Youth Center

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Youth CenterKSR PMI Unit IT Telkom

Citation preview

SUATU PENDEKATAN UNTUK PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PMR DI MARKAS CABANG PMI

SUATU PENDEKATAN UNTUK PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PMR DI MARKAS CABANG PMI

2009

Pendekatan Youth CentreSuatu Pendekatan untuk Pembinaan dan Pengembangan PMR di Markas Cabang PMIEdisi I. Jakarta: Mei 2009 Edisi Pertama : Mei 2009 Hak Cipta Palang Merah Indonesia Pusat http://www.pmi.or.id Pengarah : dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya Relawan Penyusun :

Kontributor :

Editor :

Desain & Layout : Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan) Disusun atas dukungan : Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) Palang Merah Jepang Palang Merah Jerman

IFRC

Kata Pengantar

Kata Pengantar

i

Daftar isiKata Pengantar Daftar isi i iii

01.

YOUTH CENTRE PMIA. Markas Cabang sebagai Pusat Pembinaan dan Pengembangan PMR B. Pengertian Youth Centre PMI C. Tujuan D. Manfaat E. Metode

1 2 3 3 4 6

02.

LANGKAH-LANGKAH YOUTH CENTRE PMIA. Langkah I - Persiapan B. Langkah II - Pelaksanaan C. Langkah III - Pemantauan & Evaluasi

78 12 14

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Referensi

: Inventaris Sumber Daya : Daftar Penugasan : Agenda Penugasan : Catatan Penugasan

16 17 18 19 20

Daftar isi

iii

01.YOUTH CENTRE PMI1

YOUTH CENTRE PMI

A. MARKAS CABANG SEBAGAI PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PMRnggota dan unit PMR yang berada di sekolah dan luar sekolah, memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pelaksanaan pelayanan kepalangmerahan dan peningkatan organisasi PMI. Kondisi geografis rumah, sekolah, tempat berkumpul, dan Markas Cabang PMI (selanjutnya disebut markas cabang) yang bervariasi, serta waktu, kemauan, dan kompentensi anggota PMR maupun para pelaku pembinaan PMR untuk terlibat dan melakukan pengembangan-pengembangan, menyebabkan terbatasnya akses untuk saling berukar pengalaman, dan kurang terpantaunya proses dan target pembinaan setiap unit PMR. Pemberdayaan markas cabang sebagai pelaksana pembinaan dan pengembangan PMR untuk mengkoordinir, memantau, memfasilitasi unit-unit PMR, menjadikan Markas Cabang sebagai pusat pembinaan dan pengembangan PMR. Markas Cabang sebagai pusat pembinaan dan pengembangan PMR merupakan suatu upaya untuk mengorganisir unit-unit PMR, dan merupakan langkah strategis untuk melakukan pemberdayaan relawan secara lebih optimal. Hal ini merupakan kesempatan bagi markas cabang untuk melihat persoalan tersebut secara menyeluruh, sehingga pembinaan PMR dan pemberdayaan relawan dapat terintegrasi. Oleh karena itu, pendekatan youth centre adalah langkah yang tepat untuk membina dan mengembangkan PMR dan relawan.

A

2

YOUTH CENTRE PMI

B.

PENGERTIAN YOUTH CENTRE PMIYouth centre PMI adalah suatu pendekatan dalam pembinaan dan pengembangan PMR, dengan menjadikan markas cabang sebagai pusat pembinaan dan pengembangan PMR sekaligus pemberdayaan relawan (KSR dan TSR) PMI. Menjadi pusat pembinaan dan pengembangan PMR bukan berarti seluruh kegiatan dilakukan di dan oleh markas cabang. Unit-unit PMR tetap dapat melakukan kegiatan di lingkungan masing-masing sesuai dengan program kerja unit PMR, namun akan lebih terkoordinir dan terpantau oleh markas cabang.

Pembinaan dan pengembangan PMR: ? In Centre Pembinaan dan pengembangan PMR dilakukan oleh dan di markas cabang. ? Out centre Pembinaan dan pengembangan PMR dilakukan oleh dan di unit PMR sekolah/luar sekolah, dengan pemantauan, koordinasi, dan fasilitasi markas cabang

Markas cabang memiliki peran utama dalam menjalankan youth centre PMI. Bidang PMR-Relawan markas cabang inilah yang akan melaksanakan pendekatan Youth Centre PMI, dengan dibantu oleh relawan PMI, dan berintegrasi dengan seluruh komponen markas cabang.

