27
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH WORKSHOP EVALUASI PELAKSANAAN INTEGRASI PJM PRO AKSI KE DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DESA

WORKSHOP EVALUASI PELAKSANAAN INTEGRASI PJM PRO …dpmd.madina.go.id/wp-content/uploads/2019/05/Peran-Pemda-dalam...dan kabupaten ke desa (transfer melalui abpdesa) rencana kerja pemerintah

  • Upload
    halien

  • View
    238

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH

WORKSHOP EVALUASI PELAKSANAAN INTEGRASI PJM PRO AKSI

KE DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DESA

SINERGI RAD AMPL DENGAN DOKRENBANGDA

MENDORONG PROVINSI DAN KABUPATEN DALAM IMPLEMENTASI

PELAKSANAAN SPM BIDANG AMPL MELALUI BANTUAN PROVINSI

DAN KABUPATEN KE DESA (TRANSFER MELALUI ABPDESA)

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019 DAN

PERMENDAGRI NO.22 TAHUN 2018 TTG PENYUSUNAN RKPD 2019

PERAN DAN PROGRAM POKJA AMPL

[email protected]

OUTLINE PEMBAHASAN

INTEGRASI RAD AMPL KE DALAM RPJMD, RKPD, DAN APBD

JENIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA

DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PEMERINTAH

DESA UNTUK KEGIATAN AMPL

TARGET AIR MINUM DAN SANITASI MENUJU SDG’s DI TAHUN 2030

TANTANGAN MENUJU SDG’S BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI

“PEMBANGUNAN DAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DIARAHKAN UNTUK MEWUJUDKAN TERPENUHINYA KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT”

[email protected]

TARGET AIR MINUM DAN SANITASI MENUJU

SDG’s DI TAHUN 2030

2015

2019

2024

2030

Target 100%

Air minum dan

Sanitasi LAYAK

Target 100%

Air minum dan

Sanitasi AMAN

Capaian Tahun 2018:

1. Akses Air Minum Layak : 61,29%

2. Akses Sanitasi Layak : 74,58%

Target

Akses Air Minum Layak : 75,34%

Akses Sanitasi Layak : 84,15%

RPJMN 2015-2019

RPJMN 2020-2024

RPJMN 2025-2029

Kerangka Pembangunan Infrastruktur 2020-2024

Infrastruktur Pelayanan Dasar

Infrastruktur Perkotaan Penyediaan Akses Air Minum

dan Sanitasi (Air Limbah dan

Sampah) yang Layak dan Aman

DI BEBERAPA LOKASI DEMAND BELUM DIKETAHUI

BELUM SEMUA DAERAH MEMASUKAN AMPL KE DALAM DOKUMEN PERENCANAAN PEMB. DAERAH (RPJMD DAN RKPD)

KURANGNYA KESIAPAN DAN KAPASITAS PEMDA DALAM MENANGANI AMPL, WALAUPUN SUDAH

TERBENTUKNYA POKJA PPAS/AMPL

KEKURANGAN SUMBER AIR BAKU DAN PENCEMARAN SUNGAI AKIBAT LIMBAH/DEGRADASI LINGKUNGAN

KETERBATASAN PEMBIAYAAN UTK MENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

MASIH BANYAK DAERAH YANG BELUM MEMBANGUN SPAM TERUTAMA BAGI DAERAH PULAU TERLUAR KAWASAN PERBATASAN, PULAU

TERPENCIL DAN KAWASAN TERTINGGAL

[email protected]

TANTANGAN MENUJU SDG’s

BIDANG AIR MINUM

4

PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

PEMANFAATAN ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN DI LUAR PEMERINTAH (APBN/APBD)

TANTANGAN MENUJU SDG’S

BIDANG SANITASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PERHATIAN PEMDA (PROVINSI & KAB/KOTA) TERHADAP BIDANG SANITASI SEBAGAI PENGARUSUTAMAAN PEMBANGUNAN

KELEMBAGAAN SANITASI BELUM MEMADAI

PEMENUHAN READINESS CRITERIA OLEH PEMDA UNTUK MEWUJUDKAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SANITASI

[email protected]

REGULATOR BUILDER

OPERATOR USER/ PUBLIC

WADAH

KOORDINASI

• Memiliki fungsi dan peran advokasi untuk memastikan sektor

AMPL menjadi isu bersama dan menjadi program prioritas

• Motor penggerak koordinasi antar program AMPL

• Melakukan serangkaian pertemuan koordinasi untuk memastikan

program AMPL: – Direncanakan dengan tepat

– Dilaksanakan/dikelola secara efektif

– Berorientasi pada proses menuju keberlanjutan

• Menjadi vocal point pengarusutamaan pembangunan AMPL-BM

• Inisiator dalam memformulasikan, mendorong dan mengawal

kebijakan nasional menjadi kebijakan di daerah (Regulasi-

Perencanaan strategis, RPJMD).

