20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum lokasi Penelitian
4.1.1 Letak Geografis
Desa Karya Baru merupakan salah satu dari 5 Desa yang ada di
Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato. Desa Karya Baru terletak 8 km dari
Ibukota Kecamatan dan 30 km dari Ibukota Kabupaten. Ketinggian tempat dari
permukaan laut sekitar 21 m.
Adapun batas – batas Desa Karya Baru sebagai berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kec. Sumalata Kab. Gorut
2. Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Bumbulan
3. Sebelah selatan bebatasan dengan Desa Popaya
4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Hulawa Kec. Buntulia
Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato memiliki luas
78.82 km2 yang terdiri dari lima (5) dusun , yaitu :
1. Dusun Molopoga
2. Dusun Tutukai
3. Dusun Butato
4. Dusun Karya Bone
5. Dusun Sambati
4.1.2 Keadaan Penduduk
Secara umum komposisi penduduk dibedakan menurut mata pencarian dan
tingkat pendidikan. Pada tahun 2012 jumlah penduduk Desa Karya Baru tercatat
1.142 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 599 KK yang terdiri dari 599 jiwa laki
– laki dan 543 jiwa perempuan. Untuk lebih jelas jumlah penduduk perdusun di
Desa Karya Baru dirinci dalam Gambar 2 berikut.
Gambar 2. Jumlah Penduduk Diperinci PerdusunKecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato
Gambar 2 menunjukan jumah penduduk terbanyak di
berada di Dusun Karya Bone dengan jumlah ang
Kemudian untuk desa yang memeliki penduduk paling sedikit yaitu
Sambati dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 99 jiwa.
4.1.3 Keadaan Penduduk Menurut Mata Penca
Penduduk atau masyarakat merupakan sekumpulan orang yang tinggal di
suatu daerah tertentu yang terdiri dari masing
Sebagian besar penduduk yang ada di Desa
Dan selebihnya merupakan pendatang dari luar Desa
daerah luar Provinsi Gorontalo.
dilihat dari Gambar 3 berikut.
178
271
0
50
100
150
200
250
300
350
Dusun molopoga
Dusun Tutukai
21
Penduduk Diperinci Perdusun di Desa Karya BaruKecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, 2012
menunjukan jumah penduduk terbanyak di Desa Karya Baru
berada di Dusun Karya Bone dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 311 jiwa
dian untuk desa yang memeliki penduduk paling sedikit yaitu
dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 99 jiwa.
duduk Menurut Mata Pencahrian
Penduduk atau masyarakat merupakan sekumpulan orang yang tinggal di
tentu yang terdiri dari masing – masing anggota keluarga.
Sebagian besar penduduk yang ada di Desa Karya Baru merupakan penduduk asli.
Dan selebihnya merupakan pendatang dari luar Desa Karya Baru bahkan dari
luar Provinsi Gorontalo. Keadaan penduduk menurut mata pencarian dapat
erikut.
271287
311
99
Dusun Tutukai
Dusun Butato Dusun Karya Bone
Dusun Sambati
Karya Baru
Karya Baru
gota keluarga sebanyak 311 jiwa,
dian untuk desa yang memeliki penduduk paling sedikit yaitu Dusun
Penduduk atau masyarakat merupakan sekumpulan orang yang tinggal di
masing anggota keluarga.
merupakan penduduk asli.
bahkan dari
arian dapat
22
Gambar 3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencahrian di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, 2012
Gambar 3 menunjukan jumlah penduduk menurut mata pencarian di
Desa Karya Baru umumnya paling banyak berada pada bidang pertanian yaitu
dengan jumlah 259 jiwa dan paling sedikit berpropesi sebagai Sopir, Karyawan
Swasta, tukang kayu dimana masing – masing berjumlah 2 jiwa.
4.1.4 Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Desa Karya Baru dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini sudah
cukup baik, hal ini ditunjukan dengan minimnya jumlah buta huruf. Sedangkan
sarana pendidikan sudah cukup memadai dalam raangka meningkatkan kualitas
peserta didik. Ketidak mampuan sarana/infrastruktur ekonomi dan bisnis dalam
upaya menampung para lulusan lembaga pendidikan yang ada di Desa, berakibat
pada timbulnya pengangguran yang berdampak pada timbulnya menurunnya
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan Desa. Untuk mengetahui
tingkat pendidikan penduduk di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten
Pohuwato dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini.
259
35 20 4 2 2 3 2 80
50
100
150
200
250
300
Gambar 4. Keadaan Penduduk Menurut TBaru Kecamatan Dengilo Kabupaten
Tabel 3 menunjukan bahwa di Desa
pendidikan separuh penduduk yang memiliki tingkat pendidikan kurang baik.
Dimana jumlah paling banyak
pendidikan taman SD yaitu
golongan D-3 yaitu sejumlah 3 jiwa
4.2 Identitas Responden
Identitas responden menggambarkan keadaan dan status orang tersebut.
Responden dalam penelitian ini yaitu petani yang berstatus sebagai petani pe
atau sebagai tempat untuk memperoleh informasi tentang usahatani yang
diusahakannya. Adapun identitas responden di daerah penelitian berdasarkan
kelompok umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman
berusahatani, dan luas lahan.
4.2.1 Umur
Umur memberikan gambaran fisik dari seseorang atau petani dalam
menjalankan kegiatan usahataninya
kelompok umur dapat kita lihat dalam
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Buta Huruf Tidak Tamat SD
23
Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa atan Dengilo Kabupaten Pohuwato, 2012
menunjukan bahwa di Desa Karya Baru di lihat dari tingkat
ikan separuh penduduk yang memiliki tingkat pendidikan kurang baik.
Dimana jumlah paling banyak menurut tingkat pendidikan yaitu pada golongan
pendidikan taman SD yaitu sebesar 403 jiwa dan paling sedikit berada pada
3 yaitu sejumlah 3 jiwa.
4.2 Identitas Responden
responden menggambarkan keadaan dan status orang tersebut.
Responden dalam penelitian ini yaitu petani yang berstatus sebagai petani pe
atau sebagai tempat untuk memperoleh informasi tentang usahatani yang
Adapun identitas responden di daerah penelitian berdasarkan
ok umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman
berusahatani, dan luas lahan.
Umur memberikan gambaran fisik dari seseorang atau petani dalam
menjalankan kegiatan usahataninya. Klasifikasi petani sampel berdasarkan
kelompok umur dapat kita lihat dalam Tabel 1 berikut.
Tidak Tamat Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA D-3
ingkat Pendidikan di Desa Karya
di lihat dari tingkat
ikan separuh penduduk yang memiliki tingkat pendidikan kurang baik.
golongan
paling sedikit berada pada
responden menggambarkan keadaan dan status orang tersebut.