C.

TUJUANMeningkatkan peran markas cabang sebagai pusat pembinaan dan pengembangan PMR, serta pemberdayaan relawan PMI untuk mendukung pembinaan dan pengembangan PMR secara berkelanjutan.

3

YOUTH CENTRE PMI

D.

MANFAAT1. Mengakomodir kebutuhan pembinaan dan pengembangan PMRPendekatan youth centre yang bersahabat, sinergis, dinamis, dan berbasis pengembangan karakter kepalangmerahan, dapat memastikan bahwa lebih banyak unit PMR yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan, dan setiap tahap pembinaan dan pengembangan akan sesuai dengan kebutuhan dan berintegrasi antar program. Dengan memadukan unsur informasi, pelayanan, edutainment (kegiatan belajar yang mengandung unsur hiburan) dan pendampingan oleh relawan PMI, anggota PMR akan merasakan peranan langsung markas cabang.

2. Pemberdayaan relawan PMI dalam pembinaan dan pengembangan PMRKeterlibatan relawan PMI sejak dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pembinaan dan pengembangan PMR merupakan salah satu strategi penguatan peran relawan dalam peningkatan kapasitas organisasi PMI, serta pembinaan dan pengembangan PMR dan Relawan yang berkelanjutan.Keterlibatan relawan tidak perlu menunggu atau dipanggil saat bencana maupun kasus kesehatan terjadi, namun dapat dilakukan setiap saat melalui pembinaan dan pengembangan PMR. Keterlibatan relawan dalam pembinaan dan pengembangan PMR akan berdampak pada peningkatan kapasitas relawan dalam hal kepemimpinan, komunikasi, memfasilitasi yang nantinya akan digunakan saat mengembangkan program-program berbasis masyarakat.

4

YOUTH CENTRE PMI

3. Penguatan jejaring, kerja sama, dan advokasiPembinaan dan pengembangan PMR pada markas cabang, merupakah salah satu cara untuk membangun jejaring dan kerja sama antara staf cabang, anggota PMR, relawan, dengan pihak-pihak lain yang terkait. Jejaring dan kerja sama yang dapat dilakukan mencakup kedua pihak yakni pihak internal markas cabang dan pihak eksternal. Jejaring dan kerja sama dengan pihak internal markas cabang mencakup bidang penanganan bencana, kesehatan, relawan, komunikasi, dan organisasi. Sedangkan dengan pihak eksternal melibatkan orang tua, sekolah, dinas pendidikan, departemen agama, dinas kesehatan, dan pihak-pihak pemerintah, swasta, maupun individu yang terkait dengan remaja. Pembinaan dan pengembangan PMR dalam markas cabang dapat digunakan sebagai alat advokasi, karena dapat menjadi model mengenai bagaimana PMI mendukung pembentukan karakter positif remaja melalui kegiatan Palang Merah Remaja, baik di sekolah dan luar sekolah. Jejaring, kerja sama, dan advokasi tentunya akan memudahkan markas cabang dalam memfasilitasi proses pembinaan dan pengembangan PMR, dan saling mendukung dengan program-program pengembangan remaja pihak lain.

5

YOUTH CENTRE PMI

E.

METODEPemilihan metode dalam menerapkan pendekatan youth centre PMI perlu menyesuaikan karakter remaja dan mengarah kepada pembentukan karakter kepalangmerahan. Beberapa metode yang dapat diterapkan:

1. Fun learning (proses belajar yang menyenangkan)Proses belajar dan kegiatan yang diilhami dari kehidupan riil yang dihayati dengan penuh kegembiraan akan membantu anggota PMR menikmati kegiatan dan membangun imaji tentang apa dan bagaimana seharusnya menjadi seorang anggota PMR.

2. Learning by doing/learning by practice (proses belajar dengan cara mempraktekkan)Untuk menjadi lebih paham dan menjadi mengerti, anggota PMR hanya perlu difasilitasi dalam mempelajari sesuatu. Biarkan mereka yang merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil kerja mereka.

