Download doc - 301 Proposal

Transcript
Page 1: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan pelaksanaan program USDRP (Urban Sektor Development Reform Project)

di Kota Parepare, yang akan mewujudkan kemandirian daerah dalam penyelenggaraan kawasan

perkotaan yang layak huni, berkeadilan social, berbudaya produktif, berkelanjutan serta saling

memperkuat dalam mendukung keseimbangan pengembangan wilayah. Maka program ini pada

tahapan implementasinya menggunakan strategi program UIDP yakni pendampingan penguatan

kelembagaan perkotaan yang akan secara intens dan focus pada 3 (tiga) komponen kegiatan

meliputi peningkatan kapasitas, pembaharuan/ reformasi dasar, dan investasi pembangunan

infrastruktur perkotaan.

Dan sebagaimana dengan mekanisme yang telah diatur dalam SOP (Standar Operasional

Prosedur) diantaranya Konsultan Indvidual (UIDP) Bidang Transparansi, Partisipasi, dan

Akuntabilitas (TPA) memiliki tanggung jawab penuh untuk melaksanakan beberapa agenda

reformasi menuju tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dari segala tindak KKN di Kota

Parepare.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan pekerjaan tersebut, maka konsultan individual bidang TPA

akan secara rutin dan periodik membuat pelaporan dua mingguan kegiatan sebagai bahan

monitoring pihak terkait untuk mengetahui progress perkembangan agenda reform di Kota

Parepare.

Untuk perkembangan pekerjaan Konsultan TPA sampai dengan Minggu ke-II Januari 2009 secara

umum sudah ada gambaran tentang proses dan hasil yang ingin dicapai dalam pekerjaan program

USDRP. Namun tidak bisa dipungkiri masih banyak hal belum bisa dioptimalkan pencapaiannya

sampai dengan minggu ini. Beberapa hal yang berpengaruh diantaranya belum disyahkannya

secara permanen APBD 2009 atau sementara memasuki tahap-tahap finalisasi dalam minggu ini.

Hal tersebut juga berpengaruh langsung terhadap lembaga-lembaga yang sudah terbentuk seperti

PMU, PAU, PIU yang mendapatkan porsi anggaran dalam APBD untuk mensupport agenda reform

di Kota Parepare. Namun beberapa hal juga sudah dilakukan oleh pihak terkait selama ini, dapat

tergambar didalam laporan dua mingguan ini.

1

Page 2: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

Sehingga dengan tampilan laporan dua mingguan ini yang masih sarat dengan ketidak

sempurnaan, maka kami berharap masukan, saran dan kritikan yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan laporan berikutnya.

Parepare, Januari 2009

Hormat Saya,

SYAMSUDDIN AWING Konsultan Individual

DAFTAR ISI

Halaman

2

Page 3: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

Kata Pengantar .............................................................................................................. iDaftar Isi .......................................................................................................................... iiDaftar Tabel ..................................................................................................................... iiiDaftar Gambar ................................................................................................................. vi

BAB I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang ................................................................................. I - 11.2. Tujuan dan Sasaran ................................................................................. I - 21.3. Lingkup Pekerjaan ................................................................................. I - 31.4. Stakeholder Yang Dilibatkan .................................................................... I - 41.5. Struktur Pelaporan ................................................................................. I - 5

BAB II. PROFIL DAERAH 2.1. Profil Derah Kota Parepare ...................................................................... II -

12.2. Profil dan Status Proyek ......................................................................... II -

12.3. Baseline Agenda Reformasi................................................................ II -1

BAB III. AKTIVITAS DAN KOORDINASI .................................................................. 3.1. Aktifitas/ Koordinasi yang dilakukan ....................................................... III-13.2. Hasil dan Kesepakatan Koordinasi .......................................................... III-2

BAB IV. PERMASALAHAN, TINDAK LANJUT DAN REKOMENDASI 4.1. Permasalahan ................................................................................. IV-14.2. Tindak Lanjut ................................................................................. IV-24.3. Rekomendasi ................................................................................. IV-2

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Bab I Pendahuluan

1. Latar Belakang

3

Page 4: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

Urban Sector Development Reform Project (USDRP) adalah program yang disiapkan

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Bank Dunia (The World Bank) dalam rangka

mewujudkan kemandirian daerah dalam penyelenggaraan pembangunan kawasan perkotaan

yang layak huni, berkeadilan sosial, berbudaya, produktif dan berkelanjutan serta saling

memperkuat dalam mendukung keseimbangan pengembangan wilayah.

Untuk mewujudkan kemandirian daerah adalah dalam menyelenggarakan pembangunan

kawasan perkotaan seperti yang dicita-citakan, USDRP mengadopsi pendekatan holistik yang

melibatkan 3 (tiga) strategi pembangunan dengan fokus pada strategi pengentasan

kemiskinan, strategi pengembangan ekonomi lokal, dan strategi peningkatan pelayanan publik.

Program USDRP terdiri dari 2 (dua) komponen utama, yaitu ;

Komponen A :

Pembaharuan Pembangunan Perkotaan dan Pengembangan Kelembagaan Komponen, yang

terdiri dari 2 (dua) sub-komponen, yakni :

1. Program Pengembangan Kelembagaan Perkotaan (UIDP) yang akan membantu

pemerintah daerah untuk : a) melaksanakan program pembaharuan; b) merumuskan

strategi dan program pembangunan perkotaan; c) melaksanakan program pengembangan

kelembagaan dan kapasitas.

2. Dukungan untuk Implementasi Proyek, untuk penyediaan bantuan teknis bagi unit

pengelola proyek di tingkat pusat serta kordinasi dan supervise pelaksanaan USDRP baik

ditingkat pusat maupun kota/ kabupaten.

Komponen B :

Komponen Investasi Pembangunan Perkotaan, komponen ini digunakan untuk membiayai

investasi pembangunan perkotaan yang diusulkan pemerintah kota/kabupaten peserta

USDRP dalam rangka memperbaiki/ meningkatkan pelayanan perkotaan.

Sejalan dengan tujuan USDRP, maka proyek tersebut akan berfokus pada reformasi

mendasar tentang tata kelola pemerintahan yang mencakup bidang : transpanasi, partisipasi

dan akuntabilitas (TPA) ; pengelolaan keuangan daerah, pengadaan barang dan jasa, dan

pemberian layanan perkotaan secara optimal.

Dan salah satu aktivitas yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Individual Bidang

Transparansi, Partisipasi, dan Akuntabilitas (TPA) guna mencapai tujuan reformasi atau

perubahan tata pemerintahan Kota Parepare, diantaranya memperkuat kapasitas

kelembagaan pemerintah kota Parepare, membantu pemerintah Kota Parepare meningkatkan

kualitas hidup para masyarakatnya melalui perbaikan layanan prioritas perkotaan, dan

4

Page 5: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

memastikan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan konsep transparansi, partisipasi dan

akuntabilitas.

2. Tujuan dan Sasaran

- Tujuan

1. Memperkuat kapasitas kelembagaan pemerintah kota Parepare dalam merumuskan

rencana dan strategi jangka panjang pembangunan perkotaan, termasuk strategi

pembangunan ekonomi lokal dan pengentasan kemiskinan di daerah perkotaan.

2. Meningkatkan sistim tata kelola pemerintah yang baik di kota Parepare melalui

peningkatan peran serta forum perkotaan dalam proses pengambilan keputusan mulai

tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

3. Terbangunnya sistim jaringan pengungkapan informasi publik secara luas yang tertuang

dalam peraturan daerah kota Parepare tentang partisipasi publik, sekaligus mendukung

pembaharuan terhadap praktik-praktik pengadaan dan pengelolaan keuangan daerah.

4. Meningkatkan profesionalisme para pimpinan di jajaran pemerintah kota Parepare, serta

mengintensifkan jalur-jalur kordinasi bersama, utamanya para pimpinan SKPD dan unit

kerja lainnya sesuai dengan agenda pokok reformasi di bidang transparansi, partisipasi,

dan akuntabilitas.

5. Teridentifikasinya baseline pemda dalam reformasi sistim layanan publik, pengadaan, dan

pengelolaan keuangan. Hal tersebut sudah terinformasikan secara luas kepada kelompok

penyusun kebijakan, pengguna, dan kelompok pemantau.

6. Terdapatnya kebijakan, rekomendasi dan atau rencana tindak reformasi dalam enam (6)

bulan mendatang, dengan dilandasi kesepakatan dan koordinasi dari berbagai pihak yang

terkait dalam penyusun kebijakan, pelaksanaan proses, audit dan pemantau.

7. Terdapatnya agenda reformasi rencana tindak pelaksanaan sistim layanan publik,

pengadaan dan pengelolaan keuangan daerah untuk (6) bulan kedepan yang dilengkapi

dengan penanggung jawab dari masing-masing kegiatan, cara memonitor indikator dan

cara mencapai outcome

- Sasaran

Sasaran yang diharapkan pada program UIDP dengan keberadaan konsultan individu bidang

Transparansi, Partisipasi, dan Akuntabilitas (TPA), yaitu membangun kepercayaan pemerintah

dimata publik tentang sistim tata pemerintahan yang bersih dan akuntabel, dan terbukanya

5

Page 6: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

akses informasi secara luas yang didukung oleh keputusan peraturan daerah (PERDA)

tentang partisipasi publik. Selain sasaran tersebut, program ini diharapkan akan meningkatkan

akses bagi masyarakat terhadap dokumen publik, menangai keluhan masyarakat secara lebih

sistematis, dan akhirnya menyiapkan peraturan daerah untuk meningkatkan transparansi.

Melalui program ini juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi publik dalam pengambilan

keputusan, seperti dalam persiapan RPJM dan anggaran tahunan daerah, meningkatkan

peran forum perkotaan dengan membuat mereka lebih bersifat inklusif, dan dengan

mengintegrasikan mereka ke dalam proses dan mekanisme pengambilan keputusan di pemda,

dan akhirnya mengeluarkan peraturan daerah (Perda) mengenai partisipasi publik dalam

pengambilan keputusan.

3. Lingkup Pekerjaan

Untuk mengoptimalkan program UIDP di kota Parepare, maka perlunya menyusun lingkup

pekerjaan sebagai kerangka tahapan pekerjaan untuk mencapai output dan outcome program.

Adapun lingkup pekerjaan konsultan individual antara lain :

a. Mengkoordinasikan dan membantu pemerintah kota Parepare dalam melakukan

review dan pemutakhiran masing-masing rencana agenda reformasi bidang transparansi,

partisipasi dan akuntabilitas. Pemkot dibantu oleh konsultan harus melakukan review

terhadap kemajuan yang dicapai selama ini sekaligus mengidentifikasi segala hambatan

guna lebih mempercepat pelaksanaan reformasi bidang transparansi, partisipasi dan

akuntabilitas.

b. Membantu dan memfasilitasi pemerintah kota Parepare dalam menyiapkan atau

meningkatkan peraturan daerah yang ada mengenai transparansi dan partisipasi. Pemkot

dibantu konsultan akan mengupayakan terbitnya sebuah perda tentang TPA yang

setidaknya mencakup ; (i) aksesibilitas masyarakat terhadap informasi atau dokumen

publik, (ii) mekanisme keterlibatan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan

keputusan; (iii) mekanisme untuk mengawasi kualitas transparansi dan partisipasi, (iv)

kerangka kerja kelembagaan, (v) sanksi dan pemulihan, dan (vi) penanganan keluhan.