Responden dalam penelitian ini yaitu petani yang berstatus sebagai petani pemilik
atau sebagai tempat untuk memperoleh informasi tentang usahatani yang
Adapun identitas responden di daerah penelitian berdasarkan
ok umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman
Umur memberikan gambaran fisik dari seseorang atau petani dalam
lasifikasi petani sampel berdasarkan
S-1
24
Tabel 1. Umur Petani Sampel di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, 2012
No Umur (tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1. < 15 0 0 2. 15 - 60 100 100,00 3. >60 0 0
Jumlah 854 100,00 Sumber: Monografi Desa Karya Baru,2012
Tabel 1 menunjukan umur petani dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu
petani kurang dari 15 tahun dengan persentase 0 %, pada umur ini petani dapat
dikatakan belum produktif dan masih dalam kisaran umur wajib sekolah, karena
pada umur ini kemampuan fisik dan pengalaman berusahatani belum maksimal.
Petani yang memiliki umur 15-60 tahun berjumlah 30 jiwa dengan persentase 100
% yang berarti seluruh petani sampel yang ada di Desa Karya Baru dapat
dikatakan telah produktif, karena pada umur ini kemampuan petani dalam hal
pengalaman berusaha tani sudah sangat baik, sehingga menunjang dalam hal
peningkatan usahatani yang dikerjakan atau yang dilaksanakan. Sedangkan untuk
petani yang memiliki umur lebih 60 tahun dengan persentase 0 %. oleh karena itu,
dapat dikatakan seluruh petani sampel yang ada di Desa Karya Baru Kecamatan
Dengilo Kabupaten Pohuwato merupakan petani non produktif.
4.2.2 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi cara berfikir dan proses
pengambilan keputusan petani dalam menjalankan usahataninya. Umumnya
seseorang yang berpendidikan tinggi, lebih mudah menerima masukan dan
mampu mengembangkan manajemen yang lebih menguntungkan usahanya
dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya rendah. Tingkat
pendidikan petani sampel di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten
Pohuwato dapat dilihat dalam Gambar 5 berikut.
Gambar 5. Tingkat Pendidikan Petani Sampel di Desa Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, 2012
Gambar 5 menujukan dimana
responden masih rendah, yaitu dominan SD
dengan persentase 70,00%. sedangkan
pendidikan SLTP yaitu sebanyak 6 jiwa dengan jumlah persentase 20,00%
tingkat SLTA sebanyak 3 jiwa dengan jumlah persentase 10,00%.
tingkat pendidikan petani responden tersebut bisa menjadi salah satu kendala yang
mengakibatkan usahataninya
petani. Karena itu diperlukan pendidikan informal bagi para petani seperti
penyuluhan, untuk meningkatkan pengetahuan petani tentang
berusahatani yang baik khususnya
4.2.3 Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga memberikan sumbangan yang besar terhadap
ketersediaan tenaga kerja, tetapi dilain pihak dapat pula menyebabkan semakin
tingginya beban ekonomi dalam keluarga.
tanggungan keluarga petani atau semakin banyak anggota keluarga petani
mengakibatkan semakin tinggi biaya yang dikeluarkan petani dalam kegiatan
SLTP;3;20%
SLTA;6;
25
. Tingkat Pendidikan Petani Sampel di Desa Karya BaruKecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, 2012
menujukan dimana dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan
responden masih rendah, yaitu dominan SD dengan jumlah sebanyak 21 jiwa
dengan persentase 70,00%. sedangkan jumlah responden dengan tingkat
pendidikan SLTP yaitu sebanyak 6 jiwa dengan jumlah persentase 20,00%
tingkat SLTA sebanyak 3 jiwa dengan jumlah persentase 10,00%. Minimnya
tingkat pendidikan petani responden tersebut bisa menjadi salah satu kendala yang
mengakibatkan usahataninya kurang berkembang yaitu dalam hal keterampilan
Karena itu diperlukan pendidikan informal bagi para petani seperti
penyuluhan, untuk meningkatkan pengetahuan petani tentang bagaimana
atani yang baik khususnya dalam usahatani Cabe rawit.
Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga memberikan sumbangan yang besar terhadap
ketersediaan tenaga kerja, tetapi dilain pihak dapat pula menyebabkan semakin
tingginya beban ekonomi dalam keluarga. Karena semakin besar jumlah
tanggungan keluarga petani atau semakin banyak anggota keluarga petani
mengakibatkan semakin tinggi biaya yang dikeluarkan petani dalam kegiatan
SD;21;70%
SLTA;6;10%
Karya Baru
dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan
dengan jumlah sebanyak 21 jiwa
jumlah responden dengan tingkat
pendidikan SLTP yaitu sebanyak 6 jiwa dengan jumlah persentase 20,00% dan,
Minimnya
tingkat pendidikan petani responden tersebut bisa menjadi salah satu kendala yang
urang berkembang yaitu dalam hal keterampilan
Karena itu diperlukan pendidikan informal bagi para petani seperti
bagaimana
Jumlah tanggungan keluarga memberikan sumbangan yang besar terhadap
ketersediaan tenaga kerja, tetapi dilain pihak dapat pula menyebabkan semakin
in besar jumlah
tanggungan keluarga petani atau semakin banyak anggota keluarga petani
mengakibatkan semakin tinggi biaya yang dikeluarkan petani dalam kegiatan
SD
SLTP
SLTA
sehari – hari. Banyaknya tanggungan keluarga responden dapat
Gambar 6 berikut.
Gambar 6. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Sampel di Desa Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, 2012
Gambar 6 menunjukan bahwa jumlah tang
yaitu berkisar antara 2 – 9 jiwa dengan jumlah tanggun
yaitu berada pada kisaran 4
dan jumlah tanggungan kel
jiwa dengan jumlah tangungan
tanggungan keluarga petani responden cukup banyak. Hal ini dapat berakibat
positif maupun negatif. Jika tanggungan tersebut produktif dapat ikut membantu
keluarga dalam usahataninya berarti dapat meningkatkan produksi dan
penghasilan, tetapi sebaliknya bila tanggungan
keluarga dapat menjadi beban.
4.2.4 Pengalaman Berusahatani
Pengalaman berusaha
menekuni usahataninya. Semakin lama petani menggeluti usahataninya
akan semakin banyak pengalaman yang mereka miliki. Pada umumnya petani
4-
6-7;3;10%
2-3 jiwa
26
Banyaknya tanggungan keluarga responden dapat dilihat pada
Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Sampel di Desa Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, 2012
menunjukan bahwa jumlah tanggungan keluarga petani
9 jiwa dengan jumlah tanggungan keluarga paling
4 – 5 jiwa dengan jumlah tanggungan 19 jiwa (
dan jumlah tanggungan keluarga paling sedikit yaitu berada pada kisaran
jumlah tangungan 1 jiwa (3,33 %). Maka dapat dilihat bahwa jumlah
eluarga petani responden cukup banyak. Hal ini dapat berakibat
Jika tanggungan tersebut produktif dapat ikut membantu
keluarga dalam usahataninya berarti dapat meningkatkan produksi dan
penghasilan, tetapi sebaliknya bila tanggungan tersebut tidak ikut membantu
keluarga dapat menjadi beban.