3. JejaringJejaring mencakup 2 hal, a. Membangun hubungan antar institusi atau perorangan untuk memudahkan dalam memfasilitasi proses pembinaan dan pengembangan PMR, dan mengembangkan kerja sama. b. Mengaitkan setiap topik, tema, media KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi), materi, kompetensi, atau program PMI sehingga perencanaan dan pelaksanaan kegiatan akan berintegrasi.

4. Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)Mengarahkan PMR Mula sebagai peer leadership (contoh bagi sebaya), PMR Madya sebagai peer support (memberikan dukungan sebaya), dan PMR Wira sebagai peer educator (pendidik sebaya), dengan pendekatan sebaya.

6

02.LANGKAH-LANGKAH YOUTH CENTRE PMI7

LANGKAH-LANGKAH YOUTH CENTRE PMI YOUTH CENTRE PMI

A.

Langkah 1 Persiapan1. Mengidentifikasi komponen markas cabang yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan PMR.

8

LANGKAH-LANGKAH YOUTH CENTRE PMI

a.

Bidang PMR dan Relawan markas cabang mengelola dan mengkoordinasikan pembinaan dan pengembangan PMR yang mencakup: ? Mengetahui dan melaksanakan jabaran tugas bidang PMR dan Relawan. Karena keterbatasan staf, dan sesuai struktur markas cabang, maka beberapa markas cabang mengeluarkan kebijakan adanya rangkap tugas/bidang (misal: bidang SDM atau pelatihan sekaligus merangkap bidang PMR dan Relawan). Apabila jabaran tugas masing-masing bidang dipahami, dan fungsi pembinaan dan pengembangan PMR yang melekat di bidang tersebut dilaksanakan, maka setiap komponen markas akan bersinergi. Pengurus cabang dan kepala markas berperan memfasilitasi peningkatan kompentesi bidang dan pemantauan pelaksanaan jabaran tugas. ? Menyiapkan perencanaan pembinaan dan pengembangan PMR, dengan cara memfasilitasi Forpis dalam penyusunan program kerja tahunan markas cabang bidang PMR. ? Mengidentifikasi, mengkoordinir, dan merancang jabaran tugas relawan yang menjadi pendukung pembinaan dan pengembangan PMR. ? Memfasilitasi relawan melaksanakan siklus menejemen PMR. ? Memastikan keterlibatan PMR dan relawan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program PMI. ? Mengelola administrasi dan keuangan dengan memastikan keterlibatan PMR dan relawan di dalamnya. ? Memfasilitasi rapat-rapat pembinaan dan pengembangan PMR. ? Membangun jejaring dan kerjasama dengan pihak terkait, baik institusi maupun individu.

Program kerja tahunan markas cabang Bidang PMR yang sesuai kebutuhan unit PMR

Program kerja/ide/ kebutuhan unit PMR

Masuk ke Markas Cabang

Pengolahan program kerja/ ide/kebutuhan unit PMR oleh Markas cabang (staf, relawan & FORPIS)

Jenis kegiatan

Sumber daya

Pelaksanaan program kerja unit PMR mengacu pada program kerja tahunan markas cabang, terorganisir, termonitor dan berjejaring

Jadwal

Rencana-rencana tindak lanjut

9

LANGKAH-LANGKAH YOUTH CENTRE PMI

? Mengidentifikasi, mengkoordinir, dan merancang jabaran tugas

relawan yang menjadi pendukung pembinaan dan pengembangan PMR. ? Memfasilitasi relawan melaksanakan siklus menejemen PMR. ? Memastikan keterlibatan PMR dan relawan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program PMI. ? Mengelola administrasi dan keuangan dengan memastikan keterlibatan PMR dan relawan di dalamnya. ? Memfasilitasi rapat-rapat pembinaan dan pengembangan PMR. ? Membangun jejaring dan kerjasama dengan pihak terkait, baik institusi maupun individu. b. Bidang PMR dan Relawan melakukan advokasi kepada bidang lain di markas cabang untuk saling mensosialisasikan program kerja masing-masing, sehingga pada saat pengolahan program kerja PMR dan Relawan, serta proses pembinaan dan pengembangan PMR sesuai dengan target pelayanan dan administrasi PMI. Sebagai contoh: program bidang kesehatan dan PB adalah pengurangan resiko berbasis masyarakat, maka bidang PMR dan Relawan akan mengarahkan relawan agar memfasilitasi unit-unit PMR melaksanakan sekolah siaga bencana atau sekolah sehat. Jika bidang organisasi dan komunikasi menetapkan tema kegiatan PMI, maka para relawan akan mendampingi unit PMR merancang kegiatan yang sesuai dengan tema tersebut.