Disamping itu akan mengupayakan terbitnya sebuah Peraturan Walikota Parepare untuk

pelaksanaan Perda tentang TPA tersebut.

c. Membantu Pemkot Parepare dalam meningkatkan transparansi melalui perbaikan

sosialisasi Informasi dan dokumen publik.

6

Page 7: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

d. Membantu Pemkot dalam memperkuat Perencanaan dan Anggaran Pembangunan

Daerah. Setidaknya mampu menghasilkan : (i) sebuah Peraturan Walikota mengenai

praktik anggaran dan perencanaan pembangunan; (ii) sebuah peraturan mengenai

mekanisme untuk pembentukan forum perkotaan dalam empat bidang sebagaimana

tersebut di atas yang memajukan inklusifitas dan transparansi; (iii) sebuah peraturan yang

berisikan daftar prioritas pembangunan dan pagu anggarannya; (iv) sebuah peraturan

mengenai mekanisme anggaran partisipatif untuk Kelurahan (Block Grant atau Alokasi

Dana Desa); (v) sebuah sistem evaluasi kinerja pembangunan daerah; (vi) lokakarya dan

pelatihan mengenai anggaran dan perecanaan pembangunan yang efektik terhadap staf

Pemkot; (vii) sebuah pangkalan data untuk anggaran dan pelaksanaan pembangunan

prioritas.

e. Membantu Pemkot Parepare untuk mengembangkan sebuah mekanisme penanganan

keluhan dan pangkalan data. Konsultan harus membantu Pemkot agar mampu

menghasilkan, setidaknya, output-output berikut ini sebagai bagian dari reformasi TPA

mereka: (a) sebuah Prosedur Operasional Standar (SOP) dalam hal penanganan keluhan;

(b) sebuah peningkatan dari unit penanganan keluhan yang ada saat ini atau

pembentukan sistem/unit penanganan keluhan yang baru; (c) sebuah pangkalan data

sistem penanganan keluhan.

f. Peningkatan layanan publik, dalam hal ini konsultan harus membantu Pemkot

Parepare agar mampu menghasilkan, setidaknya, output-output yakni : sebuah rencana

besar untuk meningkatkan kinerja layanan publik, termasuk mekanisme pengawasan,

evaluasi, dan umpan balik, serta sebuah pelaksanaan yang efektif dari Standar Pelayanan

Minimum.

g. Penguatan peran forum stakeholders yang bertujuan untuk meningkatkan peran

masyarakat dalam proses pengambilan keputusan mengenai anggaran dan perencanaan

pembangunan. Pada tahun pertama penugasan, Konsultan akan membantu Pemkot untuk

mengembankan/membentuk, atau meningkatkan peran forum perkotaan dalam anggaran

dan perencanaan pembangunan, kemudian pada tahun kedua dan seterusnya, Konsultan

dengan bekerja sama dengan PMU akan mengembangkan forum perkotaan yang efektif

pada area/SKPD lain atau menguatkan forum perkotaan yang ada.

4. Stakeholder Yang Dilibatkan

7

Page 8: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

Walikota dan Wakil Walikota, Sekda dan Assisten Sekda, Kepala Bappeda dan Kepala SKPD

(Dinas PU/Kimprasda/DTK, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas

Infokom serta Ka.Bag Sekretariat Daerah), Bawasda, Wakil Pengamat Masyarakat (WPM),

Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) dan Organisasi Masyarakat serta Perwakilan assosiasi

konstruksi/pengadaan.

5. Struktur Laporan

Bab I Pendahuluan

Bagian Pendahuluan berisikan hal-hal umum yang berkaitan dengan USDRP

temasuk didalamnya tujuan dan sasaran program, lingkup pekerjaan, berbagai

stakeholders yang terlibat didalamnya dan struktur penulisan laporan.

Bab II Profil Daerah

Sebagai sumber informasi terkini tentang potensi sumber daya alam dan manusia

serta tingkat pelayanan prasarana dan sarana yang dimiliki serta prospek yang

dimiliki untuk pembangunan dimasa datang, dan diharapkan juga menjadi

bahan perbandingan dan perumusan dalam menentukan kebijakan, perencanaan,

analisa, dan evaluasi pembangunan. Disamping pada bab ini juga memuat tentang

profil dan status sub proyek, serta Base line agenda reformasi.

Bab III Aktivitas dan Koordinasi

Menguraikan tentang rangkaian aktifitas/ kordinasi yang dilakukan serta hasil dan

kesepakatan kordinasi.

Bab V Permasalahan dan Tindak Lanjut.

Bagian ini memuat tentang jenis permasalahan yang dihadapi kemudian mencari

solusi pemecahannya dalam bentuk upaya tindak lanjut.

Lampiran - Lampiran

8

Page 9: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

Bab II Profil Daerah

II.1. Profil Daerah

I. Geografis

Kota Parepare terletak antara 3o 57’ 39” – 4o 04’ 49” Lintang Selatan dan 119o 36’ 24” – 119o

43’ 40” Bujur Timur dengan ketinggian bervariasi antara 0 – 500 m di atas permukaan laut dan

berbatasan dengan Kab. Pinrang di sebelah Utara, Kab. Sidrap di sebelah Timur dan

Kabupaten Barru di sebelah Selatan serta Selat Makassar di sebelah Barat.

Kota Parepare merupakan kota kedua terbesar di Propinsi Sulawesi Selatan, dan

dikategorikan sebagai Kota Sedang. Kota ini adalah pusat pengembangan KAPET (Kawasan

Pengembangan Ekonomi Terpadu) Parepare yang meliputi Kota Parepare, Kabupaten Barru,

9

Page 10: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang sehingga

potensial sebagai pusat perdagangan di kawasan ini.

Secara administrastif pemerintahan terbagi menjadi 22 Kelurahan Definitif yang terbagi dalam

4 (empat) Wilayah Kecamatan, yaitu :

- Kecamatan Bacukiki

- Kecamatan Ujung

- Kecamatan Soreang

- Kecamatan Bacukiki Barat

1.1. Iklim

Berdasarkan catatan stasiun klimatologi, rata-rata temperatur Kota Parepare sekitar

28,5oC dengan suhu minimum 25,6 oC dan suhu maksimum 31,5 oC. Kota Parepare

beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau pada bulan Maret sampai

bulan September dan musim hujan pada bulan Oktober sampai bulan Februari.

1.2. Waktu

Waktu yang digunakan di Kota Parepare adalah WITA atau Waktu Indonesia bagian

Tengah yakni 1 jam lebih cepat dari waktu ibukota negara Jakarta dan 8 jam lebih cepat

dari Greenwich Mean Time (GMT).

II. Demograri

Dengan luas 99.33 km2, Kota Parepare terbagi atas 3 kecamatan yaitu kecamatan Bacukiki

dengan luas sekitar 79,70 km2 atau 80% total luas wilayah Kota Parepare dengan 9 kelurahan,

kecamatan Ujung dengan luas 11,30 km2 terdiri atas 5 kelurahan dan kecamatan Soreang

seluas 8,33 km2 dengan 7 kelurahan.

III. Topografi/ Geologi

- Ditinjau dari aspek topografi wilayah, lebih dari 85% wilayah Kota Parepare merupakan

areal yang bergelombang (15-40%) dengan luas keseluruhan 5.621 Ha, berbukit-bukit

sampai bergunung (>40%) dengan luas 3.215,04 Ha, sehingga untuk pengembangan fisik

kota akan sangat dipengaruhi oleh kondisi topografi ini.

10

Page 11: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

- Formasi perbukitan ini pada bagian selatan kota mendekat ke arah pantai dengan jarak

terdekat 400 meter, sedangkan jarak terjauh berada di pusat kota yaitu sekitar 1,2 km.

Dengan kondisi topografi seperti ini, maka wilayah yang rata atau landai terdapat pada

bagian barat dengan luas keseluruhan + 1.097, 04 Ha, dimana areal ini merupakan pusat

kegiatan penduduk dan kegiatan perkotaan lainnya.

- Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut, Kota Parepare dengan wilayah yang

bergelombang sampai bergunung, maka 87% dari luas wilayahnya terletak pada

ketinggian diatas 25 meter dpl, bahkan sampai mencapai ketinggian 500 meter dpl.

Daerah dengan ketinggian 0 – 25 meter dpl, berada dekat dengan pesisir pantai yang

merupakan pusat kegiatan dan pemukiman penduduk.

- Formasi geologi yang terdapat di Kota Parepare sebagai pembentuk struktur batuan di

wilayah Kota Parepare antara lain: endapan alluvial dan pantai, kerikil, pasir, lempung dan

batu gamping koral, selain itu terdapat juga batu gunung apai di Kota Parepare seperti

tufu, breksi, konglomerat dan lava.

- Jenis tanah yang terdapat antara lain: tanah regosol adalah tanah yang memiliki tekstur

kasar dengan tanah kadar pasir yang lebih dari 60% dan memiliki solum yang dangkal

serta tanah alluvial yaitu tanah endapan yang memiliki horizon yang lengkap karena kerap

kali tercuci akibat erosi pada daerah kemiringan.

IV. Visi Kota Parepare

Mewujudkan kehidupan masyarakat sejahtera berkelanjutan di kota Parepare yang berpantai

dan berbukit indah serta berfungsi kuat sebagai pusat niaga.

V. Misi Kota Parepare

Mewujudkan otoda dengan good governance dalam rangka demokratisasi dan pemberdayaan

lokal Mewujudkan Kota Parepare yang bersahaja (bersih, sehat, aman, bahagia dan

sejahtera).

VI. Sumber Daya Alam

Sektor pertambangan merupakan bagian dari sub sector pembangunan yang memberikan

masukan penerimaan daerah terhadap kota Parepare, walaupun kota Parepare sendiri bukan

kota pertambangan bahan galian, akan tetapi kota Parepare memiliki potensi penghasil

sumber daya mineral dan galian yang dapat diandalkan seperti : pasir, kerikil, dan batu kali.

11

Page 12: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

Berdasarkan pola pemanfaatan lahan masih didominasi kawasan hutan yaitu ± 4363,83 ha

atau 43,935% dari luas Kota Parepare, sedangkan pemanfaatan lahan untuk pemukiman

sebagai lokasi hunian bagi penduduk luasnya berkisar 545,10 ha (5,49%) dan terjadi

peningkatan pada setiap tahunnya.

