Download pdf - 1. pedum-barantan

Transcript
Page 1: 1. pedum-barantan
Page 2: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian 2012

-i-Pedum Barantan 2012 _______________________________________________________

PEDOMAN UMUM T.A. 2012

KATA PENGANTAR

Pedoman Umum Pelaksanaan Anggaran Badan Karantina Pertanian Tahun 2012,disusun sebagai tindak lanjut dari penerbitan dan pengesahan Daftar Isian PelaksanaanAnggaran (DIPA) Satuan Kerja/Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan Karantina PertanianTahun 2012.

Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan pelaksanaan kegiatan anggaransebagai upaya pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan pertanian perkarantinaansecara bertahap berdasarkan rencana strategis Badan Karantina Pertanian tahun 2010 -2014 untuk mewujudkan visi “Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya dalamPerlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungandan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan”.

Untuk mewujudkan pelaksanaan Anggaran Tahun 2012 dapat berjalan efektif,efisien, transparan dan akuntabel, maka pelaksanaan anggaran harus tetap mengacupada peraturan terkait dengan pelaksanaan anggaran (budget execution) danpertanggungjawaban anggaran (budget accountabilities) serta tata cara pengelolaankeuangan negara.

Didalam pelaksanaan APBN, maka setiap Satuan Kerja/UPT wajib menyusun danmenyampaikan laporan keuangan yang meliputi laporan Realisasi Anggaran, Neraca danCatatan Atas Laporan Keuangan secara tepat waktu sebagai pertanggungjawaban kepadapublik.

Hal-hal lain yang belum diatur didalam pedoman ini akan disampaikan lebih lanjutsecara terpisah.

Diharapkan agar pedoman ini dapat dijadikan sebagai acuan didalam pelaksanaananggaran Badan Karantina Pertanian Tahun 2012.

Jakarta, Januari 2012Kepala Badan Karantina Pertanian

ttd

Banun HarpiniNIP. 196010191985032001

Page 3: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian 2012

-ii-Pedum Barantan 2012 _______________________________________________________

PEDOMAN UMUM T.A. 2012DAFTAR ISI

Hal.BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG.................................................................................................. 1B. TUJUAN PEMBANGUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN ................................. 2C. SASARAN PADA TAHUN 2012 ............................................................................... 2D. INDIKATOR KINERJA ............................................................................................. 4E. STRATEGI ............................................................................................................... 4

BAB II KEBIJAKAN OPERASIONAL DAN FOKUS PROGRAM ............................................... 5A. KEBIJAKAN OPERASIONAL ..................................................................................... 5B. PROGRAM BADAN KARANTINA PERTANIAN ......................................................... 5C. INDIKATOR PENCAPAIAN TUJUAN ........................................................................ 6

BAB III ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2012....................................................................... 8A. ANGGARAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TAHUN 2012 ................................. 8B. TARGET PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK TAHUN 2012 ............................... 8C. ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2012........................................................................ 9

BAB IV PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ANGGARAN.................................................... 11A. UMUM................................................................................................................... 11B. PERSIAPAN............................................................................................................. 16C. ORGANISASI PENGELOLAAN ANGGARAN ............................................................. 17D. ADMINISTRASI KEUANGAN.................................................................................... 22E. ADMINISTRASI MATERIL........................................................................................ 25F. MEKANISME PENGAJUAN SPP/SPM...................................................................... 30G. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN ........................................................ 37H. LAIN – LAIN............................................................................................................ 38

BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2012................................................................ 41A. UMUM................................................................................................................... 41B. PELAKSANAAN BERDASARKAN JENIS BELANJA...................................................... 41C. PELAKSANAAN BERDASARKAN JENIS KEGIATAN FISIK .......................................... 46

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PENGAWASAN ..................................................... 50

BAB VII PENUTUP ............................................................................................................. 51

Page 4: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-1-

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rencana Pembanguan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 - 2025 saat inimemasuki periode Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahapkedua (2010 – 2014) setelah periode RPJMN tahap ke -1 (2005 – 2009) berakhir. PadaRPJM tahap ke-2 (2010 – 2014), pembangunan pertanian tetap memegang peranstrategis dalam perekonomian nasional. Peran strategi tersebut digambarkan melaluikontribusi yang nyata dalam penyediaan bahan pangan, sumber devisa Negara,penyerapan tenaga kerja, penyediaan bahan baku industry, bahan pakan, bahan bioenergy serta pelestaraian keamanan hayati dan lingkungan.

RPJMN 2010 - 2014 dalam pembangunan Pertanian Kementerian Pertaniantelah menempatkan target (1) pencapaian swasembada dan swasembadaberkelanjutan, (2) Peningkatan deversifikasi pangan, (3) Peningkatan nilai tambah,daya saing dan ekspor, (4) Peningkatan kesejahteraan petani. Dengan empat targettersebut telah pula ditempatkan beberapa sasaran dengan mempertimbangkanpotensi dan permasalahan yang dihadapi.

Badan Karantina Pertanian merupakan Unit Eselon 1 Kementerian Pertanianmerupakan institusi strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunanPertanian khususnya dalam upaya mencapai target dan sasaran yang telahditetapkan, peran strategi tersebut dapat digambarkan bahwa sesuai tugas danfungsinya dalam system perlidungan dan akselerasi ekspor produk Pertanian yangmana system karantina sudah masuk kedalam system perdagangan internasional.

Pada tahun 2012 Badan Karantina Pertanian telah menetapkan “ProgramPeningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati”dengan keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) operasional sebagai garda terdepanyang berada pada tempat-tempat pemasukan/pengeluaran baik di Bandara Udara,Pelabuhan Laut, penyeberangan atau pos lintas batas dalam melaksanakan tindakankarantina untuk mencegah masuknya produk Pertanian yang tidak sehat atau tidakmemenuhi standart yang ditetapkan, Badan Karantina Pertanian juga didukung olehBalai Besar Uji Standart dan Balai Uji Terap Teknik dan Methode sebagai UPTpendukung dalam melakukan kajian, analisa resiko ataupun diagnose dalampengambilan keputusan tindakan karantina.

Menyadari peran dan tanggung jawab serta tuntutan dari pemangkukepentingan terkait operasional karantina Pertanian diperlukan Petugas yangTangguh, Tangap dan Tangkas dalam memberikan pelayanan serta menterjemahkanisu-isu yang berkembang sebagaimana tergambar sebagi berikut :1. Pentingnya kemandirian pangan (beras, jagung, kedelai, gula dan daging Sapi);

Page 5: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-2-

2. Peningkatan pengawasan pencegahan penyelundupan pangan;3. Hambatan persyaratan teknis perdagangan;4. Peraturan Pengkarantinaan yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan

lingkungan stategis;5. Belum efektifnya pengawasan karantina karena keterbatasan SDM dan sarana

prasarana;6. Perubahan organisasi dan deliniasi kewenangan;7. Pelayanan karantina yang belum efisien;8. Penangan kasus penyelundupan dan pungutan liar.

B. TUJUAN PEMBANGUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN

Pembangunan Pertanian pada tahun 2010-2014 bertumpu pada programutama yaitu Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian danPengawasan Keamanan Hayati.

Penyelenggaraan Karantina Pertanian tertuang dalam Program PeningkatanKualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati yangdilaksanakan melalui upaya pencapaian target kementerian pertanian denganmenjaga ketahanan pangan yang bebas dari ancaman hama penyakit serta masuknyaproduk pertanian impor yang tidak dikehendaki melalui pengawasan yang efektifdipintu-pintu/pelabuhan pemasukan dan pengeluaran dalam rangka mengantisipasisemakin meningkatnya volume dan frekwensi lalu lintas perdagangan produkpertanian.

Adapun tujuan Badan Karantina Pertanian yang tertuang dalam RenstraBarantan 2010-2014, sebagai berikut :a. Melaksanakan dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi Pengkarantinaan hewan

dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati;b. Meningkatkan kualitas sumberdaya dan implementasi prinsip tata pemerintahan

yang baik.

C. SASARAN PADA TAHUN 2012

Sasaran penyelenggaraan karantina pertanian mengacu kepada sasaranyang ditetapkan Kementerian Pertanian antara lain sebagai berikut :a. Terwujudnya perlindungan komoditi pertanian strategis dari ancaman masuk dan

tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan serta hama penyakit hewaneksotik, serta mendukung pencapaian sasaran produksi 2012, antara lain : Sasaran produksi komoditas Tanaman Pangan meliputi : padi sebesar 74,13

juta ton, jagung 24,0 juta ton, kedelai 1,9 juta ton, kacang tanah 1,1 juta ton,kacang hijau 0,39 juta ton, ubi kayu 25,0 juta ton dan ubi jalar 2,3 juta ton.

Sasaran produksi hortikultura, mencakup : cabai 1,34 juta ton, bawang merah0,94 juta ton, kentang 1,18 juta ton, mangga 2,46 juta ton, pisang 6,60 juta ton,

Page 6: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-3-

jeruk 2,84 juta ton, durian 0,77 juta ton, manggis 82 ribu ton, rimpang 0,45 jutaton dan tanaman hias 295,6 juta tangkai.

Sasaran produksi komoditas peternakan meliputi : daging sapi 471 ribu tonkarkas, kerbau 42 ribu ton, kambing/domba 145 ribu ton, babi 239 ribu ton,ayam buras 364 ribu ton, itik 30 ribu ton dan susu segar 986 ribu ton.

Sasaran produksi komoditas perkebunan : gula 2,9 juta ton, kelapa sawit/CPO25,7 juta ton, karet 2,74 juta ton, kelapa 3,32 juta ton, kopi 0,72 juta ton, kakao1,34 juta ton, lada 87 ribu ton, cengkeh 83 ribu ton, jambu mete 152 ribu ton,tembakau 183 ribu juta ton, kapas 40 ribu ton, teh 174 ribu ton, jarak pagar 24ribu ton, nilam 106 ribu ton dan kemiri sunan 4,8 ribu ton.

b. Terwujudnya akselerasi ekspor komoditi pertanian ekspor yang bebas organismepengganggu tumbuhan serta hama penyakit hewan .

c. Pembebasan pulau Bali dari wabah Rabies, dan mencegah penyebarannya ke arealain melalui pengawasan/pencegahan yang intensif serta diperlukan penutupanwilayah terhadap lalu lintas hewan penular rabies.

d. Mendukung terwujudnya pembebasan suatu wilayah terhadap penyakitbrucellosis, sehingga terhadap lalu lintas ruminansia yang menuju wilayahtersebut harus diperiksa dan bebas penyakit brucellosis.

e. Terselenggaranya pengawasan keamanan hayati sehingga produk pertanian yangdikonsumsi aman, sehat, utuh dan halal serta terjaganya kelestarian lingkungandari ancaman invasi agen hayati asing dan produk rekayasa genetika yangmerugikan.

f. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 88/Permentan/PP.340/12/2011 (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 842) ditetapkan tanggal 14September 2011, diundangkan tanggal 19 Desember 2011, tentang PengawasanKeamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar asalTumbuhan.

g. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 89/Permentan/OT.140/12/2011 (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 843) ditetapkan tanggal 14September 2011, diundangkan tanggal 19 Desember 2011, tentang Perubahanatas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 37/Kpts/HK.060/1/2006 tentangPersyaratan Teknis dan Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Buah-buahan dan/atau Sayuran Buah Segar ke dalam Wilayah Negara RepublikIndonesia.

h. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 90/Permentan/OT.140/12/2011 (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 844) ditetapkan tanggal 14September 2011, diundangkan tanggal 19 Desember 2011, tentang Perubahanatas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18/Permentan/OT.140/2/2008 tentangPersyaratan dan Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan HasilTumbuhan Hidup berupa Sayuran Umbi Lapis Segar ke dalam Wilayah NegaraRepublik Indonesia.

Page 7: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-4-

D. INDIKATOR KINERJA

Untuk memperoleh gambaran capaian kinerja Badan Karantina Pertanian,maka telah disusun indikator kinerja sebagai berikut :1. Efektifitas pengendalian resiko masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK, serta

pangan yang tidak sesuai standart keamanan pangan;2. Efektifitas pelayanan ekspor komoditas Pertanian dan produk tertentu;3. Tingkat kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina Pertanian.

E. STRATEGI

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Badan KarantinaPertanian tahun 2010-2014, ditempuh strategi dengan mengoptimalkan peran BadanKarantina Pertanian dalam mendukung keberhasilan pembangunan pertanian. Strategitersebut dituangkan dalam kebijakan operasional 2012 :

1. Memperkuat kelembagaan Pengkarantinaan yang didukung SDM profesional,organisasi yang kuat, dan sarana-prasarana yang memenuhi standarinternasional;

2. Mengembangkan teknik dan metode yang adaptif terhadap perkembangan Iptekyang didukung dengan sarana laboratorium yang terakreditasi;

3. Memperkuat penegakan hukum yang didukung peraturan perundang-undanganyang kuat, sistem dan prosedur yang cepat, akurat dan akuntable;

4. Membangun jejaring informasi yang didukung sistem data elektronik untukmenciptakan pelayanan prima kepada pengguna jasa karantina;

5. Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait baik nasional maupuninternasional serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasidalam penyelenggaraan karantina.

Page 8: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-5-

BAB IIKEBIJAKAN OPERASIONAL DAN FOKUS PROGRAM

A. KEBIJAKAN OPERASIONAL

Penyelenggaraan Pengkarantinaan 2012 dilaksanakan dalam rangkamerespon isu-isu publik. Untuk itu diambil Kebijakan operasional Badan KarantinaPertanian : (1) Peningkatan pengawasan pemasukan dan pengeluaran pangan segarasal hewan dan tumbuhan, (2) Pengetatan persyaratan teknis importasi produkpertanian, (3) Review dan penyempurnaan peraturan perundangan Pengkarantinaan,(4) pendelegasian tindakan karantina kepada pihak ketiga yang memenuhipersyaratan, (5) Pengawasan karantina berbasis analisis dan manajemen resikoterhadap ancaman HPHK/OPTK, (6) Meningkatkan koordinasi dengan instansi/eselonI terkait yang memiliki kewenangan perijinan/persetujuan pemasukan, (7)Membangun instalasi karantina pertanian permanen, (8) Meningkatkan sistempelayanan karantina, (9) Membangun kepatuhan terhadap peraturan perundanganPengkarantinaan.

B. PROGRAM BADAN KARANTINA PERTANIAN

Pembangunan Badan Karantina Pertanian didasarkan pada program, yaitu:Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan KeamananHayati.

Dalam Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian danPengawasan Keamanan Hayati termasuk pada kegiatan utama PengendalianOrganisme Pengganggu Tanaman (OPT), Penyakit Hewan Karantina danPeningkatan Keamanan Pangan, karantina berperan dalam upaya peningkatanproduktifitas melalui :1. Pengawasan dan pemeriksaan yang lebih ketat dan efektif didukung peningkatan

“capacity building” dan disiplin SDM Karantina di pelabuhan utma dan perbatasan2. Advokasi dan fasilitasi terwujudnya akselerasi ekspor komoditas pertanian

unggulan.3. Peninggalan pelayanan secara efektif dan efisien melalui implementasi teknologi

informasi dan komunikasi, penerapan sistem manajemen mutu pelayanan yangbebas KKN

4. Peningkatan cegah tanggal pemasukan komoditas pertanian ilegal dan “IAS” yangterkait dengan penguatan kegiatan intelejen, PPNS dan Public Awareness

5. Efisiensi manajemen internal dan memperkuat kelembagaan yang telahterintegrasi

6. Memperkuat kerjasama dibidang karantina (nasional, bilateral, regional,multilateral)

Page 9: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-6-

7. Memperkuat regulasi untuk mengantisipasi permasalahan komoditas yang tidakbebas HPHK/OPTK/tidak sehat/tidak aman/tidak utuh dan tidak halal.