2.

Mengidentifikasi keterkaitan antar programa. Program kerja PMR dan Relawan memberikan kontribusi dan mengacu pada pencapaian tujuan program PMI, maupun program sekolah/diknas/masyarakat lokal/pihak terkait pengembangan remaja dan mandat PMI. Contoh: relawan mendampingi unit PMR melakukan kegiatan pemberantasan jentik nyamuk. b. Bidang PMR dan Relawan, dibantu oleh para relawan melakukan advokasi, jejaring, dan kerjasama kepada pihak internal dan eksternal PMI sehingga pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan bersama antar pihak, dan berintegrasi.

10

LANGKAH-LANGKAH YOUTH CENTRE PMI

3. Mengidentifikasi sumber-sumbera. Relawan Relawan yang berkompetensi sebagai pelatih, fasilitator, maupun nara sumber akan mendukung Pembina PMR dalam pembinaan dan pengembangan unit-unit PMR, dengan memadukan unsur informasi, pelayanan, edutainment (kegiatan yang mengandung unsur hiburan), dan pendampingan oleh relawan PMI.

? PMR yang secara keanggotaan adalah TSR ? Pembina

PMI, melakukan pembinaan dan pengembangan PMR di unit PMR masing-masing ? relawan membantu Pembina PMR dan markas ? Anggota cabang dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan PMR di unit PMR dan di tingkatan markas cabang

b.

Sarana Sebagai pusat pembinaan dan pengembangan PMR, sudah seharusnyalah markas cabang mempunyai kantor dan perlengkapan. Namun jika sarana belum memadai, maka proses pembinaan dan pengembangan bisa dilakukan dimana saja, yang penting adalah seluruh komponen yang terlibat tahu bahwa disanalah pusat pembinaan dan pengembangan PMR berlangsung. Dana Dengan advokasi, jejaring, dan kerja sama yang telah dibangun oleh markas cabang, maka pendanaan pembinaan dan pengembangan PMR dapat dilakukan bersama. Dukungan pihak terkait Sistem pendukung menjadi penting dalam membantu pembinaan dan pengembangan PMR. Sistem pendukung yang dimaksud adalah adanya program pembinaan dan pengembangan PMR yang terintegrasi, dukungan dari relawan PMI, adanya jejaring, berfungsinya peran anggota PMR dalam proses kepemimpinan dan pengambilan keputusan melalui Forpis, dan Pembina PMR terlibat penuh dalam setiap tahapan menejemen PMR.

c.

d.

11

LANGKAH-LANGKAH YOUTH CENTRE PMI

B.Langkah 2 Pelaksanaan1. Mengidentifikasi unit PMR dan relawan PMIBidang PMR dan Relawan tidak akan dapat menjangkau seluruh unit PMR, sehingga harus diidentifikasi unit PMR strategis yang dapat membantu unit-unit PMR lainnya. Melatih anggota PMR untuk menjadi pendidik bagi teman sebayanya adalah salah satu alternatif yang bisa dikembangkan untuk jangkauan yang lebih luas. Bidang PMR dan Relawan perlu mendata unit-unit PMR yang akan diarahkan sebagai pendidik sebaya, unit PMR yang perlu dikembangkan, potensi dan minat relawan dalam pembinaan dan pengembangan PMR. Relawan yang akan terlibat harus mau dan bisa bekerja bersama dengan remaja, memiliki komitmen bagi pengembangan PMI, dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan. Identifikasi ini dapat dilakukan bersama dengan Komandan KSR dan Koordinator TSR, untuk kemudian dikelompokkan sebagai tim kerja sesuai dengan bidang kemampuan masing masing.

2. Mengidentifikasi kebutuhan pembinaan dan pengembangan PMR1Relawan, bersama dengan Pembina PMR membantu unit PMR menemukan kebutuhan pembinaan dan pengembangan PMR, baik dimasing-masing unit maupun ditingkat markas cabang. Apabila kebutuhan, termasuk didalamnya karakter atau kompentensi yang dimiliki unit PMR sudah teridentifikasi, maka rancangan kegiatan program kerja akan mengacu pada kebutuhan remaja dan mandat PMI.

