104
ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM (STUDI DI LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH MUHAMMADIYAH KOTA SALATIGA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh : YAYUK KAMALIN NIM. 22209002 JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSIYYAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016 PERNYATAAN KEASLIAN

ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM

TINJAUAN HUKUM ISLAM

(STUDI DI LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAQ DAN

SHADAQAH MUHAMMADIYAH KOTA SALATIGA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh :

YAYUK KAMALIN

NIM. 22209002

JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSIYYAH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

PERNYATAAN KEASLIAN

Page 2: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

ii

Page 3: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

iii

Page 4: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

iv

Page 5: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

v

Page 6: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

vi

MOTTO

خير الناس أنفعهم للناس

(Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Sebaik-baik manusia diantaramu adalah

yang paling banyak memberi manfaat bagi

orang lain. (HR.Bukhari Muslim)

Page 7: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik Rahayu)

yang telah merawat dan mendidik aku sejak kecil, serta tidak henti-

hentinya memberikan kasih sayang dan doa dengan penuh keikhlasan

Suamiku tercinta (drh. Anjar Prambudi) yang senantiasa mewarnai hari-

hariku di sepanjang hidupku, yang dengan penuh kesabaran selalu

memberikan semangat dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi dan

kuliahku ini

Putriku Maiza Farrin Hazima yang selalu memberikan cinta dan

pengertiannya selama mama kuliah

Bapak dan Ibu Mertua (Bapak Raharjo dan Ibu Sartiyatun) yang selalu

memberikan doanya dengan penuh keikhlasan

Keluarga Besar IAIN Salatiga, Bapak dan Ibu Pimpinan, teman-teman

Karyawan, Dosen IAIN Salatiga yang selalu memberikan pengertian dan

bantuannya dalam penyelesaian kuliah ini

Seluruh teman-teman Jurusan Ahwal Al Syakhsyiyah, angkatan 2008 dan

2009 yang selalu memberikan motivasi dan bantuan untuk aku,

persahabatan kita selamanya.

Tiada kata terindah yang bisa aku ucapkan selain terima kasih yang

sebesar-besarnya dan doa terbaik untuk kita semua.

Page 8: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim, puji syukur penulis haturkan atas anugerah

Allah SWT. Shalawat serta salam kepada junjungan kita nabi besar Nabi

Muhammad SAW.

Alhamdulillahi Rabbil „aalamiin, dengan kemurahan Allah SWT akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Zakat Untuk Beasiswa

Pendidikan Dalam Tinjauan Hukum Islam (Studi Di Lembaga Amil Zakat Infaq

dan Shadaqah Muhammadiyah Kota Salatiga)

Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjunga kita, Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam dan ilmu pengetahuan

sebagai bekal hidup kita di dunia dan akherat. Suatu kebanggaan bagi penulis,

bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi Penulis,

penyusunan skripsi ini bukanlah tugas yang ringan. Penulis sadar bahwa banyak

hambatan dan halangan dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan

keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik, tentu karena beberapa pihak yang membantu penulis

dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih

setulusnya kepada :

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga periode

Tahun 2010-2014, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melanjutkan kuliah lagi

2. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

Page 9: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

ix

Page 10: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

x

ABSTRAK

Yayuk Kamalin. 2016. Zakat untuk Beasiswa Pendidikan dalam Tinjauan Hukum

Islam (Studi di Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah

Muhammadiyah Kota Salatiga)

Skripsi. Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyyah. Fakultas Syari’ah.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Kata kunci: Zakat, Beasiswa Pendidikan, Tinjauan Hukum Islam

Penelitian ini membahas tentang Zakat untuk Beasiswa Pendidikan dalam

Tinjauan Hukum Islam (Studi di Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah

Muhammadiyah Kota Salatiga). Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian

ini adalah bagaimanakah konsep penyaluran zakat untuk beasiswa pendidikan

yang dilakukan oleh LAZISMU Kota Salatiga, bagaimanakah tinjauan hukum

Islam terhadap penyaluran zakat untuk beasiswa pendidikan yang dilakukan oleh

LAZISMU Kota Salatiga

Sesuai dengan pendekatan kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan

sangat penting sekali mengingat peneliti bertindak langsung sebagai pengumpul

data dari hasil observasi dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diambil

dari para informan/responden pada waktu mereka diwawancarai. Dengan kata lain

data-data tersebut berupa keterangan dari para informan, sedangkan data

tambahan berupa dokumen. Keseluruhan data tersebut selain wawancara diperoleh

dari observasi dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah

data yang ada, lalu mengadakan reduksi data, penyajian data, dan tahap akhir

menganalisa data sehingga dapat ditarik kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep penyaluran zakat untuk

beasiswa pendidikan yang dilakukan oleh LAZISMU adalah dengan cara datang

langsung ke kantor atau dengan cara jemput zakat, Sedangkan penyaluran zakat

untuk beasiswa pendidikan menurut tinjauan hukum islam adalah ditasharufkan

atas dasar penafsiran secara umum tentang arti fi sabilillah. Artinya bahwa arti

jihad dewasa ini tidak lagi dalam bentuk peperangan yang menggunakan senjata,

akan tetapi bahwa segala perbuatan yang bertujuan untuk mengembalikan Hukum

Islam dan mengagungkan agama Allah, maka termasuk jihad, baik melalui sektor

ekonomi, politik ataupun pendidikan.

Page 11: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................

HALAMAN NOTA PEMBIMBING.................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.....................................................

HALAMAN MOTTO ........................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................

KATA PENGANTAR .......................................................................................

ABSTRAK ......................................................................................................... x

DAFTAR ISI .....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................

B. Rumusan Masalah .............................................................................

C. Tujuan Penelitian ..............................................................................

D. Manfaat Penelitian ............................................................................

E. Penegasan Istilah ..............................................................................

F. Telaah Pustaka ..................................................................................

G. Metode Penelitian .............................................................................

1. Jenis Penelitian .............................................................................

2. Pendekatan .......... ........................................................................

3. Lokasi Penelitian ..........................................................................

4. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................

5. Metode Analisis Data ..................................................................

6. Sistematika Penulisan ...................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

x

1

7

8

8

9

9

11

11

12

12

12

14

15

Page 12: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Zakat Dalam Perspektif Fiqih............................................................

1. Pengertian Zakat dan Hal-Hal yang Berhubungan dengan

Zakat...........................................………………………………...

2. Landasan hukum Zakat..................................……………………

3. Syarat dan Rukun Zakat..............................................…………..

4. Jenis-Jenis Zakat.........………………….………………………..

5. Sumber-Sumber Zakat Menurut Al-Qur’an dan Hadits.…….….

6. Sumber-sumber Zakat Dalam Perekonomian Modern........……..

7. Golongan Yang Berhak Menerima Zakat .....……………………

8. Golongan Yang Tidak Berhak Menerima Zakat...........................

9. Hikmah dan Manfaat Zakat...........................................................

B. Konsep Tentang Penyaluran Zakat untuk Beasiswa Pendidikan.......

1. Filantropi Zakat Untuk Beasiswa Pendidikan..............................

2. Pengertian Zakat Produktif dan Zakat Konsumtif........................

a. Pengertian Zakat Produktif....................................................

b. Pengertian Zakat Konsumtif...................................................

3. Landasan Al-Qur’an dan Hadits tentang Penyaluran Zakat

untuk Beasiswa Pendidikan.........................................................

4. Pendapat Ulama tentang Penyaluran Zakat untuk Beasiswa

Pendidikan....................................................................................

5. Fatwa Majelis Ulama Indonesia(MUI) tentang Penyaluran

Zakat untuk Beasiswa Pendidikan................................................

BAB III GAMBARAN UMUM LAZISMU KOTA SALATIGA

A. Sejarah LAZISMU Kota Salatiga.........………………….………....

B. Visi dan Misi LAZISMU Kota Salatiga............................................

C. Tujuan............... …………………………...……………………......

D. Struktur Organisasi.............................................................................

E. Produk Layanan LAZISMU Kota Salatiga........................................

F. Aplikasi dan Implementasi Penyaluran Zakat untuk Beasiswa

Pendidikan oleh LAZISMU Kota Salatiga........................................

17

17

21

23

27

29

32

35

41

41

42

42

44

44

44

45

47

48

50

54

55

55

60

62

Page 13: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

xiii

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Penelitian...........................................................................

1. Konsep Penyaluran Zakat untuk Beasiswa Pendidikan yang

dilakukan oleh LAZISMU Kota Salatiga.........................

2. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Penyaluran

Zakat Untuk Beasiswa Pendidikan Oleh LAZISMU Kota

Salatiga.......................................................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................

B. Saran.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

65

65

68

75

72

Page 14: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam ajaran Islam terdapat lima hal yang harus dikerjakan oleh umat

Islam, yaitu yang disebut dengan Rukun Islam. Rukun Islam itu terdiri dari

syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji. Syahadat merupakan pernyataan bahwa

seseorang beriman kepada Allah SWT dan RosulNya yaitu Muhammad SAW.

Sedangkan Rukun Islam yang kedua dan seterusnya itu sebagai perwujudan

dari kedua kalimat syahadat tersebut. Kelima hal tersebut merupakan

kewajiban bagi umat Islam, demikian juga dengan zakat. Zakat merupakan

kewajiban bagi umat Islam yang dikaitkan dengan harta yang dimiliki oleh

seseorang dan tergolong dalam ibadah maliyah atau ibadah harta.

Kedudukan zakat sejajar dengan kedudukan sholat. Dalam Al Quran,

tidak kurang dari 28 ayat Allah SWT menyebutkan perintah sholat dengan

perintah zakat dalam satu ayat sekaligus. Diantaranya dalam surat Al Baqarah

ayat 43,

“Dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, serta rukuklah bersama

orang-orang yang rukuk”

Hal ini memberikan pengertian dan menunjukkan kepada

kesempurnaan antara dua ibadah tersebut dalam hal keutamaannya dan

Page 15: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

2

kepentingannya. Sholat merupakan seutama-utamanya ibadah badaniyah dan

zakat merupakan seutama-utamanya ibadah maliyah. Perbedaan antara

keduanya adalah kewajiban sholat ditentukan kepada setiap muslim yang

sudah baligh untuk melaksanakan sholat wajib 5 (lima) kali dalam sehari

semalam. Sedangkan kalua kewajiban zakat hanya dibebankan kepada setiap

muslim yang memiliki kemampuan harta dengan syarat-syarat tertentu.

Makna yang terkandung dalam kewajiban zakat, menurut Al-Ghazali

(1994: 66) ada tiga, yaitu:

1. Pengucapan dua kalimat syahadat

Pengucapan dua kalimat syahadat merupakan langkah yang

mengikatkan diri seseorang dengan tauhid disamping penyaksian

diri tentang keEsaan Allah SWT. Tauhid yang hanya dalam bentuk

ucapan lisan, nilainya kecil sekali. Maka untuk menguji tingkat

tauhid seseorang ialah dengan memerintahkan meninggalkan

sesuatu yang juga dia cintai. Untuk itulah mereka diminta untuk

mengorbankan harta yang menjadi kecintaan mereka. Sebagaimana

dalam firman Allah surat At-Taubah ayat 111,

“Sesungguhnya Allah membeli dari kaum mukmin diri-diri

dan harta-harta mereka dengan imbalan surga bagi mereka”

2. Mensucikan diri dari sifat kebakhilan

Zakat merupakan perbuatan yang mensucikan pelakunya dari

kejahatan sifat bakhil yang membinasakan. Penyucian yang timbul

darinya adalah sekedar banyak atau sedikitnya uang yang telah

dinafkahkan dan sekedar besar atau kecilnya kegembiraannya

ketika mengeluarkannya di jalan Allah SWT.

3. Mensyukuri nikmat

Tanpa manusia sadari sebenarnya telah banyak sekali nikmat

diberikan Allah SWT kepada manusia, salah satunya adalah nikmat

harta. Dengan zakat inilah, merupakan salah satu cara manusia

Page 16: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

3

untuk menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah SWT. Karena

tidak semua orang mendapatkan nikmat harta. Disamping mereka

yang hidup dalam limpahan harta yang berlebihan, ada juga

mereka yang hidup dalam kekurangan.

Dari ketiga makna yang terkandung dalam kewajiban zakat tersebut,

dapat diketahui betapa pentingnya kedudukan zakat. Melalui adanya

kewajiban zakat, manusia diuji tingkat keimanannya kepada Allah SWT,

dengan menyisihkan sebagian dari harta kekayaan mereka. Tingkat keikhlasan

manusia dalam melaksanakan kewajiban zakat menunjukkan tingkat keimanan

seseorang. Selain itu, dengan kewajiban zakat manusia dilatih untuk

mensyukuri nikmat yang telah diterima dari Allah SWT, sehingga manusia

menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya dan menyadari bahwa

tidak semua orang beruntung mendapatkan nikmat harta yang berlimpah.

Zakat secara etimologi, berasal dari kata zaka yang artinya penyuci atau

kesucian. Kata zakat dapat juga berarti tumbuh subur. Dalam kitab-kitab

hukum Islam, kata zaka diartikan dengan suci, tumbuh dan berkembang serta

berkah. Jika dihubungkan dengan harta, maka menurut ajaran Islam, harta

yang dizakati akan tumbuh berkembang karena suci dan berkah. (membawa

kebaikan bagi hidup dan kehidupan si pemilik harta). Sedangkan menurut

istilah, zakat adalah suatu harta yang dikeluarkan seorang muslim dari hak

Allah SWT untuk yang brehak menerimanya (mustahiq). Perbedaan antara

zakat dengan shadaqah maupun infaq adalah apabila dilihat dari segi

hukumnya. Zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang pengeluarannya

dilakukan dengan cara dan syarat tertentu, baik mengenai waktu, jumlah

Page 17: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

4

maupun kadarnya. Sedangkan shadaqah maupun infaq bukan merupakan

kewajiban melainkan ibadah ini hanya bersifat sukarela dan tidak terkait pada

cara-cara serta syarat-syarat tertentu. (Daud Ali, 1988: 38).

Syariat zakat mempunyai sasaran yang multidimensi yaitu dimensi

moral, sosial dan ekonomi. Dimensi moral berfungsi untuk menghilangkan

sifat rakus dan tamak dari orang yang mengeluarkan zakat (muzakki) ke arah

pensucian diri dan hartanya. Dimensi sosial berfungsi untuk menghapuskan

kemiskinan dan meletakkan tanggung jawab sosial pada muzakki. Sedangkan

dimensi ekonomi berfungsi sebagai penyebaran harta kekayaan agar tidak

terjadi penumpukan harta pada orang-orang kaya. Untuk itu, harta zakat harus

diberikan kepada yang berhak menerimanya (mustahiq), yang pada dasarnya

untuk menghilangkan kemiskinan dan penderitaan pada masyarakat, baik yang

bersifat jangka pendek (pemenuhan konsumtif) maupun dalam jangka panjang

(pemenuhan produktif) sehingga harta zakat akan terus berkembang. (Usman,

1998: 24).

Kewajiban zakat merupakan salah satu jalan atau sarana untuk

tercapainya keselarasan dan kemantapan hubungan antara manusia dengan

Allah SWT serta hubungan manusia dengan manusia lainnya sehingga dapat

mewujudkan terbentuknya masyarakat yang baldatun thayyibun warrabun

ghaffur, yaitu masyarakat yang baik dibawah nauangan keampunan dan

keridhoan Allah SWT.

Dalam hal pemungutan zakat, Allah SWT berfirman dalam Surat At-

Taubah ayat 103, yang berbunyi:

Page 18: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

5

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan

Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

Disebutkan bahwa ayat tersebut telah memberikan legalitas dan

wewenang kepada pemerintah untuk menangani, mengelola, mengatur,

menata, mengorganisir dan meningkatkan daya guna zakat ini, tentu dengan

memperhatikan kepentingan dan kemaslahatan umat Islam sebagai mayoritas

bangsa. (Hasan, 1995: 10).

Nilai-nilai yang terkandung dalam kewajiban zakat adalah juga sama

dengan salah satu tujuan nasional Negara Republik Indonesia yang

diamanatkan dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yaitu

memajukan kesejahteraan umum. Dengan pengelolaan yang baik, zakat

merupakan sumber dana yang potensial yang dapat dimanfaatkan untuk

memajukan kesejahteraan umum bagi seluruh masyarakat Indonsia.

Dalam Bahasa yang mudah dipahami, masalah zakat kemudian bukan

hanya membahas masalah umat Islam tetapi telah menjadi masalah bersama

bangsa Indonesia. Peran pemerintah dan masyarakat secara simultan

merupakan akselerasi bagi perwujudan amanah untuk memberikan pendidikan

yang layak bagi warga negaranya dengan jalan alternatif dari pendapatan zakat

secara nasional, sehingga kemudian perlu adanya standar profesionalisme

Page 19: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

6

Lembaga Amil Zakat (LAZ). Dengan demikian, keberadaan wadah atau badan

yang mengelola zakat, baik BAZ (Badan Amil Zakat) maupun LAZ (Lembaga

Amil Zakat) di Indonesia sangatlah penting. Karena dengan adanya BAZ atau

LAZ ini, diharapkan pengelolaan zakat dapat dilakukan dengan baik dan

profesional serta pendistribusian zakat dapat dilakukan dengan baik dan tepat

kepada para mustahiq zakat.

Menemukan kaitan antara zakat dan pendidikan dalam teks Al Quran

maupun Sunnah secara langsung memang tidak mungkin ditemukan. Namun,

masih ada keterkaitan meski tidak berada dalam satu teks. Pengertian zakat

sebagai sebuah kewajiban, berikut penjelasan pihak-pihak yang berkewajiban,

serta kepada siapa kemudian zakat tersebut harus disalurkan adalah garis besar

pembahasan dalam Al Quran dan Hadist.

