Transcript
Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Tanenbaum (2003, p3), jaringan komputer adalah

kumpulan beberapa komputer yang saling berhubungan dengan suatu

teknologi. Dua komputer dapat dihubungkan melalui kawat tembaga

(copper wire), fiber optic, microwaves, infrared, dan satelit

komunikasi juga dapat digunakan.

Di dalam literatur masih sering terjadi kesulitan pemahaman

dalam membedakan antara jaringan komputer dan sistem yang

terdistribusi. Perbedaan utama yaitu bahwa sistem terdistribusi adalah

kumpulan dari komputer yang berhubungan langsung dengan user,

dapat digambarkan sebagai sebuah sistem berjalan. Sering kali lapisan

dari software pada bagian sistem operasi yang disebut juga dengan

middleware yang berfungsi untuk bertanggung jawab dalam

penerapan model ini. Contoh dari sistem terdistribusi adalah World

Wide Web, dimana semuanya terlihat seperti sebuah dokumen (Web

page).

Pada dasarnya, sebuah sistem terdistribusi adalah sistem

software yang dibangun di atas sebuah jaringan. Software ini

memberikan gambaran bahwa sistem terdistribusi tersusun secara

9

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

10

teratur. Sehingga perbedaan antara jaringan dan sistem terdistribusi

berada di software (khususnya sistem operasi), bukan di hardware.

2.1.2 Arsitektur Jaringan

2.1.2.1 Client/Server Model

Menurut Linto Herlambang (2009, Arsitektur Aplikasi

Client Server), dalam client/server model, perangkat yang

meminta sebuah informasi disebut dengan client dan

perangkat yang menanggapi setiap permintaan disebut

server. Proses client/server berada pada application layer.

Client dimulai dengan meminta data dari server, yang akan

memberi respon dengan mengirimkan satu data atau lebih

ke client. Application layer protocol mendeskripsikan

format permintaan dan respon antara client dan server.

Selain mentransfer data yang aktual, pertukaran data ini

juga membutuhkan control information, seperti otentikasi

pengguna dan identifikasi dari sebuah file data yang akan

ditransfer.

Salah satu contoh dari jaringan client/server adalah

yang ada di lingkungan perusahaan dimana karyawan

menggunakan sebuah company e-mail server untuk

mengirim, menerima, dan menyimpan e-mail.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

11

2.1.3 Peralatan Jaringan Komputer

2.1.3.1 Network Device

Menurut Joko (2010, Network Devices), Network

Device adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan

end-user device ke jaringan, memperluas jangkauan

jaringan, melakukan konversi format data, mengatur

transfer data, dan banyak fungsi jaringan lainnya. Contoh

network device adalah:

a. Modem

Modem (modulator-demodulator) digunakan

untuk mengubah informasi digital menjadi sinyal

analog. Modem mengubah tegangan bernilai biner

menjadi sinyal analog dengan melakukan encoding data

digital ke dalam frekuensi carrier. Modem yang umum

digunakan dihubungkan ke jalur telepon. Oleh karena

itu modem ini mampu memodulasi data digital ke dalam

sinyal berspektrum suara, yang disebut dengan proses

modulasi. Modem juga dapat mengubah kembali sinyal

analog yang termodulasi menjadi data digital, sehingga

informasi yang terdapat di dalamnya dapat dimengerti

oleh komputer. Proses ini disebut demodulasi.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

12

Gambar 2.1 Modem

Sumber :

http://4antum.files.wordpress.com/2009/11/modem.gif

b. Hub

Hub merupakan network device yang digunakan

untuk mengkonsentrasikan hubungan dalam jaringan.

Hub menggabungkan beberapa host sehingga jaringan

melihat host-host tersebut sebagai sebuah unit tunggal.

Ini adalah tugas sebuah passive hub, sedangkan active

hub selain bertugas melakukan hal yang sama, juga

melakukan penguatan sinyal. Host-host yang terhubung

ke hub akan menerima semua traffic yang melalui hub.

Hal ini akan berpotensi mengakibatkan collision jika ada

banyak host yang terhubung ke hub.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

13

Gambar 2.2 Hub

Sumber :

http://1.bp.blogspot.com/_Hiu-bV301NQ/TFrSUG086_I/

AAAAAAAAADA/b8VgascAbF0/s1600/hub.jpg

c. Switch

Switch merupakan network device yang bekerja

pada Layer 2 model OSI, yang mampu melakukan

manajemen transfer data yaitu hanya meneruskan data ke

segmen yang dituju. Switch tidak melakukan konversi

format data. Switch mempelajari host mana saja yang

terhubung ke suatu port dengan membaca MAC address

asal yang ada di dalam frame kemudian switch membuka

sirkuit virtual antara node sumber dengan node tujuan.

Dengan demikian komunikasi dua port tersebut tidak

mempengaruhi traffic dari port lain. Hal tersebut

membuat LAN lebih efisien.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

14

Gambar 2.3 Switch

Sumber :

http://1.bp.blogspot.com/_GfNbBNHT7ko/TAzctmtoaCI

/AAAAAAAAAHU/rKsAlWTekj4/s1600/

netgear_gs748ts_48_port_gigabit_network_switch.gif

Switch terbagi menjadi dua jenis, yaitu manageable

switch dan unmanageable switch. Secara umum fungsi

kedua jenis switch sama yaitu sebagai media

penghubung dalam jaringan yang sama, memperbesar

skala jaringan. Manageable switch memiliki kelebihan-

kelebihan tertentu dibandingkan dengan unmanageable

switch. (Micro, 2010, p11)

1. Unmanageable Switch

Unmanageable switch sering disebut

dengan glorified hub, yang berarti bahwa switch

dapat dilakukan tanpa interaksi dengan user.

Manfaat switch diatas sebuah hub adalah

bandwidth yang penuh untuk setiap port daripada

menghancurkan semua data atas semua port

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

15

seperti hub dan menghadapi collision.

2. Manageable Switch

Manageable switch mempunyai IP address

tersendiri dan memiliki telecommunication

network dan mungkin juga web-based interface

untuk memonitoring dan akses yang aman untuk

setiap port yang ada di dalam switch.

Manageable port dapat menggunakan VLAN,

dimana dapat membuat banyak port yang berbeda

dalam switch yang sama hingga switch yang

berbeda. Hal ini dapat berguna dalam IP address

yang terbatas dimana dapat melayani satu port.

Hal ini memastikan tidak ada colokan sebuah hub

ke dinding dan berbagi banyak koneksi tanpa

harus meminta izin ke administrator. Manageable

switch juga dapat digunakan untuk mengaktifkan

atau menonaktifkan port tertentu tanpa harus

mencabut kabel.

d. Router

Router mempunyai semua kemampuan network

device lainnya. Router dapat memperkuat sinyal,

mengkonsentrasikan beberapa koneksi, melakukan

konversi format transmisi data, dan mengatur transfer

data. Selain itu router juga bisa melakukan koneksi ke

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

16

WAN sehingga dapat menghubungkan LAN yang

terpisah jauh. Router bertugas melakukan routing paket

data dari source ke destination pada LAN, dan

menyediakan koneksi ke WAN. Dalam lingkungan LAN,

router membatasi broadcast domain, menyediakan

layanan local address resolution seperti ARP (Address

Resolution Protocol) dan RARP (Reverse Address

Resolution Protocol), dan membagi network dengan

menggunakan struktur subnetwork.

Gambar 2.4 Wireless Router

Sumber :

http://ictfiles.com/resources/images/uploaded/image/net

working/108m_Wireless_Router.jpg

2.1.4 Media Transmisi

Menurut Jonathan Lukas (2006, p55), media transmisi adalah

pemancar dan penerima dalam sistem transmisi data. Media trasnmisi

dapat diklasifikasikan menjadi guided dan unguided (dengan

perantara dan tanpa perantara). Media transmisi akan dilewati oleh

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

17

gelombang elektromagnetik, jadi sinyal yang ada baik itu analog

ataupun digital harus diubah ke dalam bentuk gelombang

elektromagnetik. Jenis media transmisi guided seperti twisted pair,

coaxial cable, optical fiber. Sedangkan media transmisi unguided

menghantarkan gelombang atau sinyal elektromagnetik tanpa melalui

suatu perantara solid, yaitu melalui udara. Bentuk transmisi ini biasa

disebut juga dengan transmisi tanpa kabel (wireless trasmission).

Pada media transmisi guided, kemampuan transmisi baik berupa

kecepatan data maupun bandwidth sangat tergantung pada jarak, baik

pada medium point to point ataupun multipoint. Contohnya adalah

local area network (LAN).

