Transcript

TATALAKSANA STROKE KOMPREHENSIF

TATALAKSANA STROKE AKUT

Ruhaya fitrinaEEPIDEMIOLOGI

1). AS, frekuensi stroke Menurun karena : peningkatan pengetahuan peningkatan kesadaran ttg penyakit pengendalian/terapi faktor risiko (mis. hipertensi)

2). INDONESIA, frekuensi MENINGKAT oleh karena : Pengetahuan minim, faktor risiko tidak terkendali (?) Kesadaran tentang penyakit rendah hub. dg. sosek (?) Populasi geriatri meningkat

Kumpulan gejala klinis

Tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab yang lain selain pembuluh darah otak Konsensus PERDOSSI 2007

Definisi strokePENGERTIAN STROKE : Stroke adalah keadaan HIPERAKUT/AKUT Otak adalah MOTOR KEHIDUPAN Waktu yg sangat singkat, < 3 menit tdk dpt suplai darah, maka SEL akan MATI Intervensi utk penyelamatan otak

TERAPI KOMPREHENSIF : 1). Prevensi PRIMER dan SEKUNDER * Pengendalian faktor risiko (populasi) * Terapi medis atau operasi

2). Manajemen emergensi stroke akut

3). Pemeriksaan untuk pencegahan komplikasi medis atau neurologi TCD, EKG, Lab.Klinik, MRI, CT Scan, dll

4). Neurorestorasi dan Neurorehabilitasi untuk memaksimalkan pemulihan kondisi pasien

5). Evaluasi pencarian kausa stroke untuk mencegah stroke berulang

TERAPI STROKE : Prioritas terapi tergantung kebutuhan pasien Stroke bisa di terapi dgn. sukses Stroke bisa dicegah Hidup diselamatkan Kecacatan bisa dihindari

3). MANAJEMEN EMERGENSI STROKE AKUTPenegakan DIAGNOSIS Iskemik dan HemoragikKejadian serangan- Perlahan atau onset mendadak- intensitas gejala maksimal dalam 24 jam- Langsung atau bertahap menjadi beratGejala Fokal Neurologi- Kelainan fungsi kognitif- Penurunan kesadaran atau inkoordinasi- Kesemutan- Kelumpuhan nervus kranial

4). MANAJEMEN EMERGENSI STROKE AKUTPenegakan DIAGNOSIS Iskemik dan HemoragikGejala klinis umum- Sakit kepala- Mual dan Muntah- status kesadaran Hipertensi dan abnormal vital signsLateralisasi

STROKE ISKEMIKGejala klinisKelumpuhan kolateral / sensorikAfasia, disartria, apraksiaHemianopsia parsial / komplitGangguan kesadaran / kebingungan ( confusion )Diplopia, vertigo, nistagmus, ataksia

STROKE HEMORAGIKGejala klinis Tergantung dari bagian otak yang terkena, ditandai dengan gejala :Gejala awal serangan biasanya saat aktifitasNyeri kepala hebatHipertensi beratPerubahan yang cepat dari defisit neurologis termasuk penurunan tingkat kesadaran sampai komaPEMERIKSAAN PENUNJANG YANG SEGERA DIPERLUKAN BILA DI CURIGAI STROKE Pemeriksaan darah rutin Electrocardiogram (ECG) Gula darah sewaktu Fungsi Ginjal (ureum , creatinin) Rongen foto thorax Ct-Scan Kepala

PENATALAKSANAANPADA PRINSIPNYA SECARA UMUM STROKE ISKEMIK DAN HEMORAGIK ADALAH SAMAElevasi kepala 30posisi lateral dekubitus kiri bila disertai muntahboleh dimulai mobilisasi bertahap bila hemodinamik stabil Bebaskan jalan nafas bila perlu berikan oksigen 1- 2 L / menitKandung kemih dikosongkanPenatalaksanaan tekanan darah dilakukan secara khusus Hiperglikemia atau hipoglikemia harus dikoreksi Suhu tubuh harus dipertahankan normal ( sebaiknya 36,50 C )Nutrisi peroral hanya boleh diberikan setelah hasil tes fungsi menelan baik gangguan menelan atau penderita dengan kesadaran menurun dianjurkan melalui pipa nasogastrik Keseimbangan cairan dan elektrolit dipertahankanPemberian cairan intravena berupa cairan kristaloid atau koloid, hindari yang mengandung glukosa murni atau hipotonikBila ada dugaaan trombosis vena, dalam heparin IV drip / LMWH subkutan, bila tidak ada kontraindikasiMobilisasi dan rehabilitasi dini bila tidak ada kontraindikasi