8. Pengembangan teknik dan metode tindakan karantina dan mewujudkanlaboratorium yang kredibel.

9. Peningkatan kepedulian dan Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraanPengkarantinaan.

Untuk mendukung upaya tersebut maka kegiatan-kegiatan pada programPeningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayatitahun 2012 antara lain :

(1) Melengkapi sarana dan prasarana operasional, melalui pembangunan danperbaikan instalasi karantina hewan; Screen house; Green House; sertapengadaan peralatan dan bahan laboratorium pada kantor pelayanan (UPT danwilayah kerja), sesuai kebutuhanKegiatan ini bertujuan untuk penyediaan sarana dan prasarana untuk tindakankarantina yang memenuhi standard sehingga pelayanan karantina dapat lebihoptimal.

(2) Peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) karantinadengan rekruitmen pegawai baru, pemberian bea siswa progran pasca sarjana,pelatihan-pelatihan yang bersifat teknis maupun administrasi.

(3) Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya penyelenggaraankarantina melalui kegiatan Public Awareness di seluruh UPT, serta peningkatanperan serta masyarakat dalam pelaksanaan tindak karantina dan fasilitasi instalasimelalui kegiatan dalam sistem Skim Audit Barantan.

(4) Penyempurnaan kebijakan Pengkarantinaan, standard, prosedur teknik danmetode operasional karantina melalui kegiatan ujicoba tindakan karantina; kajianresiko media pembawa HPHK/OPTK; dan workshop ilmiah.

(5) Pengembangan koordinasi pengawasan lalu lintas komoditas pertanian denganKepolisian pada tempat yang belum ditetapkan sebagai tempat pemasukan;dengan instansi di pelabuhan dalam rangka pengawasan yang efektif danmendukung akselerasi ekspor komoditas pertanian; serta kerjasama antar UPTdan Pemerintah Daerah dalam rangka pengawasan, pencegahan danpengendalian HPHK/OPTK pada suatu area kepulauan.

(6) Peningkatan pelayanan pemeriksaan karantina dengan pelaksanaan tindakkarantina diluar tempat pemasukan/pengeluaran dan dengan Pre ShipmentInspection di daerah/negara asal, dalam rangka cegah dini pemasukanHPHK/OPTK.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN TUJUAN

Indikator Pencapaian Tujuan merupakan Indikator kinerja yang secaralangsung maupun tidak langsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilanpencapaian sasaran. Dalam hubungan ini, penetapan indikator kinerja kegiatanmerupakan proses identifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi tentang

Page 10: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-7-

indikator kinerja atau ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan kegiatan dan program-program instansi.

Indikator pencapaian tujuan Badan Karantina Pertanian secara umum dapatdijabarkan sebagai berikut :1. Tingkat kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian,2. Efektifitas pengendalian resiko masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK, serta

pangan yang tidak sesuai standar keamanan pangan,3. Efektifitas pelayanan ekspor komoditas pertanian dan produk tertentu.

Page 11: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-8-

BAB IIIALOKASI ANGGARAN TAHUN 2012

A. ANGGARAN BADAN KARANTINA PERTANIAN PERTANIAN TAHUN 2012

Berdasarkan program dan kegiatan pokok yang akan mendukung pencapaianprioritas Pembangunan Nasional umumnya dan Pembangunan Pertanian khususnya,maka anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian untuk tahun 2012 adalahsebesar Rp.747.394.583,- milyar yang dibandingkan tahun 2011 sebesarRp.542.866.622,- milyar, mengalami kenaikan sebesar 0,27%.

Tabel 1 : Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian Tahun 2011 & 2012(Menurut Program APBN Sektor Pertanian)

No. ProgramTA 2011 *)(Juta Rp)

TA 2012(Juta Rp)

1. Program Peningkatan Kualitas PengkarantinaanPertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

542.866,6 747.394,6

Jumlah 542.866,6 747.394,6Keterangan : *) termasuk anggaran APBN-P RM sebesar Rp. 40,0 milyar

termasuk anggaran Tambahan Alokasi Reward sebesar Rp. 269,6 jutatermasuk drop loan sebesar Rp. 3,3 milyardan termasuk anggaran penghematan sebesar Rp.12,9 milyar

B. TARGET PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK TAHUN 2012

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tentang Penerimaan Negara BukanPajak (PNPB) bidang pertanian, maKepala Badan Karantina Pertanian KarantinaPertanian diamanatkan untuk mengoptimalkan penerimaan negara bukan pajak daripelayanan Pengkarantinaan. Namun mengingat dalam kebijakan nasional bahwasektor pertanian adalah sektor yang masih perlu disubsidi, maka pelayananPengkarantinaan diupayakan untuk tidak membebani pelaku usaha dan petani.Disamping itu Badan Karantina Pertanian Pertanian merupakan institusi pelayananmasyarakat, bukan institusi penghasil pendapatan negara (bea, pajak atau retribusi),sehingga penerimaan negara yang diterima hanya merupakan tambahan pendapatannegara yang bukan merupakan tujuan utama dan faktor keberhasilan karantinapertanian.

Target penerimaan APBN PNBP lingkup Badan Karantina Pertanian Pertaniantahun 2011 adalah sebesar Rp.78.871.486.814,- Milyar, dengan realisasi sampaidengan bulan November 2011 sebesar Rp.96.314.563.084,- Milyar denganpersentase sebesar 122,12%, untuk lasporan bulan Desember belum masuk,sedangkan Target penerimaan APBN 2012 hasil pembahasan dengan DJAdiperkirakan sebesar Rp.84.396.815.288,- Milyar, hal ini menunjukkan kenaikansebesar 0,06% dari target 2011.

Page 12: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-9-

Berdasarkan Kepmenkeu Nomor 505/KMK.06/2002 tentang persetujuanpenggunaan sebagian dana PNBP yang berasal dari PNBP pada Badan KarantinaPertanian Pertanian, PNBP ini dapat digunakan sebesar 50% dari penerimaan,diantaranya meliputi :1. Pengadaan formulir dokumen operasional karantina berupa formulir utama dan

formulir penunjang,2. Pelaksanaan operasional Electronic Data Interchange (EDI),3. Penyediaan biaya operasional di tempat-tempat pemasukan/pengeluaran

komoditas pertanian di wilayah kerja kantor/satuan kerja/UPT,4. Pengadaan peralatan dan bahan-bahan laboratorium,5. Pemeliharaan kandang-kandang hewan,6. Kerjasama dengan instansi-instansi terkait dalam rangka peningkatan sistem dan

prosedur pelayanan jasa karantina,7. Pembinaan teknis operasional dan administrasi ke kantor-kantor UPT/daerah,8. Pelatihan pegawai baik teknis maupun administrasi,9. Pengadaan sarana transportasi.

C. ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2012

1. Menurut Sumber Dana

Alokasi anggaran tahun 2012 yang disusun berdasarkan program-kegiatanBadan Karantina Pertanian Pertanian, maka rincian menurut jenis belanjasebagaimana tabel berikut :

Tabel 2 : Rincian anggaran belanja menurut sumber dana tahun 2012

No. Sumber DanaJumlah Anggaran(Ribuan Rupiah)

1. Rupiah Murni 705.228.122,02. Pinjaman Luar Negeri 0,03. Hibah Luar Negeri 0,04. Rupiah Murni Pendamping 0,05. PNBP 42.166.461,0

Jumlah 747.394.583,0

2. Menurut Jenis Belanja

Alokasi anggaran tahun 2012 menurut jenis belanja, sebagaimana tabelberikut :

Tabel 3 : Rincian anggaran belanja menurut jenis belanja tahun 2012

No. Jenis BelanjaTA 2012(Juta Rp)

1. Belanja Pegawai 176.478.6652. Belanja Barang 365.207.3223. Belanja Modal 205.708.596

Jumlah 747.394.583

Page 13: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-10-

3. Alokasi Anggaran Satker Pusat dan Satker Daerah

Rincian anggaran per Satker/Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Pusatsebagaimana tabel berikut :

Tabel 4 : Rincian anggaran menurut satker Karantina tahun 2012

SatkerTA 2012(Juta Rp)

1. Satker Pusat 120.518.5302. Satker Daerah/UPT 626.876.053

Jumlah 747.394.583

Page 14: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-11-

BAB IVPEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ANGGARAN

A. UMUM

1. Struktur Program, Sasaran, dan Kegiatan

Program :Peningkatan Kualitas Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan HayatiSasaran Program :Meningkatnya Efektifitas Pelayanan Karantina dan Pengawasan Keamanan HayatiIndikator Program :1. Efektivitas pengendalian resiko masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK,

serta pangan yang tidak sesuai standar keamanan pangan,2. Efektifitas pelayanan ekspor komoditas pertanian dan produk tertentu,3. Tingkat kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian;

Kegiatan yang mendukung program Peningkatan Kualitas KarantinaPertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati antara lain :

a). Kegiatan : Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan HayatiHewani

Sasaran : Kebijakan teknis karantina hewan yang efektif dalamoperasional pencegahan masuk, menyebar dan keluarnyaHPHK, Pangan Hewani yang tidak aman serta media lain yangmengancam kelestarian sumberdaya hayati hewani dankesehatan pangan hewani.

Indikator : Jumlah rumusan kebijakan teknis operasional karantina hewandan keamanan hayati hewani yang dihasilkan /disempurnakandan dapat berimplementasi dalam operasional pelayanan danpengawasan.

Output : Rumusan kebijakan karantina hewan dan pengawasankeamanan hayati hewani 6 Dokumen.

b). Kegiatan : Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan KeamananHayati Nabati

Sasaran : Kebijakan teknis karantina tumbuhan yang efektif dalamoperasional pencegahan masuk, menyebar dan keluarnyaOPTK, Pangan Nabati yang tidak aman serta media lain yangmengancam kelestarian sumberdaya hayati tumbuhan dankesehatan pangan nabati.

Indikator : Jumlah rumusan kebijakan teknis operasional karantinatumbuhan dan keamanan hayati nabati yang dihasilkan

Page 15: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-12-

/disempurnakan dan dapat berimplementasi dalamoperasional pelayanan dan pengawasan.

Output : Rumusan kebijakan karantina tumbuhan dan pengawasankeamanan hayati nabati 6 Dokumen.

c). Kegiatan : Peningkatan Kepatuhan, Kerjasama dan PengembanganSistim Informasi Pengkarantinaan

Sasaran : - Kebijakan teknis pengawasan dan penindakan yang dapatmendukung meningkatnya kepatuhan pengguna jasakarantina dan integritas petugas karantina,

- Kerjasama yang kondusif dalam mendukung efektifitasrumusan kebijakan teknis, rencana dan programPengkarantinaan pertanian,

- Sistem informasi yang optimal dalam mendukung kinerjamanajemen dan operasional karantina.

Indikator : - Rumusan kebijakan pengawasan dan penindakan karantinahewan/karantina tumbuhan yang dapat diimplementasikan,

- Tingkat pemanfaatan dokumen kerjasama SPS dan dokumenkerjasama operasional yang dihasilkan dalam perumusankebijakan serta pelaksanaan pengawasan dan pelayanan,

- Prosentase peningkatan kesiapan infrastruktur sisteminformasi dan akses informasi instansi terkait, penggunajasa dan unit kerja lingkup Badan Karantina PertanianPertanian melalui jaringan pusat data karantina pertanian.

Output : - Rumusan Kebijakan pengawasan dan penindakan karantinapertanian 2 Dokumen,

- Dokumen kerjasama sanitary dan phytosanitary,- Dokumen kerjasama operasional nasional/antar instansi,- Sistem aplikasi operasional dan pelayanan terintegrasi 6

Aplikasi.d). Kegiatan : Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan

Pengawasan Keamanan HayatiSasaran : Pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan

hayati yang efektif.Indikator : - Volume dan frekwensi operasional tindakan karantina dan

pengawasan keamanan hayati,- Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang

disertifikasi karantina pertanian serta Peningkatan indekskepuasan dan kepatuhan pengguna jasa.

Output : - Tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati 460ribu sertifikat.

Page 16: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-13-

e). Kegiatan : Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium UjiStandar dan Uji Terap Teknik dan Metoda KarantinaPertanian

Sasaran : - Penyelenggaraan uji terap dan desiminasi yang efektifdalam meningkatkan implementasi teknik dan metodatindakan karantina,

- Penyelenggaraan laboratorium yang berkualitas dalammendukung efektifitas penilaian resiko dan tindakankarantina ditempat pemasukan dan pengeluaran.

Indikator : - Jumlah uji terap teknik dan metoda tindakan karantina danpengawasan keamanan hayati yang dapat diterapkan, danjumlah desiminasi teknik dan metoda yang dapatdiimplementasikan,

- Jumlah sampel lab yang diperiksa sesuai ruang lingkuppengujian (uji standar, rujukan, konfirmasi dan profisiensi),

- Jumlah lab karantina yang diakreditasi.Output : - Uji terap tindakan karantina yang diselenggarakan 2

Rekomendasi,- Jumlah sampel uji standar 6.000 sampel,- Jumlah lab yang difasilitasi terakreditasi 6 Unit.

f). Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya padaBadan Karantina Pertanian Pertanian

Sasaran : Meningkatnya kualitas manajemen kinerja penyelenggaraankarantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati

Indikator : - Opini laporan keuangan,- Kualifikasi laporan kinerja,- Peningkatan indeks kompetensi terhadap standar

kompetensi yang ditetapkan dan Indeks budaya kerja,- Jumlah rancangan peraturan yang

diselesaikan/disempurnakan berdasarkan rumusankebijakan teknis

- Layanan Kehumasan.Output : - Laporan Keuangan WTP,

- Laporan Kinerja,- Pelatihan Teknis,- Rancangan Peraturan Karantina 3 Rancangan,- Publikasi Karantina.

Page 17: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-14-

2. Organisasi

Struktur Organisasi Pengelola Anggaran pada Satuan Kerja disesuaikandengan kondisi masing-masing Satuan Kerja, dengan berpedoman sebagaiberikut:a. Menteri Pertanian adalah Pengguna Anggaran / Barang.b. Para Pejabat Eselon I adalah Kuasa Pengguna Anggaran sekaligus sebagai

Pelaksana Harian Pengguna Anggaran/Barang.c. Kepala Satuan Kerja (UPT Karantina) adalah Kuasa Pengguna Anggaran.d. Sekretaris Badan atau Kepala Pusat pada kantor pusat, Kepala Bagian Umum

atau Kepala Bidang pada Balai Besar/Kepala Sub Bagian Tata Usaha atauKepala Seksi pada Balai Kelas I dan Kelas II/Kepala Urusan Tata Usaha atauKepala Sub Seksi pada Stasiun Kelas I/Pejabat Senior yang ditunjuk padaStasiun Kelas II dapat ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Komitmen.

e. Kepala Bagian Keuangan pada Kantor Pusat dan Pejabat lain yang membidangikeuangan pada UPT Karantina Pertanian dapat ditunjuk sebagai PejabatPenguji dan Perintah Pembayaran.

f. Bendahara Pengeluaran adalah Bendahara yang ditunjuk untuk menerima,menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalam rangka pelaksanaanAPBN pada Satuan Kerja masing-masing.

g. Bendahara Penerima adalah Bendahara yang ditunjuk untuk menerima,menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggung jawabkanuang pendapatan negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada Satuan Kerjamasing-masing.

h. Dalam melaksanakan tugasnya, Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran danBendahara dapat dibantu oleh pegawai/staf yang ditunjuk oleh Kepala SatuanKerja.

i. Para pejabat pada butir c, e, f dan g ditetapkan berdasarkan KeputusanMenteri Pertanian, sedangkan butir d dapat ditetapkan oleh Kuasa PenggunaAnggaran masing-masing.

3. Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan dan sub kegiatan pada setiap Satuan Kerja dilakukandengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan pelaksanaan anggaransebagaimana diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku di bidangpenyelenggaraan keuangan, seperti terlampir. Beberapa hal yang perludiperhatikan dan dipedomani dalam pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:a. Masing-masing Satuan Kerja menetapkan pengelola anggaran, uraian tugas

dan tata kerja serta besarnya tunjangan/honorarium, sesuai denganketentuan yang berlaku.

b. Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran menyusun RencanaOperasional Kegiatan (ROK), yang merupakan rincian pelaksanaan kegiatan-

Page 18: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-15-

kegiatan yang ada pada DIPA maupun POK, serta hal-hal lain yang diperlukansebelum dimulainya kegiatan .

c. Pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa pada masing-masing SatuanKerja dilakukan sesuai dengan peraturan dan ketentuan tata cara/prosedurpengadaan barang yang telah ditetapkan pemerintah dengan memperhatikanmutu/kualitas, standar serta spesifikasi teknis yang telah direncanakan.Dalam hal diperlukan spesifikasi teknis bagi suatu jenis peralatan/konstruksi,terlebih dahulu dikonsultasikan dengan Pusat (Pusat Karantina Hewan danKeamanan Hayati Hewani, Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan HayatiNabati, Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Sistem Informasi Pengkarantinaan).

d. Pengelolaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban anggaran DIPAdilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku di bidangpengelolaan keuangan negara.

e. Mekanisme pelaporan anggaran dan kinerja masing-masing Satuan Kerjadilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku di bidangpelaporan/evaluasi.

4. Pelaporan

Sesuai dengan Undang-undang No.17 Tahun 2005 dan Undang-undangNo.1 Tahun 2004 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri KeuanganNo.59/PMK.06/2005, maka setiap instansi pemerintah sebagai pengelolaanggaran, wajib menyusun dan menyampaikan laporan Sistem Akuntasi Instansi(SAI) yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem AkuntansiBarang Milik Negara (SABMN). Laporan tersebut disampaikan sebagai laporanbulanan, semester dan disampaikan selambatnya tanggal 7 bulan berikutnya.

Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan anggaran DIPA dibuatoleh setiap Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran berdasarkanketentuan yang berlaku. Laporan bulanan dibuat setiap akhir bulan dandikirimkan kepada Badan Karantina Pertanian Pertanian cq. Sekretariat Badan,Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, Inspektorat Jenderal KementerianPertanian dan Gubernur masing-masing, selambat-lambatnya tanggal 8 bulanberikutnya. Laporan triwulan dibuat setiap akhir triwulan, dan dikirimkan kepadaBadan Karantina Pertanian Pertanian cq. Sekretariat Badan, Biro PerencanaanKementerian Pertanian, Inspektorat Jenderal Dep. Pertanian dan Gubernurmasing-masing. Laporan bulanan dan triwulan tersebut dibuat menggunakanformulir laporan yang berlaku. Pada akhir tahun anggaran, setiap Satuan Kerjamembuat Laporan Tahunan, dengan outline sebagai berikut :I. Pendahuluan

1. Latar Belakang2. Tujuan3. Sasaran4. Data Umum Kegiatan Operasional dan 3 M (Kepegawaian, Keuangan dan

Perlengkapan).

Page 19: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-16-

II. Pelaksanaan Kegiatan1. Kegiatan Operasional Tindakan Karantina2. Realisasi Fisik/Keuangan DIPA3. Realisasi PNBP4. Mutasi Pegawai5. Mutasi Barang/Inventaris

III. Permasalahan (Operasional dan 3 M)IV. Kesimpulan dan SaranV. Lampiran

B. PERSIAPAN

Sebelum DIPA di realisasikan, Kuasa Pengguna Anggaran sesuaikewenangannya, membuat surat usulan dan surat keputusan sebagai berikut :1. Usulan Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penguji dan Penerbit SPM, Bendahara

Pengeluaran serta Bendahara Penerima pada masing-masing satker di sampaikanke Badan Karantina Pertanian untuk ditetapkan sebagai Pejabat PengelolaAnggaran selambat-lambatnya tanggal 05 Desember. Usulan calon pengelolaanggaran tersebut akan diteruskan ke Sekjen Kementerian Pertanian untukditetapkan dengan Keputusan Menteri Pertanian sebagai pengelola anggaranpada masing-masing satker yang tembusannya disampaikan kepada:a. Itjen Deptanb. KPPN setempatc. Satker/UPT lingkup Badan Karantina Pertanian Pertanian

2. Pada satker lingkup Badan Karantina Pertanian Pertanian (Balai Besar/Balai)apabila dipandang perlu, Kuasa Pengguna Anggaran dapat menunjuk PejabatPembuat Komitmen pada satker tersebut.

3. Surat Keputusan tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PengelolaanAnggaran dan Kegiatan.

4. Surat Keputusan tentang Pelaksana Kegiatan dan besarnya Tunjangan PelaksanaKegiatan (TPK) dan Honorarium Pelaksana Kegiatan (HPK).

5. Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) dan Rencana Operasional Kegiatan (ROK)sebagai pedoman pelaksanaan lebih lanjut dari DIPA, dibuat setelahmemperhatikan usulan dari Penanggung Jawab Program/Kegiatan;

6. Surat Keputusan Panitia / Pejabat Pengadaan pada masing-masing Satker7. Surat Keputusan lainnya yang dianggap perlu untuk kelancaran pelaksanaan

tugas.

Agar pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan anggaran berjalan lancar, efektifdan efisien, maka Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen danBendaharawan terlebih dahulu harus segera mengambil langkah-langkah persiapanantara lain:1. Meneliti dengan seksama DIPA dan Rincian Kegiatan Anggaran (RKA) yang telah

diterima, apakah masih ada kekeliruan / kesalahan dalam perhitungan, redaksi,uraian kegiatan, biaya serta adanya perubahan lokasi, waktu dan harga, apabila

Page 20: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-17-

terdapat ketidaksesuaian segera mengajukan revisi / ralat sesuai ketentuan yangberlaku;

2. Mengisi dan menandatangani blanko specimen tanda tangan yang diperlukanpada KPPN dan Bank Pemerintah yang dikehendaki;

3. Membuka Rekening Giro di Bank Pemerintah yang terdekat serta mengajukanpermintaan NPWP ke Kantor Pelayanan Pajak;

4. Menyusun Rencana Operasional Kegiatan (ROK), yang mencakup antara lain :a. Jadwal Rencana penarikan anggaran secara terinci dalam satu tahun

anggaran;b. Target kwantitatif dari indikator kinerja setiap kegiatan;c. Target operasional Pengkarantinaan yang meliputi kegiatan 8P,

Pengawasan Keamanan Hayati, Pengawasan dan Penindakan sertaPenyelenggaraan laboratorium;

d. Target daftar pest. OPTK/HPHK yang dianggap penting yang dicegahpemasukkannya dan yang dicegah pengeluarannya;

e. Target standar pelayanan minimal 8P di pelabuhan sesuaisarana/prasarana dan tersedianya SDM.

f. Jadwal Waktu Pelaksanaan Kegiatang. Penanggung Jawab Kegiatan

C. ORGANISASI PENGELOLAAN ANGGARAN

Pejabat Perbendaharaan adalah para pengelola keuangan pada Satuan Kerja yangdiberi tugas sebagai kuasa penggunaan anggaran, pengujian dan penerbitan SPM,serta melaksanakan tugas kebendaharaan. Pejabat Perbendaharaan tersebut terdiridari : Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penanda tangan SPM dan BendaharaPengeluaran.

1. Kuasa Pengguna Anggarana. Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan oleh

Pengguna Anggaran untuk melaksanakan program/kegiatan dan diberikankewenangan untuk menggunakan anggaran dalam DIPA.

b. Kuasa Pengguna Anggaran menjadi manajer, melakukan pengelolaan danbertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran padaDIPA.

c. Pejabat yang dapat ditunjuk dan ditetapkan sebagai Kuasa Pengguna Anggaranadalah Kepala Satuan Kerja lingkup satuan kerja tersebut.

d. Kepala Badan/Pimpinan Satker sebagai Penanggung Jawab Program adalah jugasebagai Kuasa Pengguna Anggaran yang ditunjuk dan ditetapkan dengan SuratKeputusan Menteri Pertanian

e. Kuasa Pengguna Anggaran Bertanggung Jawab dalam pengelolaan anggaransecara keseluruhan, yang dalam pelaksanaan tugas dan kewenangannya dapatmenunjuk Pejabat Pembuat Komitmen, pada Satuan Kerjanya.

Page 21: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-18-

Kewenangan :1. Membuat keputusan-keputusan dan mengambil tindakan-tindakan yang dapat

mengakibatkan timbulnya pengeluaran uang atau tagihan atas beban APBN.2. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan anggaran.3. Mengangkat staf pembantu sesuai kebutuhan.

Uraian Tugas Pekerjaan :a. Mengesahkan Rencana Operasional Pelaksanaan Anggaran Kinerja (ROPAK),

Rencana Operasional Kegiatan (ROK) di Satuan Kerja masing-masing.b. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran.c. Memberikan bimbingan dan arahan kepada pengelola keuangan dan

penanggungjawab kegiatan.d. Membuat Keputusan-Keputusan yang dapat mengakibatkan timbulnya

pengeluaran uang atau tagihan atas beban APBN antara lain berupa;1. Keputusan-keputusan/tindakan yang menyangkut pengelolaan dan

pembinaan kepegawaian.2. Keputusan/tindakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan

substansi tugas pokok dan fungsi unit kerjanya.3. Keputusan/tindakan yang terkait dengan pengelolaan keuangan seperti

penunjukkan Staf Pembantu Bendahara Pengeluaran, Staf Administrasi KPA,penetapan besaran honor, penetapan operasional pembiayaan kendaraandinas, mengeluarkan surat perintah perjalanan dinas dan lain-lain.

4. Keputusan/tindakan dalam rangka pengadaan barang/jasa sepertipengangkatan panitia/pejabat pengadaan dan pemeriksaan barang/jasa,keputusan penetapan penyedia barang/jasa, kontrak/perjanjian/SPK dan lain-lain.

5. Menandatangani Cek.6. Memeriksa Kas dan Pembukuan bendahara sekurang-kurangnya sekali

dalam 3 (tiga) bulan.7. Membuat laporan keuangan.8. Menandatangani setuju dibayar pada kuitansi.

2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)Pejabat Pembuat Komitmen pada kantor Pusat yang ditunjuk adalah para pejabatEselon II lingkup Badan Karantina Pertanian Pertanian, pada kantor Balai Besaradalah pejabat Eselon III lingkup Balai Besar dan pada kantor Balai adalah pejabatEselon IV lingkup Balai sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.Kewenangan :a. Membuat keputusan/tindakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang terkait

dengan substansi tugas pokok dan fungsi unit kerjanya;b. Membuat keputusan/tindakan yang terkait dengan pengelolaan keuangan

seperti penunjukkan staf administrasi pembuat komitmen, penetapan besaranhonor, penetapan operasional pembiayaan kendaraan dinas dan penerbitansurat perintah perjalanan dinas di unit kerjanya;

c. Membuat keputusan/tindakan dalam rangka pelaksanaan pengadaan barang /

Page 22: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-19-

jasa di unit kerjanya seperti keputusan penetapan penyedia barang/jasa, kontrak/ perjanjian / SPK;

d. Menerbitkan Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan diajukan kepada pejabatPenguji dan penerbit SPM.

Uraian Tugas Pekerjaan :a. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Operasional Pelaksanaan Anggaran

Kinerja (ROPAK).b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan dalam ROPAK unit

kerjanya.c. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran pada

unit kerjanya.d. Memeriksa kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih.e. Memeriksa kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan / kelengkapan

sehubungan dengan ikatan / perjanjian pengadaan barang / jasa.e. Meneliti ketersediaan dananya dan membebankan pengeluaran sesuai dengan

mata anggaran pengeluaran yang bersangkutan.f. Memeriksa keabsahan dokumen SPJ dan bukti-bukti pengeluaran atas

pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya.g. Mengajukan permintaan uang muka untuk kegiatan operasional kantor sesuai

ketentuan berlaku.h. Melakukan pemeriksaan keadaan Kas PUM sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan

sekali.i. Menandatangani setuju dibayar pada kuitansi.j. Apabila Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak berada di tempat/sedang

melaksanakan tugas kedinasan struktural, maka dalam rangka kelancaranpelaksanaan kegiatan dan anggaran kewenangan Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) dapat didelegasikan kepada pejabat setingkat dibawahnya (Pejabat EselonIII/IV di bawahnya) dengan surat kuasa.

3. Pejabat Penandatangan SPMPejabat Penandatangan SPM adalah pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan olehPengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran untuk melakukan pengujian ataspermintaan pembayaran tagihan kepada negara, dan selanjutnya menerbitkansurat perintah membayar (SPM) atas beban DIPA, Pejabat Penandatangan SPMmempunyai kewenangan dan tugas antara lain ;Kewenangan :Menolak Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dari Pejabat Pembuat Komitmenbilamana :a. Pengeluaran dimaksud tidak tersedia dananya dan melebihi pagu dalam DIPA;b. Bukti pengeluaran tidak memenuhi persyaratan administrasi dan tidak didukung

dengan kelengkapan data yang sah;Uraian Tugas Pekerjaan :a. Meneliti usulan Surat Perintah Pembayaran (SPP)b. Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

Page 23: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-20-

c. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperolehkeyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran;

d. Memeriksa kebenaran atas tagihan yang menyangkut antara lain : Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama orang/perusahaan,

alamat, nomor rekening dan nama bank). Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian akan kelayakannya dengan

prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum dalamkontrak ).

Jadwal waktu pembayaran (kesesuaian dengan jadwal penarikan dana yangtercantum dalam DIPA dan/atau spesifikasi teknis yang telah ditetapkan).

e. Menerbitkan dan menandatangani Surat Perintah Membayar / SPM sertamenyampaikan Surat Perintah Membayar / SPM ke KPPN setempat.

4. Bendahara PengeluaranBendahara Pengeluaran adalah pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan olehPengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran untuk melakukan pengelolaanterhadap uang persediaan dari Satuan Kerja yang bersangkutan. BandaharaPengeluaran adalah pegawai / staf yang ditunjuk dan ditetapkan dengan SuratKeputusan Menteri Pertanian, bendahara pengeluaran mempunyai kewenangandan tugas antara lain ;Kewenangan :Menolak perintah bayar dari Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaranapabilaa. Tagihan pembayaran dimaksud tidak tersedia atau tidak cukup tersediab. Tagihan pembayaran tidak memenuhi persyaratan administrasi dan tidak

didukung dengan tanda bukti yang sahUraian Tugas Pekerjaan :a. Menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan

mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja kantor satuan kerjab. Meneliti kelengkapan tagihan dari KPA / PPKc. Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah

pembayarand. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutane. Menyediakan uang persediaan dan merencanakan penarikan dana sesuai

dengan keperluan belanja operasional kantorf. Melaksanakan penatausahaan dan pengarsipan, bukti pertanggungjawaban, SPJ,

SPP, SPM, SP2D dan dokumen-dokumen keuangan lainnyag. Melaksanakan pembukuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlakuh. Membantu memeriksa keabsahan dan dokumen SPJ berikut kelengkapannyai. Meneliti ketersediaan dana dalam ROK dan DIPA serta ketepatan pembebanan

anggaran sesuai mata anggaran pengeluaranj. Menyampaikan dokumen SPJ dan kelengkapannya yang telah diteliti kepada KPA

melalui staf Administrasi KPA untuk dilakukan pemeriksaan dokumen tersebutk. Menyiapkan Surat Perintah Pembayaran (SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS)

Page 24: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-21-

l. Menyampaikan SPP berikut dokumen kelengkapannya kepada pejabat pengujidan Perintah Pembayaran

m. Memberikan arahan dan bimbingan pelaksanaan tugas kepada Staf BendaharaPengeluaran dan PUMK.

n. Melakukan pungutan dan penyetoran pajak serta menyampaikan laporan pajakke Kantor Pelayanan Pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

o. Melaksanakan pembayaran setelah mendapat persetujuan dari KPA / PPK.p. Menandatangani lunas bayar di kuitansi.