2.1.4.1 Kabel Twisted Pair

Menurut Jonathan Lukas (2006, p58), twisted pair

terdiri dari dua kabel tembaga yang terisolasi yang disusun

dalam jalinan berbentuk spiral. Sepasang kabel tersebut

berfungsi sebagai satu aliran komunikasi. Sejumlah

pasangan kabel ini disatukan menjadi satu bundel kabel

dengan membungkus bundelan kabel – kabel tersebut

dalam suatu sarung yang lentur. Untuk jarak jauh, kabel

tersebut dapat berisi ratusan pasangan kabel tembaga , dan

jenis ini dapat menimbulkan terjadinya crosstalk antar dua

pasangan kabel yang berdekatan. Twisted pair terdiri dari

dua jenis, yaitu:

A. Unshielded Twisted Pair (UTP)

Merupakan kabel jaringan yang memiliki

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

18

dua kabel yang diputar enam kali per-inci, yang tidak

dilengkapi shield (pelindung internal) untuk

memberikan perlindungan terhadap gangguan listrik

ditambah dengan tahanan listrik yang konsisten. Kabel

ini sangat umum digunakan banyak orang karena

harganya murah.

Gambar 2.5 Kabel UTP

Sumber :

http://1.bp.blogspot.com/-xa0rWEu-Jas/T9Be4JUddJI/

AAAAAAAAAV0/_vOgRA1wxsw/s1600/kabel-

utp.jpg

Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis

pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada

jaringan komputer terutama LAN, yaitu Straight

Through Cable dan Cross Over Cable.

a. Kabel Straight-through

Kabel straight merupakan kabel yang

memiliki warna yang sama antara ujung satu 

dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digu-

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

19

nakan untuk menghubungkan dua perangkat yang

berbeda.

Gambar 2.6 Straight-through Cable

Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-xa0rWEu-

Jas/T9Be4JUddJI/AAAAAAAAAV0/_vO-

gRA1wxsw/s1600/kabel-utp.jpg

Contoh client kabel straight adalah sebagai

berikut :

1. Menghubungkan antara komputer dengan

switch.

2. Menghubungkan komputer dengan LAN

pada modem kabel / DSL.

3. Menghubungkan router dengan LAN

pada modem kabel / DSL.

4. Menghubungkan switch ke router.

5. Menghubungkan hub ke router.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

20

b. Kabel Crossover

Kabel crossover merupakan kabel yang

memiliki susunan berbeda antara dua ujung ka-

bel. Kabel crossover digunakan untuk

menghubungkan dua perangkat yang sama.

Gambar 2.7 Crossover Cable

Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-xa0rWEu-

Jas/T9Be4JUddJI/AAAAAAAAAV0/_vO-

gRA1wxsw/s1600/kabel-utp.jpg

Contoh client kabel cross over adalah sebagai

berikut :

1. Menghubungkan 2 buah komputer secara

langsung

2. Menghubungkan 2 buah switch

3. Menghubungkan 2 buah hub

4. Menghubungkan switch dengan hub

5. Menghubungkan komputer dengan router

6.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

21

B. Shielded Twisted Pair (STP)

Merupakan kabel jaringan yang sama seperti

kabel tetapi  kawatnya  lebih  besar  dan  diselubungi

dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah

gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling

umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis 1.

Gambar 2.8 Kabel STP

Sumber :

http://2.bp.blogspot.com/_eZR9PshEleQ/TNDFiO5gpx

I/AAAAAAAAALY/axaZDVE5AAM/s1600/twisted-

pair-cable-utp.jpg

2.1.4.2 Optical Media

1. Single-mode Fiber

Menurut Setraplanet (2011, Mengenal Fiber Optic

Cable dan Aksesorisnya), fiber optic ini mengirimkan

satu sinyal per fiber core yang mengalir lurus sepanjang

fiber core. Single-mode fiber mempunyai ketebalan

hingga 8.3 sampai 10 mikron dan memiliki sumber

sinyal berupa laser. Single-mode fiber mempunyai

jangkauan lebih jauh dibandingkan dengan multimode

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

22

fiber dan juga memiliki core jauh lebih kecil daripada

multimode fiber (anonim2).

Single-mode fiber dapat memberikan tingkat

transmisi jauh lebih tinggi dengan jarak 50 kali lebih

besar dari multimode fiber. Dengan adanya core yang

kecil dan memiliki gelombang cahaya tunggal yang

hampir dapat menghilangkan distorsi yang diakibatkan

dari getaran sinyal yang tumpang tindih, memberikan

peredam sinyal, dan memiliki kecepatan transmisi

tertinggi dibanding jenis kabel fiber lainnya.

Gambar 2.9 Single-mode Fiber

Sumber :

http://www.wire-cable-solution.com/photo/original_01c

fb1e1d6c966f2d6c8b952f32bed44/single-mode-e2000-

connector-on-3mm-jacketed-fiber.jpg

2. Multimode Fiber

Menurut Setraplanet (2011, Mengenal Fiber Optic

Cable dan Aksesorisnya), fiber tipe ini mampu

mengirimkan beberapa sinyal per fiber core. Multimode

fiber mempunyai ketebalan fiber core 50 atau 62.5

mikron. Sumber cahaya sinyal berupa Light Emitting

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

23

Diodes (LED), dan sinyal yang dipantulkan pada inner

cladding yang menyelimuti fiber core dengan

menggunakan prinsip pemantulan sempurna.

Multimode fiber dapat memberikan bandwidth

tinggi pada kecepatan tinggi (10 hingga 100Mbps -

Gigabit ke 275m hingga 2km). Gelombang cahaya

tersebar ke banyak jalan (mode) saat melakukan

perjalanan melalui core kabel yang umumnya sebesar

850nm atau 1300nm. Namun dengan kabel panjang

(lebih dari 300 kaki), beberapa jalur cahaya dapat

menyebabkan distorsi sinyal diujung penerima dan

dapat mengakibatkan transmisi data tidak jelas dan

tidak lengkap.

Gambar 2.10 Multimode Fiber

Sumber :

http://www.cables.com/Merchant5/BVModules/Themes

/CablesDotCom/images/Manufacturers/Datacomm/

LCSC-10GB.png

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

24

2.1.5 Arsitektur Protokol Jaringan

2.1.5.1 Model OSI

Menurut Tanenbaum (2003, p37), model OSI (Open

Systems Interconnection) didasari atas usulan yang

dikembangkan oleh International Standarts Organization

(ISO) sebagai langkah pertama menuju international

standardization protokol yang digunakan dalam berbagai

lapisan dan telah direvisi pada tahun 1995.

Model OSI terdiri atas tujuh layer (sehingga disebut 7

OSI Layer). Model OSI bukanlah arsitektur jaringan karena

tidak menentukan layanan yang tepat dan protokol yang

akan digunakan dalam setiap layer. Model OSI hanya

memberitahu apa saja yang harus dilakukan setiap layer.

Gambar 2.11 Model OSI

Sumber :

http://net.tutscity.com/wp-content/uploads/2011/01/OSI-

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

25

reference-model.png

Setiap layer menangani fungsi yang ada di dalamnya

dan bergantung pada layer dibawahnya untuk menangani

fungsi komunikasi yang lebih primitif, serta menyediakan

fungsi layanan untuk layer di atasnya. Tujuh model OSI

layer adalah sebagai berikut:

a. Physical Layer

Layer ini berada paling bawah pada arsitektur OSI

Layer. Layer ini mencakupi semua physical interface

antar device dan aturan pengiriman bit, serta

menjelaskan karakteristik masing-masing media

transmisi. Network device yang bekerja pada layer ini

antara lain hub dan access point.

b. Data Link Layer

Layer ini bertugas mengaktifkan, menjaga dan

memutuskan link, serta memastikan link tersebut tetap

reliable pada media transmisi (memastikan bahwa data

dapat terkirim pada suatu media tertentu), melakukan

physical addressing, melakukan pengiriman frame yang

teratur, dan flow control. Layer ini memberikan fasilitas

error detection dan error control bagi layer di atasnya.

Protokol yang bekerja pada layer ini antara lain HDLC,

Frame Relay, PPP, ATM. Network device yang bekerja

pada layer ini antara lain switch dan bridge.

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

26

c. Network Layer

Layer ini menyediakan jaringan komunikasi untuk

mengirimkan informasi antar host. Layer ini

memberikan layanan bagi layer di atasnya dalam hal

menangani transmisi data dan teknologi switching yang

digunakan untuk menghubungkan host. Pada layer ini

sistem komputer berkomunikasi dengan jaringan untuk

menentukan alamat tujuan (logical addressing). Pada

layer ini juga ditentukan bagaimana proses routing

bekerja dan bagaimana cara untuk transmisi data (route)

dipelajari. Protokol yang bekerja pada layer ini

misalnya IP. Network device yang bekerja pada layer ini

antara lain adalah router.

d. Transport Layer

Layer ini menyediakan mekanisme untuk bertukar

data antara host. Layanan transportasi data ini

memastikan bahwa data terkirim tanpa error, sekuensial

(termasuk mengatur kembali urutan data stream jika

paket yang tiba tidak beraturan), tanpa loss maupun

duplikasi. Layer ini juga bertanggung-jawab atas

optimisasi penggunaan layanan jaringan dan menjaga

kualitas layanan untuk aplikasi session (menjaga error-

rate, delay maksimum, prioritas, dan keamanan).

