MAKALAH
PERANAN INVESTASI TERHADAP INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN(Studi Kasus di Indonesia)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahPerekonomian Indonesia
Dosen Pengampu: Herry Yulistiyono M.Si
Disusun Oleh Kelompok 3:
M. Ashof Sulaiman 150231100019
Dewi Nuraini W. 150231100021
M. Fuji Saputro 150231100026
Winda Rahmawati 150231100028
Dwi Ratna Sari 150231100032
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA2017
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat,
Hidayah dan Ridho-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini sebagai tugas
Perekonomian Indonesia yang berjudul “Peranan Investasi Terhadap Industri Makanan dan
Minuman”.
Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang sudah ikut terlibat dalam
pembuatan makalah ini, terutama bapak Herry Yulistiyono, M.Si, selaku dosen pengampu mata
kuliah Perekonomian Indonesia, terima kasih juga kami ucapkan kepada kedua orang tua yang
selalu mendo’akan untuk kelancaran dan kesuksesan kami. Serta teman-teman Ekonomi
Pembangunan 2015 yang telah menemani dalam suka dan duka dalam setiap perkuliahan.
Makalah ini akan menjelaskan mengenai perkembangan investasi yang ada di Indonesia
dan melihat mengenai adanya investasi apakah berpengaruh terhadap pertumbuhan sektor
industri terutama industri makanan dan minuman. Hal tersebut dibahas dalam isi makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, karena
sifat manusia yang terbatas akan pengetahuan, refrensi, waktu, dan pemahaman. Masih
terdapat banyak kesalahan dalam penulisan sehingga diperlukan kritik dan saran yang dapat
membangun untuk penyempurnaan makalah ini. Harapan terakhir dari penulis yaitu semoga
makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukan dan membutuhkannya sebagai bahan pertimbangan.
Bangkalan, 22 September 2017
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................2
1.3 TUJUAN PENULISAN ....................................................................2
BAB II : PEMBAHSAN
2.1 PERKEMBANGAN INDUSTRI .......................................................3
2.2 PERTUMBUHAN INVESTASI ........................................................4
2.3 PERANAN INVESTASI ..................................................................7
BAB III : PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ................................................................................9
3.2 SARAN ...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................10
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sektor industri memang sangat berperan penting dalam dunia perekonomian.
Dikarenakan sektor tersebut memiliki peran vital dalam pembangunan ekonomi dan peran
dalam kesejahteraan masyarakat, diantaranya mencakup adanya peluang kesempatan kerja di
bidang industri, hal ini akan menggurangi kondisi kemiskinan yang ada di Indonesia. Begitu
halnya dengan industri makanan dan minuman di Indonesia yang semakin hari semakin pesat
perkembangannya, dikarenakan harus ada variasi-variasi produk untuk menarik minat
konsumen. Selain itu, pengkonsumsi dari produk ini tidak memandang usia, mulai dari anak
kecil sampai usia dewasa ikut mengkonsumsinya, sehingga pangsa pasarnya sangat luas.
Dengan begitu, maka banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya di sektor ini. Sektor
industri makanan dan minuman tidak bisa berkembang pesat apabila tidak didukung dengan
adanya investasi. Karena peran investasi disini sangat mendukung kelangsungan produksi
suatu industri.
Hal ini sesuai dengan yang dipaparkan oleh Adhi S Lukman, selaku ketua Gabungan
Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengatakan, pasar makanan terus
bertumbuh konsisten, peluang untuk menanamkan investasi pada sektor makanan dan
minuman ini sangat menjanjikan, karena pasar masih terbuka lebar dengan jumlah penduduk
yang besar pula. Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk Indonesia yang besar menjadi
penopang pertumbuhan pendapatan ini. “omzet penjualan industri makanan domestik bisa tetap
naik sekitar 8%- 9% menjadi Rp 756 triliun – Rp 763 triliun dibandingkan omzet penjualan
makanan di 2012 yang berkisar Rp 700 triliun”
Investasi merupakan usaha yang bisa dilakukan untuk mendukung adanya
meningkatkan jumlah industri yang ada disuatu daerah. Dengan adanya kegiatan investasi
industri akan dapat mempengaruhi besarnya kapasitas produksi yang dihasilkannya.
Peningkatan kapasitas produksi akan dapat meningkatkan nilai output yang dihasilkan dari
sektor-sektor pembangunan daerah, yang selanjutnya akan mempengaruhi besarnya nilai
pertumbuhan ekonomi, yang nantinya akan dapat meningkatkan pendapatan rill yang diterima
2
oleh masyarakat. Akibat dari peningkatan pendapatan rill akan dapat mempengaruhi daya beli
dari terhadap suatu barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu daerah yang nantinya taraf
hidup dan kemakmuran masyarakat didalam disuatu daerah akan meningkat. Sehingga
akhirnya besarnya permintaan akan barang dan jasa tersebut dapat mendorong terciptanya
jumlah proyek-proyek investasi yang ada disuatu daerah.