5. Bendahara PenerimaKewenangan :Menolak permintaan penggunaan dana penerimaan sebelum mendapatpersetujuan dari Kementerian Keuangan.Uraian Tugas Pekerjaan :Menagih, menerima, menyimpan, menyetorkan, membukukan, menatausahakandan mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara.

6. Pemegang Uang Muka Kerja (PUMK)Pemegang Uang Muka Kerja adalah pegawai / staf yang ditunjuk dan ditetapkanoleh Kuasa Pengguna Anggaran. Pemegang untuk membantu bendaharapengeluaran.Uraian Tugas Pekerjaan :a. Menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan uang muka untuk

keperluan belanja unit kerjanya.b. Membantu memeriksa keabsahan dokumen SPJ dan bukti pengeluaran atas

pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya.c. Membantu meneliti kebenaran perhitungan tagihan dalam dokumen SPJ dan

kesediaan dana dalam ROPAK di unit kerjanya.d. Membantu memproses penyelesaian SPJ unit kerjanya.e. Meneliti dan menyediakan uang muka di unit kerjanya.f. Mengambil uang muka dari bendahara pengeluaran untuk kegiatan operasional

diunit kerjanya.g. Melaksanakan pembayaran setelah mendapat persetujuan PPK.h. Melaksanakan penatausahaan dan pengarsipan bukti pertanggungjawaban, SPJ

dan dokumen-dokumen keuangan lainnya.i. Melaksanakan pembukuan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.j. Membantu memungut dan menyetor pajak.

7. Penanggung Jawab KegiatanPenanggung Jawab Kegiatan pada kantor Pusat adalah para pejabat Eselon III(Kabag/Kabid) lingkup Badan Karantina Pertanian Pertanian, pada Balai Besaradalah Eselon III lingkup kantor Balai Besar dan pada Balai adalah Eselon IV lingkupkantor Balai, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.Penanggung Jawab Kegiatan mempunyai tugas :a. Membuat rencana kerja (TOR) pelaksanaan kegiatan yang menjadi

Page 25: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-22-

tanggungjawabnya.b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas, pokok dan

fungsinya.c. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana kerja serta

jadwal pelaksanaan kegiatan yang tertuang dalam DIPA.d. Memantau / memonitor setiap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh

Pelaksana Kegiatan yang bersangkutan.e. Melaksanakan setiap kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya.f. Melaksanakan kegiatan sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku.g. Menyelesaikan administrasi pertanggung jawaban.h. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

8. Pelaksana Kegiatan / Pembantu Pelaksana KegiatanPelaksana Kegiatan/Pembantu Pelaksana Kegiatan adalah para pejabat Eselon IV(Kasie / Kasubag) dan staf sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.Uraian Tugas Pekerjaan :a. Menyusun Rencana Operasional Pekerjaan Anggaran Kinerja (ROPAK) unit

kerjanya berdasarkan POK, RKA-KL dan DIPA.b. Melaksanakan kegiatan pada unit kerjanya sesuai dengan yang telah ditetapkan

dalam ROPAK, POK, RKA-KL dan DIPA.c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggungjawab

di unit kerjanya.d. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan pada unit kerjanya

9. Panitia / pejabat pengadaan barang / jasaPanitia / pejabat pengadaan barang / jasa adalah panitia/pejabat yang ditunjukoleh Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa danditetapkan dengan keputusan Kuasa Pengguna Anggaran.Susunan keanggotaan, tugas dan tanggung jawab panitia / pejabat pengadaanbarang / jasa sesuai dengan Keppres RI Nomor 80 Tahun 2003 jo Keppres No. 54tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa , berikutperubahannya

10. Penerima / Pengurus BarangPenerima / Pengurus Barang adalah staf Subag Perlengkapan atau petugas yangditunjuk dan ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

D. ADMINISTRASI KEUANGAN

1. Uang Muka KerjaPembayaran Uang Muka Kerjaa. Usulan Pelaksanaan Kegiatan diajukan oleh pelaksana kegiatan melalui PUMK

yang ditandatangani oleh penanggungjawab kegiatan dengan disertai rencanapelaksanaan kegiatan / rincian biaya yang dibutuhkan dan disampaikan kepadaPejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat persetujuan.

Page 26: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-23-

b. Setelah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen melalui PUMK menyerahkankepada Bendahara Pengeluaran untuk dilaksanakan pembayarannya.

c. Bendaharawan meneliti permohonan permintaan uang muka tersebut danmencatat kemudian membayarkan kepada PUMK sebagai pengeluaransementara (persekot).

d. Pemegang Uang Muka Kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka yangditerima selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah pelaksanaan kegiatan.

e. Uang Muka Kerja berikutnya tidak akan diberikan sebelum Uang Muka Kerjapertama dipertanggungjawabkan.

2. Perjalanan Dinasa. Perjalanan Dinas Dalam Negeri

Alokasi biaya untuk kegiatan ini mengacu pada peraturan Menteri KeuanganNomor 45/PMK.05/2007 tentang perjalanan dinas jabatan dalam negeri bagipejabat negara, pegawai negeri dan pegawai tidak tetap. Jika pelaksanaan tindakan karantina dilakukan ditempat yang memerlukan

waktu lebih dari 6 jam, komponen yang dibayarkan mengacu pada pasal 8 (1)peraturan tersebut.

Jika pelaksanaan tindakan karantina dilakukan ditempat yang memerlukanwaktu kurang dari 6 jam, alokasi biaya yang dibayar mengacu pada pasal 11(3) setinggi-tingginya 60% dari uang harian.

Untuk perjalanan dinas kurang dari 6 jam bukti pertanggungjawaban yangharus dilampirkan antara lain : SPT/Surat Perintah Tugas, LaporanPelaksanaan Tindakan dan Kwitansi. Sedangkan untuk perjalanan dinas lebihdari 6 jam bukti pertanggungjawaban yang harus dilampirkan antara lain :SPT/Surat Perintah Tugas, Laporan Pelaksanaan Tindakan dan Kwitansi sertaSPPD.

Usulan perjalanan dinas diajukan oleh Penanggung Jawab kegiatan kepadaPPK/KPA melalui PUMK (Kantor Pusat) dengan menyebutkan Mata AnggaranKeluaran (MAK), pelaksana perjalanan, maksud dan tujuan perjalanan, kotatujuan, lama perjalanan, dan alat transportasi yang digunakan, disampaikandan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

Setelah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang ditunjukkan denganditerbitkannya surat perintah tugas (SPT), PUMK menyerahkan kepadaPejabat Penguji Penerbit SPM untuk diteliti selanjutnya diserahkan kepadaBendahara Pengeluaran untuk diproses pembayarannya.

Bendaharawan meneliti perintah pembayaran tersebut dan mencatat sertamembayarkan kepada PUMK.

Pertanggungjawaban perjalanan dinas diselesaikan selambat-lambanya 7(tujuh) hari kerja dengan melampirkan laporan perjalanan dinas secaratertulis.

Petugas yang belum menyelesaikan pertanggungjawaban dan belummenyampaikan laporan tidak diperkenankan mengajukan perjalanan dinasyang baru.

Page 27: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-24-

b. Perjalanan Dinas Luar NegeriPerjalanan Dinas Luar Negeri terkait dengan kegiatan kunjungan/ studi banding,workshop / seminar / simposium, pertemuan / sidang internasional, maupunundangan negara-negara tertentu.Permintaan Perjalanan Dinas Luar Negeri yang dibiayai oleh pemerintah padadasarnya sama dengan permintaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri, dengantambahan menyertakan Surat Persetujuan Sekretaris Negara / SekretarisKabinet setelah disetujui PPK kepada Bendahara Pengeluaran.Adapun prosedur penerbitan Surat Persetujuan Sekretaris Negara / SekretarisKabinet, adalah sebagai berikut : Pengusulan calon petugas oleh unit Eselon II Penerbitan Surat Pengantar Sekretaris Badan Karantina Pertanian Pertanian

kepada Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri untuk proses penerbitan paspordinas, ijin keluar (exit permit), visa dan Surat Persetujuan SekretarisNegara/Sekretaris Kabinet.

Biro Kerjasama Luar Negeri memproses kelengkapan pada butir 2 termasukSurat Permintaan Persetujuan kepada Sekretariat Negara/Sekretariat Kabinet.Bagi pejabat Eselon I dan II harus ditandatangani oleh Sekretaris JenderalKementerian Pertanian.

Penerbitan Surat Persetujuan oleh Sekretaris Negara/Sekretaris Kabinet. Laporan pertanggungjawaban perjalanan dinas secara tertulis disampaikan

kepada Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri, sedangkan bagi pejabat Eselon Idan II laporan disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pertaniandengan tembusan kepada KPA.

3. Konsinyasi, Rapat, Pelatihan dan Kegiatan Sejenis lainnya.a. Pelaksana kegiatan diketahui Penanggung Jawab kegiatan dapat mengajukan

uang muka kerja minimal 7 hari sebelum tanggal pelaksanaan. Pengajuankegiatan konsinyasi, rapat, pelatihan dan kegiatan sejenisnya harus disertaidengan Term Of Reference (TOR).

b. Setiap selesai kegiatan konsinyasi, rapat, pelatihan dan kegiatan sejenis lainnya,wajib menyelesaikan pertanggung jawaban keuangan dan menyampaikanlaporan hasil kegiatan tersebut kepada Pejabat Pembuat Komitmen selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah kegiatan berakhir.

4. Eksploitasi Kendaraana. Kendaraan yang biaya eksploitasinya dibebankan pada APBN ditetapkan dengan

Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.b. Biaya eksploitasi kendaraan digunakan untuk masa 12 bulan (satu Tahun

Anggaran), antara lain untuk: biaya STNK, pembelian bahan bakar, service kecil,service besar dan penggantian suku cadang termasuk penggantian ban sertaaccu.

5. Pengadaan Barang / Jasaa. Usulan pelaksanaan pengadaan barang/jasa diajukan oleh Pelaksana Kegiatan

Page 28: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-25-

diketahui oleh Penanggungjawab kegiatan disertai dengan Rencana PelaksanaanKegiatan (TOR) dan disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

b. Pejabat Pembuat Komitmen meneliti dan memerintahkan kepada panitiapengadaan/pejabat pengadaan barang.

c. Panitia/Pejabat Pengadaan melakukan proses sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

d. Panitia/Pejabat Pengadaan setelah melakukan proses tersebut danmendapatkan penyedia Barang/Jasa mengusulkan kepada Pejabat PembuatKomitmen.

e. Pejabat Pembuat Komitmen selanjutnya menerbitkan Surat KeputusanPenetapan Penyedia Barang/Jasa, Kontrak Perjanjian Kerja dan/atau SuratPerintah Mulai Kerja dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Panitia/Tim Pemeriksa dan Penerima Barang/Jasa memonitor pelaksanaanpekerjaan dan menyiapkan Berita Acara Serah Terima Barang sesuai jadwal yangtercantum dalam Kontrak / Perjanjian Kerja dan / atau Surat Perintah MulaiKerja, Berita Acara tersebut dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Pejabat Pembuat Komitmen menerbitkan Surat Perintah Pembayaran (SPP)disampaikan kepada pejabat penguji dan penerbit Surat Perintah Membayar.

h. Pejabat penguji dan Penerbit SPM setelah melakukan penelitian kemudianmenerbitkan SPM untuk disampaikan kepada KPPN.

i. Khusus pengadaan barang/jasa yang berasal dari Bantuan Luar Negeri agarmengikuti ketentuan yang berlaku.

E. ADMINISTRASI MATERIL

1. Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa PemerintahPelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah harus berpedoman padaperaturan yang berlaku yaitu : Keppres No. 80 Tahun 2003 jo Keppres No. 54 tahun2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.Prosedur Pelaksanaan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah harus dilakukan olehPanitia Pengadaan untuk pengadaan dengan nilai diatas Rp. 50. juta sedangkanuntuk pengadaan sampai dengan nilai Rp. 50. juta dapat dilaksanakan oleh panitiaatau pejabat pengadaan. Panitia pengadaan memiliki sertifikat keahlian pengadaanbarang/jasa. Anggota panitia pengadaan berasal dari pegawai negeri baik dariinstansi sendiri maupun instansi teknis.Jumlah panitia pengadaan untuk pengadaan dengan nilai sampai dengan Rp 500juta minimal 3 orang, sedangkan untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp 500juta/pekerjaan komplek jumlah panitia minimal 5 orang.Panitia Pengadaan dan Pejabat Pengadaan diangkat oleh Kuasa Pengguna Anggaranuntuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa.Dalam pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa lainnya pada prinsipnyadilakukan melalui metode pelelangan umum. Metode pemilihan penyedia barang /jasa pemerintah adalah sebagai berikut :

Page 29: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-26-

a. Pelelangan UmumPelelangan umum adalah metode penyedia barang / jasa yang dilakukan secaraterbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa, papanpengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas duniausaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikuti.

b. Pelelangan TerbatasPada prinsipnya sama dengan pelelangan umum, kecuali untuk pekerjaan yangkomplek dan jumlah penyedia barang/jasa yang mampu melaksanakan diyakiniterbatas dan diumumkan secara luas melalui media massa, papan pengumumanresmi dengan mencantumkan kriteria peserta dan penyedia barang/jasa.

c. Pemilihan LangsungPemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan cara membandingkan

sebanyak-banyaknya penawaran, sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran daripenyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasibaik teknis maupun biaya.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan langsung antara lain:1) Panitia wajib melakukan pra-kualifikasi, hasil pra kualifikasi diumumkan.2) Nilai pengadaan barang/jasa tidak lebih dari Rp. 100 juta.Metode pemilihan langsung dapat dilakukan apabila metode pelelangan umumatau pelelangan terbatas dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelangan.

d. Penunjukan LangsungPengadaan barang/jasa dengan cara menunjuk langsung kepada 1 (satu)penyedia barang/jasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupunbiaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapatdipertanggung jawabkan.Penunjukan langsung dapat dilakukan dalam keadaan tertentu dan keadaankhusus, antara lain:1) Pekerjaan darurat yang tidak dapat ditunda-tunda lagi, pekerjaan yang

dirahasiakan.2) Pekerjaan berskala kecil dengan nilai maksimum Rp 50 juta dengan ketentuan

untuk keperluan sendiri, teknologi sederhana, resiko kecil, dilaksanakan olehpenyedia barang/jasa usaha perorangan dan/atau badan usaha keciltermasuk koperasi.

3) Pengadaan barang/jasa khusus , pekerjaaan berdasar tarif resmi (telkom,PLN, PDAM), dilaksanakan oleh satu penyedia barang/jasa, pabrikan,pemegang hak paten, pekerjaan komplek yang hanya dapat dilakukan denganteknologi khusus.

