22
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode diskriptif. Pemilihan penggunaan metode tersebut berdasarkan pada sifat penelitian yang tertuju pada masalah dan data sebagaimana adanya se- karang yaitu pada saat penelitian ini dilakukan. Data yang di kumpulkan (dideskripsikan) berkenaan dengan variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian ini. Kemudian data ataupun hasil pengolahannya dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan, sehingga merupakan suatu hasil penelitian yang sistimatis. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah, dilihat dari kecerdasan dan kebutuhan ber prestasi. Penelaahan populasi studi ini dilakukan terhadap sejumlah sampel yaitu siswa-siswa SMA Negeri sekota Madya Banda Aceh, yang dilakukan dengan proporsional random sampling. Jumlah SMA Negeri yang dijadikan populasi peneliti an ini adalah: SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, SMA Negeri 4, SMA Negeri 5 dan, SMA Negeri Darussalam. Adapun alasan dipilihnya SMA Negeri untuk menjadi anggota populasi dalam penelitian ini adalah: (a) kualitas sudah di anggap baik menurut penilaian Kanwil Depdikbud, (b) sekolah- sekolah tersebut telah melaksanakan layanan bimbingan dan konseling walaupun dengan kualitas yang beragam, (c) sekolah 47

yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode diskriptif. Pemilihan

penggunaan metode tersebut berdasarkan pada sifat penelitian

yang tertuju pada masalah dan data sebagaimana adanya se-

karang yaitu pada saat penelitian ini dilakukan. Data yang di

kumpulkan (dideskripsikan) berkenaan dengan variabel-variabel

yang menjadi fokus penelitian ini.

Kemudian data ataupun hasil pengolahannya dianalisis

untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan, sehingga merupakan

suatu hasil penelitian yang sistimatis.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian

sosial di sekolah, dilihat dari kecerdasan dan kebutuhan ber

prestasi. Penelaahan populasi studi ini dilakukan terhadap

sejumlah sampel yaitu siswa-siswa SMA Negeri sekota Madya

Banda Aceh, yang dilakukan dengan proporsional random

sampling. Jumlah SMA Negeri yang dijadikan populasi peneliti

an ini adalah: SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, SMA

Negeri 4, SMA Negeri 5 dan, SMA Negeri Darussalam.

Adapun alasan dipilihnya SMA Negeri untuk menjadi anggota

populasi dalam penelitian ini adalah: (a) kualitas sudah di

anggap baik menurut penilaian Kanwil Depdikbud, (b) sekolah-

sekolah tersebut telah melaksanakan layanan bimbingan dan

konseling walaupun dengan kualitas yang beragam, (c) sekolah

4 7

Page 2: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

tersebut barada di Kotamadya Banda Aceh, sebagai salah satu

kota Propinsi yang ada di Indonesia tidak terlepas dari

pengaruh kemajuan iptek dan adanya perubahan sosial yang

begitu cepat. Hal ini banyak sedikitnya mempengaruhi sikap

dan perilaku para siswa dalam penyesuaian diri di lingkungan

sekolah, keluarga dan masyarakat, (d) para siswa yang dipilih

sebagai subjek sampel adalah (kelas III) yang dianggap telah

memiliki pengalaman hidup dan berintegrasi di sekolah dalam

waktu yang relatif lama, di samping itu juga dalam penelitian

ini menggunakan tes inteligensi yang mensyaratkan subjek

memiliki usia yang relatif sama.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan setelah dihitung

melalui pendekatan statistik dengan rumus:

no

n

(Z2)PQ

b2

no

1 + no

N (Sodjana : 1975)

pada p < 0,05, diperoleh ukuran sampel minimal yang harus

digunakan sebanyak 298 orang siswa.

Di dalam studi ini digunakan ukuran sampel sebanyak 300

orang siswa SMA dari ke enam sekolah dengan penyebaran sampel

seperti tertuang pada tabel berikut:

- 48

Page 3: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

/-

Tabel 1.

