124
Spesifikasi Teknis Mekanikal Elektrikal SPESIFIKASI TEKNIS BAGIAN XIII; PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL XIII. 01. PERATURAN UMUM PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL 1. Umum Dokumen ini berisi spesifikasi umum pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Segala persyaratan dan ketentuan instalasi mekanikal dan elektrikal akan dijelaskan pada bagian-bagian berikutnya. 2. Peraturan pemasangan Pemasangan instalasi ini harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai berikut : a. PUIL b. Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No.Per 05/MEN/1982 c. NFPA d. Peraturan yang dikeluarkan instalasi lainnya seperti PLN, PERUMTEL, Dinas Tenaga Kerja dan perusahaan ar minum. e. Peraturan Plumbing Indonesia. f. Peraturan lain yang terkait. Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki surat ijin dari instansi yang berwenang. 3. Gambar-Gambar a. Gambar-gambar arsitek dan sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi b. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan gambar kerja dan detail kepada direksi untuk dapat disetujui terlebih dahulu c. Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar instalasi terpasang yang disertai dengan operating serta harus diserahkan Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 1

XIII Spek ME FE gedung C rev 200311.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

SPESIFIKASI TEKNIS

BAGIAN XIII; PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

XIII. 01. PERATURAN UMUM PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

1. Umum

Dokumen ini berisi spesifikasi umum pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Segala persyaratan dan ketentuan instalasi mekanikal dan elektrikal akan dijelaskan pada bagian-bagian berikutnya.

2. Peraturan pemasangan

Pemasangan instalasi ini harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai berikut :

a. PUIL

b. Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No.Per 05/MEN/1982

c. NFPA

d. Peraturan yang dikeluarkan instalasi lainnya seperti PLN, PERUMTEL, Dinas Tenaga Kerja dan perusahaan ar minum.

e. Peraturan Plumbing Indonesia.

f. Peraturan lain yang terkait.

Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki surat ijin dari instansi yang berwenang.

3. Gambar-Gambar

a. Gambar-gambar arsitek dan sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi

b. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan gambar kerja dan detail kepada direksi untuk dapat disetujui terlebih dahulu

c. Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar instalasi terpasang yang disertai dengan operating serta harus diserahkan kepada direksi dan dilengkapi data isi dan data notasi. Jumlah mengikuti instruksi dari Direksi / Konsultan Pengawas.

4. Koordinasi

a. Penyedia Jasa Konstruksi instalasi hendaknya bekerja sama dengan Penyedia Jasa Konstruksi lainnya agar pekerjaan berjalan lancar dan tepat waktu

b. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalang instalasi yang lain

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 1

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

c. Apabila pelaksanaan menghalangi instalasi yang lain, akibatnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi

5. Pelaksanaan Pemasangan

a. Sebelum pelaksanaan pemasangan,Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan gambar kerja dan detailnya untuk disetujui.

b. Penyedia Jasa Konstruksi harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan yang akan dipasang, dan jika ada yang salah menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi

.6. Testing dan Comissioning

a. Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan testing dan pengukuran yang dianggap perlu untuk mengetahui apakah instalasi dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persaratan yang diminta

b. Semua lahan dan prlengkapan yang diperlukan untuk mengadakan testing merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi

7. Masa pemeliharaan dan serah terima pekerjaan

a. Peralatan instalasi harus digaransi 1 tahun terhitung sejak saat penyerahan pertama

b. Masa pemeliharaan instalasi 1 tahun terhitung sejak saat penyerahan pertama

c. Selama masa pemeliharaan Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang terjadi tanpa ada tambahan biaya.

d. Selama masa pemeliharaan, seluruh instalasi merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi sepenuhnya

e. Selama pemeliharaan, Penyedia Jasa Konstruksi tidak melaksanakan teguran dari direksi atas perbaikan yang diperlukan, maka biaya ditanggung Penyedia Jasa Konstruksi

f. Selama pemeliharaan Penyedia Jasa Konstruksi harus melatih petugas-petugas yang ditunjuk sehingga dapat mengenali system instalasi dan dapat melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan.

g. Serah terima dilaksanakan setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik dan ditanda tangani Penyedia Jasa Konstruksi serta dilampiri surat ijin pemakaian dari Dinas Tenaga Kerja dan instansi yang berwenang

8. Laporan-laporan

Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas dalam rangkap 3 mengenai hal-hal sebagai berikut :

a. Hasil pengetesan semua persaratan instalasi operasib. Hasil pengetesan peralatanc. Hasil pengetesan kabel

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 2

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

d. Hasil pengetesan tahanan pentanahane. Dan lainnya yang diinstruksikan oleh Direksi / Konsultan Pengawas

9. Penanggung jawab pelaksanaan

a. Penyedia Jasa Konstruksi harus menempatkan penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman harus berada dilapangan, yang bertindak sebagai wakil Penyedia Jasa Konstruksi dan mempunyai kemampuan memberi keputusan teknis yang bertanggung jawab dalam memberi instruksi yang diberikan oleh pihak Direksi/Konsultan Pengawas.

b. Penanggung jawab harus berada ditempat pekerjaan pada saat diperlukan oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

10. Penambahan/ pengurangan/ perubahan instalasi

a. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana, harus mendapat persetujuan tertulis dari pihak Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana.

b. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan setiap gambar perubahan kepada direksi .

c. Perubahan material dan lain-lain diajukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi kepada Direksi / Konsultan Pengawas secara tertulis dan pekerjaan tambah/kurang /perubahan harus disetujui Direksi secara tertulis.

11. Ijin-ijin

Pengurusan ijin-ijin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi serta seluruh biaya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

12. Pembobokan, pengelasan dan pengeboran

a. Pembobokan lantai, tembok dinding diperlukan dalam pelaksanaan instalasi serta mengembalikannya menjadi tanggung jawab instalasi ini

b. Pembobokan dilaksanakan bila ada persetujuan dari pihak Direksi / Konsultan Pengawas secara tertulis

13. Pemeriksaan rutin dan khusus

a. Pemeriksaan rutin harus dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi secara periodic dan tidak kurang dari tiap 2 minggu

b. Pemeriksaan khusus dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi bila ada permintaan dari pihak Direksi / Konsultan Pengawas dan bila ada gangguan dari instalasi ini

14. Rapat lapangan

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 3

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Wakil Penyedia Jasa Konstruksi harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek diatur oleh Pemberi tugas/Konsultan Pengawas.

XIII. 02. PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING

1. LINGKUP PEKERJAAN PLUMBING

1.1. Umum

Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plambing secara keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan peralatan-peralatan bahan-bahan utama dan pembantu serta pengujian sehingga diperoleh instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan BQ.

1.2. Uraian Pekerjaan

Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut:

Sistem Air Bersih Sistem Air Kotor dan air Bekas Sistem Pemadam Kebakaran Sand & Carbon Filter

1.3. Gambar Kerja

Sebelum Penyedia Jasa Konstruksi melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, harus menyeerahkan gambar kerja antara lain sebagai berikut:

- Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama perlengkapandan fixtures.

- Detail denah perpipaan- Detail denah perkabelan- Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok dll.- Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.

1.4. Gambar Instalasi Terpasang

Setiap tahapan penyelesaian pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus memberi tanda sesuai jalur terpasang pada Re-Kalkir gambar tender maupun gambar kerja, sehingga pada akhir penyelesaian pemasangan sudah tersedia gambar terpasang yang mendekati keadaan sebenarnya.

2. SPESIFIKASI PERPIPAAN

a. Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi:- Pipa- Sambungan- Katup

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 4

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

- Strainer- Sambungan ekspansi- Sambungan fleksibel- Penggantung dan penumpu- Sleeve- Lubang pembersihan- Bak kontrol- Blok Beton- Galian dan perbaikan kembali- Pengecatan- Pengakhiran- Pengujian- Peralatan Bantu

b. Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak serta arah dari masing-masing sistem pipa.

c. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan/atau spesifikasi dipasang terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan bagian lainnya.

d. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindungin dari kotoran, air karat dan stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan.

e. Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas harus juga terlindung dari cahaya matahari.

f. Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik pembuat.

2.1. Spesifikasi Bahan Perpipaan

2.1.1. Spesifikasi Bahan Perpipaan

SISTEMKODESISTEM

TEK.KERJA

TEK.STDBAHAN

TEK.UJIBAHAN

S P E S I F I K A S IP I P A ISOLASI

Air Bersih dalam gedung

AB/PP-R 8 10 10 PP-R PN- 10

A

Air Bersih diluar gedung

AB/PP-R 5 10 10 PP-R PN-10

A

Kolam dekorasi AB/PP-R 3 40 10 PVC 10 A

Hidran didalam Gedung

FH/PK

7 40 40 SEC. 40 A

Hidran diluar Gedung (ditanah)

FH/PK

7 10 20 PP-R PN-20

B

Penyiraman tanaman

AB/CW

5 10 15 PP-R PN-10

A

Air kotor dan air bekas Saniter

AK ABK gr 5 15 PP Polypropyline

A

Vent VT - 5 8 PVC AW5 -K

A

Air hujan SD/AH gr 10 15 PVC- AW 10 K

A

Minyak solar FO 3 20 30 B 20 AA = tidak isolasi IB = diisolasi

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 5

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Spesifikasi BSP 40Penggunaan: Pipa Hidran di dalam bangunanTekanan Standard 40 barURAIAN KETERANGANPipa Black steel pipe, sch 40, ASTMA 53Sambungan /fiiting Dia. 50mm kebawah black malleable iron ANSI B

16.3 class 175 lb, screwed end.Dia. 65mm keatas, wrought steel butt weld fitting ASI B 16.9, class 175 lb.

Flange Dia. 50mm kebawah black malleable cast iron RF class 175 lb, screwed, Dia. 65mm keatas Forged steel RF class 175 lb, weldig joint.

Valve & Strainer Dia. 50mm kebawah, bronze atau A-metal body calss 175 lb dengan sambungan ulir, BS 21 / ANSI B2.1.Dia. 65mm keatas, cast iron body class 175 lb dengan sambungan flanges, OS&Y Type Ex TOYO, ASTAM,FIFALCO

Produc Pipa PPR- PN 10 & PPR-PN 20, lengkap dengan Fiting-fitingnya, Produc : VESBO, AGRUSAN,

Spesifikasi SEC 40Penggunaan: Pipa Hidrant di luar bangunan ( Tidak di Tawarkan )Tekanan Standard 40 barURAIAN KETERANGANPipa Poliprophiline, DIN Sambungan /fiiting Poliprophiline, DINFlange Dia. 50mm kebawah galvanized malleable cast iron

RF class 175 lb, screwed, Dia. 65mm keatas Forged steel RF class 175 lb, welding joint.

Valve & Strainer Dia. 50mm kebawah, bronze atau A-metal body calss 175 lb dengan sambungan ulir, BS 21 / JIS.Dia. 65mm keatas, cast iron body class 175 lb dengan sambungan flanges, OS&Y Type Ex TOYO, ASTAM, FIVALCO

Spesifikasi 10 KPenggunaan: PoliprophilineTekanan Standard 9 bar (DIN)URAIAN KETERANGANPipa Poliprophiline, DINSambungan /fiiting Poliprophiline, DINReducer Seperti diatas, mode concentric.Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.Valve & Strainer Dia. 50mm kebawah, malleable cast iron body

class 125 lb dengan sambungan ulir, B21 /JIS. Dia.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 6

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

65mm keatas, cast iron body class 125 lb dengan sambungan flanges. Ex TOYO, ASTAM, FIVALCO

Spesifikasi PVC 5Penggunaan: VentingTekanan standard 5 barURAIAN KETERANGANPipa Polyvinyl chloride (PVC) klas 5 barSambungan /fiiting PVC Injection Moulded Sanitary fitting large radius,

Solvent Cement joint type.Reducer PVC Injection Moulded sanitary fitting concentric,

solvent Cement Joint Type.Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.

Spesifikasi PVC 10Penggunaan: - Air kotor dan air bekas, Air HujanTekanan Standard 10 barURAIAN KETERANGANPipa Polyvinyl chloride (PVC) klas 10 barSambungan /fiiting PVC Injection Moulded Sanitary fitting large radius, Solvent

Cement joint type.Reducer PVC injection moulded sanitary fitting concentric, Solvent

Cement Joint Type.Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.

Valve Schedule

SERVICE

Isolating Regulating Checkup to

2”

2-1/2”andabove

up to

2”

2-1/2”andabove

up to

2”

2-1/2”andabove

Cold Water Indoor

Ball Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-disc

Cold Water Indoor

Ball Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-disc

Hot Water Indoor

Ball Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-disc

Hot Water Outdoor

Ball Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-disc

Hydrant & Sprinkler

Gate Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-disc

Fuel Oil Ball Gate Globe Globe Swing Double-discL P G Ball Ball Globe Globe Swing Double-discRaw Water Ball Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-discWate Water by Pump

Ball Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-disc

Drain Gate Gate Globe Buterrfly Swing Double-disc

2.1.2. Persyaratan jenis peralatan

Jenis peralatan yang boleh dipegunakan disini adalah sebagai berikut:

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 7

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Note: W = Water, O = oil, G = Gas

SPESIFIKASI ISOLASI

UmumSistem yang harus diisolasi disini adalah sebagai berikut:Hidran di luar bangunan

Spesifikasi IB

Penggunaan: Sistem Hidrant Luar BangunanTemperatur air s/d 80 C

Uraian Keterangan

Pipa dalam tanah

- bahan - PPR- PN-20- pemasangan -

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 8

Persyaratan jenis peralatanJenis peralatan yang boleh dipegunakan disini adalah sebagai berikut:

Fungsi peralatan Ukuran & Joint W.O & G Steam

Katup penutup s/d 50 mm Ball Globe (stop valve) screwed Butterfly Gate

Diaphargm

65 mm keatas Butterfly Globe flanged Gate

Katup pengatur s/d 50 mm Globe Globe(Regulating valve) screwed Butterfly

Diaphargm

65mm keatas Butterfly Globe lange Globe

Non return valve s/d 50 mm Swing check screwed

Globe check

65 mm keatas double swing check flanged

disk check

Strainer “Y” typ “Bucket” type

Pressure Reducer Die and flow type

Pressure Indicator Dial dia. 100 mm Dial type

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

2.2. Pemasangan

1. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya penyilangan.

2. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.

3. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam / runcing serta penghalang lainnya.

4. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan digambar.

5. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan UNION atau FLANGE.

6. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan cabang pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.

7. Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air kotor dan air bekas harus seperti berikut, kecuali seperti diperlihatkan dalam gambar.

Dibagian dalam bangunanGaris tengah 150 mm atau lebih kecil: 2.5%

Dibagian luar bangunanGaris tengah 150 mm atau lebih kecil: 2.5%Garis tengah 200 mm atau lebih besar: 1%

8. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun kearah titik buangan. Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisian maupun pengurasan.

9. Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan penggantian. Pegangan katup (valve handled) tidak boleh menukik.

10. Sambungan-sambungan fleksibel harus dipasang sedemikian rupa dan angkur pipa secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau alat-alat yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja kearah memanjang.

11. Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah pompa dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian penyempitan.Katup-katup dan fittings pada pemipaan demikian harus ukuran jalur penuh.

12. Pada pemasangan alat-alat pemuaian, angkur-angkur pipa dan pengarahan-pengarahan pipa harus secukupnya

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 9

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

disediakan agar pemuaian serta perenggangan terjadi pada alat-alat tersebut, sesuai dengan permintaan & persyaratan pabrik.

13. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus disediakan dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok, kolom atau langit-langit.

14. Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api, ruang-ruang kosong diantara sleeves dan pipa-pipa harus dipakai dengan bahan rock-wool 15. Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan caps atau plugs untuk mencegah masuknya benda-benda lain.

15. Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.

16. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.

2.2.1. Penggantung dan Penunjang Pipa

1. Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau perenggangan pada jarak yang cukup.

2. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini:- Perubahan perubahan arah- Titik percabangan.- Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.

3. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagi berikut:Diameter BatangUkuran pipa Batang

Sampai 20 mm 6 mm25 mm s/d 50 mm 9 mm65 mm s/d 150 mm 13 mm200 mm s/d 300 mm 15 mm300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor keamanan 5.

Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas Penunjang pipa lebih dihitung dengan faktor dari 2 keamanan 5 terhadap kekuatan puncak.

4. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.

5. Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum dipasang.

2.2.2. Cara pemasangan pipa air kotor dan air bekas dalam tanah.

1. Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 10

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

2. Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras/tajam.

3. Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian dengan adukan semen.

4. Urugan pasir setinggi dasar pipa dan dipadatkan.

5. Pipa yang telah tersambung diletakkan diatas dasar pipa.

6. Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.

7. Pengurungan bertahap dengan pasir 10 cm, tanah halus, kemudian tanah kasar.

2.2.3. Pemasangan Katup-katup.

Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi dan untuk bagian-bagian berikut ini:

a. Sambungan masuk dan keluar peralatan.

b. Sambungan ke saluran pembuangan pada titik-titik rendah.- Lain-lain, ukuran katup 20 mm

c. Ventilasi udara otomatis.

d. Katup kontrol aliran keatas dan kebawah.

e. Katup pengurang tekanan (pressure reducing valves) untuk aliran keatas dan kebawah.

f. Katup by-pass.

2.2.4. Pemasangan strainer.

Strainer harus disediakan sesuai gambar, spesifikasi dan untuk alat-alat berikut ini:a. Katup-katup Pengontrol.

b. Katup-katup Pengurangan tekanan.

2.2.5. Pemasangan katup-katup Pelepasan Tekanan.

Katup-katup Pelepasan Tekanan harus disediakan tempat-tempat yang mungkin timbul kelebihan tekanan

2.2.6. Pemasangan Katup-katup Pengaman

Katup-katup Pengaman harus disediakan ditempat-tempat yang dekat dengan sumber tekanan.

2.2.7. Pemasangan Ven Udara Otomatis.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 11

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Ven udara otomatis harus disediakan ditempat-tempat tertinggi dan kantong udara.

2.2.8. Pemasangan katup-katup Pengurangan Tekanan.

Katup-katup Pengurangan Tekanan harus disediakan ditempat-tempat dimana tekanan pemakai lebih rendah dari tekanan suplai.

2.2.9. Pemasangan sambungan fleksibel.

Sambungan fleksibel harus disediakan untuk menghilangkan getaran dari sumber getaran.

2.2.10. Pemasangan Pengukur Tekanan.

Pengukuran tekanan harus disediakan ditempatkan yang perlu untuk mengukur antara lain:

a. Katup-katup pengurang tekanan.

b. Katup-katup pengontrol.

c.Setiap pompa

d. Setiap bejana tekan

2.2.11. Sambungan ulir

1. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku untuk ukuran sampai dengan 50 mm.

2. Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.

3. Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan zinkwite dengan campuran minyak.

4. Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.

5. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.

6. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.

2.2.12. Sambungan Las

1. Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.

2. Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas.*Sebelum pekerjaan las dimulai Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan kepada Direksi contoh hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 12

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

3. Tukang las harus mempunyai setifikat dan hanya boleh bekerja sesudah mempunyai surat ijin tertulis dari Direksi / Pengawas.

4. Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu.

5. Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik menurut penilaian Direksi/Pengawas.

2.2.13. Sambungan lem

1. Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem yang sesuai dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.

2. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus dipergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunkan alat pemotongkhusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.

3. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa.

2.2.14. Sambungan yang mudah dibuka

Sambungan ini dipergunkan pada alat-alat saniter sebagai berikut:- Antara Lavatory Faucet dan Supply Valve- Pada waste fitting dan Siphon.

Pada sambungan ini kerapatan diperoleh oleh adanya parking dan bukan seal threat.

2.2.15. Sleeves

1. Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus konstruksi beton.

2. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran diluar pipa ataupun isolasi.

3. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang mempunyai kedap air harus digunkan sayap.

4. Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis “Flushig Sleeves”.

5. Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau “Caulk”.

2.2.16. Pembersihan

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 13

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunkan cara-cara/ metoda-metoda yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.

2.3. Pengujian

2.3.1. Sistem Air Bersih

1. Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan tekanan air dibawah tekanan tidak kurang dari tekanan kerja ditambah 50% dan tidak lebih tinggi lagi dalam jangka waktu 1 jam.

2. Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus diuji kembali.

3. Peralatan-peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas (diputus) dari hubungan-hubungannnya selama uji tekanan berlangsung.

2.3.2. Sistem Air kotor dan air bekas

1. Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan tekanan air sebesar tekanan kerja ditambah 50% selama 1 jam.

2. Pipa-pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 3.0 meter diatas titik tertinggi selama 1 jam.

2.4. Pengecatan

2.4.1. U m u m

Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut:- pipa servis - Support pipa dan peralatan Konstruksi besi- Flenges- Peralatan yang belum dicat dari pabrik - Peralatan yang catnya harus diperbarui

2.4.2. Persyaratan Pengecatan

Pengecatan harus dilakukan seperti berikut:

Lokasi Pengecatan Pengecatan

Pipa dan peralatan Zinchromate primerdalam plafond 2 lapis

Pipa dan peralatan Zinchromate primerexpose 2 lapis dan cat akhir 2 lapis

Pipa besi/baja dalam tanah 2 lapis flincote & denso tape

2.5. Label Katup (Valve Tag)

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 14

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

1. Tags untuk katup harus disediakan ditempat-tempat penting guna operasi dan pemeliharaan.

2. Fungsi-fungsi seperti “Normally Open” atau “Normally Close” harus ditunjukkan ditags katup.

3. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau kawat.

3. SISTEM AIR BERSIH

3.1. Lingkup Pekerjaan

Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut : Perpipaan, air panas, air bersih, air bersih dari RO Perkabelan Panel listrik Peralatan Instrumen dan kontrol Penyambungan ke semua peralatan penunjang Penyambungan ke semua peralatan pemakai Pompa-pompa, Valve-Valve & fitting Filter-filter & filter RO Sumur Dalam

3.2. Tangki Persediaan Air Bersih

1. Tangki air persediaan berfungsi untuk menyediakan air selama jangka waktu pemakaian sebesar pemakaian air rata-rata sehari

2. Tangki air (roof tank) terbuat dari stainless steel dengan kapasitas 2m3 x 2 buah.

3. Water Level Control (WLC)Apabila air dalam tangki telah mencapai batas yang telah ditentukan maka supply air dapat berhenti secara otomatis begitu juga apabila air turun sampai batas yang telah ditentukan, supply air harus dapat mengisinya kembali.

3.3. Pompa

Spesifikasi pompa sebagai berikut :

a. Pengadaan pompa tekan CR- 5 -15, Kap 8 M³ / H, Total Head : 65 mt, lengkap terpasang dng valve-valve, Power ; 2,2 KW, 3 Phase, 380 volt.

b. Pompa tekan untuk 4, Lengkap tepasang dengan power kabel dan instalasinya kapasitas 30 lt/ menit.

3.4. PerpipaanLihat spesifikasi perpipaan

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 15

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

4. SISTEM AIR LIMBAH

4.1. Lingkup Pekerjaan

Uraian singkat lingkup pekerjaan dalam system air disini antara lain adalah sebagai berikut :

1. UmumMacam perpipaan air limbah adalah air hujan, air limbah saniter, limbah dapurJenis pipa lihat “spesifikasi perpipaan”

2. Limbah air hujan Perpipaan air hujan mulai dari roof drain melalui selokan halaman sampai saluran

pembuangan terdekat ( sesuai gambar)

3. Limbah saniterPerpipaan limbah saniter mulai dari alat saniter antara lain kloset, urinal lavatory, bathtab, showerdan floor drain sampai septic tank.

4. Limbah dapurPerpipaan limbah dapur mulai dari kitchen sink, grating drain, floor drain, sampai sampai septic tank.

4.2. Floor Drain

1. Floor drain yang digunakan harus dari jenis Bucket Trap, water pooved type dengan 50 mm water seal

2. Floor drain terdiri dari:- Chromium plated bronze cover dan ring - PVC neck - Bitumen coated cast iron body screw outlet conection dan with flange for water

proving.

3. Floor drain harus mempunyai ukuran utama sbb:Outlet diameter Cover Diameter

2” 4”3” 6”4” 8”

4.3. Floor Clean Out

1. Floor clean out dipergunakan disini adalah surface opening waterproof type

2. Floor cleanout terdiri dari: - Chromium plated bronze coverdan ring heavy duty type - PVC neck- Bitumen coated cast iron body

3. Cover dan ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi perapat karet sehingga mudah dibuka dan ditutup

4.4. Roof Drain

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 16

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

1. Roof drain yang diprgunakan disini harus dibuat dari cast iron dengan konstruksi waterproof.

2. Luas laluan air pada tutup roof drain adalah sebesar 12 x penampang pipa buangan

3. Roof drain yang digunakan :-Bitumen coated cast iron body cover dome type

4.5. Septic Tank

Septic Tank yang digunakan adalah tipe bio technology septic tank kapasitas 15m2 .

XIII. 03. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

1.1 Umum

Penyedia Jasa Konstruksi harus menerangkan seluruh pekerjaan yang dijelaskan baik spesifikasi atau yang tertera dalam gambar, dimanagambar dan peralatan sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi ini. Bila terdapat perbedaan merupakan kewajiban Penyedia Jasa Konstruksi untuk mengganti bahan/ peralatan tersebut tanpa ada ketentuan biaya.

