serta kehadiran mereka membawa ide-ide baru dan inovatif. Rahel Grow menjelaskan bahwa hal pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah menentukan jenis pekerjaan yang akan diberikan kepada mahasiswa program co-op. Perusahaan juga bisa melibatkan mahasiswa co-op dalam proyek-proyek kecil bersama dengan karyawan lain. “Mahasiwa program co-op bisa membantu karyawan lain menyelesaikan pekerjaan yang tidak sempat diselesaikan karena beban kerja yang terlalu banyak.”

Bagi Dan Barry, program co-op adalah jalur utama merekrut karyawan di perusahaan. “Kebanyakan yang direkrut sebaga karyawan tetap adala mereka yang yang sebelumnya menjalankan program co-op. Dan ini adalah salah satu cara terbaik untuk mendaptkan talenta – talenta berbakat bagi perusahaan kami,” ungkapnya.

Senada dengan Dan Barry, Pak Bustomik dari PT. Baratha Indonesia mengungkapkan, “Selama ini kami belum pernah merekrut mahasiswa kerja

praktik untuk menjadi karyawan. Dengan program co-op ini selain memberikan pemagangan, kami bisa sekaligus mencari talenta-talenta terbaik untuk menjadi karyawan tetap di perusahaan kami.”

Tidak dipungkiri bahwa banyak perusahaan yang masih memandang sebelah mata pada mahasiswa magang dan meragukan kemampuan mereka untuk bekerja secara profesional di perusahaan. Namun menurut Tadeus Linero dari PT. Asuransi Jiwa Central Asia Raya, mahasiswa program co-op umumnya adalah mahasiswa dengan nilai terbaik di kampusnya dan mengenai kemampuan mereka bekerja di perusahaan beliau mengungkapkan, “Jujur hasilnya di luar ekspektasi kami. Mereka bisa mengerjakan pricing product dari awal sampai akhir dan hasil yang mereka deliver pun jauh di atas ekspektasi kami. Itu sangat luar biasa. Dari sisi perusahaan, kami bisa melihat siswa-siswa bertalenta yang ke depannya akan menjadi future actuary di perusahaan kami.”

Beberapa perwakilan dari perusahaan asuransi yang hadir dalam workshop selama 2 hari tersebut menyambut baik program co-operative education dan akan mendiskusikan dengan manajemen perusahaan, khususnya HRD, untuk menerapkan program co-op di perusahaan mereka.

Memperkenalkan Konsep Co-operative Education Kepada Pelaku Industri di Indonesia

Page 4: Workshop Aktuaria di Medan, Peluang Karir Terbaik di ... filepeminatan aktuaria dari 9 universitas serta staf OJK, P2PK, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan. Short course tentang

4 JULI - SEPTEMBER 2018VOLUME 6

READI Project mengadakan Seminar Aktuaria pada acara International Education Expo 2018

yang diselenggarakan oleh Sun Education Group pada tanggal 4 Agustus 2018 di Hotel Mercure Jakarta. Seminar ini bertujuan untuk memperkenalkan proesi aktuaris kepada pelajar SMA, guru dan orang tua yang hadir pada Education Expo tersebut. Pembicara pada seminar aktuaria tersebut adalah Dr. Helena Margaretha, M.Sc., Koordinator Peminatan Aktuaria dan Matematika Bisnis pada Prodi Matematika Terapan Universitas Pelita Harapan dan Katrin Revina, mahasiswi tingkat Prodi Matematika Terapan Universitas Pelita Harapan.

Dalam hidup, kita tentu tak bisa lepas dari risiko, seperti sakit, kematian, kecelakaan, kebakaran, dan lain sebagainya. Hal itu lah yang menjadikan profesi aktuaris memiliki prospek yang cerah. “Risiko adalah peluang bagi aktuaris. Nantinya, aktuaris bertugas untuk mengkuantifikasi bencana tersebut. Itulah mengapa profesi aktuaris cukup penting. Peran aktuaris sama pentingnya dengan profesi dokter, karena bertugas menolong orang dari

belenggu risiko,” papar Helena Margaretha.

