Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
PUTUSAN
Nomor : 54 /Pdt.Sus-Pailit/2013/PN. Niaga.Jkt.Pst
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkara-perkara pernyataan permohonan pailit pada Peradilan
Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
1. SOUISA SAMUEL EDMOND, BSc, yang beralamat di Jl. Rambutan RT.004/
RW.010, Kec. Gunung Putri Bogor, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut
sebagai:--------------------------------------------------------------------Pemohon I;
2. YOSEPH ZODRAK, yang beralamat di BIN Cicadas Mas Permai II D 2/17 Cicadas,
Kec. Gunung Putri Bogor, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut
sebagai:----------------------------------------------------------------------------- Pemohon II;
3. SYAMSUL BACHRI, yang beralamat di Jl. Kramat Pulo Gundul II K.18, RT.002/
RW.009, Kel.Tanah Tinggi, Kec. Johar Baru, Jakarta Pusat, untuk selanjutnya
disebut sebagai:-------------------------------------------------Pemohon III;
Ketiganya yang dalam hal ini diwakili kuasa hukumnya:1. KEMAL IDRIS
PULUNGAN, SE. S.H, 2. SUGENG PURWANTO,SH dan 3. SUTIYONO, SH,
kesemuanya Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum PULUNGAN &
PARTNERS, berkantor di Jalan Pulo Sirih Timur I Blok AE No. 75 Taman Galaxy
Indah Pekayon Bekasi, bertindak berdasarkan surat kuasa khusus, tertanggal : 7
Oktober 2013; selanjutnya disebut sebagai:---------------------------PARA PEMOHON;
M E L A W A N:
PT. RIASIMA ABADI FARMA, sebuah perseroan yang beralamat Kantor di jalan
Mercedes Benz, Cicadas, Gunung Putri, Bogor Jawa Barat, selanjutnya disebut
sebagaI:-------------------------------------------------------------------------------TERMOHON;
Pengadilan Niaga tersebut.,
Setelah membaca surat-surat dalam berkas perkara.,
Hal.1 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Setelah mendengar para pihak dipersidangan.,
Setelah melihat surat-surat bukti dipersidangan.,
TENTANG DUDUK PERKARA.,
Menimbang, bahwa Pemohon melalui kuasa hukumnya bernama Kemal Idris
Pulungan, S.E, S.H, dkk, dengan surat gugatannya tertanggal : 8 Oktober 2013., yang
telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan Nomor
Register :54/Pdt.Sus-Pailit/2013/PN. Niaga. Jkt. Pst, Tertanggal :9 Oktober 2013,
bermaksud sebagai berikut :
KEDUDUKAN HUKUM /DOMISILI DEBITUR.
1. Bahwa Termohon adalah perseroan yang didirikan menurut hukum dan peraturan
perundang-undangan Republik Indonesia yang berlamat di Jl.Marcedez Benz,
Cicadas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat;
2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-undang Nomor 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menyatakan
bahwa putusan permohonan Pernyataan Pailit dan hal-hal lain yang berkaitan dan
atau diatur dalam Undang-undang ini, diputuskan oleh Pengadilan yang daerah
hukumnya meliputi daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum
Debitur;
3. Bahwa oleh karenanya permohonan pernyataan pailit ini telah tepat diajukan di
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang derah hukumnya
meliputi daerah tempat kedudukan hukum Termohon;
TENTANG ADANYA HUTANG TERMOHON KEPADA PARA PEMOHON YANG TELAH
JATUH TEMPO.
1. Bahwa Pemohon I adalah orang perseorangan yang dahulu adalah karyawan dari
Termohon yang bekerja sejak tanggal 18 Agustus 1981 sampai dengan pensiun
pada tanggal 27 Pebruari 2009 dengan jabatan terakhir sebagai Manajer Umum
sebagaimana dimaksud dalam surat Keputusan Pimpinan PT Riasima Abadi Farma
No./SK/RAF/II/2009 tertanggal 26 Februari 2009;
Hal.2 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
2. Bahwa sebagai karyawan yang telah pensiun maka Pemohon I berhak atas uang
pesangon , uang penghargaan masa kerja , dan uang penggantian hak dari
Termohon dengan perhitungan sebagai berikut:
- Uang pesangon (9x2xRp.5.832.222.-) Rp.104.979.996.-
- Uang penghargaan masa kerja (10x Rp.5.832.222.-) Rp.58.322.220.-
- Uang penggantian Hak (15%xRp.163.302.216.-) Rp.24.495.332.
- Jumlah Rp. 187.797.550.-
3.Bahwa Pemohon II adalah karyawan dari Termohon yang telah bekerja selama 24
(dua puluh empat) tahun dengan gaji terakhir sebesar Rp.2.322.000,- (dua juta tiga
ratus dua puluh dua ribu rupiah) yang mana Pemohon ll telah diputuskan hubungan
kerja oleh Termohon pada tanggal 27 Februari 2009 dengan alasan adanya
efisiensi dari Termohon;
4.Bahwa selaku karyawan yang diberhentikan/di Putus Hubungan Kerja (PHK) maka
berdasarkan ketentuan hukum ketenagakerjaan Pemohon ll berhak atas uang
pesangon , uang penghargaan masa kerja , dan uang penggantian hak dengan
perhitungan sebagai berikut:
- Uang Pesangon (92X Rp.2.322.000,-) Rp. 41 .796.000.-
- Uang Penghargaan Masa Kerja (8X Rp.2.232.000,-) Rp. 18.576.000,-
- Uang Penggantian Hak (15%X Rp.60.372.000,-) Rp. 9.055.800.-
- Jumlah Rp. 69.472.900,-
5. Bahwa Pemohon lll adalah Karyawan dari Termohon yang telah bekerja selama 24
(dua puluh empat) tahun dengan gaji terakhir sebesar Rp.3.305.378,- (tiga juta tiga
ratus lima ribu tiga ratus tujuh puluh delapan rupiah) yang mana Pemohon lll telah
diputuskan hubungan kerja oleh Termohon pada tanggal 27 Februari 2009 dengan
alasan adanya efisiensi;
6. Bahwa selaku karyawan yang diberhentikan/di Putus Hubungan Kerja (PHK) maka
berdasarkan kententuan hukum ketenagakerjaan Pemohon ll berhak atas uang
pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak dengan
perhitungan sebagai berikut:
- Uang Pesangon (9X2XRp.3.305.378,-) Rp. 59.496.804,-
- Uang Penghargaan Masa Kerja (10X Rp.3.305.328,-) Rp. 26.443.024,-
- Uang Penggantian Hak (157 X Rp.85.939.828,-) Rp. 12.890.974,-
- Jumlah Rp. 98.830.802,-
7. Bahwa atas uang pesongon, uang penghargaan masa kerja , dan uang penggantian
hak dimaksud maka Pemohon l; Pemohon ll; dan Pemohon lll telah meminta
Hal.3 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
sebagaimana mestinya kepada Termohon namun Termohon tidak mempunyai itikad
baik untuk membayar dengan alasan yang mengada-ada yaitu adanya laporan polisi
terhadap Pemohon tentang tindak pidana penggelapan pemberatan dan atau
pengelepan;
8. Bahwa namun demikian atas adanya laporan polisi terhadap Pemohon I tersebut
tidak memiliki bukti yang kuat sehingga Penyidik pun menghentikan penyidikan
terhadap Pemohon I sejak tanggal 30 November 2011 sesuai dengan Surat
Ketetapan No.S.Top21/Xll/2011/Reskrim, tertanggal 30 November 2011; dan Surat
Pemberitahuan Penghentian Penyidikan Nomor B/211xll2/Reskim tertanggal 30
November 2011;
9. Bahwa meskipun perkara yang dijadikan alasan Termohon untuk menunda
pembayaran dimaksud telah selesai dan penyidikannya dihentikan, Termohon tetap
saja tidak beritikad baik untuk menyelesaikan pembayaran terhadap Pemohon l,
Pemohon ll, Pemohon ll.