4) Pekerjaan pengadaan untuk penanggulangan bencana alam, bencana sosialdan bencana perang.

e. SwakelolaAdalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasisendiri dan dapat dilaksanakan oleh Pengguna barang/jasa Instansi pemerintah lain Kelompok masyarakat/lembaga swadaya masyarakat penerima hibah

Page 30: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-27-

Pekerjaan yang dapat dilakukan dengan swakelola: Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis sumber

daya manusia instansi pemerintah yang bersangkutan dan sesuai denganfungsi dan tugas pokok pengguna barang/jasa dan/atau;

Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasimasyarakat setempat; dan/atau;

Pekerjaan tersebut dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannyatidak diminati oleh penyedia barang/jasa, dan/atau;

Pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung/ditentukan terlebihdahulu, sehingga apabila dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa akanmenanggung resiko yang besar, dan atau;

Penyelenggaraan Diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya ataupenyuluhan, dan/atau;

Pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) yang bersifat khususuntuk pengembangan teknologi/metode kerja yang belum dapatdilaksanakan oleh penyedia barang/jasa, dan/atau;

Pekerjaan khusus yang bersifat pemrosesan data, perumusan kebijakanpemerintah, pengujian di laboratorium, pengembangan sistem tertentu danpenelitian oleh perguruan tinggi/lembaga ilmiah pemerintah;

Pekerjaan yang bersifat rahasia bagi instansi pengguna barang/jasa yangbersangkutan.

2. Penatausahaan Baranga. Satuan Kerja merupakan Unit Pemakai Barang (UPB) dimana

pengorganisasiannya diatur sebagai berikut : Penanggungjawab adalah Sekretaris Badan Karantina Pertanian/Kepala Satker

Badan Karantina Pertanian Pertanian. Penyelenggara/Penanggung jawab Administrasi adalah Pejabat Struktural

yang membidangi perlengkapan. Pelaksana sehari-hari adalah Pengurus Barang.

b. Petugas Pengurus Barang Satuan Kerja pada tiap satker adalah Unsur Subag TataUsaha yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kuasa PenggunaAnggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.

c. Pengurus Barang diserahi tanggungjawab administratif maupun fisik baranginventaris maupun barang habis pakai.

d. Tata cara penyampaian laporan.Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 660/Kpts/OT.220/8/96 tentangPetunjuk dan Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi dan Registrasi Barang-BarangMilik/Kekayaan Negara di lingkungan Kementerian Pertanian, Satuan Kerjasebagai UPB wajib menyampaikan laporan inventaris barang yang meliputi : Laporan Mutasi Barang Triwulan (LMBT-UPB) disampaikan kepada Kepala

Badan Karantina Pertanian Pertanian dalam waktu 1 (satu) minggu setelahtriwulan berakhir.

Page 31: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-28-

Laporan Tahunan (LT-UPB) disampaikan kepada Kepala Badan KarantinaPertanian Pertanian dalam waktu 1 (satu) bulan setelah tahun anggaran yangbersangkutan berakhir.

Sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005, laporanBMN disusun dalam format aplikasi program SIMAK BMN. Laporan wajib yangharus dikirim oleh masing-masing satker adalah :1) Laporan mutasi barang semesteran (Semester I dan II),2) Laporan tahunan.Laporan BMN tersebut dikirim dalam bentuk print-out dan arsip data komputer(ADK). Masing-masing satker mengirim laporan ke tingkat wilayah, kemudiandari tingkat wilayah dikirim ke tingkat Eselon I. Dari Eselon I laporan tersebutakan dikirim ke tingkat Kementerian.

e. Untuk keseragaman pencantuman/penggunaan satuan jenis barang pada setiappengadaan barang inventaris, agar berpedoman pada Buku Kode Barang dilingkungan Kementerian Pertanian.

f. Tata cara penghapusan1) Penghapusan barang bergerak dapat dilakukan dengan alasan :

- Pertimbangan teknis (tidak dapat dipakai karena rusak tidak ekonomis biladiperbaiki, kedaluwarsa).

- Pertimbangan ekonomi (secara ekonomi lebih menguntungkan bagiNegara apabila dihapuskan, karena biaya operasional danpemeliharaannya lebih besar dari manfaat yang diperoleh).

- Kehilangan.2) Penghapusan barang tidak bergerak dapat dilakukan dengan alasan :

- Rusak berat, terkena bencana alam (force majure), tidak dapatdimanfaatkan secara optimal.

- Terkena planologi kota.- Kebutuhan organisasi karena perkembangan kota.

3) Prosedur penghapusana) Pembentukan panitia penghapusan (minimal ditandatangani oleh Eselon

II). Untuk UPT setingkat Eselon III panitia penghapusan ditetapkan olehsekretaris Badan Karantina Pertanian Pertanian berdasarkan usulan dariUPT.

b) Pengajuan usulan penghapusan diajukan oleh pimpinan unit pemakaibarang/satker, dengan dilengkapi : Surat keputusan pembentukan panitia penghapusan; Berita acara pemeriksaan/penelitian dan barang yang akan dihapus dan

di tandatangani oleh panitia penghapusan dan diketahui oleh kepalasatker.

Lampiran Berita Acara Pemeriksaan Barang yang akan dihapus danditandatangani oleh panitia dan diketahui oleh kepala satker.

Foto Copy KIB Barang yang akan dihapus dilegalisir kepala satker. Laporan Barang Inventaris sesuai dengan SIMAK BMN bulan terakhir. Buku Inventaris Barang.

Page 32: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-29-

Surat dari Kanwil DJKN / KPKNL setempat yang memuat nilai limitbarang yang akan dihapus.

Untuk kendaraan bermotor disertai foto copy STNK dan BPKB kepadayang dilegalisir kepada satker, foto kendaraan yang akan dihapus, ujifisik dan rekomendasi teknis dan instansi ekstern yang berwenang(kendaraan oleh LLAJR).

Untuk bangunan rekomendasi teknis dari Dinas Cipta Karya, NJOP. Daftar inventaris barang yang akan dihapuskan harus mencantumkan

macam/jenis/merk barang, jumlah barang, nomor inventaris/nomorkode/KIB barang, spesifikasi barang, tahun perolehan/pembelian, hargaperolehan/pembelian, kondisi/keadaan dalam proses (%), hargataksiran, keterangan.

Usulan tersebut ditujukan kepada Kepala Badan Karantina PertanianPertanian. Berdasarkan usulan dari satker Badan Karantina PertanianPertanian akan mengajukan usulan penghapusan kepada MenteriPertanian.- Sebagai dasar penerbitan keputusan penghapusan Menteri Pertanian

akan mengajukan rekomendasi persetujuan berdasarkan besaran nilaibarang yang akan dihapuskan dengan ketentuan sbb: Rekomendasi/persetujuan penghapusan dari Kanwil Ditjen

Kekayaan Negara setempat untuk penghapusan tanah dan ataubangunan dengan nilai diatas Rp.250.000.000,- s/d Rp.500.000.000,-dan selain tanah/bangunan dengan nilai Rp.100.000.000,- s/dRp.250.000.000,-.

Rekomendasi/persetujuan penghapusan dari Kantor PelayananKekayaan Negara dan lelang (KPKNL) untuk penghapusan tanah danatau bangunan dengan nilai s/d Rp.250.000.000,- dan selaintanah/bangunan dengan nilai s/d Rp.100.000.000,-.

- Menteri Pertanian c/q Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian akanmenetapkan keputusan penghapusan BMN yang telah memenuhipersyaratan (setelah ada rekomendasi persetujuan penghapusan dariDJKN/Kanwil DJKN/KPKNL).

- Atas dasar keputusan Mentan tersebut, satker mengajukan ke KPKNLuntuk dilakukan pelelangan terhadap barang yang akan dihapuskan danditerbitkan Risalah Lelang. Hasil pelelangan disetor ke kas negara.

- Setelah keluar risalah lelang satker dapat menghapus/mengeluarkanpencatatan BMN tersebut dari Buku Inventaris.

- Bilamana penghapusan BMN telah dilaksanakan maka UPBberkewajiban menyampaikan laporan pelaksanaan disertai dengan :• Surat keputusan penghapusan;• Risalah lelang dan bukti setor hasil pelelangan.

Page 33: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-30-

F. MEKANISME PENGAJUAN SPP/SPM

1. Mekanisme penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP), Surat PerintahMembayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sebagaimana SuratEdaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor: 66/PB/2005 tentang PetunjukTeknis Mekanisme Pembayaran dalam Pelaksanaan APBN.

2. Secara umum untuk kegiatan yang bersifat Pembayaran Langsung (LS) SPP diajukanoleh PPK melalui PUMK kepada Kuasa Pengguna Anggaran. Selanjutnya SPPdisampaikan kepada pejabat penguji dan penerbit Surat Perintah Membayar.

3. Pejabat penguji dan penerbit SPM setelah melakukan penelitian / verifikasiterhadap kelengkapan dan keabsahan lampiran dokumen bukti pengeluarananggaran, kemudian menerbitkan SPM untuk disampaikan kepada KPPN.

4. Verifikasi/pengujian hanya dilakukan terhadap kelengkapan dankeabsahan/kebenaran lampiran dokumen bukti pengeluaran dalam rangkapenerbitan SPM dan tidak bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fisik kegiatan.

Ruang lingkup verifikasi terhadap dokumen pengeluaran anggaran(pertanggungjawaban) mencakup 5 (lima) aspek yakni aspek ketersediaananggaran, ketepatan tujuan pengeluaran, kebenaran pembebanan anggaran,kebenaran tagihan dan kelengkapan bukti pengeluaran sebagai berikut :a. Aspek Ketersediaan Anggaran

Pengujian terhadap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspekketersediaan anggaran adalah untuk mengetahui jumlah pengeluaran anggaranyang tercantum dalam dokumen.

b. Aspek Ketepatan Tujuan PengeluaranPengujian terhadap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspekketepatan tujuan pengeluaran adalah untuk mengetahui apakah tujuanpengeluaran yang tercantum dalam tanda bukti pengeluaran telah sesuaidengan tujuan yang ditetapkan dalam dokumen anggaran.

c. Aspek Kebenaran Pembebanan AnggaranPengujian terhadap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dan aspekkebenaran pembebanan anggaran adalah untuk mengetahui apakahpembebanan anggaran yang tercantum dalam dokumen bukti pengeluaran yangtelah dilakukan.

d. Aspek Kebenaran TagihanPengujian terhadap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspekkebenaran tagihan adalah untuk mengetahui apakah secara formal maupunmaterial bukti pengeluaran telah benar dan sah sehingga layak untuk dibayar.

e. Aspek Kebenaran Kelengkapan Bukti PengeluaranPengujian terhadap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspekkelengkapan bukti pengeluaran adalah tanda bukti pengeluaran telah dilengkapidengan persyaratan yang diwajibkan, yaitu: Lampiran tanda bukti pengeluaran; Lampiran dokumen-dokumen tanda bukti pengeluaran.

Page 34: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-31-

5. Prosedur Pengajuan SPP :Surat Pernyataan Pembayaran (SPP) untuk penerbit SPM dibuat dengankelengkapan persyaratan diatur sebagai berikut :

a. SPP – UP ( Uang Persediaan )Surat Pernyataan dan Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat yang ditunjuk,menyatakan bahwa uang persediaan tersebut tidak untuk membiayaipengeluaran-pengeluaran yang menurut ketentuan harus dengan LS.

b. SPP – TUP (Tambahan Uang Persediaan)1. Rincian rencana penggunaan dan Tambahan Uang Persediaan dari Kuasa

pengguna Anggaran atau pejabat yang ditunjuk;2. Surat Pernyataan dari Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat yang ditunjuk

bahwa;a. Dana Tambahan UP tersebut akan digunakan untuk keperluan mendesak

dan akan habis digunakan dalam waktu satu bulan terhitung sejak tanggalditerbitkan SP2D;

b. Apabila terdapat sisa dana TUP, harus disetorkan ke Rekening Kas Negara;c. Tidak untuk membiayai pengeluaran yang seharusnya dibayarkan secara

langsung;3. Rekening Koran yang menunjukkan saldo terakhir.

c. SPP – GUP (Penggantian Uang Persediaan)1. Kuitansi/tanda bukti pembayaran; (Format kuitansi UP & LS);2. SPTB;3. Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah diligalisir oleh Kuasa Pengguna Anggaran

atau pejabat yang ditunjuk.

d. SPP untuk Pengadaan TanahPembayaran pengadaan tanah untuk kepentingan Umum dilaksanakan melaluimekanisme pembayaran langsung (LS). Apabila tidak mungkin dilaksanakanmelalui mekanisme LS dapat dilakukan melalui UP/TUP.1. SPP - LS (Pembayaran Langsung)

a. Persetujuan Panitia Pengadaan Tanah untuk yang tanah luasnya lebih dari(satu) hektar dikabupaten/kota;

b. Fotocopy bukti kepemilikan tanah (sertifikat tanah).c. Kuitansi;d. SPPT PBB tahun transaksie. Surat persetujuan harga;f. Pernyataan dari penjual bahwa tanah tersebut tidak dalam sengketa dan

tidak sedang dalam agunan;g. Pelepasan/penyerahan hak atas tanah/akte jual beli dihadapan PPAT;h. SPP PPh final atas pelepasan hak;i. Surat pelepasan hak adat (bila diperlukan).

Page 35: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-32-

2. SPP – UP/TUPa. Pengadaan tanah yang luasnya kurang dari 1 (satu) hektar dilengkapi

persyaratan daftar nominatif pemilik tanah yang ditandatangani olehKuasa PA;

b. Pengadaan tanah yang luasnya lebih dari 1 (satu) hektar dilakukan denganbantuan panitia pengadaan tanah dikabupaten/kota setempat dandilengkapi dengan daftar nominatif pemilik tanah dan besaran hargatanah yang ditandatangani oleh Kuasa PA dan diketahui oleh PanitiaPengadaan Tanah (PPT);

c. Pengadaan tanah yang pembayarannya dilaksanakan melalui UP/TUPharus terlebih dahulu mendapat ijin dispensasi dari kantor Pusat DitjenPBN/Kanwil Ditjen PBN sedangkan besaran uangnya harus mendapatdispensasi UP/TUP sesuai ketentuan yang berlaku.

e. SPP – LS untuk membayar gaji, lembur dan honor/vakasi1. Pembayaran Gaji induk/gaji Susulan/Kekurangan Gaji/Gaji Terusan/uang

Duka Wafat/Tewas, dilengkapi dengan daftar Gaji Induk/GajiSusulan/Kekurangan gaji/Gaji Terusan/Uang Duka Wafat/Tewas, SK CPNS, SKPNS, SK Kenaikan Pangkat, SK Jabatan, Kenaikan Gaji Berkala, SuratPernyataan Pelantikan, Surat Pernyataan masih menduduki jabatan, SuratPernyataan Melaksanakan Tugas, Daftar Keluarga (KP4), Foto Copy SuratNikah, Foto Copy Akte Kelahiran, SKPP, Daftar Potongan Sewa Rumah Dinas,Surat Keterangan Masih Sekolah/Kuliah, Surat Pindah, Surat Kematian, SSPPPh pasal 21. Kelengkapan tersebut diatas digunakan sesuai peruntukannya;

2. Pembayaran lembur dilengkapi dengan daftar pembayaran perhitunganlembur yang ditandatangani oleh Kuasa PA/Pejabat yang ditunjuk danBendahara Pengeluaran Satuan Kerja yang bersangkutan, surat perintah kerjalembur, daftar hadir lembur dan SSP PPh pasal 21;

3. Pembayaran Honor/Vakasi dilengkapi dengan surat keputusan tentangpemberian honor vakasi, daftar pembayaran perhitungan honor/vakasi yangditandatangani oleh Kuasa PA/Pejabat yang ditunjuk dan BendaharaPengeluaran yang bersangkuatan, dan SSP PPh Pasal 21.

f. SPP – LS non belanja pegawai1. Pembayaran pengadaan barang dan jasa;

a. Kontrak/SPK yang mencantumkan nomor rekening rekananb. Surat Pernyataan Kuasa PA mengenai penetapan rekanan;c. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaand. Berita Acara serah Terima Pekerjaane. Berita Acara Pembayaran;f. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa Pengguna Anggaran atau Pejabat yang

ditunjuk;g. Faktur Pajak beserta SSP yang telah ditandatangani oleh Wajib Pajak;h. Jaminan Bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh Bank atau

lembaga keuangan non bank;

Page 36: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-33-

i. Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-kontrak yang dananyasebagian atau seluruhnya bersumber dari pinjaman/hibah luar negeri;

j. Ringkasan kontrak yang dibuat sesuai dengan;

Tabel 6 : Format Ringkasan Kontrak Rupiah Murni dan Format Ringkasan Kontrakuntuk PHLN

RINGKASAN KONTRAK

Untuk kegiatan yang dananya berasal dari Rupiah Murni :1. Nomor dan tanggal DIPA :2. Kode Kegiatan/Sub Kegiatan/MAK :3. Nomor dan Tanggal SPK/Kontrak :4. Nama Kontraktor/Perusahaan :5. Alamat Kontraktor :6. Nilai SPK/Kontrak :7. Uraian dan Volume Pekerjaan :8. Cara Pembayaran :9. Jangka Waktu Pelaksanaan :10. Tanggal Penyelesaian Pekerjaan :11. Jangka Waktu Pemeliharaan :12. Ketentuan Sanksi :

Catatan :Tempat, tanggalApabila terjadi addendum kontrak a.n. Kuasa Pengguna Anggaran Data Kontrak agardisesuaikan Pejabat Pembuat Komitmen dengan perubahannya.

