statistikBALAI PENELITIAN KEHUTANAN MANADO
Manado, 2012
2011
KEMENTERIAN KEHUTANANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANANBALAI PENELITIAN KEHUTANAN MANADO
ISSN : 2302-4062
Statistik
Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011
ISSN: 2302-4062
Penyunting:
Seksi Data, Informasi dan Kerjasama Balai Penelitian Kehutanan Manado
Desain Muka:
Lulus Turbianti
Foto-foto:
Koleksi Balai Penelitian Kehutanan Manado
Diterbitkan oleh:
Balai Penelitian Kehutanan Manado Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan
i
KATA PENGANTAR
Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.39/Menhut-II/2011 mengemban tugas melaksanakan penelitian di bidang konservasi dan rehabilitasi, peningkatan produktivitas hutan, keteknikan kehutanan dan pengolahan hasil hutan, serta perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sesuai peraturan perundang-undangan. Balai Penelitian Kehutanan Manado berkedudukan di Manado dengan wilayah kerja meliputi 3 (tiga) provinsi yaitu Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara. Buku Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.6/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Statistik Kehutanan. Buku Statistik Balai Penelitian Kehutanan ini memuat data dan informasi mengenai kegiatan yang telah dilakukan dan hasil yang dicapai mulai tahun 2007 s/d 2011. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Statistik ini Saran dan masukan untuk penyempurnaan buku ini pada masa yang akan datang sangat kami harapkan. Akhirnya kami berharap semoga Buku Statistik ini bermanfaat.
Manado, Agustus 2012 Kepala Balai Dr.Ir. Mahfudz, MP NIP 19670829 199203 1 004
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii DAFTAR TABEL............................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... v Bab I. Informasi Umum ............................................................................................. 1 Bab 2. Kegiatan dan Hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado ............... 5 Bab 3. Kerjasama Penelitian Lingkup Balai Penelitian Kehutanan Manado ............... 21 Bab 4. Publikasi dan Diseminasi Hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado ........................................................................................................... 23 Bab 5. Anggaran Balai Penelitian Kehutanan Manado .............................................. 27 Bab 6. Sarana dan Prasarana Balai Penelitian Kehutanan Manado .......................... 30 Bab 7. Pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado ................................................ 32
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Peraturan perundang – undangan yang terkait dengan organisasi dan tata Kerja Balai Penelitian Kehutanan Manado .................................... 2
Tabel 2.1. Kegiatan penelitian Balithut Manado tahun 2007 - 2009 .......................... 8 Tabel 2.2. Kegiatan penelitian Balithut Manado tahun 2010-2011 ............................ 10 Tabel 2.3. Hasil penelitian Balithut Manado tahun 2011............................................. 13 Tabel 2.4. Hasil penelitian Program Insentif Peningkatan Kemampuan
Peneliti dan Perekayasa Kementerian Riset dan Teknologi ........................ 20 Tabel 3.1. Kegiatan kerjasama penelitian dengan pihak swasta dalam
Negeri tahun 2007-2011 ............................................................................. 25 Tabel 4.1. Publikasi Balithut Manado tahun 2007-2011 ............................................. 27 Tabel 4.2. Pameran yang diikuti Balai penelitian Kehutanan Manado
tahun 2011 .................................................................................................. 28 Tabel 4.3. Pameran yang diikuti Balai Penelitian kehutanan Manado
tahun 2007-2011 ...................................................................................... 29 Tabel 4.4. Kegiatan Pertemuan Ilmiah/ekspose/seminar/diskusi yang diikuti
Balai Penelitian kehutanan Manado tahun 2007-2010 ............................. 29 Tabel 5.1. Rencana dan realisasi anggaran Balai Penelitian Kehutanan Manado
(Dana DIPA) tahun anggaran 2007-2010 ..................................................... 32 Tabel 5.2. Rencana dan realisasi kegiatan penelitian Balai Penelitian
Kehutanan Manado sumber dana Insentif Ristek .................................... 33 Tabel 6.1. Jumlah kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4 Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2007- 2010 ....................................................... 35 Tabel 6.2. Sarana dan prasarana Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2007-2010 ......................................................................................... 35 Tabel 7.1. Keadaan pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan jabatan tahun 2007- 2010 ...................................................... 38
iv
Tabel 7.2. Jumlah PNS/CPNS Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2007-2010 ..................................... 39 Tabel 7.3. Jumlah PNS/CPNS Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan golongan Tahun 2007-2010 .................................................... 40 Tabel 7.4. Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dan jabatan pada Balai Penelitian Kehutanan Manado Tahun 2010 ....................................... 41 Tabel 7.5. Pegawai Honorer / Kontrak Balai Penelitian Kehutanan Manado Tahun 2007-2010 ........................................................................................ 42 Tabel 7.6. Pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan jenjang
fungsional Peneliti tahun 2007-2010 ......................................................... 43 Tabel 7.7. Pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan jenjang
fungsional Teknisi Litkayasa tahun 2007-2010 44 Tabel 7.8 Pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan jenjang
fungsional Pustakawan tahun 2007-2010 .................................................. 45 Tabel 7.9. Pegawai berdasarkan jenjang fungsional Analis Kepegawaian
Balai Penelitian Kehutanan Manado ........................................................... 45
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Peta wilayah kerja Balai Penelitian Kehutanan Manado ............................ 3 Gambar 1.2. Struktur organisai Balai Penelitian Kehutanan Manado ............................ 6
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 1
BAB I Informasi Umum General Information
A. Balai Penelitian Kehutanan Manado
Balai Penelitian Kehutanan (Balithut)
Manado pertama kali dibentuk
berdasarkan Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor P. 36/Menhut-
II/2006 tanggal 2 Juni 2006 dan
disempurnakan berdasarkan
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P. 39/Menhut-II/2011 tanggal 20 April
2011. Balithut Manado merupakan
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kehutanan yang berlokasi di Manado,
Provinsi Sulawesi Utara dengan
wilayah kerja meliputi Provinsi
Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo
dan Provinsi Maluku Utara (seperti
pada Gambar 1.1). Adapun peraturan
perundang-undangan yang terkait
dengan Balithut Manado dapat dilihat
pada Tabel 1.1.