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

27

Protocol yang bekerja pada layer ini antara lain yaitu

TCP.

e. Session Layer

Layer ini menyediakan mekanisme pengendalian

dialog antara aplikasi di end-user device. Conversation /

Session dimulai, dikontrol, dan diakhiri di layer ini.

f. Presentation Layer

Layer ini menentukan data yang akan

dipertukarkan oleh aplikasi (misalnya teks ASCII, data

biner, MPEG, GIF, dan JPEG) dan menyediakan

layanan transformasi data bagi layer aplikasi.

Presentation layer menentukan syntax yang digunakan

antar aplikasi dan menyediakan pemilihan dan

modifikasi representasi data yang digunakan. Contoh

layanan yang tersedia pada layer ini antara lain enkripsi

dan kompresi data.

g. Application Layer

Layer ini berada paling atas pada arsitektur OSI

Layer. Layer ini berfungsi sebagai alat bagi aplikasi

untuk mendapatkan akses ke lingkungan OSI. Layer ini

berisi fungsi-fungsi manajemen dan mekanisme yang

mendukung aplikasi terdistribusi. Protocol Telnet,

HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), FTP, browser

WWW, dan SMTP berada di layer ini.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

28

2.1.5.2 Model TCP/IP

Menurut Tanenbaum (2003, p41), model TCP/IP

merupakan hasil eksperimen dan pengembangan

ARPANET. ARPANET adalah sebuah research network

yang disponsori oleh DoD (Departemen Pertahanan

Amerika Serikat).

Gambar 2.12 Model TCP/IP

Sumber :

http://www.buzzle.com/img/articleImages/321658-5303-

30.jpg

Seperti pada arsitektur OSI, arsitektur TCP/IP

menggunakan prinsip layering, dimana fungsi-fungsi

komunikasi dibagi atas beberapa layer. Tiap layer

bertanggung jawab atas bagian fungsi, ia melayani layer di

atasnya dan bertanggung pada layer di bawahnya untuk

melakukan fungsi yang lebih primitif. Layer-layer pada

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

29

arsitektur TCP/IP terbagi atas:

a. Application layer

Layer ini berada paling atas arsitektur TCP/IP.

Layer ini melingkupi representasi data, encoding, dan

dialog control. Protokol yang bekerja pada layer ini

antara lain:

- Virtual terminal (TELNET)

- File Transfer Protocol (FTP)

- Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)

- Domain Name Service (DNS)

- Hyper Text Transfer Protocol (HTTP)

b. Transport layer

Layer ini bertanggung-jawab atas masalah

reliabilitas, flow control, dan error correction,

membuat logical connection antara source dan

destination. Protokol yang mengatur pada layer ini

adalah Transmission Control Protocol (TCP). TCP

membagi informasi dari layer aplikasi menjadi

segmen. Selain TCP, protokol yang bekerja pada layer

ini adalah User Datagram Protocol (UDP).

c. Internet layer

Layer ini bertugas membagi segmen TCP

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

30

menjadi paket dan mengirimnya ke network tujuan.

Paket mencapai network tujuan secara bebas, tidak

terikat oleh jalur yang diambil. Proses pemilihan jalur

terbaik dan paket switching terjadi pada layer ini.

Protokol yang mengatur layer ini adalah Internet

Protocol (IP).

d. Host-to-Network Layer / Network Inteface Layer

Layer ini berada paling bawah dalam arsitektur

TCP/IP. Layer ini bertanggung jawab atas semua

komponen physical dan logical yang diperlukan untuk

link, mencakup physical interface antar device,

menentukan karakteristik media transmisi, sifat-sifat

sinyal, dan data route.

2.1.6 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

Menurut Stephen Byron Cooper (2011, What Is a DHCP

Server?), Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah

metode yang memungkinkan network administrator untuk

mengkonfigurasi perangkat lunak jaringan pada komputer di dalam

suatu jaringan tanpa harus bertemu secara fisik dengan user. DHCP

server adalah komputer yang menyimpan program-program yang

mengoperasikan protokol dan mengembalikan pesan yang masuk dari

komputer yang ada di jaringan, yang menjalani proses

pengkonfigurasian.

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

31

2.1.7 Bandwidth dan Throughput

Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang

digunakan oleh sinyal dalam media transmisi. Dalam kerangka ini,

bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal

frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. Frekuensi sinyal diukur

dalam satuan Hertz. Bandwidth diartikan juga sebagai takaran jarak

frekuensi yaitu sebuah takaran lalu lintas data yang masuk dan yang

keluar. Dalam jaringan komputer dan ilmu komputer, bandwidth

digital, bandwidth jaringan atau bandwidth adalah ukuran yang

tersedia atau dikonsumsi. Komunikasi data tersebut dinyatakan dalam

bit/s atau Multiples of (kbit/s, Mbit/s, dll). Dalam perancangan IPTV,

bandwidth merupakan suatu yang harus diperhitungkan agar dapat

memenuhi kebutuhan pelanggan yang dapat digunakan menjadi

parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam

suatu jaringan. Perhitungan ini juga sangat diperlukan dalam efisiensi

jaringan dan biaya serta acuan pemenuhan kebutuhan. Bandwidth

adalah nilai kotor kapasitas maksimal sebuah jaringan. Sedangkan

throughput adalah nilai riil dari penggunaan jaringan yang bisa

digunakan. Throughput adalah bandwidth actual yang diukur secara

spesifik. Jadi nilai bandwidth selalu lebih besar daripada nilai

Throughput. Throughput yang didapatkan kadang bisa sangat jauh

dari harapan. Penyebabnya banyak, diantaranya adalah (anonim):

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

32

1. Perangkat jaringan (misalnya, sudah terlalu tinggi loadnya,

setting yang kurang tepat, dll).

2. Tipe data yang ditransfer (misalnya, umumnya web lebih cepat

dari FTP).

3. Topologi jaringan.

4. Jumlah pengguna.

5. Spesifikasi komputer pengguna / user / server.

6. Interference (misalnya listrik, cuaca, dll).

2.1.8 Metode Transmisi Data

Menurut Raj (2008, What Is Unicast, Broadcast, Multicast?),

terdapat berbagai metode dalam proses transmisi data, yakni

broadcast, unicast, dan multicast.

2.1.8.1 Unicast

Menurut Raj (2008, What Is Unicast, Broadcast,

multicast?), unicast adalah jenis transmisi di mana

informasi dikirim dari satu pengirim ke satu penerima

(antara satu-ke -satu node). Contoh transmisi Unicast

adalah http, smtp, telnet, ssh, pop3 dimana permintaan

informasi diarahkan dari satu pengirim ke satu penerima di

ujung lainnya.

2.1.8.2 Multicast

Menurut Raj (2008, What Is Unicast, Broadcast,

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

33

Multicast?), Multicast adalah sangat jauh berbeda dari

Unicast dan Multicast dalam definisi dan aplikasi juga. Ini

adalah jenis transmisi atau komunikasi di mana mungkin

ada lebih dari satu pengirim dan informasi yang dikirim

dimaksudkan untuk satu set receiver. Multicast beroperasi

pada kelas yang berbeda dari alamat IP. Semua komputer

lain memilih untuk menerima informasi dalam jaringan

multicasted harus menjadi bagian dari jaringan berbasis IP

Multicast. Multicast menggunakan UDP. Hal ini hanya

karena TCP tidak mendukung mode komunikasi multicast.

2.1.8.3 Broadcast

Menurut Raj (2008, What is unicast, broadcast,

multicast?), broadcast adalah jenis transmisi di mana

informasi dikirim dari hanya satu komputer namun diterima

oleh semua komputer yang terhubung ke jaringan. Ini

berarti bahwa setiap kali komputer atau node akan

mengirimkan paket 'broadcast', semua komputer lainnya

akan menerima paket informasi.

  Contoh siaran banyak tapi satu yang akan menjadi

terbaik untuk memahami di sini adalah sebuah komputer

boot up dan meminta untuk alamat IP. Dalam hal ini,

komputer yang booting dan meminta alamat IP tidak tahu

mana komputer akan dapat memberikan dengan alamat

IP. Kemudian akan menyiarkan paket permintaan pada

jaringan yang akan diterima oleh semua komputer lain

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

34

tetapi akan diakui oleh hanya komputer yang bertindak

sebagai server DHCP. Salah satu contoh lainnya akan

bahwa dari ARP (Address Resolution Protocol) yang akan

menyiarkan permintaan resolusi alamat kepada semua

komputer lain pada jaringan.

