8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
1/21
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
2/21
-!
a. Informatif
ujuannya ringkasan ini adalah untuk menyatakan informasiinformasi
penting yang terdapat pada dokumen asal.
b. Indicatif
ujuannya ringkasan ini adalah untuk dijadikan referensi yang membantu
pembaca mengetahui isi dari teks daripada membaca keseluruhan teks yang
ada. /ingkasan ini meliputi topik dari teks asal.
c. Evaluatif
0aitu melibatkan pembuatan sebuah pertimbangan pada teks asal, seperti
suatu tinjauan ulang atau opini.
d. User-Focused
0aitu ringkasan yang dibuat berdasarkan topik yang dipilih oleh user, sering
yang merupakan jawaban dari &uery yang dimiliki oleh user.e. Generic
0aitu sifatnya lebih umum dan berdasarkan pada teks aslinya.
f. Single Document
1okumen tunggal single document $ yaitu ringkasan yang dihasilkan
merupakan ringkasan dari satu dokumen.
g. Multi Document
Pada peringkasan multi document , ringkasan merupakan hasil ringkasan dari
banyak dokumen.
2.1." Rasio #ompresi
/asio kompresi compression rate$ pada suatu ringkasan berfungsi untuk
menentukan persentase batas panjang ringkasan yang akan ditampilkan
Musta&hfiri, !"''$.
2.1.$ Pen%ekatan Peringkas Teks
Menurut 2aman dan 3inarko !"''$ yang merujuk kepada 4assel !""5$
terdapat ! pendekatan peringkas teks, yaitu%a. 6kstraksi extractive summary$. Pada teknik ekstraksi, sistem menyalin unit-
unit teks yang dianggap paling penting dari teks sumber menjadi ringkasan.
7nit-unit teks yang disalin dapat berupa klausa utama, kalimat utama, atau
paragraf utama tanpa ada penambahkan kalimat-kalimat baru yang tidak
terdapat pada dokumen aslinya.
b. Abstraksi abstractive summary. eknik abstraksi menggunakan metode
linguistik untuk memeriksa dan menafsirkan teks dokumen menjadi
ringkasan. /ingkasan teks tersebut dihasilkan dengan cara menambahkan
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
3/21
-8
kalimat-kalimat baru yang merepresentasikan intisari teks sumber ke dalam
bentuk yang berbeda dengan kalimat-kalimat yang ada pada teks sumber.
2.1.& Artike'
Artikel adalah tulisan lengkap yang dimuat dalam surat kabar atau majalah
yang mempunyai judul, pendahuluan, penyajian masalah, pembahasan dan
penutup 9emi, '++#$. 1alam Kamus :esar :ahasa ndonesia 1epartemen
Pendidikan ;asional :alai Pustaka !""
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
4/21
-5
itu prefi, sufi, maupun gabungan antara prefi dan sufi confi$, menjadi
bentuk kata dasarnya. 9temming pada penelitian ini menggunakan Algoritma
;a*ief dan Adriani. Menurut Andita !"'"$ menyatakan bahwa algoritma
stemming ;a*ief dan Adriani '++B$ dikembangkan berdasarkan aturan
morfologi :ahasa ndonesia yang mengelompokkan imbuhan menjadi awalan
prefi$, sisipan infi$, akhiran suffi$ dan gabungan awalan-akhiran
confies$. Algoritma ini menggunakan kamus kata dasar dan mendukung
recoding, yakni penyusunan kembali kata-kata yang mengalami proses
stemming berlebih Andita, !"'"$.
Algoritma stemmer yang diperkenalkan ;a*ief dan Adriani didefinisikan
sebagai berikut Andita, !"'"$%'. 1i awal proses stemming dan setiap langkah yang selanjutnya dilakukan,
lakukan pengecekan hasil proses stemming kata yang di-input-kan pada
langkah tersebut ke kamus kata dasar. Jika kata ditemukan, berarti kata
tersebut sudah berbentuk kata dasar dan proses stemming dihentikan. Jika
tidak ditemukan, maka langkah selanjutnya dilakukan.
!. 4ilangkan nflection 9uffies =-lah>, =-kah>, =-ku>, =-mu>, atau =-nya>$.
Jika berupa particles =-lah>, =-kah>, =-tah> atau =-pun>$ maka langkah ini
diulangi lagi untuk menghapus PossesiCe Pronouns =-ku>, =-mu>, atau
=nya>$, jika ada.