Pengalaman Berusahatani
Pengalaman berusahatani dapat dilihat dari lamanya seorang petani dalam
. Semakin lama petani menggeluti usahataninya
akan semakin banyak pengalaman yang mereka miliki. Pada umumnya petani
2-3;7;23%
-5;19;64%
8-9;1;3%
3 jiwa 4-5 jiwa 6-7 jiwa 8-9 jiwa
dilihat pada
Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Sampel di Desa Karya
gungan keluarga petani sampel
gan keluarga paling tinggi
(63,33%)
berada pada kisaran 8 – 9
hat bahwa jumlah
eluarga petani responden cukup banyak. Hal ini dapat berakibat
Jika tanggungan tersebut produktif dapat ikut membantu
keluarga dalam usahataninya berarti dapat meningkatkan produksi dan
tersebut tidak ikut membantu
g petani dalam
. Semakin lama petani menggeluti usahataninya , maka
akan semakin banyak pengalaman yang mereka miliki. Pada umumnya petani
yang memiliki pengalaman usahatani yang cuk
kemampuan berusahatani yang lebih baik.
petani di Desa Karya Baru
lihat dalam Gambar 7 berikut.
Gambar 7. Pengalaman Berusahatani Petani Sampel di Desa Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, 2012
Gambar 7 menunjukan pengalaman berusahatani pada petani
Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato paling lama berkisar
pada 5 – 10 tahun dengan jumlah 2
pengalaman usahataninya paling sedikit
dengan jumlah 7 jiwa (23,00 %).
4.2.5 Luas Lahan
Besarnya luas lahan merupakan
menentukan besarnya jumlah produksi atau sarana produksi pada usahatani yang
akan dikelola oleh para petani.
dikelola petani dalam melakukan usahataninya, maka akan semakain besar pula
biaya produksi yang akan dikeluarkan petani tersebut. Maka untuk mengetahui
5-10;23;77%
27
yang memiliki pengalaman usahatani yang cukup lama cenderung memiliki
an berusahatani yang lebih baik. Maka kondisi pengalaman berusahatani
Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten pohuwato, dapat di
berikut.
. Pengalaman Berusahatani Petani Sampel di Desa Karya BaruKecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, 2012
menunjukan pengalaman berusahatani pada petani Cabe
Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato paling lama berkisar
dengan jumlah 23 jiwa (77,00%). Sedangkan petani yang
pengalaman usahataninya paling sedikit yaitu berada pada kisaran < 5 tahun
,00 %).
luas lahan merupakan salah satu faktor penentu dalam
menentukan besarnya jumlah produksi atau sarana produksi pada usahatani yang
akan dikelola oleh para petani. Dimana semakin besar lahan yang di garap atau
am melakukan usahataninya, maka akan semakain besar pula
biaya produksi yang akan dikeluarkan petani tersebut. Maka untuk mengetahui
< 5;7;23%
77%
< 5 tahun 5 - 10 tahun
up lama cenderung memiliki
pengalaman berusahatani
ato, dapat di
Karya Baru
Cabe rawit di
Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato paling lama berkisar
petani yang
berada pada kisaran < 5 tahun
salah satu faktor penentu dalam
menentukan besarnya jumlah produksi atau sarana produksi pada usahatani yang
Dimana semakin besar lahan yang di garap atau
am melakukan usahataninya, maka akan semakain besar pula
biaya produksi yang akan dikeluarkan petani tersebut. Maka untuk mengetahui
luas lahan petani responden di Desa
Pohuwato dapat dilihat dalam
Gambar 8. Luas Lahan Petani Sampel Pada Usahatani Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato.
Gambar 8 menunjukan
Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato berkisar pada 0,5
Ha. Jumlah luas lahan petani
atau 70,00 %. Sedangkan jumlah luas lahan petan
jiwa atau 30,00%. Hal ini diakibatkan
petani berada di daerah pegunungan sehingga mempersulit petani mengelola
usahataninya.
4.3 Deskripsi Usahatani
Usahatani Cabe rawit
dikerjakan pada lahan kering. Dima
tidak hanya mengfokuskan pada satu tanaman saja,
rawit merupakan tanaman utama yang diusahakan oleh petani sampel. Lahan
dikelola petani sampel merupakan lah
Ha. Karena petani sampel yang ada di Desa
1;9;30%
28
luas lahan petani responden di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten
dapat dilihat dalam Gambar 8 berikut.
Luas Lahan Petani Sampel Pada Usahatani Cabe rawitKecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato.
menunjukan jumlah luas lahan petani Cabe rawit yang ada di
Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato berkisar pada 0,5
lahan petani paling banyak seluas 0,5 Ha dengan jumlah 21
%. Sedangkan jumlah luas lahan petani seluas 1 Ha hanya berjumlah 9
%. Hal ini diakibatkan karena hampir seluruh lahan pertanian
erah pegunungan sehingga mempersulit petani mengelola
Deskripsi Usahatani
Cabe rawit merupakan usahatani yang dilaksanakan atau yang
dikerjakan pada lahan kering. Dimana dalam melakasanakan usahataninya petani
tidak hanya mengfokuskan pada satu tanaman saja, namun dalam hal ini
merupakan tanaman utama yang diusahakan oleh petani sampel. Lahan
dikelola petani sampel merupakan lahan milik, dengan rata – rata luas lahan 0,67
Ha. Karena petani sampel yang ada di Desa Karya Baru masih menggunakan
0,5;21;70%
30%
0,5 Ha 1 ha
Kecamatan Dengilo Kabupaten
Cabe rawit di Desa
yang ada di
Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato berkisar pada 0,5 – 1
jumlah 21 jiwa
hanya berjumlah 9
karena hampir seluruh lahan pertanian
erah pegunungan sehingga mempersulit petani mengelola
merupakan usahatani yang dilaksanakan atau yang
inya petani
namun dalam hal ini Cabe
merupakan tanaman utama yang diusahakan oleh petani sampel. Lahan yang
luas lahan 0,67
masih menggunakan
29
sitem buka lahan sehingga lahan pertanian yang dikelola atau yang diusahakan
petani dalam melakukan usahatani Cabe rawit merupakan lahan milik.