2.1.9 Masalah Transmisi Data

Menurut Jonathan Lukas (2006, p42), dengan berbagai sistem

komunikasi, ada kemungkinan bahwa sinyal yang diterima akan

berbeda dari sinyal aslinya, ini dapat terjadi karena adanya beberapa

penyebab gangguan dalam saluran transmisi.

2.1.9.1 Redaman Murni

Menurut Jonathan Lukas (2006, p44), yang dimaksud

disini adalah semua frekuensi yang lewat di saluran ini akan

teredam amplitudonya. Hal ini disebabkan karena pada

saluran tersebut:

- Mempunyai tahanan yang tinggi

- Amplifier dari rangkaian tidak bekerja

- Open wire

- Adanya arus bocor di saluran tersebut

Pada komunikasi data pada umumnya redaman diukur

dengan satuan dbm.

2.1.9.2 Interference (Interferensi)

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

35

Menurut Jonathan Lukas (2006, p46), walaupun

interferensi dan noise sama sama didefinisikan sebagai

gangguan dari energi listrik yang tidak diinginkan yang

berfluktuasi secara random, namun dapat kita katakan

bahwa interferensi merupakan gangguan yang lebih

terstruktur dibandingkan dengan noise. Hal ini disebabkan

oleh karena pada umumnya interferensi tersebut timbul

sebagai akibat ketidakseimbangan rangkaian seperti

misalnya induksi, coupling dan lain-lain.

Jika interferensi ini sudah merupakan sinyal yang

intelligiable, maka interferensi tersebut biasanya disebut

juga sebagai Distraksi. Bentuk – bentuk distraksi yang

umum pada suatu saluran suara adalah:

a. Crosstalk

Crosstalk dapat dikatakan sebagai pemindahan

isi dari suatu saluran ke saluran lainnya. Crosstalk ini

biasanya disebabkan oleh induksi arus oleh suatu

rangkaian ke rangkaian lain yang secara fisik letaknya

berdekatan. Dua bentuk crosstalk yang dikenal adalah

Near End Crosstalk (NEXT) dan Far End Crosstalk

(FEXT).

NEXT terjadi karena daya pancar (Transmitter)

yang sangat kuat sehingga masuk ke bagian penerima.

Penyebab terjadinya crosstalk adalah:

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

36

1. Multi konduktor dari saluran transmisi yang

mempunyai isolasi yang tidak baik.

2. Capasitive coupling antara dua saluran transmisi

sehingga menyebabkan perpindahan sinyal ke

saluran lain.

3. Saluran transmisi dapat berfungsi sebagai antena

sehingga dapat menerima pemancar radio.

Untuk mengatasi crosstalk biasanya level

pengirim dinaikkan, tetapi perlu diingat dengan

menaikkan level pengirim berarti kita dapat menjadi

penyebab timbulnya interferensi terhadap saluran lain.

b. Echo

Echo adalah suara kita kembali saat terjadinya

suatu hubungan komunikasi. Pada umumnya echo ini

terjadi hanya pada pembicaraan jarak jauh dan hal ini

disebabkan oleh karena ketidakcocokan impendansi

pada rangkaian. Pengaruh echo yang terbesar adalah

dapat menambah atau mengurangi amplitudo suatu

sinyal tergantung dari hubungan antara echo dan

sinyal.

c. Singing

Jika echo yang terjadi dikembalikan lagi secara

berulang ulang maka terjadilah osilasi. Hasil daripada

osilasi ini disebut sebagai singing. Pada prinsipnya

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

37

singing itu terjadi jika gain dari loop yang terjadi

tersebut lebih dari satu.

d. Noise

Noise yang dimaksud di sini adalah sinyal yang

tidak kita inginkan dalam saluran transmisi. Ada

banyak jenis noise yang kita kenal diantaranya, yaitu:

a. Intermodulation Noise

Noise yang terjadi karena banyak

frekuensi modulasi yang menggunakan jalur

komunikasi yang sama sehingga terbentuk satu

frekuensi baru yang merupakan gabungan dari

semua frekuensi yang ada, selain itu dapat juga

intermodulation ini terjadi karena kesalahan

peralatan yang tidak ada modulasi harmonik

yang masuk kedalam saluran transmisi.

b. Thermal Noise

Noise yang terjadi karena pengaruh

panas dari elektron yang terdapat dalam media

dan timbul dalam saluran transmisi.

c. Impulse Noise

Amplitudo yang tiba-tiba menjadi tinggi

dalam waktu yang relatif singkat. Yang

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

38

menimbulkan terjadinya impulse noise adalah:

1. Dialling telepon

2. Bekerjanya relay yang memakai power

besar

3. Motor waktu start

4. Crosstalk

2.1.9.3 Distortion (Distorsi)

Menurut Jonathan Lukas (2006, p50), jika kita dapat

mengirimkan suatu sinyal melalui suatu saluran yang

sempurna, maka ditempat tujuan kondisi sinyal yang

diterima akan persis sama seperti kondisi pada saat sinyal

tersebut dikirim. Namun seperti kita ketahui bahwa kita

tidak mungkin memperoleh suatu saluran yang ideal, maka

dapat dipastikan bahwa sinyal yang dikirim melalui suatu

saluran akan mendapat distorsi.

Berbeda dengan noise, distorsi ini merupakan suatu

hal yang sifatnya deterministik, artinya kita dapat

memperkirakan bentuk dari distorsi tersebut, dan juga dapat

kita kendalikan (kompensasikan). Bentuk – bentuk distorsi

yang umum terjadi pada suatu saluran transmisi adalah:

a. Harmonic Distortion

Harmonic Distortion ini merupakan distorsi non

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

39

linear di mana harmonisa – harmonisa dari suatu

sinusoida terjadi. Distorsi ini terjadi oleh karena

ketidak linieran dari suaatu rangkaian pada saluran

transmisi. Harmonisa – harmonisa yang terjadi dapat

diketahui dengan mengukur daya – daya yang terjadi

diluar komponen fundamental.

b. Amplitude Distortion

Distorsi ini dikenal juga dengan nama

Attenuation Distortion ataupun Frequency Distortion,

dan merupakan distorsi non linear di mana magnitude

relatif dari komponen suatu sinyal mendapat redaman

yang tidak sama besarnya pada saat melalui suatu

saluran transmisi. Pada umumnya komponen sinyal

yang berfrekuensi tinggi akan mendapat redaman yang

relatif lebih besar jika dibandingkan dengan komponen

sinyal yang berfrekuensi rendah, sehingga komponen

komponen yang ada pada sinyal akan mendapat

redaman yang tidak sama.

c. Delay Distortion

Delay distortion adalah sebuah fenomena

istimewa pada guided media. Gangguan terjadi

diakibatkan oleh kenyataan bahwa kecepatan rambat

sinyal dimedia berbeda antara satu frekuensi dengan

frekuensi lainnya.

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

40

Sebuah saluran yang tidak terpengaruh oleh

faktor faktor luar dan tidak mempuntai tahanan akan

melewatkan sinyal dengan kecepatan 300.000 km/det

(kecepatan cahaya). Gelombang mikro akan

melewatkan sinyal dengan kecepatan 160.000 km/det,

sedangkan kabel akan melewatkan sinyal dengan

kecepatan 23.000 km/det.

Karena semua media transmisi mempunyai suatu

kecepatan tertentu dalam melewatkan suatu sinyal,

maka dapat dipastikan bahwa akan ada suatu

perbedaan waktu antara pengiriman sinyal dan

penerimaan sinyal. Selang waktu tersebut disebut

Phase Delay, Absolute Delay atau Propagation Delay.

d. Envelope Delay Distortion

Telah diketahui bahwa phase dan frekuensi dari

suatu sinyal menurut definisi adalah hal yang tidak

dapat dipisahkan, jadi definisi frekuensi yang terbaik

adalah besarnya perubahan phase yang terjadi terhadap

waktu. Dengan demikian makin besar pergeseran phase

suatu sinyal, makin lama pula waktu yang dibutuhkan

oleh sinyal tersebut untuk melalui saluran transmisi.

Jika suatu sinyal yang mengandung lebih besar

dari satu komponen frekuensi dikirimkan melalui suatu

saluran transmisi, maka definisi delay distortion

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

41

tersebut tidak berlaku lagi, sebagai gantinya dibuat

definisi baru untuk menyatakan distorsi semacam itu

yang dikenal dengan nama Envelope Delay Distortion

atau Group Delay Distortion, di mana envelope delay

tersebut didefinisikan sebagai perubahan phase

terhadap frekuensi.

e. Jitter

Jika suatu sinyal mendapat Envelope Delay

Distortion atau Attenuation Distortion, maka kedua

distorsi ini akan memberikan akibat gabungan yang

berupa distorsi puncak yang dikenal dengan nama

Jitter. Secara umum jitter dapat didefinisikan sebagai

variasi waktu daripada urutan sinyal yang diterima

dibandingkan dengan urutan waktu pada saat sinyal

tersebut dikirim.