8. 4apus 1eriCation 9uffies =-i>, =-an> atau =-kan>$. Jika kata ditemukan
di kamus, maka algoritma berhenti. Jika tidak maka ke langkah 8a.
a. Jika =-an> telah dihapus dan huruf terakhir dari kata tersebut adalah =-
k>, maka =-k> juga ikut dihapus. Jika kata tersebut ditemukan dalam
kamus maka algoritma berhenti. Jika tidak ditemukan maka lakukan
langkah 8b.
b. Akhiran yang dihapus =-i>, =-an> atau =-kan>$ dikembalikan, lanjutke langkah 5
5. 4ilangkan deriCation prefies.
a. Dangkah 5 berhenti jika %
i. erjadi kombinasi awalan dan akhiran yang terlarang.
ii. Awalan yang dideteksi saat ini sama dengan awalan yang
dihilangkan sebelumnya.
iii. iga awalan telah dihilangkan.
b. dentifikasikan tipe awalan dan hilangkan. Awalan terdiri dari dua
tipe%
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
5/21
-#
i. 9tandar =di->, =ke->, =se->$ yang dapat langsung dihilangkan
dari kata.
ii. Kompleks =me->, =be->, =pe>, =te->$ adalah tipe-tipe awalan
yang dapat bermorfologi sesuai kata dasar yang mengikutinya.
Eleh karena itu, gunakan aturan pada abel !.' untuk
mendapatkan hasil pemenggalan yang tepat.
c. )ari kata yang telah dihilangkan awalannya ini di dalam kamus kata
dasar. Apabila tidak ditemukan, maka langkah 5 diulangi kembali.
Apabila ditemukan, maka keseluruhan proses dihentikan.
#. Apabila setelah langkah 5 kata dasar masih belum ditemukan, maka
proses recoding dilakukan dengan mengacu pada aturan pada abel !.'.
/ecoding dilakukan dengan menambahkan karakter recoding di awal kata
yang dipenggal. Pada abel !.', karakter recoding adalah huruf kecil
setelah tanda hubung F- $ dan terkadang berada sebelum tanda kurung.‟
9ebagai contoh, kata =menangkap> aturan '#$, setelah dipenggal menjadi
=nangkap>. Karena tidak Calid, maka recoding dilakukan dan
menghasilkan kata =tangkap>.
B. Jika semua langkah gagal, maka input kata yang diuji pada algoritma ini
dianggap sebagai kata dasar.
Tabe' 2.1 AT*RAN PE+EN,,ALAN A-ALAN STE++ER NAIE/ DAN ADRIANI
Atura
n(ormat Kata Pemenggalan
' berGH ber-GHI be-rGH
! ber)APH ber-)APH dimana )@>r> P@>er>
8 ber)AerGH ber-)aerGHdimana )@=r>
5 belajar bel-ajar
# be)'er)!H be-)'er)!Hdimana )'@L=r>I>l>
B terGH ter-GHI te-rGHN ter)erGH ter-)erGH dimana )@>r>
< ter)PH ter-)PHdimana )@>r> dan P@>er>
+ te)'er)!H te-)'er)!H dimana )@>r>
'" meLlIrIwIyGH me-LlIrIwIyGH
'' memLbIfIC... mem-LbIfICH
'! mempeLrIl... mem-peH
'8 memLrGIG... me-mLrGIG... I me-pLrGIG...
'5 menLcIdIjI*... men-LcIdIjI*...
'# menG... me-nG... I me-tG
'B mengLgIhI&... meng-LgIhI&...
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
6/21
-B
'N mengG... meng-G... Imeng-kG...
'< menyG... meny-sGH
'+ mempG... mem-pG... dimana G@Fe‟
!" peLwIyG... pe-LwIyG...
!' perG... per-G... I pe-rG...!! per)AP per-)AP... dimana )@ r danP@ er ‟ ‟ ‟ ‟
!8 per)AerG... per-)AerG... dimana )@ r ‟ ‟
!5 pemLbIfIG... pem-LbIfIG...
!# pemLrGIG... pe-mLrGIG... I pe-pLrGIG...
!B penLcIdIjI*.. pen-LcIdIjI*...
!N penG... pe-nG... I pe-tGH
!< pengLgIhI&... peng-LgIhI&...
!+ pengG... peng-G... I peng-kG...