Di dalam beberapa tahun terakhir ini, sektor industri diyakini menjadi sektor utama atau
bisa dikatakan menjadi sektor pemimpin bagi sektor lainnya, dikarenakan output dari industri
memiliki nilai yang cukup tinggi dibandingkan nilai output dari sektor lainnya, selain itu sektor
industri juga memiliki berbagi variasi output yang beragam dan bisa memberikan manfaat yang
tinggi bagi pelaku industri, hal inilah yang menyebabkan banyak bisnisman yang berkiprah di
sektor industri. Pembangunan industri yang ada di daerah-daerah merupakan suatu proses
terkait antar kemauan masyarakat dan perencanaan dengan kemampuan sumberdaya yang
tersedia di daerah tersebut. Menurut Hirchman, pertumbuhan yang cepat dari satu atau
beberapa industri mendorong perluasan industri-industri lainnya yang terkait dengan sektor
industri yang tumbuh lebih dulu.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia ?
2. Seperti apa pertumbuhan investasi yang ada di Indonesia ?
3. Bagaimana peranan investasi terhadap industri makanan dan minuman di Indonesia ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan industri makanan dan minuman yang
ada di Indonesia.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan investasi di Indonesia.
3. Untuk mengetahui peran investasi terhadap industri makanan dan minuman di
Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman di Indonesia
Industri Mamin (Makanan dan Minuman) merupakan penyumbang di sektor industri
yang cukup besar, hal ini akan berkorelasi terhadap PDB sektor industri di Indonesia. Hal ini
sesuai dengan data di bawah ini:
Industri makanan dan minuman yang notabene masuk di dalam industri pengolahan,
pada tahun 2014, industri pengolahan menyumbang terhadap PDB yakni 17,89%, kemudian
pada tahun 2015 sumbangan industri pengolahan ke PDB sebesar 18,18%. Industri makanan
dan minuman (mamin) di Indonesia memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Sektor tersebut menjadi satu dari sejumlah sektor yang dijadikan prioritas
pemerintah dalam mendorong industri sebagai penggerak ekonomi nasional. Sektor mamin
juga merupakan salah satu industri yang pertumbuhannya tinggi. Ketua Umum Gabungan
Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman optimistis
pertumbuhan industri mamin pada tahun ini bisa mencapai delapan persen. Pertumbuhan
tersebut diharapkan dapat tercapai dari sisi volume, bukan karena harga yang tinggi. Adhi
menjelaskan, angka pertumbuhan industri mamin pada 2015 sudah cukup baik, yakni sekitar
4
tujuh persen. Namun, dari segi kualitas, masih belum memuaskan. Pada kuartal I dan II 2015,
pertumbuhan industri mamin didorong karena kenaikan harga. Sedangkan, volume
pertumbuhan baru terlihat pada kuartal III dan IV 2015.
Berikut adalah data mengenai pertumbuhan subsektor industri manufaktor non-migas
pada 2016 triwulan III:
Dari data di atas bisa diketahui bahwa industri makanan dan minuman
pertumbuhannya sangat tinggi sendiri dibandingkan dengan subsektor non-migas lainnya.
Pertumbuhan industri makanan dan minuman yakni 8,46%, dibawahnya diikuti industri kulit
dengan pertumbuhan 8,15%. Industri makanan dan minuman menjadi pemimpin bagi industri
lainnya.
2.2 Pertumbuhan Investasi di Indonesia
Investor juga melihat kondisi perekonomian dan kondisi politik, sosial dan budaya yang
ada di Indonesia sebelum melakukan investasi yang ada. Dikarenakan investasi yang akan
ditanamkan disuatu wilayah atau negara bisa dipengaruhi oleh kondisi umum (Politik, Sosial
dan Budaya). Maka dari itu, investor tidak ingin rugi sehingga melihat secara jeli mengenai hal
tersebut. Namun kondisi-kondisi tersebut (perekonomian, politik dan sosbud) di Indonesia
masih kondusif, sehingga seiring bertambahnya tahun maka investasi yang ditanamkan oleh
investor semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu sesuai dengan data dari BKPM berikut.
5
Dari data yang diperoleh dari BKPM tersebut, seiring bertambahnya tahun maka
investasi yang ada di negeri ini semakin meningkat, baik investasi yang dilakukan oleh pihak
PMA dan pihak PMDN. Investasi dari kedua belah pihak ini terus meningkat dikarenakan
kondisi perekonomian yang ada di Indonesia dikatakan baik, sehingga investor tersebut
sungguh-sungguh dalam melakukan investasinya. Ini di buktikan oleh banyaknya investor asing
yang berani menanamkan modalnya di Indonesia.