(tanda tangan)

(Nama Jelas)

Berita Acara pada butir c), d) dan e) di atas dibuat sekurang-kurang dalamrangkap lima dan disampaikan kepada :1. Asli dan satu tembusan untuk penerbit SPM;2. Masing-masing satu tembusan untuk para pihak yang membuat kontrak;3. Satu tembusan untuk pejabat pelaksana pemeriksaan pekerjaan.

2. Pembayaran Biaya Langganan Daya dan Jasa ( Listrik, telepon dan Air)a. Bukti tagihan daya dan jasa;b. Nomor Rekening Pihak Ketiga ( PT PLN, PT. Telkom, PDAM dll).Dalam hal pembayaran Langganan Daya dan Jasa belum dapat dilakukansecara langsung, satuan kerja yang bersangkutan dapat melakukanpembayaran dengan UP. Tunggakan langganan daya dan jasa tahun anggaransebelumnya dapat dibayarkan oleh satker setelah mendapatdispensasi/persetujuan terlebih dahulu dari Kanwil ditjen PBN sepanjangdananya tersedia dalam DIPA berkenaan.

Page 37: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-34-

g. SPP-LS Nihil Perjalanan DinasPembayaran Belanja Perjalanan Dinas harus dilengkapi dengan daftar nominatifpejabat yang akan melakukan perjalanan dinas yang berisi antara lain : informasimengenai data pejabat (nama, pangkat/Golongan), tujuan, tanggalkeberangkatan, lama perjalanan dinas dan biaya yang diperlukan untuk masing-masing pejabat.Daftar nominatif tersebut harus ditandatangani oleh pejabat yang berwenangmemerintahkan perjalanan dinas, dan disahkan oleh pejabat yang berwenang diKPPN.Pembayaran dilakukan oleh bendahara pengeluaran satker yang bersangkutankepada para pejabat yang akan melakukan perjalanan dinas.

h. SPP untuk PNBP1. Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan sebagian

dana PNBP (Fungsional) dituangkan dalam Daftar Isian PelaksanaanAnggaran (DIPA) dengan ketentuan sebagai berikuta. DIPA berlaku sebagai Surat Keputusan Otorisasi (SKO), yang merupakan

dasar pembayaranb. Pengesahan DIPA ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan

atas nama Menteri Keuanganc. DIPA ditandatangani oleh Sekretariat Jenderal atas nama Menteri / Ketua

Lembaga yang bersangkutand. UP / TUP untuk PNBP diajukan terpisah dari UP / TUP lainnyae. Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER-

66/PB/2005, tanggal 28 Desember 2005, tentang mekanisme belanjanegara; Uang Persediaan (UP) dapat diberikan kepada Satker penggunasebesar 20% dari pagu dana PNBP pada DIPA maksimal sebesarRp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), dengan melampirkan DaftarRealisasi Pendapatan dan Penggunaan Dana DIPA 9PNBP) tahun anggaransebelumnya. Apabila UP tidak mencukupi dapat mengajukan TUP sebesarkebutuhan riil satu bulan dengan memperhatikan maksimum pencairan(MP). Kewenangan pemberian TUP mengacu pada ketentuan.

f. Dana yang berasal dari PNBP dapat dicairkan maksimal sesuai denganformula sebagai berikut :

MP = (PPP X JS) -JPSMP = Maksimum pencairan danaPPP = Proporsi pagu pengeluaran terhadap

pendapatanJS = jumlah setoranJPS = jumlah pencairan dana sebelumnya sampai

dengan SPM terakhir yang diterbitkan.g. Dalam pengajuan SPM-TUP / GUP / LS PNBP ke KPPN, Satker pengguna

harus melampirkan Daftar Perhitungan Jumlah MPh. Pencairan dana harus melampirkan dengan bukti setoran (SSBP) yang telah

dikonfirmasikan oleh KPPN

Page 38: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-35-

i. Besaran PP P untuk masing-masing satker pengguna diatur berdasarkanSurat Keputusan Menteri Keuangan yang berlaku

j. Besaran pencairan dana PNBP secara keseluruhan tidak boleh melampauipagu PNBP satker yang bersangkutan dalam DIPA

k. Pertanggungjawaban penggunaan dana UP / TUP PNBP oleh KuasaPengguna Anggaran, dilakukan dengan mengajukan SPM ke KPPNsetempat cukup dengan melampirkan SPTB

l. Sisa dana PNBP dari Satker pengguna diluar poin k, yang disetorkan kerekening Kas Negara pada akhir tahun anggaran merupakan bagian darirealisasi penerimaan PNBP tahun anggaran berikutnya dan dapatdipergunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan setelah diterima DIPA

m. Sisa UP / TUP dana PNBP sampai akhir tahun anggaran yang tidakdisetorkan ke rekening kas negara akan diperhitungkan pada saatpengajuan pencairan dana UP tahun berikutnya

n. Uang persediaan digunakan sesuai dengan rincian yang telah ditetapkandalam DIPA bersangkutan

o. Pengajuan SPP GUP cukup melampirkan SPTB yang memuat seluruhpengeluaran dan tidak terbatas pada pengeluaran dibawah Rp.10.000.000,- sebagaimana pada DIPA, jadi berapapun besar pengeluarantidak perlu melampirkan kuitansi pada SPP GU-UP, cukup SPTB.

2. SPP berikutnya diajukan dengan syarat-syarat sebagai berikut:a. Satker pengguna PNBP menyampaikan bukti setor atas PNBP yang telah

disetor ke Rekening Kas Negara (SSBP) kepada KPPNb. Jumlah PNBP yang telah disetor harus lebih besar dari uang muka kerja

yang telah diterimanya dan cukup untuk menampung SPP yang tersedia.c. Saldo kas Bendahara maksimal sebesar 10 % dari dana yang telah

diterimanya

3. Mekanisme Pencairan Dana :a. Pagu pengeluaran yang tercantum di dalam DIPA adalah jumlah tertinggi

yang dapat digunakan sepanjang realisasi setoran adalah sama atau lebihtinggi dari terget pendapatan. Apabila realisasi setoran ternyata lebihrendah dari target pendapatan, maka pagu pengeluaran harus disesuaikansecara proporsional.

b. Pencairan dana dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan mengenaiUang Persedian (UP);

c. Besar dana yang dapat dicairkan pada tahap I sebagai uang muka kerjasetinggi-tingginya 20% dari Pagu Pengeluaran yang tercantum dalam DIPA.

4. Tata Cara dan Syarat Pencairana. Pencairan dilaksanakan dengan menggunakan sistem Uang Persediaan

(UP) yaitu dengan cara Bendahara Pengeluaran menyampaikan SPP UangPersediaan (SPP UP) dengan dilampiri rencana penggunaan dana perbelanja ke KPPN setempat.

Page 39: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-36-

b. SPP Uang Persediaan (SPP UP) dilampiri dengan : Surat Keputusan penetapan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan

Bendahara Pengeluaran serta Spesimen tanda tangan masing-masing. Bukti setor atas sisa dana yang tidak digunakan pada tahun anggaran

sebelumnya (jika ada). Daftar Rincian rengcana penggunaan yang akan dicairkan. Laporan atas dana PNBP yang terlanjur digunakan sebelumnya

diterimanya DIPA atau sebelum pengajuan SPP Uang Persedian (jikaada).

Surat pernyataan dari Bendahara Pengeluaran bahwapenggunaan/pengeluaran dari PNBP Tahun sebelumnya telahseluruhnya dipertanggungjawabkan / diterbitkan SPM/SP2D UP nihil.

c. SPP-UP dilampiri dengan : Bukti setor sah (SSBP lembar 4). Rekening koran dan Laporan Keadaan Kas. Daftar penggunaan dana yang dinyatakan dalam Surat Pernyataan

Tanggung Jawab Belanja (SPTB). Daftar rincian penggunaan dana yang akan dicairkan.

d. SPP-TU dilampiri dengan : Rencana Penggunaan TU. Rekening koran terakhir. Surat pernyataan bahwa dana tersebut akan habis pada bulan itu dan

tidak akan dipergunakan untuk pembayaran yang seharusnyadilaksanakan dengan SPP-LS.

Bukti setor (SSBP lembar 4). Daftar Perhitungan MP

e. SPP-LS dilampiri dengan dokumen –dokumen sebagaimana diatur didalamKeppres No.42 Tahun 2002

5. PembukuanPenerimaan dan pengeluaran Bendahara Penerima maupun BendaharaPengeluaran dibukukan menurut ketentuan yang ditetapkan dalam peraturanMenteri Keuangan No.73 tahun 2008 tentang Buku Kas Umum / BukuPembantu dan Tata cara mengerjakannya.

6. PenyimpananBendahara Pengeluaran dapat menyimpan dana dengan ketentuan sebagaiberikut : Untuk keperluan pembayaran tunai sehari-hari bendaharawan diijinkan

menyimpan uang tunai di dalam brankas maksimum Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah); dan selebihnya disimpan pada bank. Jika karenapenyimpanan uang tersebut, bank memberikan jasa dan lain-lain, makauang tersebut harus disetorkan ke Rekening Kas Negara dan dibukukansebagai penerimaan lain-lain yang nantinya akan menjadi penerimaanKementerian.

Page 40: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-37-

Membuka rekening atas nama Bendahara Pengeluaran pada BankPemerintah setempat.

7. PertanggungjawabanBendahara Pengeluaran menyampaikan laporan / SPJ setiap bulan kepadaSekretariat Jenderal cq. Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan dengantembusan kepada Pimpinan Unit Eselon IPertanggung jawaban Penggunaan dana DIPA harus dilampiri dengan : Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Surat Perintah Pembayaran (SPP UP, TU, LS) Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (lembar B) Surat Pernyataan Pertanggung Jawaban Belanja (SPTB) Daftar Perhitungan Jumlah Maksimal Pencairan Dana (MP)

G. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

1. Pertanggungjawabana. Pemegang Uang Muka Kerja (PUMK) harus menyelesaikan uang muka kerja

paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah pelaksanaan kegiatan dan disampaikankepada PPK. Bukti pertanggungjawaban sebanyak 4 (empat) rangkapditandatangani asli oleh penanggungjawab 1 (satu) rangkap, foto copy 3 (tiga)rangkap.

b. Setelah Bendaharawan meneliti keabsahan bukti, kemudian dicatat dandipertanggungjawabkan ke KPPN.

2. Pelaporana. Masing-masing penanggungjawab kegiatan membuat laporan pelaksanaan

kegiatan setiap bulan/setiap selesainya pelaksanaan kegiatan yang disampaikankepada Pejabat Pembuat Komitmen tembusan KPA.

b. Laporan pelaksanaan kegiatan berisi perkembangan fisik dan keuangan sertapermasalahannya.

c. Kuasa Pengguna Anggaran menyusun dan menyiapkan laporan bulanan, triwulandan tahunan tentang kemajuan pelaksanaan fisik dan keuangan danmengirimkan kepada lembaga / Instansi yang telah ditetapkan selambat-lambatnya pada tanggal 10 bulan berikutnya.

d. Kuasa Pengguna Anggaran diwajibkan menggunakan software yang ditetapkanoleh Menteri Pertanian.

e. Setiap bulan bendaharawan membuat laporan keuangan dengan menggunakanSistim Akuntansi Instansi (SAI) serta disampaikan kepada UAKPA-W dan UAKPA-E1 (Sekretaris Badan Karantina Pertanian Pertanian).

Page 41: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-38-

H. LAIN – LAIN

Dalam rangka pelaksanaan anggaran berbasis kinerja untuk pencapaiansasaran secara optimal, maka pelaksanaan kegiatan dan anggaran harus dikembalikansesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Oleh sebab itu diperlukanpedoman perubahan dan revisi dokumen perencanaan dan anggaran, sebagai berikut:

1. Pedoman RevisiRevisi DIPA disahkan oleh Dirjen Perbendaharaan Negara (PBN) dan/atau KepalaKanwil Ditjen PBN sepanjang menyangkut perubahan sebagai berikut :a. Perubahan/ralat karena kesalahan administrasi;b. Perubahan Kantor Bayar (KPPN);c. Perubahan alokasi dana antar sub kegiatan atau penambahan/ pengurangan sub

kegiatan dalam satu kegiatan/program/jenis belanja, sepanjang tidakmengurangi alokasi dana belanja mengikat;

d. Perubahan volume keluaran pada sub kegiatan dengan memperhatikankesesuaian sasaran kegiatan dan atau sasaran program tanpa mengubah alokasidana pada kegiatan/program/jenis belanja;

Revisi DIPA disahkan oleh Direktur Jenderal Anggaran (DJA) sepanjang menyangkutperubahan sebagai berikut :a. Pagu masing-masing kegiatan dalam satu program;b. Pagu masing-masing jenis belanja;c. Pagu masing-masing unit organisasi dan lokasi dalam satu bagian anggaran;d. Pagu anggaran belanja yang bersumber dari peningkatan penerimaan PNBP;e. Pagu anggaran belanja yang bersumber dari pinjaman dan hibah luar negeri

(PHLN) sebagai akibat dari luncuran PHLN;f. Perubahan sasaran dan volume kegiatan;g. Perubahan volume keluaran pada kegiatan dengan memperhatikan kesesuaian

sasaran kegiatan dan atau sasaran program tanpa mengubah alokasi dana padakegiatan/program/jenis belanja;

h. Pencairan blokir/tanda bintang (*) yang dicantumkan oleh Direktur JenderalAnggaran.

Revisi dapat dilakukan oleh Satuan Kerja sepanjang:a. Tidak mengakibatkan perubahan DIPA;b. Tidak mengurangi belanja gaji dan tunjangan lain yang melekat pada gaji:c. Tidak mengurangi/tidak merelokasi belanja terikat;d. Masih dalam kelompok pengeluaran yang sama (4 digit).Revisi yang dilakukan oleh Satuan Kerja dimaksud cukup dengan merubah PetunjukOperasional Kegiatan (POK).Segala bentuk revisi DIPA maupun POK segera dilaporkan ke Badan KarantinaPertanian Pertanian melalui Sekretaris Badan Karantina Pertanian Pertanian untukdilakukan updating data DIPA di Badan Karantina Pertanian Pertanian.