A. Forestry Research Institute of Manado
The forestry research institute of
Manado was first established under
regulation of the minister of forestry
number P.36/Menhut-II/2006 on June
02nd 2006 and enhanced based on
regulation of the minister of forestry
number P.39/Menhut-II/2011 on April
20st 2011. The forestry research
institute of Manado was implementing
technical unit in manado the forestry
research and development located in
Manado, North Sulawesi province with
area of work covers the province of
North Sulawesi, Gorontalo Province
and the province of North Maluku (as
in figure 1.1)
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 2
Tabel 1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan organisasi dan tata kerja Balai Penelitian Kehutanan Manado. The Legislation Relating to the Organization and Administration of the Forestry Research Institute of Manado
No Perundang – Undangan
1
2
3
4
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.39/Menhut-II/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Kehutanan Manado. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Nomor : SK. 22/VIII/Set/2009 tentang Perubahan Keempat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Nomor SK. 89/KPTS/VIII/2007 tentang Penetapan Nama Kelompok Peneliti (Kelti) dan Penunjukan Ketua Kelompok Peneliti pada Unit Kerja Lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan Nomor : SK.35/VIII-Set/2009 tentang Rencana Penelitian Integratif (RPI) 2010 – 2014 Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 3
Gam
bar
1. P
eta
Wila
yah
Ker
ja B
alai
Pen
elit
ian
Keh
uta
nan
Man
ado
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 4
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Balai Penelitian Kehutanan Manado mempunyai tugas pokok melaksanakan penelitian di bidang konservasi dan rehabilitasi, peningkatan produktivitas hutan, keteknikan kehutanan dan pengolahan hasil hutan, serta perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Balithut Manado menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana, program dan
anggaran; 2. Pelaksanaan penelitian dan
kerjasama penelitian; 3. Pelayanan data dan informasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi hasil-hasil penelitian;
4. Pengelolaan sarana dan prasarana penelitian lingkup Balai;
5. Pengelolaan hutan penelitian yang menjadi tanggung jawab Balai;
6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian; dan
7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.
B. Principal Tasks and Functions
Forestry research institute (balithut) has the task of implementing the principal Manado research in the field of conservation and forest rehabilitation, increased productivity, environmental forestry and forest products processing, as well as climate change and appropriate policies and regulations. To do the job: 1. Arranging the plan, Program and
budget 2. Implementation of research and
research cooperation 3. Attendant the data and
information, knowledge and technology of research product
4. Management of facilities and infrastructure of research range association
5. Management of research forest that be responsibility of association
6. Controlling, evaluation and research reporting
7. Implementation of administration and neighbor of association)
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 5
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Balai Penelitian Kehutanan Manado terdiri atas tiga Seksi, satu Sub Bag Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional (Gambar 1.2). Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Kehutanan Nomor : SK.22/VIII/Set/2009 ditetapkan dua Kelompok Peneliti (Kelti) pada Balai Penelitian Kehutanan Manado yaitu Kelti Silvikultur dan Kelti Pengelolaan Sumber Daya Hutan.
C. Structure of organization
Structure of organization of the forestry research institute of Manado consists of 3 sectors, first the administration and the group of fungtionil (see figure 1.2). Based to decree the head of forestry research and development agency number: SK.22/VIII/Set/2009 set up two groups of researchers (kelti) on manado which forestry research institute kelti silvikultur and forest resource management.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 6
Gambar /Figure 1.2. Struktur Organisasi Balai Penelitian Kehutanan Manado The Structure Organization of Forestry Research Institute of Manado
KEPALA BALAI
SEKSI SARANA
PENELITIAN
SEKSI PROGRAM DAN
EVALUASI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN TATA USAHA
SEKSI DATA, INFORMASI DAN
KERJASAMA
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 7
BAB II Kegiatan dan Hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado The Activities and Research Result of Forestry Research Institute of Manado Balai Penelitian Kehutanan Manado
mempunyai tugas pokok
melaksanakan penelitian di bidang
konservasi dan rehabilitasi,
peningkatan produktivitas hutan,
keteknikan kehutanan dan
pengolahan hasil hutan, serta
perubahan iklim dan kebijakan sesuai
peraturan perundang-undangan.
Forestry research institute (balithut)
has the task of implementing the
principal Manado research in the field
of conservation and forest
rehabilitation, increased productivity,
environmental forestry and forest
products processing, as well as climate
change and appropriate policies and
regulations.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 8
Program penelitian dan pengembangan kehutanan yang dilaksanakan Balithut Manado sejak tahun 2007 s/d 2009 yang dibiayai dari Dana DIPA adalah sbb dengan rincian seperti pada Tabel 2.1: 1. Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari 2. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan/Lahan Kritis 3. Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Forestry research and development implemented forestry research institute of manado since 2007 until 2009 the Fund is financed from DIPA details as in Table 2.1.
Tabel/Table 2.1. Kegiatan Penelitian Balithut Manado tahun 2007-2009 Research Activities of Forestry Research Institute of Manado in 2007-2009
No. Program Litbang Jumlah Kegiatan Penelitian
2007 2008 2009
1 Pengelolaan Hutan Alam Produksi 1 1 1
Lestari
2 Pengelolaan DAS & Rehabilitasi 2 2 2
Hutan/Lahan Kritis
3 Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi 1 2 2
& Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Jumlah 4 5 5
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 9
Sejak tahun 2010, program penelitian dan pengembangan kehutanan yang dilaksanakan Balithut Manado mengacu pada Rencana Penelitian Integratif (RPI) Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010 – 2014, yang merupakan penjabaran dari Road Map Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010 – 2025 dengan kegiatan penelitian pada Tabel. 2.2. Beginning in 2010, and the development of forestry program carried out forestry research institute of manado refers to the Integrative Research Plan (IRP) forestry research and development agency for 2010-2014, which is from the road map outlining the research and development of forestry 2010-2025 with research activities on the table 2.2.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 10
Tabel/Table 2.2. Kegiatan penelitian Balithut Manado tahun 2010 – 2011 The Research Activities of Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2011
NO PROGRAM RPI KEGIATAN PENELITIAN
2010 2011
1 2 3 4 5
1 Biodiversitas Konservasi Flora, Fauna dan Mikroorganisme
Kajian habitat, dan populasi jenis-jenis Eboni (Diospyros spp.) pada kawasan konservasi di Cagar Alam Tangkoko, TN. Bogani Nani Wartabone dan Taman Nasional Aketajawe Lolobata
Dinamika populasi eboni (Diospyros pilosanthera Blanco.) pada Kawasan Konservasi di Cagar Alam Tangkoko dan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Habitat dan populasi Bubalus sp di kawasan konservasi di Propinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo
Karakteristik Habitat dan Populasi Anoa (Bubalus spp.) di Kawasan Konservasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW)
Model Pengelolaan Konservasi Berbasis Ekosistem
Evaluasi pemanfaatan, penggunaan dan fungsi Kawasan Konservasi (Pola pemanfaatan lahan di dalam kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata dan Taman Nasional Bogani Nani
Kajian pola pemanfaatan lahan di kawasan Penyangga Taman Nasional Aketajawe
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 11
Wartabone)
2 Daerah Aliran Sungai (DAS)
Sistem Pengelolaan DAS Hulu, Lintas Kabupaten, Lintas Provinsi
Sistem pengelolaan DAS Hulu dalam wilayah kabupaten, lintas kabupaten, lintas propinsi
Sistem pengelolaan kelembagaan DAS lintas kabupaten
Sistem implementasi pengelolaan DAS skala mikro
Pengelolaan Sumber daya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
Pengelolaan sumberdaya lahan dan air pendukung pengelolaan DAS di Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara.
