2
Workshop Dokumentasi Kegiatan Laboratorium UB Dikirim oleh humas3 pada 05 September 2014 | Komentar : 0 | Dilihat : 5682 Workshop Dokumentasi Kegiatan Laboratorium UB Tiga tahap perluasan misi universitas yaitu teaching university, research university, yang terakhir entrepreneurial university. Saat ini Universitas Brawijaya (UB) masih dalam posisi teaching university, terlihat dari banyaknya laboratorium yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini dikatakan Rektor UB Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS dalam acara Workshop Dokumentasi Kegiatan Laboratorium dan Pengelolaannya. Kegiatan ini digelar selama dua hari, Kamis-Jumat (4-5/9), di Ruang Sidang Gedung Rektorat lantai enam. Rektor menyampaikan, tahap entrepreneurial university tidak mungkin dapat dicapai jika laboratorium tidak dikelola dengan baik. "Perguruan tinggi akan bermutu baik bila ditunjang dengan pengabdian masyarakat yang baik. Sesuai misi UB sebagai World Class Entrepreneurial University (WCEU), sebaiknya diterapkan dalam tri dharma perguruan tinggi. Tumpuan untuk menggapai cita-cita tersebut tidak hanya ada pada dosen tetapi juga Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP), untuk itulah workshop ini diadakan," papar Rektor. Dalam workshop ini disampaikan materi Peran Strategis Laboratorium UB dalam Upaya Menuju WCEU oleh Staf Ahli Pembantu Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Hendrawan Soetanto, M.Rur.Sc, Metode Penyusunan Rancangan Kerja dan Penerapan Sistem K3 Laboratorium (Ir Wijono, MT, PhD), Konsep ISO IEC-17025-2005 dan Penerapannya dalam Tatalaksana Kerja Laboratorium (Prof. Fatchiyah, M.Kes. Ph.D), Formasi JAFUNG PLP UB dan Persyaratannya Sesuai Aturan Kemdikbud (Dra. Rosadah, M.AB). Hadir pula Tim Dikti Prof. Dr. Ir. Suhardjono, M.Pd membawakan materi Kebijakan Pemerintah tentang Tatakelola Laboratorium. Workshop ini diikuti oleh 96 PLP non fungsional dari seluruh fakultas di lingkungan UB. Menurut Prof Hendrawan, laboratorium merupakan sarana prasarana yang sangat penting dalam menunjang tri dharma perguruan tinggi. "Untuk itu diharapkan PLP non fungsional akan ditingkatkan menjadi PLP karena tingkat pekerjaan yang cukup tinggi di masa yang akan datang," harap Prof. Hendrawan. Agenda yang dilakukan dalam workshop ini antara lain membuat dokumentasi atau manual prosedur pelaksanaan praktikum, evaluasi tupoksi masing-masing laboran, membuat program aktivitas jangka pendek, membuat daftar kebutuhan alat. Rektor berpesan agar alat-alat yang dipesan sudah digital atau moderen. "Banyak alat laboratorium yang sudah lama dan tidak digunakan dihapuskan saja, dokumentasikan kebutuhan laboratorium yang moderen agar laboratorium semakin dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk UB dan stake holder," pungkas Rektor. [irene] Artikel terkait

Workshop Dokumentasi Kegiatan Laboratorium UB · Bisri, MS dalam acara Workshop Dokumentasi Kegiatan Laboratorium dan Pengelolaannya. Kegiatan ini digelar selama dua hari, Kamis-Jumat

  • Upload
    ngodieu

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Workshop Dokumentasi Kegiatan Laboratorium UB

Dikirim oleh humas3 pada 05 September 2014 | Komentar : 0 | Dilihat : 5682

Workshop Dokumentasi Kegiatan Laboratorium UB

Tiga tahap perluasan misi universitas yaitu teaching university, research university, yang terakhir entrepreneurial university. Saat ini Universitas Brawijaya (UB) masih dalam posisi teaching university, terlihat dari banyaknya laboratorium yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini dikatakan Rektor UB Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS dalam acara Workshop Dokumentasi Kegiatan Laboratorium dan Pengelolaannya. Kegiatan ini digelar selama dua hari, Kamis-Jumat (4-5/9), di Ruang Sidang Gedung Rektorat lantai enam.

Rektor menyampaikan, tahap entrepreneurial university tidak mungkin dapat dicapai jika laboratorium tidak dikelola dengan baik. "Perguruan tinggi akan bermutu baik bila ditunjang dengan pengabdian masyarakat yang baik. Sesuai misi UB sebagai World Class Entrepreneurial University (WCEU), sebaiknya diterapkan dalam tri dharma perguruan tinggi. Tumpuan untuk menggapai cita-cita tersebut tidak hanya ada pada dosen tetapi juga Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP), untuk itulah workshop ini diadakan," papar Rektor.

Dalam workshop ini disampaikan materi Peran Strategis Laboratorium UB dalam Upaya Menuju WCEU oleh Staf Ahli Pembantu Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Hendrawan Soetanto, M.Rur.Sc, Metode Penyusunan Rancangan Kerja dan Penerapan Sistem K3 Laboratorium (Ir Wijono, MT, PhD), Konsep ISO IEC-17025-2005 dan Penerapannya dalam Tatalaksana Kerja Laboratorium (Prof. Fatchiyah, M.Kes. Ph.D), Formasi JAFUNG PLP UB dan Persyaratannya Sesuai Aturan Kemdikbud (Dra. Rosadah, M.AB). Hadir pula Tim Dikti Prof. Dr. Ir. Suhardjono, M.Pd membawakan materi Kebijakan Pemerintah tentang Tatakelola Laboratorium.

Workshop ini diikuti oleh 96 PLP non fungsional dari seluruh fakultas di lingkungan UB. Menurut Prof Hendrawan, laboratorium merupakan sarana prasarana yang sangat penting dalam menunjang tri dharma perguruan tinggi. "Untuk itu diharapkan PLP non fungsional akan ditingkatkan menjadi PLP karena tingkat pekerjaan yang cukup tinggi di masa yang akan datang," harap Prof. Hendrawan.

Agenda yang dilakukan dalam workshop ini antara lain membuat dokumentasi atau manual prosedur pelaksanaan praktikum, evaluasi tupoksi masing-masing laboran, membuat program aktivitas jangka pendek, membuat daftar kebutuhan alat. Rektor berpesan agar alat-alat yang dipesan sudah digital atau moderen. "Banyak alat laboratorium yang sudah lama dan tidak digunakan dihapuskan saja, dokumentasikan kebutuhan laboratorium yang moderen agar laboratorium semakin dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk UB dan stake holder," pungkas Rektor. [irene]

 Artikel terkait