Jitter biasanya dinyatakan dalam persen dan

representasi matematis daripada jitter tersebut dapat

dilihat pada dibawah ini.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF)

Menurut Aditya Widyawan Prima (2009, Jaringan Lokal Akses

Fiber Optik), Jarlokaf adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan

media fiber optic sebagai media transmisinya, sehingga proses

Page 34: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

42

pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan lebih cepat (anonim).

Modus aplikasi, sistem JARLOKAF setidaknya memiliki dua

perangkat opto elektronik, satu di sisi sentral, satu di sisi pelanggan.

Lokasi perangkat tersebut di sisi pelanggan disebut Titik Konversi

sinyal Optik (TKO). 

Berdasarkan perbedaan letak TKO: 

1. Fiber To The Building (FTTB)

a. TKO terletak di dalam gedung dan biasanya di

ruang telekomunikasi di basement.

b. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO

melalui kabel tembaga indoor atau IKR.

c. FTTB dapat dianalogikan sebagai Daerah Catu

Langsung (DCL).

d. Dapat diterapkan bagi pelanggan bisnis di gedung

bertingkat atau pelanggan di apartemen.

Page 35: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

43

Gambar 2.13 Ilustrasi FTTB

Sumber : Modul TELKOM

2. Fiber To The Zone (FTTZ) 

a. TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan,

baik dalam kabinet dengan kapasitas besar.

b. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO

melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer.

c. FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti RK.

d. Diterapkan pada daerah perumahan yang letaknya

jauh dari sentral atau bila infrastruktur duct pada

arah yang bersangkutan, sudah tidak memenuhi

lagi untuk ditambah dengan kabel tembaga.

Page 36: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

44

Gambar 2.14Ilustrasi FTTZ

Sumber : Modul TELKOM

3. Fiber To The Curb (FTTC) 

a. TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, di

dalam kabinet dan di atas tiang dengan kapasitas

lebih kecil.

b. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO

melalui kabel tembaga hingga beberapa ratus me-

ter.

c. FTTC dapat dianalogikan sebagai pengganti KP.

d. FTTC dapat diterapkan bagi pelanggan bisnis yang

letaknya terkumpul di suatu area terbatas namun

tidak berbentuk gedung bertingkat atau bagi.

Page 37: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

45

Gambar 2.15Ilustrasi FTTC

Sumber : Modul TELKOM

4. Fiber To The Home (FTTH)

a. TKO terletak di dalam rumah pelanggan.

b. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO

melalui kabel tembaga indoor atau IKR hingga be-

berapa puluh meter.

c. FTTH dianalogikan sebagai pengganti TB (Termi-

nal Batas).

Page 38: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

46

Gambar 2.16Ilustrasi FTTH

Sumber : Modul TELKOM

2.2.2 Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT)

Menurut Wahyu Edy Seputra (2012, Metode Sampling Dalam

Pengukuran Validitas Data Numerik Jaringan Lokal Akses Tembaga

(JARLOKAT)), Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT) adalah

jaringan yang menghubungkan antara pelanggan User Network Inter-

face (UNI) dan sentral Sercive Network Interface (SNI) yang konfig-

urasinya dimulai dari terminal blok vertikal pada rangka pembagi

utama, baik yang hanya menggunakan tembaga sebagai media akses

maupun adanya tambahan perangkat lain yang bertujuan untuk

menigkatkan unjuk kerjanya.

Beberapa alasan perlunya optimalisasi JARLOKAT antara lain:

1. Kebutuhan jasa telekomunikasi melebihi kapasitas jaringan

kabel lokal tembaga yang ada.

Page 39: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

47

2. Kebutuhan layanan data kecepatan tinggi yang tidak dapat

dilayani menggunakan jaringan kabel lokal tembaga yang

ada.

3. Penggunaan teknologi serat optik sebagai solusi jaringan

yang fleksibel dan modern memerlukan analisis yang ta-

jam, karena harganya yang relatif mahal disamping waktu

penggelarannya yang lama.

4. Sulitnya perijinan penggalian kabel dan proses pekerjaan

galian yang membutuhkan waktu yang lama.

JARLOKAT dapat berkembang dan perkembangan kemampuan

akses pada jaringan lokal akses kabel tembaga dapat dilakukan den-

gan dua cara, yaitu adalah :

1. JARLOKAT Murni

Merupakan jaringan lokal akses tembaga yang operasional-

nya tidak menggunakan tambahan perangkat aktif. Jarlokat murni

digunakan untuk menghubungkan pelanggan telepon individual

ke sentral telepon dan pelanggan data individual ke sentral data

dengan kecepatan sampai dengan 19,6 kbps. Performansi jarlokat

murni hanya dipengaruhi oleh performansi saluran / jaringan ka-

bel lokal. Jaringan kabel lokal yang direkomendasikan untuk

perencanaan mendatang menggunakan homogenitas diameter

sebesar 0,6 mm. Berikut adalah gambar konfigurasi dasar dari

jarlokat murni.

Page 40: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

48

Gambar 2.17 Konfigurasi jarlokat murni

Sumber : Modul TELKOM

Keterangan:

1. Sentral / MDF (Main Distribution Frame).

2. Kabel Primer.

3. Rumah Kabel (RK).

4. Kabel Sekunder.

5. Distribution Point (DP).

6. Saluran Penanggal.

7. Kotak Terminal Batas (KTB).

8. Kabel Rumah.

9. Daerah Catuan Langsung (DCL).

10. Pesawat Telepon.

2. JARLOKAT Tidak Murni

Merupakan jaringan lokal akses tembaga yang dalam opera-

sionalnya menggunakan tambahan teknologi atau perangkat lain

untuk meningkatkan kinerjanya. Kinerja jaringan lokal akses

tembaga tidak murni tergantung pada dua faktor utama, yaitu fak-

tor saluran dan faktor perangkat aktif yang digunakan. Kinerja

Page 41: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

49

perangkat aktif dan kelengkapannya mengacu pada spesifikasi

PT. Telkom, sedangkan kinerja saluran mengacu pada ketentuan

yang berlaku dengan teknologi yang digunakan. Gambar di

bawah ini menguraikan susunan jaringan lokal akses tembaga

tidak murni.

Gambar 2.18 Konfigurasi Jarlokat tidak murni

Sumber : Modul TELKOM

Keterangan:

1. Sentral / MDF (Main Distribution Frame)

2. Kabel Primer

3. Rumah Kabel (RK)

4. Kabel Sekunder

5. Distribution Point (DP)

6. Saluran Penanggal

7. Kotak Terminal Batas (KTB)

8. Kabel Rumah

9. Daerah Catuan Langsung (DCL)

10. Perangkat Tambahan pada jarlokat

Page 42: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

50

11. Pesawat Telepon

Dari gambar di atas terlihat bahwa perbedaan jaringan lokal

akses tembaga murni dan tidak murni terletak pada perangkat

tambahan yang diintregasikan dengan jaringan tersebut. Tujuan

penambahan perangkat tersebut adalah untuk meningkatkan per-

formansi pada jaringan kabel tembaga. Kinerja yang dimaksud

adalah peningkatan kapasitas atau kemampuan pada jaringan ka-

bel tembaga. Disamping itu jenis layanan dan kecepatannya

bervariasi tergantung dari perangkat tambahan yang digunakan.

Mekanisme akses dari pelanggan menuju sentral lokal pada jar-

lokat tidak murni harus bersifat transparan terhadap layanan yang

dicakup. Selain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses

dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis teknologi / perangkat

yang ditambahkan.

Adapun perangkat tambahan yang digunakan dalam

jaringan lokal akses tembaga tidak murni adalah sebagai berikut :

1. Pengganda saluran atau Pair Gain

2. X – DSL yang meliputi :

a. High bit rate Digital Subscriber Line (HDSL)

b. ISDN Digital Subscriber Line (IDSL)

c. Asymetrical Digital Subscriber Line (ADSL)

d. Very High bit rate Digital Subscriber Line (VDSL)

2.2.3 Layanan Triple Play

Page 43: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

51

Menurut modul PT. Telkom (Anonim, 2011) dikatakan bahwa

layanan triple play adalah layanan internet, dimana menyediakan

layanan data, video, dan suara dalam satu kemasan paket berlang-

ganan. Layanan ini muncul sebagai hasil inovasi dari munculnya

layanan akses internet broadband.