Modeling pola tata guna lahan untuk optimalisasi tata air
Pendekatan partisipatif dalam pengembangan model rehabilitasi dan konservasi tanah dan air
3 Hutan Tanaman
Pembangunan demplot kebun benih unggulan lokal
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 12
Tabel/Table 2.3. Hasil penelitian Balithut Manado tahun 2011 The Research Results of Forestry Research Institute of Manado in 2011
No Hasil Penelitian Uraian
1 DAS
a Pola Penggunaan Lahan yang Memberikan Tata Air Optimal di Sub DAS Tondano dan Limboto Bagian Tengah.
Perubahan penggunaan lahan dari pertanian
lahan kering dan kebun campuran ke agroforestri
jelas menurunkan limpasan permukaan dalam
simulasi ini.
Pembuatan teras juga menurunkan erosi di
semua DAS (Daerah Aliran Sungai) yang menjadi
obyek penelitian. Akan tetapi, sedimen terangkut
dan debit aliran keluar DAS menunjukkan bahwa
pembuatan teras di DAS Alo dan DAS Sawangan
tidak begitu berpengaruh sehingga yang
diperlukan hanya perubahan penggunaan lahan
dari pertanian lahan kering dan kebun campuran
di DAS Sawangan ke agroforestri.
Pembuatan teras untuk luasan yang besar
(sekitar 9.360 ha di DAS Alo dan 8.530 ha di DAS
Sawangan) membutuhkan biaya yang besar tapi
tidak menurunkan sedimen terangkut keluar DAS
secara nyata. Dengan demikian, jika hanya
sedimen terangkut dan debit aliran keluar DAS
yang menjadi pokok perhatian maka pembuatan
teras mungkin hanya merupakan pemborosan.
Akan tetapi, jika sumberdaya untuk pembuatan
teras di DAS Alo dan DAS Sawangan tersedia,
maka hal ini masih bisa dilaksanakan karena
perannya dalam menurunkan tingkat bahaya
erosi di sub-basin DAS-DAS tersebut.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 13
Untuk DAS Molamahu, pembuatan teras masih
diperlukan karena luasannya masih relatif lebih
kecil (sekitar 4.350 ha) dan masih sangat
berperan dalam menurunkan erosi di sebagian
sub-basin DAS dan sedimen terangkut keluar
DAS.
b Pengembangan Teknologi Konservasi Tanah dan Air dengan Pendekatan Partisipatif pada Lahan Pertanaman Kelapa (Cocos nucifera) di DAS Tondano
Alih fungsi hutan menjadi lahan-lahan pertanian
yang intensif di daerah hulu menyebabkan
bertambah luasnya lahan yang terdegradasi,
penurunan lahan sebagai awal timbulnya lahan
kritis yang akan memicu terjadinya erosi,
sedimentasi dan banjir. Di Sulawesi Utara,
tanaman kelapa telah mendominasi dihampir
semua tempat, mulai dari hilir hingga hulu DAS
(Daerah Aliran Sungai) Tondano, hal ini
memberikan informasi tentang sistem
pengelolaan DAS yang belum efektif. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
lahan sebagai informasi awal dalam menyusun
paket teknologi konservasi tanah dan air yang
sesuai dengan kondisi lahan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat
kesuburan tanah unsur-unsur pendukungnya
rendah sehingga memerlukan rekayasa terhadap
lahan agar dapat mendukung pertumbuhan
tanaman ujicoba. Namun kelebihannya adalah
tekstur dan struktur tanahnya termasuk kriteria
sedang, dengan permeabilitas tanahnya tinggi.
Jenis tanah ini mempunyai kemampuan yang
baik dalam menahan erosi. Selain kondisi fisik,
kondisi masyarakat di daerah penelitian
umumnya memiliki pendapatan rendah dengan
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 14
tingkat pendidikan tergolong rendah. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa lokasi penelitian
memiliki hambatan yang berat yang mengurangi
pilihan penggunaan atau memerlukan tindakan
konservasi yang khusus.
c Sistem Pengelolaan Kelembagaan DAS Lintas Kabupaten
Penguatan institusi dalam pengelolaan DAS dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan pengelolaan DAS. Kondisi institusi yang kuat merupakan prasyarat penyelenggaraan pengelolaan DAS yang baik. Kinerja institusi pengelolaan DAS di Indonesia relatif tertinggal dibandingkan dengan negara-negara maju. Institusi pengelolaan DAS yang ada di Indonesia belum memiliki peranan yang kuat terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dalam DAS. Pengembangan kelembagaan masih bersifat keproyekan, sehingga intervensi penguatan institusi hanya berjalan selama proyek masih ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelembagaan yang ada, peraturan yang relevan serta tupoksi institusi yang terlibat dalam merumuskan sistem kelembagaan pengelolaan DAS Lintas Kabupaten yang tepat, selaras dengan sistem permintaan otonomi daerah agar implementasi pengelolaan DAS terpadu dapat terwujud.
