27

Click here to load reader

Yatin_Lap Uji Mutu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kualitas pangan merupakan serangkaian faktor pada suatu produk pangan yang membedakan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk tersebut. Mutu pangan bersifat multi dimensi dan mempunyai banyak aspek. Aspek-aspek mutu pangan tersebut antara lain adalah aspek gizi (kalori, protein, lemak, mineral, vitamin, dan lain-lain); aspek selera (indrawi, enak, menarik, segar); aspek bisnis (standar mutu, kriteria mutu); serta aspek kesehatan (jasmani dan rohani). Kepuasan konsumen berkaitan dengan mutu.

Citation preview

Page 1: Yatin_Lap Uji Mutu

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

Uji Mutu Hasil Agroindustri

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Pengujian Mutu Hasil Agroindustri

Dosen Pengampu:

Ibu Dewi Cakrawati, S.TP, M.Si

Disusun:

Yatin Dwi Rahayu

NIM. 1006578

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2012

0

Page 2: Yatin_Lap Uji Mutu

BAB I

CARA MENGENALI SIFAT MAKANAN

A. Pendahuluan

Kualitas pangan merupakan serangkaian faktor pada suatu produk pangan

yang membedakan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk tersebut. Mutu

pangan bersifat multi dimensi dan mempunyai banyak aspek. Aspek-aspek mutu

pangan tersebut antara lain adalah aspek gizi (kalori, protein, lemak, mineral,

vitamin, dan lain-lain); aspek selera (indrawi, enak, menarik, segar); aspek bisnis

(standar mutu, kriteria mutu); serta aspek kesehatan (jasmani dan rohani).

Kepuasan konsumen berkaitan dengan mutu.

Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses

pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu

kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena adanya

rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut. Pengindraan

dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat indra mendapat rangsangan

(stimulus). Reaksi atau kesan yang ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat

berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan

benda penyebab rangsangan. Kesadaran, kesan dan sikap terhadap rangsangan

adalah reaksi psikologis atau reaksi subyektif. Pengukuran terhadap nilai / tingkat

kesan, kesadaran dan sikap disebut pengukuran subyektif atau penilaian subyektif.

Disebut penilaian subyektif karena hasil penilaian atau pengukuran sangat

ditentukan oleh pelaku atau yang melakukan pengukuran.

Jenis penilaian atau pengukuran yang lain adalah pengukuran atau

penilaian suatu dengan menggunakan alat ukur dan disebut penilaian atau

pengukuran instrumental atau pengukuran obyektif. Pengukuran obyektif hasilnya

sangat ditentukan oleh kondisi obyek atau sesuatu yang diukur. Demikian pula

karena pengukuran atau penilaian dilakukan dengan memberikan rangsangan atau

benda rangsang pada alat atau organ tubuh (indra), maka pengukuran ini disebut

juga pengukuran atau penilaian subyketif atau penilaian organoleptik atau

penilaian indrawi. Yang diukur atau dinilai sebenarnya adalah reaksi psikologis

1

Page 3: Yatin_Lap Uji Mutu

(reaksi mental) berupa kesadaran seseorang setelah diberi rangsangan, maka

disebut juga penilaian sensorik.

Rangsangan yang dapat diindra dapat bersifat mekanis (tekanan, tusukan),

bersifat fisis (dingin, panas, sinar, warna), sifat kimia (bau, aroma, rasa). Pada

waktu alat indra menerima rangsangan, sebelum terjadi kesadaran prosesnya

adalah fisiologis, yaitu dimulai di reseptor dan diteruskan pada susunan syaraf

sensori atau syaraf penerimaan.

Indera yang berperan dalam uji organoleptik adalah indera penglihatan,

penciuman, pencicipan, peraba dan pendengaran. Panel diperlukan untuk

melaksanakan penilaian organoleptik dalam penilaian mutu atau sifat-sifat

sensorik suatu komoditi, panel bertindak sebagi instrumen atau alleptik. Panel ini

terdiri atas orang atau kelompok yang bertugas menilai sifat dari suatu komoditi,

orang yang menjadi anggota panel disebut panelis. Pengujian organoleptik

meliputi warna, tekstur, rasa, aroma.

B. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui kemampuan seseorang untuk menggunakan inderannya dalam

menilai sesuatu produk

2. Mengenal bermacam-macam reaksi penginderaan dari suatu produk

3. Mengenal benda atau komoditi yang di uji berdasarkan sikap atau kesan

yang diperoleh

C. Metode Praktikum

1. Waktu dan Tempat Praktikum

Prkatikum dilaksanakan pada tanggal 18 September 2012 bertempat di lantai 5

gedung FPTK-UPI

2. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Sendok

Piring

Pisau

Apel Kopi

Dodol Jelly

Rangginang Teh

2

Page 4: Yatin_Lap Uji Mutu

Gelas Saus Cabe

3. Prosedur Kerja

1) Makanan padat atau setengah padat

Perhatikan contoh yang disediakan kemudian mengamati menggunakan

indera sebagai berikut:

a. Penglihatan

b. Penciuman

c. Perabaan menggunakan jari tanagn

d. Menggunakan indera mulut/bibir, langit-langit, gigi, dinding mulut, lidah

(mengigit sedikit kemudian mengunyah contoh dengan perlahan-lahan)

e. Pencicipan : mencicipi contoh yang disediakan dengan menggunakan

indera.

2) Makanan cair

Memeriksa makanan yang cair yang disediakan dengan menggunakan

indera

a. Penglihatan

b. Pembauan

c. Perabaan : menggunakan jari tangan dan indera mulut

d. Pencicipan

D. Hasil Dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan

1) Karakteristik Makanan Padat

Contoh Karakterisitik KenampakanBentuk Ukuran Warna Keseragaman Warna

Apel Oval/bulat Sedang Merah Merata dengan bercak putihRengginang Bulat Pipih Sedang Putih gading Seragam

Dodol Panjang Sedang Coklat Putih Coklat dengan belang putihJelly Bulat Kecil Hijau Merata

Contoh Karakterisitik Bau Tingkat kesukaanTak Berbau Agak Sangat Sangat Biasa Tidak

3

Page 5: Yatin_Lap Uji Mutu

tajam Tajam Suka SukaApel

Rengginang Dodol Jelly

ContohKarakterisitik Perabaan

Lembut Keras Elastis KenyalApel

Rengginang Dodol Jelly

Contoh Karakterisitik Perabaan (Mulut)Keras Rapuh Renyah Lembut Kenyal Halus Kasar

Apel Rengginang

Dodol Jelly

ContohKarakterisitik Pencicipan

Manis Asam Asin Pahit LainnyaApel

Rengginang GurihDodol LegitJelly

2) Karakteristik Makanan Cair

Contoh Karakterisitik KenampakanWarna Jernih Keruh Kental Encer

Saus Cabe Oranye Air Kopi Coklat

Kehitaman

Air Teh Coklat Muda

Contoh Karakterisitik Bau Tingkat kesukaanTak Berbau Agak

tajamSangat Tajam

Sangat Suka

Biasa Tidak Suka

Saus Cabe Oranye Air Kopi Coklat

4

Page 6: Yatin_Lap Uji Mutu

KehitamanAir Teh Coklat Muda

ContohKarakterisitik Perabaan

Lembut Keras Elastis KenyalSaus Cabe Air Kopi Air Teh

Contoh Karakterisitik Perabaan (Mulut)Keras Rapuh Renyah Lembut Kenyal Halus Kasar

Saus Cabe Air Kopi Air Teh

ContohKarakterisitik Pencicipan

Manis Asam Asin Pahit LainnyaSaus Cabe Air Kopi Air Teh

2. Pembahasan

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah rangginang,

apel, dodol, saus cabe, jelly, kopi dan teh. Masing-masing memilki karakteristik

yang berbeda dan memberikan rangasangan terhadap pengindera yang berbeda

pula.

