19
1 XIII.VITAMIN. Mohammad Hanafi, MBBS (Syd)., dr., MS. Vitamin atau vitamine berasal dari kata Vita yang berarti hidup dan Amine artinya suatu senyawa amine atau amina (Casimir Funk, 1911) Vitamin adalah suatu senyawa organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil, untuk membantu metabolisme makanan dan tidak disintesis dalam tubuh. Vitamin bukan senyawa Karbohidrat, Lipida, Protein, ataupun Mineral. Vitamin diperoleh dari makanan. Tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme dapat mensintesis vitamin tertentu. Digolongkan berdasarkan kelarutannya : 1.Larut dalam lipida : A, D, E dan K. 2.Larut dalam air : vitamin B dan C. Vitamin B terdiri dari : Tiamin (vit. B 1 ), riboflavin (vit. B 2 ), asam nikotinat (vitamin B 3 = niasin = nikotinamida), asam pantotenat (vitamin B 5 ), piridoksin (vit.B 6 = piridoksamin), biotin (vitamin B 7 ), asam pantotenat (vitamin B 5 ) asam folat (vitamin B 9 ) dan kobalamin (vit. B 12 ). 1.Vitamin larut dalam pelarut nonpolar (larut dalam lemak/lipida). Penyerapan vitamin golongan ini bersama-sama dengan lipida. Dalam usus halus bersama dengan lipid lainnya bergabung dengan khilomikron masuk pembuluh limfe. Akhirnya akan bergabung dengan aorta di rongga dada, masuk kedalam aliran darah. Vitamin A, D, dan K dapat disimpan di hepar, sedangkan vitamin E disimpan di jaringn adiposa (jaringan lemak). Ekskresi kelebihan vitamin glolongan ini cenderung melalui empedu kemudian keluar tubuh bersama feses. Apabila intake vitamin A dan D berlebihan dapat menyebabkan toksisitas. Defisiensi : umumnya terjadi pada anak-anak. Pada orang dewasa jarang terjadi, kecuali ada gangguan absopsi lipid. 1.1.Vitamin A ( Retinoid ). Untuk kebutuhan manusia tersedia dalam bentuk : 1.Vitamin A. Diperoleh dari makanan hewani. Tersedia sebagai ester retinol dengan asam lemak rantai panjang. Bentuk isomer yang penting adalah : Vit. A 1 = Reinol 1 ( C 20 O H 29 OH ) bisa didapatkan di hati ikan laut, dan vitamin A 2 = Retinol 2 = Dehidroretinol 2 ( C20O H27 OH ) banyak dalam hati ikan air tawar. 2.Provitamin A / precursur A. Adalah suatu pigmen karotenoid yang didapat dari sayuran hijau atau kuning, yang paling penting adalah -karoten. Karoten lainnya karoten λ, η karoten, kriptosantin. Dalam ubi jalar kuning bisa didapatkan karotinoid sebagai berikut (lihat tabel): Post absorbsi terutama di dinding usus diubah menjadi vitamin A. Diperkirakan 90% dari total vitamin A dalam tubuh didapatkan di hepar. Apabila diperlukan , ester retinil dihidrolisis menjadi retinol dan terikat dengan protein pengikat retinol aporetinol (disintesis dalam hepatosit) masuk ke sirkulasi darah menuju jaringan, kemudian aporetinol dilepas. Macam karotinoid Aktivitas (Biopotensi) Beta-karotin ( β- carotene ) 100 Zeta-karotin ( ξ- carotene ) 0 Hidroksi-zeta-karotin 0 Beta-karotin-furoksida 50 Gamma-karotin ( γ- carotene ) 42-50 Sis-kriptosantin epoksida ?

XIII.VITAMIN. Mohammad Hanafi, MBBS (Syd)., dr., MS. · PDF file1.4.2.1.Memelihara kadar normal dari faktor-faktor pembekuan darah yang disintesis di hepar dalam bentuk aktif (Faktor

Embed Size (px)

Citation preview

1

XIII.VITAMIN.

Mohammad Hanafi, MBBS (Syd)., dr., MS.

Vitamin atau vitamine berasal dari kata Vita yang berarti hidup dan Amine

artinya suatu senyawa amine atau amina (Casimir Funk, 1911)

Vitamin adalah suatu senyawa organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil,

untuk membantu metabolisme makanan dan tidak disintesis dalam tubuh. Vitamin bukan

senyawa Karbohidrat, Lipida, Protein, ataupun Mineral. Vitamin diperoleh dari makanan.

Tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme dapat mensintesis vitamin tertentu. Digolongkan

berdasarkan kelarutannya :

1.Larut dalam lipida : A, D, E dan K.

2.Larut dalam air : vitamin B dan C. Vitamin B terdiri dari : Tiamin (vit. B1),

riboflavin (vit. B2), asam nikotinat (vitamin B3 = niasin = nikotinamida), asam pantotenat

(vitamin B5), piridoksin (vit.B6 = piridoksamin), biotin (vitamin B7), asam pantotenat

(vitamin B5) asam folat (vitamin B9) dan kobalamin (vit. B12).

1.Vitamin larut dalam pelarut nonpolar (larut dalam lemak/lipida).

Penyerapan vitamin golongan ini bersama-sama dengan lipida. Dalam usus halus

bersama dengan lipid lainnya bergabung dengan khilomikron masuk pembuluh limfe.

Akhirnya akan bergabung dengan aorta di rongga dada, masuk kedalam aliran darah.

Vitamin A, D, dan K dapat disimpan di hepar, sedangkan vitamin E disimpan di jaringn

adiposa (jaringan lemak). Ekskresi kelebihan vitamin glolongan ini cenderung melalui

empedu kemudian keluar tubuh bersama feses.

Apabila intake vitamin A dan D berlebihan dapat menyebabkan toksisitas.