d Sistem Implementasi Pengelolaan DAS Skala Mikro
Implementasi pengelolaan DAS pada tingkat site/tapak masih sulit terealisasi hingga dewasa ini. Hal ini disebabkan karena permasalahan DAS sangat kompleks dan multi sektor mengakibatkan keraguan para pihak melakukan implementasi kegiatan di lapangan. Permasalahan pengelolaan DAS menyangkut tiga aspek pokok yaitu aspek lahan, hidrometri dan aspek sosial ekonomi dan kelembagaan. Fokus penelitian ini adalah aspek sosial ekonomi dan kelembagaannya.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 15
Mengingat bahwa implementasi DAS mikro bersifat site specific maka teknik pendekatannya harus menyesuaikan dengan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya alamnya. Dengan demikian maka identifikasi aspek sosial ekonomi, kelembagaan dan aspek biofisik desa perlu dijastifikasi dan disusun mana yang paling berpengaruh. Berdasarkan identifikasi permasalahan mendasar adalah kondisi masyarakat yang serba terbatas (modal dan pengetahuan), ketergantungan yang tinggi terhadap lahan, trauma masa lalu masyarakat di sekitar kawasan hutan terhadap berbagai kegiatan pemerintah, dan keraguan masyarakat akan kepastian usaha. Sedangkan masalah biofisik karena ukurannya yang sangat kecil, topografi yang umumnya berat, dan sumber mata air, Hulu DAS/DAS mikro sangat sensitif/peka terhadap perubahan. Pengelolaan DAS mikro harus didasarkan pada kondisi spesifik dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang secara langsung terkait dengan jasa hutan sebagai unsur utama DAS hulu.
2 Biodiversitas
a Dinamika Populasi Eboni (Diospyros pilosanthera Blanco.) Pada Kawasan Konservasi di Cagar Alam Tangkoko dan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Diospyros piloshantera merupakan salah satu jenis eboni yang memerlukan perhatian karena populasinya di alam mengalami penurunan drastis akibat eksploitasi yang tidak mengindahkan kelestarian dan tidak seimbang dengan kemampuan regenerasi alaminya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tempat tumbuh D. piloshantera di CA. Tangkoko bervariasi mulai dari 60-450 mdpl. Konsentrasi pertumbuhan tertinggi yaitu pada ketinggian 301-400 mdpl, dengan kelerengan antara 100-300. Ketinggian tempat, suhu rata-rata dan interaksi antara kedua faktor tersebut berpengaruh nyata
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 16
terhadap diameter pohon. Faktor suhu berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter batang pada tingkat tiang, sedangkan ketinggian tempat tumbuh tidak berpengaruh nyata. Namun pada tingkat pancang, tempat tumbuh berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter batang.
Pada kawasan TN. Bogani Nani Wartabone, faktor suhu dan ketinggian tempat tidak berpengaruh nyata terhadap diameter pohon. Frekuensi perjumpaan pohon yang tertinggi pada kuadran ke III (201-300 mdpl) dengan diameter pohon rata-rata 76,38 cm dan diameter berkisar antara 42-113 cm. Faktor ketinggian tempat tumbuh, suhu dan interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap diameter permudaan eboni tingkat pancang. Pengaruh suhu dan ketinggian tempat tumbuh terhadap tinggi permudaan D. piloshantera tingkat pancang tidak berbeda nyata, sedangkan interaksi keduanya berbeda nyata.
b Karakteristik Habitat dan Populasi Anoa (Bubalus spp.) di Kawasan Konservasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW)
Anoa merupakan jenis satwa endemik Sulawesi
yang masuk dalam kategori terancam punah
berdasarkan kategori International Union for
Conservation of Nature (IUCN) sejak tahun
1986. Identifikasi potensi pakan yang
merupakan salah satu pendukung karakteristik
habitat menemukan sebanyak 37 jenis
tumbuhan merupakan pakan anoa. Sedangkan
bagian yang paling banyak dimakan adalah
daun. Berdasarkan Indeks keanekaragaman
(H’) dan Indeks Kekayaan (Dmg) pakan anoa,
lokasi Gn. Imandi Maelang memiliki nilai indeks
tertinggi yaitu 1.87 dan 2.01 dibandingkan dua
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 17
lokasi lainya. Namun Indeks Kemerataan Jenis
pakan anoa (J’) tertinggi dimiliki oleh lokasi Gn.
Sinombayuga Doloduo. Karakteristik populasi
anoa melalui inventarisasi jejak di tiga lokasi
menemukan sebanyak 460 jejak yang terdiri
atas 237 jejak kelas umur Dewasa (D), 197 jejak
kelas umur muda (M) dan 25 jejak merupakan
kelas umur anak. Nilai kelimpahan anoa
berdasarkan jejak di masing-masing lokasi
penelitian diperoleh sebanyak 63.06 ekor/Ha di
Gn. Imandi Maelang, sebanyak 51.39 ekor/Ha
di Gn. Gambuta Suwawa dan sebanyak 3.4
ekor/Ha di Gn. Sinombayuga Doloduo. Nilai
kelimpahan jejak tertinggi adalah lokasi di Gn.
Imandi Maelang.
c Kajian Pola Pemanfaatan Lahan di Kawasan Penyangga Taman Nasional Aketajawe
- Pola pemanfaatan lahan di kawasan penyangga
TNAL berupa areal pedesaan, hutan sekunder,
hutan rakyat, kebun, sawah serta pemanfaatan
sumber air dan budidaya air tawar merupakan
sumber pendapatan utama bagi masyarakat di
kawasan penyangga sekitar taman nasional
- Pemanfaatan lahan dalam bentuk hutan rakyat
dan kebun campuran memberikan manfaat
secara ekonomis maupun ekologis bagi
masyarakat desa dan bagi taman nasional.
- Pola pemanfaatan lahan yang paling dominan
adalah sebagai areal pertanian lahan kering,
sedangkan pola hutan rakyat atau agroforestry
belum banyak dikembangkan.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 18
3 Hutan Tanaman
Pembangunan Demplot Kebun Benih Unggulan Lokal
- Keberadaan Cempaka Wasian (Elmerelia
Ovalis) di Sulawesi Utara dominan ditemukan
di dua Kabupaten di Minahasa yaitu Kabupaten
Minahasa dan Kabupaten Minahasa Selatan.
Sedangkan Nyatoh (Palaquium Obtisifolium)
sebarannya masih cukup merata terutama
pada daerah-daerah dataran rendah.
- Pohon induk Cempaka Wasian (Elmerelia
Ovalis) yang telah diseleksi berada pada Desa
Rumoong Atas, Desa Tumaluntung Desa
Talaitad, dan Desa Suluun (Minahasa Selatan)
serta Desa Toliang Oki, Desa Eris dan Desa
Seretan (Minahasa). Sedangkan pohon induk
Nyatoh (Palaquium Obtisifolium) berada di
Desa Molobagu (Bolaangmongondow Selatan),
Desa Kapoya (Minahasa selatan), Desa
Kapataran (Minahasa), dan Desa Kaima
(Minahasa Utara).