Evaluasi diagnostik lanjut :

Klinis : anamnesa, gambaran klinis, gejala dan tandaLaboratorium lengkapCT : beda iskemik dan hemoragik MRI : lesi kecil terutama di fossa posteriorDSA (Digital Subtraction Angiografi) :Prosedur emergensi untuk SAHTransthoracic and transesophageal echocardiography(TTE and TEE) : emboli pada stroke iskemik

KOMPLIKASI STROKENeurologik Oedem otak Hydrocephalus Peningkatan TIK Kejang Transformasi infark hemoragik Recurrrent stroke Delirium akut Depresi

Pulmonal Sumbatan jalan nafas Hypoventilasi Atelektasis Aspirasi Pneumonia

Cardiovascular Infark miokart Aritmia jantung Gagal jantung kongestif Hipertensi Hipotensi orthostatik Deep-vein thrombosis Emboli paru

Nutrisional/Metabolik/GastrointestinalStress ulcers perdarahan Gastrointestinal Konstipation Dehidration Gangguan elektrolit Malnutrisi Hiperglikemia

Urinarius Inkontinensia Infeksi UTI

Orthopedik/Dermatologik Kontraktur Fraktur Kapsulitis Penatalaksanaan Komplikasi

Kejang diatasi segera dengan diazepam atau dengan antikonvulsan lain.Stres ulser diatasi / dicegah dengan antagonis H2, sukraflat atau inhibitor pompa protonPneumonia dapat dicegah dengan fisioterapi dan diobati dengan antibiotik spektrum luas

Tekanan intrakranial yang meninggi pada penderita stroke dapat diturunkan dengan salah satu cara / gabungan berikut ini :Manitol bolus, 0,25-1 gr / kg BB dalam 20 30 menit kemudian dilanjutkan dengan dosis 0,25 0,5 gr / kg BB setiap 6 jam sampai maksimal 72 jam. Target osmolaritas = 300 - 320 mosmol/ literFurosemid 1 mg / kg BB intravena Intubasi dan hiperventilasi terkontrol dengan oksigen hiperbarik sampai P CO2 = 29 35 mm HgSteroid tidak diberikan secara rutin dan masih kontroversialTindakan kraniotomi dekompresi

Penatalaksanaan Kondisi Khusus

HipertensiHipotensi HiperglikemiaHipoglikemiaMasalah bagi penderita Stroke

1Masalah bagi penderita Stroke

EDUKASI KELUARGA

Dilakukan untuk :1). Agar keluarga dapat memberikan dukungan pada pasien

2). Menambah pengetahuan keluarga ttg stroke yang meliputi : - kecacatan neuropsikologis baik motorik, kognitif, emosi, bahasa, gangguan tidur dan depresi - ketrampilan merawat pasien - faktor risiko, diet dan prevensi

3). Mengurangi rasa takut dan kecemasan berlebihan

4). Diberikan mulai saat pasien masuk ruang rawat

Peran Keluarga dalam merawat pasien StrokePeran Keluarga dalam merawat pasien Stroke

TAHAP RESTORASI-REHABILITASI :

1). Setting dibuat saat perawatan akut2). Dilanjutkan saat masih dirawat di rumah sakit 3). Dibuat juga setelah keluar dari rumah sakit (discharge planning), meliputi : - kebutuhan lanjutan fisio, speech, okupasi terapi, dll - terapi obat-obatan, baik untuk lanjutan terapi stroke, faktor risiko maupun untuk prevensi sekunder - rencana kontrol ke rumah sakit / pusat perawatan lainnya - kesiapan keluarga untuk menerima pasien stroke di rumah, dg modifikasi misalnya toilet, rumah bertingkat(naik tangga), dapur, dsb. TAHAP RESTORASI-REHABILITASI :

3). Dibuat juga setelah keluar dari rumah sakit (discharge planning), meliputi : - setelah pasien sembuh, maka perlu diperhatikan hal-hal yang menyangkut ttg : * kehidupan seksualitasnya * kemungkinan kembali bekerja * bepergian dg kendaraan umum atau mengendarai mobil/motorTERIMA KASIH