1. Layanan IPTV

IPTV (Internet Protocol Television) adalah layanan

multimedia televisi / video / audio / text / grafik / data yang di

deliver di atas jaringan manage IP Broadband dan dijamin

kualitas layanan, keamanan, dan kehandalannya (anonim).

Berbeda dengan traditional TV, IPTV menawarkan interak-

tivitas dua arah antara end user dengan sistem IPTV melalui

komponen berupa Set Top Box, dimana end user dapat menggu-

nakan layanan yang bersifat on demand (diinisiasi oleh end user)

seperti Video on Demand, Karaoke on Demand, Online Shop-

ping, Game, dan sebagainya.

Dalam implementasinya, layanan ini dikonfigurasikan

seperti gambar berikut:

Page 44: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

52

Gambar 2.19 Konfigurasi Umum IPTV versi ZTE

Sumber : Modul TELKOM

2. Layanan Data

Layanan data dalam layanan triple play adalah akses inter-

net berkecepatan tinggi (broadband). Secara khusus, banyak ap-

likasi yang dapat diterapkan dengan adanya layanan ini, salah

satu di antaranya adalah Home Network atau HAN (Home Area

Network). Home Network, seperti yang ditunjukkan pada gambar

2.30, merupakan suatu jaringan akses dalam rumah yang diban-

gun dari perangkat-perangkat berbasis IP (IP based) dengan ak-

ses internet kecepatan tinggi yang dapat diakses dari dalam atau

luar rumah. Perangkat-perangkat berbasis IP di antaranya adalah

IP Camera, IP printer, IP Storage dan lain sebagainya. Pengatu-

ran pada perangkat-perangkat home network tersebut dilakukan

oleh Home Gateway.

Gambar 2.20 Home Network

Page 45: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

53

Sumber : Modul TELKOM

3. Layanan VoIP

VoIP adalah teknologi telepon yang menggunakan internet

sebagai medianya. VoIP juga dikenal dengan istilah lain seperti

VoBB (Voice over BroadBand) dan IP Telephony. Dengan

adanya VoIP, pelanggan dapat terhindar biaya telepon yang ma-

hal saat menelepon seseorang yang berada di tempat yang jauh.

Selain itu, VoIP juga menghemat biaya infrastruktur telepon.

Latar belakang dibangunnya teknologi VoIP, antara lain:

a. Perkembangan teknologi komunikasi data

b. Teknologi sistem kompresi yang semakin berkembang

c. Perkembangan teknologi pemrosesan data

d. Efisiensi penggunaan media transmisi

Beberapa masalah fundamental dalam VoIP :

a. Standar

Permasalahan besar yang dihadapi VoIP adalah

masalah interoperabilitas antara produk layanan VoIP den-

gan layanan PSTN. Pengembangan standar dan adopsi

adalah kunci masalah interoperabilitas ini.

b. Kualitas

Kinerja suara diukur berdasarkan tundaan (delay).

Panggilan pada PSTN biasanya mencapai tundaan 50 sam-

pai 70 milidetik. Tundaan ini akan bertambah secara sub-

stansial sampai 500 milidetik pada jaringan internet. Tun-

Page 46: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

54

daan sangat mempengaruhi kualitas pembicaraan melalui

internet. Manusia dapat mentoleransi tundaan sampai den-

gan 250 milidetik sebelum terdapat efek lainnya.

c. Kapasitas

Internet merupakan jaringan terbuka dari banyak

jaringan ISP (Internet Service Provider) yang berbeda.

Konsekuensinya adalah sangat sulit untuk memastikan

bandwidth jaringan yang baik, sekuen paket data yang ter-

atur, serta tundaan yang kecil. Salah satu parameter utama

yang mempengaruhi kualitas layanan internet adalah kehi-

langan paket. Hilangnya paket adalah masalah yang ham-

pir ada setiap saat, yang umumnya disebabkan oleh

bertambahnya popularitas penggunaan internet sehingga

berdampak terhadap kenaikan beban jaringan internet.

Kongesti jaringan, karena keterbatasan bandwidth atau

traffic yang berlebihan (overload), merupakan penyebab

utama hilangnya paket.

2.2.4 Metode Kualitas VoIP

1. MOS (Mean Opinion Score)

Menurut Ibnu (2011, Metode Pengukuran Kualitas VoIP),

metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menentukan

kualitas suara dalam jaringan IP berdasar pada standar ITU-T

P.800. Metode ini bersifat subjektif, karena dinilai berdasarkan

pada pendapat orang per orang. Untuk menentukan nilai MOS

Page 47: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

55

terdapat dua cara pengetesan yaitu, conversation opinion

test dan listening test. Rekomendasi nilai ITU-T P.800 untuk nilai

MOS adalah sebagai berikut: 

Tabel 2.1 Nilai MOS

Nilai MOS Opini

5 Sangat baik

4 Baik

3 Cukup baik

2 Tidak baik

1 Buruk

Metode MOS dirasakan kurang efektif untuk mengestimasi

kualitas layanan suara untuk VoIP, hal ini dikarenakan :

1. Tidak tedapat nilai yang pasti terhadap parameter yang

mempengaruhi kualitas layanan suara dalam VoIP.

2. Setiap orang memiliki standar yang berbeda-beda terhadap

suara yang mereka dengar dengan hanya melalui percakapan.

3. Dibutuhkan pendapat banyak orang untuk mengestimasi nilai

MOS tersebut.

2. E-Model

Menurut Ibnu (2011, Metode Pengukuran Kualitas VoIP), di

dalam jaringan VoIP, tingkat penurunan kualitas yang diakibatkan

oleh transmisi data memegang peranan penting terhadap kualitas

suara yang dihasilkan. Hal yang menjadi penyebab penurunan

kualitas suara ini diantaranya adalah delay, paket loss, dan jitter.

Page 48: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

56

Pendekatan matematis yang digunakan untuk menentukan kualitas

suara berdasarkan penyebab menurunnya kualitas suara dalam

jaringan VoIP dimodelkan dengan E – Model yang distandarkan

oleh ITU–T G.107.

R Factor : (Estimasi range kualitas suara)(0-100)

R Factor = R - (Packet loss x 2.5)

R = Ro - Is - Id - Ie

Keterangan:

Ro = faktor dasar untuk level noise (nilai default 93.3)

Is = Masalah yang terjadi secara bersama dengan suara yang

masuk (jitter)

Id = Masalah yang disebabkan oleh delay (delay)

Ie = faktor kerusakan peralatan (asumsi 1-2)

Tabel 2.2 Hubungan nilai R dengan nilai MOS

2.2.5 Gigabyte Passive Optical Network (GPON)

Menurut modul PT. Telkom (Anonim, 2011) dikatakan bahwa

Page 49: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

57

GPON adalah suatu teknologi akses yang dikategorikan sebagai

Broadband Access yang berbasis kabel serat optik. GPON

menggunakan serat optik sebagai medium transmisinya. Satu

perangkat akan diletakkan pada sentral, kemudian akan

mendistribusikan traffic triple play ke arah pelanggan. Yang menjadi

ciri khas dari teknologi ini dibanding teknologi optik lainnya adalah

teknik distribusi traffic dilakukan secara pasif. Dari sentral hingga

kearah pelanggan akan didistribusikan menggunakan pasif splitter.

GPON menggunakan Time Division Multiple Access (TDMA) sebagai

teknik multiple access upstream dan menggunakan broadcast ke arah

downstream. GPON beroperasi dengan line rate 2.5 Gbps untuk

downstream dan 1,2 Gbps untuk upstream. GPON diciptakan untuk

memberikan layanan suara, data, dan video dengan menggunakan

standart dat ITU-T G984.x series (anonim).

Gambar 2.21 Arsitektur GPON

Sumber : Modul TELKOM

2.2.5.1Konfigurasi GPON

Menurut modul PT. Telkom (Anonim, 2011) dikatakan

bahwa konfigurasi sistem GPON pada dasarnya dapat dibagi

Page 50: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

58

menjadi tiga bagian, yatu :

1. Optical Line Terminal (OLT)

OLT menyediakan antarmuka anatara sistem PON dengan

PT. Telkom (service profider) video, data dan suara.

Bagian ini akan menuju ke sistem operasi pada metro

melalui Element Managemen System (EMS).

Gambar 2.22 Perangakat OLT

Sumber : Modul TELKOM

2. Optical Distribution Network (ODN)

ODN merupakan jaringan optik antara OLT sampai

perangkat ONU/ONT. ODN menyediakan sarana transmisi

optic dari OLT terhadap pelanggan dan sebaliknya.

Transmisi ini menggunakan komponen optik passif. ODN

menyediakan peralatan transmisi optik antara OLT dan

ONU.

