Upload
halien
View
238
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
WORKSHOP EVALUASI PELAKSANAAN INTEGRASI PJM PRO AKSI
KE DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DESA
SINERGI RAD AMPL DENGAN DOKRENBANGDA
MENDORONG PROVINSI DAN KABUPATEN DALAM IMPLEMENTASI
PELAKSANAAN SPM BIDANG AMPL MELALUI BANTUAN PROVINSI
DAN KABUPATEN KE DESA (TRANSFER MELALUI ABPDESA)
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019 DAN
PERMENDAGRI NO.22 TAHUN 2018 TTG PENYUSUNAN RKPD 2019
PERAN DAN PROGRAM POKJA AMPL
OUTLINE PEMBAHASAN
INTEGRASI RAD AMPL KE DALAM RPJMD, RKPD, DAN APBD
JENIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA
DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PEMERINTAH
DESA UNTUK KEGIATAN AMPL
TARGET AIR MINUM DAN SANITASI MENUJU SDG’s DI TAHUN 2030
TANTANGAN MENUJU SDG’S BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI
“PEMBANGUNAN DAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DIARAHKAN UNTUK MEWUJUDKAN TERPENUHINYA KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT”
TARGET AIR MINUM DAN SANITASI MENUJU
SDG’s DI TAHUN 2030
2015
2019
2024
2030
Target 100%
Air minum dan
Sanitasi LAYAK
Target 100%
Air minum dan
Sanitasi AMAN
Capaian Tahun 2018:
1. Akses Air Minum Layak : 61,29%
2. Akses Sanitasi Layak : 74,58%
Target
Akses Air Minum Layak : 75,34%
Akses Sanitasi Layak : 84,15%
RPJMN 2015-2019
RPJMN 2020-2024
RPJMN 2025-2029
Kerangka Pembangunan Infrastruktur 2020-2024
Infrastruktur Pelayanan Dasar
Infrastruktur Perkotaan Penyediaan Akses Air Minum
dan Sanitasi (Air Limbah dan
Sampah) yang Layak dan Aman
DI BEBERAPA LOKASI DEMAND BELUM DIKETAHUI
BELUM SEMUA DAERAH MEMASUKAN AMPL KE DALAM DOKUMEN PERENCANAAN PEMB. DAERAH (RPJMD DAN RKPD)
KURANGNYA KESIAPAN DAN KAPASITAS PEMDA DALAM MENANGANI AMPL, WALAUPUN SUDAH
TERBENTUKNYA POKJA PPAS/AMPL
KEKURANGAN SUMBER AIR BAKU DAN PENCEMARAN SUNGAI AKIBAT LIMBAH/DEGRADASI LINGKUNGAN
KETERBATASAN PEMBIAYAAN UTK MENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
MASIH BANYAK DAERAH YANG BELUM MEMBANGUN SPAM TERUTAMA BAGI DAERAH PULAU TERLUAR KAWASAN PERBATASAN, PULAU
TERPENCIL DAN KAWASAN TERTINGGAL
TANTANGAN MENUJU SDG’s
BIDANG AIR MINUM
4
PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PEMANFAATAN ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN DI LUAR PEMERINTAH (APBN/APBD)
TANTANGAN MENUJU SDG’S
BIDANG SANITASI
PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PERHATIAN PEMDA (PROVINSI & KAB/KOTA) TERHADAP BIDANG SANITASI SEBAGAI PENGARUSUTAMAAN PEMBANGUNAN
KELEMBAGAAN SANITASI BELUM MEMADAI
PEMENUHAN READINESS CRITERIA OLEH PEMDA UNTUK MEWUJUDKAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SANITASI
REGULATOR BUILDER
OPERATOR USER/ PUBLIC
WADAH
KOORDINASI
• Memiliki fungsi dan peran advokasi untuk memastikan sektor
AMPL menjadi isu bersama dan menjadi program prioritas
• Motor penggerak koordinasi antar program AMPL
• Melakukan serangkaian pertemuan koordinasi untuk memastikan
program AMPL: – Direncanakan dengan tepat
– Dilaksanakan/dikelola secara efektif
– Berorientasi pada proses menuju keberlanjutan
• Menjadi vocal point pengarusutamaan pembangunan AMPL-BM
• Inisiator dalam memformulasikan, mendorong dan mengawal
kebijakan nasional menjadi kebijakan di daerah (Regulasi-
Perencanaan strategis, RPJMD).