8" penyG... peny-sGH
8' pelG... pe-lG... kecuali =pelajar> yang menghasilkan=ajar>
8! pe)erG... per-erG... dimana )@LrIwIyIlImIn
88 pe)PH pe-)P... dimana )@LrIwIyIlImIn dan P@ er ‟ ‟
Keterangan simbol huruf %
) % huruf konsonan
G % huruf Cokal
A % huruf Cokal atau konsonan P% partikel atau fragmen dari suatu kata,
misalnya =er>e. Pemecahan Kata%o"eni#ing $
%o"eni#ing adalah proses pemotongan string input berdasarkan tiap kata yang
menyusunnya. Pemecahan kalimat menjadi kata-kata tunggal dilakukan
dengan men-scan kalimat dengan pemisah delimiter $ !&ite space spasi, tab,
dan ne!line$ Musta&hfiri, !"''$.
2. Proses Peringkasan Teks
9ecara umum terdapat tiga tahapan dalam proses peringkasan teks, yaitu
sebagai berikut Musta&hfiri, !"''$%a. %opic Identification
ahapan ini meliputi identifikasi faktor yang sangat penting tentang apa yang
dibicarakan dala teks tersebut. Ada beberapa teknik untuk melakukannya,
diantaranya%
'$ 1alam beberapa tipe teks, informasi penting terdapat dalam bagian
bagian tertentu dalam teks tersebut, seperti dalam judul, kalimat pertama,
kalimat terakhir dan lain sebagainya.
!$ :eberapa kata atau frase mengidentifikasi intisari dari suatu teks.
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
7/21
-N
8$ :eberapa kata cenderung muncul lebih. ni dijadikan faktor penentu topik
dari suatu teks '!ord fre(uency.
5$ Ada juga topik diidentifikasi dari jumlah pengertiannya atau makna
dibandingkan kata.b. Interpretation
nterpretasi peringkas yang ekstraktif berdasarkan pada metode yang
digunakan, 6kstraksi merupakan pemilihan terhadap beberapa kalimat yang
dianggap paling penting dari sebuah dokumen.
c. Generating
ahapan ini adalah pembangkitan atau pembentukan hasil akhir. erdiri dari
penggabungan frase, pencetakan kata atau frase dan pembangkitan kalimat.
erdapat beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya %
'$ 6traction, hasil akhir berisi kalimat atau frase yang dihasilkan setelah
semua tahap proses pada tet summari*ation selesai dilakukan.
!$ opic list, hasil akhir berisi kata-kata yang sering muncul atau
penggabungan pengertian yang telah diinterpretasi.
2." A'goritma T/0ID/
Metode %erm Fre(uency - Inverse Document Fre(uency (-1($
merupakan suatu cara untuk memperoleh pembobotan berdasarkan jumlah
kemunculan suatu kata term$ dalam sebuah dokumen term fre(uency tf$ dan
jumlah kemunculan term dalam koleksi dokumen inverse document fre(uency
idf$ Musta&hfiri, !"''$. ;ilai idf sebuah kata term$ dapat dihitung
menggunakan persamaan sebagai berikut%
IDF =log N
df !.'$
; adalah jumlah dokumen yang berisi term t$ dan df adalah jumlah
kemunculan kata term$ terhadap ;. Adapun rumus yang digunakan untuk
menghitung bobot 3$ masing-masing dokumen, yaitu%
W dt =TF dt ∗ IDF t !.!$
#eterangan
d kalimat ked
t kata term$ ket
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
8/21
-<
( term fre(uency O frekuensi kata
3 bobot kalimat ked terhadap kata term$ ket
1( Inverse Document Fre(uency
2.$ Teori /u34rina'%i munir5
eori himpunan logika samar dikembangkan oleh Prof. Dofti 2adeh pada
tahun '+B#. 2adeh berpendapat bahwa logika benar dan salah dalam logika
konCensional tidak dapat mengatasi masalah gradasi yang berada pada dunia
nyata. 7ntuk mengatasi masalah gradasi yang tidak terhingga tersebut, 2adeh
mengembangkan sebuah himpunan fu**y. idak seperti logika boolean, logika
fu**y mempunyai nilai yang kontinue. 9amar dinyatakan dalam derajat dari suatukeanggotaan dan derajat dari kebenaran. Eleh sebab itu sesuatu dapat dikatakan
sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama.usu$
1alam teori logika fu**y dikenal himpunan fu**y fu**y set$ yang
merupakan pengelompokan sesuatu berdasarkan Caribel bahasa, yang dinyatakan
dalam fungsi keanggotaan. 1i dalam semester pembicaraan 7, fungsi keanggotaan
dari suatu himpunan tersebut bernilai antara "." sampai dengan '.". Jika A,
hikpunan fu**y, A% fungsi keanggotaan dan Q% semesta, maka fungsi
keanggotaan daam suatu himpunan fu**y dapat dinyatakan dengan%
A= { x , μA ( x ) )∨ x∈ X } !.8$
(ungssi keanggotaan suatu himpunan fu**y dapat ditentukan dengan fungsi
segitiga, trapesium atau fungsi Rauss.