Ketika bahasan tersebut kemudian berkembang seiring kemajuan

zaman, realitas dan potensi zakat saat ini kemudian membuka jalan istinbath

hukum dari sumber zakat baru seperti zakat profesi, hasil peternakan, industri

tanaman hias dan sebagainya. Begitu pula sektor baru dalam hal distribusi

zakat saat ini. Meski pada akhirnya harus merujuk kepada delapan atsnaf yang

disebut dalam Al Quran dan Hadist, muncul kemudian sector baru yaitu

mendistribusikan zakat untuk beasiswa pendidikan.

Diantara penyedia layanan pengelolaan zakat, di Kota Salatiga, terdapat

salah satu LAZ yang berlokasi di Jalan Brigjend Sudiarto Nomor 39 Salatiga

dan berada di bawah organisasi muhammadiyah yaitu Lembaga Amil Zakat

Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Kota Salatiga. Zakat yang

Page 20: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

7

dikumpulkan dari LAZ ini dihimpun dari dana zakat fitrah, zakat mal, infaq

dan shadaqah. Semua program kerja yang dilakukan oleh LAZ ini

menggunakan dana dari pengumpulan zakat fitrah, zakat mal, infaq dan

shadaqah tersebut. Salah satu alokasi dana yang dilakukan oleh LAZ ini

adalah untuk beasiswa pendidikan. Penyusun memilih untuk meneliti di

LAZISMU Kota Salatiga karena LAZISMU Kota Salatiga merupakan salah

satu LAZ yang dipercaya oleh masyarakat dalam pengelolaan zakat. Selain

itu, dengan mengkaji seluk beluk serta mekanisme pengelolaan dari lembaga

pengelola zakat tersebut, mampu memberikan inspirasi kepada kita semua

tentang arti penting zakat khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan

maupun dalam hal memperbaiki kualitas pendidikan bangsa.

Dari penjelasan yang telah penulis paparkan di atas, penulis tertarik

untuk mengkaji dan menulis skripsi dengan judul “Zakat untuk Beasiswa

Pendidikan dalam Tinjauan Hukum Islam (Studi di Lembaga Amil Zakat

Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Kota Salatiga).

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari dasar pemikiran yang dimaksudkan dalam latar belakang

masalah diatas, maka muncul rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah konsep penyaluran zakat untuk beasiswa pendidikan yang

dilakukan oleh LAZISMU Kota Salatiga?

2. Bagaimanakah tinjauan hukum Islam terhadap penyaluran zakat untuk

beasiswa pendidikan yang dilakukan oleh LAZISMU Kota Salatiga?

Page 21: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

8

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan skripsi ini adalah:

1. Untuk menjelaskan bagaimanakah konsep pendayagunaan untuk beasiswa

pendidikan yang dilakukan oleh LAZISMU Kota Salatiga.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah tinjauan hukum Islam terhadap

pendayagunaan zakat untuk beasiswa pendidikan yang dilakukan oleh

LAZISMU Kota Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengharapkan agar hasil penelitian ini

dapat berguna tidak hanya bagi penulis pribadi tetapi juga dapat berguna bagi

orang lain. Kegunaan penelitian ini dapat dirumuskan dalam dua hal, yaitu:

1. Kegunaan Akademis

Dengan penelitian ini penulis mengharapkan dapat menerapkan

teori yang telah penulis dapat dalam perkuliahan serta membandingkan

dengan realitas yang ada dalam masyarakat. Dari hasil penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat pula bagi seluruh civitas akademika

khususnya Sarjana jurusan ahwal al-syakhsiyyah sebagai bahan informasi

dan bahan penelitian terhadap permasalahan zakat.

2. Kegunaan Praktis

Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan dapat bermanfaat

bagi masyarakat umum sebagai sosialisasi undang-undang tentang

Pengelolaan Zakat, serta diharapkan dapat berguna bagi bahan masukan

bagi masyarakat mengenai bagaimana pengelolaan zakat yang benar dan

Page 22: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

9

sesuai dengan undang-undang serta ketentuan Allah SWT, mengingat

selama ini masih banyak masyarakat yang belum begitu paham mengenai

kewajiban menunaikan zakat.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kekeliruan penafsiran dan kesalahpahaman serta

pengertian yang simpang siur, maka penulis kemukakan pengertian dan

penegasan judul skripsi ini adalah: Zakat untuk Beasiswa Pendidikan dalam

Tinjauan Hukum Islam (Studi di Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah

Muhammadiyah (LAZISMU) Kota Salatiga) sebagai berikut:

1. Zakat yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah zakat maal. Meliputi

tentang pengertian, pembagian, syarat dan rukun, serta peranan penting

zakat dalam hubungannya dengan dunia pendidikan.

2. Beasiswa Pendidikan: pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan

kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan

pendidikan yang ditempuh.

3. Hukum Islam: Yang dimaksud Hukum islam dalam skripsi ini adalah

peraturan- peraturan yang dirumuskan secara rinci, memiliki kekuatan

hukum yang tetap serta mengikat bagi siapa saja yang menganutnya,

berdasarkan ketentuan Al-Qur’an, Al-Hadits, ijtihad Ulama’.

F. Telaah Pustaka

Berangkat dari beberapa telaah pustaka yang telah penyusun lakukan,

permasalahan pendayagunaan zakat sudah ada beberapa yang membahasnya.

Page 23: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

10

Namun demikian, mengenai pendayagunaan zakat untuk beasiswa pendidikan

dalam tinjauan hukum Islam, sejauh penelusuran penulis masih jarang

diangkat di dataran penelitian. Beberapa skripsi terdahulu yang membahas

tentang pendayagunaan zakat tersebut diantaranya adalah skripsi Binti Husna

Baruya (2006) dengan judul “Aplikasi Sumber dan Penggunaan Dana Zakat,

Infak dan Shadaqah” (Studi pada BAZIS Masjid Jami’ Malang). Penelitian

pada skripsi tersebut menggunakan metode kualitatif. Dari penelitian tersebut

disimpulkan bahwa dalam mengumpulkan dana masih bersifat pasif,

penyaluran dana masih bersifat konsumtif, dana yang terkumpul tidak

diproduktifkan, minimnya SDM, kurang aktifnya pengurus zakat dan tidak

ada biaya operasional.

Penelitian yang saya temukan adalah skripsi yang disusun oleh Arif

Maslah, mahasiswa jurusan Syari’ah program studi akhwal Asy Syakhsiyah

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga angkatan tahun 2012

yang berjudul “Pengelolaan Zakat secara Produktif sebagai upaya pengentasan

kemiskinan (Studi Kasus Pengelolaan Pendistribusian Zakat oleh BAZIS di

Tarukan, Candi, Bandungan, Semarang”).

Kemudian skripsi karya M. Waluyo Hadi, mahasiswa Jurusan Syariah

Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan tahun 2012 yang berjudul

“Sistem Pengelolaan Zakat “YAUMY” (Yayasan Amal dan Usaha Muslim

Yogyakarta) sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan. Dalam skripsi tersebut

dijelaskan tentang pendayagunaan harta zakat oleh YAUMY yang bersifat

zakat produktif dalam bentuk pinjaman modal usaha bagi kaum yang lemah.

Page 24: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

11

Dan juga skripsi yang disusun oleh Ulin Nuha yang berjudul

“Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif (Kajian terhadap pasal 16 ayat

(2) UU No.38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat). Dalam skripsinya, ia

memfokuskan bahasannya tentang bagaimana sistem penentuan mustahiq,

bagaimana pengelolaan zakat dan bagaimana pendayagunaan zakat untuk

usaha produktif dalam pasal 16 ayat (2) UU No. 38 tahun 1999 dalam tinjauan

hukum Islam.

Jadi jelas belum ada satupun skripsi yang menyangkut topik tentang

pendayagunaan zakat untuk beasiswa pendidikan. Oleh karena itu, penyusun

tertarik untuk menjadikannya sebagai obyek penelitian skripsi ini.

G. Metode Penelitian

Untuk mempermudah menganalisis data-data yang diperoleh, maka

disini diperlukan beberapa metode yang dipandang relevan dalam penyusunan

skripsi. Adapun metode yang akan digunakan adalah:

1. Jenis Penelitian

Dalam pembahasan skripsi ini, jenis penelitian yang penyusun

gunakan adalah penggabungan antara penelitian lapangan (field research)

sebagai sumber data primer dan penelitian kepustakaan (library research)

sebagai sumber data sekunder yang bersumber dari bahan pustaka. Sumber

data primer atau data dasar adalah data yang diperoleh secara langsung

dari sumber data pertama melalui wawancara di tempat penelitian.

Sedangkan sumber data sekunder, diperoleh peneliti secara tidak langsung

melalui perantara yang isinya berbentuk publikasi atau jurnal. Sumber data

Page 25: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

12

sekunder juga merupakan bahan pustaka yang memberikan penjelasan

tafsiran mengenai sumber primer, seperti hasil penelitian sebagai literatur

dan media massa, yang meliputi dokumen, literatur, buku-buku, majalah,

koran dan buletin yang berhubungan dengan zakat. (Soerjono, 1981: 52).

2. Pendekatan

Dalam skripsi ini, penyusunan menggunakan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan dan lain-lain pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2006: 6).

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan melakukan penelitian dan mencari data

di LAZISMU Kota Salatiga yang beralamat kantor di Jalan Brigjend

Sudiarto Nomor 39 Salatiga 50714, telp. (0298) 313552.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam menyusun skripsi ini, data dikumpulkan dengan cara sebagai

berikut :

a. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui

wawancara terhadap subyek penelitian yang disajikan dalam bentuk

pertanyaan yang berkenaan dengan tema yang dimaksud. (Singarimbun,

1995: 192).

Page 26: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

13

Dalam metode ini, penyusun membuat sejumlah pertanyaan-

petanyaan secara terstruktur yang memerlukan jawaban, baik secara

lisan maupun tertulis dari seorang informan atau responden serta

pengelola dan penerima zakat tersebut. Dalam penyusunan skripsi ini,

penyusun mengajukan pertanyaan secara lisan dan tulisan kepada

pihak-pihak yang terlibat, seperti Ketua Pimpinan Muhammadiyah Kota

Salatiga periode tahun 2010-2015 dan juga kepada Bendahara I selaku

Pembina Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah

(LAZISMU) Kota Salatiga periode tahun 2010-2015.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto,

2002: 206).

Dalam hal ini dokumen yang diteliti adalah dokumen tentang

sejarah, profil, struktur organisasi, visi misi, program kerja, data laporan

keuangan, data laporan kegiatan, daftar mustahiq, daftar muzakki

LAZISMU Kota Salatiga, dan sebagainya. Bentuk dokumentasi yang

ada berupa buku-buku, brosur, notulen rapat kerja tahun 2012, dan lain-

lain.

5. Metode Analisis Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

Page 27: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

14

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh

data (Moleong, 2006: 280).

Tahap analisa data merupakan tahap yang penting dan menentukan.

Pada tahap ini, data dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai

berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk

menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian.

(Koentjaraningrat, 1991: 269).

Untuk mencapai hasil akhir penelitian, maka setelah data-data

diperoleh dengan beberapa metode yaitu wawancara dan dokumentasi,

maka untuk menganalisa data yang terhimpun dalam penelitian ini,

penyusun menggunakan teknik analisa deskriptif dan analisa kualitatif.

Teknik analisa deskriptif dilakukan dengan mendeskripsikan realita

fenomena sebagaimana apa adanya terpisah dari perspektif subyektif.

(Noeng Muhajir, 1997: 102).

Sedangkan analisa kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan

jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain (Moleong, 2006: 248). Dari analisis tersebut kemudian akan

ditarik kesimpulan yang pada dasarnya merupakan jawaban atas

permasalahan.

H. Sistematika Penulisan

Page 28: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

15

Secara global skripsi ini terdiri dari lima bab pembahasan yang saling

terkait antara satu variabel dengan variabel lainnya guna memberikan

gambaran secara sistematis dan mendalam.

Bab pertama, merupakan pendahuluan yang membahas tentang latar

belakang masalah yang dijadikan dasar dalam merumuskan pokok masalah,

kemudian dilanjutkan dengan tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

istilah, telaah pustaka sebagai bahan referensi serta metode penelitian dan

diakhiri dengan sistematika penulisan.

Bab kedua merupakan kajian pustaka yang membahas tentang

Pengertian zakat dalam perspektif fiqh, Landasan hukum Zakat, Syarat dan

Rukun Zakat, Jenis-jenis Zakat, Sumber-sumber Zakat menurut Al Quran dan

Hadits, Sumber-sumber Zakat dalam Perekonomian Modern, Golongan yang

berhak menerima Zakat, Golongan yang tidak berhak menerima zakat,

Hikmah dan manfaat zakat. Berikut konsep tentang penyaluran zakat untuk

beasiswa pendidikan, Pengertian zakat produktif dan konsumtif beasiswa

pendidikan secara umum ditinjau dari landasan Al Quran dan Hadist, dengan

pendapat para Ulama dan juga Fatwa MUI. Serta pengertian tentang Lembaga

Amil Zakat (LAZ) menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat.

Bab ketiga, membahas tentang gambaran umum LAZISMU Kota

Salatiga, latar belakang munculnya program pemberian zakat untuk beasiswa

pendidikan oleh LAZISMU Kota Salatiga, Visi dan Misi, Produk dan Layanan

LAZISMU Kota Salatiga Struktur Organisasi dan Pembagian Job Description,

Page 29: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

16

produk dan aplikasi pengelolaan zakat, syarat dan prosedur penerimaan dan

pengelolaan zakat, prosentase alokasi dana zakat serta mekanisme penyaluran

zakat untuk beasiswa pendidikan, cara membayar zakat di LAZISMU Kota

Salatiga, serta data muzakki dan mustahiq yang dimiliki LAZISMU Kota

Salatiga. Berikut prospek muzakki dan mustahiq tentang program pemberian

zakat untuk beasiswa pendidikan.

Bab keempat, merupakan analisis terhadap hasil dari penelitian tentang

penyaluran zakat untuk beasiswa pendidikan meliputi prosedur

penghimpunan, mekanisme pendistribusian dan pengawasan pendayagunaan

zakat oleh LAZISMU Kota Salatiga, yang kemudian dianalisis dalam tinjauan

hukum Islam.

Bab kelima, merupakan bagian akhir sekaligus penutup yang meliputi

kesimpulan dan saran-saran.

Page 30: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Zakat Dalam Perspektif Fiqh

1. Pengertian Zakat dan Hal-hal yang Berhubungan dengan Zakat

Dari segi bahasa, zakat berarti nama‟ = kesuburan, thaharah =

kesucian, barakah = keberkahan dan berarti juga tazkiyah, tathhier =

mensucikan. Syara’ memakai kata tersebut untuk kedua arti ini. Pertama,

dengan zakat diharapkan akan mendatangkan kesuburan pahala. Karenanya

dinamakanlah “harta yang dikeluarkan itu”, dengan zakat. Kedua, zakat itu

merupakan suatu kenyataan jiwa suci dari kikir dan dosa. (Ash-Shiddieqy,

1999: 3).

Menurut istilah, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan

oleh Allah SWT untuk diberikan kepada para mustahiq (kelompok yang

berhak) yang disebutkan dalam Al Quran. (Munir dan Djalaluddin, 2006:

152).

Zakat menurut M. Abdul manan (1997: 256) adalah poros dan pusat

keuangan Negara Islam. Zakat meliputi bidang moral, sosial, dan ekonomi.

Dalam bidang moral, zakat mengikis habis ketamakan dan keserakahan si

kaya. Dalam bidang sosial, zakat bertindak sebagai alat khas yang diberikan

Islam untuk menghapuskan kemiskinan dari masyarakat dengan

menyadarkan si kaya akan tanggung jawab sosial yang mereka miliki.

Dalam bidang ekonomi, zakat mencegah penumpukan kekayaan untuk

disebarkan sebelum sempat menjadi besar dan sangat berbahaya ditangan

Page 31: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

18

para pemiliknya. Ia merupakan sumbangan wajib kaum muslimin untuk

perbendaharaan Negara.

Zakat sebagai salah satu kewajiban seorang mukmin yang telah

ditentukan oleh Allah SWT yang mempunyai hikmah seperti halnya

kewajiban yang lain. Diantara hikmah tersebut tercermin dari urgensinya

yang dapat memperbaiki kondisi masyarakat, baik dari aspek moril maupun

materiil, dimana zakat dapat menyatukan anggotanya bagaikan sebuah

batang tubuh, disamping juga dapat membersihkan jiwa dari sifat kikir

sekaligus merupakan benteng pengaman dalam ekonomi Islam yang dapat

menjamin kelanjutan dan kestabilannya. (Fahruddin, 2008: 23).

Dari berbagai sumber menyebutkan, banyak istilah-istilah lain yang

disebutkan di dalam Al Quran dan memiliki kaitan yang sangat kuat dengan

istilah zakat. Zakat disebut juga infak, sebagaimana dinyatakan dalam Al

Quran surat At Taubah ayat 34:

“…….dan tidak menafkahkannya (menginfakkan) pada jalan Allah,

maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa mereka akan mendapat siksa

yang pedih”

Dari penggalan ayat tersebut, disebut infak karena pada hakikatnya

zakat adalah penyerahan harta untuk kebajikan-kebajikan yang

diperintahkan Allah SWT. Zakat disebut juga sebagai sedekah karena

memang salah satu tujuan utama zakat adalah mendekatkan diti (taqarrub)

kepada Allah SWT. (Syarifuddin, 2003: 38).

Page 32: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

19

Zakat disebut pula sebagai hak, sebab esensi zakat merupakan

ketetapan yang bersifat pasti dari Allah SWT yang harus diberikan kepada

mereka yang berhak menerimanya (mustahiq). (Hafidhuddin, 2002: 9).

