Hormon Progesteron Untuk Memenuhi Tugas Biologi Dasar dan
Perkembangan
Dosen : dr. Esti Willianto, MHSM
Disusun Oleh Kelompok A10 :
Fitria Anjar Rina (PO.62.24.2.13.108)
Helnida Zaini (PO.62.24.2.13.112)
Heni Kardila (PO.62.24.2.13.113)
Naluri Marlina (PO.62.24.2.13.122)
Reniatina Syahrani (PO.62.24.2.13.133)
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLTEKES KEMENKES PALANGKARAYA
JURUSAN KEBIDANAN REGULER XV ATAHUN AJARAN 2013/ 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya lah penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaiknya.
Makalah Mata Kuliah “Biologi Dasar dan Perkembangan” ini disusun sebagai
bahan acuan kelompok kami dalam melakukan presentasi materi yang kelompok
kami dapatkan.
Makalah ini membahas tentang “Hormon Progesteron”. Mulai dari
pengertian sampai dengan penjabaran materi dengan maksud agar kami lebih
memahami pokok permasalahan didalam proses pembelajaran dan agar kami
mempunyai suatu keterampilan dalam pemaparan dan dalam menghadapi
permasalahannya, serta mampu menemukan solusinya.
Dengan terselesaikannya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
didalam penyusunan makalah ini. Kami selaku penulis sangat menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Palangka Raya, 14 Oktober 2013
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan..............................................................................2
Bab II Sifat-Sifat Zat...........................................................................................3
2.1 Progesteron.........................................................................................3
2.2 Fungsi Hormon Progesteron...............................................................5
2.3 Kekurangan Hormon Progresteron....................................................9
2.4 Kelebihan Progesteron........................................................................14
Bab III Penutup......................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.........................................................................................15
Daftar Pustaka..........................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hormon seks berperan dalam memulai pubertas dan kemudian memainkan peran
dalam pengaturan perilaku seksual. Sekresinya yang akan masuk aliran darah dan
mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh maka apabila hormon telah sampai pada
suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Perubahan
yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu
panjang.
Dalam alat reproduksi wanita terdapat berbagai macam hormon yang dapat
membantu wanita dalam proses produksi. Dari sekian banyak hormon yang
memegang peranan penting pada wanita adalah hormon estrogen dan progesteron.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada
endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan
yang optimal jika terjadi implantasi.
Dari latar belakang tersebut, maka tim penulis menyusun makalah yang berjudul
”Hormon Progesteron”.
1.2 Tujuan Penulisan
Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka ada beberapa tujuan yang akan
diperoleh dari penyusunan makalah ini. Tujuan tersebut antara lain :
1. Mengetahui proses pembentukkan hormon progesteron;
2. Mengetahui fungsi hormon progesteron;
1
3. Mengetahui penyebab dan efek dari kekurangan hormon progesteron; dan
4. Mengetahui penyebab dan efek dari kelebihan hormon progesteron;
1.3 Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar – besarnya,
yaitu antara lain:
1. Sebelumnya para pembaca yang belum mengenal hormon progesteron akan
lebih mengerti tentang hormon progesteron; dan
2. Diharapkan dari makalah ini muncul makalah – makalah lain yang berguna
bagi semua pihak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hormon Progesteron
Progesteron (bahasa Inggris: progesteron) merupakan hormon yang berpengaruh
pada siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embriogenesis. Progesteron
bertanggung jawab pada perubahan endometrium pada paruh kedua siklus menstruasi
dan perubahan dalam serviks serta vagina.