1.2 Uraian lingkup pekerjaan

Sebagai tertera dalam gambar rencana, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengadakan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap dipergunakan. Garis besar lingkup pekerjaan sebagai berilut:

1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi panel tegangan Rendah LVMDP & ATS & AMF lengkap dengan instalasi serta peralatan bantunya

2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi penerangan, kotak kontak3. pengadaan pemasangan dan pengujian tegangan menengah4. Pengadaan pemasangan dan pengujian transformer/Garansi 5. Pengadaan pemasangan dan penujian panel tegangan rendah 6. Pengadaan pemasangan dan pengujian instalasi kabel tegangan menengah7. Pengadaan pemasangan dan pengujian instalasi abel tegangan rendah8. pengadaan pemasangan dan pengijian armature lampu penerangan/Garansi9. Pengadaan pemasangan dan pengujian system pembumian10. Pembuatan as built drawing

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 17

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

11. Mendapat pengesahan instalasi dari instansi yang berwenang12. Pengadaan pemasangan rak kabel untuk daya dan penerangan dalam bangunan

serta peralatan bantunya13. Pengadaan pemasangan dan pengujian penyalur petir 14. Mengadadan pelatihan terhadap operator dari pihak pemberi tugas15. Pengadaan Tambah Daya Sekitar 265 KVA

2.0 KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN

2.1. Panel Tegangan Menengah

1. Panel tegangan menengah harus mngikuti standart VDE,DIN dan harus mengikuti peraturan EIC dan PUIL.

2. Panel panel tersebut harus dibuat dari plat baja yang digalvanisasi dengan tebal minimum 2mm dan dilengkapi double cover yang ketebalan platnya sama dilengkapi dengan wiring diagram dan dicat powder coating , warna panel harus mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas.

3. Panel TM harus sesuai dengan spesifikasi minimum sebagai berikut :

Tegangan kerja : 20 kVNominal insulation voltage : 24 kVRated insulation level : 50 kV Impulse with stand voltage : 125kVFrequency : 50 Hz Busbar normal Current rating : 400 AShort circuit breaking capacity : 25 kAShort time circuit rating : 14,5 kASystem fault level : 500 MVA

4. Panel-panel terdiri satu atau beberapa unit yang masing-masing mempunyai satu ukuran standart yang sama serta mudah untukdisatukan dengan yang lainnya .Ukuran maximum dari masing-masing unit adalah Tingi, lebar, kedalaman sesuai dengan standart suatu product yang dipakai .

5. Panel tersebut dilengkapi dengan sertifikat pngetesan dari pabrik pembuat serta harus diserahkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas sebelum dipasang.

6. Unit-unit circle tyerdiri dari1. Perlengkapan pada pengaman trafo :

1 set 3 poles 400A , 40 ka peak current , 24 kv circuit breaker, manual drive dilengkapi dengan - 0/C dan E/F protection relay- Ammeter lengkap dngan selector switch - 1 set indicator light R S T- On Off push button- Spring loaded Driving Mechanism unit- 4 poles auxiliare switch- HRC fuses 20 kV- Automatic tripping jika fuse putus - Open circuit release - 1 set 3 poles , 24 kV earting switch

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 18

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

- 3 set induction type voltage indicator - 1 set heating resistor

2. Perlengkapan pada panel incoming system radial 1 set 3 poles, 400 Ka peak current 24 kv circuit brake dilengkapi dengan :- Spring loades driving mechanism unit - 4 poles auxiliary switch - 1 set 3 poles 24 kv earting switch, manual drive dan pintu

2. Perlengkapan pada panel pengukur :- 1 set 3poles ,400 A 40 kA peak current 24 KV LBS- 2 set 2 poles insulated voltage - 1 set 3 phase , kWH meter 110 volt 5A - 3 set ammeter 0-100 A- 1 set voltmeter 0-20 complete selector- 1set 3 poles , KW meter - 1 set heating resistor - 3 CT 100/ 5 A- 1 set analog KWH transducer

3. Circuit breaker Menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi dan pemadam bussur api pada waktu switching

4. Perlengkapan pada panel arrester - 3 buah arrester 24 kv- 1 buah heating resistor - 1set 3 poles disconnecting switch

5. InterlockUntuk masing-masing unit panel TM harus dilengkapi dengan system intrlock antara circuit breaker, pintu panel dan earting switch, bila transformator mengalami panas berlebihan circuit breaker harus terbuka secara otomatis

6. Sebelum melaksanakan pembuatan panel-panel perlu dibuatkan gambar kerja dari pabrik pembuat panel dan diajukan kpada direksi.

2.2 Kabel tegangan menengah

1. Kabel tegangan menengah berikut perlengkapannya mengikuti standart VDE/ DIN seryta mengikuti peraturan –peraturan EIC dan PUIL serta peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia

2. Kabel tegangan menengah yang dipergunakan sbb:a. - Karakteristik listrik

- Jenis kabel : lihat gambar- Penampang kabel : lihat gambar- Tegangan kerja antara phase dg phase 20 kv- Frequensi : 50 Hz- Tegangan uji AC : 30 kv- Tegangan uji : 70 kv

b. Penghubung antara panel TM ke sisi TM dari transformator dipakai kabl dg type dan diameter(lihat gambar)

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 19

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

c. Sebelum pemesanan maka kabel dan alat bantu lainnya yang akan dipergunakan haus diajukan sery\tifikat pngujiannya kepada direksi

d. Pengetesan kabel tegangan menengah menggunakan pembangkit tegangan arus searah , dimana kabel dibebani selama 15 menit

e. Produc Setara FUJI, ( 1. (Satu) incoming, 2 (dua) outgoing, & metering )

3. TransformatorTransformator yang akan dipasang dengan persaratan sbb:1. Standard, Produc setara Trafindo

Transformator didesign, dibuat dan ditest berdasarkan pada:IEC 76 -InternationalVDE/ DIN -JermanNEMA -USABS -BritisSPLN 50/82 -IndonesiaUTE -Perancis

2.Kondisi Kerja Transformator akan dipasang pada tempat dengan ketinggian tidak lebih dari 1000m diatas permukaan laut dan maksimum ambient temperatur tidak melebihi 400 C

3. Tipe

- Oil immersed (full hermetically)

4. Rating1. Jumlah phasa : 32. Frekuensi : 50 Hz 3. Kapasitas : sesuai gambar4. Bahan Kumparan : copper

5. Pendinginan 6. Tegangan

a.Primer : 24 KV b.Sekunder : 400 Volt

c.Kapasitas : 250 KVA, 7. Tapping voltage 8. Vektor group 9. Karakteristik listrik

a. Insulation class : primary voltage 24 kVb. Basic impul voltage : primary windingc Test voltage for 1 minute

-Primari winding : 50 kV -Secondari winding : 1 kV

d Isolasi : klas Be Kenaikan temperatur pada : max 0,5%

winding oil NO load loses : max 2% Load loses : 6%

g Impedance voltage h Noise level : according to NEMA

10.Perlengkapan ( melihat Kebutuhan )

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 20

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Transformator dilengkapi dengan- DGPT – 2- Roda- Lifting eye - Elastimold

12.Guide Rail

2.3 Panel tegangan rendah

1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standart VDE/ DIN dan juga harus mengikuti peraturan IEC dan PUIL.

2. Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruh harus dipakai cat powder coating dengan cat texture, warna dan cat dikonfirmasikan ke pihak interior , dilengkapi double cover tebal plat 2mm, memakai sepatu kabel dan hanslip. Pintu dari panel harus dilengkapi dengan master key.

3. Konstruksi dalam panel serta letak dari komponen-kompenen dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan perbaikan-perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.

4. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri 3 busber R-S-T, 1 busber netral dan 1 untuk grounding. Besarnya busber diperhitungkan untuk besar arus yang akan mengalir dalam busber tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih. Setiap busber copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN . Lapisan yang digunakan dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu.

5. Alat ukur yang digunakan dari jenis semi flush mounting dalam kotak tahan getaran. Ampermeter dan voltmeter yang digunakan berukuran 96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas dari pengaruh induksi, serta ada sertifikat dari LMK/ PLN.

6. Ukuran dari tiap unit panel harus disesuaikan keadaan dan keperluan yang disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

7. Unit box panel harus dibuat sedemikian rupa sehingga mendapat ventilasi udara yang cukup Pada lobang ventilasi harus diberi filter dan konstruksinya harus kuat sehingga didapat konstruksi yang baik.

8. Unit box panel yang brfungsi untuk motor control center harus dilengkapi dengan force ventilasi.

9. Main switch breaker tipe air break 3 pole/ 4pole yang telah direkomendasi dari ASTA / NEMA. Main circuit breake harus menggunakan tipe spring charged yang dapat dioperasi secara manual/ automatic yang dikombinasi dengan system motorized. System penutupan/ kontak breaker harus menggunakan tougel action, free type dan dilengkapi indicator mekanikal untuk posisi On/ OFF serta indikasi charged dan discharged. Kapasitas dari kontak utama harus mampu dibebani dengan beban penuh pada temperatur yang telah direkomendasi dari pabrik serta waktu pemutusan tidak lebih dari 3 detik. Main circuit breaker harus dilengkapi dengan proteksi beban lebih, arus hubung singkat , proteksi hubungan pentanahan.

10. Komponen-komponen yang dapat dipakai a Moulded case circuit breaker

- Keterangan untuk syarat-syarat dan symbol-simbol yang digunakan dalam perincian menggunaka standart IEC bagian 1 dan 2.

- Terdiri dari 3 kutub dan 4 kutub - Kapasitas pemutusan 18 s/d 85 KA pada tegangan 380/415 V- Dilengkapi dengan pemutus shunt, pelepas tegangan , saklar alarm serta mekanis

motor- System unit trip terdiri dari Thermal magnetis ,Solid state

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 21

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

b Miniatur circuit breaker - menurut standart IEC - Terdiri 1 dan 3 kutub- Breaking capacitynya antara 5 s/d 25 KA utk tegangan 220V- Kurva trip B& C- Dilengkapi dengan saklar alarm- Jika digunakan untuk melindungi motor listrik maka digunakan MMCB

c Kontaktor - Berdasarkan standart IEC - Terdiri dari kategori ACI –untuk beban murni > 0,95- AC2- untuk motor slipring, starting, pluging

d Overload - Berdasarkan IEC- Dapat berfungsi sebagai pengaman motor listrik terhadap beban lebih dan

disesuaikan dengan arus nominal dari motor tersebut. - Untuk star delta dan direct on line dapat dikombinasi dengan magnetic motor

circuit breakere Busbar support

- sesuai standart IEC dan BS support terdiri dari unipolar/ multipolar- Isolasi support harus sesuai dengan ukuran copper- Kapasitas dari bus- barharus sesuai dgn standart puil dan DIN 43671- Terdiri dari 1,2.3 dan 4 pole- spesifikasinya :

Hight dielectric strengthHigh mecanical strengthTahan terhadap temperatur sesuai dengan rekomendasi

f. Isolator support Bahan terdiri dari SMC/ DMC spesifikasi terdiri dari:

High dielectric strength High mecanical withstand High temperatur

g. Pilot lamp, push button, selector switch Sesuai standart IEC

Jenis pilot lamp yang digunakan adalah tipe transformasi Push button menggunakan tip flush dengan bahan chromium Selector switch tingkat isolasinya harus 660 V dg kapasitas termal 12A sampai

dengan 20A dilengkapi pegangan isolasi ganda h. Fuse dan fuse link

standart BS 88 Jenis fuse yang digunakan HRC klass Q sedang fuse carier sebagai pengaman

i. Relay Type relay adalah electro mekanikal dan static transistor Over current relay adalah jenis IDMTL Capasitor dari auxiliary contact relay sb harus sesuai dengan kapasitas beban

j. Curent transformator (CT) - CT yang digunakan standart DIN 42600/IEC 15

k. Metering Standart IECC Bahan plastic ABS, dust proof, disesuaikan dengan temperatur Moving iron Mempunyai zero skala yang dapat diatur Klas 1.5 dari skala full

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 22

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

2.4. Kabel Tegangan Rendah

1. Kabel-kabel yang dipakal harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimal 0,6 kV untuk NYY dan NYFGbY sedangkan untuk kabel NYM dengan tegangan minimal 0,5 kV.

2. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYFGBY dan NYY, sedangkan untuk kabel penerangan dipergunakan kabel NYM dan NYFGBY.

3. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu pada MK.

4. Penampang kabel minimum yang dapat dipakal 2,5 mm2.

2.5. Lighting Fixtures

1. Jenis Lighting Fixture / armature yang digunakan mengikuti gambar. Lampu dan armature harus dari 1 pabrikan. Produk yang digunakan ex Philips atau setara.

2. Spesifikasi Lighting Fixture / armature mengikuti standar dari produsen material tersebut. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan sertifikat keaslian produk dan garansi minimal 1 tahun untuk armature dari produsen / distributor lampu.

3. Apabila spesifikasi /jenis lampu, fixture belum jelas Penyedia Jasa Konstruksi harus menanyakan kepada Direksi/Konsultan Pengawas/Perencana.

4. Contoh fixture yang akan digunakan harus diajukan dan harus mendapat persetujuan oleh Direksi/Konsultan Pengawas/Perencana. Apabila diperlukan Konsultan Pengawas berhak meminta Penyedia Jasa Konstruksi untuk membuat mock up untuk mengkaji dari segi estetika maupun pencahayaan tanpa tambahan biaya.

5. Perubahan-perubahan terhadap material fixture yang akan digunakan harus disetujui Direksi/Konsultan Pengawas/Perencana.

6. Jenis lampu yang digunakan :

A. Lighting Fixtures Recessed Mounted TLD 2 X 36 W

1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,4 mm.2. Condensor yang dipasang sen pada lampu-lampu TL hams dapat

memberikan koreksi factor total minimal 0,85.3. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis WarmWhite/83 untuk lampu

tipe TBS .Pihak pemborong wajib menanyakan type yang akan digunakari. Bila pihak pemborong tidak menanyakan hal tersebut diatas, maka pihak direksi/ manajemen konstruksi berhak menentukannya dengan tanggungan resiko apapun pada pihak pemborong.

4. Fitting lampu dan type yang tidak menggunakan mur baut.5. Semua lighting fictures harus dicat dengan powder coating bebas dan

karat dan lecet - lecet, dengan Id acrylic paint warna putih serta dilengkapi dengan Mirror Reflektor, contoh harus disetujui oleh Direksi I Manajemen Konstruksi.

6. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan.

7. Pada semua lightng fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 23

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

terminal pentanahan (grounding).8. Lighting Fixtures untuk type FL harus menggunakan adjustable hanger.

B. Lampu Tabung (Down Light )

1. Lighting fixtures harus dilengkapi dengan reflector aluminium, atau sesuai gambar.

2. Lamp holder menggunakan standar E-27.3. Diameter dan kap lampu minimal lihat gambar.4. Lampu yang dipakai dan jenis incandescent dan PLC atau sesual gambar,

contoh hams disetujul oleh Direksi/Maflaiemefl Konstruksi.

C. Lampu Emergency dan Orientasi

1. Lampu emergency yang digunakan jenisfloureSceflt (TL), lncandescefl (PL), lengkap dengan battery dan chargemya.

2. Pada saat listrik PLN / Genset menyala charger akan mengisi battere dan lampu harus dapat dioperasikan dan listrik PLN/ genset melalui rangkaian terpisah (satu buah lampu) dan dapat dihidup matikan dengan switch. Bila PLN / Genset mati, lampu tetap menyala (tanpa terputus) dan dioperasikan oleh sumber daya battery (lampu yang lain). Bila PLN/Genset hidup battery harus diisi kembali dan semua operasi tersebut diatas harus dapat bekerja secara otomatis.

3. Battery yang dipakai jenis drycell Nikel Cadmium dan harus sanggup menampung operasi selama minimal 4 jam, kapasitas battery disesuaikan dengan TLD yang dipasang.

4. Tegangan input adalah 220 v, n 10% 50 Hz, I phase, diperlengkapi dengan indikator LED dan peralatan push to Check battery.

5. Charger yang harus dapat mengisi battery pada kapasitas penuh selama 1 x 24 jam.

6. Inverternya harus tidak bekerja bila lampu dinyalakan dan sumber PLN/Genset.

7. Untuk lampu orientasi dipakal jenis flourescent (TL) dan lncandescen (PL) maintain lengkap dengan battery chargernya atau sesuai gambar.

8. Untuk lampu exit harus disetujui oleh Direksi / Manajemeri Konstruksi.

D. Lighting Fixtures Type Outdoor

1. Lighting fixtures yang dapat digunakan, akan ditentukan sesuai gambar dan spesifikasi teknis atau lainnya.

2. Tipe lampu yang dipakai adalah sesuai gambar.3. Komponen - komponennya harus menggunakan condensor yang dapat

memberikan koreksi factor minimal 0,85 dipasang seri.4. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi

penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaan - pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan, contoh harus disetujui oleh Direksi/ Manajemen Kosntruksi.

5. Untuk setiap lampu penerangan luar, ujung instalasi dan kabel haruslah dipasang suatu Junction Box OutdoorType. Dimana Junction Box tersebut termasuk dalam lingkup pekerjaan pemborong instalasi penerangan luar sehingga bila Supply lampu penerangan luar dan Kontraktor yang berbeda, maka Supplier lampu langsung dapat menyambungkan kabel penerangan

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 24

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

lampu tersebut ke tiap-tiap Junction Box Outdoor Type yang telah disediakan oleh pemborong instalasi kabel.

E. Adjustable Downhight Halogen 12 V. 50 Watt

1. Lighting fixtures dan bahan aluminium, bentuk seperti pada gambar.2. Lamp holder menggunakan standar E-27.3. Lampu yang digunakan dan jenis Halogen 12 V, 50 Watt.4. Contoh harus disetujui oleh Direksi/Managemen konstruksi.5. Wama harus disetujui oleh Direksi/ Managemen Konstruksi, Konsultan

Interior.

F. Lampu Exit

1. Lampu exit yang digunakan adalah jenis slim type, 8 watt dengan battery backup 4 jam.

2. Lampu exit hams disetujui oleh Direksi/Manajemen Konstruksi.

G. Lampu Fluorescent

a. Surface Mounted FL 2 x 36 W lengkap dengan acrylic prismatic cover.

1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,4 mm.2. Condensor yang dipasang sen pada lampu-lampu FL harus dapat

memberikan koreksi factor total minimal 0,85.3. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Warm Light. Pihak

pemborong wajib menanyakan tipe yang akan digunakan. Bila pihak pemborong tidak menanyakan hal tersebut diatas, maka pihak Direksi / MK berhak menentukannya dengan tanggungan resiko apapun pada pihak pemborong.

4. Semua lighting fixtures harus dicat dengan powder coating bebas dan karat dan lecet- lecet, dengan lCl acrylic paint wama putih contoh harus disetujui oleh Direksi/ Manajemen Konstruksi.

5. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan.

6. Pada semua lightng fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal pentanahan (grounding).

7. Ballast yang digunakan menggunakan jenis low loss ballast.8. Dilengkapi dengan acrylic prismatic cover.

b. Surface Mounted TL 2 x 36 Watt

1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,4 mm.2. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat

memberikan koreksi factor total minimal 0,85.3. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Warm Light sesuai

permintaan. Pihak pemborong wajib menanyakan type yang akan digunakan. Bila pihak pemborong tidak menanyakan hal tersebut diatas, maka pihak Direksi/Manajemen Konstruksi berhak menentukannya dengan tanggungan resiko apapun pada pihak

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 25

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

pemborong.4. Semua lighting fixtures harus dicat dengan powder coating bebas dari

karat dan lecet-lecet, dengan ICI acrylic paint warna putih, contoh harus disetujui oleh Direksi / Manajemen Konstruksi.

5. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan.

6. Pada semua lightng fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal pentanahan (grounding).

7. Ballast yang digunakan menggunakan jenis low loss ballast.

c. Surface Mounted FLl x36W

1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,4 mm.2. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL hams dapat

memberikan koreksi factor total minimal 0,85.3. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Warm Light sesuai

permintaan. Pihak pemborong wajib menanyakan type yang akan digunakan. Bila pihak pemborong tidak menanyakan hal tersebut diatas, maka pihak direksi / manajemen konstruksi berhak menentukannya dengan tanggungan resiko apapun pada pihak pemborong.

4. Semua lighting fixtures hams dicat dengan powder coating bebas dan karat dan lecet-lecet, dengan Id acrylic paint warna putih, contoh harus disetujui oleh Direksi/ Manajemen Konstruksi.

5. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan.

6. Pada semua lightng fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal pentanahan (grounding).

7. Ballast yang digunakan menggunakan jenis low loss ballast.

d. Surface mounted Pacific TCW 097, Dengan TL, 2 x 18, 1 X 36, atau 2 X 36 W

1. Tebal pat besi utk lighting fixtures minimum 0,4 mm.2. Condensor yang dipasang si pada lampu TL harus dapat memberi

koreksi factor minimal 0,7 mm.3. Tabung TLD yg dapatdipakai adalah jenis warm light sesuai

permintaan. Pemborong wajib menanyakan type yang digunakan.4. lighting fixturesharus dicat dgn powder coating bebas dari karat dan

lecet denganICI acrylic warna putih.5. Konstruksi lighting fixures harus memberi efisiensi penerangan

maksimal, rapi, kuat sedemikian rupa pkrjaan spt pembersihan pe,riksaan dan pemeliharaan mudah dilaksanakan.

6. Lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal pentanahan.

7. Ballast yang digunakan menggunakan jenis low loss ballast

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 26

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

e. TL balk FL 2 x 36 W

1. Tebal plat besi minimum 0,4 mm. 2. Condensor yang dipasang si pada lampu TL harus dapat mmbri

koreksi factor minimal 0,7 mm.3. Tabung TLD yg dapatdipakai adalah jenis warm light sesuai

permintaan. Pemborong wajib menanyakan type yang digunakan.4. lighting fixturesharus dicat dgn powder coating bebas dari karat dan

lecet denganICI acrylic warna putih.5. Konstruksi lighting fixures harus memberi efisiensi penerangan

maksimal, rapi, kuat sedemikian rupa pkrjaan spt pembersihan pe,riksaan dan pemeliharaan mudah dilaksanakan.

6. Lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal pentanahan.

7. Ballast yang digunakan menggunakan jenis low loss ballast

f. lampu underwater

1. lighting fixtures terbuat dari pressure die-cast aluminium 2. kaca lampu tahan panas3. lampu menggunakan jenis BBG, BBC, BBS, 16, 12, 24 V DC 50 Watt4. contoh harus disetujui konsultan interior, Direksi dan managemen

konstruksi5. warna disetujui oleh konsultan interior 6. transformer 12V- 50 watt7. lamp. Holder menggunakan jenis GU5.3

2.6. Kotak-Kontak dan Saklar

1. Kotak kontak dan saklar akan dipasang di dinding tembok bata adalah type pemasangan masuk/ inbow .

2. Kotak kontak yang dipasang mempunyai rating 15A dan mengikuti standart VDE3. Flush box untuk tempat saklar , kotak kontak dinding dan push button hrs dipakai

dari jenis bahan metal.4. Kotak kontak dinding dari ruang basah / lembab serta yang terletak di lantai harus

jenis water tight, sedangkan untuk posisi pemasangan sesuai gambar.

2.7. Grounding

1. Kawat grounding dapat digunakan kawat telanjang ( BC)2. Besarnya kawat grounding dapat digunakan minimal berpenampang sama dengan

penampang kabel masuk3. Electrode pentanahan untuk grounding digunakan massive copper berdiameter 32

mm dan 0,5 m dari bagian ujung dibuat runcing4. Nilai tahanan grounding untuk panel-panel maximum 1 ohm diukur setelah tidak

turun hujan selama 3 hari5. Lihat gambar detail untuk gambar box dan terminal pembumian 6. Grounding untuk peralatan elektronik dipisah dengan grounding elektrikal

2.8. Konduit

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 27

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah jenis PVC high impact dan metal plan conduit dimana diameter minimum1,5 x diameter kabel

2.9. Kabel Tray / Kabel Ladder Dan Tangga Kabel

1. Semua kabel arus DC & AC, yang lebih dr 3 (tiga) Kabel & kabel berukuran di Atas 10 mm², harus menggunakan Tray/kabel Ladder, dan sudah di hitung dalam hrg kabel

2. Cara pemasangan kabel harus digantung pada dak beton dengan besi beton3. Tray dibuat sedemikian rupa sehingga belokan sesuai dengan bending yg

diperkenankan4. Sebelum dipasang harus dizinchromate 2 kali dan dicat finising 2 x .5. Untuk mendapat warna yang baik, bag yang satu dengan yang lain harus terhubung

dan konstruksi memakai kabel sepatu pada kedua ujungnya 6. Cable tray yang dipasang didalam shaft /pada dinding menggunakan bahan UNP-10

dan dipasang setiap jarak 1m7. Kabel yang dipasang diatas tray harus diklem dengan klem kabel8. Sebelum pemasangan kabel tray harus dikoordinasi dulu dengan instalasi lainnya9. Kabel tray arah vertical menuju panel lampu menggunakan kabel tray minimum selebar

panel lampu tersebut.

2.10. Pekerjaan Tambah Daya

1. Yang dimaksud Pekerjaan Tambah Daya adalah penambahan daya listrik PLN sebesar 265 KVA.

2. Pengadan dan pemasangan Tranformator Kap 315 KVA lengkap fuse cutout lengkap terpasang dengan tiang penyangga.

3. Penyedia Jasa Konstruksi harus memenuhi segala keperluan yang ditetapkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam pengurusan dan perijinan tambah daya ini.

4. Penyedia Jasa Konstruksi harus memenuhi segala peralatan yang dibutuhkan sesuai standar yang ditetapkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam pekerjaan ini.

5. Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tersebut diatas harus sudah dimasukkan dalam penawaran, sehingga tidak ada klaim tambahan biaya apabila ternyata ada kekurangan yang harus dipenuhi.

2.11. Spesifikasi Teknis Untuk Tiang Lampu

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 28

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

3.0 PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 29

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

3.1 Panel-panel

1. Panel harus dipasang sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya dan harus rata.2. Setiap kabel yang masuk/keluar panel harus dilengkapi dengan gland dan diberi

lapisan seal dari karet.3. Untuk panel yang dipasang diluar ruangan type free standing diberi kaki dengan jarak

minimal 50 cm.4. Semua panel harus ditanahkan.