Menurut Malik Ar-Rahman (2003: 2), dinamakan zakat karena dapat

mengembangkan harta yang telah dikeluarkan zakatnya dan menjauhkan

dari segala kerusakan. Dari aspek ibadah adalah sebuah bentuk

penghambaan manusia kepada Allah SWT. Dari aspek syara’, berarti sebuah

aturan yang mengharuskan mengeluarkan sebagian harta yang telah

diwajibkan Allah SWT dengan kadar tertentu, atas harta tertentu, yang

diberikan kepada golongan tertentu pula.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh KH. Masdar F. Mas’udi (1991:

158), dalam ajaran zakat terdapat dua komponen penting yaitu: pertama,

ajaran yang berkenaan dengan pemungutan biaya publik oleh otoritas

Negara yang berkemampuan, yang disebut pajak. Kedua, ajaran yang

berkenaan dengan pembelanjaan (tasharruf) biaya publik untuk tujuan

redistribusi kesejahteraan., khususnya bagi yang lemah dan biaya

kemaslahatan umum (sabilillah) bagi semua. Semangat zakat yang

ditegaskan dalam hal ini adalah beribadah untuk kemaslahatan bersama.

Jadi zakat merupakan suatu harta yang dikeluarkan oleh seseorang

yang telah dikenakan kewajiban untuk mengeluarkannya kepada orang

tertentu (8 asnaf) karena perintah Allah SWT yakni sebagai rasa syukur atas

nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepadanya sehingga harta yang ia

miliki akan menjadi berkah dan mempunyai keberkahan. Dengan

Page 33: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

20

mengeluarkan zakat maka orang tersebut akan terhindar dari sifat

kikir/bakhil dan andil dalam menutup kesenjangan sosial antara sikaya

dansimiskin dalam masyarakat sehingga terciptalah masyarakat yang damai

penuh persaudaraan.

Jika dihubungkan dengan bahasan yang akan di kupas oleh penulis,

maka zakat yang dimaksud adalah zakat mal. Selain kata zakat ada juga kata

lain yang dipergunakan dalam Al- Qur'an, yaitu shadaqah dan infak. Zakat

dan Shadaqah sebenarnya dua istilah yang saling mengisi, karena zakat itu

sering disebut shadaqah dan sebaliknya kata shadaqah sering bermakna

zakat. Termasuk juga istilah Infaq. Jadi istilah Zakat, Infaq dan Shadaqah

memang istilah yang berbeda penyebutannya namun pada hakikatnya

memiliki makna yang kurang lebih sama. Terutama yang paling sering

adalah antara istilah zakat dan shadaqah.

a. Makna Shadaqah

Shadaqah atau sedekah adalah pemberian yang bersifat sukarela

(berbeda dengan zakat yang bersifat wajib) yang dilakukan oleh

seseorang kepada orang lain untuk orang orang yang membutuhkan

khususnya fakir miskin. (Daud Ali, 2002: 23)

Sedekah itu tidak terbatas pada pemberian yang bersifat material

saja, tetapi juga dapat berupa jasa yang bermanfat bagi orang lain.

Bahkan senyum yang dilakukan dengan ikhlas untuk menyenangkan

orang lain, termasuk dalam kategori sedekah.

Page 34: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

21

b. Makna Infaq

Infaq (mengeluarkan dan membelanjakan) harta dijalan Allah ialah

mengeluarkan sebagian harta untuk kemaslahatan umum, baik mengenai

urusan keduniaan maupun menganai urusan keakhiratan.( Ibnu

Daqiq,Thalib, 2001: 125 ) Infaq ada yangwajib dan ada yang sunnah.

Infaq wajib diantaranya adalah Zakat, Kafarat, Nadzar dan lain-lain.

Infaq sunnah diantaranya, infaq kepada fakir miskinsesama muslim,

infaq bencana alam, infaq kemanusiaan dan lain-lain.

c. Beda Zakat, Infak dan Shadaqah

Hal yang membedakan makna Shadaqah dengan Zakat hanyalah

masalah 'Urf atau kebiasaan yang berkembang dimasyarakat. Sebenarnya

ini adalah semacam penyimpangan makna dan jadilah pada hari ini kita

menyebut kata shadaqah untuk yang bersifat shadaqah sunnah/tathawwu'.

Sedangkan kata zakat untuk yang bersifat wajib. Padahal ketika al-

Qur'an turun, kedua kata ini bermakna sama. Hal yang sama terjadi pad

kata infaq yang juga sering disebutkan dalam Al-Qur'an, dimana secara

kata infaq ini bermakna lebih luas lagi. Karena termasuk didalamnya

adalah memberi nafkah anak yatim dan lainlain. Dan secara 'urf, infaq

pun sering dikonotasikan dengan sumbangan sunnah.

2. Landasan Hukum Zakat

Zakat adalah rukun Islam yang ketiga setelah syahadat dan sholat. Di

dalam Al Quran, seringkali ayat-ayat yang menunjukkan kewajiban berzakat

diawali dengan kewajiban mendirikan sholat. Hal ini menunjukkan bahwa,

Page 35: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

22

dalam ajaran Islam, seorang muslim bila telah menunaikan ibadah secara

vertical kepada Allah SWT (hablum minallah), maka ia juga harus

memperbaiki hubungannya secara horizontal kepada sesama makhluk Allah

SWT yang lainnya (hablum minannas), sehingga terciptalah sebuah

keseimbangan dalam jiwa manusia maupun kaitannya dengan lingkungan

sekitarnya. (Ali, 1988: 29).

Ayat yang mengenai perintah menunaikan zakat tersebut, terdapat

dalam Al Quran surat Al Baqarah (2) ayat 43 berbunyi :

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta

orang-orang yang rukuk”.

Dalam Al Quran surat Al Maidah (5) yat 55 yang berbunyi :

“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, RasulNya dan

orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat

seraya mereka tunduk (kepada Allah)”.

Menurut Syekh Muhammad Abid As-Sindi (2006: 517), adapun

perintah mengenai kewajiban zakat, terdapat dalam sebuah hadis yang

diriwayatkan dari Zakariya ibnu Ishaq, dari Yahya ibnu Abdullah telah

Page 36: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

23

berkata kepada sahabat Mu’adz, ketika beliau mengangkatnya menjadi

utusan :

“Jika mereka (kaum Yaman) menantimu (Mu’adz), beritahukan

kepada mereka, bahwa telah diwajibkan atas mereka untuk bersedekah

(zakat) yang diambil dari para hartawan dan diberikan kepada orang-

orang miskin diantara mereka”

3. Syarat dan Rukun Zakat

Rukun zakat dalam hal ini adalah mengeluarkan sebagian dari Nishob

(harta) dengan melepaskan kepemilikan terhadap harta tersebut. Dengan

melepaskan kepemilikan terhadapnya, menjadikannya sebagai milik orang

fakir dan menyerahkannya kepadanya atau diserahkan kepada wakilnya

yaitu imam atau orang yang bertugas untuk memungut zakat. Adapun

mengenai syarat, para Ulama membaginya dalam dua kategori. Pertama,

persyaratan seseorang diwajibkan untuk berzakat. Kedua, meliputi

persyaratan harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.

a. Syarat seseorang yang diwajibkan berzakat

1) Merdeka

Menurut kesepakatan Ulama, zakat tidak diwajibkan atas

seseorang yang tidak merdeka. Dalam hal ini adalah atas hamba

sahaya, sebab dia tidak mempunyai hak milik atas harta yang

dimilikinya. Sehingga, tuan dari hamba sahaya tersebut yang

kemudian diwajibkan membayar zakatnya. Baik atas harta pribadinya

sendiri, maupun atas harta kepemilikan atas hamba sahayanya

tersebut.

2) Islam

Page 37: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

24

Menurut ijma’ ulama, zakat tidak diwajibkan atas orang kafir,

karena zakat merupakan ibadah mahdah yang suci. Sedangkan orang

kafir bukanlah orang yang suci. Madzhab Syafii berbeda pendapat dari

pendapat madzhab yang lainnya. Madzhab ini mewajibkan orang

murtad untuk mengeluarkan zakat atas hartanya sebelum masa

riddahnya, yakni harta yang dimiliki ketika dia masih menjadi seorang

muslim. Berbeda pula dengan pendapat Abu Hanifah, beliau

berpendapat bahwa riddah tetap saja menggugurkan kewajiban zakat.

3) Baligh dan berakal

Menurut Madzhab Hanafi, hal tersebut dipandang sebagai syarat

wajib zakat. Sehingga, pada harta anak kecil dan orang gila tidak

wajib untuk diambil zakatnya. Sebab, keduanya tidak termasuk pula

dalam ketentuan orang yang wajib mengerjakan ibadah seperti

kewajiban atas mengerjakan sholat dan puasa. Sedangkan menurut

jumhur ulama, keduanya bukan merupakan syarat. Sehingga, zakat

yang tetap wajib dikeluarkan dari harta anak kecil dan orang gila

melalui seorang wali (orang yang mengasuhnya). (Al-Zuhayly, 1997:

21)

b. Syarat harta yang wajib dikenakan zakat

1) Harta tersebut harus didapatkan dengan cara yang baik dan halal

Artinya, harta yang haram baik secara substansi bendanya

maupun cara mendapatkannya, jelas tidak dapat dikenakan kewajiban

zakat karena Allah SWT tidak akan menerimanya. Di dalam Shahih

Page 38: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

25

Bukhori, terdapat satu bab yang menguraikan bahwa zakat tidak akan

diterima dari harta yang ghulul (harta yang didapatkan dari cara

menipu) dan tidak akan pula diterima kecuali dari usaha yang halal

dan bersih. (Hafidhuddin, 2002: 21)

2) Harta tersebut berkembang dan berpotensi untuk dikembangkan

Artinya harta tersebut harus merupakan harta yang dapat

berkembang atau bertambah apabila diusahakan atau mempunyai

potensi untuk berkembang. Disebut juga dengan istilah harta produktif

(Al-nama’) seperti melalui kegiatan usaha, perdagangan, melalui

pembelian saham atau ditabungkan baik secara pribadi maupun

bersama pihak lain. (Qardawi, 1993: 138)

3) Harta tersebut telah mencapai Nishab

Nishab adalah batasan antara apakah kekayaan itu wajib zakat

atau tidak. Jika harta yang dimiliki seseorang telah mencapai nishab,

maka kekayaan tersebut wajib zakat, jika belum mencapai nishab,

maka tidak wajib zakat. Batasan nishab itu sendiri antara sumber zakat

yang satu dengan sumber zakat yang lainnya berbeda satu sama lain.

Seperti nishab zakat pertanian adalah lima wasaq, nishab zakat emas

dua puluh dinar, nishab zakat perak dua ratus dirham, nishab zakat

perdagangan dua puluh dinar dan sebagainya. Artinya adalah harta

tersebut telah mencapai batas minimal dari harta yang wajib dizakati,

Page 39: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

26

sedangkan untuk harta yang belum mencapai nishab terbebas dari

zakat dan dianjurkan mengeluarkan infaq serta shadaqah. (Husnan,

1996: 38)

4) Harta tersebut telah mencapai Haul (berlalu satu tahun)

Salah satu syarat kekayaan wajib zakat adalah haul, yaitu

kekayaan yang dimiliki seseorang sudah mencapai satu tahun hijriyah,

maka wajib baginya mengeluarkan zakat apabila syarat-syarat yang

lainnya telah terpenuhi. Syarat haul ini tidak mutlak, karena ada

beberapa sumber zakat seperti zakat pertanian dan zakat rikaz tidak

harus memenuhi syarat haul satu tahun. Untuk zakat pertanian,

dikeluarkan zakatnya setiap kali panen, sedangkan zakat rikaz

dikeluarkan zakatnya ketika mendapatkannya. Adapun sumber-

sumber zakat yang harus memenuhi syarat haul yaitu seperti zakat

emas dan perak, perdagangan dan peternakan. Namun menurut

sebagian sebagian ulama, sumber-sumber zakat yang telah disebutkan

diataspun tidak mutlak harus mencapai haul. Menurut mereka, jika

sumber zakat tersebut telah mencapai nishab, maka boleh dikeluarkan

zakatnya meskipun belum mencapai haul. (Qardawi, 1993: 155)

5) Harta tersebut telah lebih dari mencukupi kebutuhan pokok

Yang dimaksud kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang jika

tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kerusakan dan kemelaratan

dalam hidup. Para ulama, khususnya para ulama madzhab Hanafi

telah memasukkan syarat ini sebagai syarat kekayaan wajib zakat

Page 40: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

27

karena biasanya orang yang mempunyai kelebihan dalam memenuhi

kebutuhan pokoknya, maka orang tersebut dianggap mampu dan kaya.

Kebutuhan pokok yang dimaksud meliputi, makanan, pakaian, tempat

tinggal, kesehatan dan pendidikan. (Hafidhuddin, 2002: 26)

6) Milik Penuh

Harta seseorang yang akan dikeluarkan zakatnya haruslah murni

harta pribadi dan tidak bercampur dengan harta milik orang lain. Jika

harta tersebut bercampur dengan harta milik orang lain, maka harus

dikeluarkan terlebih dahulu harta milik orang lain tersebut. Jika

setelah dikeluarkan dan dipisahkan dari harta milik orang lain,

kemudian harta kita masih diatas nishab, maka wajib zakat. Dan

sebaliknya, jika kemudian harta kita tidak mencapai nishab, maka

tidak wajib mengeluarkan zakat. Selain itu, harta tersebut harus dapat

diambil manfaatnya secara penuh serta didapatkan melalui proses

pemilikan yang halal, seperti: usaha, warisan, pemberian negara atau

orang lain serta cara-cara lain yang sah. (Husnan, 1996: 38)

4. Jenis-jenis Zakat

a. Zakat Fitrah/Fitri

Menurut Rofiq (2004: 304), zakat fitrah disebut juga zakat badan,

zakat puasa, zakat Ramadhan dan zakat fitri. Karena, masa untuk

menyempurnakannya adalah pada akhir Ramadhan dan menjelang Hari

Page 41: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

28

Raya Idul Fitri. Zakat fitrah adalah sebagai penyuci orang yang berpuasa

dan mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar. Adapun

besarnya zakat fitrah pada umumnya adalah dengan mengeluarkan 2,5 kg

dari makanan pokok (yang senilai).

Sedangkan makanan yang wajib dikeluarkan, yang disebutkan

dalam hadist adalah tepung, terigu, gandum, zahib (anggur) dan aqith

(semacam keju). Untuk daerah/negara yang makanan pokoknya selain

lima jenis makanan diatas, madzhab Maliki dan Syafi’i membolehkan

membayar zakat dengan makanan pokok yang lain. Adapun madzhab

Hanafi, pembayaran zakat fitrah dapat dilakukan dengan membayarkan

harganya dari makanan pokok yang dimakan. Orang yang wajib

membayar zakat fitrah adalah semua muslim tanpa membedakan laki-laki

dan perempuan, bayi, anak-anak dan dewasa, kaya atau miskin (yang

mempunyai makanan pokok lebih dari sehari).

Adapun syarat-syarat zakat fitrah adalah:

1) Orang yang berzakat haruslah seorang muslim.

Tidak wajib bagi orang kafir, namun bagi kerabatnya yang memeluk

agama Islam, maka wajib mengeluarkan zakat.

2) Waktu untuk membayar zakat fitrah menurut jumhur ulama adalah

ditandai dengan tenggelamnya matahari. Apabila seseorang meninggal

dunia ketika matahari terbenam pada akhir bulan Ramadhan, maka dia

masih diwajibkan membayar zakat fitrah sebab ia masih hidup ketika

bulan Ramadhan. Berbeda dengan bayi yang dilahirkan setelah

Page 42: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

29

terbenam matahari pada akhir bulan Ramadhan, maka tidak wajib

zakat fitrah. Mmembayar zakat fitrah dibolehkan sejak awal bulan

Ramadhan, tetapi disunahkan sebelum Sholat Ied.

3) Mempunyai kelebihan harta dari kebutuhan pokok untuk dirinya dan

keluarga pada hari dirayakannya Idul Fitri oleh seluruh umat muslim,

sehingga ia dapat merayakannya pula.

Bagi seseorang yang tidak berpuasa Ramadhan karena udzur

tetentu yang dibolehkan oleh syariat (seperti sakit, sudah sepuh, dll)

dan mempunyai kewajiban membayar fidyah, maka pembayaran

fidyah sesuai dengan lamanya seseorang tidak berpuasa. Pembayaran

fidyah juga sesuai dengan jumlah hari tidak puasa dikalikan dengan

biaya makan sehari-hari. (Syafe’i, 2006: 22).

b. Zakat Mal

Pengertian zakat mal menurut terminologi bahasa (lughat), harta

adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh manusia untuk

memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya. Sedangkan menurut

terminologi syariah (istilah syara’), harta adalah segala sesuatu yang

dapat dimiliki (dikuasai) dan dapat digunakan (dimanfaatkan) menurut

ghalibnya (lazim).

Sesuatu dapat disebut dengan mal (harta), apabila memiliki dua

syarat, yaitu: Pertama, harta tersebut dapat dimiliki, dikuasai, dihimpun,

dan disimpan. Kedua, harta tersebut haruslah dapat diambil manfaatnya

Page 43: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

30

sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Misalnya rumah, mobil, ternak,

hasil pertanian, uang, emas, perak, dll. (Rasyid, 2003: 28).

5. Sumber-sumber zakat menurut Al Quran dan Hadits

Pembagian jenis harta secara umum sebagaimana dikemukakan secara

terperinci dalam Al Quran dan Hadits pada dasarnya meliputi lima jenis

harta, yaitu:

a. Zakat Nuqud

Menurut Al-Ghizzi (1995: 129), dalam istilah lain, zakat nuqud

disebut juga sebagai atsmaan (harta berharga) adalah harta yang terdiri

dari emas, perak dan uang baik yang telah dicetak maupun yang belum.