• Katalisator antara pihak pusat dan pengambil kebijakan di daerah

• Berfungsi sebagai pemegang mandat fasilitasi operasionalisasi

kebijakan AMPL di daerah,

PERAN POKJA AMPL

PROGRAM POKJA AMPL

Memastikan seluruh pelaku

program AMPL memiliki visi

SANITASI Kota yang sama

Menjadi inisiator dan memfasilitasi

Pemkot memiliki strategi pemb Sanitasi &

AM yang konkrit dan dijadikan acuan

Identifikasi isu strategis AMPL

Kajian eksisting AMPL

Kajian “real demands”

Penyiapan dokumen perencanaan teknis (SSK, RAD) yang mencakup aspek layanan air minum dan sanitasi

Penyiapan Action Plan

Mendorong pimpinan daerah dan

pengambil kebijakan untuk menjadikan

sektor sanitasi dan AM menjadi isu

prioritas

Mendorong seluruh pihak memiliki

kepedulian terhadap isu sanitasi dan AM

Memastikan Strategi dijalankan dengan

efektif

Memastikan memastikan seluruh

program berada pada arah yang tepat

Memastikan strategi dijabarkan ke dalam

program masing-masing SKPD (masuk

dalam RKPD)

Pelaksanaan Program Pamsimas

Mendorong terjadinya sinergi dan koordinasi antar program AMPL secara berkelanjutan

Mendorong AMPL menjadi salah satu kebijakan dan prgram prioritas dlm RPJMD

Mendorong daerah memiliki Renstra AMPL; strategi layanan AM dan SSK yang operasional

Memastikan strategi layanan AM dan SANITASI dilaksanakan sesuai rencana

Program Umum

Renstra RPJMD

Renja RKPD

RAD AMPL

Perenc Jangka Menengah Prog Penyediaan Air Minum, Kesehatan, & Sanitasi RAPBD

Jakstra Air Minum SSK

Renstra AMPL Roadmap STMB

Dokumen Lain Daerah dengan dokumen

perencanaan strategis terkait bidang air minum & sanitasi

Direview Berdasarkan Substansi RAD-AMPL

Status Kinerja AMPL

Isu strategis

Arah Kebijakan dan Strategi

Evaluasi & Pemantauan

Relevan dan Valid Masukan bagi Substansi RAD

Tidak Relevan dan Valid

RENCANA INDUK SPAM • Rencana Pengembangan SPAM • Rencana Pendanaan/Investasi • Rencana Pengembangan

Kelembagaan

Daerah yang belum/tidak memiliki dokumen

perencanaan strategis terkait bidang air minum

dan sanitasi

Proses Penyusunan RAD

Melengkapi dokumen air minum dan sanitasi yang

telah disusun

Berita Acara MUSRENBANG

Pedoman

Pedoman

Dijabarkan Suplemen

Masukan

Diperhatikan Masu

kan

Acuan

Acuan

Pedoman

Pedoman

SINERGI RAD AMPL DENGAN DOKRENBANGDA

[email protected]

• Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pembangunan Desa,

(RPJM-Desa) disusun untuk menyediakan sebuah dokumen

perencanaan komprehensif enam tahunan, yang akan digunakan

sebagai acuan dalam Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan

Desa (RKP-Desa) untuk jangka waktu satu (1) tahun. Sebagai

dokumen perencanaan enam tahunan di tingkat desa, RPJM-Desa

juga mengacu pada RPJM Daerah, dengan tujuan untuk menjamin

terciptanya sinergi kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal

antar tingkat pemerintahan yang berbeda.

• Pada Program Pamsimas dilakukan juga penyusunan Rencana Kerja

Jangka Menengah yang dinamakan “Perencanaan Jangka Menengah

Program Air Minum, Kesehatan dan Sanitasi” atau lebih dikenal

dengan singkatan “PJM-ProAKSI”.