Defisiensi : umumnya terjadi pada anak-anak. Pada orang dewasa jarang terjadi,

kecuali ada gangguan absopsi lipid.

1.1.Vitamin A ( Retinoid ).

Untuk kebutuhan manusia tersedia dalam bentuk :

1.Vitamin A. Diperoleh dari makanan hewani. Tersedia sebagai ester retinol

dengan asam lemak rantai panjang. Bentuk isomer yang penting adalah : Vit. A1 =

Reinol1 ( C20O H29 OH ) bisa didapatkan di hati ikan laut, dan vitamin A2 = Retinol2 =

Dehidroretinol2 ( C20O H27 OH ) banyak dalam hati ikan air tawar.

2.Provitamin A / precursur A. Adalah suatu pigmen karotenoid yang didapat dari

sayuran hijau atau kuning, yang paling penting adalah -karoten. Karoten lainnya karoten

λ, η karoten, kriptosantin. Dalam ubi jalar kuning bisa didapatkan karotinoid sebagai

berikut (lihat tabel):

Post absorbsi terutama di dinding usus diubah

menjadi vitamin A. Diperkirakan 90% dari

total vitamin A dalam tubuh didapatkan

di hepar. Apabila diperlukan , ester retinil

dihidrolisis menjadi retinol dan terikat

dengan protein pengikat retinol aporetinol

(disintesis dalam hepatosit) masuk ke

sirkulasi darah menuju jaringan, kemudian

aporetinol dilepas.

Macam karotinoid Aktivitas

(Biopotensi)

Beta-karotin ( β-

carotene )

100

Zeta-karotin ( ξ-

carotene )

0

Hidroksi-zeta-karotin 0

Beta-karotin-furoksida 50

Gamma-karotin ( γ-

carotene )

42-50

Sis-kriptosantin

epoksida

?

2

Di bawah ini beberapa bentuk dari vitamin A, yaitu alkohol, aldehid,a dan asam.

Fungsi vitamin A.

Pro-vitamin A atau -karoten adalah suatu antioksidan.

Bentuk vitamin A yang aktif adalah retinol (alkohol), retinal (aldehid) dan asam

retinoat. Retinol berfungsi untuk reproduksi, dalam penglihatan dibantu oleh retinal

(komponen rhodopsin pada sel batang di retina). Pada sel batang dalam keadaan gelap 11-

cis-retinal secara spontan dan spesifik terikat pada opsin, yaitu suatu protein penglihatan

membentuk rhodopsin. Bila ada sinar rhodopsin membentuk all-trans retinal dan opsin

kembali. Reaksi ini disertai perubahan yang menginduksi jalur ion Ca pada membran sel

batang sehingga merangsang syaraf pada mata dan signal dapat diterima di otak.

Asam retinoat (retinoic acid) untuk sintesis glikoprotein sebagai pembawa

oligosakarida, juga dalam proses pertumbuhan. Berfungsi juga pada epidermal dalam

proses diferensiasi epitel.

Defisiensi vitamin A pada manusia dapat menyebabkan :

1.Gangguan pertumbuhan. Tulang, gigi dan jaringan lunak. Menurunkan

kecepatan pembentukan tiroksin.

2.Gangguan penglihatan. Xerophthalmia. Keratinisasi epitelkornea, mata

kering dan mudah infeksi. Nyctalopia, buta senja. Terdapat gangguan adaptasi sinar.

Keratomalacia. Terjadi infiltrat dan ulkus pada mata. Kebutaan.

O

O

O9-cis-retinoic acid

3

3.Gangguan pada sel-sel epitel dan sekresi mukus.

Hipervitaminosis A. Keracunan akut/khronis. Pada anak bisa terjadi gangguan

seperti anoreksi, nausea dan berat badan menurun, luka-luka, di sudud mulut dan bibir

pecah-pecah. Rambut rontok dan nyeri tulang.

Hiperkarotenemia. Kulit kelihatan kuning agak oranye.

Sumber : Sayur dan buah berwarna hijau dan kuning (provitamin A)

Margarin, susu, kuning telur, keju, hati, ginjal dan ikan.

Kebutuhan vitamin A. Dewasa laki 5000 IU/h Wanita 4000 IU/h

Anak : 1400 – 3500 IU/h

Hamil : 6000 IU/h Laktasi : 8000 IU/h

Keterangan tambahan: Metabolisme vitamin A:

4

1.2.Vitamin D.

Vitamin D adalah Sekelompok prohormon senyawa sterol turunan siklopentano

perhidrofenantren, berbentuk Kristal putih, tidak berbau, dan tahan terhadap pemanahan

dalam pengolahan makanan dan tidak

mudah dioksidai.

Diagram berikut adalah Kholesterol,

Vitamin D2 dan Vitamin D3

Disebut juga vitamin anti rachitis.

Ada dua provitamin yang penting :

Ergosterol (calciferol), terdapat pada umbuh-umbuhan.

7 dehidrokholesterol, terdapat pada hewan.

Penyinaran langsung dengan sinar UV pada kulit akan mengubah kedua senyawa

tersebut menjadi : 1.Ergokalsiferol = vit. D2 dan 2.Kholikalsiferol = vit. D3.

Dalam makanan diserap sebagai vitamin D2 dan D3 dibawa oleh 2 globulin ke

hepar.

Bentuk utama dalam sirkulasi darah adalah 25-hidroksi D3. Vitamin D juga

disimpan dalam bentuk 25-hidroksi D3. Bentuk aktifnya adalah 1,25 dihidroksi vitamin

D3 diaktifkan di ginjal, didapatkan juga di tulang dan plasenta.

5

Pemanasan oleh sinar matahari

langsung pada kulit muka dan

tangan selama 10 menit dapat

menghasilkan 10 µg (400 IU).