Penyebaran Ukuran Sampel MenurutSekolah dan Jurusan

-\

! Sekolah! Jumlah S iswa ', Jumlah

[Keseluruhan! Jumlah !', Sampe1 J

! Al ! A2 ! A3

! SMA Negeri 1 1 49 : 91 \ 80 220 40 J

! SMA Negeri 2 81 148 90 319 58 j

! SMA Negeri 3 178 142 114 434 79 !

! SMA Negeri 4 47 100 78 225 41 •

! SMA Negeri 5 42 132 72 246 45 !

! SMA Negeri 6 ! 70 79 57 206 ! 37 !

! J u m 1 a h J 467 ! 692 ! 491 j 1650 j 300 :V

C. Alat yang digunakan untuk mengukur Penyesuaian sosial,Kecerdasan dan Kebutuhan berprestasi

Berkenaan dengan penggunaan alat ukur tes, agar hasil

pengukurannya dapat dipercaya, antara lain perlu diperhati-

kan: tujuan pengukuran, kualitas tes, tester dan testee,

serta pemilihan tes yang akan digunakan.

Tujuan pengukuran harus jelas, misalnya untuk seleksi,

penempatan, diagnostik, atau konseling. Sehubungan dengan

hal tersebut diperlukan tes inteligensi, tes bakat, minat

atau kepribadian, mengukur secara individual atau kelompok.

Dalam penelitian ini bertujuan mengukur penyesuaiaan sosial

siswa di sekolah yang ditelaah dari kecerdasan dan kebutuhan

berprestasi mereka.

- 49

Page 4: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

Kualitas tes, minimal memenuhi dua persyaratan yaitu

(a) realibilitas, Cronbach (1970:126) menulis bahwa "...

reliabity always refers to consistency throughout a series

of measurement", dan (b) validitas, dikemukakan oleh Guilford

(1956:461) " test is valid when it measures what it is

presumed to measure", Semakin tinggi tingkat reliabilitas

dan validitas suatu tes, semakin tinggi pula kualitas hasil

pengukurannya. Akan tetapi lebih baik lagi jika tes tersebut

memiliki kemudahan dan kepraktisan di dalam pelaksanaannya

(usabilitas), dapat digunakan pada tempat dan waktu yang

berbeda, serta memiliki norma yang telah baku.

Tester dan testee, adalah individu yang terlibat lang

sung di dalam proses pengetesan. Tester seharusnya individu

profesional, yaitu yang telah memiliki ketrampilan secara

tepat dan benar di dalam pelaksanaan tes, dapat menginter-

pretasikan hasil pengukuran. Sedangkan testee harus dalam

kondisi sehat, dan dapat mengikuti instruksi-instruksi tester

sesuai dengan peraturan yang telah diatur.

Pemilihan alat ukur yang digunakan, berkenaan dengan

latar belakang teori atau konsep mengenai jenis tes yang di

gunakan, maka pemilihan alat ukur penyesuaian sosial, kebutuh

an berprestasi dan tes inteligensi berkenaan dengan konsep-

konsep dan teori dari setiap aspek tersebut.

Selanjutnya akan diuraikan jenis alat pengumpul data

yang dipilih berkenaan dengan penelitian ini yakni (1)

angket penyesuaian sosial (format A), (2) tes inteligensi ,

(3) kebutuhan berprestasi (format C) dan . Item-item alat

- 50 -

Page 5: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

Pengukur data terhadap instrumen (format 4dan c) berbentukforced-choice subjek dimohon untuk memberikan piiihan -y.-atau -tidak" pada setiap pertanyaan. Jawaban -„- menunjukkanbahwa pernyataan tersebut coco* atau seSuai dengan peraSaan.Persepsi atau pengalaman subjek; Jawaban "tidak' berarti pernyataan tersebut tidak atau k„ra„B sesuai dengan perasaan,Persepsi atau pengalaman subjek. Jtem-item kedua alat pe-ngumpu! data tersebut diskor secara dikoto.us. sesuai denganjenis pernyataan, positif atau neffatit* t«bttu negatif. Jawaban "ya" pada

item positif diberi skor 1(satu) dan Jawaban -tidak- diberiskor 0<„ol>, Jawaban -tidak" untuk pernyataan „eBatif diberi=kor 1 (satu) dan Jawaban "ya" diberi skor 0(nol).

