perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keputusan UNESCO dalam menetapkan batik sebagai salah satu warisan
budaya dunia dari Indonesia, menjadi tonggak kebangkitan kerajinan batik di
Indonesia, yang sempat terpuruk pada era sebelumnya. Dukungan pemerintah RI
dapat dilihat melalui keputusan presiden RI no.33 tahun 2009, menetapkan hari
batik nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober mulai tahun 2009, hal ini
sebagai penanda awal usaha meningkatkan citra positif dan martabat bangsa
Indonesia di forum Internasional, serta untuk menumbuhkan kebanggaan dan
kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan Indonesia, khususnya batik.
Dukungan pihak swasta dapat dilihat melalui pengrajin-pengrajin batik dari tiap
daerah berusaha untuk mengembangkan, membangkitkan, bahkan memunculkan
usaha batik (Terry De Rossa, Rahmatsyam Lakoro, 2011:1).
Munculnya usaha batik di beberapa wilayah di Indonesia, dikarenakan
kebutuhan batik terus meningkat sebagai souvenir, pakaian kasual atau formal,
seragam, pelengkap tekstil interior dan lain sebagainya. Usaha pengembangan
batik tidak terlepas dari usaha pengembangan motifnya. Ide dasar pijakan
pengembangan motif batik di suatu wilayah senantiasa diusahakan membawa
karakter daerah tersebut agar keunikan batik yang dihasilkan dapat menjadi
pembeda dengan batik dari wilayah lainnya.
Usaha pengembangan batik saat ini juga sedang terjadi di Raja Ampat
sejak 2 tahun terakhir, yang dalam tradisinya Raja Ampat tidak mengenal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pembuatan batik. Pemerintah Raja Ampat menghimbau masyarakat untuk terus
mengembangkan batik khas Raja Ampat. Adapun beberapa alasan diantaranya,
pertama pengakuan batik oleh dunia sebagai warisan budaya Indonesia, kedua
industri kreatif menjadi salah satu konsentrasi untuk perkembangan perekonomian
Raja Ampat, ketiga Raja Ampat sebagai tujuan wisata internasional bawah laut
(Hari Suroto, 2012: 2).
Saat ini permintaan pasar khususnya batik Raja Ampat baik kain maupun
pakaian bermotif khas Raja Ampat meningkat, terutama menjelang hari besar
keagamaan maupun hari besar nasional. Beberapa hal yang dilakukan dalam
upaya pengembangan batik Raja Ampat oleh dinas terkait adalah melalui
komitmen pemerintah Raja Ampat dalam pelestarian batik dapat dilihat dengan
mewajibkan penggunaan batik pada hari kamis bagi PNS dan pelajar SD, SMP,
SMA di lingkungan Kabupaten Raja Ampat (Hari Suroto, 2012: 4).
Pengembangan batik dengan motif yang terinspirasi dari kekhasan lokal
sedang dilakukan oleh masyarakat Raja Ampat. Saat ini motif-motif batik Raja
Ampat hanya berupa pengolahan bentuk dari burung cendrawasih, mahkota dan
tifa. Motif tersebut belum menggambarkan Raja Ampat sebagai kabupaten bahari.
Terdapat beberapa kendala dalam mengembangkan batik di Raja Ampat. Sulitnya
mendapatkan bahan baku dan peralatan menjadi kendala utama, serta minimnya
pengrajin batik yang tetap konsisten menekuni kegiatan membatik. Kegiatan
membatik bagi masyarakat Raja Ampat hanya menjadi pekerjaan sambilan saat
mereka tidak melaut1.
1 Voni Sauyai, perajin batik Raja Ampat, wawancara pada tanggal 7 Oktober 2014.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Pekerjaan utama masyarakat Raja Ampat adalah sebagai nelayan hal
tersebut dikarenakan sumber daya alam bahari Raja Ampat meliputi 1.846 pulau
dengan empat pulau besar yakni Waigeo, Batanda, Salawi dan Misol. Laut Raja
Ampat memiliki kekayaan dan keunikan spesies dengan ditemukan 1.104 jenis
ikan, 699 jenis moluska, dan 537 jenis hewan karang. Raja ampat juga kaya akan
keanekaragaman terumbu karang, hutan mangrove, dan pantai tebing berbatu yang
indah (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Raja Ampat, 2014: 2).