10. Bahwa karena Hak yang diminta oleh Pemohon l, Pemohon ll, Pemohon ll tidak juga
dibayarkan maka Pemohon I , Pemohon ll, Pemohon ll telah meminta bantuan
kepada Disnakertrans Kabupaten Bogor untuk membantu menyelesaikan
perselisihan antara Pemohon don Termohon.
11. Bahwa atas hal dimaksud maka dari Disnakertrans Kabupaten Bogor mengeluarkan
Surat Anjuran Nomor 56ill404l4l Syoker/ 2012 tertanggal 08 Maret 2AD yang
ditunjukan kepada Pemohon l, Pemohon ll, Pemohon ll dan Termohon yang pada
pokoknya berisi anjuran agar Pihak Termohon memberikan uang pesangon kepada
Pemohon l; Pemohon ll; dan Pemohon lll sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13
Tohun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 167 Ayat (5);
12. Bahwa selain itu pada tanggal 21 Mei 2012 Disnakertrans Kabupaten Bogor telah
pula mengirimkan surat Nomor 8.93/PHIJSK/PPPHI/V/2012 kepada Termohon
perihal pelaksanaan Anjuran namun ata surat yang dikirimkan oleh Disnakertrans
dimaksud Termohon tidak memberikan atas jawaban surat tersebut dan tidak juga
melaksanakan kewajibannya untuk membayar hak-hak para Pemohon ;
13. Bahwa mengingat Termohon tidak juga melaksanakan kewajibannya maka
Pemohon I, Pemohon ll, Pemohon ll, meneruskan perkara ini ke Pengadilan
Hubungan lndustrial (PHl) pada Pengadilan Negeri Bandung dengan Nomor Perkara
Nomor : 10/G/2013/ PHl/PN.Bdg sesuai dengan anjuran yang di anjurkan oleh
Disnakertans;
Hal.4 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
14. Bahwa atas perkara di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) pada Pengadilan
Negeri Bandung dengan Nomor perkara nomor : 10/2013/PHI/PN.Bdg, mama telah
di Putuskan oleh Majelis Hakim pada tanggal 13 Mei 2013 dengan amar Putusan
pada pokoknya sebagai berikut :
- Menyatakan Tergugat (Termohon) telah dipanggil secara patut, tetapi Tergugat
tidak hadir;
- Mengabulkan Gugatan Penggugat (Pemohon I, Pemohon ll, Pemohon ll
sebagian dengan Verstek;
- Menetapkan Hubungan Kerja antara Tergugat ( Termohon) dengan Para
Penggugat (Pemohon I, Pemohon ll, Pemohon II) putus karena Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) sejak tanggal 25 Februari 2009;
- Memerintahkan Tergugat (Termohon untuk membayar hak-hak para Penggugat
(Pemohon l, Pemohon ll, Pemohon ll) yang terdiri dari:
Sousia Samuel Edmond
- Uang Pesangon (9X2XRp.5.832.222) Rp. 104.979.996,-
- Uang Penghargaan Masa Kerja (10X Rp. 5.832.222.) Rp. 58.322.220,-
- Uang Penggantian Hak (15%X Rp.163.302.216,-) Rp. 24.495.332,
- Jumlah Rp. 187.757.554,-
Yoseph Zodrok
- Uang Pesangon (9X2X Rp. 2.322.000,) Rp. 41.796.400,-
- Uang Penghargaan Masa Kerja (8X Rp.2.32.000,-) Rp. 18.576.000,-
- Uang Penggantian Hak (15%X Rp.60.372.000,-) Rp. 9.055.800,-
- Jumlah Rp. 69.472.800,-
Syamsul Bachri
- Uang Pesangon (9X2X Rp. 3.305.378) Rp. 69.496.804,-
- Uang Penghargaan Masa Kerja (10X Rp.3345378,) Rp. 26.113.024.-
- Uang Penggantian Hak (1sF,X Rp. 85.939.828,-) Rp. 12.890.974.-
- Jumlah Rp. 98.830.902,-
- Menghukum Tergugat (Termohon) untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp.641.000.- (enam ratus empat puluh satu ribu rupiah);
- Menolak gugatan Para Pengugat (Pemohon l, Pemohon ll, Pemohon lll).
Hal.5 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
15. Bahwa atas Putusan perkara Nomor:10/G/2013/PHI/PN.Bdg dimaksud Pihak
Termohon Mengajukan permohonan kasasi Pengadilan Hubungan lndustrial pada
Pengadilan Negeri Kelas lA Bandung dengan Akta Pernyataan Permohonan Kasasi
Nomor:21/Kas/G/2013/PHl/PN.Bdg. namun atas permohonan dimaksud oleh
Pengadilan Hubungan lndustrial pada Pengadilan Negeri Kelas lA Bandung
permohonan Kasasi dimaksud ditolak karena tidak memenuhi syarat formal
sebagaimana dimaksud dalam Surat Keterangan dari Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas lA Bandung Nomor: 21/Kas/G/PHI/PN.Bdg
tertanggal 24 Juli 2013;
16. Bahwa oleh karenanya padahal putusan dimaksud telah memiliki kekuatan hukum
tetap dan mengikat dan oleh karenanya wajib dilaksanakan dan dipenuhi atas hak-
hak uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan uang Penggantian hak
oleh Termohon kepada Pemohon l, Pemohon ll, dan Pemohon III;
17. Bahwa atas kewajiban tersebut melalui kuasa hukumnya Pemohon I dan Pemohon
II dan Pemohon lll telah mengirimkan surat teguran kepada Termohon masing -
masing surat Nomor:01/S/PP-Riasimo/Vl/2013 tertanggal 24 Juni 2013 dan surat
Nomor: 04/ST/K/VV/2013 tertanggal 25 Juni 2013 namun demikian Pihak Termohon
sampai saat ini belum juga membayarkan hak-hak yang harus Termohon bayarkan
kepada Pemohon l, Pemohon ll, Pemohon lll ;
18. Bahwa oleh karenanya secara hukum telah terbukti adanya hutang Termohon yang
telah jatuh tempo dan wajib dibayarkan kepada Pemohon l, Pemohon ll dan
Pemohon lll yaitu sebesar:
Souiso Samuel Edmond, Bsc.
- Uang Pesangon (9X2XRp.5.832.222.-) Rp. 104.979.996,- -
- Uang Penghargaan Masa Kerja (10X Rp.5.832.222,-) Rp. 58.322.220,
- Uang Penggantian Hak (15%X Rp.163.302 .216,-) Rp. 24.495.332,-
- Jumlah Rp.187.797.550;
Yoseph Zodrok
- Uang Pesangon (9X2X Rp. 2.322.000,-] Rp. 41.766.000,-
- Uang Penghargaan Masa Kerja (8X Rp.2.232.000,-) Rp.18.576.000,
- Uang Penggantian Hak (15%X Rp.60.372.000) Rp. 9.055.800,-
- Jumlah Rp. 69.472.000.-
Hal.6 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Syamsul Bachri
- Uang Pesangon (9X2X Rp. 3.305.378) Rp.59.496.804,-
- Uang Penghargaan Masa Kerja (10X Rp.3.305.378,-) - Rp.26.M3.424,-
- Uang Penggantian Hak (15%X Rp.85.939.828,-) Rp. 12.890.974,-
- Jumlah Rp. 98.830.802,-
19. Bahwa berdasarkan fakta hukum sebagaimana diuraikan di atas, maka telah terbukti
secara sah dan jelas menurut hukum tentang adanya hutang Termohon yang telah
jatuh tempo dan dapat ditagih serta wajib dibayar oleh Termohon kepada lebih dari
1 (satu) Keditur yaitu hutang kepada Pemohon l, hutang kepada Pemohon ll, dan
hutang kepada Pemohon lll, akan tetapi sampai dengan permohonan pernyataan
Pailit ini didaftarkan ke Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat, Termohon tidak dapat membayar maka menurut hukum cukup
alasan bagi Pemohon l, Pemohon ll, Pemohon lll untuk memohon dan mengajukan
pernyataan pailit terhadap Termohon;
20. Bahwa Permohonan pernyataan pailit ini telah memenuhi syarat untuk dapat
dinyatakan pailit berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 tahun
2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang
menyatakan bahwa :
" Debitur yang mempunyai dua atau lebih keditur dan tidak membayar lunas
sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih dinyatakan pula
dengan putusan pengadilan, baik atas permohonannya senditi maupun atas
permohonon satu atau lebih krediturnya."