- Pohon induk Cempaka Wasian yang telah
tercatat sebanyak 92 tegakan dengan rata-rata
diameternya adalah 43,74 cm dan rata-rata
tinggi total serta tinggi bebas cabangnya
adalah 22,24 m serta 12,41 m. Pohon induk
Nyatoh yang tercatat 89 tegakan, yang berasal
dari 4 lokasi dan diketahui rata-rata
diameternya adalah 47,07 cm. Tinggi total
serta tinggi bebas cabang adalah 23,61 m dan
17,85 m. Kondisi tegakan keseluruhan pohon
induk yang dicatat dalah baik dengan rata-rata
bentuk batang rata, lurus dan silindris.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 19
- Tingkat pertumbuhan Cempaka Wasian di
persemaian berdasarkan parameter diameter,
tinggi dan jumlah daun dari masing-masing
pohon induk adalah beragam. Walaupun dari
hasil analisis terdapat pengaruh adanya
perbedaan perlakuan asal pohon induk, namun
tidak terdapat pohon induk yang dominan
pada tiap parameter yang diamati. Sedangkan
dari pengaruh asal lokasi benih yang diambil
dari beberapa desa, diketahui tingkat
pertumbuhan benih yang berasal dari Desa
Talaitad adalah yang terbaik karena
mendominasi dengan nilai tertinggi untuk
ketiga parameter yang diukur.
- Tegakan Cempaka (Magnolia Elegans) di Hutan
Lindung Lolombulan telah mendapatkan
sertifikasi dari Balai Perbenihan Tanaman
Hutan (BPTH) Makasar sebagai sumber benih
teridentifikasi.
Selain itu, Balithut Manado dalam Tahun 2011 melaksanakan dua kegiatan penelitian Program Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa Kementerian Riset dan Teknologi. Rincian Kegiatan tersebut seperti disajikan pada Tabel 2.4. In addition, forestry research institute of manado in 2011 executing two incentive program research activities increase the ability of researchers and perekayasa the ministry of research and technology. The details of such activities as presented in table 2.4.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 20
Tabel/Table 2.4 Hasil Penelitian Program Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa Kementerian Riset dan Teknologi
No Judul Uraian
Tahun 2010
1 Domestikasi Tumbuhan Obat Tradisional di Provinsi Sulawesi Utara
Penelitian ini merupakan penelitian multi year yang dilaksanakan selama lima tahun mulai tahun 2009 s/d 2013 pada lima komunitas penduduk asli di Provinsi Sulawesi Utara. Kegiatan yang dilaksanakan berupa eksplorasi tumbuhan obat, analisis fitokimia, pengamatan aspek ekologi hingga teknik budidayanya. Kegiatan penelitian tahun 2010 difokuskan pada beberapa lokasi yang merupakan daerah hunian asli Suku Mongondow di Sulawesi Utara. Pengumpulan data dilakukan pada empat wilayah administrasi yaitu Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan dan Bolaang Mongondow Timur.
Penelitian Analisis dilakukan secara deskriptif dengan teknik survey dan wawancara semi struktural.
2 Pengembangan Mikro Hidro Elektrik dengan Pemanfaatan Hasil Air DAS di Sulawesi Utara.
Lokasi penelitian terletak di Desa Pomoman, Kec. Poigar, Kab. Bolaang Mongondow. Hasil yang diperoleh antara lain yakni dibangunnya satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kapasitas terpasang 10 Kw dengan output daya 7,5 kW mampu dimanfaatkan oleh 70 rumah tangga.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 21
Tahun 2011
1 Kajian Potensi Tumbuhan Obat sebagai Obat Anti Kanker
Penelitian ini merupakan lanjutan
penelitian tahun 2009 dan 2010 yang
dilaksanakan di Sulawesi Utara (Minahasa
dan Bolaang Mongondow). Metode yang
digunakan adalah metode skrining.
Skrining tumbuhan obat berpotensi
sebagai Anti Kanker diperoleh dengan
melakukan analisis dari daftar jenis
tumbuhan obat hasil eksplorasi tahun
2009-2010. Dari daftar jenis tersebut
akan terpilih jenis-jenis obat yang
berpotensi anti kanker yang kemudian
dilakukan pengumpulan simplisianya
sesuai bagian yang digunakan seperti
bagian daun dan kulit batang.
Hasil skrining dari 151 jenis tumbuhan
obat tradisional di Sulawesi Utara
diperoleh sebanyak 14 jenis merupakan
tumbuhan obat yang dimanfaatkan
secara tradisional dalam pengobatan
kanker. Dari 14 jenis tersebut, hanya
sebanyak 12 jenis diketahui merupakan
jenis tumbuhan obat yang berasal dari
hutan. Jenis tersebut diantaranya Rotan
tikus (Flagellaria indica L.), Kayu ginto
(Ligodyum sp.), Ketapang (Terminalia
cattapa), Nanamuha (Bridelia monoica
Blume), dan tebang (Drynaria spaciora)
dikumpulkan dari kawasan CA. Tangkoko
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 22
Batuputih, Bitung. Kayu lawang
(Cinnamomum culilawan BL)
dikumpulkan dari kawasan CA. Gunung
Ambang, Desa Sinsingon Kec. Passi Timur
Kab. Bolaang Mongondow. Lingkube
(Dischidia imbricate), Luhu (Crotalaria
retusa), Kuhung-kuhung (Crotalaria
striata), Yantan (Blumea chinensis) dan
Kayu Manumpang (Loranthus globusus)
dikumpulkan dari kawasan Kotabunan
Kab. Bolaang Mongondow Timur. Tanduk
rusa dikumpulkan dari Desa Nunuk Kec.
Pinoloisan Kab. Bolaang Mongondow
Selatan.
