Upload
nelsonsnlingga
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Www.unlock PDF.com 435 811 1 PB ULANGAN
1/9
Reka Lingkungan ©[Teknik Lingkungan] Itenas | No.1 | Vol. 2Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Pebruari 2014]
Pengolahan Air LimbahIndustriTahuMenggunakanSistemDouble Chamber Microbial Fuel Cell – 1
Pengolahan Air Limbah Industri Tahumenggunakan Sistem DoubleChamber Microbial
Fuel Cell KHANIGIA VANESSA HERMAWAN1 , DJAENUDIN2 ,M.RANGGA SURURI3
Jurusan Teknik Lingkungan (Institut Teknologi Nasional Bandung)Email:[email protected]
Abstrak
Air limbahindustritahumemilikikandungansenyawaorganik yang tinggi.Tanpa proses penanganan yang baik, limbah tahu menyebabkan dampak negatifterhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk menurunkan kandungan
organik yang terdapat pada air limbah tahu dengan menggunakan sistem DoubleChamber Microbial Fuel Cell (DCMFC).DCMFC adalah suatu metode pengolahanlimbah dengan memanfaatkan aktifitas mikroba untuk mengkonversi bahanorganik sekaligus memproduksi listrik.Sistem ini menggunakan endogenusdalam air limbah tahu.Percobaan dilakukan selama 48 jam dengan pengukuranterhadap V, I dan pH setiap 4 jam sekali, Biological Oxygen Demand (BOD 5 ) danChemical Oxygen Demand (COD) pada awal dan akhir pengolahan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa proses DCMFC yang berlangsung selama 48 jammemiliki efisiensi penyisihanBiochemical Oxygen Demand (BOD 5 ) sebesar 28,9%danChemical Oxygen Demand (COD) sebesar28% dan juga menghasilkan
potensial listrik sebesar 0,620 V dan kuat arus sebesar 0,08 A.
Kata kunci : air limbahtahu, Double Chamber Microbial Fuel Cell , , BiochemicalOxygen Demand,Chemical Oxygen Demand.
ABSTRACT
Tofu industrial wastewaterhas a high organic matter content. Without properlyhandling process, the waste out causing negative impacts on the environment.
This research aims is to reduce the organic content at waste water out using asystem Double Chamber Microbial Fuel Cell (DCMFC). MFC is a method ofwastewater treatment by utilizing microbial activity to minimize waste as well as
producing electricity.This system usesthe endogenous of tofu industrialwastewater.The experiments were conducted for 48 hours with the measurement
of V, I and pH every 4 hours, Biological Oxygen Demand (BOD 5 ) and ChemicalOxygen Demand (COD) at the beginning and end of the processing. The resultsshowed that the process DCMFC which lasted for 48 hours has a removalefficiency of Biochemical Oxygen Demand (BOD 5 ) of 28.9% and ChemicalOxygen Demand (COD) by 28% and also generate an electric potential of 0.620V and a current of 0.08 A.
Keywords : wastewater of tofu industries, Double Chamber Microbial Fuel Cell,BiochemicalOxygen Demand, Chemical Oxygen Demand.
8/19/2019 Www.unlock PDF.com 435 811 1 PB ULANGAN
2/9
Khanigia Vanessa Hermawan, Djaenudin, M.RanggaSururi
RekaLingkungan – 2
1. PENDAHULUAN
Indonesia memiliki beragam sektor industri yang dominan bergerak bagi pemenuhankebutuhan pokok masyarakat dibandingkan dengan sektor industri lain (Kementerian
Perindustrian Republik Indonesia ,2012), salah satu adalah industri pangan yang sedangberkembang di beberapa kota di Indonesia termasuk di kota Bandung adalah industripembuatan tahu. Limbah cair pabrik tahu memiliki kandungan senyawa organik yang tinggimencapai 40% - 60% protein, 25% - 50% karbohidrat, dan 10% lemak sehinggamenyebabkan limbah cair tahu mengandung BOD, COD dan TSS yang tinggi. Sehinggaapabila dibuang ke perairan tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkanpencemaran (Pohan,2008). Karena suhuair limbah tahu yang panas dapat menyebabkan
peningkatan suhu di lingkungan perairan akan mempengaruhi kehidupan biologis, kelarutanoksigen dan gas lain, kerapatan air, viskositas serta tegangan permukaan.Unit pengolahanair limbah diharapkan dapat menjadi solusi penanganan masalah lingkungan sebagai upaya
untuk mencegah dampak negatif pencemaran air limbah. Akan tetapi, dana perusahaan yang
terbatas kerap kali menjadi suatu permasalahan karena semakin mahalnya biaya pengolahan
dan pembuangan air limbah serta biaya pembangunan, pemeliharaan fasilitas bangunan airlimbah.Salah satu penanganan limbah cair yang mempunyai kandungan organik yang tinggiseperti limbah tahu dengan menggunakan metode Microbial Fuel Cell (MFC). MFC suatu
metode pengolahan limbah dengan memanfaatkan aktifitas mikroba untuk meminimasilimbah sekaligus memproduksi listrik (Loganet al ., 2005).