2.& #0+eans 6'ustering
)-Means $lustering merupakan salah satu metode data clustering non
&irar"i yang berusaha mempartisi data yang ada ke dalam bentuk satu atau lebih
cluster Okelompok Agusta, !""N$.
Metode ini mempartisi data ke dalam cluster O kelompok sehingga data
yang memiliki karakteristik yang sama dikelompokkan ke dalam satu cluster yang
sama dan data yang mempunyai karakteristik yang berbeda dikelompokkan ke
dalam kelompok yang lain Agusta, !""N$. Adapun tujuan dari data clustering ini
adalah untuk meminimalisasikan ob*ective function yang diset dalam proses
clustering , yang pada umumnya berusaha meminimalisasikan Cariasi di dalam
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
9/21
-+
suatu cluster dan memaksimalisasikan Cariasi antar cluster Agusta, !""N$.
Manfaat $lustering adalah sebagai dentifikasi +b*ect ,ecognition$ misalnya
dalam bidang Image rocessing , $omputer ision atau robot vision. 9elain itu
adalah sebagai 9istem Pendukung Keputusan dan Data Mining seperti 9egmentasi
pasar, pemetaan wilayah, Manajemen mar"eting dll.SpratamaT
1ata clustering menggunakan metode K-Means ini secara umum
dilakukan dengan algoritma dasar sebagai berikut 3akhidah, !"'"$%
a. entukan jumlah cluster
b. Menentukan nilai centroid
1alam menentukan nilai centroid untuk awal iterasi, nilai awal centroid
dilakukan secara acak. 9edangkan jika menentukan nilai centroid yang
merupakan tahap dari iterasi dihitung berdasarkan nilai rata-rata dari datayang terletak pada centroid yang sama.
c. Menghitung jarak antara data dengan pusat cluster.
7ntuk menghitung jarak tersebut dapat menggunakan Euclidean Distance
dengan rumus sebagai berikut.
De=√ ( xi− yi )2
!.5$
#eterangan
1e euclidean distance
i banyaknya data
bobot dokumen
y pusat cluster
d. Pengelompokan 1ata
7ntuk menentukan anggota cluster adalah dengan memperhitungkan jarak
terpendek data dengan menggunakan rumus !.8$. ;ilai yang diperoleh dalam
keanggotaan data pada distance matriks adalah " atau ', dimana nilai ' untuk
data yang dialokasikan ke cluster dan nilai " untuk data yang dialokasikan kecluster yang lain.
e. Kembali ke tahap !, lakukan perulangan hingga nilai centroid yang dihasilkan
tetap dan anggota cluster tidak berpindah ke cluster lain.
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
10/21
-'"
2.7 /u3 60+eans 6'ustering
Fu##y $-Means adalah suatu teknik peng-cluster -an yang mana
keberadaan tiap titik data dalam suatu cluster ditentukan oleh derajat keanggotaan.
F$M menggunakan model pengelompokan fu##y sehingga data dapat menjadi
anggota dari semua kelas atau cluster terbentuk dengan derajat atau tingkat
keanggotaan yang berbeda antara " hingga '. eknik ini pertama kali
diperkenalkan oleh Jim :e*dek pada tahun '+
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
11/21
-''
b. Membangkitkan bilangan acak /i" sebagai derajat keanggotaan untuk
masing-masing dokumen terhadap masing-masing cluster . 1imana i adalah
dokumen dan " adalah cluster . :ilangan acak ini berkisar antara " sampai ',
dan bilangan acak ini merupakan derajat keanggotaan awal yang nantinya
akan diperbarui.
c. 9etelah membangkitkan pusat cluster secara acak pada tiap dokumen,
langkah selanjutnya adalah menghitung kedekatan nilai term tiap dokumen
terhadap masing-masing cluster . Perhitungan dilakukan dengan rumus
berikut %
vkj=
∑i=
1
n
(( μik )w×x ij)
∑i=1
n
( μ ik )w
!.#$
dengan %
0 v"* adalah nilai kedekatan term dokumen * terhadap cluster " .