• Katalisator antara pihak pusat dan pengambil kebijakan di daerah
• Berfungsi sebagai pemegang mandat fasilitasi operasionalisasi
kebijakan AMPL di daerah,
PERAN POKJA AMPL
PROGRAM POKJA AMPL
Memastikan seluruh pelaku
program AMPL memiliki visi
SANITASI Kota yang sama
Menjadi inisiator dan memfasilitasi
Pemkot memiliki strategi pemb Sanitasi &
AM yang konkrit dan dijadikan acuan
Identifikasi isu strategis AMPL
Kajian eksisting AMPL
Kajian “real demands”
Penyiapan dokumen perencanaan teknis (SSK, RAD) yang mencakup aspek layanan air minum dan sanitasi
Penyiapan Action Plan
Mendorong pimpinan daerah dan
pengambil kebijakan untuk menjadikan
sektor sanitasi dan AM menjadi isu
prioritas
Mendorong seluruh pihak memiliki
kepedulian terhadap isu sanitasi dan AM
Memastikan Strategi dijalankan dengan
efektif
Memastikan memastikan seluruh
program berada pada arah yang tepat
Memastikan strategi dijabarkan ke dalam
program masing-masing SKPD (masuk
dalam RKPD)
Pelaksanaan Program Pamsimas
Mendorong terjadinya sinergi dan koordinasi antar program AMPL secara berkelanjutan
Mendorong AMPL menjadi salah satu kebijakan dan prgram prioritas dlm RPJMD
Mendorong daerah memiliki Renstra AMPL; strategi layanan AM dan SSK yang operasional
Memastikan strategi layanan AM dan SANITASI dilaksanakan sesuai rencana
Program Umum
Renstra RPJMD
Renja RKPD
RAD AMPL
Perenc Jangka Menengah Prog Penyediaan Air Minum, Kesehatan, & Sanitasi RAPBD
Jakstra Air Minum SSK
Renstra AMPL Roadmap STMB
Dokumen Lain Daerah dengan dokumen
perencanaan strategis terkait bidang air minum & sanitasi
Direview Berdasarkan Substansi RAD-AMPL
Status Kinerja AMPL
Isu strategis
Arah Kebijakan dan Strategi
Evaluasi & Pemantauan
Relevan dan Valid Masukan bagi Substansi RAD
Tidak Relevan dan Valid
RENCANA INDUK SPAM • Rencana Pengembangan SPAM • Rencana Pendanaan/Investasi • Rencana Pengembangan
Kelembagaan
Daerah yang belum/tidak memiliki dokumen
perencanaan strategis terkait bidang air minum
dan sanitasi
Proses Penyusunan RAD
Melengkapi dokumen air minum dan sanitasi yang
telah disusun
Berita Acara MUSRENBANG
Pedoman
Pedoman
Dijabarkan Suplemen
Masukan
Diperhatikan Masu
kan
Acuan
Acuan
Pedoman
Pedoman
SINERGI RAD AMPL DENGAN DOKRENBANGDA
• Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pembangunan Desa,
(RPJM-Desa) disusun untuk menyediakan sebuah dokumen
perencanaan komprehensif enam tahunan, yang akan digunakan
sebagai acuan dalam Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan
Desa (RKP-Desa) untuk jangka waktu satu (1) tahun. Sebagai
dokumen perencanaan enam tahunan di tingkat desa, RPJM-Desa
juga mengacu pada RPJM Daerah, dengan tujuan untuk menjamin
terciptanya sinergi kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal
antar tingkat pemerintahan yang berbeda.
• Pada Program Pamsimas dilakukan juga penyusunan Rencana Kerja
Jangka Menengah yang dinamakan “Perencanaan Jangka Menengah
Program Air Minum, Kesehatan dan Sanitasi” atau lebih dikenal
dengan singkatan “PJM-ProAKSI”.