ODN sendiri terdiri dari :

- Passive Splitter

- Connector

- Jaringan Fiber optic

- Splices

Page 51: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

59

3. Optical Network Termination / Unit (ONT / ONU)

ONT / ONU menyediakan interface antara jaringan

optik dengan pelanggan. Sinyal optik yang ditransmisikan

melalui ODN diubah oleh ONT / ONU menjadikan sinyal

elektrik yang diperlukan untuk layanan pelanggan. Pada

arsitektur FTTH, ONT / ONU diletakan disisi pelanggan.

ONT / ONU dihubungkan melalui Adaption Unit (AU)

yang menyediakan fungsi penyesuaian antara ONT / ONU

dan pelanggan. Sehingga FTTH atau FTTB sangat sesuai

dengan skema GPON.

4. Set Top Box (STB)

Fungsi dari STB adalah mengkonversi IP Video

(broadcast) menjadi gambar analog yang dapat

ditampilkan pada televisi pelanggan.

Gambar 2.23 Set Top Box

Sumber : Modul TELKOM

Page 52: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

60

2.2.6 Multi Service Access Node (MSAN)

Menurut modul PT. Telkom (Anonim, 2011) dikatakan bahwa

Multi Service Access Node (MSAN) adalah salah satu sistem pada PT.

Telkom masih menggunakan kabel tembaga yang merupakan generasi

ketiga dari Optical Access Network (OAN). MSAN merupakan

platform single yang mampu mendukung teknologi akses tradisional

dan sudah digelar secara luas, MSAN juga mampu mendukung

teknologi baru dengan fungsi sebagai gateway menuju inti Next

Generation Network (NGN) dan berfungsi untuk Broadband Access

Multiplexer yang membawa layanan berbasis ADSL, ADSL2/2+,

G.SHDSL2 (anonim).

Berikut ini adalah beberapa layanan MSAN pada PT. Telkom yaitu :

1. POTS (Plain Old Telephone Service) adalah layanan telepon dasar

berupa layanan suara dan data / internet berkecepatan rendah

menggunakan jaringan lokal akses kabel tembaga

2. ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah salah satu jenis

teknologi DSL dimana pembagian bandwidth data untuk transmisi

downstream lebih besar daripada upstream. Teknologi ADSL ini

memungkinkan pelanggan dapat melakukan akses data dan

panggilan telepon biasa secara bersamaan karena teknologi ini

memisahkan frekuensi suara dan frekuensi data.

Page 53: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

61

Gambar 2.24 Arsitektur MSAN

Sumber : Modul TELKOM

2.2.6.1Konfigurasi MSAN

Menurut modul PT. Telkom (Anonim, 2011) dikatakan

bahwa secara umum teknologi MSAN yang dimiliki oleh PT.

Telkom terdiri dari  Rangka Pembagi Utama (RPU) / Main

Distribution Frame (MDF), Kabel Primer, Rumah Kabel

(RK), Kabel Sekunder, Kotak Pembagi (KP) / Distribution

Point (DP), Saluran Penaggal (Salpa), Kotak Terminal Batas

(KTB), Kabel Rumah, Soket/Roset, Pesawat Telepon.

Gambar 2.25 Konfigurasi Perangkat Jaringan

Sumber : Modul TELKOM

Berdasarkan gambar di atas, konfigurasi MSAN adalah

(sesuai kode nomor pada gambar) :

1. Rangka Pembagi Utama (RPU) / Main Distribution Frame

(MDF)

Page 54: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

62

RPU yang dimiliki oleh PT. Telkom berbentuk blok-

blok terminal yang terdapat dalam gedung STO (Sentral

Telepon Otomat) atau Sentral Lokal. RPU / MDF biasanya

terletak di bawah ruang sentral telepon untuk gedung STO

bertingkat. Sedangkan, untuk gedung STO tidak bertingkat,

MDF diletakkan di samping ruang sentral telepon. Di

bawah MDF terdapat ruang bawah tanah yang dipasang

rangka besi (Cable Chamber) untuk menempatkan kabel-

kabel primer dari luar gedung sebelum di distribusikan ke

MDF.

Gambar 2.26 Bentuk dan letak MDF / RPU di gedung STO

Sumber : Modul TELKOM

Fungsi MDF :

a. Tempat Penyambungan Kabel Primer dengan Kabel

Sentral

b. Tempat Pengetesan

Page 55: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

63

c. Fleksibelitas Saluran, artinya dapat

ditukarpasangkan kabel sentral dengan kabel primer

dengan menggunakan kabel jumper wire.

d. Tempat meletakkan pengaman jaringan.

Blok terminal vertikal dan blok terminal horizontal

dihubungkan dengan dengan menggunakan kabel jumper

wire, yaitu kabel tembaga polietelin.

Gambar 2.27 Pemasangan Jumper Wire Di MDF pada Block Terminal

Sumber : Modul TELKOM

2. Kabel Primer

Pada PT. Telkom kabel primer berfungsi untuk

menghubungkan RPU suatu sentral telepon ke RK dan

DP / KP pada daerah catuan langsung. Kabel primer

mempunyai kapasitas maksimal 2400 pasang dengan

diameter 0,4 mm dan 0,6 mm. Untuk STO kapasitas

besar kabel primer ditanam langsung atau dipasang

melalui pelanggan yang dicor beton (sistem duct).

Page 56: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

64

Gambar 2.28 Konfigurasi Kabel Primer

Sumber : Modul TELKOM

3. Rumah Kabel (RK)

Pada PT. Telkom RK merupakan salah satu bagian

yang penting dalam suatu jaringan kebel telepon antara

sentral dengan pesawat pelanggan yang biasanya

dipasang di tepi jalan, trotoar, dan pada tempat yang

tidak mengganggu lalu lintas dan aman. RK terbuat dari

beton ( type lama , sekarang tidak dipakai lagi ), dan

ada juga yang terbuat dari besi / fiber glass. RK

mempunyai fungsi sebagai tempat penyambungan

antara kabel primer dengan kabel sekunder, tempat

melaksanakan pengetesan untuk mengetahui keberadaan

gangguan, dan tempat melaksanakan jumper antara

terminal blok disisi primer dengan terminal blok disisi

sekunder. Kapasitas RK paling kecil 800 pasang,

dengan arti jumlah pasangan primer dengan pasangan

sekunder yang dapat diterminasikan adalah 800 pasang,

sedangkan kapasitas RK paling besar 2400 pasang

(dimensi RK dengan kapasitas 2400 pasang sama

dengan kapasitas 1600 pasang). Pada umumnya,

perbandingan antara kapasitas kabel primer dan kabel

sekunder adalah 2 : 3.

Page 57: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

65

Gambar 2.29 Rumah Kabel

Sumber : Modul TELKOM

4. Kabel Sekunder

Kabel sekunder adalah kabel yang

menghubungkan RK dengan DP/KP. Kabel sekunder

mempunyai kapasitas maksimal 200 pasang dengan

diameter urat kabel bervariasi antara 0,4 s/d 0,8 mm.

Gambar 2.30 Konfigurasi Kabel Sekunder

Sumber : Modul TELKOM

5. Kotak Pembagi (KP) / Distribution Point (DP)

Page 58: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

66

KP merupakan unit terminal kabel tempat

penyambungan antara kabel sekunder dengan kabel

distribusi (penanggal) yang mempunyai fungsi sebagai

tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan

kabel distribusi, dan sebagai tempat pengetesan untuk

mengetahui keberadaan gangguan.

Gambar 2.31 Konfigurasi KP

Sumber : Modul TELKOM

Keterangan :

RK : Rumah Kabel

KP : Kotak Pembagi

Pswt : Pesawat telepon

Fungsi KP :

a. Tempat penyambungan kabel sekunder dengan

saluran penanggal

b. Tempat pengetesan atau mengetahui keberadaan

gangguan

c. Tempat mutasi jaringan yang menuju rumah

pelanggan

Page 59: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

67

d. Saluran yang stabil karena setiap pasang urat kabel

sekunder bisa di tukar pasang dengan setiap saluran

penaggal.

KP ada berbagai macam jenis, antara lain :

1. Kotak Pembagi Tiang ( KPT )

Mempunyai kapasitas 10 pasang yang kecil

dan 20 pasang yang besar. Digunakan untuk

mencatu pelanggan yang terpencar dengan

menggunakan saluran penanggal.

Gambar 2.32 Konfigurasi KP di tiang

Sumber : Modul TELKOM

2. Kotak Pembagi Dinding ( KPD )

Dipasang pada dinding sebelah luar, biasanya

digunakan untuk mencatu pertokoan/rumah yang

letaknya berdampingan secara teratur. Dapat juga

dipasang pada dinding sebelah dalam / biasanya

digunakan untuk mencatu tiap tingkat pada gedung

Page 60: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

68

bertingkat/komplek industri, kampus, perkantoran.