3.2 Kabel-Kabel

1. Semua kabel dikedua ujung diberi tanda kanel mark yang jelas.2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diisolasi warna untuk mengidentifikasi

phasanya 3. Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel.4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan .5. Untuk diameter 16 mm2 /lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel.6. Pemasangan kabel berukuran 70 mm2 harus menggunakan alat press hidraulis 7. Semua kabel harus ditanam pada kedalaman 100 cm minimum 8. Sudut pembelokan kabel feeder harus mengikuti ketentuan dari pabrik 9. Untuk kabel serabut, terminasi kabel harus menggunakan handslip

10. Semua kabel yang berada dalam trench kabel harus diletakkan dalam kabel ladder11. Semua kabel yang terpasang pada plafon lewat kabel try dan sudah masuk harga

kabel.12. Untuk kabel feeder yang dipasang dlm trench hrs menggunakan kabel ladder13. Pada route kabel setiap 25 m dan setiap belokan hrs ada tanda jalannya kabel14. Kabel yang ditanam harus sedalam 60 cm dan diberi pelindung pipa galvanis medium15. Kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada trunking kabel16. Kabel penerangan yang terletak dirak kabel tidak menggunakan PVC high impact17. Kabel yang dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve18. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak harus dalam kotak terminal

yg terbuat dari bahan yg sama konduitnya19. Pemasangan kabel daya harus diberi cadangan kurang lebih 1 m disetiap ujungnya20. Penyusunan konduit harus rapi dan tidak saling mnyilang 21. Penyambungan kabel untuk penerangan harus dalam kotak penyambungan22. Kabel yang menuju/keluar dari panel tipe outdoor harus didalam pipa sleeve GIP

medium23. Kabel yang keluar dari trench harus dilindungi dengan GIP medium24. Kabel instalasi motor didaerah utility harus dipasang dalam metal conduit 25. Kabel PVC high impact conduit yang dipasang pada slap harus diberi saddle spacer26. Instalasi kabel yang menggunakan PVC high impact conduit tidak dibolehkan melintas

diatas balok.

3.3 Kotak-Kontak dan Saklar

1. Kotak-kontak dan saklar yang dipakai adalah type tanam dalam dinding dan dipasang pada ketinggian dari permukaan lantai sesuai dengan gambar.

2. Kotak-kontak dipasang pada tempat yang lembab harus water tight.

3.4 Lampu penerangan

1. Pemasangan lampu harus disesuaikan dengan rencana plafon dari arsitek dan disetujui Konsultan Pengawas

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 30

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

2. Lampu tidak diperkenankan memberi beban pada rangka plafon 3. Tiang lampu pada bangunan harus dipasang tegak lurus 4. Lampu penerangan type fluorescent harus digantung dgn adjustable hanger5. Flexibel conduit digunakan antara terminasi titik lampu dgn PVC high impact conduit

3.5 Pembumian

1.Semua bagian system listrik harus dibumikan2.Electrode pembumian harus ditanam sedalam minimum 3m dan mencapai permukaam

air tanah3.Tahanan pembumian max. 1 ohm4.Jarak minimum dari electrode adalah 6 m dan disesuikan dengan sifat tanahnya 5.Electrode pembumian menggunakan massive copper pipe penampang 1 ½ inch

4.0 PENGUJIAN

4.1 Umum

Sebelum semua peralatan dipasang harus diadakan pengujian scr individual parsial .dan baru bisa dipasang sth dilengkapi sertifikat dari pabrik dan LMK/ PLN. Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat menjadi tanggung jawab pemborong

4.2 Peralatan dan Bahan

Peralatan dan bahan harus diuji

4.2.1 Panel-panel tegangan rendah

Panel harus dilengkapi sertifikat lulus pengujian

4.2.2 Kabel-kabel tegangan rendah

Sertifikat lulus ujian harus dari PLN tentang isolasi kabel tegangan rendah, Produk : Supreme, Kabelindo, Extrana

Tray & ladder Kabel, Produc Interack, Nohbi, Yuki

4.2.3 Lighting fixtures

Lighting fixtures menggunakan ballast dn kapasitor harus dilakukan pengujian/ pengukuran factor dayaProduk : Armatur Interlate, GE, & Philips & Komponen Lampu Philips/Osram

4.2.4 Motor-motor listrik

Pengukuran tahanan motor listrik harus dilakukan, merger, tes RST Amp, dan Isolasi Produk : ABB & Mezt, LS

4.2.5 Pentanahan/ Grounding

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 31

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Harus dilakukan pengukuran tahanan maximum 1ohm dan pada saat tidak hujan selama 3 hari

4.2.6 MCB, MCCB, Pembatas Kontac,

Memberikan Jaminan Produk Pabrikan dengan disertakan jaminan keaslian barang yang dikeluarkan dari pabrikan,Produk, setara Alstom, dan Fuji, LS

4.2.7 Tranformator Kapasitas 315 KVA , EX. Trafindo, Bambang Djaya, Unindo

5.0 PRODUK

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi, pemborong mengajukan alternatif setara dgn yang dispesifikasikan.Produk bahan dan pralatan tercantum dalam outline spesification.

XIII.04. PENANGKAL PETIR

PERSYARATAN BAHAN :

1. Untuk spit (penangkal petir Pulsar, Helita The high pulse voltage E.S.E Lightning Conductor ) digunakan copper rod non radioaktif dengan radius 60 m dan dipasang pada ketinggian 4 m dan titik tertinggi bangunan yang masuk dalam cover area perlindungan penangkal petir, seperti terlihat pada gambar.

2. Unt penghantar penurun petir digunakan kabel Coaxial dengan luas penampang 70 mm2

atau BC sesuai rekomendasi dan product yang digunakan ukuran sesuai gambar atau mengukuti persyaratan Pabrikan,

3. KIem penyangga harus dibuat dan bahan besi siku, sebelum dipasarig hams dizinc-chromat terlebih dahulu dan kemudian dicat besi anti karat sebariyak dua kali.

4. Untuk electrode pentanahan dipergunakan massive copper dengan diameter minimum 32 mm2 yang dibuat runcing sepanjang 0,5 m pada bagian ujung Electrode pentanahan, yang ditanam dalam tanah minimal 6-12 m.

5. Nilai tahanan pentanahan maximum 5 ohm diukur setelah minimal 3 hari tidak turun hujan.

6. Sistem penangkal petir tersebut dilengkapi dengan alat pencatat sambaran petir (striking counter)

7. Pengetesan dan perijinan instalasi penangkal petir harus seijin Dinas Tenaga Kerja.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 32

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

XIII.05. PEKERJAAN TATA UDARA

1. IZIN - IZIN DAN PERSYARATAN - PERSYARATAN

a. Pemborong harus memiliki surat izin intalasi dari intalasi yang berwenang atau pengalaman dibidangnya dengan dilampiri keterangan refrensi pekerjaan dibadangnya.

b. Dalam hal pemborong tidak memiliki izin intalasi seperti tercamtum dalam pasal 1,a maka pemborong diharuskan untuk membuat surat pernyataan kerja sama (bermeterai dengan Sub, Kontraktor yang mempunyai surat izin Intalasi yang termaksud dalam pasal 1.a.

c. Pemborong harus mempunyai pengalaman yang cukup dalam melaksanakan pekerjaan intalasi Air Conditioning Ventilasi yang sejenis Lantai dalam bangunan bertingkat.

d. Pada dasrnya pelaksanaan pemasangan intalasi harus memenuhi peraturan-peraturan dan standart-standart sebagai berikut :

(-) A.S.H.R.A.E.(-) S.M.A.C.N.A.(-) P.U.I.L.(-) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Trasmigrasi No. : Per 05/MEN/1985.(-) Peraturan aslinya yang dikeluarkan oleh Instansi yang berwenang seperti Dinas

Tenaga Kerja, PLN. (-) Petunjuk dari Pabrik pembuat peralatan.

2. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengadaan, pemasangan, testing semua peralatan Utama/bantu Air Conditioning sampai berjalan dengan persyaratan teknis dibawah ini. Pada dasarnya pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini meliputi :

. a. Pengadaan pemasangan dan penyetelan saringan udara / filter.b. Pengadaan pemasangan dan penyetelan Exhaust Fan.c. Pengadaan pemasangan dan penyetelan alat-alat kontrol dan thermostat.d. Pengadaan dan pemasangan panel - panel listrik AC termasuk penarikan kabel-kabel

dari panel-panel tersebut ke peralatan AC, grounding system, kontrol dan sebagainya.

e. Pengadaan dan pemasangan peredam getar untuk Indoor Unit /Condensing Unit maupun Outdoor Unit / Fan Coil Unit.

f. Pengadaan pelaksanaan pekerjaan sipil yang ada hubungannya dengan pekerjaan intalasi Air Conditioning seperti fondasi mesin-mesin, pembobokan dan perbaikan dinding akibat ducting, piping.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 33

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

g. Testing dan Belancing darti seluruh system Air Conditioning sampai berjalan dengan baik dan Filter.

h. Mendidik para operator yang ditunjuk mengenai tata cara operasi, service dan maintenance system.

i. Memberi gambar intalasi yang terpasang, buku petunjuk cara beroperasi, service dan maintenance kepada pemberi tugas dan konsultan masing-masing sebanyak 4 (empat) set.

j. Memberi garansi kepada peralatan atau mesin yang dipasang untuk intalsi system ini.

k. Pembuatan sarana penunjang system pengkondisian lainnya seperti pembuatan peredam suara dan getaran.

3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

a. Pembersihan, Pengujian dan Penyetelan

1. Selama pemasangan berjalan, pemborong harus menutup semua pipa yang terbuka untuk mencegah masuknya tanah, debu, kotoran dan lain-lainnya.

2. Pemborong harus melakukan penyetelan semua system distribusi udara secara merata dan baik, data penyetelan tersebut, misalnya jumlah udara keluar diffuser dan masuk return grille, kecepatan putaran fan dan lain-lain harus diserahkan kepada Direksi Lapangan .

b. Dudukan / Bantalan Peredam Getaran, dsb.

1. Pemborong harus membangun semua pondasi yang diperlukan untuk Out door unit. Pemborong harus menggunakan gambar-gambar kerja yang disetujui oleh Direksi dengan menunjukkan ukuran-ukuran dan bentuk pondasi yang akan dipasang pada tempatnya.

2. Pemborong harus menyediakan peredam getaran (Vibration Eliminator) dan peredam suara untuk melindungi bangunan dari suara berisik dan getaran yang ditimbulkan oleh mesin.

3. Pemborong harus menyediakan dan memasang semua dudukan (support) atau penggantung (hanger) untuk pipa-pipa, duct, dan alat-alat lain yang memerlukan. Dudukan atau penggantung tersebut harus dibuat dari kontruksi yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui Direksi Lapangan.

4. Pemborong harus menjamin bahwa semua intalasi yang dipasangkan tidak akan menyebabkan penerusan suara dan getaran (Vibration dan noise transmision) ke ruangan - ruangan yang dilalui. Dalam hal ini penilaian dilakukan oleh ahli atau tenaga ahli yang ditunjuk. Pemborong bertanggung jawab juga modifikasi yang perlu untuk memenuhi syarat tersebut.

c. Pemasangan pipa.

1. Pemborong harus menyediakan dan memasang pipa refrigerant dengan bahan

dari tembaga.2. Semua pipa harus ditumpu / digantung terhadap konstruksi bangunan. Konstruksi

penggantung atau penumpu harus dibuat kokoh sehingga letak pipa tidak berubah dan mengurangi transmisi Vibrasi sedikit mungkin.

3. Seluruh pipa refrigerant selain mesin AC harus dibuat lapisan isolasi sesuai dengan spesifikasi. Bahan isolasi dari Armeflex atau sejenisnya harus yang tahan api ( fire resistent ).

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 34

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

d. Penumpu, angker, penggantung dan lain-lain.

1. Semua pipa horizontal harus digantung (ditumpu) dengan baik, penggantung

tersebut harus dipasang pada konstruksi beton. 2. Semua pipa vertikal harus ditumpu dengan klem yang tertumpu pada konstruksi

bangunan.3. Tidak boleh ada pipa yang ditumpu atau digantung satu sama lainnya.4. Semua pipa - pipa dalam ruangan mesin harus ditumpu guna mencegah

penerusan getaran.

e. System Pengaruh Outomatic dan Instrumentasi.

1. Pemborong harus menyediakan dan memasang system outomatic untuk temperatur, kelembaban dan intalasi Air Conditioning sehingga dapat berfungsi sebagaimana didinginkan. Alat-alat tersebut harus dibuat satu pabrik dan disetujui, alat-alat tersebut digerakan dengan tenaga listrik.

2. Pemborong menyediakan dan memasang semua "Control Panel" yang diperlukan untuk instalasi ini dan melakukan penyambungan-penyambungan (Wiring) yang diperlukan sampai kepada power panel. Power Panel untuk setiap mesin atau peralatan Air Conditioning yang membutuhkan tenaga listrik, adalah tanggung jawab Pemborong untuk pekerjaan instalasi listriknya.

3. Instrumentasi (alat- alat ukur) untuk menga-wasi pekerjaan mesin pendingin, merupakan peralatan intergal dari mesin pendingin tersebut, harus dipasang pada control panelnya.

4. PEKERJAAN SIPIL

Pemborong harus mengerjakan dan melaksanakan pekerjaan sipil yang bersangkutan dengan systen AC Conditioning jenis pekerjaan sipil, secara garis besar meliputi pekerjaan-pekerjaan sbb. :

a. Dudukan mesin Air Conditioners1. Pemborong diwajibkan melaksanakan perletakan condensing unit sesuai dengan

gambar spesifikasi. Sebelum pelaksana dan perletakan mesin-mesin unit pemborong diwajibkan untuk membuat dudukan dari condensing + 5 Cm.

2. Peredam getaran harus dari jenis rubber Ka, shear dipasang pada ke empat ujung base B dari condensing unit.

b. Saluran Air

Untuk membuang airpada waktu pembetulan /service maupun dari condensasi. Pemborong diwajibkan memasang pipa air condensasi yang disalurkan ke pembuangan air.

5. PENGUJIAN DAN PENGETESAN

Pemborong harus melaksanakan semua pengujian/tes dan balancing peralatan sistim air conditioning yang disaksikan oleh pemberi tugas, konsultan, pengawas serta pihak-pihak lain yang diperlukan kehadirannya. Jenis pekerjaan pengujian, balancing dan adjusting instalasi ini secara garis besarnya mencakup persoalan-persoalan sbb. :

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 35

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

a. P i p aPengujian terhadap kebocoran pada pipa refrigerant dengan alat-alat halide torch atau lainnya yang sejenis.

d. Listrik

Pengukuran dan pengujian kuat arus dengan tegangan, Rpm, setiap phase unit kompresor, motor dan sistim pengaturan listrik yang ada harus dibandingkan dengan besaran/kapasitas yang direncanakan atau dengan data dari pabriknya.

e. Temperatur dan kelembaban

1. Pengukuran, pengujian temperatur & kelembaban pada setiap ruangan, diffuser,

grill, reduser, fresh air intake, exhaut ON/OFF dari coil pendingin, udara keluar dan sistim pengaturan yang ada.

2. Seluruh pengujian dilakukan setelah sistim berjalan dengan secara continue selama 6 hari.

3. Pengukuran dan pengujian harus dilakukan pada saat udara luar pada suhu minimal.

4. Pengukuran dan pengujian terakhir harus dilakukan setelah pengujian sistim balance sesuai / mendekati persyaratan teknis yang direncanakan.

5. Seluruh peralatan pengujian dan pengukuran harus di tera sebelum & setelah dipergunakan. Semua peralatan pengujian dan pengukuran serta alat bantunya disediakan oleh pelaksana/pemborong.

6. SERVICE DAN MAINTENANCE

Selama masa pemeliharaan, pemborong harus :

a. Membersihkan dan memelihara minimal 2 bulan sekalib. Mengukur dan menyetel aliran udara, suhu dan kelembaban udara, tegangan dan

Rpm mesin, tekanan mesin, dll.c. Membersihkan, merawat, memperbaiki peralatan yang rusak dari seluruh

peralatan AC yang terpasang.d. Membersihkan dan merawat seluruh sistim AC yang ada pada bangunan.

7. SYARAT PENYERAHAN PEKERJAAN

a. Penyerahan pertama pekerjaan.

Penyerahan pertama pekerjaan kepada pemberi tugas hanya dapat dilakukan jika paling sedikit telah memenuhi syarat tehnis sbb. :- Pemeriksaan atau testing dengan hasil baik.- Uji coba dengan hasil baik.- Commissioning dengan hasil baik gambar sebagai mana dilaksanakan (As Built

Drawing), Manual Operation dan pemeliharaan (3 set copy + 1 set Asli). Adapun yang dimaksud dengan Testing, Uji coba terhadap material yang telah diuraikan.

b. Penyerahan Kedua pekerjaan

Penyerahan kedua pekerjaan kepada pemberi tugas hanya dapat dilakukan jika :- Semua kewajiban pemborong untuk menyelesaikan pekerjaan selama masa

pemeliharaan telah dipenuhi.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 36

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

- Telah menyerahkan garansi bagi produk atau peralatan yang mengharuskan demikian, kecuali jika tidak di persyaratkan. Adapun yang dimaksud dan ketentuan gambar sebagaimana yang dilaksanakan, manual operasi dan pemeliharaan adalah seperti yang telah diuraikan.

c. Serah Terima pertama pekerjaan harus memenuhi syarat seperti yang

dipersyaratkan disertai dokumen-dokumen yang telah disahkan oleh Konsultan Pengawas masing - masing sebanyak 5 rangkap, sbb. :- Hasil baik testing.- Hasil baik uji coba- Hasil baik commmissioning- Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

8. AIR COOLED SPLIT UNIT

Wall Hanging dan Cassette type

1. Lingkup pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan spleet unit air cooled yang terdiri atas Indoor unit dan Outdoor unit berikut pemipaandrain dan refrigerant dari kdua unit tersebut. Kapasitas masing-masing unit seperti tertera pada gambar rencana dan daftar peralatan yang melengkapi dokumen ini.

2 Umum

Spesifikasi teknis yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap type dan kemampuan unit (performance) dapat dilihat pada lembar gambar “Daftar Peralatan” atau data sheet yang menyertai dokumn ini.

3. Spesifikasi teknis

Unit memakai refrigrant 22 yang bekerja pada saturated discharge temprature kira-kira 40,50 C (1050F).kapasitas unit berdasarkan kepada:- Udara pendingin kondensor 330 C- Temperatur ruang (24 2) 0C ; (55 10) % RH

a. In Door Unit untuk AC Split wall, cassete.

Kabinet harus terbuat dari pelat yang digalvanized dengan permukaan kabinet harus dicat dasar dan dicat luar sebanyak dua kali supaya tahan lama. Evaporator (coil) harus terbuat dari pipa tembaga dari jenis "Cross Fin Coil Type" (Waffle Souver Fins dan Hi-x Tube dengan effisiensi sirip-sirip allumunium yang terpasang secara mekanis.Compressor harus dari sejenis " Hermetically Sealed reciprocating Type " dengan kedudukan diberi peredam getaran komplit dengan crunkcase heater over conduct realy dan compressor thermal protector.Evaporator fans harus terbuat dari sejenis " Dual Section Multi Blade " yang dihubungkan belt ke motor penggerak. Motor harus dari jenis yang bisa di rubah phisiknya supaya dengan mudah mengatur jumlah udara yang diinginkan. Dudukan motor harus dapat di atur supaya belt mendapat tegangan dan kelurusan yang cukup.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 37

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

b. Condensing Unit untuk AC Split wall, cassete.

Kabinet harus terbuat dari pelat baja digalvanized yang tahan karat, direncakan untuk dipasang ditempat terbuka (udara luar), permukaan kabinet harus dicat dasar dan dicat luar sebanyak dua kali. Comperessor harus dari sejenis " Hermetically Sealed Rotary Type " dengan dudukan diberi peredam getaran komplit dengan crunkcase heater over cunduct realy dan comperessor thermal protector. Condensor Coil harus terbuat dari pipa tembaga dengan sirip allumunium yang terpasang secara mekanis. Coil condensor harus dari jenis "Cross Fan Coil Type" ( Waffle Louver Fins dan Hi-X Tube dengan effisiensi Heat Transfer tinggi) lengkap dengan check valve,high side pressure gauge, solenoid valve, filter drier, thermal expantion valve dan kelengkapan lainnya. Condensor Fan harus dari jenis "Propeler Fan" lengkap dengan dischange air ke samping depan dengan motornya harus diberi bantalan peluru yang dilumasi secara permanen.

c. Outdoor unit untuk AC Split DuctKompresor dari jenis reciprocating,rotary, scroll,dan hermetically sealed. Masing-masing kompresor dilengkapi dengan “pring vibration isolators”pengaturan kelarutan minyak selama shut down.Casing dari outdoor unit harus weather proof, galvanized steel yang difinish memakai blanked enamel .

Semua pipa suction hendaknya diisolasi dengan “close fitting circular insulation”.Masing-masing unit dilengkapi dengan factory wired panel control terhadap overload dan pmbatas arus.Control pengaman terdiri atas loe pressure switch, heigh pressure switch compressor motor protector dan heater control relay.Fan dari condensing unit dari jenis propellerdengan hubungan langsung dan dilengkapi dengan pengaman.

d. Indoor unit untuk AC Split Duct (Tidak di kerjakan )Blower dari indoor unit type sentrifugal forward curve dan digerakkan langsung oleh motor/ memakai fan belt untuk duct connection type.Refrigerant liquid line dilengkapi dengan sigh glass dan moisture indicator, refrigrant filter drier,thermostatic expantion valve.Indoor unit harus dilengkapi pula dengan drain pan dan pipa pembuang yang dapat menampung air kondensasi pada keadaan maximum. Mempunyai static presure minimal 3 In.WG pada 6000 CFM

e. Peralatan pengaturan Suatu room thermostat jnis electronik yang dilngkapi dngan switch on/ off, timer setting, pengatur putaran fan, room tempratur setting yang akan mengoprasikan unit dengan baik

f. Perletakan outdoor unit - Out door unit diletakkan diatas lantai yang dilengkapi dengan pondasi beton

tebal 10 cm- Memakai fibration isolation harus diajukan pada direksi untuk mendapatkan

persetujuan.

9. EXHAUS FAN

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 38

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

1. Lingkup Pekerjaan

Pengadaan dan pemasangan peralatan ventilasi (fan) untuk proyek ini seperti yang ditunjukkan dalam gambar rncana yang melengkapi dokumen ini.

2. Umum

Spesifikasi teknis yang diuraikan dibawah ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus diikuti. Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap tipe, kemampuan (performance) peralatandan kelengkapan lainnya dapat dilihat pada lembar gambar rencana “Daftar Peralatan” ataupun data sheet bila dilampirkan- Fan harus sudah mendapat sertifikat, sesuai standart yang berlaku dinegara

dimana fan tersebut dibuat untuk testing dan rating (performance) seperti sebagai contoh AMCA standart 211-311 di Amerika

- Sound pressure level harus dilengkapi dalam DB dengan Re-10E12 watt pada octave band mid freq 63-800hz

- Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rndah dalam operasinya dan dalam batas-batas yang normal dan harus dilengkapi dengan Vibro Isolating rubber.

3. Spesifikasi teknis

Exhaust Fan (Ductted & Wall Mounted). Pemborong harus menyediakan dan memasang exhaust fan sesuai gambar spesifikasi.

a. Setiap Exhaust Fan harus dilengkapi dengan otomatic damper yang secara

otomatic membuka fan bila berputar dan menutup bila fan berhenti.b. Semua fan harus dari jenis "Propoller, Axial Low Noise type, Centrifugal Fan

Low Noise, yang telah dibalance statis maupun dinamis.c. Seluruh Exhaust Fan yang dipasang telah dibalance dan diuji oleh

pabriknya, hendakanya di bawah alat ini atau didekatnya dipasang saklar untuk mematikan dan menjalankan nya.

d. Semua Exhaust Fan harus dipasang karet sekelilingnya sebagai peredam gataran.

e. Axial Fan (low noise dengan static pressure minimal 0,6 In.WG.)- Impeller fan dari tipe airfoil blade, adjustable pitch.

Material fan :Casing - cold rolled steelImpeller - alluminium diecastShaft - carbon steelPelumasan - grease ball bearing

- Fan lengkap dengan counter flens untuk penyambungan ke ducting - Dilengkapi dengan accessoris bell mouth (iniet cone) bila inlet suction tidak

disambungkan ke duct (seperti ditunjukkan dalam gambar/ data sheet)- Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar lengkap dengan

automatic shutter dari jenis aluminium (bila ditunjukkan dalam gambar rencana atau data sheet)

- Untuk fan kitchen (dapur basah )harus menggunakan jenis bifurcated fans,dengan motor totally enclosed squired cage induction type

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 39

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

- Untuk intake fan,bila diperkirakan akan kena air hujan/ tempias, harus dipasang kanopy (Rain hood) lengkap dengan galvanis wire mesh.Bahan kanopi dari galvanis sheet BJLS 80

f. Propeller Fan

- Fan dari tipe propellr untuk dinding maupun ceiling, kecuali bila dinyatakan ceiling fan dari type centrifugal seperti ditunjukkan dalam gambar rencana/ data sheet)

- Untuk fan dinding dengan kapasitas besar dan static pressure tinggi (high pressur fan), rangka dari fan baja yang dicat anti karat dengan impeller dari aluminium diecast.