RPJMD
RPJM-Desa
6 tahun
5 tahun
RKP-Desa
1 tahun
RKPD
1 tahun
diacu diacu
PJM-ProAKSI RKM
Kabupaten
Desa
Masyarakat
RPJMD
RPJMN
RKPD
RKP
Provinsi
Nasional
USULAN RKP DESA BIDANG AMPL SEBAGAI
DASAR PENYUSUNAN RAD AMPL
SINKRONISASI PERENCANAAN DI TINGKAT DESA
DENGAN PERENCANAAN DAERAH
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UU 23/2014 Jo PP 2 Tahun 2018
1
2
3 4
5
6
Pendidikan
Kesehatan
Pekerjaan Umum
Perumahan Rakyat
Tramtibum Linmas
Sosial
Latarbelakang SPM
Amanat Pasal 18 UU Nomor 23 Tahun 2014, penyelenggara pemerintahan daerah memprioritaskan pelaksanaan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar.
Pasal 298 UU Nomor 23 Tahun 2014, belanja daerah diprioritaskan untuk mendanai urusan pemerintahan wajib yang terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan standar pelayanan minimal.
Pengertian SPM (PP 2 Th 2018)
Pasal 1 PP Nomor 2 Tahun 2018, Standar Pelayanan Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah Ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.
Pasal 3 PP Nomor 2 Tahun 2018, urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar: pendidikan, kesehatan, PUPR, perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, tramtibumlinmas, dan sosial, sebagian substansinya ditetapkan sebagai SPM.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pasal 1 PP 2 tahun 2018
Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.
Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara.
Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal.
Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang dan/atau jasa kebutuhan dasar serta pemenuhannya secara minimal dalam Pelayanan Dasar sesuai standar teknis agar hidup secara.
Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan
standar.
Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;
Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas
Kabupaten/Kota; Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan
standar.
Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;
SPM Bidang Pekerjaan Umum
Provinsi
Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah
domestik regional lintas Kabupaten/Kota
Setiap Warga Negara
Setiap Warga Negara
Penerima Pelayanan Dasar
Mutu Pelayanan Dasar
Jenis Pelayanan Dasar
1 2
Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan
standar.
Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;
Pemenuhan kebutuhan pokok air minum
seharihari Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan
standar.
Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;
SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten/Kota
Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah
domestik
Setiap Warga Negara
Setiap Warga Negara
1 2
Penerima Pelayanan Dasar
Mutu Pelayanan Dasar
Jenis Pelayanan Dasar
PP No. 2 Tahun 2018 ttg Standar Pelayanan Minimal Terkait Bidang AMPL & PKP
SPM PU
Provinsi
SPM PU
Kab/Kot
a
SPM
PKP
Provinsi
SPM
PKP
Kab/Kota
Pemenuhan kebutuhan Pokok air
minus sehari-hari
Penyediaan pelayanan pengolahan air
limbah domestik
Pemenuhan kebutuhan air minum
curah lintas kab/kota
Penyediaan pelayanan pengolahan
air limbah domestik regional lintas
kab/kota
Penyediaan dan rehabilitate rumah
layak huni bagi korban bencana
provinsi
Fasilitasi penyediaan rumah yang
layak bagi masyarakat yang
terkena relokasi Program Pemprov
Penyediaan dan rehabilitate rumah
layak huni bagi korban bencana
kabupaten/kota
Fasilitasi penyediaan rumah yang
layak bagi masyarakat yang
terkena relokasi Program Pemda
Kab/Kota
STANDAR TEKNIS SPM
PUPR
PERMENPUPR NO. 29 TAHUN
2018
Kewajiban Pemda dalam Pelaksanaan SPM di Daerah
Mengintegrasikan SPM dalam Perencanaan
Pembangunan Daerah Lima (5) Tahunan dan
Tahunan (RPJMD, RKPD, APBD)
Melakukan koordinasi dan
melaporkan capaian SPM dalam LKPD
Melaksanakan SPM sesuai Petunjuk
Teknis Pelaksanaan yang ditetapkan oleh
Pusat
Langkah Implementasi Penerapan SPM di Daerah
1. Pengumpulan Data
1 2
2. Penghitungan
kebutuhan pemenuhan
pelayanan dasar
3
3. Penyusunan Rencana
Pemenuhan Pelayanan
Dasar Identifikasi individu
yang mampu memenuhi
sendiri dan yang tak
mampu
4
4. Pelaksanaan pemenuhan
kebutuhan layanan dasar
(data hasil identifikasi
menjadi bahan
perencanaan dan anggaran
• Kepala Daerah dan/atau wakil kepala Daerah yang tidak melaksanakan SPM dijatuhi sanksi administratif.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri yang ditetapkan setelah dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian terkait.