RPJMD

RPJM-Desa

6 tahun

5 tahun

RKP-Desa

1 tahun

RKPD

1 tahun

diacu diacu

PJM-ProAKSI RKM

Kabupaten

Desa

Masyarakat

RPJMD

RPJMN

RKPD

RKP

Provinsi

Nasional

USULAN RKP DESA BIDANG AMPL SEBAGAI

DASAR PENYUSUNAN RAD AMPL

SINKRONISASI PERENCANAAN DI TINGKAT DESA

DENGAN PERENCANAAN DAERAH

[email protected]

[email protected]

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UU 23/2014 Jo PP 2 Tahun 2018

1

2

3 4

5

6

Pendidikan

Kesehatan

Pekerjaan Umum

Perumahan Rakyat

Tramtibum Linmas

Sosial

Latarbelakang SPM

Amanat Pasal 18 UU Nomor 23 Tahun 2014, penyelenggara pemerintahan daerah memprioritaskan pelaksanaan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar.

Pasal 298 UU Nomor 23 Tahun 2014, belanja daerah diprioritaskan untuk mendanai urusan pemerintahan wajib yang terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan standar pelayanan minimal.

Pengertian SPM (PP 2 Th 2018)

Pasal 1 PP Nomor 2 Tahun 2018, Standar Pelayanan Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah Ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.

Pasal 3 PP Nomor 2 Tahun 2018, urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar: pendidikan, kesehatan, PUPR, perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, tramtibumlinmas, dan sosial, sebagian substansinya ditetapkan sebagai SPM.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Pasal 1 PP 2 tahun 2018

Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.

Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara.

Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal.

Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang dan/atau jasa kebutuhan dasar serta pemenuhannya secara minimal dalam Pelayanan Dasar sesuai standar teknis agar hidup secara.

[email protected]

[email protected]

Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan

standar.

Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas

Kabupaten/Kota; Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan

standar.

Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

SPM Bidang Pekerjaan Umum

Provinsi

Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah

domestik regional lintas Kabupaten/Kota

Setiap Warga Negara

Setiap Warga Negara

Penerima Pelayanan Dasar

Mutu Pelayanan Dasar

Jenis Pelayanan Dasar

1 2

[email protected]

Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan

standar.

Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

Pemenuhan kebutuhan pokok air minum

seharihari Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan

standar.

Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten/Kota

Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah

domestik

Setiap Warga Negara

Setiap Warga Negara

1 2

Penerima Pelayanan Dasar

Mutu Pelayanan Dasar

Jenis Pelayanan Dasar

PP No. 2 Tahun 2018 ttg Standar Pelayanan Minimal Terkait Bidang AMPL & PKP

SPM PU

Provinsi

SPM PU

Kab/Kot

a

SPM

PKP

Provinsi

SPM

PKP

Kab/Kota

Pemenuhan kebutuhan Pokok air

minus sehari-hari

Penyediaan pelayanan pengolahan air

limbah domestik

Pemenuhan kebutuhan air minum

curah lintas kab/kota

Penyediaan pelayanan pengolahan

air limbah domestik regional lintas

kab/kota

Penyediaan dan rehabilitate rumah

layak huni bagi korban bencana

provinsi

Fasilitasi penyediaan rumah yang

layak bagi masyarakat yang

terkena relokasi Program Pemprov

Penyediaan dan rehabilitate rumah

layak huni bagi korban bencana

kabupaten/kota

Fasilitasi penyediaan rumah yang

layak bagi masyarakat yang

terkena relokasi Program Pemda

Kab/Kota

STANDAR TEKNIS SPM

PUPR

PERMENPUPR NO. 29 TAHUN

2018

[email protected]

Kewajiban Pemda dalam Pelaksanaan SPM di Daerah

Mengintegrasikan SPM dalam Perencanaan

Pembangunan Daerah Lima (5) Tahunan dan

Tahunan (RPJMD, RKPD, APBD)

Melakukan koordinasi dan

melaporkan capaian SPM dalam LKPD

Melaksanakan SPM sesuai Petunjuk

Teknis Pelaksanaan yang ditetapkan oleh

Pusat

[email protected]

Langkah Implementasi Penerapan SPM di Daerah

1. Pengumpulan Data

1 2

2. Penghitungan

kebutuhan pemenuhan

pelayanan dasar

3

3. Penyusunan Rencana

Pemenuhan Pelayanan

Dasar Identifikasi individu

yang mampu memenuhi

sendiri dan yang tak

mampu

4

4. Pelaksanaan pemenuhan

kebutuhan layanan dasar

(data hasil identifikasi

menjadi bahan

perencanaan dan anggaran

[email protected]

• Kepala Daerah dan/atau wakil kepala Daerah yang tidak melaksanakan SPM dijatuhi sanksi administratif.

• Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri yang ditetapkan setelah dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian terkait.

SANKSI TIDAK MENERAPKAN SPM

[email protected]

PERATURAN TERKAIT SPM

[email protected]

PP NO. 2 TAHUN 2018 TENTANG SPM

PP NO. 12 TAHUN 2017 TENTANG BINWAS PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERMENDAGRI 100 TAHUN 2018 TENTANG

PENERAPAN SPM PERMENDAGRI NO. 38 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD 2019 PERMENDAGRI NO. 35 TAHUN 2018

TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

DAERAH TAHUN 2018 PERMENPUPR NO. 29 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEKNIS SPM

PENYELENGGARAAN SPM OLEH DAERAH

PEDOMAN

PEDOMAN UMUM

PENGAWASAN

PENGANGGARAN

PENGAWASAN

PEDOMAN TEKNIS

2

1

KEGIATAN

PRIORITAS

3 4

5 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan

Peningkatan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berenc

ana

Pencegahan dan pengendalian penyakit

Percepatan penurunan stunting

Penguatan “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”

Penyediaan akses hunian layak dan terjangkau

Penyediaan akses air minum dan sanitasi layak

Peningkatan kualitas lingkungan di permukiman

Penguatan layanan dan rujukan satu pintu

Penguatan integrasi sistem administrasi kepen

dudukan dan catatan sipil

Perlindungan perempuan dan anak dari tindak

kekerasan dan TPPO

Percepatan Pencapaian SPM di Daerah

Peningkatan Prestasi dan Budaya Olah Raga

Penyediaan afirmasi pendidikan

Penyediaan pendidik yang berkualitas dan merat

a

Penguatan kelembagaan satuan pendidikan

Peningkatan kualitas pembelajaran dan akadem

ik

RKP 2019

Penguatan pelaksanaan bantuan sosial dan subsidi tepat sasaran

Penguatan sistem jaminan sosial

Penguatan Literasi Untuk Kesejahteraan

Pelaksanaan Reforma Agraria

Percepatan Pemberian Akses Kelola Sumber Daya Alam kepada Masyarakat melal

ui Perhutanan Sosial

[email protected]

Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.

Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

Sistem Perencanaan

Pembangunan Daerah

(Provinsi)

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah –

(Kabupaten/Kota)

RPJMN RKP

RENSTRA K/L RENJA K/L

RPJPN

RPJMD Prov. RKPD Prov.

RENSTRA SKPD-Prov.

RENJA SKPD-Prov.

RPJPD Prov.

RPJMD K/K RKPD K/K

RENSTRA SKPD-K/K

RENJA SKPD-K/K

RPJPD K/K

RTRWN

RTRW RTR

RTRW RDTR

STRATEGI Sinkronisasi antar Dokumen Perencanaan

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah

PENYUSUNAN RKPD 2019

Penyediaan akses air minum dan sanitasi layak dilaksanakan

melalui:

Bidang Pekerjaan Umum Provinsi dan Kab/Kota Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Provinsi)

1) Menyusun/memutakhirkan dan implementasi dokumen strategi

sanitasi (SSK) kabupaten/kota;

2) Menyusun kebijakan daerah yang mendukung pencapaian target

akses universal air minum aman dan sanitasi layak;

3) Menyusun roadmap air minum dan sanitasi provinsi;

4) Menyediakan alokasi anggaran untuk bidang AMPL bersumber dari

APBD provinsi dan pengintegrasian sumber alokasi dana lainnya

untuk mencapai target air minum dan sanitasi di Kabupaten wilayah

provinsinya;

5) Melakukan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan peningkatan

realisasi APBD untuk AMPL guna membantu mengukur kemajuan

pencapaian akses universal air minum aman dan sanitasi layak di

wilayahnya.

Mempercepat pencapaian SPM Air Minum di daerah

dilaksanakan melalui :

1) Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari;

2) Penyediaan Pelayanan pengolahan air limbah domestik

3) Konservasi sumberdaya air.

4) Meningkatkan sumber air baku yang berasal dari

waduk dan embung yang ketersediaan airnya dapat

terjamin sepanjang tahun,

5) Pemenuhan kebutuhan dan jaminan kualitas air untuk

kehidupan sehari-hari bagi masyarakat,

6) Penyediaan sarana prasarana air baku ,

7) Pembangunan dan rehabilitasi sumur air tanah untuk

air baku;

8) Pembangunan dan rehabilitasi unit air baku, meliputi

intake dan saluran air baku.