Sebuah penelitian menggunakan aplikasi MFC terhadap air limbah pengolahan makananyang diambil dari unit pemrosesan sereal didapatkan nilai COD awal yang tinggi 8920 ± 152mg/L. Setelah sampel diproses kembali dengan MFC terlihat penurunan nilai menjadi COD735 ± 15 mg/ (Logan et al ., 2005). MFC dengan sistem anaerobik menggunakan kaliumpermanganat (KMnO4) sebagai akseptor elektron, bertujuan untuk meningkatkan perolehanenergi listrik oleh konsorsium mikroba dengan pengukuran secara seri. Berdasarkan hasilpenelitian tersebut telah terbukti adanya potensi pemanfaatan limbah organik.
MFC terdiri dari ruang anodik dan katodik yang dihubungkan dengan membran pertukaranproton. Pada bagian anoda, substrat akan dioksidasi oleh mikroorganisme dan menghasilkan
elektron serta proton. Elektron akan dipindahkan kebagian katoda melalui sirkuit listrik danproton dipindahkan ke membran. Elektron dan proton digunakan di katoda, digabungkandengan oksigen untuk membentuk air. (Rabaey et al., 2005). Desain Microbial Fuel Cell
(MFC) yang digunakan adalah Double Chamber Microbial Fuell Cell . Substrat yang digunakanair limbah tahu yang disimpan pada ruang anoda dan pada ruang katoda disimpan larutanKMnO4 sebagai akseptor elektron.Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui kinerjaoptimum dari Double Chamber Microbial Fuel Cell dalam menurunkan kandungan ChemicalOxygen Demand (COD)dan Biochemical Oxygen Demand (BOD5) yang terdapat pada airlimbah tahu. Penerapan MFC pada limbah industri tahu diharapkan dapat dijadikan solusi
alternatif sebagai pengolahan air limbah yang mengandung organik tinggi, disamping itudapat dijadikan sebagai sumber energi listrik alternatif terbarukan (renewable).
8/19/2019 Www.unlock PDF.com 435 811 1 PB ULANGAN
3/9
Jem
Air li
E
Pen
Pengo
PenelitiaPusat Pereaktor
dibuat dElektrodpada kaelektrodelektron.dalam pe
Reaktormasingbproton.Eltahusedadisimpan
jam.Pendigunakadigunakapada Ga
Para
Chemical
Bioche
batangara
bah tahu
lektroda(C)
olahan Air Li
lahan Air Lim
dilakukannelitian KiCMFC terdir
ngan men yang diguoda disimp. LarutanReaktor D
nelitian ini
G
DCMFCdirvolume 60ektroda anongkan elepadalarutanlitiandilakuk nialahsuhurndapatdilihbar 2.