1 /i" adalah nilai pusat cluster " terhadap dokumen i.
2 xi* adalah bobot term * pada dokumen i.
3 ! adalah pangkat.
4 i adalah indeks dokumen.
5 * adalah indeks term.6 " adalah indeks cluster .
7 n adalah jumlah dokumen.
d. Dangkah selanjutnya adalah menghitung fungsi objektif pada iterasi ke-t.
Perhitungan ini dilakukan dengan cara berikut %
Pt =∑i=1
n
∑k =1
c
((∑ j=1
m
( x ij−vkj)2)× ( μ ik )w) !.B$
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
12/21
-'!
dengan %
0 t adalah fungsi objektif.
1 v"* adalah nilai kedekatan term dokumen * terhadap cluster " .
2 /i" adalah nilai pusat cluster " terhadap dokumen i.
3 xi* adalah bobot term * pada dokumen i.4 ! adalah pangkat.
5 i adalah indeks dokumen.
6 * adalah indeks term.
7 " adalah indeks cluster .
8 n adalah jumlah dokumen.
09c adalah jumlah cluster .
00 m adalah jumlah term.
e. 9etelah fungsi objektif dihitung, langkah selanjutnya adalah memperbarui
derajat keanggotaan /i" $.
μik =(∑ j=1
m
( xij−vkj )2) −1w−1
∑k =1
c
(∑ j=1
m
( xij−vkj )2)
−1w−1
!.N$
dengan %
0 /i" adalah nilai pusat cluster " terhadap dokumen i.
1 xi* adalah bobot term * pada dokumen i.
2 v"* adalah nilai kedekatan term dokumen * terhadap cluster " .
3 ! adalah pangkat.
4 i adalah indeks dokumen.
5 * adalah indeks term.
6 " adalah indeks cluster .
7 c adalah jumlah cluster .
+$ m adalah jumlah term.
f. 9etelah derajat keanggotaannya selesai diperbarui, langkah selanjutnya
adalah mengecek kondisi berhenti %
'$ Jika I t t-0I U e$ atau t V MaxIter $, maka berhenti
!$ Jika tidak % t t W ', kembali ke langkah c untuk melakukan
perulangan sampai bisa memenuhi kondisi f.'$..
9etelah selesai melakukan algoritma diatas dan memenuhi kondisi f.'$,
maka akan didapatkan derajat keanggotaan yang berisi nilai kedekatan dokumen
dengan masing-masing cluster . ;ilai kedekatan ini berkisar dari " sampai '. Jika
suatu dokumen memiliki nilai kedekatan dengan suatu kelas mendekati angka '
daripada dengan kelas lainnya, maka dokumen itu berada pada kelas tersebut.
2.8 Ob!e9t Oriente% Ana'3sis an% Design4iki5
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
13/21
-'8
Analisis dan desain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan
satu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar
dunia nyata. ujuan dari analisis berorientasi objek adalah untuk mengembangkan
model yang menggambarkan perangkat lunak komputer karena bekerja untuk
memenuhi seperangkat persyaratan yang ditentukan userS'#T. %ools yang dapat
digunakan pada pendekatan analisis pengembangan sistem secara objek dapat
menggunakan 7MD.
Unified Modelling :anguage 7MD$ adalah sebuah bahasa yg telah
menjadi standar dalam industri untuk Cisualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. 7MD menggunakan class dan
operation ob*ect dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa bahasa berorientasi objekS'BT. 1alam membangun
block 7MD ada 8 hal yang harus diperhatikan, yaitu ob*ect memodelkan konsep$,
relations&ip mengkoneksikan ob*ect $, dan diagram grouping yang saling
mengkoneksikan antara ob*ect dan relations&ip. 1iagram yang umum dipakai
dalam analisis dan desain adalah%
a. Use $ase Diagram
Use $ase Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem. 0ang ditekankan adalah =apa> yang diperbuat sistem, dan
bukan =bagaimana>. 9ebuah Use case merepresentasikan sebuah interaksi
antara aktor dengan sistem. 9ebuah use case dapat meng-include
fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. 9ecara
umum diasumsikan bahwa use case yang di- include akan dipanggil setiap kali
use case yang meng-include dieksekusi secara normal. 9ebuah use case dapat
di- include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi
fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yangserupa. 9ebuah use case juga dapat meng-extend usecase lain dengan
be&aviour -nya sendiri. 9ementara hubungan generalisasi antar use case
menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang
lain.