Untuk nishab zakat emas adalah 20 mitsqal atau 20 dirham, sama dengan

nilai 85 gram emas. Sedangkan untuk nishab zakat perak adalah 200

dirham, sama dengan nilai 595 gram perak. Adapun syarat atas zakat

tersebut adalah:

1) Orang yang hendak berzakat haruslah beragama Islam

2) Merdeka (bukan budak)

3) Harta tersebut merupakan milik sempurna

4) Telah mencapai nishab

5) Telah dimiliki selama satu tahun (haul)

Jika pada pertengahan tahun barang tersebut tidak cukup atau telah

dijual, maka perhitungan satu tahun tersebut berkurang. Dan jika barang

Page 44: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

31

itu telah dibeli lagi, maka perhitungan satu tahun tersebut dimulai lagi.

Sebab, telah terputusnya nishab atau hilangnya kepemilikan.

b. Zakat Perdagangan (perniagaan)

Yang dimaksud harta perniagaan adalah setiap barang yang

diperjualbelikan dengan maksud mencari keuntungan. Adapun syarat

kewajiban zakat pada perdagangan adalah:

1) Niat berdagang atau niat memperjualbelikan komoditas tertentu

2) Telah dimiliki selama satu tahun

3) Mencapai nishab, yaitu sama dengan nishab dari zakat emas dan perak

c. Zakat hasil pertanian

Yang dimaksud hasil pertanian meliputi tanaman dan buah-buahan

yang telah memenuhi persyaratan wajib zakat. Dalam penjelasan lain,

zakat ini hanya meliputi komoditi buah kurma dan buah anggur. Namun

dalam prakteknya, zakat ini meliputi komoditi pertanian apapun yang

menjadi pertanian pokok oleh suatu daerah. Mengenai nishab zakat

pertanian, dibagi dalam dua kategori, yaitu:

1) Bila dalam mengelolanya membutuhkan biaya tambahan (pengairan),

maka besaran zakatnya lebih kecil yaitu 5%.

2) Bila tanpa biaya tambahan, maka besaran zakatnya lebih besar yaitu

10% dari penghasilan bersih panen pertanian.

d. Zakat hewan ternak

Para ulama sepakat mengenai zakat hewan ternak meliputi tiga

jenis hewan yaitu unta, sapi dan kambing. Selain ketiga jenis hewan

Page 45: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

32

tersebut, beberapa ulama berselisih pendapat mengenai hewan kuda.

Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa kuda dikenai wajib zakat.

Sedangkan menurut Imam Syafi’i dan Maliki tidak mewajibkan, kecuali

bila kuda itu diperjualbelikan.

Mengenai nishab ketiga jenis hewan ternak tersebut, yaitu:

1) Nishab Unta, adalah kepemilikan 5 ekor unta, dalam satu tahun, kadar

zakatnya adalah 1 ekor kambing yang berumur 2 tahun atau lebih.

2) Nishab Sapi, adalah kepemilikan 30 ekor sapi, dalam satu tahun, kadar

zakatnya adalah 1 ekor anak sapi atau kerbau yang berumur 2 tahun

lebih.

3) Nishab kambing, adalah kepemilikan 40 ekor kambing, dalam satu

tahun, kadar zakatnya adalah 1 ekor kambing betina biasa umur 2

tahun lebih atau 1 ekor kambing domba betina umur 1 tahun lebih.

e. Zakat Rikaz (barang temuan) dan barang tambang

Mengenai nishab zakatnya adalah 93,6 gram emas dengan

prosentase zakat sebesar 20% dikeluarkan pada saat ditemukan. (Zuhdi,

1992: 254).

Sedangkan menurut Ibnul Qayyim al Jauziyyah, harta yang wajib

dikeluarkan zakatnya hanyalah meliputi empat jenis harta. Yaitu, harta

perdagangan, hasil pertanian (tanam-tanaman, buah-buahan), hewan

ternak dan barang berharga (emas dan perak). Hal ini disebabkan karena

keempat jenis harta itulah yang paling banyak beredar di kalangan

masyarakat. (Hafidhuddin, 2002: 28).

Page 46: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

33

6. Sumber-sumber zakat dalam perekonomian modern

a. Zakat Profesi

Menurut Qardhawi (2007: 74), yang dimaksud dengan profesi

adalah penghasilan atau pendapatan yang diusahakan melalui

keahliannya. Baik keahlian yang dilakukan secara sendiri (dokter, arsitek,

pengacara hukum, penjahit, dll) maupun secara bersama-sama (pegawai

baik dalam pemerintahan maupun swasta) dengan menggunakan sistem

upah atau gaji.

Adapun mengenai waktu mengeluarkan zakatnya adalah pada saat

menerimanya, besaran nishabnya adalah setara dengan nilai 250 kg beras,

dengan kadar zakat 2,5% dari penghasilan bersihnya. Karena analogi

tersebut diambil dari zakat pertanian, maka tidak ada ketentuan haul yang

didasari dengan urf (kebiasaan) suatu negara. Karenanya, bila profesi

yang menghasilkan pendapatan setiap hari, maka zakatnya dikeluarkan

setiap satu bulan sekali.

b. Zakat perusahaan

Perlu diketahui, pada saat ini hamper sebagian besar perusahaan

dikelola secara bersama dalam sebuah kelembagaan dan organisasi

dengan manajemen yang modern. Sehingga, sector zakat tersebut

meliputi bentuk usaha PT, CV atau Koperasi. Saat ini komoditas-

komoditas yang dikelola perusahaan tidak terbatas, melainkan merambah

dalam wilayah luas, bahkan meliputi komoditi antar negara dalam bentuk

ekspor impor.

Page 47: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

34

Setidaknya, alasan diwajibkan zakat atas perusahaan tersebut

haruslah memenuhi tiga hal besar, yaitu:

1) Perusahaan tersebut haruslah mengelola atau menghasilkan produk

yang halal dan dimiliki oleh orang-orang yang beragama Islam. Atau

bila kepemilikan oleh bermacam-macam agama, maka berdasarkan

kepemilikan sahamnya dikuasai oleh orang Islam.

2) Merupakan perusahaan yang bergerak dalam sector jasa, seperti

perusahaan di bidang akuntansi public dan sebagainya.

3) Perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, seperti lembaga

keuangan baik bank maupun nonbank (asuransi, reksadana, money

changer, dll).

Untuk nishab zakatnya, dianalogikan seperti halnya zakat

perdagangan yaitu senilai 85 gram emas dan telah memenuhi haul.

Sedangkan untuk kadar atau besaran zakatnya adalah 2,5% dari laba

bersih perusahaan tersebut.

c. Zakat atas kepemilikan surat berharga

1) Zakat Saham

Pendapat Qardhawi, (2007: 76), mengenai kewajiban berzakat

atas kepemilikan saham tersebut adalah:

Pertama, apabila kepemilikan atas perusahaan jasa murni,

artinya tidak melakukan kegiatan perdagangan. Maka sahamnya tidak

wajib dizakati, seperti hotel, biro perjalanan atau jasa angkutan.

Sebab, saham tersebut terletak pada alat-alat, perlengkapan, gedung

Page 48: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

35

dan sarana. Sedangkan keuntungan perusahaan tersebut kembali pada

harta pemilik saham.

Kedua, jika perusahaan tersebut merupakan dagang murni.

Artinya yang membeli dan menjual barang-barang, tanpa adanya

pengelolaan seperti perdagangan komoditi ekspor impor, maka wajib

dikeluarkan zakatnya.

Dalam penentuan nishabnya, dianalogikan seperti zakat

perdagangan, yaitu senilai 85 gram emas dengan kadar 2,5% dan telah

memenuhi haul.

2) Zakat Obligasi

Obligasi adalah perjanjian tertulis dari bank, perusahaan, atau

pemerintah kepada pemegangnya untuk melunasi sejumlah pinjaman

dalam masa tertentu.

Kalau pemegang saham suatu perusahaan turut memiliki

perusahaan tersebut (mudharabah) dan nilai kurs saham bisa naik

turun. Pada obligasi, seseorang hanyalah sebagai pemberi pinjaman

kepada pihak yang mengeluarkan surat obligasi dengan diberi Bungan

tertentu dan dalam jangka waktu tertentu pula. Mengenai waktu jatuh

tempo wajibnya seseorang mengeluarkan zakatnya adalah ketika surat

obligasi tersebut telah dicairkan nominal uangnya dengan kadar zakat

sebesar 2,5%. (Qardhawi, 2007: 80).

7. Golongan yang berhak menerima zakat

Page 49: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

36

Zakat tersebut akan disalurkan atau diberikan kepada orang yang

berhak menerimanya (mustahiq) yang terdiri dari delapan golongan (ashnaf)

seperti yang dijelaskan dalam Al Quran Surat At-Taubah ayat 60, yang

berbunyi:

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk

hatinya, serta untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,

untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai

suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi

Maha Bijaksana”.

Ayat tersebut menunjukkan bahwa yang berhak menerima zakat

adalah delapan golongan manusia. Adapun delapan golongan tersebut, akan

diuraikan dalam pembahasan berikut:

a. Fakir (Al-Fuqara‟)

Fakir atau al-fuqara‟ adalah jamak dari kata al-faqir. Menurut

madzhab Syafi’I dan Hambali, yaitu orang yang tidak memiliki harta

benda dan pekerjaan apapun yang mampu membiayai hidupnya. Jadi

tidak memiliki kekayaan dan pekerjaan apapun. Untuk itu para ulama

berpendapat bahwa fakir adalah orang yang tidak memiliki nishab zakat.

(Al-Zuhayly, 1997: 280).

b. Miskin

Page 50: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

37

Miskin atau al-masakin adalah bentuk jamak dari al-miskin, yaitu

orang yang memiliki pekerjaan tetapi penghasilannya tidak dapat

memenuhi kebutuhan sehari-hari (sandang, pangan, papan). Orang

miskin bisa dikatakan sebagai orang yang memiliki kekayaan dan

pekerjaan yang tidak mencukupi kebutuhan standar.

Menurut Imam Syafi’I, orang fakir dan miskin diberikan sejumlah

yang dapat mencukupinya sepanjang hidupnya. Sedangkan menurut

Imam Maliki dan Imam Hambali, orang fakir dan miskin diberikan

sejumlah yang dapat mencukupinya selama satu tahun.

Bentuk kecukupan sepanjang hidup dapat berupa alat kerja, modal

dagang, bangunan atau sarana-sarana lainnya.

c. Amil atau Panitia Zakat

Yaitu orang-orang yang bertugas mengambil zakat dari para

muzakki dan mendistribusikan kepada para mustahiq, yang diangkat oleh

pemerintah atau masyarakat. Amil ini berhak mendapat bagian dari zakat

itu, sebagai imbalan jasa dari tugas mereka, walaupun mereka termasuk

dalam kategori orang kaya. Amil berhak mendapatkan bagian maksimal

satu perdelapan atau 12,5 %, dengan catatan bahwa petugas zakat ini

memang melakukan tugas-tugas keamilan dengan sebaik-baiknya. Oleh

sebab itu, maka bagian dari amil ini tidak disamakan jumlahnya dengan

bagian lainnya, maka amil ini diberikan bagian bukan karena

kebutuhannya. Seiring dengan berkembangnya zaman, hal ini kemudian

diwakili oleh orang ataupun lembaga yang mengelola zakat seperti

Page 51: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

38

LAZIS, BAZ, dan sebagainya yang mempunyai fungsi tugas pokok

diantaranya:

1) Pengontrol kebijakan dan aparat pemungut zakat

2) Pencatat administrasi zakat

3) Segenap kelengkapan teknis yang bekerja untuk kesejahteraan rakyat

dengan dana dari zakat. (Ghafur, 2007: 157).

d. Muallaf

Adalah orang-orang yang sedang dilunakkan hatinya untuk

memeluk Islam atau menguatkan Islamnya atau untuk mencegah

keburukan sikapnya terhadap kaum muslimin atau mengharapkan

dukungannya terhadap kaum muslimin.

Diperbolehkan juga di zaman sekarang ini memberikan zakat

kepada para muallaf bagi mereka yang telah masuk Islam untuk

memotivasi mereka, atau kepada sebagian organisasi tertentu untuk

memberikan dukungan terhadap kaum muslimin. Juga dapat diberikan

kepada sebagian penduduk muslim yang miskin yang sedang melawan

musuh-musuh Islam.

e. Budak (Riqab)

Adalah bentuk jamak dari kata raqabah. Disebut juga dengan

istilah hamba sahaya, karena tidak jarang berasal dari para tawanan

perang. Zakat diperkenankan pula untuk membantu para budak mukatab,

yaitu budak yang sedang menyicil pembayaran sejumlah tertentu untuk

pembebasan dirinya dari majikannya agar dapat hidup merdeka.

Page 52: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

39

Pada zaman sekarang ini, sejak penghapusan sistem perbudakan di

dunia, mereka sudah tidak ada lagi. Tetapi menurut madzhab Maliki dan

Hambali, pembebasan tawanan muslim dari tangan musuh dengan uang

zakat termasuk dalam bab perbudakan. Atau dengan istilah lain lain

merupakan orang yang tertindas hak asasinya dan kemudian dieksploitasi

oleh manusia lainnya sehingga ia menderita secara sosial, ekonomi dan

tidak bisa menentukan arah hidupnya lagi.

f. Gharimin (orang yang berhutang)

Bentuk jamak dari Al-Gharim, adalah orang yang berhutang dan

tidak mampu untuk membayarnya. Ada dua macam jenis gharim, yaitu :

1) Al-Gharim untuk kepentingan dirinya sendiri, yaitu orang yang

berhutang untuk menutup kebutuhan primer pribadi dan orang-orang

yang menjadi tanggung jawabnya, seperti rumah, pernikahan,

perabotan, dll.

2) Al-Gharim untuk kemaslahatan orang lain, seperti orang yang

berhutang untuk mendamaikan dua orang muslim yang sedang

berselisih dan harus mengeluarkan dana untuk meredam

kemarahannya. Maka, siapapun yang mengeluarkan dana untuk

kemaslahatan umum yang diperbolehkan agama, lalu ia berhutang

untuk itu, ia dibantu melunasinya dari zakat. Diperbolehkan

membayar hutangnya orang yang sudah meninggal dari zakat, karena

gharim mencakup orang yang masih hidup dan yang sudah mati.

Pemberian bagian zakat ini sekedar untuk membayar hutangnya dan

Page 53: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

40

mengembalikan semangat kehidupan mereka di tengah-tengah

masyarakat.

g. Fi Sabilillah (di jalan Allah)

Yaitu amal perbuatan yang mengantarkan keridhaan kepada Allah

SWT dan surgaNya, terutama jihad untuk meninggikan kalimatNya. Jadi

pejuang di jalan Allah SWT diberi zakat meskipun dia orang kaya. Jatah

ini berlaku umum bagi seluruh kemaslahatan-kemaslahatan umum

agama, misalnya pembangunan rumah-rumah sakit, pembangunan

sekolah-sekolah dan pembangunan panti asuhan anak-anak yatim. Secara

umum, makna dari fi sabilillah ini adalah segala perbuatan dalam rangka

di jalan Allah SWT.

Pada zaman Rosulullah, fi sabilillah ini adalah para sukarelawan

perang yang ikut berjihad bersama beliau yang tidak mempunyai gaji

tetap sehingga mereka diberi bagian dari zakat.

h. Ibnu Sabil

Dalam hal ini adalah para musafir yang kehabisan biaya di negara

lain, meskipun ia kaya di negaranya sendiri. Mereka dapat menerima

zakat sebesar biaya yang dapat mengantarkannya pulang ke negaranya,

meliputi ongkos jalan dan perbekalan, dengan syarat:

1) Ia membutuhkan di tempat ia kehabisan biaya

Page 54: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

41

2) Perjalanannya bukan perjalanan yang sedang melaksanakan maksiat,

tapi perjalanan yang mempunyai nilai ibadah atau Sunnah.

(Mughniyah, 1992: 244-249).

8. Golongan orang yang tidak berhak menerima zakat

Dalam Kitab Fiqh Zakat karya Dr. Yusuf Qardawi (2007: 673) yang

telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia disebutkan bahwa terdapat

golongan orang yang diharamkan menerima zakat, diantaranya adalah:

a. Orang kaya

b. Orang kuat yang mampu bekerja

c. Orang yang tidak beragama dan orang kafir yang memerangi Islam

d. Anak-anak orang yang mengeluarkan zakat, kedua orang tua dan istrinya

e. Keluarga Nabi Muhammad saw. yaitu Bani Hasyim.

9. Hikmah dan Manfaat Zakat

Menurut Jabir El-Jaziri (1991: 207), diantara hikmah dan manfaat

zakat di era modern saat ini adalah :

a. Sebagai perwujudan nilai keimanan kepada Allah SWT, dengan

mesyukuri nikmatNya, menumbuhkan akhlak mulia dengan

meningkatnya rasa kemanusiaan yang tinggi, solidaritas terhadap sesama.

Sehingga menghilangkan sifat kikir, rakus dan meterialistis serta

mencegah kecenderungan untuk melakukan korupsi sebab terdapat hak

orang lain dalam hartanya.

Page 55: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

42

b. Membantu kehidupan sesama, meningkatkan kesejahteraan umat,

membina kemandirian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan

layak, serta memberikan ketentraman bersama sehingga tidak ada

kesenjangan antara aghniya dan duafa‟

c. Sebagai sumber keuangan alternatif negara dari sektor non pajak yang

berpotensi cukup besar setiap tahunnya. Bila dalam penggunaan APBN

masih minim khususnya untuk syiar Islam maupun dalam memberikan

peningkatan kualitas pendidikan yang baik, maka zakat bisa menjadi

alternatif, sebab pembagian zakat sudah diatur dalam Islam

d. Dari sisi pembangunan kesejahteraan umuat, zakat merupakan salah satu

instrument pemerataan pendapatan. Zakat yang dikelola dengan baik,

dimungkinkan dapat membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus

pemerataan pendapatan.

