33
22
11
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
DISUSUN
OLEH:Click icon to add pictureEdy Wiyono
(4311411022)
Anis Wahyu F
(4311411023)
Rika Desita
(4311411020)
Wardatul K
(4311411024)
Andy Octavian
(4311411027)
KELOMPOK 7
Ikatan KimiaIbu Latifah
HIBRIDISASI ORBITAL ATOM DANGEOMETRI ION KOMPLEKS
Hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan valensi.Teori hibridisasi dipromosikan oleh kimiawan Linus Pauling dalam menjelaskan struktur molekul seperti metana (CH4). Secara historis, konsep ini dikembangkan untuk sistem-sistem kimia yang sederhana.
HIBRIDISASI
Bentuk Geometri Molekul oleh Hibridisasi Orbital Atom
• CH4 sangat stabil. Atom karbon dapat mengikat empat atom hidrogen hanya bila terdapat empat elektron tak berpasangan. Sehingga atom karbon harus mengalami perubahan konfigurasielektron terlebih dahulu, sebelum mengikat atom H. Perubahan ini merupakan perpindahan elektron dari suatu orbital ke orbital lain dengan selisih energi orbital tidak terlalu besar. Perubahan ini disebut Hibridisasi.
CH4
CH2X CH4
6C: [He]
2s 2p
• Menurut Linus Pauling, orbital-orbital pada elektron valensi dapat membentuk orbital campuran atau orbital hibrida. Dengan menggunakan konsep hibridisasi orbital, keterkaitan antara bentuk orbital dengan bentuk molekul dapat dijelaskan. Bila dalam suatu atom, beberapa orbital yang tingkat energinya berbeda (tidak ekivalen) bergabung membentuk orbital baru dengan energi yang setingkat guna membentuk ikatan kovalen, maka orbital gabungan tersebut dinamakan orbital hibrida. Peristiwa pembentukan orbital hibrida yang dilakukan oleh suatu atom (biasanya atom pusat) disebut proses hibridisasi.
Hibridisasi sp
• 2 atom F dalam molekul BeF2 terikat oleh pasangan-pasangan elektron 2s dan satu orbital 2p dengan ikatan kovalen.
• Orbital hibrida : sp• Bentuk molekul : linier• Hal ini sesuai dengan
hasil percobaan yang menyatakan bahwa sudut F-Be-F adalah sebesar 180o.
BeF2
4Be : [He]
F2
2s 2p
2s 2p
FF
Hibridisasi sp2
• Hasil percobaan menunjukkan bahwa molekul Boron Triflourida mempunyai sudut ikat F-B-F sebesar 120o. Hal ini dapat diterangkan bila mula-mula terjadi promosi elektron 2s dalam atom Boron ke orbital 2p, sehingga terbentuk orbital hibrida sp2.