Skema Pembentukkan Hormon Progesteron pada Wanita
3
HIPOFISIS ANTERIOR
Somathotropine Hormon
(STH)
Tyroid Simulating
Hormon (TSH)
Adrenocor-ticotropic Hormon (ACTH)
LTHHormon Gonadotropin
FSH LH
Pematangan folikel Menghasilkan estrogen
Pematangan folikel Menghasilkan progesteron
Di dalam ovariumDi dalam ovarium
Prolaktin atau Lactogenic
Hormon(LTH)
Menghasilkan
Kelenjar Hipofisis menghasilkan bermacam – macam hormon. Kelenjar
hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars intermedia),
dan bagian posterior. Salah satu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis ialah
Luteininzing Hormon (LH), didalam ovarium hormon LH memicu ovulasi
(pengeluaran ovum dari folikel) sekaligus mengarahkan pembentukan Korpus
Lateum. Korpus lateum inilah yang akan memproduksi hormon progesteron. Pada
pertengahan fase luteal kadarnya mencapai puncak kemudian akan menurun dan
mencapai kadar paling rendah pada akhir siklus haid, yang diakhiri dengan
pendarahan haid. Bila terjadi konsepsi, implantasi terjadi 7 hari setelah fertilisasi dan
segera terjadi perkembangan trofoblas yang mengeluarkan hormon gonadotropin
korion ke dalam sirkulasi.
Pada bulan kedua dan ketiga kehamilan, plasenta yang sedang tumbuh mulai
mensekresi estrogen dan progesteron, mulai saat ini sampai partus,korpus luteum
tidak diperlukan lagi. Sekresi progesteron selama fase folikuler hanya beberapa
milligram sehari, kemudian kecepatan sekresi ini terus meningkat menjadi 10 sampai
20 mg pada fase luteal sampai beberapa ratus milligram pada akhir masa kehamilan.
4
Gambar 1. Progesteron dihasilkan salah satunya oleh Korpus Lateum, dan berfungsi untuk menebalkan endometrium.
2.2 Fungsi Hormon Progesteron
A. Siklus Menstruasi
a. Mengatur siklus menstruasi bersama dengan hormon estrogen dengan
melalui feedback mekanisme terhadap FSH dan LH. Sekresi secara
bergantian hormon-hormon ini menentukan siklus menstruasi.
Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Apabila ovum tidak
dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan
produksi hormone estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan
progesteron
5
Gambar 2. Siklus Menstruasi
mengakibatkan lepasnya ovum dari dinding uterus yang menebal
(endometrium). Lepasnya ovum tersebut mengakibatkan endometrium
sobek/ meluruh, sehingga terjadi pendarahan pada fase menstruasi.Masa
proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah
menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi
pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk
perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari
ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut
ovulasi). Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya
ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi
pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk
implantasi (perlekatan janin ke rahim).
b. Seperti yang dijelaskan pada siklus menstruasi diatas progesteron
mempertebal dinding endometrium untuk persiapan proses implantasi jika
terjadi fertilisasi antara ovum dan sperma.
B. Masa kehamilan
a. Ketersediaan progesteron dalam jumlah yang cukup pada masa awal
kehamilan sangat penting peranannya, terutama dalam menghambat
kontaraksi uterus. Hal ini dibutuhkan sehubungan dengan usaha untuk
mempertahankan janin muda yang baru berimplantasi di uterus agar tidak
terjadi kelahiran premature atau keguguran.
b. Menurunkan gairah seksual selama kehamilan trimester I. Fungsi ini
dibutuhkan untuk mempertahankan kondisi janin karena keadaan janin
yang masih rentan terhadap benturan.
c. Membantu mempersiapkan payudara untuk proses laktasi.
6
Gambar 3. Perubahan payudara untuk mempersiapkan proses laktasi.
d. Meningkatkan suhu tubuh dan respitation rate, sebagai bentuk penyesuaian
terhadap masa awal kehamilan.
e. Mengentalkan sekret vagina, sebagai proteksi tambahan terhadap
kemungkinan infeksi.
f. Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna
mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini
dapat mempertahankan kehamilan.