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis berpendapat ada beberapa
pokok pemikiran yang bisa dijadikan pijakan dalam perancangan batik Raja
Ampat dengan karakter motif yang unik. Pertama, kebutuhan batik di Raja Ampat
terus meningkat setelah ditetapkan batik sebagai warisan budaya dari Indonesia.
Kedua, motif yang ada di Raja Ampat belum ada yang mengolah sumber ide
bahari Raja Ampat. Ketiga, terdapat beberapa kendala dalam proses membatik
diantaranya minimnya bahan, peralatan, dan pengrajin batik. Berdasarkan hasil
tersebut penulis memiliki ide untuk melakukan perancangan batik tulis dengan
sumber ide wisata bahari Raja Ampat. Penambahan teknik sulam penulis gunakan
untuk memberikan nilai tambah dan pembeda dengan produk batik yang telah ada.
Sulam merupakan teknik menghias pada permukaan kain dengan menggunakan
benang dan jarum sehingga akan membentuk gambar yang timbul pada
permukaan kain. Karya-karya perancangan ini bisa dijadikan sebagai tambahan
ide bagi masyarakat Raja Ampat dalam mengembangkan kerajinan batik
diwilayahnya untuk cindera mata, bahan pakaian dan lain sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Studi Pustaka
1. Pengertian Bahari dan Lingkungan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Lingkungan memiliki arti keadaan
sekitar yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup
(KBBI, 2005: 877) sedangkan lingkungan menurut Otto Soemarno lingkungan
adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita
tempati yang mempengaruhi kehidupan kita (Harum M. Huasein, 1993: 6).
Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai: 1) daerah tempat suatu
makhluk hidup berada; 2) keadaan atau kondisi yang melingkupi suatu
makhluk hidup; 3) keseluruhan keadaan yang meliputi suatu makhluk hidup
atau sekumpulan makhluk hidup (Bahrudin Supardi, 2009: 11). Pengertian
lingkungan menurut Undang Undang RI No. 4 tahun 1982, tentang
Kententuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undang-
Undang RI No. 32 Tahun 2009, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,
dikatakan bahwa: Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Bahari secara epistimologis (asal mula kata) bahari berasal dari bahasa
Jawa. Bahar yang memiliki makna segara, laut. Bahari menurut kamus besar
bahasa Indonesia memiliki beberapa pengertian 1) dahulu kala; tua; kuno;
zaman 2) indah; elok sekali; dudur menyembah siti 3) mengenai laut; segala
sesuatu yang berhubungan dengan laut (KBBI, 2008: 88).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Letak Geografis Raja Ampat
Wilayah Kabupaten Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang
terdiri dari kurang lebih 610 buah pulau besar dan kecil yang memiliki potensi
sumberdaya terutama terumbu karang yang merupakan bagian dari ”segitiga
karang” (Coral Triangel) yang terdiri dari Indonesia, Filipina, Papua New
Guinea, Jepang, Australia (Sheila A. McKenna, dkk, 2002: 150). Secara
geografis, Raja Ampat berada pada koordinat 2°25'LU-4°25'LS & 130°-
132°55'BT. Secara geoekonomis dan geopolitis, Kepulauan Raja Ampat
memiliki peranan penting sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan
wilayah luar negeri. Pulau Fani yang terletak di ujung paling utara dari
rangkaian Kepulauan Raja Ampat, berbatasan langsung dengan Republik
Palau. Kepulauan Raja Ampat memiliki empat pulau utama yang bergunung-
gunung yaitu Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool dengan ratusan pulau-
pulau kecil lain di sekitarnya. Luas wilayah Kepulauan Raja Ampat adalah
46.108 km², terbagi menjadi 10 distrik, 86 kampung, dan 4 dusun. Secara
administratif batas wilayah Kabupaten Raja Ampat adalah sebagai berikut:
a. Sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Seram Utara,
Provinsi Maluku.
b. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi
Maluku Utara.
c. Sebelah timur berbatasan dengan Kota Sorong dan Kabupaten Sorong,
Provinsi Irianjaya Barat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
d. Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Republik Federal Palau (Tim
Unit Pelaksanaan dan Pengelolaan terumbu karang tahap II Dinas
Perikanan dan Kelautan Raja Ampat, 2007: 19).