Pada usia 70 tahun atau lebih

produksi menurun, hingga tinggal

25%.

Baca lagi kuliah hormon paratiroid!

Fungsi vitamin D : 1.Mengatur metabolisme kalsium

2.Mengatur metabolisme fosfat.

Mineralisasi (deposit) kalsium dan fosfat pada tulang dan tulang rawan.

Defisiensi : Pada anak menyebabkan rickets. Terjadi gangguan proses osifikasi.

Pada orang dewasa dapat menyebabkan osteomalasia.

Hipervitaminosis : Bayi hiperkalsemia. Terjadi kalsifikasi jaringan lunak.

Dewasa batu ginjal.

Sumber : Terutama hati dan ikan. Sumber lainnya, telur dan mentega.

Kebutuhan vitamin D : Anak 400 – 800 IU/h

1 IU sama dengan aktivitas 0,025 μg kristal murni Vit. D3

6

1.3.Vitamin E.

Vitamin E atau tokoferol = tokotrienol.

Tokos berarti melahirkan

Phero : membawa

ol : alkohol

Suatu senyawa yang mengandung gugus OH yang dapat menyebabkan atau membawa

atau mengarah ke kelahiran.

Sifat-sifat vitamin E

Berbentuk minyak kekuningan, larut dalam lemak

Stabil terhadap panas & asam

Kurang stabil terhadap basa

Mengalami oksidasi secara lambat

Aktivitasnya dirusak sinar U.V

Sebagian besar vitamin E yang aktif dalam darah dan jaringan manusia dan binatang

adalah alfa Tokoferol (87%), susanya gama Tokoferal (11%) dan beta Tokoferol (2%).

Metabolisme Vit. E Mudah diabsorbsi di usus halus

Untuk absorbsi perlu garam empedu dibawa ke hati dalam khilomikron

Untuk mencapai jaringan perifer, diangkut oleh lipoprotein

Disimpan dalam berbagai jaringan, terutama dalam jaringan lipid.

Fungsi : 1.Antioksidan

2.Antisterilitas (pada manusia belum jelas terbukti).

3.Kofaktor dalam transfer elektron pada respirasi sel dan membran eritrosit.

4.Mempertahankan integritas otot, jaringan dan hepar.

5.“Sparing action” terhadap Vit. A dan karoten

Sebagai anti oksidan Efektif pada konsentrasi oksigen yang tinggi

Cenderung terkonsentrasi pada tempat–tempat dengan tek O2 yang paling tinggi

yaitu pada membrane eritrosit membrane traktus resporatorius

Defisiensi : Distrofi otot. Gangguan eritrosit (mudah hemolisis). Gangguan reproduksi

pada hewan percobaan.

Hipervitaminosis : pada manusia relatif non toksis. Apabila minum dengan dosis

tinggi sekali akan terasa pusing dan mata kabur.

Sumber : Tersebar luas pada tanaman dan jaringan hewan. Terutama pada minyak

dari tumbuh-tumbuhan. Sumber lain kecambah dan beras.

Kebutuhan : Anak : 4 – 15 IU/h Dewasa : pria 15 IU wanita 12 IU/h.

7

Sumber: Terutama didapatkan dalam minyak biji tumbuhan.

1.4.Vitamin K.

Vitamin K1 = phylloquinone,

phytomenadione, phytonadione.

Vitamin K2 = menaquinon

Vitamin K3 = menadion

1.4.1.Sifat.

Tahan panas dalam proses membuat makanan.

Bisa didapat dari daun hijau, Filoquinon (Vit. K1). Dalam tubuh binatang atau bakteri

vitamin K1 diubah menjadi vitamin K2.

Vitamin K 3 atau menmadion agak toksis, dapat menyebabkan hemolisis, kerusakan liver

dan otak.

Penyerapan memerlukan empedu kecuali menadion.

Menadion larut dalam air

Disimpan di hepar dalam jumlah terbatas. Kadarnya dapat turun dengan cepat. Di

jaringan perifer kadarnya rendah.

1.4.2.Fungsi

1.4.2.1.Memelihara kadar normal dari faktor-faktor pembekuan darah yang disintesis di

hepar dalam bentuk aktif (Faktor pembekuan darah VII, IX, X ) dan prothrombin

1.4.2.2.Sebagai komponen KoQ dalam proses fosforilasi oksidatif.

1.4.2.3.Sebagai kofaktor untuk membentuk gama-Karboksil glutamat dari glutamat yang

dapat mengikat ion kalsium.

1.4.2.4.penting juga dalam sintesis kalsium binding protein dalam tulang

1.4.3.Kelainan

Defisiensi : Jarang kecuali pada bayi yang baru lahir. Defisiensi jarang terjadi karena

dalam makanan didapatkan dalam jumlah yang cukup.

Apabila terjadi, maka dapat menimbulkan : Hipopotrombinemia, tendensi pendarahan

meningkat. Pada bayi karena usus yang masih steril (vitamin K dapat disintesis oleh

-CH=CH-(CH ) -CH-(CH2 ) -CH-(CH ) -CH

CH CH CH CH

CH

CH

CH

O

OVitamin K1

3 3 3 3 3

33 3 32 2 2

C H

C H

O

O

- ( C H = C - C H - C H ) - C H = C

C H C H

C H

V it a m i n K

3 3 3

332 2 2

2 V it a m in K

O

O

C H 3

3

8

bateri usus), mudah terjadi pendarahan. Dapat dicegah dengan pemberian Vit. K pada

ibu sebelum persalinan, atau bayinya disuntik Vit. K.

Hipervitaminosis : Bisa terjadi karena pemberian Menadion yang berlebih, yang dapat

menyebabkan hemolisis.

