2
TEPI MANUSIA Zakat, Memenggal Kesenjangan cerminan itu yang muncul di masyarakat kita? Kenyataannya, zakat masih menjadi nomor sekian dalam kehidupan umat Islam Indonesia. Kita prihatin menatap cermin wajah kita. Saat memantulkan wujud masyarakat Islam yang Pa Kumis, yakni Padat Kumuh dan Miskin. Di sudut-sudut Pak Kumis itu, mayoritas dihuni warga muslim. Di jalan-jalan, dominasi pengemis kebanyakan mengaku  beragama Islam. Bahkan pengambilan dana di jalan untuk pembangunan panti, sekolah dan masjid, bukankah juga berasal dari kalangan kita. Memang, muslim mana  yang tak malu menyaksikan hal demikian. Suatu kegiatan  yang jadi publikasi buruk untuk Islam. Belakangan ini, kegiatan demikian malah semakin menjadi. Andai setiap muslim kaya mau menyalurkan zakatnya, tak mungkin kegiatan demikian  bisa berlangsung terus menerus. Maka benarlah seperti yang Rasulullah SAW pesankan. "Tak mungkin seseorang kelaparan dan telanjang kalau bukan karena kebakhilan muslim yang kaya". Maka diwajibkannya zakat, sebenarnya untuk memenggal B icara zakat, rukun Islam ketiga ini akan terus  bergandeng dengan kemiskinan. Zakat menjadi penyeimbang kesenjangan, mengurai kecemburuan, dan zakat pula penyelamat bagi pembayarnya juga penerimanya. Dalam kehidupan dan keadilan  yang selalu timpang, zakat jadi oase yang mampu mengimbangi kesenjangan itu. Zakat, disyariatkan diantaranya untuk menolong orang miskin. Menyelamatkan mereka dari gilasan hidup yang sulit. Karena kemiskinan, adalah teror paling mengerikan dalam kehidupan berbangsa.  Allah SWT dengan tegas memperingatkan, bahwa kemiskinan ancaman setan. “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan kemiskinan.” (QS  Al-Baqarah: 268). Rasulullah pun mewanti-wanti: kadzal fakru ayyakuna kufran. Kefakiran adalah bibir  jurang kefakiran. Nabi pun mengajarkan doa, “Ya Robbi, aku  berlindung kepada- Mu dari belitan utang (ghalabat al dayn) dan dari cengkeraman kekuasaan orang lain (qahr al-rijal)” . Sedangkan Sayyidina  Ali ra dengan tegas mengatakan, :Jika kemiskinan berwujud manusia niscaya akan kubunuh dia!”. Salah satu instrumen yang mampu mengurai kemiskinan, adalah zakat. Pun, dalam hidup keseharian, zakat sesungguhnya mencerminkan kesalehan sosial dari sebuah masyarakat. Dengan  beredarnya zakat, hubungan silaturahim masyarakat menjadi erat. Persatuan dan kesatuan umat bisa terjalin dengan kuat. Di samping kerja sama yang tumbuh, menjadi cermin dari praktek yang saling menolong. Namun, apakah memang ketimpangan di masyarakat. Sebab, ditinjau dari Rukun Islam, zakat merupakan satu- satunya rukun yang ditujukan untuk masyarakat. Sebagai Rukun Masyarakat, mengabaikan zakat artinya sama dengan meruntuhkan sendi-sendi masyarakat. Dan itulah yang terjadi, kehidupan masyarakat muslim tercabik-cabik karena zakat tak ditegakkan. Diwajibkannya zakat, merupakan tanggung jawab sosial muslim kaya terhadap muslim lainnya yang kekurangan. Bila zakat tidak dijalankan, akan banyak pihak  yang dirugikan. Rugi karena zakat memang hak orang lain. Kalau ini berlarut, kehidupan orang-orang bawah akan makin sukar. Harkat sebagai manusia  juga jatuh. Lihatlah pengemis  yang mengorek sampah. Kalau mereka akhirnya harus wafat, apakah akan tetap dibiarkan kaku di pinggir jalan atau di sudut-sudut tembok? Perbedaan dan kesenjangan,  jelas bibit penyakit. Dengan terlantarnya si miskin, si kaya merasa jijik. Sebaliknya rasa  benci si miskin semakin subur karena dibiarkan menderita. Maka, instrument zakat harus ditegakkan untuk menghapus kesenjangan itu. Sesungguhnya, Zakat itu ringan jika dipahami sebagai kewajiban. Bila dimaknai, bahwa ada hak mereka dalam bulir harta yang ditimbun. Makin zakat itu ditunaikan, ia tak akan mengeruk ceruk harta kekayaan. Zakat gerbang kemuliaan diri di hadapan Allah dan manusia. Zakat mudah ditunaikan, karena memang itu  bukan hak yang boleh ditimbun. Sesering tangan menyuapi diri dengan gizi. Serutin itu pula, zakat wajib ditunaikan. Rasanya, tak ada pembenaran dalam harta kita untuk tidak mengeluarkan 2,5 persen  yang bukan milik kita itu. Wallahu’alam.sunaryo adhiatmoko | Al-Azhar Peduli Ummat BANK NO REKENING CIMB Niaga Syar iah 5020 1000 63000 BCA 070 303 1011 Perma taBan k Syariah 097 100 1666 Bank Syariah Ma ndiri 002 01 1 7001 Bank Mandiri 126 000 711 1130 BRI Syariah 723 31 1600 161 Danamon Syariah 005 8340 342 Rekening ZAKAT an. YPI Al-Azhar 021-7221504  Al-Azhar Peduli Ummat Komplek Masjid Agung Al-Azhar. Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 REPRESENTATIVE OFFICE Jl. Radio Dalam Raya No.9B, Gandaria Utara, Jakarta, Selatan 12140. Telp/F ax. 021-720 4733 www.alazharpeduli.com