Kebutuhan unit PMR Wira SMU N 1 adalah menarik minat remaja laki-laki untuk bergabung dengan PMR. Temuan ini dilaporkan kepada markas cabang, yang selanjutkan didiskusikan dengan para relawan terkait cara pendampingan, kompentesi relawan yang akan ditugaskan, jadwal pendampingan. Relawan, berkoordinasi dengan Pembina PMR, mendampingi unit PMR tersebut menyusun rencana promosi dan kegiatan-kegiatan PMR yang memperhatikan keseimbangan gender. Beberapa kegiatan yang dilakukan: pelatihan kepemimpinan dan fotografi, kampanye keselamatan jalan raya, desain kaos dan stiker.1

Cara mengidentifikasi kebutuhan sampai dengan pelaksanaan kegiatan, lihat Buku Pengurangan Resiko Berbasis Remaja dan Panduan Fasilitator untuk Pelatihan PMR

12

LANGKAH-LANGKAH YOUTH CENTRE PMI

3. Mengidentifikasi personil yang akan terlibatKebutuhan dan kegiatan unit PMR yang berbeda akan membutuhkan beragam kompentesi, ketersediaan waktu, dan minat relawan. Yang dapat dilakukan Bidang PMR dan Relawan markas cabang2: a. Memasukkan materi pembinaan dan pengembangan PMR ke dalam kurikulum pelatihan dasar KSR, maupun orientasi TSR. b. Mendata relawan yang berminat terlibat dalam pembinaan dan pengembangan PMR. c. Apabila diperlukan membentuk kelompok kerja (pokja) yang terdiri dari relawan dan anggota PMR. Tim pokja sesuai kebutuhan, bersifat sementara, dan mengacu pada struktur unit PMR, KSR, danTSR. d. Menyusun jabaran tugas tiap personel yang terlibat, kompentesi, jadwal, dan pembagian tugas, yang disesuaikan dengan ketersediaan waktu, kondisi geografis, dan minat. e. Mengidentifikasi pihak-pihak pontensial yang mendukung pembinaan dan pengembangan PMR.Memperingati Hari Air, unit-unit PMR Madya dan Mula berencana melakukan kampanye pentingnya remaja menghemat air. Pokja yang beranggotakan relawan dan PMR Wira, memfasilitasi unit PMR merancang tema, materi, alat, sasaran, dan proses kampanye. Pokja terdiri dari: ? KIE bertugas membantu merancang media KIE, dan Pokja mengembangkan strategi kampanye ? pelatihan membantu pemetaan pelatih dan pelatihan yang Pokja diperlukan terkait kampanye, mengembangkan motode pelatihan ? penjangkauan bertugas menjangkau unit-unit PMR yang sulit Pokja dicapai karena kondisi geografis maupun karena tidak aktif, mengidentifikasi kebutuhan kecenderungan dan perilaku remaja terkait penggunaan air ? jejaring dan kerjasama akan mengidentifikasi dan Pokja berhubungan dengan pihak potensial, misal memfasilitasi kerja sama antar extra kurikuler di sekolah Unit PMR Wira SMU Sinar Pagi dan Unit PMR Madya SMP N 1 bekerja sama dengan posyandu desa mitra PMI, membantu kegiatan penimbangan balita. Dalam kerja sama ini diperlukan pengetahuan dan ketrampilan anggota PMR dalam hal gizi, pertolongan pertama di rumah, cara menghadapi anak balita. Pokja untuk memfasilitasi kegiatan tersebut, yaitu: ? pelatihan bertugas memfasilitasi proses pelatihan gizi, Pokja pertolongan di rumah, bermain bersama balita, komunikasi, pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat). Pokja ini juga mengidentifkasi pelatih, fasilitator, dan nara sumber untuk pelatihan ini ? KIE membantu membuat souvenir, atau kegiatan-kegiatan Pokja untuk balita

2

Melalui proses koordinasi dengan ketua unit PMR, unit KSR, dan TSR dalam Forpis dan Forum Relawan. Pelaksanaan oleh anggota PMR dan Relawan