1.4.4.Sumber Vit. K

Tumbuhan hijau, tomat, keju, hati, kuning telur

Disintesa bakteri usus

Kebutuhan : masih belum ditentukan secara pasti.

RDA for Vitamin K

60-65 mg/day for women

65-80 mg/day for men

Kebutuhan tiap harinya mudah dicapai.

Hipervitaminosis A dan E dapat mengganggu aktifitas Vit. K. Newborns are injected with

vitamin K

Toksisitas Vit. K jarang terjadi karena mudah dieksresi keluar tubuh.

Deficiency most likely for newborn

Diet provides 3 times RDA

2.Vitamin larut dalam air.

Vitamin B dan C larut dalam air. Asupan (intakenya, supplynya) perlu kontinu,

karena tidak dapat disimpan kecuali vitamin B12 dapat disimpan di hepar. Apabila

intakenya berlebihan akan diekskresi lewat urine. Jarang terjadi hipervitaminosis.

Perannya dalam jalur-jalur metabolisme berkaitan erat. Jarang defisiensi satu macam

vitamin saja. Tanaman dan ragi mensintesis vitamin larut dalam air, kecuali vitamin B 12

didapatkan pada produk daging dan disintesis oleh mikroorganisme. Diserap oleh usus

halus.

Vegetarian dapat mengalami kekurangan vitamin B12.

Tidak stabil terhadap penyimpanan (harus ada dalam diet) kecuali Vit. B12 dapat

disimpan dalam hati.

Sebagian besar fungsi fungsi vitamin B adalah sebagai koenzim / kofaktor

Ekskresi melalui urine

Sumber.

Sumber vitamin larut air : padi-padian, kacang-kacangan, sayur-sayuran, daging

dan susu. Sumber vitamin C : sayur dan buah segar. Sumber vitamin B12 : daging dan

produk susu.

9

Nama-nama vitamin B kompleks.

Tiamin = Aneurin = faktor beri-beri = Vit. B1

Riboflavin = laktoflavin = Vit. B2

Niasin = As. Nikotinat = PP (Pellagra Preventif ) faktor = Vit. G = Vit. B3

As. Pantotenat = Vit. B5

Piridoksin = Vit. B6

Biotin = Vit. H = Vit. B7

As. Folat = As. Pteroil Glutamat = Vit. M = Vit. B9

Sianokobalamin = Anti anemia Pernisiosa = Vit. B12

2.1.Thiamine Pyrophosphate (TPP = tiamin = vitamin B1).

Tiamin dalam tubuh berfungsi sebagai koenzim pada enzim-enzim piruvat

dehidrogenase kompleks, alfa-ketoglutarat kompleks, transketolase.

2.1.1.Sifat-sifat vitamin B1

Berbentuk kristal putih, sedikit larut dalam alkohol, rasa dan bau seperti ragi, mudah

dioksidir menjadi tiokrom, nnaktif jika direduksi, kena U.V. Vitamin B1 relatif stabil

terhadap asam / pemanasan kering. Pada pemanasan basah secara alami mengalami

kerusakan pelan-pelan.

Tiamin HCL, in aktif dengan Enzim Tiaminase (terdapat pada ikan tertentu yang tak

tahan panas). Makan ikan mentah bisa menderita Paralisis Chastek yaitu kehilangan nafsu

makan, kurus, paraalisa, dan kematian.

2.1.2.Metabolisme Tiamin

Dalam bentuk bebas mudah diabsorbsi

Tidak dapat disimpan dalam jumlah besar

Kelebihan tiamin akan diekresi melalui urine, oleh karena itu tidak akan terjadi

keracunan.

Dapat disintesa tumbuhan, bakteri usus dan fungi.

2.1.3. Fungsi Tiamin terutama pada metabolisme karbohidrat sebagai Koenzim TPP

(Thyamine Pyrophosphate)

Pada reaksi Dekarboksilasi oksidatif

~ As. Piruvat

~ As. Ketoglutarat

Transketolase, mentransfer guggus Asetaldehid ke lipoamid

2.1.4.Defisiensi vit. B1 dapat menimbulkan genjala : anoreksia (BB menurun), gangguan

jantung, gejala neurologis dan beri-beri.

10

Beri-beri terjadi akibat defisiensi vitamin B1 dalam makanan. Ada 3 jenis :

2.1.4.1.Beri-beri kering/neuritik beri-beri. Terutama pada orang dewasa. Gangguan

jantung lebih sedikit dari pada gejala neuromaskuler. Pada pemeriksaan didapatkan atropi

otot dan otot lemah, neuritis perifer.

2.1.4.2.Beri-beri basah/beri-beri edematous. Gangguan jantung lebih berat dari beri-beri

kering. Didapatkan edema, terutama pada tungkai bawah.

2.1.4.3.Beri-beri akuta atau ifantil beri-beri. Bisa terjadi pada bayi umur antara dua

hingga enam bulan. Terjadi karena ASI dari ibu yang kekurangan vitamin B1, biarpun

belum timbul gejala. Dapat mengakibatkan kematian karena gagal jantung.

Pada alkoholik dapat menyebabkan Wernick’s encephalopathy. Thiaminase dalam

ikan mentah dapat merusak tiamin. Pada manula sering defisiensi vitamin B1 (subklinis).

2.1.5.Sumber : beras (kulit ari) dan kacang hijau.

2.1.6.Kebutuhan Tiamin

Tergantung pada umur, aktifitas, berat badan, diet. Hamil atau laktasi dan demam.

Pada orang dewasa rata-rata memerlukan 0,5 mg / 1.000 kal.

2.2.Riboflavin ( vitamin B2 ).

2.2.1.Tersedia dalam bentuk kristal kuning atau oranye. Dapat memancarkan sinar

fluoresensi hijau. Tidak mudah teroksidasi. Stabil terhadap suasana asam.