Page 42: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-39-

2. Prosedur revisi SRAA, DIPA dan POK.a) Revisi SRAA Revisi Surat Rincian Alokasi Anggaran (SRAA) diusulkan oleh KPA satker Pusat

atau Daerah ke Kepala Badan Karantina Pertanian Pertanian untuk diteruskanke Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian.

Usulan revisi SRAA satker Pusat selanjutnya diusulkan ke Ditjen Anggaranuntuk diteruskan ke Ditjen PBN.

Usulan revisi SRAA satker Daerah selanjutnya diusulkan ke Ditjen Anggaranuntuk diteruskan ke Kanwil Ditjen PBN setempat untuk segera dibahas.

b) Revisi DIPA Revisi DIPA atau dokumen yang dipersamakan dengan DIPA diusulkan oleh

masing-masing Pejabat Pembuat Komitmen dan disampaikan kepada KPA. KPA / Kepala Badan Karantina Pertanian Pertanian mengusulkan revisi DIPA

atau dokumen yang dipersamakan dengan DIPA ke Sekretaris JenderalKementerian Pertanian untuk diteruskan ke Direktur Jenderal Anggaransetelah mendapat persetujuan, dan dilanjutkan ke Direktur Jenderal PBNKementerian Keuangan untuk disahkan.

Untuk Satker Daerah, KPA/Kepala Satker mengusulkan revisi DIPA ataudokumen yang dipersamakan dengan DIPA ke kantor Pusat/Badan KarantinaPertanian untuk diteruskan ke Direktorat Jenderal Anggaran setelahmendapat persetujuan, dan diteruskan kembali ke Kantor Pusat DitjenPerbendaharaan untuk mendapat pengesahan dan yang terakhir ke KantorWilayah DJPBN setempat untuk diproses/disahkan.

c) Revisi POK dilakukan oleh KPA/Kepala Satker sepanjang tidak bertentangandengan DIPA dan Pedoman Umum (Pedum) Pelaksanaan Anggaran BadanKarantina Pertanian Pertanian Tahun 2012.

d) Penyelesaian Revisi DIPA : Pengesahan revisi DIPA atau dokumen yang dipersamakan dengan DIPA

diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah usulan revisi serta datapendukungnya lengkap diterima.

Pengajuan revisi DIPA harus dilengkapi dengan data dukung yang meliputi:1) Matrik Revisi Anggaran DIPA2) Form B RKA-KL3) TOR dan RAB4) Data dukung lainnya (Daftar Inventaris Barang, Penawaran Harga, RAB

yang disahkan oleh KIMPRASWIL, Rincian Perjalanan, dan DaftarPenghapusan Barang, dan lain-lainnya).

Revisi DIPA atau dokumen yang dipersamakan yang disahkan oleh KantorWilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (Ditjen PBN), wajibdilaporkan secara bulanan kepada Direktur Pelaksanaan Anggaran.

3. Pencairan Dana Blokir atau Tanda Bintang (*)a. Kegiatan yang diblokir oleh DJA untuk Satker Daerah diajukan oleh KPA yang

ditujukan ke kantor Pusat/Badan Karantina Pertanian untuk diteruskan keDirektorat Jenderal Anggaran setelah mendapat persetujuan, dan diteruskan

Page 43: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-40-

kembali ke Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan untuk mendapat pengesahandan yang terakhir ke Kantor Wilayah DJPBN setempat untuk diproses.

b. Kegiatan yang diblokir oleh DJA untuk Satker Pusat diajukan oleh KPA melaluiSekjen Kementerian Pertanian yang diteruskan ke DJA untuk mendapatpersetujuan dan diteruskan ke DJPBN untuk mendapat pengesahan (tidakmelalui Kanwil).

c. Pengajuan Pencairan Dana Blokir atau Tanda Bintang (*) harus dilengkapidengan data dukung yang meliputi:1) Matrik Revisi Anggaran DIPA2) Form B RKA-KL3) TOR dan RAB

Page 44: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-41-

BAB VPELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2012

A. UMUM

1. Dalam rangka percepatan pelaksanaan realisasi Anggaran & Kinerja TA.2012, setiapSatker wajib mengikuti beberapa arahan sebagai berikut :a. Realisasi pengadaan barang dan jasa di targetkan sudah posisi kontrak paling

lambat minggu ke dua bulan Maret 2012,b. Kantor Pusat Badan Karantina Pertanian pada triwulan I ditetapkan sudah

memiliki Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk wilayah Jabodetabek dansekitarnya,

c. Seluruh Satker lingkup Badan Karantina Pertanian sudah melakukan lelangmelaui E-Procurement.

2. Dalam rangka peningkatan kualitas tata kelola pemerintah yang baik terutamatertib administrasi keuangan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), setiapSatker diwajibkan melakukan prinsip kehati-hatian di dalam mengelola dataoperasional terutama yang berkaitan dan berpotensi berakibat pada tidaksinkronnya data PNBP.

B. PELAKSANAAN BERDASARKAN JENIS BELANJA

1. Belanja Pegawaia. Belanja Pegawai adalah belanja kompensasi baik dalam bentuk uang maupun

barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yangdiberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yangdipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan ataspekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan denganpembentukan modal.Contoh : Belanja Pegawai adalah gaji dan tunjangan, honorarium, lembur,

kontribusi sosial, dan lain-lain yang berhubungan dengan pegawai.b. Belanja Pegawai berupa honorarium tetap hanya dipergunakan untuk

pembayaran honor pegawai honorer yang akan diangkat menjadi pegawai dalamrangka mendukung tugas pokok dan fungsi unit organisasi yang bersangkutan.

c. Belanja Pegawai berupa honorarium tidak tetap dipergunakan untukpembayaran honor bagi pegawai yang menjadi anggota tim yang dibentuk untukmelaksanakan kegiatan tertentu baik yang sifatnya insidentil, crash program,dengan jangka waktu tertentu atau terus menerus dalam rangka penugasanmaupun yang sesuai tugas pokok dan fungsinya, dan berlaku hanya pada tahunanggaran 2012. Sifat tim yang dibentuk dapat yang teknis dan non-teknis.Contoh : Honorarium Tidak Tetap adalah honor untuk semua tim pelaksana

kegiatan yang terdiri Pengarah, Penanggung Jawab, Koordinator,Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Anggota termasuk Sekretariat.

Page 45: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-42-

d. Belanja Pegawai berupa honorarium tidak tetap mulai TA.2012 masuk kedalambelanja barang yang dipisahkan sesuai dengan sifat belanja barang berupabelanja barang operasional dan belanja barang non-operasional.

2. Belanja Baranga. Belanja Barang adalah pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk

memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan.Belanja Barang dan Jasa merupakan pengeluaran yang antara lain dilakukanuntuk membiayai keperluan kantor sehari-hari, pengadaan barang yang habispakai seperti alat tulis kantor, pengadaan/penggantian peralatan kantor,langganan daya dan jasa, lain-lain pengeluaran untuk membiayai pekerjaan yangbersifat non-fisik dan secara langsung menunjang tugas pokok dan fungsiKementerian/Lembaga, pengadaan peralatan kantor yang nilainya tidakmemenuhi syarat nilai kapitalisasi minimum yang diatur oleh pemerintah Pusat,dan pengeluaran jasa non-fisik seperti pengeluaran untuk biaya pelatihan danpenelitian.Contoh : Suatu instansi menetapkan kebijakan akuntansi tentang batasan nilai

minimum kapitalisasi (capitalization treshold) aset tetap sebesarRp.300.000,-. Instansi tersebut merencanakan untuk menganggarkanpembelian kalkulator 1 unit seharga Rp.280.000,-Instansi A akan menganggarkan pembelian kalkulator tersebut padaAPBN sebagai Belanja Barang sebesar Rp.280.000,-. Jika terjadipembelian kalkulator, pembelian tersebut akan dicatat sebagaiBelanja Barang dan tidak disajikan sebagai aset dalam neraca, tetapicukup dicatat dalam buku inventaris.

b. Belanja Barang dikelompokkan dalam 3 kategori belanja yaitu :1) Belanja Pengadaan Barang dan Jasa

Belanja Pengadaan Barang yang tidak memenuhi nilai kapitalisasi dalamlaporan keuangan dikategorikan ke dalam Belanja Barang Operasional danBelanja Barang Non-Operasional. Belanja Pengadaan Jasa Konsultan tidaktermasuk dalam kategori kelompok Belanja Jasa. Belanja Pengadaan Barangyang memenuhi nilai kapitalisasi aset tetap dimasukkan ke dalam kategoriBelanja Modal yang masuk ke dalam laporan keuangan sebagai penambahannilai aset tetap dan tidak dapat dikelompokkan ke dalam Belanja Barang.

2) Belanja PemeliharaanBelanja Pemeliharaan yang dikeluarkan dan tidak menambah danmemperpanjang masa manfaat dan/atau kemungkinan besar tidak memberimanfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutuproduksi, atau peningkatan standar kinerja, tetap dikategorikan sebagaiBelanja Pemeliharaan dalam laporan keuangan.

3) Belanja PerjalananBelanja Perjalanan yang dikeluarkan tidak untuk tujuan perolehan aset tetapdikategorikan sebagai Belanja Perjalanan dalam laporan keuangan.

c. Belanja Pemeliharaan adalah pengeluaran yang dimaksudkan untukmempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi

Page 46: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-43-

normal tanpa memperhatikan besar kecilnya jumlah belanja. BelanjaPemeliharaan meliputi antara lain pemeliharaan tanah, pemeliharaan gedungdan bangunan kantor, rumah dinas, kendaraan bermotor dinas, perbaikanperalatan dan sarana gedung, jalan, jaringan irigasi, peralatan mesin, dan lain-lain sarana yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemerintahan.Contoh : Suatu instansi merencanakan untuk mengalokasikan anggaran

sebesar Rp.2.000.000,- untuk biaya ganti oli sebanyak 10 mobildinas.Instansi tersebut akan mencantumkan belanja pemeliharaan padaAPBN/APBD sebesar Rp.2.000.000,-. Terhadap realisasi pengeluaranbelanja tersebut dicatat dan disajikan sebagai Belanja Pemeliharaankarena pengeluaran untuk Belanja Pemeliharaan tersebut tidakmemenuhi persyaratan kapitalisasi aset tetap yaitu karena tidakmengakibatkan bertambahnya umur, manfaat, atau kapasitas.

d. Belanja Pemeliharaan yang dikeluarkan setelah perolehan aset tetap yangmenambah dan memperpanjang masa manfaat dan atau kemungkinan besarmemberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas,mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja harus dikapitalisasi ke dalamBelanja Modal dan masuk ke dalam laporan keuangan sebagai penambahan nilaiaset tetap dan diberikan penjelasan di dalam catatan atas Laporan Keuangan.

e. Belanja Perjalanan merupakan pengeluaran yang dilakukan untuk membiayaiperjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.Contoh : Suatu instansi merencanakan akan melakukan perjalanan dinas

keluar kota dalam rangka monitoring/pemantauan pelaksanaantugas dengan anggaran sebesar Rp.4.000.000,- dengan realisasisebesar Rp.3.900.000,-Rencana pengeluaran atas perjalanan dinas dianggarkan pada APBNsebagai Belanja Perjalanan. Terhadap realisasinya disajikan padaLaporan Realisasi Anggaran sebagai Belanja Perjalanan sebesarRp.3.900.000,-.

f. Belanja Perjalanan yang dikeluarkan untuk tujuan perolehan aset tetap harusdikapitalisasi ke dalam belanja modal dan masuk ke dalam laporan keuangansebagai penambahan nilai aset tetap dan diberikan penjelasan di dalam catatanatas Laporan Keuangan.

3. Belanja Modala. Belanja Modal adalah pengeluaran yang dikeluarkan dalam rangka pembentukan

modal yang sifatnya menambah aset tetap atau aset lainnya yang memberikanmanfaat lebih dari 1 (satu) periode akuntansi, termasuk di dalamnya adalahpengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan ataumenambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas aset.

b. Aset tetap mempunyai ciri-ciri berwujud, akan menambah aset pemerintah,mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun, dan nilainya relatifmaterial. Sedangkan ciri-ciri aset lainnya adalah tidak berwujud, akan

Page 47: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-44-

menambah aset pemerintah, mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu)tahun, dan nilainya relatif material.

c. Suatu belanja dikategorikan sebagai Belanja Modal apabila :1) Pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya perolehan aset tetap atau aset

lainnya yang menambah masa umur, manfaat, dan kapasitas. Dengandemikian menambah aset pemerintah;

2) Pengeluaran tersebut melebihi batasan minimum kapitalisasi aset tetap atauaset lainnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah;

3) Perolehan aset tetap tersebut diniatkan bukan untuk dijual.d. Belanja untuk pengeluaran-pengeluaran sesudah perolehan aset tetap atau aset

lainnya yaitu Belanja Pemeliharaan yang dikapitalisasi dapat dimasukkan sebagaiBelanja Modal. Pengeluaran tersebut dapat dikategorikan sebagai Belanja Modaljika memenuhi persyaratan sebagai berikut :1) Pengeluaran tersebut mengakibatkan bertambahnya masa manfaat,

kapasitas, kualitas, dan volume aset yang telah dimiliki;2) Pengeluaran tersebut memenuhi batasan minimum nilai kapitalisasi aset

tetap/aset lainnya.e. Pertambahan masa manfaat adalah bertambahnya umur ekonomis yang

diharapkan dari aset tetap yang sudah ada. Misalnya, sebuah gedung semuladiperkirakan mempunyai umur ekonomis 10 tahun. Pada tahun ke-7 pemerintahmelakukan renovasi dengan harapan gedung tersebut masih dapat digunakan 8tahun lagi. Dengan adanya renovasi tersebut maka umur gedung berubah dari10 tahun menjadi 15 tahun.

f. Peningkatan kapasitas adalah bertambahnya kapasitas atau kemampuan asettetap yang sudah ada. Misalnya, sebuah generator listrik yang mempunyaioutput 200 KW dilakukan renovasi sehingga kapasitasnya meningkat menjadi300 KW.

g. Peningkatan kualitas aset adalah bertambahnya kualitas dari aset tetap yangsudah ada. Misalnya, jalan yang masih berupa tanah ditingkatkan olehpemerintah menjadi jalan aspal.

h. Pertambahan volume aset adalah bertambahnya jumlah atau satuan ukuranaset yang sudah ada. Misalnya, penambahan luas bangunan suatu gedung dari400 m2 menjadi 500 m2.Contoh : Kementerian Negara/Lembaga merencanakan untuk menganggarkan

dalam DIPA untuk perbaikan kantor dengan memperbaiki atapnyayang sering bocor, pengecatan, penggantian ban mobil dinas A, gantioli dan servis mobil A, serta overhaul mobil B. Rencananya, atapkantor yang terbuat dari seng akan diganti dengan atap yang lebihbaik, yaitu menggunakan genteng keramik dengan menelan biayaRp.20.000.000,-. Pengecatan dengan cat kualitas nomor 1 DuluxRp.15.000.000,-. Ganti empat ban Rp.2.000.000,-, servis dan ganti oliRp.750.000,- dan overhaul Rp.6.500.000,-.Sebelum dialokasikan anggaran untuk pengeluaran penggantian atapkantor perlu dilakukan analisis apakah pengeluaran tersebutdimasukkan sebagai Belanja Modal atau Belanja Operasional.

