A. JUDUL PRAKTIKUM : REAKSI-REAKSI KIMIA
B. TUJUAN : Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi
C. ALAT dan BAHAN
Alat:
1. Tabung reaksi
2. Gelas kimia
3. Rak tabung reaksi
4. Pipet pengalir bersumbat
5. Pipet tetes
6. Gelas ukur 25 Ml
Bahan:
1. HCl 0,05 M / 0,5 M
2. CH3COOH 0,5 M
3. NaOH 0,05 M / 0,5 M
4. ZnSO4 0,1 M
5. NH4OH 0,5 M
6. BaCl2 0,1 M
7. Ba(OH)2 0,2 M
8. K2CrO4 0,2 M
9. K2CrO7 0,1 M
10. KI 0,05 M
11. (NH4)2SO4 0,5 M
12. H2SO4 pekat
13. C12H22O11
14. CaCO3 serbuk
15. Indikator universal
ALUR KERJA
1. a)
Dimasukkan dalam tabung reaksi 1
Diamati dan dicatat hasilnya
Dimasukkan dalam tabung reaksi 2
Diamati dan dicatat hasilnya
b)
dimasukkan ke dalam tabung reaksi 3
diamati dan dicatat hasilnya
Dimasukkan dalam tabung reaksi 4
Diamati dan dicatat hasilnya
1 ml HCl 0,05 M + 1 tetes indicator universal
1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes indicator universal
1 ml NaOH 0,05 M + 1 tetes indicator
1 ml NaOH 0,05 M + 1 tetes indicator universal
c) -HCl pada tabung 1 dicampurkan dengan NaOH pada tabung 3
-diamati dan dicatat hasilnya
-NaOH + HCl NaCl + H2O
Tb 1 tb 3
- CH3COOH pada tabung 2 dicampurkan dengan NaOH pada tabung4
- Diamati dan dicatat hasilnya
- CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Tb 2 tb 4
2.a)
- ditetesi 5 tetes NaOH 0,5 M
- diamati dan dicatat hasilnya
ZnSO4 + NaOH Zn(OH)2 + Na2SO4
HCl
NaOH
Naoh
CH3COOH
1 Ml ZnSO4 0,1 M
Zn(OH)2 + H2SO4
b)
- ditetesi 5 tetes NH4OH 0,5 M
- diamati dan dicatat hasilnya
ZnSO4+NH4OH Zn(OH)2+(NH4)2SO4
3.a)
- dimasukkan dalam tabung reaksi
-dirangkai seperti pada gambar, tabung ditutup dengan sumbat berpipa pengalir
-ujung pipa bagian luar dikenakan pada lakmus merah yang dibasahi air
-dicatat perubahannya
Kertas lakmus
(NH4)2SO4+NaOH NH4OH+Na2SO4
-dimasukkan dalam tabung reaksi
-dirangkai seperti pada gambar, tabung ditutup dangan sumbat berpipa pengalir
-ujung pipa bagian luar dimasukkan dalam tabung yang berisi l;arutan Ba(OH)2 0,2M
-dicatat perubahannya
CaCO3+HCl larutan Ba(OH)2
CaCO3+HCl CaCl2+H2CO3
H2O CO2= gas X
1 ml ZnSO4 0,1 M
3 ml (NH4)2SO4 0,5M+2 ml NaOH 0,5M
0,2 gr CaCO3 serbuk + 3mm HCl 0,5 M
D. HASIL PENGAMATAN
NO. PERLAKUANPENGAMATAN
SEBELUM SESUDAH
1 HCl (tabung 1)
HCl + indikator
CH3COOH (tabung 2)
CH3COOH + indikator
NaOH (tabung 3 dan 4)
NaOH + indikator
HCl + NaOH → NaCl +H2O
CH3COOH +NaOH
Bening
Bening
Bening
Orange
Orange
Ungu
Ungu pekat
Orange terang agak kekuning-kuningan
2 ZnSO4
NaOH
ZnSO4 + NaOH
Zn(OH)2 + H2SO4
ZnSO4 + NH4OH
Bening
Bening
Putih keruh dan ada endapan
Putih keruh dan ada endapan
3 (NH4)2SO4
NaOH
(NH4)2SO4 + NaOH, lalu diberi pipa U dan dialirkan keluar, ditempelkan pada lakmus merah
(NH4)2SO4 + NaOH → NH4OH + Na2SO4
CaCO3 serbuk
HCl
Ba(OH)2
CaCO3 + HCl, lalu diberi pipa U dan ujung pipa U yang luar dimasukkan
Bening
Bening
Putih
Bening
Bening
Kertas lakmus merah berubah menjadi biru
Timbul gas pada larutan, Ba(OH)2
dalam Ba(OH)2
CaCO3 + HCl → CaCl2 + H2CO3
H2O CO2
menjadi keruh
4 BaCL2
K2CrO4
BaCl2 + K2CrO4 → BaCrO4 +KCl
BaCl2
K2Cr2O7
BaCL2 + K2Cr2O7 → BaCrO7 +KCl
K2CrO4
HCl
BaCl2
K2CrO4 + HCl
K2CrO4 + HCl + BaCl2
Bening
Kuning cerah
Bening
Kuning
Kuning
Bening
Bening
Kuning keruh dan ada endapan
Kuning pekat
Orange
Orange agak memudar
5 Gula (C12H22O11)
H2O
H2SO4 pekat
Gula + H2O
Gula + H2O +H2SO4
Agak coklat
Jernih
Jernih
Bening kecoklatan
Ada endapan coklat
E. ANALISIS
1. HCl + indicator
HCl direaksikan dengan indicator yang semula berwarna bening berubah menjadi orange. Hal ini berarti HCl bersifat asam.