Strukturnya mengandung heterotricyclic terikat oleh ribitol.

Dalam alam terdapat dalam Riboflavin,

suatu flavoprotein.

2.2.2.Metabolisme

Di sel usus Riboflavin mengalami fosforilasi menjadi Riboflavin Mono Nukleotida, yang

dikatalisis oleh enzim Flavokinase. Enzim ini dihambat oleh Khlorpromazin.

Riboflvin tidak dapat melalui plasenta.

Eksresi, terbanyak melalu urine, sebagian kecil melalui empedu dan keringat. Sebagian

besar dieksresi dalam bentuk bebas, sebagian dalam betuk ester fosfat.

2.2.3.Fungi Riboflavin

Komponen Ko enzim FMN & FAD sebagai gugus prostetik enzim Reaksi redoks

pada rantai respirasi

Berperan pada metababolisme protein

FAD merupakan batuk aktif dalam reaksi-reaksi yang berkaitan dengan asam

amino, asam lemak, dan TCA cycle.

Riboflavin + ATP FMN + ATP FAD

H3C N

N

N

OO

N

O

H3C

CH2 CH CH CH CH2OH

OH OH OH

RIBOFLAVIN

Apabila H pada OH yg ditunjuk

anak panah diganti PO42-

FMN

(Flavin Mono Nukleotida)

H pada OH Adenin Nukleotida,

Senyawa tersebut adalah FAD (Flavin

Adenin Dinukleotida)

11

2.2.4.Defisiensi Riboflavin bioasanya bersamaan dengan vitamin B yang lain, misalnya

dengan Niacin. Dapat menyebabkan angular chelitis (fissura sudut mulut), glossitis, scaly

dermatitis, stomatitis, vaskularisasi kornea, fotofobia, dan mata kering.

Terjadi pada :

• Gangguan saluran Pencernaan / penyakit khronis

• Penyembuhan luka

• Masa pertumbuhan, hamil, laktasi.

• Diet tinggi karbohidrat dan rendah protein

• New born infant dengan hiperbilirubinemia yang diobati dengan sinar ulta violet

2.2.5.Sumber Riboflavin

Susu, daging, hati, ginjal, jantung ikan, telur. Laktoflavin adalah Riboflavin

dalam susu

Buah-buahan. Riboflavin dapat disintesa semua buah-buahan dan mikroorganisme

Hewan tingkat tinggi tak dapat mensintesa riboflavin.

2.2.6.Kebutuhan

Anak-anak dan dewasa : 0,4 – 1,8 mg/hari

2.3.Niasin (vitamin B3 = PP Pellagra preventive factor).

2.3.1.Disebut juga Nikoninamid atau Nikotinat.

Komponen tak beracun dari alkaloid nikotin tembakau yang toksik

• Berupa kristal putih bentuk jarum

• Larut dalam air

• Stabil terhadap panas

Merupakan kompenen dari NAD dan NADP.

2.3.2.Metabolisme Niasin

Diabsorbsi di usus halus sebagai Nikotinat

Di sitosol sel :

- Fosforilasi menjadi NMN

- Adenilasi oleh ATP

- Penambahan gugus amida dari Glutamin terbentuk NAD+

NAD+ dapat mengalami fosforilasi menjadi NADP+

Dapat disintesa dari asam amino Triptofan di hati dan ginjal, prosesnya

memerlukan piridoksal fosfat.Diperlukan sekitar 60 mg. Triptofan untuk

menghasilkan 1 mg. Niasin

Ekresi Niacin malalui Urine terutama sebagai N Metil Nikotinamida

2.3.3.Fungsi Niacin

• Sebagai koenzim (NAD+, NADP

+) beberapa reaksi dehidrogenasi

Laktat dehidrogenase (Sitosol)

Malat dehidrogenase (Mito KH.)

• Berperan pada reaksi redoks :

Transfer elektron atau hidrogen. Erat hubungannya dengan fungsi FMN, FAD dan

enzim dehidrogenase

2.3.4.Defisiensi : Dapat menimbulkan pellagra dengan gejala dermatitis, umumnya pada

kulit yang terpapar sinar matahari (simetris), glossitis (seperti defisiensi riboflavin), diare

dan dimensia.

2.3.5.Sumber : protein/makanan yang mengandung triptofan (daging, dapat disintesis

dari triptofan di hepar dan ginjal), kacang tanah dan leguminosa.

N N

COOH CONH2

NICOTINIC ACID NICOTINAMIDE

12

Pellagra : pada populasi dengan makanan pokok jagung/maizena. Sebab niasin

jagung biarpun lebih besar kandungnnya dari pada beras akan tetapi dalam keadaan

terikat. Jagung relatif kekurangan triptofan (kandungan asam amino dalam jagung

kurang imbang/nilai biologis protein jagung kurang).

Tumbuhan mengandung yang mengandung asam Nikotinat : Gandum, ragi kulit ari beras,

kacang-kacangan.

2.3.6.Kebutuhan Niasi pada manusia.

Anak-anak : 5 – 16 mg/hari

Dewasa : 12 – 20 mg/hari

Hamil : meningkat

Laktasi : meningkat

Dipengaruhi oleh jumlah protein dimana terdapat asam amino tryptophan.

Pembeian dlm jumlah besar misalnya lebih besar dari 500 mg/dl dapat menyebabkan

dilatasi pembuluh darah, flushing, irriasi kulit dan bisa menyebabkan kerusakan hepar.

2.4.Asam pantotenat (vitamin B5).

2.4.1.Tersedia dalam bentuk kristal putih. Mempunyai sifat stabil dalam larutan yang

netral. Stabil juga dalam pemanasan basah, oksidasi dan reduksi.