B. Konsep tentang penyaluran zakat untuk beasiswa pendidikan

1. Filantropi zakat untuk beasiswa pendidikan

Menemukan kaitan antara zakat dan pendidikan dalam satu teks Al

Qur’an maupun Sunnah secara langsung memang tidak mungkin ditemukan.

Namun masih ada keterkaitan meski tidak berada dalam satu teks.

Pengertian zakat sebagai sebuah kewajiban, berikut penjelasan pihak-pihak

yang berkewajiban serta kepada siapa kemudian zakat tersebut harus

disalurkan adalah garis besar pembahasan dalam Al Qur’an dan Hadist.

Ketika pembahasan tersebut kemudian berkembang seiring kemajuan

zaman, maka realitias dan potensi zakat saat ini kemudian membuka jalan

Page 56: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

43

istinbath hukum dari sumber zakat baru seperti halnya zakat profesi, zakat

hasil peternakan, zakat industri tanaman hias dan sebagainya. Begitu pula

sector baru dalam hal distribusi zakat saat ini. Meski pada akhirnya harus

merujuk kepada delapan atsnaf yang disebut dalam Al Qur’an dan Hadist,

muncul kemudian sector baru yaitu mendistribusikan zakat untuk beasiswa

pendidikan.

Merujuk kepada istilah fi sabilillah, distribusi zakat kemudian patut

diberikan kepada sektor pendidikan. Di kalangan ulama selama ini menjadi

polemik karena golongan ini terus berkembang. Realitas saat ini, efektifitas

serta manfaat kepada sektor pendidikan lebih tinggi karena secara tidak

langsung, penampilan lahir dan batin manusia sangatlah dipengaruhi dari

pendidikan yang ia dapatkan. Harta zakat sebagai alat bantu pengentasan

masalah sosial, telah ditetapkan untuk didistribusikan kepada delapan asnaf,

namun kalua hanya sebatas pemberian, tetap saja tidak menciptakan

masyarakat yang mandiri.

Sebagai khalifah Allah di bumi ini, maka manusia layak untuk

memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Sehingga manusia

memerlukan modal berupa pendidikan. Atas dasar tersebut, penyaluran dana

zakat untuk sektor pendidikan sangatlah beralasan secara syar’i, yaitu

sebagai salah satu bentuk rasa kepedulian terhadap sesama, sehingga dapat

membantu pihak yang lemah secara ekonomi untuk dapat memenuhi

kebutuhannya dalam sektor pendidikan. (www.pondokzakat.com, artikel

“seputar zakat”, diakses pada tanggal 15 Agustus 2015).

Page 57: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

44

2. Pengertian Zakat Produktif dan Zakat Konsumtif

a. Pengertian Zakat Produkif

Zakat yang ditasyarufkan untuk mustahik untuk hal-hal yang

bersifat produktif atau hal-hal yang berkesinambungan agar bermanfaat

untuk jangka yang lama.

Dalam pendistribusian zakat produktif dapat di kelompokkan

menjadi dua, yaitu:

1) Distribusi produktif dana zakat

a) Produktif tradisional

Dimana zakat diberikan dalam bentuk barang-barang yang

produktif seperti kambing, sapi, alat cukur, dan lain sebagainya.

b) Produktif kreatif

Zakat diwujudkan dalam bentuk permodalan baik untuk

membangun proyek sosial atau menambah modal pedagang

pengusaha kecil.

b. Pengertian Zakat Konsumtif

Zakat yang dibagikan kepada mustahik yang dimanfaatkan secara

langsung untuk keperluan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dalam pembagian zakat konsumif dapat di kelompokkan menjadi

dua, yaitu:

1) Distribusi konsumtif dana zakat

a) Konsumtif Tradisional

Page 58: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

45

Zakat dibagikan kepada mustahiq untuk dimanfaatkan secara

langsung, seperti zakat fitrah yang diberikan kepada fakir miskin

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat mal yang

diberikan kepada korban bencana alam.

b) Konsumtif Kreatif

Zakat diwujudkan dalam bentuk lain dari barangnya semula,

seperti diberikan dalam bentuk alat-alat sekolah dan beasiswa.

(Mufraini, 2006: 147)

3. Landasan Al-Qur’an dan Hadist tentang penyaluran zakat untuk

beasiswa pendidikan

Sebagaimana dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, bahwa

penyaluran zakat untuk beasiswa merujuk kembali kepada istilah fi

sabilillah terlepas dari istilah secara khusus yang mengarah hanya pada

istilah jihad (perang berikut sarananya). Sebagaimana Allah berfirman

dalam Al Qur’an Surat At-Taubah ayat 60, istilah fi sabilillah dalam arti

secara umum adalah jalan menuju keridhaan Allah SWT yaitu setiap

perbuatan baik yang dapat mendekatkan manusia kepada Allah SWT

berikut sarana yang mengarah kepada jalan untuk mendapatkan ridho Allah

SWT tersebut. Menurut Qardhawi (1995: 330), sarana yang mengarah

kepada jalan untuk mendapatkan ridho Allah SWT meliputi:

a. Mendirikan pusat kegiatan bagi kepentingan dakwah ajaran Islam yang

benar untuk membendung dan melawan pendidikan kapitalisme,

komunis dan sekuler demi menuju pendidikan Islam yang murni

Page 59: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

46

b. Membiayai para pelajar dan mahasiswa muslim yang sedang menempuh

pendidikan agama maupun pendidikan yang bertujuan untuk membela,

memelihara dan mengagungkan agama Allah, melawan para misionaris

maupun zionis kafir yang ingin merusak akhlak dan keimanan kaum

muslim dengan menyebarkan ajaran yang menyesatkan

c. Mendirikan media massa baik melalui media cetak maupun media

elektronik yang berkualitas yang bisa bersaing dengan stasiun televisi

maupun media massa asing dengan berita-berita yang merusak akhlak

dan ideologi umat muslim.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Turmudzi, Nabi juga

menjelaskan tentang keutamaan zakat yang sanggup menutup 70 pintu

kejahatan yang terbagi dalam empat bentuk kriteria dan pahalanya, yaitu:

a. Dilipatgandakan 10 kali, kepada fakir dan miskin

b. Dilipatgandakan 70 kali, kepada keluarga dekat

c. Dilipatgandakan 700 kali, kepada kawan-kawan (ikhwanul muslim)

d. Dilipatgandakan 1000 kali, kepada para mahasiswa/pelajar/santri yang

sedang belajar tentang pengetahuan agama Islam. (Abu H.F. Ramadhan,

1997: 343).

Dalam penjelasan lainnya, dijelaskan pula tentang keutamaan

memberikan zakat untuk golongan fi sabilillah, sebagaimana dalam firman

Allah Surat Al Baqarah ayat 261, yang berbunyi:

Page 60: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

47

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih

yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir serratus biji. Allah

melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah

Maha Luas (kurniaNya) lagi Maha Mengetahui”.

4. Pendapat Ulama tentang penyaluran zakat untuk beasiswa pendidikan

Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya, bahwa penyaluran

zakat untuk beasiswa pendidikan adalah merujuk pada golongan fi

sabilillah. Menurut empat madzhab yaitu madzhab Syafi’i, Maliki, Hambali

dan Hanafi, mereka bersepakat bahwa jihad termasuk ke dalam makna fi

sabilillah dan zakat diberika kepada para mujahidin dan kebutuhan mereka

akan perlengkapan perang.

Namun, pendapat Imam Ar Razi mengatakan dalam tafsirnya, bakwa

teks zhahir fi sabilillah tidak hanya terbatas pada tentara saja, akan tetapi

mereka boleh menyalurkan zakatnya kepada seluruh proyek kebaikan

seperti pembangunan masjid, madrasah, rumah sakit, sekolah-sekolah, panti

asuhan, membiayai pelajar, mahasiswa untuk belajar dan sebagainya.

(Qardhawi, 1993: 197). Kemudian menurut Syekh Mahmud Syaltut dalam

bukunya Islam, Aqidah dan Syariah dalam hal ini menyatakan bahwa fi

sabilillah adalah seluruh kemaslahatan umum yang tidak dimiliki oleh

seseorang dan tidak memberi keuntungan pada perorangan. Al-Sayyid

Ridha juga berpendapat bahwa maksud dari fi sabilillah adalah segala

Page 61: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

48

sesuatu yang ditujukan untuk kemaslahatan umum dan bagi negara Islam

sebagai tujuan syiar agama dan negara bukan untuk masing-masing

individu, seperti pengadaan rumah sakit, perbaikan jalan-jalan dan

jembatan, pemeliharaan jalan kereta api, pengadaan bandara, dan lain-lain.

(Qardhawi, 1995: 332).

5. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang penyaluran zakat untuk

beasiswa pendidikan

Dalam Sidang Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang

dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 10 Februari 1996, yang kemudian

dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 14 Februari 1996, membahas tentang

pemberian zakat untuk beasiswa, merumuskan bahwa memberikan uang

zakat untuk keperluan pendidikan, khususnya dalam bentuk beasiswa,

hukumnya adalah sah karena termasuk dalam asnaf fi sabilillah. Sidang

memberikan pertimbangan bahwa pelajar, mahasiswa, sarjana muslim

penerima zakat beasiswa, hendaknya :

a. Berprestasi akademik

b. Diprioritaskan bagi mereka yang kurang mampu

c. Mempelajari ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia

Metode yang digunakan MUI dalam penetapan hukum pemberian

zakat untuk beasiswa pendidikan adalah dengan menggunakan kaidah ushul

fiqh. Selain itu, MUI juga merumuskan bahwa pemberian uang zakat untuk

keperluan pendidikan, khususnya dalam bentuk beasiswa dihukumi sah

karena orang yang menuntut ilmu di jalan Allah termasuk dalam asnaf fi

Page 62: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

49

sabilillah, yaitu termasuk orang yang berjihad di jalan Allah dan apabila

orang yang sedang berjihad di jalan Allah terbengkalai dengan masalah

keuangan, maka zakat bisa dialokasikan untuk membantu keperluan

pendidikan. Disamping itu, MUI juga menggunakan metode qiyas dalam

penetapan hukum zakat ini, yaitu mengqiyaskan zakat untuk beasiswa

terhadap nash Al Quran Surat At-Taubah ayat 60.

Kemudian Fatwa MUI ini juga mempertimbangkan kondisi

perekonomian mayoritas masyarakat Indonesia saat ini yang lemah,

mahalnya biaya pendidikan serta semakin ketatnya persaingan dalam era

globalisasi, sehingga untuk meningkatkan kualitas pendidikan, keputusan

Fatwa MUI yang mengesahkan pemberian zakat untuk beasiswa pendidikan

sangatlah baik dan sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia saat ini.

(www.ratnatus.blogspot.com; fiqh kontemporer kajian produk hukum ;

diakses tanggal 5 Agustus 2015).

Dari berbagai pendapat para Ulama dan Fatwa MUI tersebut, maka

penulis berpendapat bahwa sangat mungkin untuk menyalurkan zakat pada

sektor modern saat ini yang masuk dalam bab fi sabilillah. Yaitu jalan yang

digunakan untuk membela Agama Allah serta menjaga umat Islam, baik

dalam bentuk pendidikan, medis, media, militer, sarana umum, sarana

transportasi dan sebagainya.

Page 63: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

50

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG LAZISMU KOTA SALATIGA

A. Sejarah LAZISMU Kota Salatiga

LAZIS Muhammadiyah adalah Lembaga Amil Zakat, Infaq dan

Shadaqah nirlaba tingkat nasional yang dibentuk oleh Pimpinan Pusat

Muhammadiyah dengan tugas mengelola dana zakat, infaq dan shadaqah (ZIS)

dan berbagai bentuk kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga,

perusahaan dan instansi lainnya untuk didayagunakan melalui program-

program sosial, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan berkhidmat

dalam pemberdayaan masyarakat tidak mampu. Sebagai organisasi dakwah

Islam, Muhammadiyah mendirikan berbagai amal usaha sosial seperti panti

asuhan bagi anak yatim piatu dan orang jompo, balai kesehatan dan sekolah

yang dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan

kemudahan pendidikan bagi anak-anak keluarga miskin. Muhammadiyah

memandang perlu adanya upaya untuk menanggulangi kemiskinan dan

mengoptimalkan penggalian dana zakat, infaq dan shadaqah guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada di bawah kemiskinan dan

kesusahan.

LAZIS Muhammadiyah didirikan pada tanggal 14 Juli 2002 yang

ditandai dengan penandatangan deklarasi oleh Prof. Dr. HA. Syafi'i Ma'arif,

MA (Buya Syafi'i) dan selanjutnya dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik

Page 64: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

51

Indonesia sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) dengan Surat

Keputusan Nomor 457 tanggal 21 November 2002.

Latar belakang dari didirikannya LAZISMU adalah fakta yang

menunjukkan bahwa masih banyaknya masyarakat Indonesia yang berada di

bawah garis kemiskinan dan kebodohan, sehingga zakat diyakini mampu

memiliki sumbangsih besar dalam mendorong keadilan sosial, pembangunan

manusia dan mampu mengentaskan kemiskinan. Sebagai Negara berpenduduk

muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi zakat, infaq dan wakaf

yang terbilang cukup tinggi. Namun, potensi yang ada belum dapat dikelola

dan didayagunakan secara maksimal sehingga tidak memberi dampak yang

signifikan bagi penyelesaian persoalan yang ada.

Berdirinya LAZISMU adalah dimaksudkan sebagai institusi pengelola

zakat dengan manajemen modern yang dapat menghantarkan zakat menjadi

salah satu bagian dari penyelesaian masalah (problem solver) bangsa yang

terus berkembang. Dengan budaya kerja amanah, professional dan transparan,

LAZISMU berusaha mengembangkan diri menjadi Lembaga Zakat terpercaya

dan seiring waktu, kepercayaan publik semakin menguat.

Kepengurusan LAZISMU pada periode awal dipimpin oleh Prof. Dr.

HM. Din Syamsuddin, MA (Tokoh umat Islam dan pimpinan ormas terbesar,

Muhammadiyah) dengan sekretaris Drs. H. Hajriyanto Y. Thohari MA. Dan

memasuki periode ke-2 ini, kepengurusan LAZISMU dipegang oleh Drs. H.

Hajriyanto Y. Thohari, MA dan Sekretarisnya adalah Ahmad Imam Mujadid

Rais, S.Ip. Dalam operasional programnya, LAZISMU didukung oleh Jaringan

Page 65: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

52

Multi Lini, sebuah jaringan konsolidasi lembaga zakat yang tersebar di seluruh

propinsi yang menjadikan program-program pendayagunaan LAZISMU

mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia secara cepat, terfokus dan tepat

sasaran.

Dari latar belakang tersebut, berdirinya Lembaga Amil Zakat, Infaq dan

Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Kota Salatiga juga tidak terlepas dari

perjuangan organisasi Muhammadiyah yang ada di Kota Salatiga sebagai induk

organisasi kemasyarakatan yang bersifat sosial, dakwah dan pendidikan. Peran

Muhammadiyah dalam mengembangkan potensi warganya sangatlah besar.

Hal ini terlihat melalui kegiatan sosial kemasyarakatan, yang meliputi sektor

pendidikan, dakwah maupun usaha menciptakan pemberdayaan ekonomi

warganya dengan kemandirian.

Berangkat dari kepercayaan masyarakat yang begitu besar terhadap

organisasi Muhammadiyah, maka Muhammadiyah dianggap mampu untuk

menghimpun dana masyarakat (yang meliputi : zakat, infak dan shadaqah) dan

menyalurkannya kepada masyarakat yang berhak menerimanya sesuai syariah.

Kemudian, dari pemikiran tersebut, pada tahun 2002 Pimpinan Daerah

Muhammadiyah Kota Salatiga berinisiatif untuk mendirikan Lembaga Amil

Zakat yang diberi nama Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah

Muhammadiyah (LAZISMU) Kota Salatiga. Secara legal formal, berdirinya

LAZISMU Kota Salatiga menginduk kepada LAZIS Muhammadiyah Pusat

(PP. Muhammadiyah) sebagai LAZNAS dengan SK Menteri Agama RI Nomor

Page 66: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

53

457 tanggal 21 November 2002. Namun secara structural berada di bawah

naungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Salatiga.

Pada awal berdirinya, LAZISMU Kota Salatiga memiliki kantor

sekretariat di SD Muhammadiyah Plus Kota Salatiga, Jalan LMU Adisucipto

No. 13 Salatiga. Antara rentang waktu dari tahun 2002 sampai dengan tahun

2010, merupakan masa transisi dari berdirinya LAZISMU Kota Salatiga.

Artinya kepengurusan LAZISMU Kota Salatiga, masih menjadi satu dengan

Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Salatiga.

Dalam pelaksanaan penghimpunan dana zakat, LAZISMU Kota Salatiga

hanya menerima zakat fitrah, zakat mal/uang, infak, shadaqah, dana

pembangunan, donatur tetap dan fidyah. Seiring dengan adanya kepercayaan

masyarakat kepada LAZISMU Kota Salatiga, maka secara tidak langsung

mempengaruhi program serta kegiatannya yang berusaha untuk

memberdayakan masyarakat sekitar dengan membekali pengetahuan melalui

pemberian beasiswa pendidikan ataupun program pendayagunaan zakat lainnya

untuk kesejahteraan masyarakat. Adapun program kerja LAZISMU Kota

Salatiga sampai tahun 2011 antara lain :

1. Pemberian Beasiswa dari TK sampai dengan SMA atau sederajat;

2. Pemberian Bantuan untuk Usaha Ekonomi Produktif (UEP), yaitu usaha

Peternakan Kambing dan Lele;

3. Pemberian Bantuan Biaya Hidup kepada manula dan kaum dhuafa;

4. Pemberian Bantuan Desa Binaan (TPQ);

5. Pemberian Bantuan Panti Asuhan kepada Panti Asuhan Muhammadiyah;

Page 67: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

54

6. Melakukan Pembinaan terhadap Penerima Beasiswa melalui pesantren

liburan

7. Pengajian muzaki.

Atas perkenan dan ridho Allah SWT, maka LAZISMU Kota Salatiga

hingga kini masih tetap eksis berkiprah melayani masyarakat. Dukungan dari

para muzakki, donator dan para dermawan juga turut memberikan andil yang

cukup besar terhadap eksistensi lembaga ini. Kemudian, seiring dengan

berjalannya waktu, maka penyegaran dan perubahan pun niscaya harus

dilakukan demi mewujudkan pelayanan umat yang lebih baik. dalam penelitian

ini, peneliti mengambil sampel penelitian mulai kepemimpinan di LAZISMU

tahun 2010-2015 karena peneliti menganggap bahwa pada tahun-tahun itulah

perkembangan LAZISMU Kota Salatiga begitu pesat dan secara administrasi

sudah tertata dengan baik.