Masyarakat Kepulauan Raja Ampat umumnya nelayan tradisional yang
berdiam di kampung-kampung kecil yang letaknya berjauhan dan berbeda
pulau. Mereka adalah masyarakat yang ramah menerima tamu dari luar.
Penduduk asli kabupaten Raja Ampat terdiri dari 12 suku adat yaitu, Suku
Wawiyai (Wauyai), Suku Kawe, Suku Laganyan, Suku Ambel (Waren), Suku
Batanta, Suku Tepin, Suku Fiat, Domu, Waili dan Butlih, Suku Moi (Moi-
Maya), Suku Matbat, Suku Misool, Suku Biga, Suku Biak. Suku adat ini ada
yang telah mendiami wilayah kepulauan Raja Ampat maupun yang
berimirgrasi dari wilayah kepulauan lain di sekitar Raja Ampat.
Sebagai penduduk yang mendiami wilayah kepulauan yang sebagian
besar wilayahnya adalah perairan, maka sumber mata pencaharian utama
masyarakat Raja Ampat adalah nelayan, pembuat ikan asin, pencari
rumput laut, atau sebagai penyedia jasa transportasi laut antar pulau
(www.gorajaampat.com diunduh pada 9 Oktober 2014).
3. Profil Raja Ampat
Kawasan bahari Raja Ampat merupakan kawasan laut yang menempati
urutan pertama dalam usulan oleh UNESCO sebagai kawasan warisan dunia
karena mempunyai kekayaan alam bahari dan budaya bahari (Baharinawati W.
Hastanti, R. Gatot Nugroho Triantoro, 2012: 150). Kekayaan alam bahari Raja
Ampat menyimpan 64% kekayaan terumbu karang dunia. Kepulauan Raja
Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan objek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
wisata bahari. Perairan Raja Ampat menurut berbagaian sumber, merupakan
salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Kondisi
alam bahari Raja Ampat mendapatkan predikat sebagai surga Terakhir di
Dunia. Kepulauan Raja Ampat yang terdiri dari gugusan kepulauan besar dan
kecil, untaian karang laut, pegunungan, hutan tropis, pantai berpasir putih dan
aneka ragam kehidupan satwa di dalamnya membuat Raja Ampat memiliki
pemandangan alam yang sulit tertandingi keindahannya, selain kekayaan alam
bahari Raja Ampat ada potensi lain yang menarik minat wisatawan yaitu,
wisata budaya bahari. (Firman Setiawan, 2013: 6).
a. Potensi sumberdaya Bahari Raja Ampat
Raja Ampat merupakan surga tropis dunia yang menawarkan
keindahan alam dan budaya. Raja Ampat menawarkan daya tarik wisata
yang lengkap yang mengedepankan pada aspek keanekaragaman hayati
baik di dalam laut maupun di atas laut dengan pemandangan yang begitu
memikat. Menurut informasi yang tercantum diatas terdapat beberapa
potensi wisata di Raja Ampat seperti wisata alam bahari dan wisata
budaya bahari. Keindahan pemandangan alam bahari dan budaya bahari
membuat Raja Ampat banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun
manca negara.
Keindahan alam bahari Raja Ampat meliputi pesisir pantai, pulau-
pulau karst, gunung-gunung batu di tengah laut dan pemandangan bawah
laut yang tiada duanya menjadi salah satu potensi wisata. Keindahan
budaya bahari dari Raja Ampat juga sangat menarik seperti mempelajari
adat istiadat masyarakat Raja Ampat, keadaan, kebiasaan, cara hidup, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
budayanya. Kawasan Raja Ampat memang menjadi primadona wisata
bahari dunia saat ini. Mengunjungi lokasi wisata terbaik dunia belum
lengkap tanpa melihat keindahan Raja Ampat. Berdasarkan catatan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Raja Ampat, jumlah wisatawan domestik Raja
Ampat terus meningkat, pada 2010 tercatat sebanyak 790 orang dan 2011
bertambah jumlahnya menjadi 1.489 orang. Sedangkan wisatawan
mancanegara masih mendominasi kedatangan ke wilayah tersebut dengan
jumlah pada 2011 sebanyak 6.178 orang (Dina Michelle Parwestri, 2014:
2) .
Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari
10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia dan diakui sebagai
nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.
Pada tahun 2002, The Nature Conservancy (TNC) dan Pusat Penelitian
Oseanografi (P2O) LIPI mengadakan suatu penelitian ilmiah untuk
memperoleh data dan informasi tentang ekosistem laut, daerah bakau dan
hutan Kepulauan Raja Ampat. Survei ini menunjukkan bahwa terdapat 537
jenis karang, yang mewakili sekitar 75% jenis karang yang ada di dunia.
Ditemukan 828 jenis ikan dan diperkirakan jumlah keseluruhan jenis ikan
di daerah ini 1.074, dan 15 jenis ikan endemik langka, 15 jenis paus dan
Lumba-lumba, 1 jenis ikan duyung, 5 jenis penyu, berbagai jenis Pari
Manta dan berbagai jenis Hiu unik seperti Wobbegong dan Kalabia, serta
berbagai jenis kuda laut, Selain itu ada beberapa kawasan terumbu karang
yang masih sangat baik kondisinya dengan persentasi karang hidup hingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
90% yaitu selat Dampier, Kepulauan Kofiau, Kepulauan Misool Timur
Selatan dan Kepulauan Wayag (Firman setiawan, 2013: 6).
Hewan Endemik Raja Ampat
Ikan Pari Manta
Lmba-lumba
Penyu
Blue Rringed Octopus
Giant Clams
Kuda Laut
Tabel 1. Ikan Endemik Raja Ampat
Sumber: Ronald M, 2014
Selain ikan, di perairan laut di kepulauan Raja Ampat terdapat pula
60 jenis udang karang, 699 jenis hewan lunak (jenis moluska) yang terdiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
atas 530 siput-siputan (Gastropoda), 159 kerangkerangan (bivalva), 2
Scaphopoda, 5 cumi-cumian (Cephalopoda), dan 3 Chiton. Kekayaan ini
menjadikan kepulauan Raja Ampat sebagai kawasan pulau-pulau kecil
yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa besar dan
tingginya. (Agussalim, 2014:5).
Gambar 1. Terumbu Karang Raja Ampat
Sumber: Panama tour and travel, 2014
Gambar 2. Terumbu Karang dan Ikan
Sumber: Panama tour and travel, 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
b. Potensi Sumberdaya lingkungan bahari Raja Ampat
Salah satu sumberdaya lingkungan laut di Kabupaten Raja Ampat
yang potensial sudah berkembang adalah sumberdaya wisata laut atau
bahari. Sumberdaya ini telah dimanfaatkan dan dikelola dibeberapa
wilayah, yakni di Waigeo Selatan, Waigeo Barat, Batanta, Kofiau dan
Misool.