Kepada para peserta yang hadir, Helena Margaretha menekankan pentingya peran aktuaris dalam mengevaluasi kemungkinan risiko sekaligus menentukan strategi yang tepat untuk melindungi seseorang dari risiko tersebut. Dalam memprediksi resiko tersebut, lanjut Helena, seorang aktuaris melibatkan ilmu perhitungan yang menjadi dasar dalam Ilmu Aktuaria. “Seorang aktuaris profesional harus menguasai fondasi yang kuat dalam ilmu matematika yang melibatkan statistika, probabilitas, keuangan dan ilmu komputer. Skill tersebut dibutuhkan untuk mengelola risiko di masa depan,” jelasnya.

Helena melanjutkan, profesi aktuaris dibutuhkan di berbagai bidang yang berkaitan erat dengan risiko, khususnya di industri keuangan, asuransi (jiwa dan non-jiwa), perbankan, investasi, pasar modal, maupun program jaminan sosial. Selain itu, profesi aktuaris kini juga merambah ke bidang data analytics, yang memerlukan tenaga analis risiko bisnis.

Dengan tanggung jawab pekerjaan yang besar, wajar bila gaji seorang

aktuaris cukup tinggi. Meski begitu, proses untuk menjadi aktuaris profesional cukup panjang dan menantang. Hal itu dirasakan oleh Katrin Ravina. Menurut Katrin, tantangan mempelajari ilmu aktuaria yaitu soal memelihara kedisipinan. “Kita dituntut untuk terus belajar dan berjuang hingga bisa memperoleh sertifikasi profesi. Walau sulit, saya yakin bahwa saya akan meraihnya. Sebab semua akan indah pada waktunya,” cetus mahasiswi yang sedang menjalani magang di salah satu perusahaan asuransi ternama di Indonesia.

Di akhir seminar, Katrin menegaskan pentingnya menguasai matematika bagi siswa yang hendak mengambil jurusan aktuaria. “Logika matematika merupakan dasar ilmu aktuaria. Ini sekaligus menjadi ‘senjata’ para aktuaris untuk menghitung risiko, memprogram, menganalisis, dan mengolah data,” pesan Katrin.

Seminar Aktuaria di Ajang International Education Expo 2018

Page 5: Workshop Aktuaria di Medan, Peluang Karir Terbaik di ... filepeminatan aktuaria dari 9 universitas serta staf OJK, P2PK, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan. Short course tentang

5JULI - SEPTEMBER 2018VOLUME 6

READI Project bekerjasama dengan Departemen Matematika FMIPA IPB mengadakan Seminar Aktuaria dalam rangka kegiatan

Sehari Kuliah di FMIPA IPB pada tanggal 23 September 2018. Kuliah Sehari di FMIPA IPB yang dihadiri oleh sekitar 2.300 orang pelajar SMA/MA ini merupakan bagian dari rangkaian acara Dies Natalis IPB ke-55 dan Dies Natalis FMIPA IPB ke-36.

Tabah Wisnu Viaztri, FSAI, aktuaris dari Asuransi Kresna Mitra dan Bernard Vernando, ASAI, aktuaris dari AXA Financial Indonesia, menjadi narasumber pada Seminar Aktuaria yang mengangkat tema “Aktuaris Memberikan Kontribusi Besar Pada Masyarakat Melalui Matematika”. Dalam paparannya, Tabah dan Bernard menjelaskan tentang pentingnya profesi aktuaris dalam industri keuangan, khususnya asuransi. Tabah dan Bernard sama-sama menyoroti minimnya jumlah aktuaris yang ada saat ini dibandingkan permintaan dari berbagai sektor industri keuangan, tidak hanya terbatas pada perusahaan asuransi.

Menurut Tabah Wisnu, untuk menjadi seorang aktuaris, seseorang harus mencintai matematika. Hal ini penting karena setiap hari aktuaris bergelut dengan angka-angka dan berbagai formula matematika dalam melakukan analisa. Dengan mengaplikasikan matematika, aktauris dapat menyelesaikan persoalan-persoalan aktual pada sebuah bisnis khususnya yang berhubungan dengan risiko. Masalah bisnis

tersebut dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi di masa depan, kemungkinan peristiwa tersebut terjadi, kapan peristiwa tersebut akan terjadi dan berapa jumlah dana yang perlu disisihkan untuk mengatasi biaya yang muncul jika peristiwa tersebut terjadi.