Seeara rinci, pengembangan masing-masing alat ukurtersebut dijelaskan berikut ini:

1. Format A: Alat Ukur Penyesuaian Sosia! siswa di sekolahSalah satu a!at ukur Penyesuaian sosial siswa di

sekolah dikembangkan oleh Sofyan ,illlB a9g2:110). Penyusun_an alat ini oibuat dalam bentuk angket. Siswa diminta untukmemberikan tanda oek (V, pada nomor yang sesuai dengan peng-amatan dan pengalamannya. Penyusunan a!at ini didasariPada konsepsi A. Schneiders (1964:454), Sofyan Willis (1992.87). Penyesuaian sosial meliputi empat aspek yaitu:a) keterlibatan siswa dalam kegiatan sekolah,b) kemampuan siswa mengadakan hubungan interpersona! dengan

teman, guru, dan karyawan,

51

Page 6: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

c) memiliki tanggung jawab sosial,

d) komitmen terhadap tujuan sekolah.

Alat ini terbagi menjadi 11 aspek dan memiliki 55 item.

Setelah melalui uji-coba, diperoleh rtt = 0,7706, signifikan

pada tingkat kepercayaan 0.995. Oleh karena itu angket

penyesuaian sosial yang dikembangkan oleh Sofyan Willis ini

dapat digunakan untuk mengukur penyesuaian sosial siswa di

sekolah dengan alasan:

1). sesuai dengan latar belakang teori; 2) memiliki aspek

yang dipandang cukup untuk mengukur penyesuaian sosial siswa

yang tersebar dalam 55 item, dan memiliki keterandalan sangat

tinggi.

Namun karena perbedaan rentangan waktu dan tempat

penelitian, maka ada beberapa item yang disederhanakan yaitu

item nomor; 10, 20, 29, 34, 41, 42, dan 55. Dengan demikian

alat ini perlu dijudgement dan diuji-cobakan kembali.

Sebaran item alat ukur penyesuaian sosial disajikan pada

tabel berikut:

- 52 -

Page 7: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

/-

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpulan DataPenyesuaian Sosial Siswa di Sekolah

\

No Aspek Yang diungkapI t e

V

Partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah.a. Kegiatan kurikuler

b. Kegiatan ekstra kurikuler

Kemampuan mengadakan hubungan Interpersonala. Hubungan siswa-siswab. Hubungan siswa - Guruc. Hubungan siswa - karyawan

Disiplin

a. Taat pada tata tertibb. Ikut terlibat dalam-

memelihara keamananc Kegiatan sosial

Komitmen terhadap tujuansekolah

a. Menjalin hubungan sekolahdengan keluarga

b. Berprestasi untuk namabaik sekolah

c. Ikut terlibat dalam me-majukan sekolah di masyarakat

Nomor Positif JNegatif1

1-13 1,2,3,4,5,6,8,9,11

16,17,18

7,10,12,13

14,15,1914 - 19

20

25

30

32

35

24

29

31

34

40

41 - 43

44

48 -

51

47

50

55

20,2225,27,29

31

32

35,37,3940

41,42,43

44,47

48,49

51,52,5455

21,23,2426,28

30

33,3436,38

45,46

50

53

/

Selanjutnya format A di atas dikembangkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Merumuskan Pernyataan

Berdasarkan kisi-kisi yang dikemukakan di atas, di

rumuskan pernyataan sebanyak 55 butir. Sebagai contoh

Pernyataan adalah "Berilah tanda chek (V) jika pernyataan

- 53 -

Page 8: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

di bawah ini cocok dengan perasaan atau pengalaman anda

pada kolom "ya" dan berilah tanda chek (V) pada kolom

tidak jika pernyataan tersebut tidak cocok dengan perasaan

atau pengalaman anda.

/-No.

1.