B. Visi Dan Misi LAZISMU Salatiga

1. Visi

a. Visi lengkap

“Terwujudnya optimalisasi potensi dan pengelolaan Zakat, Infaq dan

Shadaqah dengan profesional dan amanah untuk pemberdayaan umat”

b. Visi sebagai motto

“Mari tunaikan zakat, zakat itu wajib, mulia dan manfaat”

2. Misi

a. Optimalisasi kualitas pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) yang

amanah, profesional dan transparan

Page 68: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

55

b. Optimalisasi pendayagunaan Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) yang

kreatif, inovatif dan produktif

c. Optimalisasi pelayanan donatur

C. Tujuan

1. Membangkitkan motivasi untuk membantu sesama umat muslim

khususnya warga Muhammadiyah yang kurang mampu dari sisi ekonomi;

2. Meningkatkan kualitas dakwah sosial Muhammadiyah agar lebih terasa

secara riil oleh masyarakat khususnya kaum dhuafa;

3. Menumbuhkan solidaritas gerakan beramal (Zakat, Infaq dan Shadaqah)

dikalangan warga Muhammadiyah;

4. Memaksimalkan potensi zakat, infaq dan shadaqah warga Muhammadiyah

khususnya dan Umat Islam pada umumnya untuk dikelola secara

profesional dan cerdas pemanfaatannya dalam koridor gerakan dakwah

sosial;

5. Melakukan aksi sosial yang tepat sebagaimana visi dan misi

Muhammadiyah dan LAZISMU di Kota Salatiga.

D. Struktur Organisasi

Adapun Struktur Organisasi Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah

Muhammadiyah (LAZISMU) Kota Salatiga periode tahun 2010-2015 adalah

sebagai berikut:

Page 69: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

56

Badan Pertimbangan

Ketua : Prof. Dr. H. Achmadi

Anggota :

- Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA.

- Drs. Utsman Haryono, A.Pt.

- Drs. H. Ali Muhson, MH.

Badan Pemeriksa

Ketua : Drs. H. Machasin

Anggota :

- Amar Ma’ruf Fahrudin, MM.

- Drs. Miftah Adlu Haq, MM.

Badan Pelaksana

Ketua : Muhlisun, M.Pd.

Sekretaris : Marijo, S.Pd.I., M.Pd.

Anggota : Soleh Mahfud, A.Ma.

Bidang

Pengembangan

Muzaki :

Sutomo, M.Ag.

Bidang

Pelaporan

1. Fajar K.

2. Muttaqin,

M.Pd.I.

Bidang

Pelaporan

1. Agung

setyawan

2. Fajar K.

3. Kuncoro

Broto P.

4. Riyadi,

S.Pd.I.

5. Muttaqin,

M.Pd.I.

6. Marijo,

M.Pd.I.

Bidang

Beasiswa :

Muttaqin,

M.Pd.I.

Bidang

Pembinaan

Beasiswa:

Sunarno,

S.Pd.I.

Bidang UEP

&

Penyantunan

Dhuafa:

Riyadi,

S.Pd.I.

Bidang

Usaha

Peternakan :

- Sunarno,

S.Pd.I.

- Sutomo,

M.Ag.

Bidang

Bantuan

TPQ :

Suharwo

no,

S.Pd.I.

Bidang

Teknologi

Informasi :

Agus

Sofyan,

M.Hum.

Ruchani,

S.Pd.I.

Page 70: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

57

Berdasarkan Struktur Organisasi diatas, maka tugas dan fungsi dari

masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Badan Pertimbangan

Badan ini mempunyai tugas yaitu memberikan saran, pendapat dan

nasehat yang menyangkut kebijakan operasional dan ketetapan syariat Islam

kepada LAZISMU Kota Salatiga baik diminta ataupun tidak.

2. Badan Pemeriksaan

Badan ini bertugas untuk melakukan pemeriksaan keuangan secara

berkala kepada LAZISMU Kota Salatiga

3. Badan Pelaksana

Mempunyai tugas, antara lain :

a. Penyusunan rencana dan program kerja badan pelaksana LAZISMU Kota

Salatiga

b. Penetapan strategi kebijakan sesuai ketentuan pengelolaan zakat

4. Bidang-bidang, terdiri dari :

a. Pengembangan Muzaki

1) Menyelengarakan pengajian/pertemuan dengan muzaki

2) Pembuatan brosur kajian, profil, serta program kerja LAZISMU Kota

Salatiga

3) Sosialisasi melalui pertemuan/kajian baik AUM atau PRM, PCM,

Majelis/Lembaga, dan PDM

Page 71: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

58

4) Melakukan silaturahim kepada umat muslim yang dipandang mampu

dan simpatik dengan LAZISMU Kota Salatiga untuk menjadi muzaki

di LAZISMU Kota Salatiga

5) Menetapkan tenaga profesional di LAZISMU Kota Salatiga

6) Membuat sistem pelaporan unik

b. Pelaporan

Mempunyai tugas untuk menyiapkan laporan tentang

penghimpunan, pendayagunaan dan pendistribusian zakat secara berkala

c. Penarikan

Mempunyai tugas melakukan penarikan zakat di lapangan secara

langsung kepada muzaki

d. Beasiswa

1) Memberi bantuan pembayaran SPP bagi siswa tidak mampu.

2) Menyelenggarakan kegiatan Rekreatif Religius bagi siswa penerima

bantuan SPP dari Lazim

3) Pengajian Rutin (kerja sama dengan Majelis Tablig PDM)

4) Penyelenggarakan Pesantren Liburan Anak Sekolah (PLAS)

5) Memberikan bea siswa untuk kuliah di PUTM (Pendidikan Ulama

Tarjih Muhammadiyah)

6) Memberi bea siswa kuliah bagi yang kurang mampu dengan cara

mencarikan founding (orang tua asuh).

Page 72: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

59

e. Pembinaan Beasiswa

Mempunyai tugas membina para penerima beasiswa pendidikan

dari LAZISMU Kota Salatiga dengan cara diadakan pengajian untuk para

penerima beasiswa dan pelatihan-pelatihan

f. Usaha Ekonomi Produktif dan Peternakan

1) Memberikan bantuan, pendampingan serta pengawasan untuk usaha

ekonomi bagi muslim yang kurang mampu

2) Menyelenggarakan pertemuan/pengajian bagi penerima bantuan UEP

3) Dalam bentuk penggaduhan kambing dan sapi

4) Mengadakan tabungan kurban

5) Penyediaan Hewan Kurban

6) Memberikan bantuan biaya hidup kepada lansia yang kurang mampu

setiap bulan

g. Penyantunan Dhuafa

Memberikan bantuan biaya hidup kepada lansia yang kurang

mampu setiap bulan

h. Bantuan TPQ

Memberikan bantuan untuk pembinaan Taman Pendidikan Quran

(TPQ) yang dibina oleh Muhammadiyah setiap bulan.

i. Informasi Teknologi

1) Mempunyai tugas untuk mensosialisasikan LAZISMU Kota Salatiga

kepada masyarakat, baik melalui media massa maupun elektronik

Page 73: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

60

2) Sebagai pendukung dalam sistem teknologi termasuk memback-up

dan memelihara jaringan informasi

3) Sebagai penghimpun dan penyambung informasi baik dari luar

maupun dari LAZISMU Kota Salatiga dengan masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, maka Pengurus Pimpinan Daerah

Muhammadiyah Kota Salatiga dan Pengurus LAZISMU Kota Salatiga

melakukan berbagai evaluasi untuk memperbaiki program kerja yang telah

dilakukan. Kemudian, pada tanggal 29 September 2012, para pengurus

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Salatiga dan pengurus LAZISMU

melakukan rapat kerja untuk mengevaluasi, menambah dan menentukan lagi

program kerja LAZISMU Kota Salatiga untuk periode kepengurusan tahun

2010-2015. Akhirnya, berdasarkan hasil Raker, maka ditetapkanlah bahwa

Program Kerja LAZISMU Kota Salatiga periode tahun 2010-2015 adalah :

1. Pemberian Santunan Fakir Miskin

2. Program Peduli Dhuafa

3. Beasiswa

4. Bantuan Usaha Ekonomi Produktif

5. Pemberian Bantuan Desa Binaan

6. Pemberian Bantuan Panti Asuhan kepada Panti Asuhan Muhammadiyah

7. Bantuan Operasional Taman Pendidikan Al Quran

8. Pesantren Ramadhan

9. Santunan Dana Kesehatan Masyarakat

Page 74: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

61

10. Aksi Ramadhan (dalam bentuk santunan fi sabilillah, takjil gratis, buka

puasa bersama anak yatim, dan bingkisan lebaran untuk kaum dhuafa).

11. Pengajian Ahad Pagi

12. Program Tanggap Bencana Alam.

E. Produk Layanan LAZISMU Kota Salatiga

Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi mendukung program-program

LAZISMU Kota Salatiga yang meliputi program pendidikan, dakwah, dan

sosial ekonomi dapat memilih beberapa produk pilihan antara lain :

1. Zakat Beasiswa Pendidikan

Program untuk meringankan beban biaya sekolah bagi anak-anak yang

tidak mampu dengan sistem donatur rutin tiap bulan atau tiap semester

mulai dari pendidikan dasar, menengah maupun tingkat perguruan tinggi.

2. Zakat Peduli Dhuafa

Program ini untuk membantu meringankan beban biaya hidup bagi

para kaum dhuafa dengan sistem bulanan maupun triwulan.

3. Infak dan Shadaqah

LAZISMU Kota Salatiga juga menerima penyaluran kelebihan rezeki

berupa infak dalam bentuk uang tunai maupun sedekah dalam bentuk lain,

dengan besaran yang tidak ditentukan dan bisa dimanfaatkan untuk

kemaslahatan umat.

4. Kurban Berkah

LAZISMU Kota Salatiga dapat menerima dan menyalurkan hewan

kurban yang diprioritaskan pada daerah rawan pangan, rawan bencana

Page 75: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

62

maupun rawan pemurtadan. Dapat diterima dalam bentuk uang tunai

maupun hewan kurban secara langsung.

5. Solidaritas Kemanusiaan

Program untuk meringankan beban saudara kita yang tertimpa

musibah bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan lain-

lain. Bantuan dapat berupa uang tunai, sembako, pakaian pantas pakai, obat-

obatan, tenaga medis atau pengiriman relawan di lokasi bencana.

6. Zakat Fitrah

LAZISMU Kota Salatiga siap membantu muzaki untuk dapat

menyalurkan zakat fitrah maupun zakat malnya kepada yang berhak sesuai

dengan syariah. Adapun prosedur penghimpunan zakatnya adalah muzaki

dapat secara langsung datang ke kantor LAZISMU Kota Salatiga di Jalan

Brigjend Sudiarto Nomor 39 Salatiga 50714, telp. (0298) 313552 dan

mengisi formulir yang telah disediakan ataupun dapat memilih

pembayarannya dengan cara :

a. Zakat diambil langsung oleh petugas LAZISMU Kota Salatiga, di rumah

atau di kantor sesuai dengan kehendak muzaki dan muzaki bisa

menentukan sendiri waktu pengambilannya.

b. Melalui transfer ke rekening resmi LAZISMU Kota Salatiga, yaitu pada :

1) Bank Muamalat Cabang Salatiga, di nomor rekening : 0104285318,

atas nama LAZISMU Kota Salatiga.

2) Bank Mandiri Syariah Cabang Salatiga, di nomor rekening :

4347004433

Page 76: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

63

F. Aplikasi dan Implementasi Penyaluran Zakat untuk Beasiswa Pendidikan

oleh LAZISMU Kota Salatiga

Dalam hal penyaluran zakat untuk beasiswa, LAZISMU Kota Salatiga

memprioritaskan pemberian beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari

keluarga yang kurang mampu. Terdapat beberapa persyaratan bagi penerima

beasiswa, antara lain :

1. Persyaratan Umum

a. Menyerahkan pas foto ukuran 3x4 (2 lembar)

b. Menyerahkan foto copy rapor

c. Menyerahkan surat keterangan tidak mampu dari

kelurahan

d. Menyerahkan foto copy slip SPP terakhir atau bukti

pembayaran sekolah lainnya

e. Mengisi formulir calon penerima beasiswa yang

telah disediakan

2. Persyaratan Khusus

a. Setelah mengisi lengkap biodata dan memenuhi persyaratan umum,

kemudian petugas akan melihat secara langsung rumah penerima

beasiswa

b. Seleksi keaktifan siswa meliputi kegiatan mengaji, ibadah harian,

kemampuan membaca Al Quran, dll.

c. Setelah lolos seleksi, maka siswa berhak menerima beasiswa

3. Mekanisme Penyaluran Beasiswa

Page 77: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

64

a. Beasiswa diterimakan kepada mustahiq (siswa) setiap 3 bulan (triwulan),

dengan cara :

1) Petugas mendatangi rumah siswa dan memberikan beasiswa secara

langsung

2) Siswa atau orang tua siswa dapat mengambil langsung di kantor

LAZISMU Kota Salatiga dengan membawa tanda bukti penerimaan

dari guru atau kepala sekolah siswa yang bersangkutan

b. Beasiswa diterimakan melalui kepala sekolah siswa yang bersangkutan,

dengan diikuti bukti penerimaan serta tanda tangan kepala sekolah.

4. Prospek dan Persepsi antara Muzakki dan Mustahiq tentang

aplikasi pemberian beasiswa pendidikan.

a. Prospek muzaki sebagai donatur rutin tergantung dari laporan rutin

terhadap perkembangan anak asuh setiap semester. Anak asuh

LAZISMU Salatiga, mayoritas adalah siswa berprestasi akademik dan

keagamaan yang baik sehingga program anak asuh merupakan apresiasi

dan kepedulian LAZISMU terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

b. Persepsi keduanya sangatlah positif, hal ini disebabkan adanya

keterkaitan manfaat dan tujuan dimana dengan meningkatkan

mutu pendidikan, LAZISMU turut serta mempercepat pembangunan

mental dan spiritual bangsa serta memutus rantai kemiskinan melalui

perbaikan pendidikan.

(Hasil Wawancara dengan Bapak Muttaqin, M.Pd.I, salah satu pengurus

LAZISMU Kota Salatiga, bidang Beasiswa pada tanggal 15 Agustus 2015)

Page 78: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

65

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Penelitian

1. Konsep Pendayagunaan zakat untuk beasiswa pendidikan yang

dilakukan oleh LAZISMU Kota Salatiga

a. Prosedur penghimpunan zakat.

1) Dengan layanan konsultasi zakat secara langsung atau via email,

didukung layanan penerimaan pembayaran zakat melalui rekening

secara online setiap waktu.

Sisi positif, pada saat ini kondisi masyarakat dengan mobilisasi

tinggi zakat tidak lagi menjadi urusan klasik yang cenderung rumit

dan memerlukan waktu luang yang banyak, sehingga tidak ada lagi

alasan seseorang tidak menunaikan kewajiban zakat hanya karena

terbatasnya ruang gerak dan waktu.

Sisi negatif, dikhawatirkan dengan kemudahan tekhnologi

tersebut dimanfaatkan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung

jawab dengan merusak sistem perbankan dan kerahasiaan lembaga

LAZISMU Salatiga.

2) Dengan sistem pembayaran yang dapat ditentukan sendiri, cara,

waktu dan tempat penagihan secara rutin pada minggu-minggu yang

ditentukan baik di rumah atau kantor tempat muzaki berada.

Page 79: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

66

Sisi positif, sebagaimana fungsi amil zakat yang diungkapkan

pada Pasal 12 ayat (1) UU.No.38 Th.1999 Tentang pengelolaan Zakat

yang berbunyi "Pengumpulan Zakat dilakukan oleh amil zakat dengan

cara menerima atau mengambil dari muzakki atas dasar pemberitahuan

muzakki". Sehingga diharapkan membayar zakat menjadi tren di

kalangan masyarakat, sebab zakat tidak lagi terasa memberatkan

muzakki tetapi menjadi semangat spiritual dengan berzakat hidup

menjadi lebih baik.

Dengan model penghimpunan ini pula, diharapkan munculnya

sebuah tren baru di kalangan masyarakat serta menumbuhkan semangat

berzakat yang tinggi. Sebab, zakat dapat ditunaikan kapanpun dan

dimanapun muzaki berada.

Sisi negatif, dikhawatirkan dengan model pembayaran tersebut

akan mempersulit amil zakat dalam proses pengumpulan zakat.

b. Prosedur Pendistribusian Zakat.

Sebagaimana telah dikemukakan pada pembahasan sebelumnya.

Pelaksanaan penyaluran zakat tersebut meliputi:

1) Penyaluran zakat diserahkan melalui kepala sekolah atau guru yang

bersangkutan diikuti bukti telah diterimanya zakat dan nantinya bisa

langsung dipergunakan untuk keperluan sekolah siswa.