CH3COOH + indicator
CH3COOH direaksikan dengan indicator, yang semula berwarna bening berubah menjadi orange. Hal ini berarti CH3COOH bersifat asam.
- HCl yang semula berwarna orange, setelah ditambahkan dengan NaOH yang berwarna ungu, warnanya berubah menjadi ungu pekat
HCl direaksikan dengan NaOH: HCL + NaOH NaCl + H2O
Seperti reaksi asam dan basa pada umumnya, reaksi di atas juga menghasilkan garam dan air.
-CH3COOH yang semula berwarna orange, setelah ditambahkan dengan NaOH yang berwarna ungu, warnanya berubah menjadi orange terang agak kekuning-kuningan.
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Reaksi di atas pun sama sepeti reaksi asam dan basa yang menghasilkan garam dan air.
2. ZnSO4 yang semula berwarna bening, setelah ditambahkan dengan NaOH, warnanya berubah menjadi putih keruh dan ada endapan.
ZnSO4 + NaOH Zn(OH)2 + Na2SO4
Endapan yang terbentuk adalah seng hidroksida (Zn(OH)2. Endapan ini terbentuk karena seng memiliki biloks 2+ dalam semua senyawanya. Unsurnya merupakan reduktor yang cukup kuat. Ikatan dalam senyawa seng lebih cenderung bersifat kovalen pada senyawa anhidratnya, tetapi ikatan mirip garam pada senyawa hidrat. Endapan seng hidroksida terbentuk pada suasana sedikit basa tetapi larut kembali membentuk kompleks hidrokso bila konsentrasi OH- dinaikkan.
ZnSO4 + NH4OH Zn(OH)2 + (NH4)2SO4
Dalam reaksi ini menghasilkan (NH4)2SO4 dan endapan Zn(OH)2. Proses ini sama dengan reaksi sebelumnya.
3. (NH4)2SO4 + NaOH, reaksi kedua zat ini mengakibatkan kertas lakmus merah berubah menjadi biru karena reaksi ini menghasilkan NH4OH yang bersifat basa.
(NH4)2SO4 + NaOH Na2SO4 + NH4OH
HCl direaksikan dengan CaCO3 serbuk menyebabkan larutan Ba(OH)2 berbuih karena adanya gas CO2 yang dilepaskan. Gas ini dapat diidentifikasi dari sifatnya yang mengeruhkan air kapur.
CaCO3 + HCl CaCl2 + H2CO3, H2CO3 terurai menjadi H2O dan CO2.
4. BaCl2 yang semula berwarna bening, setelah direaksikan dengan Kalium Kromat ( K2CrO4) yang berwarna kuning cerah, warnanya menjadi kuning keruh dan terbentuk endapan kuning muda Barium kromat (BaCrO4) yang tidak larut dalam air dan dalam asetat tetapi larut dalam asam mineral encer.
-BaCl2 yang semula berwarna bening, setelah direaksikan dengan Kalium Dikromat (K2Cr2O7) yang berwarna kuning, warnanya berubah menjadi kuning pekat tetapi tidak menghasilkan endapan.
-K2CrO4 yang berwarna kuning direaksikan dengan HCl yang berwarna bening warnanya menjadi orange, tetapi setelah ditambahkan BaCl2 warnanya menjadi orange agak memudar.
5. Gula dilarutkan dengan dengan air (H2O) warnanya menjadi bening agak kecoklatan, tetapi setelah ditambahkan H2SO4 warnanya menjadi coklat gelap yang menandakan bahwa gula mengandung unsure Karbon (C) yang diidentifikasi dengan H2SO4.
F. DISKUSI
Pada percobaan reaksi – reaksi kimia yang kami lakukan terdapat kesulitan dalam mengidentifikasi hasil reaksi pada percobaan. Antara lain, kurangnya ketelitian kami dalam mencampurkan zat-zat yang kami reaksikan, kurangnya kebersihan kami dalam menggunakan peralatan percobaan. Selain itu dalam reaksi kimia tidak jarang perubahan-perubahan itu begitu rumit, sehingga tidak berlangsung dalam proses yang sederhana. Terdapat reaksi-reaksi yang berlangsung dalam beberapa tahap reaksi. Maka, tahapan reaksi yang menggambarkan jalan detilnya terjadi perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi disebut reaksi elementaer. Dengan melakukan eksperimen reaksi-reaksi kimia di laboratorium, kami dapat memahami dan memperoleh data untuk proses reaksi-reaksi kimia.
G. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa, dalam setiap reaksi kimia bisanya sering terjadi perubahan – perubahan fisis yaitu:
1. Perubahan warna
2. Pembentukan endapan
3. Timbulnya gas
4. Perubahan suhu
DAFTAR PUSTAKA
Ibnu, Sodiq. 2004. Kimia Analitik I. Malang: Universitas Negeri Malang
Suehla, G. 1979. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro. Jakarta: P.T. Kalman Media Pustaka
Suryana, Made. 2003. Kimia Dasar I. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Tim kimia dasar. 2009. Panduan Praktikum Kimia Dasar I. Surabaya: Unesa Press
Recommended