21. Bahwa mengingat Pemohon pailit telah dapat membuktikan secara sederhana
terpenuhinya syarat dalam Pasal 2 ayat (1) tersebut di atas maka menurut hukum
permohonan pernyataan pailit dimaksud haruslah dikabulkan, hal mama sesuai
dengan ketentuan Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang
Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang menyatakan bahwa:
"Permohonon pernyataan pailit haruslah dikabulkan apabila terdapat fakta atau
keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit
sebagamana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) telah terpenuhi."
PENUNJUKKAN KURATOR
Hal.7 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 15 ayat (1) Undang-undang No.37 Tahun 2004
Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang , maka dengan ini
Para Pemohon mengajukan pula Permohonan agar Bapak Ketua Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat qq Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus
perkara a quo mengangkat seorang Kurator yaitu lbu Endang Srikarti Handayani, S.H.
M.Hum. Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik lndonesia Nomor AHU.AH.04.0316 tanggal 21 Februari 2013, yang
beralamat di Jalan Pahlawan Revolusi Nomor 20 Pondok Bambu Jakarta Timur.
Berdasarkan pada fakta-fakta hukum sebagaimana diuraikan di atas, maka dengan ini
mohon kiranya Yang Terhormot Bapak Ketua Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat qq Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo berkenan
menjatuhkan putusan dalam perkara a quo sebagai berikut:
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menerima dan mengabulkan Permohonon Pernyataan Pailit yang diajukan oleh Para
Pemohon untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Termohon PT. Riasimo Abadi Farma yang beralamat di Jalan Mercedez
Benz, Cicadas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat pailit dengan segala akibat
hukumnya;
3. Menunjuk dan mengangkat Hakim Pengawas dalam perkara kepailitan ini menurut
pertimbangan Pengadilan;
4. Menunjuk dan mengangkat Endang Srikarti Handayani, S.H. M.Hum. Kurator dan
Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia
Nomor AHU.AH.04.03-16 tanggal 27 Februari 2013, beralamat di Pahlawan Revolusi
No. 20, Pondok Bambu, Jakarta Timur sebagai Kurator dalam perkara Kepailitan ini;
5. Menghukum Termohon Pailit untuk membayar seluruh biaya perkara;
Atau:
Apabila Yang Terhormat Bapak Ketua Pengadilan Niaga qq Majelis Hakim pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Yang Memeriksa dan memutus perkara ini berpendapat
lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aeqou et bono);
Hal.8 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan para pihak hadir
masing-masing, untuk Pihak Pemohon datang menghadap kuasanya tersebut diatas,
sedang untuk Termohon datang menghadap kuasanya 1. Hendri Jayadi, SH,MH, 2.
LonnaYohanes Lengkong, SH, dan 3. Winfo N.B Slitonga, SH, Para Advokat pada HNDRI
J PANDIANGAN & PARTNERS LAW OFFICE, berkedudukan dan berkantor di Grand
Wijaya Center, Blok G nomor 3, Jl. Wijaya II Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
bertindak berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 25 Oktober 2013;
Menimbang, bahwa setelah dibacakan surat permohonannya, yang mana isinya
tetap dipertahankan oleh Para Pemohon.,
Menimbang, bahwa terhadap permohonan dari Para Pemohon tersebut, Termohon
telah mengajukan tanggapannya secara tertulis pada tanggal 6 Nopember 2013 yang
pada pokoknya sebagai berikut
Sebelum Termohon menguraikan lebih dalam dan detail mengenai dalil-dalil hukum dalam
surat jawaban Termohon ini, secara tegas Termohon menolak seluruh dalil-dalil yang
diajukan oleh Pemohon, kecuali terhadap hal-hal yang diakui kebenaran oleh Termohon.
I. DALAM EKSEPSI
PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT TIDAK MEMILIKI
KEWENANGAN SECARA ABSOLUTE (KOMPETENSI ABSOLUTE) UNTUK
MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA INI.
1) Bahwa sebagaimana dalam permohonan Pailit Pemohon
dimana Pemohon mengajukan permohonan/perkara ini ke
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
dengan dalil hukum pada surat permohonannya halaman 4-5
poin 14 dan 2 :
“Bahwa atas perkara di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) pada Pengadilan
Negeri Bandung dengan nomor Perkara Nomor: 10/G/2013/PHI/PN.Bdg, maka telah
diputuskan oleh Majelis Hakim pada tanggal 13 Mei 2013 dengan amar putusan
pada pokoknya sebagai berikut:
• Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara patut, tetapi Tergugat tidak hadir;
Hal.9 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian dengan verstek;
• Menetapkan hubungan kerja antara Tergugat dengan Para Penggugat putus
karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sejak tanggal 25 Februari 2009;
• Memerintahkan Tergugat untuk membayar hak-hak para Penggugat yang terdiri
dari :
SOUISA SAMUEL EDMOND:
• Uang pesangon :
(9x2x Rp. 5.832.222,-) Rp. 104.979.996,-
• Uang penghargaan masa kerja :
(10 x Rp. 5.832.222,-) Rp. 58.322.220,-
• Uang Penggantian hak :
(15% Rp. 163.302.216,-) Rp. 24.495.332,-
- Jumlah Rp.187.797.550.-
YOSEP ZONDRAK:
• Uang pesangon :
(9x2x Rp. 2.322.000,-) Rp. 41.796.000,-
• Uang penghargaan masa kerja :
(8 x Rp. 2.232.000,-) Rp. 18.576.000,-
• Uang Penggantian hak :
(15% Rp. 60.372.000,-) Rp. 9.055.800,-
- Jumlah Rp.69.472.800.-
SYAMSUL BACHRI:
• Uang pesangon :
(9x2x Rp. 3.305.378,-) Rp. 59.496.804,-
• Uang penghargaan masa kerja :
(10 x Rp. 3.305.378,-) Rp. 26.443.024,-
• Uang Penggantian hak :
(15% Rp. 85.939.828,-) Rp. 12.890.974,-
- Jumlah Rp.98.830.802;
• Menghukum Tergugat (Termohon) untuk membayar biaya perkara
sebesar Rp. 641.000,- (enam ratus empat puluh satu ribu rupiah);
• Menolak gugatan Para Penggugat (Pemohon I, Pemohon II, Pemohon III)
Hal.10 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1) Bahwa ditambah juga dengan dalil hukum dalam surat
permohonannya pada halaman 5 poin 16:“...oleh karenanya
perihal putusan dimaksud telah memiliki kekuatan hukum tetap
dan mengikat...”