Lokasi obyek wisata laut di Wagio Selatan terletak di Arborek dan
Sawadrek. Obyek wisata laut yang berpotensi di Arborek adalah wisata
selam, pantai dan desa wisata, sedangkan dikawasan Sawadrek adalah
wisata renang dan menyelam. Potensi wisata lain yang terdapat di Wagio
Barat tersebar di beberapa daerah diantaranya Selpele, Wayang, pulau Wai
selat Dampie, Kofiau, dan Misol. Kawasan Sepele dan Wayang sangat
berpotensi karena merupakan salah satu tempat utama dari wisatawan
liveaboard untuk menyelam, Selain kegiatan menyelam potensi lain yang
dapat dikunjungi di kawasan Wayang adalah pulau-pulau karst yang
menyuguhkan panorama alam. Di lokasi Wai selat Dampie ini wisatawan
dapat menyelam untuk melihat lokasi bangkai pesawat Thunderbolt,
peninggalan PD II, selain itu di lokasi ini juga terkenal dengan keberadaan
ikan Pari Manta yang berukuran besar dan melimpah. Di lokasi Kofiau
obyek wisata yang selalu didatangi oleh wisatawan adalah keindahan
bawah laut. Kofiau juga memiliki keindahan panorama wilayah daratan
yang sangat indah. Di kawasan Misol wisatawan dapat menikmati
keunikan dan keidahan goa, pulau-pulau karst dan menikmati aktifitas
penyelaman atau diving. Beberapa goa yang tersebar di Tomolol terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
lukisan telapak tangan manusia berukuran besar dan hewan-hewan yang
diduga dilukisoleh manusia gua. Di samping beberapa obyek wisata yang
sudah berkembang seperti tersebut diatas, Raja Ampat juga kaya akan
beberapa obyek wisata lainnya yang sangat berpotensi untuk
dikembangkan. Beberapa potensi wisata yang dapat dikembangkan ini
tersebar di beberapa kawasan, diantaranya:
1). Kepulauan Ayau
Kepulauan ini terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil yang
berada di atas kawasan atol yang sangat luas. Pantai-pantai di
kepulauan ini berpasir putih dengan areal dasar laut yang luas yang
menghubungkan satu pulau dengan pulau lain. Di kepulauan ini
terdapat pulau-pulau pasir yang unik, masyarakat setempat
menyebutnya zondploot, dan di atasnya tidak terdapat tumbuhan atau
vegetasi. Jenis wisata yang dapat dikembangkan di kepulauan Ayau
adalah keunikan kehidupan suku dan budaya yang berupa
penangkapan cacing laut yang dilakukan secara bersama-sama oleh
ibu-ibu dan anak-anak, mengunjungi tempat peneluran penyu hijau,
dan wisata dayung tradisional dengan perahu karures.
2). Waigeo Utara
Di Waigeo Utara terdapat beberapa tempat yang dapat dijadikan
lokasi wisata yaitu goa-goa peninggalan perang dunia II dan
keindahan bawah laut.
3). Waigeo Timur
Di sini, khususnya di depan Kampung Urbinasopen dan Yesner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
terdapat atraksi fenomena alam yang sangat menarik dan unik yang
hanya bisa disaksikan setiap akhir tahun, yaitu cahaya yang keluar
dari laut dan berputar-putar di permukaan sekitar 10-18 menit, setelah
itu hilang.
4). Teluk Mayalibit
Lokasi wisata Teluk Mayalibit cukup unik, karena merupakan
sebuah teluk yang cukup besar dan hampir membagi Pulau Waigeo
menjadi dua bagian. Banyak atraksi yang bisa dilihat disini, seperti
cara penangkapan ikan tradisional dan bangkai kerangka pesawat yang
bisa dijadikan sebagai tempat penyelaman.
5). Salawati
Di Salawati para wisatawan dapat menyaksikan bunker-bunker
peninggalan Perang Dunia II buatan Belanda dan Jepang (Jeffman)
dan juga merupakan tempat yang menarik untuk snorkeling dan diving
(Tim Unit Pelaksanaan dan Pengelolaan terumbu karang tahap II
Dinas Perikanan dan Kelautan Raja Ampat, 2007: 19).
Wisatawan yang ingin mengunjungi kawasan pulau Waigeo
Selatan, Waigeo Barat, Batanta, Kofiau dan Misool dapat dilakukan
dengan menaiki kapal wisata. Para wisatawan akan merasakan
pengalaman berwisata layaknya para nelayan Raja Ampat yang
mencari ikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Gambar 3. Kapal Wisata
Sumber: Panama tour and travel, 2014
Umumnya kapal yang digunakan untuk tujuan wisata adalah kapal
layar tradisional yang dibuat dari bahan kayu dan didesain sedemikian
rupa agar memberikan pengalaman berlayar layaknya pelaut di masa
lalu. Wisatawan akan mendapatkan pengalaman berlayar dengan kapal
tradisional dengan tiang-tiang layar yang tinggi, serta layar yang
berkembang sebagai tenaga penggerak kapal dengan memanfaatkan
angin. Kapal wisata ini didesain menggunakan bahan utama kayu
dengan fasilitas yang sangat nyaman layaknya hotel berbintang.