Page 80: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

67

Sisi positif, diharapkan mampu langsung tepat sasaran untuk

keperluan sekolah juga menghindarkan penggunaan beasiswa yang

tidak tepat sasaran bila diterimakan langsung kepada siswa.

Sisi negatif, dikhawatirkan terjadi penyelewengan oleh pihak

sekolah atau guru yang bersangkutan.

2) Penyaluran zakat diambil secara langsung oleh mustahiq setiap 3

bulan di kantor LAZISMU Salatiga dengan diikuti laporan tanda

bukti dari kepala sekolah atau guru yang berkaitan bahwa zakat telah

diterima.

Sisi positif, meminimalisir terjadinya penyelewengan ataupun

tidak sampainya alokasi penyaluran zakat tersebut kepada penerima

beasiswa, juga memudahkan kontrol administrasi pendayagunaan

zakat.

Sisi negatif, dikhawatirkan alokasi dana tersebut tidak

digunakan sebagaimana mestinya oleh mustahiq, dan menjadi

propaganda kemiskinan.

c. Prosedur pengawasan pendayagunaan zakat

Mengenai prosedur pengawasan, dalam hal ini sebagaimana telah

diuraikan dalam pembahasan sebelumnya mengenai persyaratan yang

menyertai pada saat pencalonan penerima beasiswa. LAZISMU

melakukan survey secara langsung (kunjungan langsung ke rumah)

kepada mustahiq, dan pengawasan dengan cara mengundang setiap

penerima beasiswa untuk ikut serta dalam setiap kegiatan keagamaan

Page 81: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

68

baik yang diselenggarakan oleh LAZISMU maupun kegiatan keagamaan

lainnya.

Pengawasan tersebut tidak terlepas dari kerjasama dengan pihak

lainnya, meliputi tokoh masyarakat, maupun perangkat lainnya dalam

hal ini LAZISMU juga telah mengirimkan utusan para da’i yang telah

dikader sebelumnya untuk menjadi imam ataupun ustadz pada tiap

Taman Pendidikan Al-Qur’an yang ada pada tiap daerah. Diharapkan

dengan kerjasama berbagai elemen tersebut, dapat mengoptimalkan dan

memudahkan pengawasan penggunaan Zakat.

Namun di sisi lain, pengawasan tersebut dirasa masih kurang.

Sebab, pada dasarnya bila zakat tersebut diberikan dalam bentuk uang

tunai. Terlebih diberikan kepada seorang fakir pula. Tujuan awal untuk

beasiswa pendidikan dikhawatirkan beralih tujuan untuk pemenuhan

kebutuhan keseharian. Tentunya hal ini harus diikuti sosialisasi tentang

pentingnya pendidikan.

2. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Penyaluran Zakat

Untuk Beasiswa Pendidikan Oleh LAZISMU Kota Salatiga

Sebagaimana telah dibahas dalam pembahasan sebelumnya. Mengenai

sasaran penyaluran zakat untuk beasiswa pendidikan tersebut sebagaimana

dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 60 yang berbunyi:

Page 82: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

69

“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk

hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk

jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu

ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana”.

Penyaluran tersebut ditasharufkan atas dasar penafsiran secara umum

tentang arti fi sabilillah, sebab secara khusus Al-Qur'an dan Ijma' tidak

menghendaki adanya golongan baru penerima zakat selain 8 golongan

utama. Bilamana perkumpulan sosial yang bergerak dalam kegiatan

mengurus dan membantu orang – orang fakir, dalam hal makanan, tempat

tinggal, pendidikan dan pengajarannya serta dalam hal pengobatannya.

Mereka berhak mendapatkan zakat bukan dari pintu sabilillah, melainkan

termasuk dari golongan Fakir.

Ketika bahasan tersebut kemudian berkembang seiring kemajuan

zaman, realitas dan potensi Zakat saat ini kemudian membuka jalan

istinbath hukum dari sumber zakat baru seperti halnya Zakat profesi, hasil

peternakan, industri tanaman hias dan sebagainya. Begitu pula sektor baru

dalam hal distribusi zakat saat ini. Meski pada akhirnya harus merujuk

kepada delapan atsnaf yang disebut dalam Al-Qur'an dan Hadits, muncul

Page 83: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

70

kemudian sektor baru yaitu mendistribusikan zakat untuk beasiswa

pendidikan.

Merujuk kepada istilah fi sabilillah, distribusi Zakat kemudian patut

diberikan kepada sektor pendidikan. Ulama Fiqh kontemporer berpendapat

mengenai arti jihad dewasa ini adalah bilamana agama Allah telah

ditegakkan dengan damai dan tidak ada lagi peperangan yang berkembang

dalam arti menggunakan senjata material. Maka, segala perbuatan yang

bertujuan untuk mengembalikan Hukum Islam dan mengagungkan Agama

Allah termasuk jihad dengan pena atau lidah melalui kebijakan dalam sektor

ekonomi, politik, pendidikan, atau sosial juga termasuk dalam arti jihad fi

sabilillah.

Bila pada suatu masa tercapai tujuan memenangkan agama dengan

cara peperangan dan jihad, maka untuk memerangi pikiran dan jiwa yang

terkontaminasi oleh bermacam - macam ideologi yang anti Islam, hal ini

lebih penting dan harus diperangi dengan cara lain, tidak dengan cara

berperang secara materiil tapi berperang melalui ideologi dan pendidikan

yang maju mempersiapkan mental keagamaan yang kuat jauh dari upaya

pemurtadan.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, berikut adalah berbagai bentuk

jihad fi sabilillah secara relevansi dengan perkembangan zaman saat ini

yaitu setiap perbuatan baik yang dapat mendekatkan manusia kepada Allah

berikut sarana yang mengarah kepada jalan untuk mendapatkan ridho Allah

SWT. Dalam hal ini meliputi :

Page 84: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

71

a. Mendirikan pusat kegiatan bagi kepentingan dakwah ajaran islam yang

benar dalam rangka membendung dan melawan pendidikan kapitalis,

komunis, sekuler. Menuju kepada pendidikan Islam yang murni.

b. Membiayai para pelajar dan mahasiswa muslim yang sedang menempuh

pendidikan agama maupun pendidikan yang bertujuan untuk membela,

memelihara dan mengagungkan agama Allah, melawan para misionaris

maupun zionis kafir yang ingin merusak akhlaq dan keimanan kaum

muslim dengan menyebarkan ajaran yang sesat menyesatkan.

c. Mendirikan media massa baik melalui media cetak maupun elektronik

yang baik menandingi berita-berita yang merusak dengan menyebarkan

keindahan serta keagungan Allah. Berikut sarana untuk mempersiapkan

para ahli sesuai bidang masing-masing.

d. Dengan memberikan bekal pendidikan Aqidah, Akhlaq dan pembinaan

Skill kemandirian serta bantuan modal kerja. Bertujuan agar seseorang

mampu menjalankan Syari'at Islam tanpa adanya ketakutan akan

kekurangan dan kemiskinan.

e. Turut serta memfasilitasi para mahasiswa/ ilmuwan dalam menciptakan

sebuah karya yang bermanfaat bagi kemajuan peradaban agama dan

bangsa.

Dengan melihat penggunaan zakat untuk beasiswa pendidikan

tersebut, memiliki prinsip dasar diantaranya :

a. Prinsip Aqidah

Page 85: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

72

Pendidikan adalah masalah utama, hal ini disebabkan sejak lahir

manusia harus sudah mulai diajarkan oleh kedua orang tuanya tentang

Aqidah (keyakinan adanya tuhan) yang nantinya akan terus ia bawa

hingga akhir hayatnya.

b. Prinsip Syari'ah

Penyaluran zakat untuk beasiswa pendidikan, pada dasarnya adalah

sebuah sarana (syarat) yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan utama

dalam istilah jihad fi sabilillah pada saat ini. Dalam kaidah fiqhiyah,

sarana yang dipakai untuk memenuhi sebuah kewajiban. Maka sarana

tersebut sama wajibnya harus dipenuhi. Atau dengan kata lain,

pendidikan adalah syarat utama yang diterima manusia sejak lahir yang

menentukan keimanan seseorang.

Syarat ialah sesuatu yang ada atau tidak adanya hukum tergantung

ada dan tidak adanya sesuatu itu. Yang dimaksud adanya sesuatu itu ialah

adanya sesuatu yang menurut syara’ dapat menimbulkan pengaruh

kepada ada dan tidak adanya hukum, dengan kata lain syarat harus ada

sebelum melakukan perbuatan

Dengan mempersiapkan, dan menghasilkan pelajar yang

berkualitas serta berguna bagi bangsa. Diharapkan mampu untuk

memerangi pikiran dan jiwa yang dirusak oleh bermacam ideologi yang

anti islam, dan pendidikan termasuk sarana (syarat) dalam mewujudkan

tujuan tersebut.

c. Prinsip Politik (ketatanegaraan Islam)

Page 86: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

73

Untuk mengingatkan dan memerangi orang kafir, yang dzalim,

dengan mempersiapkan skill diplomasi pelajar/mahasiswa dalam bidang

politik tatanegara dari hasil penyaluran zakat.

d. Prinsip Sosial budaya

Dalam hal ini, tujuan utama penyaluran tersebut sebagai bentuk

kepedulian antar sesama. Mengurangi kesenjangan sosial antara

golongan kaya dan miskin. Sebagai alat koreksi bersama untuk

menjauhkan pemerintahan dari perilaku budaya korupsi, mengembalikan

uang negara untuk kesejahteraan bersama.

e. Prinsip Dakwah

Dengan alokasi zakat untuk beasiswa pendidikan, mempersiapkan

pelajar, da'i, untuk mensyi'arkan keagungan agama Allah. Termasuk

untuk memenuhi sarana dakwah sebagai bentuk jihad modern, baik

melalui media massa yang baik dan unggul, membuat karya tulis yang

cemerlang mengungkap kebesaran Allah. Sehingga Islam dapat terus

dipertahankan Aqidah serta ajarannya dengan semangat rahmatan lil

'alamin.

f. Prinsip Ekonomi

Zakat sebagai bentuk ibadah maaliyah wa ijtima'iyah (berdimensi

ekonomi dan sosial) yang berpotensi sangat besar untuk pengentasan

kemiskinan. Dengan memperbaiki kualitas pendidikan, skill dan

Page 87: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

74

pemberian modal dalam bidang usaha. Diharapkan menciptakan

kemandirian untuk mampu menciptakan lapangan usaha sendiri.

Sehingga nantinya tidak lagi menjadi orang yang berhak menerima

zakat (mustahiq) namun menjadi orang yang wajib mengeluarkan zakat

(muzaki) dari hasil usahanya sendiri. Hal ini sesuai dengan semangat

zakat secara keseluruhan yaitu untuk mengentaskan kemiskinan

seutuhnya.

Dengan berdasarkan prinsip-prinsip tersebut diatas maka pelaku zakat

beasiswa di LAZISMU sudah mengacu pada prinsip aqidah, prinsip

syari’ah, prinsip politik, prinsip sosial budaya, prinsip dakwah, prinsip

ekonomi dan sudah sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Tentang Pemberian Zakat Untuk Beasiswa, Keputusan Nomor: 120/MU

VII/1996, bahwa pemberian zakat untuk beasiswa pendidikan adalah sah

karena termasuk dalam asnaf fi sabilillah.

Page 88: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penghimpunan zakat di LAZISMU Kota Salatiga dilakukan dengan cara :

c. Zakat diambil langsung oleh petugas LAZISMU Kota Salatiga, di rumah

atau di kantor sesuai dengan kehendak muzaki dan muzaki bisa

menentukan sendiri waktu pengambilannya.

d. Melalui transfer ke rekening resmi LAZISMU Kota Salatiga, yaitu pada :

3) Bank Muamalat Cabang Salatiga, di nomor rekening : 0104285318,

atas nama LAZISMU Kota Salatiga.

4) Bank Mandiri Syariah Cabang Salatiga, di nomor rekening :

4347004433

Selanjutnya, LAZISMU Kota Salatiga mendistribusikan zakat sesuai

dengan ketentuan agama, yaitu memenuhi delapan ashnaf. Delapan ashnaf

tersebut meliputi fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, ghorim, fi sabilillah

dan ibnu sabil.

Dalam hal penyaluran zakat untuk beasiswa pendidikan, LAZISMU

Kota Salatiga memprioritaskan penyaluran pemberian beasiswa kepada

siswa yang berprestasi dan dari keluarga yang kurang mampu. Terdapat

beberapa persyaratan bagi penerima beasiswa, antara lain :

Page 89: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

1. Persyaratan Umum

a. Menyerahkan pas foto ukuran 3x4 (2 lembar)

b. Menyerahkan foto copy rapor

c. Menyerahkan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan

d. Menyerahkan foto copy slip SPP terakhir atau bukti pembayaran

sekolah lainnya

e. Mengisi formulir calon penerima beasiswa yang telah disediakan

2. Persyaratan Khusus

d. Setelah mengisi lengkap biodata dan memenuhi persyaratan

umum, kemudian petugas akan melihat secara langsung

rumah penerima beasiswa

e. Seleksi keaktifan siswa meliputi kegiatan mengaji, ibadah

harian, kemampuan membaca Al Quran, dll.

f. Setelah lolos seleksi, maka siswa berhak menerima beasiswa

3. Mekanisme Penyaluran Beasiswa

a. Beasiswa diterimakan kepada mustahiq (siswa) setiap 3 bulan

(triwulan), dengan cara :

1) Petugas mendatangi rumah siswa dan memberikan

beasiswa secara langsung.

2) Siswa atau orang tua siswa dapat mengambil langsung di

kantor LAZISMU Kota Salatiga dengan membawa tanda

Page 90: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

bukti penerimaan dari guru atau kepala sekolah siswa

yang bersangkutan

b. Beasiswa diterimakan melalui kepala sekolah siswa yang

bersangkutan, dengan diikuti bukti penerimaan serta tanda

tangan kepala sekolah.

2. Penyaluran zakat untuk beasiswa pendidikan, menurut tinjauan Hukum

Islam adalah ditasharufkan atas dasar penafsiran secara umum tentang arti fi

sabillah. Artinya bahwa arti jihad dewasa ini tidak lagi dalam bentuk

peperangan yang menggunakan senjata, akan tetapi bahwa segala perbuatan

yang bertujuan untuk mengembalikan Hukum Islam dan mengagungkan

agama Allah, baik melalui sektor ekonomi, politik ataupun pendidikan,

maka hal tersebut termasuk jihad fi sabillah.

B. Saran-saran

Hal-hal yang mungkin perlu dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat Infaq

dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Kota Salatiga, dalam upaya

meningkatkan kinerja serta eksistensi lembaga ini di Kota Salatiga adalah :

1. LAZISMU Kota Salatiga, hendaknya mengevaluasi kembali program-

program kerja yang sudah dilaksanakan maupun yang belum dapat

dilaksanakan secara berkala, sehingga tujuan dari pengelolaan dana zakat,

infaq, dan shadaqah dapat terarah dengan jelas.

2. LAZISMU Kota Salatiga, harus berusaha lebih keras lagi dalam

mensosialisasikan lembaganya kepada masyarakat, khususnya masyarakat

Kota Salatiga sehingga masyarakat lebih mengenal lagi tentang lembaga

Page 91: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

zakat ini dan membuat zakat menjadi sebuah tren baru di kalangan

masyarakat.

3. Dalam hal pengawasan, hendaknya lebih banyak berkoordinasi dengan

tokoh masyarakat setempat. Sehingga, penyaluran zakat untuk beasiswa

pendidikan dapat tepat sasaran.

4. Kepada instansi sekolah sebagai penerima amanat dari lembaga amil zakat,

hendaknya lebih transparansi dan amanah dalam memberikan beasiswa

kepada siswanya. Sebab dana zakat, terkandung pesan tanggung jawab

moral dan spiritual berhubungan langsung dengan Allah SWT.

5. Kepada mustahiq zakat, hendaknya menggunakan pemberian beasiswa

benar-benar untuk meringankan biaya pendidikan bukan untuk kebutuhan

lain. Ingatlah bahwa pendidikan lebih utama sebab nantinya akan

memberikan bekal yang bermanfaat di dunia dan akhirat.

Page 92: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

DAFTAR PUSTAKA

Qardhawi, Yusuf ; Problematika Islam masa kini/Fatwa Qardhawi; alih bahasa:

Tarmana Ahmad Qasim, dkk.; Trigenda Karya; Bandung, 1995.

Abu Bakar Jabir El-Jaziri; Pola Hidup Muslim (Kitab Minhajul Muslim); alih

bahasa: Prof.Dr. Rachmat Djatmiko, dkk; PT.Remaja Rosdakarya;

Bandung, 1991.

Al-Buchori, Abi Abdillah Muhammad bin Ismail Nawawi; Matan Al-Buchori

masykul; Dar Al-Fikr, Beirut.

Al-Ghizzi, al allamah Syekh Muhammad bin Qasim; Fathul Qaribil Mujib; alih

bahasa: Ibnu Zuhri; Trigenda Karya; Bandung, 1995.

Ali, Mohammad Daud; Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf ; UI Press:

Jakarta, 1988.

Arifin, Miftahul; A. Faishal Haq; Ushul Fiqh: kaidah – kaidah penetapan hukum

islam; Citra Media Surabaya, 1997.

Hafidhuddin, Didin; Zakat dalam perekonomian Modern; Gema Insani Press;

Jakarta, 2002

Mas’udi, Masdar Farid; Agama Keadilan Risalah Zakat (Pajak) Dalam Islam;

Pustaka Firdaus: Jakarta, 1991.

Nata, Abuddin.; Metodologi Studi Islam; PT. Raja Grafindo Persada; Jakarta,

1998

Permono, Sjekhul Hadi.; Sumber penggalian zakat ; Pustaka Firdau : Jakarta,

1992.

Page 93: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

Rasyid, Hamdan.; Fiqih Indonesia (Himpunan Fatwa – fatwa aktual); PT. Al-

Mawardi Prima: Jakarta, 2003.