Page 48: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-45-

Rencana pengeluaran untuk mengganti atap lama dengan atap barudapat menambah kualitas atau manfaat dari bangunan. Berartikriteria pertama terpenuhi yaitu pengeluaran tersebutmengakibatkan bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas,dan volume aset yang dimiliki. Demikian juga kriteria kedua,pengeluaran tersebut memenuhi nilai minimum kapitalisasi untukgedung dan bangunan yang ditetapkan sebesar Rp.10.000.000,-.Pengecatan tidak akan menambah masa manfaat, umur, dankapasitas, berapapun nilai pengecatan. Ganti ban sama sehinggamasuk klasifikasi Belanja Barang. Sedangkan overhaul akanmenambah umur mesin mobil, masuk klasifikasi Belanja Modal.

Tabel 7 : Klasifikasi Jenis BelanjaNo. URAIAN KLASIFIKASI KETERANGAN1. Pembelian ban, oli, bensin dan service/tune-

upBELANJA BARANG

2. Pengecatan, pembuatan partisi non-permanen, dan pembelian gordyn

BELANJA BARANG

3. Pembelian memory PC dan up-grade PC BELANJA MODAL4. Pengisian freon AC dan service AC BELANJA BARANG5. Pembelian meubelair dan dispenser BELANJA MODAL Memenuhi nilai

minimum kapitalisasi6. Pembuatan saluran irigasi BELANJA MODAL7. Overhaul kendaraan dinas BELANJA MODAL Bukan berkala/Rutin8. Biaya lelang pengadaan aset BELANJA MODAL9. Perbaikan jalan berlubang BELANJA BARANG

10. Perbaikan jalan kerikil ke hotmix BELANJA MODAL11. Asuransi dan STNK BELANJA BARANG Asuransi belum

diatur12. Rumah yang akan diserahkan kepada

masyarakatBELANJA BARANG

13. Peralatan dan mesin yang akan diserahkankepada pihak ketiga

BELANJA BARANG

14. Pembayaran satpam dan cleaning service BELANJA BARANG Secara kontraktual15. Pembelian accu mobil dinas BELANJA BARANG16. Pembelian tape mobil dinas BELANJA MODAL17. Penambahan jaringan dan pesawat telepon BELANJA MODAL Memenuhi nilai

minimum kapitalisasi18. Penambahan jaringan listrik BELANJA MODAL19. Perjalanan dinas pengadaan aset BELANJA MODAL20. Pembelian lampu ruangan kantor BELANJA BARANG21. Pembayaran konsultan perencanaan

pembangunan gedung dan bangunanBELANJA MODAL

22. Perbaikan atap gedung kantor BELANJA BARANG23. Perbaikan atap dari seng ke multiroof BELANJA MODAL

Page 49: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-46-

C. PELAKSANAAN BERDASARKAN JENIS KEGIATAN FISIK DAN NON FISIK

1. Pembebasan Tanah (Lahan)Kegiatan pembebasan tanah (lahan) sedapat mungkin menghindari pembeliantanah yang belum matang yang menyebabkan tambahan biaya pengurugan danpematangan tanah pada tahun berikutnya. Dalam menentukan lokasi lahan harusmemperhitungkan jarak rata-rata dengan pelabuhan laut/bandarudara/penyeberangan atau lintas batas yang menjadi jangkauan kerjanya, letaknyastrategis dalam arti mudah dijangkau.Sesuai dengan prioritas anggaran tentang pengadaan tanah pada tahun anggaran2009 yang telah disampaikan dalam beberapa pertemuan perencanaan, makarealisasi pengadaan tanah diperuntukkan sebagai berikut:a. Untuk pembangunan gedung kantor bagi UPT yang belum memiliki bangunan

kantor sendiri atau masih berada di tanah sewa atau masih menyewa kantor;b. Untuk pembangunan kantor wilker yang telah memiliki frekuensi/volume

operasional sepanjang tahun (bukan insidentil) atau minimal 2 kalipemasukan/pengeluaran dalam sebulan;

c. Untuk penyediaan pembangunan kantor akibat adanya perubahan tata ruangperkotaan/wilayah seperti perpindahan lokasi bandara;

Persyaratan dan tata cara:a) Tata cara pengadaan tanah mengacu pada PP No.36 Tahun 2005, Perpres No.65

Tahun 2006 dan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI No.3 Tahun2007

b) Pemilihan lokasi tanah untuk kantor mengacu pada kemudahan pelayanan, telahmempertimbangkan rencana umum tata ruang (RUTR) wilayah setempat sertakejelasan status/kepemilikan, yang dibuktikan dengan data site plan, RUTR dansurat keterangan kepemilikan yang diketahui instansi berwenang;

c) Lokasi tanah untuk kantor agar berada di jalan utama dan relatif dekat denganakses ke pelabuhan;

d) Lokasi dan luas tanah (lahan) yang akan dibebaskan disesuaikan dengan standarsarana dan prasarana yang telah ditetapkan Badan Karantina PertanianPertanian. Khusus untuk instalasi karantina perlu dilengkapi RUTR dari pihakyang berwenang di wilayah propinsi/ kabupaten/ kota setempat, minimal adajaminan bahwa lahan tersebut tidak dipergunakan untuk permukiman penduduk20 tahun ke depan.

e) Realisasi harga pengadaan tanah agar menganut prinsip efisiensi/kewajaranharga sesuai dengan NJOP setempat. Jika terdapat perbedaan yang cukup besarantara pagu dan harga setempat, sebaiknya diusulkan untuk direvisi volume dansantuan harganya, sehingga dapat diperoleh efisiensi dan efektifitas penggunaananggaran yang dapat digunakan untuk kegiatan lain yang sejenis.

f) Harga pembebasan tanah juga sudah termasuk biaya sertifikasinya, sehinggatidak menjadi permasalahan (sengketa) di kemudian hari. Sertifikat tanah dapatberupa Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Guna Bangunan (SGB) untuktanah-tanah adat penduduk.

Page 50: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-47-

g) Setiap pengadaan tanah wajib dilengkapi persetujuan tertulis kepala BadanKarantina Pertanian Pertanian. Permohonan persetujuan agar berpedoman padaperuntukan, persyaratan dan tatacara tersebut diatas.

2. Pembangunan (Rehabiltasi) Fisik dan KonstruksiRehabilitasi gedung dan bangunan dalam tahun anggaran 2010 diarahkan untukperbaikan bangunan yang tingkat kerusakannya sudah memenuhi persyaratanuntuk diperbaiki, alokasi anggarannya ditentukan berdasarkan perhitungan DinasKIMPRASWIL setempat.

3. Pengadaan Sarana/Peralatan FisikKegiatan pengadaan sarana/peralatan fisik dilaksanakan sesuai dengan tatacara/prosedur pengadaan barang yang telah ditetapkan, dengan memperhatikanperuntukan/penggunaanya, mutu/kualitas, standar, patokan harga setempat sertaspesifikasi teknis yang telah direncanakan. Dalam hal peralatan/sarana fisik yangmemerlukan spesifikasi khusus (peralatan laboratorium/ pengujian/ pemeriksaan/perlakuan/ pengolahan data, komunikasi dan studio), pengadaannya agardikonsultasikan lebih dahulu dengan unsur teknis di tingkat PusatPengadaan peralatan laboratorium dan alat fungsional (alat klinik/fumigasi dll)harus terlebih dahulu menyusun rencana kebutuhan dengan memperhitungkanvolume kegiatan/target pemeriksaan laboratorium jumlah peralatan yang sudahtersedia, kelengkapan paket peralatan yang direncanakan.Rencana pengadaan peralatan laboratorium/peralatan fungsional terlebih dahuludikonsultasikan ke Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian.Pengadaan peralatan teknis operasional (peralatan laboratorium,fumigasi/desinfeksi/pemusnahan, pengujian/kedokteran serta alat-alat operasionallainnya) dalam kontrak pengadaannya perlu ditegaskan perihal: barang diterimadalam kondisi baik dan dapat dioperasikan, didemonstrasikan sebelumdiserahterimakan, jaminan purna jual, serta pelatihan penggunaan peralatan.Sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003, pasal 10, panitia/pejabat pengadaanbarang/jasa memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah. Jikapada UPT tersebut tidak memiliki staf yang memenuhi syarat dapat memintabantuan tenaga kepada UPT lingkup Badan Karantina Pertanian terdekat atauInstansi terkait di daerah masing-masing.

4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana FisikKegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana fisik merupakan kegiatan rutin yangharus dilaksanakan setiap satker UPT Karantina dalam rangka pemanfaatan assetfisik (sarana dan prasarana) yang telah dimiliki, dilaksanakan dengan berpedomanpada Standar Biaya Umum 2012 untuk digunakan sebagai biaya operasional danpemeliharaan sarana dan prasarana fisik antara lain : gedung kantor, instalasi,laboratorium, peralatan gedung dan ruangan, taman dan halaman kantor sertakendaraan operasional yang komponen pemeliharaannya sudah termasuk biayapenggantian suku cadang (rem, ban, lampu, dll) serta penggantian oli danpenyediaan bahan bakar operasional.

Page 51: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-48-

Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana fisik disesuaikan dengankebutuhan saat itu atau keperluan mendadak dan mendesak akibat adanya suatukerusakan/kecelakaan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Apabila komponen biayapemeliharaan tersebut melampaui pagu yang tersedia atau sangat besar sehinggasecara ekonomis memberatkan anggaran operasional pemelihraan, maka diusulkanuntuk dilakukan rehabilitasi atau penghapusan fisik pada tahun berikutnya.

5. Pengadaan Kendaraan OperasionalSehubungan dengan akan diberlakukannya Peraturan Daerah tentang PajakKendaran Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang mengacu padaUndang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,dengan ini diinformasikan hal-hal sebagai berikut :a. Mulai tanggal 1 Januari 2012, seluruh kendaraan bermotor milik Pemerintah, TNI

dan POLRI akan dikenakan Pajak Kendaran Bermotor (PKB) dan Bea Balik NamaKendaraan Bermotor (BBN-KB),

b. Berdasarkan hal sebagaimana tersebut pada huruf a dimohon kiranya APBN2012 dianggarkan biaya untuk pembayaran PKB dan BBN-KB seluruh kendaraanbermotor milik Kementerian dan Lembaga yang berada di Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta.

Spesifikasi kendaraan operasional R-4 diarahkan sesuai dengan kebutuhanpenggunaan dalam rangka operasional antara lain untuk pengawasan pelaksanaantindakan karantina, pengambilan sample, pengangkutan komoditas tahanan danlain-lain terkait dengan tugas pokok dan fungsi.Perioritas kebutuhan pengadaan R-4 adalah untuk menunjang operasional diwilayah kerja /wilker sepanjang tidak dapat terjangkau oleh UPT induknya.Kendaraan operasional R-4 yang telah direncanakan untuk dipergunakan olehpetugas UPT/wilker agar di distribusikan sesuai rencana.Pengadaan kendaraan R-2 pada tahun 2012 diadakan untuk menunjang kegiatanoperasional UPT/wilayah kerja Badan Karantina Pertanian Pertanian.Jenis kendaraan yang dipilih untuk kebutuhan operasional merupakan kendaraanyang efisien dalam operasionalnya serta mudah/murah perawatannya.

6. Hal-hal yang sangat dibatasi dalam pelaksanaan Anggaran Tahun 2012a. Penyelenggaraan rapat, rapat dinas, seminar, pertemuan, lokakarya, peresmian

kantor/proyek dan sejenisnya, dibatasi pada hal-hal yang sangat penting dandilakukan sesederhana mungkin.

b. Pemasangan telepon baru, kecuali untuk satker yang belum ada sama sekali.c. Pembangunan gedung baru yang sifatnya tidak langsung menunjang untuk

pelaksanaan tupoksi (antara lain : mess, wisma, rumah dinas, gedungpertemuan), kecuali untuk gedung yang bersifat pelayanan umum (sepertirumah sakit, rumah tahanan, pos penjagaan) dan gedung/bangunan khusus(antara lain : laboratorium, gudang).

d. Pengadaan kendaraan bermotor, kecuali :1) kendaraan fungsional.

Page 52: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-49-

2) untuk satker baru yang sudah ada ketetapan Menpan dan pengadaannyadilakukan secara bertahap sesuai dana yang tersedia.

3) penggantian kendaraan yang rusak berat yang secara ekonomis memerlukanbiaya pemeliharaan yang besar untuk selanjutnya harus dihapuskan daridaftar inventaris dan tidak diperbolehkan dialokasikan biayapemeliharaannya.

7. Kegiatan/sub kegiatan yang tidak dapat ditampung dalam pelaksanaan AnggaranTahun 2010 (berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 105/PMK.02/2008adalah :a. Perayaan atau peringatan hari besar, hari raya dan hari ulang tahun kementerian

negara/lembaga;b. Pemberian ucapan selamat, hadiah/tanda mata, karangan bunga, dan sebagai

berikut untuk berbagai peristiwa;c. Pesta untuk berbagai peristiwa dan POR (Pekan Olah Raga) pada kementerian

negara/lembaga;d. Pengeluaran lain-lain untuk kegiatan/keperluan sejenis/serupa dengan yang

tersebut diatas;e. Kegiatan yang memerlukan dasar hukum berupa PP/Perpres, namun pada saat

penelaahan RKA-KL belum ditetapkan dengan PP/Perpres.

Page 53: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-50-

BAB VIMONITORING, EVALUASI DAN PENGAWASAN

Monitoring dan evaluasi ditujukan untuk mengetahui keberhasilan kegiatanyang sudah dilaksanaan, sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan perencanaanprogram yang akan datang.

Kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan di daerah akan dilakukanoleh Kepala Badan Karantina Pertanian Pertanian dengan tujuan:1) Mengetahui perkembangan/kemajuan pelaksanaan program pembangunan

Pengkarantinaan;2) Mengetahui sedini mungkin apabila terjadi hambatan serta memberikan saran

pemecahan;3) Mencegah dan meminimalisasi terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam

pelaksanaan kegiatan pembangunan;4) Melakukan monitoring, evaluasi dan pengendalian kesesuaian perencanaan,

pelaksanaan dan pencapaian hasil kegiatan;5) Memperoleh masukan bagi penyempurnaan program dan sebagai acuan kegiatan

tahun yang akan datang.

Pengawasan internal terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh KuasaPengguna Anggaran (pengawasan Melekat) dari eselon I serta pengawasan eksternalyang dilakukan aparat pengawas fungsional (Inspektorat Jenderal dan atau BPKP). Untukkegiatan di daerah apabila dilakukan pemeriksaan oleh aparat fungsional, diharapkanagar:a. Melaporkan dimulainya kegiatan tersebut ke Pusat cq. Sekretaris Badan Karantina

Pertanian Pertanian;b. Melaporkan temuan sementara hasil pemeriksaan ke pusat cq. Sekretaris Badan

Karantina Pertanian Pertanian;c. Mengirimkan bahan tanggapan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) ke Pusat.

Page 54: 1. pedum-barantan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012

Pedum Badan Karantina Pertanian Pertanian 2012 ____________________________________-51-

BAB VIIPENUTUP

Pedoman Umum Pelaksanaan Anggaran di lingkungan Badan KarantinaPertanian Pertanian Tahun Anggaran 2012 ini diharapkan dapat digunakan sebagaipedoman dalam rangka kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan-kegiatanpada lingkup Badan Karantina Pertanian Pertanian tahun 2012.

Pedoman ini masih bersifat umum, sehingga perlu dijabarkan lebih lanjut secaraterpisah dalam bentuk Juklak/Juknis yang lebih terinci pada masing-masing satuan kerja,disesuaikan dengan tupoksi masing-masing satuan kerja.

______________________________