Dapat rusak pada pemanasan kering

Suatu amida dari

Asam Pantoat dan

Beta Alanin

2.4.2.Metabolisme

Mudah diabsorbsi usus, mengalami Fosforilasi, penambahan Cistein, dekarboksilasi,

Adenilasi dengan ATP, kemudian Fosforilasi oleh ATP pada bagian Ribose membentuk

Ko-enzim A (CoA).

Ko-enzim A mempunyai gugus Adenin di satu ujung dan gugus Thiol di ujung lain.

2.4.3.Berfungsi sebagai pembawa gugus asil dalam reaksi yang menyertakan oksidasi dan

sintesa asam lemak, reaksi asetilasi dan dekarboksilasi oksidasi.

2.4.4.Defisiensi bersama dengan vitamin B yang lain.

- Dapat terjadi jika diberi antagonis asam Pantotenat asam Tiopanat

- Gangguan yang bisa timbul:

~ Sakit kepala, mudah lelah, depresi

~ GG. Cardio vaskuler dan pencernaan

~ Parestesia dan anastesia

- Hewan def. As. Pantotenat

~ Gg. Pertumbuhan dan reproduksi

~ Bulu menjadi abu-abu “Spectaclear Eye”

~ Gg. Kulit, mukosa dan kornea

2.4.5.Sumber

Hati, telur, ginjal, susu, mentega, kacang-kacangan, padi-padian, kentang manis dan ragi

Sedikit dalam kentang putih, tomat, gandum

2.4.6.Kebutuhan, sekitar 10 mg/hari

2.5.Piridoksin ( vitamin B6 ).

2.5.1.Ciri-ciri atau sifat vitamin B6

• Merupakan turunan piridin : 3 bentuk

• Ke-3nya sama aktif sebagai prazat : piridoksal P

• Larut dalam air dan alkohol

CH3 OH O

CC

H

HO

H CH 3

C

H

C N

H

C C C

O

H

H H

H H

Beta AlaninAsam Pantoat

13

• Sedikit larut dalam pelarut lemak

• Peka terhadap sinar U.V dan alkali

• Piridoksin tahan pemanasan

• Piridoksal & piridoksamin tidak tahan panas

2.5.2.Metabolisme:

- Mudah diabsorbsi usus

- Ada di semua jaringan tubuh

- Dalam sitoplasma terfosforilasi

Piridoksal Kinase

PIRIDOKSAL + ATP PIRIDOKSAL FOSFAT + ADP

Piridoksal fosfat paling potent, merupakan metabolit utama dalam plasma.

Piridoksal fosfat dan Piridoksamin merupakan bentuk poten dan aktif sebagai koenzim

dal metabolisme.

Eksresi melalui urine, metabolit utama asam piridoksat.

2.5.3.Fungsi Piridoksin

Koenzim pada metab. Beberapa As. Amino

- transminasi

- Dekarbosilaksi

- Deaminasi

Berperan pada proses glikosis

Piridoksal P.

- Sintesa niasin dari triptofan

- Transport aktif dalam absorbsi As. Amino. Masuk sel

- Sintesa Hb penggabungan As. Amino ke heme

Piridoksin

- Reaksi transulfurasi, transfer sulfur dari metionin ke asam amino Serin

membentuk sistein

2.5.4.Defisiensi

Kadar dalam plasma menurun pada waktu hamil dan pada orang yang minum pil KB. Pil

KB menginduksi sejumlah enzim dimana dalam prosesnya memerlukan piridoksin.

Akibatnya vitamin ini terperangkap dalam sel/jaringan hingga kadar plasma menurun.

Pada penderita TBC yang dapat pengobatan INH perlu ditambahkan piridoksin karena

vitamin ini terikat dengan INH dan mudah diekresi.

Mudah terjadi pada bayi, pemanasan susu dapat menyebabkan piridoksal dan

piridoksamin rusak, sehingga dapat menimbulkan muntah, diare dan bahkan kejang-

kejang.

CH2OH

HO

H3C

CH2OH

N

PIRIDOKSIN = VIT B6

R

R = CH2OH PIRIDOKSIN

R = COH PIRIDOKSAL

R = CH2NH PIRIDOKSAMIN

VIT B6

14

2.5.5.Sumber Piridoksin

• kuing telur, gading, ikan, susu, hati

• Kacang-kacangan, gandum, padi-padian, kubis

• Sintesa oleh bakteri usus → Penggunaan oleh tubuh masih belum pasti

2.5.6.Kebutuhan Piridoksin

Dewasa dengan asupan sekitar 100 gr/hari maka kebutuhannya

: ± 2 mg/hari

Anak-anak : 0,3 – 1,2 mg/hari

Hamil & laktasi : 2,5 mg/hari

2.6.Biotin (vitamin B7).

2.6.1.Ciri-ciri atau sifat Biotin

• Turunan imidazole

• Kristal jarum panjang

• Tak. Larut dalam eter & khloroform

• Larut dalam air & alkohol

• Stabil terhadap panas

2.6.2.Mtabolisme

Dialam tersedia dalam betuk bebas atau terikat. Apabila terikat maka mudah dipecah

oleh enzim proteolitik. Diabsorbsi di eleum

Absorbsi biotin dari makanan

Biotin jagung dan kacang kedelai, dapat diambil seluruhnya, sedangkan

Biotin gandum hampir tak diambil

Sumber utama biotin adalah yang disintesa flora usus

Ekskresi melalui urine dan feces. Dalam faeses diekskresi lebih banyak dari pada oleh

ginjal karena yang dalam feses berasal dari flora usus.

2.6.3.Fungsi Biotin

Sebagai Koenzim dalam bentuk N karboksi biotinil lisin, berfungsi mengkatalisis reaksi

Karboksilasi oleh:

- enzim piruvat karboksilase

- enzim asetil KoA karboksilase

- enzim propionil KoA karboksilase

Koenzim proses deaminasi gugus Amino dari asam amino tertentu, misalnya asam

Aspartat, Serin, dan Treonin.