PERMENDAGRI NO 22 TAHUN 2018

PENYUSUNAN RKPD 2019

LANJUTAN...

Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Kab/Kota)

Penyediaan Akses Air Minum dilaksanakan melalui:

1) Menyusun kebijakan daerah dan program prioritas air minum d

an sanitasi jangka menengah dalam bentuk Rencana Aksi Da

erah bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD AM

PL) kabupaten yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati dan

dapat dijadikan sebagai program prioritas untuk dimuat dalam

dokumen RKPD dan APBD dan/atau RPJMD;

2) Menyusun roadmap air minum dan sanitasi kabupaten/kota;

3) Menyediakan alokasi anggaran untuk bidang AMPL bersumber

dari APBD Kabupaten dan pengintegrasian sumber alokasi

dana lainnya untuk mencapai target air minum dan sanitasi di

Kabupaten;

4) Meningkatkan kapasitas perangkat daerah/lembaga pengelola

air minum dan sanitasi, serta Pokja AMPL/Pokja sanitasi/kelom

pok kerja yang fokus dalam menangani isu air minum dan

sanitasi kabupaten dalam perencanaan, koordinasi program,

pemantauan, dan evaluasi;

5) Meningkatkan fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap

pelaksanaan program AMPL kabupaten/kota;

Penyediaan Akses Sanitasi dilaksanakan melalui:

1) Menyusun dokumen Strategi Sanitasi kabupaten/kota (SSK)

serta terselenggaranya pemutakhiran SSK yang telah melewati 5

(lima) tahun sejak ditandatangani kepala daerah masing masing;

2) Meningkatkan alokasi pendanaan APBD dan/atau APBDesa untuk

meningkatkan akses pelayanan air limbah domestik;

3) Percepatan implementasi dokumen SSK, meliputi: a) penetapan

kebijakan layanan sanitasi berkelanjutan, skenario multi aspek, uji

coba skenario; b) replikasi pembangunan sanitasi; c) sinkronisasi

pelaksanaan pembangunan sanitasi permukiman; d) optimalisasi

penggunaan Dana Desa; e) optimalisasi pendanaan kegiatan

yang didanai dari APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN,

PHLN, CSR, masyarakat dan dunia usaha; f) pelaksanaan tata

kelola pasca konstruksi (alih pengelolaan sarana prasarana,

kelengkapan/keberfungsian sarpras); g) pembinaan pembentukan

dan optimalisasi institusi penyedia layanan, serta rancangan mana

jemen pengelolaan aset/sarana dan prasarana sanitasi)

penerbitan acuan dan prosedur tata kelola pasca konstruksi.

DOKRENDA

APBD

Program

dan Kegiatan

Dalam mendukung

Penyediaan Akses Layanan Air Minum

dan Sanitasi sesuai SPM

KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DI BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI

[email protected]

Sebagai pedoman dan acuan

penyusunan RPJMD

Kabupaten/Kota di daerah

Terkoordinasinya pelaksanaan

pengembangan dan pengelolaan

AMS antar OPD

Memberikan landasan yang tepat bagi

OPD untuk menyusun perencanaan

pengembangan dan pengelolaan bid.

AMS setiap tahunnya

Menghasilkan RPJMD yang

mampu menjawab persoalan

strategis dalam Bidang AMS

Mengimplementasikan program

strategis Bid. AMS yang

diamanatkan pada regulasi terkait

24

HIBAH/BANSOS PROGRAM

KEGIATAN

DILAKSANAKAN

A P B D

BANTUAN KEUANGAN KE

DESA

Kewenangan dan Tupoksi Di Desa/Masyarakat

KEBIJAKAN ALOKASI ANGGARAN DAERAH UNTUK

PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DI DESA DALAM APBD

Bertujuan untuk:

a. mendorong pemerataan dan perkembangan wilayah dengan

membuka akses hasil produksi dan penyediaan sarana dan

prasarana infrakstruktur perdesaan;

b. meningkatkan pemberdayaan dan menumbuhkan

perekonomian masyarakat perdesaan;

c. mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat desa.

Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa

JENIS BANTUAN KEUANGAN

KEPADA PEMERINTAH DESA

Berbentuk program atau kegiatan meliputi:

A. Bidang pemerintahan;

B. Bidang pembangunan;

C. Bidang pelayanan dasar; dan/atau

D. bidang pemberdayaan masyarakat.

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

JL. TAMAN MAKAM PAHLAWAN NO.20, KALIBATA JAKARTA SELATAN (12750) TELP./FAX (021) 7942644

TERIMAKASIH