Banyak peserta yang tidak tahu bahwa IPB sudah mempunyai Prodi Aktuaria sejak tahun 2016 dan sudah menjalin kerja sama dengan Persatuan Aktuaris Indonesia untuk program penyetaraan ujian aktuaris. Nah, semoga lewat kegiatan ini jadi semakin banyak pelajar yang mengerti dan tertarik untuk menjadi aktuaris.

Kuliah Sehari Aktuaria di IPB, Memahami Kontribusi Aktuaris Melalui Matematika

Page 6: Workshop Aktuaria di Medan, Peluang Karir Terbaik di ... filepeminatan aktuaria dari 9 universitas serta staf OJK, P2PK, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan. Short course tentang

6 JULI - SEPTEMBER 2018VOLUME 6

Workshop Math Outreach Program Bersama Departemen Aktuaria ITS Surabaya

Menyadari rendahnya minat masyarakat terhadap disiplin ilmu matematika dan sains, termasuk di dalamnya

aktuaria, READI Project menggandeng perguruan tinggi untuk mensosialisasikan matematika dan aktuaria ke sekolah dengan target pelajar SMA. Program ini dikemas dalam bentuk school visit (kunjungan ke sekolah) dan pelatihan matematika, sambil mensosialisasikan profesi yang berkaitan dengan bidang matematika, khususnya profesi aktuaris.

Salah satu perguruan tinggi yang bekerja sama dengan READI Project adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang baru membuka Departemen Aktuaria pada tahun ajaran 2018/2019. Bekerjasama dengan Fakultas Matematika, Komputasi, dan Data Sains (FMKSD) ITS, dilangsukan Half Day Training-Math Outreach pada tanggal 9 September 2018 di Kampus ITS Surabaya.

Menurut Mindawati Azmi, Math Outreach Program Officer READI Project, Half Day Training Math Outreach mengajarkan mulai dari bagaimana mengawali school visit, hingga cara penyusunan materi yang menarik bagi pelajar SMA. Jeff Anderson dari CEMC Universitas Waterloo, Kanada, menekankan betapa aktuaris merupakan profesi yang sangat prospektif. Menurutnya, profesi aktuaris ini merupakan profesi yang perkembangannya akan lebih besar bila dibandingkan dengan profesi dokter dan insinyur.

Prof. Dr. Basuki Widodo MSc, Dekan Fakultas Matematika, Komputasi, dan Data Sains (FMKSD) menyambut pelatihan ini dengan dukungan penuh. “Mengenalkan akturia pada siswa SMA tentu saja langkah jitu untuk menarik minat mereka. Begitu juga apabila mereka (siswa SMA, red) mengetahui tingginya kebutuhan Indonesia akan profesi ini,” ungkap Guru Besar yang dilantik tahun 2008 ini.

Page 7: Workshop Aktuaria di Medan, Peluang Karir Terbaik di ... filepeminatan aktuaria dari 9 universitas serta staf OJK, P2PK, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan. Short course tentang

7JULI - SEPTEMBER 2018VOLUME 6

Gugus Mahasiswa Matematika (Gumatika) IPB kembali menggelar pelatihan matematika yang bertajuk IPB Mathematics Challenge (IMC) 2018. Acara yang berlangsung selama

dua hari ini diisi oleh dua rangkaian kegiatan yakni, Pelatihan Aktuaria dan Seminar Nasional. Pelatihan Aktuaria digelar pada Sabtu, 29 September 2018 di Auditorium Mandiri IPB, kampus IPB Dramaga. Sementara Seminar Nasional digelar pada Minggu, 30 September 2018 di Auditorium Toyib Hadiwijaya IPB, Kampus IPB Dramaga. Sekitar 100-an peserta hadir memenuhi ruang Auditorium Mandiri Kampus IPB Dramaga untuk mengikuti pelatihan aktuaria. Sesi pertama dibawakan oleh William James Duggan, Field Director Project READI. Sesi ini membahas tentang pemahaman ilmu aktuaria dan profesi aktuaris secara umum. Pak Bill, sapaan akrab beliau, juga membandingkan profesi aktuaris di Indonesia dan Kanada. Intinya, aktuaris adalah profesi elit yang sangat penting dan dibutuhkan dalam industri keuangan dan peluang kerjanya masih sangat besar di Indonesia.