C. Efek progesteron pada uterus
Fungsi dari progesteron pada uterus adalah :
a. Menurunkan frekuensi dan intensitas dari kontraksi uterus, dengan
demikian dapat membantu untuk mencegah ekspulsi dari hasil
implantasi ovum.
b. Progesteron juga meningkatkan sekresi, pada lapisan mukosa pada tuba
fallopi. Sekresi ini adalah kebutuhan untuk nutrisi dari hasil fertilisasi,
mempersiapkan tuba fallopi sebelum implantasi. Sekresi ini dibutuhkan
7
untuk menutrisi ovum yang telah dibuahi, yang sedang membelah,
sewaktu ovum berjalan dalam tuba fallopi sebelum berimplantasi.
c. Menghambat produksi LH agar korpus luteum mengalami degenerasi
saat tidak terjadi fertilisasi. Degenerasi membuat dinding endometrium
yang tealah menebal akan meluruh, saat itulah terjadi menstruasi.
D. Terapi
Saat masa laktasi, kadar hormon progesteron dalam tubuh meningkat, oleh
karena itu wanita yang menyusui selama paling sedikit 6 bulan berturut–turut
serta wanita yang telah hamil beberapa kali, akan mengurangi resiko terkena
kanker payudara. Sedangkan pada rahim, progesteron bekerja mencegah
terjadinya kanker rahim dengan mengatur efek paparan esterogen dalam
rahim.
E. Kontrasepsi
Selain memiliki fungsi seperti yang telah dipaparkan diatas progesteron juga
dapat digunakan sebagai salah satu pilihan dalam penggunaan kontrasepsi,
terutama kontarasepsi hormonal.
Berikut berbagai pilihan kontarsepsi hormonal dengan progesteron :
Kontrasepsi oral : POP (progesteron only pill);
Suntikan : 3 bulan (progesteron only);dan
Mengontrol pendarahan anovulasi.
8
Gambar 4. Progesterone Only Pill (POP)
F. Efek progesteron pada payudara
Progesteron mempersiapkan lobules dan alveoli pada payudara, menyebabkan
sel alveoli untuk berproliferasi, memperluas, dan menjadi sekret secara
alamiah. Walaupun, progesteron tidak menyebabkan aktivasi alveoli untuk
menghasilkan ASI, mulailah terjadi pengeluaran air susu ibu karena
rangsangan prolaktin dari kelenjar pituitari anterior. Sehingga progesteron
menyebabkan payudara bertambah besar.
2.3 Kekurangan Hormon Progresteron
Progesteron adalah hormon pada wanita yang bertanggung jawab dalam proses
reproduksi, misalnya saja pada masa pubertas, menstruasi, dan kehamilan. Apabila
tubuh tidak memiliki cukup progesteron, maka akan dapat menyebabkan efek yang
serius dan mempengaruhi sistem perkembangan seksual seorang wanita. Wanita yang
telah mengalami menopause dan gadis remaja prapubertas memiliki tingkat
progesteron yang sangat rendah. Seorang wanita yang memiliki tingkat rendah
9
Gambar 5. Lobula membesar karena pengaruh progesteron
progesteron selama masa aktif reproduksi disebut mengalami defisiensi atau
kekurangan progesteron.
Berikut ini penyebab terjadinya kekurangan progesteron :
A. Stres
Aktifitas yang padat dan beban kerja yang berat dapat menimbulkan stres.
Hal inilah yang memicu terhentinya produksi hormon sehingga
menyebabkan terjadinya kekurangan progesteron.
B. Diet
Pola makan sehari-hari juga memberikan kontribusi dalam
ketidakseimbangan hormon. Hal ini terjadi karena kebiasaan
mengkonsumsi makanan yang secara tidak langsung mengandung
estrogen, seperti daging ayam, sapi, serta babi yang diternakkan yang
diberikan makanan tambahan berupa hormon estrogen demi memepercepat
pertumbuhannya.
C. Kontrasepsi
Kebanyakan pil kontasepsi menggunakan progestin sebagai terapi
pengganti hormon. Progestin memiliki sifat yang tidak sama dengan
progesteron alami, sehingga hanya akan memicu meningkatnya kadar
hormon estrogen didalam tubuh.
D. Lingkungan
Tanpa kita sadari tubuh kita sehari-hari telah banyak menerima paparan
estrogen sintesis seperti yang terkandung dalam deterjen, pestisida serta
berbagai macam produk perawatan kecantikan. Stimulus paparan yang
terjasi secara terus-menerus ini memberikan dampak negatif terhadap
reseptor estrogen dalam tubuh, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan
hormon yang mengacu pada keadaan estrogen dominan.