V

Pernyataan

Ketepatan waktu dalam mengikutipelajaran di kelas adalah prinsipyang saya taati

Ya\

Tidak

-/

b. Menimbang Pernyataan

Penimbangan dilakukan oleh tiga orang penimbang untuk

melihat kecocokan antara isi pernyataan dengan indikator

yang diukur oleh butir pernyataan tersebut. Tujuan penim

bangan ini ialah untuk mencapai validitas constract dari

variabel ini.

Untuk mengetahui realibilitas (keandalan) penimbang

(interrater realibility) digunakan rumus:

11

dimana

11

k

n

V- - VT l Te

Vi+ck-nVg

Koefisien realibilitas antar penimbang

Varian pernyataan

Varian galat

Jumlah penimbangJumlah pernyataan

Selanjutnya diadakan uji segnifikansi dengan uji t yaitu:

54

Page 9: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

/-

Tabel : 3

Koefisien Realibilitas Antar Penimbang(Format A)

Koefisien realibilitas Nilai Signifikan

0,678 7,28 0,999

V

\

-/

Mengenai perhitungan realibilitas antar penimbang yang

dikemukakan di atas, dapat dilihat dalam lampiran....

3. Uji Coba Alat

Uji coba alat bertujuan untuk menguji secara empirik

validitas butir-butir pernyataan tentang penyesuaian

sosial siswa di sekolah. Kriteria pemberian skor setiap

pernyataan tergantung apakah pernyataan itu positif atau

negatif. Dikatakan pernyataan positif ialah jika mendekati

atau sesuai dengan counstruct atau teori yang mendasari

variabel.

Pengujian validitas setiap butir pernyataan dilaksana

kan terhadap 35 siswa, siswa ini tidak di masukkan dalam

sampel. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan tehnik

statistik point biserial, rumusnya adalah:

rp bis = _^_:_5t_S<_

55

Page 10: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

dimana :__

X = rata-rata skor dari responden yang memperolehP skor 1 pada item yang bersangkutan

X = rata-rata seluruh sampel (berlaku untukt seluruh item)

S = simpangan baku seluruh sampel (responden)t

N = jumlah responden yang memperoleh skor 1 padaP item yang bersangkutan

N = jumlah responden yang memperoleh skor 0 padaq item yang bersangkutan

Untuk menguji derajat signifikasi tiap butir pernyata

an dilakukan uji t dengan rumus :

rV n - 2t = — (Sudjana, 1975)

M - r ^

Dari uji coba yang dilakukan ternyata 23 butir pernyataan

tidak valid yaitu pernyataan nomor: 1, 2, 5, 6, 8, 10, 11,

12, 14, 16, 17, 23, 29, 32, 34, 35, 41, 42, 48, 49, 51, 52

dan 55, sedangkan sebanyak 32 butir pernyataan dinyatakan

valid dan signifikan pada tingkat kepercayaan 0,90.

Mengenai perhitungan lebih lengkap tentang uji validitas

setiap pernyataan format A ini di sajikan pada lampiran ....,

uji validitas butir-butir pernyataan dengan menggunakan

korelasi point biserial, yaitu untuk mengukur sejauh mana

kesesuaian butir-butir pernyataan tertentu mengukur apa yang

diukur dari keseluruhan instrumen.

Selanjutnya diadakan uji reliabilitas alat pengumpul data

format A ini dengan menggunakan teknik statistik Kuder-

Richardson 20 (K - ^20^ maka didapat r= 0,780 signifikan

pada tingkat kepercayaan 0,995. Untuk lebih jelasnya per-

hii.iingnn uji reliabilitas ini dapat dilihat pada lampiran....

- 56 -

Page 11: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

2. Alat Ukur Inteligensi

Pengukuran inteligensi dimaksudkan untuk memperoleh

gambaran yang jelas dan objektif tentang inteligensi

individu. Alat ukur yang tepat digunakan adalah tes

inteligensi.

Banyak jenis tes inteligensi yang telah dikembangkan

oleh beberapa ahli psikologi, dalam penelitian ini alat yang

digunakan untuk mengukur kecerdasan siswa SMA adalah "Ravens

Standard Progressive Matrices, disingkat Test SPM Raven. Test

ini merupakan salah satu Test Progresif Matriks dari Raven.