1) Makanan Padat

Makanan yang digunakan yaitu apel, rangginang, jelly, dan dodol.

a. Berdasarkan Penglihatan

Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui karakterisitik kenampakan, untuk

ukuran apel memilki ukuran yang sedang dengan bentuk khas apel bulat tetapi

mempunyai lengkungan, warna apel sendiri mempunyai warna merah yang

merata dengan adanya bercak putih. Rangginang berukuran sedang dengan

bentuk bulat pipih memiliki warna putih gading, untuk keseragaman warna

pada rangginang seragam. Dodol memiliki bentuk yang memanjang dengan

ukuran sedang dan berwarna coklat loreng putih keseragaman warna dodol

5

Page 7: Yatin_Lap Uji Mutu

kurang merata yaitu coklat dengan belang putih. Jelly memiliki bentuk yang

bulat tapi sebenarnya tidak bulat melainkan berbentuk cup, dengan ukuran

kecil dan berwarna hijau merata.

b. Berdasarkan Penciuman

Karakteristik bau pada apel dan rangginang yaitu agak tajam dengan

tingkat kesukaan sangat suka. Dodol dan jelly memiliki karakteristik bau

sangat tajam dengan tingkat kesukaan pada dodol biasa dan pada jelly sangat

suka.

c. Berdasarakan Perabaan

Perabaan menggunakan jari tangan buah apel memiliki karakteristik

perabaan yang lembut dan keras. Rangginang memiliki karakteristik keras,

dodol memiliki karakteristik elastic dan kenyal. Jelly memiliki karakteristik

perabaan yang lembut dan kenyal.

Perabaan menggunakan indera mulut, apel memiliki karakteristik keras

dan kasar. Rengginang memiliki karakteristik keras, rapuh, renyah, dan kasar.

Sedangkan dodol memiliki karakterisitik kenyal, untuk jelly memiliki

karakteristik lembut dan kenyal.

d. Berdasarkan Pencicipan

Berdasarakan hasil pencicipan apel memiliki rasa manis dan asam.

Rangginang memiliki rasa asin, pahit dan gurih. Dodol memiliki rasa manis

dan legit, sedangkan jelly memiliki rasa manis.

2) Makanan Cair

Bahan yang dgunakan adalah saus cabe, kopi, dan teh.

a. Berdasarkan Penglihatan

Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui karakterisitik kenampakan untuk

makanan cair saus cabe memiliki warna oranye yang keruh dan kental. Kopi

memiliki warna coklat kehitaman yang keruh dan encer. Sedangkan teh memiliki

warna coklat muda dan jernih serta encer. Warna oranye pada saus karena bahan

utama saus cabe adalah cabai merah, untuk kopi berwarna kehitaman karena

bahan baku kopi yaitu biji kopi yang disangrai menjadi hitam, dan the berasal dari

daun teh hijau yang mengalami pelayuan sehingga menghasilkan warna hijau.

6

Page 8: Yatin_Lap Uji Mutu

b. Berdasarkan Penciuman

Karakteristik bau pada bahan yang diguanakan memiliki bau yang sangat

tajam dengan tingkat kesukaan sangat suka diperoleh pada saus cabe dan kopi.

Untuk teh memiliki tingkat kesukaan tidak suka.

c. Berdasarakan Perabaan

Perabaan menggunakan jari tangan dan mulut saus cabe, teh dan kopi

adalah lembut.

d. Berdasarkan Pencicipan

Berdasarakan hasil pencicipan saus cabe adalah asin. Air kopi manis dan

pahit, sedangkan teh pahit.

E. Kesimpulan

Praktikum uji inderawi memberikan reaksi terhadap inderawi seperti

kenampakan produk, bau, tekstur, dan rasa. Sehingga menghasilkan suatu

kesukaan terhadap produk. Kesan yang diberikan seperti rasa manis pada dodol

dan kopo, rasa pahit pada the dan rangginang. Serta rasa asin pada saus dan

rangginang. Kesan lembut dan kenyal pada dodol dan jelly, keras pada apel.