2) Bahwa berdasarkan uraian-uraian pada poin 1) dan poin 2) di
atas, maka terungkap fakta hukum yang tidak terbantahkan
lagi, yaitu permasalahan antara Pemohon dengan
Termohon adalah permasalahan hukum antara
Perusahaan dan Karyawan yang masuk dalam ruang
lingkup Hukum Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial yang diatur secara khusus (lex specialist) dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial;
3) Bahwa walaupun putusan Pengadilan Hubungan Industrial
tersebut telah berkekuatan hukum tetap, akan tetapi proses
permohonan pelaksanaan putusan hukum aquo seharusnya
diajukan secara hukum kepada Pengadilan Perdata umum, hal
mana diatur dalam ketentuan pasal 57 Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial :
“Hukum acara yang berlaku pada Pengadilan Hubungan Industrial adalah Hukum
Acara Perdata yang berlaku pada Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum,
kecuali yang diatur secara khusus dalam undang-undang ini”
BERDASARKAN KETENTUAN HUKUM DIATAS MAKA, SEPATUTNYA YANG
DILAKUKAN OLEH PEMOHON BUKANLAH MENGAJUKAN PERMOHONAN
PAILIT KE PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT,
AKAN TETAPI MENGAJUKAN PERMOHONAN PELAKSANAAN PUTUSAN AQUO
(EKSEKUSI) KE PENGADILAN NEGERI, SEBAGAIMANA DIATUR DALAM
KETENTUAN PASAL 195 SAMPAI PASAL 208 HIR.
Hal.11 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
4) Bahwa selain itu, berdasarkan Putusan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor: 05K/N/1999, tanggal 02 Maret
1999, perkara Pailit antara PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, PT Abdi Persada Nusantara, PT. BNI Multi
Finance, Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan (SPTP) Taman
Festifal Bali (Pemohon) melawan PT. Surya Tata Internusa
(Termohon). Mahkamah Agung berpendapat :
“Judex Factie telah salah menerapkan hukum dalam menentukan objek perkara
kepailitan ini, karena pada hakekatnya hubungan hukum yang ada antara Termohon
Kasasi dahulu Pemohon/Kreditur dengan Pemohon Kasasi II dahulu Termohon/
Debitur adalah antara Pemborong (Penerima Kerja) dengan Pemberi Kerja akibat
adanya Perjanjian Kerja (Pemborongan Kerja), di mana tidak adanya pembayaran
atau masih kurangnya pembayaran dalam hal ini bukanlah sebagai yang dimaksud
dengan Utang.
Bahwa dalam ketentuan pasal 1 ayat 1 UU No. 4 tahun 1998 beserta dengan
penjelasannya, telah dicantumkan dengan jelas : harus adanya hubungan hukum
utang, sedangkan pengertian utang tidak di bayar oleh debitur itu adalah “utang
pokok” dan “bunganya”.
Bahwa dengan demikian akibat yang timbul dari hubungan hukum antara Termohon
Kasasi dahulu Pemohon/ Kreditur dengan Pemohon Kasasi II dahulu termohon/
Debitur seperti yang terurai di atas adalah Wanprestasi, sehingga seharusnya
tuntutan dari Termohon Kasasi dahulu Pemohon/ Kreditur diajukan dengan gugatan
perdata ke Pengadilan Negeri, bukannya ke Pengadilan Niaga.”
Artinya, pokok perkara antara Para Pemohon dan Termohon adalah tentang tidak
adanya pemabayaran kepada Para Pemohon, adalah tidak termasuk utang
sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-undang Nomor 37 tahun 2004 tentang
Kepailitan dan PKPU.
Dengan demikian perkara a quo tidak memenuhi syarat permohonan kepailitan
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU yang
mensyaratkan adanya:
Hal.12 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
“dua atau lebih kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah
jatuh waktu dan dapat ditagih...”
5) Bahwa berdasarkan uraian-uraian hukum tersebut diatas maka
secara hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat tidak memiliki kewenangan secara absolute
untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, yang berwenang
adalah Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum dalam
hal ini Pengadilan Negeri Bandung. Atau dengan kata lain
secara jelas dan nyata bahwa langkah hukum Para Pemohon
tidaklah tepat mengajukan permasalahan ini ke Pengadilan
Niaga. Karena Pengadilan Niaga tidak memiliki kewenangan
untuk mengadili dan memeriksa perkara ini karena itu adalah
kewenangan Pengadilan Negeri.
6) Bahwa untuk bahan pertimbangan Majelis Hakim dalam
memutus perkara ini kelak, maka dapat melihat, mencontoh
dan mendasarkan pada suatu putusan hukum yang telah
berkekuatan hukum tetap nomor : 21/PAILIT/ 2006/
PN.NIAGA.JKT.PST tertanggal 5 Juli 2006, perkara antara
Sdr. PAUL FRANCIS KACIN berkedudukan sebagai
Pemohon yang merupakan Karyawan dari PT. REHAU
INDONESIA. Dimana PT. REHAU INDONESIA digugat pailit
oleh karyawannya berkaitan dengan pembayaran uang
pesangon. Pengadilan Niaga secara tegas dalam putusan
menolak permohonan karyawan tersebut karena Pengadilan
Niaga tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili
perkara sengketa hubungan indutrial;
7) Bahwa oleh karenanya sehingga cukup beralasan hukum
apabila Termohon memohon kepada Yang mulia dan
terhormat majelis hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini menyatakan tidak berwenang untuk mengadili
Hal.13 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
perkara ini dan menolak seluruh dalil-dalil permohonan
pemohonan sebagaimana dalam surat permohonannya.
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa hal-hal yang telah diuraikan dan dijelaskan di atas merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Tanggapan/Jawaban Para
Termohon dalam pokok perkara ini;
2. Bahwa Termohon menolak tegas seluruh dalil-dalil Para Pemohon dalam
permohonannya, kecuali yang diakuki secara tegas oleh Termohon;
3. Bahwa sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 222 ayat (3) Undang-undang
Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU dan kebiasaan beracara di
Pengadilan Niaga mengenai pemeriksaan perkara kepailitan dapat diajukan oleh
Kreditor yang syarat-syarat permohonannya mengacu pada syarat-syarat
permohonan Pernyatan Pailit, yaitu apabila terdapat fakta atau keadaan yang
terbukti secara sederhana dimana Debitor :
• Punya utang yang salah satunya sudah jatuh tempo dan dapat ditagih;
• Memiliki 2 (dua) atau lebih kreditor lainnya;
Berdasarkan hal tersebut maka dengan ini ijinkan Termohon untuk menguji apakah
permohonan Pailit yang diajukan oleh Pemohon telah memenuhi syarat-syarat
tersebut;
1. Bahwa setelah Termohon membaca dan mempelajari secara mendalam pokok
permasalahan antara Pemohon dengan Termohon maka Termohon menyimpulkan
bahwa permasalahan hukum antara Pemohon dengan Termohon tidak
terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana. Hal mana terbukti
secara jelas dan nyata bahwa permasalahan antara Termohon dan Pemohon
adalah berawal dari hal-hal sebagai berikut :
1) Bahwa pada Januari 2008 PT. SAPTA INTI PRIMA melalui direkturnya bernama
Ibu PUJIATI memesan barang yang akan dibelinya berupa ”paracetamol
powder” sebanyak 20.000 kg (dua puluh ribu kilogram) kepada Pemohon Pailit.