10
Berikut ini beberapa efek akibat kekurangan hormon progesteron meliputi :
A. Menstruasi yang tidak teratur
Dalam siklus yang normal, menstruasi terjadi ketika kadar progesteron
mendadak turun sebagai sinyal bagi dinding rahim untuk luruh.
Kekurangan progesteron menyebabkan dinding rahim tidak luruh tepat
pada waktunya, karena perubahan komposisi hormonal tidak terjadi secara
drastis.
B. Kista ovarium
Wanita normal biasanya memiliki dua ovarium di sisi kanan dan kiri rahim.
Masing-masing ovarium menghasilkan satu telur yang terbungkus dalam
folikel (kantong). Ketika telur keluar, hormon esterogen akan member
sinyal kepada rahim: pada gilirannya lapisan rahim mulai menebal dan
mempersiapkan pembuahan telur oleh sperma (kehamilan). Bila telur tidak
dibuahi, maka seluruh isi rahim akan dikeluarkan dalam bentuk haid
bulanan. Jika kekurangan progesteron maka folikel gagal untuk pecah dan
melepaskan telur, cairannya tetap tinggal dan dapat membentuk kista kecil.
11
Gambar 4. Kista pada ovarium
Hal inilah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya kista ovarium.
Namun pada dasarnya kista memiliki tingkatan keparahan yang masih
dapat terkendali hingga berakibat kanker.
C. Wanita berpotensi keguguran dan kesulitan memberikan ASI secara efektif
Selama kehamilan, progesteron membuat uterus menebal dan menstabilkan
posisi janin. Progresteron juga terus merangsang pertumbuhan jaringan
payudara untuk memproduksi air susu. Hormon ini berperan pula
memperkuat dinding panggul dan mendorong produksi lender yang
menyumbat leher rahim, mencegah masuknya infeksi. Semua hal ini akan
melindungi janin. Seorang wanita yang kekurangan progestreon menjadi
lebih berpotensi mengalami keguguran. Level progesteron yang rendah
membuat seorang wanita yang berhasil melahirkan akan kesulitan
memberikan ASI secara efektif.
D. Kelainan perkembangan bentuk payudara
Pubertas seorang wanita ditandai oleh menstruasi dan perkembangan
payudara. Payudara mulai tumbuh beberapa tahun sebelum menstruasi
yang didorong oleh estrogen, prolaktin dan hormon lainya. Setelah ovulasi
dan menstruasi pertama, tubuh mulai mempruduksi progesteron,
esterogendan hormon lainnya. Progesteron membantu melanjutkan
pertumbuhan dan perkembangan payudara. Saat terjadi kekurangan
progesteron, seorang wanita berpotensi mengalami hambatan
perkembangan bentuk payudara.
E. Sulit untuk hamil
Infertilitas atau sulit hamil adalah akibat lain dari defisiensi progesteron.
Progesteron member sinyal pada payudara dan rahim untuk
mempersiapkan konsepsi. Payudara kemudian akan membesar untuk
12
memproduksi lebih banyak air susu dan kemudian merangsang lapisan
rahim menjadi lebih tebal dan leher rahim untuk mengeluarkan lender lebih
banyak. Progesteron juga akan member tahu tubuh untuk menyesuaikan
diri sehingga memungkin tubuh menerima sel telur yang dibuahi. Jika
konsepsi tidak terjadi, level progesteron akan menurun dan memicu
dimulainya siklus menstruasi. Sedangkan tubuh seorang wanita dengan
kadar progesteron rendah tidak akan mengalami perubahan untuk
mempersiapan pembuahan sehingga sulit untuk hamil.