- Untuk intake fan, bila diperkirakan akan kena air hujan (tempias), harus dipasang canopy (rain hood) lengkap dengan galvanis wire mesh. Bahan canopy dari galvanis sheet BJLS 80

- Rangka untuk dudukan fan pada dinding dari besi siku /kanal C yang dicat tahan karat dengan baut-baut yang tahan karat.

10. PEKERJAAN PEMIPAAN

1. Lingkup pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada butir ini adalah pengadaan dan pemasangan instalasi pemipaan lengkap dengan fitting-fitting, alat-alat bantu, dengan isolasi atau tanpa isolasi sesuai seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

2. U m u m

Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa. Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-potongan yang diperlukan

3. M a t e r i a l

Pipa Refrigerant : Deoxidized phosphorus seamless cooper pipePipa Condensasi : Pipa PVC klas AW

15. PEKERJAAN ISOLASI

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk isolasi ini adalah pengadaan dan pemasangan isolasi untuk atap, pipa, ducting, tanki pemuaian dan peralatan yang ditentukan lengkap dengan material lainnya yang menunjang bagi keperluan isolasi ini.

2. M a t e r i a l

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 40

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

- Aluminium foil: silsalasion 436, double sided rainforced, fire resistant.- Adhsive tape: adhesive aluminium foil, fire resistant.- pipa yang diisolasi adalah pipa refrigerant dan pipa condensat.

- Ketebalan isolasi pipa refrigerant adalah: diameter s/d 3” -tebal 1” diameter 4” s/d 12” -tebal 1 ¼ diameter diatas 12” -tebal 1 ½

- Ketebalan isolasi pipa condensat -tebal 1”- Untuk pipa yang berhubungan dengan udara terbuka dan terkena hujan dan

panas matahari, setgelah diisolasi dilapisi memakai aluminium sheet dengan ketebalan 0,8 mm.

- Untuk pipa dalam tanah setelah diisolasi dilapisi memakai aluminium sheet dengan ketebalan 1,5 mm.

- Cara melekatkan isolasi ke pipa memakai perekat yang dianjurkan pabrik pembuat isolasi, demikian juga dengan sambungan antara.

- Pada setiap gantungan pipa harus memakai block kayu jati selebar 2” dan setebal sama dengan isolasi. Ukuran diameter dalam kayu tepat sama dengan diameter luar pipa. Sambungan antara kayu dan isolasi harus rapat dan memakai perekat Selanjutnya pada sambungan tersebut dibalut dengan adhesive aluminium foil tape selebar 8” atau memakai gantungan pipa yang dianjurkan pabrik pembuat isolasi pipa.

- Isolasi alat Bantu pipaSemua accessoris pipa chilled water supply dan return seperti valve, strainer, dll sejnisnya diisolasi dengan polyethelene. Cara pengisolasian sedemikian rupa sehingga tidak merusak isolasi bila peralatan tersebut perlu untuk diperbaiki/disservice.

- Isolasi peralatan.Peralatan-peralatan yang berhubungan dngan chilled watersystem seperti pompa, expantion tank, air eliminator diisolasi dengan polyetilene.Cara isolasi demikian rupa sehingga bila ada perbaikan dari peralatan tsb. Isolasi gampang dan mudah dibuka tanpa menimbulkan kerusakan pada isolasi.

- Perlindungan isolasi terhadap kerusakan Untuk pipa alat Bantu pipa (accesoris) yang diisolasi dan berada di: Ruang terbuka (pipa terlihat) Ruang terbuka yang terkena hujan.Harus memakai pelindung metal jacketing dari bahan aluminium sheet tebal 0,5 mm untuk Indoor Unit dan tebal 0,8 mmuntuk ruang lainnya dengan system sambungan yang sedemikian rupa sehingga air hujan tidak bisa merembes kedalam, atau menggunakan fine cover.Untuk alat Bantu pipa cara pelaksanaan pelindunga dengan metal jacketing sedemikian rupa sehingga mudah dilepas/dibuka tanpa merusak pelindungnya, bila ada perbaikan.

- Setiap gantungan pipa yang diisolasi,tapi tanpa memakai metal jacketing, antara klem gantungan dan isolasi harus memakai metal dudukan (saddle) dari BJLS 80 selebar 6” dan setengah lingkaran atau penuh sesuai tipe gantungan dan yang sisi-sisinya dilipat agar tidak tajam.

16. PEKERJAAN LISTRIK /KONTROL

1. Lingkup pekerjaan

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 41

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Lingkup pekerjaan untuk kontrol/ elektrikal ini adalah pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi listrik (termasuk motor listrik) Pengkabelan, panel-panel dan instrumentasi kontrol seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar rencana/diagram yang melengkapi dokumen ini.

.2. Umum

- Seperti yang dituinjukkan dalam gambar rencana, alur-jalur kabel dan perltakan panel dan motor seperti tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan route lokasi panl dan perletakan instrumen kontrol.

- Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat(shop drawing) dan dngan jalur-jalur instalasi lainnya berikut dtail-detail yang diprlukan untuk mendapatkan persetujuan direksi.

- Pemborong wajib mengikuti peraturn-peraturan yang berlaku yang dikeluarkan oleh: Perusahaan Listrik Negara (PLN) Lembaga Masalah Ketenangan( LMK) Dinas Pemadam Kebakaran Lembaga Pengujian Bahan Dinas Keselamatan Kerja Peraturan Umum Instalasi Listrik(PUIL)

3. Spesifikasi teknis

1).Peralatan listrik

a. Motor listrikMotor Fan:

- Sama dengan AHU untuk motor yang menjadisatu paket dengan fan.- Motor yang menjadi satu dengan fan, phasa tergantung kapasitas fan.- Semua motor listrik yang digunakan untuk proyek ini mempunyai power factor

minimum 0,8. putaran motor maksimum 1450 rpm (untuk motor-motor tersebut diatas) Motor -motor yang digunakan disins harus mmenuhi standard NEMA (Amerika), B.S (Inggris), DIN (Jerman),dan JIS (jepang)

b. Panel - Semua yang digunakan untuk panel tenaga dan panel-panel kontrol harus

dari merek yang sama yang digunakan pada instalasi listrik, penerangan seperti antara lain buatan siemens atau FUJI, ABB atau setara yang disetujui Direksi / MK.

- Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat besi setsbal 2mm, dilengkapi dengan kunci yale atau setaraf pengecatan dengan cat dasar dan powder coating minimum 2 kali.Warna finishing ditntukan kemudian.

- Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk peralatan tertentu yaitu panel-panl yang dirakit disini adalah haruslah berasal dari pembuat panel khusus, untuk merk komponen yang dipakai.

- Tiap-tiap panel dan unit mesin harus digrouded. Tahanan pentanahan harus lebih kecil dari 2 ohm,diukur setelah minimal tidak hujan 2 hari.

2). Peralatan Kontrol

a. Wiring

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 42

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

- Wiring untuk instalasi listrik dan kontrol harus dipasang dalam metal conduit JIS standard (maruichi, National atau Pusan)

- Wiring diagram hendknya disesuaikan dengan kebutuhan AC yang bersangkutan. - Kabel yang dipasang didalam tanah,jenis NYFbY harus dipasang sekurang-

kurangnya sedalam 75 cm dengan pasir sebagai alas dan pelindung, kemudian dilindungi dengan batu pelindung sebelum diurug kembali.

- Pada rotekabel, tiap-tiap 50m dan setiap belokan supaya diberi tanda adanya galian kabel dan tanda arah kabel.

- Untuk kabel yang menyberangi selokan, jalan raya/ instalasi lainnya,harus dilindungi dengan pipa galvanis.

- Ditiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.- Jari-jari pmblokan kabel hendaknya minimum 15 kali diameter kabel.- Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan “kabel schoen”harus

kabel 25 mm keatas pemasangan kabel schoen harus menggunakan timah patri lalu dipres hydraulis.

- Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan press tangan.- Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai metal

flexible conduit.- Kabel yang dipasang pada dinding luar harus memakai metal conduit dan diklem

rapi kdinding memakai klem pipa.- Kabel-kabel yang digantung pada plat beton harus memakai klem penggantung

dan wire rod yang diramset ke beton- Kabel yang digunakan adalah kabel buatan kablmetal atau kabelindo.- Semua panel stardelta dilengkapi dengan:

Pilot lamp- red, green, white Ampere meter- untuk ph dengan selector phase switch Voltmeter

- Untuk 3 ph dengan selctor phase switch Disconnecting switch untuk remote star stop Pilot lamp untuk R-S-T

- Centralized Remote Star Stop Remote star stop untuk peralatan –peralatan yangditunjukkan pada panel diagram ditempatkan di ruang kontrol

- Panel remote harus dilengkapi untuk masing-masing peralatan dengan pilot lamp (red, green, white) dan plat nama peralatan masing-masing peralatan dll sesuai dengan detail drawing.

17. P O N D A S I

- Semua pondasi beton yang diperlukan untuk msin-mesin pendingin, kompresor, pompa-pompa,fan, motor listrik ,AHU, panel-panel listrik tidak termasuk dalam pekerjaan pmborong AC.

- Pemborong AC harus menyerahkan gambar layout beserta ukuran pondasi untukmasing-masing peralatan sebelum dilaksanakan oleh pihak lain kepada MK untuk diperiksa dan disetujui

- Pondasi mempunyai berat kira-kira satu setengah kali berat pompa (terisi air) dan motornya.

- Pondasi peralatan-peralatan lainnya harus mengikuti ptunjuk-petunjuk/ pedoman pabrik pembuat peralatan tersebut.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 43

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

- Termasuk pekerjaan pemborong AC untuk menyediakan inertia concrete block untuk dipasang dibawah peralatan yang ditentukan.

- Pemborong AC harus menyediakan dan memasang semua dudukan (support) atau penggantung untuk mesin-mesin,alat-alat, pipa kabel dan duck yang diperlukan.

- Untuk mnyesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat, dudukan-dudukan atau penggantung-penggantung tersebut harus dibuat darikonstruksi pipa, profil, batang atau strip sesuai dengan gambar rencana /kerja yang disetujui.semua support yang menempl pada lantai harusmempunyai plat yang kuat pada tumpuannya pada lantai.

- Semua penggantung harus dipasang pada balok/ ranka baja dan harus berkonsultasi dengan MK dan pemborong sipil.

- Pembebanan pada balok /pelat struktur yang ditimbulkan olh dudukan/penggantung tsb hendaknya dijaga agar dapat terbagi cukup merata sehingga tidak mnimbulkan tgangan yang tidakwajar

- Pemborong AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangtidak akan menyebabkan penerusan suara dan getaran dalam ruang-ruang yang dihuni.

- Dalam hal ini dilakukan oleh ahli/ tenaga ahli yang ditunjuk.- Pemborong harus bertanggung jawab atas modifikasi yang perlu untuk memenuhi

syarat tersebut.

18. TESTING ADJUSTING DAN BALANCING

1. Lingkup PekerjaanLingkup pekerjaan adalah pelaksanan testing, adjusting dan balancing untuk seluruh sitem tata uara dan ventilasi mekanis sehingga didapatkan bsaran-bsaran pngukuran yang sesuai seprti terlihat dalam gambar rencana sehingga sistm btul-betul dapat berfungsi denganbaik dan sesuai rencana.

Pelaksanaan TAB secara mendasar maksimal harus mengikuti petunjuk yang berlaku secara umum seperti standard ASHARE dan SMACNA dngan menggunakan peralatan yang memnuhi untuk pelaksanaan TAB tersebut.

2. Peralatan ukur

Minimal peralatan ukur seprti dibawahini harus dimilikioleh kontraktor ybs antara lain:

1. Pengukuran laju aliran udara - Pilot tube dengan inclinen manometer - Anometer dan sejenisnya - Hood untu mngukur udara didiffuser2. Pengukuran temperatur udara/ air - Sling Phsicromatic - Thermometer3. Pengukuran listrik - Voltmeter - Ampermeter4. Pengukuran putaran -Tachometer5. Pengukuran tekanan

-Baromter6. Tool/ alat yang diprlukan dalam merubah setting /kedudukan dari peralatan balancing 7. Portable

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 44

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

3. Balancing System Distribusi UdaraProsedur testing dan adjusting :

1. Dust dan sesuaikan putaran blower sesuai kebutuhan desain.2. Dust dan catat motor full load ampere3. Lakukan pengukuran dengan pitot tube (tube traverse) untuk mendapatkan cfm dan

fan sesuai desain.4. Dust dan catat static presure pada inlet dan out let dari fan.5. Dust dan sesuaikan cfm untuk sirkulasi udara.6. Dust dan sesuaikan kebutuhan udara luar untuk masing masing AHU7. Dust dan catat temperaturdb dan wb dari udara masuk keluar dari coil.8. Sesuaikan cfm yang dibutuhkan pada cabang-cabang utama9. Sesuaikan kebutuhan cfm untuk masingmasing zone10. Dust dan sesuaikan masing masing difuser / grill terhadap kapasitas dalam batas %

yang diperbolehkan.

19. PRODUK

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi, pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setara dengan spesifikasi yang disetujui MK., DAIKIN, NASIONAL

XIII. 06. PEKERJAAN INSTALASI FIRE ALARM

1. PENDAHULUAN

1.1. Uraian dan syarat-syarat ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara pemasangan instalasi Fire Alarm System System, yang meliputi pekerjaan secara lengkap dan sempurna mulai dari penyediaan peralatan dan bahan sampai di site, pemasangan, pengujian, supervisi, pemeliharaan dan jaminan untuk Proyek Pembangunan Gedung c Fakultas Ekonomi UNDIP Semarang Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan Instalasi Fire Alarm ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi Fire Alarm yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Panel Kontrol MCPFA lengkap dengan Annunciator dan Fire Intercom.

2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua jenis Detektor, Manual Push Button, Indicator Lamp, Alarm Bell, serta Fire Intercom.

3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Junction Box disetiap gedung.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 45

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

4. Mengurus dan menyelesaikan perizinan Instalasi Fire Alarm dari instansi yang berwenang.

5. Melakukan training dan memberikan 3 (tiga) set buku instruction manual.

1.2. Kontraktor harus mengikuti ketentuan Pemda setempat mengenai sistem pemadam kebakaran (DPK), NFPA, FOC, sertifikat spesifikasi dan lain-lain.

1.3. Kontraktor untuk pekerjaan ini harus mengikuti dan terikat pada persyaratan yang tercantum dalam : Penjelasan umum Persyaratan lelang Persyaratan administrative Spesifikasi teknis Gambar rencana Berita acara aanwijzing

1.4. Kontraktor harus bisa menunjukkan surat Keagenan yang dimililkinya dari system yang ditawarkannya atau Surat Dukungan dari Authorized Distributor Agent.

1.5. Semua peralatan yang memerlukan pentanahan harus diberi pentanahan dengan baik dan memenuhi persyaratan.

1.6. Untuk kesempurnaan sistem, kontraktor wajib memperbaiki atau menambah peralatan, bila diperlukan di dalam kelengkapan sistem walaupun tidak tergambar atau disebutkan.

1.7. Semua pipa harus dicat dengan warna yang akan diatur / ditentukan kemudian untuk dapat dibedakan dari instalasi lain.

1.8. Semua pipa dari bahan metal yang tertanam dalam tanah harus dilindungi dengan lapisan anti karat.

2. FIRE ALARM SYSTEM

Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi Fire Alarm System yang dimaksud adalah sebagai berikut:

2.1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Panel Kontrol MCFA lengkap dengan Annunciator dan Sirine.

2.2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua jenis Detektor, Manual Station, Stobe Light, Alarm Bell, serta Sirine

2.3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Junction Box disetiap gedung. 2.4. Melakukan training dan memberikan 3 (tiga) set buku instruction manual.

3. URAIAN PEKERJAAN UNTUK INSTALASI

3.1. Semua instalasi kabel detektor yang berada pada daerah tanpa ceiling dipasang Outbow dan harus rapi.

3.2. Semua kabel detektor harus dimasukkan dalam PVC konduit3.3. Semua kabel menuju MCFA dan TBFA harus menggunakan Tranking

Kabel.

3.4. Semua kabel menuju detektor harus menggunakan fleksibel konduit

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 46

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

3.5. Konduit harus di klem ke struktur bangunan dengan sadle klem. 3.6. Membuat gambar kerja dan menyerahkan gambar revisi untuk keperluan

approval.3.7. Melaksanakan pengetesan seluruh sistem.3.8. Menyerahkan brosur, operation dan maintenance manual dalam bahasa

Indonesia.3.9. Melaksanakan masa pemeliharaan selama 3 bulan dan memberikan masa

jaminan.3.10. Melatih operator pemilik bangunan.

4. SPESIFIKASI TEKNIS BAHAN DAN PERALATAN

4.1. Kabel dan pipa conduit

a. Kabel Kontrol : - Inti kabel tembaga - Kelas tegangan 1000 Volt dan 600/1000 Volt- Jenis kabel Fire Resistance Cable (FRC)- Ukuran 2 x 2,5 mm2

b. Kabel Deteksi : - Inti kabel tembaga- Kelas tegangan 300 Volt- Jenis kabel Twisted Shielded FRC.- Ukuran min AWG 16.

c. Pipa conduit : - PVC Conduit High Impact Fitting-fittingnya

d. Control Address ModuleDigunakan untuk memberi signal tegangan dari MCFA menuju bell, strobe light dan aplikasi lainnya yang dibutuhkan (lihat gambar) melalui kabel loop system .

Operating voltage : 17 - 37 VdcOperating Current : 375 uA max Operating temperature : 0 0C - 49 0C Relative humidity : 10 - 93 % max

e. Monitor Address Module Digunakan untuk menerima signal dari Flow switch dan Tamper Switch serta aplikasi lainnya yang dibutuhkan (lihat gambar) dan di teruskan menuju MCFA melalui kabel loop system .

Operating voltage : 17 - 37 VdcOperating Current : 375 uA max Operating temperature : 0 0C - 49 0C Relative humidity : 10 - 93 % max

f. Detektor Asap Tipe Photoelectric Photo Electric Type Smoke Detektor dilengkapi dengan Alarm Response Lamp untuk addressable detector.

Operating voltage : 7.8 – 30.7 VdcStand-by current : 250 uA max Alarm current : 100 mA maxOperating temperature : 0 0C - 49 0C Relative humidity : 93 % max

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 47

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Sensitivity : 1.5 % / feet obscuration

g. Detektor Panas Fixed Temperature & Rate of Rise

Operating voltage : 7.8 – 30.7 VdcTemperature rate of rise : 8 0 C / menit

Dilengkapi dengan Alarm Response Lamp dan untuk addressable detector dan dapat memberikan informasi ke MCFA mengenai keadaan suhu ruangan yang terproteksi

h. Manual Push ButtonJenis yang dipakai merupakan recess mounted dan dilengkapi dengan Push button.

i. Alarm Bell

T y p e : Surface mounting, Diameter 6 inch dan anti karat. Operating voltage : 20 - 24 VdcCurrent consumption : 80 mA max Power consumption : 2 VA maxSound level : 87 dB / 1 m minTemperature Range : 32° - 120° C

j. Panel Kontrol [MCFA]

Panel Kontrol ini dapat digunakan untuk system addressable yang terdiri dari Power Module, dilengkapi dengan Alarm Monitor dan Control Module Panel Kontrol harus mempunyai pintu dengan jendela penyekat. Control Panel ini mempunyai kapasitas maximum 20 zone, dimana total loop dalam 1 (satu) panel dapat mencapai 20 zone yang dilengkapi dengan perlengkapan sebagai berikut:

a) Lampu - lampu

- Printer.- Lampu alarm (merah) dan lampu trouble (kuning) - Lampu ac Power- ON yang menyatakan sistem bekerja atau

tidak. - Lampu ac Power failure yang menyatakan sistem mendapat

supply ac (alternating current) atau tidak. - Lampu low voltage battery yang menyatakan bahwa tegangan

battery sudah dibawah normal. - Lampu bell circuit trouble yang menyatakan adanya ketidak

beresan pada rangkaian bell. - Lampu common alarm yang menyatakan terjadinya alarm

disistem tersebut. - Lampu common trouble yang menyatakan terjadinya trouble di

sistem tersebut. - Remote indicator lamp.

b) Tombol-tombol/Switch - Reset Switch yang berfungsi untuk menormalkan sistem setelah

terjadi trouble atau alarm.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 48

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

- Silence/Acknowledge Switch yang berfungsi untuk mematikan Buzzer dan Bell bila berbunyi.

- Alarm Lamp Test, berupa Switch yang berfungsi untuk mengadakan pengecekan apakah lampu-lampu alarm masih berfungsi baik atau sebaliknya.

c) Fasilitas Interkoneksi untuk keperluan: - Meng-override program dari sistem tata suara, guna menghidupkan

sirene generator / program evakuasi melalui sistem tata suara.- Memberikan informasi kondisi alarm di lokasi antar pabrik dengan

Network system- Memutuskan power PLN saat General Alarm.

d) Power Supply & battery backup- Sistem harus dilengkapi battery charger (Pengisi Battery) yang selalu

siap mengisi battery setelah terpakai.- Pengisian Battery tersebut harus dilakukan secara otomatis.- Besarnya arus pengisian disesuaikan dengan nilai rating battery

yang digunakan. - Battery harus disediakan sebagai sumber tenaga cadangan agar bila

sewaktu- waktu sumber listrik (genset) mati, sistem alarm masih berfungsi dengan baik.

- Jenis yang digunakan harus jenis dry cell rechargeable type Nicad.- Battery ini harus bertegangan normal sesuai tegangan sistem (24 V)

dengan kapasitas kebutuhan (ampere- hour) sehingga battery ini sanggup memberikan supply secara normal dan terus menerus kepada sistem selama 24 jam stand by dan 30 menit general alarm pada akhir periode.

- Di titik-titik jauh dari power supply utama bila dibutuhkan dibutuhkan maka harus dipasang power supply dan battery backup tambahan.

e). Display Unit / Annunciator Memberikan indikasi / pesan yang sama yang tertera pada Master Control Panel.

f). System Monitoring ProgramMemberikan indikasi / pesan yang sama yang tertera pada Master Control Panel yang dilengkapi dengan display gambar denah lokasi gedung.

g). Power SupplyMencatu daya dengan tegangan 24 VDC untuk bell dan lampu alarm pada lokasi yang jauh dari MCFA.

5 . SPESIFIKASI PEMASANGAN

5.1. Pemasangan Instalasi Pengabelan

a. Pada daerah dengan plafond instalasi diklem kepelat beton atau digantung memakai hanger tersendiri setiap jarak 100 cm memakai pelindung pipa lengkap fitting-fittingnya.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 49

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

b. Dibawah plafond instalasi terpasang masuk dalam kolom atau dinding tembok memakai pelindung pipa lengkap dengan fitting-fittingnya.

c. Dalam partisi instalasi terpasang tanpa pipa

5.2. Pemasangan Peralatan

a. Smoke detector dan heat detector lengkap dengan pengkabelan. Dipasang rata dengan jumlah sesuai gambar rencana. Pemasangan kabel harus rapi dan tidak terlihat.

b. Master Control Fire Alarm System.Diletakkan di lantai satu di ruangan ME yang berdekatan dengan, lengkap indikator-indikator sesuai sistem dan kelengkapan lainnya seperti :

1. Sistem Conventional

2. Arus saat stand by Depend on System

3. Alarm Current Bergantung pada system

4. Kelembaban 0 to 49 derajat

5. Kapasitas 20 Zone

6. Dry Contact Output Rating 2 A at 30 VDC, 0.5 A at 125 VAC

7. Maks. Arus Output 4 A

8. Sirkuit style kabel Style 4, 6 and 7Catatan :

Semua sistem yang akan dipasang, harus dibuatkan gambar kerja terlebih dahulu untuk disetujui oleh Pengawas yang ditunjuk.

Peralatan yang akan dipasang, harus baru dalam hal ini tidak boleh cacat dan harus disetujui terlebih dahulu oleh Pengawas yang ditunjuk.

6 – TESTING

6.1. Kontraktor harus melakukan semua testing dan pengukuran yang dianggap perlu untuk mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta.

6.2. Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor.

6.3. Maintenance :Untuk menjamin bahwa sistem berjalan dengan baik, Kontraktor harus memperhitungkan biaya testing periodik / berkala seperti yang dinyatakan berikut ini : Dried test dilakukan sekali dalam waktu 6 bulan dengan cara melakukan Electrical testing.

6.1. Pengetesan Fire Detector

Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji sehingga diperoleh hasil dan bekerja sempurna sesuai persyaratan pabrik dan spesifikasi yang diminta. Bilamana

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 50

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

diperlukan bahan-bahan instalasi atau peralatan diminta oleh Konsultan Manajemen Konstruksi / Konsultan Pengawas yang ditunjuk untuk diuji ke laboratorium atas tanggungan biaya kontarktor.

Tahap-tahap pengetesan adalah sebagai berikut :a. Setiap bagian instalasi pengkabelan harus diuji sehingga diperoleh hasil baik

menurut persyaratan RKS dan pabrik. Untuk bagian yang akan tertutup, pengujian dilakukan sebelum dan sesudah bagian tersebut tertutup.

b. Semua peralatan harus diuji dalam keadaan baik dan bekerja sempurna sesuai persyaratan pabrik yang diinginkan RKS.

c. Semua penyambungan harus diperiksa dan diuji dalam keadaan tersambung sempurna dengan polarity yang benar.

d. Seluruh system control dan system kerja harus diuji sesuai dengan persyaratan yang diminta.

e. Semua hasil pengujian harus dibuat laporan tertulis dan disaksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi / Konsultan Pengawas yang ditunjuk.

7. PENYERAHAN, PEMELIHARAAN DAN JAMINAN

Penyerahan dilakukan dengan berita acara disertai lampiran-lampiran sebagai berikut:

a. Gambar revisi sejumlah 3 (tiga) setb. Hasil pengetesan.c. Brosur, operation dan maintenance manual dalam bahasa Indonesia.d. Sertifikat hasil pemeriksaan dari dinas pemadam kebakaran setempat.e. Surat jaminan / garansi dari agen yang ditujukan kepada pemilik bangunan.