Sebagian besar produksi padi di kota Parepare dihasilkan oleh jenis padi sawah. Padi sawah

menyumbang sekitar 99,33% dari seluruh produksi padi atau sekitar 4.697,43 ton. Sedangkan

sisanya dihasilkan oleh padi lading.

Populasi ternak terbesar pada tahun 2005 masing-masing tercatat sapi 1.602 ekor, Kerbau

194 ekor dan Kuda 150 ekor. Sedangkan populasi ternak kecil yaitu kambing tercatat 5.961

ekor. Kemudian populasi unggas masing-masing berjumlah ayam kampung berjumlah 297.931

ekor, ayam ras 154.100 ekor dan itik berjumlah 5.151 ekor.

Ikan sebagai salah satu bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani

merupakan komoditas yang melimpah di kota Parepare.

Produksi perikanan pada tahun 2005 sebesar 3.824 ton, terdiri dsri 3.795,9 ton produksi

perikanan laut dan 28,10 ton produksi perikanan darat (air tawar).

VII.Sumber Daya Manusia

Jumlah penduduk Kota Parepare berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tahun 2004 adalah

115.406 jiwa yang tersebar pada 3 (tiga) Kecamatan. Penduduk Kota Parepare yang tercatat

di data Statistik pada awal tahun 2005 mencapai 118.266 Jiwa dengan jumlah Penduduk yang

terbanyak adalah kecamatan Bacukiki yang berjumlah 45.414 Jiwa dan secara keseluruhan

jumlah penduduk Perempuan 59.853 jiwa dan penduduk laki-laki sebanyak 58.413 jiwa.

Penduduk Kota Parepare sebagian besar adalah menganut agama Islam, namun

sebahagiannya menganut agama Nasrani, Hindu dan Budha, selain itu di Kota Parepare

terdapat empat etnis/suku yang dominan yaitu etnis bugis, makassar, toraja, dan mandar,

selain itu ada beberapa etnis yang sudah berbaur dengan penduduk setempat dan menjadi

warga Kota Parepare seperti jawa, sunda, bali, tionghoa, dan lain-lain.

Secara keseluruhan jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari

jenis kelamin laki-laki, yang tercermin dari angka rasio jenis kelamin kurang dari 100.

penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 10 tahun ke atas, dimana

penduduk usia kerja terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Mereka yang

termasuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja atau yang sedang mencari pekerjaan,

12

Page 13: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

sedangkan bukan angkatan kerja adalah mereka bersekolah, mengurus rumah tangga dan

melakukan kegiatan lainnya.

Tabel. 1 : Banyaknya Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Pendidikan Tertinggi

Yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Di Kota Parepare Tahun 2005

PENDIDIKAN

TERTINGGI LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

TIDAK TAMAT SD

SD

SLTP UMUM

SLTP KEJURUAN

SLTA UMUM

SLTA KEJURUAN

DIPLOMA I/II

SARJANA MUDA

SARJANA

-

6

22

-

408

307

15

40

220

-

-

6

-

367

191

77

79

265

-

6

28

-

775

498

92

119

485

2005

2004

JUMLAH 2003

2002

2001

1.018

1.338

914

1635

281

985

1.357

752

1522

301

2.003

2.695

1.666

3.157

582

Tabel.2 : Produk Domestik Regional Bruto

LAPANGAN USAHA 2001 2002 2003 2004 2005*) Rata-rata

Pertanian

Pertambangan/Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas dan Air Bersih

Bangunan

Perdagangan, Hotel & Restoran

Angkutan dan Komunikasi

Bank dan Lembaga Keuangan

Jasa-jasa

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1,64

2,39

1,79

3,86

3,70

6,06

6,58

6,29

3,20

1,82

1,91

2,21

3,75

3,57

5,08

6,46

10,48

3,52

2,72

2,79

4,32

4,23

6,85

6,32

3,76

13,80

4,92

4,51

3,57

5,01

5,74

7,08

9,14

7,04

-1,90

6,26

2,67

2,67

3,33

4,40

5,30

6,65

5,96

7,17

4,48

Total P D R B - 5,69 5,00 6,23 6,08 5,75

Sumber : BPS Kota Parepare

13

Page 14: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

Sektor kegiatan perdagangan merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang memegang peranan

penting dalam pembangunan dan perekonomian di kota Parepare. Pengembangan potensi

perdagangan yang ada di Kota Parepare yaitu usaha pembangunan Trade Centre dan Pusat

Informasi Bisnis serta pembangunan Kawasan Pergudangan dan Kawasan Industri. Namun

masyarakat kota Parepare pada umumnya bergerak disektor perdagangan, sehingga penghasilan

yang terbesar di kota ini berasal dari sektor perdagangan dan jasa, adapun komoditi perdagangan

antar pulau antara lain beras, coklta, kopi, gaplek dan buah-buahan. Sedangkan rumput laut

merupakan komoditas ekspor dominan. Disamping itu perdagangan jasa yang menempati urutan

kedua di kota ini juga merupakan sektor dominan yang berpengaruh pada pendapatan daerah di

kota ini.

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) kota Parepare, berdasarkan harga berlaku tahun 2005

sebesar 786.090,78 juta rupiah dengan kontribusi terbesar diberikan oleh sektor perdagangan dan

Pariwisata yakni sebesar 29,92% kemudian disusul oleh sektor angkutan & komunikasi dengan

sumbangan sebesar 24,23%. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) kota Parepare atas dasar

harga konstan 2000 pada tahun 2005 sebesar 532.893,08 juta rupiah.

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) perkapita berdasarkan harga konstan 2000 Kota

Parepare pada tahun 2005 sebesar Rp. 6.816.722 sedangkan PDRB (Produk Domestik Regional

Bruto) perkapita dasar harga berlaku tahun 2005 sebesar Rp. 6.163.974.

Perkembangan perekomian Kota Parepare seiring dengan pesatnya kemajuan kota yang didukung

dengan sistem perbankan yang ada di Kota Parepare, masyarakat pada umumnya sangat

merasakan manfaatnya sistem perbankan yang ditawarikan oleh pihak perbankan, baik dari Bank

Pemerintah maupun Bank Swasta yang secara bersama-sama menawarkan fasilitas sistem on-line

dan fasilitas lainnya yang telah diterapkan oleh pihak perbankan dan program ini sangat

mempermudah pelayanan pada masyarakat. Selain Bank Pemerintah dan Bank Swasta juga

terdapat sebuah tempat penukaran Uang (Mobney Changer).

Tabel. 3 : Income Perkapita

Pertumbuhan Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha

(Sektor ekonomi), Tahun 2001-2005

LAPANGAN USAHA 2001 2002 2003 2004 2005*) Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian - 1,64 1,82 2,72 4,51 2,67

14

Page 15: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

2. Pertambangan/Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas dan Air Bersih

5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel & Restoran

7. Angkutan dan Komunikasi

8. Bank dan Lembaga Keuangan

9. Jasa-jasa

-

-

-

-

-

-

-

-

2,39

1,79

3,86

3,70

6,06

6,58

6,29

3,20

1,91

2,21

3,75

3,57

5,08

6,46

10,48

3,52

2,79

4,32

4,23

6,85

6,32

3,76

13,80

4,92

3,57

5,01

5,74

7,08

9,14

7,04

-1,90

6,26

2,67

3,33

4,40

5,30

6,65

5,96

7,17

4,48

Total P D R B - 5,69 5,00 6,23 6,08 5,75

Sumber : BPS Kota Parepare

Rangkaian kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah yang dimaksudkan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat/penduduk. Meningkatnuya pendapatan masyarakat

memberikan gambaran serta umum bahwa tingkat kemakmuran di suatu wilayah semakin

membaik. Produk Domestic Regional Bruto (PDRB) Kota Parepare pada tahun 2005 sebesar

Rp.6.816.722 atau 10,59% di atas Sulawesi Selatan pada Tahun 2005 dengan perubahan 14,83%,

Tahun 2004 PDRB Perkapita sebesar Rp. 5.936.172 dan dengan perubahan 12,90%.

Tabel. 4 : Produk domestik regional bruto dan angka perkapita

Kota parepare atas dasar harga berlaku tahun 2001-2005 (juta rp)

URAIAN 2001 2002 2003 2004 2005

1. PDRB ATAS DASAR HARGA PASAR (juta Rp)

2. PENYUSUTAN (juta Rp)

3. PDRB ATAS DASAR HARGA PASAR

4. PAJAK TAK LANGSUNG (juta Rp)

5. PDRB ATAS DASAR BIAYA FAKTOR (juta Rp)

6. PENDUDUK (jiwa) ANGKA PERKAPITA

7. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (Rp)

8. PDRB PERKAPITA (Rp)

461.420,71

45.675,75

415.744,96

16.578,86

399.166,10

109.758

4.203.982

3.636.784

528.396,38

50.892,22

477.504,16

18.985,30

458.518,86

111.242

4.749.972

4.121.814

596.394,15

58.685,76

837.708,39

21.428,46

516.279,93

113.425

5.258.048

4.551.730

697.187,09

68.440,56

610.746,53

24.403,22

586.343,31

114.415

5.936.172

5.124.707

786.090,78

81.118,83

704.971,95

28.244,27

376.727,68

115.318

6.816.722

5.868.361

Tabel. 5 : Perbankan

Pertumbuhan Nilai PDRB Sektor Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan menurut Sub Sektor Tahun 2001-2005

SUB SEKTOR 2001 2002 2003 2004*) 2005*) Rata-rata

15

Page 16: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

a. Bank

b. Lembaga Keuangan non Bank

c. Sewa Bangunan

d. Jasa Perusahaan

-

-

-

-

27,22

3,67

5,19

6,62

13,24

3,58

4,95

6,07

31,32

5,81

5,49

5,83

(12,15)

8,56

4,92

15,89

14,91

5,40

5,14

8,60

Total P D R B - 5,69 5,00 6,23 6,08 8,25

Perkembangan perekonomian Kota Parepare seiring dengan pesatnya kemajuan kota yang

didukung dengan sistem perbankan yang ada di Parepare, masyarakat pada umumnya sangat

merasakan manfaatnya sistem perbankan yang ditawarkan oleh pihak perbankan, baik dari Bank

Pemerintah maupun Bank Swasta yang secara bersama-sama menawarkan fasilitas sistem on-line

dan fasilitas lainnya yang telah diterapkan oleh pihak perbankan dan program ini sangat

mempermudah pelayanan pada masyarakat. Selain Bank Pemerintah dan Bank Swasta juga

terdapat sebuah tempat penukaran Uang (Money Changer) yang sering digunakan wisatawan

asing yang masuk di Kota Parepare.