ZAKAT, MEMENGGAL KESENJANGAN_020110

Embed Size (px)

Citation preview

8/9/2019 ZAKAT, MEMENGGAL KESENJANGAN_020110

http://slidepdf.com/reader/full/zakat-memenggal-kesenjangan020110 1/1

TEPI MANUSIA

Zakat, Memenggal Kesenjangancerminan itu yang muncul dimasyarakat kita? Kenyataannya,zakat masih menjadi nomorsekian dalam kehidupan umatIslam Indonesia. Kita prihatin

menatap cermin wajah kita. Saatmemantulkan wujud masyarakatIslam yang Pa Kumis, yakniPadat Kumuh dan Miskin.Di sudut-sudut Pak Kumisitu, mayoritas dihuni wargamuslim. Di jalan-jalan, dominasipengemis kebanyakan mengaku beragama Islam. Bahkanpengambilan dana di jalan untuk pembangunan panti, sekolah danmasjid, bukankah juga berasaldari kalangan kita.

Memang, muslim mana

 yang tak malu menyaksikanhal demikian. Suatu kegiatan yang jadi publikasi buruk untuk Islam. Belakangan ini, kegiatandemikian malah semakinmenjadi. Andai setiap muslimkaya mau menyalurkan zakatnya,tak mungkin kegiatan demikian bisa berlangsung terus menerus.Maka benarlah seperti yangRasulullah SAW pesankan. "Tak mungkin seseorang kelaparandan telanjang kalau bukan

karena kebakhilan muslim yangkaya".Maka diwajibkannya zakat,

sebenarnya untuk memenggal

Bicara zakat, rukun Islamketiga ini akan terus bergandeng dengan

kemiskinan. Zakat menjadipenyeimbang kesenjangan,

mengurai kecemburuan, danzakat pula penyelamat bagipembayarnya juga penerimanya.Dalam kehidupan dan keadilan yang selalu timpang, zakat jadioase yang mampu mengimbangikesenjangan itu.

Zakat, disyariatkandiantaranya untuk menolongorang miskin. Menyelamatkanmereka dari gilasan hidup yangsulit. Karena kemiskinan, adalahteror paling mengerikan dalamkehidupan berbangsa.

 Allah SWT dengan tegasmemperingatkan, bahwakemiskinan ancaman setan.

“Setan menjanjikan(menakut-nakuti)kalian dengankemiskinan.” (QS Al-Baqarah: 268).

Rasulullah punmewanti-wanti:kadzal fakruayyakuna kufran.Kefakiran adalah bibir jurang kefakiran. Nabipun mengajarkandoa, “Ya Robbi, aku berlindung kepada-

Mu dari belitan utang (ghalabat al dayn) dan dari cengkeramankekuasaan orang lain (qahr al-rijal)” . Sedangkan Sayyidina Ali ra dengan tegas mengatakan,

:Jika kemiskinan berwujudmanusia niscaya akan kubunuhdia!”.

Salah satu instrumen yangmampu mengurai kemiskinan,adalah zakat. Pun, dalam hidupkeseharian, zakat sesungguhnyamencerminkan kesalehan sosialdari sebuah masyarakat. Dengan beredarnya zakat, hubungansilaturahim masyarakat menjadierat. Persatuan dan kesatuanumat bisa terjalin dengan kuat.

Di samping kerja sama yangtumbuh, menjadi cermin daripraktek yang saling menolong.

Namun, apakah memang

ketimpangan di masyarakat.Sebab, ditinjau dari RukunIslam, zakat merupakan satu-satunya rukun yang ditujukanuntuk masyarakat. Sebagai

Rukun Masyarakat, mengabaikanzakat artinya sama denganmeruntuhkan sendi-sendimasyarakat. Dan itulah yangterjadi, kehidupan masyarakatmuslim tercabik-cabik karenazakat tak ditegakkan.

Diwajibkannya zakat,merupakan tanggung jawabsosial muslim kaya terhadapmuslim lainnya yangkekurangan. Bila zakat tidak dijalankan, akan banyak pihak  yang dirugikan. Rugi karenazakat memang hak orang lain.Kalau ini berlarut, kehidupanorang-orang bawah akan makinsukar. Harkat sebagai manusia juga jatuh. Lihatlah pengemis yang mengorek sampah. Kalaumereka akhirnya harus wafat,apakah akan tetap dibiarkankaku di pinggir jalan atau disudut-sudut tembok?

Perbedaan dan kesenjangan, jelas bibit penyakit. Denganterlantarnya si miskin, si kaya

merasa jijik. Sebaliknya rasa benci si miskin semakin suburkarena dibiarkan menderita.Maka, instrument zakat harus

dikeZasedida

iaha

kedadi buSedeza

dam yaW

CIM

BCA

Perm

Ban

BanBRI Dana

Rek

 Al-A

KomJl. SisJaka

REPR

Jl. RadSelata