7

Page 9: Yatin_Lap Uji Mutu

BAB II

Memepelajari Sifat-sifat Kenampakan Makanan

A. Pendahuluan

Penampilan (kenampakan) ungkapan “look good enough for food”

bukanlah suatu ungkapan yang berlebihan. Makanan harus baik dilihat saat

berada di piring, dimana hal tersebut adalah salah satu faktor terpenting.

Kesegaran dan kebersihan dari makanan yang disajikan adalah contoh

penting yang akan mempengaruhi penampilan makanan baik atau tidak

untuk dinikmati. Warna makanan memiliki peranan utama dalam

penampilan makanan, meskipun makanan tersebut lezat, tetapi bila

penampilan tidak menarik waktu disajikan akan mengakibatkan selera

orang yang akan memakannya menjadi hilang. Warna biasanya merupakan

tanda kemasakan atau kerusakan dari makanan, seperti perlakuan

penyimpanan yang memungkinkan adanya perubahan warna. Oleh karena

itu untuk mendapatkan warna yang sesuai dan menarik harus digunakan

tehnik memasak tertentu atau dengan penyimpanan yang baik.

Bentuk makanan memainkan peranan penting dalam daya tarik mata.

Bentuk makanan yang menarik bisa diperoleh lewat cara pemotongan

bahan makanan yang bervariasi, misalnya wortel yang dipotong dengan

bentuk dice atau yang biasa disebut dadu digabung dengan salada yang

dipotong dengan chiffonade adalah potongan tidak beraturan pada sayur.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum kali ini adalah mempelajari sifat kenampakan dari

makanan yang dapat diamati melalui indera penglihatan.

C. Metode Praktikum

1. Waktu dan Tempat Praktikum

Prakatikum dilaksanakan pada tanggal 18 September 2012 bertempat

di lantai 5 gedung FPTK-UPI

8

Page 10: Yatin_Lap Uji Mutu

2. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Sendok

Piring

Pisau

Gelas

Apel Minyak Goreng

Kentang Susu

Buncis

Kacang Atom

3. Prosedur Kerja

1) Amati contoh produk (kentang dan apel) yang disajikan dan berikan

penilaian terhadap kenampakan baik bentuk, keseragaman bentuk, warna,

kilap, cacat/kerusakan missal layu, noda, belah, pecah dan lain-lain.

2) Potong kentang dan apel untuk mengamati apakah terdapat persamaan

kenampakan warna ataupun tekstur. Pemotongan dan pengamatan harus

segera dilakukan agar belum terlihat adanya perubahan warna akibat

kontak dengan udara.

3) Ambil satu sendok cairan susu dan minyak goreng kemudian tuangkan

kembali ke wadah. Amati kekentalannya apakah lebih encer atau lebih

kental dari air.

D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil pengamatan

Kenampakan Jenis kenampakanApel Kentang Buncis Kacang

atomSusu Minyak

goreng Ukuran dan

keseragaman warna

Sedang dan

seragam merah bercak putih

Besar dan kuning gading bintik coklat

KecilDan

seragam Warna hijau

Sedang dan seragam

putih

Bentuk dan keseragaman

bentuk

bulat Lonjong dan

seragam

Memanjang ujung

kecil

Bulat tidak merata

Warna dan keseragaman

edang dan seragam

kuning gading

seragam Warna

seragam putih

9

Page 11: Yatin_Lap Uji Mutu

warna merah bercak putih

bintik coklat

hijau

Kilap atau suram

Kilap Suram Kilap Suram

Jernih atau keruh

Keruh Jernih

Kekentalan cairan

+Tidak kental

++Agak kental

2. Pembahasan

Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui:

a. Apel memiliki ukuran yang sedang dengan warna merah dan seragam

bintik putih. Apel berbentuk khas apel bulat melengkung dan mengkilap.