Berikut ini akan diuraikan mengenai: (1) Deskripsi tes SPM,

(2) Realiabilitas dan Validitas Tes SPM, (3) Rasional pe

milihan tes SPM.

a. Deskripsi Tes SPM

Tes SPM disusun sejak tahun 1936 dan diterbitkan

untuk pertama kali tahun 1938 oleh H. K. Lewis, London.

Sejak saat itu hingga sekarang sudah mengalami 4 kali

revisi, yaitu tahun 1947, 1950, 1952 dan 1956. Secara

keseluruhan perkembangan tes SPM hingga sekarang adalah

sebagai berikut: (1) tahun 1936 dipersiapkan, (2) tahun 1938

diterbitkan, (3) tahun 1940 dicetak ulang serta dilengkapi

dengan norma untuk orang dewasa, (4) tahun 1947 direvisi,

normanya diperluas dan dicetak ulang, (5) tahun 1950

direvisi dan dicetak ulang, (6) tahun 1952 direvisi dan

dicetak ulang , (7) tahun 1954 dicetak ulang dan dilengkapi

dengan daftar kepustakaan, (8) tahun 1956 direvisi dan

dicetak ulang, (9) tahun 1958 dicetak ulang dan dilengkapi

- 57 -

Page 12: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

dengan daftar kepustakaan, (11) tahun 1963 dicetak ulang dan

dilengkapi dengan daftar kepustakaan yang mutakhir, dan (12)

tahun 1965 dicetak ulang. Penerbit Tes SPM di Amirika Seri-

kat adalah "Psychological Corporation" (Raven 1980:ii).

Materi Tes SPM terdiri atas 5 perangkat (set), yaitu

perangkat-perangkat, A, B, C, D, dan E; tiap-tiap perangkat

terdiri dari 12 soal, dari yang termudah hingga tersukar.

Keseluruhan soal-soal Tes SPM itu terdiri atas 5x12 soal=

80 soal. Soal-soal perangkat E ( 1 sampai 12 ) lebih sulit

dari soal-soal perangkat D ( 1 sampai 12 ); soal-soal D

lebih sulit dari soal-soal perangkat C; demikian seterusnya.

Dengan kata lain, taraf kesulitan soal-soal tes SPM itu

meningkat secara bertahap,"progress", dan penentuan

jawabannya didasarkan atas pola matriks yaitu menurut lajur

dan kolom dari kemungkinan-kemungkinan jawaban yang

tersedia. Karena itulah maka tes SPM itu dinamakan tes

matriks progresif. Aspek-aspek kemampuan berpikir (kapasitas

intelektual) yang diungkapkan oleh tes SPM itu adalah

kemampuan-kemampuan memahami. menganalisa. mencari dan

merifi-tapkari hubungan-hubungan di antara objek-objek yang

diamati itu berdasarkan pola berpikir matriks.

Proses ini sejalan dengan konsep bahwa berpikir itu

merupakan kemampuan psikis mencari dan menetapkan hubungan-

hubungan di antara objek-objek yang satu dengan objek yang

lainnya hubungan-hubungan tersebut merupakan hasil abstraksi.

Hal ini sesuai dengan konsep inteligensi lewis M. Teman

58

Page 13: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

bahwa inteligensi itu adalah kemampuan berpikir abstrak

(Hukhkiar Suradinata, 1983:218).

Setiap soal tes SPM berupa serangkaian bentuk atau

figur tertentu berukuran dua dimensi yang pada salah satu

sudutnya, (sudut kanan bawah) terdapat bagian yang kurang

atau dikosongkan. Bagian yang kosong tadi harus dicari dari

kemungkinan-kemungkinan (alternatif) jawaban yang disedia-

kan. Pola berpikir yang dipergunakan dalam mencari jawaban

alternatif itu adalah: ketepatan perbedaan, penganalogian

pola perroutasi dan hubungan logis (accuracy of

discrimination, analogies permutation of pattern dan

logical relation) (Anastasi, 1976:291). Alternatif-

alternatif jawaban untuk perangkat soal A dan B, setiap soal

ada 6 buah; untuk perangkat C, dan E setiap soal ada 8 buah.