Sebelum digunakan sebagai media tanam, lahan yang digunakan petani
sampel harus diolah terlebih dahulu agar siap digunakan sehingga tanaman yang
diusahakan dapat tumbuh dan berproduksi secara maksimal. Kegiatan pengolahan
tanah yang dilakukan petani sampel masih menggunakan alat – alat tradisional
seperti parang, cangkul, tembilang, hansprayer dan bajak. Kegiatan pengolahan
tanah untuk tanaman Cabe rawit yang ada di Desa Karya Baru diawali dengan
kegiatan pembersihan lahan, dengan cara dicangkul, atau disemprot menggunakan
herbisida. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membersihakan lahan dari serangan
gulma atau tanaman – tanaman besar yang nantinya dapat menghambat masuknya
sinar matahari. Hal ini dilakukan untuk menjaga tanah agar tidak menjadi lembab
dan dapat memperkecil serangan hama penyakit pada tanaman.
Cara memperoleh benih Cabe rawit sangat mudah, karena proses
pengadaan benih Cabe rawit bisa didapatkan dengan cara membeli langsung
dipasaran atau membuatnya sendiri. Petani Cabe rawit yang ada di Desa Karya
Baru menggunakan benih varitas lokal atau Malita FM. Proses penanaman benih
Cabe rawit dilakukan dengan sistem pindah tanaman. Benih Cabe rawit diperoleh
dari biji tanaman tersebut. Kegiatan pembibitan biasa dilakukan dengan cara di
semaikan atau menggunakan polibek selama 1 – 3 minggu sebelum benih Cabe
rawit ditanam.
Setelah proses pengadaan benih kegiatan selanjutnya yakni kegiatan
penamanan. Pada usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru, kegiatan penaman
dilakukan atau dikerjakan petani mengguanakan tenaga kerja dalam dan luar
keluarga yang sudah berpengalaman. Hal ini dilakukan unuk meringankan kerja
petani tersebut. Pemeliharaan yang dilakukan petani sampel selama proses tanam
hingga penen umumnya seperti kegiatan pemupukan, kegiatan penyiangan dan
pemberantasan hama penyakit pada tanaman.
Pemupukan dilakukan petani untuk menambah unsur hara yang
dibutuhkan Cabe rawit. Kegiatan pemupukan biasanya menggunakan jenis pupuk
Urea, KCL, dan NPK. Selain pemberian pupuk lewat tanah petani juga
memberikan pupuk pelangkap cair pada tanaman Cabe yakni mengunkan pupuk
30
Grandlift. Penambahan pupuk daun ini sangat diperlukan agar semua unsur hara
dan semua pupuk yang diberikan petani dapat diserap oleh ganaman sehingga
tanaman dapat tumbuh subur.
Selain kegiatan pemupukan, kegiatan penyiangan juga merupakan salah
satu kegiatan yang penting dalam hal pemeliharaan tanaman Cabe rawit.
Umumnya petani Cabe rawit yang ada di Desa Karya Baru melaksanakan kegiatan
pentiangan biasanya disertai dengan kegiatan pengendalian hama dan penyakit.
Kegiatan penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan gulma atau rumput
liar yang tumbuh disekitar tanaman Cabe tersebut, karena dapat menghambat
pertumbuhan tanaman dan bisa mempercepat serangan hama pada tanaman Cabe
rawit. Kegiatan penyiangan biasanya dikerjakan petani dengan menyemprotkan
herbisida dan isektisida pada tanaman. Selain itu, penyiangan juga biasanya
dilakukan petani dengan cara membersihkan gulma atau rumput liar yang tumbuh
disekitar tanaman menggunakan cangkul atau tembilang.
Setelah kegiatan pengolahan tanah, pengadaan benih, penanaman,
pemupukan, dan penyiangan. Produksi atau panen merupakan kegiatan akhir yang
dilakukan petani dalam mengusahakan usahataninya. Pada usahatani Cabe rawit
kegiatan produksi atau panen dilakukan pada saat tanaman berumur 4 bulan dan
selanjutnya pemanenan dilakukan dengan selang waktu 1 – 2 minggu selama
selama satu musim tanam. Besar kecilnya jumlah produksi petani sangat
dipengaruhi oleh pemeliharan yang dilakukan petani selama kegiatan
usahataninya. Produksi yang dihasilkan berdampak besar pada penerimaan dan
keuntungan yang diperoleh petani. Selain itu harga Cabe rawit juga merupakan
salah satu faktor utama untuk menetukan besarnya penerimaan atau keuntungan
petani. Harga Cabe rawit yang ada di Desa Karya Baru cenderung Fluktuatif..
Harga Cabe rawit di Desa Karya Baru sebesar Rp. 20.000 pada bulan oktober
2012. Tinggi rendahnya harga Cabe rawit yang ada di Desa Karya Baru biasanya
terjadi pada bulan – bulan tertentu seperti pada perayaan hari – hari besar agama
dan pada saat musim kemarau tiba.
31
4.4 Analisis Biaya Usahatani Cabe rawit
Biaya usahatani merupakan biaya yang dikeluarkan petani dalam
melakukan usahataninya atau biaya yang dikeluarkan petani selama proses
produksi. Biaya usahatani Cabe rawit dibagi menjadi dua jenis biaya, yaitu biaya
tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap yaitu biaya yang dikeluarkan petani selama kegiatan
usahataninya. Biaya tetap usahatani Cabe rawit meliputi biaya pajak lahan,
penyusutan alat dan biaya tenaga kerja dalam keluarga. Sedangkan biaya variabel
merupakan biaya yang dikeluarkan berdasarkan besar kecilnya jumlah produksi
usahataninya. Biaya variabel merupakan biaya yang digunakan atau yang habis
dipakai dalam satu kali proses produksi. Seperti biaya benih, biaya pupuk, biaya
obat – obatan, upah panen dan upah tenaga kerja luar keluarga.
4.4.1 Biaya Sarana Produksi
a. Benih
Dalam usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru seluruh petani hanya
menggunakan benih lokal yang di dapat dari bantuan pemerintah atau dinas
pertanian setempat dan sebagian besar petani hanya menggunakan benih dari hasil
panen sebelumnya untuk ditanam kembali. Benih Cabe rawit yang ada di Desa
Karya Baru menggunakan Benih Varitas lokal atau Varitas Malita FM yang pada
awalnya didapat dari penangkaran benih oleh Dinas Pertanian Kabupaten
Pohuwato. Penggunaan benih petani Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan
Dengilo Kabupaten Pohuwato rata – rata mencapai 3,27 kg dengan nilai per
hektarnya sebesar 4,89 Kg per hektar untuk satu kali musim tanam dengan nilai
rata – rata Rp. 65.333,33 dan rata – rata per hektarnya dalam satu musim tanam
sebesar Rp. 97.512,43 per hektar.
b. Pupuk
Pada umumnya kegiatan pemupukan dilakukan petani untuk menambah
atau meningkatkan kesuburan bagi tanaman dan untuk menamabah unsur hara
yang tidak ada pada tanah. Kegiatan pemupukan biasanya dilakukan tergantung
dari keadaan tanaman dan keadaan tanah atau lahan pertanian. Dalam usahatani
Cabe rawit yang ada di Desa Karya Baru Kecamtan Dengilo Kabupaten
32
Pohuwato, penggunaan pupuk oleh petani pada usahatani Cabe rawit dilihat dalam
Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Jumlah Penggunaan Pupuk Pada Usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato.