eter Yang Di
xygen Deman
ical Oxygen D (BOD5)
pH
mbahIndustr
bahIndustriT
dalam skalaia Lembagi dari ruang
gunakan jakan padaan larutankalium perCMFC dapadalah endo
ambar 1.Re
uatdengan0 ml yangda adalahtroda katkaliumpermandenganmuangyaitutpadaTabel
T
kur
(COD)
emand
iTahuMengg
huMenggun
2. ME
laboratoriu Ilmu Pen anoda, rua
mbatan ganoda ada kalium panganat (
t dilihat peous dala
aktorDoub
enggunak isambungk arbon(C) dda adalah
anganat.Perenggunaka±25 oC
1 danBaga
bel 1 Para
Pen
Awaldana
Awaldana
4 ja
nakanSiste
kanSistemD
ODOLOGI
m di Laboraetahuan Ing katoda d
ram (NaCl)lah karbon,rmanganatMnO4) padda gambar air limbah
eChamber
nduabuahwandenganjenganluas 4 tembagacobaandilak 600 mL
.Parameteralir dari p
eter Yang
gukuran
hirpengolahan
hirpengolahan
m sekali
Double Cha
uble Chamb
torium Bidadonesia (LIn membra
sebagaipada anod(KMnO4) da proses1.Mikroor
tahu.
icrobial F
adahberbambatangara cm2 yang(Cu) den
ukanselamaampel air
yangnelitian ya
Diukur
SNI 6refluk
SNI 6deng(iodoSNI 0meto
ber Microbia
er Microbial
ng TeknoloPI) Bandun penukar k
embran pe disimpanengan temDCMFC sebanisme ya
el Cell
anplastikyamsebagaidisimpan pganluas 4
limbahtahiukurdanmg dilakuka
Metode Yang
989.73:2009 ds tertutup sec989.72:2009nmetodetitrasetri)
6-6989.11-20e pH meter
l Fuel Cell
uel Cell – 3
i Lingkungg. Rangkaition. Reakt
nukar katioir limbah dbaga sebaggai akseptg digunak
ng masinedia penuk da air limb cm2 ya
u.Suhu yatode ya dapat dilih
Digunakan
engan metodra titrimetri
iwinkler
4 dengan
KMnO4seb
akse tor el
Multim
apitbuaya
Elektroda(C
nn
or
n.naiorn
g-arhg8gg
at
agai
ktron
ter
)
8/19/2019 Www.unlock PDF.com 435 811 1 PB ULANGAN
4/9
Khanigia Vanessa Hermawan, Djaenudin, M.RanggaSururi
RekaLingkungan – 4
Tegangan (V) danKuatArus (I) 4 jam sekali multimeter
Gambar 2. Bagan Alir Metodologi Penelitian
3. ISI
3.1 Karakteristik Air LimbahIndustriTahu
Karakteristik air limbah industri tahu yang digunakan pada percobaan ini dapat dilihat padaTabel 2.
Tabel2Karakteristik Air LimbahIndustriTahu
No Parameter Unit Konsentrasi BakuMutu
1 BOD5 mg/L 6.400 150
2 COD mg/L 8.000 300
3 pH - 4 6,0 – 9,0
Sumber: HasilPenelitian, 2013. Baku mutu: KEP-51/MENLH/10/1995golongan II.
Air limbahindustritahu yang digunakanmemilikikonsentrasi BOD5, CODdan pH yangmelebihiambangbatasbakumutulimbahcairbagikegiatanindustri yang
Mulai
Studi Literatur
Persiapan Penelitian :1. Persiapanalatdanbahan2. Pengambilansampel air limbahtahu3.
Penelitianpendahuluan: Karakterisasisampel airlimbahtahu (Suhu, pH, BOD5,COD)danpengukuran V dan I
Penelitian
Analisis danPembahasan
Kesimpulan
Selesai
8/19/2019 Www.unlock PDF.com 435 811 1 PB ULANGAN
5/9
Pengolahan Air LimbahIndustriTahuMenggunakanSistemDouble Chamber Microbial Fuel Cell
Pengolahan Air LimbahIndustriTahuMenggunakanSistemDouble Chamber Microbial Fuel Cell – 5
tercantumpadaKeputusanMenteri Negara LingkunganHidup No. 51 Tahun 1995 TentangBaku MutuLimbahCairBagiKegiatanIndustri,sehinggadiperlukanpengolahanlebihlanjutuntukmenyesuaikankonsentrasi pH, BOD5serta CODyang sesuaidenganstandarbakumutu. Parameter yang diperhatikan adalah pH, BOD5 danCOD karena merupakan parameter pencemar yang umum untuk efisiensi pengolahan air
limbah yang lebih lanjut juga berarti berperan penting dalam penentuan tingkat pencemaranperairan.