1asar menentukan sebuah use case adalah use case merupakan sesuatu yang
menyediakan beberapa hasil terukur kepada pengguna atau sistem eksternal.
Use case harus memiliki sangat jelas kriteria lulus O gagal. Pengembang,
tester, penulis teknis, dan pengguna harus secara eksplisit tahu apakah sistem
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
14/21
-'5
memenuhi kasus penggunaan atau tidak. 9etiap bagian dari use case yang
memenuhi tes sederhana ini mungkin menjadi kandidat yang baik untuk use
caseS'NT.
b. Use $ase Scenario9ebuah diagram yang menunjukkan use case dan aktor mungkin menjadi titik
awal yang bagus, tetapi tidak memberikan detail yang cukup untuk desainer
sistem untuk benar-benar memahami persis bagaimana sistem dapat
terpenuhi. )ara terbaik untuk mengungkapkan informasi penting ini adalah
dalam bentuk penggunaan use case scenario berbasis teks per u se casenya.
:erikut adalah dasar format penulisan use case scenarioS'NT. 1asar
pembangunan use case scenario dapat dilihat pada tabel di bawah ini%
Tabe' 2.2 DASAR PE+BAN,*NAN USE CASE SCENARIO
*se 6ase Name :erisi nama dari use case yang akan digunakam
,oa' In 6onte:tMenjelaskan apa yang actor coba untuk dapatkan dari use
case
Des9ription Menjelaskan gambaran dari use case
Re'ate% *se 6ase 1aftar use case yang berhubungan dengan use case tersebut
Su99ess;u' En%
6on%itionKondisi use case jika berhasil
/ai'e% En% 6on%ition Kondisi use case jika gagal
A9tors 1aftar actor yang dilakukan untuk mengawali use case
Trigger Aktifitas yang dilakukan untuk mengawali use case+ain /'o< step action
' 1eskripsi urutan aksi dari aktifitas use case
!
8
E:tension 9tep :raching Action
!.'1eskripsi urutan aksi lain selain urutan aksi
utama
!.!
c. Se(uence Diagram
Se(uence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Se(uence
diagram terdiri atar dimensi Certikal waktu$ dan dimensi hori*ontal objek-
objek yang terkait$. Se(uence diagram biasa digunakan untuk
menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan
sebagai respons dari sebuah eCent untuk menghasilkan +utput tertentu.
1iawali dari apa yang men-trigger aktiCitas tersebut, proses dan perubahan
apa saja yang terjadi secara internal dan +utput apa yang dihasilkan.
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
15/21
-'#
Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline Certikal. Message
digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada
fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasiOmetoda dari
class. ;ctivation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya
diawali dengan diterimanya sebuah message S'BT. 7ntuk objek-objek yang
memiliki sifat khusus, standar 7MD mendefinisikan icon khusus untuk objek
boundary, controller dan persistent entity.
d. $lass Diagram
$lass adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi
objek. $lass menggambarkan keadaan atributOproperti$ satu sistem, sekaligus
menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut metodaOfungsi$.
$lass diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, pac"age dan
objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan,
asosiasi, dan lain-lain. $lass memiliki tiga area pokok%
'$ ;ama dan stereotype
!$ Atribut
8$ Metode
Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut%
'$ PriCate, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.
!$ Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan
anak-anak yang mewarisinya.
8$ Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
$lass dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class
abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung
diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah
class. 9esuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan
menjadi pac"age. Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas
pac"age. $lass memiliki tipe-tipe relations&ip, diantaranya %
'$ Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. 7mumnya
menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau
class yang harus mengetahui eksistensi class lain.
!$ Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian terdiri atas dimana
ketika satu class di share atau direferensikan kepada objek yang ada di
class lain.
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
16/21
-'B
8$ Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. $lass dapat diturunkan
dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya
dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari
class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
5$ Komposisi, yaitu jenis relasi class diagram yang kuat dimana jika
sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian
dari class yang lain, maka class tersebut memiliki relasi )omposition
terhadap class tempat dia bergantung tersebut. 9ebuah relationship
composition digambarkan sebagai garis dengan ujung berbentuk
jajaran genjang berisiOsolid.