Sumber: Data Diolah ,2012
Tabel 2, menunjukan rata – rata penggunaan Pupuk oleh petani Cabe rawit
di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato selama satu musim
tanam, paling banyak berada pada jenis pupuk NPK yaitu sebesar 78,33 Kg
dengan rata – rata perhektarnya sebesar 14,93 Kg per hektar dan Nilai rata –
ratanya sebesar Rp. 180.166.67 dengan nilai rata-rata perhektar sebesar Rp.
26.865,67 per hektar. Sedangkan untuk penggunaan pupuk paling sedikit berada
pada jenis pupuk Grandlift, yaitu sebesar 0,70 Kg dengan rata – rata per hektarnya
sebesar 1,04 Kg per hektar, kemudian untuk nilai rata – rata yaitu sebesar Rp.
35.000,00 dengan rata – rata per hektarnya sebesar Rp. 52.238,81 per hektar.
c. Obat - obatan
Penggunaan obat – obat pertanian atau pestisida umunya digunakan petani
dalam menanggulangi serangan hama dan penyakit pada tanaman. Dalam
usahatani Cabe rawit selain untuk penaggulangan hama dan penyakit, penggunaan
obat –obat pertanian juga banyak digunakan petani dalam kegiatan penyiangan
atau kegiatan pengolahan tanah yakni digunakan untuk pemberantasan gulma
pada tanaman. Ada beberapa jenis pestisida atau obat – obat pertanian yang
No Nama Pupuk Jumlah (Kg)
Jumlah (kg/Ha)
Nilai Rata– Rata (Rp)
Nilai Rata– Rata (Rp/Ha)
1. Urea 10,00 14,93 18.000,00 26.865,67
2. NPK 78,33 116,91 180.166,67 268.905,48
3. Grandlift 0,70 1,04 35.000,00 52.238,81
4. ZA 16,67 24,89 36.666,67 54. 726,37
5. KCL 10,00 14,93 23.000,00 34.328,36
Jumlah 115,7 172,7 292.833,34 354.825,88
33
digunakan petani dalam kegiatan usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru
Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato dapat dilihat Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Jumlah Penggunaan Obat – obatan Pada Usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato.
Sumber: Data Diolah ,2012
Tabel 3, menunjukan penggunaan obat – obat partanian oleh petani Cabe
rawit yang ada di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato.
Seperti dilihat dalam Tabel 3 dimana petani lebih paling banyak menggunakan
jenis obat Rambo dan Klengsek dengan jumlah penggunaan rata – rata pada jenis
obat Rambo sebesar 2,70 liter dengan jumlah perhektar sebesar 4,02 liter per
hektar dan Klengsek 1,83 liter dengan jumlah perhektar sebesar 2,73 per hektar.
Untuk nilai rata – rata dari jenis obat Rambo sebesar Rp. 121.500,00 dengan nilai
perhektar sebesar Rp. 181.343,28 per hektar dan untuk nilai rata – rata dari obat
Klengsek sebesar Rp. 229.166,67 dengan nilai perhektar sebesar Rp. 342.039,81
per hektar. Untuk penggunaan obat – obatan pertanian paling sedikit oleh petani
dalam usahatani Cabe rawit yaitu pada jenis obat Calaris, Dan Supratan. Dengan
jumlah rata – rata untuk obat Calaris 0,07 liter dengan jumlah per hektar sebesar
0,10 liter per hektar dan untuk obat Supratan 0,30 liter dengan jumlah perhektar
No Obat–Obatan Jumlah (liter)
Jumlah (Ltr/Ha)
Nilai Rata– Rata (Rp)
Nilai Rata– Rata (Rp/Ha)
1. Rambo 2,70 4,02 121.500,00 181.343,28
2. Nokson 0,43 0,64 29.466,67 43.980,10
3. Gramaoxone 0,77 1,15 35.266,67 52.636,82
4. DMA 1,30 1,94 40.300,00 60.149,25
5. Supremo 1,17 1,75 52.500,00 78.358,21
6. Klengsek 1,83 2,73 229.166,67 342.039,81
7. Calaris 0,07 0,10 3.200,00 4.776,12
8. Supratan 0,30 0,45 20.400,00 30.447,76
9. Clormite 0,57 0,85 70.833,33 105.721,39
10. Pilar 0,43 0,64 19.000,00 28.358,21
Jumlah 9,56 14,27 471.633,33 927.810,95
34
sebesar 0,45 liter per hektar. Selanjutnya nilai rata –rata untuk obat Claris sebesar
Rp. 3.200.00 dengan nilai per hektar sebesar Rp. 4.776,12 per hektar dan untuk
obat Supratan sebesar Rp. 20.400,00 dengan nilai per hektar sebesar Rp.30.447,76
per hektar.
Dapat dilihat bahwa penggunaan obat – obat pertanian oleh petani Cabe
rawit yang ada di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato
cukup besar karena masih banyak petani yang kurang paham bagaimana cara
penggunaan dan dosis untuk masing – masing obat, dandalam hal
penggunggunaan obat – obat pertanian untuk pemberantasan hama penyakit dan
pengendalian gulma. Banyak pula petani yang menggunakan obat – obat pertanian
dari bantuan dinas pertanian setempat sehingga dapat memperkecil biaya
pengeluaran petani.
d. Penyusutan Alat
Penyusutan alat merupakan nilai dari berapa lama petani menggunakan
alat – alat dalam melakukan proses produksi dan pengolahan tanah. Pada
usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten
Pohuwato rata – rata petani masih menggunakan alat – alat tradisional atau
sederhana dalam melakukan kegiatan usahataninya alat – alat yang digunakan
petani berupa parang, cangkul, handsprayer, tembilang dan bajak. Maka dapat kita
lihat pada Tabel 4 berikut nilai penyusutan alat pada usahatani Cabe rawit di Desa
Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato.