SANKSI TIDAK MENERAPKAN SPM
PERATURAN TERKAIT SPM
PP NO. 2 TAHUN 2018 TENTANG SPM
PP NO. 12 TAHUN 2017 TENTANG BINWAS PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DAERAH
PERMENDAGRI 100 TAHUN 2018 TENTANG
PENERAPAN SPM PERMENDAGRI NO. 38 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD 2019 PERMENDAGRI NO. 35 TAHUN 2018
TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH TAHUN 2018 PERMENPUPR NO. 29 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEKNIS SPM
PENYELENGGARAAN SPM OLEH DAERAH
PEDOMAN
PEDOMAN UMUM
PENGAWASAN
PENGANGGARAN
PENGAWASAN
PEDOMAN TEKNIS
2
1
KEGIATAN
PRIORITAS
3 4
5 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan
Peningkatan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berenc
ana
Pencegahan dan pengendalian penyakit
Percepatan penurunan stunting
Penguatan “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”
Penyediaan akses hunian layak dan terjangkau
Penyediaan akses air minum dan sanitasi layak
Peningkatan kualitas lingkungan di permukiman
Penguatan layanan dan rujukan satu pintu
Penguatan integrasi sistem administrasi kepen
dudukan dan catatan sipil
Perlindungan perempuan dan anak dari tindak
kekerasan dan TPPO
Percepatan Pencapaian SPM di Daerah
Peningkatan Prestasi dan Budaya Olah Raga
Penyediaan afirmasi pendidikan
Penyediaan pendidik yang berkualitas dan merat
a
Penguatan kelembagaan satuan pendidikan
Peningkatan kualitas pembelajaran dan akadem
ik
RKP 2019
Penguatan pelaksanaan bantuan sosial dan subsidi tepat sasaran
Penguatan sistem jaminan sosial
Penguatan Literasi Untuk Kesejahteraan
Pelaksanaan Reforma Agraria
Percepatan Pemberian Akses Kelola Sumber Daya Alam kepada Masyarakat melal
ui Perhutanan Sosial
Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah
(Provinsi)
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah –
(Kabupaten/Kota)
RPJMN RKP
RENSTRA K/L RENJA K/L
RPJPN
RPJMD Prov. RKPD Prov.
RENSTRA SKPD-Prov.
RENJA SKPD-Prov.
RPJPD Prov.
RPJMD K/K RKPD K/K
RENSTRA SKPD-K/K
RENJA SKPD-K/K
RPJPD K/K
RTRWN
RTRW RTR
RTRW RDTR
STRATEGI Sinkronisasi antar Dokumen Perencanaan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah
PENYUSUNAN RKPD 2019
Penyediaan akses air minum dan sanitasi layak dilaksanakan
melalui:
Bidang Pekerjaan Umum Provinsi dan Kab/Kota Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Provinsi)
1) Menyusun/memutakhirkan dan implementasi dokumen strategi
sanitasi (SSK) kabupaten/kota;
2) Menyusun kebijakan daerah yang mendukung pencapaian target
akses universal air minum aman dan sanitasi layak;
3) Menyusun roadmap air minum dan sanitasi provinsi;
4) Menyediakan alokasi anggaran untuk bidang AMPL bersumber dari
APBD provinsi dan pengintegrasian sumber alokasi dana lainnya
untuk mencapai target air minum dan sanitasi di Kabupaten wilayah
provinsinya;
5) Melakukan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan peningkatan
realisasi APBD untuk AMPL guna membantu mengukur kemajuan
pencapaian akses universal air minum aman dan sanitasi layak di
wilayahnya.
Mempercepat pencapaian SPM Air Minum di daerah
dilaksanakan melalui :
1) Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari;
2) Penyediaan Pelayanan pengolahan air limbah domestik
3) Konservasi sumberdaya air.
4) Meningkatkan sumber air baku yang berasal dari
waduk dan embung yang ketersediaan airnya dapat
terjamin sepanjang tahun,
5) Pemenuhan kebutuhan dan jaminan kualitas air untuk
kehidupan sehari-hari bagi masyarakat,
6) Penyediaan sarana prasarana air baku ,
7) Pembangunan dan rehabilitasi sumur air tanah untuk
air baku;
8) Pembangunan dan rehabilitasi unit air baku, meliputi
intake dan saluran air baku.