Tiap-tiap soal tes SPM itu berisikan suatu masalah pokok

sistein berpikir menurut pola matriks progresif, seperti

ditegaskan oleh Raven: "Each problem in each scales is

name ' The Progressive Matrices" ( Raven, 1960:2).

Tes SPM ini dapat dipergunakan sebagai tes individual

atau kelompok, dapat pula dipergunakan untuk berbagai

situasi lingkungan kebudayaan; karena tes SPM merupakan

salah satu "tes bebas budaya" (Anastasi, 1976 :287-289).

Ditegaskan pula oleh Court dalam Muchkiar Suradinata

(1983:219) tes SPM dapat dipergunakan untuk keperluan

penelitian dan diagnosis dalam bidang bidang pendidikan,

bimbingan dan konseling, psikologis, psikiatri, seleksi dan

- 59

Page 14: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

penempatan siswa atau mahasiswa, dan penelitian dalam bidang

antropologi.

b.Realiabilitas dan Validitas Test SPM

Studi tentang Realibilitas dan Validitas Tes SPM

sebagai tes inteligensi telah banyak dilakukan orang dengan

berbagai cara dan dalam berbagai kondisi. Hasil dari pada

studi-studi itu menunjukkan, bahwa taraf realibilitas dan

validitas tes SPM itu sebagai tes intelegensi untuk anak-

anak, remaja dan orang dewasa memadai.

Koefesien realibilitas tes SPM, yang didapat dengan

metode tes-retes, berkisar antara o,83 sampai 0,93;

koefisien korelasi tes SPM dengan Mill-Hill Vocabulary

Scales antara 0,44 sampai 0,60; koefisien korelasi Tes SPM

dengan Terman Merrill sekitar 0.86 dan Tes SPM bermuatan

faktor "g" sebesar 0,82 (Raven, 1960:62). Hal yang terakhir

ini sesuai dengan yang dikatakan Freeman dalam Muchkiar

Suradinata (1983:223) bahwa tes SPM lebih banyak bermuatan

faktor "g" (faktor umum inteligensi) dari pada faktor "s"

(faktot khusus inteligensi). Koefisien korelasi tes SPM

dengan (1) Stanfod Binetsimon Scale sebesar 0,60, (2) WAIS

(Wechsler Adult Intelligence Scale) Skala performan sebesar

0,70, (3) WAIS skala verbal sebesar 0,58, (4) WAIS skala

penuh sebesar 0,67 dan dengan (5) Blok Design koefisien

korelasinya tertinggi (Cronbach, I960: 217).

Lebih lanjut Cronbach menjelaskan angka-angka koefisien

korelasi di atas itu merupakan bukti, bahwa tes SPM

merupakan: (1) tes inteligensi pelengkap yang baik bagi tes

- 60 -

Page 15: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

inteligensi verbal. (2) tes inteligensi yang secara relatif

bebas dari peranan hasil pendidikan, dibandingkan dengan tes

inteligensi Binet-Simon dan tes-tes verbal lainnya.

Dilihat dari segi keterandalannya, SPM memiliki derajad

keterandalan (realiability) yang cukup tinggi seperti yang

telah diperlihatkan oleh Raven sendiri. Penelitian lainnya

menunjukkan angka 0,70 sampai dengan 0,90-an, seperti yang

dikutip oleh Subino (1984:94).

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Masrun untuk

melihat validitas SPM dengan menggunakan Sampel para siswa

SD, SMP, dan SMA Jokyakarta. Hasil penelitian tersebut me

nunjukkan : pada tingkat sekolah Dasar; anak usia 6 tahun

koefisien realibilitasnya sebesaar 0,60 dan untuk usia 9-11

tahun sebesar 0,80; validitas internalnya setiap soal

berkisar antara 0,28 sampai 0,60 dan validitas ekternalnya,

dengan menggunakan prestasi belajar sebagai kriteria,

didapat koefisien korelasi yang tertinggi sebesar 0,26.