Wisatawan akan dimanjakan dalam perjalanan menggunakan kapal
wisata ini.
Rute yang ditempuh Kapal wisata ini bervariasi antara satu sama
lain. Beberapa dari Kapal wisata ini memulai perjalanannya dari kota
Sorong lalu mengelilingi bagian utara pulau Waigeo sampai ke
kepulauan Wayag kemudian berlayar menuju selatan sampai dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Kepulauan Misol dan berakhir kembali di kota Sorong. Selama
perjalanan wisatawan akan di ajak singgah di beberapa lokasi indah
untuk menikmati pemandangan dan menyelam untuk menikmati
pemandangan bawah laut. Selain rute ini, banyak pula kapal wisata
yang menempuh rute yang menghubungkan beberapa lokasi selam dan
wisata di luar Raja Ampat, selain kegiatan berkeliling pulau
menggunakan kapal wisatawan dapat belajar dan memahami tradisi
lingkungan masyarakat Raja Ampat dengan berkunjung ke desa wisata.
Desa wisata merupaka perkampungan yang berada di atas permukaan
laut yang dibangun dengan tujuan pengembangan pariwisata.
Gambar 4. Keramahan Penduduk Desa saat Menyambut Wisatawan.
Sumber: Odhie, 2012
Desa wisata ini adalah lokasi di mana wisatawan dapat mengenal
dan membaur dalam kehidupan sehari-hari penduduk asli kepulauan
Raja Ampat dan menggali berbagai pengetahuan dan budaya unik yang
ada di desa tersebut. Salah satu lokasi desa wisata yang cukup terkenal
dan bisa kita kunjungi adalah Desa Arborek. Desa ini memiliki
pemandangan pantai berpasir putih yang luar biasa indah. Selain itu,
desa Arborek ini menjadi terkenal karena penduduknya, khususnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
kaum ibu yang membuat kerajinan tangan yang khas yaitu Topi
Anyaman. Rumah masyarakat Arborek sangat unik karena dibangun
diatas laut, rumah adat mereka disebut rumah kaki seribu. Pondasi
rumah suku arborek terdiri dari beberapa pilar kayu (Dinas Kebudayaan
Dan Pariwisata Raja Ampat, 2014: 6 ).
Gambar 5. Pemandangan Alam dari Dermaga Desa Arborek
Sumber: Odhie, 2014
Gambar 6. Rumah Adat Kaki Seribu
Foto: Afifi Fauzi, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
4. Teknik Batik
Batik adalah upaya pembuatan ragam hias pada permukaan kain dengan
cara menutup bagian-bagian yang tidak dikehendaki berwarna dengan lilin
malam panas, dengan menggunakan alat canting, kuas cap. Kemudian dicelup
dengan zat warna dingin dan dilorot untuk menghilangi lilin malam (Nanang
Rizali, 2006: 39).
a. Jenis batik menurut cara pembuatannya:
1. Batik tulis dikerjakan dengan menggunakan canting. Canting
merupakan alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk bisa
menampung malam (lilin batik).
2. Batik cap adalah kain yang dihias dengan motif atau corak batik
dengan menggunakan media canting cap. Canting cap adalah suatu alat
dari tembaga di mana terdapat desain suatu motif.
3. Batik tulis dan cap pembuatan batik dapat dilakukan dengan
menggunakan perpaduan antara screen printing (sablon) atau memakai
cap dengan malam atau lilin (Asti Musman, Ambar B. Arini, 2011: 17-
22).
b. Jenis Batik Menurut Coraknya:
1. Batik klasik atau tradisional
Merupakan bagian dari seni yang bercirikan keindahan, baik
keindahan bentuknya, sesuai dengan fungsinya sebagai seni terapan
sebagai kain busana, maupun keindahan seni jiwanya, filosofinya.
2. Batik Kontemporer atau Modern
Merupakan batik yang tidak lazim kelihatan batik, tetapi masih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
menggunakan proses pembuatannya sama seperti membuat batik.