Tabel 4. Nilai Penyusutan Alat Pada Usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato. 2012
No Alat Nilai Penyusutan (Rp)
Nilai Penyusutan (Rp / Ha)
1. cangkul 42.871,03 63.986,61
2. Parang 45.011,90 67.181,94
3. Handsprayer 245.555,56 366.500,84
4. Tembilang 30.031,75 44.823,51
5. Bajak 1.966,6 72.935,33
Jumlah 365.436,91 545.428,23 Sumber: Data Diolah ,2012
35
Tabel 4 menujukan nilai penyusutan alat pada usahatani Cabe rawit di
Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato paling tinggi terdapat
pada alat Hansprayer yaitu sebesar Rp. 245.555,56 dengan Nilai Penyusutan alat
per hektar sebesar Rp. 366.500,84. Kemudian untuk nilai penyusutan alat paling
sedikit berada pada alat Bajak dengan nilai Rp 1.966,67 dan nilai penyusutan alat
per hektarnya sebesar Rp. 2.935,33.
4.4.2 Biaya Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
kegiatan usahatani Cabe rawit. Pada dasarnya, umur dan pengalaman kerja
petani merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi kualaitas kerja dari apa
yang dikerjakan atau yang diusahakan petani tersebut.selain itu, petani juga dapat
berperan sebagai manajer dalam menentukan tenaga kerja yang akan digunakan
dalam usahataninya. Dalam kegiatan usahatani Cabe rawit tenaga kerja didapat
dari anggota keluarga petani atau tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja
upahan atau tenaga kerja luar keluarga.
Usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten
Pohuwato.Penggunaan tenaga kerja oleh petani dalam kegiatan usahatani Cabe
rawit lebih banyak menggunakan tenaga kerja yang ada dilingkungan keluarga
petani di banding menggunakan tenaga kerja upahan atau tenaga kerja luar
keluarga. Hal ini dikarenakan untuk memperkecil biaya produksi dan pengeluaran
petani dalam kegiatan usahatani Cabe rawit. Akan tetapi, penggunaan tenaga
upahan atau kerja luar keluarga sebagian besar digunakan petani Cabe rawit pada
kegiatan penanaman dan saat panen saja.
Biaya tenaga kerja pada usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru
Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato terdiri dari biaya tenaga kerja luar dan
dalam keluarga yang meliputipengolahan tanah, biaya penanaman, biaya
pemupukan, biaya penyiangan, dan biaya panen. Untuk mengetahui rata – rata
jumlah HOK dan jumlah biaya pada tenaga kerja dalam kelurga pada usahatani
Cabe rawit Di Desa Karya Baru dapat dilihat dalam Tabel 5 berikut.
36
Tabel 5. Jumlah HOK dan Rata – rata Biaya Tenaga Kerja Dalam keluarga Pada Usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato. 2012
Sumber : Data diolah, 2012
a. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah atau persiapan lahan merupakan kegiatan awal yang
dilakukan petani sebelum melaksanakan kegiatan usahatani. Pengolahan tanah
dilakukan petani sebelum melakukan penanaman. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengubah kondisi tanah dan untuk membersihkan areal lokasi yang akan
digunakan petani untuk menanam. Pengolahan tanah, khususnya pada usahatani
Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato masih
dilakukan dengan menggunakan alat tradisonal atau sederhana, seperti parang,
cangkul, tembilang dan bajak. Tabel 5 menunjukan untuk kegiatan pengolahan
tanah pada usahatani Cabe rawit Di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo
Kabupaten Pohuwato jumlah HOK sebesar 27,52 dan jumlah HOK per hektarnya
sebesar 45,96. Dengan Rata – rata Biaya untuk tenaga kerja dalam keluarga
sebesar Rp. 688.033,33 dan rata – rata biaya per hektar sebesar Rp. 1.026.915,37
dalam satu kali musim tanam.
b. Penanaman
Kegiatan penanaman dilaksanakan setelah lahan yang akan digunakan
petani untuk menanam telah dibersihkan atau setelah pengolahan tanah dilakukan.
Dalam usahatani Cabe rawit kegiataan penanamanlah yang paling sulit untuk
dikerjakan. Oleh karena itu sebagian besar petani yang ada di Desa Karya Baru
No Kegiatan HOK HOK (Ha) Rata–rata Biaya(Rp)
Rata–rata Biaya(Rp/Ha)
1. Pengolahan
Tanah
27,52 45,96 688.033,33 1.026.915,37
2. Penanaman 17,27 29,06 433.641,67 647.226,37
3. Pemupukan 7,24 11,87 175.758,33 262.325,87
4. Penyiangan 23,29 36,81 582.291,67 869.092,05
5. Panen 49,37 82,28 1.234.250,00 1.842.164,18
Jumlah 124,69 205,99 3.113.975,00 4.647.723,84
37
menggunakan tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar yang sudah
berpengalaman untuk melakukan kegiatan penanaman tersebut. Jika kegiatan
penanaman tidak dikerjakan oleh petani atau tenaga kerja luar kelaurga yang
belum berpengalaman, akan mempengaruhi pertumbuhan dari Cabe rawit tersebut
karena proses penanamannya yang kurang baik. Tabel 5 menunjukan untuk
kegiatan penanaman pada usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan
Dengilo Kabupaten Pohuwato jumlah HOK sebesar 17,27 dan jumlah HOK per
hektarnya sebesar 29,06. Dengan Rata – rata Biaya untuk tenaga kerja dalam
keluarga sebesar Rp. 433.641,67dan rata – rata biaya per hektar sebesar Rp.
647.226,37 dalam satu kali musim tanam.
c. Pemupukan
Kegiatan pemupukan dilakukan petani guna untuk menambah unsur hara
atau menambah zat makanan bagi tanaman. Tabel 5 menunjukan, dalam kegiatan
pemupukan pada usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo
Kabupaten Pohuwato jumlah HOK sebesar 7,24 dan jumlah HOK per hektarnya
sebesar 11,87. Dengan Rata – rata Biaya untuk tenaga kerja dalam keluarga
sebesar Rp. 175.758,33dan rata – rata biaya per hektar sebesar Rp. 262.325,87
dalam satu kali musim tanam.
d. Penyiangan
Kegiatan penyiangan pada umumnya dilakukan untuk pengendalian gulma
pada lahan pertanian. Pada usahatani Cabe rawi di Desa Karya Baru, kegiatan
penyiangan sering dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemberantasan hama
dan penyakit pada tanaman. Kegaitan ini biasanya di lakukan petani dengan
menggunakan alat – alat sederhana seperti parang, cangkul, tembilang dan untuk
penyemprotan menggunakan hendsprayer. Hal ini dilakukan untuk meringankan
kerja petani dalam melakukan pemeliharaan pada tanaman dan dapat memperkecil
biaya produksi pada usahatani Cabe rawit. Selain itu, kegiatan penyiangan sangat
mempengaruhi kesuburan tanamandan memperkecil serangan hama penyakit pada
tanaman Cabe rawit. Pertumbuhan gulma atau adanya serangan hama biasanya
dipengaruhi oleh baik tidaknya kegiatan penyiapan tanah atau pengolahan tanah
pada awal usahatani dilaksanakan. Oleh karena itu, kegiatan penyiangan
38
merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menjaga kesuburan dari tanaman
Cabe rawit tersebut.