Terhadap pemesanan tersebut Termohon membuat PO (Purchase Order)
Hal.14 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
nomor : 003001, tertanggal 22 Januari 2008. Adapun nilai dari PO tersebut
kurang lebih sebesar 89.100,- USD (delapan puluh sembilan ribu seratus
Dollar Amerika Serikat);
2) Bahwa masih pada bulan Januari 2008 PT. SAPTA INTI PRIMA memesan
kembali barang yang akan dibelinya berupa ”paracetamol powder” sebanyak
10.000 kg (sepuluh ribu kilogram) kepada Pemohon Pailit. Terhadap
pemesanan tersebut Termohon membuat PO (Purchase Order) nomor :
003002, tertanggal 30 Januari 2008. Adapun nilai dari PO tersebut kurang lebih
sebesar 44.550,- USD (empat puluh empat ribu lima ratus lima puluh Dollar
Amerika Serikat);
3) Bahwa kemudian pada bulan Februari 2008 PT. SAPTA INTI PRIMA memesan
kembali barang yang akan dibelinya berupa ”paracetamol powder” sebanyak
10.000 kg (sepuluh ribu kilogram) kepada Pemohon Pailit. Terhadap
pemesanan tersebut Termohon membuat PO (Purchase Order) nomor :
003003, tertanggal 15 Februari 2008. Adapun nilai dari PO tersebut kurang
lebih sebesar 45.100,- USD (empat puluh lima ribu seratus Dollar Amerika
Serikat);
4) Bahwa terhadap pesanan barang dari PT. SAPTA INTI PRIMA diatas walaupun
dalam jumlah besar dan tanpa uang deposit atau down payment (uang muka)
oleh Pemohon Pailit sebagai Sales Manager diakomodir dan disetujui, hal mana
dikarenakan Pemohon Pailit kenal dekat dengan ibu PUJIATI direktur/pimpinan
atau pemilik dari PT. SAPTA INTI PRIMA. Kemudian oleh karena itu seluruh
pesanan barang tersebut dikeluarkan oleh Pemohon Pailit dan Sdr. Yoseph
Zondrak (menjadi kreditor lain dalam perkara ini), lalu diantar oleh Sdr.
Syamsul Bachri (menjadi kreditor lain dalam perkara ini);
5) Bahwa berdasarkan informasi dan fakta-fakta hukum yang Termohon peroleh
dalam proses pengiriman barang yang dikeluarkan dari gudang Termohon oleh
Pemohon I dan Sdr. Yoseph Zondrak (menjadi Pemohon II dalam perkara ini),
yang diantar oleh Sdr. Syamsul Bachri (menjadi Pemohon III dalam perkara ini),
barang tersebut dikirimkan ke wilayah Tanjung Priok, padahal sesuai dengan
surat pemesan diantar ke kantor PT. SAPTA INTI PRIMA yang berada di
Hal.15 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Komplek Departemen Kesehatan Blok C No. 12, Pasar Minggu, Jakarta
Selatan. Hal ini jelas merupakan suatu kesalahan yang melanggar standar
operasional prosedur pengiriman barang yang dilakukan oleh Pemohon I dan
Sdr. Yoseph Zondrak (menjadi Pemohon II dalam perkara ini), serta Sdr.
Syamsul Bachri (menjadi Pemohon III dalam perkara ini);
6) Bahwa selain daripada itu demikianpun halnya dengan pengurusan
dokumentasi transaksi tersebut dimana seluruh invoice dan faktur pajak dari PT.
SAPTA INTI PRIMA diambil oleh Sdr. Syamsul Bachri (Pemohon III) yang
diserahkan langsung kepada Pemohon I bukan kepada Termohon. Hal ini juga
jelas merupakan suatu kesalahan yang melanggar standar operasional
prosedur pengiriman barang yang dilakukan oleh Pemohon I dan Sdr. Yoseph
Zondrak (menjadi Pemohon II dalam perkara ini), serta Sdr. Syamsul Bachri
(menjadi Pemohon III dalam perkara ini);
7) Bahwa berdasarkan catatan bon permintaan barang dan nota pengeluaran
barang yang dimiliki oleh Termohon seluruh barang berupa ”paracetamol
powder” sebanyak 40.000 kg (empat puluh kilogram) yang dipesan oleh PT.
SAPTA INTI PRIMA melalui direkturnya bernama Ibu PUJIATI sudah keluar dari
gudang Termohon dan dengan beberapa kali pengiriman seluruhnya telah
diantar dan diberikan kepada PT. SAPTA INTI PRIMA - Ibu PUJIATI. Akan
tetapi walaupun demikian PT. SAPTA INTI PRIMA - Ibu PUJIATI sampai
dengan saat ini belum membayar atas pembelian tersebut kepada Termohon
dengan total sebesar 178.750 USD (seratus tujuh puluh delapan ribu tujuh
ratus lima puluh Dollar Amerika Serikat);
8) Bahwa perbuatan PT. SAPTA INTI PRIMA - Ibu PUJIATI dengan tidak
membayar kewajibannya sebesar 178.750 USD (seratus tujuh puluh delapan
ribu tujuh ratus lima puluh Dollar Amerika Serikat) tersebut diatas hal ini
jelas sangat merugikan Termohon;
9) Bahwa demikian halnya dengan tindakan Pemohon I dan Sdr. Yoseph Zondrak
(menjadi Pemohon II dalam perkara ini), serta Sdr. Syamsul Bachri (menjadi
Pemohon III dalam perkara ini) yang mana seharusnya sebagai karyawan dari
Termohon harusnya berhati-hati dalam penerimaan dan pengiriman barang.
Akan tetapi faktanya Pemohon I dan Sdr. Yoseph Zondrak (menjadi Pemohon
Hal.16 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
II dalam perkara ini), serta Sdr. Syamsul Bachri (menjadi Pemohon III dalam
perkara ini) telah melakukan kesalahan dengan melanggar standar operasional
prosedur perusahaan (Termohon), hal ini mengakibatkan Termohon mengalami
kerugian sebagaimana diuraikan diatas. Terhadap hal ini Termohon menaruh
kecurigaan adanya faktor kesengajaan dan kerjasama antara PT. SAPTA INTI
PRIMA – ibu PUJIATI dengan Pemohon I, sdr. Yoseph Zondrak (Pemohon II)
dan sdr. Syamsul Bachri (Pemohon III), sehingga Termohon mengalami
kerugian sebesar 178.750 USD (seratus tujuh puluh delapan ribu tujuh
ratus lima puluh Dollar Amerika Serikat);
10)Bahwa terhadap hal tersebut Termohon sedang memintakan
pertanggungjawaban dari Pemohon I, sdr. Yoseph Zondrak (Pemohon II) dan
sdr. Syamsul Bachri (Pemohon III), mengenai kerugian yang diderita oleh
Termohon. Akan tetapi Para Pemohon bukannya mempertanggungjawabkan
hal tersebut, malahan menuntut hak-haknya berupa pesangon dan lain-lain.
Menurut hemat Termohon hal tersebut adalah tidak benar dan tidak patut
secara hukum. Para Pemohon hanya fokus terhadap permintaan hak
sementara tidak bertanggungjawab atas kesalahan yang mengakibatkan
Termohon (PT. RIASIMA ABADI FARMA) mengalami kerugian sebesar 178.750
USD (seratus tujuh puluh delapan ribu tujuh ratus lima puluh Dollar
Amerika Serikat);
1. Bahwa Termohon sangat menyadari hal ini bukanlah permasalahan hukum yang
sederhana dan juga bukan merupakan kewenangan dari Pengadilan Niaga akan
tetapi kewenangan Pengadilan Negeri (perdata umum), oleh karenanya untuk
mempertahankan hak keperdataannya Termohon telah mengajukan gugatan
melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor
register perkara : 545/Pdt.G/2013/PN. Jkt. Sel;
2. Bahwa oleh karena persyaratan permohonan pailit adalah mengenai “fakta atau
keadaan yang terbukti secara sederhana” (pasal 8 ayat 4 Undang –Undang
Nomor 37 tahun 2004) maka dengan ini Termohon menggunakan beberapa
putusan-putusan hukum kepailitan yang dapat menjadi acuan dalam menilai secara
hukum mengenai fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana yaitu :
Hal.17 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Putusan Mahkamah Agung RI No. 8K/N/2004, tanggal 7 Juni 2004, Perkara Pailit
PT. Prudential Life Asuransi. Mahkamah Agung berpendapat :
“Dalam perkara penagihan utang yang telah jatuh tempo yang proses
pemeriksaannya dan pembuktian faktanya rumit dan tidak sederhana, maka
perkara utang tersebut tidak seharusnya diajukan dan diproses dalam
Permohonan Pernyataan Pailit di Pengadilan Niaga melainkan seharusnya
diajukan melalui suatu Gugatan Perdata di Pengadilan Negeri”
Maka semakin jelaslah bahwa sepatutnya tindakan yang dilakukan oleh Pemohon
bukanlah mengajukan gugatan kepailitan ke Pengadilan Niaga, melainkan
Gugatan Perdata di Pengadilan Negeri.