Adapun Bank-bank yang ada di Kota Parepare :

1. Bank Rakyat Indonesia Cabang Parepare

2. Bank Negara Indonesia 46 Cabang Parepare

3. Bank Mandiri

4. Bank Sulsel

5. Bank BTPN

6. Bank BTN

7. Bank Bukopibn

8. Bank Danamon

9. Bank BCA

10. Bank PANIN

VIII. PERDAGANGAN

Sektor kegiatan perdagangan merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang memegang

peranan penting dalam pembangunan dan perekonomian di kota Parepare, pengembangan

16

Page 17: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

potensi perdagangan yang ada di Kota Parepare yaitu usaha pengembangan trade centre

dan pusat informasi bisnis serta pembangunan kawasan pergudangan.

Selain itu sarana penting pada sektor perdagangan yang harus dimanfaatkan dalam

memperlancar kegiatan pengadaan dan penyaluran barang serta kebutuhan pokok

masyarakat lainnya adalah pasar.

Jumlah pasar induk di kota Parepare yang ada saat ini 3 (tiga) unit yang masing-masing

berada di setiap kecamatan antara lain Pasar Lakesse, Pasar Labukkang dan Pasar

Sumpangminangae, dengan luas areal keseluruhan adalah ± 15,966Ha.

IX. KOPERASI

Sebagai salah satu penggerak roda ekonomi berbasis kerakyatan perlu diketahui bahwa saat

ini di Kota Parepare pada Tahun 2005 ada sebanyak 169 koperasi yang terdiri dari 165 non

KUD dan 4 KUD. Volume bahan bakar minyak yang disalurkan pada depot Pertamina

Parepare sebesar 137.812 KL Bensin, 74.130 KI Minyak Tanah dan 91,191 KL Solar, namun

yang dikonsumsi khusus Kota Parepare hanya sebesar 12,347 KL (8,96%) bensin, 6,480

(8,74%) Minyak Tanah dan 8.174 (8,96%) Solar.

Untuk tahun 2005 ini pengadaan beras sebesar 36.455 ton yaitu untuk KUD sebesar 2.175

ton (5,96%), non KUD sebesar 32.877 ton (90,18%), dan satgas sebesar 1.403 ton (3,85%).

Tabel. 6 : Banyaknya Koperasi Menurut Kecamatan dan Jenis Koperasi

Kota Parepare Tahun 2005

KECAMATAN JENIS KOPERASI JUMLAH

NON KUD KOPERASI

SEKOLAH

KUD

(1) (2) (3) (4) (5)

1. BACUKIKI

2. UJUNG

3. SEROANG

55

77

33

-

-

-

1

2

1

56

79

34

Kota

Parepare

2005

2004

2003

165

156

156

-

-

115

4

4

4

169

160

275

17

Page 18: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

2002

2001

158

158

115

115

4

4

277

277

Sebagai salah satu penggerak roda ekonomi berbasis kerakyatan perlu diketahui bahwa saat

ini di Kota Parepare pada Tahun 2005 ada sebanyak 169 koperasi yang terdiri dari 165 non

KUD dan 4 KUD. Volume bahan bakar minyak yang disalurkan pada depot Pertamina

Parepare sebesar 137.812 KL Bensin, 74.130 KI Minyak Tanah dan 91,191 KL Solar, namun

yang dikonsumsi khusus Kota Parepare hanya sebesar 12,347 KL (8,96%) bensin, 6,480

(8,74%) Minyak Tanah dan 8.174 (8,96%) Solar.

Untuk tahun 2005 ini pengadaan beras sebesar 36.455 ton yaitu untuk KUD sebesar 2.175 ton

(5,96%), non KUD sebesar 32.877 ton (90,18%), dan satgas sebesar 1.403 ton (3,85%).

X. KEBUDAYAAN

Masyarakat Kota Parepare yang terkenal Heterogen memiliki kebudayaan yang beragam,

meski suku Bugis adalah suku yang dominan namun dalam keseharian masyarakat kota ini

sangat terbuka dengan kebudayaan atau kebiasaan baru dari komunitas lain. Hal ini dikuatkan

oleh keadaan kota yang relatif aman meski banyak komunitas yang berdiam di kota Parepare.

Pada dasarnya masyarakat telah menyadari akan pentingnya menjaga keamanan dan

kenyamanan kota, karena kota Parepare adalah kota transit dimana ada 2 pelabuhan besar

yang mempunyai peran yang besar dalam mobilitas penduduk dari dan ke daerah lain

khususnya Indonesia Timur dan Nusantara sehingga atas dasar saling membutuhkan inilah

yang mempunyai andil besar dalam menciptakan kebudayaan masyarakat untuk saling

menghargai satu sama lain untuk menuju hidup yang lebih baik di amsa yang akan datang.

Secara khusus kebudayaan Bugis adalah gambaran masyarakat kota ini meski tidak menutup

adanya kebiasaan atau kebudayaan dari etnis dan komunitas lain, namun budaya sipakatau

(Bahasa Bugis:saling menghormati) sangat dijunjung oleh masyarakat kota Parepare dalam

segala bidang, hal inilah yang diharapkan dapat memancing investor atau wisatawan untuk

dapat mengenal Kota Parepare lebih jauh dan melihat peluang-peluang investasi yang dapat

dikembangkan kelak.

XI. AGAMA

Penduduk Kota Parepare yang tercatat di data Statistik pada awal tahun 2005 mencapai

118.266 Jiwa yang sebagian besar adalah menganut agama Islam yaitu sebanyak 103.216

18

Page 19: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

jiwa, namun sebahagiaannya menganut agama Kristen Protestan sebanyak 3.945 jiwa,

Katholik sebanyak 1.205 jiwa, Hindu sebanyak 178 jiwa dan Budha sebanyak 530 jiwa.

Sedangkan untuk rumah ibadah yang ada dalam wilayah kota Parepare dapat dibagi dalam

tiga kecamatan masing-masing kecamatan Bacukiki, terdapat 42 (empat puluh dua) Mesjid, 12

(Duabelas) Mushollah, 1 (satu) Gereja Protestan, untuk Kecamatan Ujung terdapat, 23

(dupuluh tiga) Mesjid, 9 (Sembilan) Mushollah, 6 (Enam) Gereja Protestan, 1 (Satu) Gereja

Katholik, 1 (Satu) Pura dan 1 (satu) Vihara. Untuk kecamatan Soreang terdapat, 30 (Tiga

puluh) Mesjid, 11 (Sebelas) Mushollah, 2 (dua) Gereja Protestan dan 2 (dua) Vihara.

XII. TRANSPORTASI

Kondisi jalan di kota Parepare adalah 90 persen konstruksi hotmix dalam kondisi baik, dilewati

jalan Nasional Trans Sulawesi dan memiliki jalan lingkar luar (Outer Ringroad) lalu lintas

regional. Transportasi di kota Parepare tersedia dengan jumlah yang memadai, di kota

Parepare terdapat angkutan kota yang disebut pete-pete yaitu sejenis kendaraan roda empat

angkutan kota yang dapat memuat hingga 10 orang penumpang, juga terdapat angkutan

umum dengan segmen tertentu seperti taxi dan ojek motor, serta kapal motor tempel yang

melayani jalur khusus ke Ujunglero yaitu wilayah pesisir yang letaknya berada di sebelah barat

kota Parepare namun menjadi wilayah administrasi kabupaten Pinrang, semua jenis angkutan

tersebut beroperasi dengan lancar, baik pengangkutan yang dikelola oleh pemerintah seperti

Patas yang khusus melayani rute Parepare – Makassar Pulang Pergi maupun pengangkutan

yang dikelola oleh swasta dalam rangka menghubungkan beberapa provinsi dan antar daerah

di Sulawesi Selatan dan Barat, yang perlu untuk menjadi catatan adalah Kota Parepare adalah

salah satu peraih penghargaan Wahana Tata Nugraha yaitu penghargaan Pemerintah Pusat

dalam bidang pengelolaan lalu lintas dan transportasi.

Prasarana transportasi laut di kota Parepare terdapat beberapa unit pelabuhan yaitu :

1. Pelabuhan Nusantara yaitu sebagai pelabuhan utama yang merupakan pelabuhan kedua

terbesar di Sulawesi Selatan setelah Makassar yang disinggahi oleh kapal berbobot mati

1000-2000 ton. Pelabuhan ini berfungsi sebagai tempat bongkar muat barang dan orang,

melayani pelayaran Nusantara (antar pulau) dan samudra (antar negara).

19

Page 20: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

2. Pelabuhan Lontangnge dan Pangkalan Cappa Ujung yang merupakan pelabuhan perahu

motor atau kapal kayu yang berfungsi sebagai tempat bongkar muat barang dan orang

yang melayani pelayaran lokal (antar daerah) dan pelayaran nusantara terutama kawasan

Timur Indonesia dan Kalimantan.

3. Pelabuhan Pertamina yaitu pelabuhan yang khusus melayani kapal tengker yang memuat

bahan bakar. Fasilitas pelabuhan yang ada seperti dermaga, tempat penambahan tangker

sebesar 6.500 dwt, depot pertamina dalam bentuk tangki raksasa sebagai tempat

penampungan bahan bakar untuk didistribusikan di daerah pemasaran.

XIII. TELEKOMUNIKASI

Pembangunan sarana pos dan telekomunikasi diarahkan untuk meningkatkan kelancaran

arus informasi dari suatu daerah ke daerah lainnya, kelancaran informasi ini diharapkan

mampu memacu perekonomian daerah. Dalam hal telekomunikasi Pihak Telkom telah

menyiapkan kapasitas jaringan yang sudah terpasang adalah 5.960 SST, kapasitas yang

terpakai adalah 5.526 SST dan kapasitas yang tersisa adalah 434 SST. Disamping itu

masyarakat pada umumnya juga menggunakan layanan telepon seluler yang telah

dioperasikan oleh beberapa operator Nasional seperti Telkomsel, Indosat, Exelindo, dll.

IX. KESEHATAN

Komitmen pemerintah kota terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui

penyediaan anggaran dalam APBD setiap tahunnya terlihat dari meningkatnya dana untuk

sektor kesehatan menempati urutan kedua setelah pendidikan. Sedikit gambaran singkat

tentang Rumah Sakit Umum Andi Makkasau yang merupakan Rumah Sakit Umum kelas C

yang merupakan Rumah Sakit Rujukan setelah RS. Wahidin Sudiro Husodo Makassar,

Pasien yang dirujuk ke RSU A. Makkasau berasal dari 14 daerah di Sulawesi Selatan-Barat

yaitu, Kabupaten Pinrang, Enrekang, Polewali, Mamasa, Majene, Mamuju, Barru, Sidrap,

Soppeng, Wajo, Tana Toraja, Kota Palopo, Kab. Luwu, dan Kab. Luwu Utara. Untuk

memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat RSU A. Makkasau memiliki fasilitas Gedung

Bedah dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 27 buah, gedung Perawatan Penyakit Dalam

dengan kapasitas tempat tidur 27 buah, Gedung Perawatan Kebidanan dan Kandungan

memiliki

persediaan tempat tidur sebanyak 25 buah, Gedung Perawatan THT memiliki kapasitas

sebanyak 25 buah tempat tidur, Gedung Perawatan Anak memiliki tempat tidur sebanyak 30

20

Page 21: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

buah, Gedung Perawatan Mata dan Syaraf memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 25

buah, Gedung VIP memiliki 5 ruangan dengan Fasilitas lengkap, dan Ruangan ICCU

mempunyai 5 tempat tidur. Selain beberapa fasilitas Rumah Sakit Pemerintah di kota

Parepare juga terdapat fasilitas kesehatan yang dikelola oleh swasta.