Setelah penyerahan tahap I, kontraktor wajib melakukan masa pemeliharaan secara cuma-cuma selama 90 hari kalender bahwa peralatan dan semua sistem bekerja dengan baik dan sempurna.

Kerusakan-kerusakan yang timbul dalam masa pemeliharaan harus diperbaiki dan bilamana perlu harus diganti baru atas biaya tanggungan kontraktor, kecuali kerusakan karena kesalahan pemakaian. Jika hal ini terjadi maka perbaikan atau penggantian baru menjadi tanggungan pemilik bangunan.

Kontraktor wajib melatih operator pemilik bangunan dan menjalankan / mendampingi operator selama 7 hari kalender sejak penyerahan tahap I mulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 15.00.

Setelah penyerahan tahap I kontraktor wajib memberikan garansi selama 90 hari kalender bahwa instalasi dan seluruh peralatan bekerja baik dan sempurna. Kewajiban pemborong telah selesai.

XIII. 07. PEKERJAAN INSTALASI ELEVATOR (LIFT)

1.0.0. LINGKUP PEKERJAAN

Yang menjadi lingkup pekerjaan dan Pemborong lnstaIasi lift ini adalah sebagai berikut:

1. Pengadaan dan pemasangan semua material, peralatan serta perlengkapan bantu yang diperlukan dalam pemasangan instalasi ini sesuai dengan jumlah lift yang tergambar

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 51

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

ataupun terurai dalam spesifikasi teknis sehingga didapatkan suatu instalasi yang baik dan sempurna dalam pemasangannya.

2. Penyediaan dan pemasangan semua profil baja untuk tumpuan/pengikat guide rail pada sisi lift, dan profil baja yang diperlukan untuk dudukan traction machine di R. Mesin lift.

3. Pengisian door frames, sill, dan sekitar box dan hall indikator, hall call button dengan adukan semen (grouting).

4. Training meliputi operation, maintenance sampai dengan trouble shooting untuk tenaga-tenaga yang ditunjuk oleh Pemilik sebanyak 4 (empat) orang.

5. Semua pengurusan izin -izin dan pihak yang berwenang sehubungan dengan pemasang instalasi ini dan yang menyangkut biaya pengurusannya sudah harus termasuk dalam penawaran pekerjaan ini.

2.2.0. PERSYARATAN TEKNIS BAHAN DAN PERALATAN

2.1.0. UMUM

Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan, dimana bahan dan peralatan tersebut sesual dengan ketentuan pada pasal ml. Bila ternyata terdapat perbedaan antara Spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipakai dengan spesifikasi pada pasal ini, merupakan kewajiban Pemborong untuk mengganti bahan dan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini atau ketentuan standard lift yang berlaku umum tanpa adanya tuntutan tambahan biaya.

Pada dasamya semua bahan dan peralatan harus sesuai dengan ketentuan yang tertera pada British Standard, ANSI Code A.17.1, safety code for elevator, and Moving Walks, SISIR, Pedoman Pengawasan Instalasi Lift Listrik no.3 Tahun 1978, Keputusan Gubernur Kepala Daerah DKI Jakarta no.1173 tahu 1978 dan Peraturan Daerah DKI no.3 tahun 1975 terutama tentang Operasi Elevator Kebakaran dan Fire Rating dan Lampiran No. 33 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 378/KPTS/1 987 sebagai SKBI - 3.4.53. 1987.

2.2.0. SPESIFIKASI TEKNIK

ITEM P 15 ( 1025 ) – CO45 -4/4

SPESIFIKASI DASAR:Quantity (set) : 1 (Satu) set Use : Passenger ( 1 Unit )Capacity : 15 personsSpeed : 45/60 mpmControl : AC-VFGDNumber of stops : P1 = 4 & 4 stopsService Floors : P1 = Lantal Basemen s/d Lantai 1 & 4Door type : Two panels Center Opening automatic doors (CO)Power supply (V/Hz) : AC 3 phase, 380 V/50 Hz.Lighting supply (V/Hz) : AC 1 phase, 220 V/50 HzApplication Codes : JIS, ECMaterials & Wirings : JIS, EC

DIMENSIONAL PROVISIONS:Car internal size (mm) :1600 (W) x 1500 (D) x 2300 (H)Door Opening Size (mm) : 900 (W) x 2100 (H)

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 52

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Clear Hoistway size (mm) : 2150 (W) x 2300 (D)Pit depth (mm) : 1550 mmOverhead height (mm) : 4550 mmClear Machine Room Size : 2800 x 4000 mm

ITEM Lift 1 ( 1 unit )

CAR DESIGN:Car walls : Stainless Steel Hairline FinishedCar ceiling : Decorative Fixtures (standard)Car doors : 2-panel center opening Stainless Steel Hairline

FinishedFront return panel : Stainless Steel Hairline FinishedKick plate : Extruded aluminumFlooring : Heavy Duty Vinyl TileCar sill : Extruded aluminumVentilation : Electric blower with rear fanEmergency : Exit Provided on the CeilingEmergency lamp : Provided on the Ceiling

ENTRANCE DESIGN:Entrance Model : Narrow jambLanding Doors : Stainless Steel Sheet Hairline FinishedLanding Sills : Extruded aluminum

SIGNAL FIXTURES:Main Car operating panel : Stainless steel hairline finishedCar position indicator : Integrated on Car Operating Panel.Hall position indicator : Horizontal digital typeHall Call Button : Turns on when touchedFace plate of signal : Stainless steel hairline finished

ADDITIONAL FEATURES :- Overload protection device- Door Safety Ray- Emergency Car Lighting with Automatic Charger- Interphone system- Chime direction indication- Earthquake device & sensor- Operation by Emergency power source

automatic.- Supervisory board with indicator.- DoorSafety Edge- False call canceling auto- Auxiliary Car Operating Panel- ARD (Automatic Rescue Device)

Penambahan Pengaman :- ARD (Automatic Rescue Device)

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 53

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

2.2.1. Data Kereta Elevator

1. Rangka Kereta Elevator

- Terbuat atas profil baja yang dicat anti karat.- Pada rangka ini terdapat paling sedikit empat buah sliding type guide shoes,

dimana dua buah terletak pada bagian atas kereta dan yang lain pada bagian bawah kereta tepat di Guide Rail.

- Untuk semua Elevator yang terletak dibangunan, Guide Shoes yang dipakai adalah tipe Roller.

- Setiap guide shoes harus dilengkapi dengan sistem pelumas sendin (self lubrication) untuk mencegah cepatnya ke-ausan.

- Pada rangka bagian bawah yang merupakan tempat tumpuan Iantai kereta, harus terdapat bantalan karet.

2. Lantai Kereta

- Terbuat dan plat baja yang dicat anti karat.- Bagian bawahnya dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.- Ukuran dan kekuatan dan latai ini harus sesua dengan kapasitas angkutnya dan

masing-masing lift.

3. Dinding Kereta Elevator

- Untuk dinding lift terbuat dan Stainless Steel Hairline finished.- Dinding dalam konstruksinya harus sedemikian rupa sehingga mudah dipasang

atau dilepas sehingga memudahkan dalam perakitan di lapangan.- Pada bagian luamya harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.

4. Langit-langit Kereta Elevator

- Terbuat dan plat baja minimum setebal 2 mm yang dicat anti karat.- Ketinggian angit-langit kereta mi tidak kurang dan 2300 mm dimana terdapat pintu

darurat yang hanya bisa dibuka dan atas kereta dan dilengkapi safety switch sehingga lift tidak beroperasi selama pintu tersebut terbuka.

- Terdapat penerangan normal (ditentukan kemudian) dan untuk penerangan darurat dengan sumber daya dan batere tipe NI-CAD dry cell lengkap dengan chargernya.

- Terdapat Exhaust Grille dengan Exhaust Fan yang diletakkan diatas kereta.- Pada bagian atas harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.

5. Pintu Kereta Elevator

- Pintu kereta dan bahan Stainless Steel Hairline Finished.- Terdiri atas dua panel Centre Opening dengan tinggi 2100 mm.- Penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi dengan alat pengatur

kecepatan.- Pada bagian dalamnya harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.

6. Indikator Kereta Elevator

Integrated dengan Car Operating Panel dilengkapi dengan penunjuk anah pergerakan kereta, mndikator posisi sangkar elevator dengan tipe digital disertai bunyi bel.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 54

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

7. Car Operating Panel

- Terbuat dan stainless steel plate with hairline finish.- Push button yang dipakai merupakan touch button yang menyala bila tersentuh.- Terdiri atas peralatan sebagai benikut:

Pushbutton untuk setiap lantai. Pushbutton untuk membuka pintu kereta. Pushbutton untuk emergency stop. On-Off switch untuk lampu penerangan. On-Off switch untuk exhaust fan. Key-switch untuk independent operation. Lampu tanda kelebihan penumpang yang dilengkapi dengan buzzer. Pushbutton untuk intercom. Plat nama dan pabrik pembuat lift. Tulisan kapasitas lift penumpang. Tulisan No Smoking (Dilarang Merokok).

2.2.2. Data Peralatan di Shaft dan tiap Lantai

1. Magnetic Landing Device

Untuk memberhentikan kereta elevator pada setiap lantai yang dituju dengan toleransi maksimum sebesar 5 mm dan level lantai yang bersangkutan.

2. Landing Door

• Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu keretanya.• Dilengkapi dengan narrow jamb.• Terbuat dan stainless steel dengan hairline finish.• Harus dilengkapi dengan kunci pembuka secara manual dan interlock secara

elektris dan mekanis serta dilengkapi dengan alat penutup otomatis dengan weight closer.

3. Door Sills dan Toe Guards

Terletak di bawah pintu, terbuat dan Extruded aluminium natural color, yang didudukkan pada beton yang telah disediakan.

4. Hall Button

• Hanya ada satu buah disetiap lantai, diantara setiap dua pintu elevator dimana:- Untuk lantai yang paling bawah hanya terdapat satu pushbutton untuk operasi

ke arah atas.- Untuk Iantai yang paling atas hanya terdapat satu pushbutton untuk operasi ke

arah bawah.- Untuk lantai yang lainnya terdapat dua buah pushbutton untuk operasi ke arah

atas dan bawah.• Pushbutton merupakan touch button yang menyala bila disentuh.• Pada lantai dasar terdapat Fire Switch.

5. Hall Position Indicator

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 55

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

• Terdapat di atas pintu lantai dasar saja, dengan tipe Digital• Harus dilengkapi dengan penunjuk arah perjalanan kereta dan gong yang hanya

menyata dan berbunyi pada saat kedatangan kereta.

6. Buffer

Buffer yang dipakai harus dali jenis oil buffer dimana pada bagian atasnya diberikan karet setebal 5 mm. Untuk setiap elevator dipasang buffer untuk car dan yang lain utuk counter weight.

Buffer ini ditempatkan di atas suatu pondasi beton yang akan disediakan oleh pemborong pekerjaan sipil.

7. Guide Rail

Untuk Kereta Elevator- Rail yang dipakai harus terbuat dan profil baja T dengan lebar flange, ketinggian

dan berat nominal, sesuai standard kapasitas.- Rail harus dipasang pada bracket pada setiap jarak 2.06 meter maksimum

dengan memakai besi siku ukuran 80 x 80 x 8 mm.- Rail harus diklem pada bracket dengan memakai sliding slip dan mur baut 3/4,’- Sambungan rail terbuat dan plat baja setebal I dan panjangnya 14,5” yang

dipasang dengan mur baut 3/4” sebanyak empat buah disetiap sisinya. Untuk Counter Weight- Rail yang dipakai harus terbuat dan profil baja T dengan lebar flange, ketinggian

dan berat nominal sesuai standard kapasitas.- Rail harus dipasang pad bracket pada setiap jarak 2 meter maksimum dengan

memakai besi siku ukuran 80 x 80 x 8 mm.- Rail harus diklem pada bracket dengan memakai sliding slip dan mur baut 5/8”.- Sambungan rail terbuat dan plat baja setebal 1/2” dan panjangnya 12” yang

dipasang dengan mur baut 5/8” sebanyak empat buah di setiap sisinya.

Rail harus dilapis dengan suatu bahan anti karat dan pemegang rail harus dicat anti karat.

Selain ketentuan tersebut di atas, konstruksi dan rail harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dan pabrik.

8. Counter Weight

Rangka counter weight terbuat dali profil baja. Isi counter weight adalah sebesar Kereta Elevator ditambah dengan 50 % dali

kapasitas beban (balancing 50%), yang terbuat dali besi cor. Rangka counter weight harus dicat anti karat dan isinya dilapis dengan suatu bahan

anti karat.

9. Compensating

• Terdiri dan rope yang terbuat dan kawat baja dengan Inti kawat baja yang dilengkapi dengan rope tensioning.

• Rope tensioning berupa pulley yang diberikan beban, diletakkan di pit dan dilengkapi dengan safety switch.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 56

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

2.2.3. Data Mesin Penggerak Kereta Elevator

1. Mesin penggerak kereta elevator terdiri dan motor arus bolak balik 3 phase 380 V dengan toleransi 10 % Volt 50 Hz.

2. Mesin penggerak mi ditempatkan di dalam dinding shaft dan di atas suatu pondasi beton yang akan disediakan oleh pemborong sipil.

2.2.4. Control System

Setiap elevator harus mempunyai sebuah panel kontrol untuk mengoperasikan kereta Elevator, yang sekaligus sebagai kontrol induk yang akan mengendalikan elevator di dalam sistem kontrolnya.

Jenis alat kontrol yang hams dipakal adalah full electronic, micro computerized AC-VVVF (Alternating Current Variable Voltage Variable Frequency) dengan perlengkapan remote supervisory control panel untuk car status indikator dan maintenance.

Panel supervisory mi diletakkan di Mezzanine lantai 6 dengan kelengkapan sbb:

• Lampu indikator untuk keadaan normal power dan emergency power.• Signal lift yang menunjukkan lift dalam keadaan trouble.• Intercom untuk berkomunikasi dengan penumpang lift.• Lampu indikator posisi lift dan alat/button reset.• Key switch untuk menjalankan lift dengan emegency power.• Key switch untuk memanggil lift car agar turun ke main floor (anti burglar switch).• Key switch untuk menghidupkan dan mematikan lift.

2.2.5. Rope

1. Rope yang dipakai adalah kawat baja dengan inti kawat baja dan diberi tanda untuk posisi lantai.

2. Diameter minimum dan rope yang dipakai adalah minimum sebesar 1,5 mm sebanyak 6 jalur.

3. Sistem pemasangan rope adalah 2: 1 atau I : 1 dimana ujung dan pada rope dipasangkan pada rope end (Detch and Hitch) yang terletak pada suatu profil baja dengan dilapisi karet setebal 25 mm dan dilengkapi safety switch dan per.

2.2.6. Safety Device

1. Pengamanan terhadap kelebihan penumpang, berupa transducer yang diletakkan di bawah lantai kereta elevator apabila pengaman ini bekerja, maka panel kontrol akan mencegah mesin penggerak bekerja dan menyalakan indikator serta membunyikan buzzer yang diletakkan di car board.

2. Pengaman terhadap tidak adanya penumpang, berupa tranducer yang diletakkan di bawah kereta elevator apabila pengaman ini bekerja, maka panel kontrol akan mencegah mesin penggerak bekerja dan mematikan lampu penerangan dan exhaust fan. Apabila dan penumpang masuk, maka secara otomatis lampu penerangan dan exhaust fan akan menyala kembali.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 57

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

3. Pengamanan terhadap kelebihan perjalanan, berupa limit switch yang terletak di shaft atau di ruang mesin. Bila diletakkan di ruang mesin, sebagai penghubung harus dipergunakan kawat baja dengan diameter minimum 3 mm yang diletakkan pada rangka kereta elevator dibagian luar. Apabila pengaman mi bekerja maka panel kontrol akan mematikan mesin penggerak dan baru dapat dijalankan kembali bila secara manual posisi kereta dikembalikan kekedudukan normal.

Pembatasan yang ada yaitu:- Level 6 cm di bawah level lantal terbawah, dan- Level 10 cm di atas level lantal teratas.

4. Pengaman terhadap ketegangan rope, yang terletak pada setiap Detch and Hitch. Apabila pengaman ini bekerja, maka panel kontrol akan mematikan mesin penggerak.

5. Pengaman terhadap kelebihan kecepatan, berupa speed governor dilengkapi dengan safety gear yang saling dihubungkan dengan kawat baja berdiameter 5 mm.Apabila terjadi kelebihan kecepatan, maka:• Centrifugal switch yang ada di speed governor akan meyebabkan panel kontrol

mematikan mesin penggerak.• Safety gear sebanyak empat buah yang terletak di bagian bawah tali pengimbang

berat dan kereta akan mengadakan pengereman di rail dan microswitch yang ada disana akan menyebabkan panel kontrol mematikan mesin penggerak.

6. Pengaman pada pintu kereta elevator, berupa:• lnfra red sebanyak I set yang ditempatkan dipintu akan bekerja bila jalur sinarnya

terpotong.• Safety edges sebanyak 2 buah, akan bekerja bila tersentuh.• Mechanical switch sebanyak 2 buah, akan bekerja apabila pintu pada saat tertutup

mengalami hambatan, akan meyebabkan panel kontrol membuka kembali pintu kereta.

7. Pengaman terhadap bahaya kebakaran :Berupa fire switch, apabila terjadi kebakaran maka balk secara otomatis (digabung dengan panel kontrol fire alarm system) maupun secara manual (dengan fire switch) disampaikanlah informasi ke panel kontrol untuk membatalkan semua perintah yang ada dan menggerakkan kereta elevator kembali ke lantal dasar (satu), yang kemudian dapat dijalankan lagi untuk melayani pemadaman kebakaran dengan mempergunakan key-switch.

8. Pengamanan terhadap hilangnya sumber daya listrik, baik dan PLN maupun dan Diesel Genset, maka sumber daya listrik yang berasal dan battery dengan DC inverter lengkap dengan arrestor akan menghentikan kereta elevator pada lantai terdekat dan kemudian berhenti dengan pintu terbuka. Jenis battery yang dapat digunakan type Nicad merk Chloride Marathon / Alcad atau Saft.

9. Pengamanan terhadap perpanjangan rope, berupa micro switch yang terletak dipemberat pulley compensating rope. Apabila pengaman ini bekerja, maka panel kontrol akan mencegah mesin penggerak bekerja.

10. Pengamanan terhadap kelebihan waktu perjalanan yang disebabkan karena berhentinya kereta pada suatu lantal dimana beban kereta telah melebihi 85 % kapasitas pengaman ini berupa transducer yang diletakkan di bawah lantai kereta.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 58

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

2.2.7. Panel Kontrol Elevator

1. Panel kontrol iniadalah dan jenis wall mounted close type dengan lubang ventilasi secukupnya.

2. Semua komponen kontrol harus dapat bekerja dengan baik pada temperatur maksimum 4OøC dan RH maksimum 95 %

3. Panel kontrol akan diletakkan di dinding shaft yang akan disediakan oleh pemborong Sipil dan harus dilapisi karet setebal 5 mm dan hanya dapat dilayani dan depan.

4. Box panel harus terbuat dan plat baja setebal 2 mm minimum dan harus di-grounding dengan tahanan maximum 0.5 - I Ohm dan dilengkapi dengan arrestor unit, dengan rangka penguat dan dicat anti karat dan fire proof.

5. Semua kabel yang masuk atau keluar panel ini harus dilengkapi dengan cable gland.6. Alat kontrol harus dilengkapi dengan suatu alat pencegah interferensi dengan

gelombang pemancar yang ada.

2.2.8. Instalasi Listrik

Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk lingkup kerja dan pemborong instalasi ini adalah

1. Kabel feeder dan panel elevator ke panel kontrol elevator.2. Kabel kontrol dan panel kontrol elevator ke setiap bagian yang rnemerlukannya.3. Lampu dan switch di pit elevator.4. Intercom dengan master station, dimasing-masing wang mesin elevator dan di ruang

jaga, R. Control engineering, dengan cabang pada masing-masing kereta. Didalam operasinya, setiap cabang dapat memanggil master station dan setiap master station dapat memanggil setiap cabang. Sumber daya untuk intercom mi diambil dan battery Nicad 12 Volt yang dilengkapi dengan automatic charger, yang juga digunakan untuk melayani lampu penerangan darurat.

2.2.9. lnstalasi Ventilasi Ruang Mesin

Pekerjaan instalasi ventilasi mekanis untuk ruang lift, termasuk lingkup pekerjaan kontraktor lift. Kontraktor lift bertanggung jawab terhadap kapasitas lain yang dipasang sehingga tercapai temp. max. di dalam ruang 38°C. Untuk louver dan udara masuk termasuk lingkup pekerjaan kontraktor struktur.

2.2.10. Catatan

1. Motor penggenak kereta perlengkapannya harus mampu untuk 240 start/jam minimum.2. Door sills yang dipakai adalah tipe anti slip.3. Setiap pintu elevator di setiap lantai mampu menghambat kebakaran selama minimum 2

jam.4. Monitor untuk supervisi yang dipakai harus dapat dipakai untuk sistem

PAL/SECAM/NTSC dapat memberikan informasi tentang :- Car status : up, down, parked, independent failure dan lain-lain.- Door status : open, closed.- Car loading : jumlah penumpang.

- Traffic : hall call, car call, car to halt call.- Lain-lain :international time, jumlah stopper trip dan lain-lain.

5. Harus disediakan sarana untuk pemasangan Emergency Paging Speaker.

3.0.0. PRODUK

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 59

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi, pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis. Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah seperti pada outline specification terlampir.TOSHIBA, Schindler, Setara

XIII.08. SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

1. LINGKUP PEKERJAAN

a. Pemasangan Pemadam Api Ringan (PAR/PFE)

2. PEMADAM API RINGAN (PAR/PFE)

a. PAR disediakan sebagai sarana pemadaman awal yang dapat dilakukan oleh setiap penghuni bangunan.

b. Untuk daerah umum dalam bangunan disediakan 1 bh PAR jenis bubuk kering kapasitas minimal 2 kg setiap luas 100 m2.

c. Untuk ruangan mesin disediakan 1 bh PAR jenis CO2 kapasitas 4,5 kg untuk setiap luas 100 m2.dan mobail 25 kg

XIII. 09. PEKERJAAN SISTEM TELEPON PABX

A. PEKERJAAN PABX1. UMUM

Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, bahan-bahan, dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Kontraktor harus bertanggung jawab memenuhi desain, pemilihan bahan dan peralatan dan pemasangan keseluruhan system harus sesuai dengan maksud dan tingkatan pekerjaan dan pengoperasian yang memuaskan. Merk yang boleh ditawarkan adalah PHILIPS - NASIONAL atau produk setara buatan EROPA & JAPAN Pelaksana Pekerjaan harus merupakan Dealer produk atau perusahaan yang mendapatkan surat dukungan dari Dealer. Yang dimaksud dengan Dealer di sini adalah perusahaan yang mendapatkan Surat Penunjukkan secara resmi dari Distributor serta mendapatkan Surat Dukungan dari Principal (Agen Tunggal Pemegang Merk) di Indonesia.

2. LINGKUP PEKERJAANSebagaimana tertera dalam gambar-gambar rencana, kontraktor pekerjaan instalasi telepon ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :1) Pemasangan trunk line (co line).

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 60

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

2) Pengadaan dan pemasangan sistem PABX, termasuk komponen utama dan material bantu.

3) Pengadaan dan pemasangan Kerangka Distribusi Utama/saluran (MDF) 120 pairs, Kerangka Distribusi Lanjutan (IDF) dan kotak terminal.

4) Pengadaan dan pemasangan pengkabelan dari MDF ke setiap IDF.

5) Pengadaan dan pemasangan pengkabelan dari IDF sampai ke outlet telepon.

6) Pengadaan dan pemasangan sistem grounding telepon.

7) Pengadaan instalasi conduit tanpa pengkabelan pada beberapa titik sesuai dengan gambar rencana.

8) Melakukan pengurusan izin-izin / sertifikat dengan pihak PT. Telkom setempat sehubungan dengan pekerjaan ini.

9) Memberikan :- 1 (satu) set Installation & Programming Manual Book.- 1 (satu) set Service & Wiring Diagram Book.- 1 (satu) set Operating & Wiring Diagram Book.- 1 (satu) set Kalkir as Build Drawings.- 3 (tiga) set Blue Print as built drawigs.

10) Melakukan testing dan commisioning.11) Pelatihan operator dan teknisi pekerjaan operasi dan perawatan.

3. GAMBARAN UMUM PABX

1) Rancangan PABX harus bersifat modular dengan semua komponen tersusun pada printed circuit boards (PCBs) yang dapat dengan mudah dimasukkan dan dipindahkan dari masing-masing posisi / slot (plug in). Slot – slot yang ada harus bersifat ‘ universal’, yaitu tidak ada batasan bahwa card interface tertentu harus dipasang pada slot tertentu, kecuali pada base unit.

2) Card-card yang terpasang pada PABX harus dapat dipergunakan kembali untuk keperluan ekspansi PABX sehingga lebih ekonomis.

3) PABX memiliki embedded applications yang ditujukan untuk aplikasi pada industri health-care dan hospital, yang meliputi fitur dan layanan khusus telephone untuk hospitality industries, fungsi manajemen (check in/out) serta interface dengan Front Office System.