1. Bahwa selain itu juga Pemohon tidak secara benar memahami doktrin mengenai:
“mempunyai utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih”. Utang dalam hal ini,
tidak dapat dipandang sebagai suatu utang yang biasa, akan tetapi Pemohon harus
juga dapat membuktikan bahwa utang yang dimiliki oleh Termohon, berhubungan
dengan keadaan keuangan Termohon yang saat ini statusnya sebagai perusahaan
yang masih beroperasi.
2. Bahwa hal tersebut juga dipertegas oleh pendapat ahli Prof. Dr. Sutan Remy
Sjahdeini, S.H., dalam bukunya berjudul “Hukum Kepailitan memahami UU No. 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan”, halaman : 61. yang secara tegas menyatakan :
“ Dalam hal seorang Debitor tidak membayar utang hanya kepada salah satu
kreditornya dan kepada kreditor lain tetap melaksanakan kewajibannya dengan
baik, dengan demikian keuangan debitor masih solven, seyogyanya undang-
undang kepailitan tidak memberi kemungkinan terhadap debitor dapat diajukan
permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga tetapi harus diajukan
gugatan biasa kepada Pengadilan Negeri (perdata biasa)”;
3. Bahwa pendapat ahli tersebut juga dipekuat dengan Putusan Mahkamah Agung
dengan Putusan Nomor: 021K/N/202 tanggal 5 Juli 2002, dalam perkara pailit PT.
Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, dimana Mahkamah Agung telah mengabulkan
permohonan Kasasi dari Pe-mohon Kasasi dan membatalkan putusan Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 13 Juni 2002 Nomor 10/
Hal.18 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
PAILIT/2002/PN.NIAGA.JKT.PST. Ini adalah contoh kontroversi berdasarkan
syarat-syarat tidak dimungkinkannya perusahaan yang masih solven
dipailitkan hanya dengan alasan karena ada salah satu Kreditor yang
utangnya telah jatuh waktu dan dapat ditagih tidak dibayar, sekalipun kepada
Kreditor yang lain kewajiban-kewaiiban Debitor masih dipenuhi dengan baik.
4. Bahwa pelanggaran terhadap hal-hal tersebut diatas maka semakin jelas dan nyata
Permohonan Pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit sepertinya begitu dipaksakan
dengan melanggar asas-asas atau kaidah-kaidah dalam aturan mengenai
Kepailitan dan PKPU sebagaimana diatur dalam UU No. 37 Tahun 2004, dengan
tujuan mempailitkan Termohon. Hal tersebut jelas tidak dibenarkan yang diajukan
oleh Pemohon dengan itikad tidak baik dan niat untuk mencari keuntungan pribadi
semata. Hal tersebut jelaslah bertentangan dengan asas hukum kepailitan
sebagaimana tercantum dalam Penjelasan UU No. 37 Tahun 2004, pada bagian
umum yang secara tegas menyatakan :
“...perlunya pengaturan mengenai kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran
utang : ...ketiga untuk menghindari kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh
salah seorang Kreditor atau debitor sendiri..”
5. Bahwa seharusnya permohonan Pailit diajukan dengan memperhatian asas
keadilan, merata dan berimbang (Penjelasan UU No. 37 Tahun 2004, pada
bagian umum ). Oleh karena terbukti adanya itikad buruk dari Pemohon dalam
mengajukan Pailit ini maka cukup beralasan hukum bagi Para Termohon untuk
memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk menolak Permohonan
Pernyataan Pailit Pemohon;
6. Bahwa Para Pemohon dalam permohonannya tidak menyebutkan adanya kreditor
lain sebagaimana yang disyaratkan oleh Undang-undang Nomor 37 tahun 2004
tentang Kepailitan dan PKPU;
7. Bahwa Saudara Souisa Samuel Edmond, Bsc, Saudara Yoseph Zodrak, dan
Saudara Syamsl Bachri adalah 1 (satu) Kreditor berdasarkan Permohonan Pailit di
atas, sesuai dengan Permohonan Pailit yang diajukan dengan diwakili hanya 1
(satu) kuasa dan disebut dengan Para Pemohon. Sehingga secara hukum menjadi
1 (satu) pihak oleh karenanya secara jelas dan meyakinkan Pemohon Pailit tidak
Hal.19 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
memenuhi pasal 2 ayat (1) Undang – Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang menyatakan
bahwa : “Debitur yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar
lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan
pailit dengan putusan pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas
permohonan satu atau lebih kreditornya.
8. Bahwa berdasarkan hal tersebut jelaslah Permohonan Pailit yang telah diajukan
oleh Para Pemohon telah tidak memenuhi unsur ketentuan pasal 2 ayat (1) UU No.
37 Tahun 2004, tentang Kepailitan dan PKPU, yaitu : “tidak terpenuhinya unsur
dua atau lebih kreditor atau dengan kata lain secara hukum unsur dua atau
lebih kreditor tidak terbukti”. Oleh karenanya demi hukum Permohonan
Pernyataan Palit Pemohon ini patut dan wajar untuk dikesampingkan;
9. Bahwa berdasarkan uraian-uraian diatas maka secara jelas dan nyata Permohonan
Pailit yang diajukan oleh Pemohon tidak memenuhi ketentuan dalam Undang-
undang nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang. Sepatutnya demi hukum permohonan pernyataan pailit yang
diajukan oleh Pemohon tidak dapat dikabulkan;
III. PENUTUP
Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka dengan ini Termohon memohon
kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang memeriksa dan
mengadili perkara ini berkenan menerima, memeriksa dan memutuskan hal-hal sebagai
berikut:
DALAM EKSEPSI:
- Menerima Eksepsi Termohon untuk seluruhnya
DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak Permohonan Pailit yang diajukan Para Pemohon untuk seluruhnya;
2. Menolak segala permohonan atas penunjukkan dan pengangkatan Hakim
Pengawas serta Kurator yang diajukan oleh Para Pemohon;
Hal.20 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
3. Menghukum Pemohon untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara
ini;
Atau apabila Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat berpendapat lain kami
mohon Putusan Yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya, Para Pemohon
mengajukan bukti surat yang masing-masing diberi tanda sebagai berikut :
1.Bukti P-I.1 : Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Souisa Samuel Edmond;
2.Bukti PI.2 : Surat Keterangan Kerja No./SKET/RAF/II/2009 atas nama Souisa
Samuel Edmond , tertanggal 26 Februari 2009;
3.Bukti PI.3 : Slip Gaji Sousia Samuel Edmond bulan April 2008 sebesar Rp.5.832.
578,-(lima juta delapan ratus tiga puluh dua ribu lima ratus tujuh puluh
delapan rupiah);
4.Bukti PI.4 : Surat Keputusan Pimpinan PT Riasima Abadi Farma No…/SK/RAF/
II/2009 tertanggal 26 Februari 2009 tentang Masa Pensiun Souisa
Samuel Edmond;
5.Bukti PI.5 : Surat permintaan penjelasan hak pesangon yang belum diterima
tertanggal 13 Mei 2009;
6.Bukti PI.6 : Surat Termohon tertanggal 19 Mei 2009 tentang penjelasan masalah
pesangon ;
7.Bukti PI.7 : Surat Ketetapan Nomor:S.Tap/21/XI/2011/Reskrim tertanggal 30
November 2013 tentang Penghentian Penyidikan;
8.Bukti PI.8 : Surat dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Nomor
565/1404/HI Staker/2012 tertanggal 08 Maret 2012 perihal: Anjuran;
9.Bukti PI.9 : Surat dari Dinas Sosial , Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor:B.93/
PHIJSK/PPPH V/2012 tertanggal 21 Mei 2012 perihal: Pelaksanaan
Anjuran;
10.Bukti PI.10 : Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Bandung Nomor 10/G/2013/
PHI/PN.Bdg tertanggal 29 April 2013;
11.Bukti PI.11 : Surat Keterangan Nomor 21/Kas/G/2013/PHI/PN.Bdg tertanggal 24
Juli 2013 tentang penolakan permohonan kasasi karena tidak
memenuhi syarat formal;
12.Bukti PI-12 : Slip Gaji Sousia Samuel Edmond bulan Januari 2008 sebesar Rp.4.964.395;
13.Bukti PII.1 : Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Yoseph Zodrak;
Hal.21 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
14.Bukti PII.2 : Slip Gaji Yoseph Zodrak bulan Januari 2009 sebesar Rp.2.322.000.-
(dua juta tiga ratus dua puluh dua ribu rupiah);
15.Bukti PIII-1 : Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Syamsul Bachri;
16.Bukti PIII-2 : Slip Gaji Syamsul Bachri bulan Januari 2009 sebesar Rp.3.298.778.