2 Pengembangan Mikro Hidro Elektrik Berbasis Partisipasi Masyarakat
Upaya untuk mengatasi krisis listrik khususnya di daerah-daerah yang sulit terjangkau oleh jaringan listrik negara (PLN ) perlu segera dilakukan. Salah satu cara adalah dengan memanfaatkan sumberdaya alam berupa hasil air DAS yang tersedia melimpah sebagai pembangkit tenaga listrik skala mikro. Disamping memberikan manfaat nyata sumberdaya air terhadap kesejahteraan masyarakat, juga memberikan motivasi dan membangkitkan partisipasi aktif masyarakat dalam rangka pelestarian sumberdaya alam hutan sebagai penghasil/pengatur tata air sehingga kontinuaitas hasil air dapat terjaga dan energy listrik yang dihasilkan dapat dinikmati masyarakat secara
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 23
berkesinambungan. Lokasi penelitian pengembangan mikrohidro elektrik berbasis partisipasi masyarakat dalam rangka pelestarian hutan berada di Desa Mengkang, Kec. Lolayan Kab. Bolaang Mongondow. Metode penelitian adalah survey dan ujicoba kemampuan turbin. Hasil yang diperoleh antara lain adalah terbangunnya 1 unit PLTMH dengan kapasitas terpasang 10 kw, dengan output daya 7,5 kw dapat dimanfaatkan oleh 65 rumah tangga. Dampak social pembangunan PLTMH antara lain masyarakat dapat mengakses informasi melalui media televise, waktu belajar anak sekolah pada malam hari makin panjang 2 jam dari sebelumnya, kesadaran masyarakat untuk melakukan upaya perlindungan dan pelestarian sumberdaya hutan terbangun, tingkat partisipasi masyarakat meningkat, kelembagaan masyarakat local makin hidup, usaha produktif berkembang, dan kerja gotong royong terbangun.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 24
BAB III Kerjasama Penelitian Lingkup Balai Penelitian Kehutanan Manado The Scope Research Cooperation of Forestry Research Institute of Manado
Salah satu fungsi Balai Penelitian
Kehutanan Manado menurut
Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor : P.39/Menhut-II/2011
tanggal 20 April 2011 adalah
melaksanakan kerjasama penelitian
di bidang konservasi dan rehabilitasi,
peningkatan produktivitas hutan,
keteknikan kehutanan dan
pengolahan hasil hutan, serta
perubahan iklim dan kebijakan
sesuai peraturan perundang-
undangan. Kegiatan kerjasama
penelitian dapat dilihat pada Tabel
3.1.
One of the functions of forestry
research institute of Manado by
ministry of forestry number:
P.39/Menhut-II/2011 on April 20st
2011 research in the field of
conservation and forest
rehabilitation, increased
productivity, environmental forestry
and forest products processing, as
well as climate change and
appropriate policies and regulations.
Research cooperation activities can
be seen in Table 3.1
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 25
Tabel/Table 3.1. Kegiatan kerjasama penelitian dengan pihak swasta dalam negeri tahun 2007 - 2011. Collaborative Research Activities with The Private Sector to the country in 2007 - 2011
No Jumlah Kerjasama
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1 - 1 1 - 2 Tahun 2008 dilaksanakan penandatanganan MOU dengan PT. Bela Berkat Anugrah di Maluku Utara.
Tahun 2009 dilaksanakan kunjungan lapangan dan bimbingan teknis pembuatan PUP oleh peneliti Balai Penelitian Kehutanan Manado.
Tahun 2011 dilaksanakan kerjasama dengan BPDAS Tondano tentang pembangunan persemaian permanen dan dengan BKSDA Sulawesi Utara tentang penangkaran flora dan fauna.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 26
BAB IV
Publikasi dan Diseminasi Hasil Penelitian
Balai Penelitian Kehutanan Manado Publication and Dissemination of Research Results of
Forestry Research Institute of Manado
Publikasi yang telah diterbitkan Balai
Penelitian Kehutanan Manado dalam
rangka sosialisasi hasil-hasil
penelitian berupa leaflet, booklet,
buku, buku statistik, poster, kalender
dan melalui media website.
Publications that have published
research institute of forestry
socialization in manado in order of
research results in the form of
leaflets,booklets,books,book
statistics,poster, calendars and via
media website.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 27
Rincian jumlah dan jenis publikasi Balai Penelitian Kehutanan Manado dapat dilihat pada Tabel 4.1. Details of the number and type of publication the forestry research institute of manado can be seen on table 4.1. Tabel/Table 4.1. Publikasi Balai Penelitian Kehutanan Manado Tahun 2007 -
2011 The Publication of Forestry Research Institute of Manado in 2007-2011
No. Nama Publikasi Jumlah Publikasi/Terbitan
2007 2008 2009 2010 2011
1 Publikasi lmiah
a. Majalah Ilmiah - - - - -
b. Abstrak - - - - -
c. Bibiliografi - - - - -
d. Prosiding - - - - 1
e. Rangkuman - - - 3 -
2 Publikasi Ilmiah Semi Populer
a. Info - - - - 1
b. Petunjuk Teknis - - - - -
3 Publikasi Populer
a. Warta - - - - 4
4 Publikasi Lainnya
a. Buku - - - - 7
a. Booklet - - 1 2 3
b. Leaflet 1 1 2 2 2
c. Poster/Banner - 4 7 9 11
d Statistik Balai - - 1 1 1
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 28
Tabel/Table 4.2. Pameran yang diikuti Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2011
The Exhibition followed the Forestry Research Institute of Manado in 2011
No Nama Kegiatan Lokasi/Waktu Jumlah
1 The 3rd Indogreen Forestry Expo Jakarta Convention Centre, April 2011
1
2 Pameran Pembangunan Provinsi Sulawesi Utara
Kayuwatu, Manado Prov. Sulawesi Utara, 24 Sept / 1 Oktober 2011
1
3 Pameran Hari Pangan Sedunia Bone Bolango, Prov. Gorontalo, 20 s/d 23 Oktober 2011
1
4 Pameran Teknologi Tepat Guna Kendari, Prov. Sulawesi Tenggara, 12 s/d 15 Oktober 2011
1
5 Pameran Dalam Rangka Rapat Kerja Tata Ruang di Sulawesi Utara
Grand Kawanua, Manado, Prov. Sulawesi Utara, 30 Nov s/d 1 Desember 2011
1
6 Pameran Inafor (International Forestry Reasercher)
IPB International Convention Centre, Bogor, Prov. Jawa Barat, / 5 s/d 7 Desember 2011
1
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 29
Tabel/Table 4.3 Pameran yang diikuti Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2007-2011 The Exhibition followed the Forestry Research Institute of
Manado in 2007-2011
No Kegiatan Jumlah Penyelenggaraan
2007 2008 2009 2010 2011
1 Pameran yang diikuti 2 2 3 2 6
Tabel/Table 4.4 Kegiatan Pertemuan Ilmiah /ekspose/seminar/diskusi yang diikuti Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2007-2011 The Scientific Meeting of the activities / exposure / seminar /
discussion followed Forestry Research Institute of Manado in
2007-2011
No Kegiatan Jumlah Penyelenggaraan
2007 2008 2009 2010 2011
1 Pertemuan ilmiah/ ekspose/seminar/diskusi
- 2 3 8 3
Tabel/Table 4.4. Kegiatan Pertemuan Ilmiah/ekspose/seminar yang
diselenggarakan Balai Penelitian Kehutanan Manado Tahun 2007-2011 The Scientific Meeting of the activities / exposure / seminar held
of The Forestry Research Institute of Manado in 2007-2011
No Kegiatan Jumlah Penyelenggaraan
2007 2008 2009 2010 2011
1 Pertemuan ilmiah/ ekspose/seminar/diskusi
- - - - 1
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 30
BAB V Anggaran Balai Penelitian Kehutanan Manado Budget of the Forestry Research Institute of Manado
Balai Penelitian Kahutanan Manado
pada tahun 2011 telah
merealisasikan anggaran sebesar
96,34%.