F. Retensi cairan
Retensi atau penumpukan cairan sering terjadi setelah melahirkan, sebagai
akibat dari berkurangnya kadar progesteron. Biasanya kondisi ini ditandai
dengan pembengkakan (edema) terutama dibagian kaki dan tangan. Hal ini
terjadi karena pada siklus normal, progesteron juga berfungsi sebagai
diuretic. Oleh progesteron, kelebihan carain yang terdapat dibeberapa
jaringan tubuh akan dikeluarkan melalui urin.
13
Gambar 5. Edema pada kaki.
2.4 Kelebihan Hormon Progesteron
Progesteron hanya akan berada dalam keadaan over supply apabila pasien
mengkonsumsi suplemen serta obat-obatan yang mengandung progesteron dalam
dosis yang tinggi, yang dalam hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan.
Pengaruh kelebihan hormon progesteron
Pasien tampak kelelahan,
Kehilangan gairah seksual,
Ketidakstabilan emosi,
Kembung dan nafsu makan berkurang, dan
Siklus menstruasi tidak teratur.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek buruk kelebihan progesteron
adalah dengan meninjau kembali jenis, dosis serta lama pemberian terapi progesteron
dan menyesuaikannya dengan kebutuhan pasien.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke
dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Hormon
progesteron adalah hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior yang
bertugas untuk mengatur fungsi kewanitaan. Diantaranya adalah untuk mengatur
siklus menstruasi, dan persiapan rahim guna menerima sel sperma untuk melakukan
pembuahan. Selain itu hormon ini juga memiliki banyak peran penting dalam proses
reproduksi. Misalnya, fungsi hormon progesteron pada uterus yaitu meningkatkan
perubahan sekresi pada endometrium uterus selama separuh terakir siklus seksual
bulanan wanita, pada tuba fallopi hormon progesteron berperan meningkatkan
sekresi pada mukosa yang melapisi tuba fallopi dan pada payudara hormon ini
mempengaruhi sel-sel alveolar berproliferasi, membesar, dan menjadi bersifat
sekretoris. Kekurangan hormon progesteron disebabkan beberapa faktor antara lain
stres, diet, kontrasepsi ,dan lingkungan. ini dapat memberikan efek yang kurang baik
untuk kesehatan seperti: menstruasi yang tidak teratur, kista ovarium, kelainan bentuk
payudara, dan kesulitan untuk hamil. Kelebihan hormon progesteron disebabkan
karena mengkonsumsi suplemen serta obat-obatan yang mengandung progesteron
dalam dosis yang tinggi, efeknya tampak kelelahan, kehiangan gairah seksual,
ketidakstabilan emosi, kembung dan nafsu makan berkurang, dan siklus menstruasi
tidak teratur.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Bari Saifuddin. 2005. Ilmu kandungan. Jakarta: yayasan bina pustaka
sarwono prawirohardjo.
Anonim. 2008. Apa Itu Hormon. Diunduh pada tanggal 11 Oktober 2013 pada
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/09/apa-itu-hormon/
Anonim. 2011. Indikasi Dan Kontraindikasi Hormon. diunduh pada tanggal 11
Oktober 2013 pada http://sehat-aja-yuk.blogspot.com/2011/05/indikasi-dan-
kontraindikasi-hormon.html
Bobak, dkk. 2004. Buku Ajar Kererawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Cunningham, Gery F. 2005. Obstetri Wiliams. Jakarta: EGC
Danwaode. 2011. Farmakologi Hormon Dan Penghambat Gonad. Diunduh
pada tanggal 11 Oktober 2013 pada
http://dhanwaode.wordpress.com/2011/03/01/farmakologi-hormon-dan-
penghambat-gonad/
Doctorjflazz. 2011. Fungsi Hormon Pada Wanita. Diunduh pada tanggal 11
Oktober 2013 pada http://doctorjflazz.blogspot.com/2011/03/fungsi-hormon-
pada-wanita.html
Green, H. J. Fisiologi Kedokteran. 2004. Ciputat: Binarupa Aksara.
Hanifa, Wiknjosastro. 2007. Ilmu Kebidanan,.Jakarta: yayasan bina pustaka
sarwono prawirohardjo
Prawiroharjo, Sarwono. 2010. ILMU Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
16