2.6.4.Defisiensi Biotin

Terjadi karena :

• Pemberian anti biotik jangka panjang

• Putih telur putih telur mengandung Avidin dapat mengikat biotin sehingga tidak

dapat diabsorbsi. Avidin labil terhadap panas

• Bukan oleh karena kekurangan Biotin dari diet (dietary biotin deficiency is

unknown), tetapi oleh karena kesalahan penggunaan antibiotik.

Gejala yang bisa timbul: - dermatitis

- ganguan pertumbuhan

- botak

- otot kehilangan kontrol

2.6.5.Sumber Biotin

Terutama bakteri usus

Hati, ginjal, susu, ragi, kuning telur, tomat

2.6.6.Kebutuhan Biotin

O

C

NH N H

C C

C C

S

H2 H (CH2)4COOH

15

Dewasa : 150 – 300 µg/hari setara dengan 0,15 – 0,30 mg/hari

2.7.Asam folat (vitamin B9 = asam pteroil glutamat (PGA), Folacin, Vit. M

2.7.1.Rumus bangun, terdiri :

- Cincin heterosiklik pteridin

- PABA

- As. Glutamat

Sifat/ciri:

Kristal kuning

Tidak larut dalam pelarut lemak

Stabil terhadap pemanasan

dalam suasana netral dan alkali

2.7.2.Metabolisme

Pada tumbuhan didapat dalam bentuk poliglutamat sulit diabsorbsi

Dalam hati :

Sebagian besar asam Folat dalam bentuk terkonjugasi dengan penta Glutamil

Dalam glomerulus ginjal :

Hanya sebagian kecil direabsorbsi oleh tubulus ginjal

Dalam usus terjadi

pembentukan

N5 Me H4 Folat

(N Met. THF)

Eksresi:

Melalui urine & empedu

Asam Folinat

(N2 Formil H4 Folat)

• Bentuk H4 folat yang stabil

• Dapat diberikan per oral

parental

• Dalam usus, sebelum

diabsorbsi sebagian besar

gugus Formil diganti Me

2.7.3.Fungsi asam Folat

• Pembawa atom C tunggal dalam bentuk tereduksi H4 folat

• Sumber atom C tunggal :

o Gug. Metil Gug. Formil

o Gug. Metilen Gug. Formimino

o Gug. Metinil .

• Menyediakan gugus metil

pada Deoksi Uridilat

Membentuk Timidilat

Sebagai prazat untuk

sintesa DNA

• Pembuatan Atom

C tunggal pembuatan

HEME

H2-

N N

OH

N

CH2

N

C

O

N C

C

C

C

C

OOH

OOH

H2

H2

H

PTERIDIN

PABA

PTEROIL GLUTAMAT

16

• Pembuatan sel darah merah

2.7.4.Defisiensi asam Folat

Purin dan atau TMP ↓

Sintesis DNA ↓

↓ Perubahan Ukuran & Bentuk Nukleus

↓ Megaloblastik

↓ Eritrosit Makrositik Anemia Makrositik

Defisiensi vitamin ini dapat menimbulkan anemi makrositik dan anemi megalobalstik,

glossitis dan gangguan saluran pencernaan.

Pada orang hamil dan menyusui kebutuhannya meningkat.

Obat anti kovulsi dapat meningkatkan metabolisme.

Pada pemakai pil KB yangka panjang perlu suplemen asam folat.

Penyebab defisiensi Folat

• Intake inadequat

• Gangguan absorbsi

• Kebutuhan meningkat

• Gangguan metabolisme

2.7.5.Sumber:

• Tumbuh-tumbuhan dan sayur (utama), ragi, hati, ginjal, daging, gandum, ubi,

tomat, pisang, nasi, jagung

2.7.6.Kebutuhan :

• Dewasa: 400 µg/hari. Ibu hamil dan laktasi kebutuhan meningkat

• Anak tergantung umur dan berat badan

2.8.Kobalamin (vitamin B12), Vit. Pernicious Anmeia,Faktor ekstrinsik

2.8.1.Rumus bangun serta sifat atau ciri-ciri

Vit. B12 a (sianokobalamin) siamida

Vit. B12 b (aquobalamin,

hidroksokobalamin) : OH

Vit. B12 (nitrotokobalamin) : nitrat

Sifat umum: - Larut dalam air

- Tidak berwarna

CH2CONH2H3CCH2CH2CONH2

H2NCOCH2CH2

H2NCOCH2

H3C

N

N

NN Co

H3C

H3C

H3C

CH3

CH3

CH3

CH3

CH3

CH2CH2CONH2

H2NCOCH2

CH2

CH2

C

NH

CH2

C O PO

-

OO- -

O

OHOCH2

HO

N

N

CH3H

Vit.B12 (Kobalamin)

R

R = CN-

cyanocobalamin

R = OH-

hydroxo-

cobalamin

R = 5’-deoxyadenosil

5’-deoxyadenosil

cobalamin

R = H2O aquocobalamin

R = CH3 methylcobalamin

17

- Berupa kristal

- Tidak berbau

Khusus vitamin B12 a ada sifat lainnya yaitu stabil terhadap panas.

2.8.2.Metabolisme

• Kobalamin diabsorbsi di Ilium dengan bantuan faktor intrinsik castle (gliko

protein, disekresi sel pariental, mukosa lambung, tidak dirusak oleh enzim

Pankreas)

• Lewat mukosa ilieum Faktor intrinsik castle dilepas dalam darah Vit. B12 diikat

protein transpor plasma yang disebut Transkobalamin.