Konsep kontemporer menyimbolkan gaya modern. Batik modern ialah
semua macam jenis batik yang motif dan gayanya tidak seperti batik
tradisional.
c. Proses pewarnaan pada batik dibedakan menjadi dua macam zat warna
yaitu:
1. Zat warna alam
Zat warna dari tumbuh-tumbuhan dan binatang. Zat warna pada waktu
dulu diambil dari tumbuh-tumbuhan pada bagian akar, kulit, daun,
batang, dan bunga. Diantaranya, daun pohon nila (indigofera), pohon
soga (kulit dan kayu), akar mengkudu, kayu laban, kayu mundu, jirek.
Sebagian bahan pembantu untuk beits, menimbulkan warna,
memperkuat ketahanan dari zat-zat warna alami ialah jeruk citrun,
cuka, sendawa, tawas, gula batu, tetes, air kapur, tape, daun jambu.
2. Zat Warna Buatan (sintetis)
Pada umumnya cat-cat sintetis mempunyai daya pewarnaan (tinctorial-
value) lebih tinggi dari pada warna dari alami, dan mempunyai
kemurnian tertentu sehingga untuk mencapai dalamnya sesuatu warna
lebih cepat dan mudah (Sewan Susanto, 1980: 82).
5. Batik Papua
Di daerah Papua terdapat seni pembuatan batik. Batik papua memiliki
corak dan motif yang khas. Motif batik Papua banyak yang bertemakan alam
dan budaya, sehingga ornamen yang ada pada batik Papua menggambarkan
tentang alam di daerah tersebut serta budaya yang berkembang di sana. Untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
hal pewarnaan pada batik papua cenderung memakai warna-warna yang cerah.
Batik papua juga disebut batik Port Numbay. Batik Papua pertama kali
diperkenalkan oleh seorang bernama Jimmy Handrick Afaar, yang belajar
batik di Pekalongan dan mengajarkan teknik membuat batik kepada warga
Papua serta mengembangkan motif sesuai dengan karakter masyarakat Papua.
Mereka menggabungkan beberapa unsur dari etnik di Jawa dengan etnik
Papua sehingga tercipta motif batik yang mempunyai ciri khas Papua. Motif
yang sering di pakai dalam batik Papua adalah gambar-gambar hewan dan
tumbuhan-tumbuhan, seperti burung cendrawasih dan lain-lain. Motif batik
Papua yang sering diproduksi antara lain motif burung Cendrawasih, motif
Komoro, motif Sentani, motif Rumah Adat, motif Asmat, motif alat musik
Tifa, dan motif tradisional lainnya (Libijanto, 2013: 89)
6. Batik Raja Ampat
Kebutuhan batik di Raja Ampat meningkat setelah ditetapkannya batik
sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan tak bendawi
(masterpieces of thr oral and intangible heritage of humanity) oleh UNESCO
tahun 2009 (Asti Musman, Ambar B. Arini, 2011: 1). Batik awalnya hanya
digunakan sebagai pakaian formal pada acara-acara tertentu saja, kini batik
bisa digunakan dalam pakaian sehari-hari, seragam instansi pemerintahan
pada hari-hari tertentu pada setiap minggunya. Beberapa hal yang dilakukan
dalam upaya pengembangan batik raja ampat oleh dinas terkait adalah melalui
komitmen pemerintahan Raja Ampat dalam mewajibkan penggunaan batik
pada hari kamis pada PNS dan pelajar. Pengembangan motif kedaerahan juga
dilakukan oleh pengrajin batik Raja Ampat yang terkenal dengan wisata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
baharinya. Sumber daya bahari Raja Ampat sangat melimpah. Kepulauan Raja
Ampat terletak di jantung pusat segitiga karang dunia dan merupakan pusat
keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia. Masyarakat Raja Ampat mulai
belajar dan mengembangkan batik. Berbeda dengan motif dan warna batik
dari Jawa yang kerap kali menggunakan warna-warna natural maupun gelap,
batik Raja Ampat menerapkan motif dan warna terang khas pantai. Warna
yang digunakan adalah merah, kuning, biru, oranye, kuning, merah muda dan
hijau. Saat ini motif batik khas Raja Ampat hanya berupa mahkota raja dan
burung cendrawasih, kedua motif tersebut belum menggambarkan Raja Ampat
sebagai kabupaten bahari. (Hari Suroto, 2012: 3).