4) PABX harus menggunakan teknologi IP Communication Server serta mampu dihubungkan dengan berbagai macam perangkat : Telephone Sets TDM Telephone Sets Digital e-reflexes MultiMedia PC SIP Phone H.323,XML,LDAP Terminal Devices

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 61

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

5) PABX dilengkapi dengan Media GateWay sehingga memungkinkan konfigurasi dengan kombinasi dengan teknologi TDM (Time Division Multiplexing) serta koneksi dengan berbagai macam interface sebagai berikut :

Koneksi ke external network (public atau private):

T0 ISDN

E1-CCS ISDN (T2)

E1-CAS

T1 CCS (PRI)

T1 CAS

DDI / DID or NDDI / non-DID analog networks

Koneksi ke digital Reflexes phones, attendant operator positions (UA interfaces) Koneksi ke analog devices seperti telephone analog, modem, mesin facsimile (z-

analog interfaces) Koneksi DECT/PWT base stations IP connectivity (Voice Over IP) Voice compression channels: G.711, G.723, G.729 DSP resources for media services seperti voice guides, conferencing.

6) PABX harus mempunyai kemampuan switching dengan non blocking system.

7) Cabinet PABX berukuran standard rack 19inch.

8) Untuk mengakomodasikan ISDN maka PABX harus dapat digunakan pada jaringan ISDN melalui PCM link 64 Kbps, basic rate access 144 Kbps (2B + D) dan primary rate access 2 MBps (30B + D) dengan hanya menggantikan dan atau menambah card yang berhubungan dengan jaringan ISDN tersebut.

9) PABX harus memiliki kemampuan cordless DECT untuk mendukung mobilitas pengguna.

10) PABX harus dapat digunakan lebih dari satu kelompok pemakai ataupun departemen-departemen dalam suatu organisasi besar sehingga lebih ekonomis. Console-console operator harus dapat digunakan secara bersama atau dialokasikan kepada masing-masing kelompok pemakai.

11) PABX harus dapat dirangkaikan dengan paging module, untuk keperluan paging Public Address melalui ekstension PABX.

4. KAPASITAS SISTEM

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 62

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

1) PABX yang dipasang harus bersifat modular dan memiliki kemampuan untuk dikembangkan dengan penambahan module peripheral saja, tanpa penambahan modul kontrol hingga mencapai kapasitas maksimumnya.

2) PABX harus memiliki kapasitas yang mampu diperluas untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan 5,000 users pada satu node.

3) PABX yang dipasang harus dapat diperbaharui atau dikembangkan ke model PABX mutakhir guna peningkatan kapasitas sistem.

4) PABX yang dipasang harus termasuk :a. Maintenance Terminal untuk mendiagnosa kesalahan PABX dan melakukan

reprogramming.b. Voice Mail untuk minimal 500 users.c. Remote Maintenance Access. d. Baterai untuk pasokan daya cadangan bagi sistem selama minimal 4 jam.e. Alat penangkal petir untuk semua saluran induk.

5) Card-card yang digunakan harus memiliki sirkuit yang cukup besar (Min. 16 sirkuit untuk ekstension card dan 8 sirkuit untuk trunk card) agar PABX memiliki kapasitas yang cukup.

5. FITUR-FITUR SISTEM

1) PABX yang dipasang harus dilengkapi dengan fitur-fitur untuk Kemudahan panggilan keluar / masuk sebagai berikut : Customized Organizational Greetings, automatic day / night / break / holiday

greetings dengan built-in Real Time Clock. Kemampuan transfer dengan SuperVised sistem.

Customized Music on Hold, 2 systems language. Multi Tenant, memungkinkan adanya operator/ automatic attendant greetings

tersendiri untuk masing-masing grup trunk number dalam satu sentral PABX. Integrated Voice Mail 2port, 60minutes storage untuk kondisi Busy, No Answer,

Do Not Disturb (DND). Automatic Route Selection (ARS) sistem secara otomatis akan mencari rute

panggilan yang paling ekonomis. Personal Assistant dengan lima pilihan transfer pada kondisi No Answer : Voice

Mail, GSM, External Number (telepon rumah, etc), Internal Number (secretary) atau ke Operator.

Dial by Name dengan entry initial, kemampuan sampai dengan 3000 centralized directory internal/external.

Direct Inward System Access Transit, memungkinkan transit atas incoming call ke nomor external. .

2) PABX yang dipasang harus dilengkapi dengan fitur-fitur hospitality sebagai berikut:a) Automatic Wake-Up Calls

Fitur ini memungkinkan operator tamu atau tamu bersangkutan mampu menset “wake up call” (panggilan untuk membangunkan) secara otomatis pada waktu yang telah ditentukan. Bila panggilan tersebut tidak dijawab setelah selang waktu tertentu, maka system akan mengulangi panggilan tersebut untuk beberapa kali. Bila panggilan masih tidak dijawab, maka operator akan diberitahu dan setelah itu system akan membatalkan setting panggilan tersebut.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 63

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

b) Call RestrictionOperator dapat membatasi jenis panggilan keluar yang diperbolehkan bagi kamar tamu tertentu. Batasan untuk panggilan keluar tersebut adalah :

Internal Local SLJJ SLI

c) Check-In / Check-OutFitur ini memungkinkan pelaksanaan prosedur check-in / check out tamu yang cepat dan sederhana dengan hanya menekan satu tombol pada operator console atau front desk terminal, maka :

Kondisi kamar bersangkutan berubah dari ‘vacant’ ke ‘occupied’ dan sebaliknya.

Status kamar yang bersangkutan diset ke ‘clean’ atau sebaliknya. Nama tamu bersangkutan dimassukkan atau sebaliknya Telepon bersangkutan diset menjadi ‘barring’ / ‘unbarring’

d) Do Not DisturbFitur ini memungkinkan operator atau tamu bersangkutan untuk memblokir semua panggilan masuk yang ditujukan padanya.

e) Hot StationFitur ini memungkinkan tamu untuk menghubungi nomor ekstension tertentu dengan hanya mengangkat handset tanpa perlu menekan tombol apapun.

f) Centrallized Name Number DisplaySystem harus memiliki database terpusat berisi nama pemakai, nomor sambungan, nama departemen, dan lokasi dari semua ekstension pada system.

g) Message waitingSystem harus mampu memberi indikasi adanya pesan melalui lampu “message waiting” pada pesawat telepon bagi tamu yang bersangkutan.

h) PMS InterfaceSystem harus memiliki fasilitas untuk berhubungan dengan system Property Management System (PMS) untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi PABX dan PMS

i) Room StatusSystem PABX harus mampu memberikan melalui layar monitor / LCD console atau front desk terminal informasi mengenai status dan kondisi kamar, nama tamu bersangkutan, kebangsaan, dan kelas pelayanan dari nomor sambungannya. Informasi kamar yang telah ada dapat diubah atau ditambah oleh operator atau front desk officer dengan informasi baru.

3) Voice Mail Voice Mail untuk minimal 500 users yang terintegrasi dengan system.Kotak pesan dapat di akses secara mudah oleh user dan dapat di aksed dengan satu tombol saja melalui pesawat jenis e-reflexes.

4) Alarm Display

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 64

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Alarm, baik major maupun minor harus dapat ditampilkan pada cabinet system PABX dan operator console

5) Authorization CodeSystem akan dilengkapi dengan authorization code yang memungkinkan seorang pemakai tertentu membatalkan untuk sementara waktu batasan-batasan fasilitas yang diterapkan pada ekstension manapun.

6) BridgingSystem PABX harus memiliki kemampuan ringing up sampai minimal 4 pesawat telepon analog standar yang terhubung parallel.

7) Calling Name Number Display PABX harus dapat menampilkan nama si pemanggil beserta nomor.Nama yang terlihat pada layar saat pesawat telepon berbunyi memudahkan penyampaian salam yang tepat. Nama pemanggil harus ditampilkan kembali bila pembicaraan yang di hold berlanjut lagi.

8) Call Accounting (Metering)PABX harus mampu melakukan pengukuran traffic pada kelompok saluran induk (trunk group), operator console, dan ekstension tertentu. PABX juga harus mampu melakukan pencatatan selektif untuk panggilan masuk dan keluar melalui saluran induk (trunk) maupun panggilan antar ekstension. Data-data tersebut harus dapat dipindahkan ke printer untuk hard copy atau alat perekam lainnya untuk diproses lebih lanjut. Pencatatan meliputi tetapi tidak terbatas detil sebagai berikut :

Tanggal dan waktu panggilan terjadiNomor yang dipanggilNomor saluran cabang yang memanggilLama pembicaraanTarif pembicaraanDapat melakukan semua pembicaraan local, nasional, ataupun international yang dilakukan melalui : Operator Console Ekstension dalam PABX Panggilan-panggilan yang dibantu operatorRekaman harus proposional dengan lamanya pembicaraan pada setiap pesawat cabang ketika terjadi transfer panggilan.System memiliki kemampuan untuk mendeteksi pulsa 16 KHz dari Telkom.

9) Class of Service (COS)Jumlah kelas pelayanan (COS) yang tersedia dalam PABX minimal sebanyak 20. Dengan demikian dapat dirancang aneka kelas pelayanan, masing-masing dengan fasilitas pelayanan berbeda sesuai yang dibutuhkan kelompok pemakai.Tiap-tiap ekstension, saluran induk atau console dapat diberikan COS tertentu yang akan menentukan fasilitas apa saja yang berlaku baginya.

10) Customer Data Backup / RestoreSystem harus memungkinkan data langganan yang disimpan dalam RAM untuk di back-up dalam suatu alat simpan (disket). Data ini akan dipakai kemudian untuk memulihkan kerja system secara cepat bila terjadi data pada pada memori RAM hilang atau rusak.System mampu memback-up semua perubahan pada konfigurasinya secara otomatis pada hari yang sama kecuali telah dilakukan secara manual.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 65

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

11) CTI (Computer Telephony Integration)System yang akan dipasang memiliki kemampuan untuk memadukan pekerjaan piranti komputer dan layanan telepon dengan berbagai macam protocol CSTA, TAPI, TSAPI, XML/SOAP. Contoh aplikasi yang menggunakan protocol TAPI seperti : SAP, SideKick, Goldmine, Act, Outlook, Schedule+, Access, Lotus Notes, Word, Excel, Herold, TwixTel. System harus menyediakan InfoCenter yang mampu menyimpan status tiap user pada waktu melakukan perjalanan dinas dan menampilkan pada layar console pada tiap-tiap kondisi sebagai berikut : Sedang Dinas Luar, Waktu Kembali serta tujuan bepergian.

12) Direct LinePanggilan masuk dari jaringan STO harus mampu memanggil ekstension yang dapat dikehendaki secara langsung tanpa melalui operator. PABX harus mampu menangani fitur tersebut.

13) Emergency Power Failure Transfer CircuitsSystem PABX harus dapat menghubungkan saluran-saluran induk yang ada ke ekstension yang telah ditentukan sebelumnya bilamana terjadi keadaan darurat, misalnya kegagalan pada system pasokan daya atau modul CPU. Hubungan langsung antara saluran induk dengan saluran cabang ini dapat terbentuk secara otomatis atau secara manual.

14) Flexible Numbering PlanSystem harus mempunyai rancangan penomoran yang flexible, sebagai contoh :Kontraktor harus menjamin bahwa system yang dipasang mampu membedakan nomor ekstension yang konflik, seperti ‘52345’ dan ‘5234’. Ini berarti bahwa ekstension dapat diprogram dengan nomor panggil yang terdiri dari 1, 2, 3, 4, atau 5 digit dengan digit-digit pertama sama. System PABX akan memilih nomor ekstension yang lebih singkat jika digit selanjutnya tidak diterima dalam waktu tertentu.

15) HuntingSystem harus mampu meneruskan panggilan masuk yang ditujukan kepada kelompok ekstension (Hunt group) ke salah satu ekstension dalam “hunt group” yang tidak sibuk.Ada dua jenis hunting :a. Circular hunting

Hunting dimulai pada ekstension yang berada pada urutan berikut dari ekstension terakhir pada grup itu yang berhasil dipanggil dan berlanjut pada ekstension berikutnya dalam urutan yang sudah terprogram.

b. Terminal huntingHunting dimulai pada ekstension pertama yang berada pada urutan pertama dalam grup dan berhenti pada ekstension pertama yang tidak sibuk.

16) Integrated Service Digital Network (ISDN)System PABX yang dipasang harus mendukung ISDN PRI (30B + D) dan ISDN BRI (2B + D) tanpa adanya perubahan dalam arsitekturnya. Implementasi ISDN harus dapat dicapai melalui pengembangan-pengembangan dari perangkat keras dan perangkat lunak.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 66

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Kontraktor harus menyatakan semua pengembangan system yang diperlukan untuk memungkinkan system PABX yang dipasang bekerja dengan Primary Rate Access (PRA) dan Basic Rate access (BRA)

17) Remote Maintenance Access (RMA)Berikut adalah fitur yang harus dilengkapi :

a) Kemampuan untuk menjalankan tes keamanan dengan verifikasi sebelum dilakukan remote access meliputi user login dan password.

b) Kemampuan untuk membuat perubahan ke database customer yang sudah ada pada system tanpa mengganggu fungsi pemrosesan panggilan.

18) Music on Holda) Kontraktor harus memasang perangkat musik on Hold yang berfungsi :

Ketika operator meng-hold panggilan internal maupun eksternal. Ketika ekstension meng-hold paggilan internal maupun eksternal pada saat

mengakses fitur atau saat memindahkan panggilan. Ketika telepon masuk terlambat dijawab oleh operator dan sesudah

menerima pemberitahuan dari mesin perekam, jika diperlukan. Ketika panggilan masuk dihubungkan dengan ekstension yang sibuk. Sebagai background music pada pesawat telepon digital.

b) Kontraktor memasang dari perlatan sumber musik serta persyaratan yang diperlukan untuk menyambung peralatan tersebut ke PABX

19) Networkinga) PABX yang dipasang harus memungkinkan sambungan langsung ke tipe

PABX yang sama melalui media Leased-Line, Switched Line, IP Network untuk membentuk jaringan ABC-F2, maupun ke perangkat PABX merk lain dengan protocol QSIG.

b) Konfigurasi jaringan seperti tersebut diatas memungkinkan semua ekstension pada jaringan itu untuk memanggil ekstension lain dalam jaringan itu sendiri secara langsung tanpa kode tambahan.

c) Juga harus dimungkinkan untuk memusatkan semua attendant console pada suatu tempat atau pada tempat yang berbeda untuk membantu menjawab panggilan-panggilan masuk dari mana pun juga asalnya pada jaringan tersebut.

d) Fitur jaringan yang diharapkan adalah sebagai berikut : Kontraktor harus mencantumkan system yang dapat dioperasikan tanpa

attendant console dan bagaimana system bekerja untuk menggantikan aktivitas attendant console.

Automatic Networking DialingFitur ini memungkinkan keseragaman rancangan nomor panggilan terdiri dari 3 atau 4 digit untuk dipakai pada jaringan tersebut sehingga jika pemakai ekstension disalah satu PABX ingin menghubungi ekstension lain di PABX lainnya maka si pemakai cukup memutar nomor sambungan si pemakai

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 67

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

saluran cabang yang dituju. System harus mampu menerjemahkan dan menghubungkan si pemakai secara otomatis.

Automatic RedialMemanggil kembali nomor terakhir yang telah dipanggil harus dapat dilakukan oleh pesawat telepon pada kedua sisi PABX

Call TransferPemindahan pembicaraan (baik berasal dari jaringan atau dari saluran induk) dari satu ekstension pada satu PABX ke ekstension lain pada PABX lainnya dapat dilakukan.

Call ForwardSystem juga harus mendukung fitur call forwarding dari salah satu ekstension pada satu PABX ke ekstension lain pada PABX lainnya.

Camp OnSystem juga harus dapat mendukung fitur “camp on” dari satu ekstension pada satu PABX ke ekstension lain pada PABX lainnya.

Hot StationSystem juga harus dapat mendukung fitur “hot station” dari satu ekstension pada satu PABX ke ekstension lain pada PABX lainnya.

20) Night Servicea) Panggilan masuk melalui beberapa atau semua saluran induk harus dapat

dialihkan ke ekstension-ekstension yang ada dengan basis hubungan satu-satu.

b) Panggilan masuk melalui semua atau beberapa saluran induk dapat dialihkan ke hanya datu cabang saja.

c) Fitur Night Service diatas harus dapat berubah-ubah sesuai dengan waktu secara otomatis sehingga panggilan masuk dapat dialihkan ke ekstension yang sesuai pada waktunya.

21) RestrictionSemua pesawat ekstension harus dapat diklarifikasikan dalam salah satu kategori berikut :a) Terbatas secara keseluruhan

Tidak dapat melakukan panggilan keluar maupun menerima panggilan dari luar.

b) Setengah terbatasTidak dapat memanggil ke luar tetapi dapat menerima panggilan dari luar melalui operator

c) LokalDapat melakukan maupun menerima panggilan local.

d) InterlokalDapat melakukan dan menerima panggilan SLJJ.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 68

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

e) InternationalDapat melakukan dan menerima panggilan International.

22) Traffic MeasurementSystem harus mampu mengukur tingkat kesibukkan (traffic) yang dialami system.

6. FITUR EKSTENSION

1) Alternate AttendantSetiap ekstension harus dapat dijadikan sebagai console alternative.

2) Broken Dial ToneSystem harus mampu memberikan nada pilih lain dengan nada pilih biasa bila telepon diangkat pemakai sebagai petunjuk untuk pemakai bahwa kondisi forward untuk pesawatnya masih aktif atau ada pesan menunggu.

3) Call BackSystem harus memungkinkan pemakai yang menemukan kondisi sibuk atau tak ada jawaban pada ekstension atau saluran induk yang dituju, meminta system untuk memonitor saluran tersebut dan membentuk hubungan yang diinginkan bila saluran tersebut selesai melakukan pembicaraan.

4) Call Forward / Remote Call Forwarda) Fasilitas ini memungkinkan semua panggilan masuk (internal / eksternal) ke

ekstension untuk dialihkan (forward) ke ekstension lain yang telah ditentukan terlebih dahulu, jika panggilan masuk itu tidak dijawab dalam periode tertentu atau ketika saluran bersangkutan sedang sibuk.

b) Fasilitas ini memungkinkan semua panggilan masuk (internal / eksternal) ke saluran cabang untuk dialihkan (forward) ke nomor sambungan diluar system PABX bersangkutan, jika panggilan masuk itu tidak dijawab dalam periode tertentu atau ketika saluran bersangkutan sedang sibuk.

c) Fasilitas harus memungkinkan semua panggilan masuk untuk dialihkan ke ekstension lain sesuai dengan jenis panggilan (internal / eksternal).

5) Call HoldFitur ini memungkinkan pemakai setiap ekstension untuk menempatkan lawan bicaranya dalam posisi ‘hold’. Sambungan yang di-hold dapat diambil kembali di ekstension tersebut dan atau di ekstension lainnya.

6) Call Pick UpFitur ini memungkinkan pemakai ekstension untuk menjawab panggilan masuk yang ditujukan pada ekstension lainnya yang termasuk maupun tidak termasuk kelompoknya.

7) Camp-OnSystem PABX harus memungkinkan pemakai ekstension yang sedang terlibat pembicaraan untuk mengetahui, melalui nada peringatan, bahwa ada panggilan lain menunggu untuk dihubungkan dengannya. Pemakai saluran telepon boleh melakukan hold pada pembicaraan pertama dan menjawab panggilan masuk tersebut. Bila tidak, maka saat on-hook, pesawat akan berdering secara otomatis.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 69

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

8) ConferenceSystem harus mampu menghubungkan secara bersamaan 3 pembicara (baik internal maupun eksternal) yang menggunakan pesawat manapun juga pada system.

9) Consultation HoldEkstension yang sedang terlibat pembicaraan, dapat berkonsultasi dengan pihak ketiga, lalu kemudian melanjutkan kembali pembicaraan. Selama konsultasi, pihak kedua tidak dapat mendengar pembicaraan pihak pertama dan ketiga.

10) Dial Access to OperatorSemua ekstension dalam system harus dapat dihubungkan ke operator dengan memutar satu atau dua digit saja.

11) Executive Busy Override (Ekstension)System PABX harus memungkinkan sebuah ekstension dengan fasilitas ini untuk masuk ke dalam pembicaraan yang sedang berlangsung. Sebelum masuk, system akan memberikan nada peringatan pada pihak-pihak yang sedang terlibat pembicaraan bahwa ada pihak lain yang akan masuk dalam pembicaraan.

12) Integrated Password Dialling.Fitur ini memungkinkan seorang pengguna menggunakan pesawat telepon ekstension lain untuk melakukan panggilan dengan fasilitas Class of Service yang sama seperti ekstension miliknya, dengan memasukkan nomor ekstensionnya beserta passwordnya. Biaya percakapan tetap dibebankan pada ekstension asal miliknya, bukan pada ekstension yang digunakan.

13) Follow MeFasilitas ini memungkinkan satu ekstension mengaktifkan fitur Call Forward untuk dirinya dari pesawat ekstension lain.

14) Hot StationFasilitas ini memungkinkan satu ekstension untuk secara otomatis terhubung dengan ekstension lain segera setelah handset diangkat atau setelah suatu delay tertentu.

15) Keypad LockFitur ini memungkinkan pesawat telepon suatu ekstension dikunci tombol-tombol keypadnya sehingga tidak dapat digunakan oleh orang lain yang tidak berhak.

16) Last Number RedialSystem harus dapat ‘mengingat’ nomor sambungan terakhir yang diputar oleh pemakai dan akan memutar kembali bila si pemakai mengaktifkan kode untuk fasilitas redial.

17) Paging AccessEkstension harus dapat mengakses system eksternal voice paging yang terhubung ke PABX.

18) Private PasswordSetiap pesawat ekstension harus dapat menciptakan dan memasukkan sendiri nomor passwordnya secara langsung dari pesawat telepon di ekstension mereka

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 70

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

tanpa harus melalui orang lain (administrator) yang memasukkannya kedalam system PABX.

19) Silent MonitorFasilitas ini memungkinkan suatu ekstension memasuki pembicaraan lain yang sedang berlangsung dan berbicara dengan salah satu pihak tanpa diketahui oleh pihak lain.

20) Station Override SecuritySystem harus mampu memberikan fasilitas security pada ekstension sehingga mampu mencegah masuknya pemakai lain yang memiliki ‘executive busy override’.

21) Saved Number RepeatNomor yang dipanggil dapat disimpan dan dihubungi kembali.

22) Station Class of Service ChangeoverEkstension harus dapat memilih class of service yang dikehendaki dengan memanggil suatu kode tertentu dan memasukkan password.

FITUR KHUSUS IP TERMINALPada terminal IP harus terdapat fitur sebagai berikut :

23) PFTP (Trivial File Transport Protocol)Sistem secara otomatis melakukan download software files ke IP terminal, termasuk bilamana terdapat update software version serta perubahannya.

24) DHCP Server (Dynamic Host Control Protocol)System harus mampu melakukan pengaturan serta memberikan alamat IP secara otomatis pada tiap-tiap IP terminal, tanpa memerlukan keterlibatan system administrator.

25) AVA (Automatic VLAN Assignment)System harus memungkinkan pengenalan pesawat IP serta membentuk konfigurasi terhadap pesawat IP tersebut secara otomatis pada waktu dipindahkan pada jaringan yang berbeda. Sifat “Plug and Play” ini memudahkan pada waktu terdapat migrasi user.

26) SoftPhoneFitur ini memungkinkan pemakai setiap computer menambahkan layanan telepon yang terintegrasi, baik pada waktu di kantor maupun waktu mobile (web softphone).

27) PoE (Power over Ethernet)Fitur ini memungkinkan suplai catu daya untuk pesawat IP melalui Ethernet.

7. FITUR OPERATORSistem PABX harus mencakup operator console dengan fitur seperti disebutkan dibawah ini. Operator console harus dirancang dengan memperhatikan segi-segi ergonomic dan efisiensi operasi. Disamping itu console harus memiliki control dan layar peraga untuk mengawasi dan mengkoordinasi fungsi-fungsinya yang beraneka ragam.

1) Operator Console Traffic Handling Capabilitya) Prinsip operasi console dalam meangani panggilan-panggilan masuk dan meng-

hold panggilan pada console.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 71

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

b) Jumlah maksimum pembicaraan yang dapat di-hold pada tiap console pada satu waktu.

c) Hubungan operator dengan panggilan masuk terputus : Ketika panggilan masuk tersebut dialihkan ke ekstension yang sibuk. Ketika panggilan masuk tersebut dialihkan ke ekstension yang bebas.

d) Penyaluran panggilan-panggilan yang masuk ke console yang berbeda (dengan menggunakan prinsip panggilan yang telah menunggu paling lama ke operator pertama yang bebas, dsb)

2) DisplayOperator console harus dilengkapi dengan layar 2x20 character untuk menampilkan karakter-karakter alphanumeric sehingga oprator dapat mengetahui jenis panggilan (internal/eksternal) yang masuk, nama pemakai/department/perusahaan (multi-tenant) internal serta external dengan ISDN, dan nomor sambungan sumber panggilan masuk internal.

3) Alternate AnsweringFitur ini memungkinkan sebuah pesawat telepon alternatif berfungsi sebagai back-up operator. Panggilan masuk yang ditujukan untuk operator dan tidak dijawab dalam jangka waktu tertentu akan dialihkan ke pesawat telepon tersebut.

4) Attendant Bussy OverrideOperator harus memiliki fasilitas untuk masuk ke dalam pembicaraan yang sedang berlangsung. Sebelum operator masuk, semua pihak yang terlibat pembicaraan yang sedang berlangsung akan mendengar nada peringatan.

5) Queue LengthSystem PABX harus mampu menempatkan panggilan-panggilan yang masuk (internal/eksternal) ke dalam antrian dan memperagakan informasi tentang jumlah panggilan dalam antrian ini pada layar console.