Pada tingkat SLP; dengan sampel 1382 orang, didapatkan

validitas berkisar antara 0,30 sampai 0,58 dan didapatkan

korelasinya sebesar 0,519. Pada tingkat SLA; dengan sampel

1.021 orang, didapatkan validitas berkisar antara 0,29

sampai 0,58 (Masrun,1976).

Berdasarkan data-data realibilitas dan validitas

sebagaimana dikemukakan di atas, dapat diambil kesimpulan

bahwa tes SPM sebagai tes nonverbal yang bebas kebudayaan

merupakan alat yang efektif untuk mengukur taraf inteligensi

- 61

Page 16: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

individu, baik yang normal maupun yang mendapatkan perawatan

psikiater.

c. Rasional Pemilihan Tes SPM

Rasional pemilihan tes SPM sebagai salah satu alat

pengumpu'J data dalam penelitian ini didasarkan atas

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

(1) Tes SPM merupakan salah satu tes inteligensi yang

efektif untuk mengukur taraf Inteligensi, dalam arti

kapasitas Intelektual, para siswa.

(2) Tes SPM merupakan salah satu tes yang telah

memiliki syarat kebaikan suatu tes yang reliabel, valid, di

samping syarat lainnya yaitu objektif, baku, komprehensif,

mudah digunakan dan murah (Sumadi Suryabrata, dalam

Moh.Surya, 1979).

(3) Tes SPM merupakan salah satu tes yang bebas budaya,

karena semua soal dan jawaban terdiri atas gambar-gambar

yang bersifat universal, kecuali instruksinya.

Sedangkan alat ukur kebutuhan berprestasi, peneliti

merumuskan sendiri berdasarkan kisi-kisi.

3. Format C: Alat Ukur Need For Achievement Siswa

Format ini bertujuan untuk mengukur kebutuhan berprestasi

siswa sesuai dengan konsep teori tentang ciri-ciri anak yang

mempunyai kebutuhan berprestasi (Eysenck, 1976: Saparinah

Sadli:1986: Mc Clelland, dll), di dalam rumusan tersebut

terdapat 6 komponen yaitu: (1) keinginan untuk berprestasi

sebaik-baiknya, (2) malakukan antisipasi yang berencana, (3)

Page 17: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

melakukan kegiatan dan kreasi untuk mencapai cita-cita, (4)

memiliki perasaan yang kuat dalam mencapai tujuan, (5) tidak

takut gagal dan berani mengambil resiko, dan (6) memiliki

rasa tanggung jawab. Dari ke enam komponen ini, kemudian di

turunkan item-item sebanyak 55 butir, untuk jelasnya

disajlkan dalam tabel berikut:

iVA

Page 18: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

/-

Tabel 4

Kisi-kisi alat pengumpulan dataKebutuhan Berprestasi

\

No. Aspek Yang diungkapItem

V

Kebutuhan berprestasi(Need for a chievement)

a. Melakukan kegiatan untukberprestasi sebaik-baiknya

b. Mengadakan antisipasiyang berencana

c. Melakukan kegiatan dankreasi untuk mencapaicita-cita

d. Berusaha untuk menyelesaikan sesuatu yangsulit

e. Tidak takut gagal danberani mengambil resiko

f. Bertanggung jawab

Nomor

1-9

10 - 17

18 - 27

28 - 37

38

48

47

55

Positif

4, 5, 6,7, 8

13, 14,15, 16

18,21,2325,27

28,30,3233,36,37

39,40,4243,45

48,49,5153,55

Negatif

1,2,3,9

10, 11,12, 17

19,20,2224,26

29,31,34,35

38,41,44,46,47

50,52,54

7

Selanjutnya format C di atas dikembangkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Merumuskan Pernyataan

Berdasarkan kisi-kisi yang dikemukakan di atas dirumuskan

pernyataan sebanyak 55 butir, contoh pernyataannya sebagaiberikut:

"Berilah tanda chek (V) pada kolom "ya", jika pernyataan

di bawah ini cocok dengan perasaan atau pengalaman anda, dan

berilah tanda chek (V) pada kolom tidak, jika pernyataan di

bawah ini tidak cocok dengan perasaan atau pengalaman anda"

- 64 -

Page 19: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

/-No Pernyataan Ya

ATidak

V

1. Jika saya mengalami kesulitan memecahkan suatu persoalan pelajaranyang pelik, biasanya hal itu sayatinggalkan saja

f

b. Menimbang Pernyataan

Penimbangan dilakukan oleh tiga orang penimbang untuk

melihat kecocokan antar isi pernyataan dengan indikator nilai

yang diukur oleh butir pernyataan tersebut. Tujuan penimbang

an ini ialah untuk mencapai validitas Counstruct dari

variabel ini.