(tiga juta dua ratus sembilan puluh delapan ribu tujuh ratus delapan
puluh delapan rupiah);
17.Bukti PIII.3 : Surat Nomor 04/ST/K/VI/2013 tertanggal 25 Juni 2013 dari kuasa hukum Pemohon II dan Pemohon III tentang Teguran terhadap Pemohon untuk melaksanakan isi putusan Pengadilan Hubungan Industri Bandung No.10/G/2013/PHI/PN.Bdg.
Menimbang, bahwa surat bukti tersebut bermaterai cukup dan dimuka persidangan
telah dicocokan dengan surat aslinya dan ternyata cocok dan sesuai benar dengan surat
aslinya sehingga sah sebagai surat bukti, kecuali bukti P.I-3,P.I-5, P.II-2, dan P.III-3 tidak
ditunjukkan aslinya;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya Termohon
mengajukan surat bukti yang masing-masing diberi tanda sebagai berikut :
1.Bukti T-1 : Putusan Nomor: 21/Pailit/2006/PN Niaga.Jkt.Pst tertanggal 5 Juli
2006, yang terdapat dalam buku Himpunan putusan–putusan
Pengadilan Niaga Dalam Perkara Kepailitan, Jilid 23, Cetakan
Pertama Tahun 2012, Penerbit: PT Tatanusa, Jakarta;
2.Bukti T-2a : Foto copi Purchase Order (PO) Nomor:0003001, tertanggal 21
Januari 2008;
3.Bukti T-2b : Bon Permintaan Barang No.507, tanggal 23 Januari 2008;
4.Bukti T-2c : Nota Pengeluaran BarangNo.009/GPJ/I.08, tanggal 23 Januari 2008;
5.Bukti T-3a : Purchase Order (PO) Nomor:0030002,tertanggal 30 Januari 2008;
6.Bukti T-3b : Bon Permintaan Barang No.511, tanggal 31Januari 2008;
7.Bukti T-3c : Nota Pengeluaran Barang No.028/GPJ/I.08, tanggal 31 Januari 2008;
8.Bukti T-4a : Purchace Order (PO) 003003, tertanggal 15 Februari 2008;
9.Bukti T-4b : Bon Permintaan Barang No.525, tanggal 26 Februari 2008;
10.Bukti T-4c : Nota Pengeluaran Barang No.042/GPJ/II.08, tanggal 26 Februari
2008;
11.Bukti T-5 : Rekapitulasi piutang PT Riasima Abadi Farma, periode 1 sampai
dengan 30 Agustus 2013;
12.Bukti T-6 : Gugatan PT Riasima Abadi Farma (TERMOHON dalam perkara a
quo) kepada:
Hal.22 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• PT. Sapta Inti Prima;
• Sdr. Souisa Samuel Edmond (PEMOHON dalam perkara a quo),
• Sdr. Yoseph Zodrak (KREDITUR LAIN dalam perkara a quo), dan
• Sdr. Syamsul Bachri (KREDITUR LAIN dalam perkara a quo);
Yang terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Nomor
register perkara: 545/PDT.G/2013 tanggal 23 September 2013;
Menimbang, bahwa surat bukti tersebut bermaterai cukup dan dimuka persidangan
telah dicocokan dengan surat aslinya dan ternyata cocok dan sesuai benar dengan surat
aslinya sehingga sah sebagai surat bukti, sedangkan untuk surat bukti
T.2a,T-2b,T-2c,T-3a,T-3b,T-3c,T-4abc, tidak ada surat aslinya sehingga akan
dipertimbangkan bersamaan dengan pertimbangan hukum materi pokok perkara.
Menimbang, bahwa selanjutnya Para Pihak telah mengajukan kesimpulannya
masing-masing tertanggal 5 Desember 2013;
Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi dimuka persidangan telah tercatat
dalam berita acara sidang, untuk mempersingkat putusan ini segala sesuatu yang termuat
dalam berita acara sidang dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari putusan
ini.
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak mohon putusan.,
TENTANG HUKUMNYA.,
DALAM EKSEPSI.
Menimbang, bahwa maksud eksepsi dari Termohon adalah sebagaimana
dimaksudkan dalam jawaban dimuka.
Menimbang, bahwa alasan eksepsi yang dikemukakan oleh kuasa Termohon pada
pokoknya adalah sebagai berikut :
- Bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak memiliki
kewenangan secara Absolute (Kompetensi Absolute) untuk memeriksa dan mengadili
Hal.23 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
perkara ini, karena perkara Para Pemohon Pailit telah diputus di Pengadilan
Hubungan Industrial (PHI) pada Pengadilan Negeri Bandung, dengan Perkara
Nomor : 10/G/2013/PHI/PN.Bdg, dan diputus pada tanggal 13 Mei 2013, yanga amar
putusannya antara lain memerintahkan Tergugat/Termohon untuk membayar hak-hak
Para Penggugat/Para Pemohon yang terdiri :
• SOUISA SAMUEL EDMOND sebesar Rp. 187.797.550,-
• YOSEP ZONDRAK………… sebesar Rp. 69.472.800,-
• SYAMSUL BACHRI ………. Sebesar Rp. 98.830.802,-
- Bahwa permasalahan antara Para Pemohon dengan Termohon adalah permasalahan
hukum antara Perusahaan dan Karyawan yang masuk dalam lingkup Hukum
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) yang diatur secara khusus (lex
specialist) dalam UU No. 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial.
- Bahwa sepatutnya yang dilakukan oleh Para Pemohon adalah mengajukan
Permohonan Pelaksanaan Putusan Aquo (Eksekusi) ke Pengadilan yang berwenang,
bukan mengajukan permohonan Pailit ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat.
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut, Para Pemohon telah menanggapi
dalam kesimpulannya dengan mengemukakan bahwa : permohonan pailit Para Pemohon
didasari putusan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) pada Pengadilan Negeri Bandung
dengan register perkara Nomor :10/G/2013/PHI/PN.Bdg, yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dan Termohon mempunyai kewajiban untuk membayar uang pesangon,
uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak Para Pemohon yang sudah
jatuh tempo dan dapat ditagih, akan tetapi belum dibayar oleh Termohon, sehingga dapat
dijadikan dasar untuk permohonan pailit.
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah
eksepsi Termohon tersebut beralasan menurut hukum ataukah tidak, sebagai berikut :
Menimbang, bahwa dalam Undang-Undang Nomor : 37 Tahun 2004 Tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, tidak mengatur tentang
eksepsi, sehingga majelis hakim mempedomani Hukum Acara Perdata ( HIR ),
Hal.24 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
sebagaimana dalam Pasal 134 bahwa eksepsi mengenai kewenangan mengadili baik
kewenangan absolute maupun kewenangan relative akan diputus sebelum memeriksa
pokok perkara dan dalam Pasal 136 HIR bahwa untuk eksepsi yang bukan mengenai
kewenangan mengadili, maka akan diputus bersama-sama dengan pokok perkara dalam
putusan akhir.