Tabel. 7 : Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Status Kepemilikan Di Kota Pare-Pare

Tahun 2005

JENIS SARANA KESEHATAN

STATUS KEPEMILIKAN

JUMLAH/Depkes Pemda ABRI BUMN

Swasta &

Dep. Lain

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. RUMAH SAKIT

- Tempat tidur RSU

2. PUSKESMAS

- Puskesmas

- Puskesmas dengan RRI

- Tempat tidur puskesmas

- Puskesmas Pembantu

3. PRAKTEK PERORANGAN

- Dokter Umum

- Dokter Spesial

- Dokter Gigi

- Dokter Gigi Spesialis

- Bidan

4. RUMAH BERSALIN

5. BALAI PENGOBATAN

6. LAB KLINIK

7. OPTIKAL

8. GUDANG FARMASI KAB

9. APOTIK

10.TOKO OBAT BERIZIN

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

144

6

5

81

17

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

2

-

1

60

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

100

-

-

-

-

26

14

12

-

13

3

-

2

5

-

19

12

3

304

6

5

81

17

26

14

12

-

13

3

-

2

5

-

19

12

21

Page 22: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

Sumber : Dinas Kesehatan Parepare

X. PENDIDIKAN

Fasilitas pendidikan merupakan indikator untuk mengukur tingkat intelektual penduduk dalam

suatu kota. Pembangunan Pendidikan mempunyai sasaran yang diarahkan pada

meningkatnya angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan angka partisipasi sekolah,

meningkatnya kualitas lembaga pendidikan, tersedianya tenaga pendidikan dalam jumlah yang

cukup dan bermutu, meningkatnya kualitas manajemen lembaga-lembaga pendidikan dan

meningkatnya peran serta masyarakat dalam bidang pendidikan.

Sedangkan program pendidikan sejak lama telah dilaksanakan berbagai kegiatan, antara lain,

peningkatan dan perbaikan kualitas prasarana pendidikan, hal ini dilaksanakan melalui

pemberian bantuan/subsidi serta pembangunan rehabilitasi sekolah.

Program pendidikan dasar yang dilaksanakan di kota Parepare bertujuan untuk meningkatkan

mutu pendidikan dan sekaligus mewujudkan visi kota Parepare sebagai kota pendidikan. Dan

sejak tahun 2002 telah terbentuk Dewan Pendidikan Kota sebagai wahana yang memfasilitasi

berbagai kepentingan untuk pengembangan pendidikan.

Adapun fasilitas pendidikan yang terdapat di kecamatan Soreang yang berjumlah 65 Unit atau

37,38% dari keseluruhan fasilitas pendidikan yang ada di kota Parepare. Sedangkan

Kecamatan Ujung merupakan kecamatan yang memiliki jumlah fasilitas pendidikan yang

paling sedikit yaitu 46 unit atau 26,7% dan kecamatan Bacukiki terdapat 61 unit atau 35,92%

dari keseluruhan fasilitas pendidikan yang ada di Kota Parepare.

Saat ini di Kota Parepare juga terdapat sekolah unggulan yaitu sekolah menengah umum

(SMU) 5 Parepare, serta terdapat beberapa perguruan tinggi setingkat strata satu dan Diploma

antara lain Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN), PGSD UNM, Universitas

Muhammadiyah Parepare (UMPAR), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Sekolah Tinggi

Ilmu Hukum (STIH) Amsir, STAI DDI, AKPER Fatima dan AKPER Dinkes di samping itu juga

terdapat lembaga-lembaga pendidikan yang membuka program-program pendidikan dengan

jangka waktu tertentu yang tentunya dapat meningkatkan pendidikan dan daya saing SDM

khususnya di kota Parepare.

Tabel. 8 : Banyaknya Dosen Dan Mahasiswa Menurut Perguruan Tinggi Di Kota

Parepare Tahun 2005

22

Page 23: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

PERGURUAN TINGGI STATUS DOSEN MAHASISWA

UMPAR

STAIN

STIE AMSIR

ASMI AMSIR

STIH AMSIR

STAI DDI

PGSD UNM

AKPER FATIMA

AKPER DINKES

SWASTA

NEGERI

SWASTA

SWASTA

SWASTA

SWASTA

NEGERI

SWASTA

NEGERI

180

116

24

...

39

45

20

17

10

1.661

835

400

...

628

261

465

230

228

2005

2004

2003

2002

2001

411

307

347

347

4.410

3.373

3.367

3.367

Sumber : Dari masing-masing Perguruan Tinggi

XI. DRAINASE

Air buangan yang ada di kota Parepare antara lain berasal dari air hujan dan air kotor/limbah

yang berasal dari hasil buangan kegiatan kota (pemukiman, perdagangan, jasa dan industri)

yang terus mendapatkan perhatian dan penanganan serius agar tidak menimbulkan masalah

lingkungan perkotaan.

Kondisi drainase yang ada di kota Parepare dengan total panjang drainase adalah 48.659 m

atau 0,45 m/kapita yang terdiri dari saluran premier dengan panjang 6.992 m, saluran

sekunder 28.135 m dan saluran tersier sepanjang 13.602 m.

XII. AIR BERSIH

Masyarakat kota Parepare pada umumnya menggunakan air bersih yang dikelola oleh PDAM

kota Parepare, hanya sebagian kecil masyarakat yang tidak tersentuh dengan jaringan air

bersih PDAM ini karena telah terpasang disetiap kecamatan, kelurahan diseluruh kota

Parepare dan hal ini dapat terjangkau dengan mudah. Kapasitas terpasang untuk saat ini

adalah 205 L/detik, sementara kapasitas yang terpakai adalah 165 L/detik dan yang tersisa

adalah 40 L/detik. Berdasarkan pemetaan hidrogeologi maka kota Parepare termasuk

23

Page 24: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

mandala air tanah dataran rendah, akuifer mempunyai aktifitas sedang serta ditutupi batuan

semi padu dengan kelulusan sedang, abtuan tersebut berukuran butir pasiran sampai kerikil.

Sumur air tanah dalam yang saat ini dalam yang saat ini masih berfungsi yaitu sumur

dalam

P-2B Soreang, P-1D Harapan, P-5B Ukke’e dan P-4B Takkalao serta P-2C Soreang yang

jumlah seluruh kapasitas mencapai 100 liter/detik. Untuk tanah dangkal berasal dari sumur

Labatu dengan kapasitas 145 liter/detik.

Tabel. 9 : Banyaknya Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Menurut Jenis

Pelanggan Di Kota Parepare Tahun 2003-2005

JENIS PELANGGAN /

Kind of Customers

(1)

BANYAKNYA PELANGGAN / Number of Costumers

(Orang/Persons)

2003

(3)

2004

(4)

2005

(5)

1. RUMAH TANGGA

2. PEMERINTAH

3. KOMERSIL

4. INDUSTRI

5. SOSIAL

6. PELABUHAN/Port

13.024

200

350

53

227

1

12.906

165

323

756

120

1

13.612

159

307

115

125

1

JUMLAH 13.855 14.271 14.319

II.2 PROFIL DAN STATUS SUB PROYEK

Program USDRP Kota Parepare yaitu Pembangunan baru Pasar Sentral Lakessi 1 Unit

lokasinya sangat strategis masih dapat ditempuh dari segalah arah dari Kota Parepare dan

sangat membantu dalam pertumbuhan perekonomian Kota Parepare.

Agar program investasi berkelanjutan (sustainability), harus juga didukung dengan

tata kelola pemerintahan didaerah ini sendiri dengan baik melalui partisipasi public yang

lebih luas serta akuntabilitas yang memadai. Melalui program USDRP, tata kelola

pemerintahan akan menjadi pusat perhatian di dalam reformasi pemerintah daerah

melalui 3 pilar yaitu; reformasi pengadaan barang dan jasa, transparansi dan akuntabilitas

serta reformasi sektor keuangan daerah.

24

Page 25: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

Program USDRP menyediakan bantuan untuk membiayai investasi pembangunan

infrastruktur perkotaan yang diusulkan oleh pemerintah Kota Parepare dalam rangka memperbaiki

atau meningkatkan pelayanan umum perkotaan. Pembiayaan kegiatan USDRP yang utama

bersumber dari Pinjaman Bank Dunia dan hibah Pemerintah Jepang–Policy and Human

Resources Developmen (PHRD) Fund. Namun dalam pelaksanaanya program USDRP

mendorong pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk bersama-sama menyediakan dana

pendamping guna mencapai hasil pelaksanaan yang lebih optimal. Status sub proyek di Kota

Parepare adalah :

Pembangunan Pasar Sentral Lakessi

Pasar Lakessi Kota Parepare yang merupakan pasar induk, biasa juga akrab di sebut oleh warga

sebagai pasar sentral Lakessi, dengan perkembangan Kota Parepare dan pertumbuhan ekonomi

masyarakat yang demikian pesat telah berdampak terhadap berbagai aspek kebutuhan, sehingga

kondisi Pasar Lakessi dinilai sudah tidak layak lagi sebagai pusat transaksi. Sebagai salah satu

sarana dan prasarana yang mempunyai peran strategis, maka Pasar Lakessi perlu dirancang

sesuai standar kebutuhan berikut fasilitas yang dapat memberikan kenyamanan dan efisiensi

bisnis.

Di samping itu, posisi Kota Parepare diantara daerah Barru, Pinrang dan Sidrap

menjadikan Pasar Lakessi sebagai pusat pemasaran hasil-hasil pertanian, usaha kecil dan mikro,

industri rumah tangga maupun usaha menengah, yang akan menampung ribuan pedagang dan

tenaga kerja lokal yang bukan hanya berasal dari Parepare tetapi juga berasal dari daerah

hinterland Parepare. Dan sebagai salah satu Pusat Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) dan

Pusat Pengembangan Wilayah Sulawesi Selatan bagian tengah, menjadi dasar yang kuat perlunya

pembangunan dalam rangka penyediaan berbagai sarana perekonomian untuk menunjang

kegiatan perdagangan berupa pasar umum yang lebih representatif dan fasilitas sosial lainnya

dalam rangka memenuhi kebutuhan serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Pembangunan Pasar Sentral Lakessi seluas 20.000 m2, desain bangunan pasar semi modern

tersebut dirancang berlantai 3 m², dengan jumlah petak kios/lods sebanyak 2.233 unit, namun

berhubung jumlah dana yang disetujui oleh bank dunia hanya sebesar Rp. 41 Milyard dari rencana

semula sebesar Rp.47 Milyard sehingga sebahagian rencana bangunan fisik terpaksa di cancel

dan akhirnya jumlah unit yang dapat dikerjakan hanya sebanyak 1.880 unit.