Diharapkan pertumbuhan investasi di Indonesia yang baik bisa meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dimana pertumbuhan investasi ini bisa meningkatkan
jumlah hasil produksi (segala sektor khususya industri pengelolaan) dalam negeri sehingga
pertumbuhan perekonomian bisa meningkat. Jadi dapat disimpulkan bahwa investasi sangatlah
penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dimana investasi tergantung pada kondisi
di suatu negara.
6
Keteraangan : Industri pengelolaan
Dari data pertumbuhan investasi diatas dapat disimpulkan bahwa investasi yang di
tanam investor baik dalam negeri maupun asing lebih banyak digunakan dikelola oleh sektor
penglolaan. Pada tahun 2012 investasi di sektor pengelolaan sebesar 49,7% dan industri
pengelolaan menjadi nomer satu dari pengelolaan investasi menandakan bahwa industri
pengelolaan di Indonesia dipercaya oleh investor dalam negeri maupun luar negeri untuk
mengembangkan dana investasi sehingga bisa meningkatkan keuntungan bagi investor.
Tanaman pangan dan Perkebunanpertambangan
Jasa
7
2.3 Peranan Investasi Terhadap Industri Makanan dan Minuman
Apabila diketahui secara riil, maka investasi sangat berperan penting terhadap pola
segala sektor yang ada di dunia perekonomian, ini sama halnya dengan peran investasi yang
terjadi di industri makanan dan minuman. Industri ini tidak dapat berkembang pesat apabila
tidak didukung dengan adanya investasi yang ada, karena investasi di industri
8
Dari kedua data Investasi yang ada, pada Tahun 2016 dan pada Tahun 2017 (Triwulan
I dan Triwulan II), menunjukkan bahwa peran investasi di industri makanan dan minuman
sangat berpengaruh pada pertumbuhan industri ini. Hal tersebut bisa dilihat pada tahun 2016,
disaat investasi PMDN yang ditanamkan Rp. 16.635,57 Miliar, maka proyek industri makanan
dan minuman mencapai angka 523 proyek yang berjalan. Maka bisa diketahui bahwa investasi
berdampak pada kondisi pertumbuhan sektor industri makanan dan minuman.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dinamika kondisi perekonomian sangat mempengaruhi dari sisi investasi, dikarenakan
investor yang akan menanamkan modal disuatu wilayah, maka kan mempertimbangkan kondisi
tersebut dan prinsip dari investor adalah tidak ingin adanya sebuah kerugian, sehingga dilihat
dengan cermat kondisi sektor yang potensial untuk diberikan modal investasi. Hal ini sejalan
dengan kondisi industri makanan dan minuman yang bertambah tahun semakin banyak
peminatnya, baik dari investor maupun konsumen, hal ini dikarenan industri makanan dan
minuman mempunyai pangsa pasar yang sangat luas, mulai dari anak kecil hingga orang
dewasa menjadi konsumen dari industri ini. Menurut Kementrian Perindustrian, pada tahun
2015, pertumbuhan industri makanan dan minuman nasional mencapai 8,16%. Angka tersebut
lebih tinggi dari pertumbuhan industri non migas sebesar 5,21%. Selanjutnya pada tahun 2016
pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 8,2-8,5%. Dari paparan tersebut yang
mendorong para investor untuk menanamkan modalnya di industri ini, sebab industri ini menjadi
tumpuan umum pada sektor industri, sehingga investor yang menanamkan modalnya tidak
akan merugi.
3.2 SARAN
Saran dari penulis, bahwa industri makanan dan minuman sudah dipercaya oleh
investor untuk menanamkan modalnya, dikarenakan sektor ini memiliki benefit bagi siapapun
yang berinvestasi disini. Namun, alangkah baiknya jika semakin bertambahnya tahun sektor ini
tetap produktif, dan bisa bersaing dikelas internasional. Dengan hal tersebut, maka investor
akan berbondong-bondong untuk menanamkan modalnya di sektor ini. Untuk itu bisa
meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Tidak hanya itu, peningkatan investasi
yang di kelola oleh industri pengelolaan khususnya makanan dan minuman bisa medorong
produksi sektor lain sehingga penanaman investasi yang ditanam para investor bisa meningkat.
10
DAFTAR PUSTAKA
BKPM RI (Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia) 2012.
BKPM RI (Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia) 2013.
BKPM RI (Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia) 2014.
BKPM RI (Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia) 2015.
BKPM RI (Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia) 2016.
BKPM RI (Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia) 2017.
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Yogyakarta. Erlangga.
Kementrian Perindustrian dan Perindustrian Republik Indonesia.
Saputri, A. yulianai, Sulastri, & Bakar, S. W. (2016). PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR SUB
SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA,
(2), 113–128.