The forestry research institute of
manado in 2011 has been the
realization of a budget of 96,34%.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 31
Pembiayaan kegiatan Balai Penelitian Kehutanan Manado bersumber dari APBN dalam bentuk Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Rincian dan realisasi anggaran Tahun 2011 Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan DIPA No. 0322/029-07.2.01/27/2011 yaitu Rp. 6.908.114.000,00, yang terdiri atas Rupiah Murni Rp. 6.258.114.000,00 (90,59%) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak 650.000.000,00 (9,41%). Realisasi anggaran sebesar Rp. 6.654.988.690,- (96,34%).
Financing activities forestry research institute of manado in the form REVISED List of Execution of the Budget Form (DIPA). Details of the 2011 budget and realization research of forestry based on institute of manado DIPA number 029-0322/07.2.01/27/2011:Rp.6.908.114.000 terminal,consisting of the rupiah at Rp.6.258.114.000 pure Indonesian rupiah (90,59%) and state tax revenues are not 650.000.000,00 (9,41%). Realization of a budget of Rp.6.654.988.690,-(96,34%).
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 32
Tabel/Table 5.1. Rencana dan realisasi anggaran Balai Penelitian Kehutanan Manado (Dana DIPA) Tahun Anggaran 2007 - 2010 The Plan and Budget Forestry Research Institute of Manado (DIPA funds) for Fiscal Year 2007-2010
No. Uraian Jumlah
2007 2008 2009 2010 2011
1 Anggaran 8.356.338 .000 6.147.509 .000
5.963.658.000
7.414.207.000 6.908.114.000
2 Realisasi
2.750.278.793 5.369.154.878
5.352.306.690
6.704.448.137 6.654.988.690
3 % 32,91 87,34 89,75 90,43 96,34
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 33
Selain dibiayai dana APBN, sejak tahun 2009 ada kegiatan penelitian yang dibiayai dari Dana Insentif Ristek
Ditjen DIKTI.
Tabel/Table 5.2. Rencana dan Realisasi Kegiatan Penelitian Sumber Dana Insentif Ristek The Plan and Realization of research activities research and technology funding incentives
No. Uraian
Jumlah Tahun Anggaran & Jumlah Anggaran (x Rp 1.000,00)
Peneliti 2009 2010 2011
Anggaran Realisasi
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
1 Penelitian Substitusi Jenis Kayu 4 200.000
199.995,700
-
-
sebagai Bahan Pembuatan Rumah
Panggung Knock Down Woloan
di Sulawesi Utara.
2 Penelitian Pengembangan Mikro 3 150.000
149.962,950
123.300
123.278,773 150.000.000 150.000.000
Hidro Elektrik dengan Pemanfaatan
Hasil Air DAS di Sulut.
3 Domestikasi Tumbuhan Obat 2 100.000
99.827,062
123.300
121.742,273 150.000.000
Tradisional di Propinsi Sulut. 150000
Jumlah
450.000 449.785,712 246.600 245.021,046 300.000.000 300.000.000
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 34
BAB VI Sarana dan Prasarana Balai Penelitian Kehutanan Manado Facilities and Infrastructure the Forestry Research
Institute of Manado Sarana dan Prasarana merupakan pendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Penelitian Kehutanan Manado.
Facilities and infrastructure are supporting of the duty and function of forestry research institute of Manado.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 35
Jumlah dan kondisi sarana dan prasarana Balai Penelitian Kehutanan Manado s/d tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 6.1 dan 6.2.
The amount and the facility conditions and infrastructure forestry research institute of manado until in 2011 can be seen in Tables 6.1 and 6.2
Tabel/Table 6.1. Jumlah Kendaraan Bermotor Roda 2 dan Roda 4 Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2007-2011 The Number of motor vehicle wheels 2 and 4 wheels Forestry Research Institute of Manado in 2007-2011
No. Kendaraan Jumlah (unit)
2007 2008 2009 2010 2011
1 Roda 2 7 7 7 7 7
2 Roda 4 8 8 8 9*) 9*) Ket : *) 2 unit roda 4 kondisinya rusak berat (dalam proses penghapusan)
Tabel/Table 6.2. Sarana dan prasarana Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun
2011 Facilities and infrastructure of The Forestry Research Institute of
Manado on 2011
No Kelompok Barang Satuan Tahun 2011
Kondisi
1 Tanah m2 93,327 Baik
2 Peralatan dan Mesin unit 573 15 Rusak
3 Gedung dan Bangunan unit 14 Baik
4 Jalan dan Jembatan m 1904 Baik
5 Irigasi unit 17 Baik
5 Jaringan unit 3 Baik
6 Aset Tetap Lainnya Buah 267 Baik
7 Aset Tetap yang tidak digunakan unit 2 Rusak Berat
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 36
Sarana dan prasarana penelitian s/d tahun 2011 berupa laboratorium, perpustakaan serta internet. Facilities and infrastructure of research until 2011 is like laboratory, library, and internet.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 37
BAB VII
Pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado Employee of Forestry Research Institute of Manado
Jumlah Pegawai PNS/CPNS dan
Honorer/Kontrak Balai Penelitian
Kehutanan Manado sampai dengan
tahun 2011 adalah 54 orang, terdiri
atas : tenaga struktural (5 orang), non
struktural (15 orang), fungsional
peneliti (9 orang), calon peneliti (5
orang), teknisi litkayasa (9 orang),
calon teknisi litkayasa (3 orang) dan
tenaga kontrak (7 orang).