6) Busy Lamp FieldOperator console harus memiliki kemampuan untuk mengetahui ekstension-ekstension yang sedang sibuk.

7) Attendant JacksOperator console harus dapat dilengkapi dengan jack untuk peralatan headset pada sebelah kiri atau kanan console. Ini memungkinkan operator untuk bekerja dengan lebih efisien.

8) Attendant Time DisplayOperator console harus dilengkapi dengan jam digital yang menampilkan informasi waktu dalam jam maupun menit secara terus menerus. Waktu boleh ditampilkan dalam mode 12 jam atau 24 jam dan dapat diubah melalui console.

9) Attendant HeadsetsSemua oprator console harus dapat dilengkapi dengan lightweight headset

10) Attendant Individual Trunk AccessPABX harus mempunyai fasilitas untuk memungkinkan operator mengakses setiap saluran induk atau tie-line pada system PABX untuk melakukan uji nada pilih untuk melakukan panggilan keluar.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 72

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

11) Call ParkOperator harus mampu menempatkan untuk sementara waktu panggilan yang masuk dalam kondisi ‘hold’ dengan menekan satu tombol saja dan berhubungan kembali dengan menekan tombol yang sama.

12) Camp-On BusyFitur ini memungkinkan operator console untuk melakukan ‘camp’ terhadap panggilan yang masuk ke suatu ekstension yang sibuk secara otomatis.

13) Control of OverflowOperator console harus dapat mengalihkan panggilan tertentu ke ekstension tertentu pula dengan menekan sebuah tombol atau ketika panggilan masuk tidak dijawab operator setelah selang waktu yang ditentukan sebelumnya.

14) Control of Station FeaturesFitur-fitur ekstension tertentu dapat dapat dikontrol dari/oleh operator console. Fitur-fitur ini termasuk call forwading dari ekstension, tujuan saluran induk, ringdown, station blocking, dan station restriction.

15) Control of Trunk AccessOperator console harus dapat memblock akses ke suatu saluran induk.

16) Control of Trunk Group AccessOperator console harus dapat memblock akses ke suatu grup saluran induk.

17) Controlled Outgoing RestrictionsOperator console harus dapat memblock satu ekstension tertentu untuk melakukan panggilan ke luar.

18) Dual Night Answer ModeSystem harus dapat beroperasi dalam salah satu dual mode night answer (N1 atau N2). Transfer menuju kedua mode ini dapat diperintahkan oleh operator console atau diaktifkan secara otomatis dengan system waktu.

19) Multiple Console OperationSystem PABX yang dipasang harus dapat menangani lebih dari satu console.

20) Night Answering DestinationsOperator console harus dapat mengubah ekstension tujuan dari panggilan night answer.

21) Automatic Call Back on Busy or No ReplyPanggilan yang jatuh ke extension yang sibuk atau tidak dijawab oleh ekstension yang bersangkutan harus daopat dikembalikan lagi kepada operator untuk ditangani lebih lanjut.

22) Split FunctionOperator console harus dapat menginterupt suatu pembicaraan yang sedang berlangsung dan berbicara dengan kedua belah pihak namun kedua belah pihak tersebut tidak dapat berbicara satu sama lain.

23) Station Blocking

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 73

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Console harus dapat memblok fasilitas-fasilitas pesawat ekstension.

24) Station FlexibilityOperator console harus dapat berfungsi sebagai ekstension biasa selama tidak berfungsi sebagai operator console.

8. PESAWAT TELEPONa. Pesawat Cabang Analog minimum memiliki kelengkapan : Message Waiting Indicator,

Data Port, Tombol-tombol Recall, Mute, Pause, Last Number Redial, selectable ringing volume 3 level, selectable ringing melodi 4 macam, programmable flashing duration, tone/pulse dialling, model desk-top namun dapat dipakai wall-mounting.

b. Pesawat Cabang Digital minimum memiliki semua kelengkapan yang terdapat pada

pesawat cabang analog ditambah 1x20 character display, Handsfree, Loudspeaker, 2-direction navigation key, Direct Access to Mail-Box, 6 programmbale shortcut keys.

9. POWER SUPPLY1) PABX harus dapat dioperasikan pada AC power 230 V (+10% , -15%), 50Hz dan /

atau DC power 42-60 Volt2) PABX harus memiliki backup battery (minimal 4 jam) agar tetap dapat beroperasi

walaupun listrik padam

10. SURGE PROTECTION1) PABX yang dipasang mempunyai solid state dan peralatan lain yang akan terganggu

tegangan surja, untuk melindunginya diperlukan alat. Harga alat tersebut harus sudah termasuk dalam harga peralatan.

2) MDF PABX tersebut harus dipasang dengan lightning protector arrester pada tiap line circuit, tidak dibedakan apakah itu hubungan internal atau eksternal.

3) Tipe arrester yang digunakan adalah 3 pole Gas Tube Arresteor, 230V, 10kA/10A dilengkapi dengan eksternal fail safe.

4) Peralatan power supply hanus terpadu dengan semua peralatan lainnya untuk melindungi semua item pada peralatan tersebut dan sistem PABX, untuk menghadapi adanya tegangan surja yang dikarenakan oleh kilat, switching, transient, atau sebab-sebab lainnya.

11. ENVIRONMENT1) Peralatan PABX dan attendant console harus berfungsi secara mernuaskan sesuai

dengan kemampuannya atau kemampuan maksimum pada temperatur hingga 45 oC dan kelembaban relatif (non condensing) antara 10% sampai 85%. Peralatan tersebut harus berfungsi normal tanpa adanya kerusakan apapun atau penurunan performance di kemudian hari.

2) Alat tersebut harus tahan debu. Semua permukaan harus tertutup rapat, label-label atau terminal-terminal sedapat mungkin tersusun secara vertical

3) Semua metal work harus dilindungi untuk menghindari korosi dan karatan.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 74

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

4) Panas yang dihasilkan oleh peralatan tersebut harus dapat dihilangkan secara efisien.

12. REABILITYPeralatan harus mampu bertahan minimal 7,5 tahun (MTBF = Mean Time Before Failure) ketika bekerja dalam lingkungan yang ditentukan dalam bagian ENVIRONMENT tersebut diatas.

13. DOCUMENT/TRAINING1) Satu set dokumen jaminan garansi dari dealer yang ditunjuk resmi oleh distributor

serta mendapatkan surat dukungan dari Principal (ATPM) di Indonesia harus diberikan dan diserahkan ke pihak owner.

2) Sernua drawing, ranoangan peralatan drawing tersebut, diagam, dan infomiasi yang tercetak harus dilengkapi. Dokumen harus berisi penjelasan umum sistem itu. Penjelasan umum ini harus memperkenalkan sistem dan harus termasuk konfigurasi sistem, kemampuan sistem lainnya, seperti numbering scheme, fasilitas operasi, layout operator console, dan spesifikasi teknis.

3) Kontraktor harus menunjukkan jumlah hari yang diperiukan untuk traininga) Operator teleponb) Pemakai ekstensionc) Pemakai ekstension features phoneSemua pelatihan diatas harus dilakukan tanpa dipungut biaya.

14. MAINTENANCE1) Bila diperlukan Kontrakter harus menawarkan paket biaya perneliharaan PABX

termasuk harga tenaga kerja dan alat pengganti suku cadang PABX dan telepon set.

2) Jasa pemeliharaan harus sudah mencakup semua peralatan PABX, wiring, dan peralatan telepon.

3) Paket pemeliharaan harus merincikan tiap bentuk jasa yang diberikan, seperti respons time, biaya, dan kondisi selama dan sesudah garansi yang dapat diterima.

15. LINGKUP PEKERJAAN1) Pengadaan material dan konstruksi dari MDF (Main Distribution Frame) serta

kabel dari MDF ke PABX akan menjadi tanggung jawab kontraktor. Tipe MDF harus sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh PT. TELKOM.

2) Sistem yang dipasang harus mencakup :a) Sistem PABX (baik hardware maupun software) dengan semua frtur seperti

yang tercantum pada spesifikasi tanpa dikenakan biaya tambahan apapun pada kapasitas terpasang yang diminta.

b) Operator console lengkap dengan handset din pilihan headset tanibahan yang ada.

c) Features telephone setd) Biaya pemasangan PABX dan semua peralatan tambahan harus mencakup

pula biaya penyambungan dari PABX ke MDF.e) Sistem proteksi terhadap petir dan tegangan surja.f) Backup battery.g) Trainingh) Dokumentasi.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 75

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

3) Kerangka Distribusi LanjutKerangka Distribusi Lanjut ( IDF ) secara umum mempunyai syarat - syarat yang sama sepertiMDF.

4) Kotak Terminal TeleponKotak Terminal Telepon secara umum mempunyai syarat - syarat yang sama seperti MDF.

5) Kabel TeleponTipe kabel yang digunakan meliputi :a) lnstalasi dalam : PVC. Kabel untuk instalasi dalam ( lihat gambar )b) Instalasi Luar : PVC. Kabel berlapis baja untuk instalasi bawah tanah

(penguburan langsung) Sebuah nomor untuk tiap-tiap kabel harus sesuai dengan gambar.

16. PEMASANGAN KABEL TELEPON

1) Umuma) Sistem penyambungan didalam main distribution frame dan junction box harus

mempergunakan sistem slip (solderless) dengan alat connection / disconnection. (Reference: Krone).

b) Penyambungan kabel didalam junction box harus mempergunakan sistem slip solderless, sesuai dengan persyaratan PT. Telkom. (Reference: Krone)

c) Kabel yang masuk keluar ke/dari MDF, junction box harus memakai kabel gland dan tanda untuk mengindentifikasikan route kabel dan nomor pesawat dengan memakai "cable marking" merk 3 M atau setara.

d) Kotak hubung MDF; junction box dan terminal box harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2 mm dan dilapisi dengan grey colour baked acrylic paint.

e) Semua kotak hubung harus mendapat grounding dengan hambatan minimum 1 ohm.

f) Jarak antara grounding instalasi telepon dengan grounding instalasi listrik paling dekat 10 m, sedangkan dengan grounding penangkal petir paling dekat 20 m.

2) Kabela) Kabel feeder yang digunakan adalah jenis indoor telephone cable, dengan

kapasitas sesuai gambar rencana.

b) Kabel distribusi dari junction box tiap-tiap outlet memakai indoor telephone cable sebanyak 2 pair diameter core 0,6 mm ( 1 pair dipakai untuk cadangar/spare), dan dimasukkan dalam konduit.

c) Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada suatu trunking kabel/Tray.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 76

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

d) Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada tangga kabel.

e) Semua kabel yang dipasang diatas trunking kabel harus didalam conduit.

f) Semua outlet kabel yang penempatan instalasinya hanya sampai diceiling saja, hanis memiiiki spare panjang minimum 10m dari titik instalasi outlet pada gambar rencana.

g) Isolasi antara urat-urat kabel, dan isolasi antara urat kabel terhadap ground minimum 20 M ohm.

3) Trunking dan tangga kabela) Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horizontal dan satu garis

vertical.b) Tangga kabel dipasang kedinding shaft dengan memakai 3 buah dynabolt

berukuran 1l2" x 2" pada jarak 75 cm

4) Conduita) Konduit harus diklem ke struktur bangunan dergan sadle klem. Jenis konduit

yang bisa dipakai adalah PVC conduit dengan diameter dalam minimum 1.5 x diameter kabel.

b) Khusus ruang-ruang tanpa ceiling seperti area parkir, dimana pemasangannya bersifat outbow memakai konduit khusus.

c) Untuk pemakaian konduit didalam ruang yang memiliki ceiling (tidak tampak/INBOW) cukup memakai konduit biasa.

5) Pemasangan kabel dalamSemua kabel dalam akan dipasang dengan menggunakan saluran PVC High Impact Conduit BS 6099 Fire Retardant dengan diameter dalam min 1.5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam 19 mm. Untuk keperluan maintenance, wama PVC High Impact conduit yang dipasang untuk instalasi telepon hanus berbeda dengan PVC High Impact yang dipasang untuk instalasi listrik (wama putih atau hitam ).

6) Pemasangan kabel luar.Secara umum pemasangan kabel luar hana sesuai dengan standard yang dapat digunakan clan disetujui oleh engineer.Secara langsung kabel dikubur harus dilindungi dengan batu bata yang didesain khusus untuk pemasangan kabel telepon bawah tanah.Batu bata diatas, wama merah plastik dengan ketebalan dan lebar yang sesuai harus dipasang dengan tanda peringatan yang diperlihatkan pada pemasangan kabel telepon di bawah.Tanda kabel harus juga dipasang sepanjang rute kabel, sebaiknya pada setiap perubahan arah.

17. OUTLET TELEPONOutlet telepon harus dipasang secara spesifik dan diperlihatkan dalam gambar bagiannya harus disempurnakan dengan unit yang mendukung penggunaan.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 77

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Tipe outlet telepon dan unit yang mendukung penggunaan harus sesuai dengan syarat - syarat desain interior.

18. PERCOBAAN DAN PENGGUNAANSelama waktu perkembangan dan melengkapi instalasi, sistem telepon harus diuji coba dan digunakan, sehingga operasi berjalan dengan baik.

Uji coba dan penggunaan sistem harus sesuai dengan standard PT. Telkom dan disetujui oleh pembuat peralatan sistem telepon.

Pada kelengkapan semua pekerjaan dan setelah melengkapi semua peroobaan, kontraktor harus menyediakan teknisi terampil yang diperlukan dan penolong untuk pengoperasian dan perawatan semua sistem dan peralatan untuk periode kurang dari dua minggu sampai sistem beroperasi denqan baik.

19. TANGGUNG JAWAB DAN JAMINAN KONTRAKTORSemua pekerjaan, peralatan dan material harus dijamin kualitasnya dan mencegah semua kerusakan untuk periode yang ditunjukkan dalam kontrak.

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mendapatkan izin yang mana dibutuhkan untuk pengoperasian sistem telepon.

Kontraktor harus bertahggung jawab untuk semua biaya dengan beberapa izin yang ditetapkan hukum disesuaikan dengan pekerjaan dan beberapa kerusakan dari material yang kurang baik, peralatan dan pembuatan.

Kontraktor harus rnemasukkan biaya untuk pelatihan operator yang disediakan oleh klien.

20. PRODUKBahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi dan diproduksi oleh satu pabrik. Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan ke Direksi. Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Direksi.

PABX : PHILIPS, NASIONAL & SEAMENGuest Room telephone : PHILIPS, Teledex.Outlet Telephone : Legrand/ setaraKabel : EXTRANAConduit : EGA, Clipsal

XIII. 10. PEKERJAAN TATA SUARA

I. PERSYARATAN UMUM.

I.1. Keseluruhan peralatan utama yang membangun sound system ini harus dari merk yang sama. Adapun merk yang boleh ditawarkan adalah PHILIPS atau BOSCH.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 78

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

I.2. Kontraktor harus merupakan dealer produk atau perusahaan yang mendapatkan Surat Dukungan dari Dealer. Yang dimaksud Dealer adalah Perusahaan yang mendapatkan Surat Penunjukan dari Distributor serta mendapatkan Surat Dukungan dari Principal (Agen Tunggal Pemegang Merk) di Indonesia.

I.3. Sistem tata suara harus memenuhi standard keselamatan evakuasi sebagaimana dipersyaratkan pada IEC 60849 standard.

II. RUANG LINGKUP PEKERJAAN.

Sebagaimana yang tertera dalam gambar rencana, Kontraktor pekerjaan Sistem Tata Suara ini harus mengadakan dan memasang, serta nantinya menyerahkan seluruh hasil pekerjaan dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan.

Garis besar lingkup pekerjaan instalasi sistem tata suara yang dimaksud adalah sebagai berikut :1) Pengadaan, pemasangan, dan pengujian peralatan sentral sistem tata suara

meliputi unit penguat sinyal suara (booster amplifier) lengkap dengan unit kontrol dan monitor serta pemasangan sistem dalam rak untuk peralatan sentral tata suara.

2) Pengadaan, pemasangan, dan pengujian MDF dan kotak hubung bagi (TB) di setiap lantai.

3) Pengadaan, pemasangan, dan pengujian kabel-kabel distribusi sistem tata suara antara peralatan sentral dan sistem rak dengan kotak hubung bagi di setiap lantai.

4) Pengadaan, pemasangan, dan pengujian alat pengeras suara (loud speaker) sesuai dengan gambar rencana.

5) Pengadaan, pemasangan, dan pengujian kabel-kabel pemakaian antara kotak hubung bagi dengan alat-alat pengeras suara dan volume control di tempat yang ditunjuk.

6) Melaksanakan matching dan balancing atas semua speaker dan sistem secara keseluruhan, sedemikian rupa hingga menghasilkan kualitas suara yang prima dan tingkat tekanan bunyi yang merata di seluruh bagian lantai bangunan.

II.1. Ruang lingkup pekerjaan sound system meliputi pengadaan peralatan berikut pemasangannya.Pengadaan dan pemasangan peralatan sound system ini secara keseluruhan terbagi menjadi 2 (dua) bagian utama yaitu :

a. Sound System untuk Back Ground Music, Paging dan Evacuation, meliputi area selasar dan public area.

b. Sound system untuk keperluan Evacuation, meliputi semua area yang telah dicover oleh item II.1.a tersebut di atas ditambah area-area yang memerlukan ketenangan seperti Ruang Dosen.

II.2. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk memperkuat dan meningkatkan Kualitas suara secara merata ke seluruh area Gedung.Kualitas suara tidak hanya diperkuat tetapi harus mempunyai derajat pengertian atau kejelasan suara (intelegibility) yang tinggi, bebas dari gangguan listrik tegangan tinggi dan sinyal pemancar pemancar baik yang ada didalam gedung itu sendiri maupun diluar gedung seperti ORARI, KRAP dan sejenisnya.

II.3. Pengadaan dan pemasangan peralatan sebagai berikut :Peralatan Utama :1) 391 x System Pre-Amplifier2) 391 x Call Station w/ 6 Zones Selector

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 79

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

3) 395 x Booster Amplifier 120 Watt4) 391 x Telephone – PA Coupler5) 391 x CD-MP3 Palyer & integrate Tuner FM-AM6) 394 x Cardioid Column Speakers 36 Watt7) 190 x Ceiling Speaker 6 Watt, metal grill for EVAC ONLY

8) 3959 x Volume Control 30 Watt

Peralatan Penunjang :

1) 4471 x Rack 19” c/w Roof Fan, Blank Panel, accessories2) 44 4 x Terminal Box Sound System3) 44 4 x Change Over switch4) 234 x Kabel Feeder 4 x 2.5mm2

5) 4308 x Instalasi

III. KEMAMPUAN PERALATAN.

Sound system yang ditawarkan, haruslah memiliki kemampuan minimal sebagai berikut :

III.1. Sound system berbasis microprocessor (microprocessor based).Perubahan setting dan konfigurasi dapat dilakukan secara cepat dan mudah tanpa perlu merubah perkabelan.Selain itu system mampu melakukan supervisi dan kontrol sebagai berikut :

- Full system supervision.- Loudspeaker line supervision.- Emergency microphone supervision.- Message manager supervision.

III.2. Bilamana pada supervisi diketemukan adanya kerusakan pada system amplifier, secara otomatis system dapat melakukan penggantian ke spare amplifier (amplifier cadangan).

III.3. Sistem dilengkapi dengan had-held emergency microphone yang terintegrasi pada front panel.

III.4. Digital pre-recorded messages sampai dengan 255 messages dan system pengaturan dengan Digital message management.

III.5. Tingkat Kekerasan dan Kualitas Suara harus dapat diatur secara group dan terpusat dari sentral untuk menyesuaikan dengan keadaan ruang sehingga menghasilkan kualitas suara sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

III.6. Sound system yang dipasang harus dapat berfungsi dengan baik untuk distribusi suara secara merata pada area (zone) yang dipilih dan tidak mengganggu zone lainnya.Misalnya dilakukan pilihan untuk zone 1 dan 2, maka zone 3 dan 4 tidak boleh ikut berbunyi. Pemilihan zone dilakukan melalui selector yang terintegrasi pada microphone call station.

III.7. Sistem tata suara yang akan dipasang memiliki sistem prioritas otomatis untuk layanan dengan urutan prioritas terendah sampai tertinggi sebagai berikut :a. Back Ground Music ke semua ruangan / lantai yang dilengkapi speaker.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 80

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

b. Paging dengan Attention Chime untuk penyampaian berita, dengan sistem 12 zones.

c. Emergency Call dengan Pre-Recorded Announcement, yang dapat di-trigger dari Emergency Push-button ataupun Master Control Fire Alarm. Emergency Call merupakan prioritas tertinggi, merupakan All Call (ke semua speaker) dan dilakukan by-pass terhadap volume control.

System priority yang dapat diprogram sampai dengan 16 level, dimana microphone dengan priority lebih tinggi dapat melakukan over-ride ke microphone dengan priority lebih rendah (namun tidak sebaliknya), dengan pengaturan urutan prioritas sebagai berikut :

- Emergency Microphone.- Microphone General PA.- Microphone R Serbaguna lantai 1.- Call Station untuk car call.

III.8. Selain untuk keperluan back ground music, announcement / paging dan mengumandangkan adzan, peralatan harus dilengkapi dengan system evakuasi untuk hal-hal yang bersifat darurat.Sinyal dari MCFA secara otomatis dapat mengaktifkan digital programmable pre-recorded message module.

III.9. Paging maupun Evacuation dapat dilakukan melalui extension PABX dengan sarana Telephone Coupler.

IV. SPESIFIKASI KHUSUS SPEAKER.V. SPESIFIKASI PERALATAN.1) System Pre-Amplifier

Electrical Mains voltage 230 Vac/115 Vac, ±15%, 50/60 Hz Max mains power consumption 50 VA Battery voltage 24 Vdc, +20%/-10% Max battery current 1 A Max mains inrush current 1.5 A @ 230 Vac / 3 A @ 115 Vac

Performance Frequency response 50 Hz – 20 kHz (+1/-3 dB) Distortion <0.5% Call channel Bass control: -6/+6 dB @ 160 Hz Treble control: 0/+12 dB @ 5 kHz BGM channel Bass control: 0/+20 dB @ 100 Hz Treble control: 0/+18 dB @ 15 kHz Channel separation >65 dB @ 1 kHz Priority mute >50 dB

Inputs Call station inputs(8-pin DIN, balanced, for LBB 1941/00 and/or LBB 1946/00)

– Sensitivity 1 V– Data RS485, 1200, N, 8, 1, 0

Mic/Line input (3-pin XLR/5-pin DIN, balanced)– Sensitivity 1 mV (microphone), 200 mV (line)

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 81

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

– Impedance >1 kOhm (microphone),>5 kOhm (line)– S/N (flat at max volume) >63 dB (microphone), >70 dB (line)– S/N (flat at min volume/muted) >75 dB– CMRR >40 dB (50 Hz – 20 kHz)– Headroom >25 dB– Speech filter -3 dB @ 315 Hz, high-pass, 6 dB/oct– Phantom power supply 16 V via 1.2 kOhm, in microphone mode only

BGM input (Cinch, unbalanced, stereo converted to mono)– Sensitivity 500 mV (CD), 200 mV (aux, tape)– Impedance 22 kOhm– S/N (flat at max volume) >70 dB– S/N (flat at min volume/muted) >80 dB– Headroom >25 Db

PC input (Cinch, unbalanced, stereo converted to mono)– Sensitivity 1 V– Impedance 22 kOhm– S/N >70 dB

Emergency/telephone (Screw, balanced)– Sensitivity 100 mV – 1 V adjustable– Impedance >10 kOhm– VOX threshold 50 mV– S/N >65 dB

Outputs Master output (3-pin XLR, balanced)

– Nominal level 1 V– Impedance <100 Ohm

Tape output (Cinch, 2 x mono)– Nominal level 350 mV– Impedance 3.3 kOhm

Headphone output (6.3mm jack stereo, signal mono)– Nominal level 3 V– Impedance <100 Ohm

Control RS232 (9-pin D-sub) Baudrate 19k2, N, 8, 1, 0 Trigger inputs (Screw) Activation contact closure

Relays Zone output relay contacts 100 V, 2 A Zone override relay contacts 100 V audio for 3-wire override, 24 Vdc for 4-wire

override Call Active relay contacts 100 V, 2 A DC supply output voltage 24 V, 250 mA max

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 82

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Enviromental Conditions Operating temperature range -10 to +550C Storage temperature range -40 to +700C Relative humidity <95%

General EMC emission acc. to EN 55103-1 EMC immunity acc. to EN 55103-2 Dimensions 100 x 430 x 270 mm(19" wide, 2U high) Weight approx. 5 kg 19" mounting brackets included

2) Call Station w/ 6 Zones Selector Electrical Power supply

– Voltage range 18 – 24 V (24 V supplied by LBB 1925/00)– Current consumption <30 mA

Performance Nominal sensitivity 85 dB SPL (gain preset 0 dB) Nominal output level 700 mV Maximum input sound level 110 dB SPL Gain preset +6/0/-15 dB Limiter treshold 2 V Compression ratio limiter 1:20 Distortion <0.6% (maximum input) Equivalent input noise level 25 dB SPLA Frequency response 100 Hz – 16 kHz Speech filter -3 dB @ 315 Hz, high-pass, 6 dB/oct Output impedance 200 Ohm Selections

– Chimes 18 different combinations– Priorities 2 different priorities

Environmental Conditions Operating temperature range -10 to +550C Storage temperature range -40 to +700C Relative humidity <95%

General EMC emission acc. to EN 55103-1 EMC immunity acc. to EN 55103-2 Dimensions

– 40 x 100 x 235 mm (base)– 390 mm stem length (with microphone)

Cable length 5 m Weight approx. 1 kg

AL CONDITIONS3) Booster Amplifier 120 Watt

Electrical Mains voltage

– LBB 1930/00, LBB 1935/00 230 Vac/240 Vac, ±10%, 50/60 Hz

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 83

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

– LBB 1930/50, LBB 1935/50 110 Vac, ±10%, 50/60 Hz

Max mains power consumption 400 VA Max mains inrush current

– LBB 1930/00 8 A– LBB 1930/50 16 A

Battery voltage 24 Vdc, +20%/-10% Max battery current 6 A

Performance Frequency response 50 Hz – 20 kHz (+1/-3 dB, @ -10 dB ref. rated output) Distortion <1% @ rated output power, 1 kHz S/N (flat at max volume)>80 Db

Inputs Line input (3-pin XLR, 6.3mm phone jack, balanced)

– Sensitivity 1 V– Impedance 20 kOhm– CMRR >25 dB (50 Hz-20 kHz)

100V input (Screw, unbalanced)– Sensitivity 100 V– Impedance 330 kOhm

Outputs Line loopthrough output (3-pin XLR, 6.3mm phone jack, balanced)

– Nominal level 1 V– Impedance direct connection to line input

Max/rated output power– 70/100V output 180 W/120 W– 8Ohm output 31 V (120 W)– Output power @ 24 V– battery operation -1 dB ref. rated power

Enviromental Conditions Operating temperature range -10 to +550C Storage temperature range -40 to +700C Relative humidity <95%

General EMC emission acc. to EN 55103-1 EMC immunity acc. to EN 55103-2 Acoustic noise level of fan <45 dB SPL @ 1 m Dimensions 100 x 430 x 270 mm (19" wide, 2U high, with feet) Weight approx. 10.5 kg 19" mounting brackets includedUTS

4) Telephone – PA Coupler Dimensions 65x120x40/2.6x4.7x1.6Weight, net, in kg/lb: 0.100/0.2

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 84

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Environmental conditions, category: T2 IP code: 42Approval: CE Supply voltage : 36 V d.c. At the station, idle <10 V d.c. 0 V d.c. At the station, in operation 18 - 36 V d.c. 15 V d.c.