Dalam darah dan di hepar terikat dengan Transkobalamin dikenal juga dengan

kompleks Transkobalamin I. Dalam darah Kobalamin berada terutama dalam bentuk

Metil Kobalamin, dan sebagian kecil dalam bentuk Hidrokso kobalamin.

Kobalamin dalam hepar:

- 70% 5 deoksiadenosil kobalamin

- 3% Me kobalamin

- 27% hidroksokobalamin

Kompleks Transkobalamin II

Terdapat di dalam jaringan selain hepar, dan dalam darah. Transkobalamin I melepas

Kobalamin, masuk ke dalam sitosol dalam bentuk Hidrosokobalamin, kemudian

diubah menjadi Metil Kobalamin atau 5 Deoksi Adenosil Kobalamin (Co mengalami

reduksi dalam mitokhondria).

2.8.3.Fungsi Kobalamin

Sebagai Koenzim dalam sintesis Metionin dari Homosistein.

Sebagai Koenzim dalam sintesis Suksinil-KoA dari L Met. Malonil-KoA pada binatang

memamah biak. Pada manusia asam propionat dihasilkan dari oksidasi asam lemak ganjil

dan akan masuk ke dalam TCA cycle melaluin Suksinail-KoA pada jalur

Glukoneogenesis.

Berperan juga dalam hematopoiesis.

2.8.4.Defisiensi Kobalamin

Pada defisiensi Kobalamin, dapat terjadi anemia megaloblastik dan gangguan neurologis

(karena efek vit. B12 pada metabolisme folat), anemia perneciosa oleh karena kekurangan

faktor intrinsik Castle yang diperlukan dalam penyerapan vitamin B12. Dapat mengalami

homosisteinuria dan metilmalonil asiduria.

Pemberian asam folat pada defisiensi vitamin B12 dapat menghilangkan anemianya,

tetapi jegala neurologisnya tetap.

2.8.5.Sumber

Hati, susu, daging, telur, ikan, tiram. Ingat dalam tumbuh-tumbuhan tidak ada!

18

2.8.6.Kebutuhan

Pada orang dewasa 3 µg/hari, sedangkan orang yang sedang hamil dan laktasi 4 µg/hari.

2.9.Vitamin C (asam askorbat)

2.9.1.Sifat atau ciri-ciri

Kristal putih tak berbau

Larut air, tetapi kurang stabil

Peka terhadap pamanasan dan

oksidasi

Pereduksi kuat

Ada dua bentuk

Asam Askorbat

Asam Dehidroaskorbat

2.9.2.Metabolisme

Mudah diabsorbsi di usus

Di dala tubuh manusia tidak dikatabolisme sempurna namun menjadi asam oksalat.

Dengan Kalsium bisa membentuk garam Ca Oksalat bersifat tidak larut dalam air.

Ca Oksalat dapat mengendap dan menjadi “batu ginjal” (pada saluran kencing), dan

kandung kencing.

Tak disimpan di dalam jaringan

Di distribusi di seluruh jaringan tubuh dan jaringan tertentu terutama di kelenjar Adrenal,

otak, ginjal, dan hati.

Ekresi melalui ginjal terutama dalam bentuk asam Dehidro Askorbat. Jika asupan vitamin

C tinggi sebagian besar diekskresi sebagai asam Oksalat.

2.9.3.Fungsi

Sebagai anti oksidan yang

berperan dalam sitosol

Dengan bantuan enzim terlibat

dalam:

-Hidroksilasi (sintesis kolagen)

-Met. Tiroksin, histamin,

kholesterol

-Detoksifikasi di hati

Sintesis kolagen diperlukan dalam

pembentukan jaringan ikat,

dinding kapiler, metriks tulang.

Membantu dalam penyerapan

Ferum.

Terlibat dalam pembentukan

hemoglobin.

Fungsi yang lain:

Diperlukan oleh enzim Dopamine β –hydroxylase (mengandung Cu+) dalam reaksi

19

tyrosine epinephrine (pada tahapan hidroksilasi)

Dalam enzim Cu+ Cu

++ (dioksidasi)

Untuk mengembalikan kedalam bentuk semula maka asam askobat mereduksi Cu++

menjadi Cu+

(kupri menjadi kupro).

2.9.4.1.Defisiensi

Dapat menyebabkan scorbut (scurvy).

Gangguan pembentuk jaringan kolagen dan dinding kapiler sehingga mudah mengalami

pendarahan dan anemia.

2.9.4.2.Pada pemberian vitamin C dosis inggi dapat menyebabkan pembentukan batu

oksalat, karena vitamin C pada manusia tidak dapat dimetabolisme sempurna manjadi

CO2 akan tetai menjadi oksalat.

2.9.5.Sumber : buah (jeruk, tomat dll) dan sayur segar.

Hampir semua hewan dapat mensintesa Vit. C, kecuali marmut dan primata, oleh karena

tidak ada enzim untuk merubah L Gulonat Asam Askorbat.

2.9.6.Kebutuhan :

Dewasa 45 mg/h, anak 35 mg/h, hamil/laktasi 60 mg/h.

Vitamin C plasma orang normal berkisar 0,6 – 2,5 mg/100ml

Faktor nutrisi lainnya yang esensial (pseudovitamin) :

1.Kholin : aseilkholin dalam aktivitas syaraf.

2.Inositol : Pada jaringan otot eritrosit dan mata.

3.PABA : Para amino Benzoic Acid. Mencegah rambut menjadi putih.

4.Bioflaonoid : Memelihara permiabilitas membran ( secara tidak langsung ).

5.Asam lipoat. Untuk metabolisme karbohidrat.

3.Latihan

3.1.Sebutkan sifat-sifat masing-masing vitamin!

3.2.Terangkan metabolisme masing-masing vitamin!

3.3.Terangkan gejala kekurangan masing-masing vitamin!