Upload
phitynakul
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
XANTHONE DARI GARCINIA MANGOSTANA LINN SEBAGAI ZAT ANTI KANKER
Sumber :
Suvarnakuta, P., Chaweerungrat, C., & Devahastin, S. (2011). Effects of drying methods on
assay and antioxidant activity of xanthones in mangosteen rind. Food Chemistry, 125(1),
240247. doi:10.1016/j.foodchem.2010.09.015
Wang, J. J., Sanderson, B. J. S., & Zhang, W. (2011). Cytotoxic effect of xanthones from
pericarp of the tropical fruit mangosteen (Garcinia mangostana Linn.) on human melanoma
cells. Food and Chemical Toxicology: An International Journal Published for the British
Industrial Biological Research Association, 49(9), 238591. doi:10.1016/j.fct.2011.06.051
Wang, J. J., Shi, Q. H., Zhang, W., & Sanderson, B. J. S. (2012). Anti-skin cancer properties of
phenolic-rich extract from the pericarp of mangosteen ( Garcinia mangostana Linn .).
FOOD AND CHEMICAL TOXICOLOGY, 50(9), 30043013. doi:10.1016/j.fct.2012.06.003
Garcinia mangostana linn (GML) berasal dari hutan tropis seperti Indonesia, Thailand,
Malaysia dan filipina. Kulit manggis sebagai salah satu sumber xanthones dan zat bioaktif.
Ekstrak dari GML (kulit manggis) memiliki antioksidan, antitumor, antikanker, antibakteri dan
antivirus. Penyakit kanker payudara salah satu penyebab paling penting dari kematian kanker
pada wanita diseluruh dunia. Xanthone dari kulit manggis telah digunakan untuk memproduksi
berbagai produk suplemen makanan, minuman, antiseptik misalnya sabun dan plester. Xanthone
adalah kelas senyawa heterosiklik yang mengandung oksigen, berwarna kuning. Berikut ini
adalah hasil review dari jurnal penelitian tentang xanthone dari garcinia mangostana linn.
Hasil penelitian :
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh wang (2011) ditemukan bahwa efek
cyctotic pada garcinia mangostana linn (-mangostin, -mangostin, and 8-deoxygartanin) yang
diujicobakan pada penderita kanker (human melanoma SK MEL-28) menunjukkan hasil reduksi
peningkatan sel kanker yang lebih signifikan dibandingkan dengan perlakuan efek apoptotic
dengan memberikan gangguan pada membran mitokondria. Hal ini tunjukkan pada -mangostin,
dan 8-deoxygartanin pada 5 /ml terjadi peningkatan sel fase G1 (90% dan 92%) dibandingkan
dengan tanpa perlakuan sel (78%). -mangostin pada 7.5 /ml yang telah terinduksi sebesar
59,6%, dibandingkan tanpa perlakuan sel sebesar 1,7%. Kesimpulannya adalah -mangostin
lebih berpotensi sebagai anti kanker sel melanoma.