3.3 PenurunanChemical Oxygen Demand (COD)COD merupakansalahsatu parameter indikatorpentinguntukpencemar di dalam air yangdisebabkanolehlimbahorganik, keberadaan COD di
dalamlingkungansangatditentukanolehlimbahorganik, baik yangberasaldarilimbahrumahtanggamaupunindustri.Secaraumumnilai COD yang tinggidalam airmenunjukkanadanyabahanpencemarorganikdalamjumlahbanyak.Kadar COD dalam airlimbahberkurangseiringdenganberkurangnyakonsentrasibahanorganik yang terdapatdalamair limbah.Tabel 3 merupakan nilai konsentrasi danefisiensi penurunan CODsebelumdansesudahmelaluipengolahan DCMFC selama 48 jam.
Tabel 3 Analisa Pengukuran COD
JamEndogenous dalamAirLimbahTahu (mg/L)
*Baku Mutu(mg/L)
0 8.000ˆ
30048 5770ˆ
EfisiensiPenyisihan 28%
Sumber : Hasil Pengukuran 2013
Keterangan : ˆ tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan*KepMenLH no 51 Tahun 1995 Tentang Baku Mutu Untuk Limbah Cair Industri
Dapat dilihat efisiensi penurunan nilai COD endogenous dalam air limbah tahu sebesar 28%hal ini dikarenakan kemampuan endogenous dalam air limbah tahu untuk memecahkandungan organik yang terdapat dalam air limbah tahu sangat rendah.Adanya mikrobayang mengoksidasi materi organik yang digunakan sebagai substrat atau nutrienmengakibatkan penurunan bahan organik sekaligus berkurangnya atau menurunnya kadarCOD. Bila dibandingkan dengan standar baku mutu menurut KepMenLH No.Kep-51/MENLH/10/1995 Kep- 51/MENLH /10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair KegiatanIndustri untuk golongan II tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri,konsentrasi maksimum COD yang diizinkan untuk dibuang ke perairan umum/sumber airialah 300 mg/L. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai COD air limbah tahudengan pengolahan DCMFC belum memenuhi standar baku mutu. Penurunan CODseharusnya 96,25% agar memenuhi baku mutu. Penelitian terhadap air limbah pengolahanmakanan yang diambil dari unit pemrosesan sereal didapatkan nilai awal COD yang tinggiyaitu 8920 ± 152 mg/L (Logan et al ., 2005) penurunan yang terjadi sebesar 8768 mg/L hal
ini dikarenakan pada air limbah pemrosesan sereal memiliki kandungan glukosa yang sangattinggi sebesar 80% dari kandungan air limbah pemrosesan sereal, sehingga endogenous yang terdapat pada air limbah tersebut dapat mengoksidasi glukosa lebih banyak sedangkanpada air limbah tahu kandungan glukosanya sebesar 50% dari kandungan air limbah tahu.
8/19/2019 Www.unlock PDF.com 435 811 1 PB ULANGAN
6/9
Khanigia Vanessa Hermawan, Djaenudin, M.RanggaSururi
RekaLingkungan – 6
3.4 Penurunan Biochemical Oxygen Demand (BOD5)BOD merupakan parameter untuk menilai jumlah zat organik yang terlarut sertamenunjukkan jumlah oksigen yang diperlukan oleh aktivitas mikroba dalam menguraikan zat
organik secara biologis di dalam limbah cair. Bahan organik yang terdekomposisi dalam BODadalah bahan organik yang siap terdekomposisi (readily decomposable organic matter )
(Boyd., 1990), secara biologis dalam air. Hasil percobaan yang dinyatakan dalam hasilpengukuran kualitas BOD5 sebelum dan sesudah melalui pengolahan DCMFC selama 48 jamuntuk masing-masing variasi mikroba dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Analisa Pengukuran BOD5
Jam
endogenousdalam Air
LimbahTahu(mg/L)
*Baku Mutu(mg/L)
0 6.400ˆ
15048 4550ˆ
EfisiensiPenyisihan 28,9%
Sumber : Hasil Pengukuran 2013Keterangan : ˆ tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan*KepMenLH no 51 Tahun 1995 Tentang Baku Mutu Untuk Limbah Cair Industri
EfisiensipenurunanBOD5endogenous dalam air limbahtahuyaitusebesar28,9%.PenurunankonsentrasiBOD5disebabkankarenaadanyaaktivitasmikroorganismesehinggaterjadipenguraianmateriorganikolehmikroorganismedalam air limbahtahu yangdigunakansebagaisubstratataunutrien.Efisiensipenyisihan BOD5ialahsebesar28,9%.SetelahdibandingkandenganstandarbakumutumenurutKepMenLH No.Kep-51/MENLH/10/1995untukgolongan IItentang Baku MutuLimbahCairbagiKegiatanIndustri, nilaiBOD5belummemenuhistandarbakumutu.Penurunan BOD seharusnya 97,65% agar memenuhibaku mutu.