Paket pembangunan pasar sentral Lakessi memerlukan kelengkapan atau persiapan sebelum

proyek di kerjakan diantaranya FS, DED, LARAP, UKL/UPL, AMNDAL. Status kegiatan tersebut

yaitu : Status Pelaksanaan FS, selesai tahun 2004, Status Pembuatan DED, selesai tahun

25

Page 26: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

2005/2006, Status Persiapan LARAP, selesai tahun 2005/2006, Status Studi UKL/UPL selesai

tahun 2004) dan AMNDAL selesai tahun 2006, Status Pembuatan Dokumen Lelang selesai tahun

2006/2007 dan pembuatan RAB rampung tahun 2006/2007. dan pelaksanaannya dimulai pada 22

pebruari 2008 oleh PT. Hutama Karya dengan No kontrak:

11/PPK-USDRP/KONTRAK/II/2008 biaya fisik Rp. 36.562.136.236,45 dan pengawasannya oleh

PT.Pradipta Raya Sejahtera No Kontrak 10.A/PPK-USDRP/II/2008 dengan nilai Rp.

1.151.707.291,45

Dasar hukum pembangunan pasar sentral Lakessi yaitu,

1. Surat Walikota Kesediaan Pemerintah Kota Parepare mengenai

keikutsertaan dalam USDRP.

2. Persetujuan DPRD untuk mendapatkan pinjaman dana IBRD Loan

No.4786-IND

3. SK Walikota Parepare tentang pembentukan TIM KOORDINASI-

USDRP Kota Parepare

4. SK Walikota Parepare tentang pembentukan PMU-USDRP

5. SK Walikota Parepare tentang Pembentukan PAU-USDRP

6. SK Walikota Parepare tentang Pembentukan Panitia Pelelangan

USDRP

7. SK Walikota Parepare tentang Rencana 3 Agenda Tindak Reformasi

8. Perda Pemerintah Kota Parepare tentang RRPJMD masih dalam bentuk

Renstra Kota Parepare.

26

Page 27: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

Status sub proyek USDRP dapat dilihat pada tabel berikut

Status Pembiayaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Pasar Sentral Lakessi 2008

PaketPekerjaan

NomorKontrak

Nilai Kontrak Kontraktor

( Rp )

Nilai Kontrak Konsultan

( Rp )

Kontrak Konstrusi Kontrak Konsultan Status ProgressPerusahaan (Kontraktor)

Konsultan Supervisi

Sumber DanaMulai Selesai Mulai Selesai Rencana

(%)Realisasi

(%)

Pemb. PasarSentral Lakessi

11/PPK-USDRP/Kontrak/II/200822 Pebruari 2008

36.540.924.545,45 22 – 2- 08 22-02-10 50 % 33,00 PT. Hutama Karya IBRD

Pengawasan

10.A/PPK-USDRP/Kontrak/II/200822 Pebruari 2008

907.850.000,00 22 – 2- 08 22-02-10 50 % 33,00 PT. Pradipta Raya Sejahtera

IBRD & APBD

27

Page 28: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

II.3 BASELINE AGENDA REFORMASI

Reformasi tata pemerintahan dasar dimaksudkan untuk mendorong peningkatan efektifitas

dan efesiensi tata pemerintahan di Kota Parepare selaku peserta USDRP guna mencapai

pembangunan perkotaan dan penyelenggaraan pelayanan umum dalam upaya pengentasan

kemiskinan melalui pengembangan ekonomi lokal. Inisiatif reformasi dalam USDRP mencakup

transparansi dan partisipasi dalam pembangunan perkotaan dan penyelenggaraan pelayanan

publik, pengelolaan keuangan daerah serta pengadaan barang dan jasa.

Sesuai amanat UU no 32 tahun 2004, Pemerintah Daerah harus mampu menyediakan

pelayanan umum yang prima dan berkelanjutan dengan mengacu pada standar pelayanan

minimal secara adil bagi semua golongan. Komitmen Pemerintah Kota Parepare untuk

melaksanakan reformasi patut menjadi contoh bagi daerah lainnya.

28

Page 29: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

TABEL BASELINE PEMBARUAN TRANSPARANSI, PARTISIPASI, AKUNTABILITAS(TPA)KABUPATEN/KOTA: KOTA PAREPARE, STATUS TANGGAL: 20 JANUARI 2009

NO. INDIKATOR KONDISI SAAT INI KONDISI PADA AKHIR PROYEK

KETERANGAN

A. PENYEBARAN DOKUMEN DAN INFORMASI PUBLIK

1. Jenis Media yang diproduksi atau digunakan oleh Pemda untuk mempromosikan dokumen dan informasi publik (buletin, brosur, koran, radio interaktif, website & televisi lokal)

a. Adanya media surat kabar Pare Pos yang biasa digunakan untuk promosi dan informasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemkot Parepare.

b. Buletin Bandar Madani yang terbit secara rutin tiap bulan sejak tahun 2007 sampai sekarang. Buletin ini diproduksi oleh pemda parepare melalui sekretariat daerah dengan pengelola langsung oleh Bagian Humas. Buletin ini memuat seluruh rangkain berita kegiatan yang dilakukan oleh pemkot baik secara resmi maupun tidak resmi.

c. Sudah ada Buku Dokumentasi kegiatan yang dikemas secara khusus dan beredisi oleh bagian Humas Pemda Pemkot dan menjadi media promosi dan informasi publik. Buku dokumentasi tersebut terbit setiap bulan.

d. Dokumentasi Visualisasi Kinerja dalam bentuk Plakat dan Cendera Mata, yang dikemas secara khusus dan menjadi media promosi Kota Parepare utamanya kepada tamu Pemkot Parepare.

e. Sudah ada Radio Pemkot

Pemkot sudah menggunakan multi media dalam mempromosikan dokumen dan informasi publik dan mudah diakses oleh publik dari berbagai kalangan.

29

Page 30: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

NO. INDIKATOR KONDISI SAAT INI KONDISI PADA AKHIR PROYEK

KETERANGAN

Parepare yakni Radio Bandar Madani yang selalu digunakan untuk media informasi publik untuk kegiatan-kegiatan publik.

f. Sudah ada jaringan Visualisasi TV Kabel dan CTV Parepare yang biasa digunakan untuk informasi kegiatan pembangunan Pemkot, namun belum berjalan secara optimal karena belum adanya kontrak kerja sama secara resmi antara pihak pengelola dengan Pemkot untuk penyiaran dokumen kegiatan pembangunan.

g. Adanya Radio swasta atau Radio MESRA FM yang sering digunakan Pemkot Parepare untuk promosi dan informasi publik, seperti dalam acara Walikota Menyapa Pemirsa atau acara forum dialog dengan Pemkot, namun belum berjalan dengan baik karena belum adanya mekanisme kerja sama antara pihak pengelola dengan Pemkot.

2. Pengembangan Sistem Informasi Terpadu

a. Sudah ada Website : www.pareparekota.go.id yang bisa diakses setiap saat untuk mendapatkan informasi secara luas tentang Kota Parepare.

b. Sudah ada sistim informasi dan pelayanan terpadu satu atap

Tersedianya sistim informasi terpadu yang menjadi panduan bagi masing-masing Dinas/SKPD.

30

Page 31: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

NO. INDIKATOR KONDISI SAAT INI KONDISI PADA AKHIR PROYEK

KETERANGAN

atau SINTAP yang dibentuk berdasarkan Keputusan Walikota Parepare Nomor 103 tahun 2001, selanjutnya dengan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2004 berubah menjadi Kantor pelayanan perizinan satu pintu.

c. Sementara dalam proses pemasangan alat/media yang bisa digunakan untuk mengakses seluruh Perda secara on line. Alat tersebut rencananya akan dipasang di ruangan terbuka di kantor Walikota. Sehingga siapan saja bisa langsung mengakses sesuai kebutuhan data yang ingin diperoleh. Program tersebut bernama JUSTICE FOR THE FOOR yang disupport oleh Bank Dunia sedangkan nama akses yang direncanakan adalah www. Perdaonline.org

3. Penggunaan media dalam memonitor kegiatan-kegiatan pembangunan

- Sudah ada beberapa media yang digunakan Pemkot Parepare untuk memonitor kegiatan pembangunan baik dalam media cetak maupun media elektronik diantaranya Buletin Bandara Madani, Pare Pos, Radio, CTV Parepare, SMS/HP, akses Website, Email. Disamping itu sudah dilakukan juga rangkaian kegiatan kunjungan langsung pihak legislatif dalam bentuk Sidak untuk memonitor

Media sudah berfungsi sebagai wadah monitoring dan pengawasan kegiatan pembangunan.

31

Page 32: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

NO. INDIKATOR KONDISI SAAT INI KONDISI PADA AKHIR PROYEK

KETERANGAN

langsung kondisi pelaksanaan pembangunan di tingkat kecamatan dan kelurahan.

B. BANTUAN DAN PENDAMPINGAN KEPADA PEMDA UNTUK MENGEMBANGKAN MEKANISME PENANGANAN KELUHAN

1. SK atau Peraturan Bupati mengenai mekanisme penanganan keluhan

Belum adanya secara prosedural tetap yang mengatur tentang mekanisme penanganan keluhan yang standar, terutama bagi masing-masing instansi.

Adanya SK/ Peraturan Walikota yang mengatur mekanisme penanganan keluhan.Terbentuknya Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan yang dikuatkan dengan SK Walikota.

2. Petunjuk teknis/SOP mengenai mekanisme penanganan keluhan

Belum adanya SOP/ petunjuk teknis penanganan keluhan yang bisa menjadi pedoman bagi masing-masing SKPD. Yang sementara berjalan sekarang adalah sudah tersedia media untuk penyampaian dan penanganan keluhan yang dikelola oleh pihak Sekretariat Kota namun belum berjalan optimal disebabkan karena belum terbentuknya payung hukum yang dibuat secara bersama dan bisa menjadi pegangan bersama.

Mekanisme penanganan keluhan diatur sesuai standar SOP yang disusun secara bersama masing-masing SKPD.

3. Penggunaan berbagai media untuk penanganan keluhan Utilization of various medias for complaint handlings (buletin, brosur, koran, radio interaktif, website & televisi lokal)

a. Sudah ada media SMS Center melalui Nomor HP : 081 241 350 077 yang dikelola secara khusus oleh bagian Humas Pemkot untuk monitoring dan pengawasan kegiatan-kegiatan pembangunan di Kota Parepare.

b. Alamat E-mail :

Fungsi media sebagai sarana penyampaian dan penanganan keluhan sudah berjalan efektif.