Mengkilapnya buah apel karena beberapa buah memiliki lapisan lilin

secara alami yang menghambat pemasakan lebih cepat.

b. Kentang berwarna seragam kuning gading dengan bercak coklat, bercak

coklat ini bisa berasal dari tanah yang melekat pada kulit kentang. Bentuk

kentang lonjong seragam dan tidak mengkilap (suram).

c. Buncis memiliki ukuran yang kecil dengan bentuk memanjang dan

berwarna seragam hijau segar serta mengkilap.

d. Kacang atom memiliki bentuk yang bulat tetapi tidak seragam dan

berwarna putih merata serta suram.

e. Susu berwarna putih dan suram serta tidak kental. Berbeda dengan minyak

yang cairannya kental dan berwarna kuning jernih dan mengkilap.

E. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan pemabahasan dapat kita simpulkan

kenampakan yang bagus dimiliki oleh buncis terlihat dari ukuran, bentuk

dan warna yang seragam dan merata dibandingkan apel, kacang atom dan

kentang. Untuk kenampakan makanan cair yang bagus adalah minyak

terlihat dari kekentalan, kejernihan, dan mengkilap.

10

Page 12: Yatin_Lap Uji Mutu

BAB III

Mempelajari Tekstur Makanan

A. Pendahuluan

Penilaian tekstur makanan dapat dilakukan dengan jari, gigi, dan langit-langit

(palatum). Dari nilai yang diperoleh diharapkan dapat diketahui kualitas makanan.

Faktor tekstur diantaranya adalah rabaan oleh tangan, keempukan, kemudahan

dikunyah serta kerenyahan makanan. Untuk itu cara pemasakan bahan makanan

dapat mempengaruhi kualitas tekstur makanan yang dihasilkan. Adapun tekstur

yang paling penting adalah padamakanan lunak dan makanan renyah. Indera

tubuh yang digunakan untuk menilai tekstur yaitu indera peraba, pendengar,

penglihat, dan pencicip. Beberapa contoh istilah yang biasa digunakan untuk

atribut tekstur, yaitu kerapuhan, kekerasan, kelengketan, dan konsistensi.

 

B. Tujuan Praktikum

1. Mempelajari sifat-sifat tekstur dari bermacam jenis makanan

2. Mengenal perbedaan tekstur dari suatu jenis makanan/ bahan dengan jenis

makanan lainnya

3. Mengenal tekstur yang harus dipunyai oleh suatu jenis makanan.

C. Metode Praktikum

1. Waktu dan Tempat Praktikum

Prakatikum dilaksanakan pada tanggal 18 September 2012 bertempat di lantai

5 gedung FPTK-UPI

2. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Sendok

Piring

Pisau

Gelas

Teh permen Kopi saus tomat Kerupuk koya Nenas ubi rebus Mentimun mentega

11

Page 13: Yatin_Lap Uji Mutu

3. Prosedur Kerja

Mengamati produk berdasarkan beberapa karakteristik

1) Karakteristik air teh dan saus tomat

a. Penglihatan

b. Perabaan jari tangan

c. Perabaan mulut

2) Karakteristik tekstur dari permen, koya dan kerupuk

a. Perabaan jari tangan

b. Perabaan indera mulut

c. Pendengaran

3) Karateristik nenas dan ubi rebus

Berdasarkan perabaan mulut dengan cara mengunyah.

D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan

a. Karakteristik tekstur air teh dan saus tomat

Contoh Karakteristik Tekstur (Penglihatan)

Kekentalan Kehalusan

Air Teh Encer (-) (+++)

Saus Tomat Kental (+++) (++)

Contoh Karakteristik Tekstur (Jari Tangan)

Kekentalan Kehalusan

Air Teh Encer (-) (+++)

Saus Tomat Kental (+++) (+)

Contoh Karakteristik Tekstur (Mulut)

Kekentalan Kehalusan Basah/Minyak

Air Teh Encer (-) (+++) (+++)

Saus Tomat Kental (++) (++) (++)

12

Page 14: Yatin_Lap Uji Mutu

b. Karakteristik tekstur permen, koya, mentega

Contoh Karakteristik Tekstur (Jari tangan)