Sesi selanjutnya mengusung tema “One Step Closer to be an Actuary”, yang membahas mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi seorang aktuaris. Sesi ini dibawakan oleh 2 orang aktuaris, Nurdin Kosasih, FSAI dan Yusuf Hidayat Kalla, FSAI. Menjadi aktuaris membutuhkan kemampuan matematika yang handal. Karenanya di sesi ini, peserta diberikan latihan soal-soal matematika dan statistika yang terkait ilmu aktuaria. Menurut Ketua Pelaksana IMC, Nurul Fathiah, sejak IPB membuka Program Studi Aktuaria di bawah naungan Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) peserta pelatihan dari berbagai provinsi semakin bertambah dari tahun ke tahun. Ira Syafira, salah satu peserta, datang jauh-jauh dari Lampung untuk mengikuti Pelatihan Aktuaria. Mahasiwi Universitas Lampung ini mengaku tertarik mengikuti IMC karena ia ingin mengenalkan bagaimana serunya belajar matematika kepada teman-temannya di Lampung. “Jadi saya ikut ini agar tahu tentang aktuaris, nanti kalau sudah di Lampung saya bisa kasih tau ke temen-temen karena di sana belum begitu banyak yang tahu tentang aktuaris,” ungkapnya.

Catatan dari Konferensi Aktuaris Internasional 2018

Pelatihan Aktuaria di Ajang IPB Mathematics Challenge 2018

Page 8: Workshop Aktuaria di Medan, Peluang Karir Terbaik di ... filepeminatan aktuaria dari 9 universitas serta staf OJK, P2PK, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan. Short course tentang

8 JULI - SEPTEMBER 2018VOLUME 6

5. Lulusan aktuaria gak akan menganggur. Saat ini, jumlah aktuaris bersertifikat di Indonesia baru sekitar 500-an. Sementara kebutuhannya terus meningkat setiap tahun, mengingat keahliannya dibutuhkan oleh perusahaan asuransi, pengelola dana pensiun, investasi, bank, dll. Wah, peluang karir yang bagus banget nih buat kamu!

4. Beberapa universitas mempunyai program penyetaraan ujian PAI. Saat ini ada 8 universitas yang bekerjasama dengan PAI untuk program penyetaraan ujian profesi aktuaris: IPB, UI, ITB, UGM, ITS, UNPAD, UNPAR, dan UNBRAW. Artinya, dengan mengambil beberapa mata kuliah tertentu dengan nilai yang disyaratkan, kamu dianggap sudah lulus beberapa ujian yang disyaratkan PAI untuk menjadi Ajun Aktuaris (ASAI).

3. Jurusan Aktuaria baru ada di 4 universitas dalam negeri, pantas lulusannya belum banyak. Sampai tahun 2018 ini, jurusan/prodi aktuaria baru dibuka di 4 universitas yaitu: Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Padjajaran Bandung. Tahun 2019, ITB dan UGM akan membuka jurusan aktuaria.

2. Mengambil jurusan aktuaria berarti harus cinta matematika. Nah, karena tugas aktuaris adalah memperhitungkan resiko keuangan, pasti kuliahnya pun gak pernah jauh dari operasi hitung-hitungan. Dengan kata lain, memilih jurusan aktuaria harus siap mencintai matematika.

1. Mempelajari pengelolaan resiko keuangan. Ilmu Aktuaria mempelajari tentang pengelolaan resiko di masa mendatang, khususnya keuangan. Maka ilmu ini adalah gabungan dari matematika, statistika, peluang, keuangan, dan ilmu komputer.

LIMA FAKTA MENARIK TENTANG PROGRAM STUDI AKTUARIA

Ilmu Aktuaria dan profesi Aktuaris masih kurang dipahami oleh masyarakat umum di Indonesia. Padahal di luar negeri, aktuaria adalah jurusan kuliah yang sangat banyak peminatnya. Aktuaris pun menjadi salah satu profesi bergengsi yang banyak dicari.

Yuk simak 5 fakta menarik tentang ilmu aktuaria di Indonesia!

INFO AKTUARIA!