DP jenis ini mempunyai kapasitas lebih besar

dibanding DP atas tiang dan biasanya kapasitas

paling kecil 60 pasang dan paling besar 400

pasang.

Gambar 2.33 Konfigurasi KP di Dinding

Sumber : Modul TELKOM

3. Tabung Pembagi / Terminal Post ( TP )

Kotak pembagi yang dipasang di atas

permukaan tanah/pelataran. Digunakan untuk

mencatu pelanggan pada daerah permukaan yang

sudah mapan seperti perumahan pada real estate.

Pada STO Simpang lima menggunakan kotak

pembagi tiang dengan kapasitas 10 – 20 saluran.

Umumnya, dari 10 saluran, diambil 1 sebagai

saluran cadangan dan dari 20 saluran diambil 2

sebagai saluran cadangan. Saluran cadangan ini

Page 61: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

69

berfungsi sebagai pengganti apabila dalam 1 KP

tersebut ada saluran yang mengalami kerusakan

atau sedang dalam perbaikan.

4. Kabel distribusi

Kabel distribusi pelanggan yang fungsinya

menghubungkan DP/KP ke tambatan akhir pada

rumah pelanggan. Kabel yang digunakan adalah

kabel penanggal. Kabel penanggal ada dua jenis,

yaitu kabel dengan penguat dan tanpa penguat.

Kabel saluran penanggal berfungsi

menghubungkan KP (Kotak Pembagi) dengan

KTB( Kotak Terminal Batas) yang berada di

pelanggan. Kabel yang digunakan adalah kabel

DW (Drop Wire). Jarak kabel Drop Wire terjauh

adalah 250 meter. Dengan jarak 250 meter itu,

maka maksimal diperlukan tiang adalah :

Banyaknya tiang = Jarak terjauh / 50

Banyaknya tiang = 250 / 50 = 5 tiang

Pada rumus terdapat pembagian 50 karena

jarak maksimal antara tiang itu adalah 50 meter.

5. Kotak Terminal Batas (KTB)

KTB merupakan tempat penyambungan

antara kabel penanggal / distribusi dengan kabel

Page 62: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

70

instalasi dalam rumah (indoor cable) yang

mempunyai fungsi sebagai pembatas antara IKR

pada rumah pelanggan dengan saluran penanggal

pada jaringan kabel., tempat terminasi awal IKR

pada rumah pelanggan, tempat terminasi akhir

saluran penanggal dari jaringan kabel telepon lokal,

tempat penyambungan antara IKR pada rumah

pelanggan dengan saluran penanggal dari jaringan

lokal, dan tempat pemeriksaan ada tidaknya dial

tone (nada pilih). KTB biasanya dipasang pada

dinding rumah pelanggan dengan ketinggian

kurang lebih 170 cm dari atas tanah.

KTB mempunyai dua bagian, yaitu sisi PT.

Telkom dan sisi pelanggan.

a. Sisi Telkom

Batasan sepenuhnya tanggung jawab PT.

Telkom terhadap kondisi instalasi kabel. Pada

sisi PT. Telkom terdapat terminal urat kabel

yang berfungsi untuk menterminasikan kabel

saluran penanggal, IKR, kabel yang terhubung

ke konektor pada sisi pelanggan, dan kabel

yang terhubung ke soket pada sisi pelanggan.

Sisi Telkom dilengkapi dengan pintu yang

hanya dapat dibuka dengan alat khusus

/dirancang dengan menggunakan segel.

Page 63: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

71

b. Sisi Pelanggan

Sisi pelanggan PT. Telkom adalah

batasan pelanggan diijinkan memelihara,

memeriksa, dan memperbaiki IKR. Dalam

kondisi normal (operasi), maka penyambungan

saluran pananggal dengan IKR dilakukan

dengan memasukkan konektor ke dalam outlet

pasangannya di sisi pelanggan. Pelanggan

telepon dapat memeriksa ada tidaknya nada

pilih dari sentral telepon dengan cara

memasukkan utas konektor dari pesawat

telepon langsung ke outlet yang ada pada sisi

pelanggan.

6. Kabel Rumah

Kabel rumah pada PT. Telkom menggunakan

kabel UTP yang menghubungkan antara Kotak

Terminal Batas dengan Soket dan keluarannya

menggunakan RJ11.

7. Soket/Roset

Pada PT. Telkom Soket/roset merupakan

sebuah terminal 1 pair to 1 pair, yang berfungsi

menghubungkan kabel rumah ke pesawat telepon.

Page 64: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

72

Gambar 2.34 Soket

Sumber : http://bolozer.blogspot.com/2011/05/cara-mengatasi-

gangguan-speedy.html

8. Pesawat Telepon

Perangkat ini adalah umum digunakan

dimasyarakat luas yang berfungsi untuk

berkomunikasi 2 arah. Pada PT. Telkom akan

digunakan pesawat yang menggunakan konektor

kabel tembaga di bagian belakang.

Gambar 2.35 Pesawat Telepon

Sumber :

http://w14.itrademarket.com/pdimage/37/1801737_

kx-ts600mx_w.jpg

Page 65: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

73

2.2.7 Parameter yang digunakan

A. Pengukuran Kualitas Jaringan

Menurut modul PT. Telkom (Anonim, 2011) dikatakan

bahwa parameter yang digunakan untuk melakukan pengukuran

pada kualitas jaringan adalah :

a. Line Rate adalah kecepatan pengiriman data dari metro

menuju pengguna.

b. SNR (Signal to Noise Ratio) adalah perbandingan (ratio)

antara kekuatan sinyal (signal strength) dengan kekuatan

derau (noise level). Nilai SNR dipakai untuk menunjukkan

kualitas jalur koneksi, maka makin besar nilai SNR, makin

tinggi kualitas jalur tersebut. Artinya makin besar pula

kemungkinan jalur itu dipakai untuk lalu lintas komunikasi

data dan sinyal dalam kecepatan tinggi.

c. Attenuation adalah nilai yang menunjukkan seberapa jauh

kulitas sinyal dari modem pelanggan sampai ke perangkat

GPON/MSAN di STO telah terdegradasi (melemah).

Semakin kecil nilai line attenuation maka akan semakin

baik.

d. Attainable Rate adalah nilai yang menunjukkan kapasitas

bandwidth maksimum yang dapat ditransmisikan melalui

jaringan, melihat parameter ini untuk menentukan pilihan

paket yang sesuai dengan kondisi jaringan.

B. Pengukuran Kualitas Gambar

Page 66: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

74

Menurut modul PT. Telkom (Anonim, 2011) dikatakan

bahwa parameter yang digunakan untuk melakukan

pengukuran pada kualitas gambar adalah :

a. Throughput adalah tingkat rata-rata pengiriman pesan

yang berhasil melalui saluran komunikasi.

b. MDI-DF (Media Delivery Index – Delay Factor) adalah

berapa milidetik data yang harus ditampung oleh buffer

untuk mengatasi jitter.

c. MDI-MLR (Median Delivery Index – Median Lost Rate)

jumlah paket yang hilang atau juga datang tidak berurutan

setiap detik. Jika MLR lebih besar dari 0 maka akan

terjadi paket loss. Maka kualiatas gambar akan menurun

dan menghasilkan gambar yang rusak.

d. IP-Jitter adalah perbedaan waktu dari paket yang diterima

dibandingkan dengan urutan waktu pada saat paket

dikirimkan.

e. IP-Loss adalah nilai dari besaran paket IP yang hilang.

Untuk setiap IP memiliki tujuh paket untuk dikirimkan.

Untuk satu paket IP yang hilang berarti tujuh paket yang

hilang (MLR) dalam satu paket IP.

2.2.8 SINYAL ANALOG

Menurut Alfiansyah (2009, Definisi Sinyal), sinyal analog

adalah suatu sinyal dimana salah satu besaran karakteristiknya

mengikuti secara kontinyu perubahan dari besaran fisik lainnya yang

melambangkan informasi, secara fisik sinyal analog berarti selalu

Page 67: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSelain itu kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis layanan ) ditentukan oleh jenis

75

mempunyai nilai di sepanjang waktu. Karakteristik yang dimiliki oleh

sinyal analog antara lain : Amplitudo, frekuensi dan fasenya.

Gambar 2.36 Sinyal Analog

Sumber : http://www.sentra-edukasi.com

2.2.9 SINYAL DIGITAL

Menurut Alfiansyah (2009, Definisi Sinyal), sinyal digital

adalah sebuah sinyal diskrit dimana informasinya dilambangkan oleh

sejumlah deretan sinyal diskrit yang telah ditentukan jumlahnya.

Gambar 2.37 Sinyal Digital

Sumber : http://www.sentra-edukasi.com


Recommended