PERMENDAGRI NO 22 TAHUN 2018
PENYUSUNAN RKPD 2019
LANJUTAN...
Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Kab/Kota)
Penyediaan Akses Air Minum dilaksanakan melalui:
1) Menyusun kebijakan daerah dan program prioritas air minum d
an sanitasi jangka menengah dalam bentuk Rencana Aksi Da
erah bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD AM
PL) kabupaten yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati dan
dapat dijadikan sebagai program prioritas untuk dimuat dalam
dokumen RKPD dan APBD dan/atau RPJMD;
2) Menyusun roadmap air minum dan sanitasi kabupaten/kota;
3) Menyediakan alokasi anggaran untuk bidang AMPL bersumber
dari APBD Kabupaten dan pengintegrasian sumber alokasi
dana lainnya untuk mencapai target air minum dan sanitasi di
Kabupaten;
4) Meningkatkan kapasitas perangkat daerah/lembaga pengelola
air minum dan sanitasi, serta Pokja AMPL/Pokja sanitasi/kelom
pok kerja yang fokus dalam menangani isu air minum dan
sanitasi kabupaten dalam perencanaan, koordinasi program,
pemantauan, dan evaluasi;
5) Meningkatkan fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan program AMPL kabupaten/kota;
Penyediaan Akses Sanitasi dilaksanakan melalui:
1) Menyusun dokumen Strategi Sanitasi kabupaten/kota (SSK)
serta terselenggaranya pemutakhiran SSK yang telah melewati 5
(lima) tahun sejak ditandatangani kepala daerah masing masing;
2) Meningkatkan alokasi pendanaan APBD dan/atau APBDesa untuk
meningkatkan akses pelayanan air limbah domestik;
3) Percepatan implementasi dokumen SSK, meliputi: a) penetapan
kebijakan layanan sanitasi berkelanjutan, skenario multi aspek, uji
coba skenario; b) replikasi pembangunan sanitasi; c) sinkronisasi
pelaksanaan pembangunan sanitasi permukiman; d) optimalisasi
penggunaan Dana Desa; e) optimalisasi pendanaan kegiatan
yang didanai dari APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN,
PHLN, CSR, masyarakat dan dunia usaha; f) pelaksanaan tata
kelola pasca konstruksi (alih pengelolaan sarana prasarana,
kelengkapan/keberfungsian sarpras); g) pembinaan pembentukan
dan optimalisasi institusi penyedia layanan, serta rancangan mana
jemen pengelolaan aset/sarana dan prasarana sanitasi)
penerbitan acuan dan prosedur tata kelola pasca konstruksi.
DOKRENDA
APBD
Program
dan Kegiatan
Dalam mendukung
Penyediaan Akses Layanan Air Minum
dan Sanitasi sesuai SPM
KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN PEMBANGUNAN DAERAH
DI BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI
Sebagai pedoman dan acuan
penyusunan RPJMD
Kabupaten/Kota di daerah
Terkoordinasinya pelaksanaan
pengembangan dan pengelolaan
AMS antar OPD
Memberikan landasan yang tepat bagi
OPD untuk menyusun perencanaan
pengembangan dan pengelolaan bid.
AMS setiap tahunnya
Menghasilkan RPJMD yang
mampu menjawab persoalan
strategis dalam Bidang AMS
Mengimplementasikan program
strategis Bid. AMS yang
diamanatkan pada regulasi terkait
24
HIBAH/BANSOS PROGRAM
KEGIATAN
DILAKSANAKAN
A P B D
BANTUAN KEUANGAN KE
DESA
Kewenangan dan Tupoksi Di Desa/Masyarakat
KEBIJAKAN ALOKASI ANGGARAN DAERAH UNTUK
PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DI DESA DALAM APBD
Bertujuan untuk:
a. mendorong pemerataan dan perkembangan wilayah dengan
membuka akses hasil produksi dan penyediaan sarana dan
prasarana infrakstruktur perdesaan;
b. meningkatkan pemberdayaan dan menumbuhkan
perekonomian masyarakat perdesaan;
c. mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat desa.
Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa
JENIS BANTUAN KEUANGAN
KEPADA PEMERINTAH DESA
Berbentuk program atau kegiatan meliputi:
A. Bidang pemerintahan;
B. Bidang pembangunan;
C. Bidang pelayanan dasar; dan/atau
D. bidang pemberdayaan masyarakat.