#$ 1epedensi, salah satu jenis relasi class diagram yang lemah dimana
objek dalam suatu class akan bekerja sangat singkat dengan objek
yang ada pada class lain
e. ;civity Diagram
;ctivity diagram menggambarkan berbagai alur aktiCitas dalam sistem yang
sedang dirancang, bagaimana masing-masing aliran berawal, decision yang
mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. ;ctivity diagram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
9ebuah aktiCitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. AktiCitas
menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan
bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktiCitas. 9tandar
7MD menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk
menggambarkan aktiCitas. Decision digunakan untuk menggambarkan
behaCiour pada kondisi tertentu. 7ntuk mengilustrasikan proses-proses
paralel for" dan *oin$ digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik,
garis hori*ontal atau Certikal. ;ctivity diagram dapat dibagi menjadi beberapa
object s!imlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab
untuk aktiCitas tertentuS'BT.
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
17/21
-'N
2.= An%roi%4iki5
Android adalah sistem operasi smartphone layar sentuh seperti iE9 iPhone
dan E9 :lack:erry yang dalam pengembangannya dipimpin oleh google. 9istem
operasi ini bersifat Epen 9ource dan dikembangkan berdasarkan kernel Dinu
yang disematkan pada gadget, baik itu handphone atau tabletS'"T. Android
memiliki E9 yang sangat baik, cepat dan kuat serta memiliki antarmuka pengguna
intuitif yang dikemas dengan pilihan dan fleksibilitas. 9edangkan android 91K
Soft!are Development )it $ menyediakan tools dan AP yang diperlukan untuk
mengembangkan aplikasi pada platform android dengan menggunakan bahasa
pemrograman JaCa.
1i dalam android terdapat activity dimana komponen ini memberi
interaksi antara user dan aplikasi yang dibangun melalui user interface. ;ctivity ini
memiliki 9iklus hidup yang dinamakan ;ndroid :ife $ycle. (lowchart siklus
hidup tersebut dapat dilihat pada Rambar ".5.
,ambar 2.1 ANDROID LI/E 6>6LE
Rambar diatas menjelaskan mengenai sebuah ilustrasi sederhana dari
siklus hidup activity yang dinyatakan sebagai langkah piramida. 4al ini
menunjukkan bagaimana untuk setiap callbac" yang digunakan untuk mengambil
aktiCitas langkah menuju state atas kemudian dilanjutkan pada metode callbac"
yang mengambil langkah menurun. Kegiatan ini juga dapat kembali ke keadaan
dari statepause dan stop. 9iklus hidup activity ini menjadi sangat penting ketika
kita hendak membuat aplikasi berbasis android. Runanya adalah agar aplikasi
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
18/21
-'<
yang dibangun berjalan dengan baik. :erikut penjelasan pada masing-masing
state%
'$ on)reate$, Method ini dipanggil ketika activity pertama kali dibuat.
!$ on9tart$, Method ini dipanggil ketika sebuah activity tampil ke pengguna8$ on/esume$, Method ini dipanggil ketika activity yang berjalan pada saat
itudihentikan sementara paused $ dan activity sebelumnya dijalankan
kembaliresumed $. 4asil dari method En/estart$$
5$ onPause$, Method ini di panggil ketika activity di hentikan sementara pause$
dan berikutnya ketika dijalankan kembali akan berada dalam posisi resume
dan memanggil method En/esume$
#$ on9top$, Method ini dipanggil ketika activity tidak lagi tampak kepada
penggunaB$ on Destroy$, Method ini dipanggil sebelum activity dihancurkan destroy$
oleh sistem baik secara manual maupun untuk kepentingan pelonggaran
memori$.
:anyak sekali fitur yang dapat dimanfaatkan pada platform android ini.
1iantaranya adalah :ocation
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
19/21
-'+
Android. Android menyediakan database relasional yang ringan untuk setiap
aplikasi menggunakan 9XDite. Aplikasi dapat mengambil keuntungan dari itu
untuk mengatur relational database engine untuk menyimpan data secara aman
dan efiesien. 7ntuk Android, 9XDite dijadikan satu di dalam Android runtime,
sehingga setiap aplikasi Android dapat membuat basis data 9XDite. Karena
9XDite menggunakan antarmuka 9XD, cukup mudah untuk digunakan orang
orang dengan pengalaman lain yang berbasis databases. erdapat beberapa alasan
mengapa 9XDite sangat cocok untuk pengembangan aplikasi Android, yaitu%
a. database dengan konfigurasi nol, artinya tidak ada konfigurasi database untuk
para deCeloper, hal ini membuatnya relatif mudah digunakan.
b. idak memiliki serCer.
9. idak ada proses database 9XDite yang berjalan. Pada dasarnya satu set
libraries menyediakan fungsionalitas database.