Melihat minat para wisatawan terhadap batik Raja Ampat pemerintahan
Raja Ampat menjalin kerjasama dengan beberapa pihak terkait diantaranya
BPKB Jogjakarta, Yayasan Batik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyelenggarakan
pelatihan batik yang diikuti oleh duapuluh enam peserta yang merupakan
masyarakat asli Raja Ampat. Kegiatan pelatihan membatik dilakukan di
BPKB Jogjakarta selama sepuluh hari. Kegiatan tersebut dilakukan untuk
memberikan pengetahuan tentang teknik batik kepada masyarakat Raja
Ampat. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat Raja Ampat dapat
memproduksi batik sendiri. Sebelum dilakukan pelatihan, batik Raja Ampat
telah ada namun dengan teknik cetak dan produksinya di Jawa (wawancara:
Farida, 2 Oktober 2014).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Gambar 7. Kerajinan Batik Raja Ampat
Foto: Nike Wijayanti, 2014
Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat kini sedang giat-giatnya
mempromosikan hasil kerajinan lain masyarakat kepulauan Raja Ampat sebagai
salah satu daya tarik wisata Raja Ampat. Beberpa jenis kerajinan lain yang
dihasilkan oleh penduduk kabupaten Raja Ampat adalah seni patung dan kerajinan
aksesoris dari bahan batu mulia, akar dan logam (www.gorajaampat.com diunduh
pada 28 Agustus 2014).
7. Teknik Sulam
Sulam merupakan teknik membuat ragam hias pada permukaan kain
dengan benang (Harmoko, 1995: 54 ). Benang tersebut diatur secara dekoratif
pada permukaan kain dengan jalan menusukkan benang dengan bermacam-
macam cara. Bermacam-macam tusuk dinamakan tusuk hias. Tusuk hias
terdiri atas dua kelompok yaitu tusuk hias dasar dan tusuk hias variasi. Tusuk
hias dasar yaitu tusuk-tusuk yang merupakan dasar untuk membuat tusuk hias
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
variasi. Tusuk variasi yaitu tusuk yang berasal dari variasi tusuk hias dasar
baik dengan memvariasikan arah, jarak dan sebagainya sehingga
menghasilkan bermacam-macam tusuk dengan gaya yang berbeda.
No Jenis sulam Gambar No Jenis sulam gambar
1. Tusuk Jelujur
2. Tusuk Pasir
3. Tusuk Veston
4. Tusuk flanel
5. Tusuk Tangkai
6. Tusuk Pipih
7. Tusuk Satin
8. Tusuk Rantai
9. Tusuk Lazy
Deizy
10. Tusuk Silang
11. Tusuk Biku
12. Tusuk Tikam
Jejak
13. Tusuk Bintang
14. Tusuk
palestina
15. Tusuk Holben
16. Tusuk Ranti
Terbuka
17. Tusuk
diamond
18. Tusuk
Cevron
19. Tusuk Datar
20. Tusuk
Rumania
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
21. Tusuk cretan
22. Simpul
Prancis
23. Tusuk Panjang
Pendek
24. Tusuk Laba-
laba
25. Tusuk Benang
Sari
26. Tusuk Boton
Hole
27. Tusuk Jelujur
Lilit
28. Tusuk Jejak
Bersilang
29. Tusuk Biku
Variasi
30. Tusuk Veston
Kaki 2
31. Tusuk Veston
Pengisi
32. Tusuk Flanel
Sisipan
Tunggal
33. Tusuk Fanel
Sisipan Ganda
34. Tusuk Fanel
Tutupan
35. Tusuk Ranting
Bulu
36. Tusuk Duri
Ikan
Tabel 2. Jenis Tusuk Sulam
Sumber: Ernawati, dkk, 2008:404
C. Fokus Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diketahui fokus permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang batik bersumber ide bahari dan lingkungan Raja
Ampat dengan teknik batik dan sulam ?