3.5Tingkat Keasaman (pH) Aktivitasmikroorganismesecarasignifikandipengaruhioleh pH, pH adalah parameteruntukmengetahuiintensitastingkatkesamaan/kebiasaandarisuatularutan yangdinyatakandengankonsentrasi ion hidrogenterlarut.Nilai pH merupakanfaktor yangmempengaruhiaktivitasenzim, dimanaaktivitasenziminiakanmaksimumpadakondisi pH
optimum. Nilai pH selmikroorganismedipengaruhioleh pHlingkungandimanamikroorganismetersebuthidup.Beberapamikroorganismememilikimekanism
euntukmempertahankan pH intraselularnyapd pH yang relatifkonstandalamkondisi pHlingkungan yang berfluktuasidantambahpadakondisiasammaupunbasa.Padaumumnyabakterihiduppada pH 6,5-7,5 (Benefielddan Randall, 1980).Perubahan pHdapatdilihat pada Tabel 5dantabel6.
Tabel 5 Hasil Pengukuran Parameter pH air limbahpH awal pH akhir
8/19/2019 Www.unlock PDF.com 435 811 1 PB ULANGAN
7/9
Pengolahan Air LimbahIndustriTahuMenggunakanSistemDouble Chamber Microbial Fuel Cell
Pengolahan Air LimbahIndustriTahuMenggunakanSistemDouble Chamber Microbial Fuel Cell – 7
4,47 4,64
Sumber: Hasil Penelitian, 2013.
Tabel 6 Hasil Pengukuran Parameter pHKMnO4 pH awal pH akhir
3,00 4,34
Sumber: Hasil Penelitian, 2013.
Seiringbertambahnyawaktureaksi, diikuti pula dengankenaikanpH. Hal inidisebabkankarenaproses degradasibahanorganik (karbohidrat, protein danlemak)olehmikrobaakanmenghasilkan ion H+ (proton) danelektron. Kenaikan pH pada air limbahdisebabkan oleh adanya H+ yang mengalir secara kontinyu ke katoda sehingga di anodalambat laun kekurangan ion H+ akibatnya pH menjadi naik. Sedangkan di katoda H+ yangberasal dari anoda bereaksi menghasilkan OH- sehingga pH KMnO4 (katoda) menjadi naik.
Oleh karena itu, kenaikan nilai pH air limbah tahu meningkat di akhir pengukuran meskitidak signifikan. Hal ini sesuai dengan teori Foster (1957) yang mendefinisikan pH sebagainilai logaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Makin besar konsentrasi ion H+ (makin asam larutan) maka makin kecil nilai pH-nya, dan begitu juga sebaliknya.GrafikperubahannilaipH dapatdilihatpadaGambar3.