Menimbang, bahwa eksepsi Termohon mengenai kewenangan mengadili secara
absolut, menurut majelis hakim sesuai dengan Pasal 134 Hukum Acara Perdata (H I R )
eksepsi Termohon haruslah diperiksa atau diputus lebih dahulu sebelum memeriksa
pokok perkara, dan oleh karena perkara Permohonan Pailit dibatasi tenggang waktu serta
dalam pembuktian awal oleh Para Pihak juga termasuk alat bukti dalam pokok perkara,
sehingga dalam eksepsi yang diajukan oleh Termohon diputus bersama-sama pokok
perkara dalam putusan akhir.
Menimbang, bahwa untuk membuktikan eksepsinya Termohon telah mengajukan
alat bukti berupa surat yang diberi tanda T-1 s/d T-7, sedang pihak Para Pemohon Pailit
mengajukan alat bukti berupa P.I-1 s/d P.I-12, P.II-1 dan P.II-2, P.III-1 s/d P.III-3, bahwa
dari alat bukti kedua belah pihak tersebut akan dipertimbangkan sepanjang ada
relevansinya dengan permohonan ini;
Menimbang, bahwa dari bukti surat Termohon berupa T-1, mengenai Putusan
Nomor :21/PAILIT/2006/PN.NIAGA,Jkt.Pst. yang termuat dalam buku Himpunan Putusan-
Putusan Pengadilan Niaga Dalam Perkara Kepailitan, penerbit PT. Tata Nusa Jakarta,
dalam pertimbangannya dengan mendasari ketentuan Pasal 55 jo. Pasal 56 Undang-
Undang R.I Nomor : 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Indrustrial, pemeriksaan mengenai perselisihan hak dan pemutusan hubungan kerja
merupakan kewenangan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) sebagai Pengadilan
khusus, dengan demikian karena permohonan ini pada pokoknya perselisihan antara
Pemohon dengan Termohon mengenai hak-hak Pemohon sehubungan dengan
pemutusan hubungan kerja, karenanya merupakan kewenangan Pengadilan Hubungan
Industrial;
Menimbang, bahwa dengan mendasari Pasal 55 jo. Pasal 56 Undang-Undang R.I
Nomor : 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, majelis
berpendapat bahwa oleh karena pada pokoknya permohonan kepailitan yang diajukan
Hal.25 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
oleh Para Pemohon karena adanya pemutusan hubungan kerja terhadap diri Para
Pemohon (Karyawan) yang dilakukan oleh Termohon (Perusahaan), mengenai hak-hak
Para Pemohon sehubungan pemutusan hubungan kerja, dan permasalahan ini oleh Para
Pemohon telah diajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) pada
Pengadilan Negeri Bandung, dengan register perkara Nomor : 10/G/2013/PHI/PN. Bdg,
yang telah diputus pada tanggal 13 Mei 2013 dengan amar putusan antara lain :
- Mengabulkan gugatan Para Penggugat ( Pemohon I, Pemohon II dan Pemohon III);
- Memerintahkan Tergugat (Termohon) untuk membayar hak-hak Para Pemohon yang
besarnya untuk Pemohon I sebesar Rp.187.797.550,- (seratus delapan puluh tujuh juta
tujuh ratus sembilan puluh tujuh ribu lima ratus limapuluh rupiah), Pemohon II sebesar
Rp.69.472.800,-(enam puluh sembilan juta empat ratus tujuh puluh dua ribu delapan
ratus rupiah) dan Pemohon III sebesar Rp.98.830.802,-(sembilan puluh delapan juta
delapan ratus tiga puluh ribu delapan ratus dua rupiah);
Bahwa putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap, sehingga untuk melaksanakan
putusan tersebut Para Pemohon seharusnya mengajukan permohona eksekusi pada
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung, namun dari alat bukti
yang diajukan oleh Para Pihak tidak ada yang membuktikan bahwa telah dilakukan
permohonan eksekusi kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Bandung, maka karenanya harus dilakukan permohonan eksekusi oleh Para Pemohon
agar supaya hak-hak Para Pemohon dapat dipenuhi/dibayar oleh Termohon, dengan
demikian menurut Majelis Hakim perkara ini merupakan kewenangan Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung untuk menindak lanjuti apabila
Para Pemohon mengajukan permohonan pelaksanaan putusan (eksekusi) perkara
Nomor:10/G/2013/PHI/PN. Bdg. dan bukan menjadi kewenangan Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memeriksa dan memutus perkara ini..
Menimbang, bahwa selanjutnya dalam bukti surat termohon yang diberi tanda
T-7, berupa putusan Nomor : 56/Pdt.SUS/PKPU/2013/PN.Niaga. Jkt.Pst, mendukung
bukti T-1, yang menyatakan bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat tidak berwenang untuk memerika dan memutus perkara yang menjadi kewenangan
dari Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
Menimbang, bahwa dari bukti surat yang diajukan oleh Para Pemohon hanya bukti
P.I-10 yang berkaitan dengan kewenangan mengadili dan mendukung bukti T-1 dan T-7,
sedangkan bukti surat lainnya hanya mengenai KTP, bukti Surat Pensiun/PHK dan slip
Hal.26 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
gaji Para Pemohon, sehingga surat-surat bukti tersebut tidak dapat mematahkan bukti
surat/alat bukti Termohon, sehingga harus dikesampingkan.
Menimbang, bahwa dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, dan oleh
karena perkara permohonan pailit yang diajukan oleh Para Pemohon merupakan
kewenangan Pengadilan Hubungan Industrial, dengan demikian eksepsi Termohon
beralasan menurut hukum dan harus dikabulkan, dengan menyatakan bahwa Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang mengadili perkara ini;
DALAM POKOK PERKARA.
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah
sebagaimana tersebut diatas.
Menimbang, bahwa dengan mengambil alih pertimbangan dalam eksepsi yang
pada pokoknya menyatakan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
tidak berwenang mengadili perkara ini, maka dalam pokok perkara ini tidak perlu
dipertimbangkan lagi, dan permohonan pailit Para Pemohon dinyatakan tidak dapat
diterima;
Menimbang, bahwa karena permohonan pailit Para Pemohon dinyatakan tidak
dapat diterima, maka Para Pemohon dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul
dalam pemeriksaan ini yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan.
Mengingat dan memperhatikan pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini.
M E N G A D I L I:
DALAM EKSEPSI :
- Mengabulkan eksepsi Termohon;-------------------------------------------------------------------------
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menyatakan Permohonan Para Pemohon tidak dapat
diterima;-------------------------------
Hal.27 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
2. Menghukum Para Pemohon untuk membayar biaya perkara sampai saat ini
sebesar Rp.316.000,-(tiga ratus enam belas ribu
rupiah);--------------------------------------------------
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari Senin, tanggal 9 Desember 2013,
oleh kami ROCHMAD, S.H, Ketua Majelis, LIDYA S PARAPAT, S.H, M.H dan ROBERT
SIAHAAN, S.H.M.H, sebagai Hakim-Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam
persidangan yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan
didampingi Hakim-Hakaim Anggota, dengan dibantu oleh ROMA SIALLAGAN, S.H,
Panitera Pengganti pada Pengadilan Niaga/Negeri tersebut, dengan dihadiri oleh Kuasa
Hukum Para Pemohon dan Kuasa Hukum Termohon.
HAKIM ANGGOTA MAJELIS HAKIM KETUA MAJELIS
LIDYA S. PARAPAT, S.H,M.H. R O C H M A D , S.H.
ROBERT SIAHAAN, S.H,M.H.
PANITERA PENGGANTI
ROMA SIALLAGAN, SH.,MH.
Hal.28 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28