%. 9ingle-file database. ni membuat keamanan database secara langsung.
e. Epen source. 4al ini membuat deCeloper mudah dalam pengembangan
aplikasi
2.11 Pengu!ian B'a9k Bo: 4iki5
Metode pengujian blac"box fokus pada keperluan penelusuran kesalahan
fungsional dari software. 7jicoba blac"box berusaha untuk menemukan kesalahan
dalam beberapa kategori, diantaranya%a. (ungsi-fungsi yang salah atau hilang
b. Kesalahan interface
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
d. Kesalahan performa
e. kesalahan inisialisasi dan terminasi
eknik pengujian black bo terdiri dari '" jenis diantaranya E(uivalence
artitioning= :imit %esting= $omparison %esting= Sample
%esting= ,obustness %esting=
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
20/21
-!"
2.12 Teknik Ea'uasi Peringkas Teks
Adapun eknik yang digunakan untuk mengeCaluasi hasil suatu ringkasan
teks merupakan topik yang cukup sulit, baik eCaluasi terhadap ringkasan yang
dihasilkan dari mesin peringkas otomatis ataupun ringkasan yang dihasilkan
secara manual yang dibuat manusia, dikarenakan tidak terdapat definisi ringkasan
ideal.
Menurut Pratama!"'5$ yang merujuk pada Mani dkk!""!$ dan
4assel!""5$ metode untuk melakukan eCaluasi terhadap hasil dari ringkasan
secara umum dibagi !, yaitu%
a. E"strinsi". Metode eCaluasi ekstrinsik adalah menghitung efektiCitas dan
akseptabilitas dari hasil ringkasan untuk tugas-tugas tertentu, misalnya
assessment terhadap hasil ringkasan.
b. Intrinsi". Metode eCaluasi intrinsik adalah eCaluasi yang dilakukan oleh
system peringkas itu sendiri, misalnya menggunakan F-Measures. 6Caluasi
ini difokuskan pada tingkat koheren dan informatif dari hasil ringkasan.
1alam penelitian ini, metode eCaluasi yang digunakan adalah metode
intrinsik penghitungan F-Measure berdasarkan perhitungan recision dan ,ecall
yang menurut Pratama!"'5$ merujuk pada 4assel!""5$ merupakan standar
eCaluasi dalam penghitungan information retrieval . Menurut 2aman dan 3inarko
!"''$ yang merujuk kepada Mani dkk. !""!$ standar eCaluasi perhitungan
information retrieCal dengan menggunakan Precision dan /ecall juga dapat
digunakan dalam eCaluasi perhitungan peringkas teks otomatis.
Recall=¿kalimat ringkaan item!ringkaanideal
∑ kalimat ringkaan ideal !.
8/15/2019 11. BAB II - Copy.docx
21/21
-!'
Menurut Musta&hfiri !"''$ yang merujuk kepada 6dmudson '+B+$
masalah utama dari eCaluasi peringkas teks ini adalah sangat nyata, yaitu tidak ada
satupun ringkasan yang benar. 7ntuk membantah pernyataan tersebut maka
peneliti melakukan eCaluasi terhadap hasil ringkasan dengan meminta
pertimbangan pendapat ahli Expert ?udgement $ bahasa indonesia sebagai
pengeCaluasi ringkasan teks secara manual untuk menciptakan sekumpulan
ringkasan manual, masing-masing satu untuk menguji teks. Pembuat ringkasan
manual akan meringkas dengan cara memilih kalimat yang releCan 2aman dan
3inarko, !"''$. Pada penelitian ini pembuat ringkasan manual, yaitu Expert
?udgement. 4asil ringkasan expert *udgement akan dibandingkan dengan hasil
ringkasan sistem. 0ang diukur adalah jumlah kalimat yang sama overlap$,
seringkali disebut dengan recall dan precision kalimat atau frase Musta&hfiri,
!"''$.
Expert *udgement atau penilaian ahli adalah sebuah pendekatan untuk
mengumpulkan dan mendapatkan informasi tentang pendapat dari
indiCiduindiCidu dengan keahlian tertentu. Pendekatan dengan cara seperti ini
biasanya digunakan dalam bentuk panel, yaitu menggabungkan pendapat untuk
mencakup berbagai isu tentang suatu topik. Expert *udgement merupakan bagian
integral dari kebanyakan cara pengambilan keputusan !!!.unfccc.int $.
http://www.unfccc.int/http://www.unfccc.int/