The number of civil servants and CPNS
PNS /honorary research contracts for
house commons up to forestry
manado 2011 are 54 people,consisting
of structural power (5 persons),non-
structural (15 people),functional
researchers (9 people),aspiring
researchers (5 persons), technician
litkayasa (9 people),prospective
technicians litkayasa (3 persons) and
energy contracts (7 persons).
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 38
Tabel/Table 7.1. Keadaan pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan jabatan tahun 2007 – 2011 Forestry Research Institute of Manado state employees according to their position in 2007-2011
No. Kelompok Pegawai Jumlah (orang)
2007 2008 2009 2010 2011
1 Tenaga Struktural/Non Struktural
a. Tenaga Struktural 5 5 4 5 5
b. Tenaga Non Struktural 7 11 10 13 15
2 Tenaga Fungsional
a. Peneliti 6 6 6 5 9
b. Calon Peneliti 4 5 6 10 5
c. Teknisi Litkayasa 4 4 4 4 9
d. Calon Teknisi Litkayasa 6 6 7 7 3
e. Calon Pustakawan - 1 1 1 -
f. Calon Analis Kepegawaian - 1 - - 1
Jumlah PNS dan CPNS 32 39 38 45 47
3 Tenaga Non PNS 3 6 6 6 7
Jumlah 35 45 44 51 54
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 39
Tabel/Table 7.2. Jumlah PNS/CPNS Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2007 – 2011 The Number of Civil servants and Civil servants candidate in Forestry Research Institute of Manado based on the level of education in 2007-2011
No. Pendidikan Jumlah (orang)
2007 2008 2009 2010 2011
1 Doktor - - - - 1
2 Master 1 2 4 6 4
3 Sarjana 16 22 21 23 27
4 Sarjana Muda 1 1 1 2 2
5 SLTA 14 14 12 14 13
6 SLTP - - - - -
7 SD - - - - -
Jumlah 32 39 38 45 47
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 40
Tabel/Table 7.3. Jumlah PNS/CPNS Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan golongan tahun 2007 – 2011 The Number of Civil servants and Civil servants candidate in Forestry Research Institute of Manado by class in 2007-2011
No. Golongan Jumlah (orang)
2007 2008 2009 2010 2011
1 Golongan IV 3 3 3 2 2
2 Golongan III 15 22 21 28 31
3 Golongan II 14 14 14 15 14
4 Golongan I - - - - -
Jumlah 32 39 38 45 47
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 41
Tabel/Table 7.4. Pegawai Berdasarkan tingkat pendidikan dan jabatan pada Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2011 The Employees based on their level of education and occupation in Forestry Research Institute of Manado in 2011
No Kelompok Jabatan Pendidikan
Jumlah S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD
1 Tenaga Struktural 1 2 2 - - - - 5
2 Tenaga Non Sruktural - - 11 2 3 - - 15
3 Peneliti - 2 7 - - - - 9
4 Calon Peneliti - 1 4 - - 5
5 Teknisi Litkayasa - - 1 - 8 - - 9
6 Calon Teknisi Litkayasa - - - - 2 - - 2
7 Calon Analisis Kepegawaian
- - 1 - - - - 1
8 Calon Pustakawan - - - - - - - -
9 Honorer / Kontrak - - - - 4 1 2 7
Jumlah 1 5 25 2 16 1 2 54
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 42
Tabel/Table 7.5. Pegawai Honorer/Kontrak Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2007-2011 The permanent employees/contract to Forestry research institute of Manado in 2007-2011
No. Pendidikan Jumlah (orang)
2007 2008 2009 2010 2011
1 Doktor - - - -
2 Master - - - -
3 Sarjana - - - -
4 Sarjana Muda - - - -
5 SLTA 1 3 3 3 4
6 SLTP 2 2 2 2 1
7 SD - 1 1 1 2
Jumlah 3 6 6 6 7
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 43
Tabel/Table 7.6. Pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan jenjang fungsional Peneliti tahun 2007 – 2011 The employees Forestry research institute of manado on the functional level researchers in 2007-2011
No. Jenjang Fungsional Jumlah (orang)
2007 2008 2009 2010 2011
1 Peneliti Utama - - - - -
2 Peneliti Madya 2 2 2 1 -
3 Peneliti Muda 2 - 2 2 2
4 Peneliti Pertama 2 4 2 2 7
5 Bebas Sementara - - - -
6 Calon Peneliti 4 5 6 10 5
Jumlah 10 11 12 15 14
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 44
Tabel/Table 7.7. Pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan jenjang fungsional Teknisi Litkayasa tahun 2007 – 2011 The employee Forestry Research Institute of Manado on the functional level technician of Litkayasa in 2007 – 2011
No. Jenjang Fungsional Jumlah (orang)
2007 2008 2009 2010 2011
1 Teknisi Litkayasa Penyelia - - - -
2 Teknisi Litkayasa Lanjutan - - 1 1 3
3 Teknisi Litkayasa Pelaksana 4 4 3 3 5
4 Teknisi Litkayasa Ajun Pemula 1 - - - 1
5 Bebas Sementara - 1 - - -
6 Calon Teknisi Litkayasa 7 6 7 7 2
Jumlah 12 11 11 11 11
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 45
Tabel/Table 7.8. Pegawai berdasarkan jenjang fungsional Pustakawan Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2007- 2011 The employee Forestry Research Institute of Manado on the functional level librarian in 2007 – 2011
No Jenjang Teknisi Litkayasa Jumlah (orang)
2007 2008 2009 2010 2011
1 Calon Pustakawan - 1 1 1 -
2 Pustakawan Pertama - - - - -
3 Pustakawan Muda - - - - -
4 Pustakawan Madya - - - - -
Jumlah - 1 1 1 -
Tabel/Table 7.9. Pegawai berdasarkan jenjang fungsional Analis Kepegawaian Balai
Penelitian Kehutanan Manado tahun 2007- 2011 The employee Forestry Research Institute of Manado on the functional level analyst of staffing in 2007 – 2011
No Jenjang Teknisi Litkayasa Jumlah (orang)
2007 2008 2009 2010 2011
1 Calon Analis Kepegawaian - - - - 1
2 Analis Kepegawaian Pertama - - - - -
3 Analis Kepegawaian Muda - - - - -
4 Analis Kepegawaian Madya - - - - -
Jumlah - - - - 1
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2011 46