Tabel 5 menujukan, dalam kegiatan penyiangan pada usahatani Cabe
rawit di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten pohuwato jumlah HOK
sebesar 23,29 dan jumlah HOK per hektarnya sebesar 36,81. Dengan Rata – rata
Biaya untuk tenaga kerja dalam keluarga sebesar Rp. 582.291,67 dan rata – rata
biaya per hektar sebesar Rp. 869.092,05 dalam satu kali musim tanam.
e. Panen
Dalam usahatani Cabe rawit, pemanenan pertama tanaman Cabe dilakukan
pada saat tanaman berumur 4 bulan dan selanjutnya pemanenan dilakukan dengan
selang waktu 1 – 2 minggu selama 6 bulan atau selama satu musim tanam. Oleh
karena itu, penggunaan tenaga kerja yang efektiif dapat membantu petani dalam
melakukan kegiatan pemanenan. Di Desa Karya Baru, kegiatan pemanenan
tanaman Cabe rawit di lakukan oleh tangga kerja yang ada di lingkungan keluarga
petani dan tenaga kerja upahan atau tenaga kerja luar keluarga. Pada Tabel 8 dapat
dilihat untuk kegiatan pemanenan, jumlah HOK sebesar 49,37 dan jumlah HOK
per hektarnya sebesar 82,28. Dengan Rata – rata Biaya untuk tenaga kerja dalam
keluarga sebesar Rp. 1.234.250,00 dan rata – rata biaya per hektar sebesar Rp.
1.842.164,18 dalam satu kali musim tanam.
Oleh karena itu dapat dilihat pada Tabel 5 bahwa jumlah HOK dan Rata –
rata jumlah biaya tenaga kerja dalam keluarga pada usahatani Cabe rawit di Desa
Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, dari mulai proses
pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, penyiangan sampai dengan kegaitan
pemanenan paling banyak pada saat panen .
4.4.3 Total Biaya Usahatani Cabe rawit
Total biaya usahatani merupakan nilai dari seluruh biaya yang dikeuarkan
petani selama kegiatan usahatani dilakukan atau selama proses produksi. Total
biaya usahatani meliputi biaya tetap, biaya variabel dan biaya total.
a. Biaya Tetap
Biaya tetap yaitu biaya yang dikeluarkan petani mekipun petani tidak
melakukan kegiatan usahataninya atau tidak ada proses produksi. Biaya tetap
39
terdiri dari biaya penyusutan alat,biaya pajak lahan dan biaya tenaga kerja dalam
keluarga. Dapat dilihat dalam tebel 6 berikut berapa biaya tetap yang dikeluarkan
petani Cabe rawit dalam melaksanakan kegiatan usahataninya.
Tabel 6. Total biaya Tetap Petani Responden Pada Usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, 2012
No Jenis Biaya Nilai
(Rp) Nilai
(Rp/Ha) 1. Biaya Tetap
- Penyusutan Alat 365.436,91 545.428,23 - Tenaga kerja dalam keluarga 3.113.975,00 4.647.723,88
Jumlah 3.479.411,91 5.193.152,11
Sumber: Data Diolah ,2012
Tabel 6 menunjukan bahwa Rata – rata total biya tetap petani responden
pada usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten
Pohuwato, tertinggi berada pada biaya tenaga kerja dalam keluarga yaitu sebesar
Rp. 3,113,975.00 dengan nilai per hektarnya Rp. 4.647.723,88 dan rata – rata total
biaya tetap biaya tetap paling rendah yaitu pada biaya penyusutan alat sebesar
Rp. 365.436,91 dengan nilai per hektarnya sebesar Rp. 545.428,23.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang digunakan petani selama kegiatan
usahatani dilakukan. Besarnya biaya variabel tergantung dari berapa besar faktor
produksi dan hasil produksi yang diperoleh petani, sehingga biaya variabel
dikatakan sebagai biaya yang selalu berubah – ubah tergantung dari besarnya
usahatani Cabe rawit yang dikelola petani yang meliputi biaya pembelian benih,
biaya pupuk, biaya tenaga kerja luar keluarga dan biaya pembelian obat – obatan.
Untuk mengetahui biaya variabel pada usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru
Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato dapat kita lihat dalam Tabel 7 berikut.
40
Tabel 7. Total biaya Variabel Petani Responden Pada Usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, 2012
No Jenis Biaya Nilai (Rp)
Nilai (Rp/Ha)
1. Biaya Variabel - Biaya Benih 65.333.33 97.512,43 - Biaya Pupuk 292.833,33 437.064,67 - Tenaga kerja luar keluarga 2.115.000,00 3.156.716,42 - Biaya Obat – obatan 622.133,33 928.557,21
Jumlah 3.095.299,99 4.619.850,73
Sumber: Data Diolah ,2012
Tabel 7 menunjukan dimana rata – rata total biaya variabel paling tinggi
pada usahatani Cabe terdapat pada biaya tenaga kerja luar keluarga yaitu sebesar
Rp. 2.115.000,00 dengan nilai per hektarnya sebesar Rp. 3.156.716,42 dan rata –
rata biaya variabel paling sedikit berada pada biaya pembelian benih yaitu jumlah
sebesar Rp.65,333.33 dengan nilai per hektarnya sebesar Rp. 97.512,43.
c. Biaya total
Biaya total yaitu keseluruhan dari biaya yang dikeluarkan petani selama
kegiatan usahatani Cabe rawit dilakukan atau total dari keseluruan biaya selama
proses produksi. Biaya total merupakan hasil penjumlahan antara biaya tetap fixed
cost) dan biaya variabel (variable cost). Untuk mengetahui biaya total pada
usahatani Cabe rawit yang ada di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo
Kabupaten Pohuwato dapat dilihat dalam Tabel 8 berikut.
Tabel 8. Total biaya Pada Usahatani Cabe rawit Petani Responden di Desa
Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, 2012
No Jenis Biaya Nilai (Rp)
Nilai (Rp/Ha)
1. Total Biaya Tetap 3.479.411,91 5.193.152,1 2. Total biaya variabel 3.095.299,99 4.619850,73
Jumlah 6.574.711,9 9.813.002,83
Sumber: Data Diolah ,2012
Tabel 8 menunjukan bahwa biaya tertinggi dalam usahatani Cabe rawit di
Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo kabupaten Pohuwato yaitu pada biaya tetap
41
sebesar Rp. 3.479.411,91 dengan nilai per hektarnya sebesar Rp. 5.193.152,1
sedangkan untuk biaya variabel sebesar Rp.3.095.299,99 dengan nilai per
hektarnya sebesar Rp. 4.619850,73 . Oleh karena itu, berdasarkan Tabel 15 diatas
dikatakan bahwa penggunaan sarana produksi pada usahatani Cabe rawit yang ada
di Desa Karya Baru Kecamatan Deangilo Kabupaten Pohuwato cukup besar.