32

Page 33: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

NO. INDIKATOR KONDISI SAAT INI KONDISI PADA AKHIR PROYEK

KETERANGAN

[email protected] yang bisa digunakan untuk memberikan masukan, tanggapan, kritikan sekaligus monitoring kegiatan pembangunan dikota Parepare.

c. Sudah ada pesawat telepon langsung melalui Nomor (0421) 21157 Extension 134 yang dikelola oleh Pemkot untuk menjawab dan memonitoring pelaksanaan pembangunan di Kota Parepare.

C. KONSULTASI DAN PARTISIPASI PUBLIK DALAM PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

1. SK/Peraturan Daerah mengenai partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan

Setelah tidak berlakunya lagi Perda No 17 tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Yang Berbasis Masyarakat atau lebih dikenal dengan Perda Partisipasi Kota Parepare, maka sampai dengan saat ini belum ada Perda yang berlaku secara resmi tentang Partisipasi masyarakat. Namun perlu diketahui bahwa sekarang juga sudah dipersiapkan atau sementara dalam tahap menunggu pengesahan secara resmi dari DPRD Kota Parepare tentang Darft Perda pengganti yang dikenal dengan Draft Perda Perencanaan dan Penganggaran Daerah Berbasis Masyarakat Kota Parepare. Sekilas memang Draft Perda tersebut diharapkan menjadi pedoman/ Juknis untuk partisipasi masyarakat dalam

Draft Perda Perencanaan dan Penganggaran Daerah Berbasis Masyarakat sudah mendapatkan pengesahan di DPRD dan di sosialisasikan kembali ke publik baik ditingkat Kecamatan maupun ditingkat Kelurahan.

33

Page 34: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

NO. INDIKATOR KONDISI SAAT INI KONDISI PADA AKHIR PROYEK

KETERANGAN

perencanaan pembangunan, namun hanya sebagian kecil saja Bab dan Pasal yang mengatur tentang pentingnya partisipasi masyarakat. Dalam Draft Perda tersebut bagian-bagian yang menyinggung partisipasi masyarakat hanya dapat dilihat pada BAB IV pasal 14 dan pasal 28, sehingga dengan kasus seperti ini maka Draft Perda tersebut setelah mendapatkan pengesahan dari DPRD masih perlu mendapatkan penjelasan lebih rinci tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan yang dikuatkan dengan Surat Keputusan Walikota.

2. Petunjuk teknis/SOP mengenai mekanisme partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan

Belum ada petunjuk teknis atau SOP yang resmi mengenai mekanisme partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan, namun sekarang sementara menunggu pengesahan dari DPRD untuk Perda Perencanaan dan Penganggaran Daerah Berbasis Masyarakat.

3. Konsultasi publik mengenai pembangunan dengan masyarakat

Konsultasi Publik sudah dilaksanakan, sebagai contoh dalam proses penyusunan Draft Perda Perencanaan dan Penganggaran Daerah Berbasis Masyarakat didalamnya sudah dikonsultasi publikkan, namun belum berjalan sebagaimana dengan prosedur standar yang diharapkan,utamanya keterlibatan masyarakat dalam forum

Konsultasi publik mampu melibatkan seluruh stakeholder secara komprehensif dan terpadu.

34

Page 35: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

NO. INDIKATOR KONDISI SAAT INI KONDISI PADA AKHIR PROYEK

KETERANGAN

tersebut masih sangat kurang.

D. PENDAMPINGAN KEPADA PEMDA MENGENAI PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK TERUTAMA DALAM PENINGKATAN KINERJA UNIT PELAYANAN TERPADU (OSS)

1. SK atau Peraturan Daerah mengenai Pelayanan Publik

a. SINTAP Kota Parepare dibentuk berdasarkan keputusan Walikota Parepare Nomor 103 tahun 2001, selanjutnya dengan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2004 berubah menjadi Kantor Pelayanan Perizinan.

b. Pembentukan Kantor SINTAP ini sebagai upaya pendekatan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalul prosedur yang lebih mudah, rnurah, cepat, jelas dan pasti.

c. Kalau diawal beroperasi Kantor SINTAP pada tanggal 1 Juni 2001 baru memproses 7 jenis pelayanan, saat ini telah memproses 19 jenis perizinan dan non perizinan dengan waktu proses yang terukur antara 1 sarnpai dengan 7 hari kerja, yang diproses secara komputerise, sehingga pelayanan dapat berjalan secara cepat, mudah dan transparan.

Ke — 19 Jenis Pelayanan tersebut adalah: 1. Izin Mendirikan

Bangunan, waktu proses 7 hari.2. Izin Undang-undang

Mekanisme pelayanan publik sesuai standar SOP sudah diatur dalam SK atau Peraturan Walikota.

35

Page 36: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

NO. INDIKATOR KONDISI SAAT INI KONDISI PADA AKHIR PROYEK

KETERANGAN

Gangguan, waktu proses 7 hari.3. Izin Pemasangan

Reklame,waktu proses 3 hari.4. Izin Penggunaan

Pelataran, waktu proses 1 hari.5. Izin Penggunaan Alat

Berat, waktu proses 2 hari.6. Izin Trayek Angkutan

Kota, waktu proses 2 hari.7. Akta Catatan Sipil,

waktu proses 2 hari:- Akta Kelahiran- Akta Kematian- Akta Perkawinan- Akta Perceraian- Akta Pengangkatan Anak- Akta Pengesahan Anak- Akta Pergantian Nama

·  Kartu Tanda Penduduk ( KTP), waktu proses 1 hari.·  Kartu Keluarga, waktu proses 2 hari.·  Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), waktu proses 7 hari.·  Surat Izin Usaha Industri (SIUI), waktu proses 7 hari.·  Tanda Daftar Perusahaan (TDP), waktu proses 7hari.·  Tanda Daftar Gudang (TDG), waktu proses 7 hari.·  Tanda Daftar Ruang (TDR), waktu proses 7 hari.·  Tanda Daftar Industri

36

Page 37: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

NO. INDIKATOR KONDISI SAAT INI KONDISI PADA AKHIR PROYEK

KETERANGAN

(TDI), waktu proses 7 hari.

d. Sesuai data Bagian Hukum Pemkot bahwa untuk tahun 2008 sudah diproduksi sebanyak 5 Ranperda, 3 diantaranya proses penyusunannya menggunakan RIA (regulatory impact assesment) yakni :1. Ranperda Retribusi

Rumah Potong Hewan (revisi dari perda sebelumnya)

2. Ranperda Sarang Burung Walet

3. Ranperda Tempat Rekreasi

Sedangkan ada 2 Ranperda yang diproduksi oleh Bappeda dan menggunakan RIA, yakni :1.Ranperda agribisnis2.Ranperda Perencanaan dan

Penganggaran Daerah Berbasis Masyarakat.

Adapun ke-8 Ranperda tersebut sementara dalam proses pembahasan ditingkat Legislatif dan diharapkan sudah disyahkan tahun ini.

2. SOP atau mekanisme mengenai pelayanan publik (Standar Pelayanan

Mekanisme pelayanan publik yang sudah berjalan baik di Kota Parepare baru sistim SINTAP, yang cepat melayani pengambilan perizinan publik.

SKPD sudah menggunakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diatur dalam

37

Page 38: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

NO. INDIKATOR KONDISI SAAT INI KONDISI PADA AKHIR PROYEK

KETERANGAN

Minimal/SPM) Sedangkan pada standar pelayanan lainnya seperti pelayanan dasar di sektor kesehatan, sektor pendidikan, dan sektor perhubungan dan jasa lainnya belum berjalan sesuai standar SOP.

SK/ Peraturan Walikota.

3. Pengembangan Unit Pelayanan Terpadu

Untuk pelayanan perizinan publik yang dikenal dengan istilah SINTAP masih perlu pengembangan yang lebih profesional khususnya sentuhan IT Government bagi sumber daya yang ada.

IT Government sudah dipahami oleh staf dimasing-masing SKPD.

4. Pelatihan untuk Peningkatan kapasitas

Perlunya pelatihan IT Government untuk seluruh staf di masing-masing SKPD dan terutama bagi yang bekerja dilingkup SINTAP. Karena dengan pengetahuan yang cukup untuk program IT Government maka sistim pemerintahan yang berbasis partisipatif, transparansi dan akuntablitas akan segera terwujud.

Staf sudah meningkat kapasitasnya utamanya pengoperasian sistim IT Government.

E. PENGUATAN PERAN FORUM BERBAGAI PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKEHOLDERS FORUM)

Keberfungsian forum dalam berbagai kegiatan terkait pembangunan atau isu perkotaan

Belum ada forum yang secara legitimate dan komitmen untuk menjadi mediator, katalisator, negosiator yang baik dalam mengawal program pembangunan yang berasaskan partisipasi, transparansi dan akuntabilitasi di Kota Parepare

Terbentuknya forum yang berfungsi sebagai mediator, katalisator, dan negosiator dalam pelaksanaan pembangunan serta tanggap terhadap perkembangan issu-issu perkotaan.

F. PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH MENGENAI PARTISIPASI DAN PERATURAN DAERAH MENGENAI TRANSPARANSI

38

Page 39: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

NO. INDIKATOR KONDISI SAAT INI KONDISI PADA AKHIR PROYEK

KETERANGAN

1. Peraturan Daerah mengenai Partisipasi dan Peraturan Daerah mengenai Transparansi

- Sementara dalam proses pengajuan ke Legislatif untuk Perda Perencanaan dan Penganggaran Daerah Berbasis Masyarakat sebagai pengganti dari Perda Penyelenggaraan Pembangunan Yang Berbasis Masyarakat.

Sudah di sahkan Perda Perencanaan dan Penganggaran Daerah Berbasis Masyarakat.

2. Petunjuk Teknis mengenai mekanisme partisipasi dan transparansi

- Belum ada petunjuk teknis mengenai mekanisme partisipasi dan transparansi di Kota Parepare.

- Yang sudah disusun sekarang adalah petunjuk teknis tentang Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Tingkat Kelurahan dan Kecamatan Kota parepare tahun 2009.

Sudah ada petunjuk teknis mengenai mekanisme partisipasi dan transparansi yang disusun secara bersama dengan stakeholder terkait.

39

Page 40: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

Bab III. Aktifitas dan Koordinasi

3.1. Aktifitas dan Kordinasi yang dilakukan

Untuk lebih mengoptimalkan pencapaian progress program reform di bidang TPA, maka

konsultan individual telah melakukan beberapa aktifitas dan kordinasi dengan berbagai pihak,

baik kepada pihak internal proyek di Jakarta, maupun kepada pihak eksternal proyek yakni

pemkot serta pihak lainnya yang memiliki hubungan dengan agenda reform di Kota Parepare.

Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan semua komponen kegiatan konsultan individual

sesuai standar operasional prosedur (SOP), sekaligus sebagai upaya pengayaan data dan

informasi untuk kondisi kekinian dan akan datang yang akan menjadi agenda bersama di Kota

Parepare. Bentuk aktifitas dan kegiatan kordinasi yang telah dilakukan yakni melalui

kunjungan langsung, workshop, wawancara, diskusi dan monitoring.

Adapun Instansi atau SKPD yang telah dilakukan koordinasi dan komunikasi mengenai

program Transparansi, Partisipatori dan Akuntanbilitas (TPA) diantaranya :

Kepala Bappeda sekaligus PMU Kota Parepare dan anggota lainnya

Sekretaris PAU Kota Parepare

Anggota PIU

Bawasda

Bagian Humas

Bagian Hukum

DPRD

KKP (Kerukunan Keluarga Penjual)

BKD Kota Parepare

Keuangan Daerah

3.2. Hasil dan Kesepakatan Kordinasi

Setelah melakukan kordinasi dengan berbagai pihak, maka beberapa hasil dan kesepakatan

kordinasi diantaranya :

- Kordinasi dengan tim program di Jakarta, telah menghasilkan standar pemahaman

tentang Term of Reference (TOR), serta Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai

petunjuk dasar bagi konsultan invidual bidang TPA didalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya.

40

Page 41: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

- Kordinasi dengan pihak terkait di tingkat daerah, telah menghasilkan adanya

kesepamahaman bersama dengan pihak PMU, PIU, PAU, Pimpinan SKPD dan beberapa

Kepala Bagian di lingkup Pemkot untuk mendukung pelaksanaan program USDRP

sebagai upaya mendorong mekanisme penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik

secara transparansi, partisipasi dan akuntabel.

- Kordinasi dengan konsultan individual lainnya di bidang pengadaan barang dan jasa,

pengelolaan keuangan daerah, dan peningkatan kapasitas pemerintah daerah, untuk

saling mensinergikan agenda kerja bersama didalam mewujudkan tatanan pemerintahan

yang bersih dan bebas dari segala praktik-praktik KKN.

Tabel 3.1. Hasil dan Kesepakatan Koordinasi TPA

Komponen Aktivitas Hasil

Kepala Bappeda/Ketua Project Management Unit (PMU)

Koordinasi dan diskusi

- Mendorong pelaksanaan agenda reformasi mulai pada tingkat perencaanan sampai kepada pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di Kota Parepare.

- Kepala Bappeda sekaligus PMU memiliki keinginan yang kuat untuk segera merealisasikan beberapa agenda reform yang sudah tercatat dalam misi supervisi 6 tim Bank Dunia.

- Akan mengagendakan pertemuan rutin dengan anggota PMU lainnya

Sekretaris Procurement Anchor Unit (PAU)

Koordinasi dan diskusi

- PAU telah membuat mekanisme pengadaan barang dan jasa yang diproses secara transparansi dengan melibatkan unsur lain seperti media, rekanan, wakil masyarakat, dan stakeholder lainnya.

- PAU akan mengagendakan untuk melakukan pertemuan kordinasi dengan semua tim lainnya.

Tim Project Implementation Unit (PIU) Pembangunan Pasar Sentral Lakessi

Koordinasi dan diskusi

- Melakukan koordinasi dengan KKP (kerukunan keluarga penjual) Pasar sentral Lakessi, membahas tentang mekanisme yang akan ditempuh sehubungan dengan pemindahan para penjual ke pasar sentral

41

Page 42: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

Lakessi nantinya. - Kordinasi dengan Pimpro

pembangunan Pasar Lakessi.

Kabag Humas Pemkot Koordinasi dan diskusi

- Telah ada beberapa media informasi dan publikasi publik yang bisa di akses oleh berbagai untuk mendapatkan gambaran secara umum kota Parepare.

- Telah ada media yang bisa digunakan untuk menyampaikan keluhan atas pelayanan publik dan pelaksanaan pembangunan di Kota parepare

Kabag Hukum

- Melakukan konfirmasi mengenai Ranperda yang diproses melalui metode RIA (regulatory impact assesment), sekaligus konfirmasi tentang adanya keinginan Bapak Walikota untuk mengurangi semua jenis retribusi kecuali retribusi jasa usaha.

DPRD Komisi C

- Koordinasi tentang beberapa agenda reform yang sementara berlangsung di Kota parepare, serta meminta pihak legislatif untuk mendukung program tersebut.

Konsultan GCB, PR dan FMR

Koordinasi dan diskusi

Telah melakukan upaya secara bersama dengan konsultan individual lainnya untuk mendorong dengan segera agenda pembaruan reform di Kota Parepare.

Bab. IV Permasalahan dan Tindak lanjut

1. Permasalahan

Setelah melaksanakan pekerjaan agenda pembaruan di kota Parepare, maka beberapa

permasalahan ditemui diantaranya :

42

Page 43: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

a. PMU yang dibentuk sebagai lembaga yang memiliki peran dan fungsi kordinasi

dan konsultasi, belum berjalan sebagaimana mestinya karena menunggu pengesahan

RAPBD 2009 yang didalamnya memberikan porsi anggaran untuk mensupport kegiatan

PMU.

b. Program USDRP belum terlalu meluas dikenal serta dipahami oleh stakeholder

lainnya termasuk pada tingkat SKPD, sehingga terkesan program eksklusif dan hanya

dijalankan oleh SKPD-SKPD tertentu.

c. Pada tingkat masyarakat program USDRP belum tersosialisasi dengan baik

secara menyeluruh, sehingga masih menyulitkan konsultan individu untuk membangun

komitmen bersama untuk agenda reformasi.

d. Rendahnya kapasitas sumberdaya manusia yang tersedia disetiap lingkup kerja

SKPD, sehingga berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan, utamanya pada bagian

pelaksana proyek baik yang didanai oleh APBD maupun sumber dana lainnya.

e. Masih kurangnya kordinasi antar tim utamanya yang ditunjuk dalam SK PAU

maupun PIU, sehingga sangat berpengaruh terhadap capaian program USDRP sampai

dengan minggu ini.

2. Tindak lanjut

a. Konsultan individual akan memaksimalkan kegiatan koordinasi baik kepada tim Project

Implementation Unit (PIU), Procurement Ancor Unit (PAU), maupun pimpinan SKPD

lainnya untuk peningkatan progress capaian program sesuai dengan agenda dua

mingguan, triwulanan, dan tahunan yang telah disusun bersama.

b. Sosialisasi program USDRP akan ditingkatkan secara menyeluruh baik pada tingkat

lembaga pemerintah maupun lembaga masyarakat yang ada di kota Parepare.

c. Mengupayakan terlaksananya pertemuan kordinasi secara rutin antar tim yang telah

ditunjuk dalam SK PIU maupun PAU.

d. Konsultan individu akan terus meningkatkan koordinasi dengan CPMU dan konsultan

pusat MTAS mengenai pelaksanaan proyek USDRP di Kota Parepare. Dan bersedia

menerima kritikan dan saran dalam mensukseskan agenda reformasi program USDR di

kota Parepare.

3. Rekomendasi

43

Page 44: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

a. Setelah pengesahan anggaran APBD 2009 minggu ini, diharapkan semua komponen

utamanya tim PMU dapat berjalan sesuai mekanisme yang ada, untuk mempercepat

agenda reform program USDRP di Kota Parepare.

b. Perlunya dilakukan pertemuan secara rutin tim yang ditunjuk dalam SK PIU dan PAU yang

difasilitasi oleh Walikota atau Sekda, untuk membahas evaluasi hasil yang telah dicapai

saat ini, permasalahan atau kendala yang dihadapi dan rencana tindak lanjut.

c. Perlunya dukungan dari semua pihak untuk penyiapan segala kebutuhan agenda

reformasi utamanya referensi data dan dokumen lainnya, yang akan menjadi bahan kajian

dan analisa untuk menyusun kerangka rencana tindak lanjut..

LEMBAR WAKTU KERJA DAN PRESTASI

NAMA KONSULTAN : SYAMSUDDIN AWING

WILAYAH KERJA : Kota Parepare

PERIODE PELAPORAN : Bulan Januari 2009

NO. DAFTAR KEGIATAN KONSULTAN ALOKASI WAKTU

KETERANGAN

FORMAT TIMESHEET

44

Page 45: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

1. Kordinasi dengan Kepala Bappeda/PMU

5 Januari Melakukan diskusi dengan Ketua PMU di kantor Bappeda, agenda diskusi seputar hasil-hasil dari rapat kordinasi tgl 15-16 Desember 2008 lalu

2. Koordinasi Kabag Humas 6 Januari Melakukan diskusi dengan Kabag Humas membahas tentang persiapan pemkot untuk membuat sistim online tentang Perda yang telah terbit selama ini.

3. Mengikuti kunjungan Komisi C DPRD ke 4 SKPD

7 Januari Mengikuti kunjungan Komisi C DPRD ke 4 SKPD yang dipusatkan diaula pertemuan Dinas Pekerjaan Umum. Adapun ke empat dinas tersebut yakni Dinas PU, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Bagian Pembangunan Setdako, dan Bagian Pengembangan SDM

4. Mengikuti lanjutan kunjungan Komisi C ke 2 SKPD

8 Januari Mengikuti lanjutan kunjungan Komisi C ke 2 SKPD yang dipusatkan di ruangan pertemuan Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah. Ke 2 SKPD tersebut yakni Dinas Pengelolaan keuangan Daerah dan Dinas Perindag, Koperasi dan Pertambangan.

5. Kordinasi dengan konsultan bidang lainnya yaitu: GCB, PBJ, dan PKD

9 Januari Mengkordinasikan tentang strategi pencarian data serta mekanisme penulisan laporan sesuai petunjuk surat dari PPK Subdit Kebijakan dan Strategi

6. Kordinasi dengan Staf Humas

12 Januari Melakukan pengambilan data-data tentang jenis keluhan yang masuk di akses internet.

7. Kordinasi dengan Kepala BKD

13 Januari Menkonfirmasikan agenda tindak lanjut misi supervisi 6 untuk melakukan mekanisme fit and proper test bagi calon pejabat yang ingin menduduki posisi atau jabatan tertentu dilingkup Pemda.

8. Kordinasi dengan anggota PMU

14 Januari Meminta data petunjuk teknis penyelenggaraan musyarawarah perencanaan pembangunan tingkat kelurahan dan kecamatan, sekaligus meminta agenda rutin Bappeda dalam pelaksanaan musyawarah ditingkat kelurahan atau kecamatan.

9. Kordinasi dengan Kabag Hukum

15 Januari Melakukan diskusi tentang rencana program Justice For The Foor yang disupport oleh Bank Dunia

45

Page 46: 301 Proposal

Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) PROGRAM USDRP KOTA PAREPARE

46