Rofiq, Ahmad; Fiqh Kontekstual: Dari normatif ke pemaknaan Sosial; Pustaka

Pelajar : Semarang, 2004.

Sabiq, Sayyid; Fiqh Sunnah, jilid : 3 ; alih bahasa : Mahyudin Syaf ; Al-Ma'arif :

Bandung, 1986.

Syafe’i, Rachmat; Fiqh Mu'amalah ; CV. Pustaka Setia: Bandung, 2006.

Syekh Muhammad abid as-sindi, Musnad Syafi‟I juz 1; Sinar baru algesindo:

Bandung, 2006.

Syaikh Muhammad Abdul Malik ar-Rahman; Pustaka Cerdas Zakat: 1001

Masalah Zakat dan Solusinya; Lintas Pustaka: Jakarta, 2003.

Syarifuddin, Amir; Garis- garis besar fiqh; Kencana: Bandung, 2003.

Zuhdi, Masyfuk; Masail fiqhiyah: kapita selekta hukum Islam; CV Haji

Masagung: Jakarta, 1992.

Kompilasi Hukum Islam; Fokus Media: Bandung, 2005.

Zuhayly, Wahbah.; Zakat: Kajian Berbagai Madzhab; PT.Remaja Rosdakaya:

Bandung, 1997. Al-Qur’an Dan Terjemahnya; Proyek Pengembangan

DEPAG RI; Jakarta, 1978.

Baruya, Binti Husna; Skripsi: Aplikasi Sumber dan Penggunaan Dana Zakat,

Infak dan Shadaqah” (Studi pada BAZIS Masjid Jami‟ Malang). UIN

Malang, 2006.

Maslah, Arif; Skripsi: “Pengelolaan Zakat secara Produktif sebagai upaya

pengentasan kemiskinan (Studi Kasus Pengelolaan Pendistribusian

Page 94: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

Zakat oleh BAZIS di Tarukan, Candi, Bandungan, Semarang”).

STAIN Salatiga, 2012.

Hadi, M. Waluyo; Skripsi: “Sistem Pengelolaan Zakat “YAUMY” (Yayasan Amal

dan Usaha Muslim Yogyakarta) sebagai Upaya Pengentasan

Kemiskinan. UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2012.

Nuha, Ulin; Skripsi: “Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif (Kajian

terhadap pasal 16 ayat (2) UU No.38 tahun 1999 tentang Pengelolaan

Zakat.

Page 95: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

CURICULUM VITAE

Nama : Yayuk Kamalin

Tempat/Tgl Lahir : Klaten, 12 Februari 1981

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : PNS Karyawan IAIN Salatiga

Status : Menikah

Alamat : Gang Kenari No. 12, Rt. 03/Rw. II Klaseman Salatiga

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri Tempursari I Ngawen Klaten (Tahun 1987-1993)

2. SMP Negeri I Klaten (Tahun 1993-1996)

3. SMU Negeri I Karanganom Klaten (Tahun 1996-1999)

4. D.III Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam IAIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta (Tahun 1999-2002)

5. D.III Kearsipan UGM Yogyakarta (Tahun 2000-2003)

Riwayat Pekerjaan :

1. Tenaga Kontrak di Pemda Kabupaten Klaten (Tahun 2004)

2. PNS Karyawan IAIN Salatiga (Tahun 2005 s.d. sekarang)

Page 96: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

Daftar Pertanyaan untuk Wawancara

1. Bagaimanakah latar belakang berdirinya LAZISMU Kota Salatiga?

2. Kapan berdirinya LAZISMU Kota Salatiga?

3. Dimanakah alamat kantor LAZISMU Kota Salatiga?

4. Bagaimanakah struktur organisasi LAZISMU Kota Salatiga?

5. Apa sajakah program-program kerja LAZISMU Kota Salatiga?

6. Bagaimanakah penghimpunan dana zakat di LAZISMU Kota Salatiga?

7. Bagaimanakah pendistribusian zakat yang dilakukan oleh LAZISMU Kota

Salatiga?

8. Bagaimanakah proses pendistribusian zakat untuk beasiswa pendidikan

pada LAZISMU Kota Salatiga?

9. Syarat apa sajakah yang harus dipenuhi mustahiq (siswa) untuk

mendapatkan dana zakat beasiswa dari LAZISMU Kota Salatiga?

10. Bagaimanakah proses pengawasan dalam pendistribusian zakat untuk

beasiswa pendidikan yang dilakukan oleh LAZISMU Kota Salatiga?

Page 97: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

KEC. SIDOMUKTI

KEC. TINGKIR

KEC. SIDOREJO

KEC. ARGOMULYO

KEC. SIDOREJO I

KEC. SIDOREJO II

1. Amar Ma’ruf, MM.

2. Ibu Kartika Dyah 3. Bp. Riyanto, BA 4. Drs. Sugiman,

M.Si. 5. Sri Lestari, S.Pd. 6. Drs. Badwan,

M.Ag. 7. Ibu Gisti W. 8. Ibu Tri Wahyu E. 9. Ibu Sulistyo Rini 10. Sri Hastuti 11. Mukhlisun,

M.Pd. 12. Sukarta 13. Irfan Helmy, MA. 14. Drs. Sudarto 15. Drs. Mahfud 16. Hamba Allah 17. Indah

Rahmawati 18. Sapta Indras Nur

Jati 19. Mahrus, BA. 20. Drs. Zamachsari 21. Laili Adang 22. Bp. Rahmat 23. Sw. Hasthanti,

S.Pd. 24. Drs. KH. Ali

Muhson, MH. 25. Mamanya

accaicci 26. Sarji

1. Sukemi, BA. 2. HMH 3. NN 4. IND 5. Harmi Suyitno 6. Suprapto 7. Siti Miratun 8. Rizal

Setiawan 9. Hamba Allah

(bunga) 10. Ayu

Nurkasanah 11. Sutjipto 12. Qoulan Akbar 13. Agus Rahmat 14. H. Hariyanto 15. Ana

Rahmawati 16. Erick Arifin 17. FS.

Kuswindarto

1. A. Muhdi 2. Abdillah 3. H. A. Khudori 4. Abdul Basyir 5. Ahmad Rujito 6. Airin Mansur 7. Sharon Mansur 8. Ibu Siti Munfaati 9. Alan Husni Rohman 10. Arif DL 11. Sofia Ekowati 12. Widi Hidayat 13. H. Jayadi 14. Machasin 15. NN 16. Mashudi 17. Budi Juwono 18. Edi W. 19. Ita Wahyuni 20. Agus Heryantoro 21. H. Subandi 22. Eko Susilo 23. Nurchani Eko 24. Eny Rahmawati 25. Slamet Bajuri 26. H. Amin Muhajir 27. Hj. Siti Rukayah

Djayus 28. Imron Rosyidi 29. Irawadi 30. Joko Wahyono 31. Juhaidi 32. Jihan Q. 33. Kristiyono &

Suryani 34. M. Bashori 35. MR 36. Muhlasin/Wiwin 37. Raditia 38. Samsul M. 39. Ibu Bambang 40. Agus Budi

Darmawan 41. Ahmad Kuri 42. Drs. Samtono,

M.Si.

1. Tri Bawono 2. Rafi Ardana 3. Dian A., S.Pd. 4. Bp. Sarjito 5. Ibu Suratilah 6. Taqi Anisa 7. Royke Subagyono 8. Dhadut S. 9. H. Toni Mashudi 10. Ibu Sri Rejeki 11. Ibu

Rifa’atun/Suhudi 12. Marijo, S.Pd.I 13. dr. Hj. Supartinah 14. Khanif NL, S.Pd.I 15. Ruchani, S.Pd.I 16. Burhanudin 17. Agung S. 18. Wiwid 19. drh. Fajar W. 20. Bp. Mukhid M. 21. Khalif Faliyun Fatir 22. Ibu Hariyadi 23. Ibu Sutoyo 24. NN 25. Yulianto Endro 26. H.M.D. Nugroho 27. Hamam Sanadi 28. Heru Mulyanto 29. M. Patoni 30. Momon 31. Prima 32. Sardi 33. Sihono 34. Slamet Riyanto 35. Sudarwanto 36. Bp. Muh. Ihromi,

S.Pd.I 37. Bp. Sularno 38. Ibu Subiyati 39. Ibu Fitri Indrayani 40. Ibu Sri Mulyani 41. Ibu Udiani 42. Bp. Hasan 43. Bp. Agus 44. Bp. Yusvian 45. Bp. Suyoto

1. Drs. Jumadi 2. Dr. Imam

Sutomo 3. Ibu Sri Hartanti 4. Drs. Barodji 5. Drs. Yahya

Syarif 6. Fahrudin S.

Huda, MM. 7. Fian cs 8. Mubasirun,

M.Ag. 9. Suprapto

POLRES 10. Sri Samsuri,

M.Hum. 11. H. Asmuri 12. Obril Syahrial 13. Tri

Purwaningsih 14. Yudi Haryono 15. Drs. Muh.

Yazid Yusa 16. Ady SA-016 17. Baharudin 18. Imam

Sumarno 19. Bp. Riyadi 20. Hamba Allah

Tabel 1 : Daftar Muzakki di LAZISMU Kota Salatiga

Page 98: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

Selanjutnya, berikut ini daftar nama mustahiq yang mendapatkan beasiswa

pendidikan dari LAZISMU Kota Salatiga :

NO

NAMA

SEKOLAH

1. Jayantirisma SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga

2. Ibivalia SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga

3. Nanda Yunita SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga

4. Aqilla Aura SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga

5. Akbar Valentino SD Negeri Sidorejo Lor 05 Salatiga

6. Aisyah SMP Negeri 06 Salatiga

7. Muh. Tafirin SMP Negeri 06 Salatiga

8. Bayu Febriyanto SMP Negeri 06 Salatiga

9. Jafar RS SMP Negeri 05 Salatiga

10. Mega Saraswati SMP Negeri 05 Salatiga

11. Andra Ayu SMP Negeri 08 Salatiga

12. Haritsyah SMP Negeri 07 Salatiga

13. Fatiatul Sholihah SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

14. Novia SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

15. Said Maulana SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

16. Abi Rahul Amin SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

17. Arnitya Maryati SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

18. Nur Setyowati SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

19. Nujunda Setiani SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

20. Arika Nurul SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

21. Iin Lestari SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

22. Melati Sulistyowati SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

23. Tri Wahyuningsih SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

24. Dedhi Anwar SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

25. Galang Rizqi SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

26. Diana Puspitasari SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

27. Muhammad Ginanjar SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

28. Edi Setyawan SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

29. Kurniawan Aldi SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

30. Sandi Imam F. SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

31. Dhita Putri SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

32. Imam Harizqi SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

33. Dewi Nuretik SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

34. Dwi Nanta SMP Muhammadiyah Kota Salatiga

35. Arnes Evaliasih SMP Negeri 01 Salatiga

36. Desi Anggraeni R. SMK Putra Bangsa Salatiga

37. Nuraini SMK Negeri 02 Salatiga

38. Dianita MC SMK Negeri 01 Salatiga

39. Ulfa Arba’in SMK Negeri 01 Salatiga

Page 99: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

40. Novianti SMK Negeri 01 Salatiga

41. Mahesa Firmalaya SMK Muhammadiyah Salatiga

42. Yulian Dwi Satria SMK Muhammadiyah Salatiga

43. Khairatun SMK Muhammadiyah Salatiga

44. M. Syarifudin SMK Muhammadiyah Salatiga

45. Siska Wulandari SMK Muhammadiyah Salatiga

46. Muh. Syarieffudin SMK Muhammadiyah Salatiga

47. Jefri Ramadhany SMK Muhammadiyah Salatiga

48. Feba Rosi Umar SMK Muhammadiyah Salatiga

49. Bayu Aji SMK Muhammadiyah Salatiga

50. Pandu Setyaji SMK Muhammadiyah Salatiga

51. Letticya Araneta SMK Muhammadiyah Salatiga

52. Avines Putra Perdana SMK Muhammadiyah Salatiga

53. Siti Ana Rumiyati SMK PGRI 02 Salatiga

54. Ulfa Ranita SMK Pelita Salatiga

55. Hadi Karmaudin SMA Muhammadiyah Plus Kota Salatiga

56. Anisah SMA Muhammadiyah Plus Kota Salatiga

57. Giyarni SMA Muhammadiyah Plus Kota Salatiga

58. Giyarti SMA Muhammadiyah Plus Kota Salatiga

59. Imam Rahmasari SMA Muhammadiyah Plus Kota Salatiga

60. Fitria Anindiana SMA Muhammadiyah Plus Kota Salatiga

61. Altika Pardiana SMA Muhammadiyah Plus Kota Salatiga

62. Dhea Dwi Safitri SMA Muhammadiyah Plus Kota Salatiga

63. Ariella Tria Hantari SMA Muhammadiyah Plus Kota Salatiga

64. Yulian Yudi Putra SMA Muhammadiyah Plus Kota Salatiga

65. Sri Rahayu SMA Muhammadiyah Plus Kota Salatiga

66. Embang Aulia W. SMA Negeri 03 Salatiga

67. Yasinta SMA Negeri 03 Salatiga

68. Miranda Ayu G. SMA Negeri 03 Salatiga

Tabel 2 : Daftar Nama Mustahiq Beasiswa Pendidikan di LAZISMU Kota Salatiga

Berikut ini disampaikan juga Ilustrasi tentang Laporan Keuangan LAZISMU Kota

Salatiga Tahun 2015

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN

BULAN September 2015

1 Saldo AGUSTUS

Rp 44,360,109.00

2 Jumlah Penerimaan Zakat Bulan

September

Kecamatan Argomulyo Rp 150,000.00

Kecamatan Tingkir Rp 280,000.00

Kecamatan Sidomukti Rp 1,425,000.00

Kecamatan Sidorejo I Rp 1,075,000.00

Kecamatan Sidorejo II Rp 4,380,000.00

Page 100: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

Rp 7,310,000.00

3 Jumlah Penerimaan Infaq Bulan

September

Kecamatan Argomulyo Rp 1,465,000.00

Kecamatan Tingkir Rp 155,000.00

Kecamatan Sidomukti Rp 180,000.00

Kecamatan Sidorejo I Rp 1,505,000.00

Kecamatan Sidorejo II Rp 1,465,000.00

Rp 4,770,000.00

4 Zakat Maal bulan Ramadhan Rp 40,925,000.00

Jumlah Penerimaan Bulan

September 2015 Rp 53,005,000.00

Jumlah

Rp 97,365,109.00

II. PENGELUARAN / PENTASYARUFAN

1 Fakir miskin

Panti Asuhan Rp 750,000

Beasiswa Rp 12,802,000

Bantuan Biaya Hidup Rp 1,200,000

Total

Rp 14,752,000

2 Kegiatan Operasional / Amil

Transportasi Petugas Penarikan Rp 1,050,000

3 Pesantren Liburan Anak Sekolah Rp 4,500,000

4 Pengeluaran Kegiatan Ramadhan Rp 9,950,000

Total Rp 15,500,000

Jumlah Pengeluaran Bulan September2015

Rp 30,252,000

Saldo Bulan September 2015

Rp 67,113,109

Panti Asuhan

1 P.A Abu Hurairah Kauman Rp 500,000.00

2 P.A Aisyiah Imam Bonjol Rp 250,000.00

Jumlah Rp 750,000.00

Pinjaman Bantuan UEP Alamat

1 Bapak Lasiman Tingkir Rp 500,000

2 Bapak Ngadiman Bugel Rp 500,000

Page 101: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

Total Rp 1,000,000

Bantuan Biaya Hidup

No Nama Pekerjaan Alamat Nilai (Rp)

1 Lasiman Buruh Klaseman Rp 50.000,-

2 Adit Dhuafa Blotongan Rp 50.000,-

3 Joko Retno s Tkg Kebun SD Muh Plus Togaten Rp 50.000,-

4 Risa Dhuafa Blotongan Rp 50.000,-

5 Umi Dhuafa Blotongan Rp 50.000,-

6 Yahya Muadzin Miftahul Janah Banjaran Rp 50.000,-

7 Mbah Suratmi Lansia Tegalsari Rp 50.000,-

8 Khumaidi Penjaga Mushola Bancaan Rp 50.000,-

9 Mbah Musyodah Dhuafa Sidorejo Rp 50.000,-

10 Mas Muh Dhuafa Sidomukti Rp 50.000,-

11 Mbah Taruji Lansia Sidorejo Rp 50.000,-

12 Widyastuti Dhuafa Sidorejo Rp 50.000,-

13 Tita Setiyani Dhuafa Sidorejo Rp 50.000,-

14 Wijayanti Dhuafa Sidorejo Rp 50.000,-

15 Siti Sarmiyati Dhuafa Argomulyo Rp 50.000,-

16 Ngatini Dhuafa Argomulyo Rp 50.000,-

17 Warsidi Dhuafa Argomulyo Rp 50.000,-

18 Sukarjo Dhuafa Sidomukti Rp 50.000,-

19 Suleman Dhuafa Tinkirg Rp 50.000,-

20 Sujari Dhuafa Sidomukti Rp 50.000,-

21 Ngatmini Dhuafa Sidomukti Rp 50.000,-

22 Fadhilah K Dhuafa Argomulyo Rp 50.000,-

23 Sunarno Dhuafa Togaten Rp 50.000,-

24 Mbah Min Dhuafa Togaten Rp 50.000,-

Jumlah Rp 1.200.000,-

Salatiga, 30 September 2015

Ketua LAZISMU

Bendahara

Muhlisun, M.Pd

Sholeh Mahmud, A.Md.

Page 102: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik
Page 103: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

72

Page 104: ZAKAT UNTUK BEASISWA PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/807/1/YAYUK.Kamalin.22209002.pdf · Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Abdul Muslich dan Ibu Nanik

73