4.5 Analisis Keuntungan
4.5.1 Produksi Cabe rawit
Jumlah produksi adalah hasil atau pendapatan yang diperoleh petani Cabe
rawit. Dalam usahatani Cabe rawit harga tinggi atau rendahnya harga jual Cabe
rawit dapat mempengaruhi besar kecilnya pendapatan yang diperoleh petani Cabe
rawit tersebut. Di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo kabupaten Pohuwato,
Rata – rata produksi Cabe rawit dalam satu kali musim tanam mencapai 545,67
kg dan rata – rata produksi per hektar sebesar 814,43 dengan nilai Rata – rata
produksi mencapai Rp. 10.913.333,33 dan nilai rata –rata produksi per hektar
sebesar Rp.16.288.557,2.
4.5.2 Pendapatan Cabe rawit
Pendapatan usahatani adalah jumlah perkalian antara proses produksi Cabe
rawit yang diperoleh petani Cabe rawit dalam satu musim tanam dengan harga
jual. Usahatani Cabe rawit dikatakan layak atau berhasil apabila hasil atau
produksi yang diperoleh petani dari penjualan produksi Cabe rawit setiap panen
atau setiap minggunya, melebihi biaya yang dikeluarkan petani selama petani
mengusahakan Cabe rawit dan cukup untuk membayar semua biaya sarana
produksi seperti biaya tetap dan biaya variabel. Untuk usahatani Cabe rawit yang
ada di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, Rata – rata
pendapatan petani dalam satu musim tanam sebesar Rp. 10.913.333,33 dengan
nilai rata –rata produksi per hektar sebesar Rp. 16.288.557,2.
42
4.5.3 Keuntungan Cabe rawit
Keuntungan Cabe rawit merupakan hasilyang diperoleh petani dari selisih
antara total pendapatan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi Cabe rawit. Tingkat keuntungan dapat dilihat pada Tabel
9 berikut ini.
Tabel 9. Keuntungan Cabe rawit
No Uraian Nilai (Rp)
Nilai (Rp/Ha)
1. Total Penerimaan 10.913.333,33 16.288.557,2 2. Total biaya 6.574.711,9 9.813.002,83 3. Keuntungan (1-2) 4.338.621,4 6.475.554,37
Sumber: Data Diolah ,2012
Dari Tabel 9, di atas dapat diketahui keuntungan petani Cabe rawit di
Karya Baru Kecamtan Dengilo Kabupaten Pohuwato sebesar Rp.4.338.621,4
dengan nilai per perhektarnya sebesar Rp.6.475.554,37. Hasil ini didapat dari
selisih pendapatan yang diperoleh petani Cabe rawit dalam satu musim tanam
dengan total biaya yang dikeluarkan petaniselama proses produksi Cabe rawit
dalam satu kali musim tanam.
4.5.4 Analisis R/C Ratio
Analisis R/C Rasio merupakan hasil bagi dari total penerimaan dengan
total biaya. Maka keuntungan usahatani Cabe rawit dapat dianalisis menggunakan
R/C Ratio, R/C Ratio ini digunakan untuk mengetahui apakah usahatani Cabe
rawitdi Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato dapat
memberikan keuntungan atau tidak, adapun analisis keuntungan pada usahatani
Cabe rawit dapat dilihat dalam Tabel 10 berikut.
Tabel 10. Analisis R/C Ratio pada usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru, 2012
No Uraian Nilai (Rp) 1 Total Penerimaan 10.913.333,33 2 Total biaya 6.574.711,9
R/C Ratio(1/2) 1,66 Sumber : Data diolah, 2012
43
Tabel 10 menunjukan perhitungan R/C Ratio pada usahatani Cabe rawit
yang ada di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato
menguntungkan karena nilai R/C Ratio pada usahtani Cabe rawit sebesar 1,66.
Karena nilai yang didapat lebih besar dari 1 atau setiap pengeluaran 1 rupiah dapat
meberikan penerimaan sebesar Rp. 1,66. Maka usahatani Cabe rawit
menguntungkan dan layak untuk diusahakan.
4.6 Kesimpulan Hasil Penelitian
Menurut Daniel (2004), dalam melakukan usaha pertanian, seorang
pengusaha atau seorang petani akan selalu berpikir bagaimana ia pengalokasikan
input seefisien mungkin untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal. Cara
pemikiran yang demikian adalah wajar, melihat petani melakukan konsep
bagaimana cara memaksimumkan keuntungan. Peningkatan keuntungan dapat
dicapai oleh petani dengan melakukan usahataninya secara efisien. Untuk itu
nelitian ini lebih difokuskan pada struktur biaya usahatani dan menganalisa
besarnya keuntungan usahatani Cabe rawit.
Berdasarkan hasil penelitian, luas lahan sangat berpengaruh pada besarnya
biaya produksi yang dikeluarkan petani. Semakain besar luas lahan yang dimiliki
petani maka semakain besar pula biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.
Struktur biaya pada usahatani Cabe rawit di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo
Kabupaten Pohuwato meliputi biaya penggunaan benih, biaya pupuk, biaya obat-
obatan, nilai penyusutan alat, dan biaya tenaga kerja dengan keuntungan petani
rata-rata sebesar Rp 4.338.621,4
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa struktur biaya usahatani Cabe
rawit lebih cenderung pada penggunaan biaya tenaga kerja dalam dan luar
kelaurga. Penggunaan tenaga kerja yang efektif dapat mengurangi pengeluaran
biaya tenaga kerja, sehingga pengeluaran biaya untuk tenaga kerja relatif sedikit.
Maka dalam penggunaanan tenaga kerja yang efektif dan efisien dapat
mempengaruhi besarnya produksi yang dihasilkan sehingga dapat
meningkatkatkan keuntungan dan penerimaan petaani. Oleh karena itu, hipotesis
ini dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa sruktur biaya pada usahatani
Cabe rawit terdiri dari biaya benih, biaya pupuk, biaya obat –obatan, dan biaya
44
tenaga kerja dan usahatani Cabe rawit yang ada di Desa Karya Baru Kecamatan
Dengilo Kabupaten Pohuwato menguntungkan atau layak untuk dikembangakan.
Dengan kata lain, berdasarkan hasil pembahasan maka hipotesis dalam penelitian
ini diterima.