Untuk mengetahui realibilitas (keandalan) antara pe

nimbang (interrater realibility) dengan menggunakan rumus :

rll

dimana :

V- - V1 ve

Vi+(k-l)Ve

rll = koefisien realibilitas antar penimbang

Vi = Varian pernyataan

Ve = Varian galat

k = Jumlah penimbangn = Jumlah pernyataan

Selanjutnya diadakan uji segnifikansi dengan uji t yaitu

Vb - 2

11 vT11

65 -

Page 20: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

Tabel 5

Koefisien Realibilitas Antar Penimbang(Format C)

/-Koefisien realibilitas ! Nilai J t ! Signifikan

-JL-

3,072! 0,999/

A

Mengenai perhitungan realibilitas antar penimbang yang

dikemukakan di atas, dapat dilihat dalam lampiran

c. Uji Coba Alat

Uji coba alat bertujuan untuk menguji secara empirik

validitas butir-butir pernyataan tentang penyesuaian

sosial siswa di sekolah. Kriteria pemberian skor setiap

pernyataan tergantung apakah pernyataan itu positif atau

negatif. Dikatakan pernyataan positif ialah jika mendekati

atau sesuai dengan counstruct atau teori yang mendasari

variabel.

Pengujian validitas setiap butir pernyataan dilaksana

kan terhadap 35 siswa, siswa ini tidak di masukkan dalam

sampel. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan tehnik

statistik point biserial, rumusnya adalah:

rp bis =Xp - xt

St

\/-Np-

imana :

X = rata-rata skor dari responden yang memperoleh__p skor 1 pada item yang bersangkutanX = rata-rata seluruh sampel (berlaku untukt seluruh item)

- 66 -

Page 21: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,

S - simpangan baku seluruh sampel (responden)

N = jumlah responden yang memperoleh skor 1 padaP item yang bersangkutanN = jumlah responden yang memperoleh skor 0 padaq Item yang bersangkutan

Untuk menguji derajat signifikasl tiap butir pernyata

an dilakukan uji t dengan rumus :

r Vn - 2t - _-- (Sudjana, 1975)

Dari uji coba yang dilakukan ternyata 19 butir pernyataan

tidak valid yaitu pernyataan nomor: 1, 3, 6, 10, 11, 13, 143

16, 21, 24, 28, 29, 32, 37, 40, 43, 45, 49, dan 55, sedangkan

sebanyak 36 butir pernyataan dinyatakan valid dan signifikan

pada tingkat kepercayaan 0,90.

Mengenai perhitungan lebih lengkap tentang uji validitas

terhadap pernyataan format C ini di sajikan pada lampiran ..,

uji validitas butir-butir pernyataan dengan menggunakan

korelasi point biserial yaitu untuk mengukur sejauh mana

kesesuaian butir-butir pernyataan tertentu mengukur apa yang

diukur dari keseluruhan instrumen.

Selanjutnya diadakan uji realibilitas alat pengumpul data

format C ini sama halnya dengan format A yaitu dengan meng

gunakan teknik statistik Kuder-Richardson 20, dan didapat

r= 0,510 signifikan pada tingkat kepercayaan 0,995. Untuk

lebih jelasnya perhitungan uji realibilitas ini dapat dilihat

pada lampiran....

07

Page 22: yang menjadi fokus penelitian ini. suatu hasil penelitian ...repository.upi.edu/844/5/T_BP_9132328_Chapter3.pdfPopulasi dalam studi ini adalah adekuasi penyesuaian sosial di sekolah,