Lembut-Keras Keras/Liat-Rapuh Halus-Kasar Lainnya

Permen

Koya

Kerupuk

Mentega Lembut-lembek

Mentimun

Contoh

Karakteristik Tekstur (Mulut)

Lembut Keras Empuk Lengket Rapuh Berlemak

Permen

Koya

Kerupuk

Mentega

Mentimun

Contoh Karakteristik Tekstur (pendengaran)

Kerenyahan

Kerupuk Agak renyah (+++)

Mentimun Liat(+)

c. Karaketristik nenas dan ubi rebus

Contoh Karakteristik Tekstur (Mulut)

Kering-Lembab Empuk-Liat Berpasir-

Kasar

Rasa bubur-

bergetah

Nenas lembab

Ubi Rebus

13

Page 15: Yatin_Lap Uji Mutu

2. Pembahasan

a. Karakteristik saus tomat dan air teh

Terhadap kekentalan saus tomat memiliki kekentalan yang lebih dibandingkan

air teh, ini disebabkan karen saus mempunyai pengemulsi. Kehalusan saus dan air

teh memiliki tingkat yang halus. Ternyata dengan perabaan menggunakan jari

tangan kekentalan saus tomat sangat terasa dan untuk kehalusan saus ternyata

tidak halus mungkin ini karena komponen saus terdiri dari beberapa bumbu.

Untuk kekentalan saus menggunakan indera mulut lebih kental dibandingkan air

teh dan agak kasar serta berminyak.

b. Karakteristik tekstur permen, koya dan mentega

Permen memiliki tekstur yang lembut tetapi keras dan lengket ketika

dikunyah. Koya bertekstur keras dan rapuh ketika didalam mulut ternyata empuk,

lengket, rapuh dan berminyak, koya berminyak karena dihasilkan dari bahan baku

utamanya yaitu kacang tanah. Kerupuk ketika diraba menggunakan jari dan mulut

sama teksturnya yaitu keras dan rapu. Mentega bertekstur lembek dan lembut,

ketika diraba menggunakan inderawi mulut tekstur mentega lengket, lembut dan

berminyak. Ini disebabkan karena mentega terbuat dari lemak hewani. Mentimun

bertekstur lembut dan keras. Berdasarkan pendengaran kerupuk dan mentimun

tingkat kerenyahan yang paling tinggi itu adalah kerupuk.

c. Karakteristik nenas dan ubi rebus

Untuk nenas lembab dan empuk tetapi ketika akan digigit liat. Ubi rebus

memiliki tekstur seperti bubur dan bergetah.

E. Kesimpulan

Tekstur saus tomat lebih kental dibandingkan air teh, sedangkan tingkat

kehalusan air the lebih halus dibandingkan saus tomat. Air teh memiliki tingkat

kebasahan yang tinggi, sedangkan saus tomat memiliki tingkat keminyakan yang

tinggi. Koya, permen, mentega memiliki tekstur lengket, untuk tekstur yang rapu

dank eras dimiliki oleh koya dan kerupuk. Kerenyahan dimiliki oleh kerupuk.

Tekstur yang berlemak dimiliki oleh produk koya dan mentega.

14

Page 16: Yatin_Lap Uji Mutu

BAB IV

Cicip, Bau, Rasa dan Aroma Makanan

A. Pendahuluan

Flavor didefinisikan sebagai sensasi yang saling berbeda namun merupakan

suatu kesatuan antara sensasi rasa, bau, dan raba. Definisi lain menyatakan flavor

sebagai atribut dari makanan, minuman dan bumbu-bumbuan, yang dihasilkan

dari rangsangan terhadap keseluruhan indera ketika makanan melalui saluran

makanan dan pernapasan, terutama rasa dan bau Aroma adalah rasa dan bau yang

sangat subyektif serta sulit diukur, karena setiap orang mempunyai sensitifitas dan

