ASPIRASI SUMSUM TULANG (BONE MARROW ASPIRATION)
Tujuan Diagnosis sitomorfologu/evaluasi produk pematangan sel asal daerah (stem cell) Penilaian terhadap simpanan besi Pengumpulan Colony Forming Unit (CFU – GM) pada transplantasi sumsum tulang
(TST) Mendapatkan specimen untuk pemeriksaan bakteriovirologis (biakan mikrobiologi)
Indikasi Anemia dan sitopenia lainnya yang tidak dapat diterangkan (unexplained) Leukositosis dan/atau trombositosis yang tidak dapat diterangkan Dugaan leukemia atau mieloptis
KontraindikasiKeadaan umum yang buruk
Bahan dan AlatBahan dan Alat disediakan di atas meja dorong (trolley) yang berisi : Bahan tindakan antiseptic :
Povidone iodine Kapas lidi dan kasa steril
Prokain/lidokain 3 % dan spuit 5 cc, spuit 20 cc dan jarum hipodermik 23 – 25 gaus Sarung tangan steril, dan duk bolong steril Set jarum aspirasi sumsum tulang (14 – 16 G) yang sesuai dengan tempat yang akan
dilakukan, dan spuit yang sesuai dengan jarum aspirasi sumsum tulang, tempat aspirasi. Spina iliakaposterior superior (SIPS) Krisa iliaka Spina iliaka anterior superior (SIAS) Sternum di antara iga 2 dan 3 garis mid sternal atau sedikit di kanannya (jangan
lebih dari 1 cm) Spina dorsalis/prosesus spinosus vertebrata lumbalis (jarang dilakukan karena
alatnya tidak ada, kecilan sekitar 18 gaus) Botol bersih untuk koleksi aspirat, gelas objek/dek untuk blood film. Antikoagulan titriplek, heparin atau EDTA Perlengkapan untuk mengatasi renjatan neurogenik dan renjatan anafilaksis seperti
adrenalin, atropin sulfat dan cairanserta set infus.
Prosedur Tindakan Pasien diminta untuk buang air besar/kecil sebelum tindakan
1. Periksa kelengkapan dan kelayakan bahan dan alat tindakan .2. Cuci tangan yang bersih, dan keringkan3. Pakai sarung tangan steril4. Periksa kelengkapan dan kesesuaian jarum aspirasi dan spuit-nya.5. Isi spuit untuk aspirasi tersebut dengan sedikit antikoagulan titriplex (EDTA) untuk
pemeriksaan sitologi dan imunologi atau heparin tanpa pengawet untuk sitogenetik.6. Lakukan tindakan A dan antiseptik daerah tindakan.7. Pasang duk bolong steril untuk menjaga daerha tindakan dan prosedur terjaga aseptik 8. Tentukan titik tindakan 9. Lakukan anestesi lokal tegak lurus permukaan mulai dari subkutis sampai periosteral
10. Lakukan penetrasi jarum aspirasi tegak lurus dengan diputar kiri-kanan secara lembut menembus kulit sampai membentur tulang/periosteum kemudian perhatikan tingginya jarum, untuk jarum sternal sesuaikan pembatas/pengaman setinggi ± 0,3-0,5 cm dari kulit, kemudian lanjutkan penetrasi jarum untuk menembus tabula eksterna dengan memberikan tekanan lebih besar secara mantap dan lembut setelah terasa seperti menembus kertas pada saat menembus diploe dan perbedaan tinggi jarum yang akan menyulitkan penilaian, kemudian spuit dicabut, jarumnya biarkan saja
11. Teteskan aspirat secukupnya ke gelas obyek diratakan di atas kaca slide, maka akan terlihat partikel sumsum tulang
12. Sisanya masukkan ke botol koleksi kemudian dikirim ke laboratorium13. Jika diperlukan untuk alasan lain dapat dilakukan aspirasi dengan spuit yang lain
yang telah dibasahi anticoagulan, kemudian dikoleksi pada tempat lain yang telah diisi antikoagulan
14. Setelah selesai jarum aspirasi dicabut pelan – pelan tetapi mantap dengan cara diputar seperti ketika memasukkannya
15. Daerah perlukaan di lakukan penutupan luka (dressing) dengan kasa yang telah diberi antiseptik jika diperlukan seperti adanya trombositopeni atau fragilitas kapiler yang meningkat (defisiensi hemostasis primer) dilakukan penekanan dulu sekitar 10 – 15 menit, setelah yakin tidak ada perdarahan baru di lakukan dressing.
16. Daerah perlukaan jangan dibasahi selama 3 hari, dan dressing di buka setelah 3 hari
Penyulit Pneumomediastinum jika tindakan dilakukan pada sternum Perdarahan
Efek sampingAlergi atau hipersensitive terhadap lidokain
Daftar Pustaka1. William WJ. Examination of the marrow. In Hematologi Edition 1995; 25-32
BIOPSI SUMSUM TULANG
Indikasi Kecurigaan adanya gangguan produksi sel darah Menilai selularitas sumsum tulang Penentuan adanya keganasan hematology dan nonhematologi (metastasis) Menentukan adanya fibrosis sumsum tulang Penentuan stadium keganasan non hematologyTindakan ini biasa dilakukan bersama dengan aspirasi sumsum tulang
Kontraindikasi Tak ada kontraindikasi mutalk Pada trombositopenia berat (<20.000) pemberian transfusi trombosit sebelum tindakan
akan lebih baik. Melakukan biopsi sumsum tulang pada sternum
Bahan dan Alat Jarum Biopsi jamsidi atau sejenis Perlengkapan standar minor set sederhana, yakni antisptik, alkhol 70%, kapas lidi, duk
bolong, spuit 5 cc, lidokain, sarung tangan steril, kasa steril, plester, botol kaca, formalin 10%
Prosedur TindakanPasien diminta untuk buang air besar/kecil sebelum tindakan di mulai1. Pasien pada posisi tengkurap2. A dan Antisepsis pada daerah sekitar lokasi yaitu krista iliaka superior posterior3. Setiap tindakan dilakukan secara steril4. Pasang duk bolong5. Anestesi dengan lidokain 2% pada krista iliaka posterior 3-6 cc sampai mencapai
periosteum6. Suntikan jarum biopsi dengan cara twisting morion sambil melakukan penekanan
sampai terasa menembus tulang dan dilanjutkan sepanjang 1-2 cm7. Lakukan gerakan 4 arah (atas, bawah, kiri, kanan) setelah itu jarum diangkat 8. Luka biopsi ditutup dengan kasa steril yang dibasahi povidone iodine dan nasihat
jangan dibasahi 3 hari
Pembuatan preparatGosokkan bahan/jaringan sumsum tulang yang didapat kaca objek (slide) sebanyak 2-3 buah dan biarkan kering dengan pewarnaan. Pewarnaan bisa berupa pewarnaan wright, atau may-Grumwald-Giemsa (MGG)
Penyulit Perdarahan (bila trombosit rendah) Infeksi
Daftar Pustaka1. Robert E. Nittes, Manual of Oncologic Therapeutic Maryland National Cancer Institute
Bethesda, 1998/1990: 33-35
Recommended