13

LANGKAH-LANGKAH YOUTH CENTRE PMI

4. Mengembangkan sumber dayaPembinaan dan pengembangan PMR perlu diimbangi dengan pengembangan sumber daya yang mencakup sumber daya manusia (SDM), material, dan dana. Dengan memfungsikan jejaring dan kerjasama, melibatkan anggota PMR dan relawan dalam merancang pengembangan sumber daya, dan adanya program kerja markas cabang bidang pengembangan sumber daya merupakan beberapa alternatif pengembangan sumber daya. Pelatihan-pelatihan dan orientasi bagi relawan dan staf juga akan meningkatkan kualitas SDM. Selain pelatihan dasar KSR, orientasi TSR, dan pelatihan spesialisasi, markas cabang dapat memfasilitasi pertemuan untuk berbagi ketrampilan, atau pelatihan pendukung yang diselenggarakan pihak eksternal, misal fotografi, pengembangan masyarakat, penyusunan kurikulum, pertemuanpertemuan dengan organisasi remaja.

C.

Langkah 3 Pemantauan dan EvaluasiPemantauan dan evaluasi dilakukan oleh markas cabang, relawan, sekolah, dan pihak-pihak yang bekerja sama. Bahkan anggota PMR juga terlibat dalam proses ini. Ketentuan pemantauan dan evaluasi terdapat pada buku Menejemen PMR, Menejemen Relawan, dan Pengurangan Resiko Berbasis Remaja.

14

LAMPIRAN7

LAMPIRAN 1

INVENTARIS SUMBER DAYANama : __________________________ No. KTA : ___________________ Umur : _____ Waktu luang :(kapan anda bisa memberikan waktu anda untuk mendukung kegiatan pembinaan dan pengembangan PMR)

__________________________________________________________________ __________________________________________________________________Kualitas Pribadi (menurut saya, saya ........)antusias berkomitmen sabar percaya diri terorganisir berjiwa kepemimpinan artistik pendengar yg baik bersahabat

humoris

bertanggung jawab memiliki kemampuan memotivasi

memiliki kemampuan pendampingan manula ..................... ..................... .....................

memiliki kemampuan pendampingan remaja

memiliki kemampuan bekerja dalam tim

Minat/Bakatsekretariat memasak penerjemah photograpy teater lingkungan musik pemecahan masalah menari penelitian olahraga penggunaan peralatan elektronik kesehatan kehumasan desain poster .....................

Saya mempunyai akses menggunakan perlengkapan sekolah/masyarakat/keluargaruang kelas ruang pertemuan gedung pertemuan masyarakat kamera mesin foto copy perahu karet kolam renang

arena olahraga televisi fasilitas memasak

komputer pemutar CD alat-alat musik

video kamera material seni .....................

Orang lain yang dapat saya minta bantuannya Nama kemampuan : _________________________________ : _________________________________________________________ _________________________________________________________

16

LAMPIRAN 2

DAFTAR PENUGASANNo. DAFTAR PEKERJAAN WAKTU KETERCAPAIAN

17

LAMPIRAN 3

AGENDA PENUGASANTahun : ___________JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

18

LAMPIRAN 4

CATATAN PENUGASANNama : __________________________Hari BIDANG/BAGIAN

No. KTA : ___________________PENUGASAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3119

Referensi1. Standard for Peer Education Program, Y-PEER 2. Youth Challenge, Palang Merah Australia 3. Sebelum melakukan pendekatan youth centre PMI, agar para pelaksana pembinaan dan pengembangan PMR membaca dan memahami: a. Buku Manajemen PMR b. Buku Manajemen Relawan c. Buku Pedoman Markasd. Buku Pedoman Keanggotaan

20

Catatan

Youth centre PMI adalah suatu pendekatan dalam pembinaan dan pengembangan PMR, dengan menjadikan markas cabang sebagai pusat pembinaan dan pengembangan PMR sekaligus pemberdayaan relawan (KSR dan TSR) PMI. Menjadi pusat pembinaan dan pengembangan PMR bukan berarti seluruh kegiatan dilakukan di dan oleh markas cabang. Unit-unit PMR tetap dapat melakukan kegiatan di lingkungan masingmasing sesuai dengan program kerja unit PMR, namun akan lebih terkoordinir dan terpantau oleh markas cabang.