kesukaan yang berbeda. Meskipun mereka dapat mendeteksi, tetapi setiap

individu memiliki kesukaan yang berlainan. Timbulnya aroma makanan

disebabkan oleh terbentuknya senyawa yang mudah menguap. Aroma yang

dikeluarkan setiap makanan berbeda-beda. Selain itu, cara memasak yang berbeda

akan menimbulkan aroma yang berbeda pula. Rasa makanan merupakan faktor

kedua yang mempengaruhi citarasa makanan setelah penampilan makanan itu

sendiri. Flavor makanan yang dikenal sehari-hari merupakan campuran dari

tanggapan, cicip, bau dan trigeminal yang diramu dengan kesan lain seperti

penglihatan, sentuhan dan pendengaran. Peramuan rasa adalah suatu sugesti

kejiwaan terhadap makanan yang menentukan nilai pemuasan orang yang

memakannya. Beberapa ahli membatasi flavor makanan sebagai kombinasi dari

cicip, bau dan perabaan. Beberapa ahli lainnya memasukkan pendengaran

terhadap kerenyahan makanan tertentu.

Rasa merupakan tanggapan atas adanya rangsangan kimiawi yang sampai di

indera pengecap lidah, khususnya jenis rasa dasar yaitu manis, asin, asam, dan

pahit. Pada konsumsi tinggi indera pengecap akan mudah mengenal rasa-rasa

dasar tersebut. Beberapa komponen yang berperan dalam penentuan rasa makanan

adalah aroma makanan, bumbu masakan dan bahan makanan, keempukan atau

kekenyalan makanan, kerenyahan makanan, tingkat kematangan dan temperatur

makanan.

B. Tujuan Praktikum

15

Page 17: Yatin_Lap Uji Mutu

Mengetahui dan mampu menbedakan cicip, bau aroma dan rasa dari berbagai

makanan.

C. Metode Praktikum

3. Waktu dan Tempat Praktikum

Prakatikum dilaksanakan pada tanggal 18 September 2012 bertempat di lantai

5 gedung FPTK-UPI

4. Alat dan Bahan

a. Alat b. Bahan

Sendok

Piring

Pisau

Gelas

Nenas Dodol Kopi SusuEmping

5. Prosedur Kerja

Cicip dan hirup makanan yang disajiakan kemudian tulis kesan yang diperoleh

pada lembar pengamatanm, baik mengenai cicip after taste (rasa cicip yang

tertinggal), bau dan rasa.

D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil praktikum

Contoh Cicip After taste Bau Flavor (rasa)

Nenas Enak Gatal Khas nenas Manis Dodol Enak Lengket Khas dodol Manis Kopi Enak Pahit Khas kopi ManisSusu Kurang Enak Tawar (-) Khas susu Tawar Emping Kurang Enak Pahit Khas emping Pahit Teh Kurang Enak Pahit Khas Teh Pahit

2. Pembahasan

16

Page 18: Yatin_Lap Uji Mutu

Nenas, dodol, dan kopi cicipannya enak dan memiliki rasa manis. Rasa manis

disebabkan karena nenas memiliki kandungan glukosa, dodol bahan penambah

dalam pembuatan dodol adalah gula sedangakan pada kopi ada penambahan gula

pula. Aroma khas nenas sangat menyengat dan memiliki after taste berupa gatal

pada lidah. After taste pada dodol yaitu lengket ini bisa disebabkan karena

terdapatnya gula dan pati. Kopi memiliki after taste pahit. Untuk emping dan the

memiliki cicipan yang kurang enak dengan after taste pahit dan rasa yang pahit

pula. Susu memiliki rasa yang tawar dan kurang enak.

E. Kesimpulan

Cicipan yang enak diperoleh pada nenas, dodol, dan kopi. Bau yang diperoleh

merupakan bau khas dari masing-masing komoditi. Semua produk memiliki after

taste kecuali susu (tawar). Untuk rasa manis terdapat pada nenas, dodol, dan kopi.

Rasa pahit diperoleh pada produk teh dan emping, untuk susu tidak memiliki rasa

atau tawar.

17