BF3
5B : [He]2s 2p
F3
2s 2p
F3
2s 2p
F
F
FBentuk Molekul : Trigonal
Pembentukan Orbital Hibrida sp2
10.4
Hibridisasi dalam Molekul yang Mempunyai Ikatan Rangkap 2
Setiap atom karbon dalam molekul Etilena (C2H4) memiliki 3 orbital hibrida Sp2 (hijau) dan 1 orbital 2pz yang tidak terhibridisasi (abu-abu), tegak lurus dengan bidang orbital hibrida
Sigma bond (s) – kerapatan elektron antar 2 atom
Ikatan Pi (p) – kerapatan elektron di sekeliling dari ikatan atom
10.5
Hibridisasi sp3
• Perhitungan matematis atas kebolehjadian untuk orbital ini menunjukkan bahwa orbital sp3 ini memiliki bentuk sebagai bidang empat beraturan. Suduat antara H-C-H dalam CH4 adalah
sebesar 109o28’’• Bentuk Molekul :
Tetrahedron
CH4
6C : [He]2s 2p
H4
2s 2p
H4
2s 2p
HH
H
H
Orbital hibrid dapat membentuk ikatan sigma melalui tumpang-tindih dengan orbital hibrid lain atau dengan orbital atom yang tak terhibridisasi
s Ikatan sigma sp3-ssp3
@ memiliki 1 bagian sifat s dan 3 bagian sifat p
Hibridisasi sp3d
• Orbital hibrida : sp3d
• Bentuk Molekul : Trigonal Bipiramidal
PCl5
15P : [Ne]3s 3p
Cl5
2s 2p
Cl5
2s 2p
3d
3d
3d
Cl
Cl
Cl
ClCl
Hibridisasi sp3d2
• Orbital hibrida : sp3d2
• Bentuk Molekul : Oktahedral
SF6
16S : [Ne]3s 3p
F6
3s 3p
F6
3s 3p 3d
3d
3d
F
FF
F
FF
Jenis-jenis orbital hibrida yang dijumpai dalam kimia
(Orbital Asal
+Orbital Atom)
Orbital
HibridaBentuk Geometri Contoh Molekul Gambar
s + p Sp Linear BeF2
s + px + py Sp2 Trigonal
BF3
s + px + py + pzSp3 Tetrahedron CH4
s + px + py + pz +
dz2Sp3d atau Dsp3
Trigonal
BipiramidaPCl5
s + px + py + pz +
dz2 + d
x2
-y2
Sp3d2 atau D2sp3 Oktahedral SF6
s + px + py + dx2
-y2 Dsp2
Tetragonal atau
Bujursangkar[Cu(H2o)4]2+
Bentuk Geometri Ion Kompleks
• Seperti halnya senyawa-senyawa kovalen yang lain, maka ion kompleks juga memiliki bentuk geometri tertentu. Bentuk geometri ion kompleks dapat diramalkan dengan konsep hibridisasi orbital atom.
• Senyawa-senyawa koordinasi pembentukan beberapa ion kompleks meliputi; [Cu(CN)2]
-, [Ag(NH3)2]+,
[Zn(NH3)4]2+. Dalam ion [Zn(NH3)4]
2+, ion Zn2+
yang berperan sebagai ion pusat.
HibridisasiOrbital Atom Yang
TerlibatGeometri Orbital
Hibrida Contoh
sp 1 orbital s dan 1 orbital p Linear [Cu(CN)2]
-
sp2 1 orbital s dan 2 orbital p segitiga datar [HgCl3]
-
Sp3 1 orbital s dan 3 orbital p Tetrahedral [FeCl4]2-
HibridisasiOrbital Atom Yang
TerlibatGeometri Orbital
Hibrida Contoh
dsp2 1 orbital d 1 orbita s dan 2 orbital p Bujursangkar [Ni(CN)4]
2-
dsp3 atau sp3d 1 orbital d 1 orbita s dan 3 orbital p trigonal bipiramidal [CuCl5]3-
d2sp3 atau sp3d2 2 orbital d 1 orbita s dan 3 orbital p oktahedral [CoF6]
3-
CONTOH-CONTOH HIBRIDISASI DALAM SENYAWA KOMPLEKS
Contoh bentuk geometri ion [Zn(NH3)4]2+
• Ion Zn2+ yang berperan sebagai ion pusat, memiliki konfigurasi elektron yang dapat dituliskan :
•30Zn2+ : [Ar]
4s 4p3d
Tiap molekul NH3 memiliki 1 PEB sehingga ion Zn2+ mengikat
4 molekul NH3, Maka ion Zn2+ akan menggunakan orbital
kosong (4s dan 4p) yang memiliki energi yang tidak terlalu
berbeda. Maka empat molekul NH3 akan terikat pada arah
sudut tetrahedral seperti pada bentuk geometri orbidal sp3
sebagai hasil hibridisasi orbital-orbital tersebut.
Bentuk Geometri Ion [Zn(NH3)4]2+
NH3
NH3
NH3
NH3
TERIMAK SIH
A