Gambar 3.HubunganWaktuReaksiTerhadap pH
3.5PengukuranPotensialListrikBeda potensial (V) dankuatarus (I)diukurkarenakeduanyamerupakanindikasiadanyalistrik.Teganganerat kaitannya dengan
energi listrik yang merupakan produk utama dari sistem MFC ini, sehingga apabila tegangansemakin tinggi maka kinerja MFC pun semakin baik. Pengamatan terhadap tegangan
0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48
air
limbah 4.4 4.4 4.4 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 4.6 4.6 4.6
KMnO4 3 3.0 3.1 3.2 3.3 3.5 3.6 3.8 3.9 3.9 4.1 4.2 4.3
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
p H
waktu (jam)
8/19/2019 Www.unlock PDF.com 435 811 1 PB ULANGAN
8/9
Khanigia Vanessa Hermawan, Djaenudin, M.RanggaSururi
RekaLingkungan – 8
dilakukan setiap 4 jam selama 48 jam proses MFC.Arus listrik merupakan pergerakkanmuatan listrik di dalam suatu penghantar pada arah tertentu. Keberadaan endogenous dalam air limbah tahuyang merupakan pereduksi pada MFC sangat erat kaitannya denganarus yang dihasilkan sistem MFC. Jika kosentrasi endogenous dalam air limbah tahuyangdigunakan ini makin besar maka banyaknya elektron yang terlepas dari proses oksidasi
glukosa pun semakin banyak. Namun, setelah mencapai konsentrasi optimum, elektron yangdihasilkan akan turun karena konsentrasi yang lebih tinggi mikroorganisme bersaing
menggunakan glukosa untuk proses pertumbuhannya.Dapat dilihat nilai maksimum kuat arus(I) yang dihasilkan adalah 0,08 mA dan nilai maksimum voltase (V) yang dihasilkan adalah0,676 V. nilai voltase dan kuat arus yang dihasilkan dari sistem DCMFC dapat dilihat padagrafik dalam gambar 4.
Gambar 4.HubunganWaktuReaksiTerhadapV dan I
4. KESIMPULAN
Hasilyang didapatpadapengolahan air limbahtahumenggunakansistem DCMFCdenganmenggunakan 600 mL sampelair limbahtahumenunjukkanefisiensipenyisihan CODpada air limbahtahusebesar28%danefisiensipenyisihanBOD5sebesar28,9%.Besarteganganmaksimal yangterukurdengansistem DCMFC adalah0.676 Vdankuatarus yang terukurialah 0,08
mASetelahdibandingkandenganstandarbakumutumenurutKepMenLH No.Kep-
51/MENLH/10/1995 tentang Baku MutuLimbahCairbagiKegiatanIndustri, nilaikonsentrasiparameter BOD5dan CODbelummemenuhistandarbakumutu.SebaiknyadilakukanpengolahantambahansetelahsistemDCMFC ini agar nilai CODdan BOD5dapatmemenuhibakumutu.
DAFTAR RUJUKAN
0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48
kuat
arus 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
voltase 0 0.0 0.1 0.1 0.0 0.3 0.3 0.4 0.5 0.6 0.4 0.6 0.4
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
waktu (jam)
8/19/2019 Www.unlock PDF.com 435 811 1 PB ULANGAN
9/9
Pengolahan Air LimbahIndustriTahuMenggunakanSistemDouble Chamber Microbial Fuel Cell
Pengolahan Air LimbahIndustriTahuMenggunakanSistemDouble Chamber Microbial Fuel Cell – 9
Pohan. N., 2008, Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Biofilter Aerobik,Universitas Sumatera Utara, Medan BPPI. (1986). Teknologi Pengelolaan Air Buangan
Logan. B. E and Oh. S., 2005, Hydrogen and Electricity Production a Food ProcessingWastewater Using fermentation and Microbial Fuel Cell, Department of Civil andEnvironmental Engineering, The Pennsylvania State University, University Park, USA
4678-4682.
KeputusanMenteri Negara LingkunganHidupNomor: kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku
MutuLimbahCairBagiKegiatanIndustri.
Metcalf& Eddy, INC. (1991).Wastewater Engineering: Treatment, Disposal, Reuse . New York:McGraw-Hill.
Liu, H and Logan B. E. (2004).Electricity Generation Using an AirCathode Single Chamber
Microbial Fuel Cell in the Presence and Absence of a Proton ExchangeMembrane .Environmental Science and Technology.
SNI 6989.72:2009. Cara ujiBiochemical Oxygen Demand (BOD).
SNI 6989.73:2009. Cara uji Chemical Oxygen Demand (COD).
SNI 06-6989.11-2004.Cara ujiderajatkeasaman (pH).