Current consumption 24-36 V d.c./18-30 V a.c. 24-36 V d.c./18-30 V a.c. At the station, idle <0.3 mA 0 V 0 V At the station, in operation 27 mA 6-10 mA 6-10 mAOutput power (continuous/peak): 6 W in Cabling: Extension line 2-wire Power line 2-wire

5) CD-MP3 Player & integrate Tuner FM-AM Electrical Mains voltage 230/115 VAC, ±15%, 50/60 Hz. Max mains power consumption 25 VA. Max mains inrush current 1.5 A @ 230 Vac / 3 A @ 115 Vac.

Tuner Tuning range

– FM : 87.5 - 108 MHz (EUROPE, 50 kHz)87.5 - 108 MHz (ASIA/AMERICA, 100 kHz)

– AM : 531 - 1602 kHz (EUROPE, 9 kHz)530 - 1610 kHz (ASIA/AMERICA, 10 kHz)

Sensivity– FM : 2 µV (26 dB S/N)– AM : 30 µV (20 dB S/N)

Performance– Frequency response 30 Hz - 15 kHz (+1/-3 dB, FM).– Distortion <1%– S/N >63 dB (1 m V, FM)

CD/Player Audio CD

– Frequency response 20 Hz - 20 kHz (+1/-3 dB)– Distortion <0.1%– S/N >80 dB

MP3 CD/CD-R Supported bit rates CBR 32 kbps - 320 kbps and VBR, mono and stereo

General Data buffer (shock protection) 8 Mbyte Lifetime >10.000 CD play cycles Memory for track selection 999 tracks (MP3), 99 tracks (audio CD)

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 85

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Outputs– Tuner output (Cinch, 2x mono)

Nominal level 200 mV

– CD-player output (Cinch, 2x mono)Nominal level 500 mV

– Mixed output (Cinch, 2x mono)Nominal level 200 mV

Enviromental Conditions– Operating temperature range +5 to +55°C– Storage temperature range -25 to +55°C– Relative humidity <95%

General– EMC emission acc. to EN 55103-1– EMC immunity acc. to EN 55103-2– Safety acc. to EN 60065– Dimensions 100 x 430 x 270 mm (19" wide, 2U high)– Weight approx. 4.2 kg– 19” mounting brackets included

6) Cardioid Column Speakers 36 Watt Max. power 36 W Rated power (PHC) 24 W (24 - 12 - 6 W) Sound pressure level at 24 W/1 W (at 1 kHz, 1 m) 114 dB/100 dB (SPL) Effective frequency range (-10 dB) 250 Hz to 12 kHz Opening angle (hor./vert.) (at 1 kHz, -6 dB) 170°/20° Rated voltage 100 V Rated impedance 417 W Ambient temperature range -25 to +55 °C Safety acc. to IEC 65 Connection 100 V connector (incl. power tapping) Dimensions (H x W x D) 1280 x 122 x 80 mm Colour front light beige (PH 40317) , rear dark beige (PH 40429) Weight 5 kg

7) Ceiling Speaker 6 Watt, metal grill for EVAC ONLY ( LBC 3090 ) Max. power 9 W Rated power (PHC) 6 W (6 - 3 - 1.5 W) Sound pressure level at 6 W/1 W (at 1 kHz, 1 m) 99 dB/91 dB (SPL) Effective frequency range (-10 dB) 70 Hz to 18 kHz Opening angle (at 1 kHz/4 kHz, -6 dB) 160°/55° Rated voltage 100 V Rated impedance 1667 W Speaker size 6" Magnet weight 5.3 oz Ambient temperature range -15 to +50 °C (5 to 122 °F) Safety acc. to EN 60065 Ball-proof acc. to DIN 18032-3 Connection 2-pole push connector

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 86

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Dimensions (dia x max. depth) 199 x 89 mm (7.8 x 3.5 in) Mounting cut-out dia. 172 mm (6.5 in) Colour White (RAL 9010) Weight 990 g (2.2 lb)

8) Horn Loudspeaker 15 Watt Max Power 22.5W Rated power (PHC)15W ( 15/7.5/3.75 Watt } Sound pressure level at rated power/ I W (at 1kHz, 1m):103dB (at 1 kHz, 1w, 1m). Effective Frequency range (-10dB): 500 Hz to 5kHz Opening angle (at 1kHz,-6dB) Hor/ Ver (130°/50°) / (130°/50°) Rated voltage: 100V Rated impedance: 667 Ambient temperature range: -25° to +55°C Water.and dust protected: acc to IEC 602591P65 Safety: acc to IEC 60065 Connection: 4 wire cable, 50cm long External Dimension: 190x 225 mm Color: Light gray (RAL 7035) Weight: 1.5 kg

9) Volume Control 100 Watt Rated power 100 W Input voltage 100 V Attenuation steps 10 x 2 dB + off Frequency response (-1 dB) 50 Hz to 20 kHz THD < 0.5% Current consumption 10 mA at 24 V DC Connection screw terminals Colour off-white RAL 9010 Dimension (W x H) 87 x 147 x 61.5(D) mm Weight 512 g (incl. surface mounting box)

ERAL21. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

1) Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan memakai flexible conduit.

2) Kotak hubung bagi ditempatkan di tempat yang sesuai dengan gambar rencana di setiap lantai pada ketinggian 150 cm di atas muka lantai dan diklem ke dinding dengan dynabolt 1/2" x 2" sebanyak 4 buah. Semua kabel yang masuk/keluar kotak hubung ini harus melalui kabel gland.

3) Semua kabel yang digunakan harus ditempatkan dalam Conduit high impact, sedangkan semua kabel distribusi harus diklem pada tangga kabel yang dipasang di shaft dengan memakai dynabolt 1/2" x 2" sebanyak 4 buah pada setiap jarak 75 cm. Conduit harus diklem pada struktur bangunan dengan saddle klem.

4) Semua alat pengeras suara (loudspeaker) harus dipasang pada tempat-tempat yang sesuai seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, di mana koordinat yang tepat akan dapat ditentukan lebih lanjut dalam shop drawing oleh Kontraktor sesudah dipadukan dengan perlengkapan lain yang ada. Bagi penempatan speaker yang belum jelas akan ditentukan kemudian di lapangan.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 87

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

5) Untuk semua pekerjaan yang bersifat elektrikal, Kontraktor terikat pada persyaratan dan ketentuan sesuai dengan peraturan yang berlaku, yakni PUIL 2000.

22. PENGUJIAN1) Semua peralatan dalam sistem tata suara ini harus diuji oleh perusahaan

pemegang keagenan peralatan tersebut dengan disaksikan oleh MK / Direksi.

2) Sebelum melakukan pengujian, Kontraktor wajib memberitahu MK / Direksi terlebih dahulu. Setiap pengujian yang dilakukan tanpa disaksikan oleh MK / Direksi akan dinyatakan tidak sah dan harus diulang kembali.

3) Pengujian dapat dilakukan per bagian pekerjaan, namun akhirnya tetap dilakukan pengujian sekaligus secara keseluruhan.

4) Semua biaya yang diperlukan untuk dapat dilakukannya pengujian, baik untuk daya listrik dan peralatan bantu serta peralatan ukur, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

5) Apabila terdapat ketidaksempurnaan ataupun kegagalan dalam pengujian, maka Kontraktor wajib memperbaikinya dengan biaya yang sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.

6) Apabila karena perbaikan yang dilakukan menyebabkan kerusakan pada bagian paket pekerjaan Kontraktor lain, maka biaya perbaikannya tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sistem tata suara.

7) Pengujian terutama juga dilakukan terhadap jaringan listrik/pengkabelannya, dengan persyaratan yang sesuai untuk instalasi elektrikal. Pengujian terhadap pentanahan juga akan dilakukan.

23. GARANSI DAN PEMELIHARAAN

1) Setelah selesai pengujian dan dinyatakan baik, Kontraktor (c.q. perusahaan pemegang keagenan) harus menyerahkan surat jaminan untuk masa waktu sedikitnya 12 (dua belas) bulan atas kesempurnaan bekerjanya sistem dan penggantian suku cadang selama masa garansi tersebut serta pemeliharaan.

2) Kontraktor wajib menyerahkan semua dokumen, baik berbentuk brosur, manual, daftar dan keterangan peralatan serta nama/alamat/nomor telepon agen/dealer peralatan yang dipakai

3) Buku petunjuk untuk mengoperasikan peralatan sistem tata suara tersebut haruslah dibuat lengkap dan dalam bahasa Indonesia yang jelas.

24. LAIN – LAIN1) Bila ada hal-hal yang tidak tercantum dalam gambar kerja dan RKS sehingga

meragukan Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan, maka Kontraktor harus menanyakan kepada MK / Direksi segera untuk mendapatkan penjelasan dan keputusan.

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 88

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

2) Kontraktor tidak dapat melepaskan diri dari tanggungjawab pelaksanaan apabila ada hal-hal yang oleh Kontraktor dianggap meragukan atau tidak jelas, baik dalam gambar maupun dalam RKS.

3) Apabila terdapat perbedaan spesifikasi bahan / material, maka yang dipakai adalah spesifikasi bahan / material yang tertinggi / terbaik menurut perencana. Oleh sebab itu Kontraktor diharuskan menginformasikan perbedaan ini kepada Perencana untuk dimintakan persetujuan sebelum kontrak kerja ditandatangani. Tidak ada tambahan biaya akibat perbedaan ini, apabila diketahui setelah kontrak ditandatangani.

4) Dalam pelaksanaan seluruh sistem harus berjalan dengan baik. Kelalaian Kontraktor yang mengakibatkan sistem tidak berjalan dengan baik sepenuhnya menjadi tanggungjawab Kontraktor.

V. PEMASANGAN :

1. Merk kabel : Supreme, kabelindo, kabel metal atau JEMBO 2. Speaker menara harus ditempatkan pada bracket yang dilengkapi proteksi terhadap

interferensi gelombang elektro – mekanik (EMC protection). 3. Perkabelan speaker menggunakan jenis kabel NYMHY 2 x 1,5 mm.4. Interkoneksi Controller ke masing-masing router dan perkabelan call station

menggunakan jenis kabel Shielded Twisted Pairs (STP) Cat 5E. Harus dihindari sambungan kabel dalam satu bentang kabel jenis ini.

Perkabelan didalam atau yang menempel pada dinding harus dimasukkan dalam pipa conduit Clipsal / EGA. Sedangkan yang didalam tanah menggunakan pelindung pipa Galvaniz

XIII. 11. PEKERJAAN SUMUR DALAM

1. Pendahuluan Pekerjaan yang akan dilakukan oleh pemborong pengeboran sumur adalah pembuatan

sumur uji test yang kemudian digunakan menjadi sumur produksi. Spesifikasi teknik dibawah ini dimaksukan secara umum macam pekerjaan, jumlah peralatan yang diperlukan, bahan-bahan (material) dan pekerjaan untuk menghasilkan sumur bor sesuai dengan kapasitas yang dikehendaki.

2. Lingkup Pekerjaan a. Letak pekerjaan

Pekerjaan tersebut terdiri dari 1 (satu) buah sumur dalam dengan diameter 15 cm dengan perkiraan kedalaman sampai 90 meter untuk mendapatkan penyelidikan air bersih.

b. Lingkup pekerjaan Pekerjaan pemboran ini meliputi seluruh penyelesaian pembuatan sumur bor, mulai dari mengebor hingga keluar airnya. Diameter pipa casing 6”, panjang 100 m. Diameter pipa discharge 2”. Panjang pipa saringantotal diperkirakan sampai 100 m. c. Gambar

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 89

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Denah situasi perletakan sumur. Konstruksi sumur bor.

3. Personil dan Alat borPemborong harus menyediakan perlengkapan alat bor yang lengkap dan tenaga-tenaga yang cakap dan berpengalaman dalam menggunakan alat bor.

Dalam penawaran harus dilampiri keterangan-keterangan mengenai:a. Daftar pengalaman dari pemborong mengenai pembuatan sumur

Dalam analisanya hasil pemboran, yaitu berapa dalamnya, jumlah dan spesifikasi teknik lainnya.

b. Nama personil dan pengalamannya yang akan bertanggung jawab dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan.

c. Merk alat bor, modelnya dan alat-alat lain yang akan dipakai dalam pekerjaan ini antara lain pompa air.

d. Alat-alat pengaman seperti topi keras untuk di lapangan, sarung tangan kerja, sepatu lapangan harus dipakai oleh masing-masing anggota team pengeboran selama berada di lapangan pekerjaan.

4. Surat IjinSetelah pemborong ditunjuk, maka yang bersangkutan harus segera meminta ijin untuk Melaksakan pengeboran dari instansi yang berwenang. Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai jika ijin-ijin yang diperlukan belum diperolah.

5. Pengangkutan dan Pengembalian Alat BorYang terdapat dalam daftar penwaran adalah termasuk pemindahan, pengangkutan dan pengembalian dari lapangan alat-alat unuk pembuatan sumur bor. Pos ini juga termasuk pekerjaan pembersihan lapangan setelah pekerjaan selesai.

6. Pembuangan Air Setelah pengetesan sumur, pemborong harus membuang air ke dalam saluran air

pembuang terdekat atau ketempat lain yang telah disetujui oleh Pengawas Pelaksana Lapangan . Pemborong harus bertanggung jawab untuk mencegah agar air buangan tidak akan merusak jalan, bangunan dan lain-lain. Pembuangan air diusahakan agar tidak masuk kembali kedalam sumur bor, langsung atau tidak langsung.

7 Pelaksanaan a. Bahan-bahan (material) Bahan-bahan yang diperlukan disediakan sendiri oleh Pemborong, untuk pekerjaan pengeboran sumur ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Larutan bor (drilling fluids) Dalam hal pemborong mengunakan alat bor type rotary, maka harus dipakai larutan bor (pakai lumpur biasa). 2. Pipa jambang (casing) Semua pipa jambang dan accesriesnya disediakan oleh Pemborong dan harus dalam keadaan baru. 3. Pipa Saringan (well sreen) a) Saringan yang akan dipasang harus disetujui macamnya oleh Pengawas Pelaksana

Lapangan. Bahan saringan adalah baja stainless steel type “Continuos Slots, Jhonson Screen Atau Sure Screen”.

Jumlah lubang harus lebih dari 10 % luas dinding kaliling pipa. Sambungan pipa saringan dengan pipa naik dilakukan dengan sambungan ulir (treaded Joints)

b) Penyekat antara Pipa Naik dengan Pipa Jambang Penyekat antara dua macam pipa diatas dapat dilakukan dangan lead

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 90

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Slippacker/karet. Pada ujung atas pipa jambang,di cor concrete seal sedalam 1m dan sekeliling pipa dengan diameter 0.5 m dan keluar 15 cm diatas lantai dari box

valve. Lantai box valve dari beton bertulang 1:2:3 setebal 20 cm. Tinggi lantai / peil nol sama dengan peil nol dari tanah sekelilingnya.

c) Pelaksanaan Pembuatan Sumur Bor 1. Cara Pemboran

Pemborong melakukan pemboran pada tempat yang ditunjuk oleh Pengawas Pelaksana Lapangan. Dalam dan pemberian dengan temporary casing yang

kuat, diameternya sama dengan diameter lubang bor. Lubang bor harus vertical dan deviasi vertical yang diperkenankan maksimal 20 mm per 100 m, diukur dari sumbu lubang bor, dan di cek setelah casing

selesai. 2. Catatan Pemboran Setelah pelaksanaan pekerjaan pemborong harus mencatat kedalaman temporary

casing, waktu pemboran (drilling time log), dan sebagainya (lihat item c). Catatan mengenai waktu pemboran harus selalu disimpan yang sewaktu waktu dapat diperiksa oleh Pengawas Pelaksana Lapangan.

3. Pengambilan contoh contoh tanah dan hydraulic test Pengambilan contoh tanah setiap kedalaman 3 m, juga setiap ada perubahan jenis tanah, diambil minimum 1 liter contoh, di simpan di site (lokasi

pemboran) selanjutnya dilakukan analisa gradasi butir (seave analysis). Pada lapisan Aquifer (lapisan berpasir) harus diukur static head harus dilakukan pumping test sedrhana dan dihitung specific yield (catat debit dan draw down), pengambilan sample air sebanyak 5 liter kemudian diperiksa dilaboratorium

yang disetujui oleh Pengawas Pelaksana paling lambat satu minggu setelah pengambilan sample.

4 Kedalaman akhir pemasangan pipa saringan, pipa naik dan pipa casing.Pemborong harus melaksanakan pemasangnan pipa-pipa tersebut diatas, sesuai dengan cara umum yang biasa di praktekan dalam pembuatan sumur dalam dan seperti pada gambar rencana. Pengawas Pelaksana lapangan berhak menentukan lain dari cara pemasangan pipa tersebut jika dipandang perlu berdasar pertimbangan teknis.

Pengawas Pelaksana Lapangan akan menentukan kedalaman akhir pada sumur

Setelah melihat hasil dari well log, pumping test dan sebagainya. Pengawas Pelaksana Lapangan juga akan menentukan tempat dan panjang saringan, dan ukuran gravel pack ( singla atau double ). Pipa naik dan pipa casing dapat dilaksanakan bila ada pengawasan dari Pengawas Pelaksana Lapangan atau pengawasn pelaksanaan tertulis dari pengawas pelaksana.

- Pipa saringan di pasang mulai lapisan air kedua ata pada kedalaman 80 m. - Panjang pipa jambang (casing ) tidak boleh kurang dari 60 m.

5. Perletakan kerikil (Gravel Pack) dan Penimbunan kembali. a) Ruang antara lubang bor dam pipa saringan diisi dengan kerikil dimana ukuran kerikil dan penempatan gravel pack akan ditentukan oleh

Pengawas Pelaksana Lapangan, cara pengisian kerikil ke dalam lubang harus dengan pipa penghantar. Kemungkinan Pengawas Pelaksana Lapangan akan meminta dua lapisan gravel pack

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 91

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

b) Pembayaran untuk pengisian kerikil kedalam lubang bor dilakukan sesuai

dengan volume banyaknya kerikil yang diisikan dengan harga satuan di dalam kontrak.

c) Pengetesan sumur Sumur yang telah disempurnakan akan diuji hasilnya dengan cara Pemompaan terus menerus selama 2 x 24 jam dengan debit maksimum 96 liter per minute. Banyaknya air yang dipompa dari sumur akan diukur dengan alat ukur. Alat ukur disediakan oleh pemborng. Demikian pula muka air di dalam s umur harus selalu diukur secara teliti. Letak pompa untuk mengetes sumur sedemikian, sehingga di dapat hasil maksimum dari sumur, seperti yang ditentukan oleh Pengawas Pelaksana Lapangan. Pemompaan uji terdiri dari:

-Step drawdown -Time drawdown -Time recovery test

Pengawasan pelaksana lapanagan akan menentukan lamanya pemompaan Uji sampai tercapai hasil yang memuaskan. Pada waktu pengetesan harus disaksikan oleh Pengawas Pelaksana Lapangan dan wakil dari Pemberi tugas.

1. Step Drawdown Test - Kapasitas pemompaan dari 48 liter/menit,60 liter per menit, dan 96 liter/menit. -Tiap tahap lamanya pemompaan 2 jam atau lebih. - Prosedur pengukuran Sebelum pompa dijalankan, permukaan air statis sumur harus dikubur dan dicatat. Pada saat mulai dilakukan pemompaan besarnya debit pemompaan diatur sedikit mungkin sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah kapasitas pemipaan yang dikehendaki dicapai maka permukaan sumur diukur tiap 1 menit selama 5 menit, tiap 5 menit antara 5 sampai 10 menit, kemudian tiap 10 menit antara 60 menit sampai 120 menit. Segera setelah tahap pertama pemompaan uji selesai dilakukan, maka kapasitas Pemompaan dinaikkan ke tahap kapasitas pemompaan berikutnya ( 60 - 90 liter/menit ). Dan prosedur diulangi seperti pada tahap pertama.

2. Time Draw down Test -Kapasitas pemompaan 60 liter/menit -Lamanya test 24 jam -Prosedur pengukuran

Ukuran muka air didalam sumur. Pemompaan ini lamanya 24 jam. Untuk 2 jam pertama agar diikuti cara pengukuran seperti step drawdown test tersebut

diatas dan kemudian pengukuran muka air harus dicatat dengan betul.

3. Time Recovery Test Segera setelah time drawdown test selesai dan pada pemompaan tepat berhenti, maka time recovery test dilakukan. Selama 15 menit pertama pengukuran terhadap kenaikan muka air didalam sumur bor dilakukn tiap selang 1 menit selama 2 jam berikutnya pengukuran muka air tiap selang 30 menit.Test ini harus dilakukan sampai muka air sama atau hampir sama seperti sebelum dimulainya Time drawdown Test

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 92

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

4. Catatan test (pemompaan uji)

Setelah selesainya pengetesan sumur , pemborong harus menyerahkan catatan test kepada Pengawas Pelaksana Lapangan.

5. Penutupan sumur Pengisian gravel pack dapat dilakukan dengan cara yaitu : sebelum diadakan pengetesan sumur.Demikian juga halnya untuk pengecoran cement grount . Sebelum pengerjaan , permukaan beton terkena dengan cukup jenuh. Sebelum kering beberapa jam, permukaan tersebut tidak diperkenankan terkena air.Penyemprotan dengan tekanan rendah seperti halnya pada penyemprotan hama, hingga permukaan beton terkena dengan cukup jenuh. Sebelum kering beberapa jam, permukaan tersebut tidak diperkenankan terkena air.Untuk itu harus dipersiapkan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan. Disamping ketentuan - ketentuan tersebut diatas , pekerjaan ini harus memperhatikan dan mengikuti petunjuk – petunjuk yang ditentukan oleh prosedurnya.

e) Penyempurnaan Sumur Bor Yang dimaksud penyempurnaan sumur bor adalah penyemenan ( seperti

gambar rencana ) , dapat dilakukan setelah pumping test atau sebelum pumping test . Untuk sumur yang baik menurut hasil tset well, maka sumur dilengkapi dengan disinfeksi chlorinea, dimana konsentrasinya 50 ppm pada semua bagian sumur, serta dilengkapi pula dengan sanitary seal sampai kedalaman 15 meter dari permukaan tanah.

f) Pemeliharaan dan Pembersihan Lapangan Selama pelaksanaan pekerjaan pemborong harus memelihara keadaan lapangan sehingga tidak terjadi kerusakan/kehilangan barang tersebut akan memperlambat pekerjaan.Setelah selesainya pengetesan sumur, didalam lubang sumur, dengan cara- cara yang biasa dilakukan dalam pekerjaan pembuatan sumur dalam (billing atau stand pumping).

g) Laporan Pemborong menyerahkan laporan kepada pengawas Pelaksana dalam 10 (sepuluh) rangkap, yang berisikan : 1. Penampang litologi sumur bor dari sample tanah 2. Data-data pumping test dan analisa hasil pumping test, hasil vertical electrical logging, dan gama ray. Membuat gambar dengan dilengkapi tempat dari saringan, ukuran slot, tipe dari saringan, gravel pack, tanah timbunan dan lain sebagainya.

3. Foto-foto pelaksanaan yang mencakup situasi site daerah lokasi setiap sumur bor sebelum, sedang dan setelah selesai dikerjakan dengan ukuran foto 9 x 12 cm.( standart yang ada )

4. Batas waktu pembuatan draft laporan 2 minggu setelah penyempurnaan dari sumur.

h) Lain-lain Untuk pengecekan debit air , dipasang meteran alat alat pengukur air yang

diletakkan pada bak control.

Jenis pompa yang dipasang :Jenis Pompa : Submersible Pump

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 93

Spesifikasi TeknisMekanikal Elektrikal

Kapasitas : 60 - 80 Liter/ menitPower : 7,5 - 11 Kw

Total Head : 